ASD3011 STUDIO DESAIN 5
CALVIN INSTITUTE OF TECHNOLOGY
2021
WATERFRONT
PENGEMBANGAN KAWASAN TERINTEGRASI
KEISHIA SARIDEVI SUGIARTA KAREN WIJAYA, M.P.W.K, DOSEN PENGAMPU
OCT OH BAY RETAIL PARK
PUBLIC SPACE, COMMERCIAL ARCHITECTURE, URBAN & LAND USE PLANNING
LOCATION : SHENZHEN, CHINA
ARCHITECTS: LAGUARDA.LOW ARCHITECTS
AREA: 430000 M²
YEAR: 2021
TUJUAN :
Merepresentasikan pertumbuhan dengan menggabungkan perdagangan dan fasilitas budaya kelas dunia.
OCT OH BAY RETAIL PARK juga merupakan penghubung antara Bandara Internasional Shenzhen yang baru, kantor pusat pemerintahan baru, dan fasilitas kebudayaan kelas dunia. Dan semua ini di koneksi dengan jalur pejalan kaki yang bergelombang
128 Hektar dibagi menjadi 4 zona :
West Waterfront Retail Park East Waterfront Retail Park
Taman Budaya Tepi Laut Pusat Bisnis
BENTUK BANGUNAN :
RAMPING DAN MELENGKUNG
Kedua kombinasi bentuk ini akan banyak ditemukan
dalam bangunan karena berdasarkan tujuan yang ingin dicapai adalah menyatukan dan memadukan antara kebutuhan ruang pertemuan publik yang layak secara komersial dan pengembangan kawasan budaya dalam skala yang besar.
KONSEP :
SELIMUT EKOLOGIS
Hal ini dikarenakan lanskap alam yang telah menyeliputi lokasi dan keselarasan antara bentuk-bentuk organik dengan alam dan juga penyesuaian dengan konteks kota.
Untuk menarik perhatian pengunjung desain pada bangunan dibuat bersifat yang terbuka dan terintegrasi. Selain itu, bangunan ini memiliki elemen kunci yaitu air. Air yang difungsikan sebagai pendekatan masyarakat dengan alam ( Menjelajahi tepi laut dengan perahu ).
ASPEK KEBERLANJUTAN
• Jalur Hijau Ekologi yang melintasi blok-blok ritel bagian dalam dan luar (pendekatan fitur air dan tanaman).
• Lanskap dan Arsitektur yang terintegrasi secara alami (Balkon Hijau, Tenda Hijau, Atap Ekologis) yang telah memberikan bentukan saluran udara dan penyerapan air
• Memperhatikan orientasi bangunan dan bentuk untuk meningkatkan tekanan angin dan termal yang baik.
AFTER VIEW // ARCHDAILY
HAOXIANG LAKE PARK
PUBLIC SPACE, PARK
LOCATION : SHENZHEN, CHINA
ARCHITECTS: ELANDSCRIPT STUDIO
AREA: 130000 M²
YEAR: 2021
TUJUAN :
Sebagai kolam retensi air hujan yang penting karena lokasinya yang berdekatan dengan 4 sungai sehingga menjadi pengendalian banjir lokal dan pencegahan polusi.
ISU :
Kualitas air semakin memburuk dan didekat danau sudah menjadi lokasi sekitar pabrik maka lokasi mulai terlupakan dan tidak terurus oleh warga lokal.
TEMA :
REGENERASI YANG FLEKSIBEL
Dengan cara mengelola ekologis yang dapat meningkatkan kualitas air secara menyeluruh dan pembaruan perkotaan dengan memposisikan ulang ruang disekitar danau menjadi taman tepi terbuka. Sehingga dapat menjadikan lingkungan positif dan menyelesaikan masalah pesatnya perkembangan kota.
BEFORE VIEW // ARCHDAILY WATER TREATMENT SOLUTION // ARCHDAILY
BENTUK DESAIN :
Bentuk desain yang dihasilkan adalah dari pertimbangan dari hubungan antara Jalur pejalan kaki sepanjang 850 meter dengan 4 ruang tepi sungai yang bertabrakan dengan lokasi di area berbeda.
Dihubungkan melalui Jembatan Pelangi, Pintu AIr, dan Kafe Flora Trellis. Sehingga masing-masing area ini dikenal dengan taman rekreasi yang cukup populer bagi warga
ASPEK KEBERLANJUTAN
• Menggeneresasikan Ketahanan, Dengan menarik perhatian warga melalui fasilitas yang diperlukan di tepi laut dan dari tepi laut yang fleksibel untuk dijadikan sebagai pendekatan dan pengenalan alam serta memahami betapa pentingnya perlindungan lingkungan perairan.
(Elevated Reedbank Promenade, dan kawasan pejalan kaki berbatu yang dapat terendam banjir)
• Peningkatan Budaya
Mengubah fungsi lahan yang berawal dari bangunan pembangkit listrik menjadi ruang pameran budaya dan kreatif. Yang menjadikan atribut budaya warisan perkotaan
(Labirin Air Kerang Tiram dan Education Wetland, acara pertemuan halaman rumput yang megah dan pertunjukan budaya.)
EDUCATION WETLAND // ARCHDAILY
DOCKLANDS LIBRARY PUBLIC LIBRARY
LOCATION : CITY OF MELBOURNE, AUSTRALIA
ARCHITECTS: CLARE DESIGN
AREA: 3000 M²
YEAR: 2014
TUJUAN :
Menjadikan perpustakaan yang memiliki kapasitas untuk memperkuat lingkungan dan komunitas sehingga dapat menjadi bagian dari kontribusi arsitek terhadap generasi kota dan masyarakat.
TEMA :
RUANG TAMU PUBLIK
Tema ini diangkat karena keinginannya arsitek untuk mendobrak pandangan yang mengkritik bahwa kawasan Docklands merupakan kumpulan bangunan yang terpisah tanpa adanya fokus komunitas dan sosial.
Sehingga diharapkan dengan adanya perpustakaan ini dapat menjadi jantung sosial yang dapat memberikan pengembangan dan ekploratif minat bersama.
FASILITAS RUANG :
• Ruang Pertunjukan
• Pusat Media
• Ruang membaca
• Ruang Pertemuan Komunitas
• Ruang Pameran Budaya
• Ruang Seni
• Area Belajar Informal dan Formal
BENTUK DESAIN :
Dirancang diatas dermaga yang struktur bangunannya ingin dipertahankan sebagai warisan budaya sehingga bentuk dari bangunan yaitu 3 lantai yang menggunakan kayu ringan.
Teknik yang digunakan adalah teknik CLT (cross laminasi kayu) pada bagian pelat, atap, kolom, balok, dan dinding. Hasil dari teknik ini dapat berupaya untuk netralisasi karbon & optimalisasi sistem lingkungan pasif.
ASPEK KEBERLANJUTAN
• Teknik CLT, metode prefabrikasi yang menghasikan pembangunan yang cepat dan konstruksi tidak menggangu kegiatan masyarakat
• Dengan material kayu dapat menghasilkan rasa hangat bagi penghuni dan memiliki banyak manfaat keberlanjutan
• Bangunan ini mencakup ventilasi pasif, ruang dalam / luar ruangan di lantai tiga dengan fasad yang dapat dioperasikan dan atap panel surya 85kw di atap, pemanenan air, dan pencahayaan alami.
• Skylight sentral membawa cahaya ke tengah denah
• Perpustakaan memaksimalkan pemandangan dari taman hingga air dan sebaliknya pada 3 tingkat dan bertindak sebagai cerobong ventilasi melalui efek tumpukan (dibangun 8 meter ditepi air)
• Fasad - layar hujan kayu talow dan kulit besi daur
• Pemanas hidrolik diletakkan di pelat wafel beton lantai dasar ulang
HUNTERS POINT LIBRARY
PUBLIC LIBRARY
LOCATION : QUEENS, UNITED STATES
ARCHITECTS: STEVEN HOLL ARCHITECTS
AREA: 22000 FT²
YEAR: 2019
TUJUAN :
Perpustakaan Umum Queens seluas 22.000 kaki persegi di Hunters Point berdiri sebagai bangunan publik dan taman umum, menghadirkan ruang khusus komunitas ke tepi laut Long Island City.
Menawarkan ruang hijau secara maksimal kepada komunitas lokal agar lebih ramah lingkungan, dengan cara mendirikan perpustakaan yang bersifat mandiri (terpisah).
Sehingga diharapkan perpusatakaan ini dapat memadukan antara bangunan, ruang hijau dan tepi sungai.
FASILITAS RUANG :
• Ruang membaca sesuai dengan kalangan umur
• Area buku yang sesuai dengan kalangan umur
• Kantor
• Lounge
• Ruang teknologi
• Teras
• Restoran dan Kafe
BENTUK DESAIN :
Pembangunan dengan bentuk persegi panjang, dengan bagian teras di atap bangunan dibuat melengkung dengan jendela besar berbentuk persegi panjang dikeempat sisinya.
Pemasangan bentuk kaca yang geometris, berbentung miring dengan ujung bulat di bagian luar yang tepat menghadap manhattan. Sedangkan tiga lainnya menggunakan sudut melengkung disisi belakang.
KONSEP:
TERBUKA DENGAN PENCAHAYAAN ALAMI
Menyediakan beragam ruang dari area membaca yang akrab hingga ruang berkumpul yang aktif dengan perpaduan jendela yang besar dari berbagai arah dan sisi untuk menghadirkan cahaya alami.
Untuk bagian dalam bangunan, ruang membaca dipisah sesuai dengan kalangan umur yang dapat terlihat pada pahatan potongan bagian timur bangunan, satu bukaan fasad untuk setiap area.
Di dalamnya, bambu hangat menciptakan ruang sosial yang menarik, terbuka untuk komunitas dan menawarkan ruang menarik untuk segala usia
ASPEK KEBERLANJUTAN
Dengan bentuk bangunan yang memungkin
adanya bukaan sebesar ini, bangunan ternilai cukup mendukung upaya hemat energi dan ruang hijau publik terbesar. Namun, dengan menggunakan kriteria bangunan bertangga menjadi ternilai kurang khususnya untuk masyarakat yang berkebutuhan khusus
BUS STATION TILBURG
BUS STATION, SUSTAINABILITY
LOCATION : TILBURG, THE NETHERLANDS
ARCHITECTS: ARCHITECTENBUREAU CEPEZED
YEAR: 2019
TUJUAN :
Terminal bus merupakan bagian dari revitalisasi pusat transportasi umum Tilburg. Tujuan dari revitalisasi adalah untuk menyesuaikan arah orientasi dan arus lalu lintas yang jelas.
Terdapat 4 Kriteria Desain yang digunakan
• Sirkuit Minimalis
• Tenda dengan pv dan etfe
• Perwujudan dan perincian integral
• Inklusif, perawatan rendah, dan bukti masa depan
Desain keseluruhan tanpa hiasan dengan tepi dan sudut minimal mengurangi biaya pembersihan. Selain itu, ke depannya terminal bus juga sudah dipersiapkan untuk penempatan peralatan listrik tambahan yang dapat mengisi daya bus listrik dengan cepat.
BENTUK BANGUNAN :
SERANGKAIAN KOLOM TIPIS DENGAN TENDA
Bentuk shelter yang menyesuaikan konteks dengan mengatur posisi bus mengelilingi sisi luar sehingga dapat menghasilkan ruang terbuka di bagian tengah.
KONSEP :
ELEGAN DAN MINIMALIS
Fokus utama yang cukup diperhatikan dalam desain stasiun bis ini adalah fungsionalnya dan selaras dengan konteks perkotaan, namun secara visual, mereka juga selaras secara elegan dengan struktur atap monumental stasiun kereta.
Ini juga memiliki struktur yang diartikulasikan dan bahkan tampak mengambang, seperti tenda terminal bus.
ASPEK KEBERLANJUTAN
• Panel surya seluas 250 m2 terletak di atas tenda. Di siang hari yang terik, hal ini memberikan pola bayangan pada ETFE.
• Memperhatian penataan dan materialisasi serta detail yang sesederhana mungkin.
• Kejelasan sistem yang digunakan untuk terminal bus dan merekayasanya dengan cermat.