Semangat Baru Bekasi
SELASA, 7 MEI 2019
HARGA Rp3.000
Bos Teroris Terlibat Bom Thamrin dan Rusuh Mako Brimob KENAPA BEKASI ?
DEKATAN DENGAN IBU KOTA JAKARTA
KASUS TERORIS DI BEKASI Mei 2018, terduga teroris MI alias AB ditangkap di rumah orangtuanya di Kampung Cijambe, Rt 07/04 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. Sekitar 16.06 WIB, Densus menggerebek rumah di Taman Tridaya Indah II, Tambun Selatan yang dihuni dua wanita penghuni, masing-masing berinisial U dan Na. Na diketahui merupakan istri dari MI yang ditangkap di Sukadami. Maret 2017, seorang terduga teroris AR dibekuk di sebuah penginapan di dalam lokasi rekreasi di
Kecamatan Kedungwaringin. AR merupakan pemimpin dari terduga teroris lainnya yang ditangkap di Cilegon. Diduga AR merupakan salah satu dalang dari serangan teror di Sarinah Thamrin, Jakarta. November 2016, penangkapan serupa dilakukan di dua lokasi sekaligus di Kabupaten Bekasi. Lima terduga teroris diamankan di tiga kontrakan berbeda di Kecamatan Setu. Kemudian seorang terduga teroris lainnya pun diamankan di sebuah rumah di Kampung Warung Asem Desa Sumber Jaya Kecamatan Tambun Selatan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
Densus 88 Sebut Kelompok SL Termasuk Jaringan Terorisme Terstruktur JAKARTA - Total enam orang terduga teroris ditangkap tim Densus 88 Antiteror dalam penyergapan akhir pekan lalu. Kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung ini dipimpin terduga teroris berinisial SL. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan SL terlibat dalam peristiwa Bom Thamrin di Jakarta dan rusuh rutan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. “Kelompok SL ini jaringan terorisme terstruktur. Mereka sangat kuat, mereka ini sudah dimonitor tahun 2014, mereka berbaiat ter-
hadap kelompok JAD Indonesia Oman Abdurrahman,” ujar dia dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin (6/5). Dari pelacakan Densus 88, SL pada tahun 2015 mengikuti pertemuan JAD di Malang. Dalam pertemuan ini disepakati dilakukannya
aksi terorisme di Jakarta. “Terjadilah peristiwa Januari 2016 bom Thamrin. Dari situ dia (SL) melarikan diri dengan kelompoknya,” kata Dedi. Setahun kemudian, terjadi kerusuhan napi terorisme di Mako Brimob Depok. Dedi mengatakan dari pemeriksaan tersangka, SL disebut
menjadi penggerak kerusuhan tersebut. Dari kejadian itu, SL dan kelompoknya berpencar. SL menurut Dedi lari ke Papua dan mengikuti pelatihan sekaligus membentuk dua sel kelompok teroris. “Kelompok pertama menuju ke Bekasi pada awal tahun 2019. Kemudian ke-
lompok kedua akan bergabung ke Poso. Dari hasil investigasi Densus 88 diketahui bahwa dua tersangka pada 2 Mei 2019 berhasil ditangkap atas nama RH dan M,” papar Dedi. RH ditangkap saat dalam perjalanan dari Bitung menuju Poso. E diduga akan bergabung Mujahidin Indo-
nesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. SL sendiri masuk ke daftar pencarian orang (DPO) oleh Densus 88. Dia pernah memimpin JAD Lampung pada 2014. Pria yang ditangkap di Bekasi ini berbaiat kepada ISIS. Dari penangkapan ini, D e n s u s 8 8 m e l a ku k a n p eng embangan hingga Ke Hal...2
Neneng Besok Kontrol, Lusa Jadwal Sidang BANDUNG - Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin telah kembali ke Rutan Wanita Bandung. Neneng sebelumnya dibantarkan untuk melahirkan anak keempatnya di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. “Ya bu Neneng sudah kembali lagi ke Rutan pada 26 April (2019) kemarin,” ucap Jaksa KPK I Wayan Riana saat dikonfirmasi via pesan singkat, kemarin (5/5). Wayan mengatakan kabar terakhir kondisi terdakwa kasus suap proyek Meikarta itu dalam kondisi sehat. Begitupun dengan sang bayi perempuannya. “Bu Neneng sehat begitu juga dengan bayinya,” kata dia. Meski sudah kembali ke Rutan Wanita Bandung,
Neneng dijadwalkan tetap melaksanakan kontrol rutin ke Rumah Sakit Santo Borromeus. Setiap hari Selasa, Neneng dibawa ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan. “Pengontrolan setiap hari Selasa ke Rumah Sakit dengan dikawal pengawal tahanan KPK,” ucap Wayan. Neneng sendiri akan kembali ke meja persidangan pada 8 Mei 2019 mendatang. Neneng akan mendengarkan tuntutan dari jaksa KPK terkait perkara yang menjeratnya. Neneng sebelumnya didakwa bersama 4 anak buahnya menerima suap berkaitan dengan perizinan proyek Meikarta. Ke Hal...2
ISTIMEWA
Silpa 1 Triliun, Anggaran Disbudpora Minim CIKARANG PUSAT – Daya serap Anggaran Pendapatan Belanaja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi masih terbilang rendah. Secara umum, kondisi ini tentu saja menimbulkan kerisauan terhadap ancaman sisa lebih perhitungan ang-
garan (Silpa) tinggi pada pengunjung tahun 2019. Terlebih, silpa tahun 2018 tembus 1 triliun. Nah, bila ingin melepaskan cap kinerja pemerintah yang gagal, Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mesti menggenjot belanja
di tiap OPD. Jangan sampai stigma di masyarakat kian menguat bahwa semangat memprogramkan tak diiringi dengan kemampuan membelanjakan. Kendati sejumlah OPD masih rendah seperti Dinas Kependudukan dan Pen-
catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA). Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disbupora) malah kekurangan anggaran se-
hingga banyak pembangunan kegiatan fisik yang tidak bisa dikerjakan. Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Satpras) Dispora, Deny Rustandy mengatakan minimnya anggaran membuat pihaknya Ke Hal...2
Neneng Hasanah Yasin
Bumi Perkemahan Karang Kitri Terbengkalai BOJONGMANGU - Kondisi Fasilitas Umum Taman dan kolam air mancur yang berada di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Desa Karang Mulya, Kecamatan Bojong Mangu, Kabupaten Bekasi, terlihat sangat memperhatinkan. Bumi Perkemahan Karang Kitri yang dikelola Pemerintah Kabupaten Bekasi, terlihat sama sekali tidak terawat selain dari pada barak yang ada di lokas bumi perkemahan. Di ketahui dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2018, untuk pemeliharan taman dan kolam air mancur bumi perkemahan, dengan nomi-
nal yang sangat fantastik sebesar Rp 200.000.000. Namun yang terealisasi hanya sebanyak Rp.55.585.000. atau 27, 79 persen. Hal tersebut mendapat kritikan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) komisariat Pelita Bangsa Bekasi. Karenanya menurut Shandri Akbar, walaupun hanya terealisasi sebesar 27,79 persen tetapi ini sama sekali tidak terliat di rawat. “Jika memang ada anggarannya untuk pemeliharaan, tetapi kenapa seperti tidak ada perawatannya yahh.di lihat sendiri, airnya juga mati, banyak lumutnya dan terlihat kumuh,”
Ke Hal...2