Eceran Rp 2.000
Langganan Rp 55.000
16 Halaman
JUMAT
http://metrobanjar.banjarmasinpost.co.id
17 OKTOBER 2014
NO 5.148 TAHUN XV ISSN 0215-2987
“DIA MARAH MENUSUK SAYA” ■ Aar Tewas di Tangan Sahabat BANJARMASIN - Pertemanan Rahmadi (26) dengan Ariani (28) berakhir tragis. Kedua warga jalan tembus Mantuil, Banjarmasin Selatan, itu terlibat
baku hantam yang berujung tewasnya salah seorang dari mereka. Ariani yang akrab disapa Aar tewas di ujung senjata
BPOSTGROUP/BURHANI YUNUS
RAHMADI alias Ojek diamankan polisi setelah menusuk sahabatnya hingga tewas.
tajam sahabat karibnya, Rahmadi dalam duel berdarah, Rabu (14/10) malam. Ariani tidak sempat diberikan pertolongan. Bapak satu anak itu tewas dengan lukaq tusuk di bagian vital di tubunnya. Perkelahian Ariani dengan Rahmadi -- yang akrab disapa Ojek-- sontak membuat geger warga jalan tembus Mantuil, Gang Munawawoh RT 15. Pasalnya, keduanya selama ini oleh warga dikenal berteman baik. Bahkan keduanya oleh warga dinilai seperti saudara sendiri. “Selain sering jalan bersama, keduanya bekerja bareng. Pendeknya, keduanya bersahabat baik,” ungkap Anang Mariadi, kakak kandung Ariani. Karenanya dia terkejut dan seakan tidak percaya keduanya berkelahi sampai akhirnya jatuh korban jiwa. “Saya tidak menyangka akhirnya seperti itu,” ucap Anang. Sebelum kejadian, Anang sempat melihat adiknya duduk ditemani Rahmani di depan rumahnya. Setiap hari, Ariani memang selalu ke rumah saha-
batnya itu yang jaraknya 50 meter dengan rumah Anang dan Ajek. Dia mengetahui adiknya dengan Ajek setelah berada di rumah sakit. “Saya yang membawa adik saya ke rumah sakit dengan tubuh terluka di dada. Saya baru tahu dari warga pelakunya adalah Ojek,” ucap lelaki berusia 40 itu didampingi sejumlah kerabatnya, di kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin. Sejauh ini Anang mengaku tidak mengetahui motif perkelahian kedua sahabat itu. Sepengetahuan dia, adiknya tidak pernah punya musuh. “Kalau di rumah paling yang dibicarakan Aar masalah pekerjaan,” cetusnya. Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, sebelum peristiwa itu terjadi, Aar yang sehari-hari buruh lepas di gudang rotan di Mantuil, malam itu bermaksud pulang ke rumahnya di Gang Munawaroh. Ketika itu dia berpapasan dengan sahabarnya, Ojek. Namun kenapa, Aar yang
ACARA penghargaan Borneo Award, yang digelar di Gedung Sultan Suriansyah Sabtu (18/10) nanti, akan disemarakkan puluhan model cantik Banua dan foto model nasional. Mereka akan memeragakan busana karya perancang Kawang Yoedha. Salah satu model yang akan tampil di Borneo Award tersebut adalah Aulia Median Putri, yang baru saja terpilih sebagai Putri Kalsel 2014. “Suatu kehormatan, saya bisa ikut menyemarakkan penghargaan Borneo Award,” kata Dinda, panggilan akrab Aulia Median Putri. Dalam ajang tersebut, kata Dinda, dia bisa memraBERSAMBUNG KE HAL 8
BERSAMBUNG KE HAL 8
Ngantuk, Doni Terjang Pohon ■ Tewas Saat Dievakuasi ke RS BANJARBARU - Diduga mengendarai sepeda motor dalam keadaan ngantuk, Doni (20) menabrak sebuah pohon. Warga Teluk Keramat RT 11 RW 4 Paringin, Balangan, itu tewas saat akan dibawa ke rumah sakit. Rekan Doni, Hendra Wahyuni (24), Warga Waling RT, Kecamatan Bintang Ara, Tabalong, yang membonceng di belakang, terluka parah dan kini masih menjalani perawatan di RS Banjarbaru. Kecelakaan lalulintas tunggal itu terjadi di depan kampus Unlam, Jalan A Yani km 36 Banjarbaru, Kamis (16/ 10), selepas bedug Subuh. Kedua korban langsung dibawa ke RS Banjarbaru, namun
BPOSTGROUP/MAN HIDAYAT
DONI (20) korban kecelakaan lalulintas di depan kampus Unlam, Banjarbaru.
nyawa Doni tak bisa tertolong. Keluarga kedua korban sudah diberitahu terkait kecelakaan tersebut. “Pihak keluarga korban sudah menge-
tahui dan kini dalam perjalanan ke sini,” ucap seorang perawat. Pantauan harian ini di RS Banjarbaru, Kamis pagi, je-
nazah Doni terbujur kaku di ruang mayat dengan ditutupi kain. Sementara, Hendra terbaring masih dalam keadaan tak sadarkan diri di ruang IGD. Berdasar informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula ketika Doni dan Hendra mengendarai sepeda motor meluncur dari arah Banjarmasin menuju Bundaran Banjarbaru. Saat keduanya tiba Jl A Yani km 36, depan kampus Unlam, tiba-tiba saja sepeda motor yang dikemudikan Doni oleng ke kiri dan langsung menabrak sebuah pohon di pinggir jalan. Diduga pengendara memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dalam keaAulia Median Putri
BERSAMBUNG KE HAL 8
BPOSTGROUP/AYASUGIANTO
Rumah Aura
Pria Pun Bisa Beraura KABARgembira untuk warga Banjarmasin dan sekitarnya. Rumah Aura Indonesia bakal menambah treatment unggulannya khusus memanjakan masyarakat Banjarmasin. Pada Oktober 2014 ini, Rumah Aura --berdiri sejak 2006-pelopor Totok Aura Super di Indonesia, dan Rumah Kecantikan dari Borneo asli dengan deretan penghargaan nasional sejak 2009 hingga 2014, dimiliki dan diasuh langsung Grand Master Aura Indonesia. BERSAMBUNG KE HAL 8 BPOSTGROUP/JUMADI
Ingin Reunian Lagi
Penyakit Hati
■ Boyong 20 Pemain untuk Hadapi MFC tersebut tampil di babak kedua menggantikan Henry Njobi Elad. Kesempatan tampil ini menjadi yang kedua bagi pemain yang fasih berbahasa Banjar tersebut. Sebelumnya, dia diturunkan saat MFC menjamu Deltras Sidoarjo, di babak penyisihan Grup 6. Kesempatan itu tak disiasiakan Agus. Di babak kedua, Agus mampu menjaga pertahanan sehingga Head to Head tak kebobolan la12/10/2014 PBFC 2 - 0 Martapura FC gi. Dan, skor tetap 08/08/2014 Martapura FC 2 - 1 PBFC 2-0. 29/04/2014 PBFC 2 - 1 Martapura FC Menariknya,
AGUS Rianto untuk kali kedua mendapat kesempatan tampil membela Martapura FC (MFC) di kancah Divisi Utama 2014. Dalam lawatan melawan Pusamania Borneo FC (PBFC), Minggu (12/10), dia dimainkan. Pada laga yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur itu, pemain asal Tembilahan, Riau
di laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan PBFC itu, Agus bisa reunian dengan dua temannya, Panggah Madyantara dan Febri Setia Hamzah. Mereka sempat berkumpul saat tampil membela Harimau Rawa, julu- Agus Rianto kan Persih, pada musim 2011. “Laga kemarin memang kayak reunian karena saya bertemu sama rekan
“YA ayahnda, nasihatilah anaknda agar anaknda berhati mulia,” pinta Thalib kepada Mursyid gurunya. “Ada macam- macam penyakit hati hai anakku,” demikian H MAHFUDZ sang guru SHIDDIEQ Mursyid, DDII Kota Banjarbaru guru spiritualnya memulai nasihatnya kepada Thalib. “Di antara penyakit tersebut adalah kufur, ujub, riya, sumah dan takabbur. Berhati-hatilah engkau dengannya. Penyakit-penyakit tersebut sangat berbahaya dan telah mewabah luas. Obatnya pun sukar.”
BERSAMBUNG KE HAL 8
BERSAMBUNG KE HAL 8 ISTIMEWA
1710/M1