Metro Banjar edisi cetak Sabtu 2 Juni 2012

Page 15

15

METRO BANJAR z SABTU, 2 JUNI 2012

Kabur Mendengar Kata Polsek ■ Empat Pedagang Cat Tiruan Dibekuk

ANTARA/JAFKHAIRI

PENEMBAK SATPAM IPB - Dua tersangka penembak satpam kampus IPB dengan menggunakan tutup kepala dibawa kedalam ruang pemeriksaan Polres Bogor di Cibinong, Bogor, Jabar, Kamis (31/5) malam.

Mahasiswa Tembak Sopir Mikrolet ■ Kesal Mobil Dihalang-halangi JAKARTA - Hanya gara-gara kesal laju mobilnya dihalang-halangi oleh mikrolet, Seorang mahasiswa London School of Public Relation Muhammad Iqbal Taufik (25), mengamuk di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/5) lalu. Tak hanya kesal dan meluapkan kemarahannya, Iqbal juga melepaskan tembakan ke arah sopir mikrolet. Kejadian itu bermula ketika Iqbal melintas di daerah Cengki Raya, Kelapa Gading Utara. Saat itu dia mengendarai mobil Mistubishi Pajero hitam, kesal karena merasa laju kendaraannya dihalang-halangi mikrolet 37 jurusan Senen-Pulogadung. “Iqbal saat itu hendak balik ke rumah, di perjalanan dia kesal karena mikrolet di depannya nggak mau ngasih jalan, dan terkesan menghalangi. Merasa dipermainkan, akhirnya dia marah dan menembakkan pistol airsoft gun ke arah sopir,” ujar Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ardiyanto, Jumat(1/6). Lebih lanjut Ardiyanto menjelaskan, aksi nekat mahasiswa ini pun membuat sang sopir terluka serius di bagian pipi. Diketahui sopir nahas itu bernama Hamonang Simatupang (29). “Sambil mobilnya melaju, tersangka ini menembak pistolnya dua kali. Tembakan pertama mengenai pintu, tembakan kedua mengenai pipi kiri atas korban,” jelasnya. Belum puas meluapkan emosinya, tersangka juga memepetkan mobilnya dan memalangkan di depan mikrolet itu. Berhasil meng-

hentikan laju angkot itu, Iqbal pun turun dari mobilnya kemudian mengambil tongkat bisbol di bawah jok tengah. “Ia memukul kaca depan mikrolet dua sampai tiga kali dengan tongkat bisbol tersebut,” kata Ardiyanto. Usai melakukan aksi brutalnya itu, MIT pun langsung melarikan diri. Warga sekitar yang melihat kejadian tak bisa berbuat banyak. Sedangkan sang sopir yang mengalami luka kecil di bagian wajah langsung dilarikan ke rumah sakit. Berselang lima hari pascakejadian, petugas Polsek Sektor Kelapa Gading berhasil menangkap Iqbal di rumahnya yang terletak di daerah Kelapa Gading Timur pada Kamis kemarin. “Kita berhasil menangkap tersangka dari nomor polisi mobil yang dilaporkan korban” kata Kompol Ardiyanto, Jumat(1/6). Saat diamankan, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa pistol airsoft gun merk KSC kaliber 9 mm, dua butir peluru plastik dan sebuah tongkat bisbol sepanjang 70 sentimeter. Bahkan mobil Mitsubishi Pajero Sport hitam yang digunakannya saat itu turut diamankan. Terkait kepemilikan senjata itu, polisi mengatakan selama bukan senjata api tidak perlu ada izin dari pihak kepolisian. “Itu hanya izin internal klub. Kalau bukan senjata api tidak perlu izin resmi dari polisi,” tegas Ardiyanto.(mrd/net)

RANTAU- Empat sekawan, Umar, As’ad, Gregorius dan Nurudien, kompak mengeluarkan jurus langkah seribu saat mengetahui orang yang mereka tawari cat produk mereka ternyata seorang polisi. Heran menyaksikan empat penjual cat merek Jotun berlarian meninggalkan mobil dan catnya, anggota Polsek Piani itu langsung mengejar, seraya meminta bantuan rekan-rekannya. Keempat pelaku yang tinggal di Banjarbaru itu ternyata tak menguasai medan di Desa Miawa Kecamatan Piani. Bukannya lolos, mereka malah tersesat dan akhirnya berhasil dibekuk dan langsung digelandang ke Mapolres Tapin. Selain empat orang tersebut, polisi juga mengamankan M Husin (32) warga Pasuruan Jatim karena terlibat membantu mencuci kaleng Jatun untuk diisi dengan cat tiruan. Menurut Kapolres Tapin AKBP Asep Taufik melalui Kasatreskrim Polres Tapin AKP Nurhadiansyah SIK, setelah diperiksa akhirnya terungkap keempatnya mengaku membuat cat merek jotun tiruan. Dari pengakuan keempat tersangka, proses pembuatan cat jotun tiruan itu dibuat secara industri rumah tangga di Guntung Payung Banjarbaru. “Cat jotun tiruan yang mereka buat hanya dipatok ke pembeli Rp 800 ribu per kaleng bobot 25 kilogram. Padahal harga jotun bobok 25 kg yang sebenarnya Rp

“Mendengar disebut kata Polsek, mereka langsung kabur. Curiga, polisi langsung mengejar,” AKP NURDIANSYAH SIK Kasatreskrim Polres Tapin

1,2 juta per kaleng,” jelas AKP Nurhadiansyah. Kasatreskrim menyebutkan, terbongkarnya kejahatan empat sekawan itu lantaran mereka kabur karena takut aksi menjual cat tiruan mereka Jotun terbongkar. Mulanya, keempat pelaku, M Nurudien (29), warga Landasan Ulin Banjarbaru, Gregorius (28), warga Malang Jatim, As’ad Bayu (29), warga Guntung Payung Banjarbaru dan Umar (19) warga Malang, Jatim menawarkan cat merek jotun kepada anggota polisi yangberpakaiansipildiDesaMiawa Kecamatan Piani. Secara tak sengaja, polisi itu menyarakan keempatnya, kalau ingin laku silakan tawarkan ke kantornya di Polsek. “Mendengar disebutkan Polsek itu, sontak keempatnya kabur meninggalkan cat dan mobilnya. Merasa heran meliht empat pedagang itu kabur, polisi langsung mengejarnya, jelas AKP Nurhadiansyah, Jumat (1/6).

Polisi telah mengamankan barang bukti sebanyak 5 kaleng jotun oplosan dan satu buah mobil yangmerekagunakanmemasarkan

barang tersebut, jelas AKP Nurhadiansyah. Atas perbuatannya, mereka terancam hukuman 4 tahun penjara, tambahnya. (him)

Tutup Kaleng Pakai Palu SELAIN empat orang tersebut, polisi juga mengamankan M Husin (32) warga Pasuruan Jatim yang baru 4 bulan berada di Kalsel. Lelaki itu mengaku hanya sebagai tukang bersihkan kaleng jotun. “Tugas saya hanya membersihkan kaleng tersebut untuk diisi cat buatan teman saya itu,” jelas Husin yang tampak menyesal. Husin mengaku, dia tidak tahu campuran-campuran membuat cat jotun palsu itu. Sedangkan ‘otak’ atau insinyurnya itu As’ad. “Saya memang tahu, membuat cat tiruan itu perbuatan salah, tetapi saya kasian dengan rekan-rekan ingin cari tambahan hidup, karena itu saya membantu membersihkan kalengnya,” ucapnya lagi. Husin membeberkan, cat jotun produksi rekannya itu sangat tradisional. “Sebagai contoh untuk menutup kalengnya hanya menggunakan palu. Bukan alat mesin,” ungkap Husin yang mengaku istrinya tinggal di Jawa. Menurut Husin perbuatan yang dilakukan teman-temannya itu baru kali pertama, justru sudah tertangkap. (him)

BPOST GROUP/IBRAHIM

CAT TIRUAN - Polisi mengamankan pikap bermuatan cat tiruan dan mengamankan lima orang pelaku yang tengah memasarkan di kawasan Miawa, Kecamatan Piani, Tapin, Jumat (1/6)

Ban Bocor, Gaji Dispenda Raib

ANTARA/JAFKHAIRI

DIRAMPOK - Mobil milik Dispenda Bojonegoro yang bocor ban akibat ulah kawanan perampok. Uang Rp 57,9 juta raib dibawa kabur.

BOJONEGORO - Aksi kejahatan dengan modus membuat kempis alias bocor terus terjadi di Jawa Timur. Kali ini menimpa karyawan Dispenda Bojonegoro yang baru pulang dari Bank Jatim. Akibat kejadian, uang gaji pegawai sebesar Rp 57,9 juta raib. Peristiwa ini terjadi terjadi saat dua karyawan Dispenda Sutrisno dan Suroto pulang dari Bank Jatim dengan mengendarai mobil dinas Toyota Kijang nopol L 1029 FP. Saat melintas di jalan Kartini, mendadak ban mobil sebelah kiri belakang bocor. Melihat kondisi tersebut, kedua karyawan tersebut turun untuk mengecek ban. Namun tanpa disadarinya, pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya dengan cepat mengambil uang yang ter-

bungkus amplop di dalam mobil. Menurut Suroto, sebelum mereka berhenti, ada dua orang pengendara motor berteriak jika ban mobil yang dikendarainya kempes. “Lalu kita berhenti dan cek ban. Beberapa menit kemudian kok lihat uang di mobil hilang. Uang sebesar Rp 57,9 juta adalah uang gaji pegawai Dispenda,” ujar Suroto, Jumat (1/6/2012). Sementara itu, polisi yang mendapat laporan langsung mandatangi tempat kejadian perkara. Polisi juga meminta keterangan kepada dua karyawan Dispenda guna melacak pelaku. Untuk proses selanjutnya, polisi membawa korban untuk melihat CCTV yang ada di Bank Jatim.(dtk/sry)

0206/M15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.