LAPORAN UTAMA membangun sektor riil di Indonesia bukanlah perkara sulit. Bahkan, apabila kaum muslim mau mengubah sudut pandang ekonomi kembali ke basis syariah, maka krisis ekonomi pun dapat dihalau, kecuali yang berada di luar kontrol manusia, seperti kekeringan dan bencana alam lainnya. “Kalau semua mau tunduk patuh pada perintah Allah, maka bisa dibayangkan berapa kekuatan ekonomi yang dimiliki,” imbuhnya. ‘Kesadaran’ akan pentingnya penerapan basis syariah merupakan salah satu kunci utama yang dapat diterapkan untuk membangun ekonomi Islam di Indonesia. Aris mengharapkan harus adanya edukasi kepada masyarakat tentang peran penting dan keuntungan penerapan sistem ekonomi berbasis keislaman. Selain itu, diperlukan pula pengembangan instrumen-instrumen pengukur laju pertumbuhan ekonomi berbasis syariah guna mengetahui pengaruh ekonomi Islam dalam pendapatan nasional. Perbaikan individu umat muslim pun diperlukan untuk membangun sektor riil berbasis syariah yang seutuhnya. Umat muslim dituntut untuk mengembalikan perekonomian sesuai dengan tatanan yang diajarkan oleh Rasulullah serta memperdalam ilmu akidah dan tauhid. “Jadi kalau kita belum ngomong tauhid, salatnya belum benar, tauhidnya belum beres, sudah mau bikin koperasi syariah, bank syariah, pasar Islam, nggak nyambung,” ujar Adityawarman. Belajar dari Sirah Nabawiyah yang merupakan salah satu alternatif untuk menciptakan akidah dan tauhid yang kokoh, sebab sirah merupakan implementasi dari Al Quran dan hadis yang menceritakan perjalanan hidup Rasulullah. (nw)
doc. industri.kontan.co.id
salah satunya adalah masalah regulasi yang mengatur lembagalembaga keuangan syariah. Misalnya Undang-undang di Indonesia yang melarang perbankan untuk memiliki aset, sementara fikih muamalah mensyaratkan bahwa transaksi murabahah (jual-beli) harus menjual produk yang merupakan milik pribadi. Untuk menyiasati hal tersebut, perbankan perlu melakukan akad wakalah (pelimpahan kekuasaan) agar nasabah dapat mewakili bank untuk membeli barang secara tunai. Padahal, sebenarnya akad murabahah tidak banyak terikat oleh aturan karena jual-beli dilakukan secara langsung oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Menurut Aris, idealnya suatu negara harus membedakan regulasi antara instansi syariah dan konvensional. Meskipun sejatinya kedua peraturan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menstabilkan keuangan di suatu negara. “Secara otomatis, satu regulasi dengan yang dua regulasi ini tentu akan mengalami kesulitan yang dua regulasi. Artinya, tetap regulasi pemerintah hanya dibedakan, atau diberi kebebasan dalam mengatur sistemnya sendiri,” tambah Aris. Meskipun demikian, menurut Aris, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi Islam dalam sektor riil. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya mayoritas penduduk muslim yang dimiliki Indonesia. “Kalau saya optimis sekali, nanti perkembangan ekonomi Islam itu akan baik di Indonesia. Ya tentu dengan banyak keunggulan salah satunya keunggulan kita kan negara yang mayoritas penduduknya adalah orang Islam, saya kira sosialisasi mengenai keislaman itu sudah terbantu di situ,” ujar Aris. Hal senada juga dikatakan oleh Adityawarman, bahwa dengan ditunjang oleh penduduk mayoritas muslim,
EDENTS
Volume 1 Edisi XXIV Tahun 2016
9