Metro Banjar edisi cetak Selasa 25 September 2012

Page 12

METRO SHOWBIZ

12

METRO BANJAR z SELASA, 25 SEPTEMBER 2012

Tiga Malam Bertabur Bintang MULAI 28 hingga 30 September 2012 mendatang, pentas musik Tanah Air bakal diramaikan dengan sederet penyanyi beken. Acara dalam rangkaian LA Lights Java Soulnation Festival 2012, akan menampilkan guest stars yang akan berkolaborasi dengan para jebolan program musik LA Lights. Para jebolan program musik LA Lights yang terlibat ada empat band dan soloist, yakni Gecko (Putri Oceanan Maharani, I Made Mahendra Dwi Artha, I Made Dwi Perdana Putra dan I Made Pratama Putra), dua personil The Banery (Rafly dan

Egy), Lars (Mario, Alan, Dewa), Respects (Babas & Wiwin), serta Joshua March. Guest star Sandhy Sondoro berkolaborasi dengan Gecko, Ras Muhammad dengan The Banery, Millane Fernandez dengan Lars, penyanyi jazz cantik Andien dengan Joshua March, dan Jevin (Beatboxer) dengan Respects. Sejumlah musisi, arranger, composer ternama juga dilibatkan di antaranya Rayendra Sunito, Ali Akbar Sugiri, Donny Joesran, Bonar Abraham, Nikita Dompas, Rejozz dan lainnya. Gelaran akan berlangsung mulai pukul

17.00 WIB di Istora Senayan, Jakarta. LA Lights Music Project ini digawangi oleh Eki Puradireja selaku Music & Project Director untuk projek ini. Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati dalam rilisnya mengatakan, LA Lights Music Project yang baru pertama kali dilakukan ini memang dirancang khusus sebagai ajang pembuktian bahwa para jebolan LA Lights Indiefest dan LA Lights Meet the Labels pun piawai bermusik. Dan di sini, mereka disandingkan bersama musisi ternama Tanah Air dan berkreatifitas dengan cara

membawakan lagu yang pernah dipopulerkan dengan nuansa musik yang sama sekali berbeda. “LA Lights Music Project mengusung kreatifitas dan improvisasi bermusik antara lima jebolan LA Lights Indiefest dan LA Lights Meet the Labels dengan beberapa musisi tanah air ternama seperti Shandy Sondoro, Andien dan Ras Muhammad,” kata Maya Shintawati. (hay/*)

ANDIEN LIFE.VIVA.CO.ID

Pelajar Penuhi Balairung Sari

Nevi-Kholis Makin Sering Bertemu

■ Rufaidah Pentaskan Robohnya Surau Kami SITI Fatimah tampak duduk tenang di bangkunya. Kedua matanya menatap lurus ke depan, ke arah panggung. Dia saat itu menyaksikan sebuah pertunjukan teater oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah dari Teater Rufaidah di Gedung Kesenian Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel berjudul Robohnya Surau Kami. Tak hanya Siti, juga banyak lagi rekannya dari MAN 1 Banjarmasin yang memenuhi gedung di Jalan Brigjend H Hasan Basry itu, kemarin, Senin (24/9). Semua kursi, pada sore itu penuh bahkan hingga ke depan panggung. Penonton yang didominasi para pelajar, tampak menikmati sajian kisah garapan sutradara, MS Arif. Rekan Siti, Saidah mengaku sengaja datang menyaksikan pertunjukan itu. “Ini tugas sekolah. Kami diminta menontonnya, lalu dibuat ringkasannya untuk dikumpulkan ke guru kami,” beber Saidah. Pertunjukan teater ini dimainkan dua kali, yaitu pukul 16.00 Wita dan 20.00 Wita. Setiap penonton dikenai harga tiket masuk Rp 10 ribu. Sang Sutradara, MS Arif mengatakan, para mahasiswa anggota Teater Rufaidah memilih judul naskah Robohnya Surau Kami itu karena memiliki pesan moral yang kuat. Naskah tersebut, diangkat dari novel karya Ali Akbar Nafis dengan judul yang sama, Robohnya Surau Kami yang bersetting Sumatera Barat. Namun, ceritanya disadur oleh Hermana HMT dari Bandung, Jawa Barat menjadi sebuah naskah drama. Menceritakan tentang seorang kakek tua yang berprofesi sebagai penjaga sebuah surau. Tiap hari, kakek itu selalu beribadah tapi sering melalaikan urusan dunianya. Suatu hari, datang seorang pemuda bernama Ajo Sidi ke surau itu. Ajo Sidi lantas bertanya ke kakek itu apakah dia yakin jika rajin beribadah dia pasti bakal masuk surga. Ajo Sidi yang pandai membual, menceritakan kepada si kakek tentang nasib orang-orang saleh yang dimasukkan ke neraka oleh Tuhan. Kakek lantas ketakutan akan masuk neraka. Saking takutnya, dia yang kala itu sedang mengasah pisau cukurnya akhirnya memutuskan bunuh diri. Dia menggorok lehernya dengan pisau cukur itu. “Intinya, kalau mau banyak beribadah silakan , tetapi jangan lupakan juga urusan dunia. Jadi, antara dunia dan akhirat itu harus seimbang. Jangan berat sebelah,” papar Arif. (ath)

■ Jelang Pemilihan Duta Wisata 2012 di Bali GELAR Nanang dan Galuh Kalsel 2012 berhasil diraih Kholis Mabruri dan Nafisah. Hal ini pula yang membuat keduanya bakal jadi makin sering bertemu. Apalagi dalam waktu tidak lama lagi, mereka akan mewakili Kalsel di ajang Pemilihan Duta Wisata 2012 yang akan digelar di Bali pada 15 Desember mendatang. Keduanya pun, sejak sekarang sudah mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi event nasional yang merupakan agenda tahunan tersebut. Sehari setelah kemenangannya pada Pemilihan Naga Kalsel 2012 pada Sabtu (22/9) malam lalu, Nafisah dan Kholis sudah menjalani serangkaian persiapan untuk mematangkan penampilannya. Pada Minggu (23/9) pagi hingga siang, mereka diberikan pengarahan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kalsel. “Pengarahannya di hotel tempat karantina, yaitu Hotel Pesona di Jalan Brigjend H Hasan Basry, Banjarmasin,” kata gadis yang akrab disapa Nevi ini. Rencananya, dia dan Kholis bakal menarikan tari tradisional Banjar berpasangan di acara pemilihan itu. “Ada dua pilihan, yaitu Japin Sigam dan Tirik Lalan.

“Kebetulan, kami satu fakultas di FISIP Unlam dan tiap hari ketemu” NAFISAH Galuh Kalsel 2012

Nanti, mau ditentukan dulu bagusnya yang mana. Kita juga harus terus berkoordinasi dengan Disporbudpar,” ujar Nevi. Soal kedua tari itu, Galuh Banjarmasin 2011 ini mengaku hanya sedikit menguasai tari Japin Sigam. “Dulu pernah mempelajari tari ini. Kalau Tirik Lalan tidak bisa,” beber alumnus SMAN 2 Banjarmasin. Selanjutnya, setelah diputuskan tari mana yang bakal ditampilkan di Bali nanti, mereka akan mulai rutin berlatih. Selain itu, dia pribadi sejak sekarang sudah harus mempersiapkan materi lainnya untuk ditampilkan di ajang bergengsi itu, yaitu presentasi tentang kondisi pariwisata di Kalsel. Dia pun mulai mengumpulkan bahan, baik dari artikel di situs internet juga buku-buku. “Semua peserta diwajibkan mempresentasikan kebudayaan dan pariwisata di

daerahnya. Kalau untuk materi saya nanti, masih mengumpulkan bahan. Dicicil saja sih kerjanya,” ungkap kakak dari Ahmad dan Muhammad Baqir ini. Tujuan dari presentasi itu, tak lain untuk mempromosikan keunggulan pariwisata di daerah masingmasing. Karenanya, dia harus mempersiapkannya sebaik mungkin. Soal koordinasi, diakui mahasiswa Program Studi Public Relation (PR) FISIP Unlam ini, harus terus dilakukan dengan Kholis Mabruri dan Disporbudpar Kalsel. Sebab, tanpa koordinasi yang baik, tentu hasilnya juga akan buruk. “Sejak sekarang sudah mulai koordinasi juga dengan nanangnya, yaitu Kak Kholis. Kebetulan, kami satu fakultas di FISIP Unlam dan tiap hari ketemu, jadi gampang saja kalau mau berdiskusi soal persiapan ke Duta Wisata Indonesia nanti,” paparnya.(ath)

Kembali Juara Lomba Busana Berpindah kategori pun tidak masalah baginya. Sebab dunia modeling sudah dilakoninya sejak kecil, dan berada di atas panggung bukan hal baru. Menariknya di ajang Banjarmasin Trade Expo ini, dua hari sebelum bertanding Tasya juga dilibatkan untuk menjadi model koleksi butik Olivya. Dua pekerjaan dilakoni dengan berbeda agenda diikutinya. Pertengahan Ramadan lalu, Tasya juga ikut lomba fashion dan berhasil menyabet Juara I Busana Muslim Pesta kategori B pada acara Touch of Blessing. Kala itu busana yang dikenakannya merupakan rancangan dari ibunda tercinta. Kemenangan ini pun seakan berkah di Bulan Suci. Tasya memang bukan orang baru di dunia fashion Kalsel. Seabrek prestasi telah

BAGI pembaca Metro Banjar, personal atau komunitas dapat ikut berpartisipasi di rubrik ini dan berbagi foto. Silakan kirim foto Anda saat bersama artis idola. Sertakan nama, alamat, nama sang idola, waktu ketika momen itu diambil, dan komentar Anda. Tulis AKU & IDOLA, kirim ke akun facebook koranmetro banjar atau ke email ham_badrun@yahoo.com dan edinayanti@yahoo.com. Bisa juga diantar atau dikirim via pos ke redaksi Metro Banjar Jalan AS Musaffa No 16 Banjarmasin.

Redaksi

berhasil diraihnya, tak hanya kelas lokal tapi hingga nasional. Salah satunya, didapatnya sepulang dari lomba Indonesia Super Model 2011. Koleksi pialanya pun kini terus bertambah dengan hasil didapat terbaru. Sebelumnya gadis cantik ini sudah mengoleksi sebanyak 30 buah trofi. “Ada sedikit kesalahan memang saat ikut lomba di Banjarmasin Trade Expo kemarin. Karena itulah hasilnya tidak bisa maksimal,” ucap Tasya tanpa mau membeberkan lebih jauh kesalahannya. Meski baru beranjak remaja, Tasya ternyata bukan hanya piawai di dunia modeling tapi akting pun pernah dijajalnya. Bermain dalam sebuah sinetron berjudul Cinta Banting Harga di sebuah stasiun televisi nasional, sempat dirasakan Tasya. Namun berhubung untuk pembuatan sinetron memerlukan waktu lama, Tasya pun memilih tak menerima tawaran akting lagi sementara waktu. (ris)

Nafisah

BANJARMASINPOSTGROUP/DONNYSOPHANDI

GELARAN Banjarmasin Trade Expo 2012 memang telah berakhir. Namun, event menyambut hari jadi ke-486 Kota Banjarmasin tak dilupakan begitu saja oleh Tasya Endira Salsabila. Kesan istimewa dirasakan siswa kelas VII SMPN 1 Banjarmasin ini. Di gelaran tersebut, dia berhasil menambah koleksi gelar di dunia fashionnya saat ikut tampil di Duta Mall Banjarmasin, Minggu (23/9) siang. Walaupun hasil didapat belum maksimal, yakni Juara III Kategori Remaja untuk Busana Kasual, dirinya tetap senang. Maklum, putri pasangan Endra Agus Salim dan Raudatul Wardian ini lama tak tampil. Bedanya lagi, kalau biasanya sering ikut kategori anak-anak tapi kali ini ikut kategori remaja.

Kholis Mabruri

BANJARMASIN POST GROUP/YAYU FATHILAL

DARI NOVEL - Pertunjukan teater berjudul Robohnya Surau Kami, Senin (24/9) di Balairung Sari Taman Budaya Kalsel. Lakon ini diangkat dari novel berjudul sama.

Kado Ultah ID Banjarmasin ■ Gilang Ramadhan Bakal Temui Musisi Banua

ISTIMEWA

Tasya Endira

KABAR drummer terkenal Tanah Air, Gilang Ramadhan bakal datang ke Banjarmasin, membuat senang sejumlah penabuh drum di Banua. Indonesian Drummer (ID) Banjarmasin, sebuah komunitasnya drummer nasional yang juga ada di Banjarmasin berharap Gilang segera merealisasikannya. Harapan ini memang cukup besar akan mewujud. Hal tersebut dipertegas dengan perbincangan Gilang Ramadhan dengan Gusti Ervin Wardhana pada acara halalbihalal Amer Community, Sabtu (22/9) di Auditorium RRI Banjarmasin. Waktu itu, suami artis Shahnaz Haque ini berjanji akan ke Banjarmasin untuk menemui musisi di Kalimantan Selatan. Ketua ID Banjarmasin, Anggi, mengaku sudah tak sabar bisa berjumpa dengan salah satu drummer terbaik Indonesia itu. ID Banjarmasin yang anggotanya sekitar 50 orang, lanjutnya, memang sudah mengetahui akan rencana kedatangan Gilang. Kehadirannya bukan hanya menemui musisi Banua, nantinya juga akan melakukan coaching clinic.

“Kami agendakan, dan mudah-mudahan bisa datangnya November. Semoga bisa terlaksana. Kedatangannya menjadi kado dua tahun berdirinya ID Banjarmasin,” kata Anggi. ID Banjarmasin pada 17 September lalu merayakan ulang tahun keduanya, dan digelar secara sederhana. Mengundang anggota dan beberapa komunitas musik, acara berlangsung di ATS Studiodrum yang merupakan basecamp ID di Jalan Belitung Darat Simpang Rahmat Banjarmasin. “Acara ulang tahun ID, sekalian dirangkai ulang tahun band SUFI yang pertama dan ulang tahun ATS Studiodrum juga yang pertama,” beber Anggi. Bicara Gilang Ramadhan, lelaki kelahiran Bandung 30 Mei 1963 ini sejak masih kanakkanak dia telah berkenalan dengan berbagai alat musik, seperti piano, biola, dan alat musik yang paling disukainya yakni drum. Gilang Ramadhan adalah satu-satunya pemain drum di Indonesia yang disponsori oleh Zildjian, perusahaan symbal dari Amerika Serikat. (ris)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Metro Banjar edisi cetak Selasa 25 September 2012 by Harian Metro Banjar - Issuu