Penambahan Ekstrak daun kelor (MORINGA OLEIFERA L) Sebagai camilan bernutrisi tinggi untuk ibu menyusui Lutvi Abdullah Periode menyusui merupakan pemberian air susu ibu pada bayi, sejak bayi baru lahir (0 tahun) hingga berusia 2 tahun. Berdasarkan penjelasan oleh pihak PBB, dalam program Sustainable Developments Development Goals (SDGs) tahun 2015 menjelaskan bahwa mengenai pemberian ASI eksklusif adalah sekurang-kurangnya 80% ibu memberikan ASI Eksklusif pada bayi. Hasil dari Riset Kesehatan Dasar melaporkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi pada usia <6 bulan sebanyak 37,3%.. Proses menyusui secara alami akan membuat bayi memperoleh asupan gizi yang cukup serta curahan kasih sayang yang berguna untuk perkembangan bayi. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Makanan yang dimakan oleh ibu memegangbagi kesehatan dan memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, zat besi, kalsium dan kalium. Daun kelor merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai nama latin (moringa oleifera l) berdasarkan riset yang dilakukan oleh aminah dalam penelitian nya yang betajuk “Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tamanan Kelor (moringa oleifera)” menyatakan bahwa kandungan protein dalam daun kelor sekitar 22,7% (daun segar) dan 28,44% (daun kering) Serat 7,92% (daun segar) dan 12,63% (daun kering), Karbohidrat 51,66% (daun segar) dan 57,01% (daun kering) dari penelitian yang dilakukan oleh Aminah, daun kelor bisa dijadikan asupan makanan alternative untuk memenuhi kebutuhan gizi dan merangsang penambahan air susu ibu yang diperlukan oleh ibu menyusui (jika air susu nya kurang sesuai dengan standar yang haruskan). Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan banyak produk inovasi yang dimunculkan oleh innovator untuk kepentingan manusia, khususnya dalam daun kelor, inovasi berbahan dasar daun kelor menjadi konklusi atas permasalahan yang dialami oleh ibu-ibu menyusui khususnya dalam pemenuhan aspek gizi seimbang pada air susu ibu, diperlukan adanya variatif serta inovatif pada makanan agar ibu dapat mengkonsumsi makanan nya dengan baik. Salah satu inovasi daun kelor untuk ibu menyusui adalah pukis berbahan dasar daun kelor yang dibuat oleh wahyuningtyas dalam penelitian nya yang berjudul “Pukis ekstrak daun kelor (moringa oleifera l) sebagai camilan bernutrisi tinggi pada ibu menyusui” penambahan daun kelor dalam makanan tersebut yaitu menjadikan makanan tersebut sebagai makanan yang mempunyai variatif nutrisi dalam pemenuhan gizi seimbang untuk ibu hamil. Untuk ibu-ibu yang sedang menyusui daun kelor tidak hanya bisa dijadikan sebagai sayur bening atau tumis yang biasa dibuat, namun bisa ditambahkan kedalam makanan yang lain untuk memenuhi aspek variatif gizi seimbang pada ibu menyusui.