Majalah Edents Volume 1 Edisi XXXVI Mei 2022

Page 1


DARI REDAKSI Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edents secara rutin menerbitkan majalah sebanyak dua kali selama satu tahun kepengurusan. Majalah Edents merupakan salah satu produk utama LPM Edents yang mengulas isu ekonomi sebagai pembahasan utama. Pada Majalah Edents Volume I tahun ini, kami mengangkat tema Green Economy. Diangkatnya tema tersebut sebagai bentuk perhatian kami terhadap perkembangan ekonomi saat ini serta keadaan lingkungan yang semakin lama membutuhkan banyak perhatian yang lebih dari sebelumnya. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 yang masih dalam masa pemulihan juga menjadi perhatian kami untuk melihat bagaimana peran dari masyarakat, pemerintah, serta pihak lain terhadap keadaan ekonomi dan lingkungan saat ini. Kami mengulas tema utama dalam Laporan Utama, Laporan Khusus, Polling, Sosok, Tentang Mereka, Sudut Profesi, Sosial Budaya, Social Movement, Komunitas, Kabar Kampus, Geliat Usaha, Resensi Film, Opini Mahasiswa, Kolom Pemimpin Umum, Kolom Redaksi, dan Potret. Laporan utama membahas mengenai hubungan antara ekonomi dan lingkungan secara lebih dekat, menjelaskan tentang peran dari perkembangan digitalisasi dalam ruang lingkup ekonomi dan lingkungan, menganalisis bagaimana proses pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui UMKM berbasis ekonomi lingkungan, serta menjelaskan pendapat setuju dan tidak setuju bahwa ekonomi dan lingkungan bisa berjalan bersama atau tidak. Dalam rangka mengerucutkan kembali tema yang diambil, pada laporan khusus kami sajikan mengenai hubungan antara ekonomi kreatif dan lingkungan, menganalisis program

taksonomi hijau yang dirancang oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta membahas mengenai program pembangunan berkelanjutan saat ini. Kemudian kami juga membuat polling sehubungan dengan isu yang diambil, yang mana secara garis besar membahas tentang green economy. Kemudian, kami mencoba untuk mencari tahu seberapa besar pengetahuan masyarakat terutama mahasiswa mengenai green economy, isu ekonomi dan lingkungan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, serta membahas lebih dalam mengenai program taksonomi hijau yang masih direncanakan. Kami juga membagikan kisah sosok inspiratif, potret, dan rubrik lainnya yang bisa dibaca secara lengkap pada majalah ini. Kami menyadari saat ini masih berada dalam masa pemulihan pasca pandemic Covid-19, sehingga perlu banyak adaptasi terhadap hal-hal baru yang ada. Begitupula dengan LPM Edents yang berusaha tetap memberikan yang terbaik pada semua produk kami dengan menyesuaikan keadaan saat ini. Setiap rubrik dalam majalah ini lahir dari kerja keras, kesabaran, keaktifan, dan keikhlasan reporter dalam melakukan penulisan. Redaksi mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman reporter. Melakukan pembuatan majalah secara virtual dan serba online tanpa bertemu secara langsung, menjadi salah satu prestasi yang luar biasa bagi teman-teman reporter. Kami berharap pembaca mendapatkan pengetahuan dan hal positif dari tulisan ini. Kritik saran tentunya sangat dibutuhkan untuk menjadikan Edents lebih baik kedepannya. Terima kasih.

MAJALAH EDENTS

diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edents ISSN 0215-0255 Pelindung: Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., ; Penasehat: Firmansyah, S.E., M.Si., Ph.D ; Pembina: Surya Raharja, S.E., M.Si., Akt., Ph.D ; Pemimpin Umum: Shela Nur Fajriya; Pemimpin Redaksi: Fitri Widyaningrum; Pemimpin Perusahaan: Erva Hamidah; Pemimpin HRD: Finecia Shinta Dewi; Pemimpin Marketing and Communication: Susan Liya; Pemimpin Artistik: Nisa Alisva; Redaktur Pelaksana Majalah: Indah Sulistyawati; Redaktur Pelaksana: Luvita Dyaningsih, Muhammad Musa, Tsania Kristya; Layout: Hatfina Dini Sabrina, Selina Aulia; Foto dan Ilustrasi: Fatimah Daffa, Diah Ayu, Fortuna Tunggadewi, Khaira Aqliya; Staf Redaksi: Anisa Setyaningdiyah, Danny Farhan, Sulistiawati; Staf HRD: M. Arif Pratama, Shafina Munifa, Tarisa Rahmawati, Arum, Maria Fransiska; Staf Marcomm: Fadila Nadifa, Lula Salwa, Rahayu, Helen Sophia, Amanda Yasmien; Staf Perusahaan: Michelle Jenifer, Fellencia Stefania, Faizah Nikmatur, Deva Zhalzha, Siti Choiriyah, Bella Br Subakti; Magang Edents: Ariska Ardina, Coryna Dwi, Munnafatu, Zhafira Salma, Adiska Afifah, Vincentia Ipsita, Luthfia Nabila, Dewanti, Naela Rohmah, Sholeh Arrifqi, Azita Aulia, Anggita A., Dzikrina Fatahul, Syafira N., Rifqi M. Aufa, Ghassani Nur, Angel Ariani, Diva Obelia, Noor Fadhlilah, Muhammad Labib, Vira Mahalia, Marhawa Marir, Rahayu Khairunnisa, Maulida Fauzia, Muhammad Alhafis, Riska Aulia.


DAFTAR ISI

04

LAPORAN UTAMA

09

LAPORAN UTAMA

12

LAPORAN UTAMA

16

LAPORAN UTAMA

20 23

POLLING

25

TENTANG MEREKA

27

GELIAT USAHA

29 31 33

SOSOK

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan serta Cerminannya dalam IGGP

Meningkatkan Peran Digitalisasi dalam Perkembangan Ekonomi dan Lingkungan

Pemulihan Ekonomi Berbasis Green Economic: Menilik Geliat UMKM

Pasang Surut Hubungan Ekonomi dan Lingkungan: Membahas Lebih Dalam Hubungan antara Ekonomi dan Lingkungan

Green Economy

Mantan edents

Jejak Alumni : Diseminasi dan Eksistensi dalam Sepak Terjang Organisasi

Aisya Sekar Gading: Masuk Museum Prestasi Kuning Hingga menjadi Mawapres

Peluang Mewujudkan Impian Usaha Kuliner dalam Ranah Mahasiswa Silvia Puspa: Pemuda Berani Mencoba Hal Baru

SOSIAL BUDAYA

Tumpek Kandang sebagai Wujud Pelestarian Hewan

SUDUT PROFESI

Bisnis Gorengan menjadi Andalan yang Menjanjikan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

2


SOCIAL MOVEMENT

35

LAPORAN KHUSUS

39 41

Menjadi Pahlawan Iklim bersama Yayasan Carbon Ethnics Indonesia Adakah Keterkaitan antara Ekonomi Kreatif dan Lingkungan?

LAPORAN KHUSUS

Mengintip Program Taksonomi Hijau: Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Guna Mendukung Ekonomi Hijau di Indonesia

44

POTRET

47 48 50 52 54 56

ALUMNI FEB

Secarik Cerita dari Alfa Farah

KABAR KAMPUS

Program Bina Desa, Wujud Pengabdian pada Masyarakat

KOMUNITAS

Bermusik bersama Dipoband

KOLOM PU

Pintar Kelola Uang, Pintar Jaga Bumi

KOLOM REDAKSI

Green Jobs: Peluang Karir Gemilang Sembari Melestarikan Lingkungan

RESENSI FILM

58

OPINI MAHASISWA

60

Resensi Film Seaspiracy, Dampak Penangkapan Ikan terhadap Ekosistem Laut

Green Economy: Menanam Harapan pada Pohon

3

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

DAFTAR ISI

LAPORAN KHUSUS

Menilik Capaian Pelaksanaan SDGs di Indonesia serta Kaitannya dengan Kelestarian Lingkungan


LAPORAN UTAMA

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan serta Cerminannya dalam IGGP Oleh : Erva, Faizah, dan Luvita

Dok. Freepik

Saat ini, ekonomi dan lingkungan merupakan dua pembahasan yang sering menjadi topik perdebatan. Dari sudut pandang ekonomi, lingkungan merupakan sumber bahan baku dan energi. Hal dapat dikatakan sebagai faktor utama dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, pembahasan mengenai ekonomi yang harus memperhatikan lingkungan belum banyak dilirik oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Ekonomi vs Lingkungan dalam Realita Dari titik pandang ekonomi yang sempit, lingkungan merupakan sumber bahan baku alam dan energi. Pada saat penduduk dunia masih sedikit, skala kegiatan ekonomi masih relatif kecil. Oleh karena itu, ketersediaan sumber daya alam masih terjamin. Namun dengan perkembangan kemajuan industri modern, ketegangan dan stres lingkungan terjadi. Ketegangan ini berupa pencemaran lingkungan kota, perairan dan udara, serta degradasi hutan dan sumber daya alam lainnya sehingga menyebabkan terjadinya berbagai bencana alam.

Benang Merah: Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Salah satu cara menyelesaikan konflik ekonomi dan lingkungan adalah menerapkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan merupakan proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb.) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (Laporan Brundtland dari PBB, 1987). Berdasarkan pengertian tersebut, diharapkan setiap pembangunan yang dilaksanakan pada sebuah negara sudah memperhatikan serta mempertimbangkan sisi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sumber daya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan harus dapat diperbarui. Penerapan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ini juga wajib dilakukan tanpa merusak lingkungan dan dengan sistem pengelolaan sumber daya yang baik. Pemegang kepentingan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

4


LAPORAN UTAMA dapat mengawali pembangunan ini dengan menganalisis dampak program mereka terlebih dahulu. Masyarakat perlu terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Perencanaan pembangunan harus melibatkan para ahli ekonomi dan lingkungan sebagai pihak yang memberikan rekomendasi dan arahan kebijakan. Tiga Pilar Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Terdapat tiga pilar yang menjadi pondasi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pilar pertama, sosial yang berkaitan dengan dimensi manusia, baik lokal maupun global. Manusia dinilai perlu saling mengandalkan dan berbagi secara adil serta demokratis atas keberagaman sumber daya alam. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pilar ini adalah, “keperluan manusia manakah yang harus lebih dipriori­ taskan?” dan, “bagaimana mencapai tingkat keamanan, partisipasi, integrasi, dan budaya yang secara signifikan dapat menciptakan masyarakat bahagia dan berkecukupan?”. Pilar kedua, perkembangan ekonomi berkelanjutan adalah lingkungan. Proses melestarikan ekologis alam jangka panjang dinilai penting karena sebagai jaminan masa depan manusia. Pilar ini berhubungan dengan penjagaan dan fungsi-fungsi ekosistem lingkungan. Pilar ketiga, berkaitan dengan ekonomi. Pilar ini menjadi aspek yang menegaskan bahwa pelaksanaan pembangunan ekonomi berkelanjutan perlu menerapkan kehati-hatian dalam pemilihan serta penggunaan sumber daya. Tindakan ekonomi yang memiliki arti bagi ekologi dan masyarakat adalah inti utama pilar ekonomi. Peran yang Pernah Dilakukan Pemerintah Demi mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, seluruh pemegang kepentingan dalam sebuah negara perlu dilibatkan. Pemegang kepentingan ini secara sederhana dikelompokan sebagai masyarakat, non-governmental organization (NGO), kelompok akademisi, kelompok industri, dan pemerintah. Pemerintah memiliki kekuasaan dalam menjalankan negara yang sebenarnya telah melakukan

5

EDENTS

berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut dinilai pemerintah dapat membantu mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Melalui siaran pers HM.4.6/150/SET.M.EKON.3/06/2021 pada 15 Juni 2021, pemerintah yakin bahwa pelaksanaan pembangunan berkelanjutan masih menjadi komitmen mereka walaupun di tengah situasi pandemi Covid-19. Dalam hal peraturan perundang-undangan, pemerintah mengklaim dengan ditetapkannya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, dorongan kemudahan usaha sembari tetap mengedepankan aspek kelestarian lingkungan akan semakin terjaga, bahkan meningkat. Indonesia Green Growth Program Kolaborasi antarpemegang kepentingan untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebetulnya telah terjadi. Salah satu contoh kolaborasi itu ialah Indonesia Green Growth Program (IGGP). IGGP adalah program pertumbuhan ekonomi berkelanjutan atau ekonomi hijau yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan sebuah NGO internasional bernama Global Green Growth Institute (GGGI). IGGP sendiri berupaya untuk mendukung Indonesia mengurangi kemiskinan serta memastikan inklusi sosial, kelestarian lingkungan, dan efisiensi sumber daya. IGGP memiliki 3 kegiatan utama. Kegiatan pertama adalah mengembangkan proyek-proyek bankable berdasarkan kontribusi yang ditetapkan secara nasional dan tujuan pembangunan berkelanjutan, serta menghubungkan proyek tersebut dengan pendanaan yang sesuai. Kegiatan kedua melakukan pemasukan enablers (faktor-faktor yang memungkinkan investasi pertumbuhan hijau) dalam perencanaan sektoral. Kegiatan terakhir melaksanakan perancangan instrumen ekonomi dan kebijakan inovatif untuk mengurangi risiko dan memungkinkan aliran modal ke sektor terkait. IGGP memiliki berbagai partner yang dikelompokan ke dalam 5 bidang serta 2 wilayah sasaran. Energi menjadi bidang pertama yang ikut terlibat diantaranya Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta Kementerian Energi dan Sumber

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Dok. Pribadi

Sri Sumiyati

Dosen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Daya Mineral (ESDM). Bidang kedua adalah lanskap berkelanjutan yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bidang ketiga, yaitu kawasan ekonomi khusus (KEK) atau special economic zones (SEZ) yang melibatkan sekretariat dewan nasional kawasan ekonomi khusus, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan KLHK. Investasi menjadi bidang keempat yang melibatkan Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu serta PT Sarana Multi Infrastruktur. Bidang kelima adalah pengembangan pengetahuan dan kapasitas, melibatkan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Wilayah sasaran pertama IGGP merupakan Kalimantan Timur (Kaltim), sedangkan wilayah sasaran kedua adalah Kalimantan Tengah (Kalteng). Ruang Bahasan IGGP Dalam publikasi berjudul “Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia: Peta Jalan untuk Kebijakan, Perencanaan, dan Investasi” yang diterbitkan pemerintah Indonesia dengan berkolaborasi bersama GGGI, terdapat berbagai hal-hal yang menjadi landasan IGGP. Pihak pemerintah dan GGGI mengharapkan 5 hasil yang akan diperoleh dari pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang, pertumbuhan yang inklusif dan adil, ketahanan sosial; ekonomi; lingkungan, ekosistem penyedia jasa yang sehat dan produktif, dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Indonesia memiliki berbagai macam faktor pendorong dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau. Faktor pendorong tersebut dibagi menjadi lima hal. Dimulai dengan efisiensi dan manajemen sumber daya alam serta jasa lingkungan yang baik untuk kemakmuran ekonomi jangka panjang dan kualitas hidup. Kemudian, investasi infrastruktur yang rendah karbon dan tahan iklim untuk menyokong pertumbuhan ekonomi modern. Ketiga adalah menstimulasi inovasi dan investasi sektor swasta dalam teknologi baru dan adaptif dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Selanjutnya, meningkatkan berfokus sumber daya manusia (SDM) demi membentuk SDM yang terampil serta berpendidikan agar memberikan hasil terbaik. Terakhir, mengatasi kegagalan pasar dalam mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi. Tren Ekonomi Indonesia Tren ekonomi di Indonesia saat ini memiliki sisi baik dan buruk. Di sisi baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk kategori tinggi dalam konteks negara-negara berkembang. Hal itu dikarenakan struktur perekonomian Indonesia yang semakin lama semakin banyak berubah, yang awalnya dari industri primer menjadi industri sekunder dan tersier. Walau begitu, kombinasi antara perubahan struktur (restrukturisasi) perekonomian, pergerakan harga internasional, dan penipisan sumber daya alam menunjukkan tanda-tanda penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk masa depan. Indonesia memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi baik di masa depan. Seperti yang disebutkan dalam publikasi “Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Indonesia”, tantangan-tantangan tersebut dipresentasikan melalui empat poin. Poin pertama menjelaskan mengenai usaha dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat namun inklusif dan berbasis rakyat. Poin selanjutnya menggambarkan tentang kebutuhan teknologi baru, pengorganisasian dan proses, kebijakan pemerintah

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

6


LAPORAN UTAMA yang efektif, keterlibatan pihak swasta yang konsisten, dan pertumbuhan inklusif. Poin ketiga menerangkan mengenai perbaikan besar dalam mengurangi emisi akibat pertumbuhan ekonomi. Poin terakhir ini berisi mengenai potensi penggunaan energi terbarukan yang rendah emisi karbon. Tantangan-tantangan tersebut perlu dihadapi serta dicari jalan keluarnya agar kualitas pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia semakin teruji. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pemerintah dan GGGI menyatakan terdapat 2 skenario masa depan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan target awal ialah tahun 2030. Skenario pertama merupakan skenario “Bisnis seperti Biasa”. Skenario ini berasumsi bahwa tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan para pemegang kepentingan di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Oleh sebab itu, kerusakan alam yang dinilai mungkin terjadi tidak akan menghilang atau bahkan melambat. Akibatnya, Indonesia diperkirakan mengalami kerugian masa depan yang besar apabila menerapkan skenario ini. Skenario masa depan kedua adalah skenario “Pertumbuhan Hijau”. Dalam skenario ini, percepatan perubahan struktural, peningkatan produktivitas sumber daya dan energi, serta peningkatan upaya memperbarui teknologi dan perlindungan lingkungan, dilakukan. Melalui skenario ini, secara signifikan Indonesia dapat mengurangi kerusakan lingkungan dengan tetap menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi. Keuntungan masa depan pun akan tercapai seiring lingkungan yang semakin terpulihkan. Kekuatan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dirancang untuk mewujudkan standar hidup berkelanjutan yang terdistribusi secara adil. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan tidak ramah lingkungan, pada akhirnya akan mengurangi kemakmuran. Maka, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah penting. Kualitas pertumbuhan ekonomi, yaitu kemakmuran ekonomi yang mampu memberikan dampak

7

EDENTS

sosial lebih baik dan mampu mengurangi tekanan lingkungan serta modal alam, perlu diperhatikan. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan juga dapat mewujudkan ketahanan pangan, energi, dan maritim. Meskipun dalam jangka pendek akan ada biaya dalam proses transisi menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pada akhirnya biaya ini akan diimbangi bahkan dilampaui oleh manfaat yang akan diperoleh. Dengan demikian, trade-off antara kelestarian lingkungan dan kemajuan ekonomi tidak harus terjadi. Hambatan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Hambatan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sangat beragam. Hambatan tersebut mencakup kurang dihargainya sumber daya alam dan jasa lingkungan, investasi yang terpaku pada pola-pola konvensional, hingga kepada hambatan kelembagaan dan perdebatan dalam menentukan model ekonomi baru yang memberikan kemakmuran. Kendala dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan juga mencakup kebutuhan untuk mengelola proses transisi menuju model pertumbuhan ekonomi yang baru. Kendala ini muncul akibat pemikiran bahwa dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hanya akan merugikan. Dengan mengikuti visi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi negara yang ekonominya maju, penduduk produktif dan sehat, ekosistem yang berfungsi dengan baik, infrastruktur yang baik, dan diversifikasi ekonomi yang berinvestasi modal alam dan manusia. Untuk mencapai visi tersebut, Indonesia perlu terus memodernisasi struktur ekonomi dan proses produksi, mendorong pertumbuhan inklusif secara sosial yang menguntungkan semua bagian masyarakat, dan menjamin harmoni yang lebih besar antara aktivitas ekonomi dan lingkungan untuk masyarakat dan ekonomi yang sukses. Tidak Ramai di Masyarakat Menurut Sri Sumiyati, dosen Teknik Lingkun-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA gan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dinilai tidak menarik beberapa pihak tertentu, termasuk di dalamnya sebagian masyarakat. Salah satu penyebab tidak menarik dikarenakan bahasan tersebut masih terasa asing serta terlihat tidak menguntungkan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia, bersama para pemegang kepentingan lainnya, perlu diedukasi atau diberikan pemahaman terkait pembangunan dan pertumbuhan ini. “Kesadaran masyarakat (Indonesia) (terkait pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan) ma. (Keadaan di Indonesia) tidak seperti di Jepang ataupun Singapura yang kesadaran lingkungannya sudah tinggi. Oleh karena itu, edukasi (terhadap masyarakat) perlu dilaksanakan,” papar Sri Sumiyati. Komunikasi Jelas, Pertumbuhan Berkelanjutan Lancar Komunikasi yang jelas sasarannya membantu pengarusutamaan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam perencanaan nasional dan daerah di Indonesia. Strategi komunikasi pada awalnya perlu difokuskan pada aksi-aksi dan rekomendasi-rekomendasi untuk jangka pendek lalu dikembangkan dari waktu ke waktu untuk mencerminkan pengalaman dan kemungkinan perubahan prioritas rencana yang telah ditetapkan. Tujuan keseluruhan dari strategi komunikasi adalah meningkatkan kes-

adaran tentang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dasar-dasar, dan manfaat bagi para pemegang kepentingan, serta memobilisasi pemangku kepentingan untuk lebih mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan ke dalam proses dan kebijakan-kebijakannya. Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang diambil di Indonesia selama beberapa tahun ke depan dapat membangun dasar bagi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Untuk mencapai lintasan pertumbuhan yang lebih diinginkan, perlu diambil tindakan sedari dini demi mencegah terkuncinya Indonesia dalam pola merugikan yang dapat membatasi potensi jangka panjang untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan diidamkan. Kunci mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah komitmen politik dan kepemimpinan di level teratas, baik secara nasional maupun di daerah. Ada banyak kesempatan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tapi semuanya memerlukan keterlibatan aktif para pembuat kebijakan, yang perlu menjadi ‘pejuang’ pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hanya dengan mengarusutamakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di seluruh lembaga dan badan pemerintah Indonesia, serta dalam komunitas bisnis dan masyarakat sipil, manfaat penuh dari pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dapat dicapai.

“Kesadaran masyarakat (Indonesia) (terkait pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan) belum tumbuh. (Keadaan di Indonesia) tidak seperti di Jepang ataupun Singapura yang kesadaran lingkungannya sudah tinggi. Oleh karena itu, edukasi (terhadap masyarakat) perlu dilaksanakan.”

Dosen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

– Sri Sumiyati –

8


LAPORAN UTAMA

Meningkatkan Peran Digitalisasi dalam Perkembangan Ekonomi dan Lingkungan Oleh : Tsania Aszahra, Indah Sulistyo Utami, Siti Choiriyah

Dok. edie.net

Digitalisasi berkembang mengikuti arus perkembangan ekonomi dan lingkungan, semakin berkembang juga dunia sekarang. Digitalisasi akan semakin berkembang terutama saat ini, yang mana sudah banyak perbincangan mengenai metaverse. Ekonomi dan lingkungan termasuk ruang lingkup yang sangat luas, jadi pembahasan terkait perkembangan digitalisasi dalam ruang lingkup ekonomi dan lingkungan tidak akan habis sepanjang tahun. Ruang Lingkup Digitalisasi Dr. Drs. Nugroho Sumarjiyanto Benedictus Maria M.S., salah satu Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) menuturkan bahwa digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan karena adanya tuntutan manusia yang ingin kemudahan-kemudahan dalam me-

9

EDENTS

menuhi berbagai kebutuhannya yang terpenuhi dengan adanya digitalisasi. Selain itu, dengan adanya pandemi Covid19 sebagaimana kontak fisik sangat dibatasi sehingga digitalisasi merupakan jalan ke luar. “Digitalisasi sudah merata ke hampir semua kegiatan manusia saat ini, seperti kegiatan perdagangan, jasa layanan publik seperti: pengurusan administrasi kependudukan, pembayaran pajak, pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain. Namun, ada beberapa kegiatan yang tidak bisa digantikan oleh digitalisasi misalnya saja proses produksi di pabrik. Ke depan mungkin tenaga manusia juga akan digantikan oleh tenaga robot secara digital, tetapi untuk Indonesia dimana tingkat pengangguran masih tinggi maka proses robotisasi itu tampaknya belum saatnya dilakukan,” ujar Nugroho.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA Keuntungan dengan Adanya Digitalisasi Menurut Nugroho, perkembangan digitalisasi saat ini perlu diberikan dukungan oleh semua pihak, baik dari kalangan bisnis, konsumen, pemerintah, maupun masyarakat. “Digitalisasi itu memiliki keuntungan sehingga perlu didukung agar terus berkembang lebih baik. Beberapa keuntungannya antara lain mempercepat proses segala sesuatu misalnya (transaksi bisnis); lalu menjadi lebih efisien yang artinya seringkali biayanya lebih murah misalnya digitalisasi perbankan atau sektor keuangan menjadi lebih murah, bank tidak usah mendirikan kantor cabang secara fisik yang membutuhkan biaya besar dan dengan banyak pegawai yang harus membayar gajinya; dan juga memperkecil peluang korupsi atau suap misalnya dalam kasus pembayaran pajak dan pengurusan dokumen kependudukan serta tender pengadaan barang karena meniadakan kontak langsung antara pegawai pemerintah dengan masyarakat,” tutur Nugroho. Dapatkah Ekonomi dan dan Lingkungan Berjalan Bersama? “Tetapi biasanya mengikuti tahapan seperti yang digambarkan dalam Kurva U Terbalik untuk Lingkungan dari Simon Kusnetz. Artinya pada tahap awal kemajuan ekonomi

Dok. Pribadi

Totok Dewayanto Akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

suatu negara yang diukur dengan GDP per kapitanya maka kenaikan GDP akan diikuti dengan kenaikan tingkat polusi. Karena negara-negara dengan GDP yang rendah belum mampu menggunakan teknologi bersih lingkungan, baru setelah mencapai GDP tertentu maka kenaikan GDP akan diikuti dengan penurunan tingkat polusi karena sudah mampu membeli dan menggunakan teknologi yang bersih lingkungan,” jelas Nugroho. Transformasi Green Economy menjadi Blue Economy Menurut Nugroho, untuk saat ini perkembangannya sudah tidak lagi green economy tetapi sudah blue economy. “Kalau Green Economy itu teknologi yang dipakai polutan tetapi dia di treatment atau diolah limbahnya sehingga menjadi bersih. Kalau blue economy itu murni dari awal teknologi yang dipakai tidak menghasilkan polusi. Contoh blue economy adalah gerakan kembali ke alam dengan cara hidup alami, pertanian tanpa menggunakan obat dan pupuk kimiawi, dan lain-lain,” ujar Nugroho. Berkembangnya Digitalisasi Mempengaruhi Keadaan Ekonomi dan Lingkungan Perkembangan digitalisasi dalam ruang lingkup ekonomi sekarang marak terjadi karena semakin berkembangnya digitalisasi pasti tidak jauh dengan lingkup ekonomi dan lingkungan. Ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh Tapscott (Tapscott, 1997). Menurutnya, ekonomi digital merupakan sebuah fenomena sosial yang mempengaruhi sistem ekonomi, dimana fenomena tersebut mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses terhadap instru-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

10


LAPORAN UTAMA ment informasi, kapasitas informasi dan pemrosesan informasi. “Digitalisasi bisa membantu mengurangi proses produksi yang menghasilkan tingkat polusi yang tinggi hanya memang berbiaya mahal,” tutur Nugroho. Antara Green Economy, Pandemi, dan Digital Semua asal muasal itu dari green economy, pandemi, dan digital. Semua hal tersebut ada sambungannya dan saling berkaitan. Apa yang mendasari adanya perkembangan digitalisasi dalam ruang lingkup ekonomi dan lingkungan tentunya teknologi karena teknologi mendukung segala aspek. Totok, salah satu dosen Fakultas FEB Undip menjelaskan bahwa contohnya sekitar 15 tahun yang lalu itu disebut dengan e-commerce, tapi hari ini adalah e-digital karena bisnis modelnya berbeda. E-commerce itu bisnisnya tradisional, tapi menggunakan teknologi. Sekarang, e-digital dengan bisnis model yang berbeda. Dari situ untuk tahu perbedaannya harus belajar bisnis model canvas. Semua itu akan mengarah ke digitalisasi. Peran Mahasiswa dalam Digitalisasi

sat apalagi dalam ruang lingkup ekonomi ini, anak-anak muda seperti mahasiswa sudah seharusnya bisa beradaptasi dan berperan penting ke dalamnya. “Anak-anak ekonomi ini anak-anak bisnis, jadi seringlah membaca dan belajar tentang digital. Referensi untuk digital itu dari Singularity University, yaitu di sana ada Peter Diamandis. Di situ terdapat 6D-S, maksudnya jadi ke depan itu akan terjadi dematerialisasi, yang mana physically itu tidak penting, bangunan-bangunan kantor yang ada di pinggir jalan itu tidak penting”, ujar Totok. Kenyataannya pun sekarang sudah muncul metaverse di mana kantor akan ada di metaverse. Jadi, sekarang mahasiswa juga harus belajar tentang bisnis model karena itu penting dan kunci dari semua arah, kita mau bergerak ke mana. “Peran anak muda khususnya dalam digitalisasi mau tidak mau harus mengikuti perkembangannya kalau tidak mau ketinggalan. Kalau bisa ikut dalam inovasi dan kreatifitas dalam pengembangan produk-produk dan teknologi digital sehingga ada sumbangsihnya untuk kemajuan ekonomi Indonesia,” tutur Nugroho.

Dengan perkembangan digitalisasi yang pe-

11

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA

Pemulihan Ekonomi Berbasis Green Economic: Menilik Geliat UMKM Oleh: Muhammad Musa, Diah Ayu, dan Rahayu

Dok. refrigerationworldnews.com

Tahun 2022 merupakan tahun yang digadang-gadang menjadi tahun terbebas dari gelombang varian Covid-19. Ternyata muncul varian baru yang harus diwaspadai. Dengan begitu ekonomi saat ini selalu dibayang-batangi oleh ketidakstabilan dan ketidakpastian atas pandemi yang tak kunjung usai. Pekerja UMKM sebagai pelaku ekonomi paling dasar tentunya merasakan dampaknya dari saat awal pandemi pada tahun 2020. Harapan selalu ada disetiap kesulitan, para pelaku UMKM harus senantiasa berkreasi untuk keluar dari bayang-bayang itu. Ditambah lagi isu lingkungan yang kian mencuat dan penting sangat harus dikawal bersama. Sehingga ekonomi akan berjalan sejalan dengan eksistensi lingkungan dan alam yang juga terjaga. Penantian Usainya Pandemi Data historik menyebutkan bahwa idealnya pandemi akan berjalan selama 5-10 tahun, sehingga jika tahun 2020 adalah awal terjadi pandemi maka paling cepat akan berakhir pada tahun 2025. Hal ini juga tergantung pada kesigapan pemerintah dalam

menyikapi pandemi. Mengapa demikian? Kita atau Indonesia sudah mengalamai gelombang ketiga, negara lain seperti China sudah mencapai gelombang keempat. Hal ini disebabkan virus yang selalu bermutasi. Esther Sri Astuti Soeryaningrum Agustin atau yang kerap disapa Esa, seorang peneliti dan akademisi membenarkan bahwa ada ketidakpastian itu adalah benar. Oleh karena itu, protokol kesehatan dan vaksinasi harus tetap dilaksanakan. China dengan intensitas booster yang telah mencapai booster tiga sampai empat. Dengan semakin banyak orang yang sudah tervaksinasi atau hingga semua sudah tervaksinasi akan semakin meminimalisir resiko terkena virus covid-19 dan variannya. Setidaknya itu yang perlu kita lakukan. Dampak yang dapat terjadi setalah usaha diatas dilaksanakan adalah perekonomian akan lebih leluasa. Adanya pilihan ekonomi akan pulih saat pandemi benar-benar usai atau ekonomi perlu berdamai dengan pandemi. Ledakan varian Covid-19 delta menye-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

12


LAPORAN UTAMA babkan lockdown diberlakukan kembali ditengah masyarakat mulai mengaktifkan kembali mobilitas. Jerman terhitung sudah mengalami ledakan virus keempat. Pemerintah Indonesia perlu bertindak. “Belajar dari ledakan pertama kedua dan ketiga, pemerintah serta masyarakat harus sudah tau pola dan antisipasi.” ujar Esther. Ekonomi dan Lingkungan Ekonomi dan lingkungan merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan. Sudah banyak lingkungan yang rusak sebab ekonomi yang arogan tanpa mengikutsertakan aspek lingkungan ini. Dengan demikian dua aspek ini harus selaras. Teori ekonomi sudah memiliki pembahasan sendiri tentang penyandingan dua aspek ini, teori ini bernama circural economy sebagaimana dalam pembahasannya terdapat bagaimana bisa mengelola limbah. Namun, dalam berjalnnya sebuah sistem selalu ditemui oknum nakal, sehingga keberjalanan proses baik ekonomi ataupun aspek lainnya sekalipun yang tidak sesuai aturan. Permasalahan ini menyangkut pada para pelaku bisnis yakni adanya fenomena “kolusi pelaku bisnis,” singgung Esa. Tambang yang kian banyak sehingga maraknya alih fugsi lahan. Tanah-tanah diambil mineralnya lalu muncul lubang-lubang bekas pertambangan. Disisi lain pembangunan yang ada juga diperuntukkan untuk masayrakat itu sendiri seperti pembangunan waduk, jalan dan lain sebagainya. Sayangnya sering kali adanya penyelewengan kebijakan baik dari sisi pemerintah ataupun seringnya terjadi kesalahpahaman masyarakat sendiri. Permasalahan ini ditegasakan oleh Esa bahwa perlunya ketegasan pemerintah. Lingkungan yang rusak tentu akan memakan korban. Pentingnya produk kebijakan yang memberikan efek jera bagi siapapun yang berpotensi melakukan tindak criminal, yang mana dalam hal ini adalah perusakan lingkungan. Konsep circular economy memiliki potensi tetap menaikkan pertumbuhan ekonomi disamping tidak perlu merusak lingkungan. Penerapan konsep circular economy dinilai berpotensi dalam mendorong substitusi impor di sektor industri. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan dan daya saing manufaktur nasional sebagai contoh. Konsep circular economy adalah sebuah konsep yang tidak lagi sekedar mendesain model in-

13

EDENTS

dustri dengan prinsip zero waste, tetapi juga fokus terhadap faktor sosial dan penyediaan sumber daya maupun energi yang berkelanjutan. Konsep circular economy dalam sektor industri dapat diaplikasikan dengan menggunakan pendekatan lima R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair). Konsep rekondisi dan remanufacturing pada barang modal, serta reuse pada bahan baku dan penolong ini diharapkan dapat mengurangi impor industri pengolahan. Konsep circular economy erat kaitannya dengan salah satu kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah, yaitu industri hijau. Implementasi industri hijau adalah mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Pengembangan circular economy sendiri nantinya membawa peluang bagi sejumlah sektor manufaktur, antara lain industri elektronika, kemasan, kertas, tekstil, logam, peralatan rumah tangga, otomotif dan alat angkut lainnya, ban/karet, serta furnitur. Konsep circular economy juga berguna pada industri daur ulang, di antaranya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi sektor manufaktur dan menekan impor bahan baku. UMKM dan Lingkungan Bisnis pada sistem green economy atau ekonomi lingkungan merupakan kegiatan ekonomi yang tidak meninggalakan lingkungan. Lulu, salah satu pemilik burjomatsu di Tembalang yang merintis usahanya sejak masih menjadi mahasiswa. “Kami menggunakan packaging plastik ramah lingkungan atau plastik yang bisa terurai. Catering menggunakan packaging premium yang bisa dipakai tidak sekali pakai seperti botol dari kaca. Setidaknya dalam kegiatan ekonomi lingkungan mengurangi penggunaan plastik bukan malah contribute menambah sampah plastik. Yang bisa kita lakukan tidak bisa langsung dihilangkan cuman kita kurangi sedikit demi sedikit atau kita kasih substitusi lain,”jelas Lulu. Belum lama uang digital menjadi tren berita yang ramai disiarkan kini muncul metaverse yang juga mencuri perhatian. Hal ini mengartikan bahwa perubahan terjadi begitu cepat. Muncul pertanyaan terkait kesiapan para pelaku usaha terkhusus usaha kecil di Indonesia. Tidak hanya disitu pemerintah juga perlu memiliki kesiapan yang lebih.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA Perlu diketahui bbahwa sejak awal pandemi pembayaran e-money lewat platform digital seperti gopay, ovo, dan lain sebagainya menjadi alternatif umum karena lebih efisien dngan kondisi masayarakat yang dibatasi mobilitasnya. Pandemi memiliki hikmah pada dunia pendidikan. Rapat dan kuliah dalam jaringan (daring) yang memiliki nilai lebih berupa efisiensi. Pandemi usai tidak membuat kebiasaan itu hilang sebab lebih efisien.

shopee food, pembayaran e-wallet sudah satu pintu dengan satu barcode pembayaran. Burjo milik Lulu menyediakan sedotan stainless steel dengan alasan memberikan pilihan kepada customer. “Dine-in ga pake sedotan plastik dan cup. Memberikan mindset untuk khalayak umum dalam penggunaan alat belanja yang non-plastik dengan tidak frontal yakni berupa memberikan pilihan atas penyediaan seperti sedotan yang ada.,”lanjut Lulu.

Tak hanya pada sisi pendidikan saja, pandemi memiliki hikmah yakni mempercepat ekonomi digital. Kesiapannya adalah bagaimana kita atau pelaku usaha hingga pemerintah harus beradaptasi. Contoh kecil kini orang berbisnis tidak wajib memiliki toko offline yang secara biaya perlu memilik modal lebih. Namun, dengan adanya e-commerce seperti gojek tokopedia, dan shopee semua orang bisa dengan mudah berbisnis. Melihat dari sisi ini saja masyarakat terlihat sudah aware terutama para UMKM dengan hadirnya era bisnis online.

Selalu ada hambatan di setiap kondisi. Sistem green economy cukup sulit, yakni biaya di awal yang besar sehingga tidak semudah dan semurah itu meski diakhir akan murah. Pebisnis berpikir modal awal yang besar menjadi hambatan sendiri. Belum semua pebisnis aware dalam hal ini. Selain itu customer belum dicerdasakan atas outlet yang yang sudah berarah kepada basis lingkungan. Bahan baku yang belum banyak tersedia seperti kardus lebih sulit dicari daripada cup. Pebisnis kebanyakan memilih hal yang instan sebagai bentuk pelayanan yang baik sehingga bagi pebisnis berbasis lingkungan akan memiliki hambatan. Fakta menunjukkan ada kebun khusus dimana pohon yang dipanen khusus digunakan untuk bahan baku kertas. Barang-barang yang memiliki unsur reuse seperti ember KFC, totebag, dan lain-lain.

Esther melihat hal yang perlu dievaluasi adalah masihnya pergerakan ekonomi hanya fokus pada wilayah Jawa saja. Sebaliknya, daerah terpencil yang belum ter-develop dengan baik, luar pulau Jawa yang terkendala perlu bantuan akses, banyak kemunculan start-up. Dengan demikian, kesiapan masyarakat yang sudah aware perlu dibantu dengan literasi digital. UMKM berbasis lingkungan bisa dilaksanakan. “Tanpa disadari kita sudah mempraktekkan ekonomi lingkungan,”ujar Lulu. E-money menurutnya adalah salah satu bentuk ekonomi lingkungan. Gofood,

Culture shock atas adanya ekonomi lingkungan dalam UMKM. Strategi Burjomatsu berjalan normalnya burjo. Habits-nya diubah yakni dengan menciptakan sistem di setiap tempat yang berbeda. Cabang di tempat berbeda tentu memiliki habits-nya masing-masing. Butuh penyesuaian dan proses untuk beralih. Contoh lain adalah terlalu banyak pupuk di sungai banayak eceng gondok dan alga. Dengan gerakan merubah barang tak terpakai kepada tepat guna untuk memunculkan nilai ekonomis. Sampah bisa dijadikan kompos. Akan ada culture shock seperti yang sebelumnya sampah dibuang begitu saja kini perlu diolah lagi. Pemanfaatan lanjutan ini akan ada dan masyarakat akan beralih saat melihat daya ekonomis.

Dok. pribadi

Semua UMKM terdampak baik dari sistem, seperti kebijakan pemerintah semua bisa terdampak. Sistem reuse juga terdampak. Pertama, kebijakan pemerintah seperti lockdown, pembatasan jam buka, take away dengan menggunakan wadah yang berbahan kardus atau plastik. Adanya pandemi justru menambah sampah plastik yakni sistem take

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

14


LAPORAN UTAMA away membutuhkan bungkus dan bungkus yang murah adalah plastik. Selain murah, ketersediaan di pasar yang banyak. Disi lain, e-money mendorong ekonomi yakni pembayaran e-wallet sedang ramai dan dirasa lebih simple. Pergerakan uang bisa mudah terkawal dari sisi moneter. Dari sisi pebisnis, mereka dipaksa untuk melek internet berupa professional meberikan pelayanan. Secara agregat sudah siap menuju ekonomi lingkungan, tetapi secara keseluuuhan belm siap. Tolak ukur 50% lebih dan itu belum tercapai. Salah satu penyebabnya adalah daya dukung belum siap. “Sesuatu hal yang tidak adil UMKM didorong namun secara kebijakan blm mendorong UMKM itu sendiri,” ujar Lulu. Perusahaan nestle peyumbang sampah bahkan pernah dikecam banyak komunitas lingkungan dibanyak negara. Variable cost atau pendorong produk UMKM sama seperti di perusahana besar. “Pemerintah harus menstabilkan ekonomi, birokrasi yang cepat, legalitas yang mudah, kebijakan yang mendukung umkm,” lanjut Lulu. Harapan dari prospek ekonomi lingkungan ada pada generasi muda yang berani mengabil risiko. Produk lokal yang harusnya diunggulkan yakni produk impor masih bisa masuk, tetapi bukan menjadi kebutuhan utama. Mengambil risiko dengan menjadi bagian dari UMKM yang ada “pencipta lapangan pekerjaan”. UMKM dipegang kepada orag yang paham ekonomi lingkungan. Kak Lulu sendiri aktif dalam pengembangan ekonomi kreatif di kota Salatiga, sedang di kabupaten Semarang bidang pengembangan UMKM dan koperasi. UMKM Tonggak Pemulihan Ekonomi Keberjalanan UMKM yang berbasis ekonomi lingkungan di tengah industrialisasi menjadi pembahasan yang sejalur. Merusak lingkungan harus ada sanksi yang tegas. Prosedur harus bisa pas. Sebagai contoh di Belanda pelaku usaha setiap tahun di audit yakni apakah merusak lingkungan tau tidak dan syarat evaluasi lainnya. Selama kebijakan diatas tidak dilakukan maka tidak akan terjadi perbaikan dalam system yang selama ini berjalan. Peran penting ekonomi lingkungan dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. Beranjak dari sistem ekonomi yang konvensional menuju modern, me-

15

EDENTS

naikkan standar ekonomi, transisi dari bahan bakar fossil berubah ke bahan bakar lain seperti listrik. Upaya ini perlu diimasifkan dan didukung. Sebab hal ini sangat bisa mendongkrak perekonomian yakni memiliki sifat reuse. Di kabupaten Semarang ada gerakan diaman sampah dibakar yang panasnya digunakan untuk oven atau memanggang ikan. Hal ini mampu memberdayakan 1000 keluarga. Peternakan jangkrik memanfaatkan klaras atau daun kering pisang diolah dari yang sebelumnya hanya sampah kini menjadi media hidup dan packing jangkrik. Ada nilai ekonomis kak Lulu sendiri mengungkapkan ada kebutuhan sebanyak 3 ton per bulan. Contoh lain seperti gedebog pisang, telur, dan barang lain yang memiliki sifat reuse. Strategi UMKM sehingga mampu memulihkan ekonomi secara luas. Banyak orang yang sudah terberdayakan terberdayakan. Setiap tahun muncul lapangan kerja banyak atau mungkin lebih sedikit sedikit. “UMKM saat ini adalah mereka yang berani melebarkan sayap mereka.” Sudah terbukti dan dipakai di perusahaan besar seperti sistem reseller. Semua itu bisa memunculkan peluasan perekonomian, banyaknya orang yang terberdayakan. “Kunci dari semua itu adalah pebisnis harus berkolaborasi dan bersinergi serta berani membangun kemitraan.”terang Lulu. Pesan dan Saran Peran sekaligus saran untuk pelaku usaha oleh Lulu adalah bisnis tidak semuanya untung. Prinsip yang dimiliki harus kuat. UMKM yang baru mulai atau yang sedang berjuang akan merasakan rugi, tetapi untuk menikmati untung. Bisnis bermodal relasi dan skill bukan hanya modal. Belajarlah dimana-mana. “Lingkungan ini yang sekaligus tempat kita hidup harusnya dijaga. Kita harus sadar itu. Bagaimana cara menjaganya harus ada upaya dari kita. Aware, bahwa bumi kita tempati dan kita sendiri yang harus menjaga,” pungkas Esther. Dipukul jatuh aku berdiri, didorong kebelakang aku kembali karena tidak ada pedang tumbuh dari alam karena setiap pedang yang ada itu pasti dipilih dari baja terbaik masuk pada penempaan yang keras dan pembakaran panas”-Lulu.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA

Pasang Surut Hubungan Ekonomi dan Lingkungan: Membahas Lebih Dalam Hubungan antara Ekonomi dan Lingkungan Oleh: Danny Farhan, Susan Liya, dan Naela Rohmah

Dok. unsplash.com

Ekonomi dan Lingkungan. Keduanya menjadi objek pembicaraan yang sangat seksi untuk didiskusikan, terlebih mengenai peran dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Kemudian, memiliki hubungan yang sangat erat, tetapi juga sering terjadi pertikaian. Hal tersebut bisa kita terjemahkan menggunakan bahasa kekinian, mereka sedang terjebak pada love hate relationship rasanya. Terkadang, ekonomi dan lingkungan dapat saling memberi dan membutuhkan. Di sisi lain, mereka juga saling membenci dalam beberapa kesempatan. Ekolog dan pemerhati lingkungan menilai sumberdaya alam dan lingkungan sebagai bagian dari sistem kehidupan di muka bumi. Di lain sisi, ekonomi membutuhkan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai faktor produksi yang dapat menghasilkan timbal balik secara ekonomis. Ekonomi dan lingkungan seakan-akan selalu dibenturkan dan harus ada yang dikorbankan. Begitulah sepenggal kisah rumit antara ekonomi dan lingkungan. Oleh sebab itu, pada ulasan kali ini, kami mencoba untuk menyelam lebih dalam, mengurai benang kusut hubungan ekonomi dan lingkungan. Apakah benar ekonomi dan lingkungan akan selalu saling dibenturkan, atau sebenarnya dapat berjalan beriringan?

Love Hate Relationship Lingkungan

antara

Ekonomi

dan

Frasa Ekonomi Lingkungan memang terdengar aneh. Hal ini disebabkan adanya pandangan bahwa berjalannya kegiatan ekonomi hanya akan menimbulkan tradeoff terhadap kelestarian lingkungan. Pandangan lain menerangkan bawah ilmu ekonomi hanya memandang lingkungan/sumber daya alam sebagai faktor produksi, sedangkan pemerhati lingkungan menagnggap sumber daya alam itu sebagai bagian dari sistem kehidupan di bumi. Fenomena ini merupakan akar kesalahpahaman yang diakibatkan dari ilmu ekonomi tradisional yang hanya berfokus pada transaksi jual dan beli tanpa memperhatikan scope yang lebih besar bagaimana transaksi tersebut dapat terjadi. Untuk mengeliminasi kesalahpahaman tersebut, Arthur Pigou, ekonom terkemuka dari Cambridge University, mengemukakan konsep eksternalitas pada tahun 1920an. Konsep ini menunjukkan bagaimana keuntungan atau kerugian seseorang dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang lain. Akibatnya, orang yang memperoleh keuntungan atas kegiatan tersebut tersebut harus memberikan “kompensasi” kepada pihak yang dirugikan. Sebagai contoh, pabrik PT RUM mengeluarkan limbah hasil produksi serat rayon ke anak sungai ben-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

16


LAPORAN UTAMA gawan solo di Wonogiri. Jika menggunakan konsep di atas, pabrik tersebut seharusnya memberikan sejumlah uang kepada masyarakat yang terdampak akibat pencemaran lingkungan yang dilakukannya. Pabrik bisa juga memasukkan sejumlah kerugian yang diderita oleh masyarakat ke dalam harga jual produknya dengan menyediakan instalasi pengolahan limbah yang baik. Akibatnya, limbah yang dihasilkan tidak menganggu masyarakat maupun lingkungan. Lalu, pendekatan mana yang lebih baik? Well, pemerhati lingkungan mendorong opsi kedua untuk dapat dilaksanakan. Sebab, pabrik lah yang menanggung eksternalitas yang seharusnya diderita oleh masyarakat. Hal ini juga selaras dengan salah satu poin penting dari pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai, yaitu memasukan biaya eksternal tersebut dalam perhitungan biaya. Namun, apakah perusahaan setuju akan hal tersebut? Kembali ke konsep ekonomi tradisional di awal, kita akan memaksimalkan hasil yang diperoleh dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Dengan memasukan biaya eksternal ke dalam harga produksi, produsen khawatir bahwa produk yang dihasilkannya menjadi kurang kompetitif di pasar sehingga mengurangi penjualan produknya. Tentu hal ini sangat dihindari oleh produsen. Menjernihkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan Hubungan saling cinta dan benci antara ekonomi dan lingkungan juga dapat kita temui pada konsep pembangunan berkelanjutan. Pemikiran terhadap konsep berkelanjutan yang mainstream diperbincangkan mengandung tiga dimensi utama, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan. Ketiga dimensi ini dapat dibentuk menjadi satu model pembangunan berkelanjutan. Anda pasti sudah familiar dengan Three Overlapping Circles Model yang selalu digaungkan pada setiap pemaparan mengenai sustainable development. Model yang cukup sederhana dengan menunjukkan interaksi antara ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai cita-cita pembangunan berkelanjutan. Namun nyatanya, model ini seakan-akan menyiratkan kepada kita bahwa ekonomi dapat eksis atau berjalan sendiri tanpa perlu memerhatikan kelestarian lingkungan maupun sosial. Tentu ini bukan suatu hal yang kita harapkan terjadi. Alih-alih menunjukkan tiga sektor yang saling bersaing, seperti yang mungkin terjadi pada model 3 Overlapping Circles Model. The 3 Nested Dependencies Model setidaknya mengeliminasi kekurangan model sebelumnya. Jadi, ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan tidak lagi hanya hidup berdampingan, tetapi juga saling berinteraksi dan bergantung. Model ini mengingatkan

17

EDENTS

Environtment Society

Economy

Sumber: researchgate.net

kita bahwa tanpa air bersih, udara segar, dan ekosistem yang sehat, masyarakat dan ekonomi berhenti berfungsi. Tanpa tanah yang subur, masyarakat dan ekonomi tidak dapat makan. Pendeknya, model Three Nested Dependencies Model itu bersifat ekosentris. Dengan kata lain, ia mengakui nilai yang melekat pada lingkungan dan memprioritaskan kesehatan planet kita di atas keuntungan ekonomi saja. Segala bentuk aktivitas ekonomi akan tunduk pada kepentingan sosial dan kelestarian lingkungan. Tentu harapannya, tidak ada lagi kepentingan ekonomi yang meninggalkan aspek lingkungan. Semua sudah menjadi satu paket komplit dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Berbagi Perspektif Patria Rizky Ananda selaku Manager Pengelolaan Pengetahuan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah berpendapat bahwa ekonomi dan lingkungan dapat berjalan beriringan. “Aku rasa bisa aja, sih, selama kegiatan ekonominya nggak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan,” tutur Patricia. Daya tampung lingkungan merupakan seberapa besar lingkungan mampu menampung limbah atau korotan yang dihasilkan dari masyarakat maupun industri itu sendiri. Sedangkan daya dukung lingkungan merupakan seberapa besar lingkungan mampu mendukung kegiatan ekonomi, seperti menyuplai air bersih serta udara bersih. Menurut Patria, perlu ada perubahan paradigma ekonomi Indonesia yang ada saat ini ke arah paradigma ekonomi yang lebih memperhatikan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu penerapan sistem pertanian yang permakultur (permanent agriculture) alih-alih monokultur. Sistem pertanian permakultur dipandang sebagai sistem pertanian dengan tatanan kehidupan yang lestari, terus menerus, dan permanen. Oleh karena itu, permakultur dianggap sebagai sistem pertanian yang

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN UTAMA memegang erat prinsip keseimbangan dan berkelanjutan. Terminologi ‘berkelanjutan’ yang saat ini tengah digadang-gadangkan oleh banyak pihak memiliki unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ekonomi tidak bisa berdiri di luar lingkup sosial, dan sosial pun tidak bisa keluar dari aspek lingkungan. Pembangunan yang ada tidak selayaknya hanya didasarkan pada manusia saja, tetapi ada aspek keanekaragaman hayati yang juga perlu dipertimbangkan. Sementara itu, Nurzahra Pramesti Maharani, Ketua Divisi Pengambangan Lingkungan Hidup Berkelanjutan BEM Undip, berpendapat bahwa, ekonomi dan linkungan bisa saja berjalan secara beriringan. “Ekonomi dan lingkungan dapat berjalan beriringan karena memang pada dasarnya semua kegiatan ataupun aktivitas manusia pasti bersinggungan langsung dengan lingkungan sekitarnya, demikian juga dengan kegiatan ekonomi” ungkap Rani. Ekonomi Hijau: Wadah Interaksi Ekonomi dan Lingkungan Ada banyak definisi dan persepsi yang muncul seiring dengan terminologi Ekonomi Hijau (Green Economy) yang saat ini menjadi agenda besar pemerintah. Menurut Patria, untuk dapat disebut sebagai Ekonomi Hijau, sumber produksi harus diperoleh dengan berwawasan lingkungan dan berkeadilan. Apabila sumber daya diambil secara eksploitatif dan cenderung merugikan masyarakat, hal tersebut tidak dapat lagi disebut sebagai Ekonomi Hijau. Selain itu, proses produksi pada industri tersebut harus dilihat pula apakah menghasilkan limbah dan bagaimana pengelolaannya. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula apakah output dari industri tersebut ramah lingkungan atau tidak. Ketika output masih banyak menggunakan plastik yang tidak bisa didaur ulang sebagai salah satu komponennya, sulit juga untuk dapat meluluskannya sebagai kategori ‘hijau’. Selain itu, Patria juga menyampaikan bahwa baginya, ‘hijau’ tidak hanya dimaknai secara lingkungan saja, melainkan bagaimana masyarakat, pekerja, serta kondisi kerja mereka. Apakah pekerjanya mendapat penghasilan yang layak serta kondisi kerja yang humanis? Hal tersebut patut menjadi pertimbangan lain agar suatu industri dapat dikatakan ‘hijau’. “Intinya, memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan plus memanusiakan manusia,” tegas Patria. Dalam konsep ekonomi hijau, para pelaku ekonomi harus berperan aktif dalam menyukseskan agenda besar ini, baik dari pemerintah maupun swasta. Dikutip dari

laman republika.co.id, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, mengatakan bahwa kunci memaksimalkan peran swasta pada ekonomi hijau ada pada strategi insentif yang diberikan oleh pemerintah. Menurutnya, sepanjang insentif yang diberikan mampu menekan ongkos yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk terlibat, minat pada pengembangan industri dan energi hijau akan tinggi. Terlebih, investasi ekonomi hijau pun masih tergolong mahal. Sementara itu, menurut Rani, baik pemerintah maupun swasta harus secara sadar memahami perannya dalam membangun ekonomi hijau ini. Sebab, sering kali kedua subjek tersebut lalai dalam menjalankan perannya. “Menurut aku, regulasi yang ada selama ini itu masih bersifat reaktif. Mereka baru bereaksi setelah limbah itu sudah terbentuk dan mencemari lingkungan, bukan fokus sama upaya pencegahan pencegahan,” ungkap Rani. “Seharusnya dari pihak pemerintah maupun swasta harus sama-sama sadar kalau biaya untuk memperbaiki pencemaran atau kerusakan yang terjadi itu gak sedikit,” pungkasnya. Transisi Energi dan Transisi Perilaku: Sebuah Langkah Ideal WALHI Jateng sendiri telah mendorong agar terjadinya transisi energi fosil ke energi bersih. Langkah ini tentu memakan waktu yang cukup lama. Namun, menurut Patria, saat ini lah waktu yang tepat untuk beralih ke energi bersih agar tidak semakin bergantung pada energi fosil. “Sebenarnya dari kita mendorong untuk transisi, mungkin butuh bertahun-tahun. Kalau nggak mulai dari sekarang, kapan lagi. Kita mendorong pemerintah untuk tidak bergantung pada bahan bakar fosil. Ketergantungan terhadap fosil itu nggak baik,” tutur Patria. Ia juga berharap agar lebih banyak lagi kebijakan pemerintah yang dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan. Langkah ini dianggap ideal karena melihat keberhasilan pemerintah daerah Kota Semarang merubah kebiasaan masyarakat menggunakan plastik sekali pakai menjadi kantong ramah lingkungan di toko retail modern. “Pemerintah perlu untuk mengeluarkan kebijakan yang kayak, misalkan, pelarangan plastik sekali pakai. Pakai plastik atau enggak itu kelihatan banget bedanya. Karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah (ini), maka perilaku kita juga ikut berubah. Kebijakan itu bisa ngubah perilaku,” ucap Patria. Perspekstif dari Dampak Pandemi Meski badai COVID-19 melanda Indonesia dan membuat perekonomian Indonesia cukup terpuruk, menurut Patria, tidak ada perbedaan yang cukup signifikan baik

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

18


LAPORAN UTAMA sebelum COVID-19 hingga saat ini. Pemerintah masih gencar melakukan pembangunan kawasan industri khususnya di daerah Jawa Tengah. Didukung oleh pandemi yang menjadikan banyak kegiatan masyarakat setengah lumpuh dan banyak dilakukan secara daring. Meski begitu, awareness masyarakat terhadap isu-isu kesehatan jelas meningkat setelah pandemi melanda. Kebiasaan hidup bersih dengan mencuci tangan serta memakai masker dapat dikatakan telah menjadi budaya masyarakat hingga saat ini.

melalui penghematan air dan listrik. “Kita nggak tahu ya, air kita ini akan tersedia sampai kapan. Karena sungai-sungai kita sudah mulai tercemar, mata air sudah mulai kering, Jadi sebisa mungkin kita menghemat air,” ujar Patria.

Sedangkan, Rani berpendapat bahwa pandemi mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan. Ia tak menampik bahwa dengan pandemi meningkatkan kesadaran akan aspek kesehatan. Akan tetapi, hal ini memiliki korelasi yang kuat terhadap lingkungan. “Menurut aku mungkin meningkat karena kaitannya kesehatan dan lingkungan sangat erat. Dimana lingkungan yang bersih pasti kesehatan kita juga bersih. Dari dasar pemikiran ini, masyarakat pasti lebih aware sama pentingnya kita menjaga lingkungan buat diri kita sendiri juga buat orang lain,” tutur Rani.

Pada sebagian negara berkembang, green economy membanjiri arus pembicaraan utama, terutama mengenai bagaimana kepentingan ekonomi berkomitmen pada kelestarian lingkungan. Aura hangat ini pun ditangkap oleh kalangan muda. Mereka ikut meramaikan berbagai kampanye mengenai ekonomi hijau, salah satunya melalui unggahan di sosial media disertai caption cinta lingkungan. Rani berpendapat bahwa generasi kini dapat berkontribusi sesuai dengan porsinya masing-masing. “Ya kita sesuai porsi kita masing-masing, dimana kamu berada coba kamu menyebarkan kebaikan itu.” ucap Rani. “Misal, aku di BEM Undip, khususnya di (bidang) Lingkungan Hidup. Cara kita tingkatkan awareness masyarakatnya, ya kita lakukan sesuai apa yang bisa kita lakukan. Misal, kita nyebar infografis atau ngasih pencerdasan atau penyuluhan masyarakat secara langsung itu juga bisa,” sambungnya.

Peran Generasi Micin

Sebuah Harapan

Gaya hidup ‘hijau’ ini apakah sebuah tren ataukah kebutuhan? Menanggapi pertanyaan tersebut, Patria menegaskan bahwa gaya hidup ‘hijau’ pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan, meskipun sejauh ini masih menjadi tren semata. Menurutnya, gaya hidup ‘hijau’ tidak hanya sebatas membeli produk berlabel hijau alias ramah lingkungan. Perlu ada pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui apakah produk yang diperoleh dari pasaran benar-benar ramah lingkungan atau hanya sebatas label. Mayoritas produsen saat ini beralih menjual produk ramah lingkungan setelah mengetahui fakta bahwa gaya hidup ‘hijau’ saat ini tengah digaungkan ke tengah masyarakat luas.

Walaupun pada kenyatannya ekonomi dan lingkungan semakin jauh dari kata “berjalan beriringan”. Namun, harapan besar agar kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat berjalan serasi masih membumbung tinggi. Di akhir wawancara kami, Patria berpesan agar kita tetap terus menyuarakan kebenaran melihat fenomena ekonomi dan lingkungan. “Teman-teman dari LPM tetap mengeluarkan tulisan yang apa adanya. Kalau bagus ya bilang bagus. Jangan mudah terbawa arus juga. Jangan jadi konsumtif, karena semakin konsumtif kita semakin senang ya para kapitalis itu. Kita pakai sebutuhnya aja,” pungkas Patria.

Setiap individu perlu mengambil peran aktif dalam menyukseskan program Ekonomi Hijau ini. Menurut Patria, hal sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, serta mengurangi pengeluaran emisi dengan meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor. Selain itu, langkah kecil lainnya bisa

Di lain tempat, Rani juga menyuarakan agar kita tidak terjebak pada kepentingan pribadi karena akan berdampak buruh bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Tidak mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Karena pada dasarnya, Kita sebagai pelaku ekonomi punya sifat yang ga pernah puas sering menimbulkan keserakahan yang dampaknya ke lingkungan dan masyarakat sekitar,” tutup Rani.

“Jangan mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Karena pada dasarnya, Kita sebagai pelaku ekonomi punya sifat yang tidak pernah puas sehingga sering menimbulkan keserakahan yang berdampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” - Rani.

19

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

20


21

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

22


MANTAN EDENTS

Jejak Alumni : Diseminasi dan Eksistensi dalam Sepak Terjang Organisasi Oleh Finecia Shinta Dewi dan Vira Mahalia Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edents merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang kejurnalistikan pada lingkup Fakultas Ekonomika dan bisnis (FEB) Universitas Diponegori (Undip). LPM Edents berdiri sejak tanggal 8 Mei 1976 dan menjadikannya salah satu Lembaga Pers Mahasiswa tertua se-Jawa Tengah. LPM yang memiliki kepanjangan nama dari economic students ini telah memiliki banyak alumni yang disebut mantan edents. Banyak tokoh hebat yang kini telah berhasil pada bidangnya, merupakan jebolan dari edents. Salah satu tokoh tersebut adalah Suharnomo, dekan FEB Undip saat ini. Perlu diketahui, baru-baru ini juga banyak alumni edents yang berhasil pada bidang pekerjaan yang digelutinya, salah satunya adalah Bayu Teguh Imani. Bayu sendiri merupakan mahasiswa FEB Undip angkatan 2017 dan merupakan mantan Pemimpin Umum LPM Edents pada tahun 2020. Mantan Edents lulusan akuntansi ini kini telah berhasil dengan bidang pekerjaan yang diminatinya. Saat ini Bayu sedang aktif berprofesi sebagai Staf Akuntan PT Kimia Jaya, yang merupakan anak perusahaan dari PT Lautan Luas Tbk.

Dok. pribadi

23

EDENTS

Menilik LPM Edents dari Kacamata Mantan Edents Menurut Bayu selaku mantan Pemimpin Umum LPM Edents 2020, LPM Edents merupakan organisasi di bidang jurnalistik yang memberikan banyak ilmu baginya. Bayu menuturkan bahwa ilmu-ilmu jurnalistik berpengaruh pada kehidupannya, di bidang perkuliahan maupun pekerjaan. Salah satu ilmu di LPM Edents yang sangat penting adalah ilmu kepenulisan. LPM Edents sendiri mewajibkan seluruh anggotanya berpartisipasi dalam kepenulisan produk edents. Dari kegiatan kepenulisan, Bayu mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat mendorong seseorang untuk membentuk pola pikir yang runtut. Dalam penulisan berita dan artikel biasanya memakai teknik 5W+1H yang membuat penulisan lebih terarah dan runtut. Bayu tidak menyia-nyiakan pengalamannya, Ia menerapkan ilmu tersebut untuk penulisan skripsi dan artikel. Menurutnya ilmu tersebut sangat membantunya. Selain ilmu-ilmu tentang kejurnalistikan, LPM Edents memberikan banyak ilmu lain yang bermanfaat. LPM Edents memang merupakan lembaga pers yang pastinya memberikan ilmu-ilmu jurnalistik, tetapi merurut Bayu LPM Edents lebih dari itu. “Di LPM Edents, yang didapat itu bisa belajar tentang soft skill seperti public speaking, leadership, dan berbagai macam ilmu bermanfaat lainnya yang dapat berguna untuk kehidupan setelah kuliah,” terang Bayu. Ia menambahkan bahwa ilmu-ilmu atau soft skill yang didapatkan saat Ia masih ada di organisasi tersebut memang belum terasa manfaatnya secara langsung, tetapi baru merasakannya saat menekuni dunia pekerjaan.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


MANTAN EDENTS Pentingnya Pengalaman Organisasi dan Soft Skill dalam Dunia Pekerjaan Saat ditanya seberapa penting dan berpengaruhnya organisasi dalam dunia pekerjaan, Bayu mengatakan bahwa pengalaman organisasi sangat penting. Saat mendaftar kerja pasti yang pertama dilihat adalah nilai yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan yang kedua adalah pengalaman organisasi. Menurutnya Human Resources (HR) dapat mengetahui dan menilai bahwa dengan pengalaman organisasi tersebut berarti seseorang memiliki relasi, pengalaman, dan soft skill di luar dunia perkuliahan. Menurut pengalaman Bayu, soft skill yang penting pertama pada awal-awal meniti karir adalah interpersonal dan intrapersonal, yang berarti bagaimana sikap adil terhadap diri sendiri dan orang lain. Berhubungan sikap terhadap orang lain, maka bagaimana perilaku seseorang kepada orang yang lebih tua atau yang memiliki jabatan yang lebih tinggi. Bayu menambahkan bahwa soft skill tersebut benar-benar dibutuhkan. Kemudian, skill selanjutnya yang dibutuhkan menurut Bayu adalah critical thinking. Bayu menjelaskan bahwa pengalaman organisasi berpengaruh besar terhadap critical thinking seseorang. Dengan mengikuti organisasi, maka pengalaman menghadapi berbagai masalah menjadi hal yang biasa dihadapi dan akhirnya terlatih untuk dapat menyelesaikan masalah dengan cepat. Itulah yang nantinya dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Bayu menambahkan bahwa jika seseorang tidak mempunyai critical thinking yang kuat, pastinya nanti dalam dunia pekerjaan akan sulit dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman Organisasi Didapat Mantan Edents

Berkesan

yang

Saat ditanya hal apa yang paling berkesan saat ikut serta dalam segala kegiatan di Edents, Bayu menjawab hal yang paling berkesan adalah saat mewawancarai narasumber. Alasann-

ya adalah sebelum melakukan wawancara pastinya akan membuat outline terlebih dahulu tetapi saat menanyakannya ke narasumber itu mendapat feedback lebih dari sebuah jawaban. Narasumber akan lebih ke bercerita secara luas dan cerita itu bisa kita petik hal-hal pentingnya sebagai pelajaran. Motivasi Bagi Mahasiswa yang Ragu Berorganisasi Bayu menjelaskan dan menegaskan bahwa banyak sekali manfaat yang akan diperoleh setelah selesai dari organisasi yang ditempuh. Dalam organisasi, seseorang bisa bertemu banyak teman dengan jabatan yang bermacam-macam dalam suatu organisasi. Dengan adanya jabatan tersebut, seseorang bisa melatih sikap terhadap seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi. Sikap seperti inilah yang nantinya dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Selain sikap, waktu adalah faktor terbesar sejumlah mahasiswa ragu untuk berorganisasi. Mengatur waktu itu tergantung niat. Jika ada niat pasti bisa. Bayu sendiri sudah membuktikan bahwa Ia berhasil mengatur antara organisasi dan perkuliahan. Terlihat dari pengalamannya menjadi asisten dosen serta aktif di LPM Edents dan organisasi lain tidak membuatnya keteteran dalam dunia perkuliahan, yang merupakan fokus utamanya sebagai seorang mahasiswa. Mantan PU LPM Edents 2020 itu membagikan cara untuk dapat survive dengan keadaan tersebut. Menurutnya cara yang paling efektif adalah memang harus ada kemauan di dalam diri. Bayu menambahkan jika ada kemauan pasti waktu bisa diatur. Selain ada kemauan, Bayu menjelaskan bahwa cara selanjutnya adalah membuat skala prioritas, seperti mana dulu yang menurutnya penting dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa ditunda. Menetapkan skala prioritas menurut Bayu adalah dengan cara melihat timeline. Jika ada tugas yang harus selesai dalam waktu dekat, maka itu yang diutamakan.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

24


S T N E D E NMEREKA AT N A M TENTANG

Aisya Sekar Gading: Masuk Museum Prestasi Kuning Hingga menjadi Mawapres Oleh : Shafina Munifa dan Riska Aulia

Dok. pribadi

Pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) merupakan wadah seluruh mahasiswa untuk menyalurkan prestasinya dalam akademik dan non-akademik. Setelah menempuh beberapa tahapan seleksi, Aisya Sekar Gading selaku mahasiswa program studi Ekonomi Islam ini, akhirnya berhasil menyandang gelar Mawapres Peringkat 2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) tahun 2022. Mengenal Aisya Sekar Semasa kuliah, Aisya memang sudah sering mengikuti perlombaan di bidang karya tulis ilmiah dan mengantongi beberapa juara. Mulai dari kebiasaan, pengaruh lingkungan, dan partisipasi Aisya dalam kegiatan perlombaan, merupakan hal yang mengantarkan Aisya untuk dapat memiliki gelar Mahasiwa Berprestasi Peringkat 2 FEB Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2022. Berhasil Menjadi Mawapres Motivasi terbesar Aisya mengikuti kegiatan seleksi pemilihan mahasiswa berpertasi ialah sebagai tolak ukur selama berproses menjadi mahasiswa di Universitas Diponegoro. Pengaruh lainnya juga dari lingkungan pertemanan yang mendorong Aisya untuk memiliki suatu prestasi yang membanggakan agar dapat bermanfaat bagi orang-orang sekitar. Saat masih menjadi mahasiswa baru, Aisya sendiri tidak memiliki rencana untuk menjadi seorang Mawapres. Namun, dikarenakan dukungan oleh lingkungan prestatif dan lingkungan pertemanan yang suportif, membuat Aisya terpacu untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi. Aisya juga sempat menceritakan secara singkat mengenai tahapan yang ditempuh dalam Pilmapres tahun 2022 ini. Terdapat tiga tahapan yang harus dipersiapkan guna mengikuti seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi. Dimulai dengan mempersiapkan portofoilio, menyiapkan

25

EDENTS

gagasan kreatif atau sejenis karya tulis ilmiah, memiliki keahlian dalam berbahasa inggris, dan tak lupa berkas-berkas pendukung seperti Curriculum Vitae dan sertifikat TOEFL. “Alur seleksi juga singkat banget, kumpul berkas, presentasi topik gagasan kreatif yang dibawakan, mengikuti tes wawasan kebangsaan secara lisan. Setelah itu penguman hasil,”terang Aisya Saat ditanya mengenai hal yang menarik dari seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi, Aisya menjawab bahwa seluruh proses menuju seleksi menarik, karena harus kembali mundur ke “jaman maba”. Aisya sudah menargetkan kegiatan lomba dan kegiatan akademis yang ingin dicapai. Dimulai dengan memfokuskan diri pada bidang organisasi tertentu dan juga memperbanyak prestasi dengan mengikuti kegiatan perlombaaan karya tulis ilmiah. Proses sejak maba itulah yang merupakan bekal yang harus disiapkan dari jauh-jauh hari agar dimasa nanti memiliki banyak pengalaman yang bermanfaat. Masa SMA, Apa Berpengaruh? Kegiatan Aisya semasa SMA diisi dengan Tahfiz Quran. “Walau memang tidak ada hubungan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


MANTAN EDENTS TENTANG MEREKA dengan mawapres, kegiatan SMA berpengaruh secara tidak langsung,” jelas Aisya. Menurut pengakuannya, kegiatan SMA dan prestasi selama kuliah, walaupun merupakan dua bidang berbeda, justru melatarbelakangi bagaimana ia dapat melanjuti pendidikan sarjananya di Universitas Diponegoro. Prestasinya selama mendalami bidang Tahfiz Quran semenjak SMP sangat mendukung Aisya dalam seleksi universitas, sampai akhirnya dapat diterima di jurusan Ekonomi Islam tahun 2019 melalui jalur SBUB (Seleksi Bibit Unggul Berprestasi). Lingkungan dan Motivasi Diri “Memang sudah terpapar dengan llingkungan perstatif, dan bertemu dengan banyak orangorang keren,” jelas Aisya. Hal tersebut menekankan bahwa lingkungan luar merupakan hal yang amat besar pengaruhnya dalam apa yang bisa dicapai sekarang. Mulai dari mendapatkan beasiswa, sampai mengikuti Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) yang merupakan kelompok studi yang membahas seputar ekononmi Islam. Dikelilingi orang-orang berprestatif dan memiliki tujuan yang sama, membuat Aisya mendapat banyak pembelajaran dan pengaruh positif serta dukungan untuk mengejar apa yang diimpikan. Lika-Liku Kehidupan Akademik Aisya juga menuturkan bahwa ia lebih memfokuskan diri untuk mengikuti kegiatan perlombaan karya tulis ilmiah. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali mengantongi gelar juara pada lomba lomba karya tulis ilmiah. “Ga mesti IPK sempurna sih targetku, yang penting manajemen waktu bagus”, tutur Aisya. Manajemen waktu menjadi tantangan tersendiri bagi Aisya, terutama saat menempuh Pilmapres mengenai bagaimana memiliki manajemen waktu yang tepat. Kesibukannya dalam kegiatan or-

ganisasi dan lomba esai serta karya tulis ilmiah memengaruhi waktu kuliahnya. Untuk mengatasi hal ini, Aisya berusaha untuk meletakkan standar minimal untuk setiap hal yang harus dilakukan, dan mengenal pola manajemen diri sendiri. “Memang trial error awalnya,” ujarnya tentang kesulitan dalam mengenali pola manajemen waktu yang tepat untuk Aisya. Namun, akhirnya dapat ditemukan dan dicocokkan dengan standar minimal tadi untuk setiap kegiatan, sehingga urusan akademik dan kegiatan diluar akademik dapat berjalan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan, atau kurang dari. “Tinggal menyelesaikan kewajiban-kewajiban akademik untuk sekarang,” terang Aisya saat ditanyakan mengenai target-target akademis yang ingin dicapai setelah menempuh Pilmapres. Langkah selanjutnya setelah menjadi mahasiswa berprestasi ialah memfokuskan diri untuk menyelesaikan kewajiban akademik seperti KKN, skripsi, dan lain-lain. Menjadi Seorang Juara “Jadi juara bukan hal yang sulit, karena menjadi juara adalah sebuah hasil dari kebiasaan kita sehari-hari. Dimana Aku pribadi udah beberapa kali mengikuti lomba karya tulis ilmiah dan pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan.” balas Aisya saat ditanyakan mengenai sulitnya untuk menjadi seorang juara. Aisya menekankan bahwa sebuah kegagalan merupakan kunci untuk melangkah kedepan. Hal tersebut mengenai apa yang dibutuhkan untuk mengevalusi diri sendiri, sehingga dapat mengetahui pola-pola yang memberitahu diri sendiri tentang apa yang dapat diperbaiki dari kegagalan itu. Dari pola itu juga, bisa mengetahui apa yang dapat dibentuk dalam diri sendiri guna menjadi seorang juara.

“Jangan takut untuk memulai dengan apa yang dimiliki sekarang, karena ketika kita sudah memulai sesuatu pasti didalamnya akan bertemu orang orang yang memiliki tujuan dan visi misi yang sama di bidang apapun, yang penting mulai aja,” - Aisya

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

26


GELIAT USAHA

Peluang Mewujudkan Impian Usaha Kuliner dalam Ranah Mahasiswa Oleh: Selina Aulia Azahra Usaha ini dikelola sendiri di tengah kegiatan perkuliahan, sehingga seringkali Hana juga mendapat bantuan dari keluarga dan teman-temannya yang berkunjung ke rumah. Meskipun mengelola sendiri, Hana masih mampu membagi dan memisahkan waktu antara jadwal perkuliahan dan pembukaan pre-order (PO). Apabila perkuliahan dilakukan penuh pada hari kerja, maka akan membuka PO pada akhir pekan agar tidak menganggu. Dok.

Produk Unggulan dan Inovasi Tiap Tahun

Dok. pribadi

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 hingga saat ini berimbas pada banyak sektor, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Dari sektor pendidikan, dampak pandemi Covid-19 membuat kegiatan pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran secara online dari rumah masing-masing. Pembelajaran daring dengan fleksibilitas waktu dan tempat justru mampu memberi dampak positif dan dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Peluang inilah yang dimanfaatkan Hana Tricia Valentiana, mahasiswa jurusan Manajemen IUP Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dipoegoro (FEB Undip), untuk membuka usaha di bidang kuliner dengan nama aku.nagih di masa pandemi. Awal Mula dan Peluang Memulai Usaha Berawal dari cita-citanya sewaktu kecil menjadi chef hingga impiannya untuk membuat usaha di bidang Food and Beverage (F&B), membuat Hana memanfaatkan peluang yang ada untuk memulai bisnis di bidang kuliner mulai pada tanggal 8 Agustus 2020. Keadaan pandemi Covid-19 dan lingkungan sekitar mendorongnya untuk ikut mengambil kesempatan dengan menjual makanan yang berfokus pada chicken rice box dan membuat official online shop @aku.nagih di media sosial instagram.

27

EDENTS

Produk unggulan yang ditawarkan aku.nagih adalah menyo chicken butter rice – butter rice dengan diatasnya terdapat ayam crispy khas aku.nagih dengan saus mentai. Produk ini menjadi unggulan dan merupakan menu pertama karena pada saat itu sedang ramai dibicarakan menu mentai. Kebanyakan yang membeli pun remaja, terutama orang-orang yang menyukai trendy food seperti ini dan followers instagram Hana. Setiap tahun aku.nagih memberikan sesuatu yang baru yaitu inovasi produk. Pada tahun 2020 inovasi produk dilakukan dari yang hanya terdapat satu menjadi 3 produk, yaitu mentai, cheese, dan kecombro yang menjadi satu-satunya menu makanan khas Indonesia disini. Pada bulan Desember 2020 juga terdapat seasonal food dimana dijual khusus hampers berisi pop tarts, tetapi karena di Indonesia masih jarang maka inovasi produk ini tidak sebanyak produk lainnya. Sedangkan pada tahun 2021 saat valentine bulan Februari, aku.nagih membuat burger dan mengkombinasi saus mentai khasnya. Selain itu, terdapat menu baru yaitu mushroom dan salted egg. Inovasi terakhir dilakukan pada Desember 2021, Hana membuat burger dengan saus yang berbeda dari biasanya yaitu ke saus tartar. Pelanggan diberi kebebasan untuk menambahkan apapun di dalam burger sesuai dengan ketersediaan bahan. Dengan fokus penjualan aku.nagih pada nasi, ayam, dan saus, membuat Hana banyak menginovasi produk pada saus dan nasinya. Membangun Kepercayaan dalam Mengembangkan Usaha Membangun kepercayaan kepada pelanggan tentunya tidaklah mudah. Dalam melakukkannya Hana memberikan produk dengan kulitas yang terbaik. Ia mengatakan promosi juga sebisa mungkin dilakukan dengan seju-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


GELIAT USAHA

Promosi juga dilakukan di sosial media seperti instagram dengan mengiklankannya melalui instagram ads ataupun endorse. Menjadi salah satu big achievement, aku.nagih pernah melakukan endorse kepada selebgram dengan hasil yang bagus, yaitu followers yang meningkat dua sampai tiga kali lipat. Selain itu, keluarga Hana tentunya ikut berpartisipasi membantu dalam hal pemasaran produk, dengan mempromosikan melalui whatsapp secara personal kepada orang-orang yang mereka kenal. Kendala dan Hambatan yang Dihadapi Kendala yang dihadapi Hana lebih berasal dari dirinya sendiri, seperti tidak adanya motivasi dan overthinking yang dihadapi. Terlebih saat ini dalam perkuliahan Ia sudah semester 4 yang tentunya semakin banyak tugas, materi yang sulit, dan ada kegiatan lain seperti les. Sehingga sudah empat bulan terkakhir Hana tidak membuka PO. Hambatan lain yang dihadapi yaitu estimasi waktu. Seperti dalam satu hari misalnya terdapat pesanan pada tiap menu yang dikeluarkan. Meskipun setiap menu hanya perlu dimasak sedikit tetapi dibutuhkan persiapan yang lama, sehingga membutuhkan banyak waktu melebihi yang diperkirakan, akibatnya pengiriman menjadi terlambat. Namun, apabila permintaan pesanan banyak tetapi hanya dari sedikit menu yang dikeluarkan, maka pasti tidak ada masalah dan tepat waktu. Strategi dan Harapan Kedepan Upaya dan strategi dilakukan Hana agar usaha ini terus berkembang dan mempu bersaing, seperti dengan

Dok. pribadi

jur-jujurnya, seperti foto dengan produk asli, sehingga apa yang didapat pelanggan akan sama persis dengan apa yang mereka lihat pada foto. Selain itu, Ia juga suka mengirim pesan melalui instagram aku.nagih kepada pelanggan untuk menanyakan apakah terdapat kritik ataupun saran. Jika terdapat komplain yang benar-benar pada produknya, akan dilakukan evaluasi pada produknya ataupun memberikan diskon kepada pelanggan tersebut.

inovasi menu dan promosi. Akan tetapi, karena sudah empat bulan aku.nagih tidak buka karena waktu yang tidak memungkinkan, strategi Hana apabila dalam waktu dekat akan buka adalah ingin melakukan rebranding mulai dari konsep, harga, rasa, hingga kemasan. Ia mengatakan ingin mengimprove karena dirasa masih banyak yang masih bisa diimprove apalagi orang-orang semakin aware dengan online shop yang jual makanan. Harapan Hana, tentunya supaya Ia bisa bener-bener kembali membuka aku.nagih, karena yang dibutuhkan sekarang bukan hanya motivasi, tetapi juga dorongan dan waktu karena kesibukannya saat ini. Ia berharap kedepannya bisa lebih konsisten. Pesan dan Semangat Untuk Memulai Usaha Pesan Hana untuk mereka yang ingin memulai usaha hanya satu, actually mulai. “Karena kadang orang-orang yang ingin mulai usaha terlalu takut untuk memulai dan terlalu lama untuk berpikir karena mereka terlalu mengkhawatirkan sesuatu dan terlalu banyak planning. Jadi lama banget mulainya. Aku awalnya juga seperti itu, namun makin kesini aku makin merasa kalau makin lama dipikirin dunia ini bakal tetep improving, jadi in the end of the day bakal ada sesuatu yang lebih baru,” pungkas Hana.

“Menurut aku pribadi mulai aja di titik dimana kamu berada sekarang dan nanti kedepannya itu lihat hasilnya, dan tetep konsisten” – Hana –

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

28


S T NSOSOK E D E N AT N A M

Silvia Puspa: Pemuda Berani Mencoba Hal Baru Oleh : Marhawa Marir dan Bella Surbakti Silvia Puspa atau yang akrab disapa event bergengsi di kalangan mahasiswa se-InSila, merupakan salah satu mahasiswa Fakul- donesia. Hal tersebut yang membuat Sila dan tas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Di- tim menjadi terdorong untuk berpartisipasi ponegoro (Undip). Sejak tahun pertama mene- dan berjuang dalam kegiatan PKM ini. Motivampuh pendidikan di Akuntansi FEB Undip, Sila si lain mengikuti kegiatan PKM adalah adanya aktif mengikuti berbagai perlombaan. Salah pendanaan yang diberikan apabila suatu tim satu perlombaan bergengsi yang diikuti adalah dapat melewati tahapan-tahapan seleksi yang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bersa- ada, sehingga ide mereka tidak hanya sebatas ma dengan timnya yang beranggotakan tiga ide, tetapi dapat diimplementasikan menjaorang, yaitu Mudi output yang dihammad Ayesha harapkan. Arif Sandy (StatisTopik Cryptocurtika), Muhammad rency yang HanIkhwanurrohim gat Dibicarakan Septenta (Hukum), dan Fina Dwi UtTopik Cryptocurami (Ekonomi), rency yang hangat serta dengan bandibicarakan mastuan Ibu Mutiara yarakat dijadikan Tresna Parasetya, tim Sila dkk. seSE.,M.Si.,Ak selaku bagai dasar dan Dok. pribadi dosen pembimblandasan riset PKM ing, berhasil mengmereka. “apalagi hantarkan mereka menjadi tim mahasiswa ada kasus cryptocurrency dan Bank Indonesia baru yang sampai pada tahap Pimnas PKM juga sedang mengkaji lebih dalam lagi tentang 2021. uang digital sebagai sarana alternatif lain dari cryptocurrency di karena masih belum legal”, Motivasi Tertarik Mengikuti UMKM ucap Sila. Dilansir dari Lembaga Layanan Pendidikan Persiapan Mengikuti Program Kreativitas Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Program KreatiMahasiswa vitas Mahasiswa adalah kegiatan untuk meningkatkan mutu peserta didik (maha- Terkait pelaksanaan, tim Silvia membutuhkan siswa) di perguruan tinggi. Kegiatan ini dilaku- data-data yang valid. Mereka mengumpulkan kan agar kelak dapat menjadi anggota mas- data tersebut dengan melakukan wawancara, yarakat yang memiliki kemampuan akademis studi literatur dan menyebarkan kuesioner. dan/atau profesional yang dapat menerapkan, Mereka melakukan wawancara langsung kemengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pada pihak yang sangat terkait, yaitu Bank pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian ser- Indonesia pusat dan daerah tepatnya departa memperkaya budaya nasional. temen sistem pembayaran BI. Dengan mendiskusikan redenominasi, perkembangan dan Kegiatan PKM juga merupakan salah satu

29

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


MANTAN EDENTS SOSOK kebijakannya terkait Central Bank Digital Currency (CBDC) Disamping itu, mereka juga berdiskusi kepada ahli ekonomi diskusi kepada Dosen Ekonomi FEB Undip Riset juga dilengkapi dengan studi literatur jurnal ilmiah yang relevan. Selain itu, juga dengan menyebarkan kuesioner kepada 400 responden secara acak untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengenai uang digital. Suka Duka dan Kendala dalam Pelaksanaan Program “Pengalaman sukanya banyak banget! ngga bisa dijelasin satu-satu. Terutama pengalaman kita bekerja sama dalam tim. Karena kita kerja bareng hampir kalau di total delapan bulan, dari awal menyusun proposal sampai ke tahap Pimnas jadi banyak banget pengalaman sukanya. Dari konsultasi, diskusi permasalahan yang ada, kerja bareng itu menyenangkan.” ujar Silvia. Namun, tidak terasa delapan bulan itu berakhir. PKM juga telah selesai. Anggota tim juga satu persatu pulang ke asal masing-masing yang menjadikan momen duka dari kegiatan PKM. Selain suka dan duka, Tim Silvia juga mengalami kendala dalam penyusunan PKM RSH mereka. Dari topik penelitian yang mereka angkat, belum banyak yang mengambil topik yang serupa, jadi mereka sedikit kesulitan saat mencari jurnal yang relevan. Mayoritas peneliti mengkaji kebijakan redenominasi dan CBDC secara terpisah dan belum ada yg menyatukan kedua hal tersebut. Hal Berkesan saat Berlatih Tahap yang paling berkesan bagi Silvia dan tim adalah pada saat mereka menjalani pelatihan internal. Apabila ada tim yang lolos ke tahap pimnas, akan diadakan pelatihan internal yang diselenggarakan di hotel selama tiga hari dua malam. Mereka dilatih mengenai cara presentasi yang baik, cara menjawab pertanyaan yang tepat, dan bentuk power point

dan poster yang bagus. Selain itu, puncak acara Pimnas juga membuat mereka terkesan. Sistem pemaparan yang dilakukan dengan cara mengundi nomor urut presentasi membuat perasaan mereka campur aduk. Hasil yang Dicapai serta Harapan Kedepannya Menurut mereka, hasil yang dicapai sudah sesuai dengan output yang diharapkan. “untuk lolos ke pimnas ga disangka banget, suatu nikmat yang besar banget dikasih rezeki sampai ke tahap Pimnas”ucap Silvia. Akan tetapi, hasil yang dicapai dari penelitian belum diimplementasikan secara dekat karena membutuhkan kajian yang lebih dalam lagi dan juga tingkat literasi masyarakat yang masih rendah. Harapan juga disampaikan dari tim Silvia untuk pejuang PKM terutama mahasiswa baru. “Semangat! Jangan pernah menyerah. Mungkin akan bingung awalnya tentang PKM, bisa tanya ke kakak tingkat (kating) atau dosen pembimbing. PKM ini kegiatan yang positif jadi ngga ada ruginya jika kalian ikut. Tim pejuang PKM juga disemogakan bisa lolos ke tahap berikutnya hingga tahap Pimnas dan bisa membawa medali untuk Undip” ucap Silvia. Pesan dan Kesan “Kesannya selama mengikuti program ini ternyata sangat banyak pembelajaran positif yang bisa diperoleh. Kita banyak belajar halhal baru, termasuk belajar mengenai tema dan topik yang mau diangkat, belajar bagaimana kita bekerjasama dalam tim, management waktu dengan baik antara perkuliahan dengan lomba, serta masih banyak lagi” ujar Silvia. Silvia juga berpesan kepada teman-teman pejuang PKM khususnya mahasiswa yang ada di Undip untuk selalu semangat dalam mengikuti tahapan demi tahapan dalam program ini, lebih menikmati proses yang ada, sehingga akan mendapatkan hasil yang juga sesuai dengan usaha dan kerja keras yang telah dilakukan.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

30


SOSIAL BUDAYA

Tumpek Kandang sebagai Wujud Pelestarian Hewan Oleh: Helen Sophia

Dok. balipustakanews.com

Di samping adanya hari Tumpek Uye atau Tumpek Kandang, dalam hari-hari raya Hindu di Bali terdapat juga lima jenis Tumpek yang lain, yaitu Tumpek Bubuh atau Tumpek Wariga yakni upacara selamatan untuk tumbuhtumbuhan, Tumpek Landep, selamatan untuk senjata, Tumpek Kuningan, selamatan untuk gamelan, Tumpek Wayang, selamatan untuk wayang dan Tumpek Krulut, selamatan untuk unggas. Umumnya upacara selamatan untuk unggas ini digabungkan pada hari Tumpak Uye. Makna Rahinan Tumpek Uye (Kandang) Hari Tumpek Kandang dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali, atau tepatnya pada setiap hari Saniscara Kliwon wuku Uye. Tumpek Kandang adalah merupakan salah satu wujud rasa kasih dan sayang serta ungkapan rasa terima kasih manusia pada binatang peliharaan atau ternak. “Berbuatlah agar semua orang, binatang - binatang dan semua mahluk hidup berbahagia” Yajurveda XVI.48. Di dalam agama Hindu dikenal adanya berbagai usaha atau media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu dari usaha atau media itu melalui pelaksanaan hari-hari raya keagamaan. Di antaranya terdapat banyak hari-hari raya Hindu, satu di antaranya adalah hari untuk memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui pemeliharaan atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau peliharaan. Umat Hindu di Bali menyebut hari itu adalah hari Tumpek Kandang atau Hari Tumpek Uye, yakni jatuh pada setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender Bali-Jawa. Hari ini datang setiap enam bulan (210 hari) sekali. Pada hari ini umat Hindu membuat upacara memuja keagungan

31

EDENTS

Tuhan Yang Maha Esa sebagai Siva atau Pasupati, yang memelihara semua makhluk di alam semesta ini. Pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini diwujudkan dengan memberikan upacara selamatan terhadap semua bintang, khususnya binatang ternak atau piaraan. Kandang dalam filosofi mengandung makna mengandangkan pikiran yang begitu liar, diibaratkan seperti hewan dan harus dikendalikan sehingga mampu membatasi atau mengekang keinginan yang bersifat seperti binatang, misalnya seperti hidup tanpa tata krama, liar, malas dan sebagainya. Jika dilihat dari Urip Saniscara Kliwon Uye, berjumlah 7 dan itu dianggap sebagai hari yang berwatak rajas, yang disejajarkan dengan watak Sato (binatang) Saniscara 9 + Kliwon 8 + Uye 8 = 25 dan apa bila kita dijumlahkan 2 + 5 = 7. Maka, pada hari Tumpek kandang perlu menyucikan diri, untuk nyomia atau menetralisir kekuatan binatang dalam diri, karena daging dari hewan yang dimakan akan bersemayam pada tubuh manusia dan akan membawa pengaruh pada tabiat, sifat dan karakter manusia. Saniscara Uye merupakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai semua jenis binatang besar, ternak maupun binatang lainya. Upacaranya untuk sapi, kerbau, gajah dan binatang besar lainnya. Pada Tumpek kandang umat menghaturkan persembahan pada Sang Hyang Rare Angon sebagai manifestasi dari Dewa Siwa yang berfungsi sebagai penguasa dan penjaga semua binatang. Dengan tujuan untuk diberikan keselamatan pada semua hewan peliharaan dan ternak agar bisa bermanfaat dan hasilnya melimpah dan sesuai dengan harapan dari pemiliknya. (sumber: Sundarigama)

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


SOSIAL BUDAYA Tujuan dari Tumpek Uye (Kandang) Tumpek Kandang, umat Hindu memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Siwa Pasupati yang disebut Rare Angon, penggembala semua makhluk di alam semesta ini. Tumpek Kandang juga bagian dari salah satu tradisi di Bali yang memiliki pesan moral untuk selalu bersahabat dengan alam beserta isinya. Selain memuliakan lingkungan binatang (bhuana agung), upacara suci ini juga untuk menyucikan diri dari sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia (bhuwana alit). Jro Mangku I Ketut Arthana, selaku pengempon Pura Pasek Sekalan, Tabanan menjelaskan bahwa Tumpek Kandang pada intinya melakukan rasa syukur atas ciptaan Tuhan yang bermanfaat bagi umat manusia. Pelestarian Lingkungan Hidup

itu tidak semua dirayakan dengan besar-besaran, ada dengan sangat sederhana bahkan ada hanya dengan melaksanakan Brata atau Upavasa (puasa). Begitu juga tentang pelaksanaannya di India Utara dan Selatan, Timur atau Barat sangat berbeda, apalagi dengan Indonesia atau Bali. Semua perbedaan itu disebabkan pula oleh faktor budaya umat pendukungnya. Kemeriahan Tradisi Tumpek Kandang 2022 Sabtu, 29 Januari 2022 merupakan hari yang istimewa untuk semua hewan. Hal tersebut merupakan hari selamatan untuk hewan, khususnya hewan ternak atau yang biasa dikenal dengan Tumpek Kandang atau Tumpek Uye. Tumpek Kandang ini dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari sekali tepatnya saat Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Uye.

Agama Hindu di Bali telah Bersatu padu dengan kehidupan masyarakat Bali. Bagi para pengamat sepintas, sangat sulit membedakan antara agama, adat, budaya, tradisi dan sebagainya yang telah sedemikian rupa terjalin bagaikan kain endek atau tenun ikat Bali. Seseorang sering menyatakan untuk kegiatan upacara agama disebut upacara adat. Di Bali tidak ada adat yang memiliki upacara. Semua upacara yang dilakukan di Bali sesungguhnya adalah upacara agama.

Dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Demikian pula seni budaya Bali, pada mulanya diabdikan hanya untuk keagungan Tuhan Yang Maha Esa tetapi saat ini merupakan sesuatu yang menarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Upacara-upacara keagamaan di Bali, khususnya upacara Tumpek membawa misi pelestarian lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan budaya. Pelestarian lingkungan alam ditujukan untuk keselamatan bumi pertiwi, tumbuh-tumbuhan dan binatang di dalamnya. Kemudian pelestarian lingkungan budaya ditujukan antara lain kepada benda-benda seni seperti gamelan, wayang dan lain sebagainya.

Upacara maupun bantennya sama seperti mengupacarai manusia karena binatang-binatang itu dijiwai oleh Sang Hyang Rare Angon.

Upacara-upacara yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup ini disebut upacara Bhuta Yajna dengan berbagai jenis atau tingkatannya. Dimulai yang paling sederhana mempersembahkan sejumput nasi setelah memasak, sampai pula Tawur atau Caru Ekadasa Rudra yang dilakukan seratus tahun sekali. Sepintas adanya benang merah antara India dan Bali. Sebagian dimaklumi bahwa ciri khas dari agama Hindu adalah dimana agama ini dianut, disana budaya setempat dilestarikan. Ibarat air sungai Gangga, kemana aliran sungai itu mengalir, di sanalah daerahnya berkembang dan tumbuh subur. Demikian pula halnya upacara-upacara yang kita jumpai di Indonesia, di India juga dilaksanakan misalnya Ayudhapuja, yakni upacara selamatan terhadap semua senjata, di Indonesia kita kenal dengan Tumpek Landep. Maka, untuk tumbuh-tumbuhan (Sankarapuja) dan lain-lain, misalnya Sarasvati, Sivaratri, GalunganKuningan dan sebagainya. Dari beraneka hari-hari raya

Uye, Saniscara Kliwon, Tumpek Kandang, pakerti ring sarwa sato, patik wenang paru hana upadnania, yan ia sapi, kebo, asti, saluwir nia sato raja. Ini berarti pada Saniscara Uye merupakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai semua jenis binatang baik ternak maupun binatang lainnya. Upacaranya untuk sapi, kerbau, gajah, dan binatang besar lainnya.

Untuk upakara yang digunakan juga dijelaskan dalam Lontar Sundarigama. Widi-widanania, suci, daksina, peras, penek ajuman sodaan putih kuning, canang lenga-wangi burat wangi, penyeneng pasucian, astewakne ring sanggar, pengarcane ring sang Hyang Rare Angon. Kunang ring sarwa pasu, patik wenang ane pengacinia, yan sopi kebo, widi-widanania, tumpeng sesayut abesik, penyeneng, reresik, jarimpen canang raka, yan bawi lua, tipat belekok, yan sarwa paksi, sato, itik, angsa, puter, titiran, saluwiring tipat sida purna, tipat bagia, tipat pandawe, dulurane penyeneng tatenus. Artinya: Banten untuk ternak jantan yaitu tumpeng, sesayut 1, panyeneng, reresik, jerimpen, canang raka. Jro Mangku I Ketut Arthana, selaku pengempon Pura Pasek Sekalan, Tabanan menjelaskan bahwa Tumpek Kandang pada intinya melakukan rasa syukur atas ciptaan Tuhan yang bermanfaat bagi umat manusia. “Ada juga buah-buah, jajan disertai gantung-gantungan penyeneng supaya hewan-hewan itu menjadi senang. Biasanya, upacara ini digelar pada saat Tumpek Kandang sebelum jam dua belas,” kata Jro Mangku Arthana saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin, 3 Januari 2022. Sumber: seririt.bulelengkab.go.id

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

32


MANTAN EDENTS SUDUT PROFESI

Bisnis Gorengan menjadi Andalan yang Menjanjikan Oleh: Rahayu K. dan Tarisa R.

Dok. travelingyuk.com

Bisnis aneka makanan saat ini sedang menjamur dimana-mana. Aneka makanan dan minuman merupakan jajanan yang cukup digemari masyarakat. Hal ini karena rasa yang lezat, sehingga mulai anak-anak dan orang tua pun menggemarinya. Tak mengherankan jika banyak orang yang menyukai jajanan satu ini, meskipun terhitung jajanan yang kurang sehat, tetapi justru pangsa pasar bisnis gorengan ini terbilang cukup besar. Hal ini terbukti dengan banyaknya penjual jenis makanan ini dimana-mana. Hampir di setiap tempat bisa dijumpai, dari yang berjualan keliling, booth ataupun menetap. Namun, ternyata tak mudah menjalankan bisnis ini. Walaupun cukup digemari masyarakat, tetapi keuntungan yang dihasilkan penjual tidak seberapa dari modal yang dikeluarkan. Dibutuhkan ketekunan dan kesabaran ekstra untuk bertahan menjalankan usaha ini. Berjualan untuk Memanfaatkan Halaman Rumah Salah satu pengusaha yang menggeluti bisnis ini adalah Ibu Ri’ah yang saat ini telah berusia 49 tahun. Ri’ah telah menjalani bisnisnya selama lima tahun dengan menghabiskan waktu 10 jam setiap harinya. Dengan membuka warung di tempat tinggalnya yang terletak di Jalan Fatmawati, RT 06 RW 02, Gading, Kabupaten Semarang. Hal ini karena rumahnya yang dekat SMP Islam Plus At Tohari. Modal awal sebesar Rp. 1.500.000. yang digunakan Bu Ri’ah untuk membeli semua bahan jualannya. Ri’ah dapat menjual aneka makanan seperti sosis, tempura goreng, nasi telur, mie rebus maupun mie goreng hingga pop ice dan minuman lainnya. Dari hasil jualan jajanan tersebut,

33

EDENTS

Ri’ah mendapatkan keuntungan yang tidak seberapa karena Ri’ah menjual dengan harga yang relatif murah. Dikarenakan letak usaha Ri’ah dekat dengan SMP, siswa dari SMP itulah yang menjadi mayoritas pelanggan. Meskipun begitu tidak hanya siswa SMP tetapi orangorang sekitar juga menjadi target dari penjualan Ri’ah. Keberlanjutan Bisnis di Masa Pandemi Di masa pandemi Covid 19 ini, banyak usaha-usaha yang tutup karena berkurangnya pembeli atau pelanggan. Kebanyakan pembeli beralih menggunakan aplikasi pesan antar makanan yang mempermudah sehingga tidak perlu keluar untuk membeli apa yang diinginkan. Bersyukurlah Ri’ah di masa pandemi ini, Ri’ah masih bisa berjualan dan mempromosikan atau menjajakan makanan yang dibuat, karena SMP (Pesantren) yang menjadi target penjualan beliau tidak ditutup atau masih banyak siswa yang tinggal di SMP tersebut. Maka, usaha beliau tidak terlalu sepi, walaupun terkadang tidak memperoleh keuntungan yang besar atau stabil. Tantangan Menjual di Saat Pandemi Beragam tantangan yang dihadapi oleh Ri’ah dalam menjual dagangannya. Selain dampak dari pandemi Covid 19, yang mana mengakibatkan ada beberapa anak yang utang. Dalam hal ini, Ri’ah diharuskan disiplin untuk mengingatkan atau menagih jika utang tersebut belum juga dibayar. Mengingatkan setiap hari melelahkan, tetapi menjadi penjual yang berjuang untuk memperkuat ekonomi keluarga haruslah tegas kepada pembeli sekalipun pembeli disebut sebagai raja.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


MANTAN EDENTS SUDUT PROFESI Strategi Bisnis Gorengan versi Ri’ah

Kedua, adanya lokasi usaha. Keberhasilan sebuah usaha juga dipengaruhi dari lokasi dimana usaha tersebut dilakukan. Memilih lokasi yang cukup strategis sehingga memungkinkan usaha berjalan sesuai keinginan. Ketiga, menjual gorengan yang sehat. Untuk menarik pelanggan, usahakan menjual gorengan yang sehat. Dalam hal ini adalah penggunaan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng. Jangan gunakan minyak goreng yang lebih dari 5 kali penggunaan. Menggunakan minyak goreng yang terlalu sering digunakan untuk menggoreng akan berakibat buruk atau tidak sehat (kandungan lemak berlebih). Disamping itu juga akan mengubah cita rasa, gorengan menjadi berubah rasa dan tidak enak. Keempat, adanya sebuah inovasi. Meskipun banyak orang yang berbisnis gorengan, tetapi cita rasa dan inovasi akan banyak berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen untuk membeli. Diperlukan sentuhan atau inovasi untuk agar dagangan dilirik oleh konsumen. Meskipun hanya gorengan tidak ada salahnya mendesain kemasan yang unik dan menarik. Kemasan yang menarik akan membuat persepsi tentang produk, lebih berkualitas dan higienis, ketimbang hanya memakai kertas koran atau kertas minyak. Semakin unik akan semakin dikenali konsumen. Kelima, adanya penentuan target pasar dan penjualan. Dalam memulai bisnis gorengan, segmentasi pasar sangatlah diperlukan. Pangsa pasar menentukan jenis gorengan yang akan dijual. Bila pangsa gorengan anak-anak muda, bisa membuat gorengan kekinian atau gorengan milenial yang “anak muda banget”.

Dok. pribadi

Dari pengalaman Ri’ah, dapat diketahui peluang usaha aneka gorengan cukup menjanjikan. Namun, untuk memulai bisnis agar bisa berkembang dan bertahan, diperlukan strategi dalam berbisnis. Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan dasar dalam memulai bisnis gorengan oleh Ri’ah. Pertama, adanya estimasi modal, sama halnya dengan bisnis-bisnis yang lain, dalam memulai usaha ini perlu membuat rencana anggaran. Modal ini digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan dalam menjalankan usaha, baik dari peralatan yang digunakan, sampai bahan-bahan yang nantinya dijual. Modal bisa diperoleh dari simpanan, menjalin kemitraan atau kerja sama bisa juga meminjam modal dari lembaga keuangan. Tentu saja kalau pinjam dari lembaga keuangan harus diperkirakan hasil yang didapat, sehingga bisa mengembalikan modal yang dipinjam sebelumnya.

Keenam, membuat surat perizinan usaha (SPU). Perizinan usaha sangat penting untuk mendukung langkah selanjutnya meskipun bisnis skala kecil, sehingga bisa menentukan urusan pajak secara mudah. Selain itu, perizinan usaha bisa membantu lebih mudah mendapatkan kredit usaha ketika mengajukan pinjaman modal ke lembaga keuangan (Bank). Terakhir, adanya promosi. Rasa yang enak tidak cukup, jika tidak memasarkan produk, coba untuk mempromosikan bisnis melalui sosial media maupun secara konvensional. Promosi melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, Youtube atau Whatsapp. Untuk lebih menarik konsumen berikan promo atau diskon agar konsumen mengetahui produk bisnismu. Selain promosi melalui sosial media, lakukan juga promosi secara konvensional seperti promosi dari rumah ke rumah. Membagikan tester, brosur, buka booth di pinggir jalan dan sebagainya. Jenis Gorengan ala Ri’ah Dalam memulai bisnis kuliner seperti bisnis gorengan sebelumnya perlu menentukan jenis gorengan yang akan dijual. Untuk menentukan jenis gorengan perlu dilakukan riset terlebih dahulu. Mencari tahu jenis gorengan apa yang banyak disukai masyarakat terutama yang menjadi pangsa pasar atau mencari jenis gorengan kekinian yang menarik konsumen untuk dikonsumsi. Fokus menjual satu jenis gorengan atau dapat juga menyediakan menu gorengan yang bervariasi jenisnya. Tentu saja disesuaikan dengan rasa gorengan yang dibuat dan minat pasar atau konsumen. Ide bisnis gorengan kekinian seperti tahu krispi, pisang nugget, jamur krispi, hotang, cireng, tahu bulat, kentang goreng dan cimol, bola ubi.

“Tetap semangat! Jangan malas-malasan dan berdoa, jangan lupa sholat 5 waktu itu yang paling penting” - Bu Ri’ah -

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

34


S T N E DMOVEMENT E N AT N A M SOCIAL

Menjadi Pahlawan Iklim bersama Yayasan Carbon Ethnics Indonesia Oleh: Angel Ariani Tarigan dan Luthfia Nabila Putri

Dok. pribadi

Di abad ke-21 ini, tantangan global semakin kompleks dan saling berhubungan antara satu isu dengan isu lainnya termasuk masalah perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kuantitas dan kualitas air, hutan, habitat, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir. Sebagai genreasi muda, perubahan iklim secara tidak langsung menjadi tangguung jawab kita semua. Upaya dalam hal ini, dapat dimulai dari usaha-usaha kecil sebagai bentuk pencegahan, seperti meghemat penggunaan listrik, mengurangi konsumsi plastik, serta mengikuti berbagai komunitas sosial terkait lingkungan dan iklim. Dengan hadirnya organisasi dan komunitas sosial yang peduli tentang lingkungan dan iklim, seperti Yayasan Carbon Ethics Indonesia, diharapkan mampu membawa perubahan terhadap lingkungan ke arah yang lebih baik. CarbonEthics adalah organisasi yang bertujuan untuk memperlambat krisis iklim melalui pendidikan, perhitungan jejak karbon, dan konservasi ekosistem karbon biru (blue carbon). CarbonEthics sangat percaya pada model konservasi berbasis masyarakat, menempatkan masyarakat pesisir Indonesia di jantung pekerjaan konservasi. Hadir karena Adanya Ancaman Krisis Iklim Co-founder CarbonEthics, yaitu Agung Bimo Listyanu, Innandya Irawan dan Jessica Novia, bertemu di One Young World Summit 2018 di Belanda, mewakili perusahaan masing-masing untuk berkontribusi memecahkan masalah paling mendesak di dunia. Selain mengerjakan inisi-

35

EDENTS

atif di perusahaan masing-masing, para Co-Founder CarbonEthics menyadari bahwa ada masalah mendesak yang dihadapi umat manusia yaitu krisis iklim. Saat ini, dunia sedang menghadapi ancaman terbesarnya krisis iklim. Rata-rata suhu global telah meningkat menjadi 1⁰C dan pada tingkat saat ini, pemanasan global kemungkinan akan meningkat menjadi 1.5⁰C di atas masa pra-industri antara tahun 2030 dan 2052. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer adalah penyebab utama pemanasan global, yang menyebabkan krisis iklim. Konsekuensi krisis iklim bagi bumi sudah semakin terasa, seperti kenaikan suhu yang memecahkan rekor hingga kepunahan spesies. Sadar akan urgensi dari krisis iklim, sekelompok tiga pemuda dari Indonesia berkumpul pada tahun 2019 membayangkan sebuah inisiatif untuk memecahkan masalah iklim. Dan dari sinilah terbentuk CarbonEthics. Pada Mei 2019, CarbonEthics didirikan dan terbentuk, dengan tujuan untuk memperlambat krisis iklim melalui pendidikan, pengurangan, serta absorption jejak karbon. Visi yang dikemukakan oleh CarbonEtihcs sendiri adalah Sustainable living for a healthy Earth & humanity dan misi yang dibawa tentunya yaitu, Demystify the climate crisis to inspire and enable climate action, while improving the livelihood of communities. Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh CarbonEthis di masa pendiriannya. Permasalahan iklim yang terus berkembang semakin cepat dan CarbonEthics berpikir bahwa hanya memiliki waktu kurang dari 8 tahun untuk menyelesaikan ini sebelum melewati titik balik bagi manusia. Oleh sebab itu, CarbonEthics berencana untuk berkembang lebih cepat, melipatgandakan dampak positif bagi lingkungan dan sosial, mengger-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


MANTAN EDENTS SOCIAL MOVEMENT Keempat, Bank Sampah. CarbonEthics juga memiliki Bank Sampah, yaitu Bank Sampah Bintang Siambang yang secara resmi didirikan tanggal 1 November 2021. CarbonEthics memberikan pelatihan kepada 6 perempuan dari Pulau Dompak, Bintan untuk menjadi pengurus dari Bank Sampah tersebut. Kapasitas bank sampah kami kurang lebih 650 kg/bulan dan menerima sampah jenis kertas, plastik, karton, duplex, kaca, dan logam.

Dok. pribadi

akkan lebih banyak orang untuk mendukung tujuan ini. Untuk mendukung program ini, Carbon Ethics melakukan berbagai program dan sangat terbuka untuk menerima talenta baru yang bersemangat untuk menudukung nilai yang sama untuk bergabung. Bersama Carbon Ethics, siapapun bisa belajar satu dua hal dan juga mendukung memperlambat krisis iklim dengan kelebihan dan kemampuan masing-masing. Program-Program dari Yayasan Carbon Ethis Indonesia Sejak didirakannya yayasan ini, ada beberapa program yang hendak dan berhasil dijalankan oleh semua anggota yang terlibat . Pertama, yaitu PPDL (Petani Pesisir Dompak Laut). PPDL merupakan kelompok warga lokal yang mendukung operasi CarbonEthics dalam penanaman mangrove. Di tahun 2021, PPDL sudah menanam 45.000 bibit mangrove. PPDL juga mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building training) untuk meningkatkan skill dan mengoptimalkan hasil kerja petani. Kedua, yaitu program Mangrove Soap. CarbonEthics juga memberikan pelatihan bagi perempuan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu dan Dompak, Bintan. CarbonEthics memberikan pelatihan bagaimana membuat sabun berbahan dasar mangrove dan rumput laut. Selain itu, diadakan juga pelatihan terkait proses pengemasan dan pemasaran dari sabun tersebut. Ketiga, Coral Scholar. Berdasarkan data statistik, 36% remaja putri di Kabupaten Karangasem, Bali tidak mengenyam pendidikan dasar yang pada akhirnya menurunkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan formal. Coral Scholar hadir untuk menawarkan kesempatan untuk mendukung ambisi mereka melalui program pemberdayaan dan akselerator. Sejak Oktober 2021, terdapat 6 perempuan asal Karangasem yang telah menerima Sertifikasi Selam dari SSI beserta kelas-kelas menyelam, pemantauan & perawatan Coral Garden, Kelas untuk meningkatkan keterampilan mereka, dan juga, inisiatif sosial untuk benar-benar memberikan dampak kepada masyarakat.

Kelima, The Ocean is Speaking. Untuk merayakan Hari Bumi 2021, tim CarbonEthics membuat video berjudul “The Ocean Is Speaking”. Misi CarbonEthics tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi individu dan institusi untuk membuat perubahan yang berdampak melalui tindakan kolektif individu dan komunitas mereka. Video tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dengan dukungan media partner CarbonEthics, video tersebut mencapai 12.000 penayangan dalam beberapa jam pertama di seluruh saluran CarbonEthics dan saluran partner CarbonEthics. Keenam, Blue Carbon Coffee Talk / Warko Karbon Biru. CarbonEthics telah berhasil menyelenggarakan Warkop Karbon Biru yang membahas faktor-faktor pendukung utama pada (1) blue carbon sebagai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui NDC, dan (2) Mekanisme pembiayaan blue carbon. Peserta acara berasal dari komunitas yang beragam yang memiliki visi yang sama tentang perubahan iklim dan isu-isu kelautan. Terakhir, Blue Carbon Coffee Talk / Warko Karbon Biru. CarbonEthics telah berhasil menyelenggarakan Warkop Karbon Biru yang membahas faktor-faktor pendukung utama pada (1) blue carbon sebagai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui NDC, dan (2) Mekanisme pembiayaan blue carbon. Peserta acara berasal dari komunitas yang beragam yang memiliki visi yang sama tentang perubahan iklim dan isu-isu kelautan. Produk-Produk yang Dihasilkan CarbonEthis “CarbonEthics memiliki beberapa produk seperti blue carbon package, baby coral, coral star serta coral star premium. Blue carbon package (BCP) terdiri dari 3 tanaman mangrove dan 1 bibit rumput laut. Dengan mengadopsi BCP, teman-teman dapat membantu pendanaan penelitian rumput laut di Kepulauan Dompak. 1 BCP dapat menangkap 60 Kg CO2 dari atmosfer. Apabila melakukan adopsi coral, maka secara tidak langsung akan mentransplantasikan baby coral di laut, yang mana mereka akan tumbuh menjadi rumah dan tempat berlindung dari mahluk laut. Dengan mengadopsi BCP atau coral juga akan mendapatkan sertifikat. Kemudian, teman-teman bisa memilih apakah sertifikat itu ditujukan untuk pribadi atau sebagai hadiah untuk orang lain. Selain itu, juga dapat melihat pertumbuhan coral atau mangrove yang teman-teman adopsi di website CarbonEthics (https://www.carbonethics.org/watch-them-grow)”ujar Linda, Education & Marketing Manager CarbonEthics.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

36


S T N E DMOVEMENT E N AT N A M SOCIAL Selain itu, CarbonEthics juga melatih petani-petani mereka untuk membuat produk baru dari tanaman yang mereka tanam, seperti batik dari mangrove dan sabun dari rumput laut. Kulit batang mangrove yang mati dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk batik. CarbonEthics bekerja sama dengan @betuahethnic untuk melatih sekelompok masyarakat lokal dalam mempelajari cara memproduksi batik dengan memanfaatkan mangrove yang mati untuk produksi. Melalui produk ini, CarbonEthics memiliki visi untuk memungkinkan pemanfaatan apa yang telah kami tanam sehingga dapat bermanfaat bagi petani kami dengan menciptakan produk berkelanjutan yang baik bagi lingkungan, masyarakat, dan pelanggan. Dampak Program-Program yang Dijalankan CarbonEthics Dampak dari program-program yang dijalnkan oleh CarbonEthics menjangkau dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dari segi sosial, telah 135.895 orang tercapai, 3.984 janji aksi iklim dibuat, 9.261 orang berpendidikan, 164.736 jam sukarela, serta 241 penerima manfaat langsung dan tidak langsung dari anggota masyarakat pesisir. Dari segi ekonomi, adanya peningkatan 24% dari pendapatan tambahan petani CarbonEthics pada tahun 2021, bermitra dengan 90 mitra institusional, 117 fitur, dan 90 mitra pendidikan dan media. Tidak kalah penting dari segi lingkungan, 3.981 ton Emisi CO2e yang akan diserap melalui perkebunan, 52.000 pohon bakau dan 1.314 karang bayi ditanam, serta 1.280 m2 total area perkebunan pada tahun 2021.

www.carbonethics.org/join-us. Selanjutnya dapat mengisi form sesuai dengan pekerjaan/ role yang dipilih. Pelamar yang terpilih dari seleksi berkas akan diminta untuk mengerjakan business case, dan pelamar yang lolos seleksi business case akan melakukan tes wawancara. Apabila lolos tahap wawancara maka pelamar akan dihubungi untuk segera bergabung dan bekerja bersama CarbonEthics. Rangkaian Harapan CarbonEthics di tengah Pandemi Kedepannya, CarbonEthics mengambil beberapa langkah berani untuk berinvestasi lebih dalam. Proyek CarbonEthics setelah mempelajari betapa rumitnya masalah yang bisa terjadi. Ketika masalah iklim terus meningkat, CarbonEthics bertujuan untuk tumbuh lebih cepat, melipatgandakan dampak kami, melindungi lebih banyak wilayah pesisir, dan menginspirasi lebih banyak pikiran untuk mendukung tujuan CarbonEthics. Oleh karena itu, terdapat beberapa harapan bagi CarbonEthics kedepannya seperti: Pertama, Kuat dalam commercial dan social impact. CarbonEthics bertujuan untuk menjadi organisasi yang cukup fleksibel untuk menyeimbangkan antara mendukung aksi iklim sekaligus menjawab kebutuhan sosial ekonomi masyarakat tempat kami bekerja.

Memahami Donatur, Kerja Sama, dan Perekrutan Anggota CarbonEthics

Kedua, Carbon Calculation, Reduction,Absorption. CarbonEthics akan mendorong lebih banyak institusi dan individu untuk memiliki aliran terintegrasi dekarbonisasi jejak karbon mereka melalui proses lengkap “Calculation, Reduction, Absorption”. CarbonEthics ingin mendukung inisiatif pemerintah dan implementasinya yang terkait dengan rencana dekarbonisasi Indonesia.

CarbonEthics mendapat donatur dari beberapa organisasi internasional seperti Highlight Grant SOA dan Restoration Stewards. CarbonEthics juga mendapatkan banyak kerjasama dengan pihak eksternal, baik dalam bidang edukasi, kampanye maupun kolaborasi dengan SME & perusahaan besar untuk melakukan penanaman melalui CarbonEthics. Bagi mereka yang tertarik untuk menjadi bagian dari CarbonEthics, dapat mengunjungi https://

Ketiga, Mengubah persaingan menjadi partnership. Semakin banyak adanya organisasi seperti CarbonEthics, semakin besar peluang untuk melakukan tindakan kolektif melawan perubahan iklim. Dengan memiliki keselarasan strategis dan mendorong kolaborasi, CarbonEthics yakin kami dapat secara kolektif membuka potensi bisnis, memperluas ukuran pasar, dan melipatgandakan dampak yang diperlukan untuk masalah sensitif saat ini.

“Ketika masalah iklim terus meningkat, CarbonEthics bertujuan untuk tumbuh lebih cepat, melipatgandakan dampak kami, melindungi lebih banyak wilayah pesisir, dan menginspirasi lebih banyak pikiran untuk mendukung tujuan CarbonEthics.” – Linda, Education & Marketing Manager CarbonEthics.

37

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN KHUSUS

Adakah Keterkaitan antara Ekonomi Kreatif dan Lingkungan? Oleh: Amanda Yasmien, Khaira Aqliya, dan Sholeh Arrifqi

Dok. google.com

Dilansir dari kemenparekraf.go.id, tahun 2021 telah ditetapkan sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan (International Year of Creative Economy for Sustainable Development). Momentum ini digunakan untuk mendorong pemulihan global di masa pandemi dengan mengembalikan sektor ekonomi kreatif sebagai kontributor penting dalam ekonomi global. Berbicara mengenai ekonomi kreatif, tentu tidak bisa dilepaskan dari topik seputar fashion maupun kuliner. Namun, sebenarnya apakah ekonomi kreatif hanya sebatas kedua topik tersebut? dan bagaimana kaitan ekonomi kreatif terhadap lingkungan? Apakah ekonomi kreatif berdampak baik atau buruk terhadap lingkungan? Untuk bisa memahami hubungan yang terjalin antara pelaksanaan ekonomi kreatif dan lingkungan, perlunya mengetahui kedua sisi tersebut lebih mendalam. Mengenal Lebih Dekat Ekonomi Kreatif Menurut Mayanggita Kirana, dosen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip), ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat, se-

bagaimana mereka dapat menghasilkan ide yang tidak hanya melakukan hal-hal yang sifatnya business as usual atau hal-hal rutin yang berulang. “Dasar dari ekonomi kreatif sendiri adalah ide atau gagasan yang diharapkan nanti dapat menjadi hal yang ingin dikembangkan lebih lanjut ini sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh John Hawkins di dalam bukunya yang berjudul ‘The Creative Economy’ bahwa memang berbasis pada ide atau gagasan,” jelas wanita yang kerap disapa Mayang ini. Menurut pemerintah Indonesia sendiri, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai era baru dalam ekonomi, yang mana menggabungkan adanya informasi, kreativitas serta mengandalkan ide dan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai input utama di dalam kegiatan ekonomi itu sendiri. Sedangkan United Nation serta Department for Culture, Media, and Sport, mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai industri kreatif yang harus memiliki orisinalitas, kreativitas, keterampilan, juga talent sehingga nantinya dapat menciptakan potential job creation. Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif Pengembangan ekonomi kreatif menjadi fokus utama bagi pemerintah, salah satu caranya dengan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

38


LAPORAN KHUSUS mempercepat pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu contoh nyata dari ekonomi kreatif adalah pengembangan UMKM yang ada di Indonesia saat ini. Terdapat tujuh belas subsektor ekonomi kreatif. Beberapa di antaranya ada yang sifatnya kerajinan, baik kerajinan tanah liat, batu, kayu, maupun kerajinan tangan lainnya. Kemudian desain, misalkan mendesain poster atau tiket. Lalu arsitektur, seperti bagaimana membuat taman maupun bangunan. Selain itu, yang paling banyak bermunculan adalah fashion. Misalkan batik, fashion hijab, dsb. Video juga merupakan bagian dari ekonomi kreatif, sebagai salah satu produk yang memerlukan kreativitas seseorang. Ada banyak platform yang bisa dipakai, seperti YouTube, tiktok, dan instagram, “Lingkup ekonomi kreatif itu luas dan tidak terbatas pada bidang usaha tertentu,” jelas Mayang. Kendala dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Dalam pelaksanaannya, para pelaku industri ekonomi kreatif tidak jarang menghadapi kendala. Menurut Mayang, terdapat lima kendala. Pertama, pelaku industri terkendala dalam penyediaan bahan baku. “misalkan batik, ada kalanya mereka terkendala penyediaan kainnya atau mungkin pewarnanya atau mungkin tenaga kerjanya juga bisa,” ungkap Mayang. Kedua, kendala teknologi. Adanya perbedaan treatment baik sebelum pandemi maupun setelah pandemi khususnya dalam pemasaran. Para pelaku industri harus beralih melakukan pemasaran digital seperti menempatkan produk-produknya dalam marketplace. Ketiga, adanya kendala dalam permodalan. Keempat, pelaku ekonomi kreatif kesulitan dalam mempertahankan produk yang diciptakannya, atau dengan kata lain kendala dalam mendapatkan hak cipta. Dan kelima, yaitu kendala ruang publik. Dimana pelaku tidak bisa memasarkan secara gratis. “misalkan suatu exhibition itu biasanya ada chargenya ya,” pungkas Mayang. Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia Ekonomi kreatif di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 2006, dimana saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia dengan membentuk kerjasama antara Indonesia Power dengan perdagangan. “Kemudian mulai 2007 mulai banyak bermunculan dan dilakukan studi pemetaan mengenai industri kreatif di Indonesia. Salah satunya melalui trade expo yang ada di Indonesia,” ungkap Mayang. Pada tahun 2008 dilakukan pembuatan

39

EDENTS

blueprint pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia hingga tahun 2025, yang di dalamnya terkandung tujuh belas subsektor industri ekonomi kreatif. “Kemudian mulai 2008-2009 setiap tahunnya selalu diadakan pekan produk kreatif atau disebut sebagai pameran ekonomi kreatif,” imbuhnya lagi. Ekonomi kreatif sendiri merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut data tahun 2019, Ekonomi kreatif menyumbang 5,1% terhadap PDB Indonesia. “Memang kalau Indonesia tadi kurang lebih 5,17% tahun 2019. Kalau di negara maju semacam UK kemudian US begitu memang kontribusinya cukup besar ya di dalam GDP. Tapi kalau misalkan Australia, New Zealand, itu yang berkisar antara 3% bahkan Singapura dari periode 1997-2000 hanya sekitar 2,8% ya,” ungkap Mayang. Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif di Indonesia sudah cukup besar apabila dibandingkan dengan kontribusi ekonomi kreatif di negara lain. Tren Perkembangan Ekonomi Kreatif Saat Ini Badan Ekonomi Kreatif saat ini mulai mengembangkan ekonomi kreatif yang berfokus pada bisnis food and beverage (F&B). “Kalau yang sekarang sedang trend ini adalah yang namanya cloud kitchen ya. industri food and beverage sebagaimana di sini dia membangun fisik begitu kemudian nanti gerai-gerainya itu disewakan untuk masing-masing pelaku bisnis tapi dia hanya melayani pembelian take away atau delivery order. Jadi, dia tidak ada fasilitas untuk dine-in di situ,” jelas Mayang. Apa itu Lingkungan? Lingkungan menurut Undang-Undang pengelolaan Lingkungan Hidup No.23/1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Seiring perkembangannnya industri ekonomi kreatif dari saat Pandemi COVID-19 yang terjadi di paruh pertama tahun 2020, memiliki pengaruh yang besar di semua sektor industri di Indonesia. Tak terkecuali sektor ekonomi kreatif. Kondisi ini berdampak pada lima mata rantai kreatif, mulai dari kreasi (penciptaan), proses produksi, distribusi, konsumsi, hingga preservasi. Semuanya nyaris tidak berjalan sama sekali. Padahal, untuk mencapai pergerakan maksimal di sektor industri kreatif, diperlukan sinergi dari setiap aspek ekosistem di industri kreatif. Sebagai sebuah mata rantai, lima aspek ini harus bergerak bersama untuk mencapai keberhasilan maksimal.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN KHUSUS Pelaksanaan Protokol Berbasis Lingkungan World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan protokol umum sebagai acuan melakukan kegiatan yang berprinsip kepada Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Protokol ini perlu diadaptasi di semua industri, termasuk industri ekonomi kreatif, agar dapat kembali menjalankan roda perekonomian. Sejalan dengan arahan Presiden untuk membuat Protokol Masyarakat Produktif dan Aman, maka disusun Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan untuk Sektor Ekonomi Kreatif dalam Rangka Melaksanakan Protokol Kesehatan bagi Masyarakat Produktif untuk Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) atau yang selanjutnya disebut Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di sektor ekonomi kreatif merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Panduan ini ditujukan bagi penghasil, pelaku, pengelola, karyawan, tamu, dan klien dari produk dan jasa kreatif untuk menjalankan kegiatan usahanya dalam memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa kreatif yang bersih, sehat, dan aman pada masa Pandemi COVID-19. Berbekal panduan ini, diharapkan semua pelaku ekonomi kreatif di setiap mata rantai kreatif bisa menyesuaikan diri, menata kembali keseluruhan proses kerja, dan menyesuaikannya dengan kondisi pandemi. Sehingga, seluruh bagian ekosistem ekonomi kreatif Indonesia kembali berjalan dan mulai bersinergi untuk kemajuan ekonomi kreatif Indonesia. Tak sedikit yang pelaku yang menjalankan industri ekonomi kreatif mempedulikan pengaruh dari lingkungan itu tersendiri. Kondisi Lingkungan Saat Ini Disamping itu, keadaan lingkungan yang semakin hari kita rasakan semenjak awal adanya pandemi yang semakin hari limbah alat kesehatan semakin menumpuk dan menjadikan permasalahan baru bagi lingkungan yang menjadikan perubahan iklim semakin terasa dan nyata muncul dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dibuktikan pada laporan IPCC

pada tahun 2020 rata-rata konsentrasi karbon per bulan di bumi telah mencapai angka 410 ppm. Padahal, batas aman yang ditetapkan ilmuwan pada tahun 2015 adalah 400 ppm. Menurut WMO konsentrasi karbon naik 148% dari sebelum masa industri. Aktifitas manusia menyumbang kenaikan suhu hingga 1,07°C, yang mana manusia bertanggung jawab pada 90% pelelehan es kutub sejak 1990. Paradigma kesuksesan seperti memiliki kendaraan pribadi, mengganti gawai dengan model terbaru setiap tahun, memiliki beberapa rumah tentu meninggalkan jejak karbon yang sangat besar. Suhu bumi tahun 2020 menjadi yang terpanas yang pernah dialami bumi sejak pertama kali pengukuran suhu bumi dilakukan. Di Indonesia sendiri telah terjadi anomali suhu secara nyata, dimana pada bulan Agustus 2021 telah terjadi kenaikan suhu dari yang sebelumnya berada di kisaran rata-rata 26,3°C kini naik menjadi 26,9°C. (sumber: BMKG) Dampak Ekonomi Kreatif terhadap Lingkungan Ekonomi kreatif merupakan bagian dari kegiatan ekonomi yang akan menghasilkan emisi atau side effect (eksternalitas negatif). Beberapa di antaranya yaitu adanya pergeseran fungsi lahan, sampah, maupun polusi. “Perlu kita waspadai dan juga perlu kita kalkulasi berapa tolerance yang masih dapat diterima dari tingkat emisi itu supaya nanti tidak mengganggu keseimbangan secara pareto. Jadi tidak justru menimbulkan negative effect yang lebih besar dibandingkan positive effect nya,” imbuh Mayang. Permasalahan perubahan iklim merupakan permasalahan yang terlalu besar untuk ditangani oleh pemerintah kota apalagi hanya mengandalkan pelaku ekonomi kreatif. Bukan karena ketidakmampuannya, melainkan karena semata-mata permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang kompleks yang memerlukan wewenang yang mencakup daerah luas untuk dapat benar-benar bisa mengatasi atau sekurang-kurangnya melambatkan laju perubahan iklim. Menurut Alnila Syalwa yang merupakan Former Carbon Education Campaigner Carbonetihcs, “Indonesia memerlukan regulasi yang mengikat karena regulasi pemerintah dapat menekan emisi dari kebijakannya. Kita bisa bergerak ke arah perubahan yang lebih baik, sehingga aksinya ada ditangan kita sebagai generasi muda, agar kita bisa menjadikan advokasi yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan.” jelas Alnila.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

40


LAPORAN KHUSUS

Mengintip Program Taksonomi Hijau: Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Guna Mendukung Ekonomi Hijau di Indonesia Oleh: Michelle Jenifer Kristianti, Muhammad Arif Pratama, dan Arum

cukup hanya menyampaikan strategi komunikasi yang memberikan citra ramah lingkungan baik pada produk maupun tujuan perusahaan tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang berdampak bagi kelestarian lingkungan atau sering disebut sebagai praktik greenwashing.

Dok. Pribadi

Keberlanjutan telah menjadi salah satu perimbangan utama dalam setiap investasi dan pembiayaan di sektor keuangan. Pada awal 2022, saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Taksonomi Hijau Indonesia. Taksonomi hijau dapat didefinisikan sebagai klasifikasi sektor berdasarkan kegiatan usaha yang mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. Taksonomi hijau adalah kerangka yang akan digunakan oleh pemerintah untuk memisahkan sektor dan subsektor usaha yang ramah lingkungan, kurang ramah lingkungan dan tidak ramah lingkungan. Taksonomi hijau ini disusun oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Klasifikasi sektor hijau menjadi kebutuhan utama dan diharapkan menjadi perantara atas transisi SJK (Sektor Jasa Keuangan) untuk lebih mendorong implementasi keuangan berkelanjutan dalam upaya mitigasi serta adaptasi perubahan iklim di Indonesia. Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah, penciptaan industri yang ramah lingkungan tidak

41

EDENTS

Taksonomi Hijau dapat digunakan untuk menentukan proporsi aktivitas yang secara substansial berkontribusi pada tujuan lingkungan (upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim). Langkah-langkah parsial untuk memenuhi kriteria aktivitas juga harus didorong, sebagai bagian dari rencana mencapai ambang batas dari aktivitas yang memenuhi syarat. Untuk mengidentifikasi ambang batas sektor ekonomi, Taksonomi Hijau didasarkan pada kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan serta pengembangan referensi lain yang berkaitan. Hal ini dapat memungkinkan pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat memantau, menganalisis, dan mengevaluasi pembiayaan/investasi hijau yang telah berjalan. Mengenal Program Taksonomi Hijau OJK bersama berbagai kementerian/lembaga dalam proses menyusun dokumen mengenai taksonomi hijau sebagai upaya mempercepat program pembiayaan dengan prinsip berkelanjutan di sektor jasa keuangan. Taksonomi hijau bersifat sebagai living document dan terbuka untuk mengalami penyesuaian dalam konteks pengembangan klasifikasi dan bentuk kegiatan usaha baru dan sejalan dengan penegasan Presiden RI atas komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim di UN Climate Change Conference ke-26 (COP26). Besar harapan, taksonomi hijau akan menjadi salah satu capaian atau kebijakan nasional dengan beberapa inisiatif di sektor-sektor lainnya. Upaya melakukan penanganan perubahan iklim seperti dekarbonisasi BUMN, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, perdagangan karbon, maupun Peta Jalan Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN KHUSUS Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang diharapkan dapat direalisasikan dengan baik, sehingga mempercepat implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia. Program taksonomi hijau membawa dampak positif dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan menerapkan pendekatan berbasis ilmiah/sains, adanya proses pemantauan berkala dalam implementasi penyaluran kredit/pembiayaan/investasi ke sektor hijau, dapat mencegah potensi pelaporan aktivitas hijau yang kurang tepat (greenwashing). Namun disisi lain menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya pemahaman dan pendekatan yang beragam dalam penentuan ambang batas kriteria hijau, dimana hal tersebut perlu dikoordinasikan secara berkesinambungan. Contoh pada Pertanian, Kehutanan dan Perikanan – Perkebunan Buah Kelapa Sawit Sumber OJK 2022 Informasi

Uraian

Kode KBLI

01262

NDC

Kehutanan

KBLI level 1

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

KBLI Level 2

Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuhan dan Kegiatan YBDI

KBLI Level 3

Pertanian Tanaman Tahunan

KBLI Level 4

Perkebunan Buah-Buahan Penghasil Minyak

KBLI Level 5

Perkebunan Buah Kelapa Sawit

Definisi

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan buah kelapa sawit. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman buah kelapa sawit.

Hijau

Kementerian Pertanian (Kementan) Memiliki sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil - ISPO (aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial) dan standar internasional lain (misalnya Roundtable on Sustainable Palm Oil - RSPO dan lain sebagainya).

Kuning

Kementerian Pertanian (Kementan) 1. Penerapan sertifikasi ISPO. 2. Memiliki Penilaian Usaha Perkebunan (Dokumen Kelas Kebun) yang diterbitkan oleh Bupati atau Gubernur (sesuai dengan kewenangan). 3. Telah memahami Good Agriculture Practices (GAP) - self declare. 4. Telah memahami Good Handling Practices (GHP) - self declare. 5. Telah mengikuti Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu. 6. Telah memiliki dokumen kesepakatan yang dilalui melalui proses PADIATAPA (Persetujuan Dengan Informasi Awal Tanpa Paksaan). 7. Telah memiliki SOP komoditas yang dikembangkan dan/atau Surat Keterangan dari petugas yang berkompeten (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)/ Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP)) yang menyatakan tingkat penggunaan pestisida dan pencemaran sumber air sesuai standar keamanan pangan. 8. Telah memiliki dokumen penilaian/identifikasi areal bernilai konservasi tinggi (NKT). 9. Telah memiliki buku kerja/pencatatan.

Merah

Tidak memenuhi kriteria Kuning dan Hijau

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

42


LAPORAN KHUSUS ambang batas kriteria hijau, dimana hal tersebut perlu dikoordinasikan secara berkesinambungan. Dokumen Taksonomi Hijau Indonesia Edisi 1.0 merupakan sebuah living document yang akan mengalami perubahan apabila terdapat tambahan atau pengurangan sektor ekonomi yang memenuhi kriteria hijau yang disebabkan, antara lain penambahan kegiatan usaha baru, perubahan standar dan kebijakan, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Namun disisi lain, kegiatan ‘hijau” belum banyak dilakukan oleh masyarakat, sehingga penerapan Taksonomi Hijau berpeluang besar menjadi road map (peta jalan) berbagai kegiatan usaha untuk menjaga lingkungan tetap lestari, serta membuka potensi pasar baru yaitu perdagangan karbon. Strategi Percepatan Program Taksonomi Hijau Upaya untuk mempercepat program Taksonomi Hijau di Indonesia adalah melalui sosialisasi dan melibatkan pihak-pihak yang terkait di semua bidang. Saat ini OJK bekerjasama dengan 43 Direktorat Jenderal di 8 Kementerian teknis terkait yang memaparkan ambang batas (threshold) atas sekitar 2.700 sektor dan subsektor untuk dikategorikan menjadi hijau (do no significant harm), kuning (slight harm), dan merah (do significant harm). Dengan melibatkan banyak pihak, diharapkan program ini dapat terlaksana dengan baik. Karena masa transisi atau peralihan ke Taksonomi Hijau, maka hal ini sangat strategis mengingat implementasi ekonomi hijau memerlukan suatu proses transisi yang direncanakan dengan baik dan juga kebutuhan pembiayaan yang cukup besar. Dukungan kebutuhan pembiayaan tersebut tidak hanya bergantung kepada Pemerintah namun juga pembiayaan oleh sektor swasta. Cara menyiasati apabila program Taksonomi Hijau kurang maksimal adalah dengan memberikan pendampingan yang kontinyu kepada masyarakat dan meningkatkan peran Task Force Keuangan Berkelanjutan (yang telah disusun OJK), yang merupakan forum kerja sama dan koordinasi dengan industri untuk merespon perkembangan keuangan berkelanjutan di forum nasional, regional, dan global. Masa Depan Taksonomi Hijau di Indonesia Mahasiswa harus mengetahui bahwa kondisi saat ini terjadi perubahan iklim. Sehingga perilaku mahasiswa di masa kini harus memperhatikan masa

43

EDENTS

yang akan datang agar lingkungan tetap lestari. Mitigasi risiko perubahan iklim dilakukan sejak dini untuk mempersiapkan masa yang akan datang lebih baik. Mahasiswa harus mengetahui peran dari Taksonomi Hijau, yang mana Taksonomi Hijau sebagai acuan dalam menyamakan bahasa tentang kegiatan usaha atau produk dan jasa yang tergolong hijau. Taksonomi hijau mengklasifikasikan sektor berdasarkan kegiatan usaha yang mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. Maka, mahasiswa diharapkan memahami kegiatan apa yang tergolong hijau agar keberlanjutan lingkungan tetap terjaga. Cara menjelaskan program Taksonomi Hijau secara sederhana adalah bahwa mahasiswa maupun masyarakat untuk berperilaku dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Misalnya dalam hal pertanian, mulai dari penyediaan lahan, pembibitan, pemupukan, pengendalian hama dan lain-lain harus memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan hidup. Peran dari stakeholder atau pemangku kepentingan dalam bidang pertanian turut membantu mengarahkan masyarakat untuk bertindak “hijau” sehingga lingkungan tetap terjaga. Selain untuk menyelamatkan planet Bumi, perdagangan karbon juga mendatangkan manfaat ekonomi, tetapi Indonesia belum memanfaatkan dengan maksimal potensi ekonomi dari perdagangan karbon. Melalui Taksonomi Hijau, OJK membuat pedoman bagi penyusunan kebijakan dalam memberikan insentif bagi usaha yang ‘hijau” yaitu kegiatan usaha yang melindungi, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta mematuhi standar tata kelola yang ditetapkan pemerintah dan menerapkan praktik terbaik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Langkah OJK ini perlu didukung dengan baik mengingat Taksonomi Hijau dapat memberikan informasi bagi seluruh pemangku kepentingan terkait dalam menyusun kebijakan khususnya dalam proses pembiayaan/investasi ke sektor-sektor yang masuk ke dalam sektor hijau dan/atau sebaliknya dan Taksonomi Hijau juga sebagai upaya Indonesia menatap masa depan. Bukan hanya untuk membangun ekonomi secara berkelanjutan (sustainable), melainkan juga untuk membuka potensi pasar baru yaitu perdagangan karbon.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN KHUSUS

Menilik Capaian Pelaksanaan SDGs di Indonesia serta Kaitannya dengan Kelestarian Lingkungan Oleh : Fortuna Tunggadewi, Azita Aulia, Muhammad Labib

Dok. sdgs.bappenas.go.id.

Sustainable Development Goals atau SDGs merupakan agenda pembangunan global yang disepakati oleh 190 negara pada tahun 2015 di markas PBB dan bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan memberikan kesejahteraan bagi semua masyarakat serta melindungi planet bumi dari kerusakan lingkungan. SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi, dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”. SDGs berpedoman pada lima prinsip dasar yang menyeimbangkan antara dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yaitu manusia, bumi, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan. SDGs sebagai Program Lanjutan dari MDGs Agenda pembangunan SDGs dirumuskan dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015 lalu. Selama lima belas tahun pelaksanaan MDGs, Indonesia telah berhasil mencapai 49 dari 67 target indikator yang ditetapkan. Berkat pelaksanaan MDGs, Indonesia berhasil menurunkan proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US$1,00 (PPP) per kapita per hari dari 20,60

persen pada tahun 1990 menjadi 5,90 persen pada tahun 2008. Ketimpangan gender di tingkat pendidikan telah menurun secara signifikan. Penurunan juga berlangsung pada angka kejadian dan tingkat kematian akibat malaria. Selain itu, angka kejadian tuberkulosis di Indonesia sudah berhasil mencapai target MDGs yaitu dari 343 pada tahun 1990 menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2011. Beberapa indikator MDGs masih memerlukan kerja keras untuk mencapainya, seperti persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, persentase penduduk yang mengalami kelaparan atau kekurangan makanan, angka kematian balita dan bayi, serta angka kematian ibu yang masih belum mencapai target MDGs. Demikian pula prevalensi HIV dan AIDS serta proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV dan AIDS. Dari sisi lingkungan, jumlah emisi dan karbon dioksida masih jauh dari target yang ditetapkan MDGs. Setelah melihat perubahan besar karena penerapan MDGs, para pemimpin dunia memikirkan dan merancang suatu agenda pembangunan baru yang harus disiapkan untuk menggantikan dan me-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

44


LAPORAN KHUSUS neruskan MDGs. Pada 2 Agustus 2015, bertempat di Markas PBB, sebanyak 193 negara, secara mufakat menyepakati dokumen pembangunan global baru yang berjudul Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development. Anggota PBB kemudian menindaklanjuti hal tersebut dengan melakukan pertemuan yang dikenal sebagai Sustainable Development Summit. Pertemuan tersebut kemudian menyepakati dan mengesahkan sebuah dokumen yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs), sebuah agenda pembangunan global yang memuat 17 tujuan dan terbagi ke dalam 169 target, yang saling terkait, saling mempengaruhi, inklusif dan terintegrasi satu sama lain, universal atau tidak satu orangpun yang terlewatkan (No-one Left Behind), dengan jangka waktu pencapaian hingga tahun 2030. SDGs merupakan komitmen masyarakat internasional, tonggak baru pembangunan negara-negara, meneruskan MDGs, untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Tujuan SDGs SDGs memuat 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator yang dirancang untuk dicapai selama 15 tahun ke depan, dimulai dari 2016 hingga 2030. 17 tujuan SDGs tersebut yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Banatul Hayati, salah satu akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip), menyatakan bahwa dari 17 tujuan SDGs, yang menjadi tujuan terpenting adalah tujuan pertama, mengakhiri kemiskinan. “Karena kemiskinan itu adalah suatu permasalahan yang dijumpai oleh sebagian besar negara-negara di dunia sehingga diperlukan program SDGS,” tutur Banatul. Apabila kemiskinan telah teratasi, maka poin-poin tujuan SDGs selanjutnya dapat terlaksana dengan mudah. Sebagaimana dengan berakhirnya kemi-

45

EDENTS

skinan, kelaparan juga dapat teratasi karena ketersediaan pangan terjaga. Masyarakat juga dapat mengakses air bersih dan sanitasi kesehatan yang lebih baik. Pelaksanaan SDGs di Indonesia Indonesia menduduki peringkat ke-97 dalam pencapaian SDGs. Jauh dibawah negara tetangga seperti Malaysia yang menduduki peringkat 65, Brunei Darussalam yang menduduki peringkat 84, dan Singapura yang menduduki peringkat 76 dalam pencapaian SDGs. Masih banyak indikator SDGs yang belum tercapai di Indonesia, yang akhirnya menyebabkan Indonesia berada jauh di bawah negara tetangga. Malaysia memiliki perolehan skor dalam pencapaian SDGs sebanyak 70,88; sedangkan Indonesia hanya memperoleh 66,34. Masih banyak indikator yang harus diperbaiki Indonesia agar dapat meningkatkan skor SDGs seperti kota dan komunitas berkelanjutan, pengadaan ruang hidup, tingkat ketidaksetaraan, kualitas pendidikan dan masih banyak lagi. Indonesia perlu memilah dan memilih indikator mana yang perlu di prioritaskan yang mana indikator tersebut dapat meningkatkan indikator-indikator yang lain. Salah satu indikator yang juga harus mendapatkan perhatian di Indonesia terkait dengan pendidikan. An’im Kafabih, salah satu akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) menyatakan agar suatu negara dapat semakin maju kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perlu di tingkatkan kualitas pendidikannya. “Apabila kualitas SDM bagus, maka yang lain akan mengikuti, mulai dari lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain. Karena semua dimulai dari manusianya,” ujar Kafa. Sebagai contoh, menurut salah satu penelitian yang melibatkan 70 negara, Indonesia menduduki peringkat ke-2 dari bawah dalam hal tingkat literasi atau minat baca. Sebagai respon dari hal tersebut, pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk meningkatkan literasi atau minat baca masyarat Indonesia khususnya minat baca di kalangan pelajar. Melalui program Gerakan Membaca Nasional, diharapkan masyarakat Indonesia khususnya pelajar dapat meningkatkan minat bacanya. Hal tersebut bertujuan agar para siswa memiliki budaya minat membaca yang nantinya dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Dengan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


LAPORAN KHUSUS meningkatnya kualitas pendidikan dan SDM diharapkan dapat meningkatkan poin SDGs Indonesia. Itulah mengapa poin “Pendidikan Berkualitas” menjadi poin prioritas di SDGs Indonesia. Pengaruh SDGs terhadap Kelestarian Lingkungan Kelestarian lingkungan turut dimuat dalam poinpoin goals SDGs, diantaranya adalah Penanganan Perubahan Iklim, Menjaga Ekosistem Laut, dan Menjaga Ekosistem Darat. Berdasarkan data yang didapatkan dari Sustainable Development Report 2021, pada poin-poin terkait dengan kelestarian lingkungan terlihat masih menghadapi tantangan, terutama pada poin “Menjaga Ekosistem Laut dan Menjaga Ekosistem Darat” yang menghadapi tantangan besar. Begitu pula pada kecenderungan yang muncul pada ketiga poin tersebut yang berada pada kondisi stagnating atau tersendat. Pemerintah Indonesia saat ini sangat gencar untuk membangun infrastruktur untuk meningkatan investasi di Indonesia, tetapi meningkatnya pembangunan infrastruktur berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan yang ada di Indonesia. Aturan yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur masih belum diimbangi dengan aturan untuk menjaga lingkungan hidup. Jika keadaan ini terus dibiarkan, poin SDGs Indonesia tidak akan seimbang sebagaimana poin tentang pertumbuhan ekonomi akan meningkat tetapi poin-poin tentang lingkungan hidup akan menurun. Untuk itu pemerintah Indonesia perlu melakukan evaluasi kembali kerkait kebijakan atau aturan yang telah dibuat. Kafa mengungkapkan jika kelestarian lingkungan memiliki peran penting karena hal tersebut merupakan kekayaan yang mencakup intergenerasi. Maka, tidak hanya dinikmati oleh generasi sekarang, tetapi harus bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia tidak bisa diatasi hanya dengan himbauan saja, tetapi harus dilakukan dengan aksi-aksi konkrit, contohnya deforestasi. Lalu langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki lahan yang tergradasi melalui kegiatan rehabilitasi lahan. Upaya lain adalah dengan menemukan pengganti energi fosil yang selama ini telah menyebabkan berbagai pencemaran lingkungan. Berbagai jenis upaya tersebut harus segera dilakukan dan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah

maupun pelaku usaha. Saran dan Harapan atas Pelaksanaan SDGs di Indonesia Dalam menjalankan berbagai program SDGs di Indonesia, diperlukan beragam kerjasama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat itu sendiri. Banatul menekankan bahwa jalannya program harus memperhatikan berbagai aspek baik ekonomi, sosial, lingkungan dan tata kelola pemerintahan yang berjalan secara selaras. Apabila satu aspek tertinggal, mampu menciptakan kondisi yang tidak seimbang sehingga tujuan SDGs tidak tercapai. Misalnya, jika pemerintah terlalu fokus pada pembangunan industri dan infrastruktur, maka dapat terjadi kerusakan lingkungan. Selain itu, pemerintah yang merupakan tombak utama penyelenggaraan program-program SDGs harus sebisa mungkin mempertahankan perhatian dan keseriusan dalam menjalankan program-program SDGs, meskipun menghadapi pergantian kekuasaan yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu. Tidak hanya pemerintah, untuk meningkatkan poin SDGs perlu adanya peran serta baik dari pihak swasta maupun masyarakat di dalamnya. Bila aturan pemerintah yang telah dibuat tidak diiringi dengan peran serta para pihak swasta dan masyarakat maka pencapaian SDGs tidak akan tercapai. Selanjutnya, mahasiswa sebagai agent of change harus menyadari betapa pentingnya program SDGs dalam keberlangsungan kehidupan dunia. Kafa berujar jika mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu dapat menyumbangkan pemikirannya, misalnya dengan melakukan penelitian yang bisa diterapkan dalam program pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan ataupun bidang lainnya. Mahasiswa juga harus mulai melaksanakan program SDGs secara mandiri, karena seperti yang sudah diketahui jika perubahan selalu dimulai dari diri sendiri. Mahasiswa dapat melakukan penghematan sumber energi seperti menghemat listrik, mengurangi sampah plastik serta berbagai tindakan lain. Dengan melaksanakan secara mandiri, bentuk kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang lain, sehingga kesadaran atas pentingnya program SDGs dapat tersebar dan tujuan-tujuan SDGs dapat terwujud.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

46


47

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


ALUMNI FEB

Secarik Cerita dari Alfa Farah Oleh: Deva Zhalzha dan Maria Fransisca

Berkuliah Bukan Pada Pilihan yang Diimpikan Ilmu Ekonomi dan Undip bukan merupakan pilihan utama Alfa. Oleh karenaya, dia tidak terlalu bersemangat ketika diterima di jurusan tersebut dan tidak menganggap perkuliahan dengan serius. Dia tidak rajin mengikuti kelas, tidak pula aktif berorganisasi. Prioritas utama dia saat itu adalah belajar untuk mengikuti kembali ujian masuk perguruan tinggi negeri. Dia benar-benar belajar agar bisa diterima di jurusan yang dia impikan. Meski demikian, Alfa tetap belajar menjelang ujian di jurusan ilmu ekonomi, hanya untuk memastikan agar nilai dia tidak terlalu buruk, hanya untuk berjaga-jaga jika dia gagal masuk jurusan yang dipilih. Benar saja, dia gagal 3 kali untuk masuk ke jurusan yang diminati. Gagal masuk ke jurusan yang diinginkan, Alfa sedikit kehilangan arah. Dia tidak punya gambaran mengenai hidupnya dalam jangka panjang. Ia juga belum menganggap ilmu ekonomi menarik. Di dalam pikirannya, dia tidak boleh gagal dalam kuliahnya. Meskipun masa depan masih kabur, dia hanya ingin menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan nilai cukup dan kemudian

mendapatkan pekerjaan, sehingga tidak menjadi beban orang tua. Dalam masa-masa tersebut, dia mulai menjadi pengumpul data bagi para dosen yang sedang melakukan penelitian, misalnya untuk Prof. Indah Susilowati. Di semester 6, Alfa kemudian menjadi asisten di Laboratorium Studi Kebijakan Ekonomi (LSKE), sebuah unit penelitian di FEB yang pada saat itu diketuai oleh Prof. FX Sugiyanto. Pekerjaan menjadi asisten itulah yang membuatnya tahu bahwa dia menyukai bidang penelitian. Selain itu, Buku Mikroekonomika Nicholson yang terpaksa harus dia baca secara detail karena dia menjadi tutor di Kelas Mikroekonomika yang diampu Prof. FX Sugiyanto membuatnya tertarik untuk belajar Ilmu Ekonomi lebih jauh. “ternyata Ilmu Ekonomi asyik juga” jelas Alfa. Saat itulah dia menemuka tujuan yang baru: menjadi dosen dan peneliti. Melanjutkan Pendidikan di Luar Negeri Untuk menjadi dosen dan peneliti, seseorang harus bergelar S2. Karena pendidikan S2 di Indonesia terlalu mahal dan beasiswa domestik hampir tidak ada, tidak ada pilihan lain bagi Alfa selain berupaya meraih beasiswa luar negeri. Dia mendaftar ke banyak sekali beasiswa yang ada, Australia, Belanda, Spanyol, Perancis, Amerika Serikat, Thailand, semua beasiswa yang memungkinkan untuk didaftar. “Saya sangat terkejut ketika mendapatkan beasiswa StuNed. Saya pikir saya hanya akan ke Australia. Belajar di Eropa adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan” papar Alfa. Akhirnya, ia menyelesaikan program Master of Science in Economics dari the University of Groningen.

Dok. pribadi

Setelah menyelesaikan pendidikan di Belanda, Alfa menjadi dosen di FEB. Tidak lama setelah menjadi dosen, dia mendapatkan beasiswa S3 di Amerika Serikat. “Saat itu, saya tidak terlalu yakin mengenai apa yang bisa diharapkan dari S3. Sekolah itu opportunity cost-nya tinggi, sehingga harus memiliki tujuannya yang jelas. Saya tidak melakukannya hanya untuk prestise” jelas Alfa. Hal itu menjadi keputusan sulit yang harus dibuat oleh Alfa yang ingin sekali belajar di Amerika Serikat. Dia melewatkan beberapa tahun untuk memikirkan kembali tujuan hidupnya dan ketika dia siap, dia kembali berburu beasiswa. Dia memperoleh Beasiswa DAAD untuk melanjutkan S3 Ilmu Ekonomi di the University of Muenster, Jerman. Dia merasa bersyukur berkuliah di the University of Muenster, karena kampus ini memberikan dukungan finansial yang cukup besar sehingga dia bisa mengikuti berbagai macam konferensi, baik di Eropa, Amerika Serikat bahkan Je-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

48

Kunjungi! www.lpmedentsundip.com

Alfa Farah adalah seorang dosen di DepartemenIlmu Ekonomi dan alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) yang menempuh pendidikan sarjana di Program Studi Ilmu Ekonomi pada tahun 2001-2005. Pada tahun 2008, ia menyelesaikan pendidikan S2 di University of Groningen, Belanda. Selain itu, juga pendidikan doktornya di University of Muenster, Jerman, pada 2019.


ALUMNI FEB rusalem. Sama seperti Ilmu Ekonomi yang bukan pilihan utama Alfa, Jerman juga bukan pilihan utamanya. Meski demikian, hal yang bukan pilihan utama ini ternyata membawa hasil yang sangat baik.” yang saya pelajari dari proses ini adalah gak masalah kalau saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya juga bisa menginginkan hal yang lain. Hidup saya bisa tetap menyenangkan” tutur Alfa. Pengalaman Kuliah di Luar Negeri Bukan culture shock yang dialami oleh Alfa ketika berkuliah di luar negeri, tetapi academic shock. Banyak materi yang seharusnya sudah dipelajari saat program sarjana, ternyata hal tersebut tidak ia terima saat berkuliah di Indonesia. Di kelas Mikroekonomika, pengetahuan dia akan Game Theory nol. Di kelas Makroekonomika, dia sama sekali tidak tahu Bellman Equation dan Phase Diagram. Dia lulus di kedua mata kuliah tersebut dengan susah payah dan nilai pas-pasan. Dia merasa masih bisa lebih baik jika melakukan persiapan yang matang saat S1. Hal ini pula yang menjadi alasan utama Alfa kembali ke Undip “Pasti ada satu dua anak di kelas saya yang akan melanjutkan S2. Saya ingin mempersiapkan mereka dengan baik, terutama di Mikroekonomika, agar mereka tidak terlalu kesulitan nantinya” jelas Alfa Farah.

Kunjungi! www.lpmedentsundip.com

Kuliah di Belanda dan Jerman amat sangat berbeda dengan kuliah Alfa di Undip. Kuliah di Jerman dan Belanda sangat terstruktur. Terlihat sekali bahwa kelas dipersiapkan secara profesional. Ketika registrasi mata kuliah; dimulai dari silabus, materi, jadwal, evaluasi sudah dijabarkan dengan jelas. Keadaan ini mempermudah mahasiswa untuk mengatur strategi belajar, misalnya mengenai banyaknya waktu dialokasikan untuk belajar. Kelas didesain dengan sistem ceramah di mana profesor menjelaskan teori dan tutorial di mana mahasiswa menyelesaikan problem sets. “Saya berusaha menerapkan sistem tersebut dalam kelas saya. Yang menjadi tantangan adalah jumlah kelas yang banyak dan saya harus memastikan semua siap sebelum semester dimulai. Di luar itu tentu harus melatih tutor agar mereka siap” terang Alfa. Perbedaan yang lain adalah cara pandang mahasiswa terhadap kuliahnya. Mahasiswa di luar negeri lebih sadar mengenai konsekuensi memilih untuk berkuliah. Kuliah artinya belajar. Belajar di sini bukan seminggu menjelang ujian, tapi sejak pertemuan pertama. Probabilitas lulus kuliah sama dengan nol jika tidak belajar. Jadi, yang profesional bukan hanya dosen saja, tetapi mahasiswa juga. Selain itu, tidak ada mahasiswa yang dengan mudahn-

49

EDENTS

ya meminta catatan ataupun jawaban dari mahasiswa lain. Mereka tetap mengerjakan tugas yang bahkan tidak dinilai dan mendiskusikan jawaban masing-masing. “Hal yang saya sadari saat berkuliah di sana, bahwa mengcopy catatan dan jawaban orang lain adalah perbuatan yang paling memalukan. Ada harga diri yang dipertaruhkan di situ haha” ujar Alfa. Pengalaman berharga yang menurut Alfa tidak akan bisa diakukan jika ia tidak berkuliah di luar negeri adalah saat berkesempatan untuk presentasi di Hebrew University of Jerusalem. Selain itu, Alfa merasa sangat beruntung karena dibimbing oleh seorang ekonom teoris, Prof. Thomas Apolte, karena sejak S1 Alfa ingin sekali belajar bagaimana teori formal dibangun. Kembali lagi ke Indonesia menjadi Seorang Dosen Perbedaan yang Alfa rasakan antara mengajar di Jerman dan di Indonesia adalah beban mengajar. Di Indonesia, beban mengajar sangat tinggi sehingga butuh upaya lebih untuk mempertahankan kualitas kelas. Karena mengajar bukan hanya datang ke kelas, tetapi desain dan persiapannya. Dengan beban mengajar yang tinggi, dosen perlu memiliki strategi agar bisa tetap memproduksi penelitian yang juga berkualitas. Perbedaan lain yang dirasakan adalah pada karakteristik para mahasiswanya. Di luar negeri, mahasiswa mengetahui hak dan kewajibannya. Institusi pendidikannya memastikan jika mahasiswa bagus, dia lulus, jika tidak, tidak lulus. Tidak ada negosiasi di antara keduanya. Hal itu menjadi tantangan bagi dirinya dalam mempersiapkan dan mengelola kelas. Beberapa Hal yang Dapat diterapkan dari Alfa Farah Ketika ditanya pesan apa yang dapat diberikan untuk para mahasiswa, Alfa menjawab bahwa bukan karena dirinya hidup lebih lama sehingga menjadi lebih tahu banyak hal. Untuk itu, Alfa hanya membagi ceritanya mengenai perilakunya dalam menghadapi beberapa situasi, “jika memang itu sesuai dengan situasi dan kondisi Anda, maka bisa Anda terapkan.” ujar Alfa. Pertama, sangat penting bagi Alfa untuk melakukan hal-hal yang ia nikmati. Ketika ia menikmati hal yang dilakukan, secara sadar atau tidak ia akan mengupayakan yang terbaik, karena sangat menikmati prosesnya. Meskipun ia lelah atau frustasi, akan tetap kembali melakukannya, karena menyukainya. Kedua, Alfa lebih berkonsentrasi pada sebuah proses karena usaha itu bukan sebuah jaminan terhadap hasil yang dicapai. Berhasil atau gagal menjadi tidak terlalu relevan kalau kita menikamti setiap upaya yang kita lakukan. Ketiga, karena hidup ini adalah pilihannya, maka ia harus bertanggung jawab atas pilihannya. Ia berusaha fokus dan menerima semua kekurangan dan kelebihan dia.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


KABAR KAMPUS

Program Bina Desa, Wujud Pengabdian pada Masyarakat

Dok. pribadi

Oleh: Hatfina Dini dan Ghassani Nur

Peran mahasiswa dalam masyarakat luas dikenal sebagai agent of change atau agen perubahan menuju ke arah yang lebih baik melalui pengetahuan, ide, dan keterampilan yang dimiliki. Kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya memiliki jiwa kepedulian sosial terhadap masyarakat yang dapat diwujudkan dengan menyalurkan pemikiran cerdas serta diskusi langsung dengan masyarakat untuk perubahan yang lebih maju. Oleh karena itu, Divisi Mitra Desa Bidang Sosial Masyarakat dan Lingkungan Hidup (Somaliah) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) bergerak mengembangkan potensi desa secara langsung dan berkepanjangan, serta menghadirkan iklim pengabdian sosial masyarakat terutama bagi mahasiswa FEB Undip. Program Bina Desa milik Divisi Mitra Desa Bidang Somaliah BEM FEB Undip dilaksanakan di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan program ini telah dilakukan di Desa Kemambang sebagai desa binaan BEM FEB Undip sejak tahun 2019 dan masih terus berlanjut di tahun 2022. Pada tahun keempat ini, program Bina Desa mengusung tema Branding and Marketing sebagai lanjutan dari tema tahun sebelumnya yaitu Development and Digitalization Product. Fokus dan Tujuan Program “Program pengabdian kami tahun ini berbasis pada dua sub, yaitu pengembangan potensi wisata dan pengembangan produk unggulan,” tutur Naila. Pengembangan potensi wisata terdiri dari pengembangan potensi wisata edukasi, wisata alam, dan wisata kesenian.

Wisata edukasi yang dikembangkan ada edukasi pembuatan kopi dan gula aren. Lalu untuk wisata alam, mereka berencana membuat camping ground dan warung kopi yang menjual kopi tempatan dan makanan khas Desa Kemambang. Terakhir, wisata yang akan dikembangkan adalah wisata kesenian seperti pertunjukan gamelan dan Tari Keprajuritan karena di Desa Kemambang masih kental sekali akan budayanya. Dalam jangka panjang, akan membentuk Desa Wisata Kemambang yang berbasis pada tiga hal tadi, yaitu edukasi, alam, dan kesenian. Fokus yang kedua dari program Bina Desa adalah pengembangan produk unggulan Desa Kemambang. “Sebenernya ini udah ada dari tahun lalu, kami udah ngelakuin perbaikan kemasan dan lain sebagainya. Untuk tahun ini, karena produknya udah jadi, kami akan lebih fokus pada peningkatan Branding and Marketing,” jelas Naila. Tujuan dilaksanakannya program Bina Desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kemambang. Naila sebagai Kepala Divisi Mitra Desa menjelaskan bahwa program ini sebenarnya untuk membantu masyarakat Desa Kemambang, terutama di Dusun Puwono, untuk mengembangkan potensi dan kekayaan alam yang mereka punya sehingga jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak luar dan masyarakat setempat tidak mendapatkan keuntungan apapun. Produk unggulan yang dihasilkan menjadi sumber pemasukan dan keuntungan bagi mereka sendiri, bukan bagi BEM FEB Undip. Terpilihnya Desa Kemambang sebagai Desa Binaan

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

50


KABAR KAMPUS Alasan terpilihnya Desa Kemambang menjadi desa binaan BEM FEB Undip dapat ditinjau dari dua sisi. Pertama, potensi yang dimiliki oleh Desa Kemambang sangat besar, mulai dari kekayaan bumi, kebudayaan setempat, hingga keindahan alamnya. Hasil bumi yang ditonjolkan, yaitu kopi dan gula aren. Lalu yang kedua, dari sisi sosialnya. “Kalo dari sisi sosial, masyarakat sama pemerintah desa di sana itu sangat terbuka pada kami. Setiap kami ke sana, program kami selalu didukung. Bagusnya Desa Kemambang itu masyarakatnya bukan tipe-tipe yang punya mindset kolot, mereka mau berkembang dan banyak banget inovasinya. Mereka punya potensi, sosialnya juga mendukung, akhirnya kami memilih desa tersebut,” jelas Naila. Kegiatan dan Inovasi Pengembangan Desa Berbagai rangkaian kegiatan untuk pengembangan potensi desa binaan telah dilakukan oleh Somaliah BEM FEB Undip dengan sebaik mungkin. “Biasanya kami kalo ke desa itu diskusi dulu dengan mereka untuk mengulik apa saja yang ada di desa mereka. Setelah diskusi, kami memetakan apa yang mereka butuhkan, permasalahannya apa, dan inovasi apa yang ada. Terus kalo udah, kami datang ke sana untuk diskusi lagi, tanya pendapat mereka tentang strategi kami. Kami melakukan pendekatan dulu ke kepala desa, kepala dusun, lalu ke RW dan RT, kalo dari mereka semua sudah setuju, bakal diadain rapat. Kebetulan masyarakat sana sudah punya inovasi dan kami susun strateginya lalu kami kembalikan ke mereka, mungkin habis lebaran kami bakal lebih terjun turun tangan langsung, misalnya ikut membangun gapura, minimal 2 minggu sekali ke sana,” cerita Naila. Inovasi yang Bidang Somaliah usulkan untuk pengembangan potensi Desa Kemambang adalah lebih terkait dengan teknis seperti memberikan edukasi dan pelatihan tentang sistem manajerial masyarakat. Tujuannya agar masyarakat Desa Kemambang lebih terstruktur dalam melakukan pengembangan potensi desa serta jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata atau PokDarWis telah didiskusikan dengan masyarakat setempat sebagai bentuk implementasi dari sistem manajerial organisasi di masyarakat. Program Bina Desa juga turut membantu masyarakat Desa Kemambang dalam mempromosikan wisata setempat, terutama wisata Sitaring. Wisata Sitaring (Sirkuit Tanah Miring) merupakan wadah bagi para pemacu motor trail dan ini sudah ada sejak lama di desa tersebut, tetapi sudah lama vakum karena manajemennya yang kurang baik. Oleh karena itu, Somaliah BEM FEB Undip berencana memperbarui wilayah Sitaring dengan konsep yang baru, yaitu lebih menonjolkan pada keindahan pemandangan alam sehingga penamaannya menjadi Sitaring View. “Kami lagi mau memperbarui wilayah Sitaring karena yang sekarang kurang menarik dan kami lagi mencoba bagaimana caranya buat bangun yang baru dan kami juga bakal masuk-masukin paket wisata ke website desa yang udah ada. Jadi, kalo ada yang mau nyari wisata Desa

51

EDENTS

Kemambang, tinggal kunjungi website Desa Kemambang dan misal kalo mau pesen tiketnya juga bisa lewat website desa,” ujar Naila. Tanggapan Masyarakat Setempat Masyarakat Desa Kemambang sangat mendukung program Bina Desa Somaliah BEM FEB Undip. Ketika wacana pembuatan desa wisata diusulkan, kepala Desa Kemambang langsung dengan tanggap berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata mengusulkan penerbitan surat keterangan desa wisata untuk Desa Kemambang. Namun, ada beberapa warga yang beranggapan kalau program ini menyita waktu kerja karena memang tidak semua bekerja yang dalam artian bekerja terikat waktu seperti pegawai. Program pembangunan desa wisata ini belum memberikan dampak yang signifikan dari segi keuangan bagi masyarakat setempat, karena baru berjalan sekitar satu bulan. Namun, untuk program pengembangan produk unggulan yang dikembangkan di tahun lalu, sudah memberikan dampak positif yang siginifikan teruatama dari segi keuangan, keuntungan yang diraup bisa mencapai belasan juta rupiah. Kendala yang Dialami Kendala yang dialami oleh Somaliah BEM FEB Undip selama melaksanakan program ini terjadi konflik sosial dari internal masyarakat setempat dan susahnya akses di Desa Kemambang, khususnya di Dusun Puwono yang letaknya di dataran tinggi dan curam sehingga susah untuk dilalui. Naila menjelaskan, untuk pengembangan produk unggulan sudah mencapai 70% dari ekspektasi Bidang Somaliah, sedangkan untuk pengembangan desa wisata sudah mencapai 50% dari ekspektasi Bidang Somaliah. Harapan untuk Desa Kemambang Somaliah BEM FEB Undip berharap agar Desa Kemambang dapat dikenal luas oleh masyarakat, khususnya lingkup FEB Undip dan juga berharap semoga program-program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Kemambang. Bidang Somaliah berharap program-program yang telah dibangun dapat terus diberdayakan karena sejatinya hal tersebut adalah goals dari pemberdayaan desa. Naila juga memberikan pesan terutama bagi temanteman mahasiswa/i FEB Undip untuk selalu meningkatkan iklim pengabdian sosial masyarakat mengingat peran kita sebagai mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. “Apabila kita berada di antara masyarakat dan turun ke masyarakat, jangan menjadi orang yang merasa paling tau dan pintar. Meskipun kita mahasiswa yang mengenyam pendidikan tinggi, bukan berarti kita adalah yang paling pintar di antara warga desa, karena pengabdian adalah saatnya untuk belajar dari para warga. Selain itu, ketika pergi ke desa, cobalah untuk memakai pakaian yang simple agar lebih membaur dengan warga desa,” pungkas Naila.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


KOMUNITAS

Bermusik bersama Dipoband Oleh : Fadila Nadifa Aqila

Komunitas ini tidak terbatas bagi mahasiswa yang bisa bermain alat musik saja, melainkan Dipoband juga terbuka bagi mahasiswa Undip yang belum menguasai alat musik dan ingin belajar alat musik tertentu. Dipoband ingin menjadi wadah bagi semua mahasiswa Undip yang ingin mengasah maupun belajar bermusik agar nantinya dapat tampil dan berkarier di bidang musik sekaligus belajar berorganisasi. Tujuan Pembentukan Komunitas Dipoband Setiap komunitas yang ada pasti ingin memberikan manfaat yang positif bagi anggotanya baik menambah soft skill, hard skill, maupun networking. Manfaat tersebut sebenarnya akan dapat dicapai jika anggota dan komunitas memiliki kesamaan dalam tujuan. Pembentukan komunitas tentunya tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan komunitas Dipoband. Terbentuknya Dipoband tidak hanya dilatarbelakangi oleh ketertarikan yang sama dalam bidang musik, melainkan Dipoband juga memiliki tujuan lain yang ingin dicapai. Salah satunya adalah melatih profesionalisme mahasiswa dalam bidang musik dan bisnis. Dalam bidang musik Dipoband berharap dapat membantu setiap anggotanya untuk berkarir dan tampil bermusik, baik di acara yang skalanya

Dok. Instagram

Dilatar belakangi oleh ketertarikan dan kesamaan hobi dalam bermusik menjadi alasan terbentuknya komunitas Dipoband. Komunitas Dipoband merupakan suatu komunitas musik yang awalnya didirikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip). Hal ini didorong karena belum adanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dapat mewadahi mahasiswa Undip yang memiliki ketertarikan dalam bidang musik. Komunitas ini terbentuk pada tanggal 18 April 2021 dan saat ini statusnya masih belum menjadi UKM melainkan Badan Semi Otonom (BSO). Walaupun komunitas ini masih terbilang baru, tetapi antusiasme dari mahasiswa sendiri cukup tinggi, hal ini dapat terlihat dari jumlah anggota Dipoband yang saat ini mencapai seratus sepuluh orang.

kecil mupun besar. Sedangkan dalam bidang bisnis komunitas ini ingin menjebatani setiap anggota yang secara kualifikasi dapat tampil reguler tapi tidak mempunyai koneksi ke pihak cafe maupun tempat lainnya, sehingga nantinya mereka dapat tampil secara reguler. Makna Logo Dipoband Logo komunitas biasanya merupakan identitas tanda pengenal dan memiliki makna yang mencerminkan komunitas itu sendiri. Dengan latar belakang berwarna krem, lingkaran berwarna biru gelap di sisi luar, dan biru cerah di sisi dalam. Kata Dipoband yang berwarna jingga membuat estetik logo Dipoband. Adapun simbol gitar sebagai ciri Dipoband yang merupakan wadah untuk mengembangkan bakat dan menyalurkan minat bermusik mahasiswa Undip. Logo Dipoband saat ini sifatnya masih sementara, sebab dalam kepengurusan sekarang akan dilakukan rekontruksi. Kegiatan Dipoband Komunitas merupakan wadah untuk bertemu dengan orang lain dan mendiskusikan kegemaran anggotanya melalui berbagai kegiatan. Sehingga setiap komunitasnya pastinya memiliki berbagai kegiatan baik internal maupun eksternal. Terbentuknya ko-

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

52


KOMUNITAS munitas Dipoband di masa awal pandemi membuat selama satu tahun kepengurusan yang ada tidak dapat dilakukan kegiatan offline. Hal ini dikarenakan di tahun 2021 sendiri kasus Covid-19 masih terbilang cukup tinggi. Selain itu, pihak pembina juga belum memberikan izin untuk melakukan kegiatan secara offline. Adanya kendala untuk melakukan kegiatan offline membuat Dipoband terpaksa belum bisa melakukan kegiatan rutinnya dan mengalihkan rencana yang ada ke kegiatan online. Sejauh ini kegiatan yang sudah Dipoband lakukan, yaitu mengisi pentas seni online, cover from home, dan gathering anggota, yang mana juga dilakukan secara online. Untuk kegiatan pentas seni sendiri Dipoband sudah tampil di panggung Vocanight yang diselenggarakan oleh BEM Vokasi Undip dan acara September Hitam yang diselenggarakan oleh BEM Undip. Adanya keterbatasan membuat setiap anggota Dipoband tidak bisa melakukan persiapan berupa latihan secara offline. Maka, untuk sistemnya setiap anggota bebas memberikan penampilan sesuai alat musik yang dikuasai dan nantinya pengurus akan memilih anggota dengan penampilan terbaik untuk mengisi pentas seni online tersebut. Dipoband juga tetap berusaha produktif dengan melaksanakan salah satu program kerjanya, yaitu cover from home. Anggota Dipoband akan dibagi ke beberapa bagian kelompok untuk menunjukkan bakatnya dengan cara me-remake sebuah lagu yang sebelumnya sudah ada, tetapi dikreasikan kembali oleh anggota sehingga menjadi versi mereka. Cover dari kelompok yang terpilih ini nantinya akan diunggah di akun instagram Dipoband yang juga merupakan salah satu isi konten dari instagram Dipoband. Lagu yang sudah dicover sejauh ini ada Rolling in The Deep, Harus Bahagia, Pernah Muda, Tanah Airku, dan Januari. Kendala di Tengah Pandemi Dengan mengikuti komunitas para anggota berharap dapat menyalurkan hobi, menambah relasi, juga meningkatkan skill yang dimiliki. Namun, dengan dibentuknya Dipoband di masa pandemi membuat bonding antar anggota sulit untuk dilakukan. Menurut Kriston Effendy selaku ketua dari Dipoband, jika semua kegiatan dilakukan secara luar jaringan (luring) saja belum tentu semua anggota dapat mengenal dan dekat satu sama lain, apalagi

53

EDENTS

dengan dilakukannya semua kegiatan secara dalam jaringan (daring). Hal tersebut tentu saja akan menghambat setiap anggota untuk mengenal satu sama lain. Jumlah anggota yang cukup banyak dan menyebar di berbagai daerah pastinya juga menghambat bonding antar anggota Dipoband. Selain mengalami kendala dalam bonding antar anggota, masalah waktu dan kesibukan kuliah juga menjadi kendala yang harus dihadapi. Perkuliahan yang saat ini dilakukan secara daring sering kali membuat mahasiswa ingin menjadi lebih produktif dan sibuk dengan berbagai kegiatan. Kesibukan tersebut seringkali dijadikan alasan oleh setiap anggota untuk tidak aktif dan kurang partisipatif dalam berbagai kegiatan yang ada. Harapan setelah Pandemi Turunnya kasus Covid-19 juga kondisi pandemi yang saat ini semakin membaik membuat berbagai aktivitas mulai dilakukan secara luring seperti sebelumnya. Kesempatan ini tentunya juga tidak disia-siakan oleh Dipoband. Belum lama ini Dipoband memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan kegiatan jamming session dan first gathering. Di jamming session ini anggota Dipoband melakukan kegiatan musik bersama sehingga satu sama lain dapat beradaptasi dan saling sharing tentang pengalaman bermusiknya. Jamming session ini dilakukan selama dua jam di daerah Semarang dan dilajutkan oleh first gate yang selama ini tertunda. Keanggotaan Dipoband Untuk sementara ini keanggotaan Dipoband masih terbatas hanya untuk mahasiswa dan mahasiswi Undip saja dan tidak terbuka untuk umum. Sesuai dengan nama dari komunitas ini sendiri, yaitu Dipoband yang mana menunjukkan identitasnya sebagai komunitas musik yang cangkupan anggotanya merupakan mahasiswa Undip. Cara untuk bergabung menjadi anggota Dipoband relatif sama dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan UKM lain yang ada di Undip. Dalam jangka waktu dekat ini Dipoband juga berencana untuk mengadakan open recruitment yang mana untuk info lebih lanjut akan diupdate di akun instagram Dipoband. Untuk syarat dan ketetuan (SK) setiap tahunnya akan mengalami perubahan sesuai dengan visi misi kepengurusan yang ada. Namun, untuk SK dasar anggota diharapkan mampu memahami alat musik.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


KOLOM PU

Pintar Kelola Uang, Pintar Jaga Bumi Oleh: Shela Nur Fajriya *) Mengenal Ekonomi Hijau Suara-suara mengenai ancaman perubahan iklim dan pemanasan global semakin marak didengar. Berbagai negara di dunia kini menghadapi isu yang serupa, yakni dihadapkan pada masalah sumber daya alam, energi, lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Atas dasar permasalahan tersebut¸ dewasa ini, mulai dikembangkan sebuah konsep pembangunan berkelanjutan yang lahir pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB pada tahun 2012. Konsep ini merupakan konsep pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak memangkas kesempatan bagi generasi selanjutnya dalam pemenuhan kebutuhan mereka di masa depan. Salah satu program yang digagas untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat namun tetap memperhatikan isu kerusakan lingkungan adalah Green Economy atau Ekonomi Hijau. Program ini merupakan langkah penting dalam pertumbuhan ekonomi berkualitas namun tidak mengenyampingkan penjagaan lingkungan, dengan tujuan seperti rendahnya tingkat karbon, efisiensi sumber daya, dan inklusi sosial. Gagasan ini sudah pasti membutuhkan dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat agar mencapai tujuannya. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyiapkan green growth program sebagai bentuk usaha pencegahan perubahan iklim dengan berbagai macam kebijakan, mulai dari substansi, kelembagaan, dan pembiayaan. Sasaran dari program ini pun telah ditargetkan berupa penurunan emisi di Indonesia sebesar 29% (dengan upaya dan sumber sendiri) atau penurunan sebesar 41% (dengan bantuan internasional dari skenario business as usual (BAU)) pada tahun 2030. Di samping itu, pembangunan ekonomi hijau ini juga dijalankan dengan menganut prinsip-prinsip ekonomi hijau yang telah disusun oleh PBB dalam pertemuan The UN High Level Forum on Sustainable Development di New York, pada 16 Juli 2019. Prinsip pertama, ekonomi hijau harus mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Prinsip kedua, ekonomi hijau harus dapat menciptakan kesetaraan, baik dalam satu periode generasi maupun dengan generasi berikutnya. Prinsip ketiga, ekonomi hijau harus mampu menjaga, memulihkan, dan berinvestasi di berbagai kegiatan yang ber-

basis sumber alam. Prinsip keempat, ekonomi hijau diharapkan mampu mendukung tingkat konsumsi maupun produksi yang berkelanjutan. Prinsip kelima, pelaksanaan ekonomi hijau harus didukung adanya kelembagaan yang kuat, terintegrasi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Tren Investasi pada Anak Muda Menjalankan prinsip-prinsip dan mencapai tujuan ekonomi hijau tersebut memang berat. Namun sebagai anak muda, jika ditilik lebih rinci pada poinpoin prinsip, ternyata ada lho yang dapat dilakukan! Contohnya adalah pada poin prinsip ketiga. Tren investasi bertumbuh sangat cepat di kalangan anak muda saat ini. Akibat perkembangan teknologi dan globalisasi, generasi muda baik generasi Millennial (kelahiran tahun 1981-1996) maupun generasi Z (kelahiran tahun 1997-2012) semakin mudah untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan sektor bisnis dan juga investasi. Generasi muda yang diasumsikan sebagai pribadi yang senang menghamburkan uang untuk sekadar nongkrong di kafe, jalan-jalan untuk healing, belanja online, dan koleksi gadget terkini, ternyata juga memikirkan investasi bahkan lebih melek investasi lebih dini daripada generasi sebelumnya. Menurut Statistik Pasar Modal Indonesia oleh KSEI (Indonesian Capital Securities Depository), per Februari 2021, jumlah investor individu pada usia 30 tahun ke bawah tercatat sejumlah 57,02% dengan aset Rp 32,92 T. Adapun investor individu dengan pekerjaan pelajar tercatat sejumlah 27,06% dengan aset Rp 11,00 T. Selanjutnya, data investor pada jenjang pendidikan SMA sejumlah 50, 41%, D3 sejumlah 7,87%, dan S1 sejumlah 37,92%. Seperti yang diketahui, ada berbagai jenis instrumen investasi yang dapat dipilih, misalnya emas, saham, reksa dana, obligasi, dan lainnya. Investasi emas sendiri dianggap menjadi salah satu investasi yang ‘aman’ dikarenakan harganya cenderung naik dan jarang mengalami penurunan dalam jumlah yang signifikan atau biasa disebut dengan jenis investasi berprofil risiko relatif rendah. Investasi emas ini juga dapat dilakukan dengan bermacam cara, seperti membeli perhiasan emas, membeli emas batangan, dan yang terkini muncul tabungan emas digital. Reksa dana kini juga merupakan jenis investasi yang banyak digemari dan juga digadang sebagai jenis investasi yang cocok untuk pemula. Hal ini

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

54


KOLOM PU dikarenakan produk ini tepat untuk para investor yang memiliki keterbatasan, seperti waktu, dana, informasi, dan pengetahuan investasi yang terbatas, sebagaimana halnya pemula. Adapun definisinya, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Artinya, kita sebagai investor tidak perlu sibuk untuk memahami kinerja investasi dan sibuk mempelajari berbagai jenis produk karena dana investasi yang masuk akan dikelola oleh manajer investasi. Dilihat dari portofolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi: reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Saat ini juga sudah banyak pintu untuk berinvestasi reksa dana, sehingga para investor tidak perlu lagi mendatangi bank secara langsung karena kini telah tersedia aplikasi digital yang dapat memproses transaksi dengan cepat. Kelebihan lainnya, hanya dengan Rp10.000 para investor sudah dapat berinvestasi di produk ini. Selanjutnya ada obligasi, yaitu surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Surat utang atau obligasi ini memiliki beberapa jenis, yakni obligasi korporasi, Surat Utang Negara (SUN), sukuk korporasi, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan Efek Beragun Aset (EBA). Jenis obligasi perusahaan diminati karena investor akan mendapat keuntungan berupa kupon atas imbalan dari investasi yang diberikan. Sedangkan obligasi negara diminati salah satunya karena investor diyakini turut terlibat aktif dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan negara, seperti pada bidang kesehatan, pendidikan, pembangunan, infrastruktur, dan lainnya. Obligasi Hijau, Obligasi Ramah Lingkungan

Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Wakalah Global senilai US$ 2 miliar pada Februari 2019. Sukuk sendiri merupakan istilah untuk surat berharga jangka panjang yang menggunakan prinsip syariah. Penerbitan surat utang ini mendapat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 3,8 kali. Kabar baik, pada tahun 2022 ini PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi hijau. Terkait waktu pelaksanaannya masih akan memperhatikan kondisi pasar dan setelah mendapatkan izin dari regulator. Mitra Kemenkeu sebagai Teman Investasi Sambil menunggu penerbitan obligasi hijau selanjutnya, masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembiayaan anggaran negara dengan membeli obligasi maupun sukuk yang ditawarkan secara online melalui mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu, seperti Bibit dan Bareksa, dengan minimal pembelian Rp1 juta. Teman-teman yang memiliki keterbatasan dalam dana ataupun yang baru ingin belajar berinvestasi tidak perlu risau. Masih ada produk investasi serupa yaitu reksa dana yang dapat membantu pembelian obligasi dalam nominal lebih sedikit. Dengan membeli reksa dana obligasi, kita juga dapat membantu negara dalam merealisasikan berbagai program, dimulai dari Rp10 ribu. Ternyata, anak muda juga dapat membantu menjaga bumi dengan cara yang kekinian. Selain itu, cara ini juga mampu meningkatkan pengetahuan kita mengenai ilmu finansial dan mendekatkan kita pada sikap sehat menyikapi keuangan. Seperti peribahasa “sambil menyelam minum air”, sembari belajar untuk pintar mengelola uang, mari kita juga belajar untuk pintar menjaga dan melindungi bumi, tempat kita tinggal, dari kerusakan akibat perilaku buruk kita sendiri. (fin)

Penerbitan obligasi hijau ini baru dimulai beberapa tahun lalu. Salah satunya yaitu Surat Berharga

55

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

Dok. Edents

Lalu, jenis investasi manakah yang dapat membantu program ekonomi hijau? Ya, jawabannya obligasi. Lebih tepatnya, obligasi hijau atau green bond. Obligasi hijau adalah surat berharga yang diterbitkan untuk membiayai kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) atau kegiatan yang memiliki tujuan untuk melindungi, memperbaiki dan meningkatkan kualitas atau fungsi lingkungan hidup. Obligasi ini menjadi sebuah perwujudan misi pemerintah yakni Indonesia asri dan lestari serta sebagai bentuk nyata dari komitmen pendanaan untuk melakukan mitigasi maupun adaptasi perubahan iklim. *) Penulis merupakan Pemimpin Umum LPM Edents 2022


KOLOM REDAKSI

Green Jobs : Peluang Karir Gemilang Sembari Melestarikan Lingkungan Oleh: Fitri Widyaningrum *)

Pernahkan Anda menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak terhadap lapangan pekerjaan? Siapa sangka tekanan panas ternyata berimbas pada penurunan produktivitas serta menimbulkan efek negatif untuk kesehatan pekerja dan dapat meningkatkan cedera di tempat kerja, terutama di negara-negara yang paling terpapar suhu panas ekstrem. Tragisnya, International Labour Organization (ILO) 2018 memprediksi bahwa Indonesia diperkirakan sebagai negara kedua yang paling berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja akibat dampak tekanan panas. Sebagai respon terhadap perubahan iklim tersebut, lahirlah sebuah agenda besar berupa transformasi ekonomi. Ambisi Indonesia untuk keluar dari Middle Income Trap sebelum tahun 2045 turut mengamini adanya transformasi ekonomi tersebut, setelah melihat potensi luar biasanya bagi perekonomian bangsa. Pergeseran struktur ekonomi dan produktivitas antar sektor menjadi sesuatu yang tidak terbantahkan. Ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon sebagai backbone, tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mampu menjaga kualitas lingkungan serta kesejahteraan sosial. Bentuk transformasi ekonomi yang akan direalisasikan salah satunya melalui green jobs. Green Jobs dan Relevansinya terhadap Pembangunan Rendah Karbon Green jobs atau pekerjaan hijau dapat diartikan sebagai pekerjaan yang layak berkontribusi untuk melestarikan atau memulihkan lingkungan. Menurut ILO, lapangan pekerjaan hijau dapat dilihat dari dua perspektif, yakni sisi output yang mana berkaitan dengan produksi green product and services. Selain itu, juga dapat dilihat dari sisi

proses, yang mana harus menerapkan produksi ramah lingkungan. Adapun pekerjaan tersebut dapat dikatakan sebagai green jobs apabila memiliki satu atau lebih kriteria berikut, antara lain dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, mengurangi sampah dan limbah, melindungi dan merestorasi ekosistem, maupun mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Sektor yang dianggap paling berpotensi untuk menerapkan pekerjaan ini ialah sektor pertanian, manufaktur, konstruksi, ketenagakerjaan dan EBT, serta jasa dan administrasi. Sementara itu, transisi yang adil (just transition) merupakan poin penting yang ditekankan pada Pembangunan Rendah Karbon. Meningkatnya peningkatan penciptaan lapangan kerja hijau (green jobs) turut menjadi tujuan utama pembangunan tersebut. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Hal ini tentu dapat kita cermati dari manfaat ekonomi hijau itu sendiri. Ekonomi hijau diharapkan mampu menciptakan peluang kerja baru (green jobs) dan investasi baru (green investment), mendorong pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon, meningkatkan daya dukung Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup. Pros and Cons Green Jobs Penciptaan lapangan kerja hijau di Indonesia khususnya di sektor energi terbarukan diproyeksikan dapat menjadi sarana pemulihan ekonomi dari kegiatan pembangunan di sektor ET dan menciptakan multiplier effect pada perekonomian daerah. Selain itu, juga dapat menciptakan satu juta lapangan pekerjaan baru dan terjadi penurunan emisi GRK hingga 204.440 ton CO2 per tahun. Sedangkan penciptaan lapangan kerja hijau melalui pemulihan lahan berkelanjutan dan revitalisasi pertanian mampu menciptakan 91 ribu lapangan pekerjaan baru dari aktivitas konstruksi, pemeliharaan sekat kanal, aktivitas penanaman dan revitalisasi mata pencaharian. Sektor pertanian ini juga diperkirakan memiliki kontribusi terhadap peningkatan nilai ekonomi sebesar USD 2,3 triliun dan menciptakan lebih dari 70 juta lapangan kerja pada tahun 2030. Dibalik prospek yang memukau, tidak memungkiri masih terdapat pro dan kontra yang menyertai green jobs ini. Meskipun berkontribusi dalam pelestarian lingkungan emisi GRK, mendukung pengentasan kemiskinan dan ketahanan iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan, model pekerjaan yang lebih baik khususnya untuk generasi muda dan mendatang, bentuk pekerjaan yang mudah diakses oleh masyarakat dari beragam kalangan dan latar belakang pendidikan. Ternyata masih banyak tantangan yang dihadapkan, mulai dari membutuhkan keterampilan atau skill

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

56

Kunjungi! www.lpmedentsundip.com

Pemanasan global, perubahan iklim, dan transformasi ekonomi menjadi satu diantara banyaknya pemantik lahirnya gagasan green jobs. Terlebih, isu perubahan iklim yang ramai dibicarakan oleh khalayak global selama dekade belakangan semakin mendesak para pemangku kebijakan untuk membuat terobosan baru. Menelisik Laporan Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC), terdapat kemungkinan adanya pemanasan bumi hingga 1,5 derajat Celcius dalam satu atau dua dekade mendatang. Data mengatakan suhu permukaan global 1,09 derajat Celcius lebih tinggi dalam sepuluh tahun antara tahun 2011-2020 dibandingkan 1850-1900. Tingkat kenaikan permukaan laut baru-baru ini nyaris tiga kali lipat apabila dibandingkan dengan tahun 1901-1971. Pengaruh manusia sangat mungkin bahkan nyaris menyentuh angka 90 persen menjadi alasan utama penyebab terjadinya pemanasan global.


KOLOM REDAKSI khusus, diperlukan investasi yang besar, bisnis eksisting yang tidak ramah lingkungan, masih kurangnya lapangan kerja hijau, hingga kurangnya pemahaman konsep mengenai green jobs. Langkah Indonesia dalam Mengintegrasikan Green Jobs Pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan telah menjadi lambang perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan untuk generasi sekarang dan masa mendatang. Penurunan mutu lingkungan termasuk kemerosotan dan berkurangnya sumber daya alam merupakan ancaman yang paling serius terhadap perekonomian dan pembangunan yang lebih luas dan berkelanjutan. Di masa mendatang, persoalan ini semakin memburuk akibat disertai perubahan iklim, yang saat ini sudah dapat dirasakan. Pada mulanya, prakarsa green jobs merupakan kemitraan yang dibentuk pada tahun 2007 antara ILO, Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme) dan Konfederasi Serikat Pekerja Internasional (International Trade Union Confederation). Barulah di tahun 2008, Organisasi Pengusaha Internasional (International Organization of Employers) bergabung dengan mereka. Prakarsa ini diluncurkan untuk menggalang pemerintah, pengusaha dan pekerja agar terlibat langsung dalam dialog tentang kebijakan terkait program-program efektif yang mampu menciptakan perekonomian yang hijau melalui green jobs dan pekerjaan layak untuk semua.

Setelah ini, mungkin Anda akan menemukan kebimbangan pekerjaan apa yang harus Anda ambil ketika ingin bekerja untuk lingkungan yang lebih baik. Jawabannya, tidak terbatas. Selama pekerjaan tersebut untuk melestarikan atau memulihkan lingkungan berarti Anda sudah mengambil andil dalam pekerjaan hijau. Termasuk seorang content creator yang membuat konten tentang pelestarian atau pemulihan lingkungan dapat dikatakan sebagai green jobs. Kolaborasi Menjadi Kunci Keberhasilan Green jobs dimaksudkan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi, yang pada akhirnya mampu menuju ke tingkat pelestarian lingkungan hidup secara khusus. Pekerjaan ini tidak hanya menuntut seorang pengusaha, di negara berkembang seperti Indonesia, peran manajer, ilmuan, teknisi diperlukan untuk bersinergi bersama dengan kalangan remaja, petani, penduduk desa, dan penduduk perkampungan miskin. Negosiasi, konsultasi dan pertukaran informasi antar stakeholder adalah inti keberhasilan green jobs. Pemerintah dan institusi nasional berupaya pada perancangan kebijakan pro hijau pada pasar tenaga kerja, penciptaan enabling conditions untuk mempermudah transisi green jobs, serta mengadakan program skilling-reskilling-upskilling. Sedangkan mitra sosial dan dunia kerja dapat memfasilitasi penciptaan lapangan kerja hijau, berpartisipasi dalam dialog inklusif dan upaya peningkatan best practice pekerjaan hijau. Masyarakat memiliki andil dalam meningkatkan awareness di kalangan masyarakat terkait dampak perubahan iklim untuk ketenagakerjaan dan menumbuhkan pola pikir dan nilai di masyarakat akan pentingnya keberlanjutan.

Peluang Kerja yang Menjanjikan? Terlepas dari berbagai tantangan dalam realisasinya, ternyata green jobs dapat menjadi sebuah peluang kerja yang menjanjikan. Sebuah riset dari Angga Ariestya mendapati bahwa lebih dari 80 persen Gen Z sadar akan perubahan iklim. Bukankah ini artinya sebagian besar orang sudah menaruh perhatian kepada kondisi iklim di Indonesia? Kondisi ini juga tidak menutup kemungkinan banyak orang yang bersedia bekerja pada area ini (green jobs). Mengapa Anda harus berpikir dalam memilih pekerjaan ramah lingkungan sebagai rencana masa depan? Saat ini memang ada banyak pekerjaan di luar, tetapi Sebagian peneliti memprediksi akan terjadi perubahan dan pendefinisian ulang terkait keahlian, metode kerja, dan profil perusahaan pada saatnya akan beralih pada konsep hi-

57

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

Doak. Edents

Kunjungi! www.lpmedentsundip.com

Indonesia sendiri telah secara sukarela berkomitmen untuk mengurangi emisi GHG hingga 26 hingga 41 persen. Transisi ke pembangunan yang rendah karbon dan berkelanjutan akan memicu peralihan dalam pasar tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga telah memperkenalkan Indonesia Climate Change Sectoral untuk mengatasi perubahan iklim melalui rencana pembangunan jangka menengah nasional di Indonesia. Di sisi lain, proyek Green Jobs di Asia mulai dilaksanakan di Indonesia sejak Agustus 2010, proyek ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui kemitraan ILO-Australia.

jau. Beberapa pekerjaan akan tergantikan karena peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Bahkan pekerjaan tertentu dapat dihilangkan tanpa penggantian langsung, misalkan ketika bahan kemasan plastik tidak disarankan atau dilarang, hal ini tentu akan berdampak pada produksinya yang dihentikan.

*) Penulis merupakan Pemimpin Redaksi LPM Edents 2022


RESENSI FILM

Resensi Film Seaspiracy, Dampak Penangkapan Ikan terhadap Ekosistem Laut Oleh: Dewanti Sinopsis

Film Seaspiracy disutradarai Ali Tabrizi dengan Lucy Tabrizi yang merupakan salah satu tokoh dalam film dokumenter ini. Film ini dibuka dengan perkenalan Ali akan kegemarannya dalam keindahan laut dan menonton aktraksi paus dan lumba-lumba hingga pengungkapan fakta dari beberapa negara yang melakukan tindakan pencemaran lautan. Awal Mula Jalan Cerita Cerita dimulai dari kisah seorang pemuda yang berdiri di tepi lautan yang sedang memotret akan keindahan laut. Pemuda tersebut Bernama Ali. Ia menyadari bahwa lautan tidaklah sama indahnya dengan yang dulu diketahui. Ali pun mulai penasaran dan menjadikan dirinya sendiri sebagai patroli laut. Selama menjadi patroli, Ali mendengar kabar berita Jepang yang akan melakukan perburuan paus komersial. Di Jepang sendiri, tepatnya Taiji sudah terdengar kabar bahwa adanya penangkapan 700 lumba-lumba dan paus untuk dibantai yang nantinya akan dijual untuk dijadikan sirkus laut.

Dok. IMDb.com

Film Seaspiracy merupakan film dokumenter yang dibawakan pada website Netflix yang menceritakan bagaimana keserakahan manusia terhadap ciptaan laut. Laut merupakan salah satu sumber kehidupan di bumi yang turut serta dalam memberikan oksigen kepada makhluk hidup. Tokoh di dalam film ini adalah Ali yang memiliki kecintaan tersendiri terhadap laut, sehingga membuat dirinya sendiri sebagai seorang patroli laut. Namun kenyataannya, pandangan Ali akan keindahan laut tidak lagi sama antara dulu dan saat ini. Banyak manusia serakah yang sudah merusak laut lewat cara-cara illegal, sehingga mengurangi makhluk hidup di dalam laut. Keadaan ini menciptakan pencemaran pada laut. Ali memutuskan untuk menjadi researcher dalam mengungkapkan fakta yang sebenarnya akan keserakahan manusia terhadap laut.

Pada film dokumenter ini, Ali dan istrinya memutuskan untuk pergi ke Taiji. Selama perjalanan menuju Taiji, mereka selalu merasa bahwa tempat yang akan dituju diawasi oleh banyak polisi dan mereka dilarang untuk merekam kegiatan yang terjadi disana. Setibanya di pelabuhan, Ali menemukan 13 kapal yang sedang menggiring lumba-lumba untuk masuk ke jebakan para orang-orang di atas kapal. Lumba-lumba tersebut dipukuli dan dibunuh. Lumba-lumba yang layak akan dibawa untuk dijadikan bahan sirkus, sedangkan yang tidak layak akan dibunuh karena dianggap merugikan nelayan, yang mana lumba-lumba memakan ikan-ikan kecil milik nelayan. Selain di Taiji, Ali dan istrinya juga pergi ke Kii-Katsuura dimana mereka melihat banyak sekali kapal yang menangkap segala jenis tuna, termasuk tuna sirip biru yang bahkan populasinya sudah tergolong langka sekarang. Ali berusaha untuk merekam segala kegiatan disana, tetapi orang-orang

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

58


RESENSI FILM Genre Rilis Aktor Sutradara Produser Distributor Durasi Rate

didalam sana selalu menyuruh Ali untuk berhenti merekam. Perjalanan Mengungkap Fakta di Hongkong Ali dan istrinya kemudian melanjutkan perjalanan ke Hongkong yang merupakan daerah yang banyak menjual sirip hiu. Hampir di setiap sudut yang dilewati oleh Ali menjual sirup hiu, bahkan sup sirup hiu sangat terkenal di Hongkong. Ternyata melakukan kegiatan perekaman lebih sulit dilakukan di Hongkong dibandingkan Taiji. Disana mereka dapat menemukan banyak sekali yang menjual sirip hiu. Kegiatan dalam menjual sirip hiu ini akan mematikan populasi hiu di lautan. Nyatanya, eksistensi hiu di lautan berguna untuk menjaga rantai makanan sehingga populasi hewan lauttan lain yang berada di bawah rantai makanan hiu tetap terjaga. Tidak hanya ikan di dalam laut, burung laut yang mencari makanan dari ikan kecil di laut juga akan mati disebabkan ikan kecil tersebut yang tidak naik ke atas permukaan laut. Proses penangkapan secara illegal yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab ini tak hanya menargetkan ikan-ikan kecil saja. Faktanya, jerat yang dipakai juga membuat hewan laut lainnya seperti anjing laut, hiu, lumba-lumba juga ikut terjerat didalamnya. Hewan-hewan yang bukan merupakan target nantinya akan dikembalikan ke dalam laut. Akan tetapi, hewan-hewan yang dikembalikan tersebut sudah tidak bernyawa kembali. Proses penangkapan secara illegal sampai terjadi pembuangan sampah plastik ke dalam laut juga menambah kerusakan terhadap pengurangan populasi di dalam laut. Fakta yang mengejutkan lagi adalah Ali menemukan produk tuna kaleng yang dijual dengan label ‘dolphin safe’. Hal ini berarti proses pembuatan produk tersebut tidak ada unsur dalam membunuh lumba-lumba. Ali pun mewawancarai salah satu organisasi yang membuat label tersebut yaitu organisasi Earth Island Institute. Pada kenyatannya, jawaban narasumber yang diwawancarai oleh Ali pun tidak dapat memastikan bahwa setiap produk yang diberi label tersebut bebas dari pembunuhan lumba-lumba. Proses penyelidikan dalam pemberian label itu hanya dilihat dari catatan kapten kapal nelayan tersebut saja.

59

EDENTS

: Dokumenter : 24 Maret 2021 : Sylvia Earle, Paul Watson, Ric O’Barry : Ali Tabrizi : Kip Anderson : Netflix : 89 menit : 8.2/10 (IMDb)

Fakta Menarik di Balik Film Film Seaspiracy (2021) memberikan sajian yang menampilkan kepada penonton mengenai jaring pembunuh yang dilakukan di dalam lautan. Sisi kelam yang dibawakan oleh film ini membuat penonton tersadar bagaimana realita yang tidak pernah diungkapkan ke dalam media sebenarnya. Dari mulai rasa penasaran Ali akan menjawab eksistensi sampah terhadap laut, berujung kepada pengungkapan fakta-fakta suram di balik industri perikanan. Perjalanan yang dilakukan oleh Ali bersama istrinya membuat mereka tersadar bahwa musuh terbesar dalam eksistensi laut tidaklah hanya sampah plastik. Pesan yang Ingin Disampaikan Film Seaspiracy memiliki pesan mendalam yaitu pentingnya untuk menjaga ekosistem laut demi keberlangsungan makhluk hidup di bumi. Film ini juga mengajak penonton untuk menyadari bahwa masih banyak para industri perikanan yang melakukan tindakan kekerasan dalam mengambil hewan-hewan laut. Tidak hanya industri, plastik juga merupakan salah satu bentuk dalam kerusakan ekosistem laut. Ketika laut mengalami kerusakan, maka tidak ada lagi sumber oksigen dan sumber makanan yang akan diperoleh untuk keberlangsung makhluk hidup di dalam bumi. Sebagai bentuk dalam kesadaran keberlangsungan laut, manusia harus pintar dalam membeli produk laut yang tidak ada unsur kekerasan didalamnya. Selain itu, juga harus memperbanyak wawasan dalam membedakan produk mana yang aman dan tidaknya. Selain pintar dalam seleksi, membiasakan diri dalam membawa tas sendiri dalam berbelanja juga akan membantu dalam melestarikan laut tetap terjaga.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022


OPINI MAHASISWA

Green Economy: Menanam Harapan pada Pohon Oleh : Sulistiawati Manopo

Dok. demokratis.co.id

Semakin maraknya pembangunan gedung-gedung dan meningkatnya penggunaan kendaraan beroda dua dan empat mengakibatkan terjadinya polusi udara dan peningkatan temperatur udara serta ruang hijau yang semakin lama semakin terdesak. Salah satu dampak negatif dari tercemarnya lingkungan hidup yang dialami oleh manusia sekarang ini adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu cara untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak pohon melalui kegiatan penanaman. Polusi udara saat ini sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat di berbagai kota. Jika dibiarkan, polusi udara lama-lama bisa membahayakan kesehatan tubuh. Manfaat Menanam Pohon untuk Kesehatan Tubuh dan Lingkungan Manfaat menanam pohon tidak hanya baik untuk lingkungan tapi juga kesehatan, seperti mencegah stres hingga penyakit pernapasan akut. Tujuan menanam pohon mungkin tidak bisa langsung

kita rasakan dalam waktu yang singkat. Namun, di kemudian hari usaha yang dilakukan ini akan sangat berguna bagi anak-anak dan cucu kelak, agar mereka bisa tumbuh di lingkungan dengan udara yang bersih dan bebas dari penyakit. Dimulai dengan menjadikan udara terasa lebih segar. Manfaat menanam pohon salah satunya adalah membuat udara jadi segar. Pohon adalah penyaring udara di bumi. Dengan daun dan batangnya, pohon menyerap gas dan komponen berbahaya di udara lalu mengeluarkan oksigen, sehingga membantu kita untuk bernapas. Di kota-kota besar, pohon biasanya juga menyerap gas polusi yang dihasilkan kendaraan seperti nitrogen oksida, ozon, dan karbon monoksida. Selain itu, debu dan asap lainnya pun akan disingkirkan olehnya. Kedua, mampu menjaga kesehatan mental. Manfaat menanam pohon di sekitar rumah bisa menjaga kesehatan secara psikologis. Tinggal di area yang rindang dan banyak pepohonan, baik untuk kesehatan mental. Mendekatkan diri dengan alam, juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi stres yang kita rasakan.

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022

EDENTS

60


OPINI MAHASISWA Mengurangi paparan sinar UV ke kulit menjadi manfaat selanjutnya. Di negara tropis seperti Indonesia dengan paparan sinar matahari yang berlimpah, ada satu risiko yang juga meningkat, yaitu tingginya paparan sinar ultraviolet. Paparan sinar secara terus-menerus ke kulit bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Pohon mampu mengurangi paparan sinar UVB sebanyak 50% dan menurunkan risiko kita terkena dampak negatif sinar tersebut. Keempat, mampu mengurangi dampak perubahan iklim. Salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim adalah banyaknya kadar karbon dioksida di udara. Pohon bisa membantu mengurangi kadarnya secara signifikan dan melepas oksigen ke udara. Kelima, bisa mencegah polusi air. Menanam pohon bisa cegah polusi air Saat hujan lebat atau badai, air yang turun ke bumi berisiko membawa polutan berupa fosfor dan nitrogen. Jika tidak ada pohon, polutan tersebut akan langsung mengalir ke laut tanpa penyaringan. Sementara itu, jika banyak pohon yang ditanam, maka air hujan yang turun akan tersaring dan mampu meresap ke dalam tanah. Dengan begitu, ia tidak akan mencemari laut. Manfaat selanjutnya menambah cadangan air tanah. Pohon bisa melindungi air yang disimpan di dalam tanah agar tidak terlalu cepat menguap. Sehingga, cadangan air tanah kita bisa tetap terjaga. Selain itu, pohon hanya membutuhkan 15 galon air untuk bertahan setiap minggunya, tapi bisa membantu menghasilkan 200-450 galon air per hari. Ketujuh, menjaga populasi makhluk hidup. Satu batang pohon, bisa menjadi rumah dari puluhan bahkan ratusan jenis makhluk hidup mulai dari burung, serangga, reptil, jamur, dan termasuk tumbuhan-tumbuhan lainnya. Tanpa adanya pohon, berbagai makhluk hidup tersebut akan kehilangan rumahnya. Banjir menjadi masalah lingkungan yang sering terjadi di Indonesia. Mencegah banjir menja-

di manfaat selanjutnya yang menjadi tanggung jawab bagi kita semua. Selanjutnya, mencegah erosi tanah. Tanah yang kering gersang dan lapang tanpa ditumbuhi pohon akan mudah runtuh ketika didera oleh tekanan air yang begitu besar selagi hujan.Jika ada pohon, maka tekanan air dari hujan lebat tersebut bisa diredam sebelum mencapai tanah dan kelebihan airnya diserap oleh akar. Risiko longsor pun rendah. Terakhir, menerapkan hemat energi. Menanam pohon adalah salah satu solusi untuk menghemat energi. Pasalnya, pohon dapat membuat udara menjadi lebih segar dan sejuk, hingga mengurangi polusi. Manfaatnya ini dapat mengurangi penggunaan alat elektronik, seperti pendingin ruangan (AC) hingga kipas angin yang memerlukan energi besar. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa suhu bumi semakin meningkat karena fenomena pemanasan global, sehingga langkah hemat energi perlu dilakukan. Pohon mengubah karbon dioksida yang dihasilkan oleh pabrik menjadi oksigen, yang membantu kita bernapas. Oleh sebab itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk menjaga dan melestarikan bumi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Penanaman Pohon memiliki manfaat bagi kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup yang ada. Pesatnya pembangunan menyebabkan banyak pohon yang ditebang. Dengan demikian panas bumi meningkat serta jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang. Oleh karena itu,dengan menanam pohon di sekitar perkotaan dapat menyerap polutan tertentu dan menyaring debu yang banyak kita temukan di udara Kota sekarang ini .Dengan demikian kita harus bersinergi, berbagi peran untuk menjaga bumi kita tetap lestari. Menanam pohon berarti kita telah mengimplementasikan cara menata lingkungan yang baik, dan menyelamatkan sumber air, serta mempertahankan udara bersih.

“Sebuah bangsa yang menghancurkan tanahnya, menghancurkan dirinya sendiri. Hutan adalah paru-paru tanah kita, memurnikan udara dan memberi kekuatan segar kepada kita.” - Franklin D. Roosevelt -

61

EDENTS

Volume 1 Edisi XXXVI Tahun 2022




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.