PRESEDEN-PENGENDALIAN TERMAL

STUDI PRESEDEN SAINSBANG D

POLYCAB EXPERIENCE CENTRE

KELOMPOK 1 Naufal Ibra Syahroni (210606110025) Shafiq Gilang Saputra (210606110044) Maulana Izzuddin Jasim (210606110073)

PROFIL BANGUNAN Lokasi : India Arsitek : FHD India Tahun : 2021 Tipe : Office Building, Sustainablility Polycab Experience Center merupakan bangunan yang bertujuan untuk menghadirkan 3 program utama, yaitu : Kantor Perusahaan, Experience Center, dan Auditorium di bawah satu atap yang berkelanjutan untuk klien yang merupakan salah satu produsen kabel terbesar di India.

SECONDARY SKIN & OVERHANG Secondary Skin merupakan kulit terluar bangunan setelah dinding utama yang tidak menempel pada bagian tersebut.

MATERIAL Material dari secondary skin pada bangunan ini menggunakan material kayu karena 70% dari seluruh material pada bangunan yang terlibat dibeli dalam radius 100 km untuk membatasi energi yang terkandung.

ASPEK ASPEK DALAM PENGGUNAAN SECONDARY SKIN Aspek Radiasi Matahari

Fungsi Secondary Skin pada bangunan Polycab Experience Centre Mengurangi Hawa Panas pada Hunian Melindungi bangunan dari Sinar Matahari secara langsung

Fungsi dari secondary skin sebagai penghawaan termal

Bangunan ini menggunakan sistem secondary skin pada selubungnya dengan bahan material kaca Low - E dan juga kayu, sistem seperti ini sudah dapat melindungi selubung bangunan utama dari radiasi matahari serta terjadinya insulasi pada ruang antara secondary skin dan bangunan utama Pergerakan Udara Bangunan ini direncanakan agar dapat maksimalkan pengudaraan alami dengan sistem ventilasi optimal sehingga pendinginan terjadi dengan adanya pergerakan udara yang dialirkan kedalam bangunan secara crossing menembus ruang yg dilaluinya.

Ruang Terbuka sebagai pergerakan udara keluar masuk

Memaksimalkan pencahayaan alami

SECONDARY SKIN & OVERHANG VERTICAL FIN

OVERHANG

Vertikal Fin juga dikenal sebagai pelindung matahari atau kisi-kisi matahari, lebih dari sekadar elemen desain, mereka adalah perpaduan bentuk dan fungsi.

Merupakan salah sate cara untuk mengatur sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan pada pemanfaatan pencahayaan alami

Pengontrol Matahari Efisiensi Energi Tanggung Jawab Lingkungan

Estetika Daya Tahan segala cuaca

terhadap

PERAN VERTICAL FIN TERHADAP BANGUNAN vertical fin mengurangi perolehan panas matahari, menjaga ruang interior tetap sejuk di iklim panas.

Vertical fin dapat dirancang untuk memungkinkan lebih banyak sinar matahari masuk ke dalam gedung ketika musim dingin Vertical fin memfasilitasi penetrasi cahaya alami, yang merupakan aspek kunci dari arsitektur responsif terhadap iklim.

Tujuannya adalah memasukkan sinar matahari dan menghindari sinar matahari secara langsung Fasad pada bangunan ini dirancang overhang di sebelah Timur yang dirancang sesuai sudut matahari.

Overhang dirancang untuk memaksimalkan pemandangan perbukitan di dekatnya dan memaksimalkan cahaya matahari ke area kantor sambil melindungi sinar matahari langsung.

FILTER LOW E-GLASS

Low Emissivity Glass adalah kaca yang mampu memfilter penerimaan radiasi panas matahari. Emisivitas adalah kemampuan permukaan material untuk melepas energi panas dengan cara radiasi Fasad bangunan didesain dengan menggunakan kaca Low-E dan sirip aluminium di Timur yang dirancang sesuai sudut matahari

Dalam kasus ini, penggunaan Low E-Glass, mengurangi sekitar 20% penggunaan energi, dibanding dengan kaca biasa

GREEN LANDSCAPE Pengadaan landscape pada suatu bangunan dapat membuat iklim mikro dalam menunjang kenyaman termal.

ASPEK-ASPEK DALAM PENGGUNAAN GREEN LANDSCAPE Aspek Alokasi Vegetasi Pada area selatan dan timur bangunan diberi vegetasi yang berjarak sekitar 1,5 meter, sebagai bentuk respon terhadap angin yang masuk nantinya.

Fungsi landscape pada bangunan Polycab Experience Centre Mendapatkan iklim mikro Area terbuka hijau sebagai tempat bernafasnya bangunan

Aspek Pemilihan Vegetasi Pemberian vegetasi jenis weeping untuk memberikan pembayangan secara optimal pada bagian yang dibutuhkan pada fasad sebagai optimasi pembayangan. Serta pemakaian jenis vegetasi shrub (semak) dan turf (rumput) untuk taman outdoor sebagai area bernafas bangunan yang dapat menyerap CO2.

STUDI PRESEDEN SAINSBANG D

PAN PACIFIC ORCHAD HOTEL

PROFIL BANGUNAN Lokasi : Singapura Arsitek : WOHA Tahun : 2023 Tipe : Hotel Pan Pacific Orchard mengusulkan prototipe baru untuk perhotelan tropis bertingkat tinggi. Terletak di 10 Claymore Road, hotel ini menampilkan arsitektur terbuka tropis dan berangin serta tanaman hijau subur di empat strata berbeda yang berisi matriks kamar tamu, ruang sosial, dan teras taman. Bersama dengan lansekap di teras, bangunan ini menggantikan 200% area situsnya dengan tanaman hijau. Pemilihan tanaman hijau mencerminkan tema setiap strata, membawa alam dan keanekaragaman hayati kembali ke kota.

SECONDARY SKIN & OVERHANG Secondary Skin pada bangunan ini yaitu memiliki peran sebagai memberikan pendinginan pasif untuk mengurangi konsumsi energi pada bangunan

Ruang hijau pada bangunan berfungsi sebagai penghasil udara sejuk

dari fasad dengan konsep green arsitektur ini pengunjung mendapatkan kenyamanan termal yang dihasilkan oleh tumbuhan tumbuhan yang berada di area komunal bangunan

matahari

tanaman

udara segar

ASPEK ASPEK DALAM PENGGUNAAN SECONDARY SKIN Aspek Radiasi Matahari Bangunan ini menggunakan sistem secondary skin pada bangunan dengan dedaunan dan fitur air seluas lebih dari 150.000 kaki persegi.

Fasad hotel memiliki garis-garis yang bersih dan modern serta sirip arsitektural yang memberikan naungan terhadap sinar matahari secara tidak langsung Pergerakan Udara Bangunan ini direncanakan agar dapat maksimalkan pengudaraan alami dengan sistem ventilasi optimal, bangunan semi outdoor ini juga dirancang dengan sistem ventilasi yang baik sehingga udara dapat masuk ke bangunan dan mengalir dengan baik

kenyamanan termal

TUJUAN Tujuan dari pemilihan secondary skin pada bangunan ini untuk menarik perhatian membuatnya menonjol dari gedung-gedung tetangganya di Orchard Road dan merefleksikan temanya: “Dikelilingi oleh alam, membingkai alam, mengabstraksi alam”.

MATERIAL Bangunan ini juga dibangun menggunakan bahan ramah lingkungan, dan banyak menggunakan produk yang disertifikasi oleh Singapore Green Building Council. Produk-produk ini merupakan bahan daur ulang dan berenergi rendah, seperti beton satu lapis, kedap air toilet dua lapis, dinding kering internal, partisi toilet, alas lanskap, dan dinding pracetak.

SECONDARY SKIN & OVERHANG Bangunan ini juga menggunakan jendela kaca ganda berenergi rendah untuk mengurangi perpindahan panas melalui gedung dan menggunakan sistem distribusi udara hemat energi dan pencahayaan LED.

Overhang disini memiliki tujuan sebagai pelindung dari sinar matahari secara langsung

Overhang disini memiliki kemiripan dengan arsitektur jepang element shading yang diaplikasikan melalui penggunaan overhang besar yaitu Pada arsitektur jepang pada elemen tersebut disebut engawa dan berfungsi untuk melindungi shoji (Panel sliding wall).

Keuntungan dari pemasangan double glass adalah dapat mereduksi bising dari luar, sehingga akustik ruang didalam menjadi lebih kedap.

Juga dapat menurunkan beban energi AC OVERHANG Merupakan salah sate cara untuk mengatur sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan pada pemanfaatan pencahayaan alami

GREEN SKYCOURT

Fungsi Skycourt pada bangunan Pan Pacific Orchad Hotel Untuk pembayangan terhadap paparan panas matahari.

Area transisi agar mendapatkan passive cooling yang mencukupi.

Skycourt sendiri merupakan strategi pengendalian termal dengan cara pengadaan vegetasi pada suatu lantai bangunan dan subtract pada bangunan dengan dimensi yang cukup besar sebagai pembayang terhadap radiasi panas matahri dan ruang transisi, agar diperoleh passive cooling.

Pada kasus ini, skycourt sangat relevan pada bangunan Pan Pacific yang berada di Singapura. Yang mana kurangnya lahan, sehingga Ruang Terbuka HIjau pun susah untuk ditemukan.

Skycourt tersebut menjadi alternatif dalam perancangan ini, selain sebgai RTH serta area transisi pada bangunan tersebut. Skycourt ini dapat menghasilkan passive cooling yang mencukupi.

COOLING EFFECT efek pendinginan menggunakan kolam dapat menurunkan penggunaan energy, sehingga bangunan lebih sustainable

strategi pengendalian termal melalui efek pendinginan, dalam hal ini udara didinginkan secara pasif tanpa bantuan alat mekanis oleh proses penguapan uap air. hal ini karena kandunga uap air pada udara menjadi bertambah (terjadi peningkatan kelembaban udara) paparan matahari

panas cooling effect

uap

udara dari luar

kolam

matahari

angin

uap air

kenyamanan termal

kolam

Terdapat kolam pada transitional area yang menjadi teknologi cooling effect secara pasif pada bangunanan ini. Udara yang berhembus menuju bangunan, ditambah sinar matahari yang membuat air kolam menguap, ditiup menuju ke dalam bangunan, sehingga terdapat hawa sejuk yang dihantarkan oleh uap tersebut

ZONE Strategi pengendalian termal melalui pengaturan orientasi bangunan (alokasi bukaan) terkait penerimaan radiasi panas matahari dan alokasi zona bangunan yang dapat digunakan sebagai penahan radiasi panas matahari.

orientasi bangunan menghadap selatan sangat cocok bagi bangunan yang berada di iklim tropis, sebab tidak terlalu menerima banyak radiasi panas matahari, sebaliknya orientasi menghadap selatan membuat udara dapat masuk dengan lebih mudah, sehingga kenyamanan termal pun dapat dicapai

TERIMA KASIH