RABU
KORAN MADURA
26 FEBRUARI 2014 | No. 0309 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
1
0328-6770024 RABU 26 FEBRUARI 2014 | No. 0309 | TAHUN III www.koranmadura.com
Sutan a Bh toegana t u Makin Tersud Berita Utama hal | 2
ant/yudhi mahatma
HAKIM MK DIPERIKSA KPK. Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kiri) memenuhi panggilan KPK untuk bersaksi dalam kasus Pilkada Lebak Banten dengan tersangka Ratu Atut Chosiyah, Jakarta, Selasa (25/2). KPK akan mendalami peran Atut dalam putusan pemungutan suara ulang Pilkada Lebak yang juga melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
KPK Periksa Hakim dan Panitera MK Napoli dan Fiorentina Tertahan NAPLES - Napoli dipaksa harus berbagi angka saat menjamu Genoa setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam lanjutan pertandingan Liga Italia Serie A di San Paolo, Senin (24/2) waktu setempat atau Selasa (25/2) dini hari WIB. Kemenangan “Partenopei” yang sudah didepan mata harus buyar pada enam menit jelang waktu normal menyusul gol penyama kedudukan dari pemain Genoa Emanuele Calaio. Napoli yang mendominasi laga sejak awal sukses membuka keunggulan pada menit ke-18. Adalah Gonzalo Higuain yang melesakan gol ke-13 musim ini seusai memaksimalkan umpan terukur Marek Hamsik lewat tembakannya. Selengkapnya halman 16
JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa hakim konstitusi Maria Farida dan Anwar Usman serta panitera Mahkamah Konstitusi (MK) Kasianur Sidauruk dalam perkara dugaan pemerian suap kepada mantan ketua MK Akil Mochtar terkait penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada). “Saya tidak tahu,” kata Anwar Usman ketika ditanya mengenai penerimaan uang Rp10 miliar terkait pilkada Jawa Timur di gedung KPK Jakarta, Selasa. Dalam surat dakwaan Akil disebutkan bahwa Akil menerima janji pemberian uang sebesar Rp10 miliar dari Zainuddin Amali selaku Ketua
Dewan Pimpinan Daerah I Golkar Jawa Timur yang juga ketua bidang pemenangan pilkada Jawa Timur untuk pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf agar Akil menolak permohonan Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja. Dalam perkara itu Akil menjadi ketua panel hakim konstitusi bersama dengan Maria Farida Indrati dan Anwar Usman. “Saya baru empat bulan di panel,” tambah Anwar. Sedangkan Maria Farida mengaku diperiksa untuk sengketa pilkada Lebak Banten. “Diperiksa untuk (pilkada) Lebak, untuk bu Atut,” kata Maria Farida. Kasianur juga mengaku diperiksa untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. “Masih ada kaitannya dengan Lebak,” kata Kasianur.
KPK menduga bahwa Atut bersama adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan memberikan suap sebesar Rp1 miliar kepada mantan ketua MK Akil Mochtar melalui seorang advokat Susi Tur Andayani yang juga sudah berstatus tersangka untuk mengurus sengketa pilkada Lebak. Atut dikenakan pasal 6 ayat 1 huruf a Undangundang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal tersebut mengenai orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili dengan ancaman pidana penjara 3-15 tahun dan denda Rp150-750 juta. =ANT/DESCA
An Tid Rp P