1
KAMIS 2 MEI 2013 NO. 00109 | TAHUN II Koran Madura
KAMIS
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
2 MEI 2013
g PAMANGGHI KASUS IMPOR DAGING SAPI
Ayu Azhari Jadi Korban Orang Dekat Luthfi Hasan JAKARTA- Artis Ayu Azhari mengaku telah menjadi korban dari perbuatan orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah.
“Sebenarnya saya korban dari pekerjaanpekerjaan yang dijanjikan,” kata Ayu Azhari seusai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta sekitar tujuh jam, Rabu. Ayu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi Hasan yang juga menerima uang Rp1 miliar dari perusahaan PT Indoguna Utama untuk mengatur kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. “Pekerjaan saya sebagai ‘performer’, menyanyi, saya dan anak saya untuk beberapa daerah di Bandung, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan dan bahkan saya sudah dikenalkan dengan beberapa orang,” tambah Ayu. Namun Ayu mengaku tidak mengenal orang-orang yang tersebut. “Orang-orang itu adalah beberapa klien dia, saya tidak
tahu namanya, tapi ini tidak ada hubungannya dengan partai karena dia secara pribadi mengundang saya dan menjanjikan sejumlah pekerjaan,” ungkap Ayu. Pekerjaan tersebut menurut Ayu adalah pekerjaan yang terkait profesi Ayu sebagai penyanyi. “Tapi pekerjaan itu tidak pernah terjadi,” tambah Ayu. Ayu mengaku mengenal Fathanah pada Desember 2012 di Plaza Indonesia dan pernah beberapa kali bertemu di pusat perbelanjaan Pacific Place dan Plaza Indonesia. Dalam kasus ini KPK telah menetapkan lima orang tersangka yaitu Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, dua orang direktur PT Indoguna Utama yang bergerak di bidang impor daging yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi dan direktur utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman. (ant/riz)
Buruh pun Menolak Kenaikan BBM Di Surabaya, Aksi Buruh Diwarnai Bentrok Sesama Peserta Aksi Akibat Salah Faham BEKASI- Forum Buruh Bekasi Jawa Barat turut menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak dalam agenda aksi Hari Buruh Internasional. “Kami tak hanya menyuarakan tuntutan yang menyangkut kesejahteraan saja, tapi juga penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM,” ujar Ketua Forum Buruh Kota Bekasi, Masrul Zamba, di Bekasi, Rabu. Menurutnya, penyertaan isu penolakan terhadap kenaikan harga BBM ini membuat sebagian perusahaan tempat mereka bekerja turut mendukung aksi May day. “Dukungan dari perusahaan itu diperlihatkan melalui izin pada pekerjanya untuk ikut serta dalam peringatan Hari Buruh,” katanya. Menurutnya, penolakan kenaikan BBM wajar dilakukan pengusaha dan pekerja. Alasannya, kenaikan BBM hanya akan membuat euforia kenaikan upah yang baru dinikmati beberapa bulan terakhir menjadi kurang berarti. Menurut studi yang telah dilakukan oleh forumnya, rencana kenaikan harga BBM sebesar Rp2.000/liter membuat pekerja harus mengeluarkan pengeluaran tambahan hingga 30 persen. “Sebab tak hanya sektor transportasi yang akan terdongkrak akibat kenaikan harga BBM, tapi juga biaya kontrakan, makan, dan lain-lain,” katanya. Adapun kerugian bagi perusahaan, kata dia, kenaikan harga BBM hanya akan menambah beban biaya produksi mereka. “Kami tak mau beban berat yang dipikul perusahaan ini berdampak lebih lanjut pada pekerja,” katanya. Dampak lanjutan yang dimaksud adalah efisiensi pekerja akibat beban pengusaha yang terlalu berat. “Kalau efisiensi terjadi, angka pengangguran akan kembali meningkat,” katanya. Menurut Masrul, ada sekitar 65.000 pekerja asal Bekasi yang memperingati Mayday baik di Bekasi maupun Jakarta. “Konsentrasi massa dipusatkan di sejumlah lokasi di Jakarta, antara lain di depan Istana Negara dan Gedung DPR RI. Sedangkan SPSI akan mengikuti dzikir akbar di Jababeka I Cikarang,” katanya. Bentrok Beberapa oknum yang tergabung dalam elemen buruh terlibat bentrok di sela unjuk rasa memperingati Hari Buruh se-Dunia atau “May Day” di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu. Keributan terjadi ketika artis sekaligus aktivis perempuan Rieke Dyah Pitaloka berada di atas truk komando untuk yang kedua kalinya. Rieke kembali menjadi orator
usai membentuk barikade bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Belum semenit Rieke yang juga Anggota Komisi IX DPR RI itu berorasi, tibatiba keributan terjadi di kerumunan massa. Kali ini, oknum buruh dan mahasiswa terlibat adu pukul. Penyebabnya diduga karena kesalahpahaman antarelemen. Polisi yang berada di sekitar lokasi tidak tinggal diam. Sekitar 10 oknum mahasiswa dan dua oknum buruh yang terlibat langsung diamankan dan dibawa ke salah satu ruangan di dalam Gedung Negara Grahadi. “Buruh itu bersatu, tidak ada yang terlibat main pukul. Mereka itu oknum dan kami imbau jangan sampai buruh lainnya terprovokasi,” ujar Koordinator Buruh, Pujianto dari atas mobil komando. Sempat terjadi adu mulut antara polisi dari Satreskrim dan Sat Intelkam Polrestabes Surabaya mencoba mengamankan oknum mahasiswa yang dianggap provokator. Ketika hendak diamankan, oknum tersebut melawan dan berusaha melepaskan diri. Namun, polisi tetap membawanya untuk dimintai keterangan. Kapolsek Genteng Kompol Hendria Lesmana mengatakan, pihaknya tidak ingin membiarkan peristiwa bentrokan sesama buruh terus berlangsung. Sehingga polisi
langsung bertindak tegas dengan mengamankan sejumlah mahasiswa dan buruh yang terlibat. “Syukurlah suasana kembali dingin dan sesama elemen mampu meredamnya. Kami hanya memintai keterangan mereka dan tidak lama juga dilepas, asalkan berjanji tidak mengulanginya lagi,” katanya.
Sementara itu, Rieke Dyah Pitaloka berharap bentrokan serupa tidak terjadi. Menurut dia, sesama elemen buruh memiliki kepentingan dan tujuan sama, yakni berjuang demi kesejahteraan buruh serta berharap pemerintah mengabulkan tuntutantuntutan buruh yang menjadi beban selama ini. (ant/fir/fiq/abe)
Decidophobia Oleh : Alya F. Mazida Penyair Perempuan Madura
P
ertanyaan yang agak rumit dijawab ketika seorang kawan bertanya siapakah yang lebih berbahaya antara pencabul dengan koruptor? Siapa pula yang lebih buas antara harimau dan manusia? Dari hitungan matematis, memang koruptor lebih berbahaya dari pencabul. Sebab, pencabul umumnya hanya dilakukan seseorang kepada seseorang. Sedangkan koruptor lebih banyak dilakukan berjemaah kepada publik yang lebih massif. Lalu harimau dan manusia, siapa yang paling kanibal? Dari sisi angka juga lebih berbahaya manusia dibanding harimau. Sebab, harimau biasanya hanya menerkam seorang manusia sedangkan manusia telah banyak yang membinasakan harimau. Tetapi mengukur yang paling, tidak selalu matematis. Kecuali menakar perolehan nilai unas. Di sini angka berlaku. Apakah unas berbahaya, versi mendibud tidak dan karenanya unas perlu dilestarikan. Apapun yang dianggap berbahaya, ia menjadi jinak dalam rawatan para ahli. Bank Dunia misalnya, berniat membantu program penyelamatan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae). Keterlibatan Bank Dunia ini dilakukan dalam bentuk program kegiatan penyelamaKoruptor yang tan. Isu petidak jauh lebih nyelamatan berbahaya ini penting dari satwa liar karena bejuga harus lakangan dilindungi dengan marak terjadi memberinya perdagangan tempat yang organ harimau. Praktik layak ini terjadi antarnegara. Karena itu, perlu komitmen bersama untuk mengurangi perdagangan satwa liar ini. Koruptor yang tidak jauh lebih berbahaya dari satwa liar juga harus dilindungi dengan memberinya tempat yang layak. Karena itu perlu belajar menempatkan koruptor kepada China. Saat dikukuhkan menjadi Perdana Menteri China Zhu Rongji (1998), ia meminta 100 peti mati. Satu peti mati untuk dirinya bila ia korupsi dan 99 peti mati lainnya akan dikirim untuk para koruptor. Zhu tidak asbun saat itu. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis China, dihukum mati karena terlibat suap US$ 5 juta tanpa ampun. Permohonan banding Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan. Di awal tugasnya, Zhu mengirim peti mati kepada koleganya sendiri. Hu Chang-ging, Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, mendapat 1 peti mati. Ia ditembak mati setelah terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar. Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di China yang telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara China yang dinilai horor. Namun, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan China dari kehancuran. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis Cina, dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan. Bahkan istrinya pun, Li Ping, yang membantu suaminya meminta uang suap, dihukum penjara. Cukup tegas dan lugas dalam memberikan efek jera. Di Indonesia memiliki cerita yang berbeda dengan menempatkan koruptor di tempat yang salah, tidak sesaleh China. =
Bijaksana Matrawi kini gak mau membanyol, dia terlihat bijaksana dan dewasa banget. Pelan-Pelan dia bergumam.. “Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia” “Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya” “Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa” “Jangan menunggu Matrawi baru tertawa, tapi tertawalah sendiri, maka kamu akan dianggap GILA” “Nah, tu kan.. GILA..... “
Cak Munali