

Media Sehat kembali menyapa pembaca Kali ini masih dalam format emagazine. Format digital yang
dipilih ini memang membuat peredaran Media Sehat bisa lebih jauh, tanpa ada sekat-sekat, dan hambatan distribusi Tentu saja dengan format digital ini, ongkos distribusi menjadi lebih murah, bahkan zero.
Maafkan pembaca, kehadiran kami mundur dua bulan Kami yang biasanya hadir dengan mengambil momentum hari ulang tahun PPNI setiap 17 Maret, ini kali terbit pada bulan Mei Ini mengambil momentum Hari Perawat Internasional yang biasa diperingati setiap 12 Mei.
Waktu yang mundur dua bulan, justru membuat muatan kami pun makin penuh Sehingga sajian dari redaksi semakin lebih berwarna Selain memuat liputan tentang peringatan HUT ke-51 PPNI di CJNC dalam suasana Ramadan, ada juga materi tentang Sejarah Hari Perawat Internasional, yang dimulai dengan mengambil hari kelahiran erawat internasional, Florence Nightingale
yang dikenal “The Lady with the Lamp” Teristimewa, redaksi juga berkesempatan menampilkan kegembiraan perawat Kota Semarang memiliki gedung sekretariat baru senilai Rp 10 miliar yang dinamai Graha Perawat Semarang Plus kelegaan luar biasa dari Ketua DPD Kota Semarang, Junait, selepas gedung tersebut terwujud.
Redaksi juga mengabarkan kegembiraan para tenaga kesehatan yang berkesempatan memiliki rumah subsidi yang sediakan pemerintah. Total seluruh Indonesia ada 30 000 unit rumah
Pada edisi Mei ini, redaksi juga memotret fenomena uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Bill Gate Tidak hanya Indonesia, ada beberapa negara lain di Asia dan Afrika yang menjadi tempat uji coba Hal itu sempat menjadi kontroversi, namun lembaga BPOM menyatakan vaksin tersebut aman Bagaimana realitanya, tentu harus menunggu beberapa waktu lagi
Akhirnya, selamat menikmati sajian redaksi di bulan Mei ini. Selamat membaca. g en
Perayaan HUT PPNI ke-51 di Jateng
Gedung Diklat PPNI Jateng
Perkuat Kapasitas & Kualitas Perawat
Peresmian Gedung Diklat dan Podcast Mesra DPW PPNI Jateng
Bermodal Patungan, Perawat Semarang
Bangun GPS Rp 10 Miliar
Sejarah Hari Perawat Internasional
Kisah tentang ”The Lady with Lamp”
Seminar HPMI
Efisiensi Anggaran vs Kinerja Perawat
Ini Daftar Negara Tempat Pengujian
Vaksin TBC Bill Gate
Waspada! Barang Rumah Tangga Ini
Bisa Sebabkan Kematian
Tip Ngegym dan Tetap Sehat
Pelaksanaan peringatan Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-51 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pad tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP PPNI diselenggarakan secara sederhana di GRAHA PPNI, Jalan Raya Lenteng Agung No. 64 Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam momen tersebut memberikan sambutan dengan memanfaatkan sarana platform media dan bertepatan dalam suasana Ramadhan 1446 H
Dalam pidatonya, Harif menegaskan bahwa
Persatuan Perawat Nasional Indonesia dalam perjalanan panjangnya sebagai sebuah organisasi profesi Perawat Indonesia, tentu telah melewati berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi diberbagai era pemerintahan sejak kelahiranya di tahun 1974
Menurutnya, dalam merawat organisasi untuk tetap kokoh berdiri menjadi rumah besar Perawat Indonesia, sesuai dengan cita-cita luhur para pendirinya bahwa pembentukan PPNI bertujuan untuk meningkatkan harkat martabat Perawat Indonesi untuk diakui selayaknya sebuah PROFESI
“Hari ini kita merefleksikan perjalanan PPNI sejak berdirinya. Kita telah mengalami banyak tantangan, tapi kita juga telah banyak kesuksesan, tema HUT tahun ini adalah “Perawat Kuat Bersinergi Membangun Bangsa”
Ia ingin mengajak masyarakat untuk mendukung peran perawat dalam meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan kesehatan PPNI berkomitmen dalam berkontribusi meningkatkan profesionalisme perawat dalam pelayanan kesehatan dan komitmen PPNI berjuang untuk kesejahteraan anggotanya
Diucapkannya, memaknai tema berkaitan pokok pikiran Perawat Kuat adalah Perawat yang
emosional, social dan spiritual untuk menjalankan peran dan fungsi secara optimal Perawat kuat adalah bagaimana Perawat menampilkan profesionalitas dalam melaksanakan praktiknya dengan asuhan keperawatan, tantangan untuk Perawat Kuat adalah adanya kondisi kerja yang baik termasuk kesejahteraan lahir batin yang harus menjadi perhatian berbagai pihak.
Diungkapkannya juga masih banyak Perawat berada dalam kondisi kekurangan dalam ekonomi, kekerasan yang diterima saat bekerja bahkan dari teman sekerja sekalipun dan perlindungan yang belum baik saat melaksanakan tugas ini berpengaruh pada kesempatan untuk meningkatkan diri dan berprestasi
Banyak hal yang telah dilakukan adalah keberhasilan upaya dan advokasi melahirkan standarstandar, pedoman untuk berpaktik secara profesional dan etik, kerja-kerja sosial dalam bidang kesehatan dan kebencanaan, dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
Sementara Bersinergi adalah upaya bekerja sama untuk menghasilkan yang lebih baik dan dalam hal ini Perawat adalah vital dalam sistem kesehatan/pelayanan kesehatan dan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan secara umum
Membangun bangsa adalah berbagai upaya dengan tujuan mencapai kemakuran dan kesejahteraan seluruh rakyat/masyarakat Dimana kesehatan adalah aspek penting dalam kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat “PPNI takkan pernah berhenti untuk berjuang mewujudkan profesi Perawat Indonesia dan juga kesejahteraan anggota. Menyala Perawat Indonesia Menyala PPNI KU " g en
Pagi itu wajah Ns Junait SKep MKep berbinar-binar. Ketua DPD PPNI Kota Semarang tersebut diliputi kebahagiaan dan rasa syukur yang luar biasa. Ya, Sabtu, 26 April 2025 pagi, gedung megah milik perawat Kota Semarang, Graha Perawat Semarang (GPS) yang terletak di Jalan Untung Suropati, diresmikan.
“Alhamdulillah lega sekali, karena ini sungguh luar biasa!” seru Junait Dia tak henti-hentinya bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang membantu pembangunan gedung tersebut Mulai dari DPW PPNI Jateng yang mensuport dari awal, baik semangat, moril, maupun material, institusi yang tidak bisa disebut satu persatu, dan khususnya, perawat Kota Semarang
“Dukungan dari semua anggota PPNI Kota Semarang sangat luar biasa untuk mewujudkan GPS Ini yang patut kita apresisasi Kita berdoa semoga
Alloh SWT membalasnya,” kata Junait
Rasanya pantas apabila 12 000-an perawat Kota Semarang mendapat apresiasi yang tinggi dari
Junait Mereka rela iuran Rp 750 ribu/orang Sebagai ganti, DPD PPNI Kota Semarang memberikan reward 14 SKP.
Gedung baru tersebut, ujar Junait merupakan gedung sekretariat PPNI Kota Semarang Itulah tempat mengurus semua kebutuhan organisasi anggota Gedung itu pula tempat berkumpul perawat Kota Semarang
tensi perawat, seminar, webinar, workshop, pelatihan Juga untuk merancang tingkatkan kesejahteraan perawat,” ujar dia
“Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di GPS a kegiatan untuk meningkatkan kompe-
Menurutnya PPNI Kota Semarang juga bertanggungjawab ikut meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Semarang lewat pengabdian masyarakat Banyak kegiatan sudah diprogram, seperti pemberantasan jentik nyamuk bersama 1000 perawat, germas perawat, pemeriksaan gratis, juga
beli tanah seluas 640 meter, pada Maret 2021 di Jalan Untung Suropati Kelurahan Manyaran Semarang Barat Selanjutnya proses pembangunan dimulai dengan pembentukan panitia pembangunan dan penghimpunan dana dari anggota PPNI seKota Semarang, donatur RS, dan berbagai pihak. Pada akhirnya, cerita Junait, atas dukungan anggota dan berbagai pihak dapat dilakukan pembangunan Graha Perawat Semarang, gedung tiga lantai dengan luas keseluruhan 1 200-an meter persegi terwujud Peletakan batu pertama (Ground Breaking) 9 Maret 2024, pembangunan berlangsung selama 10 bulan, dan selesai Desember 2024
donor darah yang sempat mengumpulkan 18 000 kantong darah.
“Program seperti itu kita rancang di sekretariat Banyak kegiatan bisa kita sinergikan, baik pemerintah kota, organisasi profesi lainnya, maupun masyarakat,” sambung Junait
Dia mengenang sekretariat lama di Ruko Basudewo, Jalan Basudewo, Bulustalan Semarang Selatan, yang dimiliki sejak 2017, terlalu sempit untuk mengurus anggota yang berjumlah kurang lebih 12 000 orang Mereka tersebar di puskesmas, rumah sakit dan institusi kesehatan, lainnya di Kota Semarang.
Saat itu, Junait merasa mengalami kendala untuk mewujudkan tujuan dan program organisasi karena belum adanya Gedung Nursing Center yang representatif untuk melaksanakan kegiatan organisasi, kegiatan pengembangan kapasitas SDM Keperawatan dan rapat-rapat serta pertemuan untuk menyusun dan membahas program-program yang akan dilaksanakan.
“Setiap kegiatan, kami harus menyewa gedung Hal itu tentu kurang efektif dan efesien Parkirnya juga terbatas,” ujar dia.
Sejak 2019, Junait mulai merintis mengumpulkan donasi pembelian tanah untuk Akhirnya dapat terwujud dengan mem-
“Alhamdulillah pada Sabtu 26 April 2025, kita resmikan,” kata dia
Padahal selama proses pembangunannya, Junait acap dilanda kecemasan Dirinya dan kawan-kawan perawat sering dilanda kebimbangan. Sempat ragu untuk mewujudkannya. Luar biasanya dapat suport dari Hendrar Prihadi, (mantan wali kota Semarang) Junait dan kawankawannya pun bersemangat. Dari rakerda, kumpul bersama, hingga merancang strategi untuk mewujudkannya
“Tapi kami tetap cemas, mampu tidak Tiba saat melunasi, termin pertama belum ada yang iur, cemas, jadi tidak. Begitu juga, saat termin kedua tidak ada dana, kadang kami pinjam, sampai termin terakhir, alhamdulillah selesai,” papar Junait
Sekarang Junait pantas merasa lega. Dia dan perawat Kota Semarang berhasil mewujudkan graha perawat senilai Rp 10 miliar Gedung itu memiliki tiga lantai. Lantai dasar, basemen untuk parkir motor dan mobil muat 15 mobil, mushola toilet, dan untuk olahraga seperti tenis meja Lantai satu sejajar dengan jalan untuk sekretariat, dan ruko yang disewakan Sedangkan lantai dua, ada aula muat 300-400 orang Di gedung tersebut tersedia lift dari basecam sampai lantai 2
“Semoga dengan gedung ini akan memberikan manfaat masyarakat sekitar, bisa untuk pertemuan atau resepsi Juga pengembangan profesionalitas perawat dan tenaga kesehatan di Kota Semarang pada masa sekarang dan masa-masa mendatang,” harap Junait g En
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 di Gedung DPW PPNI Jawa Tengah, Kabupaten Semarang.
Perayaan HUT ke-51 PPNI bertema "Perawat Kuat, Bersinergi Membangun Bangsa" itu dilakukan dalam acara yang sederhana, namun khidmad menyemaikan semangat kebersamaan perawat Semangat itu seiring dengan tema yang menggambarkan semangat perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan kontribusi mereka terhadap kemajuan sistem kesehatan di tanah air
Acara tersebut dihadiri Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, serta jajaran para pengurus DPW PPNI Jawa Tengah dan perwakilan dari berbagai ikatan/himpunan perawat di Jawa Tengah
Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan ini menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi dan solidaritas di antara perawat di Jawa P e r a y a a n H U T k e - 5 1 P P N I d i J a t e n g
Momen HUT ke-51 PPNI itu berlangsung dalam suasana penuh kehangatan, sekaligus menjadi leksi bagi para perawat dalam men
Tengah, sekaligus meneguhkan komitmen PPNI dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
“Di usia yang ke-51 ini, PPNI terus berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme perawat serta mem manfaat yang lebih luas kepad masyarakat Momentum Rama menjadi kesempatan bagi kita untuk memperkuat kebersamaan dan meningkatkan semangat pengabdian,” ujar Kurnia Yuliastuti
Lantaran ulang tahun yang bersamaan dengan bulan suci Ramadan, perayaan juga diisi tausiah dari Prof Meidiana Dwidiyanti Ia memotivasi dan memberikan pesan spiritual kepada para peserta. Dalam tausiahnya, dia menekankan pentingnya peran perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan serta mengajak seluruh PNI untuk terus meningkatkan dedikasi
Acara petang tersebut juga dimeriahkan dengan tukar menukar kado Suasana pun makin cari, penuh kebersamaan, dan keakraban Lewat energi kegembiraan yang mengalir pada momen tersebut diharapkan perawat di Jawa Tengah semakin solid dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan kesehatan masyarakat, serta terus menebarkan semangat kebersamaan dan profesionalisme
Acara berlangsung santai namun khidmat dan penuh kehangatan itu ditutup dengan buka puasa bersama, diiringi doa dan harapan agar perawat di Indonesia semakin maju dan sejahtera g en
DPW PPNI Jateng memiliki fasilitas baru yang representatif untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas perawat. Bangunan berupa Gedung
Diklat PPNI Jateng itu diresmikan 19 Januari 2025 Hadir pada kesempatan tersebut, antara lain Kadinkes Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, anggota Komisi IX DPR RI, Dr H Edy Wuryanto, serta jajaran pengurus DPD PPNI se-Jateng
Gedung baru itu diharapkan dapat memperkuat kapasitas dan kualitas pendidikan serta pelatihan bagi para perawat di Jawa Tengah
Edy Wuryanto pun menyoroti pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan yang selama ini masih menjadi keluhan masyarakat Menurutnya pelayanan kesehatan yang baik harus didukung oleh kesejahteraan tenaga kesehatan, termasuk perawat
“U t k mencapai hal itu, harus didukung oleh
sejumlah aspek seperti keberadaan rumah sakit dan kelengkapan fasilitasnya serta tingkat kesejahteraan tenaga kesehatan termasuk perawat,” katanya di sela menghadiri peresmian Gedung Diklat PPNI
Jawa Tengah di Jalan Yos Sudarso, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (21/1/2025)
Edy pun mendorong kepada semua pengelola fasilitas kesehatan melakukan perbaikan peningkatkan standar mutu layanan khususnya tenaga kesehatan Sebab, kesejahteraan berdampak keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang baik
Seiring dengan seruan itu, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPN) Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, berharap fasilitas baru tersebut mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
“Diharapkan fasilitas ini mampu menjadi motor peningkatan kualitas pelayanan kesedonesia, terutama melalui penguatan
kompetensi dan kesejahteraan perawat,” katanya Dia mengungkapkan, fasilitas di Gedung Diklat PPNI itu tersedia ruang aula, penginapan hingga ruang podcast
Menurutnya pelatihan tak hanya teknis keperawatan, namun juga pendidikan karakter yang penting bagi profesionalisme seorang perawat g en
DPW PPNI Jawa Tengah meresmikan Gedung Diklat baru yang dihadiri
Kadinkes Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar Skm MSc MSi dan anggota Komisi IX DPR RI Dr H Edy Wuryanto, SKP MKep. Gedung itu menjadi fasilitas strategis untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi perawat di Jawa Tengah.
Acara ini juga dimeriahkan dengan peluncuran podcast "Mesra" (Media & Suara Perawat untuk Masyarakat) sebagai inovasi digital untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat Podcast itu akan membahas isu kesehatan dan peran perawat, dengan format yang ringan dan informatif
Kadinkes Jateng dan Edi Wuryanto menyambut baik kedua inisiatif ini, yang diharapkan dapat memperkuat kontribusi perawat dalam pelayanan kesehatan dan edukasi masyarakat Podcast "Mesra" akan tersedia di platform digital, seperti Spotify dan YouTube, untuk menjangkau audiens luas g en
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Semarang kini memiliki gedung baru di Jalan Untung
Suropati Semarang. Gedung baru
yang dibangun dalam waktu kurang
dari satu tahun itu diberi nama Graha
Perawat Semarang (GPS) Gedung
tersebut menjadi kantor Sekretariat
PPNI Kota Semarang, diresmikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr dr H Mochamad Abdul Hakam mewakili Wali Kota Semarang, Sabtu 26 April 2025.
Peresmian GPS ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua DPW
PPNI Jateng Ns Kurnia Yuliastuti M Kep
Kegiatan yang dihadiri para Ketua PPNI se-Jateng itu sekaligus menggelar acara halalbihalal dengan menghadirkan pembicara KH Moch Duha, serta seminar keperawatan
Seminar Nasional bertemana “Pentingnya etika profesi dan aspek legal perawat dan tata laksana n kredit point untuk perpanjangan surat
izin perawat” Sebagai Narasumber Ns Tatang Sutisna., S. Kep , M. Kep. Sp. KMB (DPP PPNI Pusat) dan Dr Suharsi, SKM, M Kes (wakil Ketua Dewan pertimbangan DPW PPNI Jateng)
Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Ns Kurnia Yuliastuti, M Kep , menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangga atas prestasi DPD PPNI Kota Semarang dengan terealisasinya gedung GPS sebagai sarana pengembangan profesionalisme perawat di Kota Semarang.
“Ini menjadi pilar-pilar bagi pengembangan potensi dan kekuatan perawat Semarang,” katanya.
Ketua PPNI Kota Semarang, Junait, SKep, MKep mengatakan, GPS adalah fasilitas yang dibangun untuk meningkatkan kompetensi perawat dan masyarakat melalui berb kegiatan ilmiah dan pelatihan
Dia mengatakan, GPS memiliki luas tanah 800 meter dibangun dengan tiga lantai Fasilitas yang tersedia di GPS antara lain ruang kelas, aula besar yang dapat menampung 400 orang, sekretariat, dan ruko yang siap disewakan GPS juga dilengkapi dengan lift dan toilet yang memadai
”GPS tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah, pelatihan, dan seminar untuk meningkatkan kompetensi perawat, basic trauma, pelatihan keperawatan, dan kegiatan ilmiah lainnya GPS juga akan menjadi pusat pengabdian masyarakat, seperti donor darah,
ribu per anggota Jumlah anggota PPNI di Kota Semarang sekitar 13 000 perawat Dengan modal awal Rp700 juta, GPS juga mendapatkan bantuan dana dari DPW tanpa bunga.
”Kami disemangati Pak Hendi (mantan wali kota) untuk segera membangun gedung Modalnya nekat, patungan dari anggota Rp 750.000/perawat dengan sistem mengangsur Tetapi pada praktiknya anggota mendapatkan pengganti SKP (satuan kredit profesi) sebanyak tujuh kali, jadi kalau dihitung iuran itu akan impas Alhamdulillah bisa memiliki GPS senilai kurang lebih Rp10 miliar,” jelas Junait
pemeriksaan gratis, dan sosialisasi cegah TBC.
Modal dan Pembiayaan
Pembangunan GPS dimulai pada Maret 2024 dan selesai pada Desember 2024 dengan biaya kit R 7,4 miliar, belum termasuk harga tanah
2 miliar Modal awal GPS berasal dari
Dengan diresmikannya GPS, diharapkan dapat dimanfaatkan perawat dan meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan kesehatan GPS juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ilmiah dan pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas g St
Dunia memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh perawatan atas jasanya berarti dalam kesehatan masyarakat Hal ini kerap diperingati setiap tahunnya pada tanggal 12 Mei
Dibalik peringatan tahunan ini, tersimpan sejarah panjang yang penuh perjuangan profesi keperawatan dalam kontribusinya untuk masyarakat luas
Khusus tahun 2025, seperti dilansir Antara, Hari Perawat Internasional mengusung tema Our Nurses Our Future Caring for nurses strengthens economies, yang artinya "Perawat Kita Masa depan kita. Kekuatan ekonomi dalam perawatan".
Tema tahun ini menyoroti peran perawat dalam memperkuat sistem kesehatan dan ekonomi dunia, sekaligus prioritas kesejahteraan mereka agar terciptanya layanan kesehatan dunia yang berkualitas dan penuh kasih sayang
Kisah Sejarah
Ide untuk merayakan profesi perawat secara internasional pertama kali muncul pada tahun 1953
Dorothy Sutherland dari Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan Amerika Serikat mengusulkan kepada Presiden Dwight D Eisenhower untuk menetapkan hari khusus bagi perawat
Namun saat itu, usulan tersebut belum lang-
sung direspon Akhirnya, pada tahun 1965, International Council of Nurses (ICN) secara resmi menetapkan Hari Perawat Internasional.
Penetapan tanggal 12 Mei sebagai hari peringatan baru dipilih pada tahun 1974, bertepatan dengan hari lahir Florence Nightingale, yang dianggap sebagai ibu keperawatan modern Namanya pun selalu diabadikan pada peringatan Hari Perawat Internasional.
Sebenarnya, keperawatan sudah ada sejak pertengahan abad ke-19, namun kembali dipelopori peran penting sosok perawat oleh Florence Nightingale Ia merupakan putri dari pasangan Inggris terkaya, sekaligus penentang anggapan tentang perawat pada zaman itu
Saat itu, pekerjaan merawat orang lain, terutama yang bukan anggota keluarga, tidak dianggap layak bagi wanita terpelajar Mereka yang memiliki pendidikan justru lebih baik memberikan perawatan kepada orang-orang terdekatnya saja, seperti keluarga
Namun, Florence Nightingale menantang anggapan itu Ia menjunjung nilai bahwa wanita yang berpendidikan kesehatan mampu memberikan perawatan yang lebih bermartabat bagi semua pasien, dari orang asing atau orang terdekat
Selain itu, keperawatan merupakan bidang profesional yang bisa menjadi pilihan karir, sekaligus menjadi ruang intelektual dan sosial bagi perempuan
Dibalik keyakinannya itu, Nightingale akhirnya memiliki kesempatan untuk membuktikan gagasannya pada tahun 1854, saat Perang Krimea, Perang Dunia II di Inggris Pemerintah Inggris menunjuk
Nightingale untuk memimpin tim perawat ke rumah sakit militer di Scutari (sekarang Uskudar, Turki).
Di sana, ia langsung menerapkan prinsip sanitasi, sirkulasi udara, makanan bergizi, serta aturan tepat dalam pemberian obat dan perawatan berdasarkan ilmu keperawatan abad ke-19
Hasilnya, angka kematian turun dalam waktu singkat dan para tentara dapat sembuh dari penyakit menular. Peran
Nightingale dan perawat lainnya tak hanya membawa perubahan kondisi medis perang, tetapi juga meninggalkan kesan sehingga dikenal sebagai “The Lady with the Lamp” atau wanita dengan lampu
Istilah itu lahir karena melihat perawat yang kerap yang menyusuri lorong-lorong rumah sakit untuk menemani dan mengobati para pasien di malam memegang lampu Hingga akhirn
berdampak besar bagi kehidupan
Bagi perawat Jawa Tengah seperti disampaikan
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jawa Tengah Ns Kurnia Yuliastuti Skep MKep, Hari Perawat Internasional menjadi momen refleksi dan aksi, agar “lampu” Florence Nightingale terus menyala dan menerangi jalan menuju masa depan masyarakat yang lebih sehat
“Our Nurses Our Future Caring for nurses
Nightingale bahwa peran perawat yang terdidik dapat dipercayai dalam kesehatan pasien, telah diterima luas di dunia Barat pada akhir abad ke-19
Untuk mengenang sejarah keperawatan ini, lahir Hari Perawat Internasional Setiap tahun, ICN memilih tema yang relevan dengan isu-isu di dunia keperawatan, seperti beban kerja, sumber daya pekerja, hingga pendanaan
Lebih dari sekedar acara seremoni, ICN menyerukan agar pemerintah dan berbagai institusi kesehatan berinvestasi dalam pendidikan, perlindungan, serta kesejahteraan perawat untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik
Dengan memprioritaskan kesejahteraan perawat, masyarakat di seluruh dunia diingatkan bahwa masa depan kesehatan masyarakat dan ekonomi sangat bergantung pada peran mereka yang
perawat sebagai fondasi sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan,” tutur dia
DPW PPNI Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh perawat untuk terus berkontribusi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
“Kami juga mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan perawat demi tercapainya sistem kesehatan yang lebih baik dan ekonomi yang lebih kuat,” paparnya
Hari Perawat Internasional 2025 : “Perawat Kita. Masa Depan Kita. Merawat perawat memperkuat perekonomian ”
Di balik setiap pemulihan, ada peran besar perawat. Terima kasih kepada seluruh perawat, pahlawan tanpa tanda jasa Selamat Hari Perawat Internasional! g en
Oleh : Ns.Yuswinda Kusumawardhani, M.Kep, Sp.Kep.MB
Praktisi Keperawatan RS Kariadi Semarang
Mayoritas fraktur merupakan hasil dari trauma akibat kecelakaan, memiliki tingkat rawat inap yang tinggi, lama rawat dan pelaksanaan operasi Fraktur ekstremitas bagian bawah merupakan sepertiga dari total fraktur yang menyebabkan kematian dan kecacatan (Batista Fdos S , 2015) Usia produktif merupakan usia yang rentan mengalami cedera akibat kecelakaan, begitu juga lanjut usia dapat terjadi fraktur akibat penurunan massa tulang sehingga rentan terjadi fraktur Cedera dan imobilitas anggota tubuh yang cedera merupakan fenomena yang tak terhindarkan Fenomena tirah baring dan imobilisasi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kehilangan massa otot dan kekuatan otot Lebih lanjut, jika selama lima minggu otot dibiarkan tanpa melakukan aktivitas apapun maka kekuatannya menurun sebanyak 50% dari kekuatan otot sebelumnya dan massa otot yang hilang per minggu berkisar 5-10% (Khosrojerdi et al., 2018).
Apabila pasien tidak dilakukan upaya rehabilitasi yang adekuat pasca operasi reduksi dan fiksasi dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot Studi sebelumnya menyatakan bahwa hanya ½ pasien post fraktur proximal femoral yang memiliki kemampuan otot dan performa yang baik dalam waktu 6 bulan (Khosrojerdi et al , 2018) Kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan gerakan sederhana, khususnya latihan isometrik mengarah pada peningkatan kemampuan otot tanpa melibatkan gerakan anggota tubuh atau statis sehingga pasien yang membutuhkan rehabilitasi dapat melakukan latihan isometrik untuk ari gerakan yang menyakitkan (Ark et al.,
Pada pasien-pasien post-op lower limb di kondisi lapangan saat ini hanya dilakukan mobilisasi bertahap dan latihan berjalan menggunakan alat bantu oleh perawat maupun fisioterapis. Sementara jika diberikan latihan isometric exercise segera setelah post-op dapat menghasilkan kualitas perawatan yang lebih maksimal, pasien menjadi lebih siap dan percaya diri dalam memulai mobilisasi menggunakan alat bantu jalan, mengantisipasi risiko jatuh, dan mandiri dalam memenuhi Activity Daily Living (ADL). Perawat, sebagai bagian penting dalam proses rehabilitasi pasien khususnya postoperasi lower limb memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan bergerak dan mempertahankan postur tubuh Kebutuhan bergerak merupakan salah satu dari 14 kebutuhan dasar manusia (Alligood MR , 2014) Kebutuhan bergerak berkaitan langsung dengan fungsi tubuh dan menunjang kebutuhan yang lainnya sehingga isometric exercise dapat menjadi suatu intervensi keperawatan yang dapat menunjang kemandirian pada pasien post-operasi lower limb.
Pemberian isometric exercise ini dapat dimulai hari ke-0 post-operasi ketika efek anastesinya (general anastesi maupun regional anastesi) sudah hilang, dalam 1 hari diberikan 4 kali dengan tiap sesi kurang lebih 20-30 menit Posisi latihan dapat dengan berbaring atau duduk dengan nyaman Tahapan isometric exercise ini meliputi plantar flexor, quadrisep, dan hip abduction (Khosrojerdi et al , 2018) Kontraksi statik atau yang disebut latihan isometrik diperlukan dalam mempertahankan kestabilan dan merangsang otot-
otot untuk melakukan pumping action sehingga aliran darah balik vena akan lebih cepat. Apabila sistem peredaran darah baik maka edema, spasme otot dan nyeri dapat berkurang Latihan isometrik umumnya digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot tanpa adanya pergerakan pada sendi Latihan yang melibatkan kontraksi otot skeletal seperti otot-otot plantar flexor akan terjadi proses sintesis dan pelepasan interleukin-6 dan interleukin-15 (berperan dalam pertumbuhan serat otot). Kontraksi otot yang diinduksi dengan latihan akan menyebabkan rasio interleukin 6 di myofibers segera meningkat dengan puncaknya dalam 12 jam setelah latihan (Vasconselos et al, 2018)
Jumlah pengulangan, hari per minggu, durasi kontraksi, dan jenis kontraksi adalah karakteristik penting dari program latihan ini (Ark et al , 2016) Latihan ini dapat dilakukan dengan maksimal atau submaksimal Keduanya mempunyai efek terhadap peningkatan kekuatan otot dan mencegah atrofi. Pada aplikasinya latihan isometrik maksimal digunakan untuk tujuan meningkatkan kekuatan otot sedangkan submaksimal untuk mempertahankan kekuatan otot yang telah ada (Khosrojerdi et al , 2018) Penelitian Kurt&Pekünlü (2015) mendukung pentingnya dilakukan latihan isometrik ini, yang mana latihan isometrik aman dari cedera dan memiliki manfaat untuk mempertahankan serta meningkatkan kekuatan otot, dan dapat diterapkan pada pasien den-
Referensi:
Alligood, MR. (2014). Nursing theorist and Their Work Elsevier
Ark, M.V., Cook, J.L., Docking. (2016). Do Isometric and isotonic exercise programs reduce pain in athletes with patellar tendinopathy in season Journal of Sciennces and Medicine in Sport,19: 702-6
Batista Fdos S, Silveira LO, Castillo JJ, de Pontes JE, Villalobos LD. (2015). Epidemiological profile of extremity fractures in victims of motorcycle accidents Acta Ortop Bras;23(1):43–6 doi: 10 1590/141378522015230100998 [PubMed: 26327795] [PubMed Central: PMC4544520].
Khosrojerdi H., Tajabadi A., Amadani M., Akrami R, and Tadayonfar M (2018) The Effect of Isometric Exern Severity and Muscle Strength of Patients
gan pembatasan gerak sendi sehingga cocok digunakan dalam rehabilitasi cedera. Beberapa studi juga telah melaporkan manfaat isometric exercise ini antara lain kekuatan otot mereka kembali sama seperti sebelum fraktur lebih cepat dan mengalami kualitas hidup lebih tinggi, dan mencegah pengurangan kepadatan tulang pada tungkai yang cedera sekaligus meningkatkan kepadatan dari tulang yang cedera (Taufik et al , 2020)
Langkah Isometric Exercise Untuk Post-Op Lower Limb Fracture
1. Isometric Plantar Flexion
Bantal diletakkan pada ujung bed, kemudian instruksikan agar kaki pasien menekan bantal tersebut/ gerakan seperti menginjak rem Kontraksikan otot 8 detik kemudian rilekskan Ulangi 10x
2. Isometric Quadricep
Handuk kecil yang digulung diletakan pada bawah lutu, instruksikan pasien untuk menekan handuk tersebut Kontraksikan otot 8 detik kemudian rilekskan. Ulangi 10x.
3. Isometric Hip Abduction
Tangan perawat atau keluarga berada di pinggir luar lutut, instruksikan pasien agar melawan tangan perawat/ keluarga Kontraksikan otot 8 detik kemudian rilekskan Ulangi 10x Setelah langkah 1 hingga 3 masing-masing diulang 10x, ulangi langkah 1 hingga 3 sebanyak 3-5 set. g St
with Lower Limb Fractures: A Randomized Clinical Trial Study Med Surg Nurs Journal; 7 (1): e68104
Kurt, C., Pekünlü, E. (2015). Acute effect of whole body vibration on isometric strength, squat jump, and flexibility in well-trained combat athletes Journal Bio Sport, 32: 115-22
Taufik, HN , Tulaar, MBA , Haryadi, DR (2020) The effect adding plantar flexors isometric exercise on calf circumference in patientwith post open reduction internal fixation non-articular tibia fracture Bali Med Journal; 9(1):167-171
Vasconselos, E.S., Fernanda., Salla, R.F. (2018). Role of interleukin-6 and interleukin15 in exercise MOJ Immunol, 6, 17-19 g St
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pekalongan
melalui Badan Penanggulangan Bencana PPNI meninjau lokasi longsor
dan banjir yang terjadi di Kota Santri yang terjadi pada hari Senin (20/1/2025) malam Ada beberapa
titik yang ditinjau oleh Bapena PPNI yaitu Kecamatan Petungkriyono, Desa Kedungpatangewu, dan Kopindo di Kecamatan Wiradesa
Peninjauan ini dilakukan untuk memantau
lokasi longsor dan banjir serta keadaan masyarakat yang terkena banjir PPNI juga memberikan bantuan sembako, air mineral, gas LPG serta obat-obatan.
Ketua PPNI Kabupaten Pekalongan H Sulistyo
Aji SKep Ners mengatakan, kegiatan sosial ini merupakan wujud kepedulian kepada sesama yang terkena musibah bencana alam “Semangat bakti sosial (baksos) ini mengajak kita semua meningkatkan rasa kepedulian kita kepada saudarasaudara kita yang terdampak bencana,” katanya
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua PPNI Kabupaten Pekalongan Sulistyo Aji, kepada Puskemas Petungkriyono dan juga kepada sejumlah warga terdampak bencana di wilayah Petungkriyono dan Kedungpatangewu Selain itu, penyerahan bantuan juga dilakukan di Kopindo, Wiradesa.
Ketua PPNI Kabupaten Pekalongan mengungkapkan, dengan dilaksanakannya baksos ini diharapkan dapat membantu korban yang terkena musibah bencana alam “Harapan kedepannya, kegiatan baksos mungkin akan lebih baik jika diberikan tidak hanya kepada korban bencana, tetapi juga ke sesama yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya g St
Himpunan Perawat Manager
Indonesia (HPMI) Jawa Tengah berkolaborasi dengan
Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Jawa Tengah
menggelar seminar Efisiensi
VS Ki-nerja Perawat, di Gedung Pertemuan Dinkes
Prov Jateng, lantai 8, Kota Semarang, 12 April 2025
Sebagai narasumber di antaranya Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Diah Suminar, SKM, M Sc, M Si (selaku pembicara utama) – Ketua (Pengurus Pusat) PP HPMI, Dr Didin Syaefudin, S Kp , MARS (narsum) dan Ketua Pengurus Wilayah (PW) HPMI Jateng periode 2020-2024, Dr. Sutrisno, SKM, M HKes
Acara seminar Efisiensi Vs Kinerja Perawat dipandu oleh moderator Puji Krisdiantoro, S Kop ,Ns ,MM ,MH Selain menggelar seminar, HPMI Jateng sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus HPMI Jateng periode 2025-2029 dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).
''Kebetulan memang acaranya pelantikan sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dari pengurus wilayah HPMI Jawa tengah Alhamdulillah sudah dibuka oleh ketua DPW HPMI,” kata Ketua Pengurus Wilayah (PW) HPMI Jateng terpilih periode 2025-2029, Dr. Aris Sunandar, S.Kep, Ns, M Kes, Sabtu, 12 April 2025
“Ini adalah bagan kelengkapan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang isinya adalah anggotanya dari temen-temen perawat, manager, dari para direktur, para wakil direktur dan
kepala bidang, serta kepala ruang di unit layanan termasuk rumah sakit maupun klinik,” imbuhnya Berkaitan dengan efisiensi anggaran Instruksi Presiden (Inpres) Nomer 1 Tahun 2025, HPMI
Jateng yang berkolaborasi dengan Dinkes Jateng dalam seminar kali ini membahas tiga tema yang berkaitan dengan efisiensi anggaran. Ketiga tema yang menjadi pembahasan narsum di antaranya kebijakan dan strategi efisiensi dalam manajemen pelayanan berfokus pada pasien di Rumah Sakit, manajemen perencanaan & budgeting keperawatan berbasis efisiensi dan Best Experience : efisiensi dalam tata kelola Rumah Sakit.
“Ya jadi, kalau berbicara soal efisiensi anggaran itu kan semuanya terkena imbasnya dan hari ini kita diskusikan bersama Kepala Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang notabennya beliau juga ketua OBK dari Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah, di Provinsi Jawa tengah,” jelasnya.
Aris mengatakan bahwa terkait efisiensi anggaran memang sangat berdampak pada beberapa hal, namun tidak pada pelayanan pasien yang ada di Rumah Sakit swasta maupun Rumah Sakit pemerintah g St
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPNI Jateng menggelar kegiatan Seminar
Nasional bertema "Pentingnya etika profesi dan aspek legal perawat dan tata laksana pemenuhan kredit point untuk perpanjangan surat izin perawat" di Graha Perawat Semarang (GPS), Sabtu 26 April 2025.
Seminar yang diikuti oleh pengurus DPD
PPNI Kabupaten/Kota -se Jateng ini sekaligus dalam rangka peresmian GPS, kantor
sekretariat PPNI Kota Semarang senilai kurang lebih Rp 10 miliar. Gedung ini dilengkapi dengan ruang parkir, ruang pertemuan, kantor, yang dibangun dengan sistem patungan para perawat di Kota Semarang
Sebagai nara sumber dalam seminar tersebut Tatang Sutisna , S Kep , M Kep Sp KMB (DPP PPNI Pusat) dan Dr Suharsi, SKM, M Kes (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPW PPNI Jateng) Sebagai amanah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023, regulasi praktik tenaga kesehatan (perawat) menjadi perhatian penting organisasi profesi PPNI
Meski regulasi penerbitan Surat Izjin Perawat (SIP) menjadi ranah pemerintah kabupaten/kota, PPNI Jawa Tengah merasa perlu untuk mengawal proses pemenuhan jumlah kredit bagi seluruh anggota.
Sebagai upaya berperan serta menjamin kualitas pelayanan oleh anggota, PPNI Jawa Tengah ikut bertanggung jawab dalam proses peningkatan mutu tenaga keperawatan melalui pengumpulan satuan kredit profesi yang valid dan akuntabel
Seminar ini menjadi salah satu mekanisme pembinaan organisasi bagi anggota, agar patuh pada peraturan perundangan, menjaga kompetensi dan menjunjung tinggi etika profesi perawat g St
Perubahan iklim bukan sekadar isu lingkungan, tapi juga nyata mengancam kesehatan masyarakat Meningkatnya suhu, kelembaban ekstrem, serta pola curah hujan yang tak menentu mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama Demam Berdarah Dengue
Kota Semarang, sebagai wilayah pesisir dengan topografi perbukitan dan dataran rendah, termasuk daerah dengan potensi tinggi terdampak penyakit berbasis iklim tersebut Sejak tahun 2023, Dinas Kesehatan Kota Semarang telah menjalankan langkah adaptif berbasis data layanan bernama CKRAWALA BUANA (Analisis Situasi Kesehatan Masyarakat dengan Sistem Kerentanan Wilayah Kesehatan Berbasis Analitik Data Pelayanan).
"Inovasi ini lahir dari kebutuhan akan sistem yang mampu merespons cepat dinamika penyakit berbasis iklim," kata Abdul Hakam, Kepala DKK Kota Semarang
Melalui integrasi data kesehatan dan informasi cuaca, CKRAWALA BUANA tidak hanya memetakan risiko, tetapi juga memperkuat respons deteksi dini dan intervensi terfokus pada wilayah paling rentan secara kolaboratif Salah satu kekuatan CKRAWALA BUANA, lanjut Hakam terletak pada kemampuannya membaca potensi risiko wilayah "Dengan integrasi data spasial, peta kerentanan wilayah terhadap barui secara periodik sebagai dasar
pengambilan keputusan," imbuhnya
Data terbaru tahun 2025 menunjukkan sejumlah wilayah dengan potensi dampak DBD tinggi, antara lain, Cangkiran, Polaman, Bulustalan, Lamper Kidul, Terboyo Kulon, Karangturi, Kebonagung, Rejomulyo, Brumbungan, Miroto, Kranggan, Purwodinatan, Kauman, Bangunharjo, Kembangsari, Pandansari, Pendrikan Kidul, Cabean, dan Randugarut
Inovasi CKRAWALA BUANA membuktikan efektivitasnya Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, angka Incidence Rate (IR) DBD menurun dari 23/100.000 penduduk pada tahun 2023, menjadi 19 di tahun 2024 dan hanya 4 hingga bulan April 2025 Tak hanya itu, Case Fatality Rate (CFR) juga menunjukkan penurunan signifikan dari 16 kasus kematian di tahun 2023, menjadi 6 kasus di 2024, dan hanya 2 kasus hingga April 2025
Penurunan ini menjadi indikasi keberhasilan pendekatan CKRAWALA BUANA dalam membaca tren penyakit dan menyesuaikan strategi respons sebelum lonjakan kasus terjadi g St
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memastikan pelayanan kesehatan dan pelayanan publik di sejumlah desa di wilayahnya berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan saat Ia mengunjungi
Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo dan Desa Alastuwo, Kecamatan Kebakramat, Kabupaten Karanganyar pada
Senin, 10 Maret 2025
Di kunjungan pertamanya, Luthfi meninjau pelaksanaan program spesialis keliling (Speling)
Sebab, Desa Bulurejo menjadi salah satu desa yang menjadi sasaran pelaksanaan program berbasis kesehatan tersebut
Salah seorang warga Desa Bulurejo, Sri
Mulyani mengaku, antusias terhadap program tersebut Sebab, ia ingin bertemu dokter spesialis kejiwaan.
“Programnya sudah bagus, bisa ketemu dokter spesialis, jadi konsultasi masalah kesehatan,” katanya.
Di tempat tersebut, tersedia berbagai macam pelayanan kesehatan Mulai dari deteksi kanker serviks pemeriksaan bagi ibu hamil, hingga tracing er spesialis pun dengan sabar dan ramah
melayani satu persatu masyarakat Bahkan tidak sedikit yang membawa rekam medisnya.
Sementara pada kunjungannya di Desa Alastuwo, Kecamatan Kebakramat, Luthfi meninjau pelayanan kependudukan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA) Di desa tersebut, pelayanan kesahatannya berjalan dengan baik
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menyerahkan sejumlah program bantuan jaminan sosial Diantaranya penyaluran modal usaha kepada dua kelompok usaha bersama (Kube) dengan masingmasing senilai Rp 20 juta. Sehingga totalnya Rp 40 juta
Kemudian Kartu Jateng Sejahtera (KJS) dengan total sebesar Rp 1.984.680.000, yang dialokasikan untuk 447 penerima manfaat di Kabupaten Karanganyar
Berikutnya bantuan logistik Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), di masing-masing desa sebanyak satu ton beras untuk 100 keluarga, dengan 10 kg beras per keluarga
Luthfi mengatakan, ingin mendekatkan pelayanan publik di tengah-tengah masyarakat. Sehingga bisa lebih mempermudah warga
“Semuanya pelayanan (publik maupun kesehatan) kita dekatkan, basisnya di desa,” kata Luthfi. g en
SEMARANG - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Jawa
Tengah menjadi provinsi terbaik yang melaksanakan program Cek
Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat. Sebab, Pemprov Jateng
menjalankan program tersebut dengan total, salah satunya melalui program
Dokter Spesialis Keliling (Spelling) yang langsung menjamah warga pedesaan
“
Terimakasih Jateng yang lakukan CKG paling
banyak se-Indonesia,” kata Budi saat pelepasan Peserta KKN Tematik, Magang dan Magang Lulusan di Gedung Gradhika Bhakti
Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota
Semarang, Jumat, (9/5)
Budi membeberkan, dari sekitar 4,8 juta orang yang melakukan CKG gratis secara nasional, sebanyak 2 juta orang di antaranya merupakan
warga Jateng
“Jateng paling tinggi, 40 persen angkanya
Lebih tinggi dari provinsi terdekatnya seperti Jawa
Timur dan Jawa Barat,” ucapnya
Budi menekankan, bila anggaran pengeluaran masyarakat pada bidang kesehatan tinggi Maka, alangkah baiknya ditekan melalui skrining atau pencegahan penyakit dengan mengikuti CKG setahun sekali
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengajak ratusan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kesehatan Semarang yang akan mengikuti KKN
tersebut, untuk lebih masif dalam mengedukasi masyarakat tentang program CKG
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan, Pemprov Jateng punya program
Kecamatan Berdaya. Melalui program itu, mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik bisa menggunakan program tersebut untuk lebih dekat dengan masyarakat “Ilmu yang dipunyai bisa dipraktikkan di sana,” ucapnya
Menurut dia, program KKN bisa menjadi investasi pembangunan kedepan Ia berharap, kampus bisa membuat program desa binaan. Lokasinya di desa-desa yang dijadikan sebagai tempat KKN mahasiswa. Untuk diketahui, sebanyak 600 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang akan diterjunkan di desa-desa untuk mengikuti program KKN Di antaranya di Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas g ekd
Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendukung penuh program rumah untuk tenaga kesehatan yang digagas oleh Presiden
RI, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Kementerian Kesehatan
"Kita akan dukung, karena sandang, pangan, dan papan di wilayah kita itu perlu," ucapnya saat menghadiri acara Akad Massal dan Penyerahan Kunci untuk Tenaga Kesehatan di Perumahan Puri Delta Asri 9, Kabupaten Kendal, Senin, 28 April 2025.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan rumah di Jateng, Gubernur mengatakan bahwa pengembang perumahan juga harus ikut andil dalam pembangunan rumah, baik perumahan subsidi maupun komersial
Sebagai informasi, pencairan rumah subsidi tahun 2025 di Jateng melalui pendanaan Kredit Pembiayaan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga 28 April 2025 sudah mencapai 6 682 unit rumah Sementara
untuk Kabupaten Kendal sendiri sudah ada sebanyak 1 304 unit Salah satu perumahan bersubsidi di Kabupaten Kendal adalah Perumahan Puri Delta Asri 9, yang saat ini memiliki 517 unit rumah yang telah terbangun
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengatakan, ada kuota sekitar 30 ribu unit rumah bersubsidi khusus untuk tenaga kesehatan. Selain itu, juga ada kuota rumah untuk petani, nelayan, dan buruh masing-masing sebanyak 20 ribu unit rumah
Salah seorang keluarga tenaga kesehatan, Danu, mengaku, sangat terbantu dengan adanya program rumah untuk tenaga kesehatan di Indonesia Sebab, ia menilai, subsidinya sangat besar dan syarat administrasi juga sangat mudah
Sementara Menkes Budi Gunadi Sadikin menambahkan menyampaikan apresiasi atas kuota 30 ribu rumah bagi tenaga kesehatan dari total 3 juta rumah yang ditargetkan dibangun oleh pemerintah
Ia menuturkan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia jumlahnya hampir mencapai 1 juta orang "Kuota ini untuk 15 ribu perawat, 10 ribu bidang, dan 5 ribu tenaga kesehatan," katanya
Kepada pengembang perumahan, Menkes Budi berharap tidak hanya sebatas membangun rumah, namun juga perumahan yang bisa membuat penghuninya betah g en
Pelayanan kefarmasian merupakan
salah satu komponen krusial dalam penyelenggaraan kesehatan jemaah haji, mencakup pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, serta pelayanan farmasi klinik yang mendukung keberhasilan ibadah para jemaah
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi, Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih, menegaskan pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan mempertimbangkan kuota jemaah dan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu pola konsumsi dan riwayat epidemiologi penyakit jemaah di tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini, yang akrab disapa Dini, saat meninjau
pelayanan di KKHI Madinah, Senin (5/5)
Dini juga memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah tidak perlu merasa khawatir.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya edukasi kesehatan oleh para petugas, khususnya dalam pelayanan kefarmasian klinik. Salah satu bentuk edukasi yang diusung adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama beribadah
Gerakan Mosaik Bosku terdiri atas:
– Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk), untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit serta mencegah dehidrasi
– Bosku (Bawa Obat di Saku), untuk memastikan konsumsi obat rutin, terutama bagi jemaah dengan penyakit kronis, agar tetap stabil saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)
Gerakan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah dan mendukung kekhusyukan ibadah mereka selama di Tanah Suci g en
Dukungan organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di setiap level kepengurusan terhadap program pemerintah daerah setempat kembali diperlukan.
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana mengajak para perawat anggota PPNI ikut menyukseskan program 100 harinya, yaitu “Sambangi Pasien untuk Sehat dan Melayani (Sapa Sehati).
Permintaan itu disampaikan Amalia Desiana saat menghadiri dan membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (26/4/2025)
Rakerda itu merupakan rapat kerja daerah yang diadakan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan Hadir pula perwakilan Dinas Kesehatan, Ketua PPNI Banjarnegara, perwakilan dari rumah sakit negeri dan swasta
Mengawali sambutannya, Bupati mengungkapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pejuang kesehatan di Kabupaten Banjarnegara Bupati menekankan bahwa pekerjaan mereka dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, di samping kewajiban sebagai ASN, PPPK, atau pegawai swasta, dimana memiliki kewajiban untuk melayani Masyarakat Dirinya menjelaskan bahwa pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, harus mencakup aspek kesehatan, akhlak, mental dan spiritual. a mengajak seluruh pengurus dan
anggota PPNI ikut menyukseskan program 100 harinya, yaitu Sapa Sehati.
Program itu, tidak hanya dilaksanakan dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, tetapi akan berlanjut terus, setidak-tidaknya selama dia menjadi Bupati
Dengan adanya program Sapa Sehati di Banjarnegara, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak tersentuh oleh pelayanan kesehatan
“Kami meminta kepada seluruh jajaran PPNI Banjarnegara untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, layani masyarakat dengan sebaik baiknya seperti kita ingin dilayani dengan baik Dia berharap agar mereka terus berkinerja baik menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ungkapnya
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kabupaten Banjarnegara Supriatno mengatakan bahwa Rapat Kerja Daerah PPNI adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh PPNI di tingkat kabupaten
“Rakerda ini merupakan forum untuk membahas berbagai isu terkait profesi Perawat, kebijakan kesehatan, dan pengembangan organisasi PPNI,” terangnya.
Menurutnya rakerda memiliki beberapa tujuan, antara lain, membahas dan menyusun program kerja PPNI untuk jangka waktu tertentu, meningkatkan kualitas pelayanan perawat kepada masyarakat, menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerja sama antar perawat
“PPNI Banjarnegara siap mendukung program kerja bupati dan wakil bupati,” tutupnya g en
Dewan Pengurus Daerah
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Banjarnegara menyemarakkan Car Free Day (CFD) dalam perayaan International Nurses Day (IND), Minggu (11/5/2025).
Dengan menggelar berbagai macam kegiatan seperti, pembagian doorprize, fun games (menyusun gelas), live music, cek kesehatan (kolesterol, tensi, gula darah, asam urat)
Sejumlah Perawat dari seluruh DPK, hadir menyemarakkan acara yang digelar di Jl Dipayuda (Utara alun-alun Banjarnegara) Tentunya seluruh Perawat yang hadir pada acara kali ini berhak mendapatkan 1 skp.
Supriyatno selaku Ketua DPD PPNI Banjarnegara menuturkan, “Kegiatan ini merupakan agenda rutin, di mana semua organisasi profesi diberi 1 hari untuk menggelar agenda di CFD, kebetulan pada tanggal 12 Mei kami memperingati hari perawat internasional, jadi ya kita turut meramaikan dan memeriahkannya dengan beragam kegiatan,” ujar dia
Ia mengatakan bahwa PPNI ingin memberikan sumbangsih dalam pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara langsung oleh organisasi profesi Beberapa kegiatan tersebut seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan, edukasi kesehatan, juga pembagian snack germas yang merupakan program 100 hari kinerja Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara
“Ya, harapannya tentunya kita memberikan sumbangsih sebagai salah satu unsur profesi keseam pembangunan kesehatan di kabupaten
Banjarnegara,” sambungnya
Pada kesempatan yang sama, pria yang akrab disapa "Pak Yayat" tersebut juga memberikan nasihat untuk yang ingin menjadi Perawat
“Untuk siapa pun yang bercita-cita menjadi perawat atau yang mungkin sudah sudah telanjur meskipun menjalani profesi bukan pilihan diri sendiri tetapi harus harus sekolah atau kuliah di pendidikan keperawatan atau yang sudah selesai kuliah tetapi bingung, sesuai dengan undang-undang kesehatan kita diperkenankan untuk menjalankan praktik keperawatan di rumah sakit di klinik maupun praktik mandiri, silakan kepada teman-teman tidak usah khawatir tidak usah takut menjalani karir sebagai Perawat, karena yang namanya dunia kesehatan kalau semakin ke depan tuntutan dari masyarakat semakin semakin meningkat,” ucapnya
Menurutnya masyarakat menginginkan pelayanan yang prima Sehingga perawat bisa membuka layanan home care atau praktek mandiri yang bisa menjangkau masyarakat sampai kelompok lapisan bawah Itu menjadi ruang dan peluang baru
“Beberapa anggota kami, anggota PPNI kabupaten Banjarnegara pun banyak yang memilih tidak bekerja di puskesmas, rumah sakit, dan klinik Mereka memilih untuk membuka praktik klinik keperawatan secara mandiri,” tutur Supriyatno g en
In (TBC), sebuah langkah penting dalam menghadapi salah satu masalah kesehatan terbesar di Tanah Air.
Dengan jumlah kasus yang tinggi dan tingkat kematian yang mengkhawatirkan, vaksin TBC menjadi harapan baru untuk menurunkan beban penyakit menular ini
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menegaskan bahwa uji coba vaksin TBC di Indonesia bukan hanya penting secara ilmiah, tetapi juga membawa banyak keuntungan bagi masyarakat
Salah satu manfaat utama dari uji vaksin ini adalah kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin TBC terbaru
"Ini sangat penting, karena Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus TBC, dengan lebih dari satu juta kasus dan angka kematian mencapai 125 ribu pada tahun 2023," ungkap Taruna saat ditemui di Jakarta, seperti dikutip ANTARA
Menurutnya, langkah vaksinasi menjadi salah satu strategi paling efektif untuk menekan penyeC di Indonesia, terutama karena jenis TBC
di Indonesia sangat beragam Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan uji klinis ini akan sangat bermanfaat untuk mencegah munculnya kasus TBC yang kebal terhadap obat
Selain itu, ia memastikan bahwa vaksin yang akan diuji telah melalui serangkaian pengujian internasional yang ketat, termasuk uji preklinis, toksisitas, dan uji keamanan. Prosedur ini menjadi landasan bagi BPOM dalam memberikan izin pelaksanaan uji klinis di Indonesia
"Kami sudah mengeluarkan izin resmi untuk uji klinis vaksin ini, berdasarkan kajian ilmiah yang komprehensif Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir. Uji klinis dilakukan dengan mengikuti standar saintifik global dan manfaatnya sangat besar," ujar Taruna
Uji coba vaksin TBC ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penanganan TBC di Indonesia, sekaligus menandai keseriusan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional g en
Indonesia telah resmi menjadi salah satu negara tempat pengujian klinik vaksin Tuberkolosis (TBC) M72 yang didanai oleh Bill Gates. Selain Indonesia, terdapat beberapa negara lainnya yang juga menjadi pengujian vaksin tersebut.
Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Dikutip dari laman Kemenkes RI, pada Jumat, 9 Mei 2025, total partisipan uji klinik fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara.
Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13 071 partisipan, lalu Kenya dengan 3 579 partisipan, Zambia dengan 889 partisipan, dan Malawi dengan 447 partisipan
Indonesia sendiri telah menyelesaikan rekrut-
men partisipan untuk pengujian klinik fase 3 vaksin tersebut, dengan total 2 095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa
Di Indonesia, kegiatan pengujian ini dilakukan di berbagai institusi medis terkemuka Mulai dari RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih Jakarta, RS Universitas Indonesia (RSUI), Fakultas Kedokteran Padjajaran (FK UNPAD), dan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
“Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman
Keterlibatan Indonesia pada pengujian ini disebut sebagai komitmen negara untuk pemberantasan TBC Seluruh pelaksanaan pengujian di Indonesia juga diawasi dengan ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BPOM, Kemenkes RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan internasional g En
Barang-barang rumah tangga yang selama ini dianggap aman ternyata menyimpan potensi bahaya mematikan Sebuah studi global terbaru mengungkap bahwa bahan kimia bernama phthalates, yang banyak digunakan dalam produk plastik sehari-hari, berkontribusi terhadap ratusan ribu kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia
Phthalates ditemukan dalam berbagai produk rumah tangga seperti wadah makanan, botol minum plastik, mainan anak, kosmetik, parfum, hingga sabun
Zat ini digunakan untuk membuat plastik menjadi lebih fleksibel dan tidak mudah pecah. Namun di balik fungsinya yang praktis, bahan kimia ini berpotensi besar membahayakan kesehatan
“Phthalates menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah jantung yang bisa memperparah penyakit dan memicu kematian mendadak,” jelas Dr Leonardo Trasande, profesor pediatri dan kesehatan masyarakat di NYU Grossman School of Medicine, dikutip dari laman CNN.
Ia juga menjelaskan bahwa bahan ini bisa mengganggu hormon testosteron, yang pada pria berhubungan langsung dengan risiko penyakit jantung
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal eBiomedicine, para ilmuwan meneliti dampak Di(2ethylhexyl)phthalate (DEHP), salah satu jenis phthalates, terhadap angka kematian global Studi ini melibatkan data dari lebih dari 200 negara dan wilayah, serta analisis sampel urin yang menunjukkan jejak paparan DEHP.
Hasilnya mencengangkan, yakni pada tahun paparan DEHP dikaitkan dengan lebih
dari 356 ribu ematian akibat penyakit jantung di kelompok usia 55–64 tahun Wilayah Afrika mencatat 30% dari kematian tersebut, disusul Asia
Timur dan Timur Tengah dengan masing-masing 25%
Bahaya phthalates tak berhenti di penyakit jantung Studi sebelumnya telah mengaitkannya dengan gangguan reproduksi, seperti kelainan genital pada bayi laki-laki, penurunan jumlah sperma, dan rendahnya kadar testosteron pada pria dewasa Selain itu, zat ini juga disebut berhubungan dengan asma, obesitas pada anak, hingga kanker
David Andrews, ilmuwan dari Environmental Working Group yang memantau paparan bahan kimia dalam produk konsumen memberikan pernyataan
Meski sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa cara untuk mengurangi paparan phthalates di rumah, pertama, gunakan wadah makanan dari kaca, baja tahan karat, atau keramik, bukan plastik Kedua, jangan pernah memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave Ketiga, hindari produk perawatan diri yang mengandung pewangi sintetis Keempat, pilih makanan segar atau beku daripada makanan kalengan atau olahan. Kelima, rutin mencuci tangan untuk mengurangi jejak bahan kimia di kulit g en
B u a h - b u a h a n
y a n g B i s a J a d i
P e n g g a n t i
S k i n c a r e
Mengonsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang adalah kunci dari pemenuhan zat gizi yang optimal bagi tubuh, termasuk dalam hal menjaga kesehatan kulit
Dilansir dari laman HealthGuide, skincare adalah rangkaian produk perawatan kulit yang digunakan secara rutin untuk merawat dan melindungi kulit Anda bisa langsung mengonsumsinya atau menghancurkannya menjadi jus.
Buah anggur dikenal kaya akan antioksidan dan vitamin C Antioksidan berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit karena berperan penting dalam melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit
Jeruk mengandung sumber vitamin C alami yang sangat besar. Karena itu, jeruk menjadi salah satu buah paling efektif untuk membantu mencerahkan kulit kusam, serta menjaga hidrasi kulit dari dalam. Mengonsumsi buah jeruk juga membantu produksi kolagen alami dalam tubuh yang membantu mencegah terjadinya penuaan dini Untuk membuat kulit lebih kenyal, kencang, dan awet muda, seseorang dianjurkan mengonsumsi minimal setengah buah jeruk dalam sehari
Timun merupakan salah satu jenis buah yang sering dijadikan lalapan Sebagian besar kandungan dalam timun merupakan air sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Selain itu, timun mengandung nutrisi yang tinggi akan antioksidan, vitamin C, dan Vitamin K Rutin mengonsumsi timun dapat mengatasi beberapa permasalahan kulit seperti keluhan kulit kusam, hiperpigmentasi, jerawat, dehidrasi, serta dapat membantu mengurangi mata panda dan mata bengkak
Lemon juga jadi salah satu buah yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Lemon banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bahan produk kecantikan dan perawatan kulit Kandungan dalam buah lemon dapat membantu mencerahkan kulit, menyamarkan tanda penuaan, dan membantu proses pemudaran bekas jerawat Lemon juga memiliki manfaat sebagai bahan alami dalam mengurangi kerusakan sel kulit akibat paparan sinar ultraviolet g en
kat di masa pandemi Covid-19. k aktivitas fisik demi menjaga
kekebalan tubuh Setelah pandemi berlalu, tren ini ternyata tidak menurun
Terbukti, area yang biasa dimanfaatkan orang untuk berolahraga, seperti
Hari Bebas Kendaraan, lintasan lari di stadion, dan pusat kebugaran selalu ramai
Para penggemar latihan kebugaran kini berbondong-bondong ke gym dan langsung sibuk melatih otot, angkat beban agar dada terlihat bidang, otot lengan berisi, dan perut yang seperti roti sobek alias kotakkotak Tapi, apakah memiliki tubuh seperti dewa Yunani itu benar-benar mencerminkan kebugaran fisik yang prima?
Ketika melihat orang berotot, kita sering berpikir dia orang yang fit Faktanya, tubuh setiap orang berbeda dan akan merespons secara berbeda pula pada latihan Pakar mengatakan punya otot kekar memang berguna tapi bukan indikasi kesehatan se-
cara umum
"Ketika membahas kebugaran, kita mengkombinasikan banyak komponen berbeda, dari kapasitas aerobik, latihan kekuatan, tenaga, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, dan masih banyak lagi," jelas Sam Leicht, kreator aplikasi kebugaran Pridefit, kepada USA Today seperti dilansir Tempo.
Tubuh setiap orang tak sama, begitu juga respons terhadap olahraga Setiap jenis otot butuh latihan yang berbeda Anda mungkin melihat banyak jenis orang di pusat kebugaran Ada binaragawan, lifter, atau yang hanya latihan aerobik atau kebugaran biasa Tapi setiap orang punya tujuan kese-
hatan masing-masing
Namun memiliki tubuh berotot tetap menjadi dambaan banyak orang, terutama laki-laki Sebagian mengaku tak ingin memamerkan ototnya meski berbadan tegap, seperti yang diakui Leicht Banyak juga yang ingin punya otot kekar tapi disertai tubuh yang sehat sehingga melengkapinya dengan kon-
sultasi ke pakar kesehatan
Selain mengatur pola makan, mereka juga harus menganalisa komposisi tubuh, mengecek VO2 max, kesehatan sendi, dan sebagainya Pahami pula, apakah keinginan berbadan tegap itu hanya karena pengaruh media sosial dan untuk dibandingkan dengan orang lain. g en
1. Kontrol karbohidrat
Pilih makanan yang alami, jangan olahan, apalagi ultraproses, sehingga berakibat terserang penyakit metabolik.
2. Prioritaskan protein
Kurangi karbohidrat olahan, apalagi yang dikombinasikan dengan lemak olahan seperti gorengan, dan tambah protein
3 Selektif terhadap lemak
Jangan pilih yang buruk dan olahan Pilih lemak yang sehat seperti dari minyak zaitun, alpukat, dan kelapa
4. Puasa
Puasa adalah strategi paling mudah dan alami
untuk menjaga kesehatan Puasa bukan berarti diet tapi mengatur kapan harus makan dan tidak makan
5. Olahraga saat perut kosong
Dengan berolahraga di pagi hari saat perut kosong, tubuh diberi kesempatan untuk mencari sumber energi lain atau cadangan energi dari tubuh
6. Prioritaskan latihan beban
Olahraga bukan hanya kardio Semua melatih jantung tapi tak pernah melatih rangka tubuh. Latihan beban enggak boleh ditinggalkan
7. Cukup istirahat
Rest properly tak hanya baik untuk fisik tapi juga pikiran dan mental, serta imun dan iman g St
O r g a n i s a s i P r o f e s i
H a r u s K r e a t i f
Tantangan yang harus dihadapi organisasi profesi ke depan tidak sama, bahkan banyak sekali. Karena itulah, organisasi profesi harus kreatif.
Itu pesan yang disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr dr H Muchammad Abdul Hakam SpPD saat hadir dalam peresmian Graha Perawat Semarang (GPS), Sabtu 26 April 2025 Dia yang saat itu berada di luar kota, berusaha keras kembali ke Kota Semarang untuk menghadiri momen yang bersejarah bagi perawat Kota Semarang “Dengan kehadiran GPS, memberikan warna baru, keberkahan baru, terutama untuk PPNI kota Semarang,” kata dia di sela acara.
Gedung yang dibangun, menurutnya, sangat representatif Bisa dipergunakan untuk berbagai kegiatan, seperti acara keluarga, pernikahan, maupun pertemuan organisasi porfesi lain
“Nantinya, selain income dari iuran para anggota, dari gedung, bisa menghasilkan bentuk pendapatan lain organisasi,” katanya Sehingga, kata Hakam, saat ini organisasi profesi atau siapa saja harus memiliki tim kreatif Sehingga bisa membuat perencanaan yang bagus Jangan sampai ada penyesalan ke depannya dan mengeluh. Keberadaan tim
kreatif atau tim analis, bisa memprediksi keadaan dalam satu-dua tahun ke depan Dengan demikian, segala sesuatu sudah dipersiapkan
“Teman-teman PPNI sudah top markotop, ekspert. Ini membantu pada akhirnya kesejahteraan bisa didapatkan,” ujar dia
Tugas pemerintah, menurutnya, hanya memfasilitasi Pemerintah tidak akan mempersulit. Pada prinsipnya, kalau bisa dipermudah, mengapa harus dipersusah Itu prinsip yang harus dilakukan, misalnya saat ini yang bikin stres perpanjangan SIP
“Sepanjang teman-teman organisasi profesi memfasilitasi untuk penerbitan SKP, buat pelatihan, workshop yang keluar SKP, kalau sudah siap semuanya, nanti duduk di tempat kami,” katanya
Pemerintah selanjutnya memfasilitasi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
“Kami segera terbitkan, SIP akan bisa segera keluar. Jadi in Sya Alloh, banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan di Kota Semarang,” ungkap Hakam
Mal Praktik
Sebagai seorang dokter, Hakam juga prihatin dengan kasus mal praktik yang berakhir ke ranah hukum Karena itulah dia mengambil program doktor ilmu hukum kesehatan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang. Desertasinya berjudul “Rekonstruksi Formulasi Kebijakan Malpraktek Medis Dalam Sistem Hukum Indonesia Berbasis Nilai Keadilan”
Dia berhasil mempertahankan desertasinya tersebut di hadapan tim penguji yang terdiri atas Prof Dr H Gunarto SH SE Akt MHum, Prof Dr Hj Anis Mashdurohatun SH MHum, Prof Dr Hj Sri Endah Wahyuningsih SH MHum, Prof Dr Edi Setiadi SH MH, Prof Dr Mahmutarom HR SH MH, Prof Dr Hartiwiningsih SH Mhum, dan Dr dr Setyo Trisnadi SpKF SH g en
Dewan Pengurus Wilayah
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
International Nurse Day
May 12,2025
“Our Nurses. Our Future. Caring for nurses strengthens economies.”