Metro Banjar Edisi Kamis, 20 Desember 2012

Page 12

METRO SHOWBIZ

12

METRO BANJAR z KAMIS, 20 DESEMBER 2012

Jatuh Saat Adegan Berlari ■ Empat Model Cilik Banua Syuting Iklan Layanan Masyarakat KEBAHAGIAAN masih saja dirasakan Rahma Nabila. Siswi Kelas VI SDN Mawar 8 Banjarmasin ini baru menyelesaikan syuting iklan layanan masyarakat di Jakarta. Personel girlband cilik The Charola ini bersama tiga rekannya yakni M Azidan Nor, Raihan Az Zahra, dan M Adi Murthado mendapat kesempatan membintangi iklan milik Kementerian Sosial. “Syutingnya di Jakarta, di SD Jatiluhur. Rahma terpilih karena banyak berprestasi di bidang model,” ungkap sang bunda, Aisyah Safitri. Berbagai kejuaraan pernah diikuti Rahma, diantaranya Juara Umum Model Anak 2012 di Swiss Belhotel Borneo, Juara I Princess 2011 di Jakarta,, Juara Umum Model Dance, serta Juara III Dance Group. Rahma yang tergabung di sanggar Frame Ritz ini, tutur Aisyah, sangat

“Mereka sepertinya menikmati sekali saat-saat syuting. Kami para orangtua hanya menunggu di luar” AISYAH Ibunda Rahma Nabila

menikmati syuting pertama yang dilakoninya. Meski harus menunggu lama, Rahma yang lahir pada 6 Juni 2001, serta ketiga rekannya yang lain tetap bersemangat dan antusias menikmati

peran mereka. “Mereka sepertinya menikmati sekali saat-saat syuting. Kami para orangtua hanya menunggu di luar,” paparnya tersenyum. Meski sempat tersandung saat syuting, karena harus lari-lari di halaman sekolah, Rahma tidak mengeluh. Iklan layanan sosial PKH (Program Keluarga Harapan) kerja sama Pemerintah Pusat dan Kementerian Sosial ini rencananya akan akan ditayangkan di semua stasiun TV. Selain empat model cilik Banua, artis pendukung lainnya adalah Nadziful Fuad Idris, Dosen IKJ juga pemenang Pemeran Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia 2012. “Beliau katanya Pemeran Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia 2012 dalam film Tanah Surga,” papar Aisyah. (dwi)

IST

SUASANA syuting iklan layanan masyarakat di SD Jatiluhur, Jakarta, yang melibatkan empat model cilik Banua.

Winxs Selalu Dibuntuti Penggemar

FOTO - BPOST/YAYU

WINXS saat tampil dalam meet and greet di Swissbel-hotel Borneo

MENYANYIKAN beberapa lagu,di antaranya tembang milik boyband Coboy Junior, girlband Winxs mencoba menghibur para Winxsky (penggemar Winxs) Kalsel di Ballroom Swiss Belhotel Borneo, Minggu (16/12) siang. Mereka hadir di acara Meet and Greet Winxs sekaligus peluncuran girlband anak-anak asal Banjarmasin, yaitu The Charola. Winxs beranggotakan Bella Graceva Amanda Putri (Bella), Shalsabila Adriani (Shalsa), Cassandra S Lee (Cessie/Cassandra) dan Steffany Zamora Husen (Steffy). Mereka tampil dengan koreografi yang sederhana. Kostum berupa dress putih tulang bergaya you can see, lengkap dengan boot merah muda setinggi di bawah lutut. “Mereka baru tiba pagi dan usai tampil nanti langsung siap-siap pulang. Mereka tidak sempat kemana-mana selama di

Banjarmasin,” ucap Ivone Mariana Inawade Albert, Manajer Winxs. Kedatangan mereka di Banjarmasin pun sangat jarang. Tak heran, jika kehadiran mereka siang itu sangat dinantikan dan dielu-elukan para Winxsky. Mereka kebanyakan anakanak perempuan. Suasana pun tampak ramai kala mereka tampil. Belum lagi, Shalsa yang paling cerewet di antara keempat bocah itu sering melontarkan komentarkomentar lucu dengan menirukan gaya bicara komedian Fitri Tropika, membuat Winxsky tertawa dan suasana terasa segar. Mereka juga mengajak para Winxsky bernyanyi

dan berjoget bersama. Raut wajah ceria pun terpancar dari anak-anak itu. Selama mereka tampil, kemana pun mereka melangkah selalu dikerubuti penggemarnya. Di depan panggung, ketika mereka bernyanyi, para Winxsky pun selalu memenuhi bibir panggung baik untuk menyaksikan ataupun memotret mereka. Bahkan ketika mereka berjalan menuju meja makanan untuk mengisi perut, mereka tetap diikuti

penggemar. Seperti yang dialami Steffy yang tetap setia melayani para penggemarnya sambil sibuk memilih menu makanan yang diinginkannya. “Steffy, foto dong,” pinta seorang Winxsky. “Yah, dari tadi gue di sini berdiri kenapa baru sekarang minta fotonya? Ayo deh, foto dulu,” ucap Steffy ramah kemudian mengembangkan senyum manisnya saat berfoto bareng. Menurut Ivone, girlband ini sudah sering tampil di berbagai acara baik lokal maupun nasional. Girlband ini awalnya dibentuk pada 9 Maret 2012 dengan nama Bessara tanpa Steffy. Sebelum Steffy anggotanya ada Sharon Sahertian yang kemudian memilih hengkang dari grup ini. Posisinya lantas digantikan Steffy. Secara keseluruhan, konsep mereka adalah girlband girly alias feminin dan kecewek-cewekan. Mereka juga satu manajemen dengan boyband bocah Coboy Junior dan The Charola. Selain menyanyi,mereka juga model dan membintangi sinetron Hanya Kamu bersama Coboy Junior ketika Sharon masih melengkapi girlband ini. (ath)

Berbaur dengan Anak Panti RAUT wajah Zainal (12) tampak begitu lugu. Sesekali matany menyapu seluruh ruangan permainan di sebuah resto cepat saji, Rabu (1912) siang. Bersama puluhan rekannya, Zainal yang merupakan anak asuh di Panti Nor Hidayah Sungai Andai RT01 ini begitu sumringah. Mereka diundang oleh Dewi Chandrawati (25), finalis Putri Indonesia 2012 wakil Kalimantan Selatan. “Senang kesini (KFC, Red) baru beberapa kali saja,” ungkap siswa kelas 5 SD ini. Dewi yang sekarang duduk di semester V, Fakultas Ekonomi Prof Dr Mustopo Jakarta ini tengah merayakan ulang

tahunnya. Meski agak terlambat, Dewi yang lahir pada 14 Desember 1987 ini ingin berbagi dengan anak yatim. Pengusaha wanita ini tanpa segan berbaur dan bernyanyi bersama anak-anak panti. Dewi yang mengenakan busana santai sasirangan dan jeans Dewi tampak cantik dan sederhana. Dewi mengatakan perayaan ulang tahunya bersama anak panti sebagai wujud rasa syukur. “Saya bersyukur atas berkah yang saya peroleh selama ini. Juga bersyukur karena lolos audisi Puteri Indonesia mewakili Kalsel,” ungkapnya. Ia pun memohon doa agar

agar bisa memberikan prestasi terbaik bagi Kalimantan Selatan nantinya. Selain sibuk kuliah, dia eksis di dunia bisnis. Dewi punya perusahaan jasa perawatan rumah bernama PT Dewi Chandra. “Prospeknya di daerah ini cukup bagus, terutama di Banjarmasin dan Banjarbaru,” ujar Dewi. Kenapa tertarik berbisnis, Dewi mengatakan karena almarhum ayahnya, Chandra Santoso, merupakan seorang pedagang. “Ayah dulu berdagang dan ketemu ibu di sini. Makanya saya enjoy saja bolak-balik Banjarmasin-Jakarta,” ungkap gadis tinggi 170 sentimeter itu.(dwi)

BPOST/DONNY SOPHANDI

DEWI merayakan ulang tahun bersama anak-anak panti asuhan di sebuah restoran cepat saji.

Ayu Mayank Terpaksa Diinfus DUA keuntungan didapat Ayu Mayank kala mendapat tawaran manggung di halaman TVRI Banjarmasin, Rabu (19/12) malam. Menjadi salah satu bintang tamu dan sekaligus promosi album dia. Album perdana yang mengandalkan lagu Terluka ciptaan Mr Hans, penyanyi asal Tanahbumbu sebenarnya sudah selesai. Namun masih disebar untuk kalangan tertentu dan tidak dijual. Cover album memperlihatkan wajah cantik dirinya tampil memikat. Satu CD lengkap dengan isi teks lagu berisikan 10 buah lagu kemarin dibawa sejumlah kru khusus Ayu Mayank dari Jakarta. Kebanggaan bagi Ayu Mayank bisa tampil di provinsi sendiri. Selain ditayangkan langsung TVRI, Ayu Mayank juga senang dijatah dua lagu untuk dibawakan. “Salah satunya Terluka yang sedang kita promosikan. Doakan saya mampu mengangkat nama

Kalsel di tingkat nasional. Kan disiarkan TVRI nasional juga,” kata Ayu Mayank. Tak mau tampil sekadarnya dilakukan Ayu. Dia sengaja datang dua hari sebelum hari H pelaksanaan. Selain lebih banyak waktu beristirahat ia juga bisa menyiapkan segalanya sehingga bisa tampil sempurna. Masalah fisik pun menjadi perhatian. Ayu rela tubuhnya ditusuk jarum infus untuk memasukan vitamin agar tampil fit. “Isi vitamin agar tetap fit. Ayu kan banyak bergerak dan pindah dari satu panggung ke panggung lain,” ucap Ayu Mayank. Penampilan Ayu di Dangdut Fantastic malam kemarin memang memukau. Selain kualitas vokalnya yang bagus, ditopang dengan wajah cantik nan memikat. Acara sebelumnya dibuka dengan grup musik lokal. Selanjutnya sekitar pukul 22.00 wita

menjadi jatah pedangdut nasional. Dibuka dengan opening dance dari Plus Dancer dilanjutkan dengan penampilan Yenny 3 Macan. Silih berganti sejumlah penyanyi bergiliran tampil termasuk Sony Josz dengan lagu Minggat ciptaannya sendiri. Leni KDI dan Amini KDI pun turut ambil bagian di acara jelang akhir tahun ini. Hingga akhirnya di penutup acara penampilan 3 Macan yang cukup menghebohkan. Jelas saja tontonan gratis ini membuat halaman TVRI di Jl A Yani KM 5,5 Banjarmasin penuh sesak. Apalagi acara dipandu pedangdut terkenal Saiful Jamil dan Ayu Mayank Delia Paramitha. (ris) IST

Kholis Terkesan Keindahan Banyuwangi WAKIL Kalsel di Duta Wisata Indonesia 2012, Kholis Mabruri dan Nafisah, pada Rabu (19/12) masih mengikuti serangkaian acara di Bali dan Jawa Timur. Usai menjalani penilaian tahap awal pada Senin (17/12) berupa presentasi wisata dan menari di Istana Kepresidenan Tampak Siring dan Istana Mancawarna atau Soekarno Center di Bali, mereka pada Selasa (18/12) lalu menuju Banyuwangi, Jawa Timur. “Ada jamuan makan malam bersama Gubernur Jawa Timur di Banyuwangi,” sebut Nafisah. Usai makan malam bersama gubernur, mereka kemarin menjalani agenda lainnya berupa kunjungan ke lokasi Pengrajin Batik Gajah Oling Sayu Wiwit di Banyuwangi. Di lokasi itu, mereka tak hanya

Kholis Mabruri IST

berkunjung namun juga melihat langsung proses pembuatannya. “Senang kok selain jalan-jalan cuci mata, juga nambah ilmu di Banyuwangi,” sebut Kholis. Usai kunjungan ke lokasi pembuatan batik itu, rombongan langsung menuju ke kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. “Ada pemaparan materi dari mereka,” ucap Kholis atau Olis yang ketika dihubungi kemarin mengaku sedang mendengarkan pemaparan materi itu. Tak pelak, selama di Banyuwangi pun meninggalkan kesan mendalam bagi Olis. Baginya, selama beberapa hari menjalani karantina di Duta Wisata Indonesia ini, banyak hal yang berkesan, namun paling asyik ketika berkunjung ke Banyuwangi ini. Baginya, Banyunwangi adalah kota yang sangat indah. Dia juga

kagum dengan penataan kotanya yang apik, rapi dan bersih. Pengelolaan pariwisatanya juga patut diacungi jempol karena bagus juga untuk tujuan wisata di Indonesia. “Usai ke dinas pariwisata sorenya langsung balik ke Bali,” sebutnya. Selama proses penilaian, Kholis dan Nafisah mempresentasikan potensi wisata Kalsel. Selain presentasi tentang potensi wisata Kalsel, mereka juga harus menampilkan tari khas Kalimantan, yaitu Tandik Balian. Tari itu pun sudah sering mereka latih di Taman Budaya Kalsel. Selanjutnya, mereka juga harus bersiap menghadapi babak grand final pada 21 Desember nanti. Untuk ini, mereka pun sudah menyiapkan kostum Nanang Galuh yang identik dengan remaja Banjar yang ceria.

Beberapa waktu lalu, Kholis Mabruri malah khusus menjadi pemandu wisata sebagai usaha mempersiapkan diri ke ajang Duta Wisata. Selama beberapa hari dia memandu turis asal Jepang berkeliling ke objek-objek wisata di Kalsel, dari Pasar Terapung hingga Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Soal komunikasi pun tak masalah baginya. Selain menguasai bahasa Arab, Duta Mahasiswa Kalsel 2011 ini juga piawai berbahasa Inggris. Soal persiapan materi, diakui pemuda kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 20 Juli 1989, dia sekarang juga harus rajin membaca soal pariwisata di Indonesia. “Dulu waktu di Naga Kalsel yang dipelajari hanya seputar Kalsel, sekarang lebih luas cakupannya jadi se-Indonesia,” ungkapnya. (ath)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Metro Banjar Edisi Kamis, 20 Desember 2012 by Harian Metro Banjar - Issuu