Cikarang Ekspres, 8 Januari 2020

Page 1

Semangat Baru Bekasi

RABU, 8 JANUARI 2020

HARGA Rp3.000

NET

KECANGGIHAN : BPBD Kabupaten Bekasi dinilai paling canggih di banding wilayah lain namun dikeluhkan warga.

Warga Kritik Kecanggihan BPBD

Kecanggihannya Dipuji Gubernur, Kantor BPBD Kabupaten Bekasi Canggih Apanya? CIKARANG PUSAT – Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dinilai paling lengkap dari kantor BPBD lainnya di

Jawa Barat. Meski dipuji paling lengkap dan canggih, tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan akan pelayanan badan penanggulangan bencana daerah itu. Seperti

diungkapkan warga Cikarang Utara, Ahmad. Saat banjir dirinya pernah menghubungi kontak BPBD Kabupaten Bekasi untuk meminta pertolongan. Ke Hal.. 10

Hadapi Banjir, Pemkab Harus Bentuk Tim Resque CIKARANG PUSAT - Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai Gerindra, Helmi mengharapkan di awal musim pen-

ghujan hendaknya pemerintah Kabupaten Bekasi lebih sigap membentuk tim resque untuk masyarakat Kabupaten Bekasi.

“Ke depan dengan kelengkapan fasilitas seperti perahu pelampung transpotasi pengobatan Ke Hal.. 10

ADVERTORIAL

Bupati Eka Minta Tingkatkan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem Dalam Rapat Dinas soal Evaluasi Penanganan Banjir C I K A R A N G P U S AT Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Dinas pada Senin (6/1) bertempat di Ruang Rapat Bupati. Rapat yang diikuti oleh seluruh Kepala Perangkat Daerah dan dipimpin langsung oleh Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja membahas beberapa agenda penting, salah satunya terkait bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi. “Diketahui Kabupaten Bekasi, diawal tahun 2020 tengah dilanda banjir. Tentu saja hal ini merupakan situasi yang cukup memprihatinkan,” ucap Eka. Menurut dia, keadaan sungai-sungai di Kabupaten Bekasi yang sudah dangkal dan mengecil, sistem

drainase yang kurang baik, penumpukan sampah di sepanjang sungai-sungai dan tidak adanya normalisasi sungai sepanjang tahun 2019 merupakan pemicu dari bencana banjir yang melanda Kabupaten Bekasi. “Sebelum terjadi banjir, kebetulan saya turun bersama Bappeda melihat kondisi sungai yang ada, ternyata kondisi sungai di Kabupaten Bekasi ini sudah dangkal dan mengecil. Begitu juga sampah-sampah yang menumpuk di sepanjang sungai, harus ada penanganan khusus mengenai hal itu,” ungkap Eka. Mengacu pada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi yang terjadi pada malam tahun baru 2020 kemarin bukanlah puncak dari curah hujan yang tinggi, diperkirakan puncaknya terjadi pada akhir Januari atau awal bulan

Februari. “Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan penuh untuk menghadapi cuaca ekstrim ini, mengingat curah hujan tinggi yang berkepanjangan terjadi di awal tahun kemarin bu-

kanlah puncaknya,” ujar Eka. Selain itu, Sekretaris Daerah Uju menambahkan bahwa terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terkena dampak banjir dan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terdapat

korban meninggal dunia sebanyak 3 orang. “ Banjir di Kabupaten Bekasi sudah terpantau surut dan para korban evakuasi yang mengungsi sudah dapat pulang kerumahnya masing-masing,” ungkap

Uju. Uju pun menyinggung perihal arahan Gubernur Jawa Barat saat melakukan kunjungan ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Sabtu (4/1) lalu, mengenai permasalahan banjir di Kabupaten Bekasi yang mencakup sebab dan akibat dari bencana banjir yang melanda kemarin dan solusi yang diberikan Kabupaten Bekasi mengenai hal tersebut. “Mohon segera untuk melapor tentang bencana banjir di Kabupaten Bekasi, diakibatkan oleh apa dan mengakibatkan kejadian apa, contohnya mengenai bangunan-bangunan yang rusak akibat banjir, berapa besar biaya yang diperlukan untuk perbaikan serta peta bencana jangan lupa di update terus,” tambahnya. Selain membahas tentang bencana banjir, Uju juga menyinggung perma-

salahan kemacetan yang terjadi karena diakibatkan oleh bencana banjir pada permulaan tahun 2020. Banyaknya jalan di Kabupaten Bekasi yang rusak sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. Menurut Uju, untuk meminimalisir tingkat kemacetan perlu diadakannya pengamanan sementara melalui rekayasa lalu lintas hingga perbaikan infrastruktur terselesaikan. “Dimohon kepada Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menempatkan petugaspetugasnya di tempat untuk mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas sehingga tidak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh rusaknya jalan,” tambah Uju. Uju juga berharap Dishub dapat berkoordinasi dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk dapat bekerjasama dalam meminimalisir kemacetan dan tingkat kecelakaan yang terjadi. (adv/hyt)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.