236 Positif (161 sembuh, 17 Meninggal)
1.677 Positif
18.010 Positif
4.605 ODP (3.108 Selesai Pemantauan, 3 Meninggal)
397 Sembuh
4.324 Sembuh
331 PDP (269 Sehat, 24 Meninggal)
123 Meninggal
1.191 Meninggal
KARAWANG
UPDATE TERAKHIR: 18 Mei 2020
BEKASI
AKTUAL DAN TERPERCAYA
SELASA, 19 MEI 2020
KBEONLINE. ID
ONLINEMETRO.ID
HARGA Rp3.000
karawangbekasiekapres
Kelanjutan PSBB Belum Jelas Hari Ini Berakhir, Gugus Tugas: Kesadaran Masyarakat Masih Minim KARAWANG– Hari ini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Karawang tahap I berakhir. Namun Pemkab Karawang belum mengambil keputusan final apakah akan melanjutkan ketahap kedua, atau menyudahi PSBB—dengan tetap masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun melihat dua pertama PSBB di Karawang, kenyataannya kesadaran masyarakat masih sangat renda. Tekhusus di Karawang, yang menjadi salah satu daerah dengan tingkat kepatuhan masyarakat yang cukup rendah terbukti dengan angka pembubaran kerumunan yang menjadi daerah dengan pembubaran
Kerja Bersama Sangat Diperlukan J A K A R TA Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo menyikapi video dan foto yang menunjukkan tenaga medis memegang poster bertuliskan #IndonesiaTerserah . Poster itu seakan mengungkapkan kekecewaan tenaga kesehatan terhadap masyarakat yang bandel tak mau mematuhi protokol kesehatan.
Ke Halaman METRO KARAWANG n
LIMA KATEGORI ZONA DI JAWA BARAT: Zona Hitam Zona kondisi daerah sangat kritis
Zona Merah Zona berat atau ditemukan kasus COVID-19 pada satu atau lebih kluster dengan peningkatan kasus yang signifikan.
Doni pun berharap hal ini tak menghambat kinerja para dokter yang saat ini semakin dibutuhkan. “Kita sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa. Sejak awal kita ke depankan ujung tombak kita masyarkat. Kalau masyarakat terpapar sakit, dirawat di rumah sakit, apalagi dalam jumlah yang banyak dan tempat perawatan penuh maka yang sangat repot adalah dokter dan perawat,” kata Doni usai rapat terbatas lewat video conference, k e ma r i n (18/5).
Menurut Doni jumlah dokter di Indonesia merupakan salah satu yang paling sedikit dibanding dengan negara-negara lain. Karena itu, kata dia, pemerintah akan mengupayakan agar dokter yang tersedia saat ini setidaknya tak berkurang di tengah pandemi virus corona. “Jumlah dokter kita paling sedikit, kurang dari 200 ribu orang. Sedangkan dokter paru berjumlah 1.976 orang. Artinya 1 dokter paru melayani 245 ribu warga Indonesia,” kata Doni. Dengan kondisi seperti ini, kata dia, Indonesia tak bisa kehilangan dokter. Pemerintah akan berupaya untuk terus melindungi dokter sebagai garda terakhir penanggulangan Covid-19 di Indonesia. “Kehilangan dokter adalah kerugian besar bagi
Zona Kuning Zona cukup berat atau ditemukan kasus COVID-19 pada kluster tunggal dan bisa dilakukan PSBB parsial.
Zona Biru Zona moderat atau ditemukan kasus COVID-19 secara sporadis baik kasus impor atau penularan lokal, zona perlu physical distancing.
INDONESIA?
Zona Hijau
Ke Halaman METRO KARAWANG n
#semangatterusna
kes
Zona ringan.
Racik Petasan, Duar..Meledak!
BANSOS AMBURADUL KPK Kembali Sentil Pemerintah Daerah KARAWANG- Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan pemerintah daerah tidak serius memperbarui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). “Sehingga waktu mau digunakan untuk bansos, Pemda malah teriak DTKS tidak akurat,” kata Pahala dalam telekonferensi, kemarin, (18/5). DTKS menjadi rujukan bagi pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial saat pandemi Covid-19. Namun, penyaluran ini bermasalah karena tidak tepat sasaran. Pahala mengatakan, pemerintah daerah diharuskan untuk memperbarui DTKS sebanyak empat kali dalam satu tahun. Namun, pada 2018, baru ada 286 pemda yang memperbarui. Itu pun, kata Pahala, data yang diperbarui hanya bersifat administratif. “Tidak mencerminkan berapa orang miskin di DTKS,” ujarnya. Menurut Pahala, distribusi bansos juga diperburuk dengan kebijakan banyak pintu. Ia menyebutkan ada 6 jenis bansos selain program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT). Salah satunya bansos sembako se-Indonesia, Ke Halaman METRO KARAWANG n
KARAWANG - Pabrik pembuatan petasan di Dusun Cikangkung, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok diduga meledak, Senin (18/5). Akibatnya dua orang menderita luka bakar serius. Ke Halaman METRO KARAWANG n
ARIE FIRMANSYAH/KARAWANG BEKASI EKSPRES
SOROT: Pabrik pembuatan petasan di Dusun Cikangkung, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok diduga meledak, Senin (18/5). Akibatnya dua orang menderita luka bakar serius.
Gaduh Bantuan Nasi Bungkus Dikira Bansos Covid-19
Banyak Program Sosial Kurang Sosialisasi Pemahaman masyarakat tentang Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19, nampaknya perlu digenjot sosialisasinya. Terlebih, distribusi 9 pintu bantuan dilakukan berbeda-beda waktunya. Hal tersebut membuat masyarakat bingung. Alhasil, isu miring pun berterbangan di lingkungan masyarakat. WAHYUDI, KARAWANG
SEPERTI di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan. Lantaran Bansos BLT Dana Desa tak kunjung turun, warga mengira program bantuan Gerakan 1.000 nasi bungkus (Gasibu) yang dilakukan sesuai instruksi Bupati Karawang, dikira Bansos Covid-19. Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto mengungkaKantor Redaksi: Jl. Pepaya No 20. Kelurahan Nagasari Kec. Karawang Barat Telp. / Fax: (0267) 8408492
pkan, kabar miring terus menyerang pemerintah desa. Seiring dengan belum turunnya sejumlah Bansos Covid-19 secara total. Warga yang bingung dan tak paham pun, akhirnya terbawa issu miring di lingkungan masyarakat. “Banyak warga yang salah kaprah. BLT Dana Desa yang Ke Halaman METRO KARAWANG n
WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES
PROGRAM GASIBU : Program 1.000 Nasi Bungkus di Desa Muarabaru, Cilamaya Wetan, dikira Bansos Covid-19. email: karawangbekasiekspres@gmail.com,
redaksikarawangbekasi@gmail.com