Metro Banjar Edisi Rabu, 2 Januari 2013

Page 13

RABU

2 JANUARI 2013

Kecil-kecil Jadi Manajer USIANYA masih belia, 12 tahun. Tetapi, kesetian bocah lelaki ini terhadap perkembangan futsal di Banjarmasin, tidak perlu diragukan lagi. Pelajar kelas VII SMP Sabilal Muhtadi Banjarmasin, yang memiliki nama lengkap Salahudin Taufik ini, merupakan salah satu manajer klub futsal termuda di Banjarmasin, bahkan di Indonesia. Dia dipercaya memanajeri klub Borneo Nusantara Junior U-16. Borneo Nusantara Junior sendiri diambil dari nama tim futsal profesional asal Kalsel, Borneo Nusantara. Prestasi tim futsal yang dimanajeri putra kedua H Anwar Hadimi ini, juga tidak kalah bersinar dibanding klub-klub futsal yang sudah lama berdiri, seperti Seribu Sungai FC, Taruna FC, Sebaru FC dan lain-lain. Selama dimanajerinya, klub yang baru berusia dua tahun dan dilatih Ilham Romadhona dan Uyak tersebut, telah memperoleh sejumlah prestasi. Di antaranya, juara kelompok umur 16 tahun Turnamen Plaza Futsal 2010, juara Walikota Cup 2011 dan runner Up kejuaraan futsal antarklub se Kalsel U-16 2012. Upik --demikian bocah lelaki ini disapa-- selain menjadi manajer dan membentuk sebuah klub futsal, juga ikut bermain. Menurut dia, di Banjarmasin banyak potensi pemain futsal, sehingga sayang kalau bakat mereka itu dibiarkan. “Sayang kalau mereka yang punya bakat tersebut tidak dibina,” kata Upik, yang juga salah Salahudin TTauf auf ik aufik satu pemain futsal di Borneo Nusantara Junior tersebut. (buy)

Futsal Blitz

Metro Banjar

13

Usia 14 Tahun Dibuatkan KTA GUNA semakin menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga futsal, pengurus cabang Badan Futsal Cabang Banjarmasin memberikan ‘sesuatu yang spesial’ kepada pemain futsal banua. Yakni berupa kartu tanda anggota (KTA). Yang menarik, BFC Banjarmasin yang dinakhodai H Mustohir Arifin tersebut, tidak pilih kasih dalam membuatkan KTA. H Mustohir Arifin mengatakan, sebanyak 132 pemain futsal yang ikut seleksi pemain futsal Kota Banjarmasin, beberapa hari lalu, direkomendasikan kepada Badan Futsal Daerah Provinsi Kalsel untuk dibuatkan KTA. Mantan manajer PON Futsal XVIII Kalsel tersebut menambahkan, dari 132 pemain yang dibuatkan KTA itu, akan dijaring pemain untuk kelompok usia 16 tahun, 18 tahun, 23 tahun dan senior. “Sebelumnya di PON XVIII Riau 2012 pemain futsal usianya tidak terbatas. Kita belum tahu lagi untuk

peraturan PON XIX Bandung akan datang,” kata H Mustohir Arifin. Pengusaha muda asal Banjarmasin ini menyatakan, pihaknya sengaja membuatkan KTA, yang salah satu sasarannya untuk mengantisipasi pemain futsal di daerahnya agar tidak seenaknya berpindah-pindah ke daerah lain. Dari pemain yang ikuti seleksi tersebut, ada juga di antaranya baru berusia 14 tahun. “Pemain muda usia itu mainnya bagus. Sayang kalau tidak kita buatkan KTA, takutnya pemain itu diambil daerah lain,” kata H Mustohir Arifin. Dia menjelaskan, pembuatan KTA tersebut sebuah syarat pemain futsal Banjarmasin tampil di Pekan Olahraga Provinsi IX yang dilaksanakan di Kabupaten Banjar 2013. “Pokoknya untuk tim Porprov nanti, Banjarmasin selalu siap, termasuk pemainnya untuk usia berapa saja,” kata H Mustohir Arifin. Sementara Bidang Hukum KONI

BPOST GROUP/BURHANI YUNUS

PARA pemain futsal mendapat pengarahan dari tim penyeleksi.

Kalsel, Edy Sukarno mengatakan, untuk pembuatan KTA seluruh cabor batas terakhir, 31 Desember 2013. “Tidak hanya futsal tetapi seluruh

cabang olahraga yang jadi anggota KONI Kalsel wajib membuatkan KTA untuk atletnya,” kata H Edi Sukarno. (buy)

My Team

BERAWAL dari media online kaskus.co.id, beberapa orang yang mempunyai kesamaan hobi bermain futsal dan mengoleksi sepatu futsal original, baik merek lokal maupun luar negeri, bertemu dalam satu kesempatan ‘fun futsal’ yang digelar 10 Agustus 2011 di Plaza Futsal. Dari situ, disepakati gelaran bermain futsal bareng itu digelar rutin sekali dalam sebulan. Setiap pertemuan yang biasa disebut gathering bulanan itu yang akhirnya menjadi wadah yang dinamakan South Borneo Chapter (SBC). SBC pernah mengikuti kejuaraan bertajuk Orix Cup. Pada ajang yang digeber 2011 itu, SBC menjadi runner up. Kini, anggota tim SBC terus bertambah dan terbuka bagi siapa saja yang memiliki hobi yang sama untuk masuk menjadi bagiannya. (ire)

Syukur Alhamdullilah setelah PON kemarin, banyak saja klub futsal mengajak saya ikut bertanding membela tim mereka. Lumayan, untuk jajan dan membeli pulsa handphone

Diawali dari Kesamaan Hobi

SELURUH atlet futsal PON XVIII Kalsel, kembali ke klubnya masingmasing, setelah resmi dibubarkan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Sabtu (29/12) lalu. Mereka juga kembali menggeluti pekerjaannya. Suprianto misalnya kembali fokus menjadi staf PLN Gardu Banjarbaru. Kemudian, Amrullah staf PLN Banjarmasin, Dwi Ari Septiadi (perawat di Rumah Sakit Sambang Lihum), Jendri staf PT Carsurin Banjarbaru. Candra dan Syafrudin kembali menjadi pegawai tidak tetap di sebuah dinas Kabupaten Tanahbumbu. Sementara Fahmi yang belum memiliki pekerjaan tetap, memilih ikut pertandingan futsal antarkampung. “Syukur Alhamdullilah setelah habis PON kemarin, banyak saja klub futsal mengajak saya ikut bertanding membela tim mereka. Lumayan, untuk jajan dan membeli pulsa handphone,” kata Fahmi. Fahmi mengatakan, dia dibayar sebesar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu per sekali bertanding. “Kalau juara, semua hadiah uang dibagikan rata untuk semua pemain dan pelatih. Manajer hanya mengambil trofinya, tidak menerima uang

FAHMI Eks Pemain PON Kalsel

hadiah,” kata Fahmi, yang sekarang membela klub futsal Fernando Banjarbaru yang sedang mengikuti kejuaraan futsal. Sebenarnya, bukan hanya dia saja ikut pertandingan antarklub tersebut. Beberapa temannya setimnya di PON seperti Jendri, juga ikut bermain di kejuaraan futsal di Banjarbaru ini. “Kita terkadang jadi teman setim. Kadang juga kita bisa jadi lawan,” kata Fahmi, yang kali ini satu tim dengan atlet PON, Amrullah. (buy) Fahmi Pasca-PON XVIII Riau z Tetap bermain futsal karena belum bekerja z Sering diajak klub ikut tarkam

Bagi Anda yang mempunyai tim futsal dan ingin ditampilkan di Metro Banjar, silakan kirimkan foto tim Anda beserta keterangan seperti waktu dibentuk, tujuan pembentukan, cerita sebelum berdiri dan prestasi yang pernah diraih (jika ada). Foto bisa dikirim ke email: murhanire@yahoo.co.id atau facebook: @Metrobanjarsport@yahoo.co.id. BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO

Jangan Menumpuk di Satu Klub

BPOST GROUP/DOK

Tim futsal Kalsel yang berlaga di PON XVIII Riau

MEMASUKI 2013, Badan Futsal Daerah Kalimantan Selatan telah menyiapkan serangkaian kejuaraan. Salah satunya adalah Kejuaraan Futsal Terbuka Walikota Banjarmasin Cup 2013. Ketua harian BFD Kalsel, Nariansyah mengatakan, kejuaraan tersebut dilaksanakan di Indoor Futsal Banjarmasin, pada Februari. Peserta terbuka untuk umum, namun dibatasi hanya 32 klub. Wakil Kepala Sekolah SMKN-2 Banjarmasin tersebut mengatakan, sasaran pelaksanaan kejuaraan yakni sebagai ajang pemanasan pemain futsal

Kalsel, sebelum tampil pada Pekan Olahraga Provinsi IX di Martapura Kabupaten Banjar 2013. Kejuaraan futsal itu membawa pesan kepada kalangan remaja di Kalsel agar menghindari penggunaan bahaya narkoba. Kejuaraan itu, sekaligus untuk menjaring pemain futsal potensi dimiliki Kalsel menjelang PON 2016 di Bandung. “Futsal merupakan salah satu cabang peraih medali --perunggu pada PON XVIII Riau 2012. Kita menilai mempertahankan lebih berat ketimbang merebutnya, sehingga kita siapkan pemain sejak

dini,” kata pria berkumis tersebut. Nariansyah mengatakan, kejuaraan tersebut akan menggunakan sistem gugur. Khusus pemain yang pernah berlaga di PON XVIII Riau, hendaknya jangan menumpuk di satu klub. “Kalau mereka menumpuk di satu klub jelas mereka juara. Kita ingin memberikan kesempatan kepada tim lain,” kata Nariansyah. Agar pertandingan nanti penuh persaingan, pihaknya akan membagi pemain PON tersebut, dua atau tiga pemain dalam satu klub. (buy)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Metro Banjar Edisi Rabu, 2 Januari 2013 by Harian Metro Banjar - Issuu