Husbandry edisi 9-10

Page 1

.r'

:,:ij:i|i

iaiij*

::::::* #

##wffi *'.;i' effi H;*ffi**ffiffi-,

=a= FW mrK%, IT YJ II $v4&&lA ASPIRASI

d

H M1;,ffi ffi#

', reryl ;* w. l

F

-{tr ,'p

.I

:wX

r.

r'W

U

fl

"&I

:

-&E

T

I n

d,l

,i:u

.1

m

I :

NIU6,8'4.NDRY

u2074

'

I

:.i rl.

S.,

K

'l

11,,4l,I

I

f_/LT5B.{}{DRY APA DAN BA +i

sc*t4R,Ahrc


Tatl<ala pcna lr.l'enari mterar,rgl<ai r+ralora Saat itu ..... iembcla pil<ir wtakin r'rcrebAl( Saat itu .6... r,raluri wtal<itt terasah ..... calrrawala tnal<in terbulaA

DIPEHSEMBAHKAN DALAM RANGKA

IJIICT"NI\OU

[Th

FIf I f fGrrJ--J-) I I--JJ7 -,I-J

IIII III.] II,tf \I7 I II\I II

MEDIA ASPIRASI & KOMUNIKASI FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED

'-

{


STRAT DARI REDAI(SI rra idxk semua urssota civitas academika Faliultas ' I 'Petemakur mefrletahui tentans kapan Iahimra L lak ultas Peternlkan. Banl ali" trat' vang telah

dialami oleh lakultas petemakm mulaidari fahirsampai saat ini. Padahal dengan mengerti dan mengenal proses kelahiran- daoat meiliadi saiu bahan perenunedn dan terlibat di dalamnva oeneendali biei pihak-pihak t'ang " Sitilne oi rui u:an' r'an e' sel ak peiama kal i d i cet usk-an tidak EErubah arah difierialanan. Berbagai macam cara dilaliukan oleh orane^ d"nlam memperingati hari kela hirannra Demikian 6ulr dencan Fakultas Petemakur Perinehtan heri indi Filultas p6temekur atau lebih dike nel dinsen Di'es Natrlis Fhkultas Petemakan. rutin diadakaiseiali mensintek usia I tahun. Sampai saat ini pun tradisi iersebut irasih ada. Hanl'a telah nrengalami banl'ak perubahur dur pergeseran. f]ntahkarena apa. Dalamrangka Dies

Nr

talis Fakultas -P eternakan Unsoed ke 29 ini. denqan hal-hal dilatarbelakansi "Husbmdn

Fakultas Petemakan, hari kelahiran bagi Husbandry i"ei -"."pakan sesuatu yang sang-at berhargi. 'MEskioun titiak bisadiharsai den[m ma"teri. Baei Husbandrv. hari kelahiran telsebut hanra bisa dir-asakan hikmdhnva denem Derenunszur dui refleksi. Karena usia 6 taiiun buk"ur nierupaliir usia yurg matang untuk sebuah kedeuasaen oreinisasi. Husbandn baru satu tahun lepls dari usia Edita. Mesih bmvik lrd img harus diielesaikan demi kelangsungan n[lai-nilai rurg telah dicanangkan oleh para pendah,ulu Husburdn' Sebacai oenshargaan dari Unit Penerbitan Hust rndn leitiadao (elah"iran Fakultas Petemakan dan ke lrhirair Husbmdn sendin. Husbandn terbit daiam uuiud etlisi khusus."Dalam edisi khusui ini kami menyaiikan tulisur tenlanq Fakultas Petemakur da-n Huslandn dllurtt nrhri[' tersendiri vang bemama rubrik laporan Khusus.

Leoes dari hal-hal dietas. Husbandrv edisi khusus ini meni'aiikan Lrporan Utnma deingan tema Poll Pembangunan Petemakan di Lahan Kerine Daerah Aliran Sungai gaEian Hulu Tema la[oran- utxma diatas berlatar belakurc kemiskinan vang

tersebut diatm. mencoba untuk menelusuii seierah oendi riurnya. Bebe-

riba naiasumber 1"ang terlibit lurcsuns dalam proses

rin terlebut- Husburdn hubunei demi keielasur tentanu seluah nilai-nilai kelrhi

k en

Karen iFakultas Petemakan

rdaleh sebuah tempat di-

mxna!utra-putra burgsa se becat uenerasl Penerus buigqa ilioiait hingga su.atu iltfs,;p ;ntuk meirimpin roda kehidupan bzngsa. Tidak ada maksud lain dari Husbandry dengur-menvaii[m ruliian rentang se.iarah Fakultas Petemalianlbii,at i-rn ruk kei el asan"d ur pemaham.ur tentur g n i I ainilai kehiduour. Banvak hal vang masih harus dlbenahtseuerti oensharea{m ierhadab pi6ses kelahirannya- ter hadao nerin"tisnfa matlpun terhadap kondisinva. Karena ain inenghargiitah mal'a t"."-'r'" oiii kita"dapat Iecara benar mengamalkan nilu-nilat terse

iiilil

rllu.n

but. Pada usia ke 2() ini. Fakultas Petemakan telah mern ounvai ,niur-unsur pembentuk 1 ang beragam. Unit Peherbitur Husburdrv adalah sd'ah satunl'a. Tahun tnt ftriUandrr- telah mencapai tahun ke 6.-Sebagaimana

#EE#f+>+' -,

\lr-l)l'\lstlR{sl&Ko\lrrllilslr{[tLTASlrTFR\\h'\\t\s{)tD

tal nieliu ut i masvaiakat

di DAS baeian-hulu.

Berbacai maclm altematif

nemeclhm

g

permasalah-

hn kemiskinah dapat di-

peteinakan DerDasls pe[elrrirKau' den[an- 6eiUasls lakukan latriukan salah satunya deng_iul rlle Dagalmana cara me adalah bagaimana Permasalahan yangPermasalahur Yang ada adalan pada maslarakat iiur f'eknologi yan&ada ,rs,[Lur-tat *iiA "S ehin g g a, dih arap k an ters'eb ut. S-6 ;g Ai . t-tfrtf, pengeta a:l !9'^q.tJ?. pendtdtkan dm memperbuki tingkat nendi{ikan marnpu meffiperbaiki *a-p" arnlr tulu-an dengur masyarakatketiampilan huan'serla secara buk secara murdin 6aik arakat vang rdnlrh menihentuk masl masyarikat mas vanq miildiri adalah menibentuk ;irl.h;;"iu"nt"k mental maupun material. Akhimya edisi khusus )ang merupalian.gabungan dari dua edisi iakni edisi y dan l0 sampar drtangan oembaca*(&"tlwalaupun terlambat. Untuk itu kami mnta

i*

il- i i:*u

am 6htm i n i k aren a berb agai p ermasal ah an tiAat dipat kami elakkan dm tidak daprt kami

(ur"pait an disini.

* :fu ;fi- jr=k,::

m:

Pemimpin[]mum:Joscpl'smanto'sekretaris:SnPujanti

-,1'x:,,,::'liH:Tl,l;yll1' l Jilf

itlii

Aril-ani'sta ff Kesekretariatan : Diah Yuli EK.

RedakturPelaksana:[:di Sctl'a$'an:Rini Bendahara:l\Ici Trilisrirani.staffllendahara:Karmarn.TitikEkrS.PemimpinRedaksi :Anef Saprono DinahAnggriani.Ag.Sctvau'an ArielS pemimpinpendidikandanpengembangan:R. Ilari Sunanto.StaffDikhang:EkoBudi W. ArifWicaksono: / Vll leqs {l\ir-llJr 9 lrrTh }.disi Khusus Nn \,r

ISS\

spasi. minirnal 3 hahman. Redaksi berhak Redaksi mencrimr n.skah atau rrtikcl yang scsuri dcngan isi niajalah. tliketik satu scterrgah

*.*a'il.1lT.:"1*u mcngubah naskah unpa mcnguhah isitjrn rnuksud:ili:T in"f''1.":"n::zin l" pcnerbiran t,iNSOED Prrn'r'okcrto T'clp, 3ti792 Pctcrnakan Fakultas HUSBANDRY Lcmlrirga Sekrcrariar : Alamet Rcclaksi

D1T::iT"l*'t:

HUSBANDRYNo. 9 - l0 TH VIV1995

Redaksi


DAFTAR ISI

Laporan Utama Biasanya lahan kritis lekat dengan

kehidupan yang kritis pula. Penduduknya miskin dan ter-

belakang. Benarkah selalu demi-

kian? Mungkinkah

sub sektor pe-

temakan berperan dalam mengatasi masalah tersebut?

Pantauan

:

Pasar bebas sampai sekarang masih menjadi topik hangat. Banyak kalangan membicarakan n1'a. Ada kekharvatiran, ada pula harapan. Pemerintahpun mulai menyiapkan strategi untuk menghadapinya.

Sajian Khusus

:

Fapet Unsoed sudah bukan fakultas yang muda lagi

Husbandrypun sebagai

**'*iNftr-

s.is$iss

$ss'ENs

;S.,tNSS

trS

media aspirasi dan komu-

nikasi fapet unsoed telah

beranjak dewasa. Namun. banyak hal yang kita lupr atau bahkan tidak tahu apa dan bagaiman Fapet Unsoed dan Husbandry itu.

Peternalran: Ayam buras, dengan pemeliharaan yang intensif mampu berproduksi tinggi dan menguntungkan. Beberapa daerah bahkan menjadikan

ayam buras sebagai primadona. Purbalingga misalnya.

4

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. VIIi 1995


ST]RAT PEMBACA

Ir Hl" :: i,i# IIIama

bicara seolah-olah dihamparan luas

fl

";:'l';,Lfi

sih tidai muncul 't Oe,-i sebe.narnya, apapun yang' terjadi "

karnl mengharap Kau tetap hadir tepat waktu. Untuk melengkapi khasanah dan isi dari rubrik-yang Kau tampilkan, aku ada usul.

l. Bagaimana jika Husbandry memuat program-program masingmasing unit di Kampus Fapet. 2. Sebagai media apirasi dan komunikasi, bagaimana jika Hus-

bandry mengadakan diskusi antar organisasi intra kampus dan bahkan warga kampus. Tema yang diangkat

bisa jurnalistik. Dan sekali-sekali kajian keagamaan dan lainnya.

Aku yakin Husbandry mampu. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat pada crew Husbandry. Peyang 1993

tanpa batas. Demikianlah

pe-

rumpamaan diadakannya diskusi antara Pimpinan Faftultas dengan mahasiswa.

Banyak hal yang diharapkan oleh mahasiswa misalnya praktikum, perpustakaan, birolirasi, kuliah, laboratorium dan sebagai-. nya. Semua diungkapkan berdasarkan fakta yang ada. Sehingga mahasiswa merasa setengah puas karena

ganjalan di hatinya sudah dipaparkan.

Pimpinan fakultas memberi jawabanyangpaling tidak dapat meredam luapan mahasiswa. Diantara dua pihak terjadi hubungan dan

komunikasi.Ini sangat bermanfaat dan menyelesaikan permasalahanpermasalahan tanpa rasa takut dan tertekan.

Hasilnya diharapkan tentu yang terbaik. Agar semuanya plong. Dan, hal ini semoga terus berlanjut.

Amin.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kampus peternakan Unsoed termasuk salah satu kampus yang tidak berhenti membangun. t<ondisi

demikian dapat dilihat dari terus bertambahnya ruang kuliah dan laboratorium. Suasana pindahan laboratorium dari Grendeng ke daerah Karangwangkal akhir-akhir ini menjadi satu pemandangan yang akrab di lingkungan fakultas peternakan. Satu hal yang tidak terlupakan dalam pembangunan sarana fisik tersebut adalah sarana untuk kegiatan unit kegiatan di lingkungan fakultas peternakan. Dapat dilihat pada areal tengirh bangunan peternakan, sebuah bangunan mungil memberi suasana baru. Menurut informasi yang kami dengar, bangun-

an mungil tersebut merupakan Sekretariat Bersama.

Kami mengucapkan selamat pada unit-unit yang akan menempati. Banyak harap dan angan yang kami titipkan. Semoga dengan adanya Sekber tersebut, mampu menciptakan suasana semaraknya fakultas peternakan. Tanpa men-

Wassalamu' alaikum Wr.Wb.

Assalamu'alaikum wr. wb.

Suti '93

Sebuah acara yang sangat di-

gabaikan kaidah-kaidah sebuah per-

satuan, kesetiaan, maju bareng tanpa mematikan pihak-pihak lain. Begitu.... !

rindukan oleh anak dimana sang bapak mengajak anaknya untuk ber-

Wassalam u'alaikum Wr.Wb.

R. Rahantoro SKS'92

dion suJoro

YANG TERLUPA

102.3 FM

Sudah menjadi adat kiranya, bahwa semakin yakin diri kita akan sesuatu hal maka makin banyak hal yang terlupakan di sekitar kita. Se-

makin dewasanya kampus kita tercinta ini, semakin banyaknya prestasi namun semakin banyak juga erosi yang tak terkendali. Rasanya kedisiplinan yang ada di kampus tercinta ini telah melindas dan melupakalr rasa kernanusiaan dan solidaritas. Keadilan semakin hilang.... jauh entah kemana perginya.


ST]RAT PEMBACA ini

mungkin telah berlangsung beberapa bulan yang lalu. Sewaktu kami akan ta'ziah, kami minta ijin agar kuliah diganti harinya. Dosenpun sudah kami mintai ijin, dan beliau mengijinkan, asalkan ada hari pengganti kuliah. Kamipun menyanggupinya. Namun apa yang terjadi... setelah pengumuman dipasang. Akhirnya harus dicopot lagi karena ada yang tidak setuju (Petinggi Fapet). Apa yang terjadi .....kuliah tetap jalan, karni tetap pergi. Kuliah nggak ada orangnya. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan

Peristiwa

rasa bangga dan salut untuk cah '91.

'Moga tetap kompak selalu. Anehnya... dalam pikiran ini sering tinrbul pertanyaan apakah kedisiplinan harus mengalahkan kemanusiaan, haruskah ada aturan-aturan normatif membungkan rasa kasih sayang ? Anehnya lagi bila ada dosen yang punya kepentingan ... kog kuliah dapat diganti dihari lainnya. Tulisan ini nggak protes...., nggak disusupi rasa emosi dan permusuhan. Tapi inilah ungkapan liati

nurani. Boleh kita disiplin tapiyaa...

yang manusiawilah. Apakah kedisiplinan identik dengan kekakuan

?

Hey... Husbandry tolong ya .... teman-teman yang nggak banyak

di dekati biar mereka ngomong. Jangan dilupakan. omong itu

Mereka yang terlupakan itu bu-

kannya tidak ingin memberikan yang terbaik untuk kampus tercinta ini, tapi mereka mungkin bingung apa yang bisa diberikan untuk kampus ini. Untuk itulah mungkin rekan-rekan Husbandry dapat mengangkat dinamika kebingungan ini lewat tuliasn. Mungkin bila mereka menulis bukan tangan yang menulis, bukan mulut yang bicara nrelainkan hati nurani mereka yang menulis dan berbicara, Oh...ya, saya kog bingung dengan rumput yang didepan kamPus.

Apakan padang rumput itu status nya sebagai taman ataukah temPat parkir. Khan lebih baik bila tempat parkir tambahan itu ada di selatan kampus. Biarlah yang didepan kam-

pus menjadi penyejuk mata mahasiswa peternakan. Nggak usahlah disitu terpampang deretan besi-besi bermesin. Kurang elok ceritane I

Peternakan sekarang tambah megah lho. Gedung barunya udah dipakai tuch. Tapi sayang kenapa

kemahasiswaan harus terpojok ketimur gedungnya. Kasihan tuch pak Saring. Jadinya kami nggak bisa cepat ambil weselnya. Kalo bisa kemahasiswaan itu harus dicarikan tempat yang strategis dan yang cepat dijangkau mahasiswa.

Udah dulu ya ..., semoga yang terlupakan akan dapat teringat kembali. Tiada gading yang tak retak. Demikian halnya dengan tulisan ini.

Boeat crew Husbandry met berjuang I Nggak usah nggrundel ae Semoga kelelahan dihari ini dapat membentuk kebahagiaan di esok !

hari.

Matur nuwun....

'To SKS'91

CAIOi/

StlDAH DEK^TKAH DAHA5A INDONE5|A DErrâ‚ŹAtt FEfltD(lpAr.r Krr4

.JIJIJDA h,AN

?

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VII/1995

I


LAPORAN UTAMA

PENDEKATAN WILAYAH, PARTISIPASI DAN MULTISEKTOR

S-trq'#tr{*',iqffi

;ffi=

setiap pembangunan. Kemiskinan_ memang tidak hanya mencakup masalah ekonomi, namun

juga menyangkut pendidikan, pola pikir kultural, sosial dan yang lainnya. Bahkan Atin Supriyatin, pengamat sosial budaya menyatakan adanya kem'iskinan rasa humor juga. Kemiskinan memang masalah yang kornplek. Terlepas dari apa

itu kemiskinan,

bila

mendengar kata kemiskinan, image kita

Karenanya penanganan DAS bagian hulu sudah semestinya mendapat perhitian. Sambil mengupayakan usaha konservasi juga meningkatkan pendapatan masyarakat selempat.

Usaha meningkatkan pendapatan berwawasan konservasi haruslah memperhatikan \o.n{is i setempat. Rakitan teknol ogi siap pakai tidaklah dapat langusng diterapkan mengingat keadaan agro ekosistem yang bervarias-i d-an keragaman kondisi sosial ekonomi. Karenanya perlu. rakitan teknologi yang dialektis dengan kondisi setempat. Inipun harus berspektrum j "-â‚Ź"l Iuas. lvlaKsu(]nya ------"fl *s i,r$ * multi-guna dan multi

r.

lekat pada gambaran

-'I '";"'a:t', ..; ,

mendapat prioritas. Kucuran dana banyak terdapat DAS bagian hilir mungkin karena penduduknya yang lebih banyak, tanpa rnelihat pola pikir kultural, status sosial dan lainnya. Sernentara itu kerusakan DAS bagian hulu

tidak berdampak dilokasi sekitar namun juga pada DAS bagian hilir. Seperti Jakarta yang sering mendapat banjir kiriman dari Bogor, demikian pula DAS bagian hilir mendapat kiriman-kiriman dari kerusakan DAS bagian hulu. Dan kerugian yang disebabkan tidak sedikit.

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH YIIlt995

,

.

u*,*

- ='*l,r.k,-:, &x lr\ iBn-til [*"*+: l; N&f 51;

gambaran tersebut. Lahan di daerah ini fflemang banyak

DAS hulu kurang

Yl\::gll-e

; 'j$ $'' $ sektoril. Peternakan t jr * -;d* memans ticlak dznet

wilayah minus dengan penduduknya yang terbelakang. DAS bagian hulu mungkin mewakili

yang masuk kategori kritis. Dilihat dari investasi pemerintah,

L::

nakan selain sudah membumi dimasyarakat juga .Pedesaan penyebarannva var'lg iuas. tidak [ert, ai-

areal yang subur. $$l.iq$ Dalarn pemilihan 'Hf$# jenis rernak yang

* ""il$"}:

.S**-

**.t.

IY akan dikembanskan

specifik sehingga -i 'ri akan lebih diterima oleh masyarakat

se-

tempat juga akan le-

Ibih cepat dalam t pengembangannya.

Memang sudah banyak teori dan solusi yang dimajukan para ahli dalarn peningkatan pendapatan berbasis peternakarr berlvawasan lingkungan. Dan disarankan juga agar jangan sampai terjebak hanya pada sub sektor peternakan. Dari sernuanya, ternyata dalam prakte knya tetap harus memperhatikan 'jiwa-jiwa' rnasyarakat yang dikatakan tertinggal. Bukan hanya membangun 'badannya' saja. (Josep)


LAPORAN UTAMA

ANTARA

Kemiskinan disuatu wilayah mempunyai spesifikasi tersendiri. Di Jawa kemiskinan disebabkan jumlah penduduk yang besar persatuan wilayah sedangkan di luar Jawa khtrsusnya Indonesia Bagian Timur, wilayah yang ada hanya ditempati oleh beberapa keluarga saia. Dengan demikian pent hangunan disana menjadi kurang efisien.

Mnfl'#ir

Gedung Soemardjito Menteri Transmigra-

si dan Pemukiman

pakan masalah komplek yang saling

terkait.

Kantong-kantong kemiskinan umunnya berada di pedesaan yang juga merupakan rr,,ilavah produksi

Perambah Hutan, Siswono Yudohusodo dalam forum komunikasi dengan civitas akademika Unsoed tanggal 16 Juni 1994 memberi satu solusi yakni dengan bertransmigrasi. Berbeda dengan Siswono, Emil Salim mengungkapkan bahwa kemiskinan disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Pembangunan guna menghalau kemiskinan bisa ber jalan seiring dengan perbaikan ling kungan hidup. Kedua pandangan terhadap ke miskinan merupakan satu kesatuan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh jumlah penduduk yang tinggi dan tidak ditopang oleh sumber daya alam setempat. Walaupun suatu daerah memiliki sumber daya alam yang cukup memadai namlrn karena jumlah penduduk yang tinggi maka terjadi ketidakseimbangan antarapersediaan sumber daya aJam de-ngan jumlah manusia yang

menik-matinya Disamping itu ke miskinan dapat pula disebabkan

Pembukaan hutan dan pengga

rapan lahan berlereng curam di daerah aliran sungai yang diikuti dengan pengolahan lahan dan air

]N-

yang kurang tepat menyebabkan ter j adinya erosi. Akibatryateriadi pendangkalan waduk dan s aluran iri gasi bagian hilir. Terdapat lebih dari satu juta hektar lahan kering yang ada termasuk dalam kategori kritis. Dan diperkirakan 70 hektar lahan berada

ru

diwilayah DAS. DAS bagian hulu mempunyai

Sisrvono Yudhohusodo

Kemiskinan diatasi deng an transmi grasi

ciri kondisi lahannya kritis.

pertanian dalam arti luas. PJP II yang kita jalani sekarang mempunyai masalah pokok mencari peme cahan masalah kemiskinan. Ber dasarkan usaha-usaha yang dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan peluang dari berba

tuk memanfaatkan sumber daya

Keadaan

itu mendorong maha un-

alam yang ada secara lebih efisien dengan tetap menjaga kelestariannya. Dalam hai ini peranan DAS bagian hulu menjadi semakin penting karena tidak hanya mempunyai

fungsi hidroligis bagi daerah hilir, namun berfungsi pula se -

bagai

lahan

usahatani bagi sebagian besar

Pola pembangunan dengan eco

devolepment memerlukan pengetatan dalam penggunarm air dan tanah serta sumber daya lainnyaPersaingan dalam pemakaian air, tanah dan sumber alam mungkin ti mekanisasi pasar sehingga inter vensi pemerintah diperlukan. Pengentasan kemiskinan Yang saat ini sedang mendapat perhatian tidaklah mudah untuk dilakukan. Kemiskinan yang multifaset tidak dapat diobati hanya dengan satu pendekatan. Kemiskinan meru-

nakan mempunyai peluang dalam upaya pengentasan kemiskinan. Hal itu disebabkan sifat khas dari temak yarlg penyebaran hidupnya luas dan tidak membutuhkan lahan-lahan yang subur. Disamping itu temak merupakan komoditas yang sudah memasyarakat baik sebagai tenaga kerj4 tabungan ataupun sebagai status sosial.

sumber daya alam yang kurang me madai.

dak dapat dipecahkan melalui

PE,TER

penduduk di daerah hulu ini.

Masalah yang selalu me-

ngiringi gai sektor termasuk sub sektor Pe temakan.

Masyarakat pedesaan tidak se muamemiliki lahan dantidak semua wilayah memiliki lahan yang subur. Tidak jarang di suatu wilayah so bagian besar tanahnya meruPakan lahan marjinal, lahan kering. Untuk lahan itu maka sub sektor Peter-

usaha-

tani di DAS bagian hulu mencaliup potensi erosi relatif tinggi, tingkat kesuburantanah yang rendah, keter batasan modal dan motivasi subsistence, keterbatasan sarana dan prasarana serta kegiatan penyuluhan yang masih dihadapkan Pada kendala-kendala sosial budaya- Diluar masalah itu pengamanan DAS

HUSBANDRY No. 9 - 10 THVII/1995


LAPORAN UTA]VIA

PE,NAI{GGT]LANGAN KE,MISKINAN NAKAN DAN LAIIAN KE,RING bagian hulu mutlak dilakukan guna

pengamanan intra struktur Ya.lrg banyat ditanamkan di DAS hilir seperti bendungan serbaguna, jaringan irigasi, areal persawahan dan pemukiman.

Guna

menanggulangi

disini, namun juga digunakan untuk kompos. Pemberian hijauan di wilayah berketinggian 600 - 900 meter dpl ini dapat mencapai 75 kg PeI hari. Hal ini disebabkan orientasi penduduk dalam pemberian hijauan disamping sebagai bahan pakan ter-

masalah-masalah DAS hulu sejak tahun 1984 dengan bantuan USAID dan IBRD terbentuklah

Upland and Agriculture Conversation Proj ect (UACP).

Proyek yang disebut juga Proyek Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Tanah (PZLK2T) mempunyai wilayah untuk pulau Jawa di DAS Jratunseluna dan DAS Brantas. Pengembangan usahatani yang berrvawasan konservasi tanah tidak mungkin dilakukan

Anak Bitngsa. tanpa melibatkan sub sektor Pe"Kering" tinggal di daerah lahan kering. temakan. Manfaat dari Penggunak iuga diarahkan untuk komPos. naan petemakan dalam Pengem-

bangan usahatani di lahan kering sangatlah signif,rcant. Parameter utama adalah pemanfaatan hrjauan pakan temak. Hijauan pakan temak dimanfaatkan untuk menutuPi tampingan dan bibir teras guna

memerangi laju erosi.

Di

desa

Pasekan, Ambaraw4laju erosi Yang

!"t{i

Kompos bagi desaini sangat karena sebagian besar Penduduknya bercocok tanam. Berbeda dengan Pasekan, Desa

Gunungsari, KabuPaten BoYolali

walaupun sama-sama

ngalami penumnan sebesar 52 Per

terletak di DAS Hulu namun ta-

sen. Sedangkan

nahnya ber-

dihitung dengan inderosi

me-

di desa Kacangan, Blora meniapai 70,9 Persen. Hi

.lauan yang sering digunakan uqtuk mengurangi laju erosi, Setariq King Grasi, Purpureum Penissetum dan legum. Pada Desa Pasekan Pemanfaatan hijauan pakan memberi manfaat

yang sangat berarti. DisamPing menahan laiu erosi dan memPertahankan kesuburan lahan, penduduk yang hampir semua menggemukan

lapf tidaklah terlalu disita waktutenaga dan biayanYa hanYa- untuk men-dapatkan hrjauan. Manfaat hi iauan fidak hanya berhenti hingga HUSBANDRY NO.

9.

1O

rumput. Ketela pohon daPat langsung dimanfaatkan oleh penduduk baili untuk dikonsumsi atau dijual. Karenanya untuk merangsang ke sadaran penduduk akan pentingnya konservasi tanah maka disamPing penyuluhan perlu juga introduksi , sapi ataupun kambing. Dgrgul i adanya temak maka Penduduk j akan cepat termotivasi untuk me-namam hij auan p akan temak di bibir dan tamPingan terasnYa. Peran hijauan temak seba gai tanaman penguatteras memberi kontribusi tersendiri bagi kelestarian tanah dan juga mendukurg pengentasan kemiskinan. Di desa KedoYo, Tulungagung pakan temak dihasilkan dari rumput penguat teras. Dwiftrngsi rumput ini sangat diminati petani. Petani tidak Perlu mencari rumput hingga ke tempatj auh FSR telah meneliti hasil rumput penguat teras untuk Panjang 10 metei. Produksi tertinggi dicapai King Grass sebesar 48,5 kilogram dan terendah Setaria seberat 17,2 kilogram. Selain hijauan yang dwifungsi,

ienis sedimen. FSR salah satu komponen

UACP

yang ber-

tanggung-

iawab di'bidang penelitian dalam memo-ti vasi petani untuk menanam rumPut di teias lahan keringnya dikaitkan dengan temak. Hal ini menurut Ir, Teguh Prasetyo, MS Pe-mimPin |ro ek FSR DAS Jratunseluna dan bAS Brantas, penduduk cenderung menamam keiela Pohon dariPada

THVII/1995

komponen peternakan Yang lain masih memberi masukan secara langsung dan tidali langsung dalqm penanggutarrgan kemiskinan. Usaha

penggEmukan sapi di dusun Plu**g memberi masukan Perbulan sekitar Rp. 37.tt00, sedangkan bila tenaga kerja diperhitungkan penda 9


LAPORAN UTAMA palan per bulan hanya Rp. I8.300. Sedurgkan di DAS firands pada la

hijauan pakannya sepanjang tahun. B.anvak pelaiaran yang dapat drladrkan pegangarl dalam menyu-

batan kelompok sasaran sejak suatu

bahwa penggemukan sapi bakalan berumur dua tahun selarnl 10 bulan

sun model penganggulangan ke-

proyek. Keterlibatan ini dapat me macu timbulnya rasa memiliki dan ikut bertanggungjawab atas keber

172.500 per ekor.

nakan. Effendi Pasandaraan, p-engurus besar ISPI melihat enam pelaja-

Paket teknologi yang diberikan pada masyarakat s as aran iidak dapat

hun 1 98911990 memperlihatkan 4Zpu! memberi keuntungan Rp.

Pendekatan sub sektor peter nakan dalam menanggtl

mi skinan berbasis komoditas peterran yang relevan untuk hal di atas.

langi kemiskinan tidak akan berhasil bila tidak

buah pelajaran pentingnya monitoring dan evaluasi pro-

gram. Tak jarang pula

pengembangan peternakan yang tidak memperhatikan

kondisi sosial ekonomi

masyarakat sasaran mengalami kegagalan. Pelajaran lain yang dapat diambil dari Pertama ,upaya penanggulangan ke-

miskinan menuntut adanya keterpa{uan berbagai kegiatan dari pi hak-pihak terkait. Tanpa adanya keterp aduan maka

p eningkatan p endapatan dengan pengembangan pe

ternakan akan mengalami kega galan. Dalam upaya -p".ranggu6;gan kemiskinan salah satu Ks camatan Kalimatan mengusulkan program pengembangan ternak kambing. Namun karena syarat pe

nunjang seperti perbaikan sarana transportasi dan sarana irigasi tidak

Pendekatan rvilayah dalam memanfaatkan peter nakan sebagai basis dalam

memerangi kemiskinan perlu mendapat perhatian. Saat

ini

pengembangan ag-

ribisnis masih pada tingkat perusahaan. Akibatrya peningkatan pendapatan hanyalah. bagi mereka yang ikut sebagai plasma. Berbeda bila agribisnis dilaksanakan melalui pendekatan wilayah. Pendekatan ini an dilahan kering membantu pemecahan T urut mem erang i ke mis kin an. masalah dengan bantuan dilaksanakan maka program terse daerah lain. Daerah surplus dapat membantu daerah minus, misalnya dalamhal hijauan pakantemak yang

dalam musim kemarau banyak daerah yang kekurangan, namun ada pula daerah yang ketersediaan

l0

begitu saja diserahkan peliksanaanya. Dari kegagalan yang terjadi dapat diambil se

didukung dengan sektor lainnya. Pendekatan par sial-sektoral sudah tidak

relevan. Kemiskinan yang dilatari oleh keragaman agroekosistem dan sosial ekonomi mengharuskan pendekatan multi sektoral dan multi guna dalam memeranginya. Pendekatan itu perlu dikembangkan seialan dengan pendekatan wilayah. FSR melalui pendekatan multi disiplin dan multi sektoral berusaha merekayas a menciptakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan situasi suatu daerah. HaI ini sangatlah bermanfaat sebab paket teknologi siap pakai menjadi kurang relevan dengan adanya keadaan agroekosistem yang sangat ber varisasi dan keragaman kondisi sosial ekonomi petani.

hasilan program.

but mengalami kegag alan.

Kedu4 upaya penanggulangan kemiskinan merupakan kegiatan yang berdimensi multi tahr.nan. Se dangkan pelajaran ketiga yang disodorkan Effendi adalah keterli

fenomena

ini

adalah per

lunya penekanan faktor' lokal speci-

fik'. Masyarakat yang terbiasame melihara itik akan lebih mudah menerima teknologi budidaya itik daripada budidaya kambing ataupun lainnya. Disamping iru mungkin indrgenous knowladge mereka

menunj ulikan b ahwa itiklah yang te pat untuk lingkungan mereka.

Pelajaran terakhir yang disodorkan Effendi Pasandarazur. berkenaan dengan pelaku dalam program penanggulangan kemiskinan. Seyogyanya srvasta dan LSM terlibat di dalamnya. Kedua organisasi terse6ut merupakan mitra tangguh dalamhal ini. Kiranya sub sektor pe temakan yang mempunyai peluang besar untuk turut andil dalam memerangi musuh bangsa kita kemiskinan perlu mendapat per hatian. Hal itu disebabkan ke

miskinan yang dapat dikatakan dasa muka karena multifaset tidak dapat dipo cahkan melalui satu pen-

dekatan. Pelajaran yang dikemukakan Effendi Pasandaraan dan langkah-langkah yang ditempuh oleh FSR perlu mendapat per hatian dalam mencari model yang tepat dalam penanggulangan kemiskinan yang teriadi di tanah air kita. (Josep Ismanto)

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VIt/199s


LAPORAN UTAMA

POLA PEMBANGUNAN KONSERVASI DI DAS HULU Manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Ia drpengaruhi dan mempengaruhi lingkungan hjduDnya-. Ia memb'entuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Karenanya dalam pembangunan suatu daeiah perlu mehgi:tahul fontilbusi lingkungan drmana manusja itu- berada. agi masyarakat

yang menempati daerah ali-

ran sungai bagian hulu sebagai tempat hidupnya maka mau tidak mau ia harus berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. DAS bagian hulu mempunyai ciri kondisi lahannya yang kritis. Lahan kritis dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok. Lahan sosipl ekonomi kritis

teknis kritis mempunvai lahan yang tanahnya sangat tipis batuan induk

yang sulit untuk tempat tumbuh

tanaman.

Kondisi DAS hulu yang demikian mengharuskan masyarakat yang tinggal memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara efisien dengan tetap menjaga kelestariannya. Berhubungan dengan usaha konservasi maka mengharuskan kita melihat pendapatan masvarakat

mempunyai lahan ang kesuburannya sangat menurun se1

hingga cepat atau lambat akm nreniaditidak

berlungsi sebagai unsur produksi pertanian

dan tiCak mengun-

tungkan lagi bagi

penggarapnya. Lahan kering kntis mempunyai lahan yang tidali mampu lagi secara efektif sebagai unsur

produksipertmian. sebagai media peny-lur tata air maupun sebagai media perlindungan dam lingkungann)'a.

atau nilai datang (future value). Nilai Rp 100.000,- pada masa kini

jauh lebih berarti dibanding 7 tahun yang akan datang. Hal ini menun.jukkan bahwa dalam perhitungan pendapatan pada periode tertentu dip erlukan faktor diskonto. Berlakunya diskonto ini men unj ukan b ahwa pengambilan keputusan lebih mementingkan kehidupan masa kini dibanding masa yang akan datang. Beranjak dari sini malia konservasi yang mementingkan kehidupan pada waktu yang akan datang sangatlah susah bila diserahkan pada para petani DAS hulu yang mempunyai nilai diskonto yang tinggi. Bukan saja karena mereka tidak mampu membiayainya namun mereka mungkin tidah dapat menikmati hasil ierih payahnya. Tentunya pihak lain sa-

ngat dibutuhkan intervensinya dalam pembangunan DAS bagian hulu. Selain faktor diskonto, penda patan yang dimiliki tidak terlepas dari unsur ekspektasi. Adanya unsur ekspektasi menunjukan bahlva dalam ekonomi terdapat unsur resiko atau ketidakpastian. Semakin besar resiko atau ketidakpastian dalam ekonomi semakin be sar tekanan dalam bagi petani untuk 'bermainmain'. Secara sederhana hubungan antara pendapatan dengan ekologi lahan kering da pat dilihat pada tabel. Posisi dan preferensi rumah tangga petani sangat menentu-

kan dalam pemilihan keempatseldiatas. Altematif PR - RT tentunya dihindari. Rumah tanggapetani mis-

Rumput Gajah Selain pakan temak juga penguat leras tanah.

Berbeda dengan dua kategori lahan kritis di atas, la han hidrologis kritis mempunyaila han yang kurang berfungsi sebagai penyulur tata air dan perlindungan alam sekitar. Sedangkan lahan fisik

DAS bagia'n hulu. Pendapatan merupakan suatu konsep 1,ang

cukup komplek. Bila dimensi rvaktu diperhitungkan, pendapatan dapat berupa nilai kir.l,ari (present value)

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VIVI ggs

kin pada umurnnva tidak menyukai altema

tif PT - RT karena

umumnya mereka menghindari resiko. Altematif pendapatan rendah dengan resiko rendah rvalaupun

kurang disukai mungkin saja dipilih. Diur tentun)'a )'ang diminati para

t1


LAPORAN UTAMA

altematif perubahan dalam ekologi lahan kering perlu diarahkan untuk mencapai keluaran ini.

Permasalahan pada DAS bagian hulu selain penurunan pro

duktifitas lahan .juga dapat mengakibatkan per masalahan yang timbul di daerah

prioritas. Lalu bagaimana usaha konservasi sumber daya lahan di DAS hulu

?

DAS bagianhulu yang memili-

ki

agroekosistem

nunjukan hu-

r

bungan yang erat dengan kantong-

hilir.

''

gradasi

"

:':i,

dilihat han-va dari

.:i ,:,.

kacamata penda

patan. Kemiski-

:'

nan merupakan

,,,,

;,,.,',

masalah yang komplek. Kemiskinan dapat dili-

ii'

, ;:;':i,".;;

,

"'r.r'

terjadi di

gai hilir sebagai r.r, ..,',,,,:: akibat erosi di-

kantong kemiskinan. Kemiskinan tidak dapat

:

Kerugian hilir. l(erugtan htlrr.

daerah aliran sun-

'

'::;u.;,:r

::

yang-

dalam pembangunan sumber lahan DAS bagianhilirlah yang mendapat

lahan kering me-

De,',rr ::: : : i sumber iiltilg-.j sumber ,.,, daya alam di i daerahhuludapat ' . 'l :":: mengakibatkan "-:ffi erosi. baniir. d+ ,. , :::::i^:,*tl;,f forestasi. peninr bunan sedimen di

bagian

beri isyarat bahiva pola investasi

kepentingan usaha konservasi DAS hulu. Pembangunan irigasi padape lita IV membutuhkan biaya Rp 5. 000. 000,- per hektar. Pada periode yang sama biaya rehabilitasi manca pai hampir Rp 4.000.000,- per ta hun. Sementara itu pembangunan teras di DAS bagian hulu yang ber

petani adalah pendapatan tinggi dengan resiko rendah. Karenanya

,

," .+iii:iii,,,r , ,' .nr::,iii:rr,i,,,' ,',r,,r,

,

'

-'

,ii,::lt

.

ri;tl

'

...

;'.,;.'.ii

iii

1

'-

hat pula dari rendahnva pengeta huan- rendahnva

1."

informasi- ren-

bagian hulu pulau

Jawa menurut

Doolete dan Ma grath pada.t4r" r 1990 diperkirakan sebesar US $ 26 uS s *fiil,ffiTffimfi:Xi'3J":',Ti Dilihat dari akibat leralqkag sosial ekonomi pertanian, membunya usaha konservasi DAS hulu, tuhkan biaya sekitar Rp 8.000,- per membawa kerugian yang tidak tahun. Danpembangunanteras satu sedikit. Namun investasi yang hektar membutuhkan rvaktu sekitar diberikan tidak sebanding dengan 75 tahun. Gambaran di atas mern

qri,tup".tahun

dahnya strata

z

sosial dan lainnya.

ur"51'"111?L1

bangunan DAS bagian hulu tidak dapat dilakukan secara parsial-sek-

torat. Misalnya saja dilihat dari potensi yang adapetemakan sapi dapat

dikembangkan untuk menambah pendapatan. Namun saralla transportasi dibangun lima tahun 1'ang akan datang. Maka niscaya pengem-

bangan temak sapi disana tidah da pat memberi sesuatu -vang berarti. Untuk meningkatkan PendaPatan

melalui usaha konservasi P3HTA menggunakan pendekatan multi guna-multi disipliner. Hal ini meng: inpat lahan kerine bersifat multi sfia. Namun bila tidak melibatkan

unsur partisipasi masyarakat maka

pembangunan hanYalah milik f royek b'ukan milik- masyaraliat. bleh sebab itu dengan mengambil hikmah dari keberhasilan KB dan

Sumber: Agus PakPahan, 1992

swasembada beras, maka partisipasi dan inisiatip masyarakat merupakan pendukung keberhasilan usaha kon-

servasi di DAS hulu Yang Penting.

(J.Ismanto).

12

HUSBANDRY No. 9 - 10 THVII/1995


LAPORAI\ UTAMA

HTA DALAIU MERAKIT TEKNOLOGI PADA DAS BAGIAN HULU

PENGALAIVIAI{

P3

P ermosolohon permosolohon di Doeroh Aliron Sungoi boqion hulu ruponyo cukup menorik perhotion, Soloh sotunyo Proyek Penelrtron Penye omoton Huton, Tonoh don Air. PiHTA mempunyoi

tuoos rneneliti guno menghosr kon rokiton teknologi yonq pos den* gon suotu

.^

iarvali

dari

w

loyoh Ci DAS bog on hulu.

dan'Jratunseluna. Sasaran fi sik tiap DAS meliputi empat kabupaten. Ka bupaten Semarang, Boyolali, Blora dan Grobogan untuk Jawa Tengah.

,Dmr#,xi'J

hun 1984/1985 yang rnelihat bahrvakarva-

san aliran sungai makin lama makin kritis, Proyek Perta

gas tersebut terdiri dari tanaman pangan, hortikultura dan industri, sosial ekonomi, petemakan dan tanah. Sedangkan tahapan kegiatan yang dilakukan P3HTA komponen p eneliti an terapan PZLK2T, diawali

PZLK2T yang berada dibarvah Direktorat Tata Pembangunan dan Lingkungan Hidup (TPLH), Departemen Dalam Negeri terdiri dari lima komponen yang terintegrasi. Komponen-komponen tersebut, Farming Sistem Research (FSR) yang mempunyai tugas untuk meneliti, mengembangkan, menghasilkan dan merakit teknologi baru yang sesuai dengan lokasi kerja. Komponen lain adalah Sustainable Upland Farming Sistem (SUFS),

Kritisnya lahan disebabkan

penanam jumlahnya yang padat se hingga memaksa para petani me-

ngerjakan lahan secara insentif na mun tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah. Akibatnya tingkat erosi menjadi tinggi

berbagai disiplin tugas. Disiplin tu-

paten yang dijadikan lokasi proyek,

Trenggalek dan Malang.

Konservasi Tanah (P2LK2) lahir

berencana dengan melibatkan

Sedangkan untuk JarvaTimur kabu-

Kabupaten Blitar, Tulungagung,

nian Lahan Kering da

FSR atau P3HTA dalam pelaksanaan tugasnya melalui tahapan

Tingkatkritis dari DAS dilndo nesia yang melebihi batas ambang yang diperkenankan sudah menca pai 33 DAS. Erosinya sudah lebih dari 70 tonlha/th. Sedangkan arn bang perkenurnya 13 " ,:o ton/ ha/th. Dua DAS N$' W @ tersebut diantaranya *',,, DAS Jretunseluna dr Jarva Tengah dan DAS Brantas di Jarva Timur. DAS Jratunseluna meliputi be berapa kawasan aliran sungai yaitu Jragung, Tuntang. Serang. Lusi dan Juana yang ss muanva menempati Kegiatan Tahunan kurang lebih 300.000

dengan pemil ihan lokasi.

Lokasi kerja harus satu hamparan yang mempunyai kemiringan 15 persen hingga 45 persen. Jadi lahan ini mempunyai potensi erosi tinggi. Syarat lain yaitu dikerjakan

tanpa memperdulikan kaidah kon-

servasi tanah, mudah 'dijangkau' petani lain atau instansi lain. Demikian Ir. Teguh Prasetyo, MS pemimpin provek menj elaskan syarat suatu

daerah dapat menjadi lokasi kerja P3HTA.

Bila lokasi telah dilentukan maka la-

,,,,

ngkah berikut, mem& hami kondisi arval. Studi pemahaman lokasi terdiri dari dua tahap kegiatan, survai diagnostik dan survai pendasaran. Kegiatan ini dilaliukan dengan metode pemahaman

i$,

hektar. P

Evaluasi, Reinbursment, Penelitian Lokasi Ilanr dan Midternt Evahratiort

pedesaan dalam u,aktu singkat (PPWS) atau

Conservation Acces Road (CAR),

Rapid Rural Appraisal

ermas alahan-permasalahan di

DAS bagian hulu menarik pemerin

tah untuk membentuk PZLKZ-I. Proyek ini berlokasi di DAS Brantas

Human Resource Devolepment (HRD) dan Proiect Inovation Fund (PrF).

HUSBANDRY No. 9 - 10 THVIyl995

(RRA)

Sun'ei diagnosfik yang dilaliukan selama empathari bertujuan un-

tuk mengetahui sistem

usahatani

l3


LAPORAN UTAMA Jalannya penelitian pengembangan yang dilakukan oleh FSR tidaklah mulus. Walaupun dalam

dengan segala permasalahannya, mengetahui reaksi petani dalam me rnecahkan masalah dan menemukan

lain sebagai dasar dalam merancang atau merakit teknologi usaaltematif pemecahan

penelitian pengembangan, petani di

iadikan mitra kerja namun tidak

hatani yang akan diintro-

duksikan. Sedangkan baseline survey bertujuan

memperoleh data kuanti tatif tentang kondisi arval petani, sumber daya serta tehnik dan gambara.n input output usahatani kon-

servasi yang dilakukan sebelum introduksi teknologi. Disamping itu dapat digunakur sebagai pembanding dalam menilai perkembangan usa-

Dalamupayapening-

mengacu pada GBHN.

Sr,ngr"r," A lat p

e

Dan awal pro_v"ek diorientasikan pada peningkatan pdndapatan. Selanjutnya diarahkan pada penekan-

Tr,rnD

an laiu erosi. Hiiauan

ngukur inderosi.

Tahap berikutny4 perakitan teknologi dan penetuan prioritas penelitian. Pada tahap ini tim P3HTA merakit pola dasar dan

menutup kemungkinan rakitan yang dihasilkan tidak dapat diserap seluruhnya. "Hal ini dapat terlihat dari adopsi petani dalam menerapkan to knologi, pada rvaktu awal bagus na

mendiskusikannya dengan petani. Hasil diskusi inilah yang akan di jadikan bahan usulan pada penentu kebijakan baik tingkat propinsi maupun kabupa-

dicabut maka tak jarang petani yang kembali ke model sebelum adanya proyek"jelas Teguh Prasetyo. Subsidi yang diberikan pada petani be

mun ketika subsidi dikurangi atau

ten.

'

Pelaksanaan suatu rakitan te-

penempatan asis-

ternak dapat menurunkan erosi menjadi 8 ton,&a/th. "Akhimlater nak mau tak mau harus masuk" kata

Teguh yang iuga alumni Fapet UGM Hal ini dimaksudkan untuk merangsang petani mau menanam hijauan pakan temali dilahannya.

Proyek telah mensubsidi domba untuk desa Pasekan Kabupaten Semarang

Kebun Bibit Desa.

bawa kontribusi tersendiri bagi peningkatan penda

Untuk mendukung suplai bibit bermutu tinggi.

patan.

lapangan berguna untuk memupuk keriasamabaik for mal dan informal.

diketahui perkemb angan dan resp on terhadap rakitan teknologi yang di

rupa bibit, benih, obat-obatan dan yang lainnya, lanjutnya- Karenanya perlu adanya perubahan mentalitas. Dan itu harus pelan-pelan. Penyuluhan harus kontinyu dan benar-be nar. Dan mengingat petani lahan kering jauh ketinggalan makaharus ada subsidi. Jadi dalam penyuluhan harus hati-hati jangan sampai petani 'njagakke' subsidi. Menurut Teguh, penyuluhan harus juga diberikan pada wanita karena besar perannya

introduksi.

dal am mengerj akan usahataninya-

Tahap akhir kegiatan adalah monitoring dan evaluasi. Aspek yang dikenai meliputi aspek teknik dan penampilan teknologi yang di

introduksi, aspek sosial-ekonomi, kebiiakan pemerintah dan sarana penunjang. Dari tahap ini akan

T4

pakan temak efektif untuk menekan laju erosi. Hasil penelitian P3HTA menunjukan hijauan pakan

dan sapi untuk desa Gondanglegi dan Cunung-sari Kabupaten Boyolali. Adanya ternak, hijauan pakan temak dan te knologi maka mem-

knologi oleh petani tentunya membutuhkan bimbingan.

ten dan penyuluh

PzLKzT mempunyai tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan menurunkan laju erosi. Sementara itu komponen penelitian terapan atau FSR bertugas untuk mencari rakitan teknologi yang diorientasikan ketujuan tersebut. katan pendap atan, proyek

hatani pada tahap evaluasi

Karenanya perlu asisten lapangan dilokasi penelitian dan penyuluh lapangan. Disamping bimbingan,

Peran Peterrrakan

Jalannya proyek ini berdasar kan dana dari pemerintah (APBN dan APBD) dan bantuan luarnegeri (USAID dan IBRD) Kiqi P2LK2T telah berakhir masa tugasnya. Na mun pembinaan untuk desa Pasekan

dan Gunungsari masih berlaniut. Berakhimya proyek tidak berarti berakhir segalanya. Banyak pela jaran yang dapat diambil dalam mencari metode yang pas bagi pengembangan pedesaan. Qosep Ismanto)

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VIy1995


LAPORAN UTAMA

PETERNAK RAKYAT SAPI POTONG DAN NASTBNYA ( PEMBINAAN ITU PENTING

MrLri<

i

ERPUSTAI{ AAN Ii

HUS$AI{I]IT'f

Dffi'r"#'X#f

I.

rang ini mulai rnelirik pada peternakan sapi potong se

kesemuanya merupakan sapi irn p

ort. Sapi-sapi ini biasanya diimport

dari Southem Australia dan Easiem Australia. Bagi masyarakat Indone sia pemenuh an grzi dari sapi potong

cara besar-besaran. Ada sejumlah nama

hingga sekarang sebagian besar

besar terpampang

gole.

di

negeri sebagai peter-

nak sapi potong. Nama Tipperarl Indonesia (Tipindo), Bina Karunia Alam Nusantara,

dipenuhi oleh sapi Peranakan OnPola pemeliharaan temali sapi tunm menu-

i enis PO didapat secara

Uta-ma sudah tiadak

asing lagi bagi telinga kita sebagai insall yang berkecimpung dibidang peter nakan. Mereka seakan 'haus' untuk mengais keuntungan dari sektor pelernakan yang watritu-

Permasalahan yang sering kita hadapi sebenamya tentang pendistribusian temak tersebut. Bagi peter nak kecil menginginkan kepraktisan dalam pemasaran temalinya. Na mun disamping itu, mereka juga ingin mendapat kepastian bahlva temaknya laku, sehingga mereka ls bih condong mem-

percayakan ter-

Citra Pati Andini

dan Kariyana Gita

sebagai pemenuhan gizi.

*\*ilt$

'-G;;;u.s"'ffi

M

kuasai oleh petemali rakyat.. Memang da-

rr segl pemasaran peternakan milik pemodal besar ini

Pctcrnakan'Sapi Potonq. pedesaan. Mata pisatt yang masih perlu diasah. Mereka yang besar berbrientasi pada pasar eksport s+ run. Dan mungkin saat ini para pe dangkan petemakan raliyat hanya temak rakyat sudah mampu (paling pada pasar lokal. Namun mereka tidak sudah sadar) untuk meningkat mempunyai tujuan yang sam4 ek kan produksi baik pedet maupun onoml. daging. Meskipun kualitas daging ini masih kalah jauh dengan daging Sapi potong yang dimiliki pe import. Tapi ini bukan menjadi matemak desa umumnya dari j enis per salah besar karena hingga sekarang anakan Ongole. Dan jenis temak ini masyaraliat kita masih belum mern sudah barang tentu kalah mutu deperdulikan mutu. Daging masih se ngan milik pengusaha besar yang

yat di

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH VIVl995

pedagang untuk menjualnya. Dalam

waktu lampau di-

berbeda dengan pe lemakan milik rak-

naknya kep adapara

segi kepraktisan dan kepastian ke mungkinan besar dapat terpenuhi. Namun akibatnya

peternak secara sadar atau tidak

sadar menjadi "bulan-bulanan" peda gang dalammenentukan harga ternaknyaKeadaan peter-

nak yang selalu terombang-ambing memang cukup r,va

jar. Adanya peter-

nak yang berpengo tahuan yang minim tentang ternaknya sendiri dan keadaan pasar serta penjualan ter nak yang tidak terencana meniadi pendukung keadaan ini. Umumnya

mereka menjual ternak sapi potongnya secar mendadak sesuai dengan kebutulran. Sehingga kadangkala penjualan temak oleh petemak ini tidak memikirkan keuntungan

15


LAPORAN UTAMA yang besar. Hanya temak dapat ter

iual itu saia. Harga jual temak sapi potong sedikit diatas harga pembelian su dah biasa terjadi. Dengan cara men datangi para petemak, pedagang berusaha mempengaruhi petemak untuk menjual dengan harga yang

fenomena ini jelaslah sudah bahwa temak sapi potong yang dipelihara

petemak kecil kita hanya sebagai tabungan yang tidak pemah ber bunga.

Mekanisme pemasaran ternak sampai saat ini memang cukup panjang. Petemak sebagai produsen

cukup rendah. Dan ini sering kali ber-

pertemak produsen maupun kepada konsumen sekalipun. Dengan senjata inilah pedagang meraih keuntung yang cukup tinggi. Dan lebih untug daripada p etemaknya.

'Apabila petemak menjual ter naknya sendiri dan langsung bertemu dengan konsumen (dipasar hervari), ini pun tidah dapat menjanji-

kan

hasi1. Sehingga

keuntungan yang besar. Sebab

dengan kelebihan harga sedikitpun sudah dapatmenghibur para peter-

biaYa transport dan

retribusi dari p+

merintah sudah siap

menghadang. Lalu bagaiman ? Hidup inimemang meniadi

nak.

Kel eb ih an harga yang hanya

aj ang kompetisi. Ada 1'ang menang ada l.ang kalah. Na mun bukan berarti

beberapa rupiah ini menjadikan po temak merasa urr tung, namun bila dihitung secara ekonomis sebenar-

petemak kecil (rak1'at) harus kalah atau

nya kerugian yang diatami bukup be

sar. Dengan 'k+ untungan' dibawah seratus ribu

rupiah dalam jangka waktu hampir setahun bahkan lebih, dengan men gorbankan waktu dan tenaga pe meliharaan sebenamya petemak ti dak mendapatkan untung. "Tapi gi mana lagi mix, saya butuh uang" kata seorang petani dari Kedung Banteng, pasrah. Sehingga dengan

hanya mengetahui b ahwa temaknya dibeli oleh seorang pedagang. Yang sebenarnya pedagang ini member lakukan harga yang begitu rendah.

Sedangkan nantinya akan dijual pada konsumen dengan harga yang cukup tinggi. Rayuan dan sedikit ke beranian pedagang merupakan senjata yang ampuh untuk menaklukan

dikalahkan Yang perlu disini adalah teraihnva pengeta huan akan mekanisme pasar yang baik. Dan disini temyata petemak rakyat tidali mampu berbuat apaapa^ Karenan]-a campur tangan pe

merintah diperlu dalam penangan masalah ini. Bukankah sudah menjadi komitmen pemerintah untuk

mengentaskan kemiskinan. (Widyo)

Kepada Pengelola

HIJSBANtrBY'S CSBNEB > Ejrua Kotna ,Llmoni > Arua.n sofingi > ELo ilohyu{i

16

I

> Eu{i \iswonto > AtiL l{eru 1(, > 1{orsi 'lftomi

> Setyo 5{atini > Agus i{adiyanto

> fiti

> Si fu[utarsifr' > f.n[ong E.

9[ertina

HUSBANDRY No.. 9 - 10 TH VII/1995


LAPORAN UTAMA

BANGUNLAH JIWANYA, BANGUNLAH BADANNYA ^

emlnar-

St:rux

tema pedesaan dan kemiskinan sempat menjadi "Primadona" se-

kitar

tahun

1994. Tema tersebut sempat

menghembuskan angin se gar bagi desa-desa yang

ter

masuk kategori tertinggal. Meskipun sebenarnya, mereka tidak tahu kalau mereka dibicarakan. Dalam seminar, para pakar, pemikir Kemiskinan serta pemerduli masalah Telah banyak dibicarakan namun belum terpecahkan. desa dan kemiskinan saling pakan hal yang lebih penting. Se beradu mengeluarkan pendapat. hingga tujuan mulia dari seminarIde-ide cemerlang tentang solusi seminar dan penetapan kebijakan permasalahan yang sering dianggap bisa dirasakan manfaamya tersebut bagaikan hujan, Setan" "Lingkaran oleh manusia-manusia dan pihaktercurah deras. Hingga tercuat isti pihak yang pelaku menjadi utama lah adanya desa yang telah maju, Bukan kemiskinan. oleh orangdesa miskin, desa tertinggal bahkan orang yang hanya meniadi pemirsa kantong-kantong kemiskinan. kemiskinan. Istilah-istilah tersebut, mela Kemiskinan identik dengan hirkan pula satu istilah lain dan ke pedesaan. Pedesaan identik dengan bij akan-kebij akan Pemerintah yakni tempat dimana tingkat pendidikan dana IDT. Satu dana khusus yang penduduk rendah, perputaran uang diberikan oleh pemerintah bagi desa lambat, keberadaan kelembagaan tertinggal untuk digunakan sebagai formal yang semrawut, kondisi indana dalam mengejar ketinggalan frastruktur yang memprihatinkan mereka- Sehingga dapat sejajar dedan segalakondisi-kondisi yang serngan desa-desa yang dianggap tidak ba kekurangan. Memang demikiantertinggal. lah pada umumnya. Sehingga untuk Namun apalah artinya ide dan mengangkat pedesaan dari kemiskonsep jika pelaksanaannya nol atau kinan diperlukan segenap sentuhan tidak beres. Lalu apa pula arti kebi dari berbagai segi kehidupan. Tidak jakan jika dalam pelaksanaannya bisa hanya dari satu segi atau dua penuh dengan' permainan-per segi. Tidak bisahanya dari segi fisik mainan kotor b eberapa pihak. Semi ataupun dari segi mental saja. Harus nar-seminar dengan tema dan slo dilaksanakan secara keseluruhan gan luhur seringkali hanya mela dalam keterpaduan. hirkan orang-orang yang bisa Pedesaan dengan kondisi lahan melaksanakan seminar besar. Kebi yang seringkali kekurangan air dan yang luhur sering iakan-kebijakan potensi erosi besar merupakan desakali hanya menambah sakit hati pi desa yang membutuhkan sentuhan hak masyarakat kecil. Padahal tindari berbagai sudut. Umumnya dak lan-iut dan realisasi slogan serta desa-desa demikian merupakan aplikasi kebijakan yang benarmeru HUSBANDRY No. 9 - 10 THVIV1995

desa dengan troporafi tanah

ti-

dak rata, pada daerah ketinggian dan berada pada lokasi yang sulit dijangkau .

Pedesaan di DAS Bagian

hulu merupakan salah

satu

contoh kondisi tersebut. Se buah desa yang membutuhkan perhatian, penanganan dan tindakan pihak yang peduli dengan permasalahan pede saan dan kemiskinan. Dibandingkan segolongan dan sekelompok orang yang sudah mapan dan berlebih. Berbicara tentang perbaikan kondisi pedesaan dan pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dibatasi pada upaya per baikan kondisi infrastruktul pemberian bantuan barang ataupunpemberian bantuan barang berwujud uang saja. Lebih dari itu. Perbaikan kondisi infrastruktur dan pemberian bantuan hanyalah sebagian kecil dari upaya perbaikan. Meskiptrn bantuan barang dan dana sangat diperlukan nâ‚Źrmun buliankah lebih bij aksanajika kitajuga memberikan kail daripada hanya memberikan ikannya. Lebih bermakna Artinya dibutuhkan sikap dari beberapa pihak yang terakit dalam keterpaduan dengan satu tujuan. Pola terpadu yang diterapkan pihak Departemen Pertanian melalui Litbangnya bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten S emarang di dusun Pluwang, kecamatan Ambarawa, kabupaten Semarang merupakan salah satu bentuk rakitan te

knologi konservasi lahan kering di DAS bagian Hulu Jratunseluna. Per baikan kondisi lahan sebagai ru.iuan utama melibatkan pula aspek peter nakan, perekonomian dan segenap segi kehidupan masyarakat. Satu hal yang tidak boleh dilu-

pakar, dalam upaya perbaikan kondisi kehidupan masvarakat pede

t7


LAPORAI\ UTAMA saan, bahwa umumnya masyarakat pedesaan masih asing dengan istilah

teknologi dan modem. Dibutuhkan bimbingan dan persiapan untuk menerima segala masukan baru. Se hingga kondisi alihir tercapai sesuai dengan tujuan awal. Karena bagai

manapun juga, adanya

masukan baru akan mengakibatkan peruba han. Dimana setiap perubahan pada satu segi kehidupan akan mengakibat perubahan pada segi ke hidupan lain. Perubahan segi kehidupan yang lain akan mengakiba* kan perubahan pada segi kehidupan lainnya. Tidak bisa dan tidak mung kin di hindari. Terutama adalah bimbingan dan persiapan yang ber hubungan dengan mental dan keii waan.

Pembangunan bidang pendidi kan, merupakan langkah pas dalam pembangunan masyarakat pedesaan sebagai upayaperbaikan kondisi ke

hidupan masyarakat. Pendidikan mempengaruhi pola pikir dan pener imaan masyarakat terhadap inovasi informasi dan teknologi baru. Melalui pendidikan formal maupun in formal diharapkan dapat memben tuk masyarakat yang lebih luas

wawasan berpikimya. Disamping itu diharapkan pula dapat memper baiki mental dan jiwa masyarakat sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat pembangunan bermental tangguh.

GBHN 1993 mengungkapkan bahwa pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa In donesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diarahkan untuk

meningkatkan kecerdasan serta har kat dan martabat bangsE meu,ujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqrva terhadap Tuhan Yang Maha Esa-

berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta da pat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

penting adalah dibutuhkan oleh masyarakat.

Tidaklah sulit untuk mengeta

hui kebutuhan masyarakat salu pedesaan jika dilihat dari segala sudut kehidupan masyarakat pede saan. Karena meskipun sama-salna pedesaan, namun permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi berbeda. Tidaklah bisa, satu kebif akan dilaksanakan pada semua pedesaan. Di-

Satu pertanyaan dengan adanya

pemyataan dalam GBHN tersebut, apakah yang dimaksud pendidikan

nasional berakar kebudayaan

sinilah diperlukan kerj asama berba

gai pihak yang melibatkan ma varakat pedesaan. Sehingga diharapkan kebij akan yang ditetapkan

bangsa Indonesia. Dikaitkan dengan

untuk pembangunan

perbaikan pendidikan masyarakat

merupakan hasil pemikiran dari se

pedesaan sebagai upa-ya salah satu

mua pihali. Termasuk didalamnya adalah masvarakat pedesaan iiu

jalan pengentasan kemiskinan, ber arti berbicara tentang pendidikan yang mempunyai sifat spesifik. Karena masyarakat pedesaan yang dominan peteni petemak mempunyai ciri dan sifat khusus dalam menyerap pengetahuan. Mereka le bih suka belajar di lokasi dimana mereka melakukan kerja. Mereka akan mau menggunakan satu teknologi dan pengetahuan baru setelah mereka melihat bukti atau hasilnya. Masyarakat di pedesaan DAS bagian hulu, termasuk dalam masyarakat yang mempunyai sifatsifat tersebut. Sehingga dalam pem bangunan bidang pendidikan pun membutuhkan p en dekatan-p endekatan yang sesuai. Sesuai di-sini berarti tidak bertentangan dengan kebiasaan masyarakat, tidak dipaksakan, dapat dijangkau oleh pikiran

dan tingkat

perekonomian

masyarakat dan satu hal yang paling

pedesaan

sendiri.

Bukankah akan lebih berguna jika didampingi dengur sikap bahrva dalam membangrm ianganlah hanya mambangun raganya. Bangunkan^pula jiwa manusra-manusianya. Sehingga kualitas manusia yang optimd 6[a menjadi satu kekuatan unggul, yang memiliki Strungle for live tinggi dalam setiap masanya. Dimana tantangan semakin berat menghadang di depan mata. Sehingga mampu satu pembangunan,

meni al ani dan menghadapi era p asa

ran bebas yang banyak dibicarakan golongan berilmu. Karena mereka tidak kuasa menghindar, karena mereka adalah pihak yang senan-

tiasa menerima efeknya. Kondisi demikian hendaknya menjadi per timbangan dan diperlukan kebesa ran jirva serta pemikiran dari pihakpihak decision maker. Bagaimarlapun .iuga mereka merupakan salah satu unsur sebuah negar4 disamping adanya wilayah dan pe merintah yang berdaulat.

:ls{

N' $s.

Jix

a

Yans Tidur

Tak bdnvak yang diketahui.

18

Nampaknya sudah waktunya sikap rendah diri dan rendah hati semua pihak dalam mencermati malina yang tercantum dalam teks lagu kebangsaan kita Indonesia Raya : "Bangunlah Jirvanya, Bangunlah Badannya" untuk negara dan bangsa tercinta Indonesia Raya Masih terlalu banyak jiwa-jiwa yang tidur...tertidur atau mungkin...ditidurkan. 6ry) HUSBANDRY No. 9 - l0 THVII/1995


LAPORAN UTAMA

P3HTA /-{ ebagai upaya

petani sebagai mitra kerja kita.

Sr;';.1:h;x;

H : Kami kembali ke masalah sosial, pak. Permasalahan sosial masyarakat dusun Pluwang disini

dan informasi tentang proyek P3HTA,

Husbandry menurunkan reporternya lJos dan Ary) untuk menggali data dari berbagai narasurnber terkait dan ditinjau dari berbagai sudut. Salah satunya adalah dengan Ir. Teguh Prasetyo, pimpinan proyek P3HTA yang mempunyai wilayah kerja di dusun Pluwang, desa Pasekan, kecamatan Ambarawa, kabupaten Semarang. Diruang tamu kantor P3HTA, yang terletak di daerah Klepu, beliau menerima reporter Husbandry. Sosok pimpinan yang low profile tercermin jelas dalam sikap dan tutur pak Teguh. Demikian panggilan akrab beliau. Hampir 2 jam beliau memberikan informasi- informasi sekitar tentang proyek P3HTA. Berikut hasil ringkasan wawancara tersebut, yang dirangkum oleh Ary : H : Bagaimana kondisi sosial masyarakat yang terkena proyek ? Dihubungkan dengan penerimaan terhadap berbagai macam teknologi baru yang mungkin belum dikenal oleh petani

T : Petar.ri di DAS itu ketinggalan zaman dibandingkan dengan petani yang mempunyai sawah. Sehingga dalam pemasukan informasi dan teknologi baru pun menggunakan cara tersendiri.

H : Bagaimana metode pendekatan yang digunakan oleh pihak proyek, Pak ? T : Begini, Kita tahu petani sebagai pekerja, kita mengadakan wawancara dengan petani. Dari pihak penyuluh mernberikan informasi. Kemudian petani diajak ke desa lain yang telah menerapkan teknologi baru tersebut. Sehingga

tentunya tidak terlepas dari mentalitas masyarakatnya. Bagaimana sikap dan tindakan dari pihak proyek, masyarakatnya ternyata tidak sesuai dengan harapan

jika mentalitas proyek

?

T : Kadang-kadang mentalitas memangn berkaitan dengan struktur hidup petani. Kadang-kadang memang kita sempat jengkel. Disini peran penyuluh sangat besar. Penyuluh harus bisa memberi pengertian dan penjelasan bahwa proyek tidak selamanya membantu. Petani dituntut dalam jangka panjang urr tuk bisa mandiri. Sehingga jika proyek berakhir, mereka bisa mandiri sepenuhnya. H : Berapa jangka waktu proyek bekerja di satu lokasi ? T : Kita punya target 5 tahun dengan melihat dari segi kondisi ekonomi petani. Tahapnya adalah tahun I,II,III,IV dan V. Tahun ke-V diharapkan petani sudah bisa mandiri. Pengetahuan dan teknologi yang kitta terapkan juga bertahap setiap periode dan evaluasi secara rutin kita lakukan. H : Tentang subsidi dari pihak proyek, Pak. Bagaimana kebijakan dari pihak proyek tentang subsidi ? T : Yang pasti dalam pemberian subsidi kita harus hati-hati. Petani harus ngerti bahwa subsidi tidak terus-mennerus. Jangan sarnpai petani terus-menerus njaga'ake subsidi , nanti harnpir sama dengalt IDT. H : Dari informasi yang kami terima, proyek ini berjalan jauh se belum IDT'ada. IDT muncul, ketnudian mulaidikaitkan.

petani bisa melihat sendiri dan tidak kaget. Disini kitta berprinsip bahwa

TIUSBANDRY No.9 -10 TFI. VII/1995

T:Memang

demikian.

Wilayah kerja kita sebagian besar memang berada di daerah yan"g saat

ini terkena lDT, meskipun tidak seluruhnya. Namun tidak semua daerah yang menerima IDT, merupakan wilayah kerja kami. Wilayah kerja kami di lahan kering yang identik dengan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya kurang ataupun relatif tertinggal. Sehingga pengeftian-pengertian yang terkandung dalam IDT, mau tidak mau terkait. Terlebih lagi, tekanan kami adalah ke arah konservasi lahan dan

perbaikan sistem berusaha tani di lahan kering.

H : Bagaimana pengaruh umur dan tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya perbaikan sistem berusaha tani di lahan kering ? DilT ubungkan dengan mentalitasnya, Pak ?

T : Kalau proyek 5 tahun memang cukup lama untuk sebuah generasi. Namun untuk masyarakat setempat belum mencukupi. Walaupun sudah intensif tapi tetap susah. Hubungan dengan umur, seperti fenomena yang ada, golongan tua susah untuk menerima adopsi tek-

nologi dibandingkan golongan muda, dapat disirnpulkan bahwa un-

tuk membina mentalitas diperlukan juga alih generasi.

H : Apakah teori yang menyatakan bahwa yang mempunyai pendidikan relatif lebih baik dan yang berusia relatif lebili muda lebih potensi untuk menerima adopsi teknologi berlaku di dusun Pluwang ini, Pak ? T : Teori tersebut memang berlaku. Namun tidak selamanya bisa diterirna secara menyeluruh. Petani-petarri yang berusia relatif lebih tua namun masih dalarn skala usia prodLrktif justru lebih sernangat rl enerapkan masukart-masukan baru.

H : Apakah sarnpai sejauh ini, proyek sudah berhasil, Pak ?

T : Kami

senantiasa berusafia.

Doakan saja.

lq l


GERBANG ANAK DESA, I I I (TEROBOSAN BARU POLA USAHA TERNAK DI KABUPATEN PURBALINGGA) Salah satu strategi dasar yang dikembangkan untuk mencapai tujuan pembangunan peternakan adalah pembangunan peternakan yang lebih konseptual, aktif dan berorierr tasi pada tatanan manajemen yang elementer. Manajemen elementer. adalah manajemen yang sederhana dan mudah diterapkan. Strategi dasar tersebut berfungsi menunjang SDM yang tersedia, khususnya di pedesaan. Dinas Peternakan Kabupaten Purbalingga mengimplementasikan strategi dasar tersebut melalui proyek Gerakan Pembangunan Areal Peternakan Desa (Gerbang Anak Desa).

alah satu strategi dasar yang dikembangkan unutk mencapai

tujuan pembangunan peternakan adalah pembangunan peternakan yang lebih konseptual, aktif dan berorientasi pada tatanan mana-

jemen yang elementer. Manajemen elementer adalah manajemen yang sederhana dan mudah diterapkan.

laksakan di kabupatan Purbalingga. Dalam program ini pemanfaatan

ngan demokrasi ekonomi pertanian.

Gerbang Anak Desa

sumber daya alam yang bertumpu pada iptek selalu mengacu pada prinsip qfisiensi, kelestarian ke mampuan produksi dan menjaga

Gerbang anak desa adalah suatu kegiatan aktif untuk memper-

siapkan sumber daya manusia pasif

agar degradasi kualitas sumber daya

Strategi dasar tersebut

berfungsi menunjang SDM yang tersedia, khususnya di pedesaaan. Dinas Peternakan Kabu-

t=ff

patqn Purbalingga mengimp lementas ikan strategi dasar tersebut melalui proyek Gerakan Pembangunan Areal Pe-

t..:

; *r

ternakan Desa (Gerbang

s

Anak Desa).

Kegiatan manajemen yang elementer untuk mencukupi kebutuh-

$:r'

'tr

.N::

\

*s rli :t

o\ ::

#ffiI i;SWw, rj"&W

an ilmu pengetahuan

bagi petani peternak di Penghargaan pedesaan sangat prinsipil. Dengan bekal tersebut aspek kelestaalam dan lingkungan dapat dicegah rian lingkungan akan merupakan sedini mungkin. Usaha-usaha sumber daya alam yang aktif sebapokok yang telah ditetapkan untuk gai kunci keberhasilan usaha petermencapai tujuan tersebut disektor nakan. pertanian dalam arti luas meliputi pengembangan diversifikasi, inten Penerapan strategi Gerbang sifikasi; peningkatan rehabilitasi Anak Desa adalah usaha yang mensumber daya alam dan pengembacakup wawasan lingkungan yang diz0

j

a

rnenjadi sumber daya manusia aktif. Dengan demikian diharapkan terjadi pergeseran tata nilai dalam menyiapkan kemampuan SDM ditingkat pedesaan agar lebih memiliki kemampuan dalam menyongsong era tinggal landas. Penyiapan SDM secara aktif rnelibatkan seluruh masyarakat desa berperan aktif melaksanakan aksi pembangunan khususnya dibidang ekonomi desa. Dengan demikian masyarakat desa tidak lagi hanya menjadi penonton atau pun penerima intruksi.

Partisipasi aktif dalam Gerbang

Anak Desa di Kabupaten Purba-

lingga bertujuan untuk lebih rnendorong usaha peternakan rakYat yang lebih maju. Artinya usalra ini akan berorientasi pada efisiensi usaha dan tangguh dalam kawasan

HUSBANDRY NO. 9 - IO TH VII/1995


PETERNAKAN trasi usaha dan pembinaan wilayah

nak Rakyat Agribisnis). Kondisi tersebut ditandai dengan adanya pembangunan peternakan yang

menunjang, memperlancar serta meningkatkan usaha berikutnya dalam suatu sistem diversifikasi usaha ternak yang berkelanjutan.

mampu menangkal gejolak teknis

dalam mencapai ketiga aspek di atas

sanakan sebagai penunjang program utama melalui lima sasaran. Sasaran pertama adalah pembinaan pengembangan diversifikasi usahatani pen-

usaha bersama sebagai industri ternak mini berwawasan PRA (Peter-

dan ekonomis, pemanfaatan sumber

daya optimal, serta mampu memenuhi tuntutan pasar baik regional

maupun nasional khususnya pasaran lokal.

Aspek Gerbang Anak Desa Menyelaraskan dengan tujuan Gerbang Anak Desa maka pola ini memiliki tiga aspek- Aspek tersebut meliputi aspek psikologi/moral, as-

pek ekonomi dan aspek kemandirian.

Kebijakasaan operasional diupayakan dalam delapan usaha pembinaan. Usaha pembinaan itu adalah pembinaan sumber daya; pembinaan usaha peternakan berwawasan managerial elementer; pembinaan pemasaran produk; pembinaan kelembagaan; pembinaan perluasan usaha peternakan; pembinaan diversifikasi usaha perr dukung (pakan dan substansinya); penyederhaan aturan dan pelaksanaan serta pembinaan adminis trasi usaha. Pengembangan dan Pelaksanaan

dukung usaha ternak. Sasaran berikutnya melalui pembinaan dan pen gawasan pelaksanaan peraturan.

Sasaran ketiga adalah peningkatan peranan wanita desa dan kelembagaannya. Kemudian pelaksanaan proyek-proyek ternak sesuai dengan Gerbang Anak Desa menjadi sasa-

ran keempat. Sasaran terakhir adalah penerapan teknologi tepat guna.

Gerbang Anak Desa dikembangkan dan dilaksanakan melalui dua program. Program tersebut

Pola kawasan usaha gerbang anak desa adalah usaha peternakan rakyat yang penataannya diarahkan dalam bentuk kawasan usaha ber-

adalah program utama dan program

sama. Pelaksanaannya diarahkah

pendukung.

sejalan dengan upaya penataan tata ruang daerah dan pengembangan sentra produksi usaha.

bangunan Gerbang Anak Desa ber-

sifat kejiwaan. Dikatakan demikian karena petani peternak yang bergabung dengan usaha tersebut akan memiliki harga diri dan kemampuan hidup secara layak dari sebuah Kedua hal ini diperoleh

Program pendukung dilak-

Pola Kawasan Usaha

Aspek psikologi dalam pem-

pabrik ternak mini.

usaha peternakan.

$\\l*jl

karena adanya usaha yang menetap, analisa

W

Pola kawasan produksi bersama ini me-

usaha yang benar serta

kawasan usaha ternak yang dikelola bersama.

miliki keunggulan.

Gerbang Anak

lokasi usaha peternakan.

Kemudian memudahkan dalam pembinaan pelayanan teknis pada peternak. Kepastian lingkungan hidup pada

Desa rnemiliki aspek e-

konomi karena ditinjau dari jaminan ekonomi yang akan dimiliki oleh para petani peternak. Secara ekonomi para petani peternak dan keluarganya akan mendapatkan jaminan ekonomi setiap bulan dari

+\!irlll"

$*il rnW Nffi

usaha peternakannya.

Aspek kemandirian Gerbang Anak Desa di-

Per-

tama adanya kepastian

an proses alih tek-

nologi, monitoring sup-

lai dalam rangka pengendalian suplai de-

-d

i

: \

kawasan produksi bersama dapat diawasi pemeliharaannya. Keunggulan lainnya kemudah-

i:-

tinjau dari tiga unsur yaitu usaha mandiri, Peran Wanita gaduhan rnandiri dan Turut ditingkatkan. permodalan martdiri Program utama mempunYai yang mengacu pada kemitraan lima sasaran program. Pengemusaha. Dasar kemarrdirian ini adalah bangan SDM yang berkelanjutan dari petani peternak sedangkan per-

angkat lain diluar itu merupakan perangkat pembantu. Perangkat pembantu ini digunakan untuk lebih

adalah sasaran utama. Sasaran ters+

but kemudian dikuti oleh pengembangan kemitraan dan pemasaran, pembinaan kelembagaan, adrninis

HUSBANDRY NO . 9 - IO TH VIV1995

mand serta mempersiapkan para patarri peternak rnenjad i pengelola usaha

ternak pola agribisnis dan agroindustri.

Gerbang Anak Desa ini me-

mang memiliki tujuan jangka panjang. Adanya kawasan usaha bersama adalah langkah arval untuk rrerealisasikan usaha ternak sesuai 21


dengan pola agribisnis guna menu.ju

agroindustri produk hasil ternak. Realisasi Gerbang Anak Desa

Potensi kabupaterr Purbaling-

rekannya dapat ditularkan, sedangkan kegagalan yang ada pada anggota kelompok dapat dieliminasi.

unit perkandangan terdiri dari kandang layer berkapasitas 250 ekor dan kandang ayam dara urnur 4 - 6 bulan kapasitas 100 ekor. Kemudian ada .jLrga kandang peremajaan yaitu kandang grower

Masa depan peternak dengan usaha kelompok dalarn satu karvasan keli-

ga untuk pengembangan peternakan

umur2-4bulan

telah dimiliki. Potensi tersebut

kapasitas 100 ,ekor dan kan-

adalah adanya modal daya lahan, ternak, pakan ternak dan sumber daya manusia (petani peternak).

dang DOC ka-

pasitas 100 ekor. Fungsi kandang-

Peningkatan pemilikan modal

kandang terse-

bagi masing-masir-rg petani peternak agar dapat melniliki satu unit usaha

peternakan sebagai usaha pokok sangat diperlukan. Hal ini mengingat kemauan para petani petemak untuk mengembangkan usahanya seringkal i terbentur masalah pennodalan. Selain itu peningkatan wawasan pengetal-ruan dan ketrampilan bagi petani peternak juga perlu diperhatikan. Karena usaha peternakan yang rasional untuk mengarah pada agribisnis perlu menurnbuhkan jiwa wiraswasta. Usaha ini dicapai salah satunya adalah dengan

jalan pendidikan dan latihan ketrarnpilan beternak sehingga timbul wirausaha-wirausaha yang handal.

Pola Gerbang Anak Desa adalah pola yang dirancang di pedesaan dengan suatu model kawasan

peternakan yang

dimi liki oleh

kelom pok peternak. Masi r-rg-masing

kelompok peternak terdiri dari arrggota-anggota yang memiliki satu unit perkandangan sebagai r.rsaha

but dapat diubah sesuai dengan

Karvasan Usaha Bersama l-artgkah awal usaha menujtt ogroinduslri

hatan lebih baik untuk dijangkau. Hal ini wajar mengingat segala s+ suatunya sudahjelas mulai dari awal rantai produksi sarnpai dengan pe rnasaran hasil ternak. Sebagai contoh Gerbang Anak

bupaten Purbalingga adalah kelompok ternak ayam buras petelur Suka Maju di desa Sumingkir, kecamatan Kutasari. Penerapan Gerbang Anak Desa di sana sudah dimulai sejak tahun 1990 dan dilaksanakan pada satu kawasan usaha bersama. Satu lokasi perkandangan terdiri dari 22 unit perkandangan. Masing-masing

pokok.

Anggota dalarn kelompok mengerjakan satu unit usahanya dengan berbagai kegiatan, baik usahanya sendiri atau kegiatan berkelompok. Kegiatan ini meliputi pemberian pakan ternak, pengobatan ternak, sanitasi kandang dan sekitarnya, vaksinas i, pengumpulan hasil produksi, perbaikan kandang, peremajaan ternak dan lain-lain. Kegiatan yang dilaksanakan se-

cara bersama-sama ini membantu para peternak ntuk belajar dengan pengalaman sendiri atau pengalaman rekan-rekannya dari kelompok lain. Adanya proses belajar dalam usaha akan membantu peningkatan produksi karena keberhasilan dari 22

10 ekor. Jurnlah keseluruhan populasi ayarn dalam satu unit kawasalr usaha tersebut adalah sebanyak 560

Desa yang telah dilaksanakan di Ka-

-

permintaan pasar terhadap kandang penghasil telur tetas. Kandang yang lain dalam satu unit kandang tersebut adalah kandang jago kapasitas

ekor.

Untuk mengetahui sejauh mana pola Gerbang Anak Desa membantu peningkatan aspek ekonomi petani peternak, bisa dilihat dari analisa usaha per unit per anggota kelom-

pok ternak Suka Maju. Analisa usaha tersebut adalah sebagai berikut :

Ayam bertelur 50 persen per hari Produksi telurper hari 50 persen x 250 = 125 butir. Tiap butir Rp. 2O0.(Agustus lg9+ di Purtialingga). Didapatkan hasil Rb. 25.000:per nail

Pakan ternak

-

:

25 kghari Ayam peremajaan @ 50 gram = l5 kg/hari Ayam iaeo@ 100 gram I kg/hari Layer per"hari @ 100 gram

Harga pakan

pir kilogram

(l:

4l

:

Rp. I I .275 Ongkos lain per hari ( obat-obat dan vitamin) Rp.2.000 Jumlah biaya Rp. 13.275 Pendapatan per hari dari produksi telur konsumsi per anggota Rp. 25.000 - Rp. 275 x 30 hari = Rp. 35 1.750 Pengembalian kredit per

Rp. 275

Rp.295.570)

( Dinah, Agus, Budi,

kg

bulan: Rp. 55.000

(Kredit KUD Rp. 1.000.000 selama bersih

2 : 6) x

Bei)'

2 tahun dengan bunga2 persen hasil

-

;

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH VII/1995


PETERNAKAN

KELOMPOK TANI TERNAK AYAM ''SUMBER MAKMUR'' KABUPATEN DATI II PURBALINGGA erkembangan peternakan terutama unggas dewasa ini makin rnarak dan cukup menjanjikan keuntungan melihat makin inening-

Anak Desa" (Gerakan Pembangunan Pedesaan). Dan nantinya difarapkan mampu menghasilkan wira usaha ditingkat pedesaaan dan akliirnya dapat meningkatkan taraf hidup anggota kelornpok pada khususnya dan masyarakat pada

katnya permintaan konsulnen terhadap kebutuhan protein hewani. Pemerintah dengan berbagai kebi-

jaksanaan dibidang peternakan ung-

umumnya.

gas.

Kelompok Tani Ternak Ayam

Soehadji, Dirjen Peternakan

"Sumber Makmur" yang pada awal berdirinya (9 Juni 1990) beranggo takan 10 orang peternak, sekarang

pada acara peresmian pelaksanaan

proyek Perunggasan Pola Kernitraan GAPPI, mengatakan bahwa perungasan pada saat ini memasuki periode ketangguhan, yakni suatu

mampu menjadi suatu kelompok wira usaha yang dalam pengelolaannya terkesan rapi walaupun masih

periode yang harus mampu memanfaatkan sumber daya

sederhana.

modal dan teknologii Seiring dengan itu ma-

ka Dinas Peternakan Kabu paten Purba-

mengikuti jejaknya. Sarnpai akhirnya pada tanggal 9 Juni 1990 para peternak berkumpul serta membentuk kelompok tani ternak "Sumber Makmur", dengan anggota sebanyak l0 orang. Usaha

yang keras tidak akan sia-sia. Demikian pula yang terjadi pada kelompok tani ternak Sumber Mak-

mur. Perbaikan-perbaikan dalam

mengelola usaha peternakan ayamttya senantiasa dilakukan. Nyata dari hasil yang diperoleh. Hingga saat ini, kelompok tani ternak Surnber Makmur telah mempunyai suatu kawasan tertentu, kl-rusus untuk pemeliharaan ayam buras yang terletak di Sumingkir Utara. Managemen Kelompok

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam segala hal. Kelompok tani ternak sumber makmur menerapkan pula tentang pentingnya motivasi dalam berusaha. Hal

ini terlihat daii

lingga menerapkan strategi baru untuk

adanya keberhasilan

pengembangan usaha peternakan yaitu melalui strategi Gerbang Anak Desa.

memberikan motivasi bagi anggotanya. Meskipun kondisi kelompok

kelompok dalam

masih sederhana.

Penerapan strategi Gerbang Anak Desa merupakan pra kondisi pembangunan

Ayam buras yang ada di lokasi peternakan merupakan rnilik peternak anggota kelompok yang dikumpulkan

berwawasan lingkungan, yang berarti pemanfaatan sumber daya alam yang berturnpu pada llmu PeKelomnok Ternak Memungkinkan belajar dari keberhasilan peternak lain ngetahuan darr Teknologi harus selalu meSejarah Berdiri ngacu pada prinsip efisiensi, mampu melestarikan kemampuan produksiBerawal dari kesukaan seorang nya dan menjaga agar degradasi penduduk desa Sumingkir untuk kualitas sumber daya alam dan lingmemelihara ayam buras, sampai kungan dapat dicegah sedini mung-

kin.

Desa Sumingkir rnerupakan salah satu contoh kelompok tani ter-

nak yang dalam perkembangannya

berhasil melaksanakan kegiatan pendekatan agribisnis "Gerbang

.

menjadi satu. Bukan bersama. Da-

milik

lam satu lokasi usaha

tersebut peternak melakukan berbagai kegiatan sendiri. Dari penyiapan kandang, pengadaa,n

bibit, pemberian pakan,

pernel iharaan sanitasi dan pengam-

suatu saat mengetahui bahwa ayam

bilan hasil produksi.

buras dapat bertelur tanpa dikawinkan dengan pejantan, jika diberi pakan seperti ayam ras petelur. Pengetahuannya ini disebarkan ke

Pada lokasi ini terdapat usaha pembibitan (dengan menggunakan jenis kandang ranch) dan usaha produksi telur dengan kandang jenis

penduduk dan mendapat tanggapan

battery. Sasaran j en is kandang ranch adalah penyediaan telur hasil per-

positif sehingga banyak

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VII/1995

yang

23


PETERNAKAN karvinan yang digunakan untuk bibit, sedangkan kandang battery untuk penyediaan telur konsumsi yang dijual. Dengan demikian maka

bibit bisa diusahakan sendiri. Natnun karena kebutuhan bibit yang tidak sedikit dan tidak mampr"r dipenuhi rna4<a kelompok mengarnbil

bibit dari luar yaitu dari

daerah

disekitar Surningkir.

Adanya Ternpat Pelayanan Koperasi memberi kemLrdahan bagi anggota kelompok dalam memperoleh sarana produksi dan penjLralan hasil produksi. Hal ini dirasa sangat membantu peternak, karena mereka tidak mengalami kesulitan

akan dijual ke peternak anggota kelompok. Dari setiap petani yang membeli bekatul dan jagung akan menyimpan uang tabungan sebesar Rp 5 per kg. Demikian juga dengan penjualan hasil produksi ternak, rnisalnya telur, peternak meyirnpan tabungan sebesar Rp 10 per butir telur (Rp 2 untuk tabungan peternak dan Rp 8 untuk sisa hasil usaha). Keuntungan yang diperoleh rnaka hasil dibagi berdasarkan k+ sepakatan yaitu l0 persen untuk'kas kelompok, 30 perser untuk modal

masarkan hasil produksi ternaknya. Tempat Pelayar-ran Koperasij uga di-

maksudkan untuk mernper.ielas r.nana keuntungan

pribadi tiap peter-

nyediakan sapronak, seperti pakan,

peralatan serta obat-obatan, guna membantu kegiatan agribisnis dan peternak sebagai anggota kelompok melakukan budidaya pemeliharaan ayarn buras serta sebagian arlggota melaksanakan usaha pengadakan bibit untuk peremajaan.

Guna meningkatkan pasca panen, kelompok rnelakukan budidaya pengumpulan dan pengepakan

telur setiap hari Rabu, pengiriman telur dan melaksanakan pemasaran

cadangan, 40 persen untuk perranam saham dan 20 persen untuk penge-

lokal, regional dan Jakarta.

lola saham.

nakan Kabupatan Purbalingga dilaksnanakan dalam rangka pembinaan teknis kepada para peternak anggota kelompok, khususnya tentang pelaksanaan Sapta Usaha Pe-

dan bersusah payah rnerrcari sapro-

nak dan kesulitan dalam hal ma-

kredit KUD Kertasari juga me-

Kerjasama Kelompok Kelompok Tani Ayam Buras "Surnber Makmur" menjalin hubungan yang baik dengan KUD

nak dan mana keuntungan pribadi dan kelompok tidak tercampur.

Kerjasama dangan Dinas Peter-

temakan. Usaha yang selama ini di-

lakukan oleh Dinas Peternakan, memberi penyuluhan.

pendidikan dan latihan kepada peternak.

Kegiatan yang di-

Modal Kelompok

Modal yang

ada

berasal dari pribadi dan kredit dari

KUD atau

bank. Modal ini ditujukan untLrk penyediaan sarana

$\

lakukan secara terpadu malalui pola ag-

"\\.1\'

ribisnis "Gerbang Anak Desa" mampu meughasilkan wirausaha ayam buras

W

dalam produksi telur, daging dari ayam afkir

produksi seperti ayam

dan kotoran ayam yang selain dapat

buras, pembuatan kan-

dang,

penyediaan

digunakan sebagai pu-

pakan, pembelian obat-

puk juga laku dijual dengan harga Rp 850

obatan, vitamin dan

.\ram lluras lainnya dilakukan oleh memiliki nilai ekonomi tinggi Telurnya tiap unit usaha. Berbeda dengan modal diatas, rnodal Kertasari, Bank Rakyat Indonesia kelompok diusahakan lewat pendan Dinas Peternakan Kabupaten gumpulan dana dengan mengguPurbalingga dalam kegiatan dan pengembangnya demikian Bapak nakan sistem semacam saharn. Tiap saham mempunyai nilai nominal seBudiman, ketua Kelompok Tani besar Rp 10.000,00 dan tiap peterTernak Ayam Buras "Sumber Maknak berhak mempunyai saham termur". gantung dari besarnya modal yang Kerja sama dengan KUD dan akan ditanamkan. BRI lebih banyak ke arah pemberian Cara pengelolaan sistem ini kredit untuk menunjang kegiatan adalah modal yang terkumpul digupeternakan. Selama ini KUD Kernakan untuk rnernbeli sapronak dan tasari telah memberikan krtedit se membeli hasil produksi dari para besar Rp 5.000.000,00 sebanyak anggota. Sapronak, terutama pakan dua kali. Disarnping memberikan 1A

per kantong.

Timbulnya wi-

ini

rausaha ternak didesa

diharapkan dapat memacu

pengembangan ternak ayam buras. Dengan timbulnya peternakan baru, tumbuhnya kawasan industri peter-

nakan pedesaan dan berkem-

bangnya populasi ternak dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga akan mengurangi angka penganguran, menurunkan urbanisasi serta menyediakan sumber daya

manusia yang berkualitas sebagai penggerak pembangunan. (Bey, Di-

nah, Budi, Agus)

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VII/I995


PETERNAKAN

POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAI{ PETERNAKAI{ DI KABUPATEN BANYI'MJ\S . Kabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah yang potensial bagi sub sektor peternakan. Pengembangan peternakan di daerah tersebut tentunya tidak terlepas dari kebijakan yang digariskan pemerintah. Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas merupakan pihak yang berwenang men-

jalankan kebijakan tersebut diwilayahnya sesuai dengan potensi peternakan yang ada.

Husbandry melalui bidang pendidikan dan pengembangannya mencoba menggali masalah ini melaluidiskusi khusus pada tanggal 1 Juni 1994 yang lalu. Nara sumber dalam diskuisi ini, kepala dinas peternakan Kab. Banyumas. lr. Poerbintoro vang didampingitiga orang staffnva. Sementara sebagai pemibandinq hadir tiqa dranq doseh Fdpet tJn"soea y'a*ni tr. AT Ari Sudeiro, 'MS vano iu"oa tertibai dalam"orovek tDl di Banvumds. lr. Kusuma Widavaka, MS'van"o'sdat ini meniabat ketia tSPl cabanci Punvokerto dan pembandinq terakhirhdatah lr. Siswadi yang selain sebag"ai dosen juga meilabat selak"u ketua KJUB Supraba. otensi sub sektor peternakan di

Kabupaten Banyumas sudah lama diketahui. Setiap usaha pengembangannya tidak terlepds dari kebijakan yang dirancang dan diatLrr oleh pemerintah. Artirrya setiap kebijakan peternakan yang dilaksanakan di Banyumas selalu selaras dan sejajar dengarl kebijakan yang diatur dari pusat. Pelaksanaan

kebijakan tersebut menjadi wewenang dan tugas dinas peternakan Kabupaten Banyumas.

Disnak Kabupaten Banyumas mengupayakan dua sasaran bagi pengembangan peternakan di rvilayah kerjanya yang sejajar dengan kebijakan pusat. Memajukan seluruh potensi peternakan yang ada di Banyumas merupakan sasaran ideal. Sedangkan sasaran utamanya ada dua yakni memajukan kesejahteraan peternak berskala kecil dan kelanjutartnya ikut sefta dalam usaha perringkatan kebutuhan protein hewani secara nasional. Sasaran semula kebutuhan protein hewani sebesar 4.5 gr/kapita/hari secara nasional kini ditingkatkan rnenladi 6,4 grlkapita/hari. Kabupaten Banyu-

mas sendiri dalarn hal

ini sudal-r

mencapai sekitar 3,1 gram dari ratarata standar nasional kebutuhan protein per kapita.

Usaha Intensifrkasi Peternakan

Ayam Buras

Perkembangan ayam buras sebagai komoditi ternak yang cukuP potensial menjadi perhatian utama

pihak disnak Banyumas. Kabupaten mernang rnemiliki prospek cukup baik terhadap ternak ini. Pada umunya peternak ayam buras tinggal dipedesaan dan betemak secara

tradisional. Namun demikian, menurut pantauan disnak Banyumas kebutuhan ayam buras sekitar 2.000 ekor per hari di pasaran lokal selalu

dapat dipenuhi. Bahkan sekitar 5.000 ekor ayam buras per hari di-

motivasi kepada peternak kecil agar usaha peternakannya semakin maju dan berkernbang.

Dalam usaha peternakan ayarn buras menurut Disnak Banyumas ti-

dak ada pengembangan per wilayah. Pengembangan tersebut terserah kepada masing-rrasing desa dan respor-r masyarakat. Disnak memberikan pelatihan dan pengarahan yaug sama kepada setiap desa yang ada. Upaya tersebut akan mewujLrd-

kan kelompok ayam buras yang produktif yang akan membagi pengala-

man dan pengetahuannya kepada kelornpok ternak lain. Pernbibitan ayam buras sampai ini belum diupayakan oleh Disnak Banyumas. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa para peternak ayam buras tersebut tidak terlalu saat

sulit mengatasi masalah perryediaan bibit, meskipun permintaan pasar

cukup besar. Sampai sejauh ini dis-

nak membantu peningkatan bibit unggul dengan meningkatkan crossing antara ayam buras dengan ras lokal jenis kedu. Hasil dari persi-

langan tersbut d,iharapkan akan

angkut dari Banyumas untuk memenuhi pasaran di Jakarta dan Jawa Barat. Hal ini menjadi tantangan bagi pihak disnak untuk melakukan pernbinaan kepada para peternak ayam buras tradisional di desa-desa. Disnak Banyumas mengharapkan

diperoleli bibit dengan bobot badan tinggi, produksi telur meningkat dan

agar dapat meningkatkan usaha para

kan untuk mewujudkan kawasan in-

peternak ayam buras tersebut metr jadi udalia semi inter-rsif. Selain itu, upaya pembinaan ini dimaksudkan untuk mempertahankan atau meningkatkan populasi ayarn buras di

dustri peternakan. Melihat realita yang ada terbentu(nya Kinak di

Banyumas. Menurut data, jumlah ayam buras di Banyumas n-reningkat 1

0 persen per tahun.

Berbagai usaha dilakukan disnak selama beberapa tahun ini sebagai langkah pernbinaan terhadaP para peternak ayam buras di Pedesaan. Disnak telah mengadakan pelatihan yang bersifat pengetahuan atau pun keterampilan kepada peternak ayam buras tersebut. Bantuan

mesin tetas juga telah diberikan kepada beberapa desa agar daPat rneningkatkan populasi dan ketersedian bibit ayam buras. Selain itu disnak terus berupaya memberikan

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH VII/1995

lebih talran penyakit.

Dari Inayat Menuju Kinak Pengetnbartgan petcrtlakan di Banyumas memaug' terug diuPaYa-

Banyumas tnemerlukan proses yang panjang. Disnak Banyumas menga-

walinya dengan pembinaarr dan pelatihan yang diarahkan Pada pengernbangan lnayat. Beberap& wilayah di Bar-rYumas

telah diarah disnak agar berkembang rnenjadi karvasan irrayat sesuai

potensi ternaknya masing-masing. Di daerah Cilongok, Kebasen, Kalibagor, Wangon dan Sumpiuh akan dikembangkan menjadi daerah inayat bagi peternakan ayam buras. Sementara ternak kambing Yang dikembangkan melalui program IB diarahkan untLrk lebih intesisif dipelihara di daerah Gumelar, Lumbir dan Waugon. Potettsi pengembatlg-

25


PETERNAKAN an peternakan sapi potong terdapat di daerah Kembaran, Kalibagor dan Sumbang. Program IB pada sapi untuk tujuan peningkatan populasi dan mutu bibit telah dilakukan di Jatilawang, Rawalo, Cilongok, Kalibagor, Kebasen, Wangon dan Kembaran. Cilongok, Kebasen dan Kalibagor sudah menjadi kawasan percontohan inayat.

sediaan pakan. SaSaran tersebut adalah pemanfaatan limbah perta nian dan pemanfaatan lahan yang kurang produktif sebagai lahan hijauan pakan ternak.

Terwujudnya kinak ataupun

nguasai metode pengawetan hijauan pakan dan limbah tersebut. Mereka

inayat di Banyumas ini bukan cuma sekedar angan-augan. Selain po-

Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak sudah mem-

budaya dikalangan peternak di Banlumas. Permasalahannya, para peternak belurn banyak yang meseringnya memberikan limbah hi-

tensi terrrak yang ada. potensi geografis serta potensi pasar yang cerah, pengembangan peternakan tersebut juga didukung oleh kebijakan yang ada. Misalnya saja, dikeluarkannya kebij akan laranganbisnis ayam buras secara nasional

jauan yang masih segar, tanpa

bagi para pemodal kuat dalam skala

gawetan hijauan pakan terrrak rupa-

industri. Artinya pemerintah leih menghendaki potensi peternakan ayam buras ini berkernbang di kalangan peternakan rakyat, agar peternakan yang sudah rnentradisi dikalangan masyarakat kecil ini tidak mati. Selain itu kebijakan yang mengatur masalah pembinaan dan pelatihan pada para peternak rakyat sekarang lebih diarahkan pada terwujudnya inayat ataupun kinak.

mernikirkan ketersediaanya pada saat musim kemarau datang. Kasus

seperti ini sebenarnya bukan sa-ia terjadi di Banyumas namun masih menjadi masalah nasional. Teh nologi tepat guna, tentang pan-

nya memang masih perlu dimasyarakatkan. Apalagi untuk daerah Banyumas yang terhitung carrying capasitynya masih rendah, sehingga suatu saat ketersediaan hijauan bisa menjadi masalah. Selain itu masih banyak lahan kering yang kurang produktifbagi pertanian na

narnya sudah berusaha memberi iklim yang mendukung pengembangan usaha peternakan yang dikelola swasta. Artinya, terdapat suatu kebebasan bagi investor swasta untuk mengelola usahanya dengan tetap

memperhatikan kebijakan-kebi-

jakan yang diambil oleh disnak. Peluang usaha yang melibatkan unsur swasta misalnya pelayanan inseminasi buatan. Disnak Banyumas sendiri merasa kesulitan dana dan tenaga untuk melaksanakan pro-

gram IB di Banyumas yang wilayahnya cukup luas. Apabila nantinya ada pihak swasta yang ter-

tarik untuk bergerak di bidang jasa pelayanan IB, pihak Pemda dan Dis-

nak akan memberi pintu. Selain itu

Disnak menyatakan bahwa setiap usaha dalam rangka pengembangan peternakan oleh pihak swasta nantinya tetap harus memperhatikan konsep rencana tata ruang yang telah digariskan oleh Pemda Banyumas.

Perguruan Tinggi di wilayah Banyumas sebenarnya juga potensial bagi pengembangan peternakan. Di Kotatip Purwokerto yang menjadi pusat pemerintah daerah terdapat dua

Fakultas Peternakan

yaitu Unsoed dan Universitas Wijaya Kusuma. Permasalahannya

Ketersediaan Pakan Ketersediaan pa-kan

terletak pada belum mak-

yang potensial baik kualitas maupun kuantitasr-rya tne-

antara Perguruan Tinggi,

rupakan salah satu syarat bagi pengembangan peternakan. Hijauan pakan ternak perlu tersedia cukup, Diskusi Terpadu

4ambungan dalam pe-

khususnya untuk ternak ruminansia. Lahan pertanian

simalnya kerjasama

ngembangan peternakan.

Menggal i potensi dan prospek pelernakan di Banyumas

di wilayah Banl.umas sudah sangat intensif, sehingga sulit untuk menyediakan lahan subur khusus bagi hijauan pakan ternak. Hal ini juga berkaitan dengan adanya kebijakan dinas pertanian yang pada intinya menyatakan agar pengadaan hijauan pakan ternak dikembangkan tanpa mengganggu lahan pertanian yang produktif. Disnak Banyumas berda-

sarkan kenyataan tersebut memproyeksikan pada dua sasaran dalam

mengantisipasi masalah keter26

Pernda dan Disnak Banyumas secara berkesi-

mun potensial bagi pengadaan hijauan pakan ternak yang belum. dimanfaatkan. Kedua hal trersebut menjadi tantangan bagi pengemba+gan peternakan di Banyumas, khususnya hijuan.

(ISPI) cabang Purwokerto

sebe-

narnya rnemiliki program yang ber-

intikan pengabdiarr pada masyarakat sesuai profesinya dibidang peternakan. Masalah realisasinya, ISPI membutuhkan koordinasi yang

Peluang Swasta, Perguruan Tinggi dan ISPI Sampai saat ini belum banyak perusahaan swasta yang ikut berperan dalam rangka mengembang-

kan iklim usaha peternakan di Banyumas. Disnak Banyumas sebe-

Ikatan Sarjana Pe-

ternakan Indonesia

terpadu dengan Disnak Banyumas dalam menentukan dan mengelola wilayah binaan. Wilayah binaan ini nantinya akan dibina secara intensif agar masyarakatnya mampu berswadaya dalam mengembangkan peternakan. (Bey & AW)

udsgaNoRy

No., 9

-

t

o

rH yt71g95


STRATEGI PEMULIABIAKAN SEBAGAI ANTISIPASI PELAKSANAAN PROGRAM BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH OIeh Arif Wicaksono JPT II menitikberatkan sektor industri. Agribisnis dapat menjadi salah satu primadona pembangunan. Hal ini dikarenakan agri-

perah dengan mengimport calon

apabila dipelihara dalam tingkat

penjantan atau calon donor dari luar negeri. Hasil yang diperoleh belurn

pakan yang rendah.

bisnis dapat meningkatkan kehidupan dan pengentasan petani dari kerniskinan di pedesaan.

kungan yang berbeda.

Usal"ra pe-

begitu memuaskan karena ling-

.

terdeksi bila pakannya tidak ra-

Karena itu perlu adanya bibit

sional sebagai sapi yang berpotensi

sapi perah yang sesuai dengan

rendah, maka perlu strategi dan langkah yang tepat

t'ernakan sapi perah merupakan salah satu

guna. Sebagai contoh

proyek pembibitan BPT- HMT Batur-

contoh usaha agribisnis dibidang peternakan. Usaha

raden telah mengam-

bil

langkah tepat.

Langkah tersebut

rnempertinggi level pakan bagi sapi-sapi yang berpotensi tinggi. Hasil dari strategi dan langkah yang diterapkan di BPT-HMT Baturraden yang cukup sederhana tapi tepat

agribisnis terse-

but harus dapat berlangsung se-

cara efisien, efektif dan ekonomis. Untuk itu tersedianya materi genetik bibit sapi pgrah yang potensial dan efisien da-

lam mempro duksi susu dan perkembang biakar,nya da-

Mengingat bahwa seekor sapi perah yang berpotensi tinggi akan

guna telah dapat me-

Peiantan Unggul Diharapkan mampu meningkatkan mutu genetik

lam waktu singkat merupakan salah satu syarat yang diperlukan dalam usaha agribisnis. Untuk itulah peran bioteknologi reproduksi.

Apabila program IB dan ern-

brio transfer dapat dilaksanakan dengan baik, maka yang diperlukan

adalah tersedianya materi pejantan unggul untuk produksi semen beku

dan betina unggul sebagai donor janin beku. Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana mempercepat perbaikan mutu ge-

netik sapi perah dan meningkatkan potensi produksi sapi perah. Selama ini di Indonesia untuk meningkatkan mutu geneti[ dan populasi saPi

HUSBANDRY No. 9 -

10

keadaan lingkungan

di

Indonesia.

Dengan demikian penggunaan bioteknologi reproduksi akan meningkatkan mutu genetik sapi perah yang ada di Indonesia. Karena bio-

teknologi reproduksi merupakart suatu alat dari pemuliaan ternak.

Interaksi Genetik dan Lingkungan Seekor sapiperah yang berpo tensi rendah tidak akan mengutttungkan bila level manakemennya (terutama pakan) terlalu tinggi. Demikian pula sebaliknya, sapi perah yang berpotensi tinggi tidak

TH YITII995

akan dapat menampi lkanpotensinya

ningkatkan produksi populasi dalam waktu singkat. Keberhasilan yang Lltama sebenarnya bukanlah keberhasilan meningkatkan produksi, tetapi keberhasilan dalam suatu populasi.

Karakteristik yang dimiliki sapi perah betina yang memiliki produksi tinggi tidaklah sama pada daerah yang berbeda. Demikian pula produksi anak yang dihasilkan dari induk berpotensi tidaklah sama karena tergantung oleh pejantan yang mengawininya. Selain itu, sapi perah mempunyai kelernahan yaitu kedewasaan yang relatif lambat. dan dalam satu tahun hanya menghasil-

kan seekor anak. Hal ini berarti bahwa seorang peternak bertindak sebagai breeder. Dasar pemilihan dalam memperoleh sapi yang berpo21


tensi tergantung pada produktifitas-

runannya akan dapat berproduksi

nya (produksi dan reproduksi) dan exterior yang mendukung potensi. Exterior seekor ternak dinilai secara linier classification. Sedangkan untuk sapi yang memiliki cacat dan kelainan dihindari dalam pemi lihan.

bih tinggi dari induknya.

Dengan demikian akan dimiliki induk-induk sapi unggul yang akan dikawinkan dengan pejantan bergenetik tinggi. Apabila aktivitas seleksi dilaksanakan terus menerus maka usaha produksi susu makin efisien dan sekaligus dapat memproduksi bibit berpotensi tinggi yang harga jualnya tinggi pula. Hal ini perlu didukung dengan pendataan yang lengkap dan benar dari milk recording, silsilah dan reproduksi sapi perah. Metode pemuliaan yang dapat diaplikasikan pada sapi perah, sistem perkawinan (Cross Breeding dan Grading Up) dan seleksi (seleksi betina dan uji zuriat).

le

Teknologi IB dalam pemuliabiakan dapat berfungsi dalam perbaikan populasi kearah tertentu, dalam hal ini adalah produksi susu yang tinggi dan exterior yang diko hendaki. Peran pejantan adalah mutlak dalam hal ini. Hanya saja pejan tan tidak menghasilkan susu maka rangkingnya ditentukan berdasarkan rerata produksi keturunannya. Uji inilah yang dikenal dengan nama progeni test atau uji zuriat. Pemanfaatan Teknologi Embrio

Transfer Program embryo transfer yang disebutjuga sebagai alih janin atau alih mudigah. Pada prinsipnya re produksi sapi perah betina dipacu secara hormonal unutk dapat menghasilkan embrio yang lebih banyak.

dalam uterus sapi betina recipient.

Proses pembuatan embryo beku ini cukup rurnit dan memerlu-

kan keterampilan yang dilandasi dengan ilmu reproduksi, sehingga jika tujuannnya sekedar hanya untuk perkembangbiakan kurang efisien. Embryo transfer tersebut hendaknya dilakukan terhadap sapi

betina yang bergenetik tinggi dan semen bekunya berasal dari pejantan unggul. Selanjutnya dengan teknologi yang lebih canggih, maka embrio beku ini dapat digandakan lagi dengan teknologi reproduksi seperti spletzing dan clooning. Antisipasi Pemuliabiakan Program IB dapat dilakukan se-

suai denga tujuan, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran para peternak de-ngan selalu mencatat data produksi susu sapi betina

Pemanfaatan

secara individual. Selain itu juga dengan memperhati-

Teknologi fnseminasi Buatan dan Uji

kan exterior sapi betina dan jantan, sehingea diharapkan da-

Zuriat

Satu

pat menghasilkan kali

keturunan yang le-

bih baik dari te-

eja-

kulasi dalam ka-

tuanya.

cukup untuk mengawini seekor be-

Program embr1,o transfer dapat dilaksanakan de-

win alam hanya tina. Namun beda halnya dengan IB. Jumlah yang diperoleh dapat berlipat hingga 20 kali. Hal ini membuktikan bahwa IB

merupakan suatu car yang cukup efektif untuk menyebarluaskan potensi genetik dari seekor pejantan unggul.

Program

IB belum layak

di-

lakukan sebelum diperoleh pej antan

unggul yang telah diuji zuriat. Karenanya pemerintah mengimport semen beku untuk disebarluaskan.

Inseminasi akan lebih mantap lagi manfaatnya bila keturunan betina yang terlahir dari induk yang produktifitasnya tinggi. Karena ketu28

Sapi betina tersebut tidak hanya menghasilkan satu telur tapi be berapa ova. Proses ini disebut superovulasi. Telur-telur yang berada di dalam alat reproduksi kemudian dikuras dengan larutan fisiologis se hingga dapat ditampung dalam suatu bejana/tabung. Setelah itu dilakukan fertilisasi dengan me neteskan semen dan kemudian terjadilah embrio. Embryo ini lalu dibekukan dan siap ditanam di-

ngan antisipasi pemuliabiakan, yaitu meningkatkan kesadaran peternak yang dilaksanakan dengan penyuluhan dan pembinaan. Segi positifirya diras cukup jelas namun negatifnya adalah perlu dihindari pemalsuan data pencatatan hasil produksi, dan hal inilah yang seharusnya dipikirkan penanganannya.

Dengan teknologi reproduksi niaka program pemuliabiakan dapat

dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif serta intensif karena materi genetik yang baru dapat langsung dimasukan atau menggantikan

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VII/1995


A

populasi yang lama/ asli. Seperti telah diketahui bahwa interkasi antara bangsa dan lingkungan adalah significan, sehingga perlu diantisipasi

dikeluarkan dari populasi.

tem adalah penyelenggaraa pem-

Berbeda dengan di atas. Open Nucleus Breeding System mertr pakan suatu pembibitan yang bila diperlukan pemasukan materi g+ netik baru yang dapat diatur pada setiap saat. Pemasukan ini dapat be

bibitan ternak yang tidak memasukkan bibit (materi genetik) yang baru.

rupa sapi, semen beku ataupun cara alih embryo.

dengan pemuliaan.

Closed Nucleus Breeding Sys-

Sistem ini sangat tepat jika diterapkan pada embryo transfer yang ber-

tujuan untuk membuat populasi baru atau menggantikan populasi yang lama dengan yang baru dengan

materi genetik yang sama sekali baru, atau apabila populasi yang dimiliki adalah populasi superior. Seorang peternak bibit dapat melaksanakan terobosan dengan memulai usahanya dengan bibit unggul yang sama sekali baru. Resiko yang dihadapinya adalah tidak cocoknya populasi tersebut dengan

lingkungan yang baru. Sedangkan harapan yang dapat diharapkan pedet-pedet yang daya adaptasinya tinggi. Kemampuan beradaptasi ini : ii I ditandai dengan kondisi :

se-

ini

peternak di pedesaan masih tertinggal dalam pengetahuan dan keterampilan seta kemampuan Saat

ekonomi. Dapat dikata secara sosioekonomi sebagian dari peternak sapi perah belum siap melaksanakan agribisnis persusuan. Salah satu faktor ketidaksiapannya adalah belum mempunyai keberanian menanggung resiko pakan yang rasional untuk ternaknya. Persoalan ini sangat

komplek, di pedesaan diketahui bahwa pakan ternak sapi adalah rumput dan komboran (dedak, bekatul,padi atau dedak jagung) yang kualitasnya tidak mencukupi kebutuhan sapi perah untuk pro-

puan dalam

masa pertumbuhan, saat laktasi dan

masa penyegaran. Lebih lanjut diharapkan adalah dengan ditingkat-

kanya pusat demonstrasi menjadi Village Breeding Centre (VBC). VBC inilah yang akan terus berupaya mengadakan pedet yang berasal dari keturunan sapi yang produktifitasnya tinggi. Dengan demikian maka VBC merupakan suatu penerapan dari Open Nucleus Breeding System, yang semakin lama dapat semakin diperluas.

BPT-HMT Baturraden, Pusat Pembibitan Nasional Kewajiban melayani kebutuhbibit secara nasional dipikul oleh BPT-HMT Baturraden. Tugas tersebut tidak saja diperuntukan pada perusahaan yang maju namun juga an

Peternak sapi perah di pedesaan

:.:i.:

perah yang bergenetik rendah akibat tertundanya reproduksi.

normal dan teratur; dan pro duksi yang efesien dan optimal. Potensi

pada kemam-

Susu). Hal ini dikarenakan produktifitas sapi perah sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas selama

yang secara sosio-ekonomi belum rnampu bila diberi bibit yang mutu genetiknya terlalu tinggi, maka life time production akan dapat lebih rendah dibanding produksi sapi

tubuh dan pertumbuan yang

pejantan tergantung pula

GKSI, IPS (Industri Pengolah

untuk peternak rakyat.

:i iiill

:i iir

wajar, reprc duksi yang

monstrasi dibiayai oleh swasta, koperasi maupun instansi lain, seperti

Tertundanya reproduksi tersebut akibat rendahnya kondisi tubuh sehingga target weight untuk bereproduksi tidak tercapai. Hal ini berarti perlu disediakan bibit unggul

Sapi Bibit

Dicari yang berpotensi genetik tinggi

adaptasi yang

tinggi.

Melalui program seleksi yang ketat maka akan dihasilkan genetik populasi yang makin seragam. Hal ini harus dipertahankan. Pemasukan individu dalam populasi hanya dibe-

narkan terhadap individu yang memiliki potensi yang tinggi. Dengan demikian variasi genetik populasi akan semakin tinggi. Sementara

ternak yang mempunyai produktifitas dan adaptasi yang rendah harus

duksi yang optimal. Persoalan kedua memang ma-

teri

genetiknya rendah, sehingga dengan pakan yang bergizi tinggi merupakan suatu pemborosan. Dengan itu akan terjadi suatu 'circulus vitiosus' yang merugikan, akhirnya peternak tetap berpenghasil reru dah.

Untuk itulah peranan penyuluhan yang didukung dengan demonstrasi. Perlu suatu pusat de-

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH YIll1995

yang potensial genetiknya tepat guna, artinya sesuai dengan tingkat manajernen dan pakan di pedesaan.

Mengingat bahwa suatu pusat di lndonesia memiliki

pernbibitan

tanggungjawab yang besar rnaka hal itu dapat dipenuhi dengan pemarlfaatan teknologi reproduksi yaitu IB dengan importasi semen beku, atau pun importasi embryo beku yang berpotensi genetik tinggi. Hasil dari inseminasi buatan ataupun TE, tidak

untuk dipasarkan tetapi akan diuji penarnpilannya (pertumbuan, prodLrktivitas). Selanj utnya ternak yang 29


PETERNAKAN didapat dari hasil teknologi tersebut terus diseleksi kearah kemampupn beradaptasi disamping arah seleksi

IWAN PRANATA

yang pokok yaitu produkstivitas

:

PETERNAK UNGGAS DARI CILACAP

yang tinggi. Selama pengujian tidak dilaksanakan pemasukan materi ge-

netik baru.

BPT-HMT Baturraden selalu mengusahakan bibiit yang potensial genetiknya tinggi dan cocok untuk diusahakan oleh para peternak di pedesaan, yaitu sapi betina yang produksinya terdeteksi tertinggi atau

keturunannya. Dengan cara demikian akan dapat diperoleh materi ternak yang produksinya tinggi dan cocok dangan kondisi di pedesaan.

Hal ini berarti bahwa

Jumlah peternak avam petelur di Cilacap belum begitu banyak. Hal ini membuat Husbandry mencoba mencari tahu dan menjumpai Iwan Pranata, peternak unsgas dan pemilik poultry shop yang berhasil.

sistem

yang diterapkan adalah Semi Open Nucleus Breeding System. Karena pada saat-saat tertentu dimasukkan materi genetik baru. Namun populasi diseleksi secara ketat dan tidak

membuka poultry shop. Saat itu se-

di laksanakan pemasukan ternak dari

ring timbul berbagai masalah dan

sekitarnya.

kejadian yang menjadi kendala bagi

Jelaslah bahwa program aplikasi teknologi reproduksi perlu di-

usahanya. Diantara, ketika per-

sertai atau bahkan didahului dengan aktivitas pemuliaan ternak. Aktivitas ini untuk mendeteksi dan memproduksi individu berpotensi genetik tinggi yang akan berfungsi sebagai donor mani beku dan donor

embryo. Selanjutnya setelah mani beku dan embryo beku diproduksi dan digunakan untuk inseminasi dan

alih ernbryo maka perlu diikuti dengan program seleksi yang ketat. Program seleksi perlu dilaksanakan karena populasi yang terdiri dari sapi-sapi TE dalah populasi yang tidak sama sekali seragam dalam hal produktivitas dan adaptabilitynya. Penangkaran materi genetik tersebut akan lebih intensif lagi apabila digunakan teknologi reproduksi yang lebih tinggi lagi, seperti splitzing, clooning dan teknologi terbaru lainnya. Hal ini diperuntukan pada pemanfaatan pernul iabiakan materi ul.rggul yang Iangka dan sulit diperoleh. Penulis adalrlt nrahasisrr Fapet Unsocd angkatan 1992

a

wan Pranata hanya mengantungi

ijasah SMA. Karirnya dibidang peternakan diawali dengan

mintaan telur sepi peternak

.

diberikan akan m em beri kan kekebalan s ilang kepada

::

._t. -

',,,:tri.:,!.:

,

menumpuk telur

'/.Wa9;iuu*,a

shop dan saat pefm'in:

4t-

di poultry

ayarn yang bersangkutan.

|

Dilihat

1

taan telur, raryrai

dari skala pern ilikan usaha dan jurnlah

meraka mehJual sendiri produksi telur mereka. ;'. " Kej ad ian -

populasi yang ada, masingr.nasing peternak perlu me-

kejadian inilah yang mendorongnya untuk

memulai

ngadakan ja-

me-

ringan komuni-

ngusahakan peternakan ayam

kasi diantara mereka. Ada-

petelur. tujuan utamanya me-

nya salingtukar

inforrnas.i yang ngantisipasi keada diantara kosongan perrnereka, disediaan dalam Iwan Pranata harapkan memFigur yang dapot diikuti memenuhi perbantu memim intaan. Pernimkan angka persaingan dan mentama kali diusahakan sebanyak jamin kestabilan harga. Diharapkan 1.200 ekor DOC. Mengapa DOC ? persaingan yang ada hanya terbatas Hal ini dikarenakan adanya bepada pelayanan yang diberikan. berapa keuntungan diantaranya Menurut Iwan dengan adanya persapenghematan biaya produksi. Keingan diantara peternak maka pedacenderungan peternak mengguganglah yang akan memetik keunnakan pullet adalah disebabkan oleh

30

faktor teknis, yakni tingginya serangan Gumboro yang mencapai 7 - 50 persen pada periode layer. Menurutnya pernberian vaksin mutlak diperlukan sebab sekecil apapun vaksin tetap berpengaruh. Vaksin yang

tungan.

LIUSBANDRY NO. 9 .

1O

TH VII/I995


PETERNAKAI\ Berdasarkan pengalamannya selama l0 tahun, keuntungan Yang diperoleh peternak lebih besar dibanding poultry shop. Perhitungan lni berdasarkan atas persentase. Namun berdasarkan nilai rupiah keunshop. lebth besar poultry tungan lebih Pc Berkembangnya peternakan yang dimilikinya h ingga mencapai 30.000 ekor ayam petelur di tiga lokasi yang berbeda tidak lepas dari pola dan mekanisme

tohnya adalah penerapan standar mortalitas umur 0 hingga 18 minggu sebesar 4 persen. Bila angka ters+ but terpenuhi maka karyawan akan mendapat bonus Rp 25 tiap ekor. Disamping standar mortalitas juga diterapkan standar uniformity (ke

Usaha peternakan yang digelutinya memang tidak lepas dari usaha keras dan keuletannya. Pendekatan psikologis terhadap masyarakat disekitarnya sangat membantu kelangsungan hidup peternakan yang ada. Namun pendekatan tersebut tidak akan membantu banyak bila pada ke-

nyataannya peternakan tersebut mengganggu lingkungan sekitarnya.

Akhir perbincangan, Iwan Pranata menjanjikan

manajemen terbuka yang Ia terapkan. Model manajemen ini me mungkinkan pegawai

pada suatu saat peternakan yang diusa-

tahu keadaan yang terhaan. Manajemen terbuka yang diterapkan

hakan diserahkan sepenuhnya pada karyawan dengan pembagian hasil 40

menutup ada senioritas

persen untuk dirinya dan 60 persen untuk

jadi di dalam

perusa-

bukan berarti tidak diantara mereka.

karyawan. .M9kqnlsme yang lngln la terapkan adalah

Tatalaksana dan DOC

"Beberapa hal

P ene

ntu keberhasilan usaha peternakan

yang perlu diperhatikan adalah faktorDOC, pakan, kandang,

manajemen dan nasib", demikian

Iwan menje.laskan. Kontrol

ter-

hadap keberhasilannya dilakukan dengan jalan pelaporan dari manajer kandang setiap hari. Sebagai con-

seragaman). Berat badan serata cul-

ling, masing-masing standar mempunyai bonus Rp 25 per ekor bila semua standar terpenuhi maka karyawan akan menerima Rp 100 sebagai bonusnya.

.rlilltrilli

rnirip dengan sistem bapak angkat pada koperasi dengan sedikit modi-

fikasi. Hal tersebut mungkin dimaksudkan untuk balas jasa atas Pengabdian yang diberikan kepadanya. (Noerjoso)

1l

HE

TOSERBfl KOPER]'Tfr U

nirrersitas Jertderal Soedirm atl

tdrxl

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VII/1995

8{

trx l(lFm. UrD.l

3t


SUARA. SUARA Masalah pentingnya informasi sebenarnya bukanlah masalah yang baru.

IA{FORMA.S/,

Namun sejak adanya kernajuan sains dan teknologi bidang ir-rfoimasi, masyarakat semakin tidak bisa mengabaikan kebutuhan yang iatu ini. Tirn Husbandry yang terdiri dari : Sritomo R. Hari S., Harsi Utami, Aman Safingi, Eko dan Endang Eroranti menggali dan menyusun masalah informasi ini.

711ahun I990 adalah awal IaI hirnya era inlormasi. Hal

r

tersebut dikemukakan oleh tiga orang futurolog yaitu Alfin Toffler serta Jolp Naissbit dan Pattricia A. lewat bukunya masingmasing/ Ramalan logis itu benar dan terbukti, ditandai dengan berkem-

bangnya IPTEK di bidang informasi. Masyarakat dunia tidak lagi bis memandang sebelah mata terhadap kebutuhan yang satu ini dengan segala macam media dan ben-

tuk penyampaiannya. Timbulnya

masyarakatnya berubah dari tra disional ke masyarakat modern karena siaran radio", tandas Sigit

sekarang hal seperti itu tidak perlu

memberi contoh untuk memperkuat

rinra.

pendapatnya.

Perubahan fungsi. peranan. topik. alat darr metode penyampaian informasi tersebut akan terus terjadi selama kelridupan marrusia terus berlangsung. Nar.nun ada satu hal yang tidak berubah sampai hari ini, bahwa informasi menempati bagian

Sudah Sejak Lama Kebutuhan terhadap informasi

sudah menjadi bagian hidup manusia sejak dulu. Sesuai kodratnya sebagai makhluk yang paling tinggi budayanya di muka bumi, sifat ingir-r tahu dan ingin memberi

nomi secara global merupakan dampak dari derasnya arus informasi dan sekaligus menaikkan peranan bidang informasi dunia.

tahunya melahirkan kebutuhan iru formasi. Secara dangkal bisa diso butkan bahwa informasi menyajikan dan melaporkan apa yang tidak kita ketahui.

Wahyu Mandoko, wartarvan

Informasi ikut andil dalarn pe

perubahan tatanan

Suara Pembaruan

politik dan eko-

di

daerah

yang diternui Husbandry di kantor PWI-Banyutnas menggambarkan tentang pentingnya informasi dari kasus kebocoran dunia spionase di Amerika barubaru ini. Pihak lawan (KGB-

lagi terjadi, sehingga obyektifitas sebuah informasi lebih bisa dite-

penting dari kebutuhan rnarrusia. kritis perlu dilontarkan untuk mengungkapkan eksistensi Pertanyaan

ideal pentingnya informasi bagi kehidupan manusia di segala bidang. Barang kali perlanyaan yang dilontarkan oleh seorang empu Cina bernama Sun Tzu yang hidup sekitar 500 SM dalam hal ini patut disimak. Ia dengan yakin me-

nyatakan dernikian : "Yang rnenyebabkan raja bijaksana dan Panglima ulung bergerak, mengalahkan musuhnya dan mencapai hasil yang melampaui apa yang dapat dicapai orang banyak adalah mengetahui lebih dulu".

red) berani membayar mahal untuk informasi yang disam-

paikan oleh seorang agen

CIA-Amerika. "Hal ini

menunjukkan bahwa informasi bukan hanya pglting: narlurl juga punya nilai jual

Jepang yang konsisten Perkembangan IPTEK

yang tidak bisa diremehkan", dernikian dikatakan oleh wartawan yang sudah terbilang kawa-kan dibidangnya ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Sigit Oediarto, Wartawan daerah Harian BERNAS. Alumnus

Fisip UGM jurusan Komunikasi ini

rnengatkan bahwa informasi, khususnya mass media, pada masa sekarang erat kaitannya dengan masalah bisnis. Hal ini berlaku bagi

pemberi maupun penerima inforrnasi. Ditarr"rbahkannya juga bahwa informasi dapat merubah budaya dan pola pikir rnasyarakat. "Turki tl

terhadap prinsip kuno tersebut

membuktikannya. Managet.

rubahan peradaban dan kemajuan kehidupan manusia. Fungsi utama informasi selalu berubah dari waktu ke rvaktu. Seiring dengan itu, media

dan alat komunikasipun berkembang sesuai bentuk dan perannya, sehingga semakin praktis dan canggih. Sampai tahun 1950-an orang masih perlu bepergian berkilo-kilo jauhnya untuk menyampaikan ataupun menerima sebuah informasi. Sekarang semuanya bisa diatasi oleh kemajuan tehnologi di bidang informasi, baik itu media cetak mau

pun elektronik. Dulu musti lewat puluhan mulut untuk memperoleh

suatu i.nformasi. Pada

masa

men gaya Jepang yang menornorsatukan inlorrnasi pasar telah mengkalangkabutkan pasaran Amerika dan Eropa Barat yang setia

dengan managelnen konserfatifnya yang berprinsip pada ciri dan mutu barang yang dihasilkannya. Wahyu Mandoko secara tidak langsung membenarkan hal ini. dengan optimisme khas seorang wartawan ia

menyitir omongan salah seorang presiden Amerika almarhum John F. Kennedy, "Siapa yang menguasai inmasi, maka ia akan dapat mengua-

sai dunia", Menyimak ungkapan yang dahsyat ini, pantas saja orang dari dulu berlomba-lomba mendapatkan informasi dan mendapatkan-

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH VlIl1995


SUARA.SUARA

KEB(ITUHAIY LAMA YA]YG MAKI|Y PEIYTI]YG nya sebagai kebutuhan yang pen-

dan mampu memilih sumber informasi yang layak dipercaya. Kesadaran akan pentingnya informasi dengan demikian juga harus diimbangi dengan sikap selektifdan kritis ter-

ting. Jangan Asal Telan Di jarnan modern ini tidak ada orang yang ingin ketinggalan informasi. Dengan mendapatkan informasi, orang akan lebih mantap membuat keputusan apabila ia hendak melakukan sesuatu. Peranan in-

hadap masuknya suatu informasi. Pada masyarkat yang sudah maju dan demokratis kedua sikap tersebut

diserahkan sepenuhnya kepada masyarakatnya sendiri dalam menerima informasi. Sementara di ne

formasi yang mempengaruhi tin-

gara berkembang aturan main ters+

dakan personal ataupun massa tersebut menuntut adanya data dan fakta

but rupanya sulit diharapkan. P+ merintah yang berkuasa di negara

yang obyektif dari suatu informasi. Informasi yang di-sampaikan harus

berkembang dan kurang demokratis dengan alasan kestabilan kekuasaan dan pembangunan yang dilakukan,

merupakan kejadian yang sebenarnya dan apa adanya. Prayitno, pegawai Dinas Pe ternakan Purbalingga yang j ugu wartawan harian Wawasan di daerah juga sependapat.dengan hal di atas. "Informasi yang diberikan harus benar, tanpa dan

pada

waktu itu.

Prayit yang murah senyum itu. Sigit Oediarto juga setuju de-

ngan kedua pendapat tersebut. "Mungkin perlu diadakan suatu

penelitian apakah masyarakat sudah benar-benar memanfaatkan informasi sebagai suatu kebutuhan ataukah hanya sekedar pengisi waktu", tandas Sigit. Disisi lain dia melihat

bahwa masyarakat kita membutuhkan informasi

ngamati dinam ika almama-

Keobyektifan sebuah

ternya mencoba rnelihat dari segi lain. Dia melihat

informasi rupanya menuntut adanya peran dari si pemberi maupun penerima informasi.

keduanya", demikian kata mas

terutama pada kej adian-ke-

rangi", kata mas Prayit yang

alumni Fapet Unsoed

konsumsi informasi sebagai suatu kebutuhan atau pengisi waktu, sebab kedua hal itu bisa saja benar

jadian tertentu yang terjadi disekitarnya. "Kalau informasi yang sifatnya ilmiah seperti artikel atau tajuk rencana mungkin masyarakat awam belum sampai ke situ" katawartawan Bernas ini lebih lanjut. Ajang yang setia me-

ditambah ataupun diku-

aktif di Husbandry

juga sependapat dengan hal ini. "Masih sulit untuk kita katakan bahwa masyarakat kita itu meng-

" Kunci unttrk mengtrasai

Kedua pelaku tersebut mau tidak mau harus mempunyai sikap bijaksana dan kritis dalam memberikan atau menerima sebuah informasi. Fajar A. Prabowo mahasiswa fakultas Peternakan yang tetap berusaha untuk kondisten dengan ide-

alismenya setuju dengan hal ini. Ajang, demikian panggilan sehariharinya mengatakan "Semakin derasnya arus informasi mau tidak mau mengharuskan masyarakat bersikap dewasa dan selektil''.

Sikap hati-hati pada informasi tesebut penting agar masyarakat penerima informasi jeli dalam menangkap fakta yang dipaparkan

dunia''

merasa perlu untuk terus merrgadakan pengawasan terhadap in-

formasi. Untuk kondisi di Indone sia, Ajang mengatakan "Karena sistem dan budaya paternalistik yang . kuat, masyarakat kita cenderung le bih percaya pada informasi yang da tang dari atas".

Antara Kebutuhan dan Pengisi Waktu "Terlalu lnemvorlis" demikian ucapan singkat Wahyu Mandoko ketika ditanya apakah benar masyarakat kita hanya mengkonsurnsi iIr formasi sebagai pangisi waktu dari-

pada sebuah kebutuhan. Prayitno

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH VII/I995

bahwa secara umurn maha-

siswa Unsoed baru bisa tnengimbas input inforrnasi. Padahal menurutnya cukup penting untuk dapat memolakan imbas out putnya. Lebih lanjut Ajang menandaskan, "Banyak faktor, misalnya kondisi geografis dan latar belakang mahasiswa menyebabkan hal tersebut terjadi di kampus kita".

Satu pertanyaan barangkali patut dicuatkan disini, berasurnsi dari keernpat pendapat di atas. Sudahkah Husbandry sebagai media kampus yang bergerak dibidang informasi telah menjadi kebutuhan ataukah sekedar pengisi waktu bagi pernbacanya di Fapet Unsoed ?

JJ


SUARA- SUARA sekarang utama.

ia menjadi salah satu lakon

Pada sisi lain nilai-nilai yang ada tidak digunakan Jepang untuk membeli pembangunan, Kebudayaan masih tetap terpelihara dengan baik. Waktu minum

PENDIDIKAI\

teh, berpakaian kimono,

pelaksanaan mudah dengan dapat tradisi-tradisi lama,

di

sana. Perkembangan dari suatu kehancuran menuju suatu kemapanan yang dialami Jepang tidak ter-

dijumpai

lepas dari integritas sosial dan bangsa dan

mentalitas warganya.

otfd Vnz4. k4ao dda/ai ' tnaao/ozanaoi Lqan /zrrya/atrratr t&"t aaz6 /t/4.k4nq/a*, ann&aa oo4id/ dna k4dnr/n dand /sdalal//-/4zd4fr//rru/n dzfada /t tt/?aai ?e"d,a1,ada"c da/ar4o

carr/a....... ( 21r?r4a/d

/

?ar/rr(rao

Arnold

J

Toynbee menyatakan

bahwa sebagian besar hidup manusia di-

kuasai oleh lembaga-lembaga buatan manusia yang ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya, tidak melewati penularan fisik tetapi lervat pendidikan. Pendidikan merupakan tanggung jawab

)

semua,

tidak

ada

kotomi antara

keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat maupun peserta didik. Pendidikan formal mempunyai pengaruh yang begitu besar terhadap fungsi pendidikan disamping pendidikan non formal. Pendidikan formal (selanjutnya pendidikan) tidak terlepas dari sistem pendidikan.

sosial dan nasional serta kunci pengembangan ekonomi mempunyai kedudukan vitaldalam suatu bangsa. Untuk menumbuhkan mentalitas kerja dan kedisiplinan dalam meraih cita-cita bangsa nampak-

nya kita patut mencontoh

Pengadaan sistem pendidikan

negara

bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini dikarenakan dalam merancang, sistem

tetangga kita, JePang. Jepang, sebuah negara Yang Pernah

pendidikan dipengaruhi banyak faktor

hancur oleh bom atom dapat menjadikan dirinya sebagai negara yang meme-

gang peranan penting dalam dunia. Sebagian besar perekonomian dunia

i.:. @ "'ffi .t#' .n. _.ffi Oleh : ]. Ismanto Penulis adalah mahasiswa fakultas peternakan

angkatan 1990

berada dalam cengkeramannya. Sangatlih berbeda bila menengok yang dialami Jepang pada akhir Perang Dunia II. Dua

kota terpenting -Hiroshima

dan

Nagasaki- hancur luluh, beribu'ribu ma' nusia harapan bangsa gugur, putus asa

oleh nilaibudaya merupakan satu faktor penting pembangunan. Dan pendidikan dapat menjadimedia untuk menumbuhkan mental warga suatu bangsa. Pendidikan sebagai sarana pembina dan

pembentuk mentalitas, alat integrasi J+

"Ada

yang salah dalam sistem Pen-

didikan kita," ungkap Eri Sudewo

se-

menyelimuti warga. Selain kerugiankerugian yang dialaminya, Jepang juga harus menanggung hutang akibat perang.

dengan Husbandry ketika menjadi pem-

yang dialami Jepang setelah

yang tinggi yang dilingkupi

nomi akan mempunyai tendensi terhadap hasil pendidikan yang diarahkan menjadi sekrup-sekrup industri. Sedangkan faktor politik akan mengarahkan pendidikan yang memelihara status quo.

orang wartawan harian umum Republika

Bukanlah sesuatu Yang mudah untuk memulai pembangunan dengan keadaan emangat kerja dan kedisiplinan

yang mempunyai kepentingan-kepentingan tersendiri. Misalnya faktor eko-

Perang

II.

Banyak prediksi yang menyatakan bahwa untuk memulai kehidupan normal suatu bangsa, Jepang memerlukan waktu sekitar 75 tahun. Namun kenyataannya sangatlah berbeda, dalam

Dunia

waktu beberapa dekade saja JePang sudah bangun dari jatuhnya, ikut bermain dalam tatanan internasional dan

dalam kesempatan bincang-bincang bicara dalam acara Diskusi Panel Pengembangan Unsoed tanggal 25-26 . September 1993 di Purwokerto. Perlu perenungan yang dalam serta pemikiran yang bijaksana tentang lontaran tersebut. Bebas. Pasal23

UUD

1945

menjamin ke-

kita untuk berpendapat. Dengan catatan bertanggung jawab dan punya

bebasan

alasan logis tentang pendapat tersebut.

Kondisi sistem pendidikan kita tidak terlepas dari pemegang policy sebagai

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH YIll1995


SUARA - SUARA decision maker Bertrand Russel dalam

perkembangan dalam lapangan pendidikan. Pendidikan sekarang menurut Jacques Ellul yang disitir J. Inocencio Menezes diarahkan ketujuan menghasilkan rihli-ahli reknik. Hal ini akan menyebabkan individu-individu menye-

essaynya Fungsi Sang Guru menyatakan

bahwa bukan suatu hal yang mudah untuk membuat pendidikan tapi banyak

orang yang tahu bahwa tidak sukar untuk memasukan "pemikiran" di-

suaikan diri dengan struktur, dengan ke-

pentingan teknik berdasarkan kriteria

dalamnya. Lebih lanjut Bertrand Russel mengibaratkan pendidikan sebagai dokter. Seorang dokter mentpunyai tanggung jawab menyembuhkan penyakit, sedangkan pendidikan diadakan untuk menyembuhkan kepicikan. Pada era globalisasi ini masyarakat dituntut memiliki wawasan yang luas. Tuntutan jaman tersebut mengharuskan pendidikan memberi peluang interaksi

yang sehat antara pendidik

kegunaan.

Secara konsepsi pendidikan dapat dibedakan rnenjadi progresive education, essensial education, perenial education dan rekonstruksial education. Progresivisme bersifat evolusionistis dan percaya pada anggapan teniang adanya kemam-

dengan

puan manusia untuk mengadakan perubahan-perubahan. Essensialisme bersifat konservatif dan Perenialisme bersi-

didik menjadi sinis dan kehilangan

fat radikal. Sedangkan Rekonstruksianisme.mempunyai kesamaan-

pegangan menghadapi dinamika yang ter-

jadi di masyarakat. Hal ini dikarenakan

kesamaan sifat dengan progresivisme. Progresivisnie menurut Imam Barnadib dalam bukunya Filsafat Pendi-

pendidikan yang diterimanya hanya men-

jejalkan teori-teori. Disamping itu adanya penyumbatan (baca : pencekalan)

pada landasan idiil dan organisasi yang kuat.

adaan sekarang diliputi dengan kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, kesimpangsiuran dan kebingungan. Tuntutan tertinggi dalam belajar menurut perenialisme, adalah latihan dan disiplin mental atau dengan kata lain belajar untuk berpikir. Pandangan terhadap kurikulum, perenialisme menghendaki kurikulum yang mempersiapkan peserta didik ke arah kemasakan. Masak dalam arti hidup akalnya. Untuk Perguruan Tinggi, Alex Paat Pr, manggala BP 7 pusat berpendapat bahwa kurikulum Perguruan Tinggi harus berorientasi pada relevansi akade-

mis (Pikiran Rakrar, 3 Sept. 1990). Peserta didik (baca mahasiswa) harus dibantu oleh merode mengajar yairg

dengan pemikiran policy maker merupakan stimulus kearah kepicikan. Menurut

dikan kurang menyetujui adanya pendidikan yang otoriter. Dan menipisnya dinding pemisah antara sekolah dan

J. Inocencio Menezes dalam bukunya Manusia dan Teknologi berpendapat

masyarakat menjadi landasan pengembangan ide-ide pendidikan progresivisme.

mempertimbangkan otoaktivitas dan

bahwa peserta didik harus diintegrasikan masya-

Sedangkan sikap progresivisme yang ber-

soalan secara obyektif.

pemikiran-pemikiran yang antagonis

dalam

dasarkan fleksibili-

rakat.

las memandang ku-

Masyarakat

yang dimaksud bumasyarakat

kan

j----

'â‚Ź)

yang ideal, tetapi

<

\,-J-

rikulum

sebagai

pengalaman yang

edukatif, bersifat

masyarakat seperti

experimental dan

adanya,

adanya rencana dan

Pendidikan ha-

ruslah. dapat me-

arah

ke

pengamatan

i

pribadi dan penalaran. Pendidikan yang

menjadikan peserta didik miniaturminiatur pribadi pemegang policy sifatnya merusak arti pendidikan haruslah membuat peserta didik menjadiobyek pe-

laku. Pelaku yang menemukan

sesuatu

.dengan usahanya sendiri. Perkembangan masyarakat dan kebudayaan menyebabkan perubahan dan

kreativitas serta dilatih menganalisa per.

Tahun 1994 merupakan tahun yang penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal ini dikarena[an pada tahun ini akan diterapkan kurikulum 1994 untuk mengganti kurikulum 1985. Dan.menurut Suyanto (Kompas, 25 Januarilgg4) perlu adanya perangkat penelitian untuk

susunan yang ter-

kurikulum 1994 guna

atur.

pelaksanaannya. Sangatlah diharapkan kurikulurn 1994 yang akan diterapkan

Pengalaman edukatiaf disini adalah pengalaman apa saja yang serasi tu-

ngembangkan segala kemampuan anak

kesempurnaan

pada tahun ajaran baru menghorrnati

pribadi, merangsang otoaktivitas

dan

juan menurut prinsip-prinsip yang digariskan dalam pendidikan, yang setiap proses belajar yang ada membantu per-

kreativitas, melatih kemampuan berpikir

tumbuhan dan perkembangan anak di-

hadap informasi tentang dinamika yang

dik. Oleh karena itu tiada standar yang universal. Dan kurikulum terbuka ter-

terjadi di masyarakat. Dan sudah saatnya sumbat pemikiran-pemikiran yang

hadap peninjauan dan penyempurnaan kembali.

dianggap antagonis dengan pemikiran

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/1995

I

mendatangkan kestabilan. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai yang mempunyai tata yang jelas dan yang telah teruji oleh waktu. Kurikulum yang dikehendaki adalah yang berpangkal

Perenialisme memandang bahwa ke-

Model Pendidikan

peserta didik dan memberi kesempatan transformasi informasi yang selebarlebarnya. Banyak peserta didik setelah lepas

Essensialisme menghendaki pendi-

dikan yang bersendikan nilai-nilai yang

dan memberi kesempatan yang lebar ter-

para pemegang policy dibuang jauh-jauh.

35


SAJIAN KHUSUS -rt. ers daoat diartikan secara luas paan sempit demikian F. RachI- madi membedakan pengertian pers. Secara luas pers diartikan semua media komunikasi masa yang

meliputi radio, televisi dan film yang berfungsi menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang atau sekelom-

pok orang kepada orang lain.

SEDIKIT MENGENAL PENERBITAN MAHASISWA MELALUI HUSBANDRY

Se-

mentara itu secara sempit pers diartikan produk dari penerbitan yang melewati proses penerbitan. Sajian penerbitan mahasiswa entah itu ma-

jalah, koran atau pun tabloid berdasarkan pengertian di atas dapat dikategorikan sebagai pers.

Hendaknya penerbitan mahasiswa tidak teralienasi dari lingkungannya, yakni masyarakat ilmiah. Karenanya saj ian penerbitan mahasiswa harus dapat memberi nilai tambah bagi pengembangan wawasan masyarakat ilmiah. Nampaknya demikianlah kedudukan penerbitan mahasiswa di dalam civitas academ ika kampus,sehin gga tidak tercipta' menara gading dalam lrenara gading'. Sajian rnajalah Husbandry sebagai produk penerbitan mahasiswa mengarah pada informasi dunia peternakan. Artikel peternakan ini tersaji dalam rubrik laporan utama, pe-

ternakan, teknologi dan laboratq rium. Artikel ini mempunyai porsi 60 persen dari isi majalah. Disamping itu Husbandry juga memberi porsi tersendiri bagi rubrik yang memuat artikel kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Garis besar isi majalah ini selalu diperjuangkan oleh

Husbandry agar tidak teralienasi dari lingkungannya. Sebagai pers, Husbandry mem-

punyai peranan yang sama dengan penerbitan mahasiswa lainnya. Peranan suatu pers selalu dikaitkan dengan lingkur-rgannya. Misalnya pers dinegara berkembang akan di-

hadapkan dengan masyarakat yang

'miskin informasi' dan belum termotivasi untuk mengadakan informasi sebagai kebutuhan pokok dalam skala prioritas kebutuhan mereka. Di lingkungan masyarakat ilmiah dapat diasumsikan meru-

.*]fu* Kesibukan Pra Cetak Bersama-sama melakukan "Check and Recheck'!

penyalur aspirasi dan pendapat serta kritik atau kontrol sosial yang dilakukan mahasiswa. Dari sirri

pakan kelompok manusia vaug haus akan pengembangan ilrnu pengetahuan dan teknologi. Karenanya sangat wajar bila pers mil hasiswa memiliki peran dalam me

maka sebenarnya, pers mahasiswa mempunyai peranan yang penting, hanya saja kendalanya terletak pada terbitnya produk penerbitan maha-

menuhi kebutuhan masyarakat kon-

sumennya akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekecil apapun pers

slswa.

mahasiswa merupakan agent of change. Hal ini dikarenakan pers mahasiswa memiliki kemampuan memperluas cakrawala pandangan,

memusatkan perhatian khalayak dengan peran-peran yang ditulis, menumbuhkan aspirasi, dan pers mahasiswa juga dapat menciptakan

Umumnya pers mahasiswa ter-

bit dalam waktu yang cukup lama. Dengan demikian maka peranan tersebut mengalami penurunan kualitas, namun tetap mempunyai peran tersebut. Lamanya waktu terbit dari edisi satu ke edisi berikutnya

suasana tertentu. Pers mahasiswa dapat berperan

dalam penyampai kebijaksanaan dan kebijakan yang dikeluarkan pimpinan fakultas maupun Perguruan Tinggi. Disamping itu pers ma hasiswa dapat bertindak sebagai

dipengaruhi oleh banyak faktor. Lamanya waktu kuliah merupakaan waktu yang pendek bagi seseorang dalam menekuni suatu profesi ditambah dengan padatnya acara akademis. Pers apapun na-1 manya menuntut profesionalisme

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH YlIl1995


SAJIAN KHUSUS jukkan bahwa penerbitan t*;r;::ia

,,::,.4:?,

li?l: r:;''

mahasiswa menjunjung demokrasi. Dari kata sifatnya, kontrol dapat bersifat

preventif atau represif bahkan

kedua-duanya. Preventif menurut

F. Rahcmadi adalah

usaha-usaha

guna mencegah terjadinya gangguan-gangguan pada keselarasan sedang represif berupa sanksisanksi yang dijatuhkan terhadap

vd

masyarakat yang menyimpang dari norma-norm a yang berlaku. '.

'),11

. : @:a; ,{W,: "%/a7 a

a1

,.

-raifiii:

"/ r

rry*lagr' i/

w#. lffi:

'qy{ wn

..

.

ai..qlIit*t

ii;t a " :

tlWw.llit/i;e.

.1,

Reportase

dan dedikasi tinggi. Sedangkan seperti kita ketahui, organisasi kemahasiswaan apapun mempunyai kesan amatir, demikian pula unit pe-

nerbitan Husbandry. Hal

ini

dapat

dipahami. Disamping waktu yang terbatas, mahasiswa selaku manusia dewasa muda berada pada tahap be-

lajar, juga umumnya organisasi kemahasiswaan merupakan lembaga non profit.

Kondisi yang rnenuntut profesionalisme dan dedikasi yang tinggi berusaha dicapai oleh unit penerbitan Husbandry melalui bidang pendidikan dan pengembangan. Bidang

ini memberi

pen-

didikan dibidang jurnalistik, pengembangan wawasan melalui diskusi. Diharapkan dengan pendidikan ini dan diklatdiklat kejurnalistikan dapat meningkatkan mutu Husbandry baik secara pribadi

anggota-anggotanya maupun

se-

cara keorganisasian.

Kontrol yang dilakukan penerbitan mahasiswa seringnya ditujukan pada pelaksanaan kebijakan bidang akademisi dan kemahasiswaan disamping pelaksanaan kebijakan disekitar disiplin ilmu dari pengelola. Dari fungsi ini pers mahasiswa sering dianggap sebagai rival dari badan legislatif mahasiswa. Dan ini absah adanya. Bila kita simak maka badan legislatif mahasiswa umumnya berkutat di lingkungan kampus. Dengan demikian maka spektrumnya lebih sempit dibanding penerbitan mahasiswa. Namun bila dilihat dari terbitnya produk penerbitan mahasiswa maka badan legislatif mahasiswa lebih efektif. Disamping itu penghargaan pimpinan kampus terhadap badan legislatif mahasiswa lebih besar dibanding penerbitan mahasiswa. Melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada kedua lembaga tersebut maka yang

Fungsi kontrol Secara global, penerbitan mr hasiswa mempunyai tugas pokok memberi informasi dan media bela jar. Maksud dari media belajar, tidak lain terkait pada harapan yang

dijalani mahasiswa selaku generasi muda. Mahasiswa sudah sepatutnya

belajar peduli terhadap berbagai masalah, baik masalah akademis ataupun masalah-masalah yang muncul di masyarakat. Aktualisasi dari kepedulian diartikulasikan dengan tulisan baik berupa opini, artikel maupun bentuk tulisan yang lain.

Berkaitan dengan hal diatas, penerbitan mahasiswa mempunyai fungsi kontrol. Fungsi ini menun-

terjadi sebenarnya justru saling melengkapi. Bila keduanya bertugas sesuai porsinya secara baik, niscaya

posisi tawar mahasiswa semakin kuat.

Husbandry menyadari belum dapat memuaskan kebutuhan pombacanya. Sehingga usaha-usaha ke arah sana terus diupayakan, melalui bidang-bidang yang ada di dalqmnya. Bidang pendidikan dan pengembangan yang bertanggung,jawab terhadap kualitas sumber dpya manusia, juga telah mengantisipasi Iamanya majalah sampai ke tangan pembaca, melalui majalah dindjng Husbandry Corner. Semoga dengan

adanya saluran-saluran aspilasi maka suasana demokrasi di kamirus kita semakin kental. (Jos) I

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH VII/1995

37

I

I

I


SAJIAN KHUSUS

HUSBANDRY DALAM

PANDANGAN....

penerbitan yaitu Buletin ISPI (khusus ilmiah) dan WISPI (komunikasi antara anggota). Sedangkan Husbandry masih men-

jadi satu antara informasi dibidang

Ir. Djoko Santoso, SU Husbandry sebagai pers maha-

siswa perlu mengembangkan bekal yang ada. Hal

ini

dikarenakan

bergelut

di bidang

jurnalistik dituntut profesionalisme.

Disamping itu pemberitaan hendaknya dari dua sisi, jadi mengarah pada metode'pemberitaan berim-

peternakan dan non peternakan misalnya, bidang kemahasiswaan. Kalau Husbandry bisa membe-

dakan jenis pemberitaan seperti ISPI, mungkin Husbandry menjadi majalah yang dicari orang karena

pakan pers yang mempunyai redaksi yang berhak menentukan apaapa yang akan dimuat dalam pener-

bitannya. Kalaupun mengangkat permasalahan politik, bisa pula diangkat dari sisi politik peternakan. Sehingga masih ada relevansinya.

Bagi pembaca, khususnya mahasiswa fakultas peternakan angkatan tua seperti angkatan '89 sudah merasakan bahwa Husbandry merupakan sesuatu yang ditunggu dan menjadi bacaan alternatif, karena

rnungkin minimnya bacaan di

bisa sebagai referensi.

bidang peternakan.

Fajar Aris Prabowo

Untuk

Hanya porsi penerimaannya

Husbandry sudah cukup baik. Hanya

belum jelas. Apakah menunggu ter-

bang.

mungkin perlu

Selaku pers maka Husbandry mempunyai peran dalam menyam-

menyajikan bentuk lain misalnya bank data, dan sebagainya. Disamping itu perlu adanya pem-

Eko Suryanto

paikan Kebij akan-kebijakan dan as-

pirasi civitas academika Fapet. Boleh saja tulisan pro dan kontra terhadap sesuatu menghiasi Husbandry, permasalahannya kita mau berdiri dimana ? Husbandry harus dapat merangsang minat menulis, karena kita masih budaya ngomong. Bisa dengan cara memberi penghargaan khusus.

skil

manajemerr

manajemen waktu dan sebagainya.

Selain itu, input dari luar perlu digali baik melalui angket ataupun bentuk-bentuk lain, tujuannya adalah untuk evaluasi.

Perbaikan dibidang manaje-

Ir. Kusuma Widayaka, MS H en d aknya Husbandry jangan

dijadikan sebagai alat propaganda namun jadikan sebagai media latihan dibidang kejurnalistikan. Husbandry kadang-ka-

dititipi bermacam-macam, sehingga misinya belum jelas. Kalau bisa Husbandry sebagai in-

dang masih

formasi ilmiah. Layaknya LP3ES yang menyaj ikan kaj ian ilmiah dari berbagai aspek. Husbandry dapat mengarah kesini dengan pembal-rasan bidang peternakan.

Penulisan harus imbang, pro dan kontra. Bisa seperli ISPI, ada 2 38

benahan, misal

yang menjurus kearah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

men format, merupakan salah satu alternatif pemecahan permasalahan jika dikatakan bahwa Husbandry kurang mempunyai misi. Misi dan

tujuan Husbandry khan bukan hanya informasi ilmiah saja, tapi merupakan pers mahasiswa yang masih lekat dengan kehidupan kemahasiswaan. Sehingga masalah

kemahasiswaan justru sangat penting. Tentang Husbandry dikatakan kurang misi, hal itu hanya pendapat teknis. Tinggal bagaimana manaj+ lnen formatnya. Husbandry seperl inya sudah mewakili. ' Orang sudah bisa memilih dan yang memang perlu dikembangkan adalah format mediasinya, bisa dalam bentuk lain, selain tulisan. Husbandry adalah pers kampus yang berada di lingkungan fakultas

peternakan. Namun, tetap meru-

bitnya Husbandry ataupun menunggu isinya masih perlu diteliti.

Pada dasarnya tentang fungsi Husbandry sebagai

of change dan agent of control sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya artikel di Husbandry yang mengangkat permasalaahan tentang petepakan dan fakultas peternakan itu sendiri. Namun sebagai pers mahasiswa yang hidup di lingkungan mahasiswa masih terdapat kekurangan. Terutama artikel-artikel yang mengetengahkan tentang seputar kehidupan mahasiswa di pondokanagent

nya.

Husbandry juga perlu mengangkat permasalahan seputar politik agar memikat mahasiswa secara umum. Permasalahan politik memang lebih menarik untuk disimak.

Mahasiswa hendakrrya di libat kan dalam penetapan tema-terna yang akan diangkat pada setiap edi' si. Misalnya, Husbandry menampil-

kan tema-temanya, bisa melalui pengumuman ataupun bentuk informasi lain. Kemudian mahasiswa diajak memberi komentar dan masukan tentang tema-tema tersebut.

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. YIIll995


SAJIAN KHUSUS ebelum Husbandry

TIKU

nongol telah adamedia

komunikasi peter

nakan (MIKAPET). Namun keberadaannya tidak dapat

-

tersebut. Membuat naskah p eternakan mempunyai ma-

LIKU

salah hampir sama dengan di atas batrkan

HUSBANDRY

tugas-tugas

lebih berat.

dipertahankan. Kurang lo bih 8 tahun yang laluterjadi diskusi yang hangat antara

Permasalahan - perma-

salahan yang ada sebo namya terletak pada bagaimana mengerj akan sesuafu dengan enjoy Dengan rasa

BPM dan SMF.

Seorang anggota BPM dengan nada

tinggi mempertanyakan

Mikapet yang hanya dapat terbit sekali. Senat pun menjelaskan permasalahan yang ada, dana dan naskah. Masalah klasik bagi pener bitan mahasiswa" Demikian penjelasan Bambang Suhamo (kini redpel Infovet) dalam Husbandry edisi

lima yang kini masih terasaSelanjutnya pada tahun 88, hampir semua orang yang bemafas di Fapet menginginkan hadimya se buah media yang mampu menunjukkan identitas Fapet. Bahkan le bih dari itu, yang marnpu mengern bangkan daya nalar, daya kreatif dan daya yang lain yang dibutuhkan mahasiswa.

Berbekal pendidikan pers di Unsoed tanggal 1-2 April 1988 maka dicoba merumuskan konsep pers kampus. Pendidikan ini diikuti oleh Hotma Parulian Sihombing, Tatang Eko Priambodo, Nuriana Budi C, Rahmi Mardiningsih, Budi Pumomo, Herman Sumama dan Bambang Suhamo. Mereka inilah yang membidani lahirnya Hus bandry pada Agustus 1988. Husbandry tbrbit dalam bentuk majalah. Hal ini didasari beberapa pertimbangan. Bentuk maj alah rela tif lebih menarik apabila ditata dengan cermat. Penyampaian dalam bentuk majalah relatif lebih baik di banding koran .dan lebih mudah adaptasi sehingga memungkinkan ' tercapainya sasaran. Disamping itu penghargaan terhadap majalah le bih baik dibanding koran dan tab-

loid. Dalam bentuk majalah Hus bandry lebih mudah dibawa dan disimpan sebagai bahan referensi sehubungan dengan fungsinya, p

engemb angan peternakan.

Hingga kini, telah 8 edisi diter

bitkan. Lalu apakah sudah mo

menuhi selera pembaca ? Mo muaskan semua orang dengan keinginan yang beragam memang sulit. Namun upaya perbaikan tata letak dan isiterus diupayakan Dulu ada yang menyayangkan minat menulis yang rendah baik dikalangan mahasiswa maupun dosen. Bahkan ada yang kesal karena banyak mahasiswa yang menuntut Fapet punya majala\,.tapi setelah ada, enggan mengisinya. Permasalah pada saat ini temyata tidak beda jauh. 'Rendahnya kualitas dan kuantitas naskah dipengaruhi oleh ke mampuan dan kemauan demikian Bambang Suharno menjelaskan dalam edisi kelima Namun adajuga anggapan hal diatas dipengaruhi oleh ketidakpedulian, dan rendahnya handarbeni. Terlepas dari itu, bidang jumalistik di kampus Peter nakan cukup diminati. H,al ini dapat dilihat dengan adanya buletin, leaf let dan mading yang dikelola oleh organisasi intra kampus selain Unit Penerbitan Husbandry.

Secara visioner Husbandry merupakan majalatr ilmiah peter nakan yang disampaikan secara populer. Namun demikian tidak meninggalkan masalah sosial non petemakan. Proporsi isi m{alah 60 persen bidang petemakan dan 40 persen bidang kemahasiswaan dan kemasyarakatan.

Menulis naskah peternakan dengan gaya penulisan yang akrab dan luwes memimg tidak mudah. Disisi lain waktu yang ada cukup tersita oleh kegiatan akademisi. Fenomena pengumpulan tugas ter struktur dan laporan-laporan. yang mepet dengan batas waktu menunjukkan betapaberat dan susah tugas

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. YlIl1995

ini kita tidak merasa suatu pekerjaan menjadi beban. Bilarasa enjoy telah berada pada diri ditambah sense of belonging terhadap dunia petemakan maka niscaya minat terhadap jurnalistik akan muncul. Hal ini dikarenakanjumal-

istik merupakan salah satu alat per juangan dalam mengembangkan dunia petemakan dan juga belajar peduli terhadap permasalahan-per masalahan yang ada. Memang pemah mencuat per tanyaan " Apasih gunanya menulis naskah petemakan, toh tidak mempengaruhi nilai kuliah, toh tidak menambah kredit point ". Anggapan itu memang tidak dapat disalahkan. Tapi bila dilihat dari sudut kualitas bukan kuantitas, manfaatnya sangat besar. Kontribusi terbs sar terletak pada penggunaan domain otak kita dalam merumuskan permasalahan, menganalisanya lalu mengartikulasikan dalam bentuk tulisan.

Rasanya telah menjadi ke sepakatan bahwa materi-materi kuliah belumlah dapat menjawab tantangan pengembangan dunia pe

temakan. Di lapangan akan dijumpai banyak sekali perbedaanperbedaan dengan teori yang dida

pat. Belum lagi pengaruh dari disiplin ilmu yang lain misalnya cara pemenuhan susu dalam negeri

tidak bisa hanya diselesaikan dari sudut petemakan saja tapi juga melibatkan bagaimana kebijakan ekonomi dan politik suatu negara Husbandry sesuai dengan motonya media aspirasi dan komunikasi Fapet Unsoed bukanlah hanya milik pengurus. Karenanya aktualisasi diri lewat pers mahasiswa bu, kanlah sesuatu yang asing. (Josep)

39


SAJIAN KHUSUS

" ')

.4

ry""@ '.fi. -a -

-,

i

ja

-!i,

% ,

W:ffi

'4www''%

',ii.tai!,ti:::,;ii!!2

:,'i#.lt:t;ffi2

Kampus Fapet Dari alun-alun, Grendeng, kini berdiri tegak di Korangwangkal

Pt11 I kartaTUIIi *?--

FAKULTAS PETERNAKAN

punvaiscauangai

UNMRSITAS JEI{DERAL ;Xt''5i? 3::x"3;

i-k".d4l1,t",?l SOEDIRMAN (Fakultas luar daerah Yos-

,;"xt:*:.?:ff

\-

wokerto-

Heyra.n -.p_et9r1aka_n_ ), Solo ( Fak-ultas KeKedokteran

i;T;f3,:tn1$:l:

yakarta

caba-ng

[:i:"5::T"..fi dokteran yin tahtrnyi'i ;i'uil"!i. Saat .Ulr.uT ), Cirebon ( Fakultas ilanyak"dari frita y_ang b9tu1n.tahu. Fgdahht.sampii aeti* iryf i1iir Hukum dan Tarbi- tus Peternakan Unsoed tetah menialani usianyi yanq^ke 2i tahun. il ;iii: Djanuar Kapan tepgtry)a Dies Notalis Fakultss Peternakan (Jnsoed rys[ ba{oimana taitar tau.iarg d?i pyrtes sejarah

?

Lebih

yah ), Gorontalo l{usbondry sebagai media penerbitan di pri*uitasTeternakun mempunyai kewojiban untuk menginformosi*onnyl (Fakultas Hukum) -ryelryaieportfi-riporternia, Hutf:iqy Melalui menggali data-data iari Au, fntuAi*-i U: kultas Kedokieran narosumber-narasumber terkait Berikut tulisan tentsng sekilus proses kelahirun Fakultas Peternakan Unsoed. Umum dan fakul_ tas Hukum ). Ke-

luarnya

peraturan

p"*"iintit 1.rr*g rayonisasi,. di-. maslng-masing propinsi

rylna 9i9_entuk kopertis, mengharuskan UII untuk melep_as_.c_abang-cab-angnyayangberadadi luardaerah

Yogyakarta.

1965 *"nu*arkan Fakultas Peternakan yang berada di Purwokerto _kepada Universitas .Ienderal Soedirman. Pada saat itu Unsoed telah memiliki bePada bulan Agustus

melalui Yayasannya,-Ull

berapafakultasantaralainpertanian dan biologi_. Menindak lanjuti tawaran tersebut, pihak Unsoed

UII

dan

mengajukan proposal kepadau rektor dan melanjutkan proposal 40

S.H. sebasai Rek-

*"rrl#", f."Uugui "' I'j'U,"Y?:, PR i Universitas

Jenderal Soedirman.

Di dalam ling_ kungan Universitas lenderal Soe1 , 1t , n.r ,. tersebut kepada Dikti' dirman, Fakultas Kedokteran HeSK Menteri Perguruan Tinggi wan-Peternakan dari UII tersebut dan Ilmu Pengetahuan RI no. 275 berganti nama dan fungsi sebagai tanggal 3 Desimber 1965 tentang Fakultas Peternakan Uisoed. Akberlirinya fakultas peternakan Unl hirnya secara resmi dinyatakan soed merupakan hasil pengajuan bahwa tanggal 10 Februaii 1966 pLop-os_tly.angberawaldaritawaran merupakan hari kelahiran Fakultas pihak UII kepada Unsoed. Peternakan Unsoed. Serah terima Fakultas KedokDalam tahun-tahun tersebut teran Hewan dan Peternakan UII juga terjadi beberapa hal yang perlu -dbr"n cabang purwokerto kepada Unsoed di[enang, diantarinya idu dilaksinakan pada tanggal 10 Feb- luar biasa dari IpB din UGM yang ruari 1966. S-erah ter.ima tersebut untuk transportasinya disediikail dilakukan oleh Drs. Djarwoto sepeda. Karena keteibatasan fasiliAminoto sebagai kuasa Dekan II tai, maka kuliah diberikan oleh selaku Pjs. Defan FKH UII di Pur- dosen luar biasa di ruang khusus wokerto kepada Drh. R. Djanuar bekas mess Dosen Unsoed. Pada HUSBANDRY No. 9 - l0 TH Vll/1995


SAJIAN KHUSUS

it W M

WM;:sl

wr",

&:,

wlm., :,:;r4t;;.;;,, , tirii,ijt;iFil;iilit:tiL; !;;itlt/i.{i2,aij#.afui,fr ??ry',4

,WW Sekretariat Bersama llarctpan baru bogi aktivitos mohasi.stta

tahun 1991, ruang khusus tersebut masih ada, yaitu garasi kendaraan di rumah dinas Rumkit Wijayakusuma Purwokerto.

penyerahan sejumlah mahasiswanya, sejumlah 6 orang (yang tercatat). Diantaranya adalah Bapak

Prof. Dr. Ir. CH. Soenarjo dan Ir. Daryo yang saat ini menjadi staff pengajar dan Ketua lab di lingkungan Fakultas Peternakan Unsoed. Sampai wisuda Januari tahun 1995 yang lalu, Fakultas Peternakan Unsoed telah meluluskan sebanyak

Lokasi Pada perjalanannya, Fakultas Peternakan Unsoed mengalami be-

berapa kali perpindahan lokasi. Awal berdiri, setelah serah terima dari UII kepada Unsoed, Fakultas Peternakan menempati 3 lokal gedung daerah alun-alun bersamasama dengan pertanian dan biologi. Dalam perkembangannya, Fapet Unsoed menempati gedung yang dipinjamkan pihak Kodim di daerah Kalibakal. Sebelumnya gedung tersebut merupakan milik "Cung Hua-Cung Hui ", yakni satu perkumpulan Pro Komunis. Gedung tersebut kemudian disita oleh Kodim dan saat itu dipinjamkan kepada pihak Unsoed. Seiring dengan perkembangan-

nya, akhirnya Fapet menempati lokasi di Grendeng (saat ini dipakai oleh Fisip) dalam kurun waktu yang

cukup lama. Hingga akhirnya

pindah ke daerah Karang Wangkal sampai saat ini.

Jumlah Mahasiswa Serah terima Fakultas Kedokteran Hewan-Peternakan dari UII kepada Unsoed mencakup pula

1.415 orang sarjana S1.

Dalam perkembangannya, setiap tahun ajaran baru fakultas Pe

ternakan Unsoed semakin meningkat dalam hal jumlah penerimaan mahasiswa baru. Ir. Joko Santoso,

SU yang saat ini menjabat PD I di Fapet Unsoed menjelaskan bahwa peningkatan tersebut menunjukkan bahwa Fapet Unsoed telah semakin dikenal oleh masyarakat. Disamping itu juga menunjukan kemampuan daya tampung yang semakin

tinggi. Satu hal yang harus dicatat adalah imbangan antarajumlah ma hasiswa baru yang masuk dengan jumlah mahasiswa yang lulus. Kaitannya adalah dengan kualitas.pengajaran yang mampu diberikan oleh Fakultas Peternakan Unsoed, baik dalam hal penyediaan sarana maupun efektivitas kelas. Karena jelas, bahwa efektivitas satu kelas dipengaruhi pula oleh jumlah maha

HUSBANDRY NO,9 - IO TH VII/I995

siswa dalam satu kelas.

Sarana dan prasarana Dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pendidikan tinggi,

fakultas Peternakan Unsoed memiliki perangkat lunak (dosen, kurikulum dll) dan perangkat keras (gedung, perkuliahan, dll). Bangun-

an fisik Fakultas Peternakan Unsoed saat ini telah mengalami penambahan dan perbaikan. Bangunan berlantai III dengan konstruksi hurufU, digunakan sebagai bangunan tempat dilaksanakannya proses belajar mengajar. Lantai III merupakan lantai yang digunakan sebagai tempat pelaksanan kuliah. Laboratorium milik fakultas peten nakan berjumlah l5 buah. Hingga saat ini, untuk mengatasi keterbatasan dana dan fasilitas praktikum, beberapa laboratorium memanfaatkan fasilitas praktikum yang ada di lapangan (luar kampus). Fasilitas tersebuut antarra lain Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk ternak potong besar, ternak potong kecil dan ternak babi, pasar ternak serta para peternak di pedesaan. Juga digunakan fasilitasfasilitas lain seperti pusat pembibitan ternak dan hijauan makanan ternak, lembaga-lembaga penelitian dan perusahaaq peternakan. Perpustakaan

milik fakultas pe-

ternakan Unsoed menempati salah

satu ruang

di lantai II

bangunan

4l I

l I


SAJIAN KHUSUS Fapet. Perpustakaan tersebut di bidang

rnenyediakan buku-br-rku

peternakan dan beberapa majalah peternakan, yang dapat dijadikan .sebagai sumber referensi bagi mahasiswa Fakultas Peternakan. Pengunjung perpustakaan adalah mahasiswa dan staff pengajar fakultas

peternakan. Pada Dialog yang diadakan antara mahasiswa dan pimpinan Fakultas Peternakan, Penangungjawab perpustakaan Fakultas Peternakan, Ir. Imam Suswoyo, MSc rnenyatakan bahwa sebanyak 95%. pengurrjung perpus-

takaan adalali mahasiswa. Sungguh satu fenomena yang patut dicatat. Saat ini perpustakaan Fapet Unsoed sedang merintis jalan kearah peng-

gunaan katalog sebagai metode peminjaman buku.

hambafan yang berarti

Ketrijakan-kebijakan Kelancaran proses kehidupan

fakultas peternakan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik menyangkut bidang akademik maupun non akademik. Demi memperlancar

kelangsungan proses akademik,

buka 3 jurusan yakni produksi, nu-

trisi dan sosek. Program Studi D3 PTUP yang

dimiliki rileh Fakultas

Peternakan,

mulai menyelenggarakan aktivitasnya pada tahun 1983. Hal tersebut sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Ke-

: 052lDJl

fakultas peternakan menerapkan

budayaan Nomor

beberapa kebijakan. Salah satu diantaranya adalah kebijakan absensi

Kept/1982 tanggal 17 November 1982, Yo Keputusan Direktur Jenderal Depertemen Tinggi Nomor : 29lDikti/Keptl1984 tanggal 17 Mei 1984. Latar belakang dibukanya

75oh. Melalui kebijakan absensi 75%o tersebut, diharapkan maha siswa lambat,laun akan mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap hal-hal yang telah diputuskan. Dalam hal ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan tujuan utama kuliah, demikian yang diungkapkan Ir. Joko Santoso, SU.

program studi D3 PTUP adalah per-

masalahan yang sering dihadapi oleh DEPDIKBUD dalam hal meningkatnya calon siswa dan mahasiswa yang memerlukan pelayanan

pendidikan. Untuk itu DEPDIK-

Usaha pengembangan fakultas peternakan dapat dibedakan menjadi duamacam, yaitu pengembangan fisik dan non fisik. Pengembangan kearah non fisik ditujukan seba-

BUD membuka program baru untuk studi diploma dan politeknik. Banyak pula calon mahasiswa yang tidak dapat diterima atau ditampung di beberapa fakultas di lingkungan

gai peningkatan kualitas fakultas

Unsoed (termasuk fakultas Peternakan), karena keterbatasan fasilitas. Sebagai ikut serta dalam memecahkan permasalahan tersebut diatas, IJnsoed membuka program studi D3 PTUP (program Studi Produksi Ternak Unggas dan Perah). Disamping itu, dengan pendirian prograrn studi PTUP diharapkan dapat membantu penyediaan tenaga ahli menengah di samping

peternakan sebagai lembaga pendidikan. Sehingga diharapkan produk-produk fakultas peternakan mampu bersaing dengan produk Perguruan Tinggi lainnya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ir. Machfudin Budiono yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Peternakan Unsoed periode 19941996 bahwa dalam pengembangan Fakultas Peternakan Unsoed ada beberapa prinsip dasar yakni : Meneruskan kebijakan-kebijakan yang lalu yang masih relevan 1.

pada saat sekarang.

2. Meningkatkan kualitas lu-

lusan melalui dua jalan

:

- Perhatian utama pada Para dosen untuk melaksanakan studY lanjut, baik di dalam maupun di luar negeri dan perbaikan sarana Pendidikan terutama perpustakaan. - Mengkomunikasikan hal-hal yang menjadi tujuan utama dari lembaga pendidikan

ini,

baik

kepada dosen ataupun mahasiswa dengan secepat rnungkin. Sehingga dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar diharapkan tidak ada 42

Y-w ';,.fuw .tq

':i@lt

D3 PTUP Pr ogram pe nge m b angan Fape t.

Penambahan jurusan yang ada

di fakultas peternakan merupakan salah satu kebijakan yang terus diu:

payakan. Mengenai jurusan ini, Ir.

Machfudin Budiono, MS menjelas kan bahwa latar belakang dulunya adalah bahwa fakultas berkeinginan menciptakan sarj ana- sarfana peternakan yang generalis, sehingga diharapkan mudah dalam memasuki

pasaran kerja. Namun dalam perkembangan lebih lanjut,

perkembangan pasar kerja menghendaki adanya spesialisasi . Saat ini fakultas peternakan Unsoed baru

mempunyai satu jurusan yakni jurusan produksi ternak, dan sedang dalam taraf mengajukan usulan

sarjana peternakan dan sain veteri-

nair sebagai upaya mensukseskan program pembangunan nasional seperti tercantum dalam REPE-

LITA IV, yaitu

mengusahakan

swasembada protein hewani. Program studi D3 PTUP telah meqialin hubungan dengan berbagai lembaga Pemerintahan khususnya Dinas Peternakan dan Lembaga Swasta (Perusahan dan KUD) yang bergerak dalam usaha peternakan Unggas dan Sapi Perah.

Kerja sama yang dilakukan adalah dalam bentuk penemPatan parra mahasiswa untuk kerja Prak-

serta menunggu persetujuan dari pi-

tek pada perusahaan tersebut selama tiga bulan secara terus-menerus. Adapun wilayah penempatan para

hak yang lebih tinggi untuk mem-

mahasiswa untuk kerja praktek HTISBANDRY No. 9 - l0 TH VII/I995


SAJIAN KHUSUS adalah : kabupaten Banyumas, Cilacap, Tegal, Kendal, Temanggung, Kuningan dan Cirebon. Me-

ngenai wilayah kerja prra(tek senantiasa diperluas pada tahun-ta-

hun berikutnya. Penempatan para mahasiswa pada wilayah tersebut diharapkan dapat memberi manfaat berupa tambahan pengetahuan dan ketrampilan beternak baik bagi perusahaan peternakan maupun para peternak kecil. Sedangkan para mahasiswa akan memperoleh manfaat berupa pengalaman yang sangat besar dalam pengelolaan ternak di lapangan.

D3 PTUP pertama kali meluluskan mahasiswanya pada tanggal

22 Juli 1986. Hingga tanggal 30 Januari 1995, D3 PTUP telah melaksanakan 50 kali Yudicium dengan jumlah lulusan

1.

144 orang.

Sampai saat ini fakultas peternakan Unsoed menyelenggarakan adm inistrasi pendid ikan tinggi yang menganut sistem satuan kredit semester (SKS), baik untuk program S I maupun D3. Sistem SKS ini baru diterapkan pada administrasi pendidikan dan pengajaran (dalam pembebanan tugas mahasiswa) dan

dalam pembinaan kegiatan tenaga pengajar. Metode administrasi pendidikan dan pengajaran sistem kredit semester ini mulai diterapkan di fakultas peternakan Unsoed sejak tahun ajaran 1980/1981. Akan tetapi SKS ini belum diterapkan

lah tersebut, sebanyak 8 orang

dalam kegiatan ko-kurikuler maha

'siswa.

adalah guru besar.

Kebijakan lain dari fakultas p+ ternakan adalah adanya forum-fo-

rum diskusi, diantaranya

Hingga di usia ke 29 ini fakultas peternakan telah mengalam i per-

gantian Dekan sebanyak 6 kali. Pe-

adalah

antara pimpinan fakultas dan maha

jabat Dekan dari, yang

siswa. Forum ini dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan dan kejelasan berbagai permasalahan baik di bidang akademis maupun non akademis.

(1974-1976), drs. Soetjipto Md

pertama hingga saat ini adalah Prof. drh. R. Djanuar (1966-1973), drh. Narsum (1977 -197 8), drh. Soetrisno (1979-

1981),

Ir.

Soemarno Mardjono

1983 - 1 989), Ir. Djoko Adisuwirjo, Ms (1989-1994) dan Ir. Machfudin (

Staff pengajar

Budiono, MS

Pada awal pendirian, sarana pe-

nunjang proses belajar mengajar masih sangat kurang. Kondisi demikian harus bisa dipahami

(I

994-sekarang).

Sedangkan program studi D3 PTUP hingga saat ini telah mengalami pergantian Direktur sebanyak tiga kali. Pejabat Direktur tersebut adalah Ir. Machfudin Budiono, MS (dua periode jabatan), Ir. Ahmad Gozali (satu periode) dan Ir. Tri Rahardjo, SU (pejabat sekarang).

karena keadaan Indonesia saat itu

masih belum stabil. Hal tersebut mempengaruhi pula pengadaan per-

alatan-peralatan penunjang. Tun-

jangan kepada para dosen pun masih sangat minim.

Kemahasiswaan

Sedikitnya jumlah dosen pada saat awal pendirian mengakibatkan banyaknya dosen terbang dari luar Unsoed yaitu dari UGM dan IPB.

Organisasi yang terdapat di

Fakultas Peternakan Unsoed, adalah Mahasiswa Fakultas (SMF),

Sistem perkuliahanpun kadang satu semester hanya sekali pertemuan

Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Himpunan Mahasiswa

dari pagi sampai sore, mengingat dosennya pun mempunyai waktu yang terbatas. Dan, praktikumnya

Program Studi D3 (HMPS). Disamping itu terdapat ula 19 unit kegiatan tingkat fakultas. Unit-unit tersebut

kadang mengikuti dosen tersebut ke UGM atau ke IPB.

triga bidang, penalaran, minat bakat dan

dikelommpokkan dalam

kesejahteraan yang dikoordinir oleh

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman memiliki 143 orang staf pengajar. Dari jum-

SMF. Unit-unit inilah yang menjadi u.iung tombak SMF. (Sri

Pujanti A)

Ptl?ctro*or&ptNERBlT

LIBERTY ;1 .. q\l i{ Paa \,\rr0aN 7. :3 FJP-S??.aj'5;i&HI,r5i4q.&:

is rpvrc#}\a\, l) }c6. AlAa'r

1,r-:

r;l;. ;,;:l:I

55 i I

:,.

I

PERCETAKAN & SABLON

gNGGil PilNflNG

%tr

35127 JL. JATIWINANGUN GG. BIMA NO. 80 PURWOKERTO 53114 IIUSBANDRY No. 9 - l0 TH VII/1995 E

I

sepaqsi wama dengan la$er scanner

/

plate making

/

line;raster black & white

/

+J


SAJIAN KHUSUS

KALAU BISA.... .nlhJ:'ilffi: I

Fakultas kita mengarungi kehidupan pendidik-

an tinggi. Banyak sudah yang telah berubah. Apakah perubahan-peru-

E

bahan yang terjadi

merupakan kelanjutan pengembangan fakultas peternakan yang terdahulu ? Sehubungan dengan ini, reporter Husbandry Ary dan Arif menghubungi Prof Drh. Djanuar (saat ini rektor Unwiku-red) salah seorang yang terlibat dalam proses kelahiran fakultas peternakan Unsoed.

Husbandry : Bagaimana kondisi Fapet semasa Bapak

(D) lebih megah di bandingkan ketika pertama kali berdiri. Saat itu semua masih serba sulit dan sederhana. Hanya saja kesederhanaan dan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada tidak mengendorkan

semangat mahasiswa dan pengaJarnya.

H : Bagaimana kondisi kegiatan mahasiswa Fapet saat itu ? D : Organisasi massa tidak boleh aktif di kampus. Dan politik praktis dilarang masuk ke kampus. Kalau saat ini saya tidak tahu.

H : Apa pendapat Bapak tentang Fakultas Peternakan Unsoed saat ini, Pak ? D : Baik. Buktinya tidak ada lagi yang minta tolong dan saran kepada yang tua-tua ini.

(H) : menjabat dekan dibandingkan sekarang

Prof. Djanuar : Saat ini fakultas Peternakan sudahjauh

?

H : Bagaimana hubungan Bapak dengan Fakultas Peternakan Unsoed saat ini, Pak

?

D : Jauh. Saya sepertinya tidak ada artinya lagi. Padahal saya masih

punya sesuatu, meskipun bukan materi yang masih bisa saya berikan

kepada mahasiswa Fapet. Tapi, nampaknya sudah tidak ada ternpat. Biar saja saya disini (Unwiku Pur-

rvokerto-red).

H : Mungkin ada pesan, saran dan masukan dari Bapak untuk Fapet Unsoed, Pak ?

D : Wah... apa masih didengar ya. Saya kog tidak yakin. Beegini saja, saya hanya pesan janganlah hubun gan antar a saya den gan faku l-

tas Peternakan ditutup. Begini-begini saya ikut mendirikan. Kalau

bisa, saya juga menginginkan

adanya semacam studium general dengan mahasiswa secara rutin. Itu

kalau bisa. Masih ada yang dapat saya berikan kepada Fapet Unsoed. Tapi saya tidak banyak berharap. Minimal ada jembatan antara pendahulu-pendahulu Fapet dengan Fapet Unsoed saat ini.

nakan juga dilibatkan secara lang-

FAPET UNSOED DIMATA DISNAK BANYUMAS engabdian masyarakat Fakultas Peternakan Unsoed selama ini sudah baik, namun akan lebih baik bila semua program-pro-

gram yang sekarang

ini

diarahkan

dan berinteraksi dengan dinas peter-

nakan sehingga tidak berjalan

sendiri- sendiri. Demikian pendapat

Ir. Purbintoro, kepala dinas peternakan Kabupaten Banyumas. Hubungan kerja yang baik antara fapet Unsoed dan Dinas Peternakan,

baik secara administratif maupun secara pelaksanannya, rnenurut pi-

hak Dinas Peternakan masih belum serasi. Hal ini menurut Bapak Purbintoro dikarena salah pengertian. Dinas peternakan sebagai aparat Pe-

merintah memakai UU DEPDAGRI 5/1974 tentang adanya penguasa tunggal yaitu PEMDA BUPATI sebagai penguasa penuh. Se-

bagai staff Bupati, pihak Dinas Pe-

ternakan tentunya harus melaksanakan kebijaksanaan itu. Sedang-

kan Unsoed (Fakultas Peternakan44

red) tidak.

Ada hal yang belum bisa samasama dimengerti, misalnya, Unsoed

mau kedaerah (fakultas peternakanmisalnya), pasti ada instansi atau

dinas yang diserahi oleh Bupati un-

tuk mengurusinya. Permasalahan inilah yang terkadang dianggap mempersempit ruang gerak Unsoed (fapetred). Bukan berarti dari pihak Dinas Peternakan mau ikut campur, tetapi Pemda membuat aturan yang membuat Dinas Peternakan mengurusi bidang peternakan.

Dinas Peternakan mengharapkan adanya kerjasama dengan pihak

Fakultas Peternakan terutama dalam hal pembinaan-pembinaan kelompok-kelompok peternak.

Salah satu bentuk kerjasama antara Unsoed (Fapet-red) dengan Dinas Peternakan adalah program

KKN. Sebaiknya dalam breefing (coaching-red), pihak Dinas Peter-

sung. Tujuannya adalah agar arah kebijakan Pemerintah dapat dinformasikan dari Dinas Peternakan kepada mahasiswa. Selama ini yang terjadi adalah, mahasiswa baru berkonsultasi kepada Dinas setelah ada permasalahan di desanya. Seandainya Dinas Peternakan dilibatkan dalam breefing KKN, maka penyusunan program-program KKN itu dapat sesuai dengan arah pembangunan, sehingga lebih efisien. Harapan dari Dinas Peternakan terhadap Unsoed (Fapet-red) adalah adanya saling pengertian tentang kebijakan masing-masing, tidak ada istilah bahwa Dinas Peternakan mempersulit. Selama ini hubungan Fapet Unsoed dengan Dinas Peternakan sudah baik. Namun masih kurang serasi dan kurang mesra. Dinas Peternakan masih mengharap-

kan hubungan yang lebih erat karena keberadaan fapet bagi Dinas

Peternakan rnerupakan keberuntungan bagi Dinas Peternakan. (Rini,

Edi)

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. VII/1995


d

SAJIAN KHUSUS

PERTANYAAN BUAT ALMAMATERKU Oleh : Sp. Aryani dalah sulit untuk mengerti dan memahami diri sendiri. Disinilah kita b"utuh pihak lain. Disinilah l-I lkita butuh teman. That's whal friends is for. Karena sulit bagi kita untuk melihat diri sendiri. Cennin seribu hanya akarr menuniukkan diri kita secara fisik. Tidak secara batin. Padahal unruk mengerti dan memahami diri sendiri, kita lebih membutuhklan kenal secara batin. Satu pertanyaan yang saya yakin bahwa kita semua akan kesulitan dalam menjawabnya yaitu "Sudahkah -anda anda mengerti dan memahami diri sendiri ?" Saya angkat topi, bagi anda yang denganjujur dan cepat menjawab bahwa anda sudah mEngerti dan mema-

hami diri sendiri. Tanpa barrtuan teman ataupun piliak lain. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman adalah sebuah keluarga. Keluarga yang mempunyai jiwa_dan_raga. dan raga. Secara raga, dapat dilihat drlthat Jlwa kondisi fisik yang semakin haii semakin mggah dalam berbenah. Namun cukupkah fakultas peternakan dikenal secara raganya saja ? Masih ada hal yang-iauh lebih penting dari pada kenal secaralaga yaitu mengenal, mengerti dan mema hami jiwa fakultas peternakan. Untuk mengerti dan memahami j iwa fakultas peternakan. tidaklah cukup hanya dengan membaca sejarahya. Tidak cukup lianya dengan bercermin dari bangunannya saja. Karena penampakan luar terkadang menipu. Satu hal lagi bahwa sangat manusiawi sekali, jika dalam proses mengerti dan memahami diri sendiri kita membutuhkan bantuan pihak lain. Demikianjuga dengan Fakultas Peternakan. Balrtuan tersebut bukan dalam hal materi. Pandangan-pandangan, pendapat, saran, ataupun kritik merupakan modal utama dalam pengenalan pribadi. Biasanya, pihak yang mampu mem. berikan modal tersebut adalah pihak-pihak yang telah berpengalaman dan lebih mengerti. Istilahnya, telah banyak makan asam garam kehidupan. Contoh nyata, seorang anak. Proses pengenalan dirinya, dipengaruhi oleh pihak- pihak diluar pribadinya. Baik lingkungan teman, sekolah, masyarakat dan yang terutama adalah keluarganya dalam hal ini adalah orang tua. Tidak ada orang tua di dunia ini yang menginginkan anaknya menderita. Sehingga bimbingan dan saran senantiasa diberikan. Namun biasanya, adalah sulit untuk bisa menerima masukan. Apalagi masukan yang bersifat destruktif. Dan sekali lagi, hal ini manusiawi. Dalam HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. Vllll995

upaya pengenala.n- jiwanya jelas bahwa Fakultas peternakan membutuhkan b_antuan pihak luar. Hebat, jika dalam mengenal pribadinya, fakultas peternakan-tidak membutuhkan bantuan pihak iain. Pertanyaan untuk fakultas tercinta. Sudahkah anda

mengenali diri sendiri ? Butuhkah anda bantuan dari pihak lain sebagai upaya mengenali diri sendiri ? Diatas

tertulis bahwa fakultas peiernakan adalah

sebuah

keluarga. Tidak berbeda dengan keluarga-keluarga pada yTumly,a, Fakultas .Peternakan juga-mempun ai le-

luhur. Mereka adalah pendiri-pendiri ataupun orallg-

orang. yang terlibat dalam proses pendiriahnya. LaIu apakah makna leluhur bagi fhkultas peternakan ? Bagaimana kalau jawabannya sebagai reman dalam ? Ataupun sebagai orang tua telhadap anaknya ? Karena bagaimanapun juga meieka adalah yang me[ahirkan. Jelas bahwa meie[a menserti dan ineriahami tentang fakultas peternakan. Terut-ama dalam hal nilainilai luhur yang dikandung oleh fakultas

arti luas

peternakan. Bukankah fakultas peternakan meruoakan lembasa oendidikan

dimana putri-put.a nege.Iteicinta sebagai generasi penerus bangsa dididik ?

Banyak hal yang terkandung dalam

jiwa fakuultas

peternakan sebagai lem-

baga pendidikan. Sudahkan jiwa-jiwa tersebut terpatri dalam sanubari semua unsur pembentuk fakultas peternakan sebagai sebuah lembaga pendidikan ? Kita butuh bantuan orang untuk membantu kita mengenali diri sendiri. Sebelum semuanya terlambat. Sepedas apapun kritikan, merupakan masukan.

Bersama-sama sebagai sebuah keluarga kita mengolahnya. Bersikap menutup

pintu rapat-rapat terhadap masukan adalah sifat kanak-kanak. Fakultas Peternakan sudah berusia29 tahun lebih. Sudah waktunya membuka lebar-lebar saluran-saluran masukan sebagai

modal bercermin. Sudah waktunya menghargai para pendahulu sebagai upaya mentransfer nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Sebelum semuanya terlambat. Sebelum kita semakin tidak mengerti dan memahami diri kita sendiri. Sudah waktunya belajar menerima masukan dari orang lain, dari teman dari sahabat dan dari orang tua. Sebenarnya, orang yang bijaksana dan mau maju adalah orang yang mau menerima masukan. Baik konstruktifmaupun destruktif. Karena keduanya sama, yakni masukan. Tinggal bagaimana kita mengolahnya sebagai upaya perbaikan dan pendewasaan pribadi. 45


LABORATORIUM PENGARUH PERBEDAAN JENIS ALBUMEN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR UTUH AYAM RAS PETELUR Telur.merupalan bahan pangan yang bersifat perishabte. ta mu dah busuk. Karenanya perlri penanganan _pengawetan. pengawetan memiliki prinsip.mempertahankan Ce dan gas-gas la'in yang merup-akan hasil reaksizat organik serta mencegah penguapan air dari dalam telur. Cara pehgawetan telur ataE penga_ ruh beda jenis albumen dan lama penyimpanan menarik'Agu:s BudiWaluyo untuk menelitinya. Albumrin y'ang digunakan aiialah albumen ayam ras, itik dan ayam buras. Berikut ini hasil peneli tiannya yang telah kami rangkum dan edit. (red) '

elur merupakan bahan makaini di. r- karenakan zat yang bergizi dan dibutuhkan untuk pertumbuhan makhluk hidup terkandung di dal amnya. Zat gizi ter sebut, protein, lemak, mineral dan vitamin. Protein telur merupakan protein yang memiliki susunan asam amino essensial yang lengkap. Namun disamping itu telur mudah mengalami kerusakan. Penguapan air dan gasgas yang mudah menguap seperti COz serta masuknya mikroorganisme melalui pori-pori telur merupakan penyenan yang bermutu. Hal

menghambat pergerakan mikroorgisme. Sedangkan sistem pertaha

nan secara kimiawi dari albumen disebabkan adanya berbagai bentuk

protein yang bersifat merugikan mikroorganisme.

Albumen secara alami merupakan bahan anti mikroorganisme

yang efektif sifatnya. Albumen merupakan cairan kental yang mudah kering dan lengket. Dengan sifat di atas menyebabkan albumen

memiliki nilai Aw (water activity)

Guna menghambat kerusakan yang dialami

telur perlu dilakukan

pengawetan. Pengawetan dapat dilakukan dengan cara pelapisan "water glass", pelapisan

jenis albumen dan lama penyim-

panan hingga empat minggu belum menunjukan pengaruh bersama ter-

hadap nilai HU. Dengan kata lain, telur yang dilapisi albumen telur ayam ras, itik dan ayam buras mempunyai nilai HU yang relatif sama

dalam lama penyimpanan

empat minggu. Kondisi ini dikarenakan ketiga jenis albumen yang digunakan mempunyai kemampuan yang relatif sama. Bahan albumen yang digunakan sebagai

yang berpengaruh terhadap tinggi putih telur dan penurunan berat telur.

Telur Pengawetannya dengan menggunakan " Telur " pula

ikroorganisme dapat bersifat fi sik

dan kimiawi. Perbedaan albumen kekentalan

dari setiap lapisan putih telur merupakan salah satu cara

Haugh Unit. Penelitian Agus Budi Waluyo menunjukan bahwa antara

mampu menahan penguapan gas COz dan uap air

Prinsip pengawetan telur utuh dengan menggunakan albumen adalah memanfaatkan sifat albumen. Peranan albumen dalam mel indun gi telur terhadap serangan m

gar adalah dengan mengetahui

pengawet, ketiganya

dengan parafi n, pencelupan dalam minyak ke-

menggunakan albumen.

Salah satu tolok ukur dalam penilaian terhadap kualitas telur se-

'

babnya.

lapa, pengawetan dengan tanin, pencelupan dalam air kapur dan

Haugh Unit (HU)

fisik untuk

Jenis albumen seba-

yang rendah.

gai bahan pengawet telur utuh ber-

Aw rendah maka mikroba akan terhambat pertumbuhannya. Setiap.albumen dari masing-masing jenis telur unggas

hadap nilai HU Telur ayam ras memberi rataan nilai HU relatif lebih rendah dibanding kedua telur lainnya. Rataan nilai HU ayam ras

Pada kondisi

mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Dari perbedaan ini di-

harapkan dapat memberikan pengaruh yang berbeda sebagai bahan

pengawet telur utuh pada larna penyimpanan yang sama.

pengaruh sangat nyata (P<0,01) ter-

sebesar 50,415 sedangkan telur itik dan ayam buras masing- masing se-

besar 56,429 dan 55,049. Laju penurunan yang relatif lebih besar diduga disebabkan oleh kemam-

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. Ytlll995 I


LABORATORIUM puan albumen ayam ras dalam

penumnan berat telur. Karenanya dapat digunakan dalam penilaian telur secara eksterior.

mempertahankan kualitas telur utuh

se.lama penyimpanan empat mlnggu.

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa interaksi ienis albu-

Lama .penyimpanan sendiri

mempunyai pengaruh tehadap nilai HU. Ini didapat dalam u.ji analisis ragam (P<0,01). Selama penyirn pallan, telur yang dilapisi albumen mengalami penurunan nilai HU. Penentuan nilai HU ini ditentukan oleh ukuran berat telur dan tinggi albumen. Tingginya nilai HU me-

udarq ventilasi, udara ruang penyimpanan dan pori-pori kulitlelur. pH Putih Telur Perubahan kualitas telur teru-

men dan lama penyimpanan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap penurunan berat telur. Dengan

tih telur merupakan sistem pertahanan telur setelah kerabang dan

kata lain antara jenis albumen dan lama penyimpanan belum menunjukkan pengaruh bersama terhadap penunman berat telur selama penyimpanan empat minggu. Sedang-

membran kulit telur. Apabila perubahan dilihat secara kimiawi maka semakin lama penyimpanan pH putih telur akan semakin tinggi atau semakin alkalis.

tama terj adi pada putih telumya. pu-

nunjukkan kualitas, telur yang tinggi. Demikian sebaliknya. Rendahnya nilai HU disebabkan oleh semakin rendahnya kuali tas putih telur selama penyimpanan. Artinya selama penyimpanan kekentalan putih telur akan mengalami pengenceran. Ini dikarenakan oleh pecahnya serabut-serabut mucin dan proses penguraian enzimenzim yang berada dalam telur. Kualitas telur yang dilapisi aL bumen, setelah disimpan empat minggu dan dilakukan grading masih dikategorikan cukup baik. Hasil penelitian menunjukan rataan nilai HU telurtersebut padaminggu ke empat sebesar 30,40. Dengan demikian telur yang disimpan se lama empat minggu masih layak dikonsumsi. Kondisi putih telur ke lihatan ielas namun kurang teguh.

kan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap penurunan berat telur. Ini berarti selama penyimpanan hingga empat minggu lelur mengalami penyusutan berat. Penurunan berat tersebut disebabkan oleh penguapan air dan bebas-

Tdftl.:.liii J-is::i

ngan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap pH putih telur ayam ras selama penyimpanan. Hal ini berarti albumen ayam ras, itik dan ayam buras menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda terhadap pH putih telur ayam ras selama penyimpanan hingga empat minggu.

RaIffi

;1:,:1,1,:.,11,;;:,,1,1;1,:,;1

Albri :|:::l:::|:;.:::::::::::::::::]::it:::.:.:.:.:.:.:.:.:t:.j::t:.

,t.fiyamiii,ari.i'i'i'i.;ii.i.

;aixi4$g,

-*;;2;8;?,9

:::lllk:l:j:i::::::i:::::::::::::i::::::i:i:ii:i:::

i.fti63ii.j0

!;1i,i:i,i;

,,'Aym.:buias..,

..0i1$,28,

:1:;2I,8$

R$t

Hasil penelitian menunjukkan interaksi antar jenis albumen de-

.:::.:.r.r:

::,:,:,:,::,,,,,,,:l$t7:47. ..',,,,,,',...'.,....l.,;0S513.;:ii;iiii.iiliiii:lii4il,67|r:iirii:tit::.Ii;i8574,,

Kuning telur masih berada di tengah dan masih utuh walaupun se makin membesar. Penurunan Berat Dalam proses penyimpanan so lain nilai HU berubah terjadi pula

,, .,ii

nya COz, amonia dan FLS dan gasgas lain selama penyimpanan. So makin lamatel'ur disimpan akan ss makin cepat proses penguapan yang ada di dalam telur. Kecepatan penyusutan telur tergantung pada suhu dimana telur disimpan, kelernbaban

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/1995

Albumen itik setelah disimpan empat minggu menunjukkan nilai pH yang paling baik. Nilai pH yang tidapat seb esarT ,53. Sedangkan pada ayam ras sebesar 7,71 dan albumen ayam buras sebesar 7,63. Kondisi ini dikarenakan albumen itik lebih mampu menahan penguapan C Oz hingga lama penyimp anan empat minggu dan mempunyai kualitas yang lebih baik khususnya kekentalannya. Albumen itik yang le bih kental disebabkan oleh intensitas produksi itik yang lebih rendah dibanding ayam ras serta perbedaan antar bangsa. (Dinah) 47


LABORATORIUM

PEM

ZE,OLIT DALAM RANSTIM AYAM NIAGA PEDAGING

Kebenaran dari asumsi tersebut

mehdorong penulis untuk melaku-

kan penelitian dengan menambahkan zeolit pada ransum ayam niaga pedaging. Tujuannya adalah agar dapat diperoleh informasi tentang pertumbuhan, berat akhir dan berat karkas ayam niaga pedaging pada beberapa tingkatan penambahan zeolit dalam ransum. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat penggunaan zeolit yang iraling tepat dalam

Ir. Juni Andriyani Breeding, feeding dan management yang dikenal sebagai segitiga produksi mempunyai peranan yang sangat besar. Ketiganya mempunyai proporsi tersendiri. Pemberian ransum termasuk ransum tambahan memerlukan perhatian khusus, sebab akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan. Diperlukan ransum yang berkualitas baik dan juga pakan tambahan agar diperoleh peftumbuhan yang cepat. Penambahan zeolit dalam ransum ayam niaga pedaging diduga akan dapat meningkatkan pertumbuhan.

eolit adalah senyawa aluminium silikat dengan struktur

Ulangan

dapat memperlancar proses pencer-

naan makanan. Dengan demikian berarti daya cerna terhadap nutrien akan me ningkat, akibatnya pertum-

buhan akan meningkat pula.

Pengaruh Penggunaan Zeolit Dalam Ransun Terhadap Pertumbuhan Ayam Niaga Pedaging Mingguan (gram,/ekor/minggu) Perlakuaa:,::'

--

.20

'

'. ?10

Z5:.:.

.:I

242,55

u

II

rv

239,76 24.t,26 241,64

271,46 239,04

Rataan

241,30

249:;20

?50i,w 736,26

7'20

Z15

2469'

240,53 248,65 236,89 235,95 251,03 242,35 255,21 2?7,9r

243,46

245,92 ,"""':'241,97

247.29 235,a7 244,55

Tabel 2. Rataan Konversi Ransum,' Berat Badan dan Konversi Pakan Per ,: :. Ekoi selama,Penelitian

".

"

Perlakuan,,:,,' Konsumsi:Ransum

.za Z5 z-10

215 220

48

.

4,394 4,382 4,603 4,7ffi 4.709

Ayam niaga pedaging umur dua

minggu sebanyak 80 ekor dibagi menjadi 20 unit. Tiap unitterdiri dari

ditambahkan dalam ransum akan menyerap unsur hara dan vitamin yang dalam proses pencernaannya akan berinteraksi dengan enzim dalam lambung. Penambahan zeolit dalam ramsum berasumsi dari fungsinya tersebut, dan diharapkan

(terutama Na dan Ca) yang daat meningkatkan pertumbuhan dan menetralisir NH:. Kandungan zeolit tersebut diduga dapat meningkalkan pertumbuhan, berat akhir dan berat karkas ayam niaga pedaging apabila ditam-

I.

Materi Penelitian.

bahkan dalam ransum. Zeolit yang

berpori yang berisi kation dan molekul air. Aluminium silikat yang terdapat dalam zeolit terhidrasi dari logam-logam alkali dan alkali tanah

Tabel

ransum.

:

Berat

Badao

KonVersi Ransum

1,?81

2,54 2,46

|,7 40

2,65

t,133 1;758

2,67

t,694

2,78

empat ekor ayam dan ma-sing-masing unit mendapat satu perlakuan secara acak dengan ulangan empat kali. Rancangan percobaan yang

digunakkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuannya adalah pemberian zeolit dalam level yang berbeda yakni 0 persen, 5 persen, l0 persen, 15 persen dan 20 persen. Pakan dasar yang digunakan dalam bentuk butiran. Model kandan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang sistim liuer. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan, berat akhir dan berat karkas. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Apabila diperoleh perbedaan antar perlakuan, maka dlakukan Uji Dannet dan Uj i Faktorial Sederhana (Si mple Faktorial Analysis). Pengaruh Perlakuan

Soeharsono (1976) mengatakan bahwa untuk rnengetahui kecepatan pertumbuhan yang dicaPai oleh hewan percobaan (ayam niaga pedaging), diukur pertumbuhan berat badannya dengan menimbang

ayam yang

diteliti

berdasarkan

satuanwaktu tertentu.

'Iabel

I menunjukkan bahwa ransum yang diberi tambahan zeolit sebanyak 0-20 persen menghasilkan

pertumbuhan yang tidak jauh berbeda. Setelah dilakukan analisis ragam, dapat diketahui bahwa ter-

HUSBANDRY No. 9 - 10 TFI. VII/1995


LABORATORIUM Rataan Berat Akhir Ayam Niaga Pedaging Umui

Tujuh Minggu Dibawah Pengaruh Penggunaan Zeolit Dalam Ransum (grarniekor)

Rataan

z0

z5

zt\

zl5

z2o

1733,94 1788,38 1766,59 1722,63 1740,50 1686,11 1682,s0 1695,00

1687.13

1732,91 1780,83 174A,28 1758,30

1693,85

I

1776,69

1749,t3 1793,06 17t4,38 n31,25 t712.50 t762,88 1822.50 t597.tg

t725.94

t936,3

nyata terhadap berat karkas.

Perlakuan Tidak Berpengaruh Nyata

P*lrkr* Lllangan

r II Iil ry

niaga pedaging tidak berpengaruh

Kesimpulan yang dapat diambil drari penelitian tersebut adalah tidak adanya pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan, berat akhir dan berat karkas ayam niaga pedaging. Hal ini diduga terjadi karena kandang yang digunakan adalah kan-

dang sistem litter. Penyebab lain Tabel 4. Rataan Karkas Ayam Niaga Pedaging Umur Tujuh Minggu Dibawah Pengaruh Penggunaan Zeolit Dalam

Ransum(BJam/e\o,I],

Perlakuan

urangan z0'

r il III IV Rataan

z5

,

,

210

nyata penggunaan zeolit pada ran-

z2A 1317,10

t305.t0 1389,50

I 128,10 1284,95

sebesar lima persen menghasilkan

sum tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan,

berat akhir yang lebih tinggi daripada ransum dengan tingkat pembe

meskipun terdapat perbedaan pertumbuhan mingguan.

rian zeolit yang lain. Namun dari

Tabel 2 menunjukkan bahwa penambahan zeolit pada ransum ti-

juk bahwa penggunaan zeolit dalam

hasil analisis ragam didapat peturr ransum ayan niaga pedaging tidak berpengaruh nyata terhadap berat akhir ayam niaga pedaging umur tujuh minggu.

dak mempengaruhi konversi pakan.

Ini

berarti bahwa adanya zeolit

dalam ransum mempunyai et'isiensi yang relatif sama dalam selnua ransum. Hal ini sesuaidengan pendapat Komar dalam Suganda (1989) yang menyatkan bahwa pengeluaran zat hara dan vitamin dalam lambung

akan mengalami keseimbangan kimiawi sehingga ransum yang dipakai .dapat lebih efisien dan pemakaian ransum lebih ekonomis.

Hasil penelitian ini

'

Pemotongan ayam niaga pedaging dilakukan pada akhir minggu ke tujuh dengan melakukkan penimbangan karkas yang diteliti. Karkas yang diambil (dipo tong) sebanyak 50 persen dari seluruh ayam yang diteliti. Rataan berat karkas dapat dibaca pada tabel berikut.

Tabel diatas menunjukkan

berbeda

dengan penelitian terdahulu yang menyataka bahwa berat akhir ratarata ayam niaga pedaging umur enam minggu adalah'sebesar 1700 grarn. Hasil yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan lokasi penelitian dan strain yang digunakan. Pada tabel diatasterlihat bahwa

ransum yang diberi tambahan zeolit

bahwa ransum yang diberi tambahan zeolit sebanyak lima persen menghasilkan karkas yang berat dibandingkan dengan ransum yang diberi tambahan zeolit pada tingkat yang lain. Meskipun demikan perbedaan tersebut tidak nyata setelah diuji secara statistik. Hasil analisis

ragam menunjukkan bahwa penggunaan zeolit dalam ransum ayam

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/I995

I

zts,

1394,60 1405,60 t3222A 1335,20 1201.40 1252.00 I 166.60 I 145.00 t2t2,6o 1411,60 t727,80 1354,50 1290.00 1385,00 1308.05 t4t 1,40 1274,65 1363,55 1256,28 l3l I,53

adalah pakan yang digunakan merupakan pakan jadi berbentuk butiran

yang sudah mengandung energi, protein dan mineral yang cukup un-

tuk memenuhi kebutuhan. Sesuai dengan pendapat Mimato yang dikutip oleh Mumpton dan Fishman (1977) bahwa penambahan mineral zeolit sampai batas tertentu kedalam ransum ternak babi, ayam maupun ruminansia yang sudah terpenuhi kebutuhan zat-zat makanannya terutama protein dan energi. Ini berarti bahwa zat-zatmakanan yang dikonsumsi oleh ternak tersebuut digunakan secara efisien untuk pertumbuhan dan produksi lainnyajuga untuk mencapai berat akhir yang

tinggi. Selain itu hasil penelitian ini juga dipengaruhi oleh penggunaan strain dan umur yang seragam. Sesuai dengan pendapat Easary O974) yang dikutip oleh Tohir (1982) bahwa pada umur yang sama akan ditunjukkan berat karkas dengan kisaran yang sama. Akan tetapi pada umur yang bebeda akan ditunjukkan berat karkas yang berbeda nyata.

Saran penulis, apabila peternak menggunakan ransum jadi berbentuk butiran dan kandang sistem litter, maka pemakaian zeo- I it dalam ransum tidak harus diberikan. Hal ini disebabkan karena ha-sil penelitian membuktikan tidak adanya pengaruh nyata dari pemberian zeolit (pada ransum jadi) terhadap pertumbuhan berat akhir.dan berat karkas. Penulis adalah staf oeneaiar laboratorium embriologi dafi histologi Fapet Unsoed.

49


WARTA

SAFART REKTOR UNSOED

KE BI'MI 'TAPTS' erjasama pelaksanaan

Tri Dharma Perguruan Tinggi khu su snya d ibidang peternakan antara ketiga instansi dilaksanakan selama limatahun. Realisasi kerjasama tersebut dilaksanakan di Propinsi Lampung.

LAII{PUNG

Usaha peningkatan sumber daya manusia dan pelaksanaan link and match Unsoed telah maju selangkah lagi dengan adanya ker;asama segr t.iga antana Unsoed, Unrversitas Lampung dan pemda Dail i Lam_

pung.

Naskah. Kergasama

tensebut telah djtandatangani

masing_mas_

ing pihak, dalam hal ini Prof. Dr" Soebardi As. SE (rektor Un_ soed ) , Al husni duki Hamim, SE, MSc ( rektor Unj l a ) dan pudgono pranyoto (Gubenur Lampung). Penandatanganan naskah kergasama inr dilakukan pada tanggal 22 Oktober 1994 di Komplek Guber^nuran propinsi Lampung. Berikut Safari Rektor Unsoed yang di laporkan oleh

Program.yang mengarah bidang peternakan ini tentunya merupakan tantangan bagi Fakultas Peternakan

Unsoed. Dinamika dari program tersebut tergantung dari kemampuan, keberanian dan pengabdiar setiap civitas academica Fapet Unsoed. Satu hal yang menjanjikan adalah apabila suatu paket

Tri

Raharjo Sutardi

Tapis sebenarnya merupakan nama kain tradisional masyarakat Lampung yang merupakan hasil seni tenun atau songket bercorak khas. Itulbh sebabnya tapis meru pakan trade mark propinsi Lampung. Harganya bisa mencapai ratusan ribu.

hingga tahun 2000. Dari Unisab per-

jalanan diterus-

kan ke kota Bandar

Lampung menuju kampus Unila.

Kampus Unila tampaknya sudah integrated dengan luas 75 hektar dan j um lah maha-

siswanya 10.000 orang. Separoh dari jumlah mahasiswanya kuliah di FKIP selebihnya kuliah di tujuh fakultas, yaitu Ekonomi, Hukum, Fisip, Pertanian, Teknik, Mipa dan Politeknik Pertanian. Rombongan melakukkan dialog dan ramah tamah dengan rektor dan pimpinan Unila

yang dilanjutkan

dengan peninjauan laboratorium poli-

kegiatan telah disetujui kedua belah

teknik Unila.

pihak dana akan

Da-

lam dialog terbuka peluang dari kedua belah pihak untuk saling mengisi di bidang IPTEK serta

mengucur dari Pemda Dati I Propinsi Lampung.

Untuk menja-

dimungkinkan

wab tantangan tersebut sekaligus dalam rangka penanda- tanganan di atas, pihak

adanya pertukaran mahasiswa dan dosen ke masing-mas-

Unsoed yang terdiri

ing perguruan ting-

dari Rektor, PR I,

gr.

Dakan Fapet, Ketua

Program 'Studi D: Di Wav Kambas PTUP, KepalaLaboRektor UNSOED disambut dengan karangan bunga. ratorium Produksi Perjalanan safari rektor Unsoed Ternak Potong, Kepala Lab. Proberserta rombongan diawali ke duksi Ternak Domba Kambing KeKampus Universitas Saburai, yang linci dan seorang Staff Laboratomerupakan salah satu PTS di Lamrium Reproduksi Ternak melakupung. Yang cukup membanggakan kan orientasi lapangan. Orientasi ternyata rektornya adalah salah seyang dapat disebut perjalanan safari orang Guru Besar Unsoed, Prof. Dr. ini berlangsung pada tanggal22 - 25 Narsum. Di sana rombongan memOktober 1994. peroleh penjelasan tentang rencana Safari di Bumi "tapis" pengembangan kampus Unisab 50

Kuda Iaut jantan bunting

Perjalanan rombongan Unsoed dilanjutkan ke UPT Dirjen Perikan-an yaitu di

Balai Penelitian Budidaya Laut yang berlokasi di desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten

Lampung Selatan. Di tempat ini rombongan di jamu makan siang oleh Keluarga Alumni Unsoed di Lampung yang berjumlah 50 orang.

HUSBANDRY No. 9 -10 TH.

yllll995


WARTA Setelah makan siang rombongan diajak berkeliling meninjau lapangan budidaya teripang, ikan kerapu, kepiting, kerang raksasa dan kuda laut. Selama peninjauan kepala

Balai Penelitian Budidaya Laut rnenjelaskan bahwa tugas balai ini

cukup berat, karena produk laut yang diambil oleh balai nelayan terbatas dan sudah dipandang sebagai komoditi potensial. Oleh karena itu

Balai tersebut diberi tanggung

jawab untuk membudidaya-

kan/menangkarkan agar produk laut tersebut tidak punah. Satu hal yang menarik, berbeda dengan kebiasaan individu betina yang bunting menurut informasi kepala balai, kuda laut yang juga menjadi simbol Pertamina ternyata yang jantan yang bun-

ting.

bulat bila intinya setengah bulat

maka jadilah mutiara setengah bu lat.

Berbicara mengenai perairan Lampung Selatan ini memangcocok untuk pengembangan atau budidaya kerang mutiara yang memerlukan persyaratan laut yang tenang, jernih dan tidak terpolusi. Sambil kembali ke darat rombongan melihat kerangkerang mutiara yang diikat/dijepit

Lampung.

pada suatu penggantung segi empat yang kemudian secara paralel penggantung tersebut digantungkan pada tali yang diikatkan pada pelampungpelampung yang sudah disediakan, sehingga yang tampak dipermukaan adalah pelampung-pelampung yang berwarna putih dan di bawah pelampung itulah kerang-kerang mutiara

PT UMAS JAYA LAMPUNG

.i'*'. 'twre iiTnry& i :.

Safari dilanjutkan ke PT Khiyoko

speed boat perusahaan selama 15 menit. Rektor dan rom-

F'J..r\

--

:'

dan diterima Mister Nakamura. Kegiat-

Jum'at, 13 Oktober 1994 rombongan berpisah. Rektor dan PR I

menghadiri Upacara Dies Natalis TINILA sedang rombongan Dekan dipandu ke desa Poncowati Kab. Lampung Tengah untuk meninjau pola PIR Sapi Po: tong. Plasma memelihara satu paket yaitu 3 ekor sapi PO ffi dan pakan didapat dari inti. Keuntun-

il : '*s'

": $,iN

h.

\N:

$

\\r

.t:.$

.,$

':.;{'

* r f &:

bongan sampai disuatu perkampungan baru di perairan Lampung Selatan

yaitu PT Khiyoko Shanju Indonesia

TENGAII

u' t\t' ::: t*ry

Shanju Indonesia sebuah perusahaan PMA Jepang yang memproduksi mutiara di perairan Lampung Selatan. Dengan menumpang

alumni Faperta Unsoed. Ia bekerja sebagai Kadisbun Kebupaten Lampung Selatan. Alumnus tahun 1979 Ir. Endro Sudarsono, wiraswastawan yang berhasil merupakan alumnus Fapet yang paling senior. Pelindung KA Unsoed Daerah Lampung adalah Gubernur Lampung Bapak Pudjono Pranyoto. Selamat bekerja KA Unsoed Daerah

gan petani setelah

dikurangi biaya

pakan dan lainnya berkisar antara Rp 75.000,- hingga Rp 200.000,- per periode (empat bulan) tergantung besar kecilnya sapi.

Keriasama Segitiga Penandatanganan noskah kerjasama segitiga.

an pokok perusahaan ini ada tiga filacam, budidaya kerang mutiara, produksi mutiara d6ngan memasukkan inti pada kerang yang sudah dewasa dan pemeliharaan kerang di laut. Dijelaskan pula bahwa kerang yang ada di Indonesia memiliki ukuran yang lebih besar dari kerang yang ada di Jepang sehingga produksi mutiaranya juga lebih besar. Untuk produk mutiara dapat dibuat sesuai dengan permintaan. Mutiara dapat dibuat bulat atau setengah bulat tergantung inti yang dimasukkan ke dalam kerang mutiaranya. Kalau intinya bulat jadilah mutiara

bergelantungan. Berdasarkan informasi mutiara baru dapat dipanen setelah empat tahun dengan garis tengah4hinggaSmm.

Ramah tamah dan pelantikan

KA Unsoed

Perjalanan dilanjutkan dengan ramah tamah di Indra Palace Hotel.

Disamping pimpinan Unila hadir juga Gubernur dan Ketua Bappeda Propinsi Lampung serta undangan dan 60 orang alumni Unsoed yang bekerja di Lampung. Secara spesifik acara ini diisi dengan pelantikan Pengurus KA Unsoed Daerah Lampung dengan ketua Ir. Banyumi,

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. YIIllggS

Siangnya rombongan bergabung dan menuju ke PT Umas Jaya, perusahaan PMDN yahg bergerak dalam usaha pengalengan nenas dengan pekerja mencapai 8.000 orang. Perusahaan ini menguasai kegiatan dari hulu (penanaman dan produksi buah nenas) hingga hilir (procesing nenas dan sekaligus pengepakannya). Jadi bila kita mengikuti kegia-

tan dalam pabrik tersebut, nenas yang dipanen dari kebun dan imasukkan kedalam unit mesin pencucian dan sortasi, ditempat lain sudah keluar dalam bentuk nenas kalengan berlabel.

Salah satu segi yang terintegrasi dalam industri ini adalah industri penggemukan sapi potong

5l


WARTA

@

'#*.1

waw

W

W tu;

W

Ternak Potonq Mendapat perhatian sehingga maju pesat.

dengan pakan utama

kulit nenas

Way kambas dikembangkan

se-

bagai limbah industri pengalengan nenas. Sapi yang digemukkar,r berasal dari breed Brahman Cross

cowati.

Di Way Kambas

Hari berikutnya rombongan menuju Way Kamb'as Taman Nasional sekaligus sebagai Pusat Pela-

tihan Gajah. Dari penjelasan pimpinan unit PPG Way Kambas biaya pembelian pakan berupa daun kelapa d ibutulrkan dana Rp 7.000 /ekor /hari. Proses pelatihan gajah dimulai dengan penangkapan gajah liar yang

lepas dari populasinya (gajah soli-

tair). Penangkapan ini

menggunakan penembakan bius. Gajah yang pingsan tersebut diseret oleh gajah jinakkesuatu pohon besar, di-

ikat keempat kakinya dengan borgol. Langkah berikutnya gajah dilatih di PPG Way Kambas. Seekor gajah dianggap lulus pendidikan dasar membutuhkan waktu kurang

lebih 6 bulan. Setelah itu baru dididik untuk tujuan tertentu. Di

52

kemudian

.

duti

.'

dengan

puran ramsum dilakukan dengan

,

mekanized yaitu menggunakan semacam truk tangki yang berfungsi

,'; : Kuiungan dilanjutkan ke PT Tipparary Indonesia, perusahaan

joint vtinture

di chopped

ukuran kira-kira 1 cm dan langsung diensilase. Formulasi dan pencam-

dbngan adanya gajah dapat berdisco 'nlgngikuti irama reggae atau dang-

dari Australia. Pertambahan bobot

badan harian dapat mencapi I -1,2 kg. Perusahaan ini berfungsi Seba-; gai inti dari pola PIR pakan di Pon-

perusahaan. Setelah sampai di perusahaan, batang jagung tersebut

pen-

didikan untuk menarik bajak. Salah satu atraksi yang menarik mungkin

sebagai mixer. Pada Cabin truk

Indonesia-Australia.

tersebut dilengkapi dengan sistem

Tipindo bergerak dibidang produksi ternak potong dengan pengusahaan

komputer yang dapat mengetahui jumlah pakan yang dimasukkan ke

lahan seluas 400 hektar dan baru

dalam tangki. Sementara mixer berputar, mobil dapat bergerak menuju

dipakai 40 hektar untuk mendirikan kandang, gudang serta perumahan

kandang-kandang sapi dan pakan dalam mixer tersebut sedikit demi

pegawal.

Diinformasikan bila kandang

sedikit dapat ditumpahkan ke palun-

penuh, sapi yang dipelihara dapat mencapai 35.000 ekor. Pada saat peninjauan, kandang terisi 10.000 ekor sapi. Dengan kandang yang

gan. Bila pakan pakan sudah tertumpah seluruh ke dalam palungan, maka mobil mixer tersebut kembali lagike gudang bahan.baku dan kembali mengisi bahan-bahan

representative, peralatan yang canggih dan pakan yang memadai sapi diperusahaan' ini dapat mencapai

PBBH 7,1 - 1,7 kg/ekor

pakari.

dengan

pakan complete feed (silase, jagung dan konsentrat). Perusahaan ini melakukan pola PIR pakan dengan masyarakat kecamatan Jabung yaitu dengan cara petani menanam hijauanjagung dan dipotong pada usia 70 - 80 hari kemudian diambil oleh

Sampai saat ini perusahaan yang berkapasitas puluhan ribu ekor tersebut tidak mengalami permasalahan dalam pengadaan bahan baku karena bahan-bahan konsentrat yang berupa bostel beer. wheat pollard mineral dan lain-lain dapat diarnbil segera dari Jakarla.

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/199s


TETo{OLOGI

tang biogas.

Lain halnya dengan yang ter-

BIOGAS DAN MANFAATNYA (Liputan prru",uy,r*""

lr,r!",,r1"

jadi di Kabupaten

Karanganyar. Daerah yang sebagian besar penduduknya petani ini mempunyai ternak yang cukup tinggi dengan banyaknya usaha peternakan baik besar maupun kecil. Hal ini memberikan peluang untuk memanfaatkan kotoran ternak untuk dibuat bio gas.

perjalanan)

lrr*",], iJrr-u

'*o.1",,

'rur],* ,]rn,urLruu ;rrti,;'r,y

,J.,n,,,-,. L.tttJ'U tU, Ldt,Ut,,t, V-1,r,1,,'nyttU,tr,t tnJt,,r'J'r''.1/.Jt r) ,yr.tL) lw Jr* -,r*'1,1,'on "ul,r, ["ry u -t.t, ".u'r' l,r,rc,anr, ,t,y.*k'r.

Ia

r,an

yul ru

aJLLl'tt

fv'1t' . ) q, ","1 u .'ri,u ",, ,,

,, t't! ' ,',11 ,' t1,, tur, .,a). L.Lr O,'?,' t\),J.1,.)1 ,'.L/-|L^)J ',tntr.lt rt,ol.ttg a,rl,u4il, 1,,, ]

'u,r^l^

tt , " t '." 7J J',, , nrLrr,. ,.',,'uo

,,",u,,]l',,,t,,,,l.ul:"la'n/t'n,ot-.,'.'ooJ-L,l.)U7,p7,,t/no,|,',,L-J. ,t \t totitJ'.p., ,, lr 'uu , 'ru*, ',lrr) " ,' J q! ) ^lr,* toudry, Uu,v {.o',{r-. ;-t1 oV1 , ,r,lt

't

,)

7-r,,,

an

Kontruksi Gasbio Bangunan gasbio bervariasi, bentuk serta kapasitasnya. Perbedaan ini dipengaruhi kebutuhan dan tujuan instalasai gasbio tersebut. Model kontruksi gasbio yang ada dikeluarga petani didaerah tersebut hampir semuanya menggunakan type "Continous Feeding Digister" dengan sistem mati. Bangunan tertanam didalam tanah dan dilengkapi dengan saluran pengisian (inlet) dan saluran pembuangan (outlet). Tempat penampungan dapat dibuat dari berbagai macam bahan dengan syarat dapat menyediakan keadaan

otoran ternak merupakan sumber energi atau bahan

pemanfaatan hanya digunakan seba-

gai pupuk. Hal ini dimungkinkan

yang anaerob, tahan terl-radap tekan-

bakar,denganprosesfermen-

masih kurangnya pengetahuan tentang teknologi biogas, atau dari segi ekonomis yang dirasa terlalu mahal dalam biaya pembuatan. Dimung-

tahan korosi.

menghasilkan gas-gas tasi akan menghasllkan tasr yang mudah terbakar. Menurut hasil

tut Teknologi Bandung (PTP-ITB) bahwa komposisi gas yang dihasilkan dari fermentasi sebagian besar merupakan gas

methan (CHa). Methan bernilai kalori tinggi dan mudah terbakar, seliingga bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanas atau penerangan. Pemanfaatan ko. toran ternak sebagai Outlet dan Inlet sumber energi dalarn " Bagian dari pengolahan limbah (kotoran) ternak dapat penerapannya dilakukan dengan kinkan juga masih kurangnYa bipembuatan biogas. Namun kenYanaan dari instansi terkait mengenai taan yang dijumpai di Peternakan penerapan teknologi tepat guna bagi rakyat rnasih jarang. Pada umumnya peternakan rakyat khususnYa ten-

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/1995

an selama proses fermentasi berlangsung, kedap air dan gas, dan

Bahan yang disediakan untuk membangun satu unit kontruksi tangki pencerna dan instalasi biogas berbentuk setengah kubah dengan jari-jari 150 cm (lihat gambar) : 1) batu merah 1.500 buah; 2) semen 19 sack; 3) pa.sir ayakan halus 3

m', 4) pasir aya-kan

kasar 2 mt; 5) gamping kawur 50 kg;6) sengBWG 12 m26 - 28 lembar; 7) pipa paralon diame-

ter l0 cm (saluran unit inlet dan outlet); 8) cat kapal (ruber Paint) 2 kg; 9) pipa besi tergantungjauh dekat nya instalasi biogas dan ditambah bahan-bahan instalasi meliputi : 1) 53

a


TEKNOLOGI slang kuningan; 2) nepel slang diameter 0,5 cmsebanyak5-6buah

,"1111""""

r.-&

dan 3) stop kran diame-

ter 0,5 cm sebanyak

llll t,rJ n-

3

atau 4.

=.-tJ

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam pembuatan pencerna biogas. Lokasi bangunan diusa-

Tep3t, pambugaAa n

uap,

a

ir

hakan pada daerah yang kedalamnya lebih dari 2

meter dari permukaan air, agar bangunan dapat ditimbun dalam tanah. Untuk efisiensi tenaga dan instalasi biogas bangunan didekatkan ke kandang atau

tempat dari penggu-

Konstruksi Casbio

Model instalasi gas bio dapat dibuat sesederhana mungkin. Instalasi yang sederhana tersebut tidak berpengaruh dalam pemanfaatan bio gas (terlihat pada ilustrasi 2).

kering dicat dengan cat kapal atau rubber paint. Untuk plester bagian luar perbandingan pasir semen 3 : dengan tebal plestgr 1,5 cm. Dalam pengerjaan pelster harus selesai dalam satu kali pengerjaan. Hal ini

naan gas bio. Disamping lokasi, hal

lain yang perlu mendapat perhatian adalah.ienis bahan.

1

Semua bahan yang digunakan untuk membuat kontruksi harus be-

bas dari kotoran. Dalam pemasangan batu merah untuk dinding

Produksi Bio Gas

dimaksudkan untuk mencegal-r adanya sambungan yang menyebab-

Volume total dari tangki pencerna mencapai 7.500 liter, de-

Tthef t",Spesi-pemaS-ngan batu,merah pada tangki

ngan volume efektif 5.000 liter. Dalam pengisian biogas 400 liter per hari dengan perbandingan kotoran dan 8air 1 : L Pengisian gas bio di atas dapat dipenuhi dari 8 ekor sapi perah selama satu hari dangan perbandingan air yang sarna. Dalam penghitungan laju produksi gas bio dapat diketahui dari lama penggunaan dalam tiap hari-

'Per$imdingan',,:',. offilrr'sefue*.:,

I

-,,5

J

1:::l!:

-. Pada i Eaat,, .b-riu.,m erah

tersusun 2 tumpukan atau tinggi 25 cm unruk pemasangan paralon in-

let.

6 -,8

):,,,7

-

1:

9-17

1.-

pencerna biogas yang berbentuk kubah perlu diperhatikan adanya spesi (lapisan). Spasi dapat dilihat pada

tabel

1.

Batu bata yang digu sebaiknya batu bata yang utuh agar mudah dalarn pemasangan dan teratur susunannya. Untuk menjaga kebocoran pada tangki pencerna, pada plester bagian dalam menggunakan

bahan pasir ayakan halus, dengan perbandingan 54

2 : 1. Setelah plester

-

.

Pada saat batu merah tersusun 5 tumpukan di-

nya. Gas bio dapat dimanfaatkan un-

pasang paralon oulet. Ruang biogas.

tuk dua unit kompor selama 4 jam secara terus menerus dengan jumlah gas bio sebanyak 3.625 liter. Rendahnya laju produksi gas

kan peluang kebocoran. Pemasangan instalasi biogas

perlu memperhatikan posisi pembuangan air, yakni harus lebih reru dah dibanding tangki pencerna. Pipa sambungan instalasi benar-benar ra pat, agar terhindar kebocoran. Adanya kebocoran akan mengakibatkan hilangnya gas. Dimana g"uibio tungat berbahaya bila dihirup.

bio diduga disebabkan tidak adanya campuran bahan lain selain kotoran. Penambahan jerami dapat meningkatkan laju produksi gas bio. Jerami mempunyai fungsi sebagai pemacu pertumbuhan bakteri anaerob dalam meningkatkan proses fermentasi. Menurut Suwarsih pemilik biogas dari Karang Anyar, tidak dicampurnya bahan lain hanya masalah kurangnya tenaga. Disamping itu

HUSBANDRYNo.9 -10 TH. VIVl995


dengan kotoran sapi perah saja dirasa sudah cukup untuk memnuhi kebutuhan bahan bakar guna me-

tumbuhan algae maupun plankton yang menjadi tanaman pakan ikan. Limbah hasil dari biogas bila diker-

Dampak tidak langsung dari adanya gas bio merupakan salah satu pemecahan masalah sanitasi

masak dan penerangan.

Tabel 2. Penggunaan gas bio

Pemanfaatan Gas Bio

Pagi

Jenis Penggunaan

Gas bio sebagian besar terdiri darigas methan (CH4). Gas ini mu-

Jam

dah terbakar, memberi nyala biru dan tidak menghasilkan jelaga, sehingga sangat baik digunakan untuk memasak juga penerangan. Penggunaan gas bio untuk penerangan adalah sebagai bahan bakar patromak, seperti pada tabel2. Manfaat lain yang bisa diambil dari gasbio, yaitu mengenai limbah dari sisa fermentasi. Sisa fermentasi banyak mengandung N, P dan K serta elemen-elemen lainnya yang dibutuhkan tanaman. Limbah pembuangan dari saluran outlet bisa disalurkan ke kolam. Hal ini sangat baik untuk per-

l Kompor

,,',

1359

3

3::Patromak

Perhitungan

Jam

Kebutuhan

2

906

ll

1]22

:

memasak pagi hari 3 jam,

=

Sore

Kebutuhan

I

unit kompor dengan kebutuhan 3 X 453

1.359

memasak sore hari 2' jam,1 unit kompor dengan kebutuhan

:906

2}'.453

Penerangan 3 unit petromak, masing-masing34liter dengan kebutuhan3X 11X34:1.122 (

Penggunaan gas bio untuk satu unit kompor sebesar 453 liter perjam

ingkan mempunyai kandungan

pro

tein kurang lebih 19 persen, dan ini sangat baik untuk pakan ternak.

BLAIVDER SEBAGAI INDUK BUATAN PADA TERNAK AYAM Oleh Juni Andryani

dan kesehatan lingkungan. Disamp-

ing itu juga sebagai kontrol polusi I ingkungan peternakan. (Handoko) Bagian-bagiannya

:

l.Jerigen, isi minyak tanah, digantung. 2. Kap terbuat dari besi, diameter kurang lebih 75 cm.3. S langplastik.4.B lander5. Rantai

S

penggantung.

Ternak unggas, khususnya ayam ras, dibesarkan bukan oleh induknya sendiri, tetapi dibesarkan dengan menggunakan brooder (induk buatan). Sebagai induk buatan

dapat rnenggunakan lampu listrik, lampu minyak tpnah dan gas. Temperatur untuk induk buatan dapat diatur sedernikian rupa sehingga dapat memenuhi syarat yang sesuai dengan temperatur induknya. Tem-

peratur yang diperlukan untuk membesarkan anak ayam pada

minggu pertama sekitar 35 o C. Kemudian tiap-tiap m inggu temperatur diturunkan sekitar 3 o C. Anak-anak ayam yang baru menetas memerlukarr induk buatan sampai kira-kira

l0 -

14 hari.

Di daerah pedesaan apabila ridak ada listrik, maka untuk nrernbesarkan anak ayam dapat menggu-

nakan "blander" yang bahan

bakarnya *enggunikari

m

inyak

tanah. Temperatur disekitar blander dapat diatur sedemikian rupa de-

ngan mengatur tinggi rendahnya blander dari permukaan kandang. Apabila temperatur blander sudah memenuhi syarat, maka anak ayam

akan menyebar merata di bawah blander. Bila terlalu dingin maka anak ayam akan mengurnpul di bawah blander. Sebaliknya bila terlalu panas maka anak ayam akan menjauhi blander.

Untuk

mern-

beri gambaran

gaimana

ba-

berikut ini.

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/I995

Melalui slans olastik minvak tanah dialirkan ke" tilander. Keriudian blander dinyalakan. Setelah

balnder menyala. inaka panas akan disebar luasian ke kao sehinssa seluruh kap akan panas.'KarenaiiVa melalui kab tadi panas akan disebarIuaskan ke'seluruh area kandang.

Dengarr mens.atur tinssi rendahnya Slander Zari..perffikaan karrdane. rnaka panas diiekitar area dapat diatur. Dernik

ihn

sed

ikit

oen-

ualaman dari frami inengenai "blander" yang dapat dimanfaatkan sebagai induk buatan pada terrtak avarn.

bentLrk

blander ini, rnarilah

kita simak

Cara Kerja

gambar

I'cnulis adalah staf pen

ga.l ar

laboratorium em-

briologi dan histologi.

55


WARTA DAFTAR ALUMNI FAPET UNSOED PERIODE JUNI 1994

No. 01. 02. 03. 04. 05. 06. 06. 07. 08. 09.

Nama

Tatang Eko Priambodo, SPt

Kristanti Wulansari, SPt Quartiana Roosmawati, SPt Dyah Eri Andari, SPt Ahmad Nurali, SPt Hesti Wilujeng, SPt HestiWilujeng, SPt Titin Kartini, SPt Dyah Kusuma Wardani, SPt Indri Astuti, SPt 10. Yaqub Arifin, SPt I l. Sriyono, SPt 12. Subagyo, SPt 13'. Yuwono TriN., SPt 14. Gustin Budi H. P., SPt

No.

No.

Nama

Nama

30. Samsu Adji P., SPt 31. Al. Herman S., SPt.

15. Cholil, SPt 16. Tanti Ratnakusuma, SPt 17. R. Restu P., SPt 18. Darmawan Efendi, SPt 19. Diah Palupi, SPt 20. R. Rudi H., Spt 21. Bekti Pratiwi, SPt 22. Sutikhat, SPt 23. Nurjaman, Spt 24. Yusup Hadi P., SPt 25. Agustono. SPt 26. Agung Prihatno, SPt 27. Bambang Sumedi, SPt 28. Eko Suharyoto, SPt 29. SutekiYulia, SPt

32. Ali Ruba'i, SPt 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.

Herdadi, SPt Julihadiati W., SPt

Tri Minarni, SPt Anton Haryanto, SPt Rudi Dewanto, SPt Adhi Susilo, SPt Dyah Purwanti, SPt Dian Sari Dewi, SPt Agus Budi W., SPt Elis N. B., SPt Veronica Sri S.,SPI Stephanus A., SPt

Wisudawan D3 PTUP - Periode Juni 1994 01. Trimo Santoso, AMd 02. Echmawair Hariyanto, AMd 03. TriMulyono, AMd 04. SitiAlfia, AMd 05. Herrnawan, AMd 06. Mulyani, AMd 07. Musringah, AMd 08. Hermawan, AMd 09. Suparto, AMd 10. Yani Fahliani, AMd 11. BudiYunanto, AMd 12. Rustono, AMd

25. LytaHidrajati, AMd 26. Sustriyani, AMd 27. Widyastuti, AMd 28. R. S. Pawenang, AMd 29. A. DwiM., AMd 30. Santoyo, AMd 31. Subur,AMd 32. Leo P. Legi P., AMd 33. Sri Wibowo A., AMd 34. Dwi Kurniawan, AMd 35. Kusuma S., AMd

13. Sepulloh, AMd 14. Agung Cholid W., AMd 15. Windi Agustini, AMd 16. Agus Priyatno, AMd 17. Beny Karyanto, AMd 18. Sujatmoko, AMd 19. Basyar Ahmad, AMd 20. Isti Faizah N., AMd 21. Sardi, AMd 22. Ltbnah, AMd 23. Krisno, AMd 24. Tuting SriU., AMd

DAFTAR ALUMNI FAPET UNSOED PERIODE SEPTEMBER 1994

01. Sringena P., SPt 02. Tepur Heri P., SPt 03. Edy Wahyono, SPt 04. T. Laksitawening, SPt 05. Nur Adhi Setyatmo, SPt 06. Mei Trilistiyani, SPt 07. Sri Kusumastuti, SPt 08. Yoga Setiawan, SPt 56

09. SriHartuti, SPt 10. Supriyono Widodo, SPt 11. Wahjudi Rimala. SPt 12. Kuswifaya, SPt 13. Etik Utami, SPt 14. Sakti Turl-rarYanto, SPt 15. Retno Anuti P., SPt 16. Jamiat Sudiargo,SPt

17. Surardi, SPt 18. Sulistiono, SPt 19. Agus Widagdo, SPt 20. Ari Ruswidyastuti, SPt 21. Esti Prastini, SPt 22. Totok Pudyasdono, SPt 23. Asri Setiyaningsih, SPt

24. Aisyah,SPt HUSBANDRY No.9 - 10 TH. VII/I995


WARTA No.

No.

Nama

25. Puji Astuti, SPt 26. Budianto, SPt

27.

Nama

33. Susena, SPt 34. S. Galih Winarni,SPt 35. Kukuh Pramono, SPt 36. R. Suwarsono, SPt 37. Kriswiyanto, SPt 38. Gunawan, SPt 39. Isnin Raharjo,SPt 40. Gentur Indrijani,SPt

Ahmad Yulianto, SPt

28. A. Erny H., SPt 29. Suwardi, SPt 30. Ibnu Salimi, SPt 31. Wijiati, SPt 32. Retno Indrijani, SPT

No.

Nama

41. RagilWurianto,

SPt

42.

Adi Priyatno. SPt 43. D. Heru P., SPt 44. Tri Hadi S., SPt 45. Muljana, SPt

46. Andri Purwantoro,SPt

WISUDAWAN D3 PTUP SEPTEMBER 1994

01. Mustofa Maturidi, AMd 02. Budiyono, AMd 03. Adi Prastowo, AMd 04. Indrastuti M., AMd 05. Lilik Triyono, AMd 06; Yuliah Rachmawati, AMd 07. Sri Wahyuningsih, AMd 08. Atik Setyaninmgsih. AMd 09. Heri Purwono, AMd 10. Chikmah Zulfiana, AMd 11. Yanto Bunawan, AMd 12. Rohidin, AMd 13. Yustinus Sukarno, AMd 14. Bayu Wibowo, AMd 15. Eko Daryanto, AMd 16. Yonatan Hari B., AMd 17. Deni Trias N., AMd 18. Boedi Koesuma, AMd 19. Sri Harni, AMd 20. Nevi Ambarwangi, AMd 21. Mundiarti, AMd 22. Tarmudi, AMd 23. Ahmad Fauzi, AMd 24. Wasiro, AMd

Abdul Azis, AMd

PujiPurwanto, AMd Wurnandang Utomo,AMd Juli Istiati, AMd Dwiarta Puji Y., AMd Tri Mulyaningsih,AMd Agus Heri, AMd Achrnad Mubasjir, AMd Arnini Murhanjati,AMd Mukhamad Khozin, AMd YugiDwi Hastuti,AMd Gunawan Agustomo,AMd Indah KencanasariAmd Sumanto, AMd Joko Prabowo, AMd Erni Arlina, AMd SitiNurfadiati, AMd Yasir M. Iqbal A.AMd Purwanto, AMd Septi Fariyanti, AMd Andrija Poernwan,AMd Sumarti, AMd Ahmad Sidik, AMd Dwi Hastuti K., AMd Sulistyorini, AMd

Sujatmoko, AMd

Siti Asih K., AMd Suryono Hadisaputro, AMd

Edi Dryanto, AMd Siti Muzayanah, AMd Rachmawati, AMd

Nugroho Setyanto, AMd

UmiKhosniyati, AMd Heru Indarto, AMd Umi Pursiti, AMd Nurjaman, AMd Nurul Falaq, AMd. E. Kusumawardani,AMd Mari Kartika R, AMd Sri Wiyono, AMd Nurlaeli, AMd Rita Herlina M., AMd Supardi, AMd Solikha, AMd Muhamad Umar P., AMd Agus Suripto, AMd Windi Hartini, AMd Rita Dewi A., AMd

WISUDAWAN STRATA 1 PERIODE JANUARI 1995

01. Asto Waluyo, SPt 02. Wawan Karna E., SPt 03. Rr. Galuh W., SPt 04. Lilis Aidawati, SPt 05. Prawira Dirja, SPt 06. Hartanto, SPt

07. Haryanto, SPt 08. Zuhrijah Adha S., SPt 09. Agus Suyatna, SPt 10. Gustin Ij., SPt 11. Imam Ariono, SPt 12. Muhammad Sulukhi,SPt

13. 14. 15. 16. 17.

Sita Anisa D., SPt Tukiya, SPt Eko Wahju H., SPt

2.

Lintang Krisna D.,AMd

RiyatiUtami, SPt Ermarringsih S., SPt

D3 PTUP

l.

Imam Suwardi, AMd

HUSBANDRY No.9 - l0 TH. VII/1995

57

W


TEKNOLOGI

ging.

OR,,IIYG AWAMPU|Y DAPAT

Pada garis besarnya alat terdiri dari kerangka yang terbuat dari kayu kamper, bagian yang kontak langsung dengan daging terbuat dari

MEIYGEMPUKKA]Y DAGI|YG Oleh Samsu

logam campuran yang termasuk ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced). ACAR merupakan kawat penghantar dari alumunium diperkuat dangan logam campuran, berdiameter 4,40 mm dan panjang 18,70 cm. Bahan ini lebih ringan,

Wasito dan Bambang Sedar

ering kita dengar dan alami pada banyak jamuan makan daging yang kita makan ternyata alot. Merasakan hal ini tidak sedikit yang merasa kecewa. Memang banyak faktor diketahui ber-

prinsipnya melalui stimulasi listrik merangsang kerja enzym lyso-sim

(katliepsin) yang akan memper-

cepat keempukan daging. Selain itu

pengaruh terhadap kealotan daging. Mungkin daging alot karena berasal dari ternak yang tua. Sehingga ba-

juga akan mengacaukan filament-

nyaknya ikatan silang dari serabut-

puk.

serabut daging ( crss lingkage) maka

daging menjadi alot.

lebih murah dibanding tembaga dan

memuai pada temperatur 228.1 0C. Stimulator juga dilengkapi dengan voltrneter yang dapat diatur untuk tingkat voltage yang kita kehendaki. Amperemeter dipasang _quna men-

maka otot akan berkontraksi, menurunkan pH otot dengan cepat dan

gendalikan arus listrik. Peneempuk daging ini dilengkapi timer untuk mengatur lama stirnulasi r.ang kitas kehendaki. Dalam operasionalnva alat dilengkapi tombol untuk mensatur bentuk impuls gelombang

filament protein serta merusak serabut otot sehingga otot menjadi emUntuk maksud tersebut diatas

Dapat pula karena metode pemasakan yang kurang benar. (cara pemotongan, pengunaan suhu yang tidak tetap)

lang kita kehendaki (gelombang tetap. langsungterputus dsb).

Berdasarkan pengalaman dan

daging tetap alot.

Apapun alasan-

penelitian penggunaan alat terhadap

nya, daging rrenjadi

kurang disenangi dan kurang diterima

keempukan daging

oleh konsumen, acceptabilitas menjadi lnellurun. Guna mengatasinya tidak sedikit cara dilakukan untuk mendapatkan daging yang empuk. Pemotongan ternak

masi

diperoleh infor-

ffi

(pelayuan), penggu-

karr daging ayam gunakan dua tingkat voltage (110

Mudah dibuat, mudah digunakan, hasil mentuaskan

masakan merupakan beberapa cara yang selama ini dilakukan. Salah satu cara yang mungkin dapat diterapkan sebagai dampak adanya Program Listrik Masuk Desa

(LMD) adalah dengan cara menstimulasi daging dengan listrik. Pada

1. Pada peian keempu-

buras afkir, meng-

Alat Pengempuk Daging

naan beberapa enzyffi pengempuk daging (proteolitik) dan teknik pe-

58

nguj

w

pada usia muda, rne-

manfaatkan proses fisiologis daging

s

sebagai

berikut:

telah disiapkan suatu rancang bangun alat pengernpuk daging menggunakan surnber daya listrik secara

sederhana. Diharapkan dengan stimulator listrik sederhana tersebut alat mampu berkerja secara optimal juga dapat dioperasionalkan oleh masyarakat. Dan tentunya dapat meningkatkan acceptabilitas da-

dan 220 volt) dan tiga tingkat lama sti-mulasi (60, 80 dan 100 detik) serta bentuk im-

puls gelombang tetap diperoleh hasil bahwa pengaruh tingkat stimulasi lebih mendominir dibanding tingkat lama stimulasi yang digunakan. Pada percobaan ini semakin tinggi voltage menyebabkan keempukan daging semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya dampak panas sebagai lrasil stimulasi

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. Yil11995


TEKNOLOGI yang justru akan mengeringkan acto-miosin sehingga daging akan

!

alot. Rataan keempukan yang dica-

pai sebesar 108,60 m detik.

/

50 gr

I

('t

N'i

A

\-i'T '" [ )i c L l\ i --i-(A i\

10

r\\:1\

L ,'\f

:

\\,1

2. Pengujian lain pada daging ayam petelur afkir dengan menggunakan tiga waktu stimulasi (20,40 dan 60 detik) dan tiga tingkat voltage (110, 165 dan 220 volt) serta bentuk irnpuls gelombang tetap. Rataan keempukan yang diperoleh sebesar 133,2 mm I 50 gr / 10 detik. Hasil ini dicapai pada penggunaan

voltage 149,5

Y

selama waktu

stimulasi 40 detik.

3. Pada pengujian keempukan loin daging sapi Peranakan Ongole (PO) dengan menggunakan tiga tingkat voltage (110, 165 dan 220 volt) dan 3 tingkat Iamapelayuan (3, 6 dan 9 jam) serta bentuk impuls gelombang tetap. Hasil pengujian ini adalah terdapatnya efek terpisah antara lama pelayuan dan tingkat voltage yang digunakan. Semakin tinggi tingkat voltage yang digunakan maka daging akan semakin empuk. Rataan keempukan yang diperoleh 146,65 mg / 50 gr I l0 detik. Keempukan akan meningkat sampai tingkat voltage tertentu sete-

Kr ir,RAi\]6A1! a_' ,lV?[[ E ].'trEr. 7n vol T \1E rPrL'l I rervo I

,@ :--.-l

a

qAKLAR RCTARY

t7<:l ,'.4 (AKLAA PEMBASI

EAI1PEL DA6IN6

LAMPU

lah itu akan turun. Pengukuran ketiga penguj ian di

atas dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Semakin tinggi angka pada penetrometer maka semakin empuk daging yang

=I

POWElr

i-c5AN1 ArAir

diujikan. Dari ketiga pengujian dapat diperoleh kesimpulan bahwa sampai tahap voltage tertentu daging akan empuk. Namun bila diteruskan keempukan daging akan menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeringan actomiosin sebagai akibat panas yang ditimbulkan oleh peningkatan voltage. Pada kasus lain peningkatan voltage listrik masih menunjukkan pengaruh peningkatan keempukan daging (misal loin daging sapi PO). Berdasarkan data pH dari ujiuji di atas stimulasi listrik dapat menurunkan pH daging. Penurunan pH ini berkisar antara 0,50 hingga 1,29. Sebaliknya padadaging yang alot, nampak terjadi kenaikan pH (pada pengujian sebesar 5,20 - 5,8 1 ). Karena adanya panas daging akan kehilangan group acidik sehingga pH daging akan meningkat.

Pengempukan daging dengan stimulasi listrik telah menunjukkan hasilnya. Dan cara ini dapat menjadi

alternatif pilihan dalam mengatasi kealotan daging. Siapa mau mencoba Daging Kemasan Dapat sama empuknya dengan daging hasil prosessing anda.

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. Vll/1995

I

?

Penu Iis adalah

staff pengajar

Fapet Unsoed

59


PANTAUAN Era pasar bebas adalah imbas dari globalisasi. Perubahan

KEBIJAK

tatanan ekonomi dunia ini dimulai dari Uruguay Around 1985 hingga kesepakatan APEC Nopember 199+. Produk dari sub-sektor peternakan juga akan menuju kesistem liberalisasi perdagangan global. Peluang dan kendalanya penting untuk diikuti dan dicermati. {rief Wicaksono-staff Husbandry men)rusunnya dan disajikan dalam dua tulisan.

MENUJU

erubahan tatanan politik dan ekonomi dunia mau tidak mau melibatkan setiap negara pada

era globalisasi. Runtuhnya sistem ekonomi tersentralisasi rnodel negara-negara komunis (termasuk sistem politiknya) menimbulkan kekuatan sistem ekonomi kapitalis dan liberal yang kemudian disebut sebagai era pasar bebas dunia. Selain hal itu era ini juga muncul karena tumbuhnya negara-negara industri baru di Asia yang telah sanggup berperan sebagai produsen. Dalam era pasar bebas semua

barang danjasa akan dipertaruhkan

dalam liberalisasi perdagangan global.

Setiap negara secara konseptual akan memperoleh keuntungan dari liberalisasi perdagangan tersebut. Namun para petinggi negara lebih suka melihat pembebasan hambatan perdagangan luar negeri dulu sebelum mengurangi hambatan import didalam negeri. Perdagangan bebas dunia akan juga melibatkan penjualan produk-produk pangan dan pertan iarl secara bebas. Masalah ini rnenggulirkan adanya model kebijaksanaan pangan internasional. Kebijaksanaan pangan internasional pada dasarnya merupakan ga-

bungan kebijaksanaan ekonomi antara negara-negara berkembang dan maju mengenai produksi perta-

nian dan perdagangan. Negara-negara berkembang dengan adanya kebijaksanaan ini memacu produksi pertanian dan pangannya serta meningkatkan harga pangan di negaranegara industri. Salain itu juga mencegah peningkatan perdagangan pertanian dunia keluar dari garis efi siensi yang ditentukan oleh keun-

60

K+N-"$

lt${*+ iHw,

Peternakan Rakvat

@i

port. Dengan adanya S & D negaranegara berkembang tetap mempertahankan kebebasan dalam perjan-

tungan komperatif internasional.

GATT dalam Putaran Uruguay

jian

perdagangan multilateral GATT. Pengurangan hambatan

The General Agreement on Ta-

rifs dan Trade (GATT) merupakan suatu wadah yang membawa setiap negara untuk mengurangi hambatan

import bersama-sama. Hambatan import ini dikikis lewat pertukaran konsesi yang berbalasan. Artinya setiap negara siap menjadi pasar un-

tuk setiap produk barang

import

yang disetujui bersama. Sejak tahun 1940, sebagian be-

sar negara industri berpartisipasi pada beberapa putaran GATT mengenai persetujuan perdagangan multilateral bersama-sama. Hasilnya hambatan perdagangan dari produk-produk industri dari produk- produk industri telah dikurangi hingga ketingkat yang sangat ren-

dah. Negara-negara berkembang pada awalnya dengan berpartisipasi

aktif dalam perjanjian GATT mendapat perlakuan khusus untuk eksportnya.

Perlakuan khusus ini disebut Special an Differential (S & D) pada produk-produk tertentu yang dieks-

perdagangan disepakati diantara negara-negara berkembang tanpa perlu aktif akan hal yang sama dari negara-negara tersebut. SAD merupakan hasil keputusan dari putaranputaran GATT sebelum memasuki Putaran Uruguay tahun 1986. Kondisi ini berubah setelah putaran Uruguay berlangsung. Dalam putaran Uruguay terjadi perjanjian perdagangan multilateral yang mengikuti kesepakatan ambisius mengenai 10 jalan import bebas. Kesepakatan ini termasuk perlindungan terhadap hak-hak kekayaan, jasa-jasa perdagangan dan perdagangan pertanian. Sejak kesepakatan ini digolkan, maka saat itu pula negara-negara berkembang pengeksport hasil pertanian menyatakan berpartisipasi aktif dalam perj anj ian GATT pasca putaran UruguaY. . Sejumlah ketentuan baru Yang sudah disetujui pada Putaran Uruguay dibahas lebih lanjut di Geneva

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. VII/1995


PANTAUAN

SANAAN PANGAN INTERNASIONAL ERA APEC DAN GATT Seperti telah disebutkan, salah satu ketentuan dalam deklarasi Marakesh adalah mengenai perdagangan

produk-produk pertanian. Keten-

tuan tersebut menyangkut juga adanya pengurangan hambatanhambatan perdagangan atas produk-produk pertanian. Diasumsikan nantinya beberapa produk pertanian (termasuk peternakan dan perkebunan) akan mengalami kenaikan harga bersamaan dengan besarnya peluang untuk memperoleh akses ke pasaran domestik negara-

Peternakan NIaju Siap menghadapi segola situasi

(Swiss), 15 Desember 1993. Kemudian pada tanggal 15 April 1994 ditandatangani sebagai deklarasi di Marakesh, Maroko. Ketentuan-ketentuan yang telah diratifikasi ini

terbagi dalam 4 kelompok. Pertama, ketentuan baru mengenai

perdagangan produk-produk perta-

nian, teks-til, garmen dan produk manufaktur pada umumnya. Ketentuan berikutnya mengenai perdagangan dan jasa; investasi yang terkait dengan perdagangan serta

hak milik intelektualyang terkait dengan perdagangan. Empat Kelompok ini diperkirakan akan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi dan perdagangan dalam dan luar negeri Indonesia. Sebagai catatan, Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani de-

klarasi perdagangan di Marakesh.

Pertemuan APEC

Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang berlangsung 14 - 16 Nopember 1994 di Bogor merupakan kelanjutan dari dekla-

an oleh para pemimpin di kawasan

Asia Pasific. Hasil dari pertemuan ini kemudian dikenal sebagai deklarasi Bogor.

Inti dari deklarasi

Bogor

tersebtu adalah pada tahun 2010 mendatang kawasan Asia Pasific akan melakukan perdagangan bebas

hambatan untuk negara maju.

K+

mudian sepuluh tahun kemudian (2020) hal yang sama berlaku untuk negara berkembang. Deklarasi Bogor ini dapat dianggap sebagai indikasi adanya kebijakan pemerintah Indonesia untuk masuk dan berinte grasi secara total ke dalam pasar

global. Jauh-jauh hari sebelum

negara anggota GATT. Selain itu pertanian yang dieksport negera-negara berkembang harganya akan turun. Hal ini disebabkan tidak berlakunya lagi kuota (SAD) terhadap produk-pro-

juga beberapa produk

duk tersebut.

Turunnya tarif untuk produkproduk pertanian yang diimport oleh negara-negara berkembang berhadapan dengan kompetisi harga dengan produksi jenis yang dipro-

duksi

di dalam negeri. Apalagi

dalam putaran Uruguay ada ketentuan yang menetapkan pengurangan subsidi terhadap petani di negara-

negara berkembang. Subsidi tersebut sebagian besar dialihkan dalam

pertemuan APEC hal-hal yang me-

bentuk bibit murah, garansi kredit

nyangkut konseptual telah dilakukan. Pencanangan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan agroindustri adalah contoh konkret. Arah kebijakan pemerintah dan ke sadaran kolektif teknokrat serta para pengambil keputusan setidaknya dalam hal ini bisa terbaca trans

dan asuransi. Pengalihan subsidi

rasi Marakesh. Pertemuan ini menghasi lkan kesepakatan tentang waktu

dimulainya liberalisasi perdagangHUSBANDRY No. 9 -10 TFI. VII/I995

paran.

KEBIJAKSANAAN PANGAN INTERNASIONAL

ini diberikan kepada perusahaan yang bergerak dalam prosessing, eksport

dan pengangkutan produk-produk pertanian.

Ketentuan ini merupakan modifikasi dari Blair House Agreement atau garis besar keputusan putaran Uruguay yang disajikan oleh dirjen

GATT, Arthur Dunkel bulan Desember 1991. Diperhitungkan bila ketentuan tersebut dilaksanakan

6l

)

I


PANTAUAN maka keuntungan ekonomi dunia berjumlah ratusan trilyun US dolar per tahun.

Ada dua elemen utama dari draft perj anj ian Dunkel yang dituj u-

kan pada perdagangan pertanian. Ke dua elemen ini meliputi pengenaan taril komoditi pertanian yang jumlahnya berlebihan diimbangi dengan pengurangan tarif import pertanian pada jumlah yang dii, jinkan. Ketentuan tersebut tidak

perlu diikuti oleh negara-negara berpenghasilan rendah yang mengi-

jinkan perdagangan pertaniannya dirombak. Lain halnya untuk negara-negara berkembang yang lebih maju. Pada jangka waktu yang pan-

jang mereka harus taat pada ketentuan-ketentuan tersebut. Jangka waktu yang panjang ini diberikan untuk mengurangi hambatan perdagangan dan subsidi

perlakuan khusus pada produk sesama negara anggota berupa Common Effective Prefential Tarif (CEPT) yang dituangkan dalam Asean Free Trade Area (AFTA). Pada bulan September 1994 pasca

AFTA telah juga disepakati

pen-

cakupan bidang-bidang dalam program prefential treatment. Program ini diharapkan menjadi sarana'lati-

han' negara-negara anggota ASEAN sebelum benar-benar m+ masuki perdagangan bebas. Aturan main yang ditetapkan dalam pasar regional ini seperti halnya yang berlaku dalam pasar global. Kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah APEC juga telah menjadi suatu usaha pemerintah menghadapi liberal isasi perdagangan.

dalam perekonomian, pada dasarnya Indonesia telah menetapkan posisi secarahati-hati namun tetap me-

menuhi ketentuan persetujuan perdagangan bebas. Pemerintah dalam hal ini merumuskan posisi tetap konsisten dengan persetujuan tetapi tetap menjaga kepentingan nasional seoptimal mungkin. Perumusan tersebut disusun dalam bentuk Schedule of Concessions (dalam bidang riil) dan Schedule of Specific Corrr mitments (bidang service) lebih rendah dari peraturan perun-

lnl. Persiapan dan usaha secara konstitusional pra perdagangan bebas lainnya adalah RUU tentang

Ketentuan-ketentuan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 tahun sejak 1995, yaitu pengurangan subsidi kepada petani sebesar 20 persen. Kemudian disusul pengurangan eksport 36 persen dan membuka 3 persen pasar domestik untuk im-

pengesahan pendirian WTO (World Trade Organization). WTO merupakan hasil salah satu ketentuan perlindungan hak milik intelektual yang dituangkan oleh negaranegara penandatanganan GATT. RUU tersebut pada tanggal 12 Oktober 1994 telah disetujui DPR untuk disyahkan menjadi

port.

Usaha dan Kesiapan

Indonesia

Undang-Undang.

Import Ternak bang lainnya merupakan Masihkah akan lerus dilakukan. bagian penting dalam sistem perdagangan global. Kesiapan pemerintah dilingKeuntungan komperatif dalam prokup dalam negeri pun telah diusa duksi dan eks-port komoditas perhakan dalam rangka mengantisipasi tanian serta komoditas hasil propenerapan GATT. Adanya dereguduksi padat karya menjadi andalan lasi yang tertuang dalam paket Juni pemenuhan produk domestik bruto (Pakjun) 1994 maka beberapa sek(PDB). Sektor pertanian memberi tor produksi dan industri (termasuk sumbangan sebesar 30-40 persen sub sektor peternakan) telah terhadap PDB. melakukan tindakan yang mengaUsaha-usaha telah banyak dirah pada progresive liberalization. lakukan sebagai langkah penyiapan Pakjun 1994'merupakan langkah memasuki era GATT. Bersama nepembukaan pasar serta perlakuan gara anggota ASEAN lainnya, Innasional secara penuh bagi perusadonesia menyepakati pemberian

I

Mengingat tingkat pembangu-

nan ekonomi dan sektor-sektor

dan tarifyang berlaku saat

ini

62

2011994 tentang penanaman modal asing (PMA).

dangan, kebijaksanaan

pertanian.

Indonesia dan beberapa negara berkem-

haan asing. Langkah tersebut kemudian didukung dengan PP No.

Hal yang sangat pen-

ting dicarnkan adalah bahwa pada akhirnya semua hambatan perdagangan dibidang produk dan jasa, termasuk juga produk sub sektor peternakan harus dihapuskan sesuaikan dengan tujuan GATT. Sebagai-

mana dimaklumi tujuan GATT adalah terbukanya akses pasar dan

penerapan perlakuan nasional secara penuh. Masalah ini perlu diperhatikan karena terbukanya kesem-

patan melakukan cross sectoral retaliation oelh setiap negara penandatangan GATT apabila merasa dirugikan pihak lain. (Bey)

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. YII11995


pETERNAKAT{ RAKyAT

pAsAR BEBAS

pRA

,i.]lllr i*xfrJJl,llltl-ffmH DR. Ace partadiredja -dalam ma_

GLoBAL

'.7iil,xfli:f*#:;!fl;"31# klpkan

persoalan ini. fvfenur-uffi

ada 4 alasan mengapa persoalan ini (nntar,, jatan tor dnn

inrnnhuntu)

S:lfX.t'J5.,if,:i,fffl3,"iJ#Xi:l bukanlah industri footlose. Dengan

erdagangan sub-sektor,peter- sektor peternakan sebagian be.sar nakan yang term"t^15 sumbangan PDB-nya dip?roieh dari

fJ:il'H1l3xffflll'lJxu"H*,x:

pakan kebutuhan pokok -manusia Jibandingku, a".guri-n"guru-no dan mempengaruhi o:*:l*lt* gaia ters"euut .n"niprrryuf ."ttoitik' ekonomi dan keamanan negara' I"tto. Jln'iur. yung Selain sumber devisa ekspor, ul,industii ilrt"*uung tuus,-Jail1q"1,yu; dang peternakan menjagi.i::' pt ir'enauput sumbangan pDB kurang

tinggi sehingga tidak memerlukan investasi yang terlalu mahar. Ke-

Kedua

sebagai negara agraris, Indo-!:*|y1i]"rg!ffii *"t n_esia memiliki cukup pengaraman. ti,g?j*3i,T"11?'*'::.%t"|il, l",t"_.1:91 Komoaiti ini *"nlu,!ku, il-Tq=9ffi;;iffifi"i::',',fi il'"U;:'TlfJ,,"!lffi ffi?-ftliliX penyediaan pangan.yang meru- masihFJirl"*l slrgiiironisbira

dan

1",-rtd:,t:l*B{3l"l'tani Harus diakui u"rupu

hasil.pe-

i.".i

s

;il, bisa menyerap tenaga kerja cukup banyak. Keempat alasan t"^.[rt diungkapkannya.untuk melihat pilihan model industri yang cocok Di-

ii.i'";;;;i;;ki;ipertanianl bi;;ilpertanian

Peternakan rakyat patut

resah

fi}[Xl'flJr"llir'"Xil":1.?1r$"l; .""uJJ"J;r',HiTl --^..Ti*brlnvapersainganproduk- ["^til+ttu'ian (peternakan) vang

ternakan kita yang melirnpah belirm

bisa dipasa.tun

1"lr[';*iqf,.ffi

H]X1--5':fi:T,Tt*1-#,'3Iuf;

'b;ir*;J'" i:ffif lrrralitas y;;; rrano Lol"dii;"; *",,:** --

,fi W'W

t*.*::11.1i :: dan pemberlakuan kuota P!.rusr'|4r\1r""^""'o;:#

tingginya tarif impor penerapan standar r Pw.wroPc, barang impor yang

"""'"' '[';;1 I

.li .o-o.o

^^-t

^t:

E^t.+^-

ffiWffi ffi,,WW E@

i

faktor kendala ters merupakan beban nqrq para elrc^^r+ir eksportir Ln-, pertanian nasio I<'L,,-.,--,,^ Khususnya -. bidang r- L:r^----.--'o peterr---s nakan yang masih h

komodi-t:

*

N:**-"

-

w -

:.i

prrrhan vans brsa dikembangkan' $t;;-;ip'H:.'+#"ffi

ff*:, t?;ilL ?lilJ+x:

$*W

i#:qifi1T,,|1+:1:

Iil"qrlffiif*l*fiH:i

I

\ltt iS , , l'

t\..,tqxll, i.

,

s',:ut

$

ui

$,

gq5,iii i. $

i.,i#iiiir *i'i,XilJ.itiii

..

:

t ,,1'",*

Deklarasi Makaresh

[,Hfi;li:;|f.it'f;l3lffiK''...i)'";-"**-Mil:il%f,i1",lffi!flffi,#y; [,Hfi;li:;|f.it'f;l3lffiK''...i)'";-"**-Mil:il%f,i1",lffitru,,#y; gai satu klausa tete$akan. R?kyat dalam'peningkatan

f.ruiitas produksi p.t..nu[u, .

Peternakan Rakyat

Resah menghadapi pasar

. bebas.

salah

jadi

bisa

membuat kalang ka-

usaha y'ung u;tu* kondusif pasti akan terjadi. Hal ini seiak In- r: r^r-: butbidangleternakankita bagi pengem6ung'un.tulausahabe- donesia ikut andil *"ru,rau",'urlu"i $lJatnisa.n b.aryah' Sampai saat ini lndoneasia belum sa.-atarp"urkecif,kurangnyatenaga Deklarasi Makaresh. S;;:::l"l'l' Tlmp-u sekali teklnologi doahti vang t"rr"uuiti bidang ngan hal itu, subsidi :::?"",tb'ngkan Sementara raiwan dan autsi aai p.*ururun juga m"enjadi kElada pu.u p"i*i vans tumbuh menpekerjaan'.r-"r, Liaang dikurangi

Iklim

pro-

r""*'ll'il$tf"t,

1i;i.ilil';iiil [:::']Tv" peterr"b".u, ziip..ri, ir"il, 5::"1,.t"'utan nakan. jangka iaktu o tur"*'r":ufiil;" Jj:j^^:r""n Asia" telah dapat . Pendapata-n-lel \pitu Indone- .pencananga, ,ry,r,irr,n o* il:l?"rT'HSlf""*"ff9ffi'tl sia yang 630 US dollar_per

tahun

ternakanrakyatlewitINAYATdan bidang peternakan. Irfisalnya,"hak

masih tergantung pada komoditas KINAK sudih dimulai sejak tahun peten"atis bibit ternak hasil"biotek. pertanian. Sumbangan sektor perta- l992.B.arangkali prograrrrini meru- nologinya. disini ketentrun putu.rn nian sekitar 3.9 -_40 persen dari P^ro- pa$l jawaban untuk mengantisi- Uru[uay menunjukkun ,uurunu duk Domestik Bruto (PDB). Sub pasi kedua permasalahan -diatas. timping. Bibit-bibit ternak alamiah

HUSBANDRY No. 9 -10 TH. VII/I995

I

6J


hasil jerih payah ratusan juta peternak rakyat tidak boleh dipatenkan.

Sebaliknya bibit ternak baru temuan riset bioteknologi Yang dikem-

bangkan menggunakan bibit

alamiah harus dilindungi lewat hak paten yang

dimiliki perusahaan-pe-

iusahaan multinasional. Masuknya perusahaan asing yang menguasai hak paten atas bibit baru, bisa jadi peteinak rakyat mengalami nasib

ketergantungan pada Perusahaan bibit ising tersebut. Payahnya lagi apabila bibit ternak hasil temuan riset yang mahal harganya ini tidak terjangkau oleh kocek mereka. Gambaran tersebut membukti' kan bahwa era pasar bebas daPat dikatakan tidak seratus persen akan menguntungkan Para Peternak rakyat. Usaha peternakan rakYat bisa gulung tikai apabila mereka tidak mampu bersaing di Pasar domestiknya iendiri dengan barang-barang ekspor sejenis Yang masgk Masalih pengurangan subdsidi juga menimbulkan silang PendaPat dari berbagai kalangan. Mereka yang tidak setuju mengatakan bahwa hal

kecil (interpreneur) yang bergerak dibidang jasa lebih memPunYai prospek cerah dibanding Perusahaan besar. Efisiensi kerja Yang didukung oleh teknologi informasi dan kerja model informal men-

di sektor pertanian telah menyebabkan berkembangnya kegiatan rente

ekonomi. Jika tidak di Pangkas, maka justru peningkatan Penda patan pelaku bidang Pertanian di iapisan bawah tidak akan tercapai.

dukung keleluasaan gerak interpreneur. Usaha model ini selain tidak

Prospek simpang siur

cessing dari produksi alat pertanian

dan peternakan. Kemungkinan industii tersebut akan berProduksi dalam suasana increasing return to

scale. Suasana'ini mungkin bisa menyulitkan untuk bersaing dipasa ran internasional. Selain sifatnya

yang berskala kecil juga sudah -beroperasi

dalam struktur pasar domestik yang sangat kompetitif. Pada situasi seperti ini, timbulnya eksilefficiency kemuagkinan dapat tidak terj adi . Saingan besar kemungkinal

daiang dari RRC. Seperti diketahui, cara perhitungan biaya produksi di

tersebut hanya akan semakin memperJemah posisi permodalan peter-

Cina adalah sedemikian rupa s+ hingga harga jual Produk eksPort

nak rakyai. Seperti diketahui. subsidi diberikan karena alasan tersebut. Sementara Yang berPandangan positif menyatakan bahwa regulasi

sangat rendah.

Q \J

terjebak birokrasi juga masih memungkinkan untuk menYentuh segmen pasar yang tidak terjangkau oleh perusahaan besar. Menurut Naisbitt lebih lanjut, besarnya peluang efektifitas dan efisiensi kerja merupakan syarat utama Pasar bebas global dari pada besar kecilnya modal. Prediksi Naisbitt ini cukup melegakan namun masih Perlu di' buktikan pada realita nantinya. Khususnya pada Peternakan rakYat yang termasuk dalam skala usaha kecil dan menengah. Di negara-negara industri besar, perusahaan-peiusahaan besar menindaklanjuti Naisbitt ini dengan penerapan management pasar model multi level mlrketing. Semacam kelomPok-kelompok kecil Yang Produktif menjajakan produk barang Yang berasal dari perusahaan besar keberbagai lapisan wilayah pemasaran. Barangkali management mod_el multi level marketing ini pantas di cobakan pada Peternakan-Peternakan rakyat, bila inaYat dan kinak nantinya telah berkembang. (H)

Liberalisasi imPor Pada era pasaran bebas global akan diterapkan pada semua produksi barang Hal ini bisa membahaYadan jasa. -kehidupan ribuan unit usaha kan kecil yang bergerak di bidang Pro-

John Naisbitt Pakar futurolog

handal Amerika memPrediksikan berskala

justru industri-industri

rn,n,.t? i\NtGGoTi\ [E,\ i]AGi\ ?et\lERa.'ti\Nt itusi]r\NtDitY r,lencuci\?ic\Nl St[r\M,r\I Di\Nl SU|(SES i(E?i\Di\ I ( (

Hendrq Kurniowon. S.Pt.

5taff Redaksi Husbandry 1990-1992 )

6. Bogor Pckik,

(

1990-.1

999

)

Dwi Hordono,

S.Pt. Staff Sirkulasi Husbandry 1990'1999 I'lei Trilistioni, S'Pt.

(

(

S.Pt.

Siaff Percetakan Husbandry

Bendahara Husbandry, 1999-1995

I

)

Gerqtdin Purwotiningsih, S.Pt' Pimpinan Redaksi Husbandry 1999- 1q95

)

Atas Keberhasil'annya menyelesaikan studi.

64

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. VII/I995


CERMIN KEGIATAN

PM

BAGI MAHASISWA

SE,BAGAI SATUAN KULIAH (SKS) elaksanaan nendi-

di Persuruan -tLlaitun Tinggi, khuJusnya

untuk program eksakta ti-

dak lepas dari kegiatan praktikum. Kegiatan tersebut bagi mahasiswa Fakultas Peternak tidak asing lagi bahkan merupakan suatu keharusan jadi sebagai kegiatan kuliah yang menjadi rutinitas, mahasiswa diwa j ibkan melaksanakan praktikum sebagai aplikasi dari teori yang diperoleh pada saat kuliah. Memang tidak semua

mata kuliah ada praktikumnya karena kegiatan ini disesuaikan jenis dan program mata kuliah

hadapi mahasiswa adalah kegiatan praktikum la-

pangan yang dirasakan kurang menyenagkan. Hal ini terjadi saat mahasiswa harus melaksanakan kegiatan praktikum tata laksana. Mahasiswa akan merasa risih, canggung dan sungkan menghadapi kenyataan pelaksanaan kegiatan yang mereka rasakan kurang sesuai. Kejadian lain yang sering muncul kurang harmonisnya hubungan antara asisten praktikum dan praktikan. Hal ini timbul karena asisten dan praktikan kurang pandai membawa diri.

yang bersangkutan. Dari Sampai saat ini, waktu ke waktu kegiatan Praktikum praktikum di Fakultas Pe Kewajiban yang kadang melelahkan, dan kadang tak tahu untuk apa kegiatan praktikum memang belum mendapat ternakan semakin maju kan untuk meningkatkan kualitas tanggapan yang baik dari mahasebab bila ditengok masa lalu sungkegatan praktikum. guh jauh berbeda. Tempat, bahan, siswa. Hal ini timbul karena mahamateri, tenaga pengajar dan sarana .Ada dua bentuk pelaksanaan siswa kurang memahami tujuan dan yang lain yang serba terbatas semanfaat dari kegiatan ini sehingga praktikum yaknipraktikum di labohingga mempengaruhi kelancaran merasakan adanya beban tersendiri ratorium dan praktikum di lapanproses belaj ar-mengaj ar terus dibedengan adanya praktikum tersebut. gan. Praktikum dilapangan dilaknahi dan dilengkapi sehingga pelakDemi kelancaran kegiatan praksanakan agar mahasiswa mengetasanaan kegiatan praktikum dapat tikum dan kegiatan akademis lainhui secara langsung kondisi lapanberjalan semakin lancar. ya, sebaiknya mahasiswa tidak gan dan membandingkan dengan menganggap praktikum sebagai besemua teori yang telah ia terima. Pembenahan tersebut dimulai ban. Sebab secara kulikuler prakmahasiswa Setelah itu diharapkan dengan pembangunan laboratorium tikum harus ditempuh karena meruditerlibat mereka bila siap telah secara bertahap. Pemilikan laborapakan satuan kuliah yang mempunpeternakan. usaha khusus seperti dalam torium- laboratorium yai bobot nilai. Antara praktikum Lab THT, Perah, Fisrep, Pemu liaan Dalam pelaksanaannya ada bedan kuliah merupakan satu keTernakdan lain-lain merupakan berapa kendla yang dihadaPi. Kensatuan yang terintegrasi. Bagi pihak bentuk nyata dari usaha peningdala pertama adalah dana Yang pengelola laboratorium Yang katan kualitas Fakultas Peternakan. diberikan kurang proporsional unmengeola kegiatan praktikum, seUsaha lain yang telal-r dilakukan tuk mencukupi kebutuhan Prakmemberikan materi Yang baiknya Expenyediaan untuk lahan adalah tikum. Hal ini mengharuskan tiaPdengan jumlah waktu dan sesuai farm dan hijauan makan ternak serta tiap Laboratorium mengambi I kebikemampuan mahasiswa. Dengan penambahan ternak yang dipelihara jaksanaan untuk melengkapi sarana demikian diharapkan tidak ada lagi untuk keperluan praktikum. Pedan prasarana yang dibutuhkan. keluhan yang muncul akibat adanYa ningkatan kualitas tenaga pengajar Kendala lain yang langsung dipraktikum (Triyanto). juga dilakudan asisten praktikum HUSBANDRYNo. g -10 TH. VII/I995

I

65


SUARA.SUARA

MAHASISWA TITIP ABSEN

DOSENTITIPM oleh

r

p-ahasiswa merupakan sub

lvl sistem dri lemb'aga p";Ji lVlaitan tinggi yaig kur"nu kebutuhan dan dinamika sistem dituntut untuk selalu memenuhi dan memainkan perannya sehingga tidak terlalu mengherankan apabila ide-ide dan strategi muncul dan

Endarto'Blendong'

kan walaupun dengan sembunyisembunyi. Hal ini dilakukan s+ mata-mata untuk memenuhi tuntutan persyaratan ujian utama. Pada sub sisten lain yakni staf pengajar atau Dosen, lain pula strategi yang berlaku dan mem-

penyuluhan meskipun ia tak pernah melakukan penyuluhan.

Strategi ini dilakukan dengan menitipkan makalah kepada sesama dosen yang melakukan penyuluhan. Pada kejadian ini barangkali tidak ada kejanggalan. Namun akan lain

membudaya di kalangan r4aha-

bila penitipan ini

dilakukan

saat mahasisr,l,a mengadakan kegiat-

slswa.

Budaya titip absen misalnya, budaya ini meru-

an penyuluhan, Dengan perasaan

1-

"rikuh",takut dan

pakan strategi

tercekam

nakal mahasiswa

menghianati nu-' i si Mahas iswa terpaksa

yang kadang ter-

ran

paksa dilakukan mahasiswa karena kebutuhan untuk dapat mengikuti ujian ujian utama, walaupun dilakukan

menghalalkan strategi ini dan memintakan tanda tangan beserta

cap stempel kepada Kepala De-

dengan berdebar cemas. Betapa ti-

Keca-

dak, tidak jarang

kita dengar dan

lihat

Dari kedua

apabila strategi ini keta huan Dosen, si

strategi ini, kalau

Mahasiswa akan mendapat perlakuan tertentu dari dosen. 'Perlakuan ini dapat berupa teguran, peringatan dan bahkan sampai ancaman nilai bagi mahasiswa pelaku strategi ini. Namun demikian karena aturan yang berlaku pada sistem pendidikan kita, bahwa mahasiswa dapat mengikuti ujian utama bila hadir kuliali minimal 75 persen dari jur-rr lah pertemuan. Akhirnya budaya yang dikharamkan oleh Dosen dan staf edukatif lainya ini tetap dilaku66

I

sa dan

matan.

boleh kita analo-

gikan tidaklah

jauh

berbeda yakni sama-sama "nakal". Namun bila kita arifi, kita

akan mengerti

bahwa dibalik semua itu ada hik-

budaya. Karena kebutuhan KUM (kredit point) dalam tuntutan persyaratan kenaikan karirnya ternyata banyak dosen yang memainkan budaya titip makalah penyuluhan dan surat tugas. Makalah tersebut dititipkan untuk mendapat pengesahan dari instansi pemerintah tingkat Desa dan Kecamatan sebagai bukti bahwa Ia telah melaksanakan

mah dan nilai. kearifan. Hil(nah

dan nilai kearifan tersebut merupakan cerminan dari sebuah kiasan "Seorang pencuri akan mengajarkan hal-hal yang baik dan tidak akan mendidik anaknya menjadi pencuri". Penulis adalah Alumni Fapet I.Insoed.

HUSBANDRY No. 9 - 10 TH. VII/1995

-


SUARA. SUARA

SANKSI YANG MEMBERI NILAI TAMBAH Oleh : Fajar Aris Prabowo ahasiswa Fapet Unsoed

kena ttcekaltt. Demonstrasi ? Tidak. Lalu kenapa? Ternyata cekal tidak'boleh mengikuti ujian utama. Hal ini terjadi hanya karena absen yang kurang dari 75 persen. Dan yang mencekal adalah pihak Fakultas. Ini bukan hal baru karena pada setiap menjelang ujian

utama, hal tersebut selalu dilaksanakan. Banyak mahasiswa yang setia menunggu saat pengumuman pencekalan tiba, terutama mahasiswa pengulang. Sanksi pencekalan tersebut merupakan manifestasi dari sistem SKS yang

nya, bila mahasiswa yang kena cekal tersebut tidak mengeceknya ke Bapendik, karena dianggapnya daftar tersebut sudah benar sehingga

ia harus kehilangn haknya untuk mengikuti ujian utama.

penerapan sanksi. Sangksi yang se-

lama ini dilaksanakan adalah tidak diperbolehknnya mahasiswa yang kena cekal tersebut mengikuti ujian

l'4 v1

ry

Adanya kebijakan presensi peserta kuliah harus mencapai 75 persen tersebut bertujuan untuk me-

f}sf1_

ningkatkan disiplin mahasiswa

74tl +

4/)--

dalam mengikuti mata kuliah dalam arti target tatap muka perkuliahan. Namun bila kita telaah lebih lanjut, selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Dampak positif yang kita rasakan adalah kuantitas peserta kuliah dalam setiap tatap muka meningkat dan adanya ketertiban administrasi. Namun bila kita cermati lebih dalam, maka akan timbul berbagai efek yang tidak baik. Yang pertama adalah bergesernya motifasi mahasiswa dalam mengikuti kuliah, yakni hanya sekedar memenuhi absen bukan untuk mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh. Yang kedua adalah timbulnya budaya "titip absen". Budaya semacam ini mengakibatkan mahasiswa bersikap tidak jujur. Sedangkan yang ketiga adalah dampak yang terjadi secara tidak langsung yang disebabkan oleh kekurangsiapan infrastruktur pendukung kebijakan tersebut. Sering terjadi mahasiswa yang kena cekal "dibebaskan" karena setelah mengecek ke Bapendik ternyata Pihak Bapendik salah hitung. Ironis-

(?=

lagi alasan. Paparan di atas merupakan fenomena sebab akibat. Kebijakan yang telah di ambil mengenai absensi sudah kita yakini bersama se-

Satu hal lagi yang perlu kita cermati bersama yakni mengenai

sekarang dilaksanakan.

di Universitas, dan masih banyak

.-=1l./

bagai langkah yang bertujuan baik, namun menimbulkan adanya efek yang kurang baik yang perlu menjadi point koreksi atas kebijakan tersebut.

Langkah yang telah diambil oleh Lab. Produksi Ternak Babi, PBMT, dan Embriologi dan Histologi Ternak merupakan langkah yang cukup baik, yakni dengan mengadakan kelas khusus bagi pen-

gulang. Selain memberi pengetahuan lebih kepada para pengulang, dengan diadakannya kelas khusus tersebut dapat mengurangi "kepadatan" peserta kuliah yang melebihi

kapasitas (dipenuhi oleh pengulang). Suasana yang demikian tentu kurang mendukun g suasana perkuliahan.

utama. Akibatnya, nilai yang keluar adalah E, K atau T, sehingga maha-

siswa tersebut tidak lulus mata kuliah tersebut.

Bila kita kaji lebih jauh, maka sanksi tersebut sebenarnya kurang tepat. Bagi mahasisya yang bersang-

kutan tentu sangat menYakitkan karena belum tentu ia tidak mengu& sai mata kuliah atau paling tidak le bih rendah tingkat penguasaannya

dibanding temannya yang aktif kuliah. Hal ini terjadi karena beragamnya alasan ketidakhadirannya dalam

kuliah. Alasan tersebut antara lain mungkin karena ada bagian dari mekanisme perkuliahan yang kurang menarik, atau mungkin karena ba han perkuliahan yang iaterima sama dengan yang telah ia terima sewaktu pertama kali mengikuti kuliah mata kuliah yang bersangkutan, atau ia sedang ada kegiatan kemahasiswaan baik itu di Fakultas maupun

HUSBANDRYNo.9 - 10.TH. VII/1995

Alternatif yang lain adalah memberi tugas kepada mahasiswa yang kena cekal, dan ia tetap dapat mengikuti ujian utama. Pemberian tugas ini bertujuan untuk menutup "kekurangannya" dalam penguasaan materi. Tugas tersebut dapat berupa paper, atau sanksi lain yang berkorelasi dengan adanya nilai tambah.

Kiranya gambaran di atas dapatlah menjadi masukan, sehingga tidak ada lagi sanksi yang beruPa harga mati yang tidak ada pemecahannya. Kita semua ada dalam lingkungan akademisi. Kiranya budaya dialog, posisi tawar dan egatilarian perlu selalu kita kedepankan untuk mempersiapkan sumber daya Yang lebih baik menuju masa dePan bangsa yang lebih jelas. Penulis adalah mahasiswa FaPet 'Unsoed Angkatan 89.

67


SUARA - SUARA

AKTIVIS MAHASISWA ERA 80.9O.AN Oleh Heru 'Boleng' Purwoko

ampus menurut pengertiannya ad{ah sebuah lingkungan fisik dan sosial yang memproses berbagai kegiatan. Sedangkan mahasiswa adalah sebutan yang erat dan sarat dengan beban, harapan serta nilai

yang terbentuk karena

Dunia mahasisw" tte! lan ,aksi dan sikap yan"iit kritis serta-akrab Eelengan keresahiri ma5yirekat. Adakah tertercermin dalam kegiatan-kegiatan karnpus ,US sekarang, adakah ini terceimin pada nilai rilai yang tertuang dalam kehidupan kampus rus dan dunia mahasiswa sekarahq? Kaldu ti*,L dak, dimana tempat bagi mereki yang bisa olsa disebut aktivis mlhasiswa i... c.-

pengalaman sejarah dan berdasarkan aspirasi masyarakat. Idealnya seluruh aktivis mahasiswa diarahkan untuk pemenuhan harapan tersebut. Tidak dapat dipungkiri aktivitas mahasiswa yang ada sekarang ini cenderung berkesan terlalu asik dengan dunianya tanpa memperhatikan apa yang terjadi di luar kampus.

Melalui tulisan ini saya mencoba menelusuri era yang menurut saya paling tepat untuk menunjukan mulai melemahnya peran malrasiswa dan sekaligus era menghilangnya secara perlahan-lahan ak-

Dihapuskannya DEMA menyebabkan mahasiswa kehilangan kekuatan penggalang kesatuan. Tumbuh suburnya kegiatan dan unit kegiatan yang didirikan pimpinan Universitas menyebabkan aktivis organinsasi intra kampus menjadi semakin bingung menghadapi masalah interen kampusnya. Se mentara itu sistem SKS yang masih mekanisme dan dibirokratisasi turut membayang-bayangi beban mahasiswa saat ini. Prestasi organisasi mahasiswa sekarang lebih dinilai dari keberha

ber-

silan mereka sebagai penyelenggara suatu kegiatan tanpa memandang

Dua kambing hitam yang ser-

kegiatan itu berbentuk apa. Yang lebih penting mengangkat mereka

tivis mahasiswa. Era tersebut langsung pada 80 - 90 an.

ing menjadi tumpuan kesalahan dan

dituduh dsebagai penyebab melemahnya peran mahasiswa dalam kehidupan sosial-politik pada era

tersebut adalah diterapkannya

sistem SKS di Perguruan Tinggi dan

diberlakukannya konsep NKK/ BKK. Lembaga-lembaga kemahasiswaan pada saat ini ditata sedemikian rupa sehingga mahasiswa lupa untuk dapat 'bermain' di luar kampusnya. Secara kelembagaan usaha yang dilakukan pemer-

intah tidak tanggung-tangngung. Hal ini tercermin dengan dihapusnya Dewan Mahasiswa yakni lembaga kemasiswaan yang paling efektif menggalang aktivitas dan kesatuan mahasiswa baik di dalam maupun luar kampus.

dan kampusnyawalaupun hanya se-

bagai'tukang penyelengara'. Seminar di kampus-kampus memang tetap ramai (bahkan menjadi prima dona kegiatan, karena dianggap kegiatan yang paling ilmiah) tetapi bukan sebagai ajang bagi mahasiswa untuk menunjukan kemampuan berbicara dan analisanya. Mereka tidak lebih hanya sebagai panitia penyelenggara thok. Sepertinya predikat sebagai penyelenggara yang sukses menjadi

dambaan mahasiswa saat ini. Mereka berusaha mencari partner kerja yang mau mendelegasikan tugas, menyediakan dana dan sedikit fasilitas. Lalu buat proposal, urus ijin kegiatan, cari dana dari perusa

I haan-perusahaan dan | susun laporan kegiatan, | selesai. Bentuk-bentuk seI macam inilah yang berI to,rba-lomba dialakan I mahasiswa sekarang. Mahasiswa kini juga I cerrderung mengukulikin II diri sebagai bagian dari

suatu organ.isasi profesi sesuai dengan bidang ilmu yang mereka.geluti. Tidak heran jika organisasi jurusan semakin menam-

pakkan diri dan saling berlomba. Perkembangan ini tentunya turut pula menyedot perhatian mahasiswa dan sekaligus mengurangi porsi perhatian mereka terhadap lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas maupun kepekaan mereka terhdap Iingkungan sosial disekitarnya. Sementara itu disadari atau tidak, situasi belajar mengajar saat ini adalah situasi ketergantungan. Cara belajar seorang mahasiswa tergan-

tung pada kriteria-kriteria teknis para pengaj arnya. Pengaj ar sendiri sangat tergantung pada paket yang dibatasi oleh sistem pendidikan. Sedangkan sistem pendidikan pun tergantung pada sistem politik dan ekonomi negara. Kebutuhan sistem

ekonomi saat ini adalah tenagatenaga profesional yang sesuai dengan permintaan pasar. Maka kampuspun menjadikan dirinya sebagai pabrik yang memproduksi berbagai jenis komoditi sesuai dengan permintaan pasar. Inilah gambaran ma-

hasiswa era 80 - 90 an menurut pengamatan penulis. Namun penulis yakin masih ada bebrapa gelintir mahasiswa yang peka akan perubahan sosial disekitarnya serta peduli terhadap itu ..... semoga. Penulis adalah mahasiswa Fapet Unsoed angkatan 1988

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH. Ylll1995


SUARA - SUARA

MAHASISWA PERSPEKTIF' AKTUALISAST NTELEKTUALITAS (Suatu Tinjauan Fenomenologis) Oleh Yuliana Indriastuti erbicara mengenai mahasiswa

memang tidak habis-habis. .. Selalu saja ada yang dapat digunakan sebigai bahan IiskJsi. Mahasiswa dapat dikatakan sosok multi dimensional. Karena kedudukannya ia hampir selalu mendapat s.orotan. Dalam pembangunan diperlukan manusia-manusii yang memiliki kualitas tertentu. Dan dis-ini mahasiswa terhituns sebasai rn

anusia yang

d

i

harapkanl

lVlahasisw,a Sebagai Bagian Dari

Masyarakat

Dalam hal ini mahasiswa bu-

kan hanya berfungsi sebagai sosok terpelajar yang hanya mlnguasai

rlmu-rlmu yang didalaminya. Na mun lebih jauh lagi, mahasiswa dipandang sebagai pembaharu masyarakat yang mampu memberikan perubahan sosial menuju suatu palgun-an masyarakat mod6rn yang

kebih berkualitas secara maieria-l maupun spiritual.

Mahasiswa Dalam Pola

Kebijakan Pendidikan

Dalam sistem interaksi sosial, mahasiswa merupakan sekelompok Iapisan masyarakat elite. Hal ini dikarenakan tidak semua lulusan dari sekolah-sekolah menengah mampu menembus kom-

petisi beribu-ribu

terpacu untuk mewujudkan idealismenya ke dataran iealitas yang mampu memberikan sum_ bangan berharga bagi terciptanya pranata modern yang berkepri_ trasa_.

badian utuh.

Namun demikian idealisme tersebut_nampaknya tidak sebegitu mudah da nsederhana untuk diwu-

judkan. Terutama dalam dunia kependidikan perlu adanya strategi

tertentu yang harus di_ susun. Dalam hal ini bukan hanya tergantung pada keadaan awal yang

telah dicapai dan sasaran yang hendak diupayakan.

Namun, juga terpaku pada pandangan yang dia-

nut mengenai

peran

subyek (mahasiswa) atau

manusia terdidik dalam keseluruhan pembangu-

perni-

nat perguruan tinggi.

nan.

Sebagai bagian dari

J'ika

masyarakat membuat ma-

hasiswa memiliki secercah harapan bagi mereka untuk bisa berperan di

mahasiswa

hanya dipandang sebagai

bangkan ide-ide cemerlang sebagai hasil bentu-

faktor produksi belaka maka strategi pendidikan itu akan lebih mengutamakan pendidikan pada masalah teknis keteram-

kan dan penggodokannya

pi lan agar nantinya dia da-

dalamnya. Menyum-

selama duduk dibangku Perpustakaan kuliah dapat dilakukanCukup diminati nya. Ada makna tersirat bahwa ketika suatu komunitas terKesadaran manusia mengenai tentu dalam masyarakat mampu pentingnya peran ilmu pengetahuan melandingkan sosok terpelajar, dalam upaya peningkatan kesejahmaka ada satu konsekuensi logis teraan secara komprehensif merumaupu psikologis pada diri maha- ' pakan suatu fenomena yang cukup siswa untuk dapat menyumbangkan baik bagi pembentukan tatanan apa yang diperolehnya selama masyarakat modern. Baik itu secara prosts'pembelajarannya' di teknis maupun secara konseptual.

bangku kuliah. Sebagai upaya penciptaan tatanan sosial yang baru dalam masyarakat tersebut.

HUSBANDRY No. 9 - l0 TH.

I

berikan dorongan psikologis ter-

tentu pada dirinya. Sehingga senan-

Bagi kaum 'pemburu ilmu'terutama dalam hal ini adalah maha siswa, tentunya akan mampu mem-

Vilfiggl

pat bekerjasama

dengan

unsur-unsur non manusia.

Hal ini memberikan dam-

pak bagi produk-produk

yang dihasilkan dari suatu lembaga pendidikan.

Apabila pendidikan masih dipandang sebagai suatu upaya pengi-

sian obyek yang dianggap kosong maka selama itu pula manusiamanusia terdidik yang didapatkan akan bersifat'mekanistik', reaktif dan konsumtif. Kesemuanya ini tidak akan bisa memberikan solusi 69


SUARA. SUAIT{ terhadap permasalahan-Permasalahan yang sifatnya mendasar, baik itu yang terjadi pada diri Pribadi, komunitas masyarakat maupun Per' masalahan lain yang rylntinya akan semakin berkgnobpggj,,

' '

kan dirinya. Secara ideal sosok mahasiswa

sebagai kalangan intelek seharusnya memiliki proporsi yang tinggi untuk dapat mengaktualisasikan

".n,

Proses belajar mengajar Yang merupakan transformasi ilmu. Dan bila pola pendidikan masih menganggap mahasisrva adalah object

maka kondisi aktualisasi ituPun akan sulit dicapai. Sebab ibarat delman, kuda hanya da-

Keadaan sepâ‚Ź4i i ini sebenarnya cukPp. bisa dijadikan bagi kaum terdidik mau-

pun pendidik itu

sendiri untuk mencoba kembali menengok pola kebijakan

ryru \WE

,i::..:.:;!l/::+

pendidikan yang ada sekarang ini. Jika kita coba tengok makna dari pendidikan, pada

kan kondisi aktualisasi intelektual maha-

siswa perlu adanYa suasana kondusif pada sistem pendidi-

dasarnya adalah

kan. Disamping itu

suatu betttuk transformasi ilmu dari pemberi kepada penerima. Dalam hal ini adalah dosen kepada

pat melihat ke arah pandang yang dituju sebatas'kacamata' yang dipakai. Tentunya hal ini adalah suatu kondisi yang sangat tidak diinginkan kita semua. Untuk dapat mervujud-

adanya faktor-faktor

dirinya. Hal ini didasarkan atas berapa banyak unit-unit kegiatan mahasiswa yang seharusnl'a

pendukung diantaranya pendidikan mental yang merudari seorang indiawal pakan basic vidu untuk seuantiasa merubah dirinya pada kondisi Yang berkuali-

mampu menampung mereka dalam

tas.

rangka pengembangan Potensi 1'ang ada. tapi binarkah dengan tersedi-

Pada akhirnya kondisi aktual vang dicapai oleh seorang maha.isviu aOutin merupakan jalan baginya untuk dapat mewujudkan ideal-

Diskusi Terpadu. Sar an a

P e nge m b

mahasiswa. Dan proses tranformasi itu sendiri sebenarnya tidak hanya perpindahan dari aPa Yang proses -dilontaikan 'sang guru' kePada lebih mencakuP hal Tapi muridnya.

vans lebih luas lagi Yakni

sejak

iwa'i tranlormasi ilmu tersebut sanr pai kepada upaya Pengembangan-. hyu. Disumping itu juga meliPuti upaya pemberian lingkungan Yang tbniuiif bagi mahasiswa untuk lebih mengembangkan Potensi intelektual yang dimiliki. Yang akhirnya mampu menciPtakan suatu benfukan baru baik dari konseP maupun skill atau ketermaPilan' Mahasiswa Dalam PersPektif Kepribadian Yang Sehat Dalam pandangan humanistik, pada dasarnya manusia memiliki potensi lebih banYak dariPada aPa yang mereka caPai. Sehingga aPa-bila-keseluruhan potensi yang ada bebaskan maka kita mamPu tersebut keadaan eksistensi Yang ideal Pun dapat dicapai. Namun demikian menurut Abrahan Maslow dalam teorinya psikologi hurnanistik berpendapat balrwa keadaan tersebut iranya bisa tercaPai olel, orango.ung yutlg bisa mengaktualisasi-

angan I nte

le

ktual

anya wadah tersebut talah mamPu

mendongkrak keutuhan Pribadi sosok mahasiswa

?

Benarkah secara

psikologi mahasiswa selama ini to iah menjadi manusia-manusia Yang teraktual dan sehat secara psikologis ? PertanYaan-PertanYaan ini nampaknya cukuP menggelitik bagi kaum pemerhati mahasiswa. Mal-ra siswa iebagai kaum terdidik secara

ideal tentunya memiliki karakteris

tik tertentu. Dan terwujud

dalam

bentuk kekritisannYa, kreatifitas, inovatif, progresif dan dinamis' Tetapi kalau kita mencoba melihat

realitas mahasiswa saat ini, ternyata keadaan semacam itu hanYa mamPu beberaPa orang saja' tumbuh pada -mereka daPal\an dengan Itu pun segenap perjuangan dalam Prqse.! ns"ikolosiinva. Dan sudah manjadi iahasia"umum bahwa kondisi lingkungan masYarakaL kamPus akan sangat berPengaruh terhadaP Pertumbuhan Pribadi mahasiswa.

iimenya. Sehingga didaPatlah

sosok intelek yang diharapkan yaitu

yang mampu menerangi ling-

irunga.,nyu dengan bekal Yang dimilikinya. Disinilah sesungguhnYa mahasiswa dapat semakin mengenal diri dan eksistensinYa baik dalam Perjalanan hidup pribadinya maupurt "perj alanannya

d

iten gah m asyarakat

dan lingkungannya. Karena orango.ang yang daPat mengaktualkan

dirinya, mamapu berbuat sesuatu dengin segenap cinta, keikh.lasan danlesadaian Yang Penuh sehingga

dapat memPertimbangkan, suatu tindakan denag cara bijak dan dewasa. Akhirnya semua itu mamPu memunculkan suatu etos kerja Yang

tinggi. Penulis adalah mahasiswa D3 fapet UnsoeO angkatan'1992

HUSBANDRY NO. 9 - IO TH. VII/I995

I


r-

t I

I

SUDAHKAH MERDEKA SlwAKlI ..... PIKIRANKU ..... FISIKKU .....

f *;L,K

lptnrrus{aililAN 1I$S&ru:]nY

,**Wr1e

:@,

*#. ..--#-r'

lklan layanan ini dipersembahkan oleh HUSBAHDRY Dalam Rangka 5O th lndonesia Emas.


'

:5.

r t

!-&. .:,-,.r:r

,'

$,sffi4:xiry1j8?-H:t..Y rrr?: . !'i-", ffi3t$Sffi&o--&1fl! fl ; ; :-1 " {

,

::,,

I

i"r

. :i|.,;1 :1, tl .l{:1

r.J

ffiffiffiffi-",p!;".:',.*I

*11:r:ll:rl

.,1. :i:'_ ,.:--:

titi!r5:::1u1rl. a::-.,, .1:. : &i$et}::rtt!:i jl.:: ..- .

i E*.ffi'ffiffirryE; *:gil**

r:..:];

.::::;::':;

'xll&*:::.,t'r:r,. ': 1&S&lrill8*::::liil:,.: ti:.::tt ! s(-i:t

li9-g!tf*l;t15. *:;ri::n:r,

****.

:q

I

t; :.:t I : t1.: , ,

r

i:

in.iilL*:ir:r:

:lSr'!1:tr*i:}.titt:tiaal

ji:

I*r.,1" *;*t!1::ii!!i*1::i-tl.:',: ll* " ,.rl

l

.=-'

r l .:,t

q*t:

:ffi

$fr-"*,

1,

X

1

\

..i

r

I

I

ir,

'!*'i

t., l

at;:*ra

riLiis:

,r*$

I4TL YERPWTAI<AAA

s

o6fi{Wlor


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.