
7 minute read
Pusat Pelatihan Bahasa Bahasa Inggris: Ekspresi dan Variasi
Apakah anda mendengar salah satu kalimat berikut? “My body is not delicious”, “No what-what”, “Samesame”, “Spirit, yes!”. Lucu? Iya. Paham? Pasti. Salah? Tentu. “Tidak apa-apa lah. Yang penting kan paham.”
Nah, meskipun tujuan utama dari suatu bahasa itu adalah untuk berkomunikasi, alangkah lebih baik apabila kita mengetahui dan menggunakan ungkapan atau ekspresi yang tepat saat berbahasa Ungkapan dan ekspresi dalam Bahasa Inggris sebenarnya sudah cukup populer dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari Mari, kita simak apa saja yang bisa kita coba terapkan sehari-hari baik dalam situasi formal maupun informal.
Advertisement
“Aku baik-baik saja.”
Saat seseorang menanyakan kabar menggunakan bahasa Inggris “Hello, how are you?” , banyak di antara kita yang secara otomatis menjawab “I’m fine”, bahkan saat tidak fine pun. Sebenarnya ada banyak katakata lain yang bisa kita gunakan untuk menjawab pertanyaan sapaan ini. Jika kita ingin menjawab bahwa kita dalam keadaan baik-baik saja, maka ‘I’m doing well”, “Things are good”, dan “Pretty good” bisa menjadi pilihan. Jika kita merasa sedang-sedang saja atau mengalami hal yang biasa saja, cukup sampaikan “Nothing much”. Lalu bagaimana kalau kita sedang merasa tidak baik-baik saja atau bahkan terpuruk? Coba saja katakan“It’s been a rough week”, “I’m hanging in there” atau “I’m surviving”.
Selain kata-kata tersebut, bisa juga menggunakan idiom seperti “Living the dream” atau “As happy as a clam” Tanggapan seperti ini bisa dipilih dan disesuaikan dengan situasi atau lawan bicara kita.
“Sedang tidak enak badan, nih.”
Tentunya, ada beberapa kesempatan di mana kita perlu menyampaikan hal ini, misalnya saat ada yang menanyakan kabar
“How are you?”. Jika diterjemahkan secara harfiah per kata, maka “My body is not delicious” adalah jawabannya Jawaban tersebut mungkin terdengar lucu dan biasanya memang digunakan dalam konteks bercanda. Ada dua cara yang bisa kita pakai untuk menyatakan hal tersebut Kita bisa menggunakan kata umum seperti “I’m not feeling well”, “I am feeling sick”, “I’m not feeling 100%”, atau bisa juga menggunakan idiom berupa “I’m under the weather”.
Saat sedang sakit pun, istilah atau kata-kata yang digunakan akan berbeda tergantung pada jenis sakit yang diderita Misalnya, jika merasa masuk angin, flu, atau demam, maka ungkapan yang tepat yaitu “I caught a cold”, “I got a flu”, dan “I have a fever” Sedangkan “I have a runny nose” digunakan saat hidung meler atau berair.
“Sama-sama. Tidak masalah.”
Dalam kehidupan sehari-sehari, selalu ada hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain. Pada umumnya, lawan bicara kita akan menyampaikan “Thank you” atau “Thanks” yang biasanya kita tanggapi dengan “You’re welcome”. Supaya tidak ituitu saja, kita juga bisa menggunakan variasi lain dari ekspresi tersebut yang tentunya memiliki makna yang serupa, seperti “No problem” , “No worries” , “My pleasure” , “Don’t mention it”, “Sure thing”, “I’m happy to help” atau “Anytime”.
Hal yang perlu kita ingat, kita harus menyesuaikan pada situasi dan lawan bicara kita Hal ini bisa dilakukan dengan menentukan apakah kita sedang berbicara pada situasi formal atau informal dan apakah kita berbicara dengan orang yang cukup dekat dengan kita atau tidak.
“Terserah.”
Ada dua variasi makna dari kata terserah. Yang pertama kata terserah dalam “Terserah kamu aja, lah.” yang berarti lepas tangan atau tidak mau ikut campur Nah, untuk menyampaikan makna ini, bisa menggunakan “Whatever” Ekspresi ini tentunya digunakan dalam situasi yang lebih informal dengan lawan bicara orang yang seusia atau teman dekat. Yang kedua kata terserah yang berarti menyerahkan keputusan pada lawan bicara seperti dalam kalimat “Ya, aku sih terserah kamu saja ” Untuk makna ini, kita bisa menggunakan “It’s up to you”.
Ekspresi lain yang bermakna terserah adalah “The decision is yours” dan “Do as you wish”.
“Semangat, ya!”
Terkadang, ada beberapa kesempatan dimana kita perlu memberikan semangat untuk orang lain, baik saat chat lewat WhatsApp maupun secara langsung Lalu, istilah bahasa Inggris apa yang bisa kita gunakan? Selain “Good luck” dan “Keep fighting”, kita juga bisa menggunakan ekspresi lain seperti “Don’t give up”, “Never say never”, “Believe in yourself”, “Just do it”, “You’ll make it”, “Keep it up”, “Give your best shot”, “Go for it” maupun idiom seperti “Break a leg”. Dengan menggunakan ekspresi yang berbeda, efek yang dihasilkan pun akan terasa berbeda Seperti kata-kata “Believe in yourself”, tentunya akan memberikan efek percaya diri bagi lawan bicara. Misalnya saat ingin menyemangati teman yang ingin melakukan presentasi.
Sementara “You’ll make it” memberikan efek meyakinkan lawan bicara bahwa hal yang dilakukan akan sukses atau lancar, misalnya saat teman akan menghadapi ujian. “Selamat malam. Selamat tidur.”
Kata selamat malam atau selamat tidur biasanya disampaikan agar lawan bicara tidur nyenyak atau mimpi indah. Ada beberapa kata-kata yang bisa kita gunakan saat hendak mengucapkan selamat tidur kepada orang lain Yang paling umum tentunya adalah “Good night” Agar semakin komunikatif, bisa juga menggunakan variasi lain seperti “Sweet dreams”, “Sleep tight”, “Nighty night”, “Sleep well”, dan “Rest well” yang bisa ditujukan untuk orang terdekat. Demikian beberapa ekspresi bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita gunakan. Semoga bisa memperkaya kosakata, menggunakan ekspresi yang tepat untuk situasi tertentu, dan membuat percakapan menjadi lebih komunikatif. (Agatha Pepy Yerinta - Dosen Luar Biasa PPB)
TOEFL, TOEIC, IELTS: Harus pilih yang mana?
Saat melihat singkatan TOEFL, IELTS, ataupun TOEIC, kita tahu bahwa singkatan-singkatan tersebut merujuk pada tes Bahasa Inggris. Namun seringkali kita tidak tahu perbedaan antara tes-tes tersebut dan bingung harus mengikuti tes yang mana.
TOEFL, IELTS, maupun TOEIC merupakan beberapa di antara tes standar (standardized tests) untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris para peserta tes. Berbeda dengan tes yang dibuat oleh guru atau dosen saat ujian akhir, tes standar tersebut diakui dan diterima di institusi atau lembaga lain, dalam maupun luar negeri Karena itu, tes-tes tersebut biasanya dicantumkan sebagai salah satu syarat dalam mendaftar sekolah atau universitas, beasiswa, dan juga pekerjaan.
Berikut perbedaan dan persamaan dari tes-tes tersebut.
Kepanjangan nama
TOEFL merupakan singkatan dari Test of English as a Foreign Language dan TOEIC merupakan singkatan dari Test of English for International Communication Sedangkan kepanjangan dari IELTS adalah International English Language Testing System Semua tes tersebut ditujukan untuk bukan penutur asli dari bahasa Inggris (non-native English speaker).
Sering kali kita juga melihat beberapa singkatan-singkatan lain saat akan memilih TOEFL, seperti ITP, PBT, maupun iBT. ITP merupakan kepanjangan dari Institutional Testing Program, sedangkan PBT adalah Paper-Based Test, dan iBT adalah internetBased Test.
Penyelenggara
Tes-tes standar tersebut banyak diselenggarakan di Indonesia di institusiinstitusi yang mempunyai kerjasama dengan pemilik atau penyelenggara utama. Pemilik dari TOEFL dan TOEIC adalah Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi yang berbasis di Amerika Serikat Sedangkan IELTS dimiliki bersama oleh British Council,
IDP IELTS, dan Cambridge University Press & Assessment.
Bagian tes Tes-tes tersebut mempunyai bagian yang berbeda. Dengan begitu berbedalah pula keterampilan yang diujikan TOEFL ITP mengukur kemampuan mendengarkan (Listening Comprehension), struktur dan ekspresi tertulis (Structure and Written Expression), dan kemampuan membaca ( R e a d i n g C o m p r e h e n s i o n ) T O E F L PBT dibagi menjadi dua bagian tes Tes pertama mencakup seperti halnya TOEFL ITP: Listening Comprehension, Structure and Written Expression dan Reading Comprehension Kemudian bagian kedua merupakan tes menulis, yang juga dikenal dengan TWE (Test of Written English). Untuk TOEFL iBT dan IELTS, keduanya menguji keempat keterampilan, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Lalu ada dua jenis TOEIC. Yang pertama adalah TOEIC Listening and Reading dan yang kedua adalah TOEIC Speaking and Writing.
Skor Standar tingkatan skor setiap tes berbeda. Standar skor TOEFL ITP dan TOEFL PBT adalah 400 hingga 677 TOEFL iBT mempunyai jangkauan skor dari 0 sampai 120. Nilai TOEIC 200 sampai 990. Sedangkan skor IELTS adalah 2 sampai 9.
Harga Hal lain yang juga menjadi pertimbangan dalam mengambil tes adalah harga untuk mengikuti tes tersebut Pada awal tahun 2023 ini, harga TOEFL ITP di Indonesia berada di kisaran harga Rp. 550.000. Tes ini merupakan jenis tes yang cukup terjangkau, namun tes ini hanya diakui di dalam negeri dan beberapa negara Asia. Untuk mengambil TOEIC Listening and Reading dibutuhkan biaya sekitar Rp. 680.000 sedangkan TOEIC Speaking and Writing Rp 1.450.000. Harga TOEFL PBT sekitar Rp. 1.700.000. IELTS dan TOEFL iBT merupakan tes yang cukup mahal, namun jauh lebih banyak lembaga yang menerima, bahkan mengharuskan pendaftar untuk mengambil tes ini. Harga dari kedua tes ini adalah sekitar Rp 3 000 000 dan Rp 3 500 000 Harga tersebut berubah sesuai dengan kebijakan penyelenggara tes dan juga konversi mata uang. Setelah mengetahui perbedaan beberapa jenis tes kemampuan Bahasa Inggris yang tersedia, maka kita perlu juga memahami tips untuk memilih dan mengambil tes standar.
1 Pastikan jenis tes yang dipilih merupakan syarat dari program yang ingin kamu daftar. Tidak semua program dan lembaga menerima semua jenis tes standar Secara umum, TOEFL iBT dan IELTS merupakan jenis tes yang paling banyak diakui. Namun, tidak sedikit pula yang menerima TOEFL ITP dan TOEIC. Jadi, pastikan tes mana yang bisa kamu ambil.
2. Lihat deadline dan pilih jadwal yang tidak terlalu dekat dengan batas pengumpulan. Beberapa tes standar memerlukan waktu lebih untuk peserta mendapatkan hasil resminya Untuk itu bertanyalah dahulu kepada penyelenggara kapan hasil akan keluar. Sebaiknya juga, alokasikan waktu lebih untuk tes ulang jika saja hasil tes belum mencapai target.
3. Pastikan tes yang dipilih adalah tes resmi (real test). Banyak lembaga bahasa yang menyediakan tes uji coba atau tes prediksi. Test prediksi tersebut lebih murah dibandingkan dengan tes resmi dan sangat membantu peserta untuk berlatih sebelum menghadapi tes resmi Namun, hasil dari tes prediksi tersebut biasanya tidak bisa menggantikan hasil dari tes resmi.
4. Persiapkan diri dengan baik sebelum mengambil tes. Persiapan merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh siapapun yang akan mengambil tes standar, bahkan bagi orang yang sudah menguasai bahasa Inggris
Persiapan akan membantu peserta untuk lebih familiar dengan bentuk-bentuk tesnya. Hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri adalah:
Ÿ Membaca deskripsi tes yang akan diambil. Hal ini akan membantu peserta untuk mengerti gambaran menyeluruh tentang tes yang akan dijalani.
Ÿ Uji coba tes secara utuh. Hal ini akan membantu peserta mengerti tantangan nyata saat menghadapi tes Peserta akan menyadari pentingnya menjaga konsentrasi dan energi dalam mengerjakan tes.
Ÿ Lihat hasil di setiap bagian dan pelajari bagian yang perlu dan mampu ditingkatkan. Peserta bisa memilih untuk meningkatkan bagian dengan hasil terendah atau fokus untuk memaksimalkan keunggulannya.
Ÿ Ikuti kelas persiapan jika dirasa dibutuhkan Lembaga bahasa Inggris biasanya menyediakan program persiapan menghadapi tes standar Para instruktur akan membantu dalam pemahaman konsep dan juga pengetahuan akan strategi dalam mengambil tes standar tersebut.
Dengan lebih mengerti perbedaan, persamaan, dan tips dalam memilih dan mengambil tes, semoga para peserta tes mampu menentukan dengan tepat tes yang akan diambil dan mendapatkan hasil yang maksimal. (Elisabeth Rosalia)
