Cikarang Ekspres, 8 Oktober 2019

Page 1

Semangat Baru Bekasi

SELASA, 8 OKTOBER 2019

HARGA Rp3.000

HUMANIORA Nenek Paruh Baya Dizolimi Oknum Desa dan Camat?

ASIK DIATAS MOBIL : Beberapa Tenaga Kerja Asing (TKA) yang diduga Illegal, diduga dipekerjakan sebagai kuli bangunan disalahsatu kawasan di Kabupaten Bekasi, pada Tahun 2017 lalu.

CIKARANG PUSAT - Seorang nenek paruh baya yang berusia 90 tahun, Dami, yang tinggal di kampung Parunglesang, RT03 RW05, Desa Pasir Ranji, Kecamatan Cikarang Pusat, merasa didzolimi oknum Desa Pasirranji dan Kecamatan Cikarang Pusat. Sukowati. S. Pakpahan selaku Kuasa Hukum Asep Jamal (anak ibu Dami) mengatakan, ada kesalahan yang diduga secara sengaja dilakukan oknum Desa Pasirranji, menulis nomor persil dan luas objek tanah yang salah. Yaitu pada saat pengurusan akta jual beli tanah (AJB) atas nama Asep Jamal, yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) Kecamatan Cikarang Pusat. Dia menduga kesalahan penulisan nomor persil dan luas pada AJB ada unsur kesengajaan, karena dari 9 lembar data pendukung AJB ditemukan 8 lembar ditulis secara jelas dengan nomor persil dan ukuran luas yang salah. Ke Hal.. 2

PEMBIAYAAN Apdesi Kirim Surat Protes Nontunai ke DPMD TAMBUN SELATAN - Penerapan pembayaran nontunai yang dicanangkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi, terus menuai penolakan. Teranyar, Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bekasi bakal berkirim surat ke OPD yang dipimpin Ida Farida itu lantaran para kepala desa protes kebijakan nontunai. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Apdesi Kabupaten Bekasi, Jaut Sarja Winata mengatakan penerapan pembayaran nontunai terkesan terburu-buru tanpa adanya sosialiasi kepada para kepala desa. “Kita ga tahu nih, instruksi ini seluruh Indonesia atau Kabupaten Bekasi saja, karena kalau bicara kesiapan teman-teman kepala desa banyak yang mengeluh ke Apdesi. Mereka banyak yang belum siap,”kata Jaut. Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah sebelum menerapkan sebuah sistem harus terlebih dahulu memberikan pelatihan. Ke Hal...2

Dokumentasi Cikarang Ekspres

Tertutup Data , TKA Ilegal Bisa Marak TKA DI MANA-MANA Kinerja Disnaker Dipertayakan, Retribusi IMTA Masuk Kemana?

CIKARANG PUSAT - Kinerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, kembali dipertayakan. Kali ini, OPD yang dipimpin Edy Rosyadi ini diduga tak transparan soal data tenaga kerja asing (TKA) dan pengawasanya serta pengurusan izin mempekerjaan tenaga kerja asing (IMTA). Ketua Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) Komite Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI) Ergat Bustomy menyebutkan kurang terbukanya Disnaker ini menandakan bahwa kinerjanya tidak profesional. Padahal, tiap tahunnya data harusnya dipublikasikan ke masyarakat luas. “Kami mempertanyakan kinerja Disnaker, karena disaat

di Kabupaten Bekasi marak TKA illegal, mereka belum bisa membuktikan data valid jumlah TKA,” ujar dia kepada Cikarang Ekspres, kemarin. Artinya, sambung Ergat, tidak adanya data valid jumlah TKA, akan ada kemungkinan TKA ilegal marak di Kabupaten Bekasi. Ke Hal.. 2

Kabupaten Seribu Industri 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jumlah perusahaan Lokasi perusahaan Jumlah pekerja lokal Jumlah pekerja asing Asal pekerja asing Industri terbanyak

: 4.000 perusaan : 9 kawasan industri : 1,2 juta pekerja : 2.200 orang : Jepang dan Korea : Otomotif dan elektronik * Sumber data tahun 2018

ADVERTORIAL

Ayo Buruan Bayar PBB, Bapenda Hapus Denda Potensi Masih Ada 600 Miliar Belum Tergarap C I K A R A N G P U S AT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bekasi, terus menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat. Satu di antaranya, penghapusan denda pada pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB) periode 15 Agustus hingga 31 Oktober 2019. Kepala Bapenda Bekasi, Herman Hanafi, memperkirakan masih ada sekitar Rp 600 Miliar potensi PBB di Kabupaten Bekasi yang belum tergarap. Menurut dia, ada banyak

hal yang membuat potensi PBB tersebut tak bisa dipungut. Satu diantaranya adalah dampak dari pembebasan lahan secara besar-besaran sejak belasan tahun lalu, di mana peralihan atas tanah tidak dibarengi dengan administrasi secara benar. Misal saja sebagian lahan milik warga dibeli oleh swasta atau perorangan, namun surat atas kepemilikan tanah tidak terselesaikan secara tuntas. “Hingga kemudian kepemilikan atas tanah tersebut menjadi tumpang tindih dan PBB nya tak bisa ditarik,” ujar Herman. Di sisi lain, banyaknya lahan tidur yang pemiliknya tak jelas dimana rimbanya, juga membuat PBB tak bisa ditarik. Namun begitu, Her-

HERMAN HANAFI

KEPALA BAPENDA BEKASI

man menrgaskan, pihaknya juga sudah meminta jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi saat ini, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja telah mengeluarkan aturan pada har i ulang tahun (HUT) ke-69. Ia menjelaskan bahwa kebijakan penghapusan denda ini berlaku terhadap pembayaran pajak terhutang (SPPT) yang diterbitkan paling akhir tahun 2018 dan untuk wajib pajak yang melakukan pembayaran utang pajak ke Bank BJB saat periode kebijakan ini diberlakukan. Menu-

rut dia, penghapusan denda dari pajak terhutang dapat memberikan stimulus bagi masyarakat untuk membayar PBB. Metode tersebut juga dilakukan untuk menarik potensi pajak melalui wajib pajak. “Kebijakan penghapusan denda pada pemungutan pajak seperti ini juga dilakukan pemerintah provinsi pada pemungutan pajak kendaraan bermotor,” ucapnya. Herman menjelaskan dari Rp405 miliar target PAD pada sektor PBB tahun ini, hampir 80 persen di antaranya atau setara Rp320

miliar telah terpenuhi hingga pekan terakhir Agustus 2019. “Pemerintah daerah butuh anggaran besar untuk pembangunan serta mendukung program yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Oleh sebab itu kami terus berinovasi untuk meningkatkan PAD dan melalui inovasi penghapusan denda PBB ini kami harap bisa mencapai lebih dari target,” kata Herman. (adv/jio/hyt)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Cikarang Ekspres, 8 Oktober 2019 by Karawang Bekasi Ekspres - Issuu