ZAITUN PASKAH 2021 #34

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

A

B

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Rayakan Paskah bersama Keluarga di rumah Meskipun perayaan Paskah tahun ini masih dalam kondisi pandemi, namun momen Paskah tetap bisa dirayakan dengan membuat kegiatan seru bersama keluarga seperti mencari telur, menghias telur Paskah bersama anak, serta berkumpul dan makan bersama keluarga dekat.

Penuhi kebutuhan keluarga di momen Paskah. Nikmati berbagai penawaran spesial yang bisa kamu dapatkan dengan mudah dan cepat hanya di Maucash.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

@Maucash | www.maucash.id

1

2

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

3

Tidak terasa sudah setahun lebih virus Covid-19 melanda Indonesia…

Dan tidak ada yang menyangka bahwa saat ini sudah menembus angka 1,5 juta kasus positif…

Kebiasaan hidup berubah, kegiatan menggereja pun turut berubah…

Jumlah umat yang bisa mengikuti misa di gereja dibatasi…

Kerinduan akan komuni fisik digantikan dengan doa komuni batin…

Dalam masa sulit ini, kita bertanya-tanya apakah Tuhan masih mencintai kita?

Mengapa Tuhan membiarkan pandemi ini terjadi kepada kita?

S a m b u ta n Panitia Paskah 2021

Paskah tahun ini kita pun masih dalam suasana pandemi, namun segalanya tetap perlu disyukuri…

Kegiatan Prapaskah & Paskah dapat berjalan lancar dengan memperhatikan prosedur protokol kesehatan…

Kita tidak bisa menebak sampai kapan pandemi ini akan berakhir…

Namun satu yang pasti, waktu Tuhan adalah yang terbaik…

Mari kita bersama-sama melewati masa sulit ini dengan iman yang teguh dalam Tuhan Yesus Kristus…

Mengikuti teladan Santo Yusuf yang tulus hati & sederhana…

Mengobarkan semangat cinta kasih untuk semakin mengasihi & terlibat dalam masyarakat sekitar agar dapat menjadi berkat bagi sesama…

Bukan hanya terbatas pada masa Paskah saja, namun untuk seterusnya kita memaknai tahun refleksi…

Selamat Paskah & salam sehat untuk kita semua!

Tuhan memberkati…

Ricky Kurniawan Ketua Umum Panitia Paskah 2021

4

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

R e da k s i Zaitun Pelindung: Rm. Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr Rm. Albertus Monang Rianto Sidabutar, Pr Penanggung Jawab: Dewan Paroki Pemimpin Redaksi: Ivan Ariyanto Editor: Trisnawati Sutandyo Redaksi: Risal Wiratanya, Johanes Prabowo Fotografer: Greselva Prajitno, Raphael Rusli, Felicia, Reydy Japaris, Ivan Senjaya, Renaldi, Tirta Tjahja, Adi Suherman, Eric Budiharto, Prishella Pualamsjah, Kiecuandy, Denny Leewardus, Wirya Gustinus, Reinaldy Lizar, Felix Santosa, Dian Lestari, Irvan, Anthony Leonard, Vanessa Victoria, Galuh Elnanda Cahyadi, Angelica Sisentia Aulin, Clarissa.

Desainer: Vanessa Victoria Alamat Redaksi: Cover: Wisma Yohanes Paulus 2 Gereja Santo Petrus Aria Matias Rasul

Kosambi Baru Blok A Ext. 1/120, Jakarta 11750

Email: komsos@parokikosambibaru.or.id

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

5

6

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

7

SURAT PASTOR PAROKI KOSAMBI BARU, ST MATIAS RASUL SURAT GEMBALA ZAITUN PASKAH 2021

“Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, dan Semakin Menjadi Berkat” Para Saudara/Saudariku yang terkasih, Umat Paroki St Matias Rasul, Kosambi Baru…

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Tritunggal yang Mahakudus, karena Tuhan Yesus Kristus telah bangkit, Alleluia. Dan atas berkat serta penyertaan-Nya maka Hari Raya Paskah 2021 di Paroki Kosambi Baru, Gereja Santo Matias Rasul, akhirnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga kebangkitan-Nya yang telah kita rayakan bersama, menganugerahkan kekuatan baru bagi kita untuk senantiasa mengalami kebangkitan juga di masa pandemi Covid-19 ini. Amin.

Saudara-saudari umat beriman yang terkasih, perayaan Paskah 2021 ini adalah kali yang kedua kita merayakan Paskah di masa pandemi Covid-19. Namun yang berbeda adalah bahwa di tahun ini kita sudah dapat menghadirkan umat beriman untuk ikut merayakan Paskah secara offline. Dan sungguh hal ini sangat menggembirakan, karena ternyata di saat pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, masih banyak umat beriman yang ikut serta (menghadiri ibadat tatap muka – secara offline) dalam perayaan iman yang terbesar dalam Gereja Katolik ini. Kehadiran umat beriman secara fisik, perjumpaan dalam persekutuan ibadat ilahi, sungguh meneguhkan iman baik bagi saya selaku Imam maupun untuk umat beriman yang lainnya.

Memang kita semua harus bersyukur, ini adalah berkat kerja keras Panitia Paskah 2021 dari Wilayah 4 bersama Dewan Paroki, Tim Gugus Kendali Paroki, dan juga Tim Live Streaming Paroki Kosambi Baru. Bagaimana mereka akhirnya dapat menerapkan sebuah Perayaan Paskah 2021 (mulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, sampai Hari Raya Paskah) tanpa mengabaikan protokol yang disampaikan oleh Keuskupan Agung Jakarta dan juga dari Gugus Kendali Covid-19 Pemerintah Daerah. Mereka sungguhsungguh telah memberikan “hati”-nya, tenaganya, waktunya, maupun materinya di dalam mewujudkan tugas dan pelayanannya, sehingga sebuah perayaan dapat berlangsung dengan baik. Perayaan Paskah 2021 dilaksanakan dengan mengkombinasikan perayaan online dan offline. Agar semakin banyak umat juga dapat ikut serta dalam Perayaan Paskah ini. Semoga berkat usaha yang luar biasa ini, iman umat tetap terjaga dan terpelihara.

Saya juga mengucap syukur kepada Tuhan atas para donatur serta para budiman yang tetap memberikan dukungan agar Perayaan Paskah 2021 dapat berjalan. Mereka semua secara langsung telah berkontribusi dalam memberikan berkat rohani kepada semua umat beriman di Paroki Kosambi Baru. Walaupun pandemi covid-19 masih mencekam, di mana banyak orang disibukkan dengan memikirkan diri sendiri, sibuk mencari keamanan, dan keselamatan diri, namun Tuhan selalu memberikan pertolongan pada waktunya. Mereka 8

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

adalah orang-orang yang dikirimkan Tuhan untuk menjadi “penolong” bagi kita. Mereka mungkin bukan orang-orang yang berlebihan dalam hal materi, tapi yang jelas mereka adalah orang yang kaya akan kasih dan iman di hadapan Tuhan. Sehingga mereka mau berbagi – dengan cara tersendiri yang mereka mampu lakukan - untuk sebuah perayaan iman di dalam paroki kita. Semoga Tuhan Yesus selalu memperhatikan dan memandang wajah mereka dengan penuh kasih.

Inilah penjabaran tema Paskah 2021 yang kita rayakan : bagaimana kita diajak untuk “semakin mengasihi”, “semakin terlibat”, dan “semakin menjadi berkat”. Mari kita belajar untuk mengasihi dengan tulus ikhlas, tidak memandang apa balasan yang akan kita terima dengan mengasihi. Mari kita belajar untuk terlibat, dengan melihat kemampuankemampuan atau karunia-karunia yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Jangan sampai kemampuan dan karunia itu menjadi mati, tidak bertumbuh, atau bahkan menjadi tidak bernilai di mata Tuhan. Tuhan memberi itu semua kepada kita, pasti karena Tuhan ingin kita menjalankannya dengan penuh semangat dan penuh kepercayaan kepada-Nya. Dengan semakin terlibat, kita pun tidak melupakan bahwa Yesus pun pernah mengatakan bahwa Ia akan membangun Gereja-Nya dengan batu-batu yang hidup. Kita adalah anggota dari sebuah Gereja yang Tuhan Yesus dirikan itu, khususnya di Paroki Kosambi Baru. Peran sekecil apapun, pastilah akan sangat berarti untuk membangun sebuah bangunan besar yang namanya “Gereja” Paroki Kosambi Baru.

Dan dengan semakin mau melibatkan diri, semoga kita semakin sadar bahwa itulah panggilan kita yang sejati. Yesus menjadi berkat bagi kita manusia, maka kita pun belajar untuk menjadi berkat bagi sesama dan dunia. Pandemi covid-19 sudah melukai dunia dengan begitu dahsyat. Semua aspek kehidupan menjadi rusak, termasuk dalam segi iman/ kepercayaan kepada Gereja dan Tuhan. Banyak orang yang telah jatuh dan terpengaruh.

Maukah kita menjadi berkat yang menyelamatkan, seperti Yesus Tuhan yang telah mengorbankan dirinya di atas kayu salib. Doa dan pengharapan saya : semoga anda semua tetap memelihara kesetiaan, ketaatan, dan kerendahan hati. Karena dengan itulah Yesus mendapatkan tempat di dalam Bapa-Nya, dan Ia mengalami kebangkitan (Paskah) dari kematian.

Selamat Paskah 2021, Tuhan telah bangkit. Alleluia.

Jakarta, 12 April 2021 Salam kasih dan doa,

RD Michael Wisnu Agung Pribadi Pastor Kepala Paroki Kosambi Baru, St Matias Rasul

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

9

T a h u n R e f l e k s i 2021

P

eziarahan hidup Keuskupan Agung Jakarta selama 214 tahun telah melewati banyak masa-masa yang luar biasa. Pada usia ke-213 KAJ mengalami sebuah masa yang istimewa dan tidak terduga sama sekali yaitu pengalaman menjalani masa pandemi virus Corona (Covid-19) yang cukup berat.

Pengalaman ini memunculkan banyak kesadaran baru. Semakin dirasakan adanya kesatuan sebagai keluarga Kerajaan Allah dengan Bapa yang satu dan sama. Hukum cinta kasih diterapkan dalam hal yang sangat kontekstual yaitu keselamatan diri adalah keselamatan sesama, orang-orang yang kita cintai, melalui kesetiaan menerapkan protokol kesehatan mulai dari keluarga inti.

Hal ini menjadi kesaksian iman di masyarakat, dan bergerak bersama untuk memutus rantai penularan dan melewati masa pandemi Covid-19 bersama-sama. Kerja sama dalam tatanan kebiasaan-kebiasaan baru membutuhkan kelenturan, kegesitan, kesigapan dalam menghadapi situasi pelik ini, dan sudah menggerus hidup beriman umat di KAJ. Tahun 2021 menjadi tahun untuk mengatur kembali beragam hal yang tercerai-berai karena pandemi Covid-19. Tahun 2021 menjadi kesempatan untuk merefleksikan dan menata kembali beragam aspek hidup gerejani yang terdampak pandemi Covid-19, sekaligus menjadi tahun untuk bangkit kembali dengan adaptasi kehidupan baru.

10

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Nama Tahun Refleksi

T

ahun 2020 adalah tahun yang luar biasa bagi dunia. Dalam tahun ini terjadi pandemi virus yang dikenal dengan nama Corona Virus-19 atau Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Dampaknya sangat dirasakan oleh Keuskupan Agung Jakarta, yang perlu melakukan penyesuaian terhadap banyak bentuk pelayanan karya demi keselamatan umat dan masyarakat dalam masa pandemi Covid-19.

Kesakitan dan penderitaan yang dialami seluruh manusia di dunia dan warga negara Indonesia adalah juga kesakitan dan penderitaan umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta. Dalam masa ini, Bapa Uskup KAJ mengajak seluruh umat untuk terus berdoa bagi keselamatan semua umat dan mengajak seluruh umat untuk mencari “Apa yang dikehendaki Allah dalam masa pandemi Covid-19 ini” dan juga “Mencari kebaruan apa yang diharapkan Allah muncul setelah masa pandemi Covid-19 berlalu”.

Dengan ajakan dari Bapa Uskup KAJ dan dalam situasi yang kurang menentu, kiranya sudah saatnya untuk berhenti sejenak, merenungkan semua hal dalam terang Ilahi, melakukan pertobatan, melaksanakan Novena Roh Kudus dan Novena Tubuh dan Darah Kristus, serta membangun niat untuk kebaruan-kebaruan positif dimasa mendatang.

Oleh karena itu tahun 2021 dicanangkan sebagai:

Tahun Refleksi “Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat” Keuskupan Agung Jakarta

Logo

T

ahun Refleksi Keuskupan Agung Jakarta adalah tahun untuk menengok kembali perjalanan hidup kita selama ini. Itulah sebabnya logo yang diusung adalah logo Keuskupan Agung Jakarta.

Sebuah lingkaran dikemas dalam bentuk anak panah membingkai logo itu.

Bingkai anak panah bertuliskan “Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat” melingkari Logo KAJ mengarah ke kata ‘Hati’ yang merupakan bagian dari moto kita “Gembala Baik dan Murah Hati”. Ini menyiratkan bahwa kita akan melihat ke dalam, berefleksi dan konsolidasi diri mencermati kembali apakah yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan moto KAJ. Melakukan perbaikan diri, mengadakan perubahan yang diperlukan, dan membangun niat untuk lebih baik dan lebih kokoh menjalankan semua aspek dalam kehidupan Gereja dan masyarakat.

Lingkaran anak panah yang berawal dari tulisan “2021 - TAHUN REFLEKSI” mau menggambarkan alur proses yang terusmenerus untuk mencapai tujuan bersama.

Ini sekaligus juga menggambarkan adanya gerakan pembaruan, gerakan yang sangat diperlukan sesudah masa pandemi.

Ungkapan “Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Menjadi Berkat” merupakan ajakan kepada kita semua untuk semakin mengasihi Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang memiliki sejarah panjang dengan nilai-nilai yang terus diperjuangkan. Mewujudkan cinta itu dengan ikut semakin aktif terlibat di dalam perjalanan menghidupinya sehingga Gereja kita sungguh semakin menjadi berkat bagi umat Allah sendiri, bangsa, dan negara.

Warna biru Lingkaran anak panah bersifat menyejukkan dan penuh daya. Dalam tradisi gerejawi, warna tersebut dimanfaatkan untuk menandakan kebijaksanaan Ilahi, yang terus-menerus dihembuskan oleh Roh Kudus (bdk. Yoh 3:8). Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus Kristus, itulah yang menghidupkan serta menguatkan semua orang yang percaya dan berserah kepadaNya. Roh kebijaksanaan Ilahi itu juga yang menyemangati dari dalam para gembala baik yang tekun, tidak mudah menyerah, penuh harapan menghimpun, menyatukan, dan menggerakkan agar menjadi semakin murah hati.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

11

Inspirasi Bapak Kardinal

Agung Jakarta untuk mengikuti Yesus kita ungkapkan dalam semboyan : semakin enurut rencana, tahun 2021 mengasihi, semakin terlibat, semakin adalah awal dari Arah Dasar menjadi berkat.

Keuskupan Agung Jakarta 2021 Semoga dengan refleksi bersama yang – 2025. Tetapi tanda-tanda zaman— antara lain merebaknya wabah virus dilandaskan pada pengalaman dikasihi oleh Corona yang berdampak luas bagi segala Allah dan niat bersama untuk semakin setia bidang kehidupan, kehidupan bersama mengikuti Yesus mewartakan Kerajaan yang akhir-akhir ini sangat diwarnai oleh Allah, dan tentu saja dengan bantuan ujaran kebencian dan kebohongan publik— rahmat Allah, kita umat Keuskupan Agung mengarahkan kita umat Katolik Keuskupan Jakarta dapat semakin menampilkan diri Agung Jakarta untuk melakukan refleksi kita sebagai persekutuan paguyubansecara lebih mendalam agar mampu lebih paguyuban dan gerakan. jernih menegaskan arah dan selanjutnya Salam sehat berlimpah berkat untuk mengayunkan langkah. Maka tahun 2021 Anda, keluarga dan komunitas Anda. menjadi Tahun Refleksi bagi umat Gereja Kardinal Ignatius Suharyo Keuskupan Agung Jakarta.

Dasar dan sekaligus sumber refleksi kita Uskup Keuskupan Agung Jakarta

M

adalah keyakinan bahwa Allah mengasihi kita. Itulah yang dengan jelas antara lain dimadahkan oleh para malaikat setelah mengabarkan kelahiran Yesus kepada para gembala: ”… dan damai sejahtera di bumi di antara (semua) manusia yang dikasihi oleh Allah” (Luk 2:14; bdk 3:6; terjemahan bebas).

Suara dari langit yang terdengar ketika Yesus dibaptis menegaskan kenyataan itu: ”Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepadaMulah Aku berkenan” (Luk 3:22). Kata-kata yang sama disampaikan kepada kita masingmasing oleh Allah yang bersemayam di dalam lubuk hati kita yang paling dalam.

Inspirasi dari Dokumen Gereja 1. Ensiklik Laudato Si’ dan Fratelli Tutti

E

nsiklik Laudato Si’ dan Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus mengandung tema umum yang sama, yaitu persaudaraan semesta. Tema tersebut direfleksikan Paus Fransiskus berdasarkan spiritualitas persaudaraan yang dihayati oleh Santo Fransiskus dari Assisi. Tekanan Laudato Si’ ialah nilai persaudaraan antara manusia dengan ciptaan lain.

Paus menyerukan pentingnya peran dan tanggung jawab manusia merawat elemenelemen bumi sebagai saudari dan saudara, karena martabat mereka sebagai ciptaan Tuhan yang sungguh baik. Memperlakukan ciptaan sebagai saudara dan saudari, berarti tidak hanya menggunakannya, tetap juga memeliharanya, ibarat menata rumah bersama sebagai sebuah keluarga.

Pengalaman akan kasih Allah sebagai Bapa yang dirasakan oleh Yesus ini menggerakkan seluruh hidup-Nya dan mengarahkan-Nya untuk menyelesaikan perutusan yang diberikan oleh Bapa kepada-Nya. Menurut Injil Yohanes, pada awal karya-Nya menyatakan bahwa “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Ketika wafat Ia Tekanan Fratelli Tutti ialah persaudaraan berseru :”Sudah selesai” (Yoh 19:30). antara sesama manusia makhluk insani. Paus Kita pun berharap, pengalaman mendasar menyerukan pentingnya nilai persaudaraan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang universal bagi semua umat manusia, terkasih, mendorong kita semua untuk terutama karena semua manusia itu setara semakin setia mengikuti Yesus Kristus yang di hadapan Tuhan, yaitu sebagai anak-anak mewartakan Kerajaan Allah. Kesediaan kita di hadapan Tuhan satu- satunya Pencipta bersama sebagai umat Tuhan di Keuskupan kehidupan. Setara sebagai anak-anak Tuhan 12

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

berarti mampu memaknai perbedaanperbedaan seperti agama, suku dan budaya, sebagai kekayaan yang mempersatukan dan membawa keharmonisan, bukan pemisahan dan perpecahan. Kebajikan yang mendasari persaudaraan ialah kasih. Kasih merupakan wujud pemberian diri Tuhan bagi manusia yang bertujuan agar mereka dapat saling mengasihi, serta berkorban untuk kehidupan mereka yang miskin, sakit, dan terabaikan dalam komunitas masyarakat.

Kedua Ensiklik tersebut diinsipirasikan oleh ajakan Fransiskus Assisi bagi semua orang beriman untuk meniru teladan Kristus sang Gembala Baik. Kristus mengasihi segenap ciptaan secara total, sampai wafat di salib, demi keselamatan segenap ciptaan.

Sebab itu, meneladan Dia berarti belajar mengasihi terus-menerus, bahkan rela mengampuni dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Dengan cara itu kita menghadirkan Kristus sebagai sumber harapan dan sukacita bagi manusia. Dalam Kristus, kita dipanggil untuk memaknai segala perbedaan sebagai rahmat dan kesempatan untuk berjumpa dan berdialog demi membangun persekutuan, baik dalam Gereja maupun dalam Dunia.

2. Dokumen Human Fraternity (Dokumen Abi Dhabi)

D

okumen Persaudaraan Insani (Human Fraternity) menegaskan kaitan erat antara agama dan etos kemanusiaan.

Agama mengajarkan keutamaan-keutamaan seperti kasih, damai, dan persaudaraan.

Berdasarkan keyakinan itu, semua umat beragama diundang untuk saling berdialog dan berjumpa. Tujuan dialog ialah memaknai kembali kesetaraan semua manusia di hadapan Tuhan. Dialog sejati bukan sekedar diplomasi atau sopan- santun, melainkan upaya saling belajar dan menerima perbedaan dengan jujur, demi membangun persaudaraan. Esensi ajaran semua agama ialah kasih dan damai. Konflik dan kekerasan tak dibenarkan agama.

Seruan Paus akan dialog yang jujur mengandung penegasan bahwa kasih manusia kepada Allah hendaknya terpancar dalam kasihnya kepada sesama. Kasih manusia kepada Tuhan bukan sebuah kesalehan privat.

Injil mengajarkan bahwa mengasihi Tuhan terwujud dalam kasih kepada sesama: “Barangsiapa tidak mengasihi sesama yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya” (1Yoh 4: 20). Semakin saya mengasihi Tuhan, semakin saya mampu mengasihi sesama. Semakin mendalam imanku akan Allah, hendaknya semakin dalam pula kasihku akan sesama, terutama mereka yang sakit, miskin, dan lanjut usia.

Dengan kata lain, dokumen ini mengajak kita mengoreksi cara penghayatan agama yang mungkin masih dangkal. Paus Fransiskus dan Imam Besar Ahmad Al Tayeb menyerukan bahwa percaya pada Tuhan dan menyembah- Nya bukan jaminan bahwa orang hidup sesuai keinginan Tuhan. Orang beriman belum tentu setia pada semua tuntutan iman itu, meskipun ia bisa merasa dekat dengan Tuhan dan merasa lebih layak dari orang lain. Sebaliknya ada orang yang menghayati iman dengan memupuk hati yang terbuka bagi saudari dan saudara lain, dan itu menjamin keterbukaan otentik kepada Tuhan. Sering kali mereka yang tak E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

13

beriman mampu menjalankan kehendak Tuhan dengan lebih baik dari pada orang beriman.

Semoga iman kepercayaan umat manusia akan Allah terwujud dalam upaya merajut kasih dan persaudaraan.

Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Dr. Ahmed al-Tayeb menandatangani Deklarasi Abu Dhabi yang berisi dokumen tentang persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup bersama.

Wajah Gereja KAJ yang Ingin Diwujudkan

D

engan semangat Gembala Baik dan Murah Hati, umat Gereja KAJ semakin mengasihi Gereja, semakin terlibat dalam hidup menggereja dan bermasyarakat, semakin menjadi berkat bagi sesama dan seluruh ciptaan.

Gerakan Refleksi i.

Semakin mengasihi Gereja.

Melaksanakan Refleksi terhadap beragam hal yang terkait 5 pilar Gereja dan tata pelayanan karya: Persiapan melalui retret umat dan pendalaman.

ii.

Semakin terlibat.

Memperkokoh Iman dan Harapan dalam Persekutuan: Terlibat dalam Ekaristi, OMK terlibat dalam aktivitas menggereja, promotor kesehatan, Lingkungan Hidup.

iii.

Semakin menjadi berkat.

Meluaskan kasih dan solidaritas: Belarasa dan Celengan YTW

Kegiatan / Langkah Dinamika Umat

A

rah dasar Keuskupan Agung Jakarta (2016 – 2020) “Amalkan Pancasila” telah usai. Banyak aktifitas yang telah kita dijalankan bersama sebagai tanda gereja yang bergerak. Apakah tujuan arah dasar “Amalkan Pancasila” tercapai?, tentunya masih harus duduk bersama merumuskan dan merefleksikan apa yang telah terjadi.

Sampai tujuan atau belok arah?

Tahun 2020 adalah Tahun Keadilan sosial, 14

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

sebagai tahun penutup Ardas lima tahun “Amalkan Pancasila”. Tahun Keadilan baru berjalan (dua bulan lebih setelah Misa pembukaan), kemudian mendadak sontak terjadi wabah covid 19. Tidak pernah terpikirkan. Seperti lagu Didik Kempot “Ambyar”, perencanaan aktifitas dan gerakan pun ambyar-yar. Rencana untuk seminar, gerakan bersama, mengumpulkan umat dan lainnya ambyar semua. Semua

aktifitas ambyar karena harus jaga jarak, pakai masker, cuci tangan terus, tidak boleh ada aktifitas berkumpul dan lainnya. Kita ada dalam masa tanggap bencana.

Pancasila”, inilah saatnya mengaktualisasi buah-buah “retret” itu. Muncul banyaknya gerakan belarasa untuk menanggapi situasi pandemi.

Tetapi, muncul “Arus deras” belarasa dan kemanusiaan dengan luar biasa (best practices). Ini adalah rahmat yang sungguh dimohon oleh kita semua di Keuskupan Agung Jakarta. Akhir dari ardas “amalkan Pancasila” kita langsung berhadap dengan situasi yang luar biasa. Empat tahun kita “retret” untuk memperdalam “Amalkan

Selain itu, dalam rangka peringatan 150 tahun deklarasi Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal, Paus Frasiskus mencangkan mulai 8 Desember 2020 – 8 Desember 2021 sebagai Tahun Santo Yusuf.

Siapakah Santo Yusuf itu? Beliau adalah seorang pekerja yang tangguh, dalam ketenangan.

Tahun Refleksi di Paroki Kosambi Penitia Penggerak Tahun Refleksi Paroki Kosambi menyusun kegiatan-kegiatan dalam rangka Tahun Refleksi untuk Paroki Kosambi Baru sebagai berikut :

a. Gerakan Berbagi : melanjutkan Gerakan Berbagi melalui Celengan YTW.

S

ebagai wujud belarasa dan gerakan “tobat” kongkret, kita diajak untuk berbagi bagi sesama. Melanjutkan gerakan belarasa dalam bentuk Gerakan Berbagi “Celengan Yesus Tuna Wisma” untuk karya-karya belarasa yang lebih banyak dan solidaritas kemasyarakatan bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan disabilitas (KLMTD) dan juga bagi mereka yang terdampak Covid-19. Bagi lingkungan yang mengadakan kegiatan belarasa bagi KLMTD atau mereka yang terdampak Covid-19 dapat mengajukan proposal kepada Panitia Penggerak Tahun Refleksi.

Periode pengumpulan: • Tahap 1: 1 Februari – 4 April 2021

=> disetorkan 7 April 2021

• Tahap 2: 15 April – 31 Juli 2021

=> disetorkan 3 Agustus 2021

• Tahap 3: 1 Agustus – 15 November 2021 => disetorkan 18 Nov 2021

b. Retret Umat selama masa Pra Paskah

D

alam masa PraPaskah, kita semua diajak masuk dalam masa retret selama 40 hari.

Tema utama retret ini adalah “Semakin mengasihi, semakin terlibat dan semakin menjadi berkat.”

Tema tersebut dinyatakan dalam dinamika retret yang dibagi dalam 4 minggu selaras dengan tema pertemuan APP, diawali dengan disposisi batin dan tutup dengan renungan selama Pekan Suci.

Persiapan batin: 1. Minggu pertama: Bagaimana aku dengan Allah?

2. Minggu kedua: Bagaimana aku dengan sesama?

3. Minggu ketiga: Bagaimana aku dengan alam ciptaan?

4. Minggu keempat: Bagaimana aku dalam era digital saat ini?

5. Renungan Pekan Suci E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

15

Kegiatan retret umat ini dilakukan seperti saat pendalaman iman Pra Paskah, dengan ada materi tambahan untuk renungan/refleksi harian. Materi retret harian akan dibagikan mingguan secara berkala. Materi ini sebagai bahan retret yang dapat dilakukan secara pribadi atau keluarga.

Metode yang dapat dilakukan: • Pokok permenungan sesuai dengan materi yang dibagikan, akan disampaikan oleh Romo dalam Misa Harian.

• Setiap pribadi/keluarga membaca, merefleksikan, membangun niat dan berdoa sesuai dengan materi yang diberikan.

• Pada saat pertemuan APP di lingkungan, umat dapat mensharingkan juga pengalaman retret pribadinya.

c. Pendalaman setelah Paskah

d. Perwujudan.

Setelah menjalani retret, kita perlu hening sejenak untuk mengendapkan buah-buah rohani yang didapatkan selama retret.

Sebagaimana salah satu bagian dalam gerakan refleksi: semakin terlibat, kita diajak untuk memperkokoh iman dan harapan. Oleh karena itu, sebagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan pendalaman katekese bagi umat yang akan dilaksanakan dalam Misa Lingkungan.

Aksi adalah buah-buah rohani yang diwujudkan. Sebagai pendagingan iman dalam hidup sehari-hari. Aksi sebagai bentuk pertobatan dapat dilakukan sendiri-sendiri dan dapat juga dilakukan bersama-sama sebagai gerakan umat beriman. Melakukan hal yang sederhana, berkesinambungan dan tepat sasaran bagi KLMTD dan bagi mereka yang terdampak Covid-19.

Di awal tahun Refleksi ini, salah satu kegiatan dengan dana celengan YTW, yang sudah dilaksanakan oleh PSE adalah memberikan bantuan vitamin bagi umat pra sejahtera di Paroki. Bagi lingkunganlingkungan, silakan melakukan kegiatan belarasa ini.

Kegiatan Misa Lingkungan akan dilaksanakan Bulan April – September 2021 Tema pokok yang diangkat adalah : • Berpijak pada pengalaman Santo Thomas serta mengenal Santo Yusup.

• Pengalaman akan kasih Yesus yang luar biasa dan bagaimana mentransformasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendalaman ini berpuncak pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

16

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

17

K e g i ata n A ca r a da n L o m ba P a s k a h 2021

T

ahun 2021 ini ternyata kembali kita sebagai umat Katolik masih harus dibatasi dalam merenungkan maupun memeriahkan Perayaan Paskah sebagai akibat pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia. Namun Paskah ini menjadi sangat spesial karena Wilayah 4 ditunjuk menjadi Panitia Paskah 2021, di mana sebagian besar umat di wilayah ini masuk dalam kategori lansia sehingga sangat terbatas bagi umat untuk melakukan aktifitas yang mengharuskan hadir ke gereja ataupun secara daring.

Membuat kegiatan yang dilakukan secara daring / online pun merupakan tantangan tersendiri buat kami sebagai Tim Acara karena biasanya segala aktivitas dilakukan secara offline / tatap muka. Kami pun tidak bisa mencontoh Panitia Paskah 2020 karena bisa dikatakan bahwa tahun 2020 Paskah benar – benar dilaksanakan dengan sangat sederhana dan penuh keterbatasan akibat lockdown yang diputuskan pemerintah per Maret 2020. Jadilah kami mencoba untuk membuat beberapa lomba yang bisa merangkul seluruh umat Matias Rasul untuk kemudian bisa tetap terlibat dalam kegiatan Gereja dan menghayati makna Paskah bersama keluarga.

Beberapa lomba yang kami buat adalah:

1. Bible Fun Quiz

K

arena kurangnya peserta , lomba yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2021 menggunakan aplikasi Quizizz ini berubah menjadi tanggal 28 Maret 2021. Namun optimisme Tim Acara untuk merangkul dan mengajak umat Matias Rasul secara personal membuahkan hasil. Terbukti dengan adanya 17 peserta yang mendaftar untuk Kategori 1 dengan rentang usia 9 -12 th dan 9 peserta yang mendaftar untuk Kategori 2 dengan rentang usia 13 -15 th

Bible Fun Quiz dimulai pukul 11.20 dengan 15 soal pilihan ganda untuk Kategori 1 dan 20 soal pilihan ganda untuk Kategori 2 , dimana masing- masing soal hanya diberikan waktu untuk menjawab selama 20 detik.

Pemenang lomba langsung diketahui saat Quiz berakhir

Tujuan daripada diadakan Bible Fun Quiz ini adalah mengajak anak – anak untuk tetap aktif dalam kegiatan Gereja di tengah wabah pandemi yang penuh keterbatasan ini, serta menanamkan kepada anak – anak Sebelum lomba dimulai , pukul 11.00 sejak usia dini untuk memiliki kerinduan diawali dengan Trial Bible Quiz , dimana mengenal Yesus sebagai Sang Juruselamat peserta bisa mengamati dan merasakan melalui cerita kitab suci.

Bible Fun Quiz secara langsung. Karena Bersyukur sekali karena Bible Fun Quiz Pemenang ditentukan berdasarkan ini mendapatkan tanggapan yang positif kecepatan dan ketepatan menjawab, peserta dituntut untuk teliti dalam membaca setiap dari para peserta lomba, dan ini beberapa tanggapan dari peserta lomba: soal pilihan ganda.

18

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

“Waktu pertama kali diajak ikut Bible “Lomba Bible Fun Quiz sangat Fun Quiz oleh Kak Regina , aku senang menyenangkan.

Saya mendapatkan sekali dan langsung tertarik untuk ikut wawasan tentang Alkitab. Walaupun karena aku sudah familiar dengan aplikasi ada beberapa soal yang menurut saya Quizizz ini semenjak online learning di sulit , tapi saya bisa menyelesaikan sekolah. Aku suka banget sama gamenya quiz tersebut.

Terimakasih Panitia karena menambah pengetahuanku Paskah 2021 yang telah membuat tentang Injil yang belom kuketahui (karena games untuk memeriahkan Paskah.“ setelah selesai menjawab pertanyaan, Nasya - Ling St. Alexander, Wil 15 kita dikasi tau jawaban yang benar).

Disediakan hadiah untuk 5 peserta dengan Saran aku semoga ke depannya akan ada game-game lainnya yang mengasah skor tertinggi untuk masing – masing kemampuan sekaligus menambah ilmu.“ kategori dengan total hadiah Rp 3.000.000,/ kategori dan pemenang Lomba Bible Fun Caityln – Ling St. Alexander , Wil 15 Quiz ini adalah: “Lomba Bible Fun Quiz ini sangat membantu anak – anak yang jarang membaca Alkitab. Kategori 1 Karena anak – anak diajak bermain • Juara 1: Kaylee Valyca dari Ling St. sambil belajar sejarah yang dialami Yesus Thomas - Wil 14 ( Total Score 10030 ) maupun tokoh – tokoh Alkitab lainnya.“ • Juara 2: Caitlyn Aurora dari Ling St. Eugene - Ling St. Leonardus , Wil 8 Alexander - Wil 15 ( Total Score 9850 ) “Ada beberapa soal yang mudah, namun juga ada soal yang sulit karena • Juara 3: Xavier Eugene Lie dari Ling St. Leonardus - Wil 8 ( Total Score 9170 ) memberikan pilihan – pilihan yang cukup menjebak yang akhirnya membuat saya • Harapan 1: Philipus Mikael dari Ling St. salah jawab. Saya dapat pengetahuan lebih Vincentius - Wil 8 ( Total Score 8280 ) tentang Alkitab setelah ikut lomba ini.“ Teresa - Ling St. Alexander , Wil 15 • Harapan 2: Lionel Adelard Yapto dari Ling Sta. Maria Ratu Rosari - Wil 16 “Seru bisa ikut bermain dalam (Total Score 7660 ) Lomba Bible Fun Quiz ini dan bisa jadi anak Allah yang lebih baik.“ Kategori 2 Lionel - Ling Sta. Maria Ratu Rosari , Wil 16 • Juara 1: Felicia Callista Lee dari Ling St. “Senang sekali dengan lomba ini Alexander - Wil 12 (Total Score 13150 ) dan jadi tahu banyak tentang isi Kitab Suci sehingga memotivasi • Juara 2: Nasya Putri Setiawan dari Ling St. Alexander - Wil 15 (Total score untuk lebih sering baca Kitab Suci.“ 10990 ) Mikael - Ling St. Vincentius , Wil 8 “Sangat menyenangkan dan menambah • Juara 3: Mikael Edrick Jonathan dari Ling St. Antonius Padua - Wil 9 (Total pengetahuan mengenai Alkitab.“ Score 10690 ) Felicia - Ling St. Alexander - Wil 12 Jessica Sutadharma “I learn some lesson from the quiz and make • Harapan 1: dari Ling St. Lukas - Wil 6 (Total Score me memorize again what that I already 9730) know , maybe I could use them in the future and it was fun to answer a bible quiz.“ • Harapan 2: Teresa Gracielle Kaylee - Ling St. Thomas, Wil 14 “ Kumala dari Ling St. Alexander - Wil 15 (Total Score 8080 )

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

19

2. Missing Lyrics

Iskandar dari Ling St. Antonius Padua, Wil 9 “Apakah pandemi membuat banyak anak dengan total skor 25. muda menjadi tidak aktif dalam kegiatan 3. Be A Bible Hero gereja?” Itu pertanyaan yang terlintas di esuai dengan namanya, lomba ini kepala kami ketika kami lagi – lagi harus adalah lomba menirukan Tokoh mengubah tanggal pelaksanaan lomba Alkitab, dimana peserta diwajibkan menjadi tanggal 28 Maret 2021 karena untuk menirukan tidak hanya dari sangat sulitnya mencari peserta. perawakannya saja seperti rambut, janggut, arena kami sudah mempersiapkan kumis dan lain-lain, melainkan juga kepada lomba ini sedemikian rupa bahkan pekerjaan / aktivitas pelayanannya semasa trial error beberapa kali, akhirnya mereka berada di dunia dan pastinya harus kami memberanikan diri di siang yang didukung dengan aksesoris pendukung terik Pk 14.00 untuk tetap melanjutkan pekerjaan / pelayanan mereka tersebut Lomba Missing Lyric ini dengan peserta seperti pedang, buku, kitab suci dan lainnya. yang berjumlah 3 orang , dari 5 orang yang Pendaftaran lomba ini dibuka dari tanggal mendaftar. Diawali dengan perkenalan satu 26 Febuari – 21 Maret 2021 dengan jumlah dengan yang lainnya baik panitia maupun 8 peserta yang mendaftar. Menurut Vina, peserta dilanjutkan dengan pembacaan sebagai PIC Lomba Be A Bible Hero ini, aturan main dalam Lomba Missing Lyric – 2 orang dari 8 peserta yang mendaftar Peserta diberikan waktu selama 15 detik ternyata berasal dari Paroki lain sehingga untuk menjawab setelah lagu selesai diputar harus didiskualifikasi. Tapi keadaan ini juga dan mendapat aba – aba dari MC melalui membuat team acara panitia Paskah optimis kolom chat pada aplikasi Zoom. bahwa lomba ini menarik, hanya mungkin Lomba yang diadakan secara online ini umat Matias Rasul ‘masih tidur’ akibat berlangsung sekitar 2 jam yang terdiri dari pandemi yang membuat banyak terhenti 3 Babak di mana semua soalnya adalah dan terbatasnya kegiatan – kegiatan Gereja soal rebutan. Babak 1 adalah Babak Tebak selama setahun belakangan ini.

Judul dengan total soal 5 lagu dengan skor Berbicara tentang peserta lomba , 10 untuk setiap lagu yang bisa dijawab keseriusan para peserta dalam memerankan dilanjutkan dengan Babak 2 yang adalah salah satu adegan yang dilakukan tokoh Babak Sambung Lirik dengan total soal 5 Alkitab tersebut terekam dalam video 15 lagu dengan skor 20 untuk setiap lagu yang detik – dimana menjadi salah satu syarat bisa dijawab dan yang terakhir Babak 3 yang dalam lomba yang harus dipenuhi. Patut adalah Babak Tebak Melodi dengan total diacungi jempol karena pada tanggal 29 soal 5 lagu dengan skor 30 untuk setiap lagu Maret 2021 Pk 19.30 membuat para juri yang bisa dijawab dengan benar. yakni Romo Albertus Monang Sidabutar Meski peserta pada lomba ini sedikit, atau biasa dipanggil Romo Almo ( Pastur namun para peserta cukup aktif dalam Rekan Paroki St. Matias Rasul ) , Regina menjawab setiap pertanyaan, bahkan Aditjakra ( Bid Acara Panitia Paskah ) , salah satu peserta bisa dikatakan sangat Malviano Gunawan ( Katekis Paroki St. fasih terhadap lagu – lagu rohani sehingga Matias Rasul ) & Ryan Sebastian ( Bid banyak lagu yang berhasil dijawab. Dialah Pewartaan ) cukup kesulitan memberikan Vanessa Victoria dari Ling Sta Elisabeth, nilai.

Wil 15 dengan total skor 270 yang berhasil Penjurian yang dilakukan oleh kaum muda merebut Juara 1 dalam Lomba Missing Lyric secara online melalui aplikasi Zoom Meeting ini , disusul Juara 2 oleh Cindy Aurelia Tan ini sangat santai dan seru - bahkan sesekali dari Ling St. Noel Pinot, Wil 8 dengan total kami melempar canda kepada satu sama skor 35 dan Juara 3 oleh Indira Christy lain. Melalui penjurian ini pula secara tidak

S

K

20

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

langsung juga memberikan pengetahuan Berikut nama – nama para pemenang dan pemahaman lebih tentang tokoh – Lomba Be A Bible Hero: tokoh Alkitab khususnya Daud dan Maria • Juara 1: Nathaniel Dion dari St. Noel Magdalena.

Pinot – Wil 8 (Total Score 49) Peserta memilih untuk memerankan tokoh Daud dan Maria Magdalena dari • Juara 2: Fransiskus Xaverius David dari Sta. Monica – Wil 15 (Total Score 34) 2 tokoh lainnya yang sudah ditentukan Panitia Paskah. Beberapa peserta sangat • Juara 3: Carolus Vinno dari Ling Sta. menghayati peran sehingga membuat bulu Monica – Wil 15 (Total Score 33) kuduk kita merinding karena seolah – olah Hetty Halim dari Ling terbawa langsung kepada peristiwa 2000 • Harapan 1: Sta. Maria Bunda Kerahiman – Wil 16 tahun yang lalu. Peserta lainnya sangat (Total Score 32) lantang berbicara berperan sebagai Daud , memberikan kita gambaran ketika Tuhan • Harapan 2: Vani Julianti dari Ling selalu menyertai Daud dengan keberanian Sta. Maria Bunda Kerahiman – Wil 16 yang dimilikinya dalam setiap pertempuran.

(Total Score 25) Adapula peserta lainnya yang sangat Bernadette Vivi dari totalitas mempersiapkan kostum dan • Harapan 3: Ling Sta. Maria Magdalena – Wil 12 (Total properti sedemikian rupa dari ujung rambut Score 24) hingga ujung kepala sehingga juri sepakat memberikan nilai tertinggi.

Foto kiri ke kanan: Nathaniel Dion (Juara 1), Fransiskus Xaverius David (Juara 2) & Carolus Vinno (Juara 3)

Foto kiri ke kanan: Hetty Halim (Harapan 1), Vani Julianti (Harapan 2), Bernadette Vivi (Harapan 3) E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

21

4. Altar Dekor

K

arena menyadari adanya pembatasan dari segi usia dalam mengikuti perayaan ekaristi di gereja selama masa pandemi akhirnya membuat banyak keluarga tidak bisa merayakan perayan ekaristi bersama – sama di gereja. Itulah yang melatarbelakangi kami membuat lomba ini dengan tujuan menghidupkan kembali semangat keluarga-keluarga dalam merayakan perayaan Ekaristi selama Perayaan Paskah di rumah masing – masing bersama seluruh anggota keluarga. Maka dari tanggal 26 Febuari – 28 Maret 2021 pendaftaran untuk Lomba Altar Dekor ini resmi dibuka.

yang dipilih secara detail seperti gua kosong , mahkota berduri , dll Lomba yang diikuti oleh 11 peserta ini ternyata direspon sangat baik oleh setiap peserta karena setiap peserta bersama keluarganya sungguh – sungguh mempersiapkan dekorasi altarnya dengan sangat menarik dan sesuai dengan kriteria yang diberikan panitia, terlihat dari penggunaan tanaman hias yang berwarna warni ditata di bagian depan meja altar , pembuatan detail dekorasi dari bahan – bahan ramah lingkungan serta penggunaan kembali barang - barang di rumah menjadi hiasan menarik pada altar dekor.

Penjurian yang dilakukan di tanggal 1 April Pk 13.00 ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi Zoom Meeting oleh 4 juri yakni Romo Michael Wisnu Agung Pribadi yang biasa disapa dengan Romo Mike ( Pastur Paroki St. Matias Rasul ) , Pak Handrianto ( Bid Liturgi Paroki ) , Ibu Sofia Yunus ( Dekorasi ), Monica Ayen ( Bid Acara Panitia Paskah ). Juri pun sangat antusias Ada 3 kriteria yang menjadi acuan dalam dalam memberikan nilai kepada setiap peserta sehingga nilai yang diberikan sama penentuan pemenang yakni bagusnya. Berikut nama pemenang dan nilai 1. Keselarasan, Konsistensi dan yang diperoleh peserta lomba altar dekor: Kesesuaian antara Konsep dan Dekorasi yang dibuat seperti • Juara 1: Maria Ludwina dari Ling St. Yohanes – Wil 1 dengan Tema Dekor pemilihan warna liturgi dan dekorasi Jumat Agung ( Total Score 1070 ) yang sesuai dengan tema yang dipilih Masing–masing peserta harus menentukan hari apa dalam Tri Hari Suci yang menjadi konsep dekorasi , kemudian mendokumentasikan proses dekorasi yang dilakukan sampai dengan hasil jadi daripada dekorasi tersebut bersama anggota keluarga dan diwajibkan mengumpulkan foto paling lambat tanggal 31 Maret 2021.

2. Kreativitas seperti membuat dekorasi Paskah dengan menggunakan kembali barang – barang yang tidak terpakai dengan penataan yang baru , mix n match warna sehingga menjadi kesatuan dekorasi yang indah 3. Detail hiasan dan Dekorasi yang digunakan seperti peletakan benda – benda rohani yang wajib ada di altar , kesesuaian posisi dan penempatan daripada benda – benda rohani tersebut, kesesuaian bentuk , warna dan ukuran benda – benda rohani yang digunakan antara 1 dengan yang lainnya serta pembuatan dekorasi ( handmade ) yang mendukung tema 22

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

• Juara 2: Kostarina Hakim dari Ling Sta. Maria Fatima – Wil 12 dengan Tema Dekor Minggu Paskah ( Total Score 1065 ) • Juara 3: Benedictus Jovan dari Ling Sta. Theresia – Wil 6 dengan Tema Dekor Minggu Paskah ( Total Score 1035 ) • Harapan 1: Djuniarti Golahi dari Ling St. Lukas – Wil 6 dengan Tema Dekor Sabtu Suci ( Total Score 1010 ) • Harapan 2: Gerardus Edward Susanto dari Ling St. Albertus – Wil 3 dengan Tema Dekor Kamis Putih ( Total Score 965 )

• Harapan 3: Agnes Ratni Tanudjaja dari Ling St. Paulus – Wil 1 dengan Tema Dekor Kamis Putih ( Total Score 950 ) • Harapan 4 :Felicia Astrid Karjadi dari Ling St. Fransiscus Xaverius – Wil 7 dengan Tema Dekor Minggu Paskah ( Total Score 910 ) • Harapan 5 :Anastasia Hari Tri dari Ling Sta. Agnes – Wil 2 dengan Tema Dekor Minggu Paskah ( Total Score 860 ) • Harapan 6: Sienny dari Ling St. Paulus – Wil 1 dengan Tema Dekor Minggu Paskah ( Total Score 840 ) • Harapan 7: Geraldina Yohana Yosefa dari Ling St. Hieronimus Agung – Wil 6 dengan Tema Décor Sabtu Suci ( Total Score 830 ) • Harapan 8: Desi Iskandar dari Ling St. Yakobus - Wil 1 dengan Tema Dekor Jumat Agung ( Total Score 800 )

Foto kiri ke kanan : Maria Ludwina ( Juara 1 ) , Kostarina Hakim ( Juara 2 ) , Benedictus Jovan ( Juara 3 )

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

23

foto kiri ke kanan : Djuniarti Golahi ( Harapan 1 ) , Gerardus Edward Susanto ( Harapan 2 ) , Agnes Ratni Tanudjaja ( Harapan 3)

foto kiri ke kanan : Felicia Astrid Karjadi ( Harapan 4 ) , Anastasia Hari Tri ( Harapan 5 ) , Sienny ( Harapan 6 )

Menurut Romo Mike benda – benda rohani yang wajib ada di altar untuk merayakan perayaan Ekaristi adalah salib, lilin, taplak meja berwarna putih dan kotak kolekte. Untuk kotak kolekte bisa juga menggunakan celengan YTW. Untuk benda – benda rohani lainnya bisa ada, bisa tidak,

jadi tidak bersifat wajib dan peletakannya pun tidak di atas altar. Jika akan menggunakan bunga, bisa menggunakan bunga hidup – bukan artifisial. Khusus untuk masa Paskah kemarin warna bunga juga perlu diperhatikan karena hanya diperbolehkan menggunakan warna putih dan kuning. Ternyata banyak sekali hal – hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh kita semua ketika mengadakan Perayaan Ekaristi di rumah.

Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga kita semua bisa kembali merayakan Ekaristi di gereja bersama anggota keluarga. Tuhan memberkati.

(Regina Aditjakra)

Foto kiri ke kanan: Geraldina Yohana Yosefa (Harapan 7), Desi Iskandar ( Harapan 8

24

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

P e m e r i k s a a n M e d i ca l Check-up

S

ebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pada masa Prapaskah 2021, dan dengan maksud dan tujuan utama, yaitu untuk membantu umat di Lingkungan Paroki Gereja Santo Matias Rasul di dalam upaya memantau kesehatan dan ketahanan diri dimasa pandemic Covid-19 ini, Panitia Paskah 2021 bekerjasama dengan Laboratorium Prodia melakukan pemeriksaan medical check up untuk umat Santo Matias Rasul dan sudah dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2021 sampai dengan tanggal 21 Maret 2021.

Medical check up adalah salah satu pemeriksaan penting untuk mendeteksi suatu penyakit yang berkaitan dengan darah, seperti diabetes, kolesterol, dan lainnya. Tes ini sekaligus berguna bagi pasien dan tim medis untuk merencanakan metode penanganan dan pengobatan yang tepat sebelum penyakit semakin berkembang.

Saat medical check up, pasien akan menjalani sejumlah tahapan pemeriksaan, yang meliputi konsultasi mengenai keluhan yang sedang dirasakan, pencatatan dan pemeriksaan berkaitan dengan riwayat kesehatan, serta pemeriksaan tanda vital tubuh dan kondisi fisik secara umum.

Indikasi Medical Check Up Medical check up dapat membantu dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Berikut ini adalah tujuan dilakukannya medical check up: • • • • •

Medical check up disarankan untuk dilakukan setiap 1 tahun, terutama bagi seseorang yang berusia di atas 50 tahun.

Sementara, untuk pasien yang memiliki kondisi khusus, seperti sedang mengonsumsi Mengetahui kondisi kesehatan terkini obat, medical check up dilakukan sesuai Mendeteksi penyakit yang tidak disertai jadwal yang ditentukan oleh dokter. gejala Medical chek up kali ini diikuti oleh 15 Mengetahui risiko-risiko penyakit yang peserta dan dilakukan di Laboratorium mungkin bisa muncul di kemudian hari Prodia Puri Indah, hal ini dikarenakan pada masa pandemi Covid-19 ini medical check Mendorong pasien untuk beralih ke gaya up tidak dapat dilakukan di Gereja Santo hidup sehat Matias Rasul seperti sebelum-sebelumnya.

Memastikan kondisi kesehatan pasien Ada juga umat yang melakukan pemeriksaan sebelum melakukan pengobatan dirumah dengan layanan Home Care, tertentu seluruh Petugas dan Tim Medis yang

Walau tidak diwajibkan, medical check up bertugas menggunakan pakaian hazmat dan dianjurkan menjadi pemeriksaan kesehatan perlengkapan sesuai standard dan prosedur rutin, khususnya pada kondisi tertentu, protokol kesehatan Covid-19. pasien dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai kondisi kesehatan kapan saja, tanpa harus menunggu timbulnya penyakit.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

25

26

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Seluruh umat yang mengikuti kegiatan medical check up kali ini terlihat sangat bersemangat walaupun letak Laboratorium Prodia berjarak cukup jauh dari ratarata tempat tinggal umat tersebut, dan merasakan manfaat yang besar setelah mengetahui hasil test medical check up.

Kesehatan memang mahal harganya, tetapi ketika sakit bisa lebih mahal lagi biayanya, oleh karena itu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebagai langkah pencegahan, medical check-up dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, sekaligus mendeteksi suatu penyakit sejak dini.

Makin dini suatu penyakit terdeteksi, maka makin cepat pertolongan yang dapat diberikan. Dengan demikian, penyakit tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius, sekaligus juga mencegah pertolongan medis yang lebih rumit.

dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Saya, drg. Iena Sustiawati selaku koordinator seksi Kesehatan Panitia Paskah 2021 mengucapkan terima kasih kepada umat yang telah berpartisipasi dengan kegiatan medical check up kali ini semoga untuk kegiatan selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi dengan lebih banyak umat yang berpartisipasi dan semoga pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga kegiatan kita dapat kembali normal seperti semula.

Tak lupa kami Panitia Paskah 2021 mengucap syukur kepada Tuhan karena kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar .

(Drg. Iena Sustiawati)

Sebab sebagaimana tertulis juga pada 1 Korintus 6: 19-20

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

27

28

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

29

30

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

31

32

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

33

34

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

35

36

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

37

38

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Rukan Permata Senayan Blok E-11 Jl. Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12210

SECRET

CLEAN

bunuh

99.9% kuman*

Stay clean, stay healthy

PILIHAN IBU, REKOMENDASI

PARA AHLI *Berdasarkan hasil Kill Test di Laboratorium Terakreditasi

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

39

Pilar Penderaan

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia (Yoh 19:1)

D

ari sekian banyak relikui yang terkait dengan kisah sengsara Yesus Kristus, Tiang Penderaan (the column of the flagellation atau scourging post) adalah salah satu yang lebih mengesankan secara fisik. Tentu saja, pentingnya mahkota duri, tombak suci, kuku suci, potongan salib sejati, dan relikui kelas satu lainnya dari kisah sengsara seperti kain kafan tidak dapat diremehkan. Namun, ukuran tiang penderaan yang besar membuatnya memiliki kehadiran fisik yang tak tertandingi oleh peninggalan-peninggalan lainnya.

Tiga dari empat Injil Perjanjian Baru – Injil Matius, Markus, dan Yohanes – mengisahkan penderaan Yesus atas perintah Ponsius Pilatus sesaat sebelum disalibkan. Injil Santo Markus, misalnya, menyatakan, “Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan (15:15), sedangkan dalam Injil Matius peristiwa ini disampaikan secara singkat, “lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya” (27:26).

Dalam film The Passion, Mel Gibson dengan sangat detil (dan mengerikan) menggambarkan penyesahan cara Romawi yang dilakukan dengan melucuti pakaian korban serta membungkukkan tubuhnya di atas sebuah tiang yang pendek (atau merentangkan tubuhnya pada sebuah tiang) dengan tangannya diikat. Alat penyesahnya adalah sebuah gagang kayu pendek dengan beberapa tali kulit di ujungnya. Pada ujung tali kulit itu telah diikatkan potonganFlagellation karya Girolamo Romanino (1540, lukisan minyak di Museum Seni Metropolitan, potongan kecil besi atau tulang. Dua orang New York yang berdiri sebelah-menyebelah korban itu akan memukul punggungnya. Sebagai akibatnya, daging punggung korban akan tersayat-sayat demikian rupa sehingga pembuluh-pembuluh darah dan urat nadi, bahkan tidak jarang organ-organ yang ada di dalam tubuh dapat dilihat dari luar. Sering korban sudah mati sementara penyesahan masih dijalankan.

40

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Misa Santo Gregorius (sekitar tahun 1500, Germanische Nationalmuseum, Nuremberg, Jerman). Menurut legenda, Kristus menampakkan diri kepada Paus Gregorius sebagai manusia yang berduka saat dia merayakan misa. Dalam penggambaran Misa Santo Gregorius ini, arma Christi atau instrumen penyiksaan terlihat jelas.Tiang penderaan bisa dilihat langsung di sebelah kanan Yesus.

Dalam karya seni, penyesahan Kristus kadang-kadang disebut sebagai “pencambukan di pilar”, biasanya menggambarkan Yesus diikat saja atau diikat ke tiang batu yang dipukuli dengan kejam, biasanya oleh dua sampai empat orang.

Rainer Kahsnitz mengamati bahwa sebuah (atau sebagai) sarana untuk mencambuk, tiang penderaan juga merupakan salah satu instrumen terpenting Kisah Sengsara dan secara teratur muncul di antara “arma Christi”, yang secara harfiah berarti “senjata Kristus” atau instrumen penyiksaan dalam Kisah Sengsara.

Pencambukan bukanlah bentuk hukuman yang tidak biasa di bawah Hukum Romawi pada saat itu — juga penyaliban. James Jeffers menjelaskan bahwa penyaliban sebagai bentuk hukuman mati dimaksudkan untuk memberikan kematian yang lambat dan sangat menyakitkan.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

41

Dia menulis, “Berat badan orang yang dikutuk sebagian besar ditopang oleh lengannya. Kejang otot, kram dan serangga menambah rasa sakit, dan kematian biasanya datang melalui mati lemas secara bertahap.”

Jeffers lebih lanjut mencatat bahwa“ Orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai simbol dalam karya seni mereka selama dua abad pertama, mungkin karena mempermalukan orang yang terkait dengan kematian melalui penyaliban.”

Menariknya, Kolom Pencambukan kadang juga dimasukkan dalam penggambaran Kelahiran Yesus. Kehadirannya dalam adegan-adegan ini menandakan sengsaraNya dan berfungsi sebagai pengingat akan penyaliban Yesus pada akhirnya.

Kolom Flagellation, Gereja Saint Praxedes (Santa Prassede), Roma, Italia.

Kahsnitz mencatat bahwa hubungan dengan Sengsara “sangat jelas ketika kolom muncul di atas jeruji, sebuah singgungan ke ruang bawah tanah di rumah Pilatus tempat Flagellation terjadi.”

The Column of the Flagellation dikatakan telah ditemukan oleh Saint Helena selama kunjungan ke Yerusalem pada abad ke-4.

Relik itu akhirnya diangkut ke Italia, dan pada awal abad ke-13, kolom itu dipasang di Gereja Saint Praxedes (Santa Prassede) di Roma oleh Kardinal Giovanni Colonna.

Colonna pernah menjabat sebagai wakil kepausan Paus Innosensius III di Tanah Suci selama Perang Salib Keenam dan kemudian menjabat sebagai imam di Santa Prassede.

Hari ini, Kolom Flagellation disimpan di kapel samping kecil di Gereja Saint Praxedes, dipajang dalam relik kaca. Santo Charles Borromeo dikatakan menyukai gereja dan dikenal telah merayakan Misa di Kapel Kolom pada kunjungan ke Roma.

Diterjemahkan dari Reliquiarian: “The Column of the Flagellation: Relic of the Scourging of Jesus”. RISAL WIRATANYA

42

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Bladelin Altarpiece (Middelburg Altarpiece), panel tengah, Rogier van der Weyden. Gemäldegalerie, Berlin, Jerman. Jeruji di bawah tiang (kiri bawah) menunjukkan ruang bawah tanah istana Ponsius Pilatus tempat dilakukannya penderaan.

K e ja m n ya V i ru s C oro na T i da k S e k e ja m S t i g m a S os i a l

S

etahun sudah berlalu kita hidup dalam pandemi Covid-19. Keadaan yang membuat orang ada yang mulai “bersahabat” dengan menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasanya disertai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan. Berita mengenai ketersedian vaksinasi seperti memberikan harapan baru untuk dapat kembali dalam keadaan seperti sediakala sebelum adanya pandemi ini. Namun tidak dipungkiri bahwa kekhawatiran akan tertular virus yang mematikan ini, tetap masih ada di masyarakat. Hal ini tentu saja membentuk sikap kewaspadaan dan kehati-hatian.

Banyaknya informasi yang beredar mengenai covid terutama tentang cara penularannya yang tentu saja perlu dicermati dengan bijak kebenaran dan kredibilitasnya. Masyarakat perlu dibekali dengan informasi yang jelas dan benar sehingga sikap khawatir dan kehati-hatian ini tidak berlebihan sehingga berdampak pada sikap mengucilkan individu yang terkena Covid-19 tersebut.

sosial yang negatif. Adanya stigma sosial yang negatif ini justru akan semakin memperparah keadaan. Berikut dampak dari stigma sosial terhadap penderita Covid-19: 1. Mendorong individu untuk menyembunyikan penyakit yang dideritanya untuk menghindari diskriminasi

2. Mencegah individu untuk mencari Sikap mengucilkan ini terbentuk karena perawatan kesehatan segera, ketika adanya stigma sosial. Stigma sosial dalam mengalami gejala. konteks kesehatan adalah hubungan individu untuk negatif antara seseorang atau sekelompok 3. Mencegah mengembangkan perilaku sehat orang yang berbagi karakteristik tertentu dan berkontribusi pada masalah dan penyakit tertentu (WHO, 2020). kesehatan yang lebih berat, penularan Pemahaman akan informasi mengenai berkelanjutan dan kesulitan dalam cara penularan Covid yang kurang tepat mengendalikan penyebaran virus membuat masyarakat memiliki stigma corona.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

43

Tanpa disadari, stigma sosial ini justru sangat melukai individu, membuat penderita cenderung bertambah penderitaannya, karena perlakukan sosial yang tidak adil. Lebih dalam lagi justru menambah dampak negatif bagi kesehatan mental dibandingkan virusnya itu sendiri.

Padahal seorang individu yang menderita Covid-19 membutuhkan dukungan mental dalam bentuk perhatian dan empati, bukan dengan dikucilkan.

Sikap mengucilkan justru membuat individu menjadi tidak nyaman dan enggan berada dalam situasi tersebut. Rasanya tidak ada satu individu di dunia ini yang ingin dikucilkan. Pengucilan berarti penolakan, tidak diterima, dan dianggap berbahaya. Keadaan ini justru menimbulkan emosi yang negatif bagi individu yang mengalaminya. Emosi yang negatif ini justru akan menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Padahal seorang penderita Covid sangat membutuhkan imunitas yang baik agar cepat mengalami pemulihan dan tidak memperparah kondisi kesehatannya.

44

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Individu yang terjangkit Covid 19, akan mengalami shock pada saat dinyatakan positif, yang membuat mereka menjadi panik, bingung, kecewa, putus asa, dan lain sebagainya yang mana kondisi ini merupakan bentuk-bentuk emosi negatif dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh menurun. Emosi ini berkaitan dengan suasana hati, di mana sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa suasana hati yang negatif umumnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik, yang mana berkaitan juga dengan sistem kekebalan. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kekebalan tubuh sangat diperlukan oleh penderita Covid.

Kekebalan tubuh tidak hanya diperlukan oleh para penderita Covid-19, kita semua juga membutuhkan kekebalan tubuh tersebut. Oleh karena itu, kita semua juga perlu menciptakan emosi yang positif.

Kekhawatiran dan kehati-hatian yang berlebihan justru akan membuat kita diliputi rasa cemas yang berlebihan. Rasa cemas merupakan emosi yang negatif dan dapat membuat sistem kekebalan tubuh

menjadi menurun. Terciptanya situasi yang positif perlu dilakukan oleh kita sebagai masyarakat terlebih dahulu. Kita sendiri perlu mencari fakta yang sebenarnya mengenai Covid-19 melalui informasi yang teruji kredibilitasnya. Informasi ini dapat kita sebarkan sehingga tidak menimbulkan stigma sosial. Masyarakat perlu tetap menjaga ketenangan dan menghindari panic buying. Tidak perlu membeli makanan secara berlebihan seolah-olah bahan makanan akan habis dan masyarakat akan menderita kelaparan. Justru perilaku panic buying ini akan membuat pasokan bahan makanan menjadi berkurang di pasaran.

memberikan sapaan kepada keluarga dan penderita, dengan menanyakan kondisi dan perkembangannya.

Ini merupakan dukungan mental yang menyentuh dan memberikan kekuatan bagi penderita maupun keluarganya, karena dukungan mental yang diberikan kepada mereka akan menimbulkan perasaan diterima apa adanya, diakui, dan diperhatikan. Perasaanperasaan inilah yang dapat membuat orang bahagia sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Di jaman yang serba online saat ini, di mana pertemuan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan tempat, masyarakat juga dapat memberikan perhatian dalam bentuk pertemuan doa Masyarakat sekitar perlu memberikan bersama untuk mendoakan keluarga dan dukungan sosial dalam bentuk empati, penderita. Kekuatan iman yang diberikan memahami penderita dengan merasakan justru merupakan booster yang paling atau memahami situasi kehidupan mereka, ampuh untuk memberikan emosi yang dengan kata lain memberikan perhatian positif. kepada penderita dan keluarganya.

Mari, kita sebagai Anak Allah, samaMemberikan bantuan kebutuhan bahan makanan atau kebutuhan lainnya kepada sama menghapus stigma sosial yang kejam penderita dan keluarganya merupakan terhadap penderita Covid-19 dengan salah satu bentuk perhatian. Selain itu, memberikan dukungan mental, dalam masyarakat sekitar juga dapat tetap bentuk perhatian dan penerimaan.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

45

“DIARY” Paroki Kosambi Baru

M e n g e na l L e b i h D e k at : D i a ko n S t e va n u s H a rry Y u da n to

K

anak seumurannya waktu itu Diakon Harry melihat sosok Romo yang menjadi figur yang sangat baik dan saat memakai Jubah serta Kasula itu seperti sosok malaikat.

Diakon Harry lahir di Jakarta, 15 Juli 1987 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dan berasal dari Paroki Ciputat, Gereja Santo Nikodemus. Menariknya Diakon Harry ini adalah buah dari Promosi Panggilan KAJ. Awal ketertarikan dimulai dari masa kecil waktu sekolah dasar kelas 4 saat menjadi misdinar, seperti pola pikir

Oleh ketertarikan itulah pada saat SMP menuju SMA, Diakon Harry meminta ijin kepada kedua orang tuanya saat itu untuk masuk ke Seminari Menengah, tetapi restu belum diberikan kepada Diakon Harry.

Kedua orang tuanya meminta Diakon Harry untuk sekolah SMA lalu kuliah dan kerja terlebih dahulu supaya dapat lebih banyak pengalaman. Diakon Harry pun menyelesaikan kuliahnya di Universitas Atmajaya dengan fakultas Teknobiologi dan sempat bekerja sebagai Marketing disalah satu perusahaan swasta alat Kesehatan

ita mungkin sudah terbiasa dengan segmen konten Diary Pastoran, eh tetapi DIARY yang kali ini berbeda!

DIARY yang ini adalah Diakon Harry, sebuah kelakar yang muncul pada saat Perayaan Ekaristi Harian yang dipimpin oleh Romo Michael, “kita sudah punya RoMi untuk Romo Michael, RomA untuk Romo Almo dan yang satu ini adalah DIARY, Diakon Harry”.

46

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

sesuai jurusan kuliahnya waktu itu.

dari Komunitas Seminari Tinggi Yohanes Paulus II sangat menolong perjalanan Benih panggilan itu terpecik kembali disaat panggilan ini, seperti adanya Tim Psikolog masa kerja itu, Ibunda dari Diakon Harry dan Pembimbing rohani yang sangat mengalami sakit yang berat dan berpesan menguatkan panggilan ini sampai sekarang kepada Diakon Harry, “Mama ingin kamu dan menegaskan arah panggilan yang (Diakon Harry) untuk jadi pendoa bagi mengalami lika liku. keluarga dan bagi banyak orang terutama mereka yang mengalami sakit”. Sejak itu Diakon Harry saat ini sedang dalam benih panggilan muncul semakin besar masa persiapan untuk Tahbisan Imamat tetapi waktu itu Ayahanda masih belum yang direncanakan pada bulan Mei 2021, memberi restu untuk menjalani hidup bertepatan dengan Hari Ulang Tahun panggilan khusus ini. Seiring waktu selama Keuskupan Agung Jakarta di Katedral bekerja akhirnya Ayahanda memberikan Jakarta.

Diakon Harry memilih moto restunya kepada Diakon Harry untuk tahbisan: “Cukuplah kasih karunia-Ku menjalani Panggilan Khusus ini. Melalui bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah Promosi Panggilan KAJ, Diakon Harry kuasa-Ku menjadi sempurna.” - 2 Korintus masuk ke Seminari Tinggi sebagai awal 12:9. Ayat ini sangat berarti karena mula perjalanan panggilannya pada usia 25 Diakon memiliki banyak kelemahan dan tahun. kerapuhan tetapi Tuhan selalu memberikan kekuatan yang menuntun dalam perjalanan Awal mula orientasi dari dunia “bekerja” panggilan. Dan cukuplah kasih karunia ke seminari dirasakan sangat berat karena Tuhan bagi pribadi Diakon Harry, atas perbedaan kedisplinan secara waktu semua yang boleh dialami selama ini dan sehingga selama Tahun Orientasi Rohani, semua ketakutan yang dialami, Tuhan Diakon Harry sering kali tidak bisa bangun selalu memberikan kasih karunia-Nya yang pagi seperti yang dijadwalkan di Tahun menjadikan kekuatan dalam kerapuhan dan Orientasi Rohani Puruhita. Dinamika awal kelemahan diri. hidup panggilan ini sangat membebani Diakon Harry, adaptasi yang sulit menjadi Diakon Harry juga memohon doa dan tantangan terbesar diawal-awal hidup dukungan dari seluruh Umat di Keuskupan dalam seminari sebagai komunitas, Agung Jakarta terutama dari umat Paroki tetapi hal itu tetap bisa dilewati berkat Kosambi Baru, Gereja Santo Matias Rasul dukungan dari pihak keluarga. Menurut supaya Tahbisan Imamat pada bulan Mei Diakon Harry dukungan dari keluarga itu 2021 bisa berjalan penuh rahmat dan lancar. bagaikan “bensin” yang terus memberikan Mari kita doakan selalu Diakon Harry! bahan bakar dan juga dukungan dari rekan komunitas panggilan yang memberikan semangat terutama pada saat masa kuliah dan belajar selama 9 Tahun menghidupi panggilan khusus ini, mengingat bahwa latar belakang Pendidikan sebelumnya di fakultas Teknobiologi sangat berbeda dengan masa pembelajaran di seminari yang mempelajari filsafat dan teologi, Biarpun tampaknya mulus, Diakon Harry sempat juga berencana untuk mundur dari panggilan ini karena beban perkuliahan dan kehidupan komunitas yang dirasa berat disaat Tahun Orientasi Pastoral. Tetapi dukungan dari Romo Rektor Seminari dan E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

47

Kesan dan Pesan untuk RD Stefanus Harry Yudanto (Selama tinggal 1 komunitas di Paroki Kosambi Baru, +/- 1,5 bulan) Kesannya pasti baik. Karena selama menjadi diakon di paroki Kosambi Baru, Rory (Romo Harry) tidak pernah menunjukkan gejala-gejala sakit apa pun (baik jasmani maupun rohani). Apalagi masa perutusannya di Kosambi Baru sudah di awali dengan penerimaan Vaksin Covid-19 tuh… Semoga Rory tetap menjaga kesehatan ya… karena kesehatan yang baik adalah modal untuk dapat melakukan pelayanan yang baik juga…

Harapan: Semoga Rory bisa menjadi imam yang taat, setia, dan gembira. Selalu mengandalkan Tuhan dalam menghidupi imamatnya.

- RD Michael Wisnu Agung Pribadi (RoMi) Romo Harry adalah sosok yang senantiasa ingin selalu belajar. Ia adalag pribadi yang mau bertanya dan senantiasa membagikan keceriaan dan kegembiraan kepada setiap orang. Semoga sosok Rm Harry senantiasa peduli dengan semua umat serta dapat menjadi pewarta kabar sukacita bagi semua umat yang dilayani. Jadilah pembawa Terang serta menjadi Gembala yang Baik dan Murah Hati...

- RD Albertus Monang (AlMo)

48

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

49

C ov i d -19 I m p e rv i u s

(baca : impervies) : mantra yang digunakan untuk mengusir atau tahan terhadap zat dan kekuatan-kekuatan dari luar, termasuk air. Berasal dari bahasa Latin impervius yang artinya ‘tak tertembus’.

Pada awal mulanya Tuhan menciptakan manusia dan memberinya kuasa untuk mengatur alam semesta. Di Kitab Kejadian 1: 29 Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” Tapi karena keserakahan manusia maka segala apapun juga dimakan.

K

arena ketidakmampuan untuk mengurus alam semesta yang dipercayakan padanya, manusia mengabaikan Tuhan, manusia yang harusnya hanya makan tumbuh-tumbuhan dan buahbuahan tapi malah makan binatang bahkan segala binatang yang tidak lazim untuk dimakanpun diembat. Memang diakui ada dan banyak yang enak sih (hihihi), tapi akibat yang timbul pun tidak main-main. yaitu timbullah berbagai macam penyakit akibat kerakusan manusia tersebut. Segala hal dimakan termasuk kelelawar yang hidup kembali. Namun ada yang membuat jelas bukan untuk dikonsumsi yang diduga kesal juga, karena teman itu menelpon sebagai penyebab penyakit Virus Covid-19 sambil menangis sehingga membuat geger yang merebak sekarang ini. dan panik karena dikira ada berita duka.

Membahas tentang Covid-19, sudah Ternyata dia menangis saking bahagianya banyak sekali artikel yang ditulis tentang karena satu keluarga sudah negatif bebas Covid, Pandemi, Hidup Baru, dll maka saya dari covid. Akhirnya teman itu kena omel hanya mau menyampaikan beberapa cerita deh. Kalau hasilnya negatif jangan sambil pengalaman pribadi yg dialami teman- nangis dong.. hahahaha teman.

Ada lagi cerita tentang seorang Bapak, Beberapa pengalaman dari teman-teman teman lingkungan yang terkena Covid, yang sudah terkena virus, ada yang bisa awalnya istrinya yang terkena covid dan sembuh namun ada juga yang akhirnya harus Bapak tersebut masih sempat ikut Rosario kembali ke rumah Bapa. Banyak peristiwa- 3-4x bersama-sama dengan komunitas peristiwa yang membuka mata, pikiran dan termasuk mendoakan istrinya yang sedang Namun Tuhan punya hati kita. Seorang teman yang sudah kena sakit tersebut. virus satu keluarga dan akhirnya sembuh rencana tersendiri, tak lama kami dapat bercerita bahwa pada saat menunggu hasil kabar bahwa teman kami itu pun kena test apakah sudah negatif atau masih positif, Covid. Singkat cerita isteri yang didoakan rasanya seperti mau melahirkan saja. Dan sembuh dan suami yang mendoakan malah begitu dapat kabar bahwa sudah negatif, yang RIP. rasanya seperti diberi kesempatan untuk Saya kenal pribadi dengan bapak tersebut 50

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

dan saya yakin bahwa dia sudah siap menghadapi kepergiannya karena dalam salah satu sesi pembahasan topik tentang kesiapan kita bila dipanggil Tuhan pada saat ini juga, apakah kita berani menjawab “sudah selesai” dengan bangga dan siap seperti teladan Yesus Kristus. Bapak itu dua kali menjawab saya sudah siap. Saat bertanya tersebut tentu saja saya tidak menyangka bahwa hal tersebut akan terjadi dalam waktu yang secepat itu.

Seperti kata Romo Franz Magnis Suseno SJ dalam bukunya “B Herry Priyono, Dalam Kenangan Kami “ Dalam cerita Harry Potter di mana Harry, Ron dan Hermione harus menabrak pilar beton lalu hilang.

Kalau dalam cerita tersebut setelah hilang mereka akan muncul di peron 9 ¾ untuk naik kereta api Hogwarts Express menuju ke sekolah Ilmu Tukang Sihir. Tetapi kalau kita mengalami suatu kematian, maka mendadak akan tertelan... Hilang. Tidak ada peron 9 ¾ yang menanti di ujung sana.

Cerita dari teman yang lain yang positif padahal sudah menjalankan proses 3 M secara tertib bahkan nyaris sudah lewat 1 tahun. Tiba-tiba tubuh malam hari ada demam - suhu 37.1 minum Panadol, keesokan hari masih rutinitas biasa tetapi tubuh sudah kurang nyaman - jadi berinisiatif sore hari test buat diri sendiri supaya tidak menularkan ke teman lain.

Sesudah tahu hasilnya positif ya diterima dengan apa adanya karena sudah setahun penuh melakukan protokol Kesehatan

tetapi masih terkena juga, terkecuali bila bandel tidak melaksanakan 3 M pasti akan ada rasa penyesalan. Tetapi bila kita sendiri tidak tahu mengapa terkena juga, maka kita hanya bisa menerima dengan pasrah sambil berupaya melakukan pengobatan yang bisa kita lakukan, sambil mengikuti petunjukpetunjuk medis yang diberikan. Ini lintasan perjalanan pribadi. Yang jelas bersyukurlah bila masih dijauhkan dari virus ini - yang entah kenapa dan bagaimana kita bisa terkena kita juga tidak akan tahu.

Menurut teman-teman yang sudah mengalami situasi tidak mengenakkan gara-gara Covid-19, perhatian dari saudara, teman dan tetangga sangat mempengaruhi kesembuhan.

Mereka menjadi terhibur dan dikuatkan dengan ucapan atau sapaan penguat semangat, doa-doa untuk kesembuhan dan juga kiriman berupa makanan dan buah-buahan yang dimaksudkan untuk membantu supaya segera sembuh dan sehat.

Jadi daripada merapalkan mantra Harry Potter Covid-19 Impervius (terjemahan bebas: Covid-19 pergilah) yang tidak jelas kemanjurannya, lebih baik kita serukan ut benedicat tibi Deus (semoga Tuhan memberkati kamu). Semoga dengan saling memberkati, kita akan berdamai dengan sesama termasuk dengan diri sendiri sehingga imunitas tubuh meningkat dan Covid-19 pun mental.

Trisnawati Sutandyo

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

51

Kilas Balik Lawatan Bersejarah Paus Fransiskus Ke Irak

“S aya D ata n g S e bag a i P e z i a r a h ”

D

i tengah kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19 dan situasi keamanan, pada tanggal 5-8 Maret 2021 Paus Fransiskus berkunjung ke Irak, yang merupakan lawatan ke luar negerinya yang pertama dalam 15 bulan terakhir. Kunjungan ini dianggap bersejarah karena beliau menjadi Paus pertama yang berkunjung ke Irak. Dalam sambutan prakunjungannya, Paus memaknai perjalanan itu sebagai “seorang peziarah yang bertobat untuk mohon pengampunan pada Tuhan dan mewujudkan rekonsiliasi”. Tema yang dipilih adalah “kamu semua saudara” (Mat 23:8).

Bagi Paus, perjalanan simbolis ini merupakan sebuah kewajiban ke tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun dalam perang dan terorisme. Paus akan memfokuskan perhatian kepada umat Kristen Irak yang semakin berkurang jumlahnya akibat mengalami penderitaan selama konflik dan berkuasanya ISIS (2014-2017).

Paus

bertolak dari

Roma – seperti biasa beliau membawa sendiri tas kerjanya – dan

setibanya di Bagdad disambut Perdana Menteri Iraq, Mustafa Al-Khadimi. Paus tampak kesulitan berjalan – agak pincang - akibat sciatica (rasa nyeri pada punggung bawah yang menjalar ke pinggul hingga tungkai dan jari kaki) yang dideritanya. Dalam pertemuan di ruang VIP Bandara, Paus menggambarkan dirinya sebagai “seorang peziarah yang mencari perdamaian, persaudaraan, dan rekonsiliasi”.

52

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Masyarakat Bagdad memberikan sambutan kepada Paus di sepanjang perjalanan menuju istana presiden untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Irak, Barham Salih. “Semoga tindak kekerasan dan ekstremisme, perpecahan, dan intoleransi segera berakhir!” demikian seruan Paus Fransiskus dalam pidato pertamanya setelah tiba di Irak. Dalam kesempatan itu Paus juga bertemu dengan para pejabat tinggi negara, wakil masyarakat, dan Korps Diplomatik di aula Istana Kepresidenan.

Acara

Paus

adalah pertemuan dengan para uskup, imam, biarawati, klerus, seminaris, dan katekis di Katedral Siro-Katolik “Our Lady of Salvation” Bagdad. “Sebagai orang yang bertobat dan peziarah iman serta perdamaian di Irak, saya mohon kepada Tuhan untuk menganugerahkan kekuatan kepada orang-orang untuk membangun kembali negeri ini dalam persaudaraan, melalui perantaraan Bunda Maria.”

Tahun 2010 48 jemaat Katolik dan 10 orang lainnya termasuk wanita dan anak-anak, serta dua pastor dibunuh dalam serangan teroris. Nama dan foto 48 korban itu sekarang menghiasi altar tempat Paus berbicara. Vatikan sedang mempertimbangkan beatifikasi mereka sebagai martir. terakhir

pada hari pertama

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

53

P

ada hari kedua, dengan kendaraan antipeluru Paus Fransiskus mengunjungi ulama besar Shiah Ayatollah Agung Ali Al Sistani di rumahnya di Najaf, sekitar 160 km di selatan Baghdad. Najaf adalah pusat agama Syiah di Irak dan tujuan ziarah bagi penganut Syiah dari seluruh dunia. Di kota itu terdapat makam Imam Ali, sepupu dan menantu Nabi Muhammad. Makam Imam Ali atau Masjid Imam Ali dianggap oleh penganut Syiah sebagai situs suci ketiga Islam setelah Mekah dan Madinah.

Kediaman Ayatollah Al-Sistani terletak di dekat masjid itu. Setelah berjalan melewati gang sempit, Paus tiba di rumah kecil sang ulama dan disambut Mohammed Ridha, putra Al-Sistani. Merpati putih dilepaskan sebagai cerminan tema kunjungan empat hari ke Irak: perdamaian, rekonsiliasi, dan 54

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

dialog antaragama. Pertemuan selama 45 menit itu – yang pertama antara dua pemimpin senior di dunia Kristen dan Muslim – diadakan secara pribadi dan memuat simbolisme yang sangat besar.

Al-Sistani yang berusia 90 tahun sangat dihormati oleh mayoritas Syiah di Irak tetapi pengaruhnya di berbagai sekte dan di seluruh dunia Muslim sangat mendalam. Setelah pertemuan itu AlSistani menyatakan, “Kepemimpinan religius dan spiritual harus memainkan peran besar untuk menghentikan tragedi ... dan mendesak pihak, terutama kekuatan besar, untuk membuat kebijaksanaan dan akal sehat dan menghapus bahasa perang”. Ia juga mengatakan bahwa umat Kristen dan Muslim harus hidup damai dan berdampingan di Irak.

Dari Najaf Paus terbang ke Ur, tempat lahir tiga agama besar: Kristen, Islam, dan Yahudi, untuk memprakarsai dialog antaragama dan persaudaraan di Timur Tengah yang dihadiri seluruh perwakilan agama di Irak. Paus mengatakan, “Rasanya seperti pulang ke rumah. Tempat yang terberkati ini membawa kita kembali ke asalnya, ke sumber karya Allah, kelahiran agama.” Ur adalah tempat lahir Abraham dan lokasi pertemuan berada di Dataran Ur, tak jauh dari reruntuhan yang diyakini sebagai rumah Abraham dan sebuah zigurat besar (bangunan berundak seperti piramid).

Jam 6 sore waktu setempat Paus memimpin misa di Katedral Khaldean Santo Yosef Bagdad.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

55

Pemerintah Irak mendeklarasikan 6 Maret sebagai “Hari Toleransi dan Hidup Berdampingan Nasional”

Pada hari ketiga lawatannya ke Irak, Paus Fransiskus mengunjungi wilayah otonom Kurdistan, di mana dia disambut oleh Presiden Nechirvan Barzani dan Perdana Menteri Mazrour Barzani, para pejabat tinggi dan agama. Setelah melakukan pembicaraan singkat, dari Erbil Paus naik helikopter menuju Mosul untuk berdoa untuk para korban perang di Irak dan di seluruh Timur Tengah.

Paus Fransiskus tiba di Hosh al-Bieeya (Lapangan Gereja) tempat reruntuhan empat gereja Kristen kuno. Di situ Paus mendengarkan kesaksian seorang pastor Katolik dan Muslim Sunni, korban teror di Mosul. Paus kemudian mengajak semua yang hadir untuk ikut berdoa bagi semua korban perang. “Semoga kita semua,” tambahnya, “apapun tradisi agama kita, hidup rukun dan damai, sadar bahwa di mata Tuhan, kita 56

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

semua adalah saudara.” Selama tiga tahun diduduki ISIS, di Mosul ada 30 gereja yang dihancurkan dan belum ada satupun yang dibangun kembali. diperkirakan 120 ribuan orang Kristen melarikan diri dari Mosul yang mengalami kehancuran sistematis sebelum kembali direbut oleh pasukan Irak pada tahun 2017.

Dari Mosul Paus singgah di Qaraqosh untuk berkunjung ke Gereja Maria Dikandung Tanpa Noda. Qaraqosh atau Baghdeda dalam bahasa Aram berada di sebelah tenggara Mosul memiliki penduduk yang mayoritas Kristen. Dalam kesempatan itu Paus mendengarkan kesaksian seorang ibu bernama Doha Sabah Abdalla yang mengampuni pembunuh putranya dan pastor Ammar Yako, saksi kekejaman selama pendudukan ISIS. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua ibu dan wanita di negara ini “yang terus memberikan kehidupan, terlepas dari kesalahan dan rasa sakit” dan mendesak agar mereka dihormati, dilindungi dan diberi kesempatan. Paus Fransiskus juga menambahkan bahwa bahkan di masa-masa sulit, “Yesus ada di sisi kita, termasuk selama hari-hari tergelap

perang dan di tengah keadaan darurat kesehatan global yang sedang berlangsung.”

Paus Fransiskus menyerukan agar umat Kristen untuk membangun kembali komunitas mereka berdasarkan pengampunan dan persaudaraan. “Saat saya tiba dengan helikopter, saya melihat patung Maria di Gereja Dikandung Tanpa Noda ini,” kata Paus Fransiskus. “Wajah Bunda Allah terus memandangi kita dengan cinta.

Karena itulah yang dilakukan para ibu: mereka menghibur, mereka menghibur dan mereka memberi kehidupan. Dari gereja yang hancur dan dibangun kembali ini, simbol harapan bagi Qaraqosh dan seluruh Irak, saya memohon dari Tuhan, melalui perantaraan Perawan Maria, anugerah perdamaian.”

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

57

Di akhir perjalanan apostoliknya, Paus Fransiskus merayakan misa Minggu sore di Stadion Franso Hariri Erbil yang dihadiri Presiden Kurdistan dan ibu negara.

Protokol kesehatan hanya mengizinkan kehadiran 10.000 umat. Dalam homilinya, Paus memberikan penghormatan kepada semua umat Kristen dari berbagai tradisi, banyak di antaranya menumpahkan darah mereka di sini, “Namun para martir kita bersinar bersama seperti bintang di langit yang sama!” kata Paus. Dan, lanjut Paus, “dari sana mereka memanggil kita untuk berjalan bersama, tanpa ragu-ragu, menuju persatuan yang utuh. Hari ini, saya dapat melihat secara langsung bahwa Gereja di Irak hidup, dan bahwa Kristus hidup dan

Di akhir liturgi Ekaristi, Paus memberkati patung Perawan Maria yang telah dirusak oleh militan ISIS. Kepala dan tangan patung telah dipotong, tetapi kepalanya kemudian ditemukan dan disambungkan kembali.

Patung itu berasal dari desa Kristen Karamles dan setelah diberkati akan dibawa kembali ke Dataran Niniwe diiringi harapan umat Kristen setempat agar Bunda Maria segera kembali merangkul anak-anaknya di Karamles.

58

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

bekerja dalam hal ini, umat-Nya yang kudus dan setia. Irak akan selalu bersamaku, di hatiku.” Dia mendorong semua orang untuk “bekerja bersama dalam persatuan untuk masa depan perdamaian dan kemakmuran yang tidak meninggalkan siapa pun dan tidak mendiskriminasi siapa pun”. “Gereja di Irak, dengan rahmat Tuhan, sudah melakukan banyak hal untuk mewartakan hikmat Salib yang luar biasa ini dengan menyebarkan belas kasihan dan pengampunan Kristus.

Ini adalah salah satu alasan yang membuat saya datang sebagai peziarah di tengahtengah Anda, untuk berterima kasih dan meneguhkan Anda dalam iman dan kesaksian. Semoga Tuhan memberkati Anda semua! Semoga Tuhan memberkati Irak!”

Seusai misa Paus berbicara dengan Abdullah Kurdi, warga Suriah beretnis Kurdi, ayah dari Alan Kurdi yang berusia tiga tahun, yang tenggelam bersama saudara laki-laki dan ibunya di lepas pantai Turki pada malam 2 September 2015 ketika mencoba mencapai Eropa.

Alan Kurdi, yang menjadi simbol penyeberangan migran yang tragis di Laut Mediterania. Foto tubuh mungil yang tertelungkup di pasir dipublikasikan di media internasional dan mengguncang hati nurani dunia. “Paus bisa mendengar rasa sakit seorang ayah yang kehilangan keluarganya,” kata pernyataan Vatikan. Abdulla menghadiahkan Paus sebuah lukisan berbingkai yang mewakili putranya, Alan.

Paus Fransiskus itu mengakhiri kunjungan bersejarahnya ke Irak dengan diantar Presiden Barham Salih dan ibu negara menelusuri karpet merah menuju ke pesawat penerbangannya.

Setibanya di Roma, Paus mampir sejenak di Basilika St.Maria Maggiore untuk mengucap syukur kepada Bunda Maria atas perlindungannya selama lawatan ke Irak.

Dalam penerbangan kembali dari Irak, kepada wartawan Paus menyampaikan rencananya untuk merayakan Misa penutupan Kongres Ekaristi Internasional di Budapest pada bulan September 2021 RISAL WIRATANYA - dirangkum dari berbagai media

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

59

60

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

S e k a r K a s i h N g e zoo m B a r e n g Akhirnya sampai juga hari yang dinanti-nantikan, Senin, 15 Februari 2021, Kelompok Sekar Kasih, Kelompok Doa yang terdiri dari ibu-ibu yang sebagian besar berusia lanjut, mengadakan Misa Syukur untuk perayaan Tahun Baru Imlek, yang sebenarnya jatuh pada Jumat, 12 Februari 2021.

M

engapa dinantikan? Karena ini merupakan momen pertama IbuIbu Sekar Kasih nge-Zoom .... Sekar Kasih goes to Zoom, keren ya tapi bikin deg-degan. Namun yang terjadi di luar dugaan, dengan semangat teman-teman dan juga ibu-ibu lanjut usia dengan begitu antusias, mau belajar dengan dibantu anak cucu mantu, juga didukung kaum muda live streaming serta Romo Michael, Misa berjalan sangat-sangat lancar dan penuh kegembiraan. Puji Tuhan untuk segala kebaikanNya. Menurut Romo Michael dalam homilinya, perayaan Tahun Baru Imlek ini sangat inspiratif. Berdasarkan sejarahnya Perayaan Tahun Baru Imlek ini merayakan pergantian dari musim dingin ke musim semi, yang memberi pengharapan akan kehidupan yang penuh sukacita, panen yang melimpah,

sehingga dirayakan dan disyukuri dengan berkumpul bersama keluarga menikmati makan bersama, saling menghormati dan saling memberi berkat. Hal ini menunjukkan kerendahan hati dan keterbukaan hati untuk berbagi (hormat pada yang lebih tua dan berbagi berkat/angpo). Tentunya hal ini sejalan dengan Iman Kristiani kita, bagaimana Allah sudah memberi contoh teladan tentang kerendahan hati, mau memberi dan menghormati siapapun.

Inspirasi lain, kita bisa belajar untuk selalu bersyukur atas berkat yang sudah kita terima. Karena berkat itu bukan milik kita sendiri tapi dapat digunakan sebagai penyeimbang dalam dunia ini untuk saling melayani sehingga membawa sukacita.

Oleh karena itu, nilai-nilai ini patut dipertahankan, terutama dalam memberi E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

61

berkat kepada saudara-saudara kita yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan berkebutuhan khusus, sesuai dengan Tahun R e f l e k s i yang sudah dicanangkan oleh Bapak Uskup kita.

diwujudkan dalam keluarga dan dalam Kelompok Sekar Kasih sendiri.

Ibu Lusiana Koordinator Kelompok Sekar Kasih

Pesan Imlek ini juga sesuai dengan Firman Tuhan, Maz 133:1-3 tentang “Persaudaraan yang rukun” dan 2 Kor 8:14 “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan”, yang mengajarkan kerukunan dalam keluarga, selalu tulus tidak ada kepalsuan dan bagaimana kita juga dapat berbagi kepada sesama yang berkekurangan, sehingga bisa tercipta kedamaian antar sesama keluarga maupun masyarakat. Hal ini dapat menjadi refleksi untuk Ibu-ibu Sekar Kasih agar pesan Imlek, yaitu rasa syukur, hormat terhadap sesama dan menjadi berkat bagi orang lain, dapat

62

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Keterbatasan karena pandemi harusnya tidak menghalangi untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, berkobar-kobarlah dan hidupilah nilai-nilai itu setiap waktu sehingga terwujud sukacita dan damai sejahtera. Dan yang tidak boleh lupa, berilah selalu tempat kepada Tuhan untuk membimbing, menuntun segala usaha kita, agar Dia menyempurnakan semua yang sudah kita upayakan dengan kesungguhan.... andalkan Dia selalu, Allah Yang Maha Baik.

Setelah Misa berakhir, acara kebersamaan diisi dengan acara pantun, menyapa Romo dan berbagi hadiah (doorprize). Ibuibu gembira, bisa melepas rasa kangen walaupun hanya bertemu secara virtual... semoga akan ada pertemuan-pertemuan zoom lain menyusul untuk kebersamaan Ibu-ibu Sekar Kasih.

“Xin Nian Kuai Le & Gong Xi Fat Cai“, semoga Ibu-Ibu Sekar Kasih diberkati Tuhan dalam kesehatan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran dan sukacita Tuhan yang penuh. Amin.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

63

“Aku ingin hidup seribu tahun lagi” tidak berlaku bagi Konstantinopel yang menjelma sebagai ibukota Kekaisaran Byzantium. Bencana alam, kekalahan pasukan Kristen dalam Perang Salib, perpecahan dengan Gereja Katolik Roma, serta bangkitnya penguasa muslim di Mesir dan Turki timur telah meredupkan kota pusat perdagangan Eropa-Asia.

S

etelah dua bulan dikepung, dinding kota yang tinggi dan tebal tak sanggup lagi menahan gempuran meriam raksasa pasukan Turki Ottoman yang dipimpin Sultan Mehmed II. Konstantinopel menyerah.

Pasukan Turki memasuki kota. Penjarahan dan penghancuran gereja ortodoks terjadi di seluruh penjuru kota. Setelah situasi berhasil dikendalikan, sultan berkuda menapaki jalan kota menuju Katedral Hagia Sophia. Sultan memasuki katedral untuk salat dan mengubah statusnya menjadi Masjid Ayasofia. Umat kristen yang masih berada di kota diberikan pilihan: kembali ke tanah asal atau tetap tinggal dengan mengakui Sultan sebagai pemimpin baru.

Kejatuhan Konstantinopel yang selama ini diagungkan sebagai “Roma baru” terasa sangat menyakitkan bagi kaum kristen yang telah merasakan kekalahan dalam Perang Salib dua ratusan tahun sebelumnya. Para penguasa sibuk membentengi wilayahnya.

Kini Eropa berhadapan langsung dengan ancaman nyata dari kaum muslim yang telah “berbaris di luar pagar”.

64

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Sultan Mehmed II merestorasi Konstantinopel dengan memadukan unsur budaya timur (Turki-Islam): membangun taman, masjid, pasar besar (sekarang Grand Bazaar) yang nantinya menjadi cikal-bakal percampuran budaya barat yang sudah ada (Yunani) dengan budaya dari timur (Turki-Islam) yang selanjutnya “membaptis” kekaisaran baru Ottoman sebagai tonggak kebudayaan Turki.

Sultan Mehmed II yang waktu itu masih berusia 21 tahun memerintahkan pembangunan sebuah istana tempat tinggal dan pusat pemerintahan yang letaknya tidak jauh dari masjid Ayasofya. Istana ini diberi nama Topkapi yang artinya “gerbang meriam” untuk mengenang pengepungan Konstantinopel.

Kompleks istana terdiri dari rangkaian bangunan-bangunan yang terhubung oleh taman-taman yang luas dan rindang. Sultan mempercantik kamar-kamar dan paviliun istana dengan pilar Yunani, keramik aneka warna, ukiran kayu, lukisan, cermin, dan tentu saja kaligrafi sebagai unsur utama budaya Islam.

Sultan masuk dan keluar istana melalui Imperial Gate – salah satu dari tiga gerbang – yang sangat indah dan megah. Dilapisi marmer dan kaligrafi keemasan ayat-ayat Alquran dan lambang kesultanan, gerbang ini mencitrakan kebesaran penguasanya.

Topkapi sekarang dijadikan museum dan merupakan obyek wisata “wajib kunjungan” di Istanbul. Topkapi terletak di samping Hagia Sophia, dikelilingi tembok tebal.

Pintu masuk pengunjung berada di Ayasofya Square, sebuah lapangan dengan bangunan pancuran air yang juga berfungsi untuk mengalirkan air. Arsitektur Turki terpatri dengan jelas pada atap bangunan yang memiliki lima kubah, warna-warni cat dinding, kaligrafi dan motif bunga yang menghiasi langit-langit, serta deretan plakat kaligrafi berisi puisi di atas ambang jendela dan pintu lengkung.

Setelah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan paviliun dalam kurun waktu 400 tahun, pada abad ke-19 Topkapi dirasa ketinggalan zaman untuk Kesultanan Ottoman modern. Sultan Abdulmecid memutuskan untuk pindah ke istana baru yang lebih megah yang dibangun di seberang Golden Horn tepat di tepi Selat Bosphorus, yang diberi nama Dolmabahce (artinya “terisi taman”).

Istana Dolmabahce terletak di Kabatas di seberang stadion sepakbola Besiktas.

Dulunya di sini adalah pelabuhan armada Ottoman kemudian secara bertahap dijadikan taman kekaisaran dan dilengkapi dengan beberapa istana dan paviliun.

Dolmabahce mengambil arsitektur Eropa yang dipandukan dengan tradisional Ottoman. Sebuah jam gadang ditambahkan di depan gerbang kekaisaran dan tamantaman yang indah melengkapi istana yang baru dibangun itu.

Pada bagian belakang istana yang menghadap Selat Bosphorus terdapat sebuah gerbang megah.

Di tepi Golden Horn itulah Sultan menerima tamu-tamunya yang datang dengan kapal.

Spot itu selalu ramai dengan pengunjung yang asyik berfoto. Instagrammable, karena dari kejauhan membentuk bingkai foto berlatar laut biru.

Atas: pancuran air beratap lima kubah di Ayasofya Square depan Topkapi; kanan atas: Imperial Gate yang digunakan sultan saat keluar-masuk istana; kanan: taman dan paviliun dalam kompleks Topkap; kiri: salah satu ruangan yang berlantai marmer dan berdinding keramik motif Turki, serta dinding berhiaskan lukisan dengan warna yang indah dan kaligrafi.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

65

Untuk mengunjungi Dolmabahce, pengunjung hanya diperkenankan melalui tur. Sayangnya di dalam istana tidak diperkenankan mengambil gambar, padahal banyak sekali ruangan dalam istana yang sangat indah, misalnya marmer berkelas, lampu kristal, pada langit-langit bersepuh emas, karya seni, lukisan, dan kamar tidur Mustafa Kemal Ataturk tempat beliau wafat tahun 1938 setelah kesehatannya memburuk.

tradisional. Ataturk membuat kemajuan besar bagi Turki sehingga disebut sebagai Bapak Turki Modern.

Ataturk merasa Istana Topkapi sudah out-of-date sehingga ia pindah ke Istana Dolmabahce yang lebih megah di tepi Selat Bosphorus. Di situlah Ataturk menjalankan pemerintah Turki hingga menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.05, 10 November 1938. Sebuah jam di kamarnya sampai kini disetel ke 09.05, waktu kematiannya. Warisannya masih tertanam sampai saat ini, yaitu sebuah negara Turki yang modern. Nama, patung, dan lukisannya patungnya ada di mana-mana. Ataturk diabadikan juga menjadi nama bandara internasional dan stadion sepakbola di Istanbul. ***

Kiri: gerbang penyambutan tamu sultan, atas: Dolmabahce terlihat jelas dari Selat Bosphorus dan taman dengan aneka bunga serta pohon di Dolmabahce.

Mustafa Kemal Ataturk yang seorang pejabat militer melakukan revolusi pada tahun 1921 yang menghapus Kekaisaran Ottoman dan mengubahnya menjadi Republik Turki. Kemunduran yang disaksikannya pada masa Ottoman membuat Ataturk – yang kemudian diangkat menjadi presiden – memperbarui segala sendi budaya dan kehidupan rakyat Turki, misalnya mewajibkan berbusana ala barat, modernisasi pertanian, pembangunan industri, transportasi dan elektrifikasi, emansipasi wanita untuk dipilih dan memilih dalam pemungutan suara, penggunaan kalender Gregorian, huruf Latin, dan menghapus institusi Islam. Visi Ataturk adalah negara sekuler dan melarang segala sesuatu yang berbau agama. termasuk melarang pakaian 66

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Dalam setiap traveling saya berusaha menyempatkan diri mengikuti misa di gereja setempat. Selain untuk mengucap syukur juga untuk merasakan suasana misa. Walaupun tidak mengerti bahasanya, tetapi enaknya jadi orang Katolik adalah urutan liturginya sama dari awal sampai akhir, paling-paling beberapa tatacara yang berbeda misalnya cara menyampaikan salam damai atau antrean komuni yang semrawut tetapi tetap tertib.

Katedral Roh Kudus terletak di seberang radio Istanbul, tak jauh dari Taksim. Saya berjalan kaki menyusuri pedestrian yang lebar. Ternyata Katedral Saint-Esprit (begitu nama resminya memakai bahasa Perancis) bukanlah sebuah bangunan yang megah. Katedral yang dibangun tahun 1846 itu terlihat sederhana sekali, bahkan dari luar tidak tampak sebagai katedral.

Namun setelah berada di dalam, barulah kemegahanya terlihat, dari deretan pilar, motif dinding, dan langit-langit yang dihiasi ornamen bermotif bunga dan lambang keuskupan.

Di belakang altar terdapat lukisan Pentakosta di mana Bunda Maria dan para rasul sedang berkumpul menantikan

datangnya Roh Kudus. Dinding kiri dan kanan dihiasi dengan berbagai lukisan dan patung orang Kudus, salah satunya adalah patung Bunda Maria yang cantik sedang menggendong Kanak-Kanak Yesus berada di situ. Sebuah plakat kenangan kunjungan Paus Benediktus XVI ke Turki tahun 2006 terpasang di dalam katedral.

Lukisan Pentakosta juga terpampang pada bagian atas pintu masuk utama. Di sisi kiri lapangan terdapat Patung Paus Benediktus XV sebagai ucapan terima kasih pemerintah Turki atas dukungan beliau kepada para tentara Turki selama perang dunia kesatu. Misa harian diselenggarakan pkl 6 sore dalam bahasa

Perancis, sedangkan pada hari Minggu tiga kali: pkl 9 (bahasa Inggris), pkl 11 dan 15 (bahasa Perancis).

Ternyata Katedral Roh Kudus ini “kalah” pamor dari Basilika St Antonius Padua (Sent Antuan) yang terletak di Istiklal Cadesi.

Ketika saya tiba di sana gereja sedang direnovasi. Façade atau tampak depannya mirip Gereja Kelahiran Santa Maria di Kepanjen Surabaya, terbuat dari bata merah yang dihiasi tiga jendela bundar besar bermotif bunga seperti Notre Dame Paris.

Atapnya segitiga dengan menara-menara kecil di setiap ujungnya. Gereja ini memiliki patung Paus Yohanes XXIII yang sedang memegang merpati tanda perdamaian.

Katedral Saint-Esprit tampak depan, interior katedral, misa harian diselenggarakan secara konselebrasi.

Searah jarum jam: teras bergaya Venesia, tampak depan Gereja Sent Antuan yang sedang direnovasi, Gua Maria, patung Paus Yohanes XXIII sedang memegang merpati (beliau dijuluki “Paus Turki” karena pernah berkarya di sini selama 10 tahun dan fasih berbahasa Turki), misa harian dilangsungkan di kapel.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

67

Gereja berbentuk salib Latin ini pertama kali didirikan pada abad ke-18 oleh masyarakat Italia di Istanbul, lalu dirobohkan dan dibangun kembali pada tahun 1912 dengan penambahan bangunan bergaya Neo Gotik Venesia di sekelilingnya.

Gereja yang mendapat status Basilika Minor dikelola oleh para pastor Italia. Sebenarnya, inilah gereja terbesar di Istanbul, lebih besar kapasitasnya daripada Katedral Roh Kudus. Misa dibawakan dalam bahasa Inggris, Polandia, Italia, dan Turki.

Menyeberang ke Uskudar

S

etelah menjelajahi Istanbul bagian Eropa, pergilah ke Uskudar atau “Istanbul seberang”. Sesuai dengan namanya, Uskudar terletak di Istanbul bagian Asia yang dibelah Selat Bosphorus.

Bisa naik feri dari Sirkeci atau naik metro Marmaray.

Konon terjadinya Selat Bosphorus ini agak nyeleneh: Zeus – boss para dewa Yunani – punya affair dengan pendeta wanita bernama Io, yang bertugas di kuil Hera yaitu tak lain adalah istri Zeus. Mengetahui suaminya selingkuh, Hera – yang amat cemburuan – mengutuk Io menjadi seekor banteng dan mengirim kawanan lalat untuk mengusirnya. Tak tahan gigitan lalat, Io lari pontang-panting ke daerah Byzas dan menerobos sebidang tanah genting pembatas dataran kering yang luas.

Pelabuhan feri Uskudar

68

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Salib Terpilin

K

etika tiba di Gereja Sent Antuan, saya langsung menghampiri salib di depan gereja yang sangat unik, yaitu bentuknya terpilin (atau terpuntir) sehingga terlihat tiga dimensi – seperti salib di gereja kita. Yesus yang tersalib seakan-akan tertarik ke atas dengan wajah yang terlihat sangat menderita.

Akibat terjangan Io maka dinding pembatas itu ambrol dan air Laut Marmara yang waktu itu masih berupa danau superbesar mengalir melalui dataran kering itu untuk memisahkan Eropa dan Asia, lalu “mangkal” di sebuah cekungan besar yang nantinya menjadi Laut Hitam.

Dalam bahasa Yunani kejadian itu disebut “bosphorus” yang artinya “banteng ngibrit”.

Kini sebuah patung banteng yang sedang menyeruduk berdiri dengan gagah di tak jauh dari pelabuhan.

Uskudar sendiri kurang “gemerlap” jika dibandingkan Istanbul Eropa. Banyak apartemen dengan cat agak kusam, lingkungan yang kurang rapi, dan agak kurang terawat. Meskipun demikian, Uskudar memiliki kebanggaan klub sepakbola Fenerbahce yang penggemarnya terkenal sangat fanatik. Enaknya di Uskudar banyak kafe dan toko manisan tempat nongkrong untuk menikmati keindahan Selat Bosphorus.

Stadion Fenerbahce di Uskudar, klub dengan fans yang paling fanatik dan setia di Istanbul

Kecil tapi bermakna. Demikian julukan masyarakat Uskudar pada Maiden’s Tower, yang menjadi salah satu tengar (landmark) Istanbul yang paling keren. Sebuah menara di pulau yang berjarak 200 meter dari pantai, dibangun sekitar tahun 300 SM oleh orang Yunani untuk berfungsi untuk mengatur lalu lintas dan sebagai pos pemungutan pajak kapal yang melintasi Selat Bosphorus. Byzantium menggunakan menara ini untuk mengawasi armada musuh dan kapal-kapal yang mbalelo alias gak mau bayar pajak. Bahkan sebuah rantai pengaman terhubung antara Maiden’s Tower dan sebuah menara dekat Topkapi.

Setelah jatuh ke tangan Ottoman, Maiden’s

Tower dijadikan mercusuar dan tempat isolasi saat wabah kolera tahun 1830.

Maiden’s Tower menjadi lebih ngetop setelah menjadi setting film James Bond berjudul “The World Is Not Enough” yang dibintangi Pierce Brosnan. Maiden’s Tower ternyata memiliki banyak legenda. Yang paling kuno tentang kisah cinta Leandros dan Hero, pendeta wanita yang tinggal di menara. Setiap api unggun sebagai penunjuk arah bagi kekasihnya yang berenang ke sana untuk ngedate. Malangnya suatu malam badai membuat api itu padam sehingga Leandros kehilangan arah dan tenggelam dalam lautan. Setelah mendapat kabar buruk Hero kemudian bunuh diri. Ada juga E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

69

Maiden’s Tower

kisah cinta Battalgazi dengan putri seorang penguasa Kristen yang tidak disetujui Tekfur sang ayah. Tekfur mengurung putrinya di menara namun demi cintanya Battalgazi menyerbu menara itu lalu membawa sang putri pergi dengan kudanya, mungkin ke kingdom far far away and they lived happily ever after… seperti prince charming dalam kisah Cinderella dan Shrek.

Ternyata legenda yang paling ngetop adalah tentang raja yang mendapat ramalan bahwa putrinya akan mati digigit ular ketika berulang tahun ke-18. Untuk melindungi putrinya, raja membangun sebuah benteng di pulau kecil dan menaruh putrinya di situ. Ramalan itu menjadi kenyataan ketika putrinya yang selama ini tinggal di menara menerima sekeranjang buah sebagai hadiah ulang tahun ke-18. Seekor ular yang ternyata menyelinap ke dalam keranjang itu lalu menggigit dan menewaskan sang putri (jadi ingat kisah Maleficent Snow White, dan Rapunzel).

menikmati panorama Selat Bosphorus yang indah, terutama saat senja hari.

Namun malam itu saya mampir di sebuah kafe kebab di Cumhiriyet Cadessi Taksim.

Pengunjung yang datang lumayan ramai.

Tidak paham bahasa Turki, saya menunjuk sebuah paket kebab ayam seharga 30-an lira (sekitar 60 ribu rupiah).

Saya menerima nampan berisi roti, potong besar ayam, nasi dengan sayuran, irisan daging domba, dan minuman kaleng. Setelah mendapat kursi, saya menikmati sajian khas Turki yang terasa dalam kelembutan daging dengan racikan bumbu rempah. Sebuah perpaduan timur dan barat dalam hidangan Dengan tiket seharaga 30 lira kita bisa penutup sekaligus penutup kunjungan di naik perahu ke Maiden’s Tower. Di sana ada Istanbul. kafe dan restoran yang sering digunakan RISAL WIRATANYA sebagai tempat pernikahan. Anda dapat melihat-lihat saja atau bersantap sambil 70

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

71

R e kol e k s i V i rt ua l E m m au s J o u r n e y A n g k ata n V – P a ro k i K os a m b i B a ru Sabda Tuhan Mengubah Hidupku

Kilas Balik

Rekoleksi

K

20 Maret 2021, adalah moment yang mengembirakan dimana Emmaus Journey Paroki Kosambi Baru akhirnya dapat menyelenggarakan Rekoleksi secara Virtual yang dihadiri sekitar 155 orang yang dibuka dengan sambutan dari Pendamping Bidang Pewartaan Bapak Budi Pratomo dan dari EJ Center Bapak Fudianto.

etika Pandemi melanda dunia termasuk Indonesia, hampir seluruh kegiatan di luar rumah terhenti, begitu juga Emmaus Journey yang telah menyelesaikan buku ke-3 dan bersiap-siap memasuki buku terakhir yaitu Seven Last Word, mau tidak mau ikut terhenti juga.

Hal ini berjalan hampir satu tahun, namun pada November 2020, pengurus akhirnya memutuskan untuk meneruskan kembali perjalanan menuju ke Emmaus ini dengan media online/daring, hingga akhirnya Sesi Seven Last Word selesai pada awal Maret yang lalu.

72

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Kehadiran dua pembicara yaitu Romo Yustinus Ardianto dalam sesinya “Iman Yang Transformatif” dan Romo Albertus Monang Rianto Sidabutar dalam “Pelayanan yang berkobar-kobar” menjadi peneguh dan penyemangat bagi seluruh peserta angkatan V dan juga para Fasilitator.

Melalui Iman yang transformatif, Romo Yus menyampaikan bagaimana jaman berubah dengan sangat cepat, sehingga mau tidak mau kita pun harus berubah atau kita akan tertinggal. Perubahan yang sedemikian besar bisa membawa dampak positif atau kebalikannya. Untuk itu kita perlu menyadari bahwa ada 3 dimensi kehidupan yang kerap kita alami yaitu:

1. Hidup Rohani Bagaimana kita semakin tidak punya waktu untuk Tuhan, doa yang hanya meminta bukan menjalani relasi dengan Tuhan dengan cinta, adanya bahaya hipokrit – kesalehan semu, krisis iman karena materialisme, sekularisme dan penderitaan.

2. Komunitas Kita mempunyai 1001 latar belakang yang E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

73

Sambutan dari Dewan Pendamping Bidang Pewartaaan: Bp Budi Pratomo

berbeda, potensi konflik dalam pelyanan di Gereja tetap bisa saja terjadi, penyebabnya terkadang bukan hal yang esensial, mendadak menghilang dalam pelayanan, sulitnya bersinergi, merupakan hal-hal yang kerap terjadi dalam komunitas. Pentingnya keseimbangan antara ungkapan iman dengan perwujudan iman serta motivasi yang ada dalam diri kita pada saat kita terlibat dalam pelayanan.

74

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Melihat hal tersebut di atas, kita perlu belajar dari Yesus, Sang Guru, bagaimana Yesus memiliki Gerakan Hidup dalam Lukas 6 : 12 – 19 yaitu Yesus berdoa kepada BapaNya, Yesus memanggil ke-12 muridNya dan Yesus bersama para murid melayani.

Semua hidup Yesus bersumber dari relasi pribadiNya dengan Allah BapaNya, jika kita

ingin bertumbuh, kita tidak dapat sendirian, menemukan komunitas akan membuat kita semakin bertumbuh dan matang, namun komunitas yang sanggup bertahan adalah komunitas yang memiliki gerakan misi dan tidak egosentris, seperti yang telah Yesus lakukan bersama murid-muridnya pada Pentakosta dan cara hidup jemaat perdana.

Romo Almo hadir dengan”Pewartaan dengan hati yang berkobar-kobar” bagaimana perjalanan menuju Emmaus adalah perjalanan yang pada mulainya diwarnai dengan sikap kesepian dan putus harapan, namun Yesus tidak membiarkan hal itu berlarut terjadi, Yesus datang menghampiri dan bergabung serta berbincang-bincang, sehingga rasa kesepian dan putus harapan pada akhirnya

berubah menjadi harapan, kegembiraan, sukacita dan hati yang berkobar-kobar dan kemudian menjadi sumber pewartaan.

Dalam meneruskan komunitas Emmaus Journey ini, maka para Emmauser diharapkan memiliki: 1. Pewartaan yang berkobar-kobar sehingga dapat menularkan semangat bagi sesama.

2. Perjuangan untuk selalu bangkit ketika mengalami keputusasaan/masalah.

3. Senantiasa menyadari kehadiran Tuhan dalam perjalanan hidup 4. Percaya Tuhan Yesus senantiasa menghampiri dan mendekati kita

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

75

Serah terima dari Bp Sandi sebagai ketua EJ Paroki kepada Ibu Diana, Ketua Panitia Angkatan VI

5. Memiliki kegembiraan untuk menjalani ini, serta adanya estafet kepanitiaan dari perutusan dalam melayani. ketua panitia Angkatan V Pak Effendy kepada Ibu Diana, ketua panitia angkatan Dalam rekoleksi ini juga ada beberapa VI, disertai perkenalan singkat seluruh tim peserta dari Angkatan 5 yang membagikan Panitia Angkatan VI. Selamat bekerja Bro testimoni, bagaimana mereka mengalami dan Sis ! perubahan-perubahan terutama ketekunan membaca Kitab Suci, mereka adalah Ray, Pada akhirnya manusia berusaha, Ibu Seri Dewi, Pak Doddy dan Bu Minar. Tuhan yang menyempurnakan, demikian Luar biasa ! rangkaian acara rekoleksi akhirnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar dan Tak kalah serunya, adanya pengumuman semoga semangat ingin mengenal kasih “TOP ATTENDANCE” yaitu kehadiran Allah melalui spiritualitas Kitab Suci 100% baik peserta maupun fasilitator senantiasa dapat kita lanjutkan dengan dalam seluruh sesi buku EJ tanpa pernah hati yang berkobar-kobar, acara kemudian absen sekalipun, penghargaan ini jatuh ditutup oleh Romo Almo dengan doa dan pada Elisabeth (K-13), Ria (K-8), Lina A berkat.

(K-10), Doddy, Ato, Imelda & Erick (K-14) untuk kategori peserta, sedangkan kategori Emmaus Journey.. di Emmaus Journey …ku Fasilitator dengan absensi terbaik adalah semakin mengenalNya. Andri Yani, Rosmerie, Trisnawati, Elis, Fudianto, San San, Mike, Ang Jenni, Rina Kasim, Theresia.

Acara berlanjut dengan ucapan terima kasih dari Pak Sandy selaku ketua EJ kepada Romo Michael Wisnu dan semua pihak yang terlibat selama perjalanan EJ angkatan V 76

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Rabu Abu

K a m u A da l a h D e b u da n A k a n K e m ba l i M e n ja d i D e b u Masa Prapaskah dimulai dari hari Rabu Abu, di mana umat Katolik biasa merayakannya dengan pengurapan abu di dahi.

Abu yang digunakan terbuat dari hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya. Dikisahkan, Yesus disambut bak raja di Kota Yerusalem. Orang-orang bersorak dan bernyanyi sembari melambaikan daun palma. Dalam tradisi umat Katolik, daun palma mengandung makna kemenangan. abu dan abu sudah diberkati, sebagian abu tersebut dipisahkan ke dalam kontainer - kontainer kecil, kemudian dengan dibantu oleh para Ketua Lingkungan abu tersebut dibagikan ke rumah masingmasing umat lingkungan.

S

ekitar lebih kurang satu minggu sebelum Misa Rabu Abu dilakukan, Panitia Paskah dibantu oleh para Pendamping Wilayah dan Ketua Lingkungan, mengkoordinir pengumpulan daun palma kering dari umat untuk dijadikan abu, pengumpulan daun palma kering ini masih dilakukan seperti biasa dengan cara mengumpulkannya di gereja. Namun karena saat ini banyak umat yang melakukan misa secara online, sehingga daun palma kering yang dikumpulkan menjadi sangat terbatas bahkan tergolong kurang untuk mencukupi kebutuhan abu yang akan dipakai saat Rabu Abu.

Pembagian abu ini ke umat merupakan hal yang baru dilakukan pada tahun ini dan juga sebagai bentuk pelayanan kepada umat yang tidak bisa mengikuti misa offline karena berbagai alasan agar tetap bisa merasakan nuansa Rabu Abu yang selama ini dijalankan.

Pada tahun ini Rabu Abu jatuh pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2021, dan umat Katolik di seluruh dunia merayakan Rabu

Setelah proses pembakaran daun palma kering menjadi E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

77

Abu sebagai tanda memasuki masa praPaskah, yaitu masa tobat.

Saat perayaan Rabu Abu, sembari menorehkan abu di dahi, Pastor atau Romo akan berucap ‘Bertobatlah dan percayalah Pada kondisi normal, yaitu kondisi pada Injil’ atau ‘Kamu adalah debu dan akan sebelum pandemi Covid-19, masa tobat ini kembali menjadi debu’. dilambangkan dengan goresan abu pada dahi umat Katolik, dan mengutip situs resmi Rabu Abu adalah hari pertama Masa Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Prapaska, yang menandai bahwa kita Indonesia (KWI), abu juga menjadi tanda memasuki masa tobat 40 hari sebelum kerapuhan manusia yang mudah jatuh Paska. Angka “40” selalu mempunyai dalam kelemahan dosa dan sekaligus makna rohani sebagai lamanya persiapan. sebagai tanda pertobatan.

Misalnya, Musa berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah Merujuk pada kitab suci, abu juga jadi (lih. Kel 34:28), demikian pula Nabi Elia (lih. 1 tanda pertobatan di Kota Niniwe, pada raj 19:8). Tuhan Yesus sendiri juga berpuasa Kitab Kejadian (Kej.2:7), umat Katolik selama 40 hari 40 malam di padang gurun diingatkan bahwa manusia diciptakan dari sebelum memulai pewartaan-Nya (lih. Mat debu tanah dan suatu ketika akan tiada lalu 4:2). kembali menjadi debu.

Mengapa hari Rabu?

G

ereja Katolik menerapkan puasa ini selama 6 hari dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus), maka masa Puasa berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari.

78

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Dengan demikian, hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu. (Paskah terjadi hari Minggu, dikurangi 36 hari (6 minggu), lalu dikurangi lagi 4 hari, dihitung mundur, jatuh pada hari Rabu).

Jadi penentuan awal masa Prapaska pada hari Rabu disebabkan karena penghitungan 40 hari sebelum hari Minggu Paska, tanpa menghitung hari Minggu.

Rabu Abu tahun ini di Paroki Gereja Santo Matias Rasul diadakan 2 kali misa, yaitu pukul 16:00 dan 20:00. Kedua misa tersebut dipersembahkan oleh Romo Michael dan Romo Albertus Monang, tidak ada yang terlalu spesial dari misa Rabu Abu ini, bahkan dekorasi altar pun bisa dibilang tidak ada, dan misa berjalan seperti biasa dalam masa pandemi ini dengan memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Selama ini mungkin kita masih menyesuaikan diri dengan perubahan - perubahan yang ditetapkan dalam menjalankan misa offline, dan hal ini sangat terasa perbedaannya sejak saat mulai memasuki pintu gerbang gereja, saat perayaan misa, sampai umat keluar dari halaman gereja.

Semoga pandemi ini bisa segera selesai, sehingga kita semua, tanpa mengenal usia, dapat merayakan misa di gereja bersama - sama kembali dengan meriah dan penuh suka cita.

Tuhan memberkati.

(Adrian Kurniadinata)

Yang berbeda pada hari Rabu Abu tahun ini adalah abu tidak diurapi pada dahi umat, melainkan ditaburkan di kepala. Suatu keputusan yang baik untuk menghindari kontak fisik secara langsung di masa pandemi ini. Pengurapan abu di dahi mungkin masih dilakukan oleh umat yang merayakan misa secara online karena kontak fisik hanya dilakukan dengan anggota keluarga terdekat.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

79

80

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

81

S a k r a m e n T o bat Pada masa Prapaskah pada tahun ini, tahun 2021, Sakramen Tobat diadakan selama 5 hari, mulai Senin tanggal 15 Maret sampai dengan hari Jumat tanggal 19 Maret.

S

esuai protokol kesehatan pada masa pandemi ini, dan agar tidak terjadi penumpukan umat yang akan mengikuti Sakramen Tobat, maka pelaksanaan Sakramen Tobat dibagi per Wilayah, dimulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00, dibatasi hanya untuk 80 umat per hari dan tidak ada batasan usia, lansia diatas usia 59 tahun juga diperkenankan, dengan catatan dalam keadaan sehat.

Seperti pada prosedur kegiatan liturgi off-line lainnya, umat yang ingin mengikuti Sakramen Tobat, harus mendaftarkan diri dengan mengisi Google Form kesehatan yang telah disediakan oleh Gugus Tugas Paroki paling lambat 3 hari sebelum hari Sakramen Tobat yang dipilih umat, dan mempunyai QR Code sebagai bukti telah memenuhi kriteria kesehatan yang ditetapkan dan sebagai ‘tiket masuk’ kedalam lingkungan area gereja.

Berikut adalah pelaksanaan Sakramen 82

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Tobat pada Jumat tanggal 19 maret 2021 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Pintu gerbang Gereja mulai dibuka oleh petugas Satpam sekitar pukul 15.35 WIB. Pada pukul 15.45 ada umat yang datang memakai kendaraan roda empat, tetapi sebelum kendaraan masuk ke dalam area Gereja, petugas melakukan pengukuran suhu badan dan memeriksa QR kehadiran yang dibawa oleh umat tersebut.

Sakramen Tobat diterimakan oleh Romo Albertus Monang di posisi selasar sebelah kiri Gereja dan oleh Romo Michael Wisnu di selasar sebelah kanan.

Dari Panitia Paskah ada 4 orang yaitu Hengky Gunawan, Denny Pramana, Wawa Yaprin, dan Nikolas Aryaputra,

yang bertugas membantu mengarahkan umat untuk mencuci tangan, melakukan pendaftaran di meja di depan Gereja dan melakukan antrian giliran. Hari itu Sakramen Tobat diikuti oleh 55 orang umat.

Beruntung walaupun sejak sekitar pukul 15.20 keadaan langit terlihat agak mendung, sehingga dikhawatirkan akan turun hujan, namun Puji Tuhan cuaca hanya mendung saja sampai acara Sakramen Tobat berakhir pukul 17.50, dan umat yang hadir terdaftar terakhir telah selesai.

Terlihat raut wajah yang ceria dan pancaran perasaan lega dari para umat yang telah menerima Sakramen Tobat, seperti pula termaktub pada bacaan Injil Yohanes 1:9 : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Jadi jelas bahwa Allah selalu bersedia untuk mengampuni dosa kita bila kita mengaku dosa dan tidak ada larangan untuk mengakukan dosa kepada Imam sebagai wakil Allah.

Sehingga bagi mereka yang telah merasa berdosa dan telah melakukan kesalahan, namun telah mengakuinya di hadapan Tuhan melalui seorang Imam maka telah

diampunilah segala dosa dan kesalahannya asalkan berjanji untuk tidak mengulangi dosa dan kesalahannya lagi.

Seperti juga saat Sakramen Tobat pada hari-hari sebelumnya, seluruh umat yang hadir hari ini terlihat cukup bersemangat, walaupun mungkin agak khawatir karena masa pandemi yang belum berakhir dan prosedur pendaftaran yang agak rumit serta cukup membingungkan bagi umat yang telah berusia lanjut.

Semoga saja pandemi ini cepat berlalu dan selesai tuntas penyebarannya sehingga kita semua dapat melakukan setiap kegiatankegiatan Gereja dengan lebih bersemangat, terbebas dari rasa khawatir dan diharapkan bisa lebih banyak lagi umat yang terlibat.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus atas terselenggaranya prosesi Sakramen Tobat ini dari sejak hari Senin tanggal 15 Maret sampai dengan hari Jumat tanggal 19 Maret ini dan dapat berjalan denggan aman, tertib dan lancar.

Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita semua. Amin (HENGKY GUNAWAN)

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

83

84

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

85

K e t i k a D au n P a l m a I t u M e m a n ca r k a n K a s i h n ya Daun Palma itu melambai dengan lembut mempesona bak jemari penari Surga dan seakan ingin berucap : “Datanglah ya Yesus Raja Damai, Putra Daud…aku mengasihiMu dan merindukan kedatanganMu”

D

aun Palma atau Daun Palem, adalah simbol dari kemenangan dan kebangkitan didalam perayaan liturgi Minggu Palma bagi Gereja Katolik, hal ini merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.

Dalam perayaan ini dikenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian. Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka Pekan Suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.

Simbol Palem dalam Minggu Palma Daun palma merupakan simbol kemenangan dan ketika dilambaikan berarti sebagai pujian serta kemuliaan.

Saat Minggu Palma, umat melambailambaikan daun palma sambil bernyanyi.

86

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arakarakan menuju Yerusalem. Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang, yaitu kota Allah, di mana ada kedamaian.

Minggu Sengsara Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan sengsara Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Dalam tradisi Gereja Katolik, setelah umat melakukan prosesi Perarakan Daun Palma, umat akan mendengarkan pembacaan kisahkisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil.

Memang kisah-kisah ini akan dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda.

Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus

bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib.

Pemotongan dan Dekor Daun Palma Pada Paskah tahun ini, Minggu Palma jatuh pada hari Minggu tanggal 28 Maret, oleh karenanya sehubungan dengan hal tersebut, satu hari sebelum Minggu Palma, yaitu pada hari Sabtu tanggal 27 Maret, Panitia Paskah dengan dibantu tim Dekor Gereja bertugas mempersiapkan kebutuhan Daun Palma, mendekor Gereja, dan menampung penerimaan Daun Palma dari masing-masing Wilayah dan Lingkungan untuk diberkati oleh Romo pada keesokan harinya, yaitu pada saat Perayaan Ekaristi Minggu Palma.

Kegiatan hari itu, Sabtu tanggal 27 Maret, dimulai pukul 08.00 pagi dan diawali dengan pemotongan dan pengumpulan Daun Palma, dimana sebagian besar Daun Palma tersebut diambil langsung dari tanaman Palma yang sengaja telah ditanam dan dirawat di area gereja. Selain petugas gereja yang melakukan pemotongan Daun Palma, beberapa orang dari Panitia Paskah pun turut membantu, dan yang berkenan hadir dari Panitia Paskah saat itu, adalah Ricky Kurniawan, Hengky Gunawan, Henry Aditjakra, Sindoro, Megia Susilo, drg. Iena Sustiawati, Adrian, Daniel, Aman Kiong, dan Willi Dharma.

Sesuai kesepakatan bersama pada hari sebelumnya, Panitia yang bertugas membawa perlengkapan dan peralatan sendiri dari rumah, seperti gunting tanaman, sarung tangan, wadah plastik besar untuk

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

87

tempat Daun Palma yang sudah dipotong, tali rafia, topi, memakai masker sesuai protokol kesehatan Covid-19, membawa botol minum dan perlengkapan lainnya.

Dan ternyata pada prakteknya, proses pemotongan Daun Palma tidak sesederhana seperti yang dibayangkan sebelumnya, perlu upaya lebih waktu memotongnya, karena Daun Palma yang besar cukup keras dan alot tangkainya, tidak mudah juga ketika kita akan menjangkau Daun Palma yang masih baik, tidak layu menguning atau daunnya utuh, tidak sobek atau berlubang dimakan serangga, karena seringnya daun palma yang masih bagus terhalang dengan daun-daun Palma yang kurang bagus atau posisi jangkauannya cukup jauh.

Walaupun saat itu cuaca cukup terik dan pandemi belum berakhir, namun seluruh panitia yang bertugas tetap semangat, penuh canda dan tawa saling menghibur.

Adapun Daun Palma yang telah dipotong digunakan untuk dua tujuan, yaitu sebagian selain untuk dekorasi Altar gereja pada Misa Minggu Palma, sebagian lagi untuk diberkati oleh Romo dan kemudian disimpan sampai kering untuk keperluan dibakar dibuat abu suci untuk ibadat Rabu Abu tahun depan.

Tim dekor dengan seksama memilah dan memilih Daun Palma yang utuh, bagus dan masih segar untuk dipakai sebagai bahan / materi dekorasi Daun Palma, begitu pula Daun Palma yang akan diberkati dan disimpan untuk ibadat Rabu Abu tahun depan, dipilah dan dipilih hanya yang baik saja yang dipakai, proses pemilahan ini dipimpin langsung oleh Romo Michael Wisnu Agung Pribadi.

Dari pihak Panitia Paskah, tim dekor dipimpin oleh Sofia Junus (Wawa), dibantu oleh teman-teman Panitia yang lain dan team Dekor Gereja, yaitu Rina, Agnes, Hanafie, Yuni, Maini, Lanny, drg. Iena Sustiawati, Jani Iskandar, Christine Liana Wijaya, Catharina Yayah, dan Anastasia Lisda.

Begitu terampil terlihat tangan-tangan 88

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

tim dekor ketika mengolah daun-daun Palma, menyusun dan merangkai dengan sangat lugas, sehingga rangkaian Daun Palma yang dihasilkan pun terlihat begitu indah. Mereka begitu kompak dan serasi saling mengisi setiap sudut dekorasi.

Satu demi satu daun-daun Palma itu diolah menjadikan tampilan yang berbedabeda dan mempesona, namun ketika rangkaian-rangkai itu kemudian disatukan dipelataran podium gereja dan di depan Altar, keindahannya semakin mempesona, memperindah seluruh ruangan gereja, memberi nuansa Keangungan, Kesucian dan Kasih Allah.

Tak dapat dipungkiri seluruh keindahan rangkaian dekorasi Daun Palma ini dihasilkan dari hati para perangkai yang tulus, penuh dedikasi dan kasih.

Di tangan para Maestro…

Daun Palma itu Memancarkan Keindahannya Keindahan perlambang Kasih Sempurna kepada Yesus Kristus Ketika kegiatan merangkai Daun Palma ini berlangsung, Romo Albertus Monang dan Diakon Harry pun berkenan hadir bersama tim Komsos, untuk menyaksikan dan meliput kegiatan tersebut.

Daun Palma dari Wilayah dan Lingkungan Pada saat yang bersamaan, sesuai pengumuman yang sudah disebarkan sebelumnya, hari ini merupakan hari terakhir untuk setiap umat di Wilayah Paroki Kosambi Baru untuk mengumpulkan Daun Palma masing-masing di gereja untuk diberkati pada ibadat Minggu Palma.

Sesuai instruksi, daun palma yang dikumpul dari masing-masing Wilayah dan Lingkungan harus diberi nama pemiliknya masing-masing, dan disatukan perlingkungan didalam container plastik tertutup, hal ini bertujuan untuk memudahkan ketika kontainer-kontainer E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

89

itu akan dipindahkan saat akan dan sesudah diberkati saat ibadat Minggu Palma berlangsung, dan untuk meminimal kontak langsung dengan kumpulan daun-daun palma tersebut, sesuai kaidah protokol Covid-19.

Kegiatan dekorasi dan pengumpulan Daun Palma hari itu diakhiri pada pukul 12.30 WIB, pada akhir kegiatan, seluruh Panitia yang bertugas dan tim Dekor Gereja walaupun sedikit lelah namun merasa puas.

Kegiatan mendekor gereja ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, begitu pula Dekorasi Daun Palma, hal ini memberikan makna dan arti yang luas dan mendalam, pancaran rasa kebersamaan dan ungkapan diri untuk ‘mau terlibat’ di dalam kegiatan aktifitas gereja, semoga dari sajian Keindahan Dekorasi Daun Palma ini dapat membuahkan hasil yang positif, dapat menyentuh dan membuka hati umat Paroki Gereja Santo Matias Rasul yang lain untuk mau sukarela turut terlibat dan berbela rasa.

Semoga Tuhan selalu mengasihi dan memberkati kita semua, amin..

Sofia Junus (Wawa)

90

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

K e g i ata n B a k t i S os i a l P a s k a h “Biarkanlah terangmu bersinar di hadapan manusia, sehingga mereka dapat melihat perbuatan baikmu, dan memuliakan Bapamu yang ada di Surga”. (Matius 5:16)

S

uatu hari, ketika Yesus berada di bait suci, Yesus melihat seorang wanita tua memasukkan dua koin kecil ke dalam kotak persembahan.

Dia memberi tahu para murid-Nya, “Janda miskin ini memberi lebih dari siapa pun.

Semua orang memberi sedikit dari kekayaan mereka, tapi dia memberikan semua yang dia miliki dalam kemiskinannya,” (Lukas:21) Yesus mengajari kita apa yang Allah anggap sebagai hadiah yang lebih tinggi harganya. Tuhan tidak melihat jumlah atau kuantitas dengan cara yang sama seperti kita, namun Dia melihat sifat hati seseorang yang percaya pada-Nya. Salah satu sebab mengapa manusia yang diciptakan di bumi adalah untuk kita menolong diri sendiri. Tuhan tidak akan turun dari surga untuk menolong kita sendiri; itulah sebabnya dia menempatkan kita semua di tempat-tempat yang strategik supaya kita dapat membantu orang lain. Sebagai orang Katolik, salah satu tujuan kita adalah berusaha sedaya upaya untuk menolong orang lain menjadi seperti kita. Bukan hanya memberitakan Injil Kristus kepada mereka sahaja, tetapi juga menjadikan diri kita berguna dalam kehidupan mereka karena Tuhan menolong kita.

“Inilah perintah-Ku, supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (Yohanes 15:12)

Walaupun hari itu hujan masih turun rintik-rintih dan kadang bertambah lebat membasahi seluruh pekarangan di area gereja, namun semangat saudara-saudara kita tidak menjadi surut, tetap ceria dan bersuka cita menyambut pembagian sembako, dan ada juga sebagian umat yang bisa mendapatkan santunan yang diadakan setiap bulan oleh teman-teman Seksi Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE) Gereja Santo Matias Rasul.

Dalam rangka Paskah tahun 2021, kegiatan bakti sosial diadakan oleh Panitia Paskah, pada hari Sabtu, tanggal 3 April 2021, bekerjasama dengan Seksi PSE Paroki Kosambi Baru, dengan melanjutkan dan mendukung rutinitas kegiatan setiap bulan membagikan santunan berupa sembako dan sebagian berupa uang bagi umat KLMTD (Kecil, Lemah, Miskin, Tertinggal dan Difabel), atau ‘umat berkebutuhan’, kegiatan dimulai dari pukul 08.00 pagi dan berakhir pada pukul 11.30 siang.

Jumlah kantong sembako yang disiapkan pada kegiatan kali ini sebanyak 225 kantong, E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

91

adapun dana yang diperoleh untuk pengadaan sembako ini sebagian besar didapat dari para Donatur dan Sponsor Paskah 2021, sebagian lagi dari pemasukan sumbangan Amplop Paskah dari seluruh umat Gereja Santo Matias Rasul, dan tentunya tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada para Donatur dan Sponsor Paskah 2021, dan juga kepada seluruh umat Paroki Gereja Santo Matias Rasul yang telah bermurah hati, memberi sumbangan dan bersedia berbagi kasih bagi saudara-saudara kita yang berke-butuhan, berkat seluruh pema-sukan dana ini pula maka seluruh kegiatan masa Pra-paskah dan Paskah 2021 dapat terselenggara dengan baik dan lancar.

“Ucapan Banyak Terima Kasih kepada Para Donatur, Sponsor, dan seluruh umat Paroki Kosambi Baru atas sumbangan yang telah diberikan untuk kegiatan Paskah 2021 ini” Salah satu sponsor kegiatan selama masa Prapaskah ini adalah “SECRET CLEAN – JAKARTA” , yang memberikan sumbangan berupa Hand Sanitizer.

92

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu kepada protokol kesehatan Covid 19, setiap umat yang akan mengambil sembako diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan Hand Sanitizer yang telah disediakan, dan kemudian menyerahkan Kartu Peserta PSE di meja pendaftaran.

Dikarenakan rentang waktu untuk pengambilan sembako yang disediakan oleh Panitia cukup panjang, mulai pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 11.00, menyebabkan umat yang akan mengambil sembako tidak berdesakan, dan ketika ada umat yang hadir hampir bersamaan, mereka dengan tertib mengantri dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan Covid 19.

Sangat kami rasakan suasana hari itu, selain udara sejuk karena agak mendung dan sesekali hujan gerimis, kami juga merasakan kehangatan dan hubungan yang sangat harmonis diantara umat yang akan mengambil sembako dengan para Panitia dan tim PSE yang menyambutnya, khususnya dengan tim PSE, mereka sudah saling mengenal, saling sapa dan berbagi cerita, walaupun waktunya sangat singkat, dikarenakan antrian umat yang lain, namun

kehangatan itu sungguh berkesan. Setiap kali tim dari PSE juga tidak lupa mengiatkan kepada umat yang hadir untuk mendaftar ulang bagi anaknya yang mengikuti Program ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah), karena pendaftaran untuk mengikuti Program ASAK berikutnya sudah dibuka.

sedangkan dari Panitia Paskah diketuai oleh Servasius Sindoro, dan tim yaitu Ricky Kurniawan, Megia Susilo, Regina Aditjakra, Monica Ayen, Hengky Gunawan dan Willi Dharma.

Pelita tubuh

“Tidak seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu Pada kesempatan pembagian sembako terang dan tidak ada bagian yang gelap, pada hari itu, seluruh Karyawan Gereja juga maka seluruhnya akan terang, sama seperti mendapat bagian. apabila pelita menerangi engkau dengan Kegiatan bakti sosial masa Prapaskah ini cahayanya.” dari tim PSE dihadiri oleh Ketua PSE yaitu Kegiatan bakti sosial masa Prapaskah Leonardus Julianto, dan tim yaitu Laurentia 2021 yang diprakarsai oleh Panitia Paskah, Larry, Elizabeth Hernayati Iin Sutanto, bekerja sama dengan Seksi PSE dari Bidang Cecilia Novalasa Bungakarna, Rosalia Sri Pelayanan Gereja Santo Matias Rasul telah Sunarsih, dan Kornelius Alexander Wirjadi, Ada beberapa umat berkebutuhan yang pada hari itu tidak berkenan hadir untuk mengambil jatah sembakonya, namun Ketua Lingkungannya membantu umat tersebut untuk mengambilnya, dan ada pula umat yang memberitahukan kepada tim PSE melalui telepon, bahwa jatah sembakonya akan diambil pada kesempatan lain, karena pada hari itu berhalangan.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

93

berjalan dengan lancar, aman dan sukses, kami berharap semoga ‘pelita’ kecil yang kami nyalakan ini dapat menerangi dan memberi kehangatan bagi saudara-saudara kami yang berkebutuhan, meringankan beban dan memberi suka cita di dalam keluarga, semoga bakti sosial ini dapat terus berlangsung, berkelanjutan dan mendapat dukungan dari seluruh umat Paroki Gereja Santo Matias Rasul, yang pada akhirnya…. cahaya ‘pelita’ itu semakin terang dan terangnya akan kembali menerangi kita semua.

Semoga Kasih Yesus menyertai kita semua…amin.

(Servasius Sindoro)

94

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

95

M i s a P e r aya a n M i n gg u P a l m a

96

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

M i s a P e r aya a n K a m i s P u t i h Kamis Putih merupakan rangkaian dari Trihari Suci di mana pada Hari Raya ini umat Katolik memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus. Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja.

R

Kamis Putih pada masa Prapaskah tahun ini, tahun 2021, jatuh pada tanggal 1 april 2021, misa diselenggarakan dua kali, yaitu pukul 17.00 dan 21.00.

“Dia datang bukan untuk dilayani…tetapi untuk melayani”

Tidak terlepas dari protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ini, umat yang diijinkan untuk mengikuti misa offline dibatasi hanya bagi umat yang berusia 18-59 tahun. Untuk umat yang berusia di bawah 18 tahun dan yang di atas 59 tahun tahun dapat mengikuti misa secara online di rumah masing-masing. Jumlah umat yang diperkenankan untuk mengikuti setiap misa offline Kamis Putih juga dibatasi agar tidak terjadi penumpukan umat dan tetap menjaga jarak.

itus Perjamuan Malam Terakhir inilah yang sekarang kita peringati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada kondisi normal, sebelum pandemi Covid-19 Romo akan mencuci kaki 12 umat meneladan Yesus yang mencuci kaki para muridNya dalam perjamuan terakhir, sebagai bentuk pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.

Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah.

Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam kematian untuk “menebus dosa”/”membersihkan” orang lain. Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi “hamba” yang mau melayani orang yang hina sekalipun.

Perayaan Kamis Putih terbagi atas empat bagian besar, yaitu: Liturgi Sabda, Upacara Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, dan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Secara umum, tata urutan Misa berlangsung seperti Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu/Minggu biasa, namun pada perayaan ini terdapat upacara pembasuhan kaki dan upacara Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Selain itu, pada perayaan ini digunakan bel kayu sebagai pengganti gong/bel pada Doa Syukur Agung, serta tidak ada lagu penutup perayaan.

Sedikitnya 2 hari sebelum bisa mengikuti misa offline Kamis Putih, umat harus mendaftar secara online melalui Google Form yang telah disiapkan oleh Paroki, selanjutnya akan dibantu oleh Ketua Lingkungan masing-masing, umat tersebut akan didaftarkan kepada Gugus Tugas Paroki Gereja Santo Matias Rasul sesuai jadwal misa yang dipilihnya, apakah akan mengikuti misa pertama atau misa kedua, dan apabila telah disetujui oleh sistem, melalui pendaftaran pada Google Form Paroki, dan disetujui juga oleh Gugus Tugas, umat diberi QR Code sebagai syarat untuk bisa memasuki area gereja, dan sebagai bukti bahwa umat telah memenuhi kriteria kesehatan yang ditetapkan, dan merupakan ‘tiket masuk’ umat ke dalam lingkungan area gereja dan berlaku untuk seluruh misa E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

97

tatap muka.

Pada misa pertama, pintu gerbang Gereja mulai dibuka oleh petugas Satpam sekitar pukul 15.30 WIB, dan pada pukul 15.40 ketika ada umat yang datang, petugas segera melakukan pengukuran suhu badan umat tersebut dan memeriksa QR Code kehadiran yang dibawa umat tersebut, sebelum diijinkan masuk kedalam area Gereja.

Misa Kamis putih pertama dipimpin oleh Romo Albertus Monang dan Diakon Harry.

Dari pihak Panitia Paskah ada 4 orang yang bertugas membantu mengarahkan umat untuk mencuci tangannya terlebih dahulu,

yang bertugas adalah Ricky Kurniawan, Nenny Setyawati, Hengky Gunawan dan Gresia Wawa. Selama misa berlangsung suasana terasa sungguh khidmat, umat menjalankan Perayaan Ekaristi dengan hormat dan khusuk.

Misa Kamis Putih kedua di mulai pukul 21.00, adapun Panitia Paskah yang bertugas pada misa kedua adalah Gisela Fidentia, Anastasia Lisda, Daniel, dan Aman.

Sedangkan yang memimpin misa kedua Kamis Putih ini adalah Romo Michael Wisnu Agung Pribadi dan Romo Albertus Monang, tidak berbeda dengan misa pertama, misa berlangsung dengan khusuk dan khidmat.

Sedangkan pada ritus Pembasuhan Kaki pada misa kedua, Romo Albertus Monang membasuh kaki Romo Michael Wisnu Pribadi, dan tidak ada ritus mencium kaki.

Ritus Pembasuhan Kaki

Umat yang mengikuti misa online di rumah masing-masing juga diminta untuk dapat melakukan ritus Pembasuhan Kaki, yang utamanya Pembasuhan Kaki dilakukan oleh Kepala Keluarga atau orang tua namun bisa dilakukan juga oleh anggota keluarga yang bersedia, atau bisa saling membasuh kaki.

Pada misa pertama, Ritus Pembasuhan Kaki dilakukan secara simbolis dan tidak ada lagi 12 umat sebagai 12 rasul yang dibasuh oleh Yesus, tetapi Romo Albertus Monang membasuh kaki Diakon Harry dan tidak ada ritus mencium kaki setelah dibasuh, hal ini dikarenakan protokol pandemi yang masih harus ditaati.

Terlebih dahulu umat diminta mengikuti misa Kamis Putih baik offline maupun online secara penuh, hormat dan sopan, sebelum misa dimulai umat diminta menyediakan wadah kering, tempat air pembasuh kaki dan handuk kering. Sambil membasuh kaki umat diminta merenungkan arti pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus

98

| E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

kepada murid-muridNya. Setelah prosesi dalam keheningan, agar tidak jatuh dalam Pembasuhan Kaki, umat melanjutkan misa pencobaan sebagai bentuk penyembahan Kamis Putih hingga selesai. yang benar menurut Alkitab.

Aturan Ibadat Tuguran Kamis Putih Meskipun dilakukan dalam keheningan, tuguran Kamis Putih tidak dilakukan secara sembarangan. Berikut beberapa aturan tuguran Kamis Putih.

Perarakan Pemindahan Mahakudus

1.

Tuguran dilakukan melaksanakan Perayaan Kamis Putih.

2.

Tuguran dilaksanakan di depan Sakramen Mahakudus yang berada di luar tabernakel yang berada di gereja.

3.

Tuguran umumnya dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam.

4.

Tuguran dilaksanakan berdasarkan Tata Upacara Para Uskup yang dikeluarkan Vatikan pasal 308-311.

5.

Tuguran juga dilaksanakan sesuai Sirkuler Kongregasi Ibadat Ilahi tentang Persiapan dan Perayaan Pesta Paskah (Feb 1988).

Sakramen

Misa Kamis Putih lalu dilanjutkan dengan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus dari ruang Gereja dan Altar Utama menuju ke Kapel, di mana Ibadat Tuguran akan dilaksanakan.

Ibadat Tuguran Kamis Putih Setelah perjamuan terakhir, Yesus dan para murid-Nya pergi dan sampai di taman Getsemani. Yesus kemudian mengajak tiga murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes serta meninggalkan yang lainnya.

Ketiga murid-Nya ini diminta untuk berjagajaga sementara Yesus pergi menyendiri untuk berdoa. Yesus dalam kesedihanNya berdoa agar ‘cawan’ itu berlalu dari padaNya namun Yesus kembali menyerahkan segala keputusan ke dalam tangan Allah.

setelah Ekaristi

Pada Tuguran Kamis Putih masa Prapaskah 2021 ini, ibadat dilakukan oleh umat secara online,

Puji dan syukur kepada Tuhan atas terselenggaranya segala persiapan dan Peristiwa di taman Getsemani, di mana pelaksanaan ritus yang panjang, mulai dari para murid diminta berjaga-jaga inilah yang misa pertama Kamis Putih, misa Kedua, kemudian diperingati dengan Tuguran. Perarakan Sakramen Mahakudus, sampai Tuguran mengajak kita untuk menjadi para dengan ibadat Tuguran yang berlangsung murid yang diundang Yesus untuk terus sampai dini hari, dan semua ini dapat berjaga-jaga dalam doa. Ingatlah perintah berlangsung dengan aman dan lancar.

Yesus kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes: Semoga pandemi Covid-19 dapat segera “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya berlalu, dan suasana pulih serta normal kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; kembali, sehingga kita semua dapat roh memang penurut, tetapi daging lemah.” menjalani prosesi ibadat di gereja dengan (Mrk 14:38) aman tenteram, dapat saling bertatap Oleh karena itu pada saat Tuguran, umat muka dan penuh suka cita untuk saling sapa Katolik akan diundang untuk hening, tetap kembali, diam dan terus berjaga-jaga dalam doa.

Semoga berkat Tuhan selalu menyertai kita Inilah pesan penting yang ingin disampaikan semua…amin. pada saat Tuguran. Jemaat diajak untuk belajar terus berjaga-jaga dalam doa, (Ricky Kurniawan) E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

99

M i s a P e r aya a n K a m i s P u t i h

100 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

I ba dat J u m at A g u n g Pada kegiatan acara Tri Hari Suci khususnya Ibadat Jumat Agung tahun ini, tahun 2021, ada perbedaan yang cukup mencolok, di mana biasanya setiap tahun diadakan Tablo Jumat Agung untuk mengingatkan kita semua kepada drama perjalanan Kisah Sengsara Yesus di Kayu Salib, dan Tablo ini biasanya dibawakan oleh teman-teman Mudika Gereja Santo Matias Rasul, namun dikarenakan pandemi maka Tablo Jumat Agung ini ditiadakan.

Namun walaupun tidak ada Tablo, umat Paroki Santo Matias Rasul tetap bisa memperingati hari Wafat Tuhan Yesus baik secara online maupun offline.

I

badat Jumat Agung kali ini diadakan pada hari Jumat, tanggal 2 April 2021, dan dikarenakan harus mengikuti protokol kesehatan pada masa pandemi ini, umat Santo Matias Rasul yang mengikuti misa offline Ibadat Jumat Agung dibatasi jumlahnya dan harus mendaftar terlebih dahulu secara online dengan mengisi Google Form untuk selanjutnya prosesnya akan dibantu oleh Ketua Lingkungan masing-masing, hanya bagi umat yang sudah mendapatkan QR Code yang bisa mengikuti Ibadat Jumat Agung secara offline.

orang, dan tidak lepas dari penjagaan protokol yang sangat ketat. Selama ibadat berlangsung, sangat terasa suasana begitu khusyuk, hening dan damai, semua umat mengikutinya dengan begitu hikmat.

Ibadat Jumat Agung diawali dengan kedua Romo merebahkan diri bertelungkup di depan Altar sebagai ungkapan rasa hormat kepada Yesus yang telah rela wafat di Kayu Salib untuk penebus dosa umat manusia.

Ibadat Jumat Agung kedua dipimpin oleh RD. Michael dan Diakon Stevanus Harry Yudanto, dan Panitia Paskah Wilayah 4 yang hadir bertugas adalah drg. Iena Sustiawati, Megia Susilo, Ria Yunica, dan Jonni, serta petugas TGKP, di mana prosesi Ibadah juga berlangsung dengan lancar dan memberi kesan yang baik.

Ketika umat akan memasuki area gereja pun tetap dilakukan prosedur sesuai protokol kesehatan, yaitu dengan mengukur suhu badan saat di gerbang masuk gereja, umat harus mengenakan masker, mencuci tangan di area gereja, menggunakan hand sanitizier dan menunjukkan QR Code yang Perbedaan lain pada prosesi Ibadat sudah didapatkan. Peringatan Jumat Agung Jumat Agung kali ini, di masa pandemi, online diadakan dua kali yaitu pada pukul yaitu tidak adanya penciuman Salib oleh 14.00 dan 18.00. umat yang hadir, tetapi dengan penuh rasa Ibadat Jumat Agung yang pertama hormat semua umat diminta untuk hening, dipimpin oleh RD. Albertus Monang dan memandang salib Yesus dan menundukkan RD. Michael Wisnu dengan nuansa gereja kepala, kemudian membungkukkan badan berwarna merah, dan Panitia Paskah sebagai penghormatan terdalam pada Wilayah 4 yang hadir bertugas saat itu puncak pengorbanan Yesus sebagai Jalan adalah Maria Divina, Gisela Fidensia, Keselamatan dan Penebusan atas dosa Daniel, dan Adrian Kurniadinata, juga hadir umat manusia. bertugas para anggota TGKP.

Pada ibadat Jumat Agung ini diingatkan pada injil Lukas 22: 40, Total umat yang hadir saat Ibadat Jumat Agung pertama kurang lebih ada 200 “Setelah tiba di tempat itu Ia berkata E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

101

kepada mereka: ‘Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.’”.

Melalui Firman tersebut kita diingatkan, bahwa masalah dan cobaan bisa datang kapan saja, dan berdoa menjadi salah satu cara untuk utk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi masalah dan pencobaan, juga cara meminta pertolongan dari Allah agar kita dikuatkan dalam menghadapi pencobaan itu.

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaianNya. (Lukas 23:34) injil ini ada pada setiap bacaan peristiwa Jumat Agung. Ayat ini juga mengingatkan kembali bahwa kita harus mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita. Dengan peristiwa ini Yesus mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang yang menyakiti kita seberat apapun itu.

Saat ibadat Jumat Agung berakhir, pertama-tama romo yang meninggalkan gereja dengan hening, lalu kemudian umat dengan tetap hening dan hikmat berjalan keluar gereja sesuai dengan tata tertib protokol kesehatan yang sudah diatur oleh Panitia Gereja. Suasananya begitu hening dan damai saat ketika umat satu persatu keluar meninggalkan gereja.

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena Tri Hari Suci Paskah 2021 ini dapat terlaksana dengan baik, aman, tertib, dan lancar. Semoga ditahun berikutnya seluruh kegiatan prosesi dan Ibadat di masa Prapaskah dan Paskah dapat berjalan seperti sedia kala, yaitu masa sebelum pandemi, dan virus Covid-19 dapat cepat berlalu sehingga kegiatan-kegiatan gereja bisa kembali normal dan tidak ada umat yang merasa khawatir lagi.

Tuhan Yesus memberkati.

(Rivanda Monica)

102 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

I ba dat J u m at A g u n g

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

103

I ba dat J a l a n S a l i b

I

badat Jalan Salib merupakan bagian dari kegiatan liturgi masa Prapaskah yang pada umumnya diadakan setiap tahun, akan tetapi dua tahun belakangan ini prosesi Ibadat Jalan Salib diselenggarakan sedikit berbeda dikarenakan ada nya pandemi Covid 19, dan dengan mengacu kepada protokol kesehatan, Ibadat Jalan Salib pun dengan terpaksa diadakan secara online.

Ibadat online ini diadakan setiap hari sebanyak 6 kali yang dimulai dari Jumat 19 Februari 2021 sampai dengan 26 Maret 2021 pukul 19.00 WIB -20.00 WIB. Sebagai panduan urutan dan prosesi Ibadat Jalan Salib online ini, dibuat berupa rekaman video, pembuatan video ini dibantu oleh umat Wilayah 4 selaku Panitia Paskah 2021.

Setiap minggu lingkungan yang membawakan Ibadat Jalan Salib pun berbeda-beda, dan umat bisa mengikutinya secara online setiap hari sesuai jadwal yang telah disiapkan.

104 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Penyelenggaraan Ibadat jalab salib ke-1 dan ke-4 dibawakan oleh Lingkungan Sta. Katarina Siena.

Pada Ibadat Jalan salib ke-2 dan ke-5 dibawakan oleh Lingkungan St. Laurensius.

Pada Ibadat Jalan salib ke-3 dan ke-6 dibawakan oleh Lingkungan St. Aloysius Gonzaga.

Untuk Video jalan salib pengganti Tablo diadakan pada hari Jumat Agung pk. 09.00 WIB dengan mengikutsertakan 15 wilayah, kecuali wilayah 4 sebagai panitia.

Untuk pembuatan video jalan salib ini, setiap wilayah membuat video dengan kreativitas sendiri dengan membuat renungan refleksi dari tiap perhentian sesuai yang diberikan panitia.

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

105

106 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

107

Apresiasi pantas diberikan kepada semua pihak yang sudah berantusias, meluangkan waktu dan saling membantu demi kelancaran kegiatan Ibadat Jalan Salib ditengah situasi yang sedang berlangsung dan sangat membatasi aktifitas kegiatan.

Begitu pun dari pihak panitia yang bersemangat untuk dapat beradaptasi dan memahami teknologi yang digunakan untuk kelancaran pembuatan video Ibadat Jalan Salib ini.

Semangat dan antusias umat juga tidak kurang dalam mengikuti Ibadat Jalan Salib secara online, diperkirakan jumlah umat yang mengikuti Ibadat Jalan Salib online kurang lebih 200 s/d 900 viewers setiap harinya. Hal ini membuktikan bahwa pandemi Covid 19 tidak lah menghalangi kita untuk dapat tetap mengikuti Ibadat Jalan Salib walaupun dilakukan secara online.

108 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

Semoga pandemi dapat lekas berlalu sehingga semua kegiatan dan ibadat yang biasa dilakukan di gereja dapat diselenggarakan dan dilaksanakan sebagaimana sebelum adanya pandemi, dimana tanpa adanya rasa kekhawatiran, umat dapat bertegur sapa dan bertatap muka, serta kelangsungan ibadat pun akan lebih hikmat, tenang dan penuh suka cita.

Puji Tuhan atas segala kelancaran Ibadat Jalan Salib pada masa Prapaskah tahun 2021, dan tak lupa pula ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam proses dari awal video ditayangkan hingga akhir pelaksanaan Ibadat Jalan Salib yang diikuti oleh seluruh umat Paroki Santo Matias Rasul.

Tuhan Yesus Memberkati. Amin.

(Albert Aditjakra)

Sabtu Vigili Paskah Perayaan Ekaristi Triduum Paskah untuk kedua kalinya dari tahun 2020 – 2021 diadakan dalam kondisi pandemi Covid-19. Sampai saat ini, semua dilakukan baik secara online atau streaming maupun tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah umat yang menghadiri perayaan misa, yaitu sebanyak 260 umat dan pembatasan umur antara 18 tahun sampai 59 tahun. Di luar itu para umat dapat mengikuti Perayaan Ekaristi Online di Gereja St. Matias Rasul.

M

eskipun pandemi belum juga berakhir, semangat umat Kristiani yang ingin mengikuti perayaan Ekaristi tidak redup, sebaliknya para umat turut membantu menerangi kegelapan dengan cahaya Kristus dalam misa yang diselenggarakan pada 3 April 2021 yang lalu pada pukul 17.00 dan 21.00. Para petugas Gereja dan Panitia selalu standby membantu para umat yang menghadiri misa supaya perayaan Ekaristi berjalan dengan baik dan lancar.

Seperti Tuhan yang menuntun dan menolong orang-orang Israel dari orangorang Mesir. Karena kekal kasih Allah, Ia menerangi kegelapan dengan cahaya-Nya

dan Ia menyelamatkan serta mengampuni orang-orang yang berdosa. Oleh karena itu damai Kristus datang kepada kita, sehingga kita semua mampu merayakan hari raya suci ini dengan perasaan damai dan sukacita.

Pada homili singkat yang dibawakan oleh Romo Almo di mana ini merupakan pertama kalinya untuk Romo Almo sebagai pemimpin perayaan misa Sabtu Vigili Paskah, memberikan pesan kepada kita untuk tidak takut. Mengingat seminggu sebelum perayaan Paskah terjadi sebuah peristiwa bom, tepatnya pada Minggu Palma, yang tentu saja tidak kita harapkan terjadi di Negara ini. Perlu diingat pula bahwa semboyan Negara kita adalah E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

109

Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda Namun kita tidak bisa menemukan cahaya Kristus, Tetap Satu dan pentingnya untuk selalu kita diminta untuk percaya kepada-Nya dan menanamkan toleransi di antara kita semua tidak takut untuk berharap, sekecil apapun harapan tersebut kita harus percaya bahwa Banyak dari kita pasti mengalami masa- semua kegelapan itu bisa menjadi terang masa yang sulit dan terpuruk dalam hidup, dan bisa menyembuhkan kita dari segala terutama akibat pandemi Covid-19, kita rasa serta pikiran negatif lainnya. Kita mungkin Pada kesempatan ini, Sakramen harus menjadi terang untuk diri kita sendiri, Tobat dihadiri oleh 55 orang umat. sesama manusia, serta dunia. mengalami yang namanya kehilangan arah Semoga perayaan Ekaristi yang suci ini dan tujuan, bahkan bisa mengakibatkan mampu membuka mata dan pikiran kita kehilangan motivasi dalam hidup ini. Dunia semua akan sebuah harapan, di mana menjadi terlihat samar-samar dan gelap harapan itu akan menyembuhkan kita karena munculnya perasaan takut terus semua. Marilah kita mewujudkan pesan menerus serta menjadi bingung bagaimana damai dan sukacita ini sebagai terang yang cara untuk melanjutkan hidup ini. membawa harapan dan penyembuh untuk Oleh sebab itu pada homilinya Romo Almo diri kita sendiri, orang lain dan dunia. mengingatkan kita semua, sebagai umatnya Selamat Paskah untuk saudara-saudara bahwa di dalam kegelapan yang kita alami ku sekalian. selama pandemi ini, kita semua diminta untuk tetap mempunyai harapan, sebab Tuhan Yesus memberkati dan melindungi Gereja diawali dengan kegembiraan dan kita semua…amin. harapan, dan kita diutus menjadi terang itu (Gresia Wawa) sendiri. Seperti Tuhan Yesus yang mati demi kita. Ia telah menjadi terang, bukan untuk diri-Nya sendiri, tapi untuk kita semua.

Terjebak di dalam kegelapan bukan berarti 110 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021 |

111

112 |

E-ZAITUN EDISI PASKAH 2021