e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000

1

0328-6770024 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II www.koranmadura.com

GERINDRA PERSILAKAN AHOK PERGI 3

NASIONAL

OPTIMISME INIESTA

Budi Susanto Sempat MarahMarah Meski Mengaku Sakit JAKARTA-Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengganjar Budi Santoso, terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator kemudi uji klinik Surat Izin Mengemudi roda dua dan empat di Korps Lalu Lintas Polri pada 2011, dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dalam dakwaan Jaksa, pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi dan pemenang lelang proyek simulator itu dianggap bersalah menggelembungkan harga unit simulator, merugikan keuangan negara, dan memperkaya diri sendiri sebesar Rp 88,446 miliar, dalam proyek senilai lebih dari Rp 198 miliar itu. “Menuntut, supaya majelis hakim menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Budi Susanto selama 12 tahun, dikurangkan dari masa

12 TAHUN

UNTUK KORUPTOR SIMULATOR TUNTUTAN UNTUK BUDI • 12 tahun penjara, dikurangi masa tahanan • Denda Rp 500 juta, subsider 6 bulan kurungan • Membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 88,446,926.695

TERDAKWA LAINNYA:

Djoko Susilo

Didik Purnomo

Sukotjo S.B.

Teddy Rusmawan

Dasar Hukum:

Pasal 2 Ayat 1 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana.

16 TUNTUTAN. Djoko Susilo (kiri) dan terdakwa Budi Susanto (kanan) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jumat (6/12). Djoko Susilo bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri tahun 2011. tahanan,” kata Jaksa Riyono saat membacakan berkas tuntutan Budi Susanto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (2/1). Selain mengganjar dengan 12 tahun penjara, Budi juga dituntut pidana denda Rp 500 juta. Dan bila tidak dibayar, maka Budi wajib menggantinya dengan pidana kurungan selama enam bulan. Jaksa Riyono juga menuntut Budi dengan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti kepada negara sebesar Rp Rp 88,446,926.695. Menurut dia, jika tidak dibayar satu bulan setelah putusan mendapat kekuatan hukum tetap, maka seluruh hartanya disita dan dilelang. Jika nilainya tidak mencukupi, maka harus diganti dengan pidana penjara selama enam tahun. (BERSAMBUNG KE HAL 2 KOLOM 2-4)

OLAHRAGA

TIPU-MENIPU Karena menganggur tiada kerjanya, Matrawi berdiri di atas jembatan layang menghitung jumlah lantai sebuah gedung pencakar langit. Matrahem berjalan ke arahnya dan berkata: “Kamu sekarang sudah menghitung berapa lantai? Kamu harus membayar denda, satu lantai Rp. 4 ribu.” Mendengar perkataan ini, Matrawi tercengang sebentar, lalu berkata: “Aku telah menghitung 10 lantai.” Kemudian ia dengan jujur menyerahkan uang Rp. 40.000 kepada Matrahem. Seorang pejalan kaki berkata: “Kamu benar-benar bodoh. Orang itu sedang menipu dirimu!” Matrawi berkata: “Yang bodoh dia, bukan diriku. Pada hal aku telah membohonginya, aku tadi sebenarnya telah menghitung sebanyak 25 lantai.”

Cak Matrawi


KORAN MADURA 2 PAMANGGI

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

SANTEG

Oleh : Abrari Alzael Wartawan senior di Madura

M

asih bisa diingat dengan jelas pernyataan Fidel Castro, AMerika selalu menciptakan musuh bagi dirinya. Lalu USA memberi nama teroris bagi musuh yang berhasil dibentuk dan Amerika memerangi bahkan membunuhnya. Bagi USA ini sah karena ia menilai dirinya sebagai negara adikuasa. Karena sebagian besar aset (pemimpin) bangsa ini dikuasai Amerika, bukan tidak mungkin Indonesia melakukan tindakan seperti Amerika melakukan hal ini serupa pernyataan Fidel Castro di Kuba. Kemudian polisi diperintahkan menangkap dan bahkan membunuhnya seperti yang terjadi belum lama ini. Ada yang terasa aneh dalam penanganan kasus dugaan terorisme ini, itupun kalau hal ini benar-benar nyata adanya. Pertama, terorisme di Indonesia selalu muncul manakala penyelenggara negara dalam kedaan terancam. Karena itu terorisme di negeri ini berpotensi sebagai pengalihan isu saja, seolah-begitu. Kedua, penanganan terorisme lebih banyak dilakukan dengan cara membantainya. Seharusnya, sosok yang ditengara teroris diPolisi seharusnya tangkap hidup-hidup dan diburu tersangka menggunakan cara lainnya. Dengan tangkap yang melemembunuh teroris mahkan tanpa meini, memberi kesan matikan. Ini peting bahwa pembunuhan agar penghakiman teroris ini seakandengan membunuh, akan order. Ia seperti tidak dianggap film yang diskenariosebagai sesuatu kan tokoh-tokohnya yang benar mati dan film ini selesai lalu dibuat to be continued di masa yang akan datang, itu apabila (pejabat penting) negara terancam dan kasusnya di mata publik teralihkan. Ketiga, katakanlah teroris ini benar, ia perlu diadili karena negara ini merupakan wilayah yang mengedepankam hukum. Polisi seharusnya menggunakan cara tangkap yang melemahkan tanpa mematikan. Ini penting agar penghakiman dengan membunuh, tidak dianggap sebagai sesuatu yang benar, pada yang diduga teroris sekalipun. Keempat, polisi selalu beralasan bahwa penembakan dilakukan untuk membela diri. Dari dulu alasan normatif ini disampaikan untuk kenyataan yang seperti itu atau jangan-jangan sebenarnya tidak seperti itu cuma karena naskah skenarionya tertulis serupa itu. Kelima, katakanlah yang diduga teroris itu melawan, perlu dilihat mereka melawan karena apa. Sebab ular yang kecil yang tidak berbahayapun akan bergerak reflek (melawan) jika terinjak. Di sinilah sebagai awam selalu bertanya kepada negeri ini. Terorisme yang jauh lebih gelap, selalu nyata penembakannya. Tetapi pada koruptor yang jauh lebih terang, senantiasa selalu gelap untuk mengungkap apalagi menembak pelakunya. Mohon maaf kalau soal terorisme ini tak bisa demengerti sebagaimana perkara korupsi selalu tak sepenuhnya dapat dipahami penanganannya, di republik ini. Oleh karena itu, bantulah awam memafhumi bagaimana seharusnya bermimpi, teach me how to dream. (*)

PROBOLINGGO

BERITA UTAMA

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

2

12 Tahun untuk Koruptor Simulator (SAMBUNGAN DARI HAL 1) Hal memberatkan Budi adalah tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi, merusak citra Polri sebagai penegak hukum, dan melanggar hak masyarakat karena menggunakan anggaran negara secara tidak tepat. Sementara pertimbangan meringankan Budi adalah sopan selama persidangan dan belum pernah dihukum. Jaksa menganggap Budi terbukti melanggar dakwaan primer. Yakni Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana. Jaksa mempersingkat pembacaan tuntutan lantaran Budi mengaku sakit. Menurut penasehat hukumnya, Budi 16 kali buang-buang air. Dalam persidangan, Budi sempat sekali ke kamar kecil. Jaksa Iskandar Marwanto menyatakan, Budi Susanto bersama-sama dengan Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo Sastronegoro Bambang (masing-masing penuntutan dalam berkas terpisah), serta Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, dinyatakan turut melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan simulator kemudi uji

klinik SIM roda dua dan empat. Menurut dia, Budi secara melawan hukum telah menggelembungkan harga unit simulator roda dua dan empat dalam tahap pelelangan. Budi bersama Teddy juga dianggap mengatur proses lelang simulator seolah-olah memenangkan PT CMMA dalam proyek itu. Padahal, lanjut jaksa, PT CMMA mensubkontrakkan pekerjaan ke PT Inovasi Teknologi Indonesia milik Sukotjo Sastronegoro Bambang. “Harga yang dicantumkan dalam Harga Perkiraan Sendiri adalah harga yang dikehendaki Budi, sehingga proses lelang menjadi tidak obyektif. Terdakwa memperkaya diri sebesar Rp 88,446,926.695 miliar dan orang lain, yaitu Irjen Pol Djoko Susilo sebesar Rp 36,934 miliar, Brigjen Pol Didik Purnomo Rp 50 juta, Sukotjo Bambang Rp 3 miliar,” ujar Jaksa Iskandar Marwanto. Budi juga dianggap telah memperkaya Primer Koperasi Polri (Primkoppol) Rp 15 miliar, Wahyu Indra Pramugari (anggota Inspektur Pengawasan Umum) Rp 500 juta, Darsian Rp 50 juta, Gusti Ketut Gunawa Rp 50 juta, dan Warsono Sugantoro Rp 20 juta. “Terdakwa dianggap merugikan negara sebesar Rp 144, 984 miliar, atau setidak-tidaknya Rp 121 miliar,” ujar Jaksa Andi Suharlis. Marah-marah Sementara itu, Budi Susanto, tampak

tidak terima dituntut 12 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum KPK. Usai persidangan, pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi itu marah-marah, padahal dalam persidangan dia mengaku diare. “Tuntutan ini sangat berat, kita harus lihat bukti persidangan seperti apa. Berani saya sumpah tujuh turunan kalau saya tidak atur proyek ini. Semua kerjaan Sukotjo. Kalau dia berani sumpah tujuh turunan, saya juga mau sumpah!,” kata Budi usai mendengarkan pembacaan tuntutan di Jakarta, Kamis (2/1). Budi menuding Sukotjo Sastronegoro Bambang yang merupakan pemilik PT Inovasi Teknologi Indonesia justru menipunya. Sukotjo katanya, otak pengadaan simulator. “Sukotjo itu siapa? Pemain! Saya ditipu orang! Kita ini korban. Karena balas dendam Sukotjo kan sudah jelas,” ujar Budi dengan wajah marah, meski sedang diare. Budi berkelit tidak tahu soal permainan anggaran proyek simulator antara pihak Korps Lalu Lintas Polri dengan beberapa politikus di DPR. Dia malah menuding mantan Ketua Panitia Lelang Simulator SIM, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, dan Bendahara Korlantas, Komisaris Polisi Legimo Pudjo Sumarto, yang menjadi penghubung antara Korlantas dengan DPR. “Enggak ada itu semua. Itu rekayasa Legimo-Teddy. Teddy itu pemain besar proyek di situ! Teddy yang main semua! Sama Sukotjo mainnya,” sambung Budi dengan nada marah. = GAM/AJI

Butuh 9 Jam Lumpuhkan Teroris

Polri Terlambat Bertindak JAKARTA-Keberhasilan Densus 88 Antiteror Polri melumpuhkan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, pada pergantian malam tahun baru, Rabu (1/1) patut diapresiasi. Namun, Ketua MPR Sidarto Danusubroto menilai Polri terlalu lambat bertindak. Polri butuh waktu sembilan jam sebelum akhirnya menembak mati 6 orang yang diduga sebagai kelompok teroris. Selain terbilang lama, jumlah korban dalam operasi itu terlalu banyak. Sidarto minta tim Densus 88 yang terlibat dalam operasi itu dievaluasi. “Operasi berlangsung sekian jam, lalu ada enam orang korban tewas dan satu orang selamat, itu perlu dikaji oleh pimpinan Polri,” kata Sidarto Danusubroto, di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (2/1). Menurut dia, kelompok teroris umumnya memang memilih melawan hingga ti-

tik darah penghabisan. Sebab, jika tertangkap hidup-hidup, mereka berpandangan hal itu justru membahayakan jaringan. Apalagi kalau sampai menyerah, bisa-bisa dianggap berkhianat dan membocorkan informasi kawanannya. “Mestinya ada cara yang lebih cerdas dari polisi untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dari pihak mana pun. Jika berhasil melumpuhkan teroris hiduphidup, itu akan memudahkan penyelidikan kasus,” kata mantan Kapolda Jawa Barat ini. Dalam penggerebekan terduga teroris di Ciputat, enam orang tewas di tempat dan satu lainnya ditangkap hiduphidup. Sehari sebelumnya, polisi menangkap Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah. Anton adalah anggota kelompok yang menginformasikan lokasi kelompoknya di Ciputat. Polisi mengatakan, Anton dan enam terduga tero-

ris yang tewas adalah anggota kelompok teroris yang dipimpin Abu Roban. Sementara itu, anggota DPR, Hasan Szadzili mengatakan pelumpuhan kelompok teroris belum tentu menghabisi jejaring teroris. Adanya kelompok itu membuktikan bahwa virus teroris masih menjangkit di Indonesia, terutama di kalangan radikal.”Kalangan itu memahami doktrin agama Islam secara sempit. Cara beragama mereka terlalu dangkal dan salah dalam konteks kemanusiaan. Mereka berpandangan halal membunuh orang yang tak sepaham dengan keyakinannya. Jejaring teroris ini pasti akan selalu berusaha memperluas pengikut sebanyak-banyaknya,” kata anggota Komisi Agama DPR Ace Hasan Szadzili, di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (2/1). Cara mengatasinya dapat

dilakukan dengan memberikan proses penyadaran dan penyebaran ajaran Islam yang benar. Islam yang toleran, ramah, cinta damai, dan memahami keragaman masyarakat Indonesia. Singkat kata, program deradikalisasi belum selesai. “Upaya deradikalisasi harus dilakukan secara terstruktur dan masif oleh pemerintah, ormas, lembaga pendidikan, dan institusi sosial yang masih berkembang di masyarakat,” katanya. Para tokoh agama harus didorong untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang benar. Instansi pemerintah yang mengurus keagamaan dan lembaga pendidikan berbasis agama, tegasnya Kementerian Agama, harus mengoptimalkan perannya melalui Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di seluruh Indonesia. “KUA jangan cuma menjadi lembaga pencatat nikah,” katanya. = GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

NASIONAL

JUMAT 3 JANUARI 2014 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II No. 0273 | TAHUN II

33

Gerindra Persilakan Ahok Pergi PDI Perjuangan Tak Membantah Kedekatan Ahok JAKARTA-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tampaknya sudah tidak nyaman lagi di Partai Gerindra. Pemicunya, sikap partai Gerindra yang tidak lagi sejalan dengan kebijakan Ahok. Tersiar kabar, Ahok ingin hengkang dari partai yang mengusungnya menjadi orang nomor 2 di DKI Jakarta ini. Bahkan, PDI Perjuangan disebut-sebut sebagai pelabuhan politik mantan politisi Golkar ini berikutnya. Spekulasi kepindahannya semakin menguat setelah Ahok sering kali terlihat ‘mesra’ dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Mega pernah mengundang Jokowi dan Ahok makan malam di rumah pribadinya Jalan Teuku Umar beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu saja, pada perayaan Natal kemarin, Megawati pun hadir ke kediaman pribadi Ahok di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mempersilahkan Ahok pergi jika sudah tidak nyaman lagi di Gerindra. Apalagi, kepindahan partai adalah menyangkut pribadi seseorang. Termasuk jika memang Ahok ingin pindah partai ke PDI Perjuan-

Nanti kalau dia (Ahok) sudah anu, sudah benarbenar minta. Baru kita bicarakan

SUHARDI

Ketua Umum Gerindra gan. “Selama dia merasa dan semoga keputusan itu keputusan yang sangat baik. Tapi ya tentu saja kita kalau sebagai negara demokrasi, itu haknya,” jelas Suhardi saat dihubungi wartawan, Kamis (2/1). Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada surat resmi yang menyatakan Ahok ingin pindah ke PDI Perjuangan. Dia pun tak mau berandai-andai jika Ahok benar-benar ingin pindah ke PDI Perjuangan. “Nanti kalau dia, (Ahok) sudah anu, sudah benar-benar minta. Baru kita bicarakan tentu saja kalau keputusan terakhir tentu saja pada level DPP,” tegas dia. Dia pun mengakui ada kedekatan intens antara Ahok dengan Megawati Soekarnoputri. Kendati demikian, Suhardi masih yakin jika mantan politisi Golkar itu kerasan di Gerindra. “Sudah mendengar di koran. Tapi menurut yang saya den-

gar Ahok sangat setia pada Gerindra. Nyatanya belum pernah meminta pengunduran diri,” pungkasnya. PDI Perjuangan membantah kedekatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Megawati Soekarnoputri berkaitan dengan politik. PDI Perjuangan menyebut, Ahok dekat dengan Mega karena sudah dianggap seperti anak sendiri. Wasekjen PDI Perjuangan, Eriko Satoarduga mengatakan, Ahok merupakan sosok yang sangat menghormati orangtua. Tak hanya dengan Megawati, Ahok juga sangat hormat dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. “Jadi kalau dikatakan kedekatan, saya melihat memang beliau menganggap Ibu Mega sebagai orangtuanya sendiri, saya rasa itu yang membuat perbedaan, jadi hubungan itu tidak melulu soal

jabatan maupun formalitas di dunia politik,” kata Eriko dalam pesan singkatnya, Kamis (2/1). Dia pun tak ingin pertemuan dengan Mega dan Ahok beberapa waktu ini dibumbui dengan isu politik antara Wagub DKI Jakarta yang notabene berasal dari Gerindra dengan PDI Perjuangan. Menurut dia, kemesraan Mega dan Ahok adalah bentuk kekeluargaan dan kebersamaan. “Jadi tidak selalu harus diartikan ada sesuatu deal politik atau ada rencana di balik ini semua, saya rasa semangat kekeluargaan dan kebersamaan ini yang seharusnya dijadikan budaya sebagai kita orang Indonesia yang sangat menjunjung sopan santun hormat orangtua,” tegas dia. Eriko mengakui jika kebijakan selama mendampingi Jokowi, Ahok selalu mementingkan kepentingan masyarakat Jakarta. Karena itu, dia sudah berpandangan jika Ahok keluarga besar PDI Perjuangan. “Untuk keluarga besar PDI Perjuangan siapapun yang memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak di atas kepentingan pribadi dan golongan pasti kami rasakan menjadi bagian dari kami, apalagi beliau dicalonkan bersama Pak Jokowi oleh PDI Perjuangan,” pungkasnya. = GAM/AJI

BASUKI ‘AHOK’ TJAHAJA PURNAMA

HINDARI BENTROK KAMPANYE

KPU Akan Tetapkan Zona Rapat Umum

ant/m. agung rajasa

ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN. Seorang ibu bermain bersama anaknya di kolong kawasan Tomang, Jakarta, Kamis (2/1). Pemerintah akan menggunakan anggaran sebesar Rp 19,93 triliun untuk membayar jaminan kesehatan 86,4 juta jiwa penduduk yang tergolong miskin.

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan zona kampanye di suatu wilayah untuk menghindari bentrokan antarpendukung partai politik selama masa kampanye rapat umum pada pemilihan umum legislatif April mendatang. Zonasi ini antara lain akan ditetapkan berdasarkan provinsi atau kabupaten/kota. “Yang perlu disiapkan secara khusus itu soal zonasi. Jadi ada 21 hari waktu proses kampanye, harus dibagi zonanya. Misalnya, untuk partai Nasdem di mana, Partai Golkar di mana, partai lainnya di mana. Supaya nanti tidak akan berbentrokan dengan partai lain,” ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (2/1). Dia mengatakan, pembagian zonasi kampanye itu dapat dilakukan berdasarkan provinsi atau kabupaten/kota dengan waktu yang sudah ditentukan untuk setiap parpol. “Misalnya di Jawa Barat untuk partai tertentu misalnya, hari per-

tama berkampanye rapat umum terbuka. Hari tertentu, kami akan atur itu,” lanjut mantan Ketua KPU Jawa Barat itu. Ferry menuturkan, pihaknya masih membahas penetapan zonasi tersebut di internal KPU. Dikatakannya, usai pembahasan internal, KPU akan membahasnya dengan partai politik, pihak kepolisian, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). “Kami akan atur ini. Ini kan menyangkut rapat umum yang 21 hari itu, sehingga partai kebagian di seluruh provinsi,” imbuhnya. Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jadwal dan Tahapan Pemilu Legislatif menetapkan, pelaksanaan kampanye melalui rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik hanya diperbolehkan pada masa 21 hari sebelum masa tenang, yaitu 16 Maret hingga 5 April 2014. Sementara masa tenang itu sendiri ditetapkan KPU berlangsung 6-8 April 2014. Sementara itu secara terpisah ang-

gota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini menuturkan, banyak anggota dan pegawai sekretariat KPU dan Bawaslu cenderung berpihak pada calon atau partai tertentu dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada). “Kecenderungan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu umumnya bersikap tidak netral dan berpihak terhadap peserta pemilu, terutama dalam pilkada,” ujarnya. Dia menyebutkan, potensi pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu bermuara pada tahapan penanganan Daftar Pemilih Tetap (DPT), pencoretan nama calon, penyalahgunaan jabatan atau kewenangan, dugaan penyuapan, netralitas, dan imparsialitas. “Ketidakcermatan penetapan bakal pasangan calon sehingga mengakibatkan hilangnya hak-hak politik warga negara, juga merupakan bentuk-bentuk pelanggaran kode etik penyeleggara Pemilu,” pungkasnya. = GAM/AJI


4

KORAN MADURA

NASIONAL

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

PENANGGULANGAN TERORISME

DPR Minta BNPT Membuat Cetak Biru JAKARTA-Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mendesak Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) membuat cetak biru (blue print) yang akan digunakan sebagai panduan oleh semua lembaga negara terkait pemberantasan terorisme. Cetak biru itu diharapkan bisa menjamin efektivitas penanggulangan terorisme dari hulu hingga hilir. “Pencegahan itu akan efektif kalau sumber suplai atau kran teroris ditutup. Yaitu dengan meluruskan ideologi agama kelompok-kelompok radikal, intoleran, dan elite mereka. Sebab, selama ini Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri hanya menjadi pasukan ‘pemadam kebakaran’ di hilir. Sementara kerja-kerja pencegahan yang seharusnya dilakukan lembaga intelijen yang notabene memiliki unit antiteror, tidak efektif dan bahkan kontraproduktif,” tegas Eva yang juga anggota Komisi III DPR di Jakarta, Kamis (2/1).

Selama ini Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri hanya menjadi pasukan ‘pemadam kebakaran’ di hilir. Sementara kerjakerja pencegahan yang seharusnya dilakukan lembaga intelijen yang notabene memiliki unit antiteror, tidak efektif dan bahkan kontraproduktif

EVA KUSUMA SUNDARI Politisi PDI-P

Karena itu lanjut Eva, BNPT harus menyiapkan skenario untuk menanggulangi kelompok-kelompok radikal yang berpotensi besar menjadi teroris. BNPT juga harus menugaskan lembaga-lembaga tertentu yang memiliki akses terhadap kelompok tersebut untuk melakukan berbagai pendampingan. Misalnya dengan memberikan program pemberdayaan ekonomi, konseling keluarga, program untuk para istri, dan lainlain. “Program pembinaan para napi teroris juga harus disiapkan BNPT bersama Menkumham. Jadi di lapas mereka bukannya saling berkoordinasi agar operasi-operasi di luar jalan terus. Bahkan bisa melakukan perekrutan di dalam

lapas. Jadi, kita minta BNPT tak hanya menjadi eksekutor, tapi menjalankan fungsi sebagai koordinator antara aparat keamanan. Kasihan Densus jika terus menjadi ‘pemadam kebakaran’ yang apinya tidak dikendalikan, dan malah dibiarkan teroris terus bermunculan atau regenerasi,” tambah. Sebagaimana diberitakan, teroris yang digerebek di rumah kontrakan di Kampung Sawah Ciputat tersebut, merupakan tersangka penembak polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mereka juga terlibat pengeboman Wihara Ekayana di Jakarta Barat. Penggerebekan teroris di Tangsel merupakan pengembangan penyelidikan dari penangkapan teroris di Banyumas, Jawa Tengah itu. Teroris yang dibekuk di Banyumas, Anton adalah merupakan anggota dari kelompok teroris yang bersembunyi di Tangsel. “Persembunyian mereka di Tangsel terungkap karena satu dari mereka tertangkap. Ada 9 orang yang ditangkap, 6 tewas di Tangsel. Yang ditangkap di Banyumas satu kelompok dengan yang di Tangsel. Mereka kelompok Abu Roban,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar. Abu Roban sesungguhnya sudah tewas dalam baku tembak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada awal Mei 2013. Namun anggotanya terus bergerak. Kelompok Abu Roban telah dipersenjatai dan punya kemampuan untuk menggunakan senjata. Mereka mengikuti kamp pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah. Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli mengapresiasi kesigapan Kepolisian terhadap ancaman terorisme. “Itu menunjukkan bahwa sejak awal Polri sudah jujur kepada masyarakat dengan mengatakan ada aksi terorisme yang mengancam perayaan Natal dan Tahun Baru. Pernyataan Kapolri bahwa gerak-gerik teroris telah terpantau, merupakan sikap profesional Polri dalam menjalankan tugas pengamanan dari segala bentuk ancaman terorisme,” tegas Pieter pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (2/1). Menurutnya, Kinerja Polri yang sangat baik ini akan mampu mengubah persepsi negatif yang selama ini melekat pada penegak hukum. “Pola pendekatan dengan mengedepankan kejujuran akan membuat masyarakat bersimpati. Ini saatnya Polri dekat dengan rakyat,” tambahnya. = GAM

ant/muhammad iqba

PEMULIHAN TRAUMA ANAK

Sejumlah Polwan dari Polda Metro Jaya bermain dengan anak - anak yang tinggal berdekatan dengan TKP Penggerebekan tujuh teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/1). Polwan bermain dengan anak - anak ini bertujuan untuk memulihkan rasa ketakutan pasca terjadinya baku tembak antara teroris dengan densus 88.

EVALUASI KEPEMIMPINAN ARB

Partai Golkar Jangan Jadi Sarang Koruptor JAKARTA-Ketua DPP Partai Golkar (PG) Yorrys Raweyai menyebut kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) harus dievaluasi. Pasalnya, belakangan banyak kader ‘Pohon Beringin’ yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga terkait kasus korupsi. “Kita perlu adakan evaluasi kepemimpinan era Aburizal Bakrie karena banyak yang terindikasi korupsi,” ujar Yorrys ketika dihubungi, Kamis (2/1). Sebelumnya, dua orang kader Partai Golkar, yakni Sekjen Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum PG Setya Novanto dipanggil KPK. Idrus sudah memenuhi panggilan KPK, kemarin. Namun Setya belum bisa hadir karena dikabarkan sedang berada di luar negeri. Idrus Marham selama sembilan jam diperiksa KPK. Idrus mengaku dicecar seputar mekanisme penunjukkan calon kepala daerah dari partai Golkar. Menurut Idrus, penyidik KPK tidak spesifik menanyakan soal penunjukan calon kepala daerah di mana. Pertanyaan lebih bersifat general. “Tidak spesifik di daerah mana, tadi secara umum saja,” katanya. Sebagai Sekjen partai Golkar, salah satu tugas Idrus memang mengurusi penunjukkan calon kepala daerah yang akan dijago-

kan partainya. Dia sangat paham mekanisme yang berlaku di partai beringin itu. “Semua tentang mekanisme penunjukkan itu sudah saya sampaikan,” tambah Idrus. Menurut Yorrys, era ARB sangat berbeda dengan masa ketika Jusuf Kalla memimpin. Partai sama sekali tak boleh menjadi tempat berlindung para koruptor. “Pak JK waktu itu berpesan, Partai Golkar jangan jadi tempat berlindung koruptor. Selama JK memimpin, tidak ada yang tersangkut korupsi,” tegasnya. Yorrys menegaskan pemeriksaan Idrus Marham dan Setya Novanto sebagai saksi memengaruhi citra partai. Apalagi, di tahun politik seperti saat ini. Sementara itu, kader Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari menilai pemanggilan terhadap beberapa

kader Goljar merupakan resiko politik ditahun politik 2014. “Soal diperiksa KPK itu sebagai risiko dari Parpol kalau dalam tahun politik ada kader yang dipanggil KPK. Sebab, masyarakat selalu memiliki penilaian kalau sudah dipanggil KPK pasti terseret kasus korupsi. Padahal dipanggil KPK itu belum tentu terjerat korupsi. Jadi, tidak khawatir karena sesungguhnya Golkar tetap menjadi partai anti-korupsi. Golkar mempersilakan saja kader-kader elitenya dipanggil KPK.,” tegas Hajriyanto Y Thohari pada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/1). Untuk itu Hajriyanto mengaku tidak khawatir, karena Golkar pada dasarnya menghargai langkahlangkah KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi untuk menegakkan hukum. Dan dipanggilnya Sekjen dan Bendum Golkar tersebut dinilai sebagai bagian integral dalam upaya menjelaskan sebuah kasus tersebut agar terang benderang dan terbuka pada masyarakat. “Idrus telah berbicara dengan saya sebelum memenuhi panggilan KPK. Sehari sebelum hadir saya bicara, dan dia menyatakan akan menjelaskan semua pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan KPK,” pungkasnya. = GAM


KORAN PROBOLINGGO LINTAS NUSANTARA MADURA

KORAN MADURA

EKONOMI

JUMAT 3 JANUARI 2014 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II No. 0273 | TAHUN II

55

Dana Asing Berkurang Defisit Current Account Bakal Berlanjut JAKARTA- Bank Indonesia (BI) memperkirakan penempatan dana asing ke Indonesia pada 2014 mengalami penurunan. Hal ini menjadi masalah di saat tingginya kebutuhan likuiditas dollar AS untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan. Hal tersebut seperti dikemukakan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Gedung BI Jakarta, Kamis (2/1). “Di tahun 2014, gejala yang perlu kami waspadai adalah tren perbaikan ekonomi di negara maju dan tren lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang,” tegas Agus. Kondisi tersebut, kata dia, akan mengubah pola aliran dana dari negara maju ke Indonesia. “Itu secara umum mengurangi penempatan dana di negara berkembang. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang harus menjaga fundamental ekonominya,” ucapnya. Upaya memperbaiki fundamental ekonomi tersebut, lanjut Agus, diharapkan tidak mengurangi minat asing untuk tetap menempatkan dananya di Indonesia. “Karena kita ini masih mempunyai transaksi berjalan yang defisit. Artinya, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, dana dari luar negeri masih kita

harapkan untuk membiayai ekonomi kita,” papar Agus. Dengan demikian, Agus menyebutkan, dalam menghadapi situasi global dan domestik tersebut, BI dan pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki struktur ekonomi melalui reformasi struktural. “Karena, gejala perbaikan ekonomi di negara maju masih terus akan terlihat dan itu masih terus kami waspadai,” ujarnya. Inflasi Lebih lanjut, AGus mengatakan terkendalinya inflasi di kuartal keempat tahun lalu diyakini akan berlanjut pada penurunan angka inflasi di kuartal pertama 2014. “Kalau dilihat awal tahun ini, paling tidak di kuartal pertama, inflasi akan cukup baik dalam arti dibandingkan tahun yang lalu. Tahun ini bisa dimulai dengan inflasi yang cukup terkendali,” katanya. Seperti diketahui, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Desember 2013 inflasi tercatat sebesar 0,55 persen, sehingga inflasi secara tahunan mencapai 8,38 persen. Sementara itu, inflasi komponen inti sepanjang Desember sebesar 0,45 persen, maka inflasi inti mencapai 4,98 persen (yearon-year). Lebih lanjut Agus menegaskan, BI menar-

Pedagang menyusun tumpukan buah impor ketika bongkar muat di Pasar Induk, Jakarta. Asosiasi Hortikultura Nasional mendukung pembatasan investasi asing di sektor hortikultura.

getkan inflasi di 2014 ada di kisaran 4,5 persen plus minus satu persen. Target tersebut ditetapkan BI dengan pertimbangan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Kalau tahun lalu, banyak suasana diskusi

PENGAWASAN PERBANKAN

SUKU BUNGA

JAKARTA-Fungsi pengawasan perbankan secara resmi telah beralih dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun Mantan Gubernur BI, Adrianus Mooy mengaku tugas koordinasi antara BI dan OJK akan menjadi tantangan terberat kedua otoritas di sepanjang 2014. Karena itu, tidak mudah bagi kedua institusi mencegah adanya bank berdampak sistemik. “Dengan adanya OJK, secara volume pekerjaan BI berkurang. Tetapi, beban pelaksanaan kebijakan tambah berat, karena perlu koordinasi intensif di antara kedua rumah (BI dan OJK. Jadi, tantangan BI tahun ini menjadi lebih berat,” kata Adrianus Mooy saat ditemui di Gedung BI Jakarta, Kamis (2/1). Seperti diketahui, BI resmi menyerahkan fungsi pengaturan dan pengawasan bank kepada OJK pada Selasa, 31 Desember 2013 lalu. Penyerahan fungsi pengawasan ini menjadi tanda bahwa terhitung sejak 1 Januari, fungsi tersebut sudah tidak berada lagi di tangan BI. Menurut Adrianus, kendati ke-

JAKARTA-Potensi Bank Indonesia (BI) menaikkan kembali suku bunga acuan atau BI Rate masih terbuka lebar. Soalnya, impor masih menunjukkan angka yang relatif besar bila dibandingkan dengan ekspor. Chief of Economist Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, bila tingkat inflasi tidak terkendali dan impor tidak menunjukkan penekanan yang berarti, maka bisa saja BI menaikan kembali BI Rate pada masa mendatang. “Sekarang yang dibutuhkan itu kebijakan sektor riil. Apakah implementasinya itu sudah sesuai dengan harapan atau tidak”, kata Destry, saat ditemui disela-sela silaturahmi OJK, di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Kamis, (2/1). Sebagaimana diketahui, BI Rate terus mengalami kenaikan beberapa waktu lalu. Kenaikan itu ditenggarai karena current account deficit terus terjadi. Terjadi disparitas tinggi antara ekspor dengan impor. Hal itu akhirnya membuat BI menaikkan BI Rate dengan harapan daat menekan current account deficit. Kendati impor sudah mengalami penurunan, tetapi Destry meli-

Kordinasi BI-OJK Jadi Tantangan Terberat bijakan makroprudensial ada di BI, namun bank sentral harus mengetahui secara mendetail situasi makroprudensial yang ditangani OJK. “Sehingga, koordinasi dan pertukaran informasi harus dilakukan BI secara lebih cepat dan tepat,” imbuh Adrianus. Kerjasama kedua lembaga ini, jelas dia, diharapkan bisa menciptakan sinkronisasi dalam mendesain kebijakan moneter yang bersifat makroprudensial. “Kalau ada situasi bank kurang baik, supaya koordinasi itu bisa mencegah menjadi sistemik, tentunya harus ada langkah yang menyeluruh dari BI,” tuturnya. Namun demikian, kata Adrianus, di atas kertas memang tampak mudah untuk meningkatkan koordinasi. “Kalau cuma ngomong doang, koordinasi itu memang tampak gampang. Kenyataannya, pelaksanaan koordinasi antara BI dan OJK akan sulit. Ini yang menjadi tantangan terberat, sehingga kualitas tugas BI sekarang menjadi lebih berat,” katanya. = GAM

yang membahas kenaikan harga BBM, banyak diwacanakan, sehingga, terjadi ekspektasi inflasi. Tetapi, kalau yang sekarang kami harapkan bisa lebih rendah,” papar Agus. = GAM

BI Rate Masih Berpotensi Naik Harapannya tahun ini bisa lebih stabil (suku bunga acuan). Cuman kita perlu melihat kebijakan QE (quantitative easing) sebenarnya karena itu pengaruhnya terhadap ekonomi Asean, termasuk Indonesia hat impor minyak masih relatif besar. Hal ini bisa saja mendorong perbedaan yang tinggi antara kegiatan ekspor dan impor di Tanah Air. “Itu yang perlu diperhatikan. Impor minyak tren-nya masih agak besar. Kira-kira apa langkah yang diambil terkait hal itu”, jelas Destry. Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), Thila Nadason mengatakan, untuk alasan kestabilan perekonomian Indonesia wajar bila BI menaikkan BI Rate. Meski demikian, diharapkan BI Rate tidak kem-

bali dinaikkan. Perlu memberikan keleluasaan kepada perbankan. “Harapannya tahun ini bisa lebih stabil (suku bunga acuan). Cuman kita perlu melihat kebijakan QE (quantitative easing) sebenarnya karena itu pengaruhnya terhadap ekonomi Asean, termasuk Indonesia”, kata Thila, saat ditemui di Kantor OJK, Jakarta, Kamis, (2/1). Menurut Thila, kebijakan QE akan memengaruhi keputusan yang diambil otoritas terkait di Indonesia, termasuk BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bisa saja kebijakan BI Rate akan naik kembali bila QE berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, Thila tidak menampik bahwa otoritas di Indonesia sudah mengambil berbagai kebijakan untuk mengatasi persoalan QE. Sudah ada peringatan sedari dini, sehingga industri perbankan termasuk BII sudah mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi. “Tergantung QE walau sudah berjalan secara bertahap. Semoga saja dampaknya risk tidak signifikan dan tidak ada uang keluar signifikan. Dengan itu, kita harapkan BI Rate akan stabil”, jelas Thila. = GAM


6

KORAN MADURA

EKONOMI

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

Penduduk Miskin Terus Bertambah Karena Kebijakan Pemerintah Menaikkan Harga BBM JAKARTA-Profil kemiskinan di Indonesia ternyata belum banyak berubah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2013, mencapai 28,55 juta orang (11,47%), bertambah sebanyak 0,48 juta orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang sebanyak 28,07 juta orang (11,37%). “Pertambahan jumlah penduduk miskin tahun lalu disumbangkan oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (2/1). Selama periode Maret–September 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,30juta orang (dari 10,33 juta orang pada Maret 2013 menjadi 10,63 juta orang pada September 2013). Sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 0,18 juta orang (dari 17,74 juta orang pada Maret 2013 menjadi 17,92 juta orang pada September 2013). Suryamin menyebutkan, selama periode Maret 2013–September 2013, persentase penduduk mis-

kin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami kenaikan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 sebesar 8,39%, naik menjadi 8,52% pada September 2013. Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah perdesaan meningkat dari 14,32 pada Maret 2013 menjadi 14,42% pada September 2013. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2013 tercatat sebesar 73,43%, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2013 yang sebesar 73,52%. Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe, dan bawang merah. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan di antaranya adalah biaya perumahan, listrik, pendidikan, dan bensin. Pada periode Maret 2013–September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks KeparahanKemiskinan (P2) menunjukkan peningkatan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin melebar. Maluku-Papua Terbanyak

Gantung Nasib

Seorang ibu menjaga anaknya di kolong kawasan Tomang, Jakarta, Kamis (2/1). Mereka sambil bermain ayunan.

Selain mencatat pertambahan orang miskin secara nasional pada periode Maret-September 2013 menjadi 14,47 persen secara nasional, dipaparkan pula sebaran kemiskinan tersebut berdasarkan pulau. Hasilnya, wilayah MalukuPapua menjadi wilayah dengan sebaran jumlah orang miskin paling banyak se-Indonesia. Meski secara kuantitas penduduknya tidak sebanyak pulau-pulau lain, namun di kedua kawasan Indonesia timur itu, persentase penduduk masuk kategori tidak mampu mencapai 24,81 persen. Sebaliknya, Kalimantan berhasil memperoleh keuntungan dari

populasi yang sedikit, sebagai pulau dengan sebaran penduduk miskin paling sedikit. “Kalimantan penduduk miskin hanya 6,6 persen, tapi itu karena penduduknya tidak banyak,” katanya. Di Sumatera, penduduk miskin mencakup 11,53 persen dari populasi. Berikutnya, Jawa mencapai 10,98 persen, Sulawesi 11,75 persen, dan Bali-Nusa Tenggara 14,49 persen. Tak cuma dari pertambahan jumlah penduduk miskin, dua indeks yang menggambarkan kualitas kemiskinan masyarakat Indonesia turut suram. Indeks kedalaman kemiskinan sebagai penanda kualitas kemiski-

nan meningkat, dari 1,75 pada Maret, menjadi 1,89 memasuki September 2013. Indeks Keparahan Kemiskinan, yang menggambarkan daya beli masyarakat miskin untuk keluar dari kondisinya juga memburuk. Indeksnya, dari 0,43 menjadi 0,48 persen. Alhasil, kesenjangan kaya-miskin di Indonesia masih sama seperti 2012. BPS menyebut data yang terangkum dalam koefisien gini itu masih di angka 0,41, alias terjadi kesenjangan moderat, dan pertumbuhan ekonomi belum bermanfaat positif buat masyarakat. “Data koefisien gini masih sama seperti sebelumnya,” pungkasnya. = GAM

MINYAK DAN GAS BUMI

Investasi Migas 2014 US$ 25,64 Miliar JAKARTA-Investasi hulu minyak dan gas bumi tahun 2014 ditargetkan sebesar US$ 25,64 miliar. Rinciannya, untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$ 3,84 miliar, administrasi US$ 1,6 miliar, pengembangan US$ 5,3 miliar, dan produksi sebanyak US$ 14,9 miliar. Rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain, survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 9.020 kilometer (km), seismik tiga dimensi (3D) seluas 11.633 km persegi, pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 205, pengembangan 1.364 sumur, dan kerja ulang (work over) sebanyak 932 sumur, serta perawatan sumur (well services) sebanyak 33.060. Jumlah ini sesuai pembahasan

rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS). “Naik 32 persen jika dibandingkan realisasi investasi tahun 2013 yang sebesar US$ 19,342 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, J. Widjonarko dalam keterangan tertulsnya di Jakarta, Kami (2/1). Dari realisasi investasi tahun 2013, untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$ 1,877 miliar, administrasi US$ 1,199 miliar, pengembangan US$ 4,306 miliar, dan produksi sebanyak US$ 11,96 miliar. Investasi di sektor hulu migas menunjukkan

tren meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2010, investasi tercatat US$ 11,031 miliar, 2011 naik menjadi US$ 13,986 miliar, dan meningkat lagi US$ 16,543 miliar pada 2012. “SKK Migas mendorong peningkatan investasi, khususnya pada kegiatan eksplorasi untuk penemuan cadangan baru,” katanya. Tingkatkan Produksi Dalam APBN 2014 ditargetkan lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 7.175 juta british thermal unit per hari (bBtud). Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan Negara dari penjualan migas tersebut sebanyak US$ 30,6 miliar. Target produksi mi-

gas dari pemerintah ini lebih tinggi ketimbang hasil pembahasan WP&B 2014 yang memperkirakan lifting minyak sebesar 804.000 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.853 bBtud. “Gap target produksi ini menjadi tantangan industri migas pada tahun 2014,” jelasnya. SKK Migas menyiapkan beberapa langkah untuk menyiasati tantangan yang dihadapi. Yang pertama, mengatasi masalah gangguan operasi. Upaya yang dilakukan dengan mengurangi kegagalan operasi produksi dan pengeboran untuk mendapat tambahan produksi dan fasilitasi penyelesaian masalah proyek. Kedua, mengurangi penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown).

Langkah yang dilakukan antara lain, evaluasi detail atas rencana pemeliharaan fasilitas produksi dan meningkatkan pengawasan fasilitas produksi. Kemudian, mengatasi decline rate yang tajam dengan memastikan jadwal pengeboran sumur pengembangan tepat waktu dan optimalisasi proses pengembangan. Keempat, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perijinan. Caranya, SKK Migas akan terlibat langsung dalam proses pembebasan lahan, jadwal pembebasan lahan diupayakan tepat waktu, serta mengupayakan dan mendorong terus penyelesaian Service Level Agreement (SLA) terkait perijinan. = GAM


KORAN PROBOLINGGO EKONOMI

MADURA

KORAN MADURA

Budaya

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

OPINI 77

Ziarah Keletihan Panjang Cerpen: Slamet Riyadi* Sore ini hujan tak kunjung datang. Seperti biasanya, di waktu yang sama cahaya matahari yang sama ,dan bersamaan dengan adzan maghrib biasanya hujan itu datang. Tetapi kali ini hujan benar-benar tidak datang. Sedangkan jendela kamar masih terbuka entah mengapa aku malas untuk menutupnya. amun aku tetap mecoba untuk bangkit dari tempat dudukku untuk menutup jendela itu sebelum kemarahan Ayah mengusik ketenanganku. Sampai sekarang aku masih penasaran, beliau pasti marah jikalau aku terlupa untuk menutup jendela. Hingga detik ini aku tidak tahu apa penyebabnya. Dan aku memang sengaja untuk tidak mau tahu. Itu hanya akan menambah beban pikiranku saja. Sesaat sebelum kututup jendela itu tiba-tiba Fitri muncul sambil melempar senyumnya yang ramah padaku. “Fatwa, apa aku boleh masuk ke kamarmu?” tanya Fitri seraya menatap kedua bola mataku yang cokelat. Seketika pikiranku tertuju pada masalah yang sedang menggelutiku. Hanya Fitri satusatunya sahabat yang tulus mendengar segala keluh kesah hidupku. Disaat matahari terbenam inilah waktu yang tepat untuk menceritakan penat yang menyayat hatiku. “ Emangnya kamu ngak mau sholat dulu? Kan udah adzan maghrib…” “Aku lagi tidak bisa sholat fat…” “Oke…tapi` masuk dari pintu depan ya..” Aku memang takut menjalani hari di luar atau bahkan menyimpan masa depan. Karena bagiku masa depan adalah bayang-bayang yang sangat menakutkan. Bahkan hari ini bagiku adalah ketakutan yang mencekam dan menjijikkan. Dan jikalau sudah seperti ini aku akan melayangkan imajinasi dan pikiranku jauh untuk mencari jalan keluar masalah yang diam seperti tidak ada apa apa, “dasar masalah! Gerutuku dalam hati. “ fatwa kamu harus berani membuka masalah ini pada ke-

luargamu” tegas sahabatku yang memiliki mata empat ini. “apa….? Menceritakan semuanya pada keluargaku?....” seruku sambil mengerutkan kening yang sudah basah dari tadi oleh keringat. “iya..kamu jangan terlalu larut pada ketakutan dan bayang-bayang itu fat…” kata Fitri sambil memeluknya dari samping. “ aku tidak bisa fit. Lagipula ini bukan masalah kecil ini masalah besar. Aku takut membayangkan hal yang terjadi jika Ayahku tahu masalah ini…” ucapku pasrah. “ tapi kamu harus memilih diantaranya. Sebelum semuanya terlambat. Semakin lama persoalan akan semakin rumit dan kamu tidak akan pernah mendapatkan jawabannya”. Aku membisu mendengar ucapannya yang begitu mengancam. Sejenak pikiranku yang kosong membayangkan kembali kejadian yang akan atau sedang terjadi hari ini, apakah yang bernama esok dan seterusnya. Disaat seperti ini aku lebih memilih untuk berdiam, Menikmati dunia kebisuanku. Sejenak aku merenung menepis keraguan itu. Aku bingung. perkataan Fitri mengandung kebenaran yang rumit. Aku harus menentukan pilihan yang berat . Meskipun diantara pilihan yang dilontarkannya tak satupun ada rasa yang menggoncang lidahku yang pahit ini. Namun apa daya aku harus segera memil-

ihnya. Aku tidak mau terlalu jauh hidup dalam bayang-bayang ini. Kecelakaan ini berawal dari sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Pemuda itu bernama Sahril . Disebuah perjalanan pulang dari sebuah pulau Cendrawasih, yakni Kalimantan. Saat itu ia duduk berdampingan denganku didalam sebuah kapal. Kami hanya diam. Sesekali ada tatapan yang seakan menyapaku. Dan sesekali secara tidak sengaja angin laut yang sejuk mempertemukan tatapan kami. Tiga hari tiga malam bukan waktu yang singkat dalam perjalanan. Yang paling mengherankan di hari pertama kami seperti sudah saling kenal. Di hari kedua perkenalan itu mendekati pendekatan hingga rasanya seperti sekental susu dengan aromanya yang manis. Hingga akhirnya kamipun larut pada suasana dimana tempat menjanjikan masa depan selanjutnya. Disanalah awal dari beban di jiwa ini dan sekarang aku tidak tahu asal usul pemuda itu dan entah kapan angin akan mempertemukan kami kembali. Hari-hari yang kosong tanpanya membuat semuanya akan menjadi kenyataan yang sangat pahit. Dunia selamanya akan gelap bilamana itu terjadi. Serta kerinduanku terhadap hujanpun enggan menyirami hatiku yang sudah terbakar ini. Khususnya pada keluargaku. Aku malu. Aku takut. Sangat menjijikan.

Hari-hari masih tetap sama. Memendung duka melempar bayangan-bayangan liar yang tersungkur pada nafasku. Begitu bodohnya aku, ketika aku membalas kedipan mata lelaki itu. Atau mungkin sekarang ia sedang asik menjalani hari harinya. Sedangkan aku disini digeluti ketakutan dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku harus membongkar rahasia ini. Aku tidak bisa terus menerus hidup dengan bayang bayang yang menjijikan dan menakutkan. Namun aku bingung, batinku berderu seperti ombak dan suara petir yang bertalu diantara renungan renunganku, sedangkan batin ini menghantam perang dengan akal, hingga jauh mengembara pada lamunan yang tidak selalu berpangkal pada kenyataan yang benar. Dan kini aku lebih berani memilih hidup dalam kamar saja. Menikmati kesunyian dan bayang bayang, Akupun tak sadar akan lipatan-lipatan waktu yang kujalani. Terkadang suara-suara bising keluargaku menyayat telingaku. Tanya dan tanya mereka khususkan padaku dan ketakutanku semakin mencekam oleh pertanyaan pertanyaan mereka. Aku hanya berani memilih untuk diam dan diam. Hingga akhirnya kenyataan yang akan menjawabnya. Kupandang jendela dan langit-langit kamarku seolah-olah mengajakku untuk menceritakan

beban yang selama ini menjelma. Dan kusampaikan pada jendela dan langit-langit kamar bahkan pada bantalku. Dari Segala hayalan penderitaan yang menjelma pada kenyataanku, akhirnya semuanya berubah. Menjadi damai nyaman dan tentram seperti tak ada beban bertengger di pundakku. Sekarang kesunyianku bukan lagi sekedar puisi. Yang katanya adalah hal yang paling rahasia dan menyimpan arti sunyi. Kali ini hujan benar-benar datang mencoba menawarkan ketenangan itu. Sedangkan jendela tak lagi terbuka. Serta ruang kamar yang petang dan kelam membuatku semakin asing. Aku tak mengenal diriku lagi, dan kakiku terpasung dan perut semakin membusung menyimpan sebuah rahasia yang telah terbuka atau mungkin masih tertata rapi. Akupun sudah tidak tahu. Sebab ketenangan adalah percakapan antara aku dan jendela yang mengintip hujan yang datang kali ini. Hujan tak lagi menjadi ketenangan malam ini sebab tangisan bayi menggema menjadi suarasuara bising yang begitu asing. Sedangkan jendela telah tertutup kembali dan pintu terbuka. Disana aku melihat ada wajah tidak ramah menziarahiku Dan tangisan bayi bercampur tawa tetap menggema menjadi irama pada kamar yang irama hujannya tak sampai sebab jendelannya tidak terbuka. Sedangkan kakiku yang masih kaku terpasung diantara kayu dan rantai. Aku seperti anak rusa yang kehilangan induknya, sekarat memerangi keadaan yang tak bersahabat. Kini percakapan itu terhenti untuk sekian lama yang tidak akan pernah tahu kapan ujungnya akan tiba. Hidup yang bertungku pada tangisan dan tawa. Perang antara batin dan kenyataan pahit. Atau mungkin kata penutup yang paling tepat untuk mengakhiri kalimat yang satu ini adalah Gila. Yang sama sekali bukan pilihanku bahkan kehamilan dan kelahiranku ini bukan kesengajaan yang disengaja. Kenyataan yang harus kuterima ini bernama takdir ataukah nasib yang tak berpangkal pada keadilan_kataku. “Maafkan aku….” Kututup jendela itu. Perlahan kurebahkan diri ini karena keletihan yang panjang.= *) Mahasiswa jurusan Seni Teater Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung dan mengelola kajian sastra di Denah Hujan.


8

KORAN MADURA

KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

Oleh: Suhartatik*

Puisi

Catatan Sepotong Rindu

2013... Tak ada yang berbeda Cinta itu masih ada aku temukan di serpihan lentera yang redup Mengantongi keping-keping hati yang terluka 2013... Aku sabdakan pada langit, hujan, awan, tanah, pohon, dan tulang belulang yang berserakan Aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti Akar pada pohon, seperti hujan pada kemarau Tak lebih... 2013... Aku ingin mohonkan padamu... Tuhan.... Ajari aku tentang cinta, tentang ketulusan, tentang kesetiaan dalam penantian, agar sepotong rindu ini bisa aku titipkan dalam rahim samudera, bersama buih memutih hingga memeluk senja.... Desember 2013

Cukup! Cukup kataku! Meski kau lingkup kata rancu Aku tak mau Serpihan-serpihan kudus berubah beku Desember 2013 *) Dosen Prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep

REDAKSI Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@gmail.com Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Resensi Buku

8

Konsep Pendidikan sang Pendiri Taman Siswa

2013.... Aku temukan dirimu kembali diantara reruntuhan peluh Yang dibangun dari geliat dendam cita-cita, cinta dan rindu yang berpadu 2013... Tak perduli lonceng jarak berdentang menelusup Membuka riak menembus sukma yang terpisah 13 tahun menghimpit luka, gelisah, mengemis cinta bersama airmata

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

Oleh: Noval Maliki* Nama aslinya adalah Soewardi Surjaningrat yang lahir pada hari Kamis Legi tanggal 2 Puasa 1818 atau tanggal 2 Mei 1889. Ayahnya adalah Kanjeng Pangeran Harjo Surjaningrat, putra dari Sri Paku Alam III dengan permaisuri kerabat keraton Yogyakarta. Dengan demikian, secara genealogis ia adalah seorang ningrat. kan tetapi, sosoknya dihormati oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia sehingga tercatat dalam tinta emas sejarah bangsa bukan karena gelar akademis maupun alasan genealogis tersebut, melainkan karena integritas, totalitas, loyalitas dan komitmennya untuk memerdekakan bangsa dari berbagai situasi tiranik. Buku berjudul lengkap Emong, Among, Pamong: Visi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara ini, berusaha menghadirkan gagasan dan pemikiran dari sosok pemimpin, pejuang dan pendidik sejati bangsa Indonesia yang dikenal dengan semboyan ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani tersebut dengan interpretasi penulisnya. Kepribadiannya yang rendah hati dan merakyat, membuat ia mengambil keputusan pada tanggal 23 Februari 1928 atau tepat berusia 40 tahun untuk mengganti nama dengan

yang lebih “merakyat�, yakni Ki Hadjar Dewantara. Sejak itu pula ia tidak menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Tujuannya agar ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Karena pemikiran kritisnya yang tertuang dalam surat kabar de Express Ki Hadjar harus rela menjalani hokum buang (internering) ke Pulau Bangka. Hukuman tersebut kemudian dialihkan ke negeri Belanda setelah Ki Hadjar bersama dua sahabat dekatnya dalam Tiga Serangkai; E.F.E Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo mengajukan permohonan pemindahan. (Halaman 42) Kiprah dan pengabdiannya tercatat dalam ranah politik, jurnalistik dan pendidikan. Pengalamannya yang terasah dalam ketiga ranah tersebut membuatnya semakin yakin bahwa kesadaran generasi muda Indonesia akan hak-haknya merupakan aspek yang signifikan dan mendasar bagi upaya memperjuangkan kemerdekaan. Berbekal pengalamannya yang luas tentang pendidikan, mantan anggota radikal Indische Partij itu berani mengkritisi sistem pendidikan yang dikembangkan dan dilaksanakan penjajah sebagai sistem yang tidak tepat untuk orang-orang Indonesia. Menurutnya, sistem pendidikan Belanda cenderung merugikan mentalitas, prinsip, dan identitas rakyat jajahan. Karena titik sentuh sistem pendidikan penjajah Belanda bukan demi membangun mentalitas generasi muda Indonesia untuk menyadari kodrat kemanusiaannya, tetapi demi membentuk mereka menjadi kaum elit pribumi yang menguntung-

kan bagi pihak penjajah sendiri. Bagi Ki Hadjar, sekolahsekolah bentukan pemerintah kolonial semisal HIS (Hollandsch-Inlandesch School), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), OSVIA (Opleidingscholen voor Inlansche) dan STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) tidak lebih sekedar sarana penjajah untuk mencitrakan diri sebagai pemerintah yang penuh perhatian dan peduli kepada rakyat jajahannya. (Halaman 68) Selain itu, sistem dan model pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di sekolah-sekolah penjajah Belanda tidaklah cocok untuk golongan elit bumiputera karena praksisnya mengabaikan secara sengaja apa yang menjadi ciri khas budaya Timur. Konten pelajaran-pelajaran (bacaan) yang diberikan, misalnya, baik secara implisit maupun eksplisit merupakan upaya Pemerintah Kolonial mengindoktrinasi generasi muda bumiputera secara sistematis agar mereka melupakan dan merendahkan diri dan martabat kemanusiaan dan bangsanya sendiri. Melalui program-program dan pelajaran di sekolah, Belanda berupaya mengalihkan perhatian golongan bumiputera agar tidak melakukan pemberontakan dan tidak mendirikan organisasi atau partai politik yang menentang pemerintahan penjajah. Semua anak muda yang bersekolah dibentuk sedemikian rupa mentalitasnya agar mereka sedapat mungkin tidak menjadi pemimpin pergerakan bagi kemerdekaan bangsanya, tetapi menjadi pegawai bagi kepentingan Pemerintah Kolonial. Dengan kesadaran tersebut, Ki Hadjar akhirnya berinisiatif mendirikan sekolah tandingan

dengan nama Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Sebuah sekolah yang berusaha memadukan pendidikan gaya Eropa yang modern dengan seni-seni Jawa Jawa tradisional serta mengajarkan rasa kebangsaan kepada peserta didik. Salah satu prinsip dasar yang dianut Taman Siswa dan Ki hadjar adalah bahwa tak satu golongan atau ras manusia pun di planet bumi ini yang pantas dihina, direndahkan dan dijajah oleh golongan atau ras lainnya. Prinsip tersebut termanifestasikan melaui pendidikan dan pengajaran yang humanis-nasionalis dan merangkul semua golongan. (Halaman 74)= *) Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tinggal di Cirebon.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

= WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

LINTAS JATIM

JUMAT 3 JANUARI 2014 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II No. 0273 | TAHUN II

99

Kejati Pastikan Sugik Dieksekusi SURABAYA - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk mengeksekusi satu terpidana mati Sugianto alias Sugik, napi kasus pembunuhan. Renacana eksekusi bakal ditentukan bulan ini. Kepala Kejati Jatim Arminsyah mengatakan rencana eksekusi Sugik sudah disiapkan tahun 2013 lalu. Namun, awal tahun 2014 ini Sugik terlebih dulu akan ditanya apakah akan mengajukan grasi atau tidak sebelum dieksekusi. “Kalau tidak kami akan minta dia membuat surat pernyataan tidak mengajukan grasi, jika surat pernyataan sudah dibuat, maka eksekusi

mati terhadap Sugik sudah bisa dilaksanakan,” ujarnya. Anggaran untuk mengeksekusi Sugik juga sudah dipegang Kejati, yakni Rp 200 juta. Karena ditunda, anggaran dikembalikan lagi ke kas negara dan akan diajukan lagi tahun 2014. Sugik adalah satu di antara 10 terpidana mati se-Indonesia yang sedianya dieksekusi tahun 2013 kemarin.

terpidana mati Sugianto alias Sugik, adalah terpidana kasus pembunuhan Sukardjo, istri dan anaknya. Sementara itu, untuk Jatim sendiri ada delapan terpidana mati yang tersebar di beberapa Kejaksaan Negeri (Kejari) di Jatim. Cuma, satu terpidana mati Peninjauan Kembali (PK)nya dikabulkan MA sehingga hukumannya berubah menjadi 15 tahun penjara. Dia adalah Hanky Gunawan, gembong narkoba asal Surabaya. Tujuh terpidana mati lainnya masih belum dieksekusi, diberi kesempatan waktu untuk mengajukan grasi (pengampunan) ke Presiden

atau PK ke MA. “Karena ini menyangkut urusan nyawa, kejaksaan tidak mau gegabah melakukan eksekusi. Kami masih memberi kesempatan terpidana untuk mengajukan grasi,” kata Arminsyah. Tujuh terpidana mati di Jatim yang menunggu eksekusi adalah Raheem Agbaje Salami, pria asal Spanyol divonis mati karena menyelundupkan heroin melalui Bandara Juanda pada tahun 1999 lalu (Kejari Surabaya). Sugianto alias Sugik terpidana kasus pembunuhan Sukardjo, istri dan anaknya (Kejari Surabaya), Aris

Setiawan divonis mati karena terbukti membunuh Budi Santoso, Indriani Wono, Chong Lie Chen, LingLing, dan Wen Shu asal Surabaya (Kejari Perak), Miarto bin Paimin dan Misnari bin Margelap (Kejari Probolinggo), Nur Hasan Yogi Mahendra bin H Abdul Choni Nurhasan Yogi yang merupakan terpidana pembunuhan berantai asal Lamongan pada tahun 2002-2005 (Kejari Lamongan), dan Edi Sunaryo bin Suparji Edi Sunaryo terpidana mati karena tersangkut kasus pembunuhan berencana asal Tulungagung (Kejari Tulungagung). = DODI BASHORI


10

KORAN MADURA

LINTAS JATIM

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

Pelaksanaan BPJS Belum Maksimal SURABAYA - Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan di Jawa Timur dianggap belum mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Jawa Timur, Jamaludin mengatakan selama dua hari pelaksanaan BPJS sejak 1 Januari 2013, pelaksanaannya masih amburadul, Kamis (2/1). "Bahkan kantornya yang ada di RSU Dr Soetomo saya lihat masih tutup, belum menjalankan operasional BPJS," ujar Jamaludin pada wartawan. Hingga saat ini pemerintah juga belum membentuk gugus tugas yang secara khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas melakukan pengawasan. KAJS juga mencatat bahwa hingga saat ini, infrastruktur BPJS kesehatan di Jawa Timur juga masih minim. Di daerah ring I misalnya, ternyata hanya ada tiga kantor BPJS dan belum ada titik simpul pelayanan untuk proses pendaftaran. Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan juga masih sangat minim dan belum beroperasi selama 24 jam. "Kartu BPJS hingga saat ini juga belum dibagikan sehingga pasien masih menggunakan kartu jaminan pemeliharaan kesehatan," ujarnya. Tidak hanya itu, KAJS Jawa Timur memperkirakan sebanyak 4.343.409 pekerja atau buruh di Jawa Timur belum tercover jaminan kesehatan BPJS. Data yang dimiliki KAJS menunjukkan dari 5,265,778 pekerja atau buruh formal yang bekerja di sekitar 32.487 perusahaan ternyata hanya 922.369 pekerja atau buruh yang bekerja di 3124 peru-

sahaan terlindungi program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek. "Padahal BPJS ini kelanjutan dari Jamsostek, sehingga kami memperkirakan sekitar 82 persen buruh di Jatim belum tercover BPJS, karena mereka ini sejak awal belum tercover Jamsostek," kata Jamaluddin, Tak hanya buruh, mayoritas masyarakat miskin serta kelompok marjinal lainnya diperkirakan juga belum tercover. Mereka ini, kata Jamal, hingga saat ini belum tedata akibat buruknya sistem pendataan penduduk serta belum terintegrasinya Jamkesda ke dalam BPJS. Bahkan, KAJS, mengklaim jumlah masyarakat miskin dan buruh di Jawa Timur yang belum tercover BPJS mencapai 13.341.538 juta jiwa. Angka ini merupakan gabungan dari buruh yang belum tercover Jamsostek, serta masyarakat yang belum masuk ke Jamkesda dan Jamkesmas. Peserta Jamkesmas di Jawa Timur saat ini hanya 14.001.871 jiwa dan peserta Jamkesda sekitar 2 Jutaan. Artinya, jika dijumlahkan maka akan ada 8.998.129 juta jiwa atau 36 persen penduduk dari total jumlah penduduk yang mencapai 38 juta yang belum tercover skema BPJS Kesehatan. = DODI BASHORI

RUSAK PARAH

ddy/koran madura

Kondisi Honda Jazz rusak parah pasca tertabrak Kereta Api di perlintasan KA tanpa palang pintu Tanggulangin Sidoarjo, Kamis (2/1).

KECELAKAAN KERETA API

Perlintasan Nyaris Makan Korban SURABAYA – Perlintasan kereta api tanpa palang pintu nyaris kembali memakan korban. Kali ini menimpa sebuah mobil Honda Jazz silver nopol W 620 XT yang ringsek bagian depannya setelah tertabrak KA Penataran jurusan Blitar – Surabaya di Tanggulangin Sidoarjo, Kamis (2/1) sekitar pukul 09.15 WIB. Pengemudi mobil sekaligus saksi mata, Wakhid (49) mengaku tidak melihat ada kereta hendak melintas, "Spontan saya menghentikan kendaraan saya. Tapi tetap saja ada benturan dengan kereta api. Saya kaget sekali," ungkap Wakhid kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (2/1/2013). Korban berencana mengunjungi saudaranya di Desa Ketapang Sidoarjo, untuk pamit melakukan umroh Juni 2014 mendatang. Namun saat melalui perlintasan kereta

tanpa palang pintu di jalur alternatif Kali Tengah Tanggulangin, dirinya kaget dan menghentikan kendaraan secara mendadak saat mengetahui ada kereta lewat. Wakhid tidak mengalami lukaluka dalam kejadian ini. Sedangkan KA Penataran dengan lokomotif bernomor CC 203388 yang dimasinisi Jasad kembali melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. “Mobil saya rusak parah, tapi tidak apa-apa, yang penting saya selamat,” ujarnya dengan wajah masih menyisakan ketakutan. Sementara itu, warga yang melihat langsung membantu korban dan mengevakuasinya. Kini mobil nahas tersebut sudah dibawa ke bengkel pemiliknya. Kapolsek Tanggulangin, Kompol Andi S, mengatakan akan mengupayakan palang pintu perlintasan.

Pihaknya akan berusaha berkoordinasi dengan PT KAI. "Kedepan pihak kepolisian akan mengupayakan kerjasama dengan PT KAI untuk palang pintu perlintasan alternatif kali tengah ini agar tidak terulang lagi kejadian serupa," tandas Andi. Dari informasi yang dihimpun, palang pintu tanpa perlintasan tersebut biasanya dijaga polisi cepek. Ia yang bertugas memperingatkan jika ada kereta yang akan lewat. Namun entah mengapa, hari ini polisi cepek tersebut tidak ada. Seperti diketahui, publik dibuat tercengang oleh kecelakaan yang diakibatkan perlintasan kereta tanpa palang pintu di Bintaro Jakarta 9 desember 2013. Dalam laka tersebut, KRL menabrak truk tangki hingga terbakar. Akibatnya 86 orang terluka dan 7 tewas. = DODI BASHORI

PENGADILAN

Sidang Perdana Rektor Untag Digelar 7 Januari SURABAYA - Sidang perdana gugatan Dekan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Nono Soepriyadi terhadap Rektor “Diktator” akan digelar pada Selasa 7 Januari 2014 mendatang. Melalui kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, SH menggugat Rektor karena menganggap kebijakan Rektor sangat otoriter. Gugatan Nono sendiri didaftarkan pada 29 Nopember 2013 lalu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dengan nomor perkara 225/G/2013/PTUN.SBY.

"Sudah dijadwalkan pada 7 Januari mendatang dan sidang digelar terbuka," ujar Fachmi, Kamis (2/1). Pengacara kondang tersebut menambahkan, gugatan ini diajukan untuk memperjuangakan hak dan kebenaran serta mencari keadilan atas tindakan sewenangwenang yang dilakukan Rektor. Dijelaskan Fachmi, gugatan ini bermula terpilihnya Nono Soepriyadi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Untag periode 2013 - 2017 dengan proses pemilihan secara demokratis pada tanggal 8 November 2013. Na-

Fahmi Bachmid, SH Kuasa Hukum

mun setelah Nono Soepriyadi terpilih dengan mendapatkan 84 suara justru Rektor menunjuk dan mengngakat Dr. Sigit Sardjono sebagai Dekan, padahal pada saat proses pemilihan Sigit menyatakan mundur. "Akibat perbuatan Rektor yg mengingkari proses demokrasi dan hak pemegang suara, maka pak Nono menunjuk saya selaku kuasa hukumnya untuk mencari Keadilan dan Kebenaran serta memperjuangkan hak hak nya selaku Dekan terpilih yg dipilih secara Demokratis," tegas Fachmi.

Pengacara sejumlah artis tersebut menambahkan, Rektor harusnya menghormati pilihan pemegang suara dan pilihan yg dilakukan secara demokratis, bukan jamannya lagi bertindak sewenang wenang karena merasa berkuasa. "Untuk itu saya bersedia membela dekan terpilih demi tegakknya demokrasi di Untag serta kedaulatan pemegang suara," tukas Advokad pasangan Karsa saat pilkada Jatim 2013 ini. = DODI BASHORI


KORAN MADURA

LINTAS JATIM

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

11

Bencana Alam Mengancam Jatim SURABAYA – Tahun 2014, bencana banjir dan tanah longsor masih menjadi ancaman bagi Provinsi Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, terdapat 212 desa/kelurahan yang dipetakan menjadi daerah rawan bencana. Jenis bencana yang mengancam itu diantaranya banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. “Sepanjang pembebasan lahan yang akan dibuat waduk disekitar Bengawan Solo dan Kali Lamong masih mengalami kendala maka ancaman banjir masih tinggi,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim ditemui di kantornya, Kamis (2/1). Menurut Sudarmawan, intensitas hujan pada Januari-Februari 2014 diperkirakan tinggi. Hal itu memungkinkan terjadi hujan ekstrem. Banjir dan tanah longsor kembali menjadi ancaman warga. “Curah hujan masih tinggi mencapai 400 ml. Penggundulan hutan juga menyebabkan Januari dan Februari mendatang diperkirakan puncak hujan,” ujar Sudarmawan sambil menunjukkan beberapa data dampak banjir di Jatim. Pada awal tahun, menurut Sudarmawan, banjir dan tanah longsor menghantui 9 kabupaten/kota. Daerah tersebut seperti halnya Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Tuban, Pasuruan, Lumajang, Jember, Lamongan, dan Sampang, Madura yang dipetakan rawan terkena banjir. Adapun untuk bencana longsor, rawan terjadi di Blitar. Lebih lanjut, Sudarmawan menyebutkan, banjir yang terjadi di beberapa daerah dikarenakan memang pengelolaan sungai masih belum optimal, meski mitigasi bencana juga dan infrastruktur sudah ber-

TUNJUK KETINGGIAN AIR

ara/koran madura

Kepala Pelaksana BPBD Prov. Jatim, Sudarmawan menunjukkan ketinggian air di DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo di Bojonegoro,Tuban, Lamongan dan Gresik.

jalan. Dia mencontohkan, kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik pada 2013 lalu, dipicu sungai yang meluap sehingga tanggulnya jebol. “Hal ini karena pengendalian air di sungai tersebut kurang optimal,” ujarnya. Menurut dia, apabila tidak dilakukan antisipasi pembebasan lahan, pengerukan sungai, peninggian tanggul dan pembuatan saluran, maka ancaman banjir menjadi tak terelakkan. “Bencana banjir ini merupakan multi sektor, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum, Balai Besar Bengawan Solo, BPBD Provinsi dan kabupaten/kota, serta dinas terkait lainnya. Karena Gubernur minta

jangan membatasi kewenangan aset atau harus ada intervensi,” tegasnya. Selain banjir dan tanah longsor, ancaman banjir lahar dingin juga masih menghantui masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru. Khususnya, mereka yang berdomisili tak jauh dari bantaran sungai yang berhulu di Gunung Semeru. Ancaman itu bisa saja terjadi saat curah hujan tinggi di kawasan tersebut. Sebab, menurut Sudarmawan, hingga saat ini masih terdapat material yang mengalir melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Besok Bang, Besuk Sat, Besuk Kembar, Besuk Kobokan yang mengalir mela-

lui Sungai Mujur, Sungai Rejali, dan Sungai Glidik. "Kami selalu mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai yang dilalui lahar dingin Semeru untuk tetap waspada, apabila hujan deras turun di puncak Semeru atau wilayah setempat," tuturnya. Data di BPBD mencatat sebanyak enam kecamatan yang berada di lereng Gunung Semeru masuk zona merah bahaya Semeru dan merupakan daerah yang harus waspada terhadap ancaman lahar dingin Semeru yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian, dan Pronojiwo. Untuk menghadapi ancaman itu, lanjut dia, langkah yang dilaku-

kan diantaranya koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, pengadaan logistik. “Kami mengirimkan terpal, kasur gulung, sandang siap saji, selimut, pompa air, genset, ht dan lainnya, khususnya bagi daerah-daerah tinggi ancamannya,” paparnya. Sudarmawan menambahkan, sejumlah personel BPBD di kabupaten/kota juga diminta untuk terus siaga. Adapun himbauan kepada warga, agar secara dini mau menyelamatkan diri bila daerahnya terjadi tanda-tanda bencana. “Antisipasi bencana tidak semata dilakukan oleh pemerintah, semua pihak harus terlibat,” harapnya. = G ARMADIANTO SEMERU

TAHUN POLITIK

Indonesia Harus Tetap Aman bagi Turis SURABAYA – Menurut data UNWTO setiap tahun sepanjang 20102020 tingkat ketibaan turis dunia naik rata-rata 3,8%. Jumlah pertambahan populasi dunia semakin tahun semakin meningkat, naiknya taraf hidup ekonomi masyarakat dunia, dari yang menempati posisi bawah kemudian menempati posisi tengah, dan yang tengah menempati yang atas, memungkinkan mereka untuk memiliki cadangan keuangan untuk bepergian ke luar negeri. Kemajuan sektor pariwisata,

seperti dikatakan Ketua Komite Industri Berbasis Budaya, Kadin Indonesia, Kristina Nataningdita, secara langsung meningkatkan kekuatan ekonomi rakyat Indonesia di daerah-daerah tujuan wisata. “Mereka dapat menyibukkan diri dengan melayani para turis, berjualan kerajinan tangan bernuansa Indonesia dan menjadi pendamping perjalanan turis,” jelas Kristina dalam rilis yang diterima Koran Madura, Kamis (2/1) Upaya lain yang harus dilaku-

kan pemerintah, kata Kristina, di antaranya yaitu dengan memberikan pembangunan infrastruktur, meningkatkan keamanan nasional, menambah budget promosi dan melakukan pelatihan-pelatihan bahasa bagi masyarakat yang melakukan kontak langsung dengan turis, seperti pedagang, dan karyawan transportasi. “Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah itu akan membuat turis asing merasa nyaman, dan jumlah turis yang datang akan terus bertambah, bila itu terjadi maka ke-

untungan akan langsung dirasanan rakyat. Jangan hanya korupsi saja yang di urusi,” tambahnya. “Kita terus mengusahakan, seperti kemarin Pak Jokowi sudah mengeluarkan Pergub agar seluruh mall dan hotel yang ada di Jakarta menggunakan nuansa ke-Indonesiaan, dan kita sedang dalam proses mengajukan usul kepada Menteri Pendidikan agar menambah kurikulum tentang kebudayaan Indonesia dengan kegiatan ekstrakurikuler wajib, seperti tarian daerah dan kemampuan budaya Indonesia

yang lain kepada siswanya,” ujar Kristina, Kamis (02/01). Kristina berharap, pada tahun 2014 mendatang, turis akan tetap berdatangan walau Indonesia sedang dalam tahun politik yang memungkinkan terjadinya konflik. Menurutnya, Indonesia seharusnya dapat dengan jeli melihat potensi besar sektor pariwisata. “Indonesia harus terus meningkatkan upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai magnet bagi turis mancanegara,” harapnya. = G ARMADIANTO SEMERU


12

KORAN MADURA

LINTAS JATIM

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

12 Misi Pembangunan Jatim 2014-2019 SURABAYA - Hari pertama masuk kerja di tahun 2014, Gubernur Jawa Timur Soekarwo kemarin mengadakan rapat internal untuk memaparkan 12 misi utama dalam menyukseskan visi, misi dan program pembangunan Jatim Tahun 2014-2019 yang diikuti oleh Sekdaprov, para asisten Sekdaprov, dan seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemprov Jatim di Gedung Kantor Gubernur Jatim. Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, pemprov akan memprioritaskan perluasan lapangan kerja dengan skala prioritasnya adalah pengembangan dan pemberdayaan agroindustri yang berbasis industri kerakyatan atau memanfaatkan hasil pertanian dan tenaga kerja lokal. “Mengapa kita memilih agro? Karena potensinya sangat bagus, pasarnya luas dan sebagian besar UMKM kita adalah di agro” katanya. Selain itu, pemprov akan meningkatkan kapasitas dan daya saing

RPJMD

han/koran madura

Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat memimpin rapat terbatas untuk membahas RPJMD di gedung Setda Jl. Pahlawan Surabaya, Kamis (2/1).

UMKM/koperasi dengan cara penguatan skill (keterampilan) SDM, akses permodalan, dan manajemen keuangan dan pemasaran. “UMKM kita sangat kuat dan menjadi penentu ekonomi di Jatim. Oleh sebab itu kita harus menyiapkan UMKM sebaik mungkin untuk menghadapi AFTA” ujarnya. Penguatan ekonomi perempuan, dengan cara meningkatkan dan memperluas jaringan usaha dan

akses permodalan melalui pengembangan dan penguatan koperasi wanita (kopwan) menjadi skala prioritas pemprov kedepan dengan target pengembangan dan penguatan kopwan di 8.506 desa dan hibah awal Rp. 25 juta serta tambahan modal usaha bagi 4.000 kopwan berprestasi. Pembangunan kopwan bertujuan untuk membangun perempuan agar semakin produktif sehingga dapat meningkatkan derajat

dan taraf hidup perempuan. Selain itu, hal ini untuk mencegah feminisasi kemiskinan yang biasanya terjadi pada wanita single parent. Berdasarkan data PPLS 2011, dari 1.230.042 Rumah Tangga, sebanyak 152.343 atau 12,4 persen kepala RT nya adalah perempuan. Kemudian pemprov juga akan konsen untuk mengembangkan wajib belajar 12 Tahun dan meningkatkan rasio jumlah SMK : SMA seban-

yak 70 : 30. Menurut Pakde Karwo, aksesibilitas kesehatan juga akan menjadi fokus utamea dengan 3 target pencapaian, Jatim bebas pasung, meningkatkan perluasan pelayanan Polindes menjadi Ponkesdes, dan penguatan dan pengembangan Taman Posyandu. “Dalam satu desa/kelurahan harus ada minimal satu Taman Posyandu” tegasnya. Misi utama lainnya adalah pembangunan infrastruktur, lingkungan hidup, reformasi birokrasi dan pelayanan publik, kesalehan sosial, dan keamanan dan ketertiban supremasi hukum dan HAM. Kedua belas misi tersebut terangkum dalam Tiga Strategi Pokok Pemprov Jatim, yaitu Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat, inklusif & partisipatoris, pro-poor growth, dan pengarustamaan gender. “Muaranya adalah mampu mewujudkan Visi “Terwujudnya Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri & Berdaya Saing” serta Misi “Makin Mandiri Sejahtera bersawa Wong Cilik” “ pungkasnya. Senada dengan Pakde Karwo, Guru Besar Unair, Prof. Hotman Siahaan mengatakan bahwa pelatihan keterampilan dan manajemen pemasaran bagi UMKM sangat diperlukan. Sebab sejumlah UMKM di pedesaan hanya mampu menjual produknya di pasar setempat. Padahal pada era AFTA 2015, produkproduk asing akan menyerbu Indonesia. = E HANA DIMAN

CALON PRESIDEN

Pengamat Politik: Elite Politik dan Publik Inginkan Jokowi SURABAYA - PDI Perjuangan tampaknya harus mendengarkan aspirasi pihak luar yang meminta agar partai berlambang banteng moncong putih tersebut mengusung Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sebagai calon presiden. Jika itu terjadi, PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang pemilu, baik legislatif maupun presiden. Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, kepada Koran Madura, Kamis (2/1) mengatakan, desakan agar Jokowi menjadi calon presiden sangat kuat, tidak hanya dari elite politik tetapi juga rakyat Indonesia. "Sekarang di antara para elite politik dan publik menginginkan dia (Jokowi). Karena itu, beliau

sangat layak untuk maju sebagai calon," kata Airlangga. Untuk bisa tampil sebagai calon presiden, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri harus bersikap arif dan bijaksana. Mega harus memberi ruang pada kader-kader terbaiknya maju sebagai pasangan capres dan cawapres. "Apabila hal ini berlangsung maka PDIP akan tampil menjadi pemenang pileg dan pilpres selanjutnya Mega juga memberikan catatan positif pada chapter terakhir dari kehidupan politiknya dan beliau adalah tokoh yg menjalankan regenerasi politik ketika yang lain masih ingin maju," tandasnya. Menurut Airlangga, tampilnya Jokowi di panggung politik nasional dalam pengertian bahwa 2014 adalah momen regenerasi politik, dan mantan walikota Solo ini adalah kader yang merepresentasikan proses regenerasi politik.

han/koran madura

Airlangga Pribadi Pengamat Politik

Lalu siapa yang "dikawinkan" dengan Jokowi sehingga bisa memenangkan pertarungan untuk memimpin negeri ini? Masih menurut Airlangga, PDI Perjuangan tidak kekurangan kader potensial. Walikota Surabaya, Tri Risma Harini yang namanya juga mendunia, dinilainya sangat cocok untuk berduet dengan Jokowi. Berdasarkan survey yang dilakukan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dari penilaian 61 pakar yang dipaparkan ke publik beberapa waktu lalu, Risma didapuk masyarakat sebagai salah satu penantang terberat Jokowi bila maju sebagai calon presiden. Walikota perempuan di Surabaya tersebut mendapat 7,38 poin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama 7,28 poin, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan 7,04 poin, CEO Trans Corp Chairul Tanjung 6,43 poin, dan Ketua Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) Abraham Samad 6,42 poin. Mereka dianggap potensial menjadi capres maupun cawapres pada 2014. Dari sisi kepemimpinan, Tri Rismaharini mendapat skor tertinggi sebesar 7,37 poin. Kemudian Basuki atau yang akrab disapa Ahok memperoleh 7,03 poin, Anies sebesar 6,7 poin, Chairul 6,63 poin, dan Abraham 6,03 poin. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma juga unggul dari sisi integritas moral yaitu 7,91 poin. Disusul Basuki 7,79 poin, Abraham 6,98 poin, Anies 6,97 poin, dan Chairul 5,65 poin. Sementara itu, dari sisi penampilan, para pakar memberi skor tertinggi pada Anies yaitu 7,63 poin. Setelah itu ada Basuki dengan 7,04 poin, Risma 6,74 poin, Chairul 6,66 poin, dan Abraham 6,36 poin. " PDI P harus berani mengawinkan Jokowi dan Risma. Karena kedua tokoh ini memiliki reputasi yang luar biasa," pungkas Airlangga. = E HANA DIMAN


KORAN PROBOLINGGO

KORAN MADURA

PROBOLINGGO

MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II No. 0273 | TAHUN II

13 13

Pencegahan HIV/AIDS Harus Sinergi Peran Keluarga Punya Arti Penting PROBOLINGGO - Tingginya angka penyebaran virus HIV/ AIDS di masyarakat perlu untuk diatasi bersama, termasuk pentingnya peran keluarga dalam memerangi ganasnya virus tersebut. Menurut Kepala Penanggulangan AIDS Kabupaten Probolinggo, Ismail Panji, mengatakan virus HIV AIDS sudah mulai merasuk kesemua kalangan di Indonesia, khususnya wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk mengantisipasi penelusurannya, perlua adanya kerjasama dari semua elemen masyarakat. “Insyaallah, tingginya angka HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo bisa ditekan, kalau ada sinergitas antara pemerintah dan Masyarakat, utamanya peran kelauarga,” katanya kepada wartawan, Kamis, (2/1). Menurutnya, status keluarga memilki peranan penting untuk menjaga anak-anaknya dalam menjalin sebuah pergaulan. Karena pergaulan saat ini, sudah terbilang sangat bebas. Bahkan, adanya sebuah perkembangan zaman termasuk canggihnya teknologi. “Teknologi memiliki hal yang bersifat negatif. Namun masyarakat jika bisa mengarahkan keluarganya termasuk anaknnya, maka pergaulannya bisa terkontrol dengan baik,” tegas Ismail Panji. Selain itu peran pemerintah, lanjut Ismail Panji, dinilai penting dalam memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat

tentang jahatnya virus HIV/AIDS. Virus tersebut, justru akan mematikan dirinya. Apalagi penyakit ini akan membunuh semau sel-sel dalam tubuh manusia. Bahkan, menularnya HIV/AIDS bisa melalui dari berbagai media termasuk dari kantak ganti pasangan yang berhubungan lain jenis. Adapula yang melaluli jarum suntik dan obat-obatan terlarang, termasuk sejenis narkoba. “Ini perlu untuk diperhatikan masyarakat, agar bisa mengantisipasi penularan virus tersebut,”tandas pria yang mengaku juga dosen ini. Menyikapi hal itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Proboilinggo, dr.Dyah Kuncarawati membenarkan tingginya angka pengidap penyakit HIV/AIS di Kabupaten Probolinggo. Dari data Dinkes sejak tahun 2000- Desember 2013 jumlahnya mencapai 604 orang dengan perincian 418 orang yang masih hidup dan176 orang telah meningal dunia.“75 persen dari jenis kelamin perempuan sedangkan yang 25 persennya dari golongan kaum laki-laki, ”pungkasnya. = FUD

EKSOTIK

fud/koran madura

Sejumlah pengunjung saat berlibur di Gunung Bromo yang tampak eksotik sehingga banyak wisatawan asing tertarik mengunjunginya.

LIBUR TAHUN

Pengunjung Bromo Melonjak Drastis PROBOLINGGO – Menjadi hal yang wajar jika memasuki hari libur dan malam pergantian tahun baru obyek wisata Gunung Bromo di padati oleh para wisatawan. Kenaikan jumlah pengunjung ini sudah mulai beberapa hari yang lalu saat liburan Hari Natal. Sejumlah penginapan dan hotel pun sudah mulai di booking sejak Rabu (1/1) menjadi puncak kunjungan wisatawan. Tahun Baru 2014, pengunjung Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo melonjak drastis dibanding tahun baru 2013. Melonjaknya pengunjung berasal dari wisatawan lokal dan asing. “Puncak pengunjung di perkirakan akan terus melonjak ke Gunung

Bromo. Prediksi kami, pengunjung ke Gunung Bromo ini bisa di perkirakan lebih 20 ribu pengunjung,"ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Dody Nurbaskoro, Kamis (2/1). Dody Nurbaskoro mengakui pengunjung Gunung Bromo untuk saat ini mengalami lonjakan melewati jalur Probolinggo. Data dari petugas informasi dan penjaga loket Gunung Bromo pengunjung sudah melebihi 10 ribu orang wisatawan lokal maupun asing.“Sampai saat ini tercatat, ada 10. 061 pengunjung ke wisata Gunung Bromo,”tandasnya. Sementara itu, lonjakan pengunjung membuat hotel dan Home Stay penuh di sewa oleh pengun-

jung dari wisatawan lokal maupun asing. Bahkan, rumah warga Suku Tengger tak luput dari incaran wisatawan untuk menyewa rumahnya. "Rumah warga banyak disewa pengunjung mas. Karena, hotelhotel dan tempat penginapan lain sudah penuh,"kata Supoyo, Kepala Suku Tengger. Salah satu wisatawan asal Jogjakarta, Zulkarnain, mengaku sengaja berlibur ke Gunung Bromo untuk menikmati suasana di gunung erupsi pada tahun 2010 itu. "Saya lebih memilih tahun baruan di Gunung Bromo. Pemandangannya cukup eksotik dan sejuk, dan baik untuk kesehatan,”ungkapnya. = FUD

PERNAK PERNIK TAHUN BARU

Omzet Turun, Pedagang Trompet Mengeluh PROBOLINGGO - Penyambutan tahun baru 2014 sedikit berbeda dengan tahun kemarin. Pasalnya banyak warga yang enggan membeli trompet, membuat pedagang trompet sedikit kesal karena tidak mendapatkan keuntungan yang berlipat. Seperti yang diungkapkan, Jumadi (40) penjual trompet musiman di Probolinggo. Ia mengatakan omzet penjualan trompet dalam menyambut tahun baru ini sedikit kurang beruntung. “Pembeli tidak seramai tahun

kemarin, Mas. Sehingga saya harus memikul kerugian yang sangat banyak,” terangnya kepada wartawan, Kamis (2/1). Menurutnya, dalam penjulan tahun baru ini trompet yang dijualnya masih banyak tersisa

sesudah pelaksanaan tahun baru. Sementara untuk penjualan tahun kemarin, trompet miliknya yang dijual sudah laris, dan tidak meninggalkan sisa sama sekali. “Buktinnya penjualan trompet sampai sekarang masih belum laku 50 persen,” ucap Jumadi. Ketika ditanya persoalan sulitnya pemasaran trompet tahun ini, Jumadi, mengaku sulitnya penjualan dikarenakan banyak saingan dari penjual trompet. Selain itu, banyak warga yang enggan untuk melakukan penyambutan

tahun baru karena hujan yang terus menerus. “Secara otomatis penjualan tromper sangat menurun. Biasanya saya mendapatkan omzet sampai dengan Rp 2 juta-Rp 3 Juta, Tetapi, saya sekarang hanya mendapatkan omset sebesar 50 oersen dari tahun kemarin yakni berkisar Rp 1 juta –Rp 1,5 juta saja,”tandas pria dengan dua anak ini. Senada dengan Ahmadi (32). Terompet yang dijual pada tahun baru 2014 ini, kurang men-

gahasilan. Karena kebanyakan warga menyambut datangnya tahu baru, hanya melaksanakan di rumahnya saja.“Banyak anakanak mereka tidak bisa membeli trompet pada malam tahun baru,” jelasnya. Dengan banyaknya sisa jualan trompet, lanjut dia, harus mengambil resiko. Karena dagangannya bukan sistem setoran yang dipakainya.”Saya menjual trompet ini dengan cara membeli kepada para pengerajin,”pungkas Ahmadi. = FUD


14

KORAN MADURA

PROBOLINGGO

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

Di TKP Tongas Akan Dibangun Monumen PROBOLINGGO- Masih ingat dengan insiden kecelakaan di jalan raya Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu? Dalam insiden itu sebanyak 18 orang meninggal dunia.

AKBP. Iwan Setiawan

Kapolres Probolinggo Kota

Insiden yang cukup menghebohkan tersebut, membuat Kapolresta Probolinggo, AKBP Iwan Setiawan berencana akan membangun sebuah monument dan melakukan pemasangan baliho tentang antisipasi kecelakaan. “Rencananya kita akan membangun sebuah monument disana,” katanya kepada wartawan, Kamis (2/1). Selain membangun sebuah monument, pihaknya juga akan melakukan pemasangan baliho besar-besaran untuk mengingatkan kepada masyarakat agar tertib berlalu-lintas. Sayangnya, AKBP Iwan tidak menjelaskan kapan pembangunan monument itu akan dilakukan. Diketahui sebelumnya, peristiwa kecelakaan antara pick-up yang memuat penumpang sebanyak 31 orang itu mengalami kecelakaan dengan sebuah truk. Dalam insiden tersebut sebanyak 18 orang meninggal dunia. Para korban yang tewas dalam insiden itu mayoritas berasal dari warga desa Jangur, Sumurmati dan Mentor, Kecamatan Sumberasih. Bahkan, akibat insiden tersebut, hingga saat ini kondisi rumah korban masih terlihat berduka. Para pelayatpun sampai sekarang masih berdatangan. = UGI

PENTINGNYA DOKUMEN SEJARAH

Arsip Janji Beri Imbalan PROBOLINGGO – Minimnya dokumen sejarah penting yang banyak tidak terarsipkan, membuat kantor Arsip Kabupaten Probolinggo mengambil langkah. Salah satunya dengan mengadakan program “Masyarakat Peduli Arsip”. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Arsip setempat, Dwi Hartono kepada wartawan, Kamis (2/1). “Program itu sudah kita ajukan ke Sekdakab. Rencananya tahun ini akan dilaksanakan,” tandasnya. Menurut dia, dengan adanya program tersebut, warga bisa mengajukan data-data sejarah yang berkaitan dengan Kabupaten Probolinggo. Misalnya, dengan menyetor foto-foto kuno tentang daerah Kabupaten Probolinggo. “Foto-foto kuno itu tentu saja yang mempunyai nilai tentang sejarah Kabupaten Probolinggo dan

tidak pernah diarsipkan,” katanya. Program Masyarakat Peduli Arsip tersebut perlu dilakukan, karena hal itu sangat penting dilakukan. Apalagi, kata Dwi Hartono, masih banyak sejarah yang ada di Kabupaten Probolinggo yang tidak masuk dokumen Pemkab. “Nah dengan adanya program ini, kita berharap masyarakat bisa peduli,” timpal mantan Kabag Umum Pemkab Probolinggo itu. Dia menjelaskan, dasar pelaksanaan program tersebut berdasarkan amanah Undang-Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. Dengan dasar UndangUndang tersebut, masyarakat mempunyai peran serta untuk menjaga dan menggali beragam sejarah yang ada di Kabupaten. “Jadi ini tidak hanya semata-mata menjadi tanggungjawab Kantor Arsip

saja, namun juga menjadi tanggungjawab masyarakat juga,” katanya. Itulah sebabnya, melakukan penggalian sejarah yang tidak terdokumentasikan tersebut sangat penting dilakukan. “Di Kabupaten Probolinggo itu sebenarnya masih banyak sejarah-sejarah tentang cerita rakyat. Makanya hal itu perlu dibukukan agar anak cucu kita bisa tahu adanya sejarah yang ada di Kabupaten,” tukas Dwi Hartono. Untuk menjalankan program itu, Kantor Arsip tidak akan tutup mata terhadap masyarakat. Karena bagi siapapun warga Kabupaten Probolinggo yang menemukan dan menyetorkan temuan data tentang sejarah tersebut akan mendapatkan imbalan sebagai bentuk apresiasi. “Nanti kita akan beri imbalan,” pungkasnya. = UGI

ALAT TRANSPORTASI

Kendaraan Bak Terbuka Bisa Ditilang PROBOLINGO - Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, satuan polisi lalu lintas (satlantas) Polres Probolinggo akan melakukan penilangan kepada kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang. Menurut Kasat Lantas Kabupaten Probolinggo, AKP Warih Hutomo, kendaraan bak terbuka dengan bermuatan orang akan kami lakukan penindakan. Pasalnya kendaraan tersebut, melanggar aturan perundang-undangan lalu lintas. “Kendaraan bak terbuka itu bukan angkutan orang, tetapi kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut barang,” katanya kepada wartawan, Kamis (2/1). Menurutnya, dalam dua minggu ini telah melakukan penilangan terhadap kendaraan bak terbuka yang dengan jelas mengangkut orang telah kami tilang, yakni sebanyak 32 unit.“Tindakan ini kami lakukan, karena bisa membahayakan bagi penumpangnya. Meskipun sudah

memilki tutup,” tandas AKP.Warih Hutomo. Sebelum memberikan tindakan tegas kepada pemilik kendaraan, lajut AKP.Warih Hutomo, pihaknya sudah melakukan upaya peringatan dengan mengirimkan surat pemberitahuan tentang larangan kendaraan bak terbuka tidak boleh menganggkut orang.“Suratnya kami tujukan kepada seluruh pondok pesantren dan pemerintah daerah ,” ujarnya. Bahkan, pihaknya juga mengirimkan surat kepada 6.800 pemilik kendaraan bak terbuka di wilayah Kabupaten Probolinggo. Caranya, melalui polisi yang ada di desa-desa dengan memberikan pemahaman tentang larangan tersebut. “Jika himbauan tersebut masih tidak diindahkan, maka pihaknya akan melakukan penindakan sesuia dengan aturan yang berlaku,” pungkas AKP.Warih Hutomo. = FUD

ANGKUTAN TAHUN BARU

Lonjakan Penumpang Mengalami Fluktuatif PROBOLINGGO – Pasca tahun baru 2014 lonjakan penumpang di terminal Bayuangga Kota Probolinggo mengalami naik turun. Bahkan lonjakannya tidak seperti hari lebaran tahun kemarin. “Lonjakan penumpang tahun baru ini tidak seberapa ketimbang dengan lonjakan penumpang pas hari lebaran,” ujar Kepala UPTD Terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Budi Hardjo kepada wartawan, Kamis (2/1). Beradasarkan data di UPTD terminal Bayuangga, pantauan terhadap lonjakan penumpang tersebut dilakukan sejak 23 Desember 2013 kemarin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pada saat hari Natal kemarin. “Pada 23 Desember kemarin jumlah penumpang sebanyak 3056 orang yang dating. Sedangkan yang berangkat sebanyak 5783 orang,” katanya.

Pantauan terhadap jumlah penumpang tersebut dilakukan selama 24 jam. Dari hasil pantauan yang dilakukan tersebut, grafis angka penumpang mengalami naik turun. Bahkan, H-1 tahun baru 2014, jumlah penumpang terhitung sebanyak 3111 orang yang dating. Sedangkan, penumpang yang berangkat dari terminal Bayuangga Kota Probolinggo menuju kota lain sebanyak 5145 orang. Sementara 1 Januari 2014 jumlah penumpang mengalami kenaikan sebanyak 6600 orang dan penumpang yang dating sebenyak 4021 orang. “Jadi lonjakan penumpang tahun baru ini berbeda dengan lonjakan pada saat lebaran,” imbuh dia. Budi Hardjo menjelaskan, pantauan dan pendataan terhadap lonjakan itu rencananya akan terus dilakukan sampai tanggal 4 Januari mendatang. “Jumlah lonjakan itu masih sementara, karena kita akan terus melakukan pendataan,” pungkasnya. = UGI NAIK TURUN. Lonjakan penumpang pasca tahun baru di terminal Bayuangga Kota Probolinggo. ugi/koran madura


KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

OLAHRAGA

JUMAT 3 JANUARI 2014 JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II No. 0273 | TAHUN II

EMANUEL ADEBAYOR Jadi Mimpi Buruk MU Tottenham Hotspur Bekuk Manchester United 2-1 di Old Trafford LONDON - Emanuel Adebayor menjadi mimpi buruk bagi Manchester United (MU) pada laga lanjutan Liga Utama Inggris di Old Trafford, Kamis (2/1) dini hari WIB. Pada laga tersebut, Adebayor mencetak satu dari dua gol kemenangan Tottenham Hotspur atas tuan rumah MU. Satu gol lainnya dicetak Christian Eriksen. Sementara satu-satunya gol penghibur MU dibuat oleh Danny Welbeck. Sejak Tottenham Hotspur dilatih Tim Shewood, Adebayor menjadi pilihan utama di lini depan “The Lilywhites”. Padahal di masa Andre Villas-Boas, Adebayor selalu menjadi pemain cadangan. Kepercayaan ini pun dibayar mahal pemain internasional Togo itu. Dari lima laga Liga Utama Inggris musim ini, dia sudah mencetak tiga gol dan satu umpan. “Kami tahu dia adalah salah satu yang terbaik di liga dan ketika dia tampil seperti saat ini, dia nyaris tak bisa dihentikan. Dia sangatlah penting untuk kami. Dia tampak bahagia dengan dirinya dan ingin bermain setiap menitnya. Saya kagum betapa cepatnya dia kembali menyatu dengan tim karena dia tidak terlalu banyak terlibat di pramusim,” kata Sherwood.

SUNDULAN ADEBAYOR.

Penyerang Tottenham Hotspur Emanuel Adebayor (tengah) melepaskan sundulan ke gawang Manchester United yang dijaga David De Gea. Adebayor menjadi mimpi buruk bagi Manchester United pada laga itu.

Pada bagian lain Sherwood mengakui, kemenangan timnya atas MU betul-betul karena keberuntungan. Terutama karena wasit tidak memberikan tendangan penalti kepada tuan rumah pada menit-menit terakhir pertandingan, setelah Hugo Lloris melanggar secara keras terhadap Ashley Young di dalam kotak penalti. Untung, pelanggaran ini tak berujung penalti untuk mereka. Seusai pertandingan, pelatih MU David Moyes mengeluhkan kepemimpinan wasit Howard Webb. Moyes kecewa karena menilai Webb tak mengeluarkan keputusan yang tepat dalam sebuah

insiden pada menit-menit akhir tersebut. Saat itu, Young yang sedang menggiring bola di kotak penalti dihentikan tekel Lloris. Meski pemain-pemain MU melancarkan protes, Webb tetap tak menganggapnya sebagai pelanggaran. “Itu merupakan skandal. Jika Anda menerjang seorang pemain di atas lapangan dengan kaki setinggi itu, akan ada sebuah kartu merah dan dikeluarkan dari permainan. Yang dapat saya katakan adalah itu merupakan tendangan penalti yang jelas. Jika yang semacam itu bukan tendangan penalti, saya pikir musim ini kami tidak akan mendapatkan-

nya lagi musim ini,” kata Moyes. Sherwood pun sepakat dengan protes Moyes. Menurutnya, pelanggaran Lloris seharusnya berujung tendangan penalti. “Saya belum melihatnya lagi, tapi saat itu saya pikir itu adalah penalti. Insiden itu bisa berujung penalti atau tidak, tapi kalau keputusannya seperti itu maka saya senang karena saya ingat ketika datang ke sini bersama Harry (Redknapp). Kami unggul 2-0 saat turun minum dan (Heurelho) Gomes membuat penyelamatan. Dia cukup jelas terlihat lebih dulu menjangkau bola, tapi mereka mendapatkan penalti,” kata Sherwood. = SKY SPORTS/AJI/DAR

PERGANTIAN PELATIH

Petkovic: Saya Masih Pelatih Lazio ROMA-Vladimir Petkovic menegaskan bahwa dirinya masih allenatore Lazio. Demikian sebagaimana disampaikannya melalui pernyataan pada Rabu di tengah laporan media bahwa pendahulunya Edy Reja telah menangani latihan tim ‘Elang Ibukota’ -- julukan Lazio, dalam tiga hari terakhir. Selain itu, Petkovic tak senang dengan cara Lazio merekrut Edy Reja sebagai pelatih baru di saat dirinya masih terikat kontrak dengan klub tersebut. Pergantian Petkovic dilakukan karena penampilan buruk Lazio musim ini sehingga mereka terpuruk di posisi kesembilan klasemen sementara Liga Serie A Italia. Mes-

ki prestasi Lazio memburuk, Petkovic malah meneken kontrak untuk melatih timnas Swiss selepas Piala

Dunia 2014. Hal inilah yang membuat manajemen Lazio kesal dan langsung bergerak mencari pelatih baru dan menunjuk Reja sebagai suksesor Petkovic. Bahkan ketika tim mulai berlatih lagi awal pekan ini, Rejalah yang memimpin sesi latihan tersebut. Rupanya, hal ini membuat Petkovic kesal karena merasa “digantung” oleh pihak klub dan ia pun mensomasi Lazio melalui kuasa hukumnya, Paco D’Onofrio. “Dengan rasa terkejut dan kecewa, Petkovic pun mengambil tindakan hukum. Usai menandantangani kontrak pada 23 Desember 2013 (dengan timnas Swiss), ada-

lah keputusan moral dari dirinya - tanpa memakai hukum olahraga atau sipil - untuk memberitahu Presiden Claudio Lotito sebelum berita itu dipublikasikan. Ia pun menegaskan untuk tetap komitmen melanjutkan pekerjaannya bersama Lazio hingga akhir musim, seperti halnya kasus untuk pemain dan pelatih menuju akhir kontraknya,” ujar D’Onforio. Dia melanjutkan, “Untuk saat ini, tidak ada pemecatan dan pelatih merasa dia masih menjadi pelatih Lazio dan akan segera berbicara sejelas mungkin dengan presiden Lotito untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini.” = AJI/DAR

15 15

BURSA TRANSFER

INTER MILAN INCAR LAVEZZI PARIS - Klub Liga Serie A Italia milik taipan Indonesia Erick Thohir, Inter Milan, dikabarkan sedang mengincar penyerang Paris Saint-Germain (PSG) Ezequiel Lavezzi pada jendela transfer musim dingin yang sudah dibuka 2 Januari 2014 kemarin. Sayang pemain asal Argentina ini memilih untuk tetap bertahan di Paris, meski jarang dimainkan sebagai starter oleh pelatih PSG Laurent Blanc. Inter membutuhkan suntikan tenaga baru guna menjaga persaingan dengan tim-tim papan atas Serie A Italia. Pasalnya saat ini “I Nerazzuri” hanya mengandalkan Rodrigo Palacio dalam menggedor gawang lawan. Sedangkan Ishak Belfodil dan Mauro Icardi belum menemukan ketajamannya, Diego Milito juga masih berkutat dengan cedera. Kondisi Lavezzi di PSG juga tak menentu pasca tersingkir dari persaingan antara Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani yang jadi pilihan utama Laurent Blanc. Lavezzi cuma tampil 14 kali di seluruh kompetisi dan menyumbang dua gol serta dua umpan. Enam di antaranya dilakoni sebagai pemain pengganti. Dengan Piala Dunia tinggal enam bulan lagi, maka wajar jika Lavezzi butuh waktu bermain lebih banyak. Terlebih lagi di Inter ada sosok Walter Mazzarri, pelatih yang membangun kariernya di Napoli. Terkait rumor yang menyebut dirinya diminati Inter, Lavezzi merasa tersanjung meski ia tetap akan memperjuangkan tempatnya di PSG. “Saya senang diminati oleh klub hebat seperti Inter. Tapi saya akan tetap bertahan di PSG, saya terlib a t dalam sebuah proyek dan saya tidak ingin pergi. Saya pikir saya belum memberikan yang terbaik di Paris, jadi saya ingin tampil lebih baik dan mengubah situasi ini. Saya sadar bahwa pintu selalu terbuka di Italia, tapi saya bahagia di sini. Jika sudah saatnya untuk pergi, mungkin saya akan melakukannya,” kata Lavezzi.= AJI

DIINGINKAN INTER.

Penyerang PSG Ezequiel Lavezzi diminati oleh klub Italia Inter Milan.


KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

KORAN MADURA

KOMENTAR HOT Tentang insiden tekel penjaga gawang Tottenham Hotspur Hugo Lloris terhadap pemain MU Ashley Young di kotak penalti.

Itu merupakan skandal. Jika Anda menerjang seorang pemain di atas lapangan dengan kaki setinggi itu, akan ada sebuah kartu merah dan dikeluarkan dari permainan.

DAVID MOYES Pelatih MU

EMANUEL ADEBAYOR Jadi Mimpi Buruk MU OLAHRAGA | 15

INTER MILAN INCAR LAVEZZI OLAHRAGA | 15

Olahraga

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

16

OPTIMISME

INIESTA Spanyol Bisa Pertahankan Trofi Piala Dunia 2014

BARCELONA - Tahun 2014 adalah tahunnya Piala Dunia. Meski masih beberapa bulan lagi, Andres Iniesta mengaku sudah tidak sabar untuk bisa bermain di turnamen itu. Tekadnya adalah mempertahankan trofi Piala Dunia bersama Tim Nasional (Timnas) Spanyol. Iniesta adalah bagian dari generasi emas Spanyol yang sukses memenangi dua trofi Piala Eropa dan satu trofi Piala Dunia sejak 2008. Iniesta pun punya target besar: mempertahankan trofi Piala Dunia di Brasil. “Ini adalah tujuan besar. Ini adalah kesempatan langka dan penting bagi saya untuk bermain di sana dalam kondisi terbaik,” ujar gelandang yang bermain untuk klub Barcelona tersebut. Namun, Iniesta tahu bahwa untuk bisa bermain di Piala Dunia, dia harus tampil oke di level klub. Oleh karenanya, dia bertekad untuk memenangi semua trofi yang ada musim ini bersama Barcelona. “Tujuan saya sekarang adalah memenangi semua titel dengan klub, baru saya bisa pergi ke Piala Dunia dengan kondisi terbaik,” pungkasnya. Sementara itu, rekan satu tim Iniesta di Barcelona dan Timnas Spanyol Carles Puyol menilai tahun 2013 yang baru lewat adalah tahun yang berat buatnya. Pasalnya, bek andalan Barcelona itu hanya sedikit bermain untuk “La Furia Roza”, menyusul cedera yang ia alami berulang kali. Bahkan tak jarang pula pihak yang menyebut sosok pemain berambut gondrong itu akan segera mengumumkan niatnya untuk gantung sepatu. Baru-baru ini melalui akun Twitter resminya, sang pemain mengungkapkan isi hatinya terkait apa yang ia alami di sepanjang tahun 2013. “2013 sudah menjadi tahun yang amat berat, di mana saya banyak belajar dan mengerti siapa teman saya yang sebenarnya,” tulis Puyol. Akibat cedera bertubi-tubi, seiring dengan usia yang sudah menginjak 35 tahun, Carles Puyol musim ini baru bermain sebanyak empat kali untuk “Los Azulgranas”. Dia bahkan tidak membela timnas Spanyol dalam laga-laga kualifikasi Piala Dunia dan Piala Konfederasi Juni 2013 lalu. = AJI

ANDRES INIESTA | SPANYOL

16


Taneyan Lanjang KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

Eksekusi Tanah Dijaga Ketat Agar Tidak Terjadi Konflik

Menjadi Perempuan yang Membanggakan

PAMEKASAN hal. F

Neter Kolenang HAL. P

Katakan

17

pada

Kapitalisasi Pendidikan Mahasiswa Segel Kampus Unija SUMENEP – Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) melakukan aksi demo di depan Ruang Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Kamis (2/1). Pihak rektorat diminta mengubah sistem paket ke SKS. Sebab, kampus tersebut dinilai telah menjadi kampus bisnis. Sistem paket yang diberlakukan dinilai tak menguntungkan mahasiswa. Selama ini, pembayaran SPP di kampus tersebut dengan sistem paket memaksa mahasiswa untuk membayar Rp 1 juta tanpa memperhatikan SKS yang ditempuh oleh mahasiswa. Hal itu memberatkan mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa harus cuti bahkan berhenti karena tak sanggup membayar biaya kuliah. Dengan sistem paket, SKS yang ditempuh tidak berpengaruh terhadap pembayaran biaya kuliah. Rektor diminta segera menghapus kebijakan tersebut. “Kampus Unija selain bergeser kepada dunia bisnis, pula hanya untuk orang kaya. Yang miskin tidak boleh berada

DEMONSTRASI

syamsuni/koran madura

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) melakukan aksi demo di depan Ruang Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Kamis (2/1).

di Unija, sebab adanya perubahan sistem paket itu sudah menandakan bahwa mahasiswa yang ekonominya menengah ke bawah tak boleh berkuliah di sini,” ucap Hazmi, orator lainnya. Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor I Mohammad Harun dan III

Amirul Fatoni saat menemui mahasiswa menjelaskan, kebijakan tersebut tidak lepas dari kepentingan mahasiswa pula. “Pihak kampus menerapkan sistem paket juga atas kepentingan mahasiwa. Termasuk SPP di kampus ini malah sudah di bawah standar daripada

universitas swasta yang lain,” jelas Harun. Terkait kampus sebagai tempat mencari keuntungan materi, ia menjawab politis. Menurutnya, setiap kebijakan yang diambil tidak serta merta langsung dinilai itu bisnis. “Sebab kebijakan paket ini juga

atas pertimbangan yang matang. Dan kami tidak bisa secepat itu langsung mengubah kebijakan itu,” tambahnya. Tak puas dengan penjelasan tersebut, pintu masuk ruang rektor dan pegawai disegel mahasiswa. = SYAMSUNI/MK


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO 18 B

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

MADURA

ASUSILA

Jual Kehormatan Demi Biaya Kuliah SUMENEP – Hazmi, orator aksi Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) saat melakukan aksi di kampusnya, Kamis (2/1) mengatakan, ada sebagian mahasiswi di kampusnya rela menjual harga diri demi membayar biaya kuliah. Akibat biaya kuliah yang terlalu memberatkan, sebagian harus melacurkan diri. “Adanya perubahan sistem paket sudah menandakan bahwa mahasiswa yang ekonominya menengah ke bawah tak boleh berkuliah di sini. Maka tak salah, jika ada sebagian mahasiswa sampai harus menjual dirinya demi membayar biaya kuliah,” ucap Hazmi. Koorlap aksi, Wawan, juga membenarkan fakta itu. “Tetapi saya tidak bisa menyebutkan namanya, tetapi saya pastikan itu ada. Sebab, mereka sendiri mengeluh ke kami bahwa mereka melakukan ini karena hanya untuk bayar kuliah dengan sistem paket itu,” terangnya. Namun hingga pukul 6.15, Rektor Unija Alwiyah belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirimkan wartawan Koran Madura belum dibalas. = syamsuni/mk

Pengendara Tewas Tergencet Motornya SUMENEP – Rahmat (50) atau H. Abdus Salam, warga Dusun Tana Mera, Desa Campor Timur, Kecamatan Ambunten, mengalami kecelakaan maut di Dusun Congkak, Desa Beluk Kenek, kecamatan setempat, usai memperbaiki alat pertanian ke sebuah pande. Korban yang baru sekitar 300 meter pulang dari rumah pande itu, tiba-tiba rem sepeda motornya blong dan kendaraannya tidak bisa dikendalikan. Merasa akan mengalami kecelakaan, korban yang melaju dengan kecepatan sedang dari arah timur, melompat ke sebelah kiri jalan. Namun usaha korban untuk menyelamatkan diri agar tidak terjatuh dari sepedanya justru berbuah petaka. Korban yang melompat dari sepeda motornya dan jatuh ke jurang sedalam tiga meter, malah disusul sepedanya yang juga jatuh ke jurang tersebut dan menggencet korban. ”Pada saat sepedanya akan belok kanan, korban melompat dari sepeda motornya dan jatuh ke ju-

rang yang ada di sebelah kiri jalan. Pada saat itulah sepeda yang sudah di tinggal pemiliknya juga menyusul orangnya ke dalam jurang,” kata Habani (30), saksi mata. Melihat ada orang terjatuh, Habani yang sedang berboncengan dengan Sarbini (39) suaminya, berusaha menolong korban. Saat sepeda korban dijauhkan dari tubuhnya, korban sudah tidak bernyawa. ”Waktu saya angkat sepedanya dia masih bernafas, dan pada saat kembali untuk menolong orangnya dia sudah nazak dan mengucap lafad ’allahu akbar’ sebanyak 3 kali, lalu dia menghembuskan nafasnya yang terakhir,” timpal Sarbini. Sementara Sutip (32), pemilik pande, mengakui jika korban datang ke pandenya untuk meperbaiki alat-

Amug Menduduki Gedung Rektorat Koran Madura saat menduduki gedung rektorat. Bahkan puluhan mahasiswa mengancam akan tetap menduduki gedung rektorat walaupun sampai pagi hari. "Dan jika tuntutan kami agar kebijakan paket kembali diubah ke SKS belum dipenuhi, besok aksi akan semakin besar. Ini bukan hanya gertak sambal, mulai malam ini sampai kapapnpun gedung rektorat akan kami segel," tegas wawan. Pantauan Koran Madura, Kamis (2/1) malam, terlihat puluhan mahasiswa menduduki gedung rektorat, bahkan semua pintu masuk mereka segel, sehingga tak seorang pun bisa lewat sebelum tuntutan mereka dikabulkan. = syamsuni/mk

Mahasiswa saat hendak menutup pintu masuk kampus Universitas Wiraraja Sumenep,Kamis (2/1).

KAPAL HILANG

24 ABK yang Hilang Belum Ditemukan

alat pertanian. Menurutnya, korban datang ke pandenya sekitar pukul 6.30. Ia membawa alat pertanian seperti cangkul, pacul dan kapak. Cerita Sutip, usai kebutuhannya beres, sekitar pukul 11.00 korban pamit mau pulang. Baru sekitar 300 meter dari rumah pande, tibatiba ada kabar bahwa dia mengalami kecelakaan dan langsung meninggal di tempat. “Saya kaget mendengar ada kabar ada orang mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat, dan saya langsung ke tempat kejadian untuk memastikan kebenaran kabar tersebut, ternyata memang benar dia sudah meninggal,” paparnya. Sementara korban langsung dijemput oleh kelurganya, dan dibawa pulang ke rumahnya di Desa Campor Timur. Pihak keluarga bersepakat untuk menguburkan korban tanpa harus diautopsi terlebih dahulu. Korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

SUMENEP - Sudah memasuki hari ketujuh, dua kapal pengangkut pupuk dari Surabaya tujuan Sampit hilang. Hanya ada enam orang ABK yang diketahui dalam keadaan selamat. Sebanyak 24 ABK yang ada di kapal tersebut belum ditehui kabarnya. Camat Masalembu Suswono mengungkapkan, hanya enam orang yang dipastikan selamat. Sementara 24 orang lainnya belum ada kabarnya. “Hanya enam orang itu saja yang ada, Mas. Soal apakah ada ABK lagi saya masih belum bisa memastikan, sebab sementara yang saya ketahui baru ada enam orang yang terdampar,” jelasnya, Kamis (2/1). Dua kapal motor pengangkut pupuk dari Surabaya dengan tujuan Sampit, Kalimantan Tengah, hilang di perairan Masalembu. Di tengah perjalanan, gelombang ombak besar datang dan tiba-tiba menghantam dua kapal tersebut. Dua kapal tersebut pun menepi. Dua kapal tersebut dinyatakan hilang, Minggu (22/12) malam. Selain mengangkut pupuk, dua kapal tersebut juga mengangkut 50 Anak Buah Kapal (ABK) dengan masing-masing ABM 15 perkapal.

= junaedy/mk

=syamsuni/mk

Saksi: Saat Ditolong Orangnya Sudah Nazak

DEMONSTRASI

Sumenep - Karena tuntutannya masih belum dipenuh oleh pihak rektorat, hingga pukul 20.00 Wib, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) masih menduduki Gedung Rektorat Universitas Wiraraja, Kamis (2/1). Mereka tak ingin beranjak dari rektorat jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Wawan, koorlap aksi, menyatakan bahwa dirinya bersama puluhan mahasiswa yang lain bukan mau main-main, apa yang dirinya lakukan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa. Sebab, katanya, sungguh ironis, hanya gara-gara kebijakan sistem paket, ada banyak mahasiswa mengambil cuti, bahkan memilih untuk berhenti kuliah. "Sampai pihak rektorat menemu kami, baru segel ini akan dibuka, dan kami pun tanpa dipaksa akan meninggalkan gedung rektorat, tetapi dengan satu syarat, tuntuan kami dipenuhi," tegasnya kepada

SUMENEP

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II


KORAN MADURA

SUMENEP

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

C 19

Warga Tuntut CD PT Santos SUMENEP- Warga Gili Raja Kecamatan Gili Genting menuntut agar dana CD (community development) PT Santos juga dialokasikan untuk rencana Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Itu terkait alokasi anggaran APBD 2014 senilai Rp 1,4 miliar untuk rencana PLTD dinilai minim. Koordinator Pemuda Gili Raja Menggugat (PMP) Syaiful Anang, Kamis (2/1) mengatakan bahwa dengan alokasi anggaran Rp 1,4 miliar dari APBD Sumenep tahun anggaran 2014 tidak cukup. Itu jika dilihat dari populasi masyarakat Gili Raja yang terbagi sebanyak empat desa. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar dana CD dari PT Santos yang selama ini beroperasi di perairan pulau Gili Raja ikut dimasukkan dalam perencanaan pengadaan PLTD tersebut. Itu supaya masyarakat Gili Raja tidak ada yang merasa dikucilkan ketika kemampuan PLTD itu nantinya tidak mampu menjangkau masyarakat secara keseluruhan di empat desa tersebut. “Saya bersyukur dewan bersama pemerintah sudah menerima tuntutan masyarakat Gili Raja dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar dari APBD. Namun dana itu dirasa tidak cukup jika ingin memberikan pelayanan listrik untuk seluruh masyarakat yang ada Gili Raja,” tuturnya. Pulau Gili Raja memiliki empat desa di antaranya Desa Jate, Banmaleng, Banbaru dan Lombang. Jika pada nantinya pengadaan listrik tidak mencukupi semua masyarakat yang ada di sana, maka dikhawatirkan ada kecemburuan sosial. Namun jika program CD juga dialokasikan untuk pengadaan PLTD tuntas maka manfaatnya akan lebih dirasakan oleh

masyarakat. Sebab selama ini program CD di pulau paling ujung selatan Kabupaten Sumenep ini tidak terasa bagi masyarakat setempat. “Jelas kecewa bagi mereka yang tidak dapat, makanya kami berharap, dana CD juga dialokasikan untuk pembangunan listrik karena yang itu paling utama dibutuhkan masyarakat Gili Raja, dari pada dialokasikan untuk pembangunan lainnya yang selama terkesan tidak jelas dampaknya terhadap masyarakat” tandasnya. Sementara Wakil Banggar DPRD Sumenep Muhammad Husin, sebelumnya mengatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk listrik di Gili Raja itu sebesar Rp 1,4 miliar. Pihaknya menilai bahwa penetapan anggaran untuk pengadaan listrik di Gili Raja melewati perjalanan diskusi yang a lot dan melelahkan. Namun karena pada kali pertama warga aksi, lima fraksi langsung menyepakati, akhirnya tuntutan masyarakat Gili Raja menjadi kenyataan. ”Berkat perjuangan kita itu, mereka yang semula menolak akhirnya menyepakati anggaran sebesar Rp. 1.4 miliar untuk penerangan listrik di Gili Raja. Dan mudah-mudahan itu bisa membantu mereka,” kata ketua fraksi PKNU ini dengan tegas. =ali ridho/mk

Warga berebut naik kapal cepat di Pelabuhan Kalianget, Kamis (2/1). Mereka sudah beberapa hari tertahan di pelabuhan akibat cuaca ekstrem.

CUACA MEMBAIK

Penumpang Rebutan untuk Pulang SUMENEP - Ratusan penumpang kapal tujuan Kepulauan Kangean berebut naik kapal cepat di Pelabuhan Kalianget, Kamis (2/1). Para penumpang mengaku sempat tertahan di pelabuhan selama beberapa hari akibat tidak ada kapal yang beroperasi karena cuaca buruk. Pantauan Koran Madura, penumpang memadati dermaga tiga Pelabuhan Kalianget. Mereka berebut naik kapal cepat Expres Bahari. Dengan berjubel, mereka naik kapal karena khawatir tidak bisa bisa pulang selain dengan ka-

pal tersebut. Kapal Ekspres Bahari memang satu-satunya kapal yang beroperasi ke Kepulauan Kangean, sejak cuaca buruk melanda perairan Sumenep dalam sepekan terakhir. Mereka yang hendak pulang ke kepulauan datang dari berbagai daerah. Karena beberapa hari terakhir cuaca ekstrem, sehingga harus menginap di Sumenep. "Kami mau pulang kampung, Mas. Menghabiskan waktu liburan (kuliah) dulu bersama keluarga di pulau. Dan kapal cepat ini satu-satunya yang berlayar ke

Kangean, jadi kami terpaksa berdesakan di kapal," kata Nurul. Kepala Cabang Kapal Cepat Kalianget, Barata Kurniawan, mengatakan, kapal cepat beroperasi perdana setelah sempat tertunda selama sepekan karena cuaca buruk. "Jumlah penumpang saat ini mencapai 234 dari kapasitas kapal 241 penumpang. Sementara perjalanan laut kapal cepat ke Pulau Kangean ditempuh selama tiga jam setengah," tukasnya. =ahmad sai/mk

PROYEK TAK SELESAI

Delapan Rekanan Di-blacklist SUMENEP – Sejumlah proyek di Kabupaten Sumenep pada tahun anggaran 2013 menyisakan banyak masalah. Sejumlah proyek hingga batas waktu yang telah ditentukan tidak selesai. Sebanyak delapan rekanan di blacklist. Kontraktor delapan proyek fisik yang didanai dari APBD sebesar Rp 3 miliar melalui Dinas PU Bina Marga Sumenep, menyebar di sejumlah kecamatan, baik di daerah kepulauan maupun daratan. Salah satunya, proyek beton sepanjang 200 meter yang ada di Kecamatan Arjasa Kepu-

lauan Kangean. Selain itu, juga pekerjaan tiga proyek hotmix jalan poros kecamatan yang ada di daerah daratan. Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Edy Rasyiadi menjelaskan, sebanyak delapan rekanan tersebut mamang sudah selayaknya diberi sanksi sampai diputus kontraknya. ”Sanksi itu memang seharusnya sudah dijatuhkan terhadap delapan rekanan itu, karena mereka sudah tidak bisa menyelesaikan sesuai waktu yang ditentukan,” katanya. Batas waktu pengerjaan

Sanksi itu memang seharusnya sudah dijatuhkan terhadap delapan rekanan itu, ”

Edy Rasyiadi

Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep proyek 31 Desember 2013. Sanksi yang diberikan terhadap pihak rekanan itu tergolong

sanksi yang sangat berat. Kendati demikian, pihaknya mengaku terpaksa memberikan sanksi itu, karena pihaknya sebagai satker harus tegas dalam mengambil kebijakan. ”Kami hanya sebagai pelaksana dari aturan yang ada. Jadi, itu kami berikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” terangnya. Disinggung masalah penyebab tidak selesainya delapan proyek itu, menurutnya, banyak faktor, salah satunya karena akibat manageman kontraktor yang kurang baik. ”Itu salah satunya, ada juga yang dise-

babkan kondisi jalan itu sendiri, yakni jalan poros kecamatan,” ujarnya. Bahkan lanjut Edy, di antara delapan pengerjaan proyek itu, satu di antaranya sampai saat ini masih belum juga dikerjakan, yakni proyek beton yang ada di Kecamatan Raas. ”Kalau yang pekerjaan jalan, semunya sudah dikerjakan. Hanya saja rekanan tidak bisa menyelesaikannya, namun kalau pekerjaan beton itu memang tidak dikerjakan dari awal,” tukasnya. = junaedy/mk


D 20

KORAN MADURA

SUMENEP

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

KRIMINAL

Polisi Tak Mampu Tangani Curanmor SUMENEP – Polisi belum bisa mengungkap dan menangkap pelaku kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Itu terbukti dengan tak kunjung adanya penangkapan terhadap pelaku kejahatan curanmor seperti yang dialami Dumawi, 40, Warga Desa Bantilan, Kec Batuputih. Dumawi yang manjadi korban kejahatan curanmor menilai penanganan kasus curanmor oleh pihak kepolisian sangat lamban. Buktinya, meski motor ninjanya sudah hilang sejak 4 bulan yang lalu (28/9), pelaku curanmor masih dibiarkan berkeliaran. Padahal, pemerikasaan sudah mengarah pada salah satu pelaku. “Saya kok heran dengan tindakan polisi dalam menangani kasus curanmor. Sebab, motor saya sudah jelas-jelas digunakan oleh orang lain yang berinisial ED. Tapi kenapa pelaku tak kunjung ditangkap? Padahal, ED sudah diperiksa Polsek Pasean waktu itu mengaku membeli motor Ninja itu dari DL, asal Kec Waru. Sedangkan DL juga mengaku membeli Ninja itu dari MS, asal Kec Waru dan MS juga megaku membeli dari AS asal Batuputih,” cerita Dumawi. Sayangnya lagi, kata korban, meski pemeriksaan sudah mengarah pada pelaku terakhir yang berinisial AS, namun hingga kini AS masih belum juga ditangkap. Bahkan, ED yang ketangkap basah polisi mengendarai motor korban juga dilepas oleh polsek setelah

menjalani pemeriksaan 24 jam. Mestinya, lanjut Dumawi, ED tidak dilepas sebelum pelaku ditangkap. Ini untuk memastikan bahwa pelaku sesuai dengan keterangan yang ditunjukkan oleh ED. Nah, pelaku tak kunjung ditangkap, malah ED juga sudah dilepas. Kata Dumawi, alasan polisi melepas ED lantaran ED bukan pelaku hanya sebatas korban kejahatan curanmor juga. Kejadian itu bermula saat ED berpapsan dengan korban di daerah Pasar Pasean. Saat itu, jelas Dumawi, motor ninja miliknya yang dipakai ED sudah tidak berpelat nomor. Namun demikian, karena ED sudah tahu bahwa motor ninja itu miliknya, lantas Dumawi melaporkan dan meminta bantuan Polsek Pasean untuk menangkap ED. Tak berselang lama, ED berhasil ditangkap Polsek Pasean. Sehingga, ED diperiksa dan mengatakan bahwa motor itu dibeli dari DL. Saat Dumawi mmeminta motor itu untuk dibawa pulang, Polsek Pasean justru meinta Dumawi untuk melengkapi berkas dan kerang secara lengkap.

Korban menunjukkan bukti laporan kehilangan motornya ke Mapolsek Batuputih.

Tak ayal, di saat bersamaan Polsek Batuputih akhirnya datang ke lokasi untuk mengurus kendaraan itu agar bisa dibawa pulang. Sayangnya, meski sudah diurus Polsek Batuputih, ED tidak diberikan untuk diurus Polsek Batuputih, alasan Polsek Pasean yakni ED juga korban. Hanya motor yang diberikan ke Polsek Batuputih. Namun, upaya Dumawi untuk meperoleh motornya juga kandas.

Polsek Batu Putih beralasan motor masih dijadikan barang bukti. Sehingga polisi harus menangkap pelaku terlebih dahulu untuk bisa membawa pulang motor ninja korban. Oleh Polsek Batuputih disarankan korban mengurus hal tersebut langsung ke Polres Sumenep. Lagi-lagi, kata Dumawi, penangan kasus tersebut oleh Polres juga tidak ada kejelasan. Bahkan untuk

memperoleh motornya yang suadah diamankan oleh polsek Batu Putih, itu pun masih dipersulit. Menurut korban, dirinya dipimponng kesana kemari hanya untuk mendapatkan motornya tersebut. Sayangnya saat dikonfirmasi ke Polres Sumenep, Pihak kepolisian mengaku belum mengetahui terkait adanya kasus curanmor tersebut. =ali ridho/mk

Calo CPNS Makin Leluasa

Pemerintah Perlu Mengawasi Secara Ketat SUMENEP – Penundaan pengumuman pelulusan CPNS Tenaga Harian Lepas (THL) Kategori 2, membuat para calo PNS makin leluasa menawarkan jasa untuk bisa lulus. Sekalipun BKPP sudah mengimbau agar tidak percaya calo, namun masih ada sebagian yang menggunakan jasanya untuk meloloskan keinginan jadi abdi negara. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati membenarkan hal fakta itu. Pasca pelaksanaan seleksi tes CPNS THL K2 November lalu, instansinya semakin sering mendapat laporan mengenai adanya oknum yang menawarkan jasa untuk bisa lolos jadi PNS. Tentu dengan memenuhi sejumlah persyaratan. “Aksi calo itu tidak hanya ter-

jadi di wilayah kecamatan daratan, namun di kepulauan seperti Arjasa juga terdapat peserta yang mendapat tawaran untuk diluluskan menjadi PNS dengan syarat membayar uang sebesar 50 Juta,” jelasnya, Kamis (2/1). Aksi para calo PNS itu dipastikan modus penipuan. Pasalnya, tidak satu pun yang bisa menjamin kelulusan THL menjadi CPNS termasuk dari pihak pemkab. “Penentuan kelulusan hanya bisa diputuskan oleh Tim Panselnas berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan. Jadi, jika ada yang menawarkan kelulusan, itu sudah pasti modus penipuan,” tegasnya. Mantan Kabag Hukum Pemkab Sumenep ini mengatakan, sesuai Surat Edaran Menpan, belum pengumuman hasil seleksi CPNS

Berdasarkan SE Menpan, pengumuman dijadwalkan pada minggu keempat bulan Januari 2014,”

Titik Suryati

Kepala BKPP Sumenep THL K2 itu dijadwal pada minggu keempat di Bulan Januari 2014, dan sampai saat ini belum ada kabar penundaan lagi. “Berdasarkan SE Menpan, pengumuman dijadwalkan pada minggu keempat bulan Januari 2014,”

sebutnya. Soal langkah konkret BKPP dalam menekan para calo agar tidak kian gentayangan, kata Titik, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan imbauan agar tidak percaya kepada pihak manapun yang

menjamin kelulusan menjadi CPNS. “Apalagi mendekati pengumuman tes CPNS itu masa rawan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka sosialisasi dan himbauan akan selalu kami lakukakan,” pungkasnya. Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath meminta agar pemerintah betul-betul mengawal pelaksaan tes CPNS bebas dari calo. “Sebab, dalam hemat saya, mereka masih terus berkeliaran, karena tidak ada pengawasan ketat dari pemerintah, sehingga mereka tetap eksis melakukan modus penipuan,” katanya. Menurut Politisi PDI-P itu, pemerintah tidak cukup hanya sekadar melakukan sosialisasi dan himbauan. =syamsuni/mk


SUMENEP KORAN PROBOLINGGO E

MADURA

KORAN MADURA

PAMEKASAN

E 21

JUMAT 3 JANUARI 2014JUMAT | No. 02733|JANUARI TAHUN II 2014

No. 0273 | TAHUN II

Eksekusi Tanah Dijaga Ketat Agar Tidak Terjadi Konflik Antar Pihak yang Bersengketa PAMEKASAN - Pelaksanaan eksekusi tanah seluas 180 meter persegi di Desa Pangtonggal, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, oleh Pengadilan Negeri (PN) setempat mendapat penjagaan ketat petugas kepolisian dari Polres Pamekasan, Kamis (02/01) pagi. Penjagaan ketat itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik antar pihak yang bersengketa. Sejak sekitar satu jam sebelum pembacaan perintah eksekusi oleh juru sita Pengadilan Negeri Pamekasan, ratusan polisi sudah bersiaga di sekitar tanah yang disengketakan sehingga menjadi perhatian warga sekitar. Namun akhirnya, proses eksekusi berjalan lancar tanpa ada gangguan keamanan oleh pihak yang merasa dirugikan. Wakapolres Pamekasan, Kompol Ikhwanuddin mengatakan meski tidak ada indikasi gangguan keamanan, namun sudah menjadi ketetapan dalam prosedur tetap (protap) pengamanan eksekusi tanah, lembaganya harus melakukan pengamanan. “Ini adalah bagian

dari protap. Kami hanya melaksanakan kewajiban,” katanya. Ia menjelaskan personel yang diterjunkan mengamankan proses eksekusi itu berjumlah 154 orang, terdiri dari kesatuan Dalmas, Bimas, intel, dan Reskrim. Munurutnya pengamanan yang dilakukan itu tidak berlebihan, karena sudah sesuai dengan standar pengamanan. “Meskipun tidak ada laporan yang mengindikasi terjadinya gangguan kemanan saat proses eksekusi, tapi gabungan ini sebagai antisipasi saja sesuai dengan standar pengamanan,” katanya. Tidak hanya itu, lanjut wakapolres, pengamanan itu akan dilakukan pasca eksekusi dengan menempatkan anggotanya di sekitar obyek sengketa dan tempat tinggal pihakpihak yang bersengketa. Tanah tersebut disengketakan antara Uma alias Suruji sebagai penggugat dan sekaligus pemohon eksekusi, dengan Tayyib selaku tergugat dan termohon eksekusi. Keduanya masih terikat hubungan keluarga. Bahkan, jarak rumah antara antara keduanya tidak terlalu jauh. Dalam pembacaan eksekusi oleh juru sita pengadilan disebutkan, pada tahun 2004 lalu, antara keduanya terjadi kesepakatan jual beli, dimana tanah milik tergugat dibeli oleh penggugat dengan harga Rp

Mengamankan

Petugas gabungan sedang mengawal pelaksanaan eksekusi lahan sengketa, agar tidak terjadi pertumpahan darah.

3,5 juta. Namun, kemudian tergugat mengingkari (wanprestasi) terhadap kesepakatan jual beli tersebut sehingga Uma memperkarakannya ke pengadilan. Usai pembacaan eksekusi tanah, juru sita PN Pamekasan, Panitra

Sahrul Safiri mengatakan setelah eksekusi itu dilaksanakan, maka sengketa tanah tersebut telah selesai, dan hal-hal mengenai tanah tersebut tidak lagi menjadi tanggung jawab PN Pamekasan. “Jadi setelah kami eksekusi,

maka perkara ini bukan lagi menjadi tanggung jawab kami. Saya berharap kepada kepala desa untuk membantu proses ini, agar keputusan ini dapat dijalankan tanpa ada yang merasa dirugikan,” ujarnya. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

HARGA PAKAN MELONJAK

Pembudidaya Ikan Tawar Kian Terjepit PAMEKASAN - Sejumlah pembudidaya ikan tawar di wilayah Kecamatan Kadur, Pamekasan, kian terjepit, bahkan tidak sedikit sudah gulung tikar, karena harga pakan terus melonjak tak terkendali. Seperti pembudidaya ikan lele di Desa Bungbaruh dan sebagian pembudidaya lele di Desa Kertagena Tengah. Kebanyakan pembudidaya ikan tawar ini mengaku tidak bisa melanjutkan budidaya ikan tawar karena kurang menguntungkan, bahkan cenderung rugi. Masing-masing pembudidaya memiliki alasan yang berbeda, namun beberapa diantaranya ada kesamaan, yaitu karena lonjakan harga pakan yang tidak seimbang dengan harga penjualan ikan yang diternaknya. Salah pembudidaya ikan, Kusairi mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, harga pakan terus melonjak naik. Kenaikan terakhir naik Rp 6.000 per sak. Yaitu dari semula Rp

265 ribu per sak menjadi Rp 271 ribu perzak. “Harga pakan ini sudah mahal dan terus melonjak. Sedangkan harga jual ikan lele hanya Rp 14 ribuan perkilo,” katanya. Hal senada juga disampaikan Kholis warga Kertagena Tengah. Selain mengeluhkan lonjakan harga pakan, ia juga mengeluhkan tidak adanya penyuluhan kepada pembudidaya ikan, menyangkut teknik budidaya dan cara pembuatan pakan alternatif. “Kalau kami tahu cara pembuatan pakan alternatif yang bisa menghemat biaya tentu sangat membantu kami. Karena kalau hanya bergantung pada pakan pabrikan sangat merugikan,” katanya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan, Nurul Widiastutik mengatakan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Pamekasan sampai tahun ini masih

Saya tidak hafal jumlah pastinya, tetapi sekitar 20 kelompok. Kelompok ini masih aktif menjalankan usaha budidaya lele berdasar hasil Musrenbang maupun yang diajukan anggota dewan berlanjut. Bahkan pada 2014 ini, pihaknya sudah merencanakan untuk memberi bantuan kepada sejumlah kelompok yang masih aktif dalam kegiatan budidaya ikan. Bantuan yang akan diberikan berupa terpal, bibit, dan bantuan pakan yang rencananya akan diberikan kepada sekitar kelompok yang memiliki anggota jelas dan menjalankan usaha budidaya ikan. 20 kelompok itu merupakan calon

penerima yang dijaring melalui Musrenbang serta aspirasi yang diusulkan oleh sebagian anggota DPRD setempat. “Saya tidak hafal jumlah pastinya, tetapi sekitar 20 kelompok. Kelompok ini masih aktif menjalankan usaha budidaya lele berdasar hasil Musrenbang maupun yang diajukan anggota dewan,” katanya. Selain akan memberi bantuan, pihaknya juga akan memberi penyuluhan teknis budidaya kepada para anggota Pokdakan dengan menghadirkan tenaga ahli seperti yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Terhadap pembudidaya lele perorangan, pihaknya belum merekomendasikan bantuan karena memang disyaratkan harus melalui kelompok. Mengenai adanya petambak yang gulung tikar, pihaknya belum bisa memberi jawaban pasti karena perlu dicek langsung ke lapangan. Apakah penyebab kegagalan itu ka-

rena kesalahan budidaya, atau karena faktor lain. Sebab, budidaya lele saat ini masih cukup menjanjikan karena pemasarannya tidak perlua ke luar Madura. Ia menduga, penyebab kegagalan pembudidaya lele itu dikarena beberapa hal. Diantaranya, faktor ketidak seriusan petambak, kesalahan teknik budidaya atau karena salah kelola. Yaitu, pembudidaya tidak mengembangkan usahanya setelah panen tetapi lebih memilih dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif sehingga usahanya macet. Oleh karenanya, pihaknya mensyaratkan pengelolaan bantuan budidaya ikan ini diarahkan kepada kelompok, agar lebih mudah dalam pengawasannya. Sebab, ketua kelompok juga memiliki tanggungjawab untuk menjalankan usaha dan membina anggotanya dalam hal budidaya dan pemasaran. =ACH. FAUZI/RAH


H 22

KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

Layanan Publik Disorot Bupati Perlu Mengevaluasi Pimpinan Sejumlah SKPD PAMEKASAN - Selama tahun 2013, di Kabupaten Pamekasan masih banyak terdapat keluhan masyarakat mengenai belum maksimalnya pelayanan publik terhadap masyarakat. Akibatnya hal itu menjadi sorotan sejumlah kalangan, agar lemahnya pelayanan publik tidak terus terulang di tahun 2014. Salah satunya disorot oleh Ketua lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno. Menurutnya pada tahun 2013 lalu masih banyak keluhan masyarakat yang ditujukan pada instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Ia mencontohkan semisal keluhan terhadap pelayanan kesehatan. Semestinya, terhadap keluhan masyarakat yang muncul utamanya di media massa haruslah disikapi serius oleh Bupati Pamekasan yang telah berjanji saat berkampanye dulu untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kabupaten tersebut. Untuk itu, Heru berharap, apabila di tahun 2014 ini masih ditemukan adanya pimpinan SKPD yang tidak mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya, Bupati Ach. Syafi’i hendaknya berani melakukan evaluasi sekaligus mengganti pejabat yang bersangkutan dengan yang lebih baik. “Karena bagaimanapun juga ada SKPD-SKPD tertentu yang merupakan PSO (Publik Service Obligation). Jadi setiap ada keluhan harus lang-

sung ditangani, tahun 2014 harapan saya harus jauh lebih baik daripada tahun 2013. Kalau tidak, saya minta kepada Bupati untuk mengevaluasi kembali pimpinan SKPD yang tidak melakukan pelayanan dengan baik,” katanya. Sorotan itu tampaknya membuat gerah Bupati Ach Syafi’i. Bupati mengatakan pergantian tahun dapat menjadi momentum untuk berbenah dan mengevaluasi berbagai hal yang terjadi selama tahun 2013, agar lebih baik ditahun 2014. Khususnya pelayanan publik, karena berkenaan langsung dengan masyarakat. Dia mengatakan tidak hanya pada pelayanan publik saja, semua kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun 2013 dapat diambil hikmahnya sebagai pembelajaran di tahun

2014 untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang maksimal. Untuk mewujudkan hal itu, selain pihaknya akan merusaha meningkatkannya, Bupati Syafi’i juga mengajak masyarakat bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun Pamekasan. Bupati juga berjanji kekurangan di 2013 akan diperbaiki di tahun 2014. Salah satu jalannya, setiap gesekan yang terjadi sebagai dampak pemilukada Bupati di tahun 2013, harus disudahi dan di tahun 2014 ini semuanya bisa kembali menyatu tanpa adanya perbedaan paham dan dukungan, untuk bersama membangun Kabupaten Pamekasan. Dengan kesadaran dan kebersamaan antara seluruh masyarakat dan pemerintah tersebut, di tahun yang baru ini diharapkan berbagai

program pembangunan dapat lebih ditingkatkan, sehingga pemerataan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat lambat laun dapat pula segera tercapai. Dia mengatakan mutasi yang dilakukannya hari Senin kemarin, merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Pamekasan. Disamping berbagai cara, seperti melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja masing-masing SKPD. “Salah satu diantaranya upaya mengurangi keluhan itu adalah dengan ini (mutasi), jadi kita tekankan bagaimana teman-teman terutama pelayanan kepada masyarakat untuk lebih ditingkatkan di tahun 2014 dan mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan,” jawabnya. =ALI SYAHRONI/RAH

FUNGSIONAL

Pencairan Tunjangan Terindikasi Diendapkan PAMEKASAN - Pencairan Tunjangan Fungsional Guru (TFG) non PNS tahun anggaran 2013 di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan patut dicurigai. Sebab, program yang anggarannya tercatat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN tersebut, pencairannya melewati tahun anggaran. Semestinya, dana TFG itu sudah disalurkan ke rekening masing-masing guru penerima, namun hingga saat ini masih belum ada penyaluran. Lambatnya pencairan dana tunjangan tersebut cukup mengindikasikan ada dugaan diendapkan oleh pihak-pihak tertentu. Sejumlah guru mencurigai dana tersebut sengaja diendapkan untuk diambil keuntungannya. Karena sejauh ini belum ada penjelasan apapun terhadap mereka tentang hal-hal yang menghambat penyaluran dana TFG. Tahun lalu, pencairan tunjangan dana itu juga sempat diwarnai protes dari sejumlah kepala madrasah swasta yang tergabung dalam Persatuan Kepala Madrasah Swasta (PKMS) setempat yang langsung mendatangi Bagian Keuangan Kantor Kemenag. Para kepala madrasah tersebut mempertanyakan realisasi tunjangan fungsional guru swasta kuota 2012 yang hingga tutup tahun belum dicairkan dengan alasan diretur. Sekretaris PKMS, Zainullah

Jadwal

Sejumlah guru di lingkungan Kementerian Agama sedang melihat jadwal pengambilan rekening di kantor Kemenag.

mengaku selain mempertanyakan realisasi tunjangan fungsional guru swasta kuota 2012. Saat itu jumlah guru yang belum menerima pencairan mencapai 789 orang guru non PNS dari 8.826 guru penerima. Dikhawatirkan kasus tersebut kembali terulang pada tahun anggaran saat ini, sehingga penjelasan pimpinan Kantor Kemenag sangat mereka tunggu. Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor

Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi mengaku pencairan tunjangan fungsional itu tidak menyalahi aturan. Karena pencairan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sudah dilakukan sebelum tutup tahun. Namun, penyaluran dari bank yang ditunjuk, yakni Bank BNI masih terkendala penyelesaian administrasi pembuatan rekening penerima tunjangan. “Tidak ada yang terlambat. Dana sudah ada dan

tinggal menyalurkan ke rekening penerima,” katanya. Kendala lain yang menghambat pencairan tunjangan itu karena banyaknya kurang lengkapnya persyaratan administrasi , seperti surat keterangan aktif mengajar, KTP yang tidak berlaku, maupun kesalahan pengisian permohonan pembuatan rekening. Menurut Muarif, jumlah penerima Tunjangan Fungsional Guru non

PNS di bawah binaannya mencapai 8.409 dan diperkirakan akan cair pada awal Januari. “Hasil kesepakatan kami dengan BNI, awal bulan ini sudah bisa diterima,” jelasnya. Mantan kepala Kemenag Lumajang itu menjelaskan untuk pencairannya akan dibagi berdasar masing-masing kecamatan. Hal itu untuk menghindari terjadinya antrean di bank saat pencairan. Sementara jumlah nominal tunjangan untuk setiap guru penerima sebesar Rp 3 juta selama satu tahun, atau Rp 1,5 juta setiap semester. Disinggung apakah ada guru penerima yang diretur (dikembalikan) dan pencairannya tertunda seperti yang terjadi di tahun 2012, Muarif belum bisa memberikan jawaban pasti. Dia hanya menyatakan semua guru yang terdaftar sebagai penerima, bisa langsung menerima tunjangan itu. Sementara itu, Mukit, salah seorang calon penerima tunjangan fungsional asal Kecamatan Pademawu mengaku bisa bernafas lega, setelah satu tahun lamanya menunggu penyaluran tunjangan itu. Sekalipun hanya setahun sekali, namun tunjangan tersebut sangat membantu dirinya dan keluarganya, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mukit berharap pencairan dana itu akan tepat waktu. Jika memungkinkan dilakukan di awal bulan ini. =FAKIH AMYAL/GHOZI MUJTABA/RAH


KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

G 23

Kinerja DPRD Belum Optimal 20 Pembahasan Raperda Tak Selesai PAMEKASAN- Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dirasakan kurang maksimal. Hingga memasuki tahun baru, lembaga legislatif di Bumi Gerbang Salam itu masih memiliki tanggungan 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang belum diselesaikan. 20 Raperda itu merupakan rancangan peraturan yang masuk dalam daftar Program Legislasi Daerah (Prolegda) sisa tahun lalu dari 30 Raperda yang ada. Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda), Taufikurrahman menyatakan tahun ini semua rancangan aturan itu akan disahkan sebagai

Perda sebelum memasuki paroh tahun ini, karena seluruh pembahasannya sudah hampir selesai dan tinggal disahkan. Salah satu yang menjadi hambatan dalam penyelesaian Raperda itu adalah waktu. Penyelesaian satu rancangan menjadi Perda membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab prosesnya cukup rumit dan membutuhkan telaah yang sangat mendalam. Padahal, untuk mempercepat, pembahasannya sudah dilakukan melalui kepanitiaan khusus (pansus) sesuai bidang materi masing-masing Raperda yang masuk. Sebenarnya pembahasan 20 raperda itu sudah separo perjalanan dan ada sebagian yang sudah dilakukan kajian akademik. Sehingga kemungkinan dalam waktu dekat seluruh pembahasannya akan segera tuntas ”20 raperda itu bu-

kan tidak dibahas, hanya kami tidak ingin tergesa-gesa dalam menyelesaikannya,” ujar politisi Partai Gerindra ini. Dalam melakukan pembahasan itu, kata dia, dilakukan secara menyeluruh dengan memperhitungkan dampak positif dan negatif setelah rancangan tersebut diberlakukan sebagai Peraturan Daerah. Kajian dampak itu dilakukan dengan meminta masukan dari pihak-pihak di luar DPRD, diantaranya tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan akademisi. Ia menyatakan sudah melakukan penyusunan jadwal pembahasan seluruh raperda yang masih menjadi tanggungan itu. Diharapkan dalam waktu dekat sudah dibahas dan tuntas. Lebih lanjut Taufikurrahman menjelaskan, di 2014 ini pihaknya tidak hanya akan membahas Raperda sisa tahun lalu, namun juga

enam Raperda lain yang baru masuk dalam daftar Prolegda. Sehingga, jumlah rancangan peraturan yang sudah pasti akan segera dibahas sebanyak 26 Raperda. Dari jumlah rancangan peraturan itu, terdapat beberapa Raperda yang menjadi prioritas untuk segera disahkan, diantaranya Raperda tentang pengelolaan Rumah Sakit Waru. Sampai saat ini, rumah sakit yang direncanakan menjadi rumah sakit tipe D yang melayani kesehatan masyarakat di wilayah Pamekasan utara itu belum bisa beroperasi, karena belum memiliki payung hukum. Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno mengatakan DPRD Pamekasan seharusnya segera menyusun langkah untuk mempercepat penyelesaian pembahasan Raperda itu.

Menurutnya, pada 2013 lalu jumlah Raperda yang masuk sebanyak 30 usulan. Dengan sisa yang masih 20 usulan peraturan tersebut, maka selama setahun hanya mampu menyelesaikan 10 peraturan. Meskin disadari, tugas lembaga legislatif bukan hanya membahas dan mengesahkan Perda, namun ada tugas lainnya yang juga menjadi tanggung jawab anggota lembaga perwakilan rakyat tersebut. Namun, jelas dia, jumlah tanggungan yang lebih banyak dari yang diselesaikan, mengindikasikan pelaksanaan tugas yang belum maksimal. “Karenanya, kami meminta agar pembahasan itu dimaksimalkan, karena terhambatnya pengesahan Perda itu bisa menghambat pelaksanaan program pembangunan,” katanya. =FAKIH AMYAL/GHOZI MUJTABA/RAH

AKTIVITAS LIAR

Menambang Bencana di Bukit Batu PAMEKASAN - Pemerintah dinilai masih setengah hati melakukan penertiban penambang batu di Pamekasan. Peristiwa amblasnya salah satu lokasi penambangan batu bata di Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, yang menyebabkan sejumlah rumah rusak pada pertengahan tahun lalu, tidak membuat aktivitas penambangan liar di wilayah itu terhenti. Mereka tak ubahnya menambang bencana di Bukit Batu itu. Di sejumlah titik lokasi penambangan, para pekerja penambangan terus melakukan aktivitas mereka menggali batu, hingga akhirnya tempat penambangan itu membentuk kubangan besar dan gua-gua buatan. Sebagian kubangan besar itu, terisi air hingga menyerupai danau-danau kecil yang berdekatan dengan permukiman warga. Demikian pula dengan gua yang terbentuk dari kegiatan penambangan itu, kian hari kian dalam dan melebar hingga sebagian diperkirakan sudah ada di bawah kawasan permukiman. Di Kecamatan Larangan, setidaknya ada tidak lokasi penambangan batu bata antara lain di Dusun Toron Samalem dan Dusun Tlaga, Desa Blumbungan, Dusun Bicabbi, Desa Larangan Luar dan Dusun Pancor, Desa Grujugan. Semuanya merupakan lokasi penambangan batu bata putih. Lokasi penambangan yang berbentuk kubangan besar, terdapat di Dusun

Jurang

Salah satu areal penambangan batu di wilayah Pamekasan. Kondisinya kian semakin membahayakan.

Toron Samalem, karena para penabang melakukan penggalian secara mendatar hingga batas-batas tanah yang dimiliki “juragan” penambangan, sementara di Dusun Tlaga, Dusun Pancor dan Dusun Bicabbi, berbentuk gua-gua karena para pekerja di usaha tersebut dalam melakukan penambangan ke dalam. Menurut catatan Koran Madura, di Dusun Toron Samalem terdapat empat lokasi penambangan yang masih aktif, dan enam bekas lokasi

tambang yang sudah tidak terpakai. Bekas lokasi tambang itu dibiarkan terbuka begitu saja hingga menyerupai kolam besar tanpa batas pengaman kecuali tanaman yang tumbuh di bagian sisinya. Sementara di Dusun Tlaga, Pancor dan Dusun Bicabbi, terdapat sebelas gua. Semuanya masih aktif dan rata-rata sudah mencapai kedalaman di atas lima sampai dua puluh meter dengan lebar bervariasi. Kian hari, luas masing-mas-

ing titik penambangan itu makin lebar dan dalam. Sebab satu lokasi penambangan mampu menghasilkan hingga 20 meter kubik batu bata putih. Masyarakat sekitar bukan tidak menyadari akan bahaya dari aktivitas penambangan itu. Sebab di lokasi itu sudah beberapa kali terjadi musibah amblasnya lokasi penambangan sebelum kejadian pada pertengahan tahun lalu. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak,

karena lokasi penambagan tersebut sebagian milik warga dari luar dusun, bahkan dari luar desa mereka. Beberapa kali diingatkan akan bahaya kegiatan tersebut, para pemilik dan pekerja di lokasi penambangan itu menyatakan akan menghentikan kegiatan mereka jika warga memberi pekerjaan lain selain usaha tersebut, karena mereka melakukan penambangan di tanah sendiri. Pemerintah setempat bukan tidak melakukan upaya menghentikan aktivitas yang ternyata dilakukan secara liar itu. Terbukti dengan dipasangnya sejumlah papan berisi larangan melakukan penambangan galian C tanpa izin di sekitar lokasi penambangan. Camat Larangan saat masih dijabat Saiful Haq Ramli, sesaat setelah peristiwa amblasnya salah satu lokasi penambangan di Dusun Pancor, Desa Grujugan, menyatakan pemerintah pernah menawarkan bantuan modal usaha untuk menghentikan kegiatan itu, namun ditolak karena mereka tidak memiliki keahlian lain selain menambang batu. Ketua Lembaga Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI) Pamekasan, Hesan Sruji meminta pemerintah lebih tegas dalam menertibkan kegiatan penambangan liar karena kegiatan itu, selain merusak lingkungan juga membahayakan masyarakat sekitar. =GHOZI MUJTABA/RAH


H 24

KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

SE Pilkades Dinilai Tak Tepat Legislator Mendesak Mendagri Meninjau Ulang PAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Jawa Timur, Suli Faris meminta pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meninjau ulang Surat Edaran (SE) Mendagri tentang penundaan pemilihan kepala desa (Pilkades) pada 2014 ini, karena SE tersebut dinilainya tidak tepat. “Kami memandang bahwa SE Mendagri ini tidak tepat, karena dalam konteks otonomi daerah ini, pemerintah daerah bisa mengatur sendiri kebijakan politiknya, termasuk untuk menggelar pilkades,” kata Suli Faris di Pamekasan, Kamis. Pada November 2013, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 140/7635/PMD tahun 2013 tentang Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa bagi desa-desa yang masa jabatan

kepala desanya berakhir pada tahun 2014. Dengan adanya surat edaran itu, maka sepanjang tahun 2014, seluruh kabupaten/kota tidak diperkenankan menggelar pilkades. Sebab dengan adanya surat itu, maka semua desa-desa yang mestinya menggelar pilkades 2014 harus menunda pada hingga 2015. Alasan mendasar dari SE Mendagri ini, karena di tahun 2014 akan digelar pesta demokrasi berupa pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres). Pemerintah beralasan SE Mendagri tentang penundaan pilkades selama 2014 itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, selama tahapan pelaksanaan pemilu, seperti bentrok massa dan berbagai jenis ketegangan politik lainnya. “Kalau pertimbangannya keamanan, jelas tidak masalah. Namun, yang juga perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah landasan hukum tentang pemerintahan desa, serta kewenangan pemerintah kabupat-

en,” ucap Suli. Politikus dari Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, hal ini sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Dengan kata lain, sambung Suli Faris, aturan tersebut merupakan peraturan organik dari UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 72 Tahun 2005. “Artinya dengan adanya ketentuan perundang-undangan ini, rujukan pelaksanaan pilkades adalah undang-undang dan PP, bukan Surat Edaran,” kata mantan Ketua Komisi A DPRD Pamekasan yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Pamekasan tersebut. Disamping itu, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 yang telah dirubah menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang pembentukan peraturan perundang undang-undangan disebutkan bahwa, peraturan pe-

rundang undangan yang sudah di tetapkan dan dimasukkan ke dalam lembaran negara/lembaran daerah dinyatakan tetap berlaku sepanjang belum dicabut. Dan pencabutan atau pembatalan pemberlakukan perundang-undangan hanya bisa dilakukan oleh lembaga yang melaksanakan tugastugas kewenangan kehakiman seperti MA (Mahkamah Agung) dan MK (Mahkamah Konstitusi). “Oleh karenanya, bagi kami SE Mendagri tentang Penundaan Pilkades itu tidak bisa dijadikan landasan penundaan pilkades, sebab status dan Kedudukan SE itu tidak termasuk dalam urutan atau hirarki peraturan perundang-undangan yang berimplikasi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” terang Suli. Ia menambahkan, status dan kedudukan SE itu tidak lebih dari sekadar imbauan yang bisa diikuti dan bisa diabaikan. Apabila kabupaten/kota mau mengkuti anjuran SE Mendagri itu, maka perlu ada perangkat relugasi baru yang meng-

atur masa jeda satu tahun, yakni (tahun 2014), beberapa pasal dalam perda tersebut harus dapat dilaksanakan dan diberlakukan sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2014. “Perangkat regulasi baru yang dimaksudkan, bisa berbentuk Perda dan bisa juga berbentuk Perbup,” tuturnya, menjelaskan. Apabila pemerintah kabupaten/ kota mau memakai payung hukum berupa Perda, maka itu untuk beberapa pasal dalam Perda, tetapi apabila pemerintah kabupaten mau memakai Perbup sebagai payung hukum, maka itu hanya untuk beberapa pasal dalam Perbup tentang pilkades yang sudah dimiliki oleh masing masing kabupaten sebagai aturan lanjutan yang lebih tehnis dari perda pilkades itu. Pemerintah kabupaten/kota tidak bisa membatalkan apabila ada desa yang berusaha melaksanakan pilkades di tahun 2014. Dan demikian juga, SE Mendagri tentang Penundaan Pilkades itu juga tidak bisa dijadikan landasan hukum. =ANT/RAH

kabupaten ini lebih sedikit dibandingkan dengan Kabupaten Sumenep. “Di Pamekasan populasi sapi potong hanya 127.674 ekor (PSPK 2011) dengan jumlah sapi betina produktif sekitar 50.000 ekor,” kata Kepala Dinas Peternakan Pamekasan, Bambang Prayogi, Rabu. Satu Saka Kepala Dinas Peterna-

kan Bambang Prayogi menjelaskan meski populasi ternak sapi di Kabupaten Pamekasan tergolong sedikit ketimbang Sumenep, namun pemkab membuat program terobosan baru untuk meningkatkan populasi ternak. “Program itu kami beri nama ‘Intan Satu Saka/Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran’ pada ternak sapi),” kata Bambang. =ANT/RAH

PELUANG BISNIS

Sapi Madura Sangat Menjanjikan PAMEKASAN - Madura tidak hanya dikenal sebagai Pulau Garam, akan tetapi juga dijuluki dengan Pulau Sapi. Hal ini karena ternak sapi, hampir semua masyarakat petani di pedesaan bisa dipastikan beternak sapi. Mereka melihat peluang bisnis sapi Madura sangat menjanjikan, karena kualitas daging sapi Madura lebih bagus daripada sapi daerah lain, sehingga penjualan sapi Madura lebih laris, baik di Madura maupuan di daerah lain. Kegemaran masyarakat Madura beternak sapi ini tidak hanya mendatangkan keuntungan secara ekonomi semata, namun kegemaran masyarakat di Pulau Garam ini juga mampu menciptakan tradisi dan budaya yang mengakar. Budaya karapan sapi, sapi sonok, dan sapi taccek (sapi pajangan), ketiganya merupakan potret kecintaan masyarakat terhadap ternak sapi. Tentu saja, nilai sapi ketiga jenis ini pun akan lebih mahal lagi dibandingkan sapi daging. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Madura itu setiap tahun terus bertambah. Hasil pendataan yang dilakukan lembaga itu menunjukkan, populasi sapi di Pulau

Madura mencapai 806.608 ekor. Angka ini mengalami peningkatan dibanding 2012 yang hanya mencapai 787.424 ekor dengan jumlah terbanyak di wilayah Kabupaten Sumenep, yakni mencapai 360.000 ekor lebih. Berdasarkan potensi yang ada itulah, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menganggap bahwa Pulau Madura memiliki potensi besar untuk dijadikan kawasan pengembangan peternakan sapi di Indonesia. Populasi sapi di Madura bahkan menyamai populasi sapi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang selama ini dikenal sebagai sentra peternakan sapi di Indonesia. Bahkan Menteri Pertanian Suswono saat mendampingi kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Pamekasan menjelaskan, di Madura ada salah satu pulau yang jumlah populasi sapinya melebihi jumlah penduduk. “Namanya Pulau Sepudi masuk Kabupaten Sumenep,” katanya kala itu. Di pulau itu populasi ternak sapi mencapai 50.000 ekor, sementara warganya hanya sekitar 40.000 jiwa. Di Pulau Garam Madura ini terdapat

Pasar Sapi

Sejumlah pedagang menggelar sapi dagangannya di Pasar Hewan, Keppo, Pamekasan

empat kabupaten, yakni Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan. Hampir semua penduduknya gemar beternak sapi. Dari empat kabupaten yang ada itu, Pamekasan merupakan satusatunya kabupaten yang memiliki keinginan kuat dalam mengembangkan budidaya ternak sapi, kendatipun jumlah populasi sapi di


25 SAMPANG I

KORAN MADURA

KORAN PROBOLINGGO

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

MADURA

Ratusan Hektare Padi Gagal Panen Disperta: Kerugian Material Sekitar Rp 50 Juta SAMPANG - Sekitar 150 dari total 500 hektare tanaman padi milik petani di Kecamatan Kota Sampang, dipastikan mengalami puso atau gagal panen, karena terendam banjir yang terjadi beberapa hari lalu. "Kami memastikan terjadi puso, karena tanaman banyak rusak, seperti tercabut oleh banjir hingga tanamannya rusak," kata Kepala Bidang Teknis Dinas Pertanian Sampang, Suyono, Rabu (1/1). Ia menjelaskan tanaman padi milik warga seluas 150 hekatare yang mengalami puso tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa Pasean dan Panggung, Kecamatan Kota Sampang. Kedua desa tersebut memang masuk daerah terdampak banjir paling parah di antara sembilan desa lainnya saat banjir melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Apalagi, sambung Suyono, banjir yang melanda kawasan itu serta merendam lahan pertanian

padi milik warga itu bukan hanya sekali, tetapi sudah berlangsung dua kali selama musim hujan. "Kerugian material yang dialami petani di dua desa itu sekitar Rp50 juta. Mereka berharap pemerintah bisa memberikan bantuan bibit untuk menanam kembali dan kami telah mengajukan ke Pemprov Jatim," katanya. Banjir yang melanda Kota Sampang itu terjadi selama tiga hari, yakni mulai 18 hingga 20 Desember 2013. Banjir yang melanda Kota Sampang selama tiga hari berturut-turut itu telah merendam ribuan rumah warga di sembilan desa lima kelurahan, serta puluhan lahan pertanian milik warga. Tidak ada korban jiwa dalam

musibah ini, hanya satu unit rumah warga terseret banjir. Banjir yang melanda kota Bahari di Sampang, Madura ini juga merendam sejumlah kantor pemerintahan, termasuk rumah dinas Wakil Bupati dan Kapolres Sampang. Hampir semua sekolah terpaksa diliburkan akibat tergenang banjir. Bahkan banjir akibat luangan sungai Kali Kemuning ini juga sempat membuat arus lalu lintas dari Bangkalan menuju Pamekasan dan sebaliknya lumpuh. Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono menjelaskan, jumlah total kerugian material akibat banjir itu mencapai Rp8,7 miliar, termasuk kerugian yang diderita petani akibat tanaman padinya terancam gagal panin karena banjir. =ant/mk

Sejumlah buruh tani membajak sawah menggunakan traktor, di area persawahan Desa Wonorejo, Wonorejo, Pasuruan, Jatim, Kamis (2/1). Buruh tani tersebut memebajak sawah dengan sitem borongan upah Rp 400 ribu untuk 1,5 hektare sawah.

KEBUTUHAN AIR BERSIH

Pelayanan PDAM Tidak Memuaskan

Warga dari Dusun Cemetian, Desa Temoran, Kecamatan Omben, Nur Hasan, Kamis (2/1) mendatangi kantor PDAM. Ia mengeluhkan tak lancarnya kiriman air.

Sampang – Warga asal Dusun Cemetian, Desa Temoran, Kecamatan Omben Nur Hasan (35),

Kamis (2/1) sekitar pukul 13.30 Wib mendatangi kantor PDAM di Jalan Rajawali Kelurahan Gunung Sekar

Kec/Kota. Mewakili warga, ia menyampaikan keluhan di desanya, karena sudah beberapa hari tidak

bisa menikmati air dari PDAM. Hasan (35) mengungkapkan, kinerja PDAM selama ini lamban dalam menangani masalah pasokan air. Air yang mengalir ke rumahnya tidak seberapa, apalagi ditambah dengan aliran air yang macet sekitar 15 hari lamanya. "Saya terus terang saja sudah 15 hari tidak mandi dan tidak melakukan apa-apa ketika saluran air PDAM tidak keluar," keluhnya di hadapan Kepala PDAM Sampang Robert Balbut. Hal itu, lanjut Hasan, tak hanya dilakukan dirinya saja. Beberapa warga juga mengeluhkan macetnya kiriman air. Untuk memenuhi kebutuhan minum, dirinya mengaku harus menimba ke sumur yang sudah berumur tua. "Kalau selama ini warga daripada menunggu saluran air PDAM sumur yang sudah tua itu dibersihkan lagi dan gotong royong beli pompa air ukuran besar untuk mendapatkan air ke beberapa warga lainnyan," terangnya. Menanggapi keluhan itu, Kepala Perusahan Daerah Air Mineral

(PDAM) Kabupaten Sampang, Robert Balbut, menjelaskan, penyebab macetnya saluran air tersebut dikarenakan ada pipa ukuran 3 dim yang pecah di gorong-gorong. Dan sampai saat ini masih proses diperbaiki dan fisnihsing. "Ya karena ada pipa ukuran 3 dim yang iasanya bisa melayani saluran air untuk 200 KK ini pecah rusak digorong - gorong di daerah sana. Cuma sudah diperbaiki," tuturnya. Lanjut Robert, untuk masalah waktu yang selama ini rusak dan tidak mengalir ke beberapa rumah warga, lantaran petugas dalam melakukan pencarian titik lokasi yang rusak itu butuh waktu. Sehingga, petugas setelah menemukan dimana lokasi itu harus memperbaikinya. "Kadang petugas ini dalam mencari titik lokasi rusak butuh waktu, Mas, seperti kita kroscek di titik A misalnya ternyata yang rusak di titik B seperti itu," terangnya. =ryan harianto/mk


J 26

KORAN MADURA

SAMPANG

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

KTP ELEKTRONIK

Warga yang Belum Terekam Masih 35 Persen Sampang - Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil), M. Zuhri mengungkapkan, ribuan warga di Kabupaten Sampang masih belum melakukan rekam data pembuatan e-KTP. Jika dipersenkan ada sekitar 35 persen. Jumlah total warga yang belum rekam data e-KTP 35 persen itu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah warga yang sudah melakukan rekam data. Warga sudah melakukan rekam data e-KTP sebanyak 65 persen atau sekitar 662 ribu. "Kalau yang sudah rangkum rekam data e-KTP ada 65 persen. Sedangkan yang belum melakukan rekam data e-KTP sebanyak 35 persen," ucapnya, Kamis (2/1). Banyaknya warga yang belum terekam, menurut Zuhri, kesa-

Sejumlah pekerja saat merakit senapan angin di industri rumahan senapan angin kawasan Pare Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kamis (2/1). Terdapat belasan industri senapan angin di kawasan Pare Kediri yang setiap harinya mampu memproduksi 100 sampai 400 pucuk senapan angin dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga Rp 280 ribu sampai Rp 2,8 juta per unit sesuai jenis dan dan modifikasi senapan.

Kalau yang sudah rangkum rekam data e-KTP ada 65 persen. Sedangkan yang belum melakukan rekam data e-KTP sebanyak 35 persen,”

M. Zuhri

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sampang daran masyarakat masih kurang. Sehingga, pihalknya jika masih belum tuntas masih akan memberlakukan KTP jenis lama. "Kita berlakukan e KTP ini sampai seumur hidup, dan kami masih berlakukan KTP yang lama kalau masih belum tuntas. Tapi ini yang menjadi masalah. Adanya kesadaran masyarakat yang rendah," jelasnya. Menurut Zuhri, ada tiga Kecamatan yang paling rendah melakukan perekaman e-KTP, yaitu Kecamatan Tambelengan, Kedungdung, dan Camplong. Sedangkan daerah yang paling banyak terdapat di Kecamatan Torjun, Karang Penag dan Kec/Kota Sampang. Disinggung tentang alat pembuatan e KTP, Zuhri manambahkan hingga kini dirinya mengaku masih sangat terbatas alat pembuatan rekam tersebut. Meski, setiap Kecamatan memiliki alat perekam e-KTP. =ryan hariyanto/mk

KONFLIK KEYAKINAN

Syiah Potensi Kerawanan 2014 SAMPANG - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mencatat delapan potensi kerawanan tahun 2014, di antaranya kasus pengikut Tajul Muluk (Syiah) di Sampang. “Kasus pengikut Syiah sebenarnya tidak hanya ada di Sampang, melainkan juga ada di Puger (Jember), tapi sudah rekonsiliasi,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Kamis (2/1). Dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) 2013-2014, katanya, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono sudah memetakan delapan peta kerawanan Jatim pada tahun 2014. Selain kasus pengikut Tajul Muluk (Syiah) di Sampang, kerawanan lainnya adalah Perguruan Pencak Silat di Madiun, dan Peta Area Terdampak Lumpur Lapindo. Selanjutnya, dampak rutan/ lapas yang “over capacity”, kejahatan konvensional (curas, curat, curanmor), keberadaan ormas FPI,

Pemilu/pilpres, dan kontigensi (terorisme, unjuk rasa, bencana alam). “Tahun 2014, Pak Kapolda bertekad untuk mengubah ‘peta merah’ (rawan) itu menjadi ‘peta hijau’ (aman), karena itu di Sampang sampai saat ini masih ada 100 polisi siaga di Omben,” katanya. Selain itu, Kapolda Jatim juga akan menjalin koordinasi dengan Kanwil KemenkumHAM terkait adanya 27 dari 36 rutan/lapas yang mengalami “over capacity” dan rawan terjadinya kerusuhan antarnapi. “Pak Kapolda juga menjalin dialog dengan perguruan pencak silat yang ada di Madiun, seperti PSH, Teratai, Pagar Nusa, dan sebagainya, bahkan beliau bersedia untuk ‘mendatangi’ mereka,” katanya. Untuk persiapan pengamanan

Pemilu/Pilpres 2014, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan TNI dan Linmas, karena itu pengamanan akan melibatkan 27.257 polisi, 8.100 prajurit TNI, dan 152.113 Linmas. “Pengamanan akan dilakukan dalam tiga tahap mulai dari persiapan, pergeseran, dan pelaksanaan mulai dari kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan pada 68.115 TPS dengan asumsi putaran I dan II,” katanya. Secara terpisah, Koordinator Tim Rekonsiliasi Sunni dan Syiah Sampang Abd A’la menyebut perseteruan yang terjadi selama ini sebenarnya bukan diakibatkan persoalan Sunni-Syiah atau kelompok mayoritas-minoritas sebagaimana diprediksi sejumlah pihak, namun lebih cenderung pada hubungan yang tidak harmonis antartokoh di antara mereka. “Sebenarnya, kelompok SunniSyiah bisa hidup berdampingan karena kedua merupakan aliran

yang benar dalam Islam. Namun, ada kelompok yang perilakunya tidak toleran dan hormat kepada tetangganya hingga melakukan tradisi yang menimbulkan kekagetan budaya yang akhirnya bermasalah,” ungkapnya. Selain itu, ada pula faktor eksternal yang melakukan provokasi untuk kepentingan tersembunyi sehingga persoalan menjadi runyam karena masyarakat yang berpendidikan rendah memang mudah terpengaruh. “Kendala utamanya adalah faktor pendidikan. Masyarakat Sampang sebenarnya tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Syiah, tetapi mereka pasrah kepada sang guru secara ‘buta’ karena mereka sendiri buta aksara, karena itu kami akan mendekati tokohtokoh inti dari kedua kelompok secara bertahap dan persuasif,” katanya. Budi Suyanto. = ant/mk


KORAN MADURA

SAMPANG

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

K 27

TENAGA KERJA INDONESIA

1.046 TKI Ilegal Dideportasi SAMPANG - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang mencatat sebanyak 1.046 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal asal kota itu telah dipulangkan dari negara lain selama 2013. "TKI yang dipulangkan sepanjang 2013 dari tempat kerjanya itu terduga ilegal dari dua negara, yakni Malaysia dan Arab Saudi," kata Kepala Dinsosnakertrans Sampang, Malik Amrullah, Rabu (1/1). Rinciannya, jumlah TKI ilegal asal Sampang yang dipulangkan paksa dari tempat kerjanya di Malaysia sebanyak 926 orang, sedangkan yang dipulangkan dari Arab Saudi sebanyak 120 orang. TKI yang dipulangkan paksa itu, sambung Malik, memang merupakan TKI asal Kabupaten Sampang yang berangkat ke luar negeri melalui "jalur gelap" yakni melalui perantara (calo) tanpa

otomatis saat itu mereka menjadi ilegal juga," terang Malik. Jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan paksa dari tempat kerjanya di luar negeri karena ilegal kali ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah TKI ilegal tahun 2012. Data di Dinsosnakertrans Sampang mencatat jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan paksa pada tahun 2012 sebanyak 1.345 orang. Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah menilai banyaknya warga Sampang yang berangkat menjadi TKI dengan cara ilegal itu, salah satunya karena mereka tidak mau mengurus administrasi yang dinilai sulit. "Warga yang umumnya berpendidikan rendah itu memilih jalan pintas, yakni dengan cara

melalui perusahaan jasa tenaga kerja. Tentu, ketika sampai di tempat tujuannya, mereka dianggap ilegal, bahkan menjadi buronan polisi. "Setelah ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia di sana, lalu dipulangkan ke sini," terang Malik. Sementara, TKI asal Sampang yang bekerja di Arab Saudi dan juga dipulangkan, karena masa tinggalnya sudah habis. Para TKI itu tetap tidak mau pulang ke kampung halamannya. "Ada yang di antara para TKI yang masa tinggalnya habis itu berangkatnya memang resmi, tapi karena masa kontraknya habis,

menggunakan jasa calo atau yang dikenal dengan masyarakat Sampang dengan sebutan 'tekong'," katanya. Di Kabupaten Sampang, warga yang banyak bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia itu tersebar di lima kecamatan di wilayah utara Kabupaten Sampang, yakni Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Kecamatan Banyuates, Robatal dan Kecamatan Karangpenang, Sampang. Secara keseluruhan, jumlah TKI ilegal asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan secara paksa dari tempat kerjanya di luar negeri hingga sudah mencapai 3.591 orang, mengingat pada tahun 2009 Dinsosnakertrans Sampang mencatat sebanyak 1.200 TKI juga dipulangkan secara paksa karena ilegal. =ant/mk

KECELAKAAN

Bus Menabrak Pohon Sampang - Sebuah bus Po Hariyanto berwarna hijau pelat nopol B 7050 VCA, Kamis (02/1) sekitar pukul 10.30 Wib menabrak sebuah pohon di pinggir Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kota Sampang. Suparman (35), pengemudi asal Desa Getas Serabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus itu berniat menghindari pengendara sepeda motor berpelat nopol L 4481 RI yang dikendarai oleh Mat Bahrawi (15) saat berboncengan dengan Holili (14). Keduanya merupakan warga Desa Taddan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Bus membawa rombongan pariwisata warga Sumenep tersebut melaju dari arah barat menuju arah timur. Tiba-tiba di TKP tepatnya di timur Pasar Margalela, sepeda motor yamaha berwarna hitam merah datang dari arah berlawanan berniat mendahului sebuah mobil L 300 yang tidak diketahui identitasnya. Kendaraan sepeda motor itu langsung tergeletak akibat sempitnya ruas jalan saat hendak mendahului mobil di depannya. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, kedua pengendara roda dua langsung dibawa ke RSUD setempat guna menjalani perawatan. Suwarno (44), penumpang asal warga Desa Kolor Kec/Kota Sumenep, mengatakan memang kend-

araan bus yang ditumpanginya itu menghindari pengendara sepeda motor yamaha Jupiter. Sehingga, pohon dipinggir jalan tertabrak hingga menyangkut ke kabel listrik disekitar lokasi. "Ada pengendara sepeda motor dari arah timur ke arah barat. Ternyata sepeda motor ini mau nyalip mobil L 300 di depannnya. Sopir bus banting setir ke kiri nabrak pohon," ucapnya dilokasi. Akibatnya, bus yang ditumpangi itu rusak parah di depan. Kaca di bagian kiri retak dan sisi kanan bus penyok akibat benturan keras yang menabrak pohon tersebut. Bahkan, beberapa penumpang lainnya terpaksa harus diangkut menggunakan kendaraan lain untuk ditujukan ke asal kotanya. "Terpaksa penumpang semuanya diangkut bus lain supaya sampai dulu ke kota mereka masing-masing, karena bus masih diamankan sama pihak kepolisian dan kondisi bus rusak di bagian depan,"jelasnya. Sementara itu, Humas RSUD Sampang Yuliono menuturkan, pihaknya setelah melakukan perawatan kepada kedua korban ditemukan bahwa korban mengalami luka sedang dan diduga cidera otak. Dimungkinkan, keduanya akan dilakukan rujukan ke luar rumah sakit. Sebab, kondisi luka terdapat di pinggul, dada, muka, serta lutur korban. Apalagi, ada pendarahan dari

Bus Po Hariyanto menabrak sebuah pohon di Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kota Sampang, Kamis (2/1) sekitar pukul 10.30 Wib. Bus berwarna hijau itu berniat menghindari kendaraan sepeda motor.

telinga dan hidung. "Kalau korban bernama Mat Bahrawi (15) mengalami luka lucet di pinggul, dada, dil alis lecet, ada pendarahan dari telinga hidung diduga cidera otak dan di rujuk mungkin. Sedangkan Holil luka lecet di

lutut kanan bawah," terangnya. Menanggapi itu, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasatlantas Polres Sampang AKP Heri Regasa membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya masih mengamankan kedua kendaraan

untuk terus ditindak lanjuti. "Kita masih amankan bus, dan roda dua terlebih dahulu untuk ditindak lanjuti dari kejadian kecelakaan," singkatnya. =ryan hariyanto/mk


28 L

KORAN MADURA

KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

BANGKALAN

JUMAT 3 JANUARI 201 No. 0273 | TAHUN II

Lahan Pertanian Menyempit, Petani Menjerit

LAHAN PRODUKTIF. Salah satu lahan pertanian yang masih produktif di kawasan Kecamatan Burneh.

Pemerintah Wajib Memperketat Bisnis Properti BANGKALAN - Semakin menyempitnya lahan pertanian di kawasan Bangkalan, yang disebabkan alih fungsi lahan pertanian menjadi daerah hunian atau perumahan, dinilai mengancam nasib petani. Sekalipun daerah hunian tersebut dapat meningkatkan perekonomian, namun di satu sisi nasib petani dikorbankan. Oleh sebab itu, DPRD Bangkalan mendesak pihak setempat untuk segera memberlakukan regulasi terkait perlindungan lahan pertanian. Menurut anggota Komisi D DPRD setempat, Imron Rosyadi mengatakan dengan memberlakukan regulasi tersebut untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan produktif pertanian dan untuk membatasi perluasan daerah pemukiman yang selama ini dibangun pada lahan pertanian. “Kami telah membahas hal ini dengan eksekutif dan sudah kami sahkan berupa Peraturan Daerah (Perda). Maka kami minta kepada pemerintah agar dapat menjaga kawasan lahan pertanian di 18 Kecamatan yang ada, data terakhir

kami di Bangkalan terdapat 40,3 ribu hektare lahan pertanian,” ujar Imron. Pembuatan dan pengesahan regulasi tersebut oleh sebagian kalangan dinilai sebagai upaya untuk menghambat bisnis properti yang lagi ngetren akhir-akhir ini. Namun politisi Gerindra ini menampik, jika pembuatan aturan sebagai payung hukum lahan pertanian ini akan membatasi bisnis properti yang mulai berkembang di Bangkalan. Hal itu dilakukan semata-mata agar masyarakat Bangkalan secara optimal dapat memenuhi kebutuhan pangannya dari dae-

rah sendiri. “Sama sekali tidak ada maksud untuk menghambat perkembangan bisnis properti. Akan tetapi, agar masyarakat Bangkalan dapat merasakan produk hasil pertanian sendiri, bukan dari luar. Apalagi memang terkenal sebagai daerah yang memiliki lahan pertanian yang begitu luas,” imbuhnya. Hasil dari pembahasan payung hukum lahan pertanian ini lanjut Imron nantinya, Pihak pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak akan memberikan izin alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda), alih fungsi baru dapat dilakukan jika pihak yang meminta izin alih fungsi bersedia menyiapkan lahan pertanian pengganti. “Harus menyiapkan lahan pengganti, bahkan jika ini dilanggar bisa saja berujung pada sanksi pidana,” tegas Imron. = doni heriyanto/rah

PENCETAKAN E-KTP

Dispendukcapil Terkendala Juknis BANGKALAN – Pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) pada tahun 2013 merupakan wewenang pemerintah pusat. Namun pada 2014 Dispendukcapil diberikan tugas untuk mencetak sendiri kartu e-KTP. Hal itu diakui masih terkendala petunjuk teknis dari pemerintah pusat. “Jika pada tahun sebelumnya e-KTP dicetak oleh kependudukan pemerintah pusat. Tahun 2014 e-KTP sudah mulai bisa dicetak sendiri di Dispendukcapil Kabupaten Bangkalan,” kata Kabid Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Bangkalan, Jayus Sayuti. Dia menjelaskan dua set alat untuk proses mencetak e-KTP sudah siap. Namun masih belum bisa digunakan karena terkendala masalah petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Oleh karena itu, Dispenduk Capil Bangkalan masih menunda pembuatan e-KTP yang baru sambil menunggu perintah lebih lanjut dari pusat. Menurutnya, e-KTP yang baru tersebut alangkah baiknya tidak boleh difotokopi. Jika datanya diperlukan cukup digesek dengan menggunakan sebuah alat rekam data. Untuk itu pihaknya mengaku terus melakukan upaya sosialisasi kepada beberapa instansi, seperti kalangan perbankan, polres, dan instansi terkait lainnya. “e-KTP tak ubahnya kartu kredit, begitu digesek langsung datanya keluar,” ujarnya. = MOH. RIDWAN/RAH


KORAN MADURA

BANGKALAN

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

M 29

BPJS Kesehatan Diprediksi Lalai BANGKALAN - Pasca pemerintah pusat meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan per tanggal 1 Januari 2014, secara otomatis PT Askes yang selama ini melayani jaminan kesehatan pegawai sudah beralih fungsi pelayanan. Perubahan lembaga tersebut menimbulkan permasalahan baru bagi BPJS Kesehatan Cabang Bangkalan. Sebab jumlah tenaga kerja BPJS sendiri masih terbatas sehingga diprediksi dapat berakibat pada kelalaian, setidaktidaknya pelayanan akan kurang maksimal. Sebelum berganti menjadi BPJS, PT Askes hanya melayani kalangan pekerja pegawai negeri dan TNI/ Polri. Saat ini, jaminan kesehatan tersebut diharuskan juga melayani semua lapisan masyarakat alias perorangan. Dengan adanya perubahan tersebut dapat mempersulit kinerja BPJS Cabang Bangkalan. Sebab tugas dan fungsi lembaga tersebut akan semakin berat dan bertambah. Tidak hanya itu, letak kantor BPJS kesehatan juga terkesan kurang strategis. Kondisinya masih menumpang di gedung RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Apalagi ruangan yang ditempati untuk pelayanan cukup sempit, terletak di lantai 2. Selain itu minim papan petunjuk atau papan nama. Sehingga masyarakat umum yang ingin mendapat pelayanan dari BPJS kesehatan dipastikan bakal kesulitan.

"Dengan berubahnya lembaga tersebut, kami kekurangan tenaga kerja. Selama ini, hanya tiga orang yang bertugas melayani masyarakat yang notabene merupakan Pegawai Negeri, TNI/Polri dalam lingkup wilayah Bangkalan," kata Kepala Operasional BPJS Kesehatan Bangkalan, Eko Durianto Kesdu, kemarin (2/1). Dia menjelaskan sebelum berubah fungsi, dengan jumlah personil tersebut masih sanggup untuk melayani masyarakat. Maklum, yang dilayani selama ini hanya kalangan pegawai dan TNI/Polri. Berbeda setelah berubah menjadi Badan, lingkup pelayanan lebih luas. Semua masyarakat dapat mengikuti program nasional tersebut. "Bulan depan direncanakan bakal ada penambahan dua karyawan BPJS Kesehatan. Dengan begitu, pelayanan pada masyarakat bisa lebih maksimal. Sebab, kita

tidak ada sharing. Kami meminta semua pihak untuk mengawasi program ini," ucapnya.

Eko Durianto Kesdu

Kepala Operasional BPJS Kabupaten Bangkalan hanya melayani administrasinya, bukan langsung pada tindakan medis," jelasnya. Eko menerangkan, saat ini tidak hanya pegawai yang ikut BPJS, tetapi karyawan swasta juga bisa masuk dan terdaftar sebagai anggota. Selain itu, masyarakat umum atau perorangan juga boleh masuk BPJS kesehatan. "Kami berharap masyarakat bisa ikut program pemerintah ini. Nantinya, pasien yang ikut BPJS kesehatan dipastikan gratis, karena

Data Peserta Belum Valid Sementara data peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang berlaku per 1 Januari 2014, hingga Kamis (2/1/2014) di Kabupaten Bangkalan, masih belum masuk. Padahal data tersebut seharusnya sudah masuk pada tanggal 31 Desember 2013 waktu lalu. Belum diketahui alasan belum masuknya data tersebut. Sehingga dipastikan pemberlakuan program baru pemerintah itu akan molor. "Semestinya kami sudah menerima semua data peserta itu dari PT Jamsostek, Anggota TNI Polri yang aktif dan Jamkesmas terakhir 31 Desember 2013," ujar Kepala Operasional BPJS Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Eko Durianto Kesdu, ketika dikonfirmasi. Diperkirakan jumlah peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) mencapai 600 ribu, yaitu transformasi data dari peserta Jamkesmas, TNI, Polri yang aktif dan perserta dari Jamsostek. Dimungkinkan begitu banyaknya peserta yang harus masuk pada program JKN menjadi salah satu penghambat belum tuntasnya tranformasi data yang

seharusnya sudah selasai dan siap diberlakukan. “Namun semua transfornasi data itu dari Jamsostek dan TNI serta Polri belum masuk, setelah kami lakukan pengecekan. Sebab, yang melakukan itu semuanya dari pusat bukan masing-masing daerah," ungkapnya. Ditambahkan Eko, untuk data yang sudah ada hanya peserta Askes, sekitar 40 ribu dari kalangan PNS saja. Pihaknya sebagai penyelenggara undang-undang tetap optimis proses pelayanan akan berjalan dengan lancar. Apalagi semua ketentuan sudah digariskan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan juga kepesertaannya bersifat wajib tidak terkecuali juga masyarakat tidak mampu karena metode pembiayaan kesehatan individu yang ditanggung pemerintah. "Tadi ada peserta Jamsostek yang datang ke sini, setelah kami cek datanya ternyata belum masuk, kami sudah menggandeng RSUD setempat dan Puskesmas agar semua peserta BPJS kesehatan bisa dilayani dengan baik," ucapnya. = DONI HERIYANTO/MOH. RIDWAN/RAH

KRIMINALITAS

Setahun 86 Orang Tewas Sia-sia di Jalan BANGKALAN - Langkah terobosan perlu dilakukan Satlantas Polres Bangkalan, demi meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya. Apalagi dalam kurun waktu 2013, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat tercatat mencapai 229 kejadian, yang didominasi oleh kendaraan roda dua. Dari jumlah ini, sebanyak 86 orang tewas sia-sia di jalan raya. Dibanding tahun sebelumnya, peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal mengalami peningkatan 12 persen. Disinyalir begitu tingginya peristiwa kecelakaan tersebut, disebabkan faktor kelalaian manusia. Berdasarkan data yang dihimpun Koran Madura, rincian kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013, mencapai 229 kasus. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 86 orang meninggal dunia, 95 orang mengalami luka berat dan 246 orang luka ringan. Sementara pada tahun 2012, kecelakaan yang terjadi sebanyak 222 dengan rincian korban meninggal 74 orang, luka berat 79 orang dan 240 orang mengalami luka ringan. “Sebanyak 86 jiwa tewas sia-sia

di jalan raya. Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan, karena 80 persen diakibatkan dari kurang disiplinnya pengendara,� kata Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Yusis Budi. Menurutnya, penyebab kecelakaan sepanjang 2013 itu, karena faktor manusia (human error) saat berkendara. Misalnya pengendara tidak memperhatikan keselamatan berlalu lintas. Sehingga kecelakaan yang berakibat fatal bagi pengendara sendiri dan para pengguna jalan lainnya tidak dapat dihindarkan. Disamping itu juga seiring bertambahnya pemilik kendaraan roda dua setiap tahunnya yang menjadikan jalan semakin padat. Hal itu juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan. "Jadi penyebabnya memang didominasi oleh faktor kelalaian pengendara. Masyarakat seringkali mengabaikan keselamatan saat berkendara. Padahal sudah jelas resikonya, bahkan sampai merenggut nyawa pengendara," paparnya. Dikatakan Yusis, di kawasan Bangkalan terdapat tiga titik yang dikategorikan blackspot atau areal rawan laka, tiga titik tersebut adalah akses Suramadu, jalan raya

KECELAKAAN Salah satu peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Socah beberapa waktu lalu.

Dumajah, dan jalan raya Galis. Jalur tengkorak tersebut, penyumbang jumlah kecelakaan terbesar, yang mengakibatkan korban jiwa terbanyak. Namun, meski sudah diberikan peringatan terhadap bahaya kecelakaan, ternyata masyarakat masih belum memiliki kesadaran dalam membudayakan keselamatan saat berkendara. "Kami selalu mengimbau kepada setiap pengendara agar menjadi

pelopor dalam membudayakan keselamatan. Sebab, keselamatan itu sangat penting. Apalagi keluarga di rumah sedang menunggu," ujarnya. Di masa yang akan datang, kata Yusis, untuk menekan begitu tingginya angka kecelakaan, pihaknya akan gencar melakukan pengawasan berupa patroli rutin khususnya di areal rawan kecelakaan. Akan tetapi, faktor utama dalam mendukung upaya menekan

terjadinya kecelakaan adalah para pengendara sendiri. Sebab pengendara kadang hanya tertib berlalu lintas pada saat ada petugas saja. Di saat petugas tidak tidak ada, kecenderungan melakukan pelanggaran itu sangat tinggi. "Bagi pengendara tertiblah berlalu lintas di manapun dan kapanpun, jangan hanya ada pada saat petugas sedang berjaga," pesan Yusis. = DONI HERIYANTO/RAH


N 30

LAPORAN KHUSUS

KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

SAMPANG - Konflik antara kelompok Islam Syiah dan kelompok Islam Sunni di Kabupaten Sampang, telah lama terjadi, bahkan hingga awal Januari 2014 ini telah mencapai satu tahun lebih.

Upaya Islah MASIH TERBUKA Harus Dilakukan Secara Alamiah

T

ragedi kemanusiaan yang menyebabkan seorang warga Syiah meninggal dunia dan tujuh orang lainnya luka-luka serta sebanyak 47 unit rumah pengikut aliran itu dibakar massa terjadi pada Minggu 26 Agustus 2012, sekitar pukul 10.00 WIB. Di Sampang, kelompok kecil penganut aliran Syiah ini tidak hanya diserang dan rumahnya dibakar, akan tetapi juga diusir dari kampung halamannya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang. Salah satu penyebabnya karena aliran Islam Syiah di Sampang itu dianggap sesat dan ajarannya menyesatkan masyarakat. Selain itu, banyak paham yang dianut warga Syiah Sampang itu berbeda dengan pahan yang dianut oleh mayoritas pengikut ajaran Islam Sunni. “Jadi antara Syiah dengan Sunni itu tidak bisa lagi bersatu. ibarat air dengan minyak. Sampai kapan pun tidak akan pernah menyatu,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang KH Imam Buchori Maksum. KH Imam Buchori Maksum menilai, penyerangan kelompok Islam Sunni terhadap kelompok Islam Syiah terjadi sebagai bentuk reaksi atas tindakan yang selama ini dilakukan oleh pengikut Syiah. Perbedaan aqidah atau keyakinan merupakan pemicu utama terjadinya tragedi kemanusiaan di Sampang, Madura, Jawa Timur itu, kendatipun ia mengakui, ajaran agama mana pun tidak memperbolehkan adanya kasus kekerasan, apalagi membunuh dan membakar tempat tinggal mereka. Konflik bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terjadi di Sampang pada 26 Agustus 2012 itu merupakan kali kedua. Sebab sebelumnya pada akhir Desember 2011, hal serupa juga terjadi. Ketika itu, rumah pimpinan Islam Syiah, mushalla dan madrasah kelompok Syiah diserang oleh massa. Sebanyak 200 pengikut Islam Syiah terpaksa mengunggi ke tempat yang lebih aman. Namun, berkat upaya pendekatan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah Kabupaten Sampang, TNI dan Polri, kelompok Syiah yang sebelumnya terusir dan harus tinggal di lokasi pengungsian itu berhasil dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang. Hanya saja, ketenangan antara kedua muslim berbeda aliran terse-

but tidak berlangsung lama, sebab sekitar delapan bulan kemudian, konflik kembali pecah, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Satu orang tewas, dan sebanyak tujuh orang lainnya luka-luka, bahkan rumahrumah mereka juga hangus dibakar kelompok penyerang. Ketua kelompok jamaah Islam Syiah Sampang Ikil Al Milal mengaku, tidak mengerti dengan aksi penyerangan yang dilakukan saudaranya sesama muslim itu, hanya karena berbeda aliran. “Kalau Islam Syiah ini dikatakan sesat, lalu sesat dari sisi apanya, wong Syiah ini merupakan salah satu aliran agama Islam yang juga diakui di dunia internasional,” kata Iklil. Ia juga mengaku tidak mengerti dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok penyerang itu. Sebab dengan demikian, pengikut aliran Islam Syiah seolah-oleh dianggap penjahat yang harus dimusuhi dan harus terusir dari kampung halamannya hanya karena berbeda aliran. Upaya Pendamaian Sejak tragedi kemanusiaan bernuansa SARA pecah, pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak. Berbagai pertemuan hampir setiap hari digalar, guna membahas kasus berdarah di Sampang itu.

Tidak hanya pejabat pemkab, sejumlah pejabat di tingkat pusat, mulai dari Menteri, Panglima TNI dan Kapolri, serta sejumlah wakil rakyat lintas komisi dan fraksi juga turun secara langsung, guna mencari soluasi atas persoalan tragedi kemanusiaan di Sampang ini. Para abdi negara ini menginginkan, agar warga Syiah bisa kembali ke kampung halamanya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang. “Kasus Syiah Sampang ini memang tidak bisa hanya diselesaikan secara sepihak, semisal Pemkab Sampang saja. Kasus Syiah sudah menjadi kasus nasional, bahkan internasional, karena menyangkut hak asasi warga,” kata Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono. Menurut Wabup, selama kurun waktu 2012 hingga 2013 banyak hal yang telah dilakukan pemkab dalam upaya meredam konflik itu. Berbagai pendekatan juga telah dilakukan, baik pendekatan persuasif, maupun pendekatan formal kelompok. Hanya saja, dari berbagai upaya itu hingga kini belum membuahkan hasil yang memadai, bahkan desakan kelompok mayoritas untuk mengusir pengikut aliran Islam Syiah Sampang dari kampung halamannya semakin kuat.

Maka atas pertimbangan keamanan, serta kuatnya desakan dari kelompok mayoritas anti-Syiah, pada 20 Juni 2013 sekitar pukul 15.00 WIB korban tragedi kemanusiaan ini akhirnya dipindahkan ke rusunawa Puspa Agro Sidoarjo. Ratusan personel keamanan dari unsur TNI dan Polri dikerahkan ketika itu untuk memindahkan pengikut Syiah dari lokasi pengungsian gedung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma, Sampang. Di saat bersamaan, ratusan ulama serta ribuan pengikut Sunni, menggelar istighatsah di lapangan Wijaya Kusuma Sampang, tak jauh dari lokasi pengungsian korban tragedi kemanusian itu. Selain menggelar doa dengan alasan untuk keselamatan bangsa, ribuan pengikut aliran anti-Syiah ini juga menyampaikan pernyataan sikap, yang intinya menolak keberadaan aliran Islam Syiah di Kabupaten Sampang dengan alasan demi keamanan di Kabupaten Sampang. Direktur Pusat Studi Agama dan Politik/Central Of Religion and Political Studies (Centris) Madura Sulaisi Abdurrazak menilai, sebenarnya masih ada peluang untuk mendamaikan kedua kelompok berbeda aliran di Kabupaten Sampang itu. Sebab, menurut Sulaisi, kalau

dikaji dari sisi sosial budaya, masyarakat Madura sebenarnya merupakan masyarakat terbuka serta toleran dalam menyikapi perbedaan. Di samping itu, keduanya masih beragama yang sama, yakni sama-sama Islam. “Caranya tentu harus menekankan pada sisi persamaannya, bukan justru memperuncing perbedaan antara kedua kelompok itu,” katanya menjelaskan. Sebab, katanya, jika perbedaan pendapat dan pemahamanan yang dikedepankan, maka ia yakin sampai kapan pun upaya pendamaian konflik itu tidak akan pernah berhasil. Apalagi, di sebagian warga kini sudah timbul anggaran bahwa Syiah merupakan ajaran sesat dan menyesatkan. “Kata sesat dalam pendangan masyarakat umum atau masyarakat awan ini sudah identik dengan istilah boleh diapakan saja. Termasuk dibunuh tentunya,” kata Sulaisi. Padahal, kata mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini, sejauh ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tingkat pusat, belum pernah menyatakan Islam Syiah sesat, sebagaimana difatwakan MUI Sampang dan MUI Jatim, hingga akhirnya menimbulkan reaksi keras dan menyebabkan terjadinya konflik itu. Dalam kasus itu, kata Sulaisi, memang ada konflik personal antara pimpinan Islam Syiah Tajul Muluk dengan saudaranya yang Sunni Rois Al Hukama, akan tetapi intensitasnya sangat rendah, dan jika dikaji dari sosiokultural masyarakat Madura, hal itu tidak berpotensi sama sekali menggerakkan massa. Sebab, biasanya, pergerakan massa itu akan terjadi di Madura, apabila menyangkut agama, perebutan kekuasaan dan harta benda yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ia mencontohkan seperti terjadi “carok” massal di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan pada tahun 2006. “Tetapi pemerintah memang berupaya menyembunyikan penyebab utama kasus Sampang ini, dengan tujuan, mungkin untuk meredam. Padahal dengan cara disembunyikan seperti itu, justru persoalannya menjadi tidak terselesaikan,” kata Sulaisi. Proses Alami Menurut anggota DPR RI asal Sampang Achmad Rubaie, proses pendamaian antara kelompok Islam Syiah dengan Sunni harus berjalan alami dan melibatkan semua pihak yang terlibat. Cara itu dinilai paling tepat demi menjaga agar gesekan tak kembali muncul. Jika upaya pendamaian dilakukan secara paksa, maka hasilnya juga tidak akan optimal, bahkan cenderung berpotensi timbulnya konflik susulan. “Alami yang kami maksudkan, atas kesadaran sendiri, tidak ada pemaksaan ataupun tekanan-tekanan,” katanya di Sampang. = ANT/MK


KOMUNITAS

KORAN MADURA

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

O 31

madura photo club

Menyatukan Hobi Fotografi PAMEKASAN - "Kami ingin publikasikan Madura melalui seni foto," kata Mohammad Redy, pimpinan salah satu komunitas pencinta fotografi di Pamekasan, Mohammad Redy, Kamis (2/1). Baginya, Madura bukan hanya layak dipublikasikan dalam hal kerapan sapi atau sapi sonoknya. Sebab, pulau garam itu sangat kaya dengan berbagai potensi, diantaranya keindahan alam, keragaman pakaian khas, berbagai kesenian serta potensi lain yang memiliki kekhasan tersendiri di banding yang ada di daerah lainnya.

Dalam pandangan pria yang juga penghobi touring motor itu, mempublikasikan potensi Madura itu, tidak cukup hanya dengan pagelaran maupun pementasan, namun juga melalui kegiatan dokumenter berupa seni fotografi yang dipublikasikan melalui kegiatan pameran maupun publikasi melalui dunia maya. Itulah sebabnya, bersama enam orang pencinta fotografi lainnya, pada 14 Februari 2009, ia menggagas pembentukan sebuah komunitas pencinta fotografi yang belakangan bernama Madura Photo Club (MPC). Keenam orang selain dia yang menggagas pembentukan klub tersebut antara lain Saiful Bahri, Abdullah Asyari, Suadi Sujono, dan Achmad Zaini. Dimulai dengan mengajak pencinta dan penyuka fotografi di Pamekasan, klub itu akhirnya juga berhasil mengajak pencinta seni foto di kabupaten lain di Madura. Sampai sekarang, klub itu telah memiliki sekitar 40 anggota, mulai dari yang masih pemula hingga yang sampai pada tingkat mahir. Dalam perjalanannya, kata Redy, klub bentukannya yang saat ini baru berusia tiga tahun itu sempat

mengalami pasang surut keanggotaan dan kegiatan. Hal itu karena pada masa-masa awal, kegiatan di klub itu dirasakan monoton. Namun, setelah beberapa kali melakukan evaluasi dan penataan, komunitas itu menjadi lebih eksis dengan kegiatan-kegiatan yang lebih variatif, mulai dari perlombaan fotografi yang melibatkan fotografer amatiran hingga profesional, workshop, dan pelatihan. "Untuk menghilangkan kejenuhan anggota, kami juga melakukan kegiatan tour foto ke luar kota, diantaranya ke Malang, Bromo, dan Taman Nasional Baluran di Kabupaten Banyuwangi," katanya. Kegiatan ke luar kota itu, selain untuk memperkaya hazanah dan mengasah kemampuan anggota, juga untuk mengembangkan jaringan. Sebab setiap kali melakukan kegiatan ke luar kota, mereka juga membangun komunikasi dengan komunitas fotografi di daerah yang mereka datangi. Kini klub itu sudah mulai dikenal, tidak hanya di tingkat Jawa Timur, namun juga di tingkat nasional. Tidak hanya mulai dikenal ko-

munitas lain, beberapa anggota klub itu pernah meraih penghargaan tingkat nasional di bidang fotografi. Misalnya, Saiful Bahri. Fotografer LKBN Antara itu di tahun 2009 meraih Juara 2 di Kementerian ESDM dengan judul foto “Gas Bumi Untuk Kesejahteraan Bangsa“ dan juara 1 HUT LKBN Antara dengan judul foto “Sekolah Rusak“. Pada peringatan HUT Antara itu, karya Bang Ipung, panggilannya, mampu menyisihkan 33 ribu lebih foto dari seluruh Indonesia. Tahun lalu dia juga meraih juara I lomba foto dengan tema Pesona Madura yang digelar Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Prestasi bukan hanya Cak Ipung yang mer-

aihnya. Beberapa anggota MPC lainnya juga pernah meraih juara dalam beberapa even, baik tingkat regional Jawa Timur maupun nasional. Salah satu anggotanya, Janto Soewandi, bahkan sering melakukan pameran foto dengan topik ke-Madura-an di Swiss. "Saat ini, kami terus melakukan penataan diri dengan meningkatkan kemampuan anggota dan terus merangkul pencinta foto dan klub foto lain di Madura. Kami ingin klub ini menjadi klub fotografi kebanggaan Madura yang ikut mempublikasikan kecantikann Madura dari segala aspek," kata Redi. =ghozi mujtaba/rah


KORAN MADURA PROBOLINGGO 32KORAN

NETER KOLENANG

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

JUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

MADURA

P

NOVIA NURJANNAH

Menjadi Perempuan yang Membanggakan Namanya Novia Nurjannah. Gadis kelahiran Bangkalan, 22-11-991 ini, punya pandangan sendiri tentang kehidupan. Menurutnya, seorang perempuan harus bisa membanggakan, tapi bukan membanggakan diri sendiri. Karena yang dimaksud seseorang membanggakan itu, salah satunya adalah mampu membahagiakan orangtua.

etiap orang tentu berkewajiban membahagiakan orangtuanya. Hanya saja masing-masing berbeda-beda cara membahagiakan ayah dan ibu, yang telah menjadi penyebab kelahirannya ke dunia. Ibaratnya lain ladang lain belalang, beda orang berbeda pula cara pandangnya, dalam mencipta kebahagiaan hidup pribadi dan orang-orang lain di sekitarnya. Novi juga punya pilihan sendiri. Sebab dia yakin orangtuanya akan bahagia apabila anaknya meneruskan pendidikan. Itulah alasan gadis Paseseh ini bertekad kuliah dengan biaya dari keringatnya sendiri. Ingin dia buktikan meskipun dirinya perempuan, tak ingin selalu dimanja dan menjadi beban orangtua. Memang harus diakui bekerja sambil kuliah bukan perkara mudah, perlu manajemin disiplin yang sangat ketat. Bila tidak pandai mengatur, maka pilihan yang akan terjadi kehancuran di antara keduanya. Bila tidak kuliahnya yang berantakan, bisa pekerjaannya yang terbengkalai. Bahkan bukan mustahil justeru kuliah dan pekerjaannya yang akan hancur, mengubur cita-cita mulianya: membahagiakan orangtua. Itu jangan sampai terjadi. Dan memang tidak dibiarkannya datang menimpanya. Oleh karena itu, pemilik lesung pipit ini sangat se-

lektif memilih pekerjaan, yang tidak mengganggu jadwal kuliahnya. Pilihan pekerjaan yang kini sedang ditekuninya di luar jam sekolah, adalah menjadi tenaga SPG Wall's perusahaan eskrim di sebuah swalayan terkemuka Bangkalan. Sebuah pilihan yang sedikit menyibukkan dan membutuhkan penataan emosi yang cukup matang, agar tidak terusik oleh berbagai kendala yang menghadang profesinya tersebut. Dari hasil kerjanya itu, dia membiayai pendidikan kuliahnya di salah satu sekolah tinggi di Bangkalan, jurusan PGTK. Sesuai dengan cita-citanya membangun pendidikan anak serupa TPA/TPQ, PAUD, dan sejenisnya. Bekerja sambil kuliah menjadi tantangan yang harus dijalani, meskipun sangat menguras tenaga dan pikiran. Namun semua itu dijalaninya dengan menyenangkan, agar dirinya menjadi perempuan yang tangguh dan membanggakan. Apalagi dia memang tidak pernah menghendaki menjadi perempuan yang cengeng dan lemah, meskipun banyak kalangan mengatakan perempuan sebagai makhluk yang lemah dan hanya bisa berkutat di rumah saja. Ingin dia katakan pada semua orang. Siapa bilang perempuan itu lemah. Selama memiliki keinginan dan kemampuan, segalanya akan bisa dilakukan. Jangan pernah lagi memandang perempuan hanya pada satu sisi saja. Tapi pandang dari semua sisi kehidupannya. Agar lengkap. Supaya komplet. Menyeluruh sehingga tidak ada lagi pandangan yang merendahkan kaum perempuan. Memang, pada kodratnya perempuan diciptakan sebagai mahkluk yang lemah lembut. Namun begitu, perempuan juga memiliki kemampuan dan keinginan kuat dalam

mewujudkan keinginannya, termasuk ikut serta membangun pemerintahan dan negara, ucapnya. Semua itu disadarinya tidaklah mudah. Butuh perjuangan. Sebab hidup adalah perjuangan, bukan sekedar kata-kata. Siapa pun yang hanya lihai berkata-kata, tapi tidak ditunjang dengan perjuangan dan kegigihan, maka sama saja dengan membuang separoh kesempatan menuju ke puncak kesuksesan. Tentu tidak ada yang berharap menyia-nyiakan kesempatan yang datang di depan mata, kecuali mereka yang telah sejak awal menempatkan dirinya di jurang keterpurukan. Bila ini yang terjadi, maka tak akan ada orangtua manapun yang membanggakannya. Bagi Novi, mengukir senyum di bibir kedua orangtua yang telah mengasuhnya sejak kecil merupakan suatu kewajiban. Semangat membahagiakan orangtua inilah yang menjadi sumber kekuatan yang seolah berlipat-lipat di jiwa raga Novi. Tidak ada harganya rasa hidup di dunia ini, meskpun bergelimang dengan kekayaan dan prestasi, apabila kekayaan dan prestasi itu membuatnya congkak, angkuh, dan abai terhadap orangtua.

Itu juga yang dia tanamkan sejak dini dalam kepribadiannya agar tetap menjadi perempuan yang rendah diri dan terpuji. Sebab hanya dengan itu, sumber kebahagiaan yang diinginkan setiap orang itu akan mengalir datang kepadanya dan kepada kedua orangtuanya. “Aku rela menderita demi senyum kedua orang tua. Tidak ada yang paling berharga di dunia ini, melainkan dapat membahagiakan seseorang yang telah membuat aku mengerti apa itu arti keikhlasan, ketulusan, dan kesabaran. Semua aku dapatkan sejak kecil, bersama ibu dan ayah serta orang-orang terdekatku, yang tersayang,� ujarnya. Novi tidak ingin seperti orang-orang yang merasa malu dengan kondisi orangtua. Itu sebagian kehidupan seseorang yang pasti terjadi di dunia ini. Sudah diibaratkan dengan legenda Malin Kundang, yang akhirnya hidup terkutuk dan tercela. Wah, naudzubillah. Mohon jauh dari bencana yang sehina itu. Tentu saja agar bisa terlepas dari musibah kehidupan tersebut dibutuhkan perjuangan dan keikhlasan menghadapi kenyataan [*] = Doni Heriyanto/rah


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.