HARIAN UMUM
KARAWANG BEKASI AKTUAL DAN TERPERCAYA
SENIN, 19 OKTOBER 2020
KBEONLINE. ID
ONLINEMETRO.ID
HARGA Rp3.000
karawangbekasiekspres_official
INDEKS
Nelayan Ngadu Soal Kompensasi Pertamina
Cellica: Selesai Kampanye, Kita Tagih! KARAWANG- Musibah bagi para nelayan di pantai utara Karawang tak kunjung berhenti. Setelah bencana kebocoran minyak YYA-1 terjadi dan menghilangkan mata pencaharian mereka. Kini di situasi pandemi Covid-19, harga hasil tangkapan nelayan menjadi anjlok. Di situasi paceklik seperti ini, Para nelayan hanya bertumpu pada dana kompensasi dari Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ. Sebagai bentuk
VIRUS KORONA HIDUP PADA KULIT SELAMA 9 JAM Baca halaman 2 Metro Karawang
ganti rugi pada nelayan, atas musibah kebocoran minyak bulan Juli 2019 lalu. Namun, hingga pertengahan bulan Oktober 2020 ini. Dana kompensasi yang belum diketahui jumlah nominalnya itu belum juga turun. Tak sabar menanti jawaban dari pihak PHE-ONWJ. Para nelayan di Pasirputih pun mengadu kepada Calon Bupati petahana, Cellica Nurrachadiana. “Kami sedang susah bu. Ke Halaman METRO KARAWANG n
KIAI UYAN: SAYA MINTA MAAF
GADUH KIAI NU KARAWANG REDA KARAWANG- Kontestasi Pilkada Karawang mulai panas. Di tengah masa kampanye yang sedang berlangsung, warga Karawang dibuat heboh dengan isi pesan WhatsApp (WA) ulama Karawang KH. Ahmad Ruhyat Hasbi. Dalam tulisannya, Ketua PCNU Kabupaten Karawang itu menuding, sejumlah ulama di daerah Kabupaten Karawang menerima uang Rp. 300 juta dari Calon Bu-
Ke Halaman METRO KARAWANG n
SOROT Menyoal Petahana soal DOB Cikampek KARAWANG-Ketua KPP DOB (Komite Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru) Kota Cikampek dan sekaligus sebagai Sekjen Forkoda DOB Jabar, Jajat Munajat menyesalkan pernyataan Calon Bupati petahana Celica terkait usulan pembentukan DOB Kota Cikampek. Saat kunjungan kampanye di Cilamaya wetan, Kamis 15 Oktober 2020, Celica menyampaikan ketidak setujuannya pada wacana pembentukan Kota Cikampek. Menurut Jajat, statemen Celica
Beresin dulu nih, ini siapa biang keroknya yang ada di dalam sini (lkm.Red). Siapa yang mempermainkan sebuah arena di LKM ini, niat Pemerintah Daerah baik, tetapi disalah artikan dan disalah gunakan.
Ke Halaman METRO KARAWANG n
Keuangan BUMD LKM Harus Diaudit! KARAWANG- Pengucuran suntikan atau penanaman modal sebesar Rp 2,65 miliar oleh Pemkab Karawang ke BUMD PT LKM yang kini kondisinyadi ambang pailit
menuai banyak sorotan. Desakan audit dan meminta pertanggungjawaban direksi lama terus mengalir. Tanpa membereskan duah hal itu, sulit bagi BUMD
yang tak lagi memiliki direksi defenitif itu bisa kembali sehat. Dan penanaman modal yang bersumber dari uang negara pun menjadi mubazir.
Praktisi Hukum, Asep Agustian misalnya. Dia menyebut, kondisi kekosongan direksi defenitif yang saat ini terjadi memunculkan pertanyaan saiap yang mesti
mempertanggungjawabkan kondisi BUMD yang bergerak di bidang jasa simpan -pinam dan permodalan ini. Terlebih, disebut-sebut puKe Halaman METRO KARAWANG n
Jalan Panjang Benda-Benda Bersejarah Indonesia di Belanda untuk Pulang
Agar Tak Hanya Jadi Pemburu Harta Karun Sudah sekitar 1.500 benda bersejarah asal Indonesia yang dikembalikan Belanda. Yang belum? Bisa jadi lebih banyak lagi. Komite bentukan Negeri Kincir Angin itu sudah merekomendasikan pengembalian barang-barang dari masa kolonial yang diperoleh secara ilegal. Tapi, untuk memulangkan sebilah keris pun, negosiasinya bisa bertahun-tahun.Yang paling menjadi pertimbangan pemerintah sebelum mengajukan permintaan pengembalian: nilai benda dan di mana akan disimpan. Hasil jarahan seperti emas, berlian, dan permata paling sulit direpatriasi.
SEBELUM akhirnya bisa pulang ke Indonesia, keris Pangeran Diponegoro harus melintasi perjalanan yang sangat panjang dari Belanda. Dimulai dengan penelitian pada 1984. Kantor Redaksi: Jl. Pepaya No 20. Kelurahan Nagasari Kec. Karawang Barat Telp. / Fax: (0267) 8408492
Mari menengok ke Prancis. Pidato Presiden Emmanuel Macron pada 2017 memang ditepuktangani dunia. Macron berjanji mengembalikan sebagian Ke Halaman METRO KARAWANG n
SENJATA DARI JAWA: Berbagai senjata dari Perang Jawa 1825-1830 di Museum Bronbeek, Arnhem, Belanda. Sealin milik Pangeran Diponegoro, juga ada senjata Kiai Mojo dan Sentot Alibasah. (ADRIAN PERKASA FOR JAWA POS) email: karawangbekasiekspres@gmail.com,
redaksikarawangbekasi@gmail.com