1
SENIN 11 MARET 2013 NO.0073 | TAHUN II Koran Madura
SENIN
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
11 MARET 2013
g PAMANGGHI
SEPAK BOLA
Persela Tumbangkan Persija 2-1 SOLO- Kesebelasan Persela Lamongan berhasil meraih poin penuh setelah menumbangkan lawannya Persija Jakarta 2-1 pada pertandingan kompetisi Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, Minggu. Anak-anak Persela Lamongan asuhan pelatih Didik Ludiyanto melalui seranganserangan yang tajam pada menit kelima berhasil menjebol gawang Persija yang dijaga Galih Sudaryono melalui sundulan kepala oleh Samsul Arif yang menfaatkan umpan dari Gustavo Lopes, dan sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Persela. Setelah ketinggalan satu gol, anak-anak Persija asuhan pelatih Sudirman ganti melakukan serangan yang tajam dan pada menit ke-10 berhasil menjebol gawang Persela yang dijaga Khoirul Huda melalui tendangan penalti yang dilakukan oleh Pedro Javier dan sekaligus mengubah kedudukan menjadi imbang 1-1. Kedudukan 1-1 dalam pertandingan antara kedua sebelasan yang diguyur air hujan itu berlangsung sampai turun minum. Memasuki babak kedua, anak-anak Persija bermain dengan taktis dan bahkan dalam serangannya itu sering mengancam gawang. Anak-anak Persela hanya sekali-kali melakukan serangan balik dan pada menitmenit akhir Samsul Arif Kembali berhasil menjebol gawang Persija melalui tendangan kakinya itu dan sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Persela. Didik Ludiyanto, Pelatih Persela, mengatakan bahwa pihak puas dengan permainan yang ditampilkan anak-anak asuhannya yang bisa meraih poin penuh. (wid/abe)
JELANG HARI RAYA NYEPI
Pasar Badung Diserbu Pembeli DENPASAR-Aktivitas Pasar Badung di Kota Denpasar, Minggu malam atau dua hari menjelang Hari Raya Galungan, tampak diserbu oleh pengunjung dari berbagai wilayah di sekitar Ibu Kota Provinsi Bali itu. Akibat ramainya pengunjung sehingga seluruh kawasan pasar dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Terlihat deretan ratusan sepeda motor yang terparkir di luar dan dalam pasar yang berada di jantung kota tersebut. Begitu juga dengan mobil. Kondisi tersebut membuat jalan menuju pasar itu, yakni Jalan Gajah Mada mengalami kemacetan yang cukup parah. Pembeli terus berdatangan membeli keperluan yang akan digunakan untuk ritual upacara menjelang hari raya umat Hindu tersebut pada hari Selasa (12/3). Akibat banyaknya permintaan sementara pasokan barang yang terbatas, membuat harga sejumlah kebutuhan upacara keagamaan naik dari kisaran 50--100 persen. “Saya tadi membeli canang, bunga, dan janur, semua harganya mengalami kenaikan dan cukup tinggi dari hari biasanya, mungkin karena menjelang hari raya,” kata Ketut Yani, pembeli di pasar tersebut. Sekarang harga bunga dari Rp3.000 menjadi Rp5.000. Begitu pula, canang menjadi Rp1.000 per satu buahnya. Wayan Satri, pedagang perlengkapan upacara di Pasar Badung, mengatakan bahwa kenaikan terjadi setiap harinya menjelang Nyepi. Keramaian pasar itu ternyata dijadikan ajang oleh para pencopet mencari sasaran. Terbukti, beberapa kali pengurus pasar mengumumkan tentang kehilangan dompet milik para pengunjung. Oleh karena itu, pengurus pasar mengingatkan kepada para pengunjung untuk waspada dan menyimpan barang berharganya dengan aman. Sebelumnya, Direktur PD Pasar Denpasar I Made Westra mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya, pedagang musiman bertambah jumlahnya sekitar 150 orang saat jelang hari raya keagamaan. Dia menjelaskan, jika pada hari biasa, jumlah pedagang tersebut sebanyak 100 orang. Namun, saat ini menjadi 250 pedagang. Ia menjelaskan bahwa mereka berasal dari berbagai daerah di Pulau Dewata. Adapun barang dagangan yang mereka jual umumnya adalah berbagai perlengkapan untuk persembahyangan dan ritual, mulai dari janur, sarana upakara, makanan, hingga buah-buahan. (ant/gung/beth)
Faedah Oleh : MH. Said Abdullah
"
ant/nyoman budhiana
PARADE OGOH-OGOH. Sekelompok pemuda mengarak “Ogoh-Ogoh” hasil kreativitas seninya dalam parade untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1935 di Tegallalang, Gianyar, Bali, Minggu (10/3). Boneka raksasa berbentuk monster yang melambangkan sifat buruk/jahat itu diarak berkeliling desa untuk menetralisir kekuatan negatif tersebut agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung dengan damai dan hening.
46.960 HA Hutan TN Tesso Nilo Sudah Musnah
Diduga Ada LSM Luar Negeri yang Terlibat JAKARTA- Dalam kurun satu dekade terakhir, setidaknya 46.960 hektare (ha) hutan kaya karbon dan habitat bagi satwa eksotis, gajah dan harimau sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau telah musnah. “Deforestasi ternyata juga terjadi di kawasan konservasi. Ini yang harus kita benahi,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Minggu. Berdasarkan analisis citra landsat, pada tahun 2000 luas hutan di TNTN dan hutan produksi terbatas yang berada di sisinya, yang kemudian dijadikan areal perluasan taman nasional itu, masih mencapai 75.335 hektare. Namun pada 2012 luas hutan pada taman nasional yang dikelola bersama dengan LSM asing WWF tersebut tinggal 28.375 hektare. Awalnya luas TNTN hanya 38.576 hektare berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.255/Menhut-II/2004, ke-
mudian melalui inisiatif WWF, taman nasional tersebut kemudian diperluas menjadi 83.068 hektare dengan memasukkan areal hutan produksi terbatas yang berada di sisinya, berdasarkan SK No.663/Menhut-II/2009. TNTN kemudian dikelola secara kolaboratif bersama LSM yang memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss itu. Namun demikian kerusakan hutan TNTN justru semakin parah, yang mana saat ini, hutan alam di TNTN sudah hilang hingga 64 persen, sementara khusus pada areal perluasan, hutan alam yang hancur telah mencapai 83 persen. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagyo mengingatkan, sudah waktunya pemerintah memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan LSM asing seperti WWF. “Ini waktunya bagi Indonesia untuk tidak berkompromi dengan WWF karena mereka terbukti tidak mampu melakukan apa pun,” katanya. Firman mencontohkan, kondisi Taman Nasional Tesso Nilo yang dikelola secara kolaboratif dengan WWF dan kini terus terdeforestasi sudah menjadi cukup bukti ketidakmampuan LSM tersebut
dalam membantu dan memberikan solusi bagi masalah lingkungan di Indonesia. “Mereka hanya bisa berteriak-teriak dan melakukan kampanye hitam di luar negeri. Sikap arogan LSM itu berdampak pada pelemahan daya saing Industri kita di luar negeri yang akhirnya memperburuk ekonomi Indonesia,” katanya. Firman mengungkapkan, sebagian besar LSM asing di Indonesia datang dengan berbagai misi yang tidak murni. Menurut dia, mereka merupakan agen intelijen negara asing yang menyamar dengan mengatasnamakan LSM dan berkedok ingin menyelamatkan lingkungan. Padahal, kepentingan LSM asing lebih didominasi motif dagang dan keinginan untuk mengetahui potensi ekonomi dan sumber daya alam di Indonesia. “Ini sudah berulang-ulang saya ingatkan kepada berbagai pihak karena sangat berbahaya dan harus diwaspadai,” katanya. Untuk itu, kata Firman, pihaknya akan mempercepat penerbitan Undangundang terkait organisasi massa dan LSM untuk mempertegas maksud dan tujuan mereka ke Indonesia. (ant/gyo/abe)
AYOMI WARGA
Koran Madura-Pemkab Sampang Kawal Jalan Sehat
SAMPANG - Lebih dari 7000 warga Madura mengikuti Jalan Sehat yang digagas Koran Madura dan Pemkab Sampang. Mereka terdiri atas balita sampai manula mengikuti program bertajuk Ajelen Asareng Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Fannan Hasib dan Fadhilah Budiono. Ribuan warga tersebut berjalan sejauh dua kilometer menyusuri ruas jalan kota dengan start dan finish di depan pendopo bupati. Sepanjang sejarah, acara Jalan Sehat ini merupakan program dengan peserta terbanyak. Ini karena Koran Madura
dan Pemkab Sampang tidak memungut biaya pendaftaran. Bahkan, 1000 pendaftar pertama mendapat tshirt. Bupati Sampang Fannan Hasib mengakui peserta Jalan Sehat yang digelar kemarin (10/3) merupakan momentum dengan partisipasi warga terbanyak. Dia menilai besarnya antusiasme masyarakat sebagai salah satu tanda kebersamaan publik dengan Pemkab Pamekasan dan Koran Madura yang bekerja sama dalam penyelenggaraan Jalan Sehat. “Ini awal kerjasama yang baik,” katanya.
Dirut Koran Madura, Abrari, yang juga hadir dalam acara ini menegaskan acara Jalan Sehat sebagai bagian dari pemersatu umat. Menurut dia, pada acara Ajelen Sareng Bupati dan Wakil Bupati Sampang siapa saja berjalan bersama-sama apapun pangkat dan jabatannya. Pria yang akrab disapa Abe itu menambahkan, kerja sama antara Koran Madura dengan Pemkab Sampang merupakan budaya gotong-royong menuju persatuan dan kebersamaan. “Acara ini ikhtiar untuk melestarikan persatuan dan gotong-royong,” ujar lulusan magister psikologi Untag Surabaya. Bagi ketua panitia Devi M, acara Ajelen Sareng Bupati-Wakil Bupati Sampang hasil kerjasama Koran Madura-Pemkab Sampang merupakan pekerjaan bersama. Tujuannya, dia menyebut antara lain untuk mendekatkan pejabat dengan rakyat dan sebaliknya. Terbukti, Bupati Fannan Hasib, Wakil Bupati Fadhilah Budiono, Anggota DPR RI MH Said Abdullah bersama ribuan warga berjalan bersama, beriringan, dan penuh kekeluargaan. “Alhamdulillah, publik sangat antusias,” terangnya. Dalam acara ini, panitia bersama Koran Madura-Pemkab Sampang menyediahkan hiburan, door prize, hadiah seperti puluhan payung, jam dinding, kipas angin, magic com, DVD compact disk, televisi, netbook, sepeda gunung, dan sepeda motor. Selain itu, Koran Madura juga memberikan fresh money untuk 20 peserta masing-masing uang tunai senilai Rp. 500.000. (beth/abe)
Anggota DPR RI
Semua tradisi agama pada dasarnya membawa pesan yang sama, yaitu cinta, kasih sayang dan pengampunan. Tetapi yang penting adalah mereka harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari – hari." Kalimat bijak yang disampaikan oleh tokoh spiritual Budha Dalai Lama itu menggambarkan satu hal: nilai kebaikan sebuah agama pada akhirnya tergantung sikap dan perilaku para penganutnya di tengah kehidupan keseharian. Agama memberi makna dan manfaat ketika mereka yang beragama mampu hadir di tengah masyarakat dengan membawa cinta, kasih sayang dan pengampunan. Ketaatan personal kepada agama secara spiritual tergambar pada kesungguhan menjalankan ritual ubudiyah agamanya. Namun ukuran itu tak cukup karena pada dasarnya agama turun ke bumi untuk kepentingan manusia. Karena itu, ketika ketaatan spiritual selesai pemaknaan agama harus dilanjutkan dalam kehidupan sosial sebagai tujuan dasar keberadaan agama di muka bumi. Selalu azbabun nuzul turunnya agama ke permukaan bumi ini, karena kelakuan manusia yang melampaui batas. Ketika nilai kemanusian hancur tercabik hingga manusia berada pada titik moral terendah, yang bahkan lebih rendah dari binatang. Pada setting sangat muram itulah biasanya agama turun untuk mengembalikan manusia pada nilai kemanusiannya. Bisa dipahami ketika nilai keberadaan agama, kesadaran keagamaan, manfaat keagamaan selalu diukur dari parameter perilaku sosial. Karena memang untuk kehidupan sosial manusia dan menyelamatkan nilai kemanusian, agama itu turun ke permukaan bumi ini. Tak salah bila ada penegasan bahwa sebenarnya seseorang belum beragama ketika Ia -betapa pun taat secara ritual ubudiSeseorang yahjustru bisa disebut menjadi sebab beragama ketaktenangan dalam -jika memang kehidupan tidak memiliki masyarakat; kemampuan menjadi sumberbuat baikber distorsi minimal tidak dan kekacauan merugikan orang masyarakat lain. manusia. Ia belum beragama ketika kehadirannya di tengah masyarakat menjadi duri dalam daging. Danah Zohar, yang terkenal dengan konsep Spiritual Quotient secara tegas mengatakan bahwa seseorang memiliki kecerdasan beragama terlihat pada kemampuannya memberi makna pada hidupnya. Dan makna hidup terindah adalah ketika seseorang memberi manfaat dan faedah pada sesama. Kristalisasi serta ketaatan ritual dan ubudiyah yang bisa jadi sangat pribadi bukan satu hal yang dapat berpisah dengan kesalehan sosial. Justru ukuran sesungguhnya dari ketaatan ritual dan ubudiyah terletak pada perilaku seseorang dalam kehidupan sosialnya. Dari sini tertangkap makna beragama yang sesungguhnya. Seseorang bisa disebut beragama -jika memang tidak memiliki kemampuan berbuat baikminimal tidak merugikan orang lain. Tidak membuat tetangga terganggu; tidak mengganggu ketenangan apalagi melakukan tindak kekerasan pada orang lain. Ketika Dalai Lama yang beragama Budha itu ditanya, apa agama terbaik; jawaban yang terucap bukan nama agama yang dianutnya. "Agama terbaik adalah agama yang membuat penganutnya makin dekat kepada Tuhan dan membuat dia menjadi lebih baik dalam kehidupan," katanya. =
Susu motor Matrawi kesel ketika sepeda motor yang ingin dijual tidak juga laku. Ia akhirnya mencoba menawarkan pada seorang peternak. “Maaf, saya lebih memilih membeli seekor sapi ketimbang sepeda motor,” jawab si peternak. “Bapak akan terlihat lucu, kalau di masa sekarang naik seekor sapi,” kata Matrawi, merayu. “Saya pikir, jauh lebih terlihat lucu, kalau saya terlihat memeras susu sepeda motor,” jawab peternak, sambil berjalan meninggalkan Matrawi.
Cak Munali