Architecture Portfolio 2022

Page 1

PORTFOLIO ARCHITECTURE

Lazuardi Azhar Mumtazia 2022

01 02 04 05 06

Toko Buku dan Resto

Pengembangan dan perancangan desain

MZ House, Surakarta

Desain Fasad

03 ER House, Surakarta

Studio Tugas Akhir

pengembangan Kawasan Wisata Telaga Madirda

D’Wangsa Exhibition Hall

pendekatan Humanisme dan Spiritualisme

Hotel Tugu Yogyakarta

Transit-Oriented Development

Rendering Gallery

Renovasi Fasad - Interior Ruang Tamu dan Kamar Tidur 07

Vray, Lumion & Enscape

KONTEN

Bookstore, Hall & Resto

Perancangan toko buku, aula dan restoran

Owner : dr. Zuhad Irfan Tundjung Soeharso, Sp.OT

Lokasi :

Karangpandan, Karanganyar

Status :

Pengajuan perizinan status guna lahan

Bekerja sebagai staff arsitek di khatulistiwa landscape

Dengan luas bangunan ± 823.5 m2 yang terbagi menjadi empat massa bangunan. Bangunan di desain dengan pendekatan arsitektur kontemporer yang tidak terikat dengan gaya arsitektur manapun.

Proyek ini merupakan perancangan kawasan terpadu yang di dalamnya terdapat toko buku, minimarket, aula dan restoran. Berdiri di atas lahan seluas ± 2269 m2
01

Project Location

7°38'02.1"S 111°06'06.5"E

Karang Kulon, Karang, Kec Karangpandan, Kabupaten Karanganyar

Jawa Tengah - Indonesia

Main Concept

Pada perancangan proyek toko buku ini, pendekatan desain yang digunakan adalah arsitektur kontemporer yang merupakan hasil karya arsitektur di abad ke-21 yang menyesuaikan dengan tren dan dak terikat dengan gaya arsitektur manapun. Arsitektur kontemporer memiliki gagasan yang luas dan umum serta dak terikat terhadap teori tertentu, tetapimemiliki fleksibilitas yang banyakragam.

Fungsi Campuran

Berawal dari ide desain penggabungan beberapa fungsi bangunan yang menjadituntutanawaldalamperancangan

Komposisi Masa

Gubahan massa dak berbentuk formal tetapi dapat memadukan beberapa bentuk dasar sehingga memberikan kesan ekspresif dan dinamis menyesuaikan fungsi dan kebutuhan.

Bentuk masa pada bangunan toko buku disesuaikan dengan fungsi ganda bangunanyangterpisahmenjadiareatokobukudanminimarket.

Harmonisasi Ruang

Penggunaanfasaddarikacadan opmalisasi bukaan memberikan kesan bangunan yang terbuka dan dak masif sehingga memberikan kesan menyatu dengan alam di luarnya.

Optimalisasi Bukaan

Opmalisasi bukaan pada bangunan akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada ngkat kenyamanan didalam bangunan. Opmalisasi bukaan jugabertujuanuntuklebihmenghematenergilistrik.

Fleksibilitas Ruang

Aula yang berfungsi sebagai tempat kajian dan seminar dapat menjadi perluasan fungsi dari restoran dan juga sebaliknya Hal tersebut menuntut fleksibilitaspadaareaperalihanantarakeduaruang.

Desain masa yang asimetris namun seimbang juga akan memberi kesan bahwaterdapatduabangunanberbedayang menyatu.

Penggunaanangin -anginuntukmasuknyaudaradancahayamatahari Memadukan roster sebagai angin- angin dengan kolam dan taman sebagai penyaring panas

Mass Transformation

Toko Buku

Bangunan terbagi menjadi dua fungsi

utama yaitu toko buku

danminimarket

Resto dan Aula

Penambahan pada sisi

depan bangunan bagian

mur menyesuaikan

dengan bentuk site dan jalan

Bagian depan dipotong untuk menghilangkan area ma pada ruangan dan dialih fungsikan

sebagaifrontgarden

Pembedaan kenggian pada dua fungsi ruang yang berbeda Selain sebagai pembeda, pada toko buku dapat menjadi lantai mezzanine dan venlasipadabagianatas

Pada front Garden memiliki kolom dan balok yang tersambung ke bangunan dengan pohon berada ditengahnya Bertujuan untuk memperkuat konsep bangunanyangharmonisdenganalam

Bangunan terbagi menjadi dua fungsi

utamaRestodanAula

Mushalla

Space pemisah antara dua bangunan yang difungsikan sebagai area servis (gudang dan toilet) dan menjadi space yang mendukung fleksibilitasduabangunantersebut

Desain masa yang asimetris namun seimbang juga akan memberi kesan bahwa terdapat dua bangunan berbedayang menyatu.

Musholla terletak pada belakang

bangunan toko buku dengan tempat

wudhu untuk ikhwan dan akhwat

masing- masing di kanan dan kiri. Pada bagian belakang musholla juga

dilengkapidengantoilet

Fasad pada bangunan musholla menyesuaikan dengan arah kiblat yang bertujuan un ruangan

1 2 3
4
5
1
2
1
2

Site Plan Development Plan

SiteEksisng

Site eksisng berupa tanah bekas ladang yang memanjang ke arah mur laut Site dikelilingi oleh perkebunandenganpegununganlawudisebelahmur

PembangunanTahapI

Pembangunan tahap pertama adalah bangunan toko buku, minimarket serta bangunan penunjang berupa toiletdibelakangnyadankebunbuahdibelakang

PembangunanTahapII

Pembangunan tahap kedua adalah aula sebagai ruang kajian dan seminar yang dapat menunjang fungsi daritokobuku

PembangunanTahapIII

Pembangunan tahap kega adalah resto yang didesain sedemikian rupa agar juga dapat terintegrasi dan berfungsisebagaiperluasandariaula

PembangunanTahapIV

Pembangunan tahap keempat adalah taman sebagai pelengkap dari resto yang memiliki fungsi ruang makanoutdoor

Resto Outdoor Parkir Minimarket R. Pengelola Parkir Aula Mushalla R. Pengelola Toko Buku Kebun Buah Resto Sungai

Render Gallery

MZ House, Surakarta Perancangan fasad rumah tinggal 02

Tampak Depan

Teras

ER House, Surakarta

03
Renovasi Fasad - Interior Ruang Tamu dan Kamar Tidur

STUDIO TUGAS AKHIR

Kawasan Wisata Telaga Madirda

Pendekatan Sustainable Tourism

STUDIO TUGAS AKHIR

Pembimbing : Ir. Alpha Febela Priyatmono, M.T.

Lokasi : Telaga Madirda, Karanganyar

Belum semua obyek wisata Desa Berjo yang ada khususnya wisata alam yang sudah dikelola dan dimanfaatkan secara baik. Salah satu potensi keindahan Desa Berjo adalah Tlogo Madirdo belum banyak diolah dan dikenal oleh masyarakat luas. Selama ini pengelolaan telaga dilakukan BUMDES Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Potensi telaga dengan air cukup bersih, udara yang sejuk dan teduh, berbagai batu alam yang indah, serta dikelilingi perbukitan yang menarik, ternyata belum dibarengi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Dari berbagai hasil studi yang berkembang menunjukkan bahwa pariwisata harus memiliki konsep keberlanjutan. Maksudnya pariwisata tidak hanya berhenti pada satu titik, tapi terus menerus berputar, meregenerasikan dirinya, dan semakin berkembang lebih baik.

Merencanakan dan merancang Pengembangan Kawasan Wisata Telaga Madirda beserta fasilitas penunjang dan fasiltas pelengkap yang memanfaatkan potensi lokal dan wisata alam di sekitarnya dengan memperhatikan penerapan prinsip – prinsip Sustainable Tourism.

04
Pengembangan Kawasan Wisa a Telaga Madirda Karanganyar denganPendekatanSustainableTourism

Sustainable Tourism.

Tiga strategi yang telah dirumuskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pelaksanaan sustainable tourism di Indonesia, yaitu:

Yaitu pariwisata yang merujuk pada keinginan wisatawan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lokal untuk menjaga kelestarian budaya.

People

Sustainable Tourism

Potensi Bambu di Sekitar Kawasan

Material bambu banyak tersedia di sebelah timur site ketiga. Dan di beberapa titik lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat telaga.

Mengatur Erosi Air dan Tanah

Planet Prosperity

Merupakan kewajiban para wisatawan untuk turut serta merawat dan menjaga kelestarian alam tempat – tempat wisata.

Ya i t u p a r i w i s a t a ya n g memperhatikan nilai – nilai ekonomis dari tempat wisata dan manfaatnya pada masyarakat lokal.

Disamping tujuan utama sebagai konservasi, bambu memiliki manfaat segi ekonomi , yaitu dapat digunakan sebagai bahan industri kerajinan, kebutuhan perabotan rumah tangga, bangunan, jembatan, sumber energi biomasa, pulp, bambu lapis (plyboo) bahan makanan, obat, arang, briket, asap cair dan sosial budaya.

Tanaman bambu dengan sistem j a l i n a n a k a r d a n r i m p a n g n ya berkontribusi pada pemulihan dan konservasi tanah di lereng dan tepian sungai. Penanaman bambu untuk mengendalikan erosi tanah dianjurkan di daerah yang rentan terhadap tanah longsor atau lereng dalam proses kehilangan tanahnya secara perlahan. Bambu bertindak sebagai reservoir dengan mengumpulkan dan menyimpan sejumlah besar air di rimpang dan batangnya. Satu hektar bambu Guadua dengan tipe serabut dan tunggang mampu menyerap air hujan 90 %. (tanaman lainnya hanya 35-40 %).

“Satu hektar Hutan Bambu Guadua dapat menyimpan lebih dari 30.000 liter air di batangnya selama musim hujan yang secara bertahap disimpan kembali ke tanahselamamusimkemarau.”

Sebagai penahan erosi pada site dengan kemiringan rata-rata29°.

Sebagai elemen lansekap yang juga berfungsi menyimpan cadangan air tanah

Bahan Kerajinan BambuAterdibagianmursite
No Pemanfaatan JenisBambu yangDigunakan Keterangan 1 TudungSaji Apus PropertiRumahTangga 2 TempatNasi/ Wakul Apus PropertiRumahTangga 3 Caping Apus PelindungKepala 4 Bronjong Apus Betung PeralatanAngku 5 Tampah Apus Ater PropertiRumahTangga 6 Kurungan Apus TempatHewanPeliharaan 7 Bagor Apus TempatPembuangan Sampah 8 VasBunga Apus TempatBunga 9 KursidanMeja Apus Ater PerabotanRumahTangga 10 LampionBambu Apus Hiasan 11 Nampan Apus PeralatanDapur 12 Kentongan Apus Betung Hitam Ampel Ater PeralatanRonda 13 Mainan Tradisional Apus Ater KesenianMainanBambu

Zoning Contour

Posisi telaga yang berada di site pertama memiliki kondisi dengan ketinggian tanah paling rendah. Diikuti site kedua dan site ketiga yang memiliki ketinggian tanah paling atas.

Site pertama memiliki kondisi kontur yang datar. Sedangkan site kedua dan ketiga terletak pada sebuah bukit yang sama. Dengan letak site kedua berada pada kaki bukit sebelah barat sedangkan site ketiga berada pada puncak bukit sebelah timur.

Site kedua memiliki ketinggian paling rendah di 1079 mdpl dan site ketiga memiliki ketinggian paling tinggi 1134 mdpl. Sedangkan Telaga Madirda yang terletak pada site pertama memiliki ketinggian 1071 mdpl.

Kontur dari kawasan pengembangan Kawasan Wisata

Telaga Madirda memiliki kondisi yang landai hinggi kemiringan maksimal 35°.

Terdapat tiga titik view analisa dimana semuanya mengarah ke arah selatan. Posisi telaga yang berada di site kedua memiliki kondisi dengan ketinggian tanah paling rendah. Diikuti site pertama dan site ketiga yang memiliki ketinggian tanah paling atas.

Orientasi view kawasan sebaiknya memusat ke arah telaga sebagai atraksi utama. Selain posisi telaga yang terletak di bagian ujung selatan, arah orientasi ke selatan akan disuguhkan pemandangan telaga dan bukit dengan pepohonan di belakangnya.

Pusat arah dari orientasi ditetapkan sesuai dengan objek yang akan diperkuat, yakni telaga. Garis simetri ditetapkan oleh tapak eksisting. Untuk menentukan sumbu simetri terdapat tiga obje, pertama merupakan telaga sendiri sebagai pusat sumbu, kedua merupakan jalan lokal sebagai akses ke lokasi, ketiga adalah lahan pertanian yang ada dan perbukitan sebagai atraksi sekunder.

Garis bantu penunjang penempatan massa bangunan dipengaruhi oleh pusat orientasi yg berupa lingkaran. Kemudian massa bangunan ditata dalam garis bantu yang berbentuk busur lingkaran mengelilingi pusat orientasi. Pertimbangan orientasi masa bangunan memusat guna memperkuat eksistensi telaga sebagai objek wisata utama.

Penekanan pada akses masuk baru dan eksisting diperlukan untuk merespon sirkulasi melingkar dan bolak – balik antara site pertama sebagai area parkir dengan site kedua dan ketiga sebagai area wisata.

Sirkulasi Radial

Sirkulasi Bolak-balik

Zonikasi diperoleh melalui analisa sirkulasi yang memutari telaga dari zona atraksi utama – zona penunjang – zona atraksi utama – zona servis – zona penunjang

Zona Atraksi Utama

Zona Penunjang

Zona Pengelola

Zona Service

Orientasi Memusat Pada Kawasan Wisata Telaga Madirda Karanganyar 1 Penentuan Pusat dan Sumbu Simetri 3 Penentuan Pusat dan Sumbu Simetri 2 Garis bantu peletakan massa dan penekanan pola sirkulasi
View

Masterplan

Foodcourt

Pengembangan dari bangunan eksisteng yang berada di kawasan utama Telaga Madirda. Mempertahankan fungsi awal sebagai zona foodcourt.

Pengembangan berupa perluasan area makan dan ruang serba guna dengan memadukan konsep dari tanaman bambu.

Pemandangan berupa telaga dan perbukitan serta penyediaan fasilitas lapangan yang dapet berfungsi untuk kegiatan massal dan pentas kesenian akan memperkuat keberadaan foodcourt untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.

Eksisting Plan

Development Plan

Lobby

Section Plan

Plan

Education Centre

Sebagai pusat riset dan edukasi mengenai konservasi alam khususnya pada potensi bambu dan air telaga yang juga dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Section Plan

Plan

Masjid

Penyediaan masjid untuk masyarakat sekitar dan pengunjung karena kurangnya fasiltas yang terjangkau.

Section Plan

Plan

Handicraft Workshop

Pengembangan mempertimbangkan kegiatan wisata edukatif yang berbasis pada lokalitas dengan menyuguhkan atraksi alam dan budaya yang wisatawan dapat berpartisipasi di dalamnya.

Kegiatan pariwisata juga mempertimbangkan manfaatnya pada masyarakat lokal dengan mengenali berbagai kegiatan dan potensi yang ada.

Area Workshop ditujukan untuk menunjang kegiatan edukasi budidaya hortikultura hingga pengolahanya menjadi oleh-oleh dan juga edukasi dalam budidaya bambu hingga lokakarya kerajinan berbahan bambu.

Plan Plan

Section Plan

Cottage

Section Plan

Plan

D’Wangsa Exhibition Hall

pendekatan Humanisme dan Spiritualisme

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V

Pembimbing : Dr. Ir. Indrawati, M.T.

Lokasi : Pedaringan Solo

Kota Solo sebagai daerah tujuan wisata di Jawa Tengah dinilai berpotensi sebagai kota penyelenggara Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE). Kota Surakarta dinilai memiliki kekuatan dan potensi yang cukup kompetitif untuk masuk ke dalam zona industri

Pedaringan berdiri dari tahun 1984 Total lahan awal 29 h lalu di kurangi untuk kantor kecamatan, kelurahan, technopark, dan damkar sekarang menjadi 14,6 h Dari 14,6 h, baru 30% lahan yang di bangun. Lahan yang akan di bangun dulunya adalah makam, dan sempat di bangun ruko ekspedisi.

Dalam RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH KOTA SURAKARTA daerah ini juga termasuk kedalam subzona perdagangan dan jasa yang juga dekat dengan subzona cagar budaya.

05

segitiga

OGLOSEMAR

(jogja, solo, semarang,)

Berada di kawasan Joglosemar menjadikan Solo kota yang disorot untuk menjadi tujuan oleh para wisatawan. Kemudahan akses yang tersedia menjadi kunciSolosebagaitujuanwisataparaturis.

Bangunan Exhibion Hall diharapkan menjadi figur ground baru dari kota Solo yang dapat meningkatkan nilai budaya dan menjadikan Solo lebih dikenal oleh masyarakatmancanegara.

Stadion Manahan

Solo yang menggunakan mof bak kawung khas

S o l o s e b a g a i pembungkus fasadnya

Pada pembangunan yang terbaru dari kota Solo ini m e n g a p l i k a s i k a n arsitekturkontemporer

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

mengatakan, konekvitas menjadi kunci dalam pengembangan pariwisata di kawasan Joglosemar (Yogyakarta–Solo-Semarang). Untuk itu, perlu jalur transportasi berupa jalan, bandara, dan rel kereta api, sebagai akses untuk menghubungankawasanwisata.

Jejak sejarah yang terentang panjang dari masa Kasultanan Pajang dan Kasunanan Surakarta menjadikan Solo dilimpahi warisan budaya benda dan tak bendawi, sehingga memiliki daya tarik wisata yang kuat. Sehingga pemilihan site di Solo menjadi daya tarik yang menyajikanbanyaktempatwisatabudaya.

SOLO MASA DEPAN adalah

SOLO MASA LALU

Bandara Adi Sumarmo memiliki keunikan pada lansekap yang membentukgununganwayang

Jembatan yang terletak di depan terminal bus Tirtonadi ini memilikibentukberupakeris.

Solo merupakan salah satu kota di Indonesia yang memilik sejarah panjang. Adanya dualisme pemerintahan jaman dahulu berupa keraton Kertanegaran dan Kasunanan menjadikan Solo memiliki karakter tersendiri.Berbagai peninggalan budaya berupa materi dan non materi sangat mewarnaikotasolo.

Mengama rencana pembangunan Kota Solo, muncul beberapa hal yang jadi catatan serta patut menjadi perhaan. Visi pembangunan Kota Solo adalah kota budaya yangberorientasipadanilaimasalalu.

Keraton Kasunanan Surakarta

merupakan salah satu warisan kota

Solo.Memiliki Ornamen bangunan yang kental dengan jawa dan fasad perpaduan kolonialjawa.

BerdasarkanPERDANOMER8TAHUN2016pasal22: Persyaratan arsitektur mempermbangkan adanya keseimbangan antara nilai-nilai budaya jawa yang bersifat ikonik terhadap penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa dalam desain ornamen dan penggunaan material wajib diterapkan untuk Bangunan Gedung

Pemerintah, BUMN, BUMD dan Bangunan Gedung yang merupakan fasilitas publik. Dalam penerapanornamenjawapalingsedikit20%dariluasanfasad.

Yang layak jadi catatan dari sisi konseptual, adalah konsep “masa lalu” sebagai konsep yang mengarah pada “budaya”.Hal ini perlu mendapat perhaan, karena “budaya” tak melulu menyangkut masa lalu, namun yang utama adalah menyangkut “masa depan” Jika visi ke depan pembangunan Kota Solo adalah masa lalu, yang jadi pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana menggabungkan visi “masa depan” budaya dengan kondisi “masa lalu” Solo. Bagaimana visi itu bisa mengakomodasi kepenngan “masa depan”dengankonsep“masalalu”Solo.

?
Solo figur ground

Blangkon

Pembangunan budaya tak bisa dilakukan secara parsial terhadap satu aspek tertentu, seperti sik. Budaya lebih berorientasi pada nilai atau spirit, menghasilkan manusia (masyarakat) yang berbudaya (sifat). Dari sisi konseptual spiritual ini, pencarian nilai masa lalu Solo adalah upaya kembali menghadirkan originalitas nilai Solo, nilai lokal yang berujung penemuan local genius dan identitas.

Bangunan dapat sangat berperan dalam lingkungan sekitar sebagai penghadir nilai - nilai yang mencerminkan identitas Solo dan masyarkatnya serta dapat berpengaruh dalam kawasan sekitarnya.

Blangkon merupakan salah satu warisan

budaya kota solo. Bentuk blangkon diambil sebagai ide bentuk desain bangunan exhibition.

Dalam berpakaian adat, masyarkat Indonesia pada umumnya memiliki perbedaan yang mencolok pada benda yang digunakan sebagai penutup atas kepalanya. Blangkon merupakan bentuk praktis dari iket kepala kaum pria sebagai bagian tak terpisahkan dari pakaian atau identitas tradisional Jawa.

Blangkon adalah sebuah wujud pengendalian diri dengan menampakkan bagian depan blangkon yang diikat rapi(diwiru dg halus) lalu menahan gejolak emos. Meski hati panas tapi kepala harus dingin.

Bentuk blangkon dapat digambarkan menjadi gabagian.

Bentuk dimodelkan menjadi ga bagian: kiri, tengahdankanan.

2 3 4 5

Bagian kiri ditarik keatas dan bagian kanan ditarik kebawah guna memainkanritmevisual.

KARAKTER WONG JAWA

Pada ujung bagian kiri dan te n ga h d i ta r i k ke ka n a n

Sedangkan ujung bawah bagian kanan ditarik ke kanan sehingga d i d a p a t ke m i r i n g a n d a n lengkunganyang harmonis. Lengkungan dan bentuk juga proporsi ditur sedemikian untuk mencapai keselarasan / harmoni.

Hal tersebut sebagaimana karakter masyarkat Solo yang terkenal dengan keramahan dan sifatnyayangbersahaja.

Jika dilihat dari depan maka fasad bangunan memiliki bentuk yangsejajardengangarisdiagonal mengasosiasikan kecepatan, , mengesankan objek dak seimbang sehingga menimbulkan gerakanakanjatuh.

Garis diagonal memberikan karakter pergerakan, gerak lari/meluncur, dinamis, dak seimbang, gerak gesit, lincah dan menggetarkan.

Mengingat Solo pada masa lalu pernah menjadi pusat syarekat perdagangan islam dan diharapkan pada masa mendatang memiliki nilaijualdanpasaryangnggi.

Pada bangunan jika dilihat dari depan kearah kanan maka akan dapat di lihat bahwa bangunan seper akan jatuh menghadapkebawah.

Karakter pada masyarakat Jawa kental dengan kesopanan, baik terhadap orang yang lebih tua ataupun terhadap sesama.

Merundukan badan keka berjalan di depan orang yang lebih tua sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Jawa sebagai wujud penghormatan, tata krama, dan sopan santun.

Selain itu terdapat pepatah jawa bahwa “Uripikukuduandapasor” (hidup itu harus melihat kebawah) yang berar menafikankesombongan.

“urip iku kudu andap asor”
1

Blangkon

Stack Effect

penataanstackeffeckdilakukandenganmemberikanbeberapapemasukanudarakedalambangunanyangtepat.

Ÿ Angin yang masuk ke dalam bangunan melewa bukaan yang diletakan pada bagian atas, kemudian dialirkan ke sebuahcerobongdanpengeluaranangindibagianatas.

Ÿ Angin masuk ke dalam banguan melewa bukaan yang berada pada dinding bagian atas dan bawah kemudian dialirkan menuju bukaan di bagian atas bangunan, juga angin masuk dan mengalir ke dalam ruangan dan dikeluarkan lewatbukaandindingbagianatasdanbawah.

Penggunaan

Jenis Jendela

Pemilihan jenis

jendela sangatlah penng untuk mengatur kemana arah angin yang masuk.

ANALISA SIRKULASI

Penataan arah hadap bangunan menjadi penting, dimana pada pintu masuk membutuhkan bukaan yang lebar. Sehingga arah barat daya menjadi ideal dimana hanya terkena sinar matahari saat sore hari dikurun bulan Januari yang cenderung memiliki curah hujan tinggi. Atau dengan kata lain pada kurun waktu tersebut panas matahari cenderung lebih rendah

Teknik pencahayaan secara tidak langsung juga dapat diterapkan dengan penataan bentuk struktur atap bangunan yang berbentuk kubah terangkat dan dinding yang menjorok ke dalam sehingga sinar matahari dapat dipantulkan dan masuk dengan intensitas yang diperlukan.

Pada area ini memiliki potensi yang paling bagus untuk jalur masuk terdapat area yang aman untuk berhen terlebih dahulu sehingga dak mengganggu pengendara yang berada dibelakang. Dengan adanya area untuk berhen sementara, truk muatan yang dari arah pergudangan juga dak merasa terganggu karena adanya kendaraan yang membutuhkan akses masuk kedalamExhibionHall.

ANALISA TOPOGRAFI

Pada area ini menjadi efekf untuk lahan parkir menimbang berada ditengah sirkulasi kendaraan dalam site. Selain itu mempermbangkan area parkir dak begitu terpengaruh dengan ke b i s i n ga n a re a p e rg u d a n ga n menjadikanyapilihanyangtepat.

Sirkulasi

Deangan akses keluar yang dak terlalu dekat dengan akses masuk menjadikan pengunjung dapat mengitari dan tahu isi dari area ExhibionHall.

Pada site yang dak rata, akan dilakukan metode cut and fill terutama pada bangunan yang memiliki luas yang cukuplebar.

Pada lansekap akan dibiarkan apa adanya. Sehingga akantampakareapadasiteinimeyatudenganalamdengan menampakkasifatdarikonturalaminya

DENAH BASEMENT DENAH LANTAI 1 DENAH LANTAI 2 TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING POTONGAN RENCANA ATAP

HOTEL TUGU YOGYAKARTA

Transit-Oriented Development

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR IV

Pembimbing :

Ronim Azizah, S.T., M.T.

Lokasi :

Stasiun Tugu Yogyakarta

Pemilihan lokasi sangat strategis karena berada didalam area stasiun Tugu Yogyakarta. Hal ini tentuya akan membuat hotel yang akan dibangun menjadi perhatian bagi pebisnis atau wisatawan yang akan datang menggunakan moda transportasi kereta api karena dianggap jauh lebih esien sebagai tempat transit.

Dalam RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA daerah ini juga termasuk kedalam subzona perdagangan jasa yang juga dekat dengan subzona cagar budaya

06

S K E T S A I D E

LANTAI 4 KEATAS

area privat (kamar hotel)

LANTAI 3

area publik (spa, meeng room, ruang serbaguna)

LANTAI 1&2

area publik (lobby, restaurant, musholla, dll)

area privat (gudang, dapur, kantor manajemen dll)

BASEMENT

zona publik (area parkir)

zona privat (area servis)

bentuk massa bangunan lebih dominan denganlanggamarsitekturkolonial yangsaratdenganbentuk-bentuksimetris.

bangunan dibentuk awalnya dari 3 fasad. kemudian 3 bagian tersebut digabung

menjadi satu yang mengambil fasad dari

bangunan lawang sewu. area tengah

digunakan sebagai lobby dan void pada atasnya. kemudian sebagai entrance

memiliki bentuk menjorok kedepan dengan

gavel diatasnya yang merupakan khas dari bangunankolonial.

pada bagian jendela - jendela kamar

dibuat menjorok kedalam sebagai esteka bangunan kolonial serta berfungsi sebagai shading cahaya matahari dan sedikit mengurangkebisisngan.

pada bagian atas void terdapat

menara yang biasa juga terdapat dibangunan kolonial. menara tersebut juga

mengambil dari arsitektur jawa yang terdapatdikeratonkasunansurakarta.

untuk atap menggunakan limasan

yang biasa digunakan pada bangunan publik

jawa

Siteplan
DENAH LANTAI 1 DENAH BASEMENT DENAH LANTAI 2 DENAH LANTAI 3 DENAH LANTAI 4 DENAH ROOFTOP DENAH LANTAI 9 DENAH LANTAI 5-8 TAMPAK DEPAN POTONGAN A-A POTONGAN C-C POTONGAN B-B
RENDER GALLERY V r a y - L u m i o n - E n s c a p e 07
vray
vray
enscape enscape vray vray
ENSCAPE
vray vray vray
vray
vray

LUMION

LUMION

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Architecture Portfolio 2022 by Lazuardi Azhar - Issuu