1 minute read

Zoning Contour

Posisi telaga yang berada di site pertama memiliki kondisi dengan ketinggian tanah paling rendah. Diikuti site kedua dan site ketiga yang memiliki ketinggian tanah paling atas.

Advertisement

Site pertama memiliki kondisi kontur yang datar. Sedangkan site kedua dan ketiga terletak pada sebuah bukit yang sama. Dengan letak site kedua berada pada kaki bukit sebelah barat sedangkan site ketiga berada pada puncak bukit sebelah timur.

Site kedua memiliki ketinggian paling rendah di 1079 mdpl dan site ketiga memiliki ketinggian paling tinggi 1134 mdpl. Sedangkan Telaga Madirda yang terletak pada site pertama memiliki ketinggian 1071 mdpl.

Kontur dari kawasan pengembangan Kawasan Wisata

Telaga Madirda memiliki kondisi yang landai hinggi kemiringan maksimal 35°.

Terdapat tiga titik view analisa dimana semuanya mengarah ke arah selatan. Posisi telaga yang berada di site kedua memiliki kondisi dengan ketinggian tanah paling rendah. Diikuti site pertama dan site ketiga yang memiliki ketinggian tanah paling atas.

Orientasi view kawasan sebaiknya memusat ke arah telaga sebagai atraksi utama. Selain posisi telaga yang terletak di bagian ujung selatan, arah orientasi ke selatan akan disuguhkan pemandangan telaga dan bukit dengan pepohonan di belakangnya.

Pusat arah dari orientasi ditetapkan sesuai dengan objek yang akan diperkuat, yakni telaga. Garis simetri ditetapkan oleh tapak eksisting. Untuk menentukan sumbu simetri terdapat tiga obje, pertama merupakan telaga sendiri sebagai pusat sumbu, kedua merupakan jalan lokal sebagai akses ke lokasi, ketiga adalah lahan pertanian yang ada dan perbukitan sebagai atraksi sekunder.

Garis bantu penunjang penempatan massa bangunan dipengaruhi oleh pusat orientasi yg berupa lingkaran. Kemudian massa bangunan ditata dalam garis bantu yang berbentuk busur lingkaran mengelilingi pusat orientasi. Pertimbangan orientasi masa bangunan memusat guna memperkuat eksistensi telaga sebagai objek wisata utama.

Penekanan pada akses masuk baru dan eksisting diperlukan untuk merespon sirkulasi melingkar dan bolak – balik antara site pertama sebagai area parkir dengan site kedua dan ketiga sebagai area wisata.

Sirkulasi Radial

Sirkulasi Bolak-balik

Zonikasi diperoleh melalui analisa sirkulasi yang memutari telaga dari zona atraksi utama – zona penunjang – zona atraksi utama – zona servis – zona penunjang

Zona Atraksi Utama

Zona Penunjang

Zona Pengelola

Zona Service

This article is from: