±
CMYK
±
KESEHATAN Selasa, 19 november 2013 LAMPUNG POST
CMYK
±
Fermizet Rudy Ketua Persadia Lampung Penderita diabetes atau pradiabetes sudah ditemui pada tingkat pelajar, terutama SMA. Penyebabnya karena kurang olahraga dan sering memakan makanan instan serta sering makan enak.
10
±
±
Diabetes, Jalani Pola Hidup Sehat WARGA yang mengalami diabetes harus menjalani pola hidup bersih dan sehat sehingga kondisi kesehatan tetap terjaga. Pola makan yang sehat dapat menjaga daya tahan tubuh lebih kuat lagi. Lukman Hakim
±
“Masyarakat harus menjaga pola hidup bersih dan sehat, terutama bagi penderita diabetes. Menu makannya harus terjaga,” kata Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. pada peringatan World Diabetes Day (WDD) 2013, Minggu (17/11). Dia mengatakan pola makan yang sehat dapat menjaga daya tahan tubuh lebih kuat lagi dan dengan terus berolahraga akan tetap menjaga keseimbangan tubuh. Menurut dia, penderita diabetes harus terus menjaga kesehatannya agar penyakit yang dialami tidak terlalu parah dirasakan. Herman juga mengajak warganya untuk secara rutin berolahraga. Meskipun aktivitas sangat padat, olahraga jangan pernah dilupakan karena dapat membuat daya tahan tubuh lebih kuat. “Harus terus berolahraga dan tiada hari tanpa melakukan hal yang dapat membuat tubuh sehat,” ujarnya. Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Wilayah Provinsi Lampung Fermizet Rudy mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Diabates Sedunia pada 14 November 2013. Tema peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun 2013, yakni Take a step for diabetes. “Penderita diabetes atau pradiabetes sudah ditemui pada tingkat pelajar, terutama SMA. Penyebabnya karena kurang olahraga dan sering memakan makanan instan serta sering makan enak,” kata dia. Hal tersebut, menurut Fermizet, harus diantisipasi sejak dini. Salah satunya dengan berolahraga setiap harinya.
±
Gaya Hidup Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Kimoon, Kamis (14/11), mendesak dikuranginya jumlah orang yang hidup dengan diabetes dengan mengubah gaya hidup tak sehat, yang meliputi makanan buruk dan kurang olahraga. “Di dunia yang berlimpah hari ini, memalukan karena demikian banyak orang kekurangan akses ke makanan yang sehat,” kata Ban di dalam pesan pada Hari Diabetes Dunia. Dia menyerukan semua negara dan masyarakat agar mendukung pemegang saham dan petani keluarga, menumbuhkan pertanian yang berkelanjutan, dan mendorong orang agar mengonsumsi makanan sehat serta mendukung kegiatan fisik. Kemudian bukan mengandalkan makanan cepat saji serta penyelesaian cepat. Diabetes yang sering dirujuk oleh para dokter sebagai diabetes melitus menggambarkan satu kelompok penyakit metabolis. Yaitu, seseorang memiliki kandungan glukosa (gula darah) tinggi, baik karena produksi insulin tidak memadai atau sel tubuh tidak menanggapi insulin secara layak. Pasien dengan gula darah tinggi secara khusus akan mengalami polyuria atau sering buang air kecil dan mereka juga menjadi sering haus dan lapar. Hari Diabetes Dunia, yang dirintis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Diabetes Internasional, dirayakan pada 15 November setiap tahun untuk memperingati Frederick Banting. Kegiatan itu dilaksanakan bersama dengan Charles Best, memelopori penemuan insulin pada 1922, perawatan yang menyelamatkan nyawa bagi pasien diabetes. Hampir 100 tahun setelah insulin pertama kali digunakan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien diabetes, masyarakat di seluruh dunia masih meninggal karena mereka tak memiliki akses ke hormon itu. Rata-rata 350 juta orang saat ini hidup dengan diabetes dan jumlah tersebut diperkirakan akan berlipat antara 2005 dan 2030, demikian proyeksi WHO, yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat (15/11). Awal tahun ini, negara yang bertemu dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia mengesahkan Rencana Aksi Global bagi Pencegahan dan Pemantauan Penyakit Tak Menular dan menyeru semua negara agar menghentikan peningkatan kegemukan dan peningkatan penderita diabetes. (ANT/S2)
Pencegahan Diabetes Melitus PENYAKIT kencing manis belum ditemukan obat penyembuhnya. Tapi ada sejumlah cara yang cukup efektif untuk mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat drastis. Penderita kencing manis dapat mempraktikkannya untuk memantau dan mengontrol kadar gula secara rutin. Inti dari terapi penyakit diabetes adalah mengatur pola hidup dan pola makan secara sehat, yaitu mengatur kembali pola hidup dan pola makan dengan lebih disiplin. Ada beberapa terapi pola hidup yang bisa dilakukan untuk pencegahan diabetes. Berikut beberapa pola terapi bagi penderita diabetes. Misalnya, tidak makan pada malam hari. Pada malam hari, penderita diabetes dianjurkan berpuasa karena makan malam cuma menghasilkan energi yang tidak digunakan untuk beraktivitas. Penderita penyakit gula darah diperbolehkan makan buah, roti, nasi putih dan makanan lain. Namun, harus dikurangi kadar jumlahnya. Saat ini di pasaran telah tersedia berbagai makanan alternatif. Pasar yang kreatif menyediakan berbagai makanan
alternatif untuk penderita penyakit gula darah. Mulai dari gula, minyak, roti, susu, sirup dan sebagainya. Penderita juga diminta memperbanyak aktivitas dan olahraga. Olahraga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Banyak penyakit akan muncul jika seseorang malas berolahraga. Olahraga menjaga kebugaran dan kecantikan. Orang gemuk lebih rawan terserang penyakit. Kegemukan dapat diatasi salah satunya dengan rajin berolahraga. Bagi penderita kencing manis, olahraga dapat membantu pembakaran dalam tubuh yang akan mengurangi penumpukan glukosa dalam tubuh.
±
Turunkan Berat Badan Banyak penderita penyakit gula darah mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Dalam hal ini, pencegahan diabetes bisa bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg turunnya berat badan dapat meningkatkan kesehatan kita. Sebuah penelitian melaporkan bahwa orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka dapat mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun jika menurunkan berat badan 5 sampai 10 persen berat badan awal serta berolahraga teratur. (S2)
±
n lukmanhakim@ lampungpost.
±
CMYK
±
CMYK
±