Money&I ed 5

Page 14

f

f

smar t ami l y

s mar t amily

Oleh Safir Senduk Perencana keuangan (www.perencanakeuangan.com)

“Mempersiapkan dana pendidikan? Gampang itu...”

Pertanyaannya, berapa persen asumsi kenaikan yang sebaiknya kita pakai? 10% per tahunkah? 15% per tahunkah? Atau 20, 25, 30 atau 35% per tahun? Jawabannya, tentu makin tinggi asumsinya, makin aman juga buat kita, karena ini berarti secara otomatis Anda sudah berjaga-jaga dari kemungkinan kenaikan biaya pendidikan yang siapa tahu gila-gilaan naiknya. Tapi sekedar saran buat Anda, asumsi kenaikan biaya pendidikan sebesar 10% per tahun, bolehlah jadi acuan standar. Oke, dibawah ini adalah contoh lengkap perkiraan kebutuhan biaya pendidikan anda kelak, dengan asumsi usia anak 1 tahun di tahun 2009 ini dengan asumsi kenaikan 10% per tahun. Biayanya Sekarang di Tahun 2009*

Jilid 1

Anda pernah merasa tua?

S

etiap saya berulang tahun pada tanggal 19 Desember, saya sadar bahwa secara fisik saya memang bertambah tua. Tapi anehnya, setiap kali menjelang hari Ulang Tahun itu, rasanya saya selalu happy dan excited. Kenapa? Karena Ulang Tahun membuat saya punya kesempatan untuk mengumpulkan keluarga dan teman-teman dekat untuk merayakannya. Dan begitu saya berulangtahun, pikiran saya selalu kembali ke masa lalu waktu saya masih sekolah. Terus terang saya bukan murid yang pintar-pintar amat. Saya malah cenderung agak malas dan nggak begitu tekun. Nilai pelajaran saya juga nggak bagus-bagus amat. Ibaratnya, kalau nilai penuhnya adalah 10, mendapat nilai 7 atau 8 pun rasanya sudah bagus sekali buat saya. Tapi, kalau saya tahu betapa susahnya orangtua saya mengumpulkan uang untuk bisa menyekolahkan saya ke sekolah swasta terbaik di masa itu, saya mungkin akan mencoba untuk mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah. Ya, dulu saya memang nggak pernah merasakan betapa sulitnya orangtua saya mengumpulkan uang buat saya. Maklum, sebagai anak, saya sering hanya tahu beres saja. Orangtua kasih saya uang, dan saya langsung membayarkannya sebagai Uang Sekolah ke sekolah saya. Tapi sekarang, saya tahu betapa tidak mudahnya menyisihkan uang untuk ditabung buat keperluan sekolah anak. Bukan apa-apa, dengan makin tingginya biaya sekolah dari tahun ke tahun, rasanya makin berat buat orangtua untuk mempersiapkan dana itu. Saya kasih contoh sederhana: saya masuk SD pada tahun 1980. Waktu itu, SD saya adalah sekolah swasta yang cukup terkenal di Jakarta, yang memiliki fasilitas lumayan lengkap, dan banyak orang bilang, itu adalah sekolah terbaik di Indonesia pada waktu itu. Saya ingat sekali, untuk masuk kesitu, uang pangkalnya adalah Rp 1,5 juta. Sekarang, tahun 2009, untuk masuk ke tempat yang sama di SD itu, orang

24

- Vol. 5 Mei - J u n 2010

harus bayar sekitar Rp 20-25 juta. Ini berarti kenaikannya lebih dari 10% per tahun. Pertanyaannya sekarang, berapa persenkah penghasilan Anda naik setiap tahunnya? Lebih besar atau lebih rendah dari 10% per tahun? HITUNG DULU KEBUTUHANNYA Melihat pengalaman tadi, hal pertama yang harus Anda lakukan kalau memang mau mempersiapkan Dana Pendidikan Anak adalah dengan menghitung dulu berapa sebenarnya biaya pendidikan yang dibutuhkan kelak kalau si anak sudah besar. Katakan begini: anak Anda umurnya baru 1 tahun. Kalau Anda mau menyiapkan uang buat dia masuk SD, jelas... Anda harus melihat berapa harga masuk SD diluaran sana. Ambil asumsi SD yang Anda pilih adalah SD terbaik di kota Anda. Biaya masuknya berupa uang pangkal adalah sebesar Rp 10 juta. Nah kalau anak Anda masuk SD – katakan – di usia 6 tahun, ini berarti Anda masih punya waktu 5 tahun untuk mempersiapkan. Pertanyaannya sekarang, berapa besar jumlah yang harus dipersiapkan? Rp 10 juta? Jelas nggak dong, karena Rp 10 juta itu adalah biaya masuk SD sekarang. Lha anak Anda kan masuk SD masih 5 tahun lagi? Ini berarti, si uang pangkal itu akan naik, nggak lagi Rp 10 juta seperti sekarang, tapi lebih. Pertanyaannya sekarang, lebihnya itu berapa?

TK

5.000.000

SD

10.000.000

SMP

20.000.000

SMA

25.000.000

PT

40.000.000

2012

2014

(3 tahun lagi)

(5 tahun lagi)

2020

2023

2026

(11 tahun lagi) (14 tahun lagi) (17 tahun lagi)

6.655.000 16.105.100 57.062.334 94.937.459 202.178.812

Kaget nggak melihat angkanya yang besar begitu? Saya jujur kaget waktu pertama kali lihat. Tapi tenang aja, orangorang tua kita dulu juga pasti kaget kalau tahu biaya masuk SD sekarang adalah Rp 10 juta. Jadi kenaikan itu pasti terjadi. Itu pasti. GIMANA MEMPERSIAPKANNYA? Ada dua cara mempersiapkan dananya. Pertama, Anda menabung secara bulanan. Kemana menabung itu bisa kita bicarakan nanti. Tapi yang jelas, Anda bisa menyisihkan uang secara rutin setiap bulan dari gaji yang Anda dapatkan. Kalau penghasilan Anda setiap bulan sekian juta rupiah, Anda mungkin bisa sisihkan sekian ratus atau juta rupiah supaya dana itu terkumpul. Cara kedua adalah dengan menyisihkan uang itu sekarang juga kalau Anda memang punya dananya. Dengan menyisihkannya sekarang, Anda nggak perlu lagi pusing menyisihkan uang setiap bulan sekali.

Lho, itu kan pakai asumsi 10% per tahun? Kalau asumsinya 15%per tahun? Gampang: = Rp 10 juta x 1,15 x 1,15 x 1,15 x 1,15 x 1,15 =Rp 20.113.572 Dan seterusnya.

Cara yang paling sederhana adalah – dengan asumsi Anda invest ke produk investasi yang tidak memberikan return

= Rp 10 jt x 1,1 x 1,1 x 1,1 x 1,1 x 1,1 = Rp 16.105.100,-

Dibawah ini adalah jumlah yang harus Anda tabung setiap bulannya (semuanya dari sekarang), dengan asumsi Hasil Investasi 0%.

(* nilai dalam Rupiah)

Cara pertama tadi, memang, walaupun lebih merepotkan, tapi biasanya lebih ringan. Anda cukup menyisihkan sedikitsedikit setiap bulan, sampai nanti dananya terkumpul. Istilah kerennya, sedikit-sedikit jadi bukit. Cara kedua, lebih mudah. Tapi masalahnya Anda harus ada dulu dananya. Oke, kita asumsikan saja Anda belum punya dana sama sekali, sehingga Anda memilih cara pertama. Pertanyaannya, berapa jumlah yang harus Anda sisihkan setiap bulan?

Cara ngitungnya gampang: Kalau kita pakai asumsi 10% per tahun, maka uang pangkal anak Anda nanti akan menjadi:

sama sekali alias returnnya 0% - dengan membagi target dana yang diinginkan tadi dengan jumlah bulan yang tersedia. Jadi kalau Anda ingin memiliki dana sebesar Rp 16.105.100 untuk masuk SD 5 tahun lagi, maka bagi saja Rp 16.105.100 dengan jumlah bulan dalam 5 tahun, yaitu 60 bulan, didapatlah angka Rp 268.419 per bulan. Lho, kok enteng ya? Iya, karena jumlah angka pembaginya banyak. Sekarang coba kalau angka pembaginya sedikit. Misalnya nih, walaupun Anda masih punya waktu 5 tahun untuk mempersiapkan uang itu buat anak Anda masuk SD, tapi Anda menunda, dan baru menyiapkannya setelah 2 tahun. Ini berarti, waktu Anda cuma tinggal 3 tahun. Jadi, angka Rp 16.105.100 tadi dibagi dengan 36 bulan, didapat angka Rp 447.364 per bulan. Kesimpulannya, kalau Anda mau menyiapkan dana pendidikan, siapkan dana itu dari sekarang, karena pasti akan lebih enteng. Kalau Anda menunda, maka beban bulanan Anda akan makin berat. Dijamin. Tentu saja, kalau Anda masuk ke produk investasi yang memberikan hasil investasi (return) tertentu, jumlah yang Anda tabung pasti akan jadi lebih kecil, dibanding kalau hasil investasinya tidak ada.

Biayanya Sekarang di Tahun 2009* TK

5.000.000

SD

10.000.000

SMP

20.000.000

SMA

25.000.000

PT

40.000.000

2012

2014

(3 tahun lagi)

(5 tahun lagi)

2020

2023

2026

(11 tahun lagi) (14 tahun lagi) (17 tahun lagi)

6.655.000 (184.862 per bulan) 16.105.100 (268.419 per bulan) 57.062.334 (432.291 per bulan) 94.937.459 (565.104 per bulan) 202.178.812 (991.073 per bulan)

(* nilai dalam Rupiah)

PRODUK INVESTASI YANG BISA DIPILIH Paling tidak, ada beberapa alternatif produk investasi yang bisa Anda pilih, kalau Anda mau menabung secara bulanan. Asuransi Pendidikan. Produk ini bisa dibilang produk pertama di Indonesia yang memposisikan diri sebagai produk persiapan dana pendidikan. Produk ini dikeluarkan oleh perusahaan asuransi jiwa. Cara kerjanya sederhana: Anda Vol. 5 M ei - J un 2 0 1 0 -

25


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.