ANGKA KARAWANG UPDATE TERAKHIR: 28 MEI 2020
POSITIF (SWAB TEST)
20
ANGKA JAWA BARAT
REAKTIF
POSITIF
265
PDP
ODP
4.945
390
POSITIF
2.181
KARAWANG (Sembuh 20)
(Sembuh 211, Meninggal 25)
(Selesai Pemantauan 4.299, Meninggal 5)
(Sembuh 315, Meninggal 40)
SEMBUH
586
ANGKA NASIONAL
MENINGGAL
POSITIF
142
SEMBUH
MENINGGAL
24.538 6.240 1.496
BEKASI
AKTUAL DAN TERPERCAYA
JUMAT, 29 MEI 2020
KBEONLINE. ID
ONLINEMETRO.ID
Skema Normal Baru Belum Jelas KARAWANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menunggu arahan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal penerapan tatapan kehidupan normal baru atau new normal. “Kita menunggu petunjuk dari Gubernur (Jawa Barat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Ac e p Ja m hu r i d i D e s a Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/5). Meski begitu, kata Acep, pihaknya tengah menyiapkan regulasi yang akan diterapkan di Kabupaten Karawang.”Kita persiapkan, tadi stakeholder kami kumpulkan untuk membahas persoalan itu,” ujar Acep. Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, meski tatanan kehidupan normal baru diterapkan, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan di semua sektor. Tak terkecuali di ruang publik yang akan kembali dibuka. “Kita harus bersiap penerapkan new normal dengan catatan edukasi seputar Covid-19 kepada masyarakat. Terutama soal protokol kesehatan yang bertujuan mencegah penularan,” katanya. Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, meski tatanan kehidupan normal baru diterapkan, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan di semua sektor. Tak terkecuali di ruang publik yang akan kembali dibuka. “Kita harus bersiap penerapkan new normal dengan catatan edukasi seputar Covid-19 kepada masyarakat. Terutama soal protokol kesehatan yang bertujuan mencegah penularan,” katanya. Sebab, kata Cellica, penerapan new normal bukan berarti masyarakat dapat “kumpul-kumpul” seperti
HARGA Rp3.000
karawangbekasiekapres
Ketua DPRD Ngomong “Asbun”
Sebut Duit Covid Habis, Padahal Masih Bejibun K A R AWA N G - P e m k a b Karawang---eksekutif dan legislatif, kembali mempertontonkan sikap yang memancing kekesalan publik. Ketua DPRD Karawang, Pendi Anwar kepada salah satu media massa menyatakan duit untung penanganan covid-19 Ke Halaman METRO KARAWANG n
KPU Minta Tambah Anggaran
Pilbup Karawang Tambah Mahal
Petugas Pemilu Perlu Pakai APD
KARAWANG- Pemerintah bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DPR sepakat penyelenggaran Pilkada serentak termasuk pe-
“Belum (masih ada,red). Untuk info anggaran sudah diupload di website, dan setiap ada progres pasti kami update,” Sekretaris BPKAD Karawang, Bambang. (Kamis,28/5/2020) “Anggaran recofusing Covid-19 ini sudah terserap semua....” Ketua DPRD Karawang, Pendi Anwar. SEKILAS ANGGARAN PENANGANAN COVID-19 Jumlah total
Rp 162.000.000.000 Baru digunakan
Rp 50.882.840.000 Tersisa
Rp. 111.117.160.000 Rincian: Dana total dipecah dua untuk: 1) pencegahan atau penangan covid-19. 2) Pengaman jaring sosial atau bantuan kepada masyarakat. Anggaran pencegahan atau penangan covid-19 sebanyak Rp 67.000.000. Baru digunakan, 35.132.286.000 atau tersisia 31.867.714.000. Sedangkan anggaran untuk pengaman jaring sosial total Rp 95.000.000.000 . Baru digunakan Rp 15.750.554.000 atau tersisa 79.249.446.000.
milihan bupati dan wakil bupati Karawang dilakukan pada 9 Desember 2020 mendatang. Sekretaris Daerah Kabupaten Ke Halaman METRO KARAWANG n
Ke Halaman METRO KARAWANG n
Stiker “Cap Miskin” Bikin Resah Penerima Bantuan
Apdesi: Dicopot Artinya Dicoret dari Penerima BLT 297 desa di Kabupaten Karawang, sudah mendistribusikan BLT Dana Desa. Sesuai aturan, rumah warga yang menerima BLT itu wajib ditempeli stiker “Cap Miskin”. Tujuannya, untuk keterbukaan dan transparansi terhadap masyarakat di sekitar rumah penerima manfaat bantuan tersebut. WAHYUDI, KARAWANG
NAMUN, usai menerima BLT Dana Desa sebesar Rp. 600 ribu per keluarga. Tak sedikit warga penerima
manfaat yang ogah memasang stiker miskin di rumahnya. Bahkan, tak jarang dari mereka yang dengan
sengaja mencabut stiker tersebut dengan alasan malu di cap miskin. “Kalau mau bantu mah bantu saja, pemerintah jangan merendahkan martabat rakyat kecil. Dengan menempeli rumah kami cap miskin itu,” kata warga penerima BLT Dana Desa, yang tak mau disebut namanya, Kamis, (28/5) kemarin. Me n y i k a p i f e n o m e n a yang terjadi, Humas Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi)
Kabupaten Karawang, Udin Abdulgani menegaskan, bagi masyarakat yang dengan sengaja mencabut cap miskin dari BLT Dana Desa. Secara otomatis diartikan mengundurkan diri sebagai penerima manfaat. “Kalau stiker dicopot kita tegas, di tahap ke dua akan dicoret dari penerima manfaat,” ungkap Udin, saat di wawancara KBE, di ruang kerjanya. Kepala Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilama-
ya Wetan itu menyebut, tak sedikit warga penerima BLT yang keberatan di tempel cap miskin di rumahnya. Mereka berdalih, kata Udin, penempelan stiker miskin itu membuat malu keluarga. Sehingga, ada yang nekad mencabutnya. Padahal, sesuai aturan itu sama saja dengan mengundurkan diri dari penerima BLT Dana Desa. “Kalau malu dicap miskin, jangan mau terima Ke Halaman METRO KARAWANG n
FOTO ILUSTRASI Kantor Redaksi: Jl. Pepaya No 20. Kelurahan Nagasari Kec. Karawang Barat Telp. / Fax: (0267) 8408492
email: karawangbekasiekspres@gmail.com,
redaksikarawangbekasi@gmail.com