e Paper Koran Madura 17 April 2015

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

Napi Narkoba di Sampang Kabur g Taneyan Lanjan hal A

Hari ini Badrodin Dilantik Jalan Komjen Pol Badrodin Haiti menuju kursi TERKAIT Kapolri terbilang mulus. Hal 2 Badrodin sukses menjalani serangkaian fit and proper test sebagai calon Kapolri oleh Komisi III. Saking mulusnya uji kepatutan dan kelayakan ini, perwakilan fraksi langsung menerima tanpa memberikan pertanyaan.

BERITA

JUMAT 17 APRIL 2015 |0328-6770024 No. 0589 | TAHUN IV

1

koranmadura@gmail.com


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

Kanibalisme

Oleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Seseorang, yang lupa, tentang siapa dirinya dan menganggap berkuasa, ia akan alpa pada dunia sekelilingnya. Kealpaan inilah yang menyebabkan kehendak berlebihan, melebihi kudratnya sebagai manusia yang fana pada akhirnya. Ia lupa bahwa sekuasa apapun seseorang ia tidak sendiri, ia butuh orang lain, ia akan mewisuda semewah apapun gaya hidupnya dengan satu kejadian ; mati. Lalu untuk apa menindas, memeras, bahkan pada orang lain yang tak berdaya? Sehitler apapun dia, pastilah tidak lahir dari batu. Dalam sekitar 260 juta jiwa penduduk republik ini, sebagian kecil mereka berkuasa di atas arasnya. Ia menjadi sesuatu yang diinginkannya lalu merasa bahagia karena telah berhasil meraihnya dengan cara sekanibal apapun. Sebagian kelompok kecil ini merasa bertahta, berharta, dan berwanita di kahyangannya, seolah-olah kematian tercerabut dari ingatannya. Pada posisi inilah sesungguhnya rakyat dibuat tidak berdaya karena ada yang menjadi perampok di sana untuk dan atas nama kebuasan diri. Sebagian warga yang merasa berkuasa dan menganggap berbuat apa saja sebagai haknya, ialah sesungguhnya komunis yang merasa dirinya sejajar dengan tuhan. Ini fakta dan menjadi tidak ada gunanya lagi membincang agama dan tatalaksana aturan apapun, jika pada akhirnya hukum yang ia ketahui pada satu sisi dan ia injak pada saat yang sama. Rakyat teraniaya, nestapa bukan soal sistem bernegara tetapi karena ia mereinkarnasi dirinya sebagai Raja Louis yang menganggap perbuatan dirinya adalah hukum itu sendiri. Dalam sejarah binatang, tak ada serigala yang memangDi manakah posa srigala. Tetapi memangsa sisi hukum saat ini sesama manusia, ini terjadi manakala ia hanya pada rubaiat manusia. Omong tajam ke bawah dan kosong bagi rakyat yang teratumpul ke atas? niaya bila melihat kuasa hamba diterkam kanibalisme yang mewabah pada setiap kuasa anarkhi. Dus, masih adakah orang bajik dalam nuansa mayoritas hamba? Oleh karena itu, dirasa berkewajiban bagi siapapun yang merasa dirinya sebagai manusia untuk bergegas ke depan cermin, berkaca, lalu belajar menertawakan dirinya sendiri yang tidak sempurna. Maka pada wajah ketidaksempurnaan yang dimiliki, di sinilah ia akan merasa dirinya bukan siapa-siapa, hanya bermimpi pada tidurnya yang tidak lama. Binatangisme-kanibalis yang melekat itulah, kini menjelma monster yang menjadikan uang sebagai tuhan baru meski ia bukan segalanya. Di manakah posisi hukum saat ini manakala ia hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas? Tak ada lagi damai bila berdamai selalu identik dengan devisa tenaga kerja yang dipersembahkan terhadap pangkat dengan menggergaji kekuatan hukum? Dalam kegalauan diri, ia mengaku bertuhan tetapi tidak beragama. Norma dan dogma ia tikam dalam kerakusan kekuasaan subyektifnya, dengan menempatkan dirinya di atas orang lain yang tidak berdaya. Kini, rakyat jelata menjadi yatim bukan saja ia tidak punya orangtua. Tetapi ayah dan ibunya secara geografis telah menjadi orangtua yang durhaka dengan cara menyayat, menikam, dan menenggelamkan hidup orangorang-orang yang tidak berdaya. Maka kepada siapa lagi ingin berlindung dan meminta pengayoman, bila yang seharusnya menegakkan hukum telah menjadi gergaji dan menenggelamakannya tanpa dasar? Kini, pasal telah menjadi pasar dimana banyak orang meludah dan membuang sampah sembarangan di sana, tanpa disadari. Tuhan, maaf meminta tolong kepadamu ketika banyak orang tak lagi bisa dipercaya. Ampunilah para durjana itu, sadarkanlah. Jika ia tidak mau insaf, tegurlah dengan caramu. Jika ia tidak sadar, tidak mau berubah serta tetap begitu (menjadi kanibal), sudilah engkau menerimanya kembali. Amien. =

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

2

Badrodin Haiti Dilantik Pagi ini JAKARTA-Jalan Komjen Pol Badrodin Haiti menuju kursi Kapolri terbilang mulus. Badrodin sukes menjalani serangkaian fit and proper test sebagai calon Kapolri oleh Komisi III. Saking mulusnya uji kepatutan dan kelayakan ini, perwakilan fraksi langsung menerima tanpa memberikan pertanyaan. Setelah mendapat persetujuan Komisi III DPR, pencalonan Badrodin sebagai calon Kapolri akhirnya dibawa ke dalam rapat paripurna DPR. Dengan suara bulat paripurna menyetujui Komjen Badrodin sebagai Kapolri. Ketua DPR Setya Novanto langsung mengirimkan surat persetujuan tersebut kepada Presiden Joko Widodo usai pelaksanaan sidang paripurna. “Sudah saya sampaikan ke Jokowi, surat hari ini juga akan kita kirimkan pada Presiden,” kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/4). Setya menambahkan, DPR juga sudah menghubungi Sekretariat Negara (Setneg) untuk menindaklanjuti proses calon Kapolri tersebut. Setya menegaskan, DPR tidak ingin proses calon Kapolri memakan waktu lama. “Saya juga sudah hubungi Setneg untuk tindaklanjuti karena masalah ini ditunggu

masyarakat dan ditunggu Polri agar bisa selesai sebaik-baiknya,” imbuh Setya. Setya mengatakan secara de facto atau secara fakta, Badrodin Haiti telah resmi menjadi Kapolri. Langkah terakhir yakni secara de jure atau secara hukum yaitu pelantikan Badrodin Haiti oleh Presiden Joko Widodo. Menanggapi lolosnya Badrodin, Jokowi menegaskan akan segera melantiknya, Jokowi ungkap, “Ya sudah, besok langsung dilantik,” tegasnya. Pihak Istana ikut mengebut proses Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Setelah diterima DPR, Badrodin akan langsung dilantik sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat pagi (17/4). Ya sudah, langsung dilantik,” tegasnya. Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto di Istana memastikan soal pelantikan Badrodin. “Iya (dilantik), jam 9,” ucap Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis malam (16/4). Menurut Tedjo, setelah diterima DPR, Badrodin sudah sah menjadi Kapolri. Setelah mendapat pemberitahuan DPR, Setneg langsung menyiapkan upacara pelantikan. “Tadi dari Setneg (sudah dipersiapkan) jam 9. Sudah selesai dari DPR, dan Pak BH (Badrodin) sudah bisa dilantik,” tandasnya. Tanda-tanda bakal mulusnya jalan Badrodin terlihat saat proses

fit and proper test. Persetujuan pertama disampaikan oleh Yandri Susanto dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Tanpa ragu, dia langsung meminta kepada Ketua Komisi III untuk segera mengusulkan rapat paripurna ke Pimpinan DPR. “PAN dengan tegas dan mantap hari ini bisa menerima Komjen Badrodin, segera usulkan paripurna untuk persetujuan, sehingga bisa dilantik dan akhiri tiga bulan tanpa Kapolri, tanpa pimpinan. Ibarat pepatah, ikan sepat dalam kulkas, lebih cepat lebih bagus tapi tetap berkualitas,” ungkapnya di DPR, Kamis (16/4). Hal yang sama juga ditunjukkan oleh fraksi-fraksi yang lain seperti Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. “Dapat menerima usulan bapak Badrodin sebagai Kapolri. Harapan kami, saudara dapat mereformasi Kepolisan, penegakan hukum, dan berantas korupsi,” ungkap Suhfi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra. Perwakilan fraksi yang cukup banyak melontarkan pertanyaan hanya PDI Perjuangan yang diwakili oleh Junimart Girsang. Namun, pertanyaannya seputar maraknya kasus kriminal. =GAM/ABD

ant/akbar nugroho

DPR SETUJUI BADRODIN KAPOLRI. Calon Kapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (kanan) bersama jajaran stafnya mengikuti Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/4).. DPR menyetujui Badrodin Haiti dilantik sebagai Kapolri.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 17 APRIL17 2015APRIL | No. 0589 | TAHUN IV JUMAT 2015

No. 0589 | TAHUN IV

33

TKW DIEKSEKUSI MATI

RI Protes Saudi Arabia JAKARTA-Pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Arab Saudi terkait hukuman mati terhadap satu warga Negara Indonesia (WNI) bernama Karni binti Medi Tarsim yang dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

ant/rosa panggabean.

F-16 GAGAL TERBANG. Petugas menyiramkan cairan ke badan pesawat tempur F16 yang terbakar di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4). Pesawat tempur F16 dengan nomor register TS 1643 yang dipiloti oleh Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono tersebut gagal tinggal landas (takeoff) dan terbakar sekitar pukul 08.15 WIB.

Pesawat F-16 Terbakar Hendak Ramaikan Pembaretan Presiden, Gagal Take Off JAKARTA-Satu unit pesawat F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) terbakar setelah gagal ‘take off’ ketika akan memeriahkan apel besar pembaretan dan pemberian gelar kehormatan pasukan Khusus TNI kepada Presiden Joko Widodo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4). Beruntung sang pilot selamat. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08,15 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Marsekal Pertama Hadi menjelaskan, pasca musibah, pesawat F-16 sudah ditarik ke hanggar bandara Halim. Menurut dia, pesawat F-16 tersebut

berhenti di ujung landasan dan sempat mengeluarkan api dari bagian ekornya. Namun demikian, dipastikan pilot Letkol TNIAU Penerbang Firman, tidak mengalami cedera. Rencananya, empat buah F-16 akan memeriahkan apel besar Pembaretan. Namun, di Mabes TNI sendiri hanya muncul tiga pesawat. Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 6.450 personel. Terdiri atas 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel TNI AD, 2.050 personel TNI AL dan 1.550 personel TNI AU. Firman Dipuji Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna memuji aksi pilot F-16 Fighting Falcon bernomor registrasi TS1643 Letkol Penerbang Firman Dwi Cahyono yang berhasil menyelamatkan diri sehingga musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. “Saya memuji pilot dengan aksinya yang tidak menyebabkan korban yang besar,” kata KSAU di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis. Pujian KSAU itu dikemukakan terkait musibah pesawat tempur F-16 Fighting

Falcon yang terbakar pada pukul 08.10 WIB di Halim Perdana Kusuma akibat masalah hidrolik. Kondisi pilot hanya mengalami luka bakar di bagian lengan kiri. KSAU Agus Supriatna mengatakan pilot yang juga komandan Skuadron Udara 16 TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwi Cahyono, sudah mengambil langkah tepat dengan memutar kembali dan tidak memaksakan terbang. “(Tidak jauh dari lokasi) banyak hunian dan rumah penduduk, penerbang mengambil langkah tepat dengan memutar kembali pesawat itu,” kata Agus Supriatna. Agus Supriatna menjelaskan bahwa Firman Dwi Cahyono merupakan salah satu murid terbaiknya di Skuadron Udara Yogyakarta. “Letkol Penerbang Firman itu murid saya ketika saya menjadi komandan Skuadron di Yogyakarta. Dia kedua yang terbaik,” katanya. Agus mengatakan berhasil selamatnya Firman tanpa mengalami cedera serius dan tidak menyebabkan korban jiwa lain merupakan bukti kematangan seorang pilot berpengalaman. =ANT/ALVIANSYAH

“Kemlu memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia untuk menyampaikan nota diplomasi mengenai kekecewaan Pemerintah Indonesia atas pelaksanaan hukuman mati terhadap seorang WNI tanpa notifikasi resmi seperti yang lazim dilakukan dalam pelaksanaan tata hubungan internasional,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis. Pada Kamis (16/4) pukul 10.00 waktu Arab Saudi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah menerima berita tentang telah dilaksanakannya hukuman mati terhadap Karni binti Medi Tarsim tanpa adanya suatu pemberitahuan resmi terlebih dahulu. Sebelumnya, pada Selasa (14/4) seorang WNI lain bernama Siti Zaenab juga telah dieksekusi mati di Arab Saudi tanpa pemberitahuan resmi. Menurut Arrmanatha, tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu mengenai waktu dan tempat pelaksanaan hukuman mati terhadap dua WNI tersebut merupakan hal yang paling disesalkan oleh Pemerintah Indonesia. “Karena dengan mengetahui adanya rencana tentang waktu pelaksanaan hukuman mati, kita dapat sekali lagi mencoba untuk melakukan pendekatan kepada keluarga korban. Atau setidaknya kami bisa mendatangkan keluarga Siti dan Karni untuk bertemu terakhir kalinya dengan mereka,” ujar dia. Terkait pelaksanaan hukuman mati kepada dua WNI tersebut, Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan. Sehubungan dengan upaya perlindungan terhadap Karni sebagai WNI, menurut Arrmanatha, pemerintah telah melakukan lebih dari 100 langkah dan tindakan untuk memenuhi hak-hak Karni. “Kita juga telah berusaha agar yang bersangkutan bisa diberi pemaafan oleh keluarga korban,” kata dia. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah dengan pengiriman surat kepada Raja Arab Saudi sebanyak tiga kali, yakni satu kali oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dua kali oleh Presiden Joko Widodo.=ANT/YUNI


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

WEF 2015

Pemerintah Sosialisasikan Nawa Cita ke Investor JAKARTA-Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar World Economic Forum on East Asia (WEF) yang akan berlangsung pada 19-21 April 2015. Ajang forum ekonomi dunia untuk Asia Timur ini diharapkan mampu menjaring investasi dan meningkatkan ekspor nasional.

ant/m agung rajasa

WARGA KEHORMATAN TNI. Presiden Joko Widodo (kedua kiri) memakai baret Kopassus disaksikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kanan) didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) saat menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di lapangan merah Plaza, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (16/4).

Dana Desa Dicairkan Akhir April 2015 Bisa Jadi Modal Awal Kurangi Kemiskinan JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memastikan pencairan anggaran dana desa (ADD) sudah harus dilakukan akhir April ini. Revisi PP No.60/2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN yang menjadi ganjalan pencairan dana desa sudah selesai. “Sudah selesai (revisi PP 60/2014), tinggal diberi nomor saja, sehingga akhir April ini dana desa diluncurkan,” kata Marwan dalam seminar nasional bertajuk ‘Problematika Implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa’ di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR-MPR RI, Kamis (16/4). Karena itu, Marwan memastikan dana senilai Rp20 triliun tersebut dapat dicairkan pada akhir bulan ini. Sejauh ini, dari sekitar 74.045 desa, sudah 80 persen daerah yang telah siap menerima dana desa. Sedangkan jumlah daerah sisanya, saat ini tengah diupayakan kesiapannya. “Insyaallah sudah selesai semua, akan ada

penyempurnaan-penyempurnaan lagi,” katanya. Marwan menyebutkan untuk mengawal implementasi UU tersebut juga Kementerian Daerah PDDT telah membentuk lima Peraturan Menteri (Permen) yang diperuntukkan untuk mengawal pembangunan desa. Kelima Permen tersebut antara lain Permen tentang Hak Asal Usul Desa, Permen Musyawarah Desa, Permen Pendampingan Desa, Permen tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), dan Permen tentang kesiapan Desa menerima dana desa. “Sudah kita Permenkan, kita buat dan disosialisasikan juklak (petunjuk pelaksana) juknis (petunjuk teknis) ke daerah, intinya untuk kesiapan seluruh daerah,” ujarnya. Sementara itu, Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana upaya mengentaskan kemiskinan dapat dilakukan dengan secepatnya menggulirkan dan memaksimalkan dana desa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014, jumlah masyarakat miskin Indonesia 11,25 persen atau 28,28 juta jiwa. Diprediksi, pada 2015, penduduk miskin Indonesia akan bertambah sebanyak 1,9 juta jiwa menjadi 30,25

juta jiwa. “Saya berpendapat pemerintah manfaatkan Undang-Undang (UU) Desa. Dana desa yang ada saat ini totalnya sebanyak Rp20 triliun, itu harus dimaksimalkan dan dimanfaatkan dengan baik agar kemiskinan tertanggulangi,” ujar Armida dalam acara Sound Macroeconomic Policies in Indonesia to Accelerate Growth and Financial Stability di Menara Batavia, Jalan KH Mas Mansyur Kav 126, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (16/4). Menurutnya, dengan adanya alokasi dana desa yang dinilainya cukup tinggi tersebut, dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dasar desa. Infrastruktur dasar tersebut salah satunya adalah saluran irigasi dan fasilitas kebersihan. Tak hanya itu, sambung Armida, dana desa diharapkan juga dapat disalurkan ke beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah yang bersangkutan, sehingga nantinya mampu meningkatkan daya saing desa itu sendiri. “Sekaligus itu bisa menambah lapangan kerja, hal itu juga secara bersamaan meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Pemerintah harus memaksimalkan penyaluran dana desa dan juga melakukan pengawasan lebih ketat agar tepat sasaran,” pungkasnya. =GAM/ABD

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengaku hajatan WEF ini sangat penting bagi pemerintah Indonesia, karena ada sesi khusus untuk memaparkan visi misi Nawacita Kabinet Kerja secara mendalam, di depan pengusaha dan pejabat manca negara. “Pentingnya acara ini bagi Indonesia forum ini menjelaskan Pemerintah, saat ini visi misi ingin lebih tau lebih dalam lagi,” kata Rachmat, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (16/4). Rachmat menambahkan, dengan adanya pemaparan tersebut, dapat memberikan nilai tambah dan meyakinkan dunia Indonesia masih menarik untuk menanamkan modal, sehingga dapat menarik investor dan meningkatkan ekspor produk Indonesia. “Kita bisa manfaatkan pembicaraan lainnya harapkan investasi, ingin meningkatkan upaya ekspor kita ke luar negeri, ini betapa pentingnya acara ini,” ungkapnya. Dalam forum yang diadakan pada 19 hingga 21 April 2015 di Jakarta tersebut, akan dihadiri 600 orang yang berkutat pada sektor ekonomi, dengan 28 industri global, dan pejabat peting manca negara. “Undangan 28 industri global,diantaranya Aldeco, Chevron, Hitachi, Nestle, Cocola, Standchaterd, Prudencial, Royal Philips,” pungkasnya Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan forum WEF ini bisa memenuhi kebutuhan akan perkembangan ekonomi. Karena itu, forum ekonomi ini sangat strategis bagi Indonesia. Dalam acara tersebut nantinya akan datang tiga kepala negara. Bahkan, lebih dari 30 menteri dari 27 negara juga turut hadir mengikuti forum yang terdiri dari 60 sesi trips ini. “Ini kali ke dua WEF diadakan di Indonesia. Pertama 2011. Kali ini sudah lebih 600 peserta yang sudah konfirmasi hadir dari berbagai belahan dunia yang lain,” ujar Sofyan. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifik WEF, Sushant Palakurthi Rao mengatakan, sebagai satu-satunya lembaga internasional di dunia dalam bidang kerja sama pemerintah dan swasta, WEF mengadakan acara ini bersamaan dengan momentum peningkatan rasa kepercayaan antara satu sama lain, yang menjadi faktor utama dalam mengeliminasi polarisasi sosial dan Politik. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 17 APRIL17 2015 | No. 0589 | TAHUN IV JUMAT APRIL 2015

No. 0589 | TAHUN IV

ant/muhammad adimaja

PREMIUM AKAN DIHAPUS. Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengisi bahan bakar jenis Premium pada sebuah kendaraan di Jakarta, Kamis (16/4). PT. Pertamina (Persero) akan merilis produk BBM baru bernama Pertalite sebagai pengganti Premium dengan kualitas kadar oktan berkisar 90 hingga 91 dan akan diujicoba pada semua SPBU yang berada di jalan tol per Mei 2015.

Situs Bisnis MMM Indonesia Diblokir JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator sektor jasa keuangan di Indonesia secara resmi memblokir situs bisnis Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) Indonesia. Pemblokiran dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun demikian, OJK sendiri mengaku belum menemukan tindakan pidana yang dilakukan perusahaan asal Rusia tersebut. “Mudah-mudahan sudah di blokir hari ini oleh Kominfo, mudah-mudahan. Sudah, hari ini mereka upayakan maksimal,” kata

Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK, Rusli Nasution di Jakarta, Kamis (16/4). Sebelumnya, OJK menegaskan bisnis Manusia Membantu Manusia ini sangat merugikan masyarakat karena menyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. Rusli mengakui sejauh ini belum ditemukan korban akibat investasi bisnis MM. Tindakan OJK memblokir situs MMM Indonesia sebagai bentuk pencegahan kerugian pada masyarakat. OJK juga telah bekerja sama dengan Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri) untuk menangani masalh investasi di duga bodong ini. “Memang belum, yang merasa korban belum, tapi yang resah banyak. Ada yang menginformasikan uangnya tidak kembali tapi enggak mau melapor,” kilahnya. Rusli meminta kepada masyarakat un-

tuk segera melapor bila mengalami kerugian atas investasi MMM. Sehingga Mabes Polri dan OJK segera melakukan pengusutan atas persoalan ini. “Kalau erat kaitannya dengan tindak pidana umum, nanti kita serahkan ke polisi. Ke kita boleh, ke dia (Mabes Polri) boleh. Tapi kita akan pelajari dulu kasusnya masuk ke mana. Kita lihat itu masuknya ke tindak pidana umum atau tindak pidana jasa keuangan,” jelasnya. Penelusuran Koran Madura, situs MMM Indonesia yaitu http://indonesia-mmm. net/id/ saat ini tidak bisa diakses lagi. Dalam keterangannya, situs ini diblokir sehubungan dengan Peraturan Menteri Kominfo No 19/2014 tentang internet sehat. Anggota MMM Indonesia saat ini mencapai 5 juta orang. Kabarnya, pegawai Bank Indonesia (BI) dan OJk sendiri ada yang menjadi anggota komunitas asal Rusia tersebut. Namun Rusli belum mengetahui hal itu. Pasalnya OJK juga belum memegang

data terkait jenis investasi ini. “Jenis investasi ini tidak memiliki data yang jelas. “Kita datanya belum ada, kan dia transfer orang ke orang, dia nggak ada data recordnya,” terangnya. Sebelumnya, salah satu perintis bisnis MMM di Indonesia, Firdaus Bawazier menceritakan perjalanan bisnis MMM di Indonesia. Bisnis MMM sendiri mulai masuk ke Indonesia pada November 2012 silam. Saat itu hanya beranggotakan 7 orang saja. Seiring berjalannya waktu, MMM Indonesia mulai dikenal oleh masyarakat dengan bantuan iklan. “Saat ini anggota MMM Indonesia sudah mencapai 5 juta,” ujarnya. Firdaus sendiri merasa heran dengan tindakan OJK yang akan memblokir situs MMM Indonesia. Menurutnya, anggota MMM saat ini sangat beragam mulai masyarakat biasa, kepolisan, bekerja di Bank Indonesia bahkan bekerja di OJK sekalipun. Menurutnya, ini pernyataan aneh, di mana OJK menyebut MMM Indonesia merupakan arisan berantai yang harus diwaspadai, malah orang OJK ada yang menggunakan jasa ini. “Orang OJK juga ada yang ikut MMM Indonesia, jangan disangka. Selama ini yang beredar hanya jeleknya MMM Indonesia saja, masyarakat menjadi khawatir padahal ini tidak ada permasalahan,” tutupnya. =GAM/ABD


6

Ekonomi

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

ant/feny selly

RAZIA MINUMAN BERALKOHOL. Kepala Dinas Perindustrian Sumatera Selatan M Permana (kiri) didampingi stafnya menunjukkan salah satu sampel temuan minuman beralkohol pada razia minuman beralkohol di salah satu toko minuman grosir di Kota Palembang, Kamis (16/4). Razia tersebut berkaitan dengan pemberlakuan pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol.

Pemerintah Andalkan Sektor Industri Diharap Menjadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi JAKARTA-Pemerintah mulai melirik potensi di sektor industri untuk dijadikan sebagai salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan penyerapan lapangan kerja yang cukup tinggi ditambah oleh produkproduk yang menjadi penopang pertumbuhan devisa negara menjadikan sektor industri penting untuk terus dibenahi oleh pemerintah. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, pemerintah terus berbenah

diri untuk menjadikan Indonesia menjadi negara lebih maju. Menurut dia, salah satu yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah pembenahan sektor industri. “Saat ini, pertumbuhan industri diperkirakan bisa melampaui pertumbuhan ekonomi. Pada negara maju, industri menjadi salah satu fokus yang terus dibenahi pemerintah. Kita juga harus begitu,” ujar Andrinof, dalam acara Sound Macroeconomic Policies in Indonesia to Accelerate Growth and Financial Stability, di Menara Batavia, Jalan KH Mas Mansyur Kav 126, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (16/4). Dia menjelaskan, pada 2011 lalu sektor industri mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang. Dua tahun berselang, tepatnya pada 2013, angka penyerapan tenaga kerja pada sektor industri melesat cukup tinggi, yakni sekitar 27

persen menjadi 15,73 orang. Sementara itu, industri manufaktur telah menyerap tenaga kerja sebanyak 13,87 persen dari total tenaga kerja yang ada di Indonesia. Hal ini menjadikan penyerapan tenaga kerja di industri manufaktur menduduki posisi keempat setelah pertanian, perdagangan dan jasa. Dia berharap penyerapan tenaga kerja, akan terus tumbuh sejalan dengan program hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah. “Untuk mendukung program hilirisasi industri berbasis agro, migas (minyak dan gas bumi) dan bahan tambang mineral serta pengembangan industri manufaktur perlu didukung tenaga kerja industri yang kompeten,” tuturnya. Sementara itu, Senior Southeast Asia & India Economist, UBS AG, Edward Teather

menilai laju pertumbuhan perekonomian Indonesia akan melambat sepanjang 2015. Karena itu, UBS merevisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2016 dari 5,8 persen menjadi 5,6 persen “Selama ini kami mengantisipasi pertumbuhan permintaan dan kebutuhan sejajar (sideways trend), tapi saat ini kami mengurangi proyeksi pertumbuhan PDB menjadi 4,7% dari 5% di tahun 2015,” terang Teather. Menghadapi kemungkinan lambannya laju pertumbuhan Indonesia, Teather mengharapkan agar pemerintah melakukan berbagai terobosan. Misalnya, kebijakan moneter yang longgar dan meningkatkan belanja infrastruktur. ”Tapi kami belum yakin kondisi tersebut kondusif untuk peningkatan aktivitas ekonomi secara signifikan,” tuturnya. Teather juga menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia lebih positif dalam dua bulan pertama 2015 dibandingkan dua tahun sebelumnya. Menurutnya, BI tampak mengharapkan defisit transaksi berjalan menyempit pada kuartal pertama sebelum melebar kembali hingga 2015. “BI tampaknya akan kecewa terhadap pertumbuhan PDB, tapi akan terkejut secara menyenangkan menghadapi kemungkinan neraca transaksi berjalan tahun ini,” pungkasnya. =GAM


KORAN Bangkalan MADURA INFRASTRUKTUR

Pembebasan Lahan Tol Terkatungkatung MADIUN - Proses pembebasan lahan milik warga di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang terdampak pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono, Jawa Timur, hingga kini masih terkantung-katung belum tuntas. Data Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Madiun mencatat, dari estimasi kebutuhan lahan sebanyak 2.946 bidang tersebar di 20 desa-tujuh kecamatan, saat ini yang sudah dibayar baru 1.242 bidang atau sekitar 55,11 persen. "Sebanyak 1.704 bidang belum dibayar dan masih proses. Itu belum termasuk lahan Perhutani," ujar Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Madiun, Sawung Reh Tomo, kepada wartawandi Madiun, Kamis (16/4). Sesuai data, lahan di sejumlah desa yang belum dibayar, antara lain, Desa Sawahan sebanyak 288 bidang, Desa Klumpit sembilan bidang, Desa Pule sebanyak 108 bidang, Desa Kajang 58 bidang, Desa Bagi 158 bidang, Desa Kuwu 131 bidang, Desa Bongso Potro 149 bidang, dan Desa Bandungan 199 bidang. Ia menjelaskan, terkait belum tuntasnya pembayaran pembebasan lahan tersebut, pihak P2T Kabupaten Madiun tidak lagi mempunyai kewenangan untuk menyelesaikannya. Hal itu sejak diberlakukannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2014 yang mengatur struktur P2T beralih ke Badan Pertanahan Nasional (BPN)/Kantor Pertanahan Kabupaten Madiun. "Kami sekarang tidak bisa apa-apa lagi. Sejak terbit Perpres Nomor 40 2014, SK P2T sudah habis pada akhir Desember 2014. Sejak itu, otomatis menjadi kewenangan BPN dan saat ini semua memang terhenti, belum ada kegiatan. Kami tidak tahu apa masalahnya," kata dia. Sementara, Kepala Desa Bongso Potro, Kecamatan Saradan, Suwarno, mendesak P2T atau pihak terkait segera menyelesaikan pembayaran pembebasan lahan milik warganya yang berjumlah 149 bidang. Sebab, sejak tidak ada kejelasan pembayaran, pihak pemerintahan desa menjadi sasaran warga. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015

JUMAT 17 APRIL 2015| TAHUN | No. 0589|IVTAHUN IV No. 0589

Arab Langgar Hubungan Baik dengan Indonesia SURABAYA - Human Rights Working Group (HRWG) menilai Arab Saudi melanggar hubungan baik Arab-Indonesia, karena eksekusi mati buruh migran Indonesia Siti Zainab dilakukan tanpa pemberitahuan lebih dulu. "Kami mengecam keras tindakan Arab Saudi yang tidak menghormati kedaulatan Pemerintah Indonesia karena seharusnya eksekusi mati diberitahukan terlebih dahulu," kata Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin, dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Kamis (16/4). Namun, katanya, hukuman mati bertentangan dengan hak asasi manusia itu juga menandakan sikap Pemerintah Indonesia yang tidak serius memperjuangkan nasib buruh migran Indonesia di luar negeri. "Secara prinsip, eksekusi mati telah melanggar hak hidup seseorang, apalagi eksekusi ini tidak diberitahukan terlebih dulu kepada Pemerintah Indonesia," katanya, menanggapi eksekusi mati terhadap Zainab yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi pada 13 April 2015. Atas tindakan itu, HRWG

mendesak Pemerintah Indonesia untuk memanggil Duta Besar Saudi Arabia di Jakarta untuk meminta penjelasan terkait eksekusi ini dan mendesak Arab Saudi untuk meminta maaf, termasuk kepada keluarga Siti Zainab yang telah diesekusi, agar tindakan tersebut tidak terulang lagi. "Di sisi lain, kami juga memandang bahwa upaya diplomatik yang dilakukan Pemerintah Indonesia tidak cukup keras, karena kebijakan Indonesia di dalam negeri sendiri masih sangat pro terhadap hukuman mati," katanya. Menurut dia, masih adanya praktik hukuman mati di Indonesia saat ini menjadi salah satu kendala besar bagi Pemerintah untuk berdiplomasi dengan negara-negara lain. "Indonesia juga tidak mendapatkan dukungan dari negara-negara yang selama ini men-

dorong penghapusan hukuman mati. Akibatnya, Indonesia bekerja sendiri, tidak ada dukungan atau upaya diplomatik lain yang dapat didorong karena Indonesia tidak berkomitmen untuk menghapuskan hukuman mati," katanya. Walaupun berdampak pada relasi bilateral dan terkesan bersiasat, apa yang dilakukan oleh pemerintah Australia, Brazil, dan Belanda, menunjukkan suatu tindakan positif bagaimana menyelamatkan warga negaranya yang terancam hukuman mati. "Dengan hanya mengirimkan surat dan menunjuk pengacara untuk Siti Zainab, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dirasa kurang bila dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh negara lain untuk menyelamatkan warga negaranya," katanya. Untuk itu, HRWG mendesak pula Pemerintah Indonesia untuk menghapuskan hukuman mati dan melakukan penguatan mekanisme perlindungan buruh migran di setiap negara tujuan mereka, karena mau tidak mau, Pemerintah Indonesia berkewa-

jiban melindungi setiap warga negaranya. Sebelumnya (14/4), Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan pembebasan Siti Zainab binti Duhri Rupa dari hukuman mati sudah dilaksanakan semaksimal mungkin. "Pemerintah telah mengupayakan pembebasan Siti Zainab, baik secara formal melalui pendampingan hukum dan langkahlangkah diplomasi sejak zaman Presiden Gus Dur, SBY sampai zaman Jokowi," ujarnya. Selain pendampingan hukum dan diplomasi, langkah-langkah informal juga telah dilakukan dengan pendekatan kepada keluarga dan ahli waris serta tokoh-tokoh masyarakat yang bisa membantu untuk membebaskan Zainab. "Kita juga minta bantuan kepada lembaga pemaafan di Madinah, termasuk juga menyiapkan dana untuk diyat sebagai penawaran agar Zainab dibebaskan," katanya di Kantor Kemnaker, Jakarta. = ANT/EDY M YA'KUB

ant/umarul faruq

GANTI RUGI KORBAN LAPINDO. Warga membersihkan puing bangunan rumah yang telah dibongkar karena terdampak luapan lumpur dan air yang diakibatkan jebolnya tanggul penahan lumpur Lapindo di Desa Gempol Sari, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (16/4). Berdasarkan data hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebutkan dana talangan ganti rugi korban lumpur Lapindo berubah menjadi Rp 767 miliar yang sebelumnya Rp 781 miliar dan aset PT Minarak Lapindo Jaya menyusut menjadi Rp 2,7 triliun dari nilai semula Rp 3,03 triliun.


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589| TAHUN IV

Buku Berisi Ajaran Radikal Diamankan KEDIRI - Kejaksaan Negeri Kota Kediri, Jawa Timur mengamankan buku pendidikan agama Islam dan budi pekerti yang di dalamnya memuat materi yang mengarjakan kekerasan atau radikal.

ant/didik suhartono

UNJUK RASA BURUH SURABAYA. Massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berorasi saat unjuk rasa di depan Gedung DPRD Tk I Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/4). Mereka mendesak pemerintah agar segera membuat peraturan untuk melindungi buruh dan membatasi pekerja asing di Indonesia sebelum berlakunya MEA di akhir tahun 2015.

JELANG MUSIM KEMARAU

Tak Akan Terjadi Kelangkaan Pupuk BOJONEGORO - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, optimist tidak terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, pada musim tanam (MT) I kemarau, karena alokasi kebutuhan pupuk masih mencukupi. "Kelangkaan pupuk kecil kemungkinan terjadi, sebab kuota pupuk bersubsidi masih tersedia lebih dari kebutuhan," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Kamis (16/4). Selain itu, lanjut dia, keterlibatan anggota Kodim 0813 yang ikut mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi, cukup efektif untuk mengamankan ketersediaan pupuk bersubsidi. "Meskipun selama April akan

terjadi lonjakan permintaan pupuk bersubsidi, tapi tidak akan terjadi kelangkaan pupuk," katanya, menegaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan terjadinya lonjakan permintaan pupuk bersubsidi, disebabkan para petani di sepanjang irigasi teknis Waduk Pacal, juga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), baru saja selesai panen. "Mereka saat ini akan mulai menanam padi lagi, sehingga kebutuhan pupuk akan meningkat tajam, dibandingkan dalam tiga bulan terakhir," katanya, menegaskan. Ia memperkirakan areal tanaman padi di daerahnya pada MT I, sekitar 35.000 hektare, menurun dibandingkan

luas tanaman padi di musim hujan lalu. Sesuai data, per Maret, penyerapan pupuk bersubsidi di Bojonegoro untuk Urea 14.296 kilogram, SP 36- 5.356 kilogram, ZA 5.633 kilogram, NPK Phonska 11.978 kilogram dan Petroganik 6.834 kilogram. Sesuai keputusan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya Urea 53.878 kilogram, SP 3614.540 kilogram, ZA 17.337 kilogram, NPK Phonska 37.702 kilogram dan Petroganik 24.731 kilogram. "Penyerapan pupuk per Maret baru berkisar 30-40 persen," katanya. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

"Buku itu dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan antarumat beragama dan mengganggu stabilitas keamanan. Kami diperintahkan amankan," kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Kediri Dody Boedy Rahardjo di Kediri, Kamis (16/4). Ia mengatakan, adanya pengamanan itu juga menindaklanjuti dari perintah Kejati Jatim, terkait dengan pengamanan buku yang di dalamnya mengajarkan kekerasan. Kejari juga sudah memantau ke sekolah dan mendapati ada tiga sekolah yang memanfaatkan buku itu sebagai bahan ajar. Ia mengatakan, tiga sekolah itu adalah SMK Al Huda, Kediri. Di sekolah itu, menerima buku sebanyak 600 eksemplar dan 146 di antaranya sudah dibagikan ke pelajar. Sekolah lainnya adalah SMAN 4 Kediri, dan mereka telah menerima 102 eksemplar, dan sekolah ketiga adalah SMK Pawyatan Daha Kediri, telah menerima 365 buku dan semuanya sudah dibagikan ke pelajar. Pihaknya mengamankan buku sebagai bahan ajar kelas XI untuk SMA/MA/SMK ataupun MAK tersebut. Buku yang dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 itu saat ini berada di kantor Kejari Kediri sebagai barang bukti. Ia juga mengatakan, sudah meminta kepada sekolah yang menggunakan buku itu, supaya tidak lagi menggunakan buku tersebut, sebab isinya meresahkan, mengajarkan kekerasan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto

mengatakan sudah mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah baik tingkat SMA/SMK ataupun yang sederajat membahas penggunaan buku tersebut. Ia sudah meminta, kepala sekolah menarik buku itu dari siswa. Dianjurkan, untuk kegiatan belajar mengajar menggunkan buku lain sebagai bahan ajar untuk pendidikan agama Islam tersebut. "Sudah diputuskan buku yang dibawa siswa ditarik dan sementara tidak digunakan dulu," ucapnya. Ia mengatakan, ada sekitar 12 sekolah di Kota Kediri baik SMA ataupun SMK yang menggunakan buku itu sebagai bahan ajar. Buku itu dikirimkan langsung dari pusat sebagai bahan ajar untuk pelajaran agama Islam, sehingga daerah tinggal menerima. Terkait dengan pengawasan untuk pembuatan buku lagi agar tidak terjadi hal yang sama, Siswanto mengatakan untuk pembuatan buku ke depannya akan ditangani langsung dari Pemerintah Provinsi Jatim. Hal itu sesuai dengan rencana, di mana pada 2017 urusan sekolah akan ditangani pemprov. Temuan buku ajar yang di dalamnya memuat materi yang mengajarkan Islam radikal pernah ditemukan di Kabupaten Jombang. Buku itu dibuat oleh tim MGMP Kabupaten Jombang. Muatan materi di buku itu juga sama dengan yang ditemukan di Jombang, yaitu mengajarkan Islam radikal, dibolehkan membunuh orang. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO


Lintas Jatim BERAS WARGA MISKIN

Bulog Jaga Penyaluran Raskin Ramadan Tepat Waktu MEDAN - Bulog Sumatera Utara mengupayakan penyaluran Raskin (beras warga miskin) untuk alokasi Bulan Ramadan dan Idul Fitri tepat waktu guna membantu menekan kesulitan keuangan warga sekaligus menghindari terjadinya lonjakan harga beras di pasar. "Saya sudah instruksikan semua sub divre untuk menyalurkan Raskin di Bulan Juni dan Juli (Puasa Ramadan dan Idul Fitri) secara tepat waktu," kata Kepala Bulog Sumut, Fasika Khaerul Zaman di Medan, Kamis (16/4). Dia mengatakan itu usai Rapat Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan Raskin tahun 2015 Provinsi Sumut. Selain menugaskan jajarannya, Fasika mengaku juga sudah meminta agar pemerintah kabupaten/kota juga segera mengajukan surat perintah alokasi (SPA) bulan itu lebih awal dan tentunya juga melunasi tagihan uang Raskin bulan sebelumnya dan bulan berjalan. "Bulog tentunya tidak bisa menyalurkan Raskin kalau tidak ada SPA termasuk kalau ada tunggakan," katanya. Dia menegaskan, hingga April, penyaluran Raskin di daerah itu cukup lancar dimana sudah 60 persen atau 25.967 kilogram. Didampingi Humas Bulog Sumut Rudi Adlyn, Fasika menyebutkan, sudah semua kabupaten/ kota mengajukan SPA. Bulogi, kata dia, berupaya maksimal memperlancar penyaluran Raskin apalagi tidak ada masalah dalam stok. Stok beras Bulog Sumut bisa untuk tiga bulan lebih alokasi kebutuhan daerah itu atau 34.000 ton. "Stok yang memadai dan kelancaran penyaluran Raskin selain merupakan kewajiban Bulog, juga untuk kepentingan membantu menjaga stabilisasi harga beras di pasar," katanya. Dengan adanya beras di tangan masyarakat, maka pembelian berass di pasar tidak mengalami lonjakan sehingga bisa meredam lonjakan harga. = ANT/EVALISA SIREGAR

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589| TAHUN IV

9

Pengelolaan Sumur Minyak Ilegal Disoroti SURABAYA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kian menyoroti permasalahan pengelolaan sumur minyak tua secara ilegal di Indonesia karena hal tersebut diyakini telah merugikan masyarakat, merusak lingkungan sekitar, dan negara. Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika menyatakan, pengelolaan sumur minyak secara ilegal tersebut memang sudah diketahuinya sejak kecil. Khususnya, masyarakat Wonocolo Kecamatan Kawengan Cepu Kabupaten Bojonegoro memang sudah sejak lama berkecimpung dalam usaha pengeboran minyak mentah itu. "Hal itu terjadi karena tahun 1970-an, Pertamina sebagai pemilik kawasan itu tak lagi melakukan eksplorasi dan eksploitasi di kawasan itu sebab dianggap tak ekonomis lagi. Daripada masalah itu kian berlarut-larut dan merugikan negara, kami akan membahasnya secara intensif di meja dewan," ujarnya di Surabaya, Jatim, Kamis (16/4). Meski begitu, ungkap dia, sampai saat ini kawasan itu masih milik Pertamina dan pihak Pertamina EP pun sengaja mem-

berikan kepada KUD setempat untuk dikelola. Kemudian, hasil minyaknya dibeli oleh Pertamina EP. Tujuannya, untuk menyejahterakan perekonomian masyarakat sekitar. "Masalah yang terjadi di kawasan Wonocolo karena KUD yang mendapatkan izin dari Pertamina untuk dikelola KUD di Kawengan hanya 255 sumur tua. Namun, kini sudah menjadi 550 sumur yang dikelola," ungkapnya. Sementara, jelas dia, KUD juga menggandeng investor swasta dan hal itu menyalahi aturan. Penyebabnya, negara dalam hal ini Pertamina hanya memperbolehkan KUD mengelolanya bukan pihak lainnya. Tapi, investor juga tak bisa disalahkan karena mereka menjalin kerja sama dengan KUD di mana seolah-olah legal. Bahkan, kerja sama itu mempunyai surat perjanjian.

"Di lain pihak, KUD juga tak sanggup membiayai sendiri biaya produksi minyak mentahnya. Setibanya di Jakarta, kami akan membahas masalah ini sehingga tujuan awal pengelolaan sumur tua yang ada saat ini benar-benar bisa dijalankan," tukasnya. Ia mengimbau, pemerintah segera turun tangan dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sumur minyak tua ilegal yang semakin meningkat. Idealnya, pemerintah seharusnya bisa membantu permodalan KUD yang mengalami kesulitan pendanaan. "Pertamina jika perlu juga bisa memberikan suntikan modal untuk operasional awal KUD. Khususnya, guna melakukan penambangan minyak sendiri bukan menggunakan jasa bagi hasil dari investor," ucapnya. Di tempat berbeda, Public Relations Manager PT Pertamina EP, Muhammad Baron, mengeluhkan, semakin maraknya pengelolaan sumur minyak tua ilegal. Apalagi, jumlah sumur tua yang tertera dalam perjanjian dengan KUD sebanyak 255

sumur. Sementara, sumur tanpa izin yang muncul belakangan ini di luar titik yang dikerjasamakan jauh lebih banyak atau mencapai 295 sumur. "Produksi sumur tua, secara total mencapai 1.075 BOPD. Estimasi hasil 'illegal drilling' lebih besar mencapai 1.085 BOPD sehingga rata-rata yang dijual ke penadah diperkirakan 300-500 BOPD," paparnya. Ia melanjutkan, kian maraknya pengusaha yang melakukan usaha penambangan ilegal di wilayah sumur tua di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan menjual minyaknya justru merugikan negara serta merusak lingkungan. Nilai kerugiannya diperkirakan telah mencapai 10,95 juta dolar AS antara tahun 2013 hingga 2014. "Besaran tersebut dengan asumsi ada 300 BOPD dan harga minyak 100 dolar AS/bbl, sedangkan produksi minyak Pertamina EP dari Penambangan Rakyat tahun 2014 sekitar 1.600 BOPD dengan pendapatan setara 58,4 juta dolar AS (harga minyak 100 dolar AS/bbl)," tuturnya. = ANT/DIK

ant/sahlan kurniawan

TAMBAL SULAM JALAN. Pekerja menyelesaikan perbaikan ruas jalan di Jalan Veteran, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/4). Dinas PU Provinsi Jawa Timur terus melakukan perbaikan jalan tambal sulam Surabaya - Gresik jangka pendek demi kenyamanan para pengendara.


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO 10 MADURA Budaya

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589| TAHUN IV

Sajak-sajak Neida Camelia *

Duhai Derak itu bernama luka ketika tak lagi tersisa air mata meski hanya di dalam hati ketika tanya terus menerus menggedor pikiran lalu menggugat keadaan ketika hanya sesal yang tertinggal dan mengguratkan dendam pada kehidupan Dan luka itu pun bernanah Ketika nyawa mengucap salam perpisahan pada raga yang mengejang dan perih yang tertinggal Lalu mata-mata yang nanar kemudian memekik Menghujat putus asa melipat sesak yang merana menenggelamkan tanya menerbitkan nestapa Duhai Derak itu kini menganga

Perjanjian dengan Maut Aku mendengar suara-suara kematian yang bergumam di koridor meniupkan aroma kemboja kering dan melati layu menyebarkan tangis yang terasa pedih Aku mendengar langkah-langkah kematian yang berderap di selasar membawa serpihan tanah dan pecahan nisan mengusung keranda yang terasa muram lalu mendekat padaku dengan salam dan senyum tawar Bisakah aku memilih waktu, tanyaku Tidak, katanya Kecuali kau punya satu hal yang bisa membelamu Anakku, anakku, kataku Dia disepanjang ranjangku Melantunkan doa menyanyikan harapan melagukan janji-janji kebaikan Kulihat ia menggeleng Dia tunduk pada kewajibannya, katanya Istriku, istriku, tangisku Izinkan aku membayar kembali cintanya yang tak pernah rapuh meski aku mala merana yang tak terbilang meski asaku hilang Lalu aku mendengar dengung kematian yang menjauh Jubahnya mengepak mengucap salam perpisahan Ikhlasnya menyelamatkanmu, katanya Bila habis masa tangguhmu, kau tak bisa mengelak lagi Nama asli dari Zuneida Camelia. Lahir di Jakarta, 28 April 1978. Tinggal di Jl. Warung Nangka Rt. 16/06 no. 8 Pulo Gebang – Cakung Jakarta Timur 13950

aron-laron itu sudah keluar dari persembunyiannya merebut malam melalui sayap-sayap tipis yang rapuh. Namun sangat disayangkan sayap tipis itu tak kuat menahan terpaan angin meskipun rembulan memberikan seluruh cahaya untuknya namun tetap saja laron kalah pada angin. Hingga menjadikannya terkulai lemah dalam sarang. menunggu waktu yang cukup lama untuk sayap lahir kambali hingga cukup kuat terbang. Tapi sekarang tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu di antara pengapnya bau tanah yang terkadang membuatnya meradang untuk keluar dari penjara itu. Tapi jika tak ada sayap sama saja membiarkan tubuhnya teinjak-injak oleh makhluk diluar sana. Fajar pagi, perlahan telah memburu selimut dingin malam. Kokokan ayam kampung terdengar begitu jelas menjadi alaram pagi yang paling mujarab membangunkan warga Kampung Lama yang terlelap dalam mimpi-mimpi indah. Mungkin 10 tahun kedepan telah berada dalam genggaman mereka dan tentunya semua itu tergantung pada pilihan masing-masing, setidaknya memiliki ruang untuk itu. Berbeda dengan gadis malang pemilik nama Rumi yang sejak kecil harus terpisah dengan sosok ayah lantaran lebih memilih hidup bersama wanita lain sedangkan wanita yang selalu dirindukan telah meninggal sejak usia 2 tahun gadis pemilik mata bulat itu. Dan kini Rumi hidup bersama paman yang hidup dalam dunia perjudian, ketika kalah di meja judi, Rumilah yang selalu mendapat amukannya. Untung ada Bu Ratmi, sang nenek yang selalu mengusap air yang kerap kali membasahi pipinya akibat perlakuan kasar laki-laki yang dipanggilnya paman itu. Apa lagi saat Rumi menginginkan bersekolah seperti halnya anak-anak seusianya. “Buat apa kamu sekolah, hah? Cuma buang-buang uang saja” bentak laki-laki berbadan besar itu sambil melangkah keluar rumah, setelah membuat tubuh Rumi memar akan sabuknya. Melihat tubuh memar gadis malang itu, Bu Ratmi hanya mampu menumpahkan air mata”seandainya Rusman tidak pergi bersama wanita jalang itu, mungkin ratih masih hidup sekarang, dan kau Rumi. Pasti tak akan menderita seperti ini” gumamnya lirih. Melihat sang nenek di muka pintu dapur yang baru saja pulang dari sawah, gadis 6tahun itu langsung berlari kepangkuan hangat wanita tua

Karena Rumi

Cerpen: Dewi Hartatik *

jampang

itu. Ia hancurkan bongkahan batu besar yang bercongkol dalam harinya lewat pelukan hangat sang nenek. “Rumi ingin sekolah nek” tuturnya dalam pelukan hangat Bu Ratmi sambil menangis tersedusedu. Itulah kalimat yang selalu Rumi katakan padanya ketika penolakan yang ia terima dari Juki. Langit sore tampak mendung tampa hadir matahari disisinya, seakan gerimis hendak menyapu kampung Lama lantaran telah lama ia menunggu hujan yang tak kunjung datang hingga menjadikan tanah retak meretak. Bak hidup dipadang pasir hanya bermandikan awan panas mengkujur keringat bau pengap udara. Keringat bau alcohol menyebar di meja judi. Siapa lagi pemilik keringat itu selain juki yang begitu asyik bermain kartu dengan ditemani gadis cantik perawan dalam rangkulan tangan kirinya. Kadang-kadang gadis itu dengan malu-malu melekatkan bibir ke pipi pria brewok disandingnya ketika dimintai sebagai penyemangat. Karna jika menang tentu ia juga keciprat kemengangan dengan catatan membiarkan tubuh mungil milik perawan tersebut dicumbu sang pemenang malam itu. Dan sekarang sudah dua putaran terlewatkan yang memegang adalah juki. Mungkin itulah sebabnya wanita berambut pirang itu tanpa beban menyodorkan tubuhnya kedalam pangkuan lakilaki itu dengan dada perawan yang merekah sengaja ia perlihatkan untuk memancing nafsu bercinta seorang pria. Yaps cesss… kemenangan diperoleh Juki. “kau memang raja malam minggu dan pemakan perawan bringas” tutur lawan dimeja judi dan hanya dibalas tertawa terba-

10

hak sambil mengibas-ngibaskan uang jutaan ditangannya. “Mau kemana kita sayanggg…?” “Kemana saja boleh mas, yang penting kamu puassss…?” sahutnya mendesah sambil mendekatkan mulut ditelinga laki-laki brewok itu. Setiap malam minggu keberuntungan memang selalu ia dapat, entah ilmu apa yang juki gunakan, setiap perawan yang disuguhkan selalu diembatnya ludes. sepertinya malam minggu ini tak berpihak padanya. Memang telah dimenangkan kontes perjudihan itu tapi tak diizinkan menikmati tubuh perawan yang telah ia menangkan. Lantaran 4 orang berseragam hitam terlanjur datang lalu menggebrak meja yang masih berserakan kartu. Wanita cantik dalam pangkuannya kaget seketika teranjak berdiri. Maaf juki, sepertinya kau tak dapat menikmati malam minggumu bersama gadis cantik ini.” Sambil melirik wanita bertubuh indah itu di samping kiri juki. “Karna batas waktu yang kami berikan telah habis, maka kau harus segera membayar hutangmu” lanjutnya mengejek. Dan kau cantik, kau mau bersamaku malam ini? Tanyanya sambil mengulurkan tangan pada gadis yang masih terkejut akan gebrakan meja tadi. Hanya wanita bodoh yang menolak uang dihadapannya “Dengan senang hati!” sahutnya singkat namun menggoda Ingat juki, jika sampai besok tak kau bayar hutangmu, nyawamu akan menjadi taruhannya” mengingatkan kembali sambil melangkah maju, namun langkahnya terhenti “o ya, bukankah kau punya ponakan, kau bisa selamat asal ponakanmu jadi milikku, ya meskipun masih kecil.

Aku akan menunggunya sampai ia dewasa” lanjutnya kemudian berlalu meninggalkan juki yang geram tapi tak bisa lakukan apa apa. Geramnya bukan karna wanita yang dimenangkan beralih tangan namun terbayang ponakannya Rumi harus menjadi milik laki-laki bejat yang baru saja meninggalkannya tadi. Tapi beruntung Rusman, adiknya selalu mengirimkan uang untuk biaya hidup Rumi. Dan uangtersebut tidak ia gunakan sama sekali ditambah lagi warisan dari almarhumah ibu kandung gadis mungil itu. “Buk, malam ini juga aku minta ibu dan Rumi meninggalkan kampung ini.!” Pinta juki pada Bu Ratmi saat pulang dari kontes perjudian Apa lagi ini juk? Tanya Bu Ratmi bingung sambil mengambilkan nasi untuk anak semata wayangnya itu Para rentenir itu datang lagi buk, dan jika aku tak bisa membayar maka Rumi yang akan jadi korbannya” sahut juki sambil memijit-mijit kepalanya “tak akan ku biarkan anak itu, jadi korban. Ia sudah cukup menderita akibat ulahku, yang seharusnya kebencian itu aku tujukan pada Rumsan. Anak sialan itu” makinya pada Rusman. lantaran ia sangat menyayangi adik iparnya yang tak lain adalah ibu Rumi. “Lantas bagaimana denganmu nak,? Ikutlah bersama kami!” Aku akan tetap di sini buk, jika aku ikut. mereka akan terus mencariku, dan itu bahaya untuk Rumi” jawabnya melindungi Rumi. “Ini untuk Rumi, buk” lanjutnya menyodorkan buku tabungan. “Aku rasa cukup untuk masa depan Rumi. Sebagian gajiku juga aku masukkan di sana. Tolong penuhi keinginannya buk, sekolahkan ia setinggi-tingginya!” pinta lelaki brewok dengan airmata penuh sesal. Tiba-tiba saja dari belakang tanpa ia sadari gadis kecil itu memeluk tubuh besar itu dalam tangis. Alangkah terkejutnya juki ketika melihat tangan mungil Rumi melingkar dilehernya, langsung ia ambil tangan itu dan membawanya dalam pangkuan. Melihat pemandangan itu Bu Ratmi ikut menumpahkan air mata, tak ia sangka anak sulungnya yang terlihat begitu membenci Rumi tapi laki-laki itu memiliki kasih sayang yang seluas samudra untuk Rumi= Ponorogo, 10/12/2014 *) Tinggal di dhewi_tatik@yahoo.co.id


KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep

MADURA

KORAN MADURA

Resensi Buku

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

Gus Dur dan Perempuan Ridwan Bagus Dwi Saputra* Gus Dur adalah belantara makna yang seakan tak pernah habis digali. Sudah tak terhitung kajian yang telah dilakukan untuk mengungkap sosok dan pemikirannya. Dalam kerangka ini pandangan Gus Dur terhadap kesetaraan gender sangat menarik dikaji. Selain peduli terhadap perdamaian, pluralisme, demokrasi, dan pembelaan terhadap kaum minoritas, Gus Dur juga peduli terhadap hak asasi perempuan.

S

udah ratusan bahkan mungkin juga ribuan buku atau berita tentang Gus Dur dalam berbagai versinya, terutama saatsaat akhir hidup beliau. Dalam gunungan dokumen itu, Gus Dur berada dalam dua fokus perjuangan. Pertama, persamaan atau keadilan di muka hukum untuk sesama. Kedua, perlindungan kepada yang lemah. Sedangkan pembelaan terhadap perempuan adalah bagian dari isu yang tak terpisahkan dari dua fokus tersebut (halaman 3). Umumnnya para pengamat seperti Martin Van Bruinessen melihat sosok Gus Dur sebagai tokoh yang merintis pemikiran liberal, termasuk pemikiran feminisme di NU. Pandangan Martin Van Bruenessen tidaklah keliru. Gus Dur sebagi lokomotif NU selama tiga periode (1984-1999) telah mengantarkan organisasi yang “tradisional” ini menjadi organisasi yang besar dan dikenal sampai kancah internasional.

Sementara pemikiran Gus Dur terkait feminisme bukan hanya diterima, melainkan juga diimplementasikan dalam berbagai organisai perempuan NU, seperti IPPNU, Fatayat dan Muslimat (halaman 61). Sementara pada aspek politik, Gus Dur dikatakan sebagai penyemai politisi perempuan dan ruh kesetaraan. Dalam hal ini, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah wali bagi politisi perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan secara umum beliau sebagi wali bagi para pegiat dan pejuang gerakan hak-hak perempuan di Indonesia (halaman 107). Sedangkan pandangan Gus Dur tentang demokrasi, pluralisme, toleransi, sekularisme, feminisme, gender dan sebagiannya, semuannya berangkat dari spirit Islam. Di tangan Gus Dur Islam yang cenderung berwajah Arab dan formal, menjadi sangat lokal dan kultural. Dampaknnya orang dapat menerima Islam dengan tenang, teduh dan damai (halaman 202). Buku Gus Dur di Mata Perempuan ini, bisa dikatakan belum ada. Karena memiliki pembahasannya kusus, menyeluruh, dan mendalam pada pemikiran dan bentuk tindakan Gus Dur terhadap gender. Sementara buku lain yang membahas pemikiran Gus Dur, seperti halnya buku yang diberi kata pengantar Greg Barton dengan judul Prisma Pemikiran Gus Dur yang diterbitkan LKiS. Buku setebal 296 halaman ini memang sangat menarik di baca, ulasannya bukan hanya pemikiran dan peran Gus Dur dalam bingkai Feminisme, akan tetapi banyak sekali aspek yang diungkap penulis mengenai Islam dalam sudut pandang Gus Dur, dengan bahasa

yang sederhana namun memiliki muatan yang sangat mendalam. Dengan membaca buku ini, para pembaca dapat mengetahui berbagai pandangan Gus Dur tentang demokrasi, pluralisme, toleransi, sekularisme, feminisme, gender dan sebagiannya. Selamat membaca! *) Alumnus Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

I O C 11

Kaldera Perempuan dalam Puisi

K

ehidupan, adalah sebuah perjalanan. Jarak tempuh perjalanan bisa panjang atau pendek. Dalam perjalanan, sudah semestinya memiliki tujuan. Atau sebaliknya, tidak mesti bertujuan, terutama bagi mereka yang memuja ketidakjelasan. Bagaimana dengan puisi, ia sebuah karya yang kreatif. Tetapi menurut penulis antologi puisi Suramadu, BH Ryanto, kreatif pada karya bukan sesuatu yang substansial, bukan hal yang utama. Sebab, urusan kreatif atau tidak kreatif amat relatif. Puisi adalah catatan; tentang kehidupan dan apapun. Puisi dicipta penyair, maka puisi merupakan catatan spesifik seorang penyair. Konstruk itulah yang ingin ditampilkan BH Ryanto dalam buku keduanya saat ini, Suramadu setelah membuat antologi puisi tahun lalu, Pesan Pendek dari Tuhan (2014). Ia ingin menegaskan bahwa penyair juga manusia. Tentu pernah atau bahkan seringkali melakukan aktivitas; perjalanan yang panjang atau pendek. Perjalanan di sini bukan semata perjalanan fisik tetapi justru perjalanan transfisik (lintas fisik). Nah, untuk kavling yang inilah, justru puisi seringkali dilahirkan. Transfisik yang dimaksudkan BH Ryanto, adalah lebih kepada dimana posisi dan kondisi penyair sedang melangsungkan dialogis batiniah (kontemplasi). Dalam situasi seperti ini, segala peristiwa yang didapat dari segala aktivitas perjalanan, yang menurut si penyair memiliki muatan makna paling mendalam; akan mengendap dalam batinnya. Karena ia seorang penyair, maka bentuk ekspresinya ada-

lah puisi. Kehidupan adalah sebuah perjalanan. Puisi adalah catatan kehidupan penyair. Jika diibaratkan jenis kelamin, bisa tidak sekadar laki-laki dan perempuan. Ia bisa menjelma selain laki-laki dan di luar perempuan. Tetapi, secara tematik puisi bisa apa saja; sosial, religius, mungkin bisa ilmiah, bahkan romantika. Semua karya puisi sekaligus tema yang dihimpun, tentu memiliki kekhasan, keutamaan, serta alasan tersendiri. Yang penting dicatat, semua itu adalah sebentuk buah tangan dalam perjalanan hidup penyair (yang terlalu sayang bila dibuang begitu saja). Dalam perjalanan hidup yang sudah relatif panjang ini telah tercatat berbagai kisah. Itu semua dilakukan karena beberapa telah mampu memikat jiwa untuk mencatatnya; menuliskannya dalam bentuk puisi. Khusus dalam puisinya kali ini, ia memberi aksentuasi pada keterlibatan dirinya secara privat dengan jenis manusia lain; perempuan. Penting dicermati, pertama; bahwa sosok perempuan di sini diposisikan sebagai sahabat atau teman curhat, atau kekasih. Kedua; bahwa sosok perempuan berikut kisah dalam bait puisi ini, tidaklah nyata dalam keseluruhan diksi. Ia hendak mengatakan bahwa tema buku puisinya kali ini; adalah sekitar kekekasih-an atau tentang cinta saja. Ini dipilih karena dirasa; cinta telah mampu memberi kekuatan yang lain pada dirinya= Imalah, Lulusan Sastra Asia Barat UIN Malang. Kepala TK Salsabila Karduluk Sumenep.

Judul : Suramadu ;Kisah Kau – Aku Penulis : BH Ryanto Penerbit : Revka Petra Media Surabaya Cetakan : I Tahun 2015 Tebal : 56 halaman ISBN : 978-602-116-294-1

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

MADURA

Razia Minuman Beralkohol Diintensifkan Disperindag Surati Setiap Minimarket dan Toko PROBOLINGGO – Satpol PP Kota Probolinggo merazia sejumlah minimarket. Kegiatan razia ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6/2015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol. Melalui Dinas Koperasi, Energi, Industri dan perdagangan (Diskoperindag) Kota Probolinggo sejauh ini telah mengirimkan surat kepada pelaku usaha, baik itu mini market serta toko-toko yang masih menjual minuman beralkohol. ‘’Diskoperindag sudah surati mereka, sebagai bentuk sosialisasi dari adanya Permendag ini. Jika mereka masih tetap membandel atau masih menjual saat kami sidak, baru akan kita sita barang-barang haram yang sudah dijual secara bebas tersebut. Penyitaan akan dilakukan, berdasarkan imbauan Menteri Perdagangan yang melarang menjual minuman berakohol tersebut,” ujar Slamet, salah satu anggota Satpol PP yang ikut dalam razia, Kamis (16/4). Selamet mengatakan, bahwa minuman alkohol merupakan minuman dengan kadar alkohol kurang dari lima persen, yaitu di antaranya bir putih, bir hitam, dan minuman ringan beralkohol. Intinya, semua minuman beralkohol akan dilarang di jual di minimarket, kedai dan warungwarung secara bebas. “Larangan ini dilakukan karena keputusan Permendag No 6 tahun 2015 ini sendiri merupakan perubahan kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 tahun 2014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol,”terangnya. Dikatakan, bahwa bila dalam Permendag sebelumnya yakni Permendag Nomor 20/M-DAG/ PER/4/2014 diperbolehkan menjual minuman beralkohol dengan kadar lima persen, maka dalam peraturan yang baru ini dilarang penjualan minuman beralkohol di minimarket. Karena itu, upaya awal yang dilakukan pihak Diskoperindag dengan menyurati setiap minimarket dan toko-toko yang diduga menjual minuman keras

adalah merupakan upaya Pemkot Probolinggo dalam mengendalikan peredaran miras terutama di minimarket yang ada di Kota Probolinggo. “Satpol PP nantinya juga akan melakukan razia baik di

toko kecil bahkan modern yang menjual minuman-minuman keras. Dengan demikian, maka diharapkan melalui razia yang digelar ini, tidak ditemukannya lagi pereradan miras ini secara bebas yang berdampak pada kesehatan masyarakat di Kota Probolinggo,”harap Selamet. Dia menjelaskan, atas petunjuk Kepala Satpol PP Kota Probolinggo pasca keluarnya peraturan menteri tersebut, pihaknya langsung melakukan pemantauan ke sejumlah minimarket, di wilayah Kecamatan Wonaosih,

jalan Mastrip, dan jalan Panglima Sudirman. Hasilnya, tidak ditemukan beberapa toko yang menjual miras golongan A. Petugas minimarket kemudian langsung menjelaskan bahwa penjualan minuman beralkohol sudah ditarik dari peredaran. ”Ya mas, penjualan minuman beralkohol sudah tidak ada lagi. Pemilik minimerkat sudah dua bulan yang lalu menarik peredarannya. Apalagi kita sudah mendapat surat edaran dari Diskoperindag Kota Probolinggo,”papar Siti. =M.Hisbullah Huda

12

PEDAGANG PASAR

Tak Betah Berjualan PROBOLINGGO - Para pedagang yang memiliki bedak dipasar Dringu tak bisa betah berjualan dalam sehari penuh. Sebab, minat pembeli dilokasi pasar dinilai minim pembeli jika sudah masuk siang hari. Kondisi itu banyak bedak yang ditutup sementara. Hal itu dikatakan, Surani, salah satu pedagang sembako di pasar Dringu. Ia mengatakan, dirinya tidak menjual dagangannya dari pagi sampai sore hari penuh.”Kalau sudah melebihi jam dua belas siang, bedak pasti saya tutup,” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/4). Dirinya dan pedagang lainnya menutup bedak, bukan karena malas untuk mencari penghasilan dari dagangannya. Akan tetapi barang dagangan seperti sembako yang dijualnya tidak ada pembeli yang dating, dan banyak pedagang yang menutup bedak.“Dari pada ngantuk di bedak menunggu pembeli lebih baik tutup dulu,”tandas Surani. Surani sendiri menutupnya bedaknya setelah jam dua belas siang, dan tidak lagi membuka bedak. Dan mengaku kalau sudah pukul 17.00 WIB bedak yang dimilikinya kembali di buka.”Kalau sore hari, tingkat pembelian konsumen lebih banyak dibandingkan siang hari,” akunya. Pedangan lain, Farida, mengatakan siang hari lebih sedikit pembelinya, dibandingkan dengan pagi hari dan sore hari. Dikarenakan Pasar Dringu ramainya saat itu, sehingga banyak pedagang yang menutup bedaknya kalau sudah siang hari.“Kemungkinan pedagang capek menunggu pembeli yang datang kalau siang,” jelasnya. Jumlah bedak yang ada di depan pasar Dringu tergolong banyak. Dari beberapa bedak yang ada, pedagang menjual berbagai kebutuhan masyarakat. Mulai dari bahan pokok maupun jenis kebutuhan peralatan sekolah. “Kalau barang yang dijual dipasar Dringu sudah tergolong komplit dari berbagai kebutuhan semuanya juga ada,”papar Farida. =MAHFUD HIDAYATULLAH


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

13

DIKELUHKAN. Melunasi PBB menjadi syarat untuk menerima bantuan PSKS.

Dana PSKS Cair, Syarat Harus Melunasi PBB Puluhan Penerima Bantuan Mengeluh PROBOLINGGO - Mencegah penurunan daya beli masyarakat dan sebagai bentuk kompensasi menyusul pengurangan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) yang diikuti dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, pemerintah mengeluarkan program pemberian bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). PSKS adalah program pemberian bantuan dana simpanan dari pemerintah dalam rangka membangun keluarga produktif untuk memberdayakan dan melindungi masyarakat miskin yang disalurkan melalui Giropos PT. Pos Indonesia (Persero). Di Kota Probolinggo, ketika dana PSKS turun masyarakat penerima bantuan pun langsung berdatangan dan rela mengantre untuk mengambil dana kompen-

sasi di kantor kelurahan yang telah ditentukan, Kamis (15/4). Untuk bisa mengambil bantuan PSKS yang kemarin dicairkan sebesar Rp 600.000, penerima bantuan diwajibkan membawa beberapa persyaratan yaitu KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang masih berlaku, KK (Kartu Keluarga), serta KPS (Kartu Perlindungan Sosial). Tak hanya itu, penerima bantuan PSKS diwajibkan untuk me-

lunasi Pajak Bumi Bangunan (PBB) agar bisa mendapatkanya. Sontak beberapa warga di Kelurahan Pilang, dan Ketapang Kecamatan Kademangan langsung protes. “Masak syarat menerima bantuan PSKS harus melunasi PPB dulu. Ini kan cara tidak betul, kalau mau warga melunasi PBB petugasnya harus mendatangi rumah warga,”ucap Suhud salah satu warga penerima PSKS, kepada wartawan, Kamis (15/4). Lain halya denga, Rohima (58) mengatakan senang sekali dengan turunnya dana PSKS. Bantuan itu sangat di tunggu-tunggu. Sebab semenjak pekerjaan sulit di dapat, warga Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan ini praktis susah untuk menghidupi keluarganya. “Saya selama ini tidak punya penghasilan tetap. Kalaupun da-

pat uang biasanya bantuan dari anak-anak, karena itu saya senang sekali dana PSKS tahun 2015 dicairkan,” ucapnya. Rohima mengatakan bahwa dana PSKS yang telah diterima itu akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena tanpa penghasilan yang memadai, sulit baginya dan juga warga Kota Probolinggo lainnya yang masih hidup dalam kekurangan untuk bisa hidup sejahtera. Petugas TKSK Kecamatan Kademangan, Rohimullah, membenarkan dana PSKS untuk Kota Probolinggo sudah bisa dicairkan melalui kantor pos. Dana PSKS yang telah turun ini adalah dana bulan Januari sampai dengan Maret 2015. “Setiap bulan besaran dana PSKS adalah Rp 200.000, karena

ini tiga bulan, maka masyarakat langsung mendapatkan dana Rp 600.000. Hari ini di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kademangan, Wonoasih dan Kedopok bisa dicairkan” jelasnya. Ia menambahkan, pencairan tahap pertama di tahun 2015 ini masyarakat bisa mengambil dana bantuan PSKS di masing-masing kelurahan. Penerima bantuan PSKS tahun 2015, untuk Kota Probolinggo sebanyak 13.496 RTS, yanng terbagi di lima kecamatan. Yakni kecamatan Kademangan sebanyak 3.194 RTS, kecamatan Kedopok sebanyak 2.552 RTS, Kecamatan Wonoasih sebanyak 3.082 RTS, kecamatan Kanigaran sebanyak 3.596. dan kecamatan Mayangan sebanyak 1.074 RTS. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

BOS

Dinilai Membunuh Karakter Madrasah

BERPOTENSI. Tidak terpasangnya traffic light akan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Tak Terpasang Rambu, Potensi Laka Meningkat PROBOLINGGO - Pertigaan jalan Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo tergolong rawan potensi kecalakaan. Sebab dijalur jalan tersebut padat kendaraan yang berlalu lalang yang tidak diimbangi pemasangan rambu lalu lintas. Kamis (16/4) sekitar pukul 12.00 WIB terjadi kecelakaan kendaraan yang melintas, meski tidak sampai menelan nyawa. ”Memang sering mas kecelakaan terjadi dipertigaan tersebut,” terang Somad, salah satu pemilik warung yang ada dilokasi tersebut.

Menurutnya, setiap harinya kondisi pertigaan banyak warga yang melintas. Bahkan cukup macet dengan danya penyeberangan kendaraan.”Karena rambu lalu linta seperti trafic light tidak terpasang,”tandas Somad. Seringnya terjadi kemacetan kendaraan, kata Somad, lantaran banyaknya warga yang menye-

berang. Bahkan, salah satu warga sekitar secara sukarela turun tangan untuk menjadi pemadu bagi pelintas jalan. ”Mereka tidak ada bayaran, namun kalau orang kasihan terkadang memberikan uang dengan jasa yang dilakukannya,” jelasnya. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Doddy Nur Baskoro, mengakui wilayah itu tidak terpasang trafic light karena dinilai jalurnya tidak begitu penting untuk dipasang. “Lokai pertigaannya bukan pertigaan besar. Jadi masyarakat

harus berhati-hati biar tidak terjadi kecelakaan saat menyeberang dijalur itu,”katanya. Untuk melakukan pemasangan trafic light, pihaknya tidak mempunyai anggaran. Secara otomatis, jika hal itu dianggap penting maka pihaknya akan mencoba mengusulkannya dalam anggaran tahun depan. “Kita coba lihat apakah lokasi itu mendesak atau tidak. Namun yang paling penting masyarakat tetap harus bisa menjaga keselamatannya saat mengendarai kendaraan,” papar Doddy Nurbaskoro. =Mahfud Hidayatullah

PROBOLINGGO - Adanya rencana Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia merubah pencairan dana BOS dari tunai ke bentuk barang, mendapat kritikan tajam dari berbagai kalangan madrasah swasta di wilayah Kabupaten Probolinggo. Kebijakan tersebut dinilai membunuh karakter madrasah dan perlu ditinjau ulang. Hal teresebut dikatakan oleh sekretaris Yayasan Albarisi Desa Laweyan Kabupaten Probolinggo, Misbahul Munir. Menurutnya, adanya rencana merubah bantuan dana BOS kepada lembaga madrasah dibawah naungan kemenag sungguh sangat memberatkan. “Madrasah swasta bisa menjalankan aktifitasnya hanya mengandalkan bantuan BOS,” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/4). Siswa yang menempuh ilmu di lembaga pendidikan madrasah, kata dia, merupakan golongan masyarakat miskin. Mereka memilih madrasah sebagai bentuk pijakan mencari ilmu, dengan alasan biaya pendidikannya bisa terjangkau “Pihak sekiolah sangat terbantu dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai dana BOS,” tandas Misbahul Munir. Adanya peralihan bentuk bantuan BOS dari tunai menjadi pengajuan barang, lanjut Misbahul Munir, justru akan menjadi kendala besar terhadap manajemen madrasah. Karena dana BOS selain untuk kegiatan siswa juga digunakan untuk bisa memberikan tunjangan gaji kepada para relawan guru yang mengajarnya. “Kalau tidak bisa dicairkan BOS dalam bentuk uang maka madrasah bisa sulit untuk mengembangkan pendidikan,” ucapnya. Lain halnya Bahar, salah satu guru madrasah swasta mengatakan adanya dana BOS sekolah sangat terbantu. Sebab gaji guru swasta juga bisa diambilkan dari dana tersebut. Karena rata-rata siswa didiknya merupakan kalangan ekeonomi kelas menengah kebawah. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRILJUMAT 2015 | 17 No.APRIL 0589 |2015 TAHUN IV

No. 0589 | TAHUN IV

15 15

KAPTEN SETAN MERAH

Pidato Rooney di MU Bertuah

Pemain Porto Ricardo Quaresma menendang bola dari titik penalti yang berbuah gol pertama timnya ke gawang Bayern Muenchen pada pertandingan yang berlangsung di Stadio de Dragao, Kamis (16/4) dini hari WIB.

Jinakkan Muenchen, Lopetegui Bangga PORTO - Pelatih FC Porto Julen Lopetegui mengaku sangat senang dan bangga atas keberhasilan timnya menjinakkan raksasa dari Jerman Bayern Muenchen dengan skor meyakinkan 3-1 pada leg pertama babak perempat final Liga Champions di Stadio de Dragao, Kamis (16/4) dini hari WIB. Hasil ini sama sekali tidak terduga, mengingat Muenchen adalah salah satu lawan terberat Porto sepanjang sejarah keterlibatan klub itu di Liga Champions. “Kami melawan salah satu tim terkuat sepanjang sejarah. Tetapi laga paling sulit akan dijalani di Munich,” kata pelatih yang baru pertama kali mencicipi ketatnya persaingan di Liga Champions. Kapten Porto Jackson Martinez juga mengaku, hasil ini sangat mengejutkan. Dia juga sadar bahwa laga di Allianz Arena pada leg kedua nanti sangat tidak mudah. “Tetapi kami sudah memanfaatkan peluang dan yakin kami bisa mengimbangi mereka nanti. Saya belum merasa fit 100 persen, tetapi dalam beberapa hari terakhir, saya berlatih keras dan sangat senang bisa ikut mencetak gol,” kata Martinez yang mencetak gol ketiga Porto. Sedangkan pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola menilai, kekalahan ini tidak terlepas dari absennya sejumlah pemain kuncinya seperti Franck Ribery, Arjen Robben, dan Bastian Schweinsteiger. Belum lagi beberapa pemain yang baru dimainkan setelah lama absen karena cedera. “Banyak pemain kami yang tidak merumput untuk waktu yang lama

karena cedera. Kaki mereka tidak bisa melangkah lebih panjang. Ini hasil yang sulit untuk melakoni laga kedua nanti. Tetapi kami akan berjuang untuk bisa lolos ke semifinal,” kata mantan pelatih Barcelona itu. Kemenangan Porto ditentukan oleh Ricardo Quaresma pada 10 menit pertama pertandingan. Ketika pertandingan baru berjalan tiga menit, tuan rumah sudah mendapat hadiah tendangan penalti menyusul keputusan kiper Manuel Neuer menjatuhkan Jackson Martinez di kotak penalti. Setelah Xabi Alonso kehilangan bola tidak ada keputusan lain bagi Neuer untuk menjegal Martinez. Wasit Carlos Velasco Carballo dari Spanyol langsung menunjuk titik putih. Quaresma yang ditugaskan sebagai algojo pun sukses mengelabui Neuer. Dia menempatkan bola ke pojok kanan bawah gawang, sementara kiper Timnas Jerman itu bergerak ke kiri. Tujuh menit berselang, pemain Timnas Portugal itu kembali memperdayai Neuer. Tetapi kali ini yang melakukan Blunder adalah bek tengah Dante. Berawal dari umpan satu dua

antara sesama pemain belakang, bek asal Brasil itu menggiring bola, tetapi giringannya terlalu panjang sehingga berhasil direbut Quaresma, menggiring hingga ke kotak penalti, sebelum akhirnya menempatkan bola di pojok kanan bawah gawang Neuer dengan kaki bagian luar. Muenchen sempat mempersempit ketertinggalan melalui Thiago Alcantara pada menit ke-28. Mendapat umpan menyusur tanah dari sisi kanan lapangan, Alcantara melepas tendangan kaki kanan untuk menaklukkan kiper Porto, Fabiano. Hingga turun minum, Porto unggul 2-1. Di babak kedua, tuan rumah kembali mengejutkan Muenchen. Kali ini giliran Jackson Martinez yang menaklukkan Neuer. Mendapat bola umpan lambung dari tengah lapangan, bek Muenchen gagal menghalau bola dengan kepala dan jatuh di kaki Martinez yang berdiri di antara dua bek Muenchen. Dia menggiring bola ke kotak penalti dan mengecohkan Neuer sebeleum melepas tendangan kaki kiri dari sudut sempit ke gawang yang sudah kosong. Kedudukan 3-1 bertahan hingga laga usai. Pada leg kedua nanti di Allianz Arena, kadang Muenchen, anak-anak asuh Bayern Muenchen itu butuh kemenangan 2-0 untuk menutup peluang Porto. Sebaliknya, Porto yang juara Liga Champions 2004 hanya butuh hasil imbang atau kalah 0-1 untuk menguburkan mimpi Guardiola. =sky sports/espn/carol aji

MANCHESTER - Penyerang Manchester United (MU) Wayne Rooney mengaku memiliki tanggung jawab untuk membangkitkan semangat tim di ruang ganti. Kata-kata Rooney di kamar ganti ini cukup bertuah karena diikuti rentetan kemenangan anak-anak Setan Merah dalam enam laga terakhir di Liga Utama Inggris. Hasil positif itu mendongkrak posisi mereka ke peringkat tiga klasemen sementara Liga Utama Inggris. Pelatih MU Louis van Gaal mengaku betapa memikatnya kata-kata motivasional Rooney di ruang ganti. Menurut pelatih asal Belanda itu, ucapan Rooney cukup membantu timnya saat mengalahkan Tottenham Hotspur bulan lalu. Bek MU dari Belanda Daley Blind juga mengakui, kemenangan atas Manchester City juga tidak terlepas dari semangat yang disuntikkan Rooney di ruang ganti. Ketika itu, Rooney mengingatkan teman-temannya tentang kekalahan demi kekalahan yang diderita MU dari Manchester City dalam derby-berby sebelumnya. “Ada waktunya, kapan Anda harus berbicara. Dan, saya lakukan itu sebelum melawan Tottenham karena saya merasa perlu menyampaikan sesuatu. Kami sudah mengalami kekalahan telak dari Arsenal di Piala FA dan saya ingin mengingatkan para pemain tentang target untuk laga-laga sisa musim ini. Para pemain menanggapi itu dengan positif dan kami pun mendapat hasil bagus,” ujar Rooney. Rooney mengaku, dia tidak mempersiapkan secara khusus sebelum berbicara kepada para pemain MU di ruang ganti. “Saya tidak perlu membuat pidato tertulis seperti pada perkawinan,” ucapnya. Rooney mengaku belajar banyak dari para kapten yang pernah memimpinnya seperti Roy Keane, Gary Neville, dan Nemenja Vidic di MU serta David Beckham, John Tery, dan Steven Gerrard di Timnas Inggris. Tetapi dari semua kapten itu, dia meniru cara yang dipakai Ryan Giggs ketika masih menjadi kapten MU dan kini menjadi asisten pelatih MU. “Anda bisa belajar dari kapten-kapten sebelumnya tentang bagaimana mereka memimpin sebuah tim di lapangan. Masing-masing kapten memiliki cara dan gaya yang berbeda. Saya pun harus menjadi diri saya sendiri dan apa yang menurut saya sebagai kapten terbaik untuk tim, saya akan lakukan itu,” paparnya. =espn/carol aji


KORAN MADURA 16 JINAKKAN

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

KORAN MADURA

MUENCHEN,

LOPETEGUI BANGGA

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

Barca Takkan Remehkan PSG PARIS - Pelatih Barcelona Luis Enrique memastikan, timnya tidak akan mengentengkan Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua babak perempat final Liga Champios di Camp Nou pekan depan, meski sudah menang telak 3-1 pada leg pertama di Parc des Princes, kandang PSG, Kamis (16/4) dini hari WIB kemarin. Sebab, PSG akan datang ke Barcelona dengan kekuatan penuh dan mengejar kemenangan tiga gol tanpa balas untuk membalikkan keadaan. ada leg kedua nanti, mereka datang dengan kekuatan penuh ke Camp Nou. Karena itu, pertempuran ini belum selesai. Jangan sampai kami mengira bahwa laga perempat final ini sudah berakhir. Kalau ada yang berpendapat demikian, itu salah besar. Mereka akan bermain tanpa beban. Tetapi, seperti biasanya, kami akan selalu mencoba menang di Camp Nou dan memastikan satu tempat di semifinal,” imbuh mantan bintang Barcelona dan Real Madrid itu. Enrique secara khusus memuji penampilan cemerlang Luis Suarez. Dia mencetak dua gol hasil dari sebuah aksi individu yang sangat cantik di babak kedua. Sedangkan satu gol lainnya dibuat Neymar da Silva Santos memanfaatkan umpan terobosan Lionel Messi pada awal babak pertama. Adapun gol tunggual PSG lahir dari gol bunuh diri bek Barcelona, Jeremy Mathieu, menjelang pertandingan berakhir.

16

Bagi Suarez, tambahan dua gol ini menggenapkan koleksi golnya menjadi 11 butir dalam 11 pertandingan terakhir. Sedangkan Lionel Messi hanya mencetak delapan dan Neymar baru mengumpulkan empat gol dalam 11 pertandingan terakhir di semua kompetisi. “Saya sudah menyaksikan golgol Suarez seperti itu ketika dia masih membela Ajax dan Liverpool. Dia sangat kuat dan penyelesai akhir yang top. Tetapi semua pemain tampil sangat bagus malam ini. Bila terus bermain seperti ini, kami bakal sangat sulit dikalahkan,” imbuhnya. Pada bagian lain, Enrique mengaku bangga karena para pemainnya menunjukkan permainan yang sempurna di semua lini. “Kami sangat superior di lini tengah dan sangat berbahaya di lini depan. Di belakang, kami juga bertahan dengan sangat bagus sebagai tim. Ini penampilan yang sangat sempurna untuk kami. Tetapi, saya lebih senang kalau kami tidak kemasukan gol tetapi kami tidak cukup beruntung. Kalau saja bisa menang 3-0, akan sangat sempurna,” kata Enrique seusai pertandingan. Sementara itu, pelatih PSG Laurent Blanc juga memuji Suarez. Dia membandingkan kualitas Suarez dengan rekan senegaranya yang bermain di PSG, Edinson Cavani. “Mereka berasal dari negara yang sama dan bermain pada posisi yang hampir sama. Tetapi sentuhan akhir keduanya malam ini sangat berbeda jauh,” kata Blanc. Tetapi Blanc belum mau menyerah. Dia bertekad akan mengulangi perjuangan tanpa kenal kata menyerah seperti yang mereka tunjukkan ketika menyingkirkan Chelsea di babak 16 besar. Apalagi, pada laga nanti, bek tengah mereka Thiago Silva sudah pulih dari cedera. Pada laga dini hari tadi, posisi bek tenah digantikan David Luiz yang sebenarnya juga belum fit 100%. “Kami memulai pertandingan ini dengan sebuah keputusan yang salah. Kami mengganti Thiago dengan pemain yang juga belum benar-benar fit. Untuk meraih hasil lebih baik di pertandingan kedua, maka semua pemain kunci harus fit 100% di semua lini,” kata Blanc.=sky sports/carol aji

LUIS SUAREZ Penyerang Barcelona Luis Suarez tampil cemerlang pada laga kontra PSG, Kamis (16/4) dini hari WIB. Suarez mencetak dua gol dengan salah satunya tercipta dari aksi individu nan cantik.


JUMAT

KORAN MADURA

17 April 2015 No. 0589 | TAHUN IV

SPORT Persepam MU Terima Jadwal Pertandingan JUMAT 17 APRIL 2015 | No.MADURA 0589 | TAHUN IV

A

| HAL. O

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Napi Narkoba Kabur SAMPANG - Satu orang narapidana (napi) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Sampang, atas nama Aiman Misjadin alias Misnadin (35), warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, kabur dari sel tahanan, Selasa (15/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

TUNJUKKAN. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KKPR) Kelas II B Kabupaten Sampang, Abdul Subir, menunjukkan pintu masuk Pos 1 yang dirusak napi narkoba, Kamis (16/4).

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KKPR) Sampang Abdul Subir menceritakan, napi kasus narkoba itu melancarkan aksinya dengan pura-pura minta izin untuk mengambil wudu di luar sel tahanan. Petugas memberikan izin seben-

tar. Sebab, katanya, saluran air di dalam sel tahanan tidak lancar. ”Kebetulan dalam sel itu airnya menipis dan tidak cukup diambil wuhu untuk salat. Sehingga penghuni rutan saat hendak mengambil wudu di luar sel,” ceritanya.

Setelah pura-pura mengambil wudu, kemungkinan besar petugas tidak memantau napi itu. Sehingga saat dicek pada pukul 22:00 yang bersangkutan tidak ada di sel tahanan. “Pada waktu itu juga petugas langsung mencari di area rutan. Namun yang bersangkutan sudah tidak ada,” ceritanya pada awak media, Kamis (16/4). Saat petugas menyisir area rutan, pihaknya menemukan bukti di pintu masuk Pos 1 sudah rusak. Kemudian setalah dicek, yang bersangkutan kabur dengan cara melompat dari Pos 1 dengan menggunakan alat berupa dua sarung dijadikan satu alias disambung. "Kejadian ini kurang lebih pada pukul 22:00 dengan melompati pagar di Pos 1, kebetulan di pos itu tidak ada penjagaan, karena waktu kajadian petugas hanya ada empat orang," kata Subir. Untuk menangkap kembali napi yang sudah dua kali tertangkap basah menggunakan barang haram itu, pihak rutan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat agar keberadaannya segara terlacak. "Kami sudah lapor ke Polres Sampang mengenai kaburnya napi tersebut, dan sekarang Pak Kepala Rutan juga lapor ke Kanwil Jawa Timur," terangnya. Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto mengatakan telah menerima laporan dari Rutan Kelas II B, dan Polres langsung menurunkan anggotanya dalam pencarian napi yang berhasil melarikan tersebut. “Kami sudah menerima laporan dari rutan dan kami melibatkan dalam pencarian tersebut dari Satnarkoba dan Sasatreskrim,” katanya. Untuk diketahui, Pengadilan Negeri (PN) Sampang memvonis 5 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar kepada Misnadin Apabila denda tidak dibayar diganti dengan penjara 3 bulan. Tersangka ditahan sejak 29 Maret 2013. =RIDWAN/LUM

SEREMONIAL

DPRD Bentuk Pansus LKPJ

Pimpinan DPRD Sumenep saat memimpin Rapat paripurna LKPJ Bupati, Kamis (16/4).

S

UMENEP - DPRD Sumenep merespons cepat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2014 yang disampaikan dalam rapat paripurna, Kamis (16/4) oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim melalui wakilnya, Soengkono Sidik. Di saat bersamaan, legislatif langsung membentuk Panitia Khusus (Pansus). Pansus itu dipimpin oleh A. Zainur Rahman, dengan wakilnya, Iwan Budiharto. Menurut Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, Pansus itu nantinya akan bekerja cepat memeriksa seluruh isi LKPJ yang telah disampaikan Bupati. Menurutnya, Pansus nantinya akan memastikan, bahwa seluruh isi LKPJ yang disampaikan sesuai dengan realisasi yang ada di lapangan. Sementara terkait waktu pembahasan LKPJ tersebut, sesuai dengan jadwal yang diberikannya, Rapat pertama Pansus akan dilakukan pada tanggal 17 hingga 18 April dengan agenda membahas materi LKPJ Bupati Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2014. Rapat Pansus selanjutnya, dijadwalkan pada tanggal 23 hingga 25 April dengan agenda lanjutan pembahasana materi LKPJ tersebut. Sedangkan untuk penyampaian laporan Pansus dan pengambilan keputusan DPRD sebagai rekomendasi kepada Bupati Sumenep untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah ke depan serta penetapan keputusan DPRD akan dilakukan dalam Rapat Paripurna III yang dijadwalkan pada tanggal 27 April mendatang. Di hari yang sama juga dijadwalkan akan digelar Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda penyampaian keputusan DPRD kepada Bupati tentang LKPJ Bupati Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2014. Untuk diketahui, Nota LKPJ Bupati Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2014 disampaikan kemarin di Ruang Paripurna DPRD Sumenep. Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga ditetapkan hasil revisi Gubernur Jawa Timur terhadap Tatib DPRD Sumenep. =ADV/FATHOL ALIF

Dokumen LP Kantor kemenag Diduga Fiktif

Polisi Bubarkan Paksa Unjuk Rasa Pesanan

Sebanyak 228 TKI Terancam HukumAN Mati

SUMENEP | HAL. B

PAMEKASAN | HAL. G

BANGKALAN | HAL. L


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

Dokumen LP Kantor Kemenag Diduga Fiktif Staf Kankemenag: Pegawai Jarang Masuk Menerima Penuh SUMENEP – Dokumen Lauk Pauk (LP) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep disinyalir fiktif. Hal itu didasarkan pada pencairan dana LP tahun 2015 yang diterima oleh setiap karyawan tidak sesuai dengan laporan yang telah dilaporkan ke Kemenag RI. Informasinya, dana LP yang diterima oleh setiap karyawan sebesar Rp 35 ribu tiap hari kerja namun pencairannya tiap tiga bulan. Jadi, karyawan mestinya menerima dana LP Rp 2.125.000 tiap tiga bulan. Hanya saja dalam realisasinya tidak sesuai, bahkan ada salah satu karyawan yang hanya menerima Rp 1.070.000 tiap tiga bulan. ”Pada penerimaan dana LP tahun ini kami hanya menerima Rp 1.070.000. Mestinya sesuai yang telah ditandatangani oleh saya, dana LP yang harus kami terima Rp 2.125.000. Ini kan sudah jelas jika dokumen pencairan LP itu telah difiktifkan,” kata salah satu staf Kantor Kemenag Sumenep, Zainal Arifin. Menurutnya, pencairan dana LP juga tanpa dasar yang kuat. Sebab, pencairan dana LP itu mestinya dilakukan setiap bulan. Namun, selama ini dicairkan setiap tiga bulan sekali. ”Ini lagi yang kami tidak mengerti, kenapa dana itu dicairkan setiap tiga bulan sekali. Padahal sesuai peraturan yang berlaku, dana LP dicairkan setiap bulan,” ungkapnya. Zainal Arifin menjelaskan, dugaan LP fiktif bukan hanya terjadi pada dirinya. Hampir semua pegawai di bawah naungan Kantor Kemenag Sumenep, mulai dari pegawai Kemenag Sumenep tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan mengalami hal yang sama. Ia mencontohkan yang terjadi pada seorang guru yang bertugas di Kepulauan Kangean. Kamis (16/4), guru tersebut mendatangi Kantor Kemenag untuk mencairkan dana LP yang tidak

Zainal Arifin, Staf Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep, memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait dokumen Lauk Pauk (LP) institusinya yang diduga fiktif, Kamis (16/4).

dicarikan selama enam bulan. Namun, setelah yang bersangkutan datang ke bagian keuangan, pihak keuangan hanya mencairkan dana LP selama tiga bulan. Alasan tidak dicairkan dana tersebut dikarenakan petugas Kemenag tidak mengampra selama tiga bulan. ”Sebenarnya kalau masalah pemotongannya kami tidak begitu mempersoalkan. Tapi ada salah satu pegawai di Kemenag yang jarang masuk masih menerima LP full (penuh) selama tiga bulan. Sementara yang sering masuk masih dipotong. Ini kan aneh namanya,” ungkapnya. Ia mencurigai, amburadulnya administrasi Kantor Kemenag

Sumenep karena konspirasi antara pihak keuangan dengan pimpinan Kantor Kemenag. ”Kalau melihat peristiwa yang saya alami, ini bukan hanya konspirasi. Ini sudah masuk ranah penggelapan yang terencana,” tudingnya. Sementara Kepala Kantor Kemenag Sumenep, Moh. Shodiq tidak mengakui tudingan tersebut. ”Kalau data yang diampra memang lengkap semuanya. Tapi pemberian dana LP itu disesuikan dengan daftar hadir yang ada. Karena itu merupakan salah satu bukti fisik,” katanya. Sementara untuk kelebihan dana LP yang telah diterima oleh Kasubag Keuangan Kemenag

Sumenep, akan dikembalikan ke kas negara. ”Memang saya yakin Pak Nanang (Zainal Arifin) orang yang rajin. Tapi mungkin dia paginya absen, tapi sianggnya tidak absen. Sehingga apabila dihitung selama ini, Pak Nanang tidak masuk selama 60 hari,” terangnya. Sedangkan setiap pegawai yang absen, tidak diperkenankan untuk menerima dana LP. ”Pokonya rata-rata pegawai di sini semuanya dipotong sesuai tingkat kehadirannya. Saya sebagai kepala masih dipotong sebesar Rp 400 ribu. Itu karena kemungkinan saya lupa isi absensi,” pungkasnya. =JUNAEDI/MK

LISTRIK DESA KOMBANG

Komisi II Berencana Panggil ESDM SUMENEP – Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep dalam waktu dekat akan memanggil petinggi Kantor Energa dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat. Pemanggilan tersebut untuk menanyakan realisasi listrik yang telah dibangun beberapa tahun yang lalu di Desa Kombang, Kecamatan Talango. ”Listrik di sana bisa mendorong berbagai industri warga. Tapi, karena pasokan listrik masih belum terealisasi, maka banyak home industry yang terbengkalai,” terang Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep. Juhari, Kamis (16/4). Katanya, realisasi penerangan di Desa Kombang, masih dalam tahap penyelesaian proses administrasi. Namun, selama ini, pihak ESDM belum memberikan laporan perkembangan proses administrasi tersebut. ”Nah sejauh mana proses yang dilakukan, kok sampai saat ini masih belum kelar diserahkan pada pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara). Kami selaku yang membidangi mestinya diberi laporan, tapi kok sampai saat ini masih belum ada kabar apa-apa,” ungkapnya. Pihaknya mencurigai bungkamnya pihak ESDM terkait realisasi listrik di Kecamatan Talango, karena ada kecurangan. ”Kecurigaan kami pasti ke sana. Kalau memang tidak ada kejanggalan, kenapa pihak ESDM terkesan bungkam,” terangnya. Kepala Kantor ESDM Sumenep Abd. Kahir belum bisa dikonfirmasi. Saat Koran Madura bertandang di tempat kerjanya, mantan Human Setkab Sumenep sedang tidak di tempat kerja. Sementara saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif. Rabu (16/6), sejumlah warga Desa Kombang, Kecamatan Talango, mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Sumenep. Aparat desa setempat disinyalir melakukan pungutan liar (pungli) pemasangan jaringan listrik. Pungutan itu terjadi di lima dusun, yakni Dusun Galis Laok, Galis Daja, Talaga, Nungmalang, Lembana. Pungutan itu agar listrik bisa terhubung. Sedangkan Dusun Kombang tidak ada yang menjadi korban penarikan karena di daerah tersebut memang belum ada jaringan listrik. =JUNAEDI/MK


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

C

Warga Tolak Negosiasi Perahu Penambang Pasir Liar Diamankan di Pulau Gilingan SUMENEP – Warga Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, menolak upaya negosiasi utusan pelaku penambang pasir ilegal asal Kabupaten Pamekasan yang perahunya disandera. Tiga orang utusan penambang liar pulang tanpa membawa perahu yang diamankan di Pulau Gilingan. "Kemarin ada tiga orang yang mengaku salah satu utusan dari desa penambang asal Pamekasan datang ke sini (Desa Banmaleng). Mereka meminta perahu milik warganya dibebaskan. Tapi warga di sini tidak menyetujui dan tetap menahannya,” kata warga Pulau Gili Raja, Syaiful Anang, Kamis (16/4). Belum dibebaskannya satu

unit perahu yang disandera, karena antara dua belah pihak belum menemukan kesepakatan. Warga meminta penambang menghentikan aktivitas perusakan lingkungan, sementara penambang meminta masih akan melakukan penambangan di dua gundukan pasir yang terletak di sebelah barat Pulau Keramat.

”Permintaan itulah menurut warga masih sangat memberatkan. Karena ketika dua takat (gundukan) itu ditambang, maka Pulau Keramat juga akan ikut ditambang atau bisa hilang karena terkena erosi,” terangnya. Katanya, jarak gundukan yang akan ditambang dengan Pulau Keramat sekitar 150 meter. Sehingga, apabila dua gundukan itu dilakukan penambangan sampai habis, Pulau Keramat tidak menutup kemungkinan akan lenyap. "Mereka memang berjanji tidak akan melakukan penambangan di Pulau Keramat, tapi mengajukan izin pada kepala desa

kami akan menambang dua takat di sebelah Pulau Keramat. Itu kan sama saja dengan bohong," terang Tohari, warga Pulau Gilingan, Desa Banmaleng. Kepala Desa Banmaleng, Raqib membenarkan pertemuan dengan tiga utusan penambang dari Kabupaten Pamekasan di desanya. Namun dalam pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil apa pun, karena utusan penambang meminta dua lokasi penambangan di dekat Pulau Keramat. "Tentu saja kami tidak menyetujui permintaan mereka, karena bila itu terjadi, pulau yang lain akan terkena dampaknya," pungkasnya.

Sebelumnya, sekitar 42 warga Pulau Gilingan, Desa Banmaleng, menangkap penambang pasir liar di Pulau Keramat. Penambang yang mengaku berasal dari Kabupaten Pamekasan itu, diamankan oleh warga sebelum diserahkan pada kepala desa. Pihak desa melepas penambang tersebut setelah menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Meski penambangnya dilepas, perahu milik mereka ditahan. Kepala Desa Banmaleng meminta kedatangan kepala desa asal penambang untuk membicarakan masalah tersebut. =JUNAEDI/MK

ASET DAERAH

Penanggung Jawab Tajamara Tak Jelas SUMENEP - Pengelola Taman Jajan Madura Adirasa (Tajamara) yang berada di kawasan terminal lama di Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep saat ini tak jelas. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) dan Disperindag Kabupaten Sumenep terkesan saling lempar tanggung jawab. Kabid Pendapatan DPPKA, Imam Sukandi saat ditanya pengelolaan aset Tajamara, mengatakan, aset tersebut telah diserahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumenep. “Soal itu, silakan tanyakan kepada Disperindag,” terangnya beberapa waktu lalu. Sementara Kepala Disperindag, Syaiful Bahri, mengatakan, hingga saat ini aset itu belum diserahkan kepada pihaknya. “Jadi saya tidak bisa berkomentar,” kata Syaiful singkat, Kamis (16/4) di kantornya. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Jauhari mengatakan, daripada saling lempar tanggung jawab, lebih baik pemerintah mencari solusi agar masyarakat bisa memanfaatkan Tajamara yang sudah kumuh tersebut. “Sehingga, masyarakat bisa bertransaksi di tempat itu dengan nyaman. Misalnya dijadikan sebagai Pujasera atau apalah. Yang penting bisa dimanfaatkan,” paparnya. Dia menyarankan, salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk menarik perhatian masyarakat agar bisa menempati Tajamara itu, ialah mengisinya dengan hal-hal menarik, seperti diisi dengan acara-acara hiburan yang positif. “Cuma, bagaimana mau melakukan itu, kalau saling lempar. Makanya jangan sampai saling lempar tanggung jawab,” tegasnya. Untuk selanjutnya, Jauhari mengaku bahwa pihaknya akan mengagendakan memanggil kedua SKPD yang saling lempar tanggung jawab tersebut. “Setelah LKPJ ini, insya Allah akan mengagendakan (pemanggilan, red.) itu. Sehingga, DPPKA dan Disperindag bisa duduk bersama,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

SALING LEMPAR TANGGUNG JAWAB. Pengendara melintas di depan Taman Jaya Madura Adirasa (Tajamara), Kamis (16/4). Penanggung jawab bangunan tersebut tidak jelas, DPPKA dan Disperindag saling lempar tanggung jawab terkait pengelolaan bangunan tersebut.


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

JELANG PILKADA

Ongkos Pilkada Rp 33,9 M

SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep memprediksi pelaksanaan pilkada yang akan digelar Desember nanti membutuhkan anggaran sebesar Rp 33,9 miliar. ”Pelaksanaan pilkada saat ini diperkirakan membutuhkan estimasi biaya sebesar Rp 33,9 miliar. Itu sudah termasuk pembutan satu banner bakal calon. Tapi banner yang kami sediakan hanya satu, itu pun ukurannya kecil,” kata Ketua KPU Sumenep A. Waris. Besaran estimasi tersebut telah diaju-

kan dan sudah disetujui pemerintah daerah. ”Semua kegitan yang berhubungan dengan pilkada tahun 2015 dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” ungkapnya. Tahapan pilkada akan dimulai pada tanggal 19 April 2015. ”Tanggal 19 mendatang kami akan melakukan persiapan rekrutmen PPK dan PPS. Petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) termasuk salah satu hal yang bersifar urgen untuk segera dibentuk,” terangnya. =JUNAEDI/MK

MELANGGAR. Alat peraga kampanye bakal calon Bupati Sumenep A Busyro Karim di Jalan KH. Sajad, Kamis (16/4). Jalan tersebut kawasan ruang terbuka hijau yang tidak diperbolehkan dipasangai baleho.

PEMEKARAN DAERAH

FP-MK Desak Pemerintah Mekarkan Sumenep Jakarta - Front Pemuda Madura Kepulauan (FP-MK) akan terus memperjuangkan daerah kepulauan di Kabupaten Sumanep, Jawa Timur menjadi daerah otonom, agar wilayah itu tersentuh pembangunan serta agar masyarakatnya dapat hidup secara layak. "Kami akan terus memperjuangkan dan mendesak Pemerintah Pusat untuk mewujudkan daerah otonom dengan nama Kabupaten Sumenep Kepulauan, sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Sumenep," kata Pembina FP-MK, Muhlis Yulianto kepada pers di Jakarta, Kamis (16/4). Menurut Muhlis, desakan untuk menjadikan daerah kepulauan sebagai daerah otonom berpangkal pada kegagalan Pem-

kab Sumenep dalam mendesain model pembangunan di daerah kepulauan, sehingga masyarakat setempat sampai sekarang masih terus terpinggirkan. Selama ini, lanjutnya, berbagai kegiatan pembangunan terlalu terpusat di daerah daratan di Kabupaten Sumenep. Tidak heran, sarana-prasarana, akses pendidikan dan informasi, serta infrastruktur di daerah kepulauan begitu minim dan tertinggal.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan daerah kepulauan di Kabupaten Sumenep berjumlah 126 pulau. Dengan rincian, 48 daerah berpenghuni, dan sisanya belum berpenghuni. Beberapa daerah malahan berbatasan langsung dengan laut lepas (Laut Jawa), seperti Pulau Masalembu, Pulau Masakambing dan Pulau Keramaian. Secara terpisah, Ketua FP-MK Asep Irama membenarkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan daerah otonom baru, yakni Kabupaten Sumenep Kepulauan. "Desakan ini didasari oleh besarnya daerah kepulauan. Luas daerah itu tidak proporsional kalau hanya diurus oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep," ujarnya.

Menurut Asep, luasnya wilayah kepulauan membuat Pemkab Sumenep tidak optimal dalam melaksanakan fungsi pelayanan, distribusi, dan penganggaran, sehingga pemekaran menuju daerah otonom adalah pintu masuk bagi terwujudnya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat. "Penting kami tegaskan, perjuangan kami bukan terkait dengan kepentingan politik, tetapi untuk kepentingan masyarakat kepulauan dalam mendapatkan hak-haknya," tutur mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta itu. Ia juga membantah kekhawatiran sejumlah kalangan tentang masalah pembiayaan untuk

pemerintahan dan program kesejahteraan masyarakat Sumenep Kepulauan, karena potensi sumber daya alam dan laut daerah itu nisbi melimpah. Potensi sumber daya alam dan laut daerah kepulauan yang sangat besar itu harus dikelola berbasis komunitas dengan mengedepankan tingkat partisipasi masyarakat. "Bayangkan, daerah kepulauan yang secara riil menyumbang pendapatan daerah jauh lebih besar melalu potensi banyak sektor seperti migas, potensi laut, dan destinasi wisata malahan mendapatkan alokasi anggaran yang sangat sedikit ketimbang daerah darat," kata Asep, menegaskan. =Aat Surya Safaat/ANT


KORAN MADURA

Sumenep BANTUAN SOSIAL

Stok Raskin Hanya Cukup Satu Bulan SUMENEP - Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Pemerintah Kabupaten Sumenep, Mohammad Hanafi mengungkapkan, pencairan bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) akan segera dilakukan. Hal itu menyusul telah adanya stok raskin di Gudang Bulog. Hanya saja, stok raskin yang tersedia hanya cukup untuk jatah satu bulan dari yang seharusnya empat bulan. Hanafi mengatakan, stok raskin yang tersedia di Gudang Bulog yang ada di Kecamatan Kalianget itu masih terbatas, yaitu hanya untuk jatah raskin pada bulan Januari. Sedangkan untuk jatah bulan Februari, Maret dan April masih belum tersedia. “Gudang Bulog baru terisi kemarin (Rabu, 15/4),” katanya, Kamis (16/4). Menurutnya, sebenarnya stok beras untuk program raskin yang dikirim dari Bulog Divre Jawa Timur kepada Gudang Bulog Sumenep lebih dari pagu satu bulan. Hanya saja, sebagian beras itu dinilai tak memenuhi standar. Sehingga, stok beras akan dikembalikan, dan tak akan didistribusikan kepada masyarakat. “Untuk jumlah pastinya secara keseluruhan, kami belum menghitungnya. Tapi, insya Allah dari pengiriman kemarin memenuhi untuk satu bulan (meskipun ada yang harus dikembalikan, red.),” tegasnya ditemui usai mengikuti acara penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sumenep akhir tahun anggaran 2014. Terkait pencairannya, pihaknya belum bisa memastikan. Hanya saja, ia mengaku akan secepatnya mendistribusikan beras yang telah tersedia itu kepada rumah tangga sasaran (RTS). “Besok (hari ini, red.) kami akan mengumpulkan camat. Sebagian memang akan dihubungi melalui telepon untuk mempersiapkan,” paparnya. Disinggung mengenai asal beras tersebut, menurut dia, berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak Bulog, beras tersebut berasal dari luar Madura. Hanya saja, ia mengaku tidak tahu pasti nama daerah tersebut. “Karena masalah itu kewenangannya Bulog,” terangnya. Sementara ditanyakan kelanjutan pemanfatan padi lokal, menurutnya, sejauh ini masih sebatas koordinasi dengan Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sumenep. Dari hasil koordinasi itu, imbuhnya, memang sudah ada rencana untuk memanfaatkan hasil pertanian padi lokal. Hanya saja, yang masih menjadi kendala adalah kebiasaan masyarakat yang tidak mau menjual hasil panennya dengan jumlah besar. “Petani kalau sudah panen itu tidak dijual. Kalaupun dijual hanya sesuai kebutuhan. Sedangkan Bulog membutuhkan beras dalam jumlah yang besar,” kata Hanafi. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir mendesak agar pemerintah segera mencairkan Raskin. Pasalnya, berdasarkan hasil reses yang dilakukannya beberapa waktu lalu, masyarakat banyak yang mulai khawatir, akibat tak kunjung turunnya raskin hingga saat ini. “Mereka khawatir, pencairan raskin nantinya dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya, karena sudah berapa bulan tak dicairkan, masyarakat biasanya menerima raskin sebanyak tiga atau empat bulan hanya disampaikan satu atau dua bulan saja. Saya sendiri berharap tidak sampai terjadi hal semacam itu,” harapnya. Untuk diketahui, jumlah penerima manfaat raskin di Kabupaten Sumenep mencapai 116.378 RTS yang tersebar di 27 kecamatan. Sedangkan jumlah raskin yang dibutuhkan, dalam setiap bulannya sebanyak 1.745.670 kilogram. =FATHOL ALIF

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

E

Gerakan Radikal dalam Pantauan Dandim: Belum Melakukan yang Sifatnya Melanggar SUMENEP - Komandan Kodim (Dandim) 0827 Sumenep, Letkol Inf. Permadi Azhari tak memungkiri bahwa saat ini di Kabupaten Sumenep sudah ada warga yang menganut Islam radikal. Hanya saja, keberadaan mereka belum menunjukkan hal-hal yang bersifat melanggar. “Sejauh ini, hasil pemantauan kita, mereka (penganut Islam radikal di Sumenep, red.) tidak melakukan hal-hal yang sifatnya melanggar, seperti menghasut dan sebagainya. Walaupun di daerah lain mungkin sudah ada tindakan sejauh itu (melanggar, red.),” paparnya, Kamis (16/4). Namun tetap akan terus memantau keberadaan mereka. Pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk menangkal masuknya paham radikal, misalnya menggandeng tokoh masyarakat (tomas) atau ulama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Pendekatan kita selama ini memang

dengan kemanusiaan,” ujarnya. Permadi menilai, figur kiai di Sumenep masih memiliki pengaruh kuat. Sehingga, semua petuahnya diikuti oleh masyarakat. Oleh karenanya, dalam rangka mengantisipasi merebaknya paham radikal, terutama masuknya ISIS ke Sumenep, unsur kiai sangat penting untuk dilibatkan. Selain menggandeng kiai, pihaknya selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemkab dan kepolisan. Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan melakukan penyisiran ke daerah-daerah untuk mencari informasi seputar paham radikal, khususnya ISIS, serta memberikan pemahaman kebangsaan kepada masyarakat, terutama kepada para pemuda sebagai generasi bangsa. Menurut dia, pemahaman masyarakat tentang kebangsaan dan cinta tanah air harus kuat. Dengan begitu, ia yakin dengan sendirinya masyarakat akan dapat menfilter paham-paham yang dapat merusak tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Pemahaman tentang kebangsaan ini harus dimiliki semua lapisan masyarakat,” kata Permadi. Disinggung soal ISIS, menurut dia, tingkah laku kelompok tersebut sama

sekali tidak mencerminkan Islam. Pasalnya, ajaran Islam lebih kepada moral, bukan kekerasan. “Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan,” tukasnya. Lebih lanjut, dia memaparkan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukannya, sejauh ini Sumenep masih aman dari kelompok radikal ISIS. Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada agar tidak mudah terpengaruh bujukan kelompok tersebut. Sementara terkait adanya seorang warga Sumenep yang diketahui ada di Syiria, dia tidak memastikan, apakah warga tersebut sudah bergabung dengan ISIS atau tidak. Untuk memastikan statusnya, lanjut dia, perlu penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut. “Jangan sampai kita salah interpretasi terhadap warga itu,” terangnya. Sebelumnya, Ketua MUI Sumenep KH. A. Shafraji tak menampik bahwa di beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep sudah ada organisasi keislaman berpaham radikal. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi yang diduga menjadi pusat organisasi paham radikal itu. =FATHOL ALIF/MK

PETISI PERDAMAIAN. Murid Madrasah Mahasinul Akhlaq, Desa Larangan, Kecamatan Ganding, membubuhkan tanda tangan pada spanduk Petisi Perdamaian yang digalang Duta Perdamaian Madura, Sabtu (11/4) di halaman madrasah setempat. Koordinator Duta Perdamaian Madura, Zahratun Niam, mengatakan, tujuan penggalangan tanda tangan tersebut untuk mencengah gerakan radikal seperti ISIS di Madura.


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

MADURA

F

Agita Tri Murcahyanto, Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.

Kades Toket pun Ditahan Status Isnaini Telah Jadi Terdakwa Kasus Korupsi Raskin PAMEKASAN – Kepala Desa Toket, Kecamatan Proppo, Isnaini, akhirnya menyusul suaminya, Wasil, yang lebih dulu menjadi terdakwa dalam perkara dugaan korupsi beras masyarakat miskin (raskin) di desanya. Pasangan suami-istri itu diduga bersama-sama menyelewengkan raskin di desanya selama 25 bulan, dalam kurun waktu dari tahun 2011 hingga 2013. Selama 3 tahun itu raskin di desa tersebut tidak didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS). Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Agita Tri

Murcahyanto mengatakan setelah berkas perkara Isnaini rampung, pihaknya melakukan penyerahan tahap kedua dari penyidik ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang dilakukan di kantor Kejari Pamekasan, kemarin (16/4). Dengan penyerahan itu, status tersangka yang disandang pelaku kini berubah menjadi terdakwa. Penahanan itu dilakukan untuk mempermudah proses persida-

ngan, yang nantinya akan dilakukan di Pengadilan Negeri Tindak Pindana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya. “Setelah kami lakukan penahanan, berkas perkaranya akan kami limpahkan ke pengadilan, agar nantinya mendapat jadwal sidang dari pengadilan. Perkara Kades Toket ini tahap kedua, yang pertama itu suaminya,” kata Agita. Dengan jumlah penerima manfaat di Desa Toket yang tidak tetap, yaitu pada tahun 2011 penerimanya 852 RTS, tahun 2012 penerimanya 676 RTS, dan pada tahun 2013 penerimanya 576 RTS. Dengan raskin yang diduga

diselewengkan, mencapai Rp 1,6 miliar. Dalam perkara ini terdapat sekitar 30 orang saksi, di antaranya 15 warga, 5 panitia raskin, baik dari pihak Kecamatan Proppo, maupun pihak Desa Toket serta 10 orang dari pihak Bulog Subdivre XII Madura. Lanjut Agita, perkara pasangan suami-istri tersebut dilakukan tidak secara bersamaan, karena berkas perkara Wasil yang lebih mudah dapat dibuktikan, sehingga cepat rampung. Sementara berkas Isnaini masih dibutuhkan bukti-bukti yang lebih lengkap karena Isnaini berkaitan dengan proses admi-

nistrasi pendistribusian di desa yang dipimpinnya. “Makanya proses perampungan berkasnya lebih lama. Sehingga baru bisa kami lakukan penahanan. Kalau perkara suaminya sudah proses sidang. Kendati penanganan perkaranya tidak dilakukan bersamaan, tapi pasal yang didakwakan sama,” ungkapnya. Atas tindakannya itu, Isnaini bersama suaminya didakwa dengan pasal 2, 3 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara. =ALI SYAHRONI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

G

MYCOBACTERIUM LEPRAE

Kantong Kusta Menyebar di 15 Puskesmas PAMEKASAN - Penyebaran penyakit kusta atau lepra yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae di Kabupaten Pamekasan tergolong tinggi. Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, penderita kusta di Pamekasan mencapai 275 orang. Jumlah ini menempatkan Kabupaten Pamekasan di peringkat ketiga penyandang kusta terbanyak se Jawa Timur. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Rusdi Saleh mengakui, sejak periode 2013-2014 hingga saat ini, Pamekasan masih menjadi kabupaten dengan kusta terbanyak ketiga dari dua kabupaten lain di Madura. Terhitung per April 2015, penderita kusta yang sedang menjalani proses penyembuhan sebanyak 275 orang yang tersebar di sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) se Pamekasan. Pihaknya sedang gencar bergelirya melakukan pencarian para penderita kusta di wilayah yang selama ini menjadi kantong penyakit kusta. Lebih lanjut dijelaskan, dari 20 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan, setidaknya kantong kusta menyebar di 15 puskesmas. Sementara lima puskesmas steril kusta, masing-masing Puskesmas Kadur, Puskesmas Kowel, Pamekasan, Puskesmas Bulangan Haji, Pagantenan, Puskesmas Larangan dan Puskesmas Galis. “Di lima puskesmas itu, bukan tidak mungkin ada (penderita kusta). Tapi untuk saat ini, kami masih fokus di puskesmas kantong yang menjadi kantong kusta,” jelasnya. Untuk diketahui, jumlah penderita penyakit kusta di Pamekasan terbilang lebih kecil dibandingkan dua kabupaten lain di Madura, yakni Kabupaten Sumenep dan Sampang, yang menyandang predikat terbanyak penyakit kusta se Jawa Timur. =A. FAUZI M/rah

TIDAK MURNI. Kabag Ops Polres Pamekasan menghentikan orasi pengunjuk rasa dugaan penyelewengan dana di Akper Pamekasan, Kamis (16/4). Unjuk rasa itu dinilai sarat kepentingan karena tidak dilakukan mahasiswa Akper dan pesertanya diduga dibayar Rp 20 ribuan. (foto: g.mujtaba)

Polisi Bubarkan Paksa Unjuk Rasa Pesanan Pesertanya Diduga Dibayar Rp 20 Ribuan PAMEKASAN - Polisi terpaksa membubarkan paksa unjuk rasa puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Penyelamat Akper (Akademi Keperawatan) Pamekasan, di kantor Pemkab setempat, Kamis (16/4). Polisi mendapatkan bukti unjuk rasa tersebut dilakukan orang bayaran dan bukan dari pihak Akper. Bahkan, peserta unjuk rasa itu tidak paham dengan tuntutan yang disuarakan dan mengaku hanya dibayar Rp 20 ribu. “Sekalipun ada dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat. Tapi peserta unjuk rasa itu bukan dari Akper, dan tidak memiliki kaitan apa pun dengan Akper,” kata Komisaris Polisi Widarmanto, Kabag Ops Polres Pamekasan. Ia menyatakan para pengunjuk rasa itu merupakan orang su-

ruhan yang tidak memiliki kaitan apa pun dengan Akper. Karenanya, polisi akan mengusut untuk mencari penggerak aksi yang mengangkat isu penyelewengan dana di Akper. “Akan kami selidiki, siapa penggeraknya dan apa motivasinya,” kata dia. Aksi unjuk rasa puluhan orang itu berangkat dari Monumen Arek Lancor menuju Kantor Bupati di Jalan Kabupaten. Seperti biasa, di sepanjang jalan yang dilalui, para pengunjuk rasa meneriakkan yelyel bernada protes sambil mengacungkan poster disertai dengan orasi. Di depan Kantor Bupati, mere-

ka juga melakukan orasi sambil meneriakkan yel-yel yang biasa diteriakkan pengunjuk rasa di wilayah itu. Beberapa petugas intel Polres mencoba bertanya ke peserta aksi, tentang tuntutan mereka. Ternyata setiap yang ditanya mengaku tidak tahu dan mengaku hanya dibayar Rp 20 ribu perorang. Temuan itu dilaporkan ke Kabag Ops. Menerima laporan tersebut, Kabag Ops Kompol Widarmanto menghentikan orasi yang salah satu pesertanya belum diketahui namanya. “Yang merasa mahasiswa Akper berdiri! Yang merasa alumni Akper berdiri!” teriaknya. Setelah tidak ada satu pun dari peserta aksi yang berani mengaku sebagai mahasiswa maupun alumni Perguruan Tinggi Keperawatan milik Pemkab Pamekasan itu, ia meminta unjuk rasa dihentikan

dan mengancam akan melakukan tindakan tegas karena tidak sesuai dengan izin yang diajukan. “Izin yang diajukan aksi ini dilakukan oleh mahasiswa dan alumni. Tapi tidak ada satu pun dari kalian yang memiliki keterkaitan dengan Akper. Kalian hanya dibayar Rp 20 ribu, kan?” bentak Widarmanto. Sejumlah mantan aktivis Pamekasan menyesalkan penyebab pembubaran itu dan meminta agar para aktivis dalam melakukan aksi benar-benar didasarkan pada tuntutan nurani untuk membangun Pamekasan. “Kalau memang benar, sangat disayangkan. Ini bisa mencoreng dan menciderai perjuangan teman-teman yang memang murni demi pembangunan,” kata Elmanduro, salah satu mantan aktivis di Pamekasan. =g.mujtaba/rah


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

PULUHAN PESERTA UN

Antara Mengundurkan Diri dan Fiktif

TAMPAK LUAR. Lapas Pamekasan, tempat ditahannya dua orang tersangka perkara Adhoc

Dua Tersangka Adhoc Jilid 2 Ditahan SS dan AS Terancam 20 Tahun Penjara PAMEKASAN – Setelah diperiksa lebih dari 2 jam, dua orang tersangka perkara korupsi pengadaan buku atau Adhoc di Dinas Pendidikan tahun 2008 lalu, ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Kamis (16/4) kemarin. Dua orang tersebut merupakan pejabat Dinas Pendidikan Pamekasan waktu itu, yaitu berinisial SS, yang dalam pengadaan buku tersebut sebagai KPA (Kuasa Pengguna Anggaran), dan AS, pengganti PPTK (Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan), yang sama-sama menandatangani administrasi pengadaan buku tersebut. Kini kedua dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Pamekasan. penahanan keduanya merupakan penanganan lanjutan. Sebab sebelumnya dalam kasus Adhoc tersebut terdapat dua

orang yang divonis yang bersalah. Keduanya yang sudah menjadi terpidana, yaitu Ahmad Hidayat, mantan Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, yang divonis 1,4 tahun karena terbukti mengarahkan pengadaan bantuan buku melalui tender rekanan, padahal harusnya melalui swakelola. Salman Alfarisi selaku rekanan pelaksana pengadaan divonis 1 tahun penjara. Kepala Kejari Pamekasan, Toto Sucasto, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Agita Tri Murcahyanto mengatakan dengan bertambahnya dua orang yang ditahan dalam

kasus itu, terdapat empat orang yang harus bertanggung jawa dalam kasus tersebut. “Hari ini (kemarin) kita melakukan penahanan terhadap tersangka yang saat ini sudah menjadi terdakwa, SS dan AS. Dimana ini adalah lanjutan penyidikan di tahun 2014 yang sebelumnya dilakukan penyidikan atas nama tersangka Ahmad Hidayat dan Salman Alfarisi, ini kloter ke dua,” kata Agita. Kedua yang ditahan itu disebut-sebut terlibat langsung, dengan mengarahkan pengadaan bantuan buku itu. Dari yang semestinya dikelola pihak sekolah penerima bantuan, berubah menjadi ditangani oleh rekanan. Perkara Adhoc dilaporkan pada tahun 2010 lalu dan terbukti terjadi penyimpangan dengan ang-

garannya total sebesar Rp 1,9 miliar. Indikasi penyimpangan adalah anggaran dibagikan kepada 40 lembaga pendidikan, harusnya direalisasikan secara swakelola oleh sekolah. Namun, ada pengarahan agar dikelola oleh 7 rekanan dan ternyata hasil pengadaan tidak memenuhi standar. “Kerugiannya itu total los. Selain itu, karena buku yang diperbantukan tidak sesuai, karena bantuan itu untuk sekolah menengah, tapi buku yang dikirim untuk tingkat dasar. Keduanya kami dakwa dengan pasal 2,3, pasal 9 jo pasal 18 Undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo UU nomor 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI

PAMEKASAN – Dari 11.747 siswa peserta ujian nasional (UN) yang masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) tahun 2015, terdapat 36 siswa yang tidak mengikuti ujian. Dengan rincian, 1 siswa izin sakit, sedang 35 siswa lainnya mengundurkan diri. Sungguh pun begitu, ada juga yang menengarai data tersebut fiktif. Hal itu disampaikan ketua panitia UN SMA/sederajat, Dinas Pendidikan Pamekasan, Moh Tarsun. Menurutnya, pada ujian susulan yang akan dilaksanakan pada Senin (20/4) hingga Rabu (22/4), hanya 1 siswa izin sakit yang disertai surat keterangan dokter. Sedangkan 35 siswa yang mengundurkan diri saat pelaksanaan UN itu berasal dari sejumlah lembaga pendidikan swasta di Pamekasan. 14 siswa dari SMA swasta dan 21 siswa dari Madrasah Aliyah (MA). 35 siswa tersebut dianggap mengundurkan diri karena tidak mengikuti ujian tanpa ada alasan jelas. “Satu siswa yang ikut susulan itu dari MA Darul Ulum, Banyuanyar. Karena ada surat keterangan sakit dari dokter. Kalau 35 lainnya, kami tidak tahu apa berhenti sekolah atau sengaja tidak ikut. Pastiya mereka kami anggap mengundurkan diri, karena tidak hadir tanpa ada keterangan, apakah sakit atau sedang berhalangan,” kata Tarsun. Sayang, pihaknya tidak menjelaskan lebih detail siswa yang mengundurkan itu bisa masuk dalam DNT peserta UN. Pihaknya beralasan saat verifikasi dari Daftar Nominas Sementara (DNS) ke DNT tidak ada pemberitahuan dari sekolah yang bersangkutan, terkait siswa yang mengundurkan diri tersebut. Rencananya pelaksanaan ujian susulan basi siswa yang sakit tersebut akan dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Pamekasan karena siswa yang akan ikut susulan hanya 1 orang, sehingga tidak butuh ruang layaknya ruangan jelas. “Kalau yang ikut susulan banyak, mungkin kita pinjam salah satu ruang sekolah. Tapi karena hanya 1 orang, mungkin nanti ujian susulannya di Disdik. Kami harap siswa yang ikut susulan nanti sudah sembuh. Tapi kalau memang terpaksa kami yang akan mendatangi siswa yang bersangkutan,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

I

Penurunan Angka Kemiskinan Belum Signifikan Heru: Program Penanggulangan Kemiskinan Dilakukan secara Parsial PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan jumlah warga miskin di wilayah itu dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, meskipun penurunannya belum signifikan. Penurunan jumlah warga miskin itu diimbangi dengan kenaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan evaluasi hasil capaian kegiatan penanggulangan kemiskinan di Pamekasan, terjadi penurunan angka keluarga miskin dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, jumlah keluarga miskin mencapai 213.055 jiwa atau 25,51 persen dari total penduduk di Pamekasan. Namun pada tahun 2009 angka tersebut menjadi 200.980 atau 23,60 persen sehingga terjadi penurunan sebesar 1,91 persen. Pada tahun 2010, angka jumlah warga miskin di kota batik itu menjadi 200.897 jiwa atau 23,14 persen dari total penduduk Pamekasan, sehingga mengalami penurunan sebesar 0,46 persen dibanding tahun sebelumnya. Konsultan Provinsi PNPM Generasi Sehat dan Cerdas, Munir Iskandar mengatakan, meski tidak terlalu signifikan, namun penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan selama ini telah menunjukkan hasil. Hanya saja, perlu dilakukan perbaikan agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal,” katanya. Selain mengalami penurunan angka kemiskinan, kata dia, terjadi kenaikan angka IPM di kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, capaian IPM sebesar 63,13 poin mampu dinaikkan menjadi 63,72 poin pada tahun 2009 atau naik 0,59 poin. Begitu pula pada tahun 2010, angka tersebut naik 0,69 poin dibanding tahun sebelumnya menjadi 64,41 poin. Penurunan angka warga miskin dan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia itu terus terjadi hingga 2012. Tahun 2011 angka kemiskinan kembali turun menjadi 179.200 jiwa atau 22,48 persen dari penduduk Pamekasan, berarti turun 0,66 persen dari tahun sebelumnya, sedang IPM naik menjadi 65,16 poin atau naik 0,75 poin dibanding tahun 2011. “Tahun ini kami memastikan angka kemiskinan kembali turun

dan IPM naik dari tahun sebelumnya. Hanya angka yang pasti masih dalam proses pengolahan data,” jelas Munir Iskandar. Untuk terus mengurangi angka kemiskinan, pada tahun anggaran 2012 mengalokasikan dana program penanggulangan kemiskinan yang mencapai Rp 154,911 miliar. Angka tersebut mencapai 32,36 persen bila dibanding dengan nilai belanja tetap tahun 2012 yang mencapai Rp 478,7 miliar. “Anggaran penanggulangan

kemiskinan itu, terus meningkat di tahun 2013 dan 2014,” katanya. Menurut mantan Fasilitator PNPM Generasi Sehat dan Cerdas Kabupaten Pamekasan itu, salah satu faktor penyebab kenaikan angka IPM dan penurunan angka kemiskinan belum signifikan, adalah masih adanya ego sektoral dan ego program dari masingmasing pelaku. Upaya penanggulangan kemiskinan belum menjadi sebuah gerakan terpadu karena masing-masing seperti bergerak sendiri-sendiri. Seharusnya, upaya tersebut dilakukan secara terpadu, meski masing-masing sektor dan program memiliki acuan yang berbeda.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno mengatakan ada kecenderungan pelaku program penanggulangan kemiskinan belum menjalankan programnya secara kualitatif. Program-program tersebut masih dijalankan secara kuantitatif dan parsial. Akibatnya, meski telah banyak program yang dijalankan dan menggunakan anggaran negara yang cukup besar, hasil yang dicapai belum maksimal. “Apabila diukur antara nilai anggaran yang dikeluarkan negara untuk berbagai program untuk mengatasi kemiskinan tersebut dengan capaian yang dihasilkan,

sangatlah tidak imbang,” katanya. Karenanya, pemerintah melalui lembaga pengawasan yang dimiliki harus melakukan pengawasan terhadap program-program tersebut, bukan sekadar pada aspek formal, namun juga pada aspek yang lebih substansial. “Inspektorat dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan harus melakukan pengawasan dan audit secara kualitatif, dan bukan sekadar pemeriksaan terhadap angka-angka. Sebab, ini adalah bagian dari peran lembaga tersebut untuk mengawal agar program pemerintah bisa mendekati capaian yang ditargetkan,” kata Heru. =g.mujtaba/RAH


KORAN J SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

J

PENCEGAHAN OBAT-OBATAN TERLARANG

BNNP Jatim Advokasi Pemberantasan Narkoba SAMPANG - Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) memberikan advokasi kepada pemkab dan LSM pegiat antinarkoba di Sampang, Madura, dalam berupaya mencegah peredaran narkoba di wilayah itu. “Advokasi pencegahan narkoba tersebut kami kemas dalam bentuk program yang dikenal dengan istilah P4G, yakni Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” kata

Kasi Pencegahan BNNP Jatim Danang Sumiharja di Sampang, Rabu (15/4). Kabupaten Sampang menjadi pilihan BNNP Jatim karena di wilayah ini peredaran narkoba tergolong parah. Ketua Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sampang Fadhilah Budiono belum lama ini merilis, sekitar 50 persen kepala desa yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang diduga pernah terlibat narkoba.

“Atas dasar itu, maka kami terdorong untuk memperioritaskan Sampang ini sebagai sasaran advokasi. Tentunya program ini bukan untuk Sampang saja, akan tetapi semua daerah. Tapi Sampang perlu diperioritas dengan pertimbangan itu tadi,” katanya. Selain melibatkan BNNK Sampang, kegiatan advokasi yang berisi tentang teknik penanggulangan dan peredaran narkoba itu, juga melibat sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan

Pemkab Sampang. Antara lain Tim Penggerak PKK, Satuan Narkoba Polres Sampang, Satpol PP, RSUD, Dinas Pendidikan, Kamenag, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang. “Ini hanya sebagai langkah awal, dan untuk selanjutkan kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur yang lebih banyak lagi. Karena semakin banyak yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan peredaran

narkoba ini, tentu hasilnya akan lebih baik pula,” katanya. Menurut pengurus harian BNNK Sampang Rudy Setiady, para peserta advokasi penanggulangan dan pencegahan peredaran narkoba itu, nantinya berkewajiban untuk memberikan arahan dan penyuluhan di tingkat kecamatan dan desa. “Dengan cara itu, maka akan terjadi mata rantai wawasan tentang teknik penanggulangan dan peredaran narkoba,” katanya menjelaskan. =ABD AZIZ/ANT

Tahan Tersangka Kasus Tebu Kejaksaan Negeri Tunggu Hasil Audit BPKP SAMPANG - Puluhan pagiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemuda Bahari Nusantara (PBN) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang, Kamis (16/4). Mereka menuding Kejari tidak serius menangani tersangka kasus tebu. Pasalnya, empat tersangka yang sudah ditetapkan sejak tahun 2013 lalu sampai saat ini belum ditahan. Koorlap aksi, Moh. Salim mengatakan, pada tahun 2013 lalu, Pemerintah Kabupaten Sampang mendapatkan bantuan dana dengan anggaran kurang lebih Rp 27 miliar. Anggaran itu diberikan kepada 43 kelompak tani (poktan). Namun realisasi bantuan itu diduga mengalami penggelembungan yang dilakukan pegawai Dishutbun. “Jumlah anggaran miliaran itu diberikan kepada poktan dengan jumlah yang variatif, ada yang Rp 25 juta, ada juga Rp 20 juta,” kata Salim. Dikatakan Salim, kedatangannya hanya ingin mempertanyakan penanganan kasus tebu yang sudah ada di meja Kejari sejak tahun 2013. Dalam kasus itu, Kejari sudah menetapkan empat tersangka. Namun, sampai saat ini tak kunjung dilakukan penahanan. “Kalau penegak hukumnya lelet melakukan penahanan terhadap mereka, pasti meraka akan

Puluhan massa saat berorasi di depan Kantor Kejaksaan Negari (Kejari) Kabupaten Sampang, Kamis (16/4). Mereka menuntut Kejari segara menahan empat tersangka kasus tebu.

mengentengkan penegak hukum. Bahkan, kasus tipikor di Sampang akan berpotensi marak,” kritiknya. Salim menilai kinerja Kejari dalam mengusut kasus tipikor yang melibatkan pejabat di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak tegas. Bahkan, terkesan lelet dalam menahan tersangka yang sudah

ditetapkan. Terbukti kasus tebu yang sudah dua tahun lebih ada di meja Kejari, tersangkanya belum ditahan. “Ini menandakan penegak hukum di Sampang tidak tegas, wong sudah jelas ditetapkan tersangka belum saja ditahan. Ini kan perlu dipertanyakan, ada apa dengan Kejari?” tanyanya. Kejari telah menetapkan ter-

sangka terhadap Syaiful Anam (pejabat Dishutbun), Edy Junaidi (Ketua Koperasi Usaha Makmur), dan Abdul Aziz (Ketua Koperasi Serba Usaha). “Bahkan Kepala Dishutbun, Singgi, juga ditetapkan tersangka,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Kejari Sampang Abdullah melalui Kasi Pidum Ridwan mengatakan, Kejari memastikan akan menahan

empat tersangka tersebut setelah ada kejelasan dari audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hasil audit BPKP untuk mengetahui apa ada kerugian negara atau tidak. “Kalau ditemukan ada kerugian negara, maka akan dilakukan penahan,” singkatnya saat menemuai massa aksi. =RIDWAN/LUM


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589 | TAHUN IV

K

SEREMONIAL

Dinkes Lakukan Evaluasi Program KB

Puluhan alumni SMPN I Sokobanah saat melakukan orasi di halaman sekolah tersebut, Kamis (16/4).

Alumni Demo SMPN 1 Sokobanah SAMPANG - Puluhan alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sokobanah, Kabupaten Sampang, melakukan aksi di sekolahnya, Kamis (16/4). Alumni tidak terima sikap guru yang menyuruh siswanya melakukan demo penolakan terhadap mantan guru yang akan kembali ke sekolah tersebut. Ketua Forum Alumni SMPN 1 Sokobanah Suryadi mengatakan, pihaknya dengan puluhan alumni lainnya sangat prihatin terhadap kondisi sekolah yang melibatkan siswa untuk menyelesaikan kasus yang dialami saat ini. “Ada oknum guru yang sering menginstruksikan siswa untuk melakukan demo penolakan terhadap mantan guru yang dimutasi, yakni Gunawan, yang hendak balik lagi,” katanya pada Koran Madura, Kamis (14/6). Dikatakan, siswa yang disuruh demo oleh guru rata-rata kelas IX yang sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional (UN). Bahkan, guru tersebut mengancam siswa tidak akan diluluskan jika tidak memenuhi permintaan guru itu. “Awal masalah itu terjadi saat Gunawan dimutasi dari sekolah, kemudian terjadi pro kontra di

lingkungan guru yang lain. Sementara Gunawan ngotot untuk kembali mengajar ke sekolah asalnya itu. Akan tetapi, guru yang tidak menerima Gunawan menyuruh siswa untuk melakukan demo penolakan terhadap Gunawan,” terangnya. Katanya, di SMPN I Sokobanah ada kejumlah guru yang saling memprovokasi siswa. Oleh karena itu, kebaradaan siswa juga terjadi dua kelompok yang menerima dan tidak terkait keberadaan Gunawan mengajar kembali ke sekolah tersebut. “Ini kan siswa dijadikan alat, siapa pun tidak akan menerima. Apalagi alumni,” ucapnya. Pihaknya hanya marasa kasihan siswa hanya dijadikan robot, bahkan tidak bisa berbuat apaapa setelah diancam tidak akan lulus kalau tidak mengikuti keinginan gurunya itu.

Alumni menuntut kepala sekolah segara menyelesaikan persoalan tersebut, dan siswa tidak dilibatkan dalam masalah tersebut karena mentalnya belum cukup untuk berpikir ke arah yang lebih tinggi. “Dua poin itu yang kami minta kepada kepala sekolah,” mintanya. Ditegaskan Suryadi, jika pihak sekolah atau guru masih menyuruh siswa untuk melakukan demo, alumni tetap akan mengawal meskipun sudah tidak punya hak untuk ikut campur. “Alumni hanya bisa berharap persoalan internal guru atau sekolah tidak melibatkan siswa dalam menyelesaikan. Sebab tugas siswa belajar,” bijaknya. Sementara itu, Kepala SMP I Sokobanah Mahmudi, menerima tuntutan alumni untuk segara menyelesaikan permasalahan tersebut. Mahmudi menjamin serta berjanji akan melakukan pembenahan di internal guru dan akan menghalangi siswa untuk melakukan demo. “Kami akan segara menyelesaikan persoalan tersebut. Dan kami jamin tidak ada siswa demo lagi di sekolah ini,” singkatnya. =RIDWAN/LUM

SAMPANG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di empat belas kecamatan se-Kabupaten Sampang. Dinkes Sampang mengumpulkan semua pengelola dan koordinator KB yang bertugas di masing-masing Puskesmas se-Kabupaten Sampang, di Aula Dinkes Sampang, Kamis (16/4). Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi mengatakan, evaluasi pelaksanaan program KB dilaksanakan secara berkala untuk mengetahui kendala dan tingkat keberhasilannya di masing-masing Puskesmas. Menurutnya, Dinkes Sampang menargetkan sedikitnya 80 persen penduduk Sampang bisa ikut program KB. Hal itu untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan anak. Sebab, program KB sangat berkontribusi terhadap angka kematian ibu dan anak. ”Kalau program KB sukses, ang-ka kematian ibu dan anak bisa berkurang. Sebab, kematian ibu dan anak saat melahirkan kebanyakan karena kehamilannya tidak terencana pada waktu yang tepat dan/ atau hamil pada usia rentan,” katanya. Oleh karena itu, Firman meminta semua pengelola dan koordinator KB di masing-masing Puskesmas agar

proaktif dalam mengawal dan mengajak masyarakat hingga pedesaan, untuk ikut program KB. Dia berharap para coordinator KB di masing-masing Puskesmas agar bergandengan tangan dengan semua stakeholder terkait untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang KB terhadap masyarakat Sampang. ”Kalau masyarakat Sampang sudah sadar KB dan menjadi peserta KB, kualitas kehidupan masyarakat Sampang bisa lebih baik karena telah terencana sejak awal,” ujarnya. Sementara itu, Kabid Kesga dan Gizi Dinkes Sampang Agus Mulyadi menyatakan, kendala pelaksanaan program KB saat ini adalah banyaknya masyarakat miskin yang belum terakomodir program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Agus menilai, program langsung dari pusat itu masih ada yang salah sasaran. Sehingga, banyak masyarakat yang benar-benar miskin tidak mempunyai kartu BPJS Kesehatan. ”Salah satu kendala pemasyarakatan program KB saat ini adalah banyak masyarakat miskin yang belum punya kartu BPJS Kesehatan. Itu yang sedang kami bantu komunikasikan dengan BPJS agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa ikut KB,” ungkapnya. =ADV/MIFTAHUL ULUM

RAPAT KOORDINASI: Suasana rapat evaluasi pelaksanaan program KB di Aula Dinkes Sampang, Kamis (16/4).

EMAIL: koranmadura @gmail.com


KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589| TAHUN IV

Tarik Ulur Jadwal Pilkades Serentak Patokan Awal Rp 40 Juta per Desa BANGKALAN - Keresahan masyarakat menunggu pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak akhirnya terjawab. Setelah proses tarik ulur antara legislatif dan eksekutif, akhirnya penetapan pelaksanaan ditentukan jadwalnya pada tanggal 15 Juni 2015. Meskipun begitu ada pekerjaan yang harus diselesaikan oleh desa, terutama mengenai penyusuan APBDes. "Setelah proses panjang, perbedaan pendapat antara legislatif dan eksekutif. Akhirnya, sudah menemukan titik kepastian. Pilkades serentak bakal digelar 15 Juni mendatang. Saat ini masih ada tahapan yang harus dilaksanakan," kata Kepala Bapemas dan Pemdes, Ismed Effendi, kemarin (16/4). Dia menjelaskan, bagi desa yang hendak menggelar pilkades wajib menyelesaikan penyusunan APBDesnya. Sebab anggaran keamanan melekat di situ. Jika tidak menyusun APBDes tentunya desa tersebut tidak bisa ikut dalam pelaksanaan pilkades serentak. Sedikitnya ada 70 desa yang sudah siap menggelar

Ismed Effendi, Kepala Bapemas dan Pemdes Bangkalan.

pilkades. "Saat ini, desa dalam proses penyusunannya. Awal Mei sudah harus selesai, desa menyusun APBDesnya. Kami beri

moh ridwan/koran madura

kesempatan sampai tanggal 25 April agar desa yang ingin menggelar pilkades di bulan Juni segera membentuk panitia," jelasnya.

Pihaknya menargetkan, pelaksanaan pada bulan Juni bisa sampai 100 desa. Sebab, desa yang masih belum definitif mencapai 218 desa. Seluruh desa tersebut dipimpin oleh penjabat. Oleh karena itu, penting dalam menjalankan amanat undang-undang agar segera melaksanakan pilkades serentak. "Anggaran Rp 6,2 miliar dari APBD bisa untuk menggelar di 112 desa yang saat ini sudah habis masa jabatan kadesnya," terangnya. Sama seperti proses pemilihan kepala daerah, pemilihan pilkades dibagi menjadi beberapa tahapan. Mulai persiapan, pencalonan, pemilihan, dan penetapan. Untuk biaya pelaksanaannya bergantung pada jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Namun, patokan awal untuk satu desa minimal Rp 40 juta. Akan dilakukan penambahan anggaran Rp 5 juta setiap kelipatan 1.000 DPT. "Misalnya, jumlah DPT 0-1.000 orang jumlah anggarannya Rp 40 juta. Kemudian, 1.001-2000 menjadi Rp 45 juta. Seterusnya akan ditambah sesuai kelipatan seribu. Biaya itu untuk pembiayaan lima item sesuai undang-undang. Mengenai keamanannya akan diambilkan melalui APBDes. Maka penting bagi desa menyelesaikan APBDesnya," paparnya. Oleh karena itu, harapan bersama agar semua elemen masyarakat mendukung pelaksanaan pilkades serentak agar berjalan aman. Sebab, dalam pelaksanaan pilkades rawan masalah keamanan. Partisipasi semua pihak sangat penting untuk melancarkan proses pilkades. = MOH RIDWAN/RAH

ZIARAH

Keluarga Minta Difasilitasi ke Makam Zainab BANGKALAN - Kesedihan mendalam dirasakan keluarga Zainab bin Duhri Rupa, karena merasa kehilangan seorang anggota keluarganya. Zainab dihukum mati oleh pemerintah Arab Saudi lantaran kasus pembunuhan yang dilakukannya. Jenazah Zainab dikebumikan di pemakaman Baqi Madinah, setelah disalati di Masjid Nabawi. Meskipun begitu, keluarga berharap bisa mendatangi makam Zainab. Hal itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Zainab. Sebab rasa rindu yang dirasakan keluarga sangat mendalam, karena Zainab dipenjara selama 16 tahun. "Saya berkeinginan untuk melihat makam ibu saya. Berziarah ke sana setelah tujuh hari tahlilan," kata Saifuddin, putra sulun Zainab. Niatnya untuk berziarah sebagai penghormatan kepada sang ibu. Meski hanya melihat makam ibunya sebagai pelepas rasa rindu. Untuk itu, dirinya berharap agar pemerintah bisa membantu agar bisa berziarah ke Arab Saudi. Saifuddin ditinggal ibunya sejak usia Sementara itu, kakak kandung Zainab, Halimah berharap pemerintah bisa membantu keluarga untuk bisa berziarah ke makam adiknya tersebut. Meskipun belum satu bulan bertemu dengan adiknya di penjara Madinah, sebelum proses eksekusi dilakukan. = MOH RIDWAN/RAH

TENAGA KERJA

Sebanyak 228 TKI Terancam Hukum Mati BANGKALAN - Tragis nasib ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Bukannya pulang ke Indonesia membawa hasil untuk keluarga. Pahlawan devisa tersebut kini hanya menunggu keajaiban untuk bisa lolos dari ancaman hukuman mati. Sebanyak 228 warga Indonesia menunggu proses eksekusi mati. Direktur Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri, Lalu Mohammad Iqbal

saat berkunjung ke rumah Zainab menyampaikan, di seluruh dunia TKI yang terancam hukuman mati ada 228 orang. Namun, jumlah mereka yang ada di Arab Saudi ada 37 orang setelah eksekusi mati yang terjadi pada Zainab bin Duhri Rupa. "Selain Zainab yang dieksekusi terlebih dahulu, Karni binti Tarsim asal Brebes kini menunggu proses kisas. Sebab dirinya melakukan pembunuhan terhadap anak kecil usia 4 tahun.

Namun, keluarga Karni tidak ingin melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan," terangnya. Dia menjelaskan, masalah kasus yang terjadi pada sejumlah WNI bermacam-macam, ada pembunuhan, zina, dan sihir. Kalau zina dan sihir, hak hukumnya masih bersifat umum, itu bisa melalui pengampunan raja. Namun, hak khusus seperti kisas tidak ada hak raja yang bisa dikelu-

arkan. Kecuali pemaafan dari keluarga korban langsung. Menurutnya, hukum yang diberikan kepada Zainab dan Karni merupakan hukum kisas. Artinya, hukum itu hanya bisa dimaafkan oleh pihak keluarga korban. Bahkan, raja Arab Saudi pun tidak bisa memberikan kewenangannya. Tahun 2012, keponakan Raja melakukan pembunuhan terhadap warga sesama orang Saudi di Kota London Inggris. Kemudian,

dia dikisas. Akan tetapi, raja tidak bisa berbuat sesuatu, karena pada prinsipnya hukum Allah harus ditegakkan. "Kami terus melakukan pendampingan terhadap mereka. Harapannya WNI yang terancam hukuman mati bisa mendapatkan pengampunan. Baik dari keluarga korban atau pun Raja Saudi. Kami terus melakukan koordinasi dan komunikasi," ungkapnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Suramadu

25 Toko Swalayan Jualan Miras Ditertibkan SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menertibkan 25 toko swalayan guna memastikan tidak ada lagi peredaran minuman keras (miras) berupa bir di toko modern tersebut. "Penertiban kami fokuskan pada toko swalayan. Kalau untuk toko-toko tradisional yang berjualan minuman keras, itu nanti dulu. Kami kan masih harus sosialisasi juga ke mereka," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya, Nury Dyah Nirmala di Surabaya, Kamis (16/4).

Penertiban kami fokuskan pada toko swalayan. Kalau untuk toko-toko tradisional yang berjualan minuman keras, itu nanti dulu. Kami kan masih harus sosialisasi juga ke mereka,�

Nury Dyah Nirmala Kepala Disperdagin Kota Surabaya

Menurut dia, penertiban ini sebagai tindaklanjut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/ PER/1/2015 tentang pengawasan, pengendalian dan pelarangan peredaran minuman beralkohol. Nury menjelaskan berdasarkan dari temuan sendiri dan juga laporan yang dia terima, pihaknya belum menemukan toko swalayan yang berjualan minuman keras. "Dari toko modern yang kami razia, tidak ada yang menjualnya. Mungkin pengusaha tidak mau berisiko ketika nanti ditutup oleh Pemkot. Dari pada rugi karena toko modern mereka ditutup lebih baik tidak menjual

minuman keras," katanya. Pihaknya sendiri belum dapat memastikan sampai kapan razia ini akan digelar. Tapi yang pasti, pihaknya akan terus meng-awasi peredaran minuman beralkohol di toko modern. Disisi lain, lanjut dia, Pemkot Surabaya akan memproses izin penjualan minuman keras secara khusus menyusul adanya pemberlakuan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengendalian Peredaran Minuman keras, terutama di toko swalayan. Pemkot akan terus melakukan sweeping (razia) terhadap tokotoko modern yang masih nekad menjual minuman keras. Minuman ini dianggap dapat merusak generasi muda. Peredaran minuman keras ini juga sudah mengkhawatirkan karena mudah dijangkau anak-anak. "Kalau mau jual minuman keras, ya jual lah secara khusus nanti izinnya saya proses. Kami akan bantu," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Sementara itu, General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Nur Rachman mengaku, pihaknya sudah menarik semua produk minuman beralkohol di seluruh gerainya di Jawa Timur (Jatim), termasuk Surabaya. Jumlah gerai di Jatim sebanyak 200-an unit. Tidak hanya Jatim, pihaknya juga sudah menarik minuman di 10.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia. "Penarikan minuman beralkohol di seluruh toko sudah dilakukan secara bertahap. Saat regulasi itu dikeluarkan pemerintah pada bulan Januari 2015, kami sudah memberlakukan hal serupa di penjuru Nusantara," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM

Bangkalan M M

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRIL 2015

JUMAT 17 APRIL 2015| TAHUN | No. 0589|IVTAHUN IV No. 0589

PROGRAM JAMINAN SOSIAL

7.200 PNS Ikuti BPJS Ketenagakerjaan PAMEKASAN - Sebanyak 7.200 dari sekitar 8.000 orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kini terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Alwi, baru sebanyak 7.200 PNS yang didaftarkan karena baru sejumlah itu yang telah memenuhi persyaratan administratif. "Semua PNS sesuai dengan ketentuan perundang-undangan harus mengikuti program jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan itu, apabila nantinya mereka telah melengkapi berkas administrasinya," kata Alwi, Kamis (16/4). Ia menjelaskan, sebagian PNS yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan karena

Semua PNS sesuai dengan ketentuan perundangundangan harus mengikuti program jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan itu, apabila nantinya mereka telah melengkapi berkas administrasinya,�

Alwi

Sekda Pemkab Pamekasan terkendala kartu tanda penduduk. Mereka yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan itu adalah karena belum memiliki KTP elektronik sehingga nomor induk KTP tidak terde-

teksi dalam data kependudukan daring (online). "Kalau nomor induknya tidak terdata, jelas akan tertolak oleh sistem. Makanya, kami meminta agar PNS yang belum mengurus KTP elektronik itu agar segera mengurusnya sehingga mereka bisa segera mendapatkan perlindungan sosial," katanya. Alwi menjelaskan, program jaminan sosial tenaga kerja untuk PNS itu meliputi dua hal yakni program jaminan hari tua dan program kecelakaan kerja. "Serah terima kartu BPJS Kesehatan secara simbolis telah dilakukan beberapa hari lalu, dalam upacara dan apel pagi di halaman kantor Pemkab Pamekasan," katanya menjelaskan. = ANT/ABD AZIZ


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Laporan Khusus JUMAT 17 APRIL 2015 | No. 0589| TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

N

ilustrasi: nawaberita

YLBH Madura Advokasi Proses Hukum Carok Massal PAMEKASAN - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Madura, Jawa Timur, melakukan advokasi proses hukum kasus korban carok massal di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, pada 20 November 2014. "Kami merasa terpanggil untuk melakukan advokasi dalam proses hukum kasus carok massal di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, karena ada indikasi penyimpangan dalam penetapan tersangka," kata Ketua YLBH Madura Sulaisi Abdurrazaq di Pamekasan, Kamis (16/4). Pada peristiwa carok massal pada 20 November 2014 itu, jumlah pelaku carok sebanyak 10 orang. Mereka mengeroyok dua orang yang akhirnya meninggal dalam kasus tersebut, yakni Hannan dan Marsuki warga Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, di areal persawahan di Dusun Bates, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur sekitar pukul 14.30 WIB. Beberapa hari setelah kejadian, Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman merilis bahwa pelaku pengeroyokan dalam kasus carok massal itu memang sepuluh orang yakni Sumanah, Budi, Sundari, Muhlis, Musa'i, Zainul, Umam, Muham-

mad, Abdul Adzim, dan Lupat. Belakangan muncul nama pelaku lain bernama Bahrawi, sehingga jumlah total pelaku pengeroyokan dua orang warga Desa Pamoroh (Hannan dan Marsuki) itu sebanyak 11 orang sesuai versi keluarga korban. Namun, dari 11 nama yang terlibat dalam kasus carok itu, hanya empat diantaranya yang ditetapkan sebagai tersangka yakni Sumanah, Budi, Bahrawi dan Sundari. Keempat pelaku carok itu dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana, sedangkan tujuh orang lainnya dilepas dengan alasan tidak cukup bukti. Sulaisi menilai pembebasan tujuh orang pelaku carok lainnya dengan alasan tidak cukup bukti itu, janggal. Apalagi, kala itu, sebagian diantaranya menyerahkan diri secara langsung ke polisi. "Pertama, jika telah menye-

rahkan diri, itu menunjukkan bahwa mereka mengakui kesalahannya dan ini memang menjadi tradisi pelaku carok di Madura," katanya. Kedua, alasan dasar polisi membebaskan ketujuh orang lainnya yang juga terlibat dalam kasus carok massal itu tidak jelas. Dalam KUHP, para pihak yang terlibat, memfasilitasi atau mendukung terjadinya tindak pidana (carok) juga masuk sebagai pelanggaran pidana. Ketentuan yang mengatur hal itu, menurut dia, sebagaimana tertuang dalam Pasal 55, 56, 57 KUHP. Dalam pasal itu dijelaskan, pelaku dapat dipidana karena sengaja memberi kesempatan, sarana, atau turut serta melakukan atau turut serta melakukan perbuatan. "Ketentuannya sudah jelas. Memberikan kesempatan saja, apalagi turut serta dan bergabung dengan empat pelaku lainnya," tegasnya. Dari fakta itu, pihaknya mencurigai adanya "rekayasa sistemik" dalam penetapan tersangka pelaku carok massal di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu.

"Makanya, siang ini kami bersama keluarga korban dan perwakilan masyarakat Pamoroh, hendak melakukan audiensi dengan Kapolres baru pengganti Nanang Chadarusman, terkait proses hukum carok massal di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur itu," katanya. Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi korban di Pengadilan Negeri Pamekasan beberapa hari lalu, memang sudah terungkap bahwa pelaku carok di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu, bukan hanya empat orang. Saksi dalam kesempatan itu, memang tidak menyebutkan angka pasti, dan hanya menyebutkan lebih dari lima orang. Menurut Sulaisi, fakta yang terungkap di persidangan itu, bisa menjadi bukti petunjuk bagi Kapolres Pamekasan yang baru, untuk mengungkap semua pelaku. Protes atas penetapan tersangka carok massal di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur oleh tim penyidik Polres Pamekasan yang hanya empat dari 11 orang pelaku carok itu, tidak hanya dilayangkan oleh YLBH Madura. Sejumlah tokoh masyarakat dan ulama Pamekasan juga sem-

pat melayangkan protes. Mereka masing-masing masing-masing pengasuh pondok pesantren Karang Anyar Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur KH Muhlis, pesantren As-Syahidul Kabir Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan KG Mundzir Kholil dan pengasuh pondok pesantren Ummul Qura Assuyuty Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan KH Lailurrahman, Lc. Carok antara dua orang warga Desa Pamoroh dengan warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan yang terjadi pada tanggal 20 November 2014 itu dipicu persoalan sengketa tanah sawah di Dusun Bates, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, yang kini masih dalam proses penelitian di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pamekasan. Budi dan Sumanah, serta korban Hannan dan Marsuki sama-sama mengklaim tanah itu miliknya. Bahkan, Hannan dan Marsuki mengaku memiliki bukti kepemilikan tanah itu. Namun pihak Marsuki dan Hannan tetap menggarap lahan itu, hingga akhirnya terjadi carok yang menyebabkan mereka berdua tewas. = ANT/ABD AZIZ


KORAN MADURA

Madura Sport

KORAN MADURA

JUMAT 17 APRILJUMAT 2015 | 17 No.APRIL 0589 |2015 TAHUN IV

No. 0589 | TAHUN IV

Persepam MU Terima Draft Jadwal Pertandingan PAMEKASAN - Persepam Madura Utama (Persepam MU) sudah menerima draft jadwal pertandingan Divisi Utama (DU) 2015 dari PT Liga Indonesia. Draft jadwal ini disampaikan melalui email ke Manajemen Persepam MU untuk diketahui klub peserta. Jika ada masukan hendaknya disampaikan melalui email. Draft ini meliputi jadwal penyisihan grup putaran pertama, putara kedua, jeda kompetisi, dan jadwal pertandingan babak 16 besar, semifinal dan final. Dalam draft itu, grup 4 yang di dalamnya tergabung Persepam MU dijadwalkan akan berkompetisi selama 10 pekan. Terhitung sejak 26 April sampai 18 September 2015. Sedangkan jeda kompetisi dijadwalkan selama 1,5 bulan terhitung 11 Juni sampai 25 Juli 2015. Adapun babak 12 besar yang mempertemukan juara dan runner-up masing masing grup dibagi dalam tiga grup. Masing-masing grup terdiri dari 4 klub yang

akan memperebutkan juara grup dan best runner-up untuk menjadi juara dan runner-up pada babak final. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi membenarkan sudah menerima draft jadwal pertandingan itu. Pihaknya akan mengkaji draft itu bersama tim pelatih. Selanjutnya, pihaknya akan menyampaikan hasil kajian itu ke PT Liga Indonesia. “Kami akan pelajari draft ini dulu. Nanti seperti apa hasilnya akan kami sampaikan ke PT Liga Indonesia melalui email. Dan kami juga akan bahas lebih lanjut nanti pada saat manager meeting pada 20 April nanti,� katanya. =A. FAUZI M/rah

KERJA KERAS. Tamsil Sijaya berusaha mengecoh pemain belakang Persekap Kota Pasuruan saat uji coba di Stadion Untung Suropati.

DRAFT JADWAL PERTANDINGAN

LASKAR SAPE NGAMOK DIVISI UTAMA 2015 GRUP 4 PUTARAN PERTAMA

KANDANG

Minggu 26 April Rabu 6 Mei Minggu 10 Mei Minggu 17 Mei Kamis 21 Mei Rabu 27 Mei Minggu 31 Mei Sabtu 6 Juni Rabu 10 Juni

Persepam MU Persepam MU Persepam MU PSS Sleman Persiba Persepam MU Persepam MU PSBI Persik Kediri

PUTARAN PERTAMA

KANDANG

Minggu 27 Juli Kamis 30 Juli Rabu 5 Agustus Minggu 9 Agustus Sabtu 15 Agustus Rabu 19 Agustus Rabu 26 Agustus Minggu 30 Agustus Kamis 10 September

Persepam MU Persepam MU Persinga PSIM Persepam MU Persepam MU Persatu Madiun Putra Persepam MU

TANDANG vs vs vs vs vs vs vs vs vs

PS Mojokerto Putra Madiun Putra FC Persatu Tuban Persepam MU Persepam MU PSIM Persinga Persepam MU Persepam MU

TANDANG vs vs vs vs vs vs vs vs vs

Persik Kediri PSBI Persepam MU Persepam MU Persiba PSS Sleman Persepam MU Persepam MU Mojokerto Putra

O O


P

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

JUMAT 17 APRIL 2015 No. 0589 | TAHUN IV

KORAN MADURA

P

DRAFT

JADWAL DIVISI UTAMA GRUP 4 HALAMAN O

e d a b Uji Co

l a t a B C F a g a ngan L ati

U Dek M m a p e s Per

PAMEKASAN - Persepam Madura Utama (Persepam MU) masih menyisakan satu kali rencana uji coba, setelah melakoni uji coba dengan Persekap Kota Pasuruan yang berakhir imbang tanpa gol (away), Rabu (15/4). Rencana uji coba dengan tim Divisi Utama lainnya akan digelar di Madura (home). Beberapa klub sempat disebut sebagai calon lawan tandingnya. Di antaranya Persida Sidoarjo, Perssu Sumenep, dan Laga FC Surabaya. Persida dan Perssu Sumenep belum ada kepastian. Sedangkan permintaan Laga FC Surabaya untuk uji coba di Madura pada Kamis, (16/4) kemarin tidak bisa

dipenuhi karena waktu yang ditentukan sangat mepet dengan uji coba sebelumnya. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi menjelaskan, uji coba dengan Laga FC rencananya akan digelar di Stadion A. Yani, Sumenep. Namun rencana ini dibatalkan karena waktu yang diminta manajemen Laga FC

aut

gM n o b r e G r Laska

WARMING UP. Sejumlah pemain Persepam MU sedang melakukan pemanasan sebelum uji coba melawan Persekap Kota Pasuruan, di Stadion Untung Suropati.

(16/4) kemarin. “Kami tidak memungkinkan untuk uji coba tiap hari karena para pemain masih kecapean dan butuh recovery, mengingat uji coba sebelum dilakukan di luar Madura. Jadi sabar dulu, kami ingin memberikan yang terbaik, termasuk memperhatikan kondisi para pemain,” katanya. Nadi menjelaskan, setelah membatalkan uji coba dengan Laga FC Surabaya, pihaknya langsung mengajak untuk uji coba home dengan Persekap Kota Pasuruan. Pihak manajemen Persekap sudah sepakat namun

tim pelatihnya memiliki pertimbangan lain sehingga tidak ditindaklanjuti. “Usai ujicoba kemarin, (15/4), kami sudah komunikasi dengan Manajemen Persekap Kota Pasuruan untuk ujicoba di Stadion A. Yani, Sumenep. Sebenarnya sudah oke tapi pelatihnya tidak bersedia dengan berbagai pertimbangan. Sehingga kami masih melobi tim lain,” katanya. Mantan jurnalis harian ini menjelaskan ada beberapa tim selevel di Jawa Timur yang bisa diajak untuk menggelar friendly macth terutama tim yang tidak

satu grup. Salah satunya yaitu Persebo Bondowoso, yang kebetulan menghuni Grup 5 bersama PSBK Blitar, Laga FC, Persida Sidoarjo, Perssu MU, Persekam Metro FC, Persekap Kota Pasuruan, Persewangi Banyuwangi, PS Badung dan PS Sumbawa Barat. Manajemen sudah menjalin komunikasi dengan tim berjuluk Laskar Gerbong Maut itu namun belum ada keputusan. “Kemungkinan besok (hari ini) sudah ada jawaban dari Persebo Bondowoso, nanti saya kabari lah, kalau sudah oke,” imbuhnya. =A. FAUZI M/RAH


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.