Semangat Baru Bekasi
JUMAT, 8 NOVEMBER 2019
Warga Siap Tuntut
KESEHATAN Dinkes Bentuk Program Pokemon Keswa dan Kelainan Jiwa CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Kesehatan memberikan pelatihan deteksi kelainan jiwa kepada kader dan programer di Hotel Ayola Lippo Cikarang, Cikarang Selatan, Kamis (7/11). Peserta kegiatan ini sebanyak 88 orang yang merupakan kader dan programer dari masingmasing Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Mereka dibekali pelatihan mendeteksi dini gangguan jiwa dan penanganannya. “Pelatihan ini untuk kader dan pemegang program. Kader yang dilatih akan lebih mudah mendeteksi bila ada warganya yang diduga ada kelainan jiwa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti saat diwawancarai Cikarang Ekspres. Sri mengatakan, setelah kader dan programer mendapat pelatihan, deteksi bisa langsung dilakukan di masyarakat. Jika ada masyarakat yang diduga mengalami gangguan jiwa, maka bisa dibawa ke Puskesmas untuk ditangani. “Kita ada yang namanya Pokemon Keswa. Ke Hal...2
HARGA Rp3.000
PT Pindo Deli III dan Jui Shin Jika Tetap Melakukan Pencemaran Limbah ke Cebeet
CIKARANG PUSAT – Diduga sejumlah perusaahan besar menjadi biang penyebab pencemaran limbah berbahaya ke aliran sungai Cebeet. Perusahaan tersebut di antaranya PT Pindo Deli III, Jui Shin. Warga siap melakukan somiasi jiga perusahaan itu masih saja mengotori aliran sungai yang melintasi perbatasan
Karawang-Bekasi itu. “Kami telah melakukan uji lab pada air sungan kali Cebeet dan hasilnya limbah sungai itu berasal dari perusahaan-perusahaan besar itu,” jelas aktivis lingkungan dari wilayah Cikarang Pusat, Edi. Dia menjelaskan, kondisi sungai Cibeet tercemar limbah industri berbahaya atau
B3. Bahkan air berwarna kehitam-hitaman dan berbau. Apalagi banyak warga sekitar yang menggunakan air tersebut. Ada beberapa desa yang terdampak langsung misalnya saja desa Pasir Ranji yang berada di wilayah Cikarang Pusat. Edi pun mengaku telah bertemu dengan pihak perusahaan yang diduga
membuang limbahnya ke aliran sungai Cebeet. Dia mengungkapkan ada kesepakatan yang dibangun dari pertemuan warga dengan perusahaan-perusahaan tersebut, di antaranya perusahaan yang membuang limbahnya tidak akan lagi membuang limbahnya secara illegal. “Artinya, mereka sepakan
mengelola pembuangan limbahnya dengan baik dan tidak mencemari aliran sungai,” jelas Edi. Selain itu, perusahan tersebut diminta melakukan normalisasi sungai. Kesepakatan ini juga penting agar perusahaan bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya yaitu mencemari lingungan. Ke Hal...2
Tim Monev Pelototi Anggaran di Delapan Desa SERANG BARU - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Serang Baru menyambangi kegiatan pembangunan fisik di delapan desa. Tim Monev kecamatan bersama BPD, TNI-Polri, dan Pendamping Lokal Desa (PLD) melaksanakan peranannya dalam pembinaan terhadap pemerintahan desa (Pemdes). Sehingga jelas anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat dan daerah, benar-benar direalisasikan. Tentunya pembangunannya disesuaikan yang telah di rencanakan. Camat Serang Baru Subarnas mengatakan, pembangunan yang dilaksanakan di delapan desa, dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan anggaran yang dikucurkan. Kegiatan Monev yang telah dijadwalkan ini diharapkan sebagai salah
satu upaya untuk melihat langsung, agar maksimal dalam membangun desa baik fisik maupun non fisik. Sehingga sesuai dengan
perencanaan yang direalisasikan dilapangan. “S a y a i n g i n k e g i a t a n Monev ini bisa dijadikan Ke Hal...2 momentum
ADVERTORIAL
Tingkatkan Kapasitas Potensi Masyarakat Desa DPMD Bekasi Latih Aparatur Desa CIKARANG UTARA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) gelar pelatihan peningkatan kapasitas potensi masyarakat desa. Kegiatan yang berpusat di Batiqa Hotel Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara itu targetnya desa-desa yang
berada di wilayah Kabupaten Bekasi, mampu membuka peluang usaha demi membangun masyarakat yang sejahtera. Dalam sambutannya, Kepala DPMD Kabupaten Bekasi Ida Farida menyampaikan bahwa pelatihan dalam peningkatan kapasitas potensi masyarakat desa. Karena menurut dia, desa harus bisa meningkatkan kemampuan dan kemandiriannya dalam pelaksanaan pembangu-
nan di pedesaan. Hal itu sesuai dengan Peraturan Mentri Desa Nomor 16 tahun 2018 tentang Perioritas Pengunaan Dana Desa. “Ya kalau saya liat Kabupaten Bekasi harus bisa di 2020, untuk bisa mengikuti kompotisikompotisi desa. Dan ini harus di mulai dari sekarang, artinya, kita harus punya inovasi, dan tentunya kita harus bisa membaca peluang karena daftar jumlah penduduk mencapai 3,5 juta. Ini
tentu peluangnya banyak, dan masalahnya juga bisa banyak tapi jadikan masalah itu sumber pendapatan, jangan masalah itu cuma dijadikan masalah,“ tegasnya. Namun begitu ia juga berharap, bahwa harus adanya pemetaan, karena menurutnya jika bicara bagaimana kapasitas potensi yang nanti ada, tentunya desa bisa memberi kesejahteraan kepada masyarakat. “Ini kita harus juga mencoba
menghindari terjadi urbanisasi besar-besaran, sehingga tidak ada masyarakat yang mencari pekerjaan diluar. Yang sifatnya juga belum pasti, dan seharusnya di desa itu bisa memberi peluang-peluang usaha yang nanti diciptakan, tentunya yang terpenting kita harus bisa menjadi entepreneur muda yang penuh dengan inovasi,” ucapnya. Selain itu, perlu diketahui desa Bantarjaya sedang mengikuti
kompotisi tentang pengunaan teknologi dalam program pertanian. DPMD pun berharap, bahwa desa-desa lain bisa dan mampu memberi inovasi demi kemajuan masyarakat. “Mungkin untuk saat ini masih berada di tahapan edukasi, dan harapan kami ditahun 2020, desa-desa bisa turun, untuk mengikuti kompetisi inovasi yang dimiliki dari tiap-tiap desa, “tutupnya. (adv/mil/ugi)