Koran Madura

Page 1

1

RABU 17 APRIL 2013 NO. 0098 | TAHUN II Koran Madura

RABU

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

17 APRIL 2013

g PAMANGGHI

POLITIK

Wishnu Ancam Gubernur SURABAYA-Ketua DPRD Kota Surabaya Wishnu Wardhana mengancam Gubernur Jawa Timur Soekawo jika tetap mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pemecatan sebagai Ketua DPRD yang dinilai tidak prosedural pada 22 April mendatang. Wishnu mengatakan statemen gubernur kepada media yang menyatakan bila dasar pencabutan SK dirinya berdasarkan peraturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah tidak benar. Sebab aturan tersebut hanya dimuat dalam Peraturan Pemerintah (permen). “Keputusan gubernur tidak boleh tunggal, harus keputusan jamak,” katanya saat ditemui di DPRD Surabaya, Selasa. Menurut dia, pihaknya baru saja melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bidang Otonomi Daerah (Otoda), namun setelah itu ia ragu, apakah gubernur sudah membaca aturan tersebut atau tidak. “Tapi kok tiba-tiba sudah memutuskan akan mengeluarkan SK pada 22 April,” katanya. Selain melakukan konsultasi langsung ke pusat, alasan lain yang membuat dirinya semakin optimistis bila keputusan gubernur Jawa Timur itu tidak sesuai prosedur juga dibenarkan oleh Biro Hukum Provinsi Jawa Timur, Priyatno. Berdasarkan penjelasan yang diberikan priyatno, lanjutnya, langkah gubernur yang bakal mencabut SK pengangkatannya sebagai Ketua DPRD Surabaya juga cukup lemah sehingga ketika ada pihak yang menggugat dipastikan akan kalah. “Biarkan saja, tapi nanti pasti akan saya gugat ketika gubernur mencabut SK saya,” kata Wishnu yang telah dipecat dari Partai Demokrat dan kini bergabung dengan Partai Hanura. Sementara itu, menyikapi rencana gubernur yang bakal segera mencabut SK Wishnu Wardhana, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Surabaya M. Anwar meminta agar Wishnu secara elegan dan legowo meninggalkan jabatan yang didudukinya saat ini. “Saya khawatir jika tidak segera mundur, malah menimbulkan tindakan-tindakan anarkis,” ujar Anwar. Sebagai langkah antisipasi, Anwar mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah konkret mengawal SK Gubernur jika turun dan untuk mengusir Wishnu di DPRD, di antaranaya dengan melibatkan aparat yang berwajib dari pihak kepolisian. “Kita akan melibatkan kepolisian, tapi bukan dari polrestabes melainkan dari Polda Jatim,” katanya. (ant/kim/beth)

KENAIKAN HARGA BBM

Tak Perlu Persetujuan DPR Jakarta- Pemerintah tidak perlu meminta persetujuan DPR untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, kata Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto. “Sesuai UU APBN 2013, pemerintah bisa mengubah harga BBM tanpa harus mendapatkan persetujuan DPR,” katanya di Jakarta, Selasa. Pemerintah berencana menaikkan harga BBM untuk mobil pribadi sebagai upaya mengurangi subsidi komoditas tersebut yang terus meningkat. Sedangkan kendaraan jenis sepeda motor dan angkutan umum serta barang tetap memperoleh subsidi penuh dengan harga BBM Rp4.500 per liter. Namun, pemerintah masih belum memutuskan waktu dan besaran kenaikan harga, serta mekanisme di lapangan yang tepat dari kebijakan tersebut. Dito mengatakan, pemerintah harus segera mengambil langkah soal subsidi BBM. “Wacana BBM ini sudah terlalu lama dan kontraproduktif. Masyarakat maupun dunia usaha menantikan kepastian dari kebijakan yang diambil,” katanya. Menurut dia, disparitas harga BBM yang jauh saat ini telah menimbulkan penyalahgunaan subsidi dan tidak mendorong energi alternatif seperti biofuel dan BBG. Ia menambahkan, kelangkaan BBM subsidi khususnya solar di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir ini sudah mengganggu kelangsungan ekonomi daerah bersangkutan. Dito juga mengatakan, kebijakan kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi harus dibarengi dengan program kompensasi yang tepat sasaran. “Penghematan yang didapat harus digunakan untuk infrastruktur desa, kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum,” katanya. Terkait bantuan langsung tunai (BLT) untuk rakyat miskin, ia berpendapat, bisa saja diberikan, namun harus segera. “Jangan menunggu nanti. Apalagi menjelang pemilu,” ujar Dito yang berasal dari Fraksi Partai Golkar. Sesuai APBN 2013, subsidi BBM dialokasikan Rp193 triliun untuk kuota 46 juta kiloliter. (ant/lik/beth)

Rezeki Oleh : Zeinul Ubbadi

Wakil Pemimpin Redaksi Koran Madura

P

ant/saptono

YENNY BATAL KE DEMOKRAT. Ketua Umum PKBIB Yenny Zannuba Wahid menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seputar batalnya bergabung dengan Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (16/4). Yenny menyatakan batalnya bergabung dengan Partai Demokrat karena banyaknya kader partai PKBIB yang menginginkan ia berada di luar struktur dan fokus terhadap pembinaan partai.

Yenny Batal Bergabung dengan Partai Demokrat Yenny: Ini Karena Saya Ingin Mempertahankan Perjuangan Ayah Jakarta, 16/4 (Antara) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Kedaulatan Bangsa dan Indonesia Baru (DPN PKBIB) Yenny Wahid beserta para pengurus PKBIB batal bergabung ke Partai Demokrat, dan memilih sikap berada di luar partai politik. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden SBY atas tawarannya untuk bergabung ke Partai Demokrat,” kata Yenny Wahid kepada wartawan di Sekretariat DPN PKBIB, Jakarta, Selasa. Menurut Yenny, sebelum memutuskan sikap batal bergabung ke Partai Demokrat, Ibundanya, Shinta Nuriyah Wahid menyarankan agar ia meminta saran dari para kiai di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, yang akhirnya memutuskan sikap berada di luar struktur kepengurusan Partai Demokrat.

Yenny juga beberapa kali telah bertemu dengan Ketua Dewan Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, setelah tawaran tersebut, tapi tidak pernah membicarakan posisinya di struktur partai. Pilihannya batal bergabung ke Partai Demokrat bukan karena tidak jabatan, yakni diperkenankan menjadi wakil ketua umum, tapi karena visi ke depan, yakni para pengikut almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tetap memperjuangkan prinsip-prinsip nilai perjuangan dan cita-cita Gus Dur soal kebangsaan, pluralisme, kemanusiaan, dan sebagainya. “Meskipun saya batal bergabung ke Demokrat, tapi bukan berarti istirahat dari panggung politik nasional. Saya dan kader PKBIB akan mendukung salah satu figur pada Pilpres 2014, melalui Ormas Gatara (Gerakan Kebangkitan Rakyat) yang didirikan oleh Gus Dur,” ujarnya. Sedangkan, terhadap kader PKBIB yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg)

di partai politik, menurut Yenny, tidak masalah kecuali ke PKB dan PKS, karena visi, misi dan ideologinya yang berbeda. Khusus untuk PKB, menurut dia, selama Gus Dur tidak dikembalikan sebagai Ketua Umum Dewan Syuro melalui Muktamar PKB, maka selama itu pula tak akan masuk PKB. “Sebelumnya, Gus Dur dilengserkan dari posisi Ketua Umum Dewan Syuro PKB pada Muktamar Luar Biasa (MLB) di Ancol, Jakarta. Itulah yang mesti dikembalikan. Jadi, muktamar Ancol harus dibatalkan,” tegas Yenny lagi. Yenny berharap, elit PKB harus punya kesadaran untuk mengembalikan marwah Gus Dur tersebut, walau beliau sudah almarhum. “Jika marwah Gus Dur tidak dikembalikan, lalu saya bergabung dengan PKB, itu sama saja dengan mengkhianati ayah saya sendiri. Untuk itu, dalam Pemilu 2014 nanti, rakyat dan warga NU yang bisa menilai, apakah PKB masih layak dipilih atau tidak,” tukasnya. (ant/riz/beth)

KECELAKAAN TRANSPORTASI

Lion Air Janjikan Kompensasi Pengganti Bagasi

KUTA- Maskapai penerbangan Lion Air berjanji memberikan kompensasi sebagai pengganti barang bagasi kepada para penumpang pesawat tersebut yang jatuh di perairan Pantai Segara, Kuta, Bali, Sabtu (13/4) lalu. “Nanti kami bertemu dengan penumpang. Kami akan berikan kompensasi kepada mereka agar tidak bingung,” kata Direktur Airport Service Lion Air Bali, Daniel Putut, saat mengunjungi salah seorang korban di Rumah Sakit Kasih Ibu Kedonganan, Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.

Dia menyampaikan bahwa pemberian kompensasi dilakukan Selasa malam atau Rabu (17/4). Dana kompensasi itu akan diberikan secara tunai kepada para penumpang yang kehilangan bagasinya. Terkait besaran kompensasi, Daniel menyebutkan bahwa para penumpang akan mendapat biaya pengganti kehilangan atau kerusakan bagasi sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011. “Kami akan berikan sesuai peraturan menteri dengan masa tunggu maksimal

selama tiga hari sebesar Rp600 ribu. Kemudian maksimum penggantian itu Rp4 juta,” ujarnya. Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara menyatakan bahwa hak yang harus diberikan pihak perusahaan penerbangan kepada penumpang apabila terjadi kecelakaan diatur dalam pasal 3, 5 dan 7. Terkait dengan bagasi penumpang, diatur dalam Pasal 5 yakni pada ayat (1) disebutkan jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut, a) kehilangan bagasi tercatat atau bagasi isi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti rugi sebesar Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah) per kilogram dan paling banyak Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) per penumpang; b) kerusakan bagasi tercatat diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya, bentuknya, ukuran, dan merek bagasi tercatat. Sementara itu pada Ayat (2) bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), apabila tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan. Pada Ayat (3) disebutkan pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) sebesar Rp200.000,00 (dua rartus ribu rupiah) per hari paling lama untuk tiga hari kalender. (atn/sud/beth)

ernahkah anda menantang Tuhan? Dalam dunia fiksi, baik film maupun buku, saya sering mendapatinya. Konon, menantang Tuhan juga dilakukan oleh spartacus, tokoh legendaris pemimpin para budak saat memberontak imperium romawi. Ia menantang tuhan (mereka mnyebutnya Dewa) karena tuhan dianggap hanya berpihak pada orang romawi dan tidak memperdulikan para budak seperti dirinya. Spartacus menaklukkan kota demi kota di wilayah kekuasaan romawi dan menebar ketakutan serta kegentaran di kalangan senator romawi. Baginya, menantang romawi adalah juga menantang tuhan yang saat itu ia anggap sebagai antek romawi. Pada suatu saat saya juga pernah menantang Tuhan, namun bukan dalam konteks permusuhan dan pengingkaran seperti dilakukan spartacus. Penantangan (bukan penentangan) yang saya lakukan adalah dalam konteks pembuktian apakah sesuatu yang difirmankanNya benar-benar bisa dibuktikan. Saat itu bersama teman kuliah, saya masuk ke sebuah warung makan, tapi sedap manisnya kurang terasa di lidah, sebab dari sendok pertama hingga nyaris sendok terakhir saya bergulat dengan diri sendiri “siapakah yang mau bayar makanan ini sehabis makan?”. Pergulatan ini muncul karena saya dan teman kuliah ini sudah hampir seperti saudara. Soal makan, kami nyaris tak pernah tidak berbagi. Jika Silahkan makan apa saja, saya punya asal jangan uang, saya yang meberlebihan. nanggung Makanlah makannya, secukupnya. jika saya tak punya uang, dialah yang membiayai makan saya.. Tapi kali ini, kami sama-sama tahu bahwa masing-masing kami baru saja menerima uang dengan jumlah yang sama setelah mengikuti sebuah acara. “Haruskah saya bayar makanannya padahal saya tahu dia punya uang yang bahkan lebih dari cukup untuk membayar apa yang dia makan?” atau “maukah dia membayar makananku padahal dia tahu saya juga punya uang sama seperti yang ada dalam kantongnya?” Dalam kebimbangan ini saya memutuskan untuk menantang Tuhan; benarkah apa yang dijanjikannya bahwa setiap harta yang disedekahkan akan dibalas bahkan dengan yang lebih banyak? “Saya ingin buktikan benar apa yang Tuhan janjikan ini”. Saya membayar makanan yang saya makan dan juga makanan yang dinikmati teman saya. Andai Tuhan bisa diindra, mungkin waktu itu Dia tersenyum atas apa yang saya ucapkan dalam hati itu. Sebab bukan hanya mudah bagiNya memberikan saya uang, apalagi cuma senilai nasi sepiring. Dan benar, tidak sampai 24 jam dari penantangan yang konyol itu Tuhan menjawab, seorang teman yang biasanya minta dibelikan rokok dan kopi tibatiba sore itu mengajak saya makan di sebuah warung. Ia mentraktir saya. “Tiap hari kau selalu minta rokok dan kopi, ada malaikat darimana rupanya tiba-tiba kamu yang kini traktir aku” tanya saya sambil menahan senyum. “Rezeki itu” katanya pelan sambil terus menghabiskan es teh digelasnya “ia datang kepada siapa saja dan kapan saja tanpa diduga. Jangan dipikir cuma kamu saja yang selalu dapat rejeki. Tuhan juga pasti punya jatah rezeki untukku. Nah pada saat bagian itu datang, kupikir akun sahisah saja mentraktir kamu” uacpnya sok diplomatis. Saya pun tersenyum tak habis-habis sambil memandanginya. Bukan karena jawabannya, tapi karena aku merasa bahwa sebenarnya Tuhanlah yang mengucapkan kata-katanya itu untuk menjawab penantangan yang 10 jam lalu saya ucapkan dalam hati. =

Hari Kemerdekaan Suatu hari Matrawi Mengikuti lomba kreatif dalam rangka HUT RI. Ia tampi dengan sebuah lagu. Matrawi mulai bernyanyi. “Enam belas Agustus tahun empat...” “Stop..stop...salah itu,” tegor juri, mulai kesal. “Bapak dengarkan dulu. Ini kan belum selesai, teriak Matrawi. “Enam belas Agustus tahun empat lima, besoknya hari kemerdekaan kita... hari..” Celana sang Juri Perlahan Basah.

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.