e-Paper Koran Madura 16 Mei 2013

Page 1

1

KAMIS 16 MEI 2013 NO. 00118 | TAHUN II Koran Madura

KAMIS

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

16 MEI 2013

g PAMANGGHI

Orkestrasi Lara Oleh : MA Zakitaro

K

ant/m agung rajasa

KPK SITA MOBIL LUTHFI HASAN ISHAQ. Inilah enam mobil tersangka pencucian uang terkait kasus suap pemberian kuota impor daging sapi ketika penyitaan di DPP PKS, Jakarta, Rabu (15/5). Sebanyak enam mobil hasil penyitaan terkait dengan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang impor sapi berhasil dibawa ke gedung KPK.

JELANG PILGUB JATIM

KONTRAS Anggap Incumbent Tidak Layak Maju SURABAYA–Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk merelokasi puluhan warga penganut Syiah asal Sampang, Madura, dikecam oleh Koordinator Eksekutif Komisi Untuk Orang Hilang Dan Tindak Kekerasan (KONTRAS), Haris Azhar. Hal ini beralasan, karena relokasi puluhan warga syiah keluar dari pulau Madura bukan solusi yang tepat. Tidak hanya itu, Haris juga menilai Peraturan Gubernur (Pergub) No. 55 Tahun 2012 Tentang Pembinaan Kegiatan Keagamaan dan Pengawasan Aliran Sesat dan SK Gubernur Jatim No. 188/94/KPTS/013/2011, telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) terkait dengan kebebasan beragama. “Relokasi itu bukan solusi yang tepat, karena sudah diskriminatif dan melanggar HAM terkait kebebasan beragama. Seharusnya pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pendampingan,” kata dia. Selasa (15/5). Seperti diketahui, kebebasan beragama merupakan salah satu hak yang dijamin dalam UUD 1945 dan undang-undang No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Ketentuanketentuan tersebut relevan dengan instrumen-instrumen hak asasi internasional seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan Konvensi Internasional Tentang Hak Sipil Dan Politik yang telah diratifikasikan oleh Pemerintah Indonesia dalam undang-undang No.12 Tahun 2005. Dirinya menambahkan, jika pihaknya mendukung rencana DPR RI untuk memanggil Gubernur Jatim, Soekarwo terkait relokasi puluhan warga Sampang penganut Syiah. “Saya setuju dengan rencana DPR RI memanggil Gubernur Jatim, kalau bisa setiap hari dipanggil, biar kelihatan progresnya,” tegas dia. Ketika disinggung, masih layakkah Soekarwo maju pada Pilkada Jatim pada Agustus mendatang. Dirinya mengatakan, jika incumbent tidak layak untuk maju lagi pada Pilkada Jatim mendatang, karena sampai saat ini Gubernur Jatim tidak punya solusi yang kongkrit terkait persoalan Syiah di Sampang. “Melihat banyaknya persolan konflik dilapangan, kalau menurut saya tidak layak untuk maju lagi pada pilkada mendatang,” ujar dia. Sementara itu, Koordinator KONTRAS Jatim, Andy Irfan mengatakan, sepanjang masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI, konflik yang berbau SARA dan diskriminasi kaum minoritas selalu meninggkat setiap tahunnya. Menurut data yang di catat KONTRAS di Jatim mencapai angka 30% dari keselurahan kasus di seluruh Indonesia. (wan/beth)

KPK Kembali Tangkap Pegawai Pajak JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali berhasil menangkap dua orang pegawai pajak saat menerima suap dari wajib pajak. Polisi juga menangkap dua orang lainnya yang ditengara sebagai penyuap. Kedua pegawai pajak yang ditangkap itu bernama Moch Dian Irwan Naqishra dan Eko Darmayanto. Pegawai pajak itu tertangkap saat menerima uang dari wajib pajak sekitar Rp 2 miliar. “Operasi tangkap tangan tadi pagi pukul 10.00 WIB di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. MDI dan ED ialah pegawai pemeriksa pajak di DJP Jakarta Timur,” kata juru bicara KPK Johan Budi di gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/5). Keduanya tercatat sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak di kantor wilayah Jakarta Timur, tepatnya di bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak. Selain kedua pegawai DJP, KPK pun menangkap Effendi yang merupakan karyawan The Master Steel yang bergerak di bidang baja dan Teddy selaku kurir dengan barang bukti S$300 ribu. Diduga, Effendi melakukan suap kepada pegawai pajak menyangkut dengan masalah pajak dari The Master Steel. Dalam penangkapan itu, KPK membeberkan modus baru yang dilakukan dalam memindahtangankan uang dari penyuap kepada tersuap. Uang sejumlah S$300 ribu tersebut tidak langsung dibawa, melainkan diinapkan satu malam di mobil Toyota Avanza milik MDI yang diparkir di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk diambil keesokan hari. “MDI membawa

mobil Avanza lalu parkir di terminal 3 kemudian kunci diserahkan kepada orang lain. MDI pergi dengan memberitahukan posisi mobil, lalu dimasukkan uang. Pagi, MDI dan ED datang ke terminal 3 kemudian ditangkap,” kata Johan yang mengakui modus ini terbilang baru. Dugaan sementara, KPK melihat kasus itu terkait wajib pajak The Master Steel dengan alamat di Jalan Raya Bekasi KM 21 Rawa Terate Cakung. KPK memeroleh dari aduan masyarakat. Selain itu, modus yang dilakukan MDI dan ED dicurigai telah dilakukan sebelumnya. Keempatnya masih diperiksa di gedung KPK sebelum diputuskan status hukumnya dalam 24 jam. “Ini modus baru. Pemberian tadi pagi sudah dilakukan dengan modus yang sama,” jelasnya. Secara terpisah, Plt Menteri Keuangan Hatta Rajasa meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas pegawai pajak yang terindikasi korupsi. Bahkan, Hatta baru saja menandatangani surat pemecatan pegawai pajak yang melakukan pelang-

garan tindak korupsi. “Saya baru saja menandatangani surat pemberhentian salah satu pegawai pajak yang melakukan pelanggaran,” ujar Hatta yang ditemui usai Rapat Koordinasi Pemotongan Anggaran K/L di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (15/5). Menurut Hatta, pegawai pajak yang melakukan pelanggaran korupsi harus ditindak dengan tegas. Direktorat Jenderal Pajak diminta harus melakukan reformasi mental dan spiritual untuk menghilangkan budaya ini. “Kita harus melakukan reformasi, reformasi ini dalam konteks yang luas ini reform mental dan spiritual. Orang kalau spiritualnya kuat yah enggak sampai gitu, disiplin penting tapi juga melakukan reform,” tegas dia. Hatta mengaku belum mendengar kabar ada salah satu pegawai pajak yang tertangkap pagi ini. Tetapi jika benar, dia mengimbau agar pelaku korupsi pajak harus ditindak tegas sehingga menimbulkan efek jera. “Saya kira sudah bener harus ditindak,” tutur dia. (gam/abd)

JELANG PILGUB JATIM

Fuad Masih “Istikharah” untuk Dukung Cagub BANGKALAN-Tokoh Madura sekaligus mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin mengaku pihaknya menunggu “istikharah” (shalat memohon petunjuk Tuhan) sebelum menentukan dukungan kepada bakal calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2013. “Saya menunggu petunjuk dari Allah SWT terlebih dahulu, sebab semua pasangan masih bakal calon, belum ada penetapan dari KPU Jatim. Nanti kalau sudah ada, baru saya menentukan dukungan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/5). Sebelumnya, ia sempat menegaskan

akan mendukung bakal calon gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jatim pada 29 Agustus 2013. Namun, setelah melihat wakilnya ketika mendaftar, yakni Herman Sumawiredja, Fuad Amin berubah pikiran dan menyatakan belum bersikap. “Dulu, Khofifah wacananya bersama Hasan Aminuddin atau Halim Iskandar. Kalau Khofifah bersama mereka, saya tidak perlu berfikir lagi dan sudah pasti tancap gas memenangkan mereka,” kata dia. Menurut dia, semua calon yang maju Pilkada Jatim kali ini adalah sahabatnya

dan memiliki “track record” sangat baik. Apalagi, semua bakal calon yang maju memiliki “darah” Nahdlatul Ulama (NU). Ia menyebut Bambang Dwi Hartono adalah kawan lamanya dan pernah aktif ketika sama-sama sebagai aktivis. Begitu pula dengan Khofifah Indar Parawansa dan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Menurut Fuad mereka punya kedekatan sendiri dengannya, baik karena sesama warga NU maupun karena pertemanan biasa. Karenanya menentukan kepada siapa akan mendukung, ia mengaku tidak bisa asal. (ant/fiq)

Budayawan Muda Madura

abar duka dari Timika. Sekitar 32 orang terjebak di bawah tanah. Longsor terjadi di tambang PT Freeport, Mimika, Papua, saat atap terowongan QMS Underground area Big Gossan runtuh. Mengapa bumi ambruk, itulah pertanyaan paling dasar di saat Freeport keras berkampanye keselamatan kerja. Memang benar ini musibah. Tetapi perlu diingat Tuhan tidak terlalu teknis. Dari sisi konservasi, telah terjadi ketidakseimbangan di Timika. Daya tahan perut bumi berbanding terbalik dengan sesuatu yang dikeruk dari dalam raganya. Lalu lahirlah reruntuhan itu. Maka pertanyaan berikutnya, mengapa runtuh ini terjadi dan kaitan antara Freeport dengan kampanye keselamatan kerja. Timika, sudah berulang kali mengabarkan duka. Lara ini tidak hanya menyangkut soal bencana alam saat ini. HIV/AIDS, teralienasinya warga sekitar, sampai pada rusuh karena perusahaan ini. Yang paling kolosal, Freeport merJika hari ini ugikan negara. P e r s e n t a s e bumi Grassberg runtuh, suatu dan royalti terhadap Inketika negara donesia selalu ini ambruk tidak sesuai jika terjadi dan ini berpembiaran langsung puluhan tahun, sampai hari ini. Dari perut bumi Timika, PT Freeport Indonesia mengeruk sekitar 300 kilogram emas, 600 kilogram mineral berharga perak dan 238.000 ton bebatuan di Grassberg yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut. Saat Belanda berjaya di republik ini, Timika tidak sehoror saat ini dimana konflik antarwarga industri pertambangan menjadi pemandangan sehari-hari. Freeport merupakan simalakama dari hubungan Indonesia-AS yang manis pada mulanya dan pahit pada akhirnya setelah Belanda enyah dari sana. Ketika Orde Baru berkuasa, konsesi politik-ekonomi kepada AS diberikan secara bebas dan negara ini tidak lagi berdaulat. Royalti emas Freeport yang harus dibayar kepada Pemerintah Indonesia sebesar 1 persen. Padahal, setiap hari dihasilkan 300 kg emas. Mestinya, minimal royalti emas sebesar 3,75 persen dari harga jual kali tonase. Di sinilah Freeport menjadi aneh karena dikenakan 1 persen dari harga jual kali tonase. Padahal, royalti 3,75 persen inipun sangat rendah dibanding di negara-negara Afrika. Lebih parah lagi, yang 1 persen ini pun diduga tidak dibayar sempurna. Sistem bagi hasil industri pertambangan ala AS ini sungguh menjajah. Tanam paksa rezim penjajahan Hindia Belanda saja (abad ke-19) saja, menyisihkan 20 persen hasil panen untuk petani miskin di Jawa. Maka dari persentase 1 persen (Amerika) dan 20 persen (Belanda) kembali melahirkan tanya, siapakah sesungguhnya yang lebih inlader? Data ICW menyebutkan, dugaan kekurangan pembayaran royalti oleh PT. Freeport Indonesia (FI) kepada negara (Indonesia) senilai 176,884 juta Dollar AS (Rp 1,591 triliun) selama 2002 - 2010. Seharusnya, total kewajiban royalti Freeport dari periode tersebut sebesar USD 1.050,084 juta. Di luar dugaan kekurangan royalti hasil penambangan emas, Freeport seharusnya juga membayar royalti dari hasil tambang lainnya yang tidak pernah dihitung. Padahal, Freeport juga mengeruk tembaga, perak, mineral ikutan seperti belerang dan besi. Namun hingga saat ini belum ada penerimaan royalti dari mineral ikutan ini. Jika hari ini bumi Grassberg runtuh, suatu ketika negara ini ambruk jika terjadi pembiaran. Freeport ini hanya satu contoh ditengah pertambangan lain yang setara atau lebih buruk dibanding Timika. =

Kebetulan “Sebaiknya sampeyan berhenti merokok karena bisa membunuh pelan-pelan,” tutur Dokter pada Matrawi. “Oh ya? Kebetulan dong. Saya memang tak ingin mati cepat. Pelanpelan saja. Ngak perlu tergesa-gesa,” jawab Matrawi tanpa rasa bersalah. Dokter: ???

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.