Metro Banjar Edisi Jumat, 1 Februari 2013

Page 16

16

Crime Story

Metro Banjar

Dipenuhi Terdakwa Berbusana Mini

BANJARMASIN POST GROUP/KHAIRIL RAHIM

PARA PSK yang menjalani sidang tipiring di PN Banjarmasin.

SUASANA salah satu ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin berbeda dari biasanya. Ruangan penuh sesak dengan kehadiran puluhan warga yang menjalani sidang, Kamis (31/1). Selain suasana sidang yang bersifat massal, diantara puluhan terdakwa diantaranya terdapat sejumlah perempuan yang mengenakan pakaian minim. Dengan tertib mereka mendengarkan putusan majelis hakim tunggal Ferry Sormin. Mereka ternyata merupakan terdakwa yang menjalani sidang tindak pidana ringan (Tipiring) setelah terjaring razia Direktorat Sabhara Polda Kalsel, Rabu (30/1) malam. Sebanyak 15 pria pelaku pesta minuman keras dan alkohol berhasil diamankan. Sementara 15 perempuan lainnya diduga pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan diri di jalan. Menurut Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP Winarto razia dilakukan hampir menyisir diseluruh wilayah Banjarmasin. Dari hasil penyisiran ditemukan 10 orang lebih pelaku pesta minuman keras di sejumlah wilayah di Kelayan A dan B sementara PSK ditemukan di kawasan Jalan Lambung Mangkurat. “Di kawasan tersebut kita anggap masih rawan penyakit masyarakat makanya digaruk,” ujar dia. Usai digaruk mereka dikumpulkan dan diinapkan di Mapolda Kalsel. Paginya mereka langsung menjalani sidang tipiring. Dalam sidang hakim memberikan vonis denda masing masing Rp 25 ribu subsider 10 hari. Vonis tersebut langsung diterima para terdakwa. Setelah membayar denda mereka lalu dipersilakan pulang. Salah satu terdakwa yang diduga PSK mengaku dia ditangkap saat berada di Jalan Lambung Mangkurat depan Bank BRI. “Padahal saya sedang menunggu jemputan dari teman tapi dikira PSK lalu diangkut,” kata perempuan yang mengenakan rok mini ini.(arl)

Warga Sungai Cuka Geger Mayat Membusuk BATULICIN - Warga Desa Sungaicuka RT 8, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanahbumbu, Kamis (31/1) sekitar pukul 18.00 wita, geger. Warga menemukan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan di sekitar lapangan sepak bola Total. Kepala Desa Sungai Cuka, Masrifai saat dikonfirmasi membenarkan salah satu warganya menemukan mayat tersebut. Ia mengatakan penemuan mayat itu setelah warga sekitar lapangan mencium aroma tak sedap. Karena penasaran, warga kemudian menelusuri aroma tak sedap tersebut. Betapa terkejutnya mereka, saat mendapati bau busuk dari sosok mayat perempuan. “Kondisinya sudah memunculkan bau busuk. Diperkirakan mayat perempuan,” ujar Masrifai. Zainal, salah satu aparat kantor desa Sungaicuka, mengatakan dirinya sempat menyaksikan penemuan mayat tersebut. Bahkan, sempat memotret fisik mayat itu yang cirinya memakai kaus warna ungu dengan celana pendek jin. “Kepala mayat itu sudah tinggal tengkorak. Perkiraan sepuluh hari lebih dan tidak ada identitas di badan mayat tersebut,” katanya. Berdasarkan informasi di tempat penemuan mayat itu, ungkap Zainal, kebanyakan warga menduga mayat korban pembunuhan. “Sepertinya mayat itu kondisinya hamil dan diduga dibunuh suatu tempat dan dibuang di lapangan kami. Penemuan mayat memang langsung membuat heboh karena lokasi hanya 300 meter dari permukiman warga,” ujarnya. Kapolsek Satui, AKP Ibnu Yulianto membenarkan penemuan mayat di Desa Sungai Cuka. “Kondisinya sudah membusuk diperkirakan sudah

dua pekan. Sekarang dalam mobil ambulan untuk dievakuasi ke RS Bhayangkara Banjarmasin,” katanya.(tar)

JUMAT

1 FEBRUARI 2013

LUTFI TAK KENALI WAJAH PERAMPAS MOTOR BANJARMASIN - Lutfi Rahman (18) masih terpukul karena kendaraannya dirampas oleh dua orang yang diduga mabuk. Lebih naas lagi, dalam peristiwa yang terjadi Senin (28/1) malam, dia juga diceburkan ke sungai, di Jalan Jafri Zamzam Banjarmasin. Mahasiswa ini harus merelakan Megapronya bernopol DA 2776 VR warna hitam abuabu yang saat ini masih kredit, diambil orang tak dikenalnya. Ditemui Kamis (31/1), Lutfi mengisahkan peristiwa tersebut berawal ketika ayahnya menyuruhnya melaminating ijazahnya. Usai Magrib dia pun pergi untuk melaminating bersama temannya, Yunus. Sepulang dari toko, dia melaju ke arah Jafri Zamzam untuk janjian bertemu dengan kawannya. Dia pun berhenti di sekitar siring. Tidak lama berhenti menunggu temannya, tiba-tiba listrik padam. Mendadak datang dua orang tidak dikenalnya dan menghampirinya. “Ketika kami berhenti menunggu teman, datang dua or-

ang yang kelihatannya mabuk karena matanya merah. Dia mengajak kami berbicara sopan karena saya duduk dan dia berdiri. Saya pun berdiri,” ucap Lutfi saat ditemui di rumahnya Jalan Ir Pangeran M Noor RT 28, Pelambuan, Banjarmasin Barat. Sesaat mengobrol, tambahnya, dia bermaksud pulang. Tetapi tiba-tiba ketika kunci sepeda motornya sudah dinyalakan, langsung dua orang tersebut menanyakan kepada Lutfi dan Yunus tentang asal mereka mereka. “Mereka menanyakan asal kami, ya saya jawab saja dari Pelambuan,” ujar Lutfi. Kedua orang tersebut langsung menggandeng Lutfi dan Yunus dan duduk. Yunus digandeng seseorang dan duduk di dekat sungai. Yunus pun ketakutan karena takut ditendang ke sungai ketika diancam pisau. Yunus langsung lari kencang menuju warung terdekat untuk mencari bantuan. “Pelaku mengeluarkan pisau, langsung saya lari kencang untuk minta bantuan. Saya dikejar tetapi pelaku hanya

Kami mengalami kendala, karena korban tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. Saat kejadian bertepatan listrik padam

KOMPOL IPUR H Kapolsekta

Lutfi dan Yunus tidak sempat mengenali wajah pelaku dan tidak ingat mencatat nomor polisi sepeda motor yang mereka pakai. Kondisi tempat kejadian yang gelap membuat mereka sulit mengindentifikasi. Terpisah, Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Ipur Handayani, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan akan memproses kasus tersebut. “Kami mengalami kendala, karena korban tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. Saat kejadian bertepatan listrik padam,” ujarnya.(aa)

setengah jalan mengejar saya,” tambah Yunus. Sementara, salah satu pelaku langsung menarik tas Lutfi dan menceburkannya ke sungai. Setelah diceburkan, Lutfi mencoba naik ke darat, namun saat naik kedarat, pelaku yang mengejar Yunus kembali dan melihat Lutfi kemudian mengejarnya. Saat melihat kunci sepeda motor Lutfi masih terpasang, pelaku urung mengejar mereka dan langsung membawa sepeda motor pergi.

Rendam Sabu ke Deterjen BANJARMASIN - Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polresta Banjarmasin memusnahkan ratusan butir ekstasi dan ratusan gram sabu, Rabu (30/1) pagi di aula Rupattama Polresta. Pemusnahan hasil tangkapan tiga bulan terakhir ini juga disaksikan Ketua Pengadilan Negeri, Perwakilan Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Badan Narkotika Kota (BNK), Balai POM dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Banjarmasin. Kasatnarkoba Kompol Efrizal Sik mengatakan, tujuan pemusnahan barang bukti narkoba ini, untuk mencegah

penyalahgunaan oleh anggota kepolisian dan agar masyarakat masyarakat Banjarmasin menegetahui bahwa Satnarkoba benar-benar memusnagkan. “Dalam hasil tangkapan ini, satu dari tujuh tersangka adalah bandar. Kami juga akan melaksanakan operasi Antik pada pertengahan Februari nanti,” ujar Efrizal Barang bukti yang dimusnahkan ini berupa ekstasi berjumlah 420 butir berbagai merek dan sabu seberat 327,28 gram. Apabila diuangkan maka barang haram tersebut sekitar Rp 57 juta. Sistem pemusnahan ratu-

san gram sabu dan ratusan butir ekstasi itu, dilakukan dengan cara merendam narkoba tersebut ke air detergen yang telah disediakan dalam sebuah ember besar. (men)

0102/M16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.