Cikarang Ekspres, 6 November 2019

Page 1

Semangat Baru Bekasi

RABU, 6 NOVEMBER 2019

HARGA Rp3.000

Oknum Desa Sukarapih Potong Dana Rutilahu?

HOTEL

Swiss Belinn Cibitung Gelar Saturday Koprol CIBITUNG - Swiss Belinn Cibitung akan menyulap area kolam renang menjadi “Saturday Koprol” setiap malam minggu. Saturday Koprol akan memulai edisi perdana pada Sabtu (9/11). Sales Manager Swiss Belinn Cibitung, Irma mengatakan koprol memiliki singkatan Ke Hal...2

Dewan Janji Telusuri dan Pangggil Kedua Belah Pihak TAMBELANG - Pemberian bantuan dalam program rumah tidak layak huni (Rutilahu) rawan bermasalah. Hampir setiap tahun program itu dijalankan, tiap kali itu juga penyelewengan muncul. Mulai dari adanya potongan dana hingga spe-

sifikasi rumah yang tidak sesuai dengan anggaran. Kali ini dialami Nursin yang diduga mendapat pemotongan anggaran oleh oknum Sesa Sukarapih. Nursin merupakan warga RT 10 RW 05 Desa Sukarapih, Kecamatan Tambelang. “Saya dapatkan bantuan rutilahu, akan tetapi saat pelaksanaan yang seharusnya saya terima Rp 17 juta tapi dipotong hingga 13 juta. Itu juga yang saya terima bukan bentuk uang akan tetapi

fisiknya aja,” kata Nursin kepada Cikarang Ekspres saat ditemui di Desa Sukarapih, kemarin (5/11). Terkait dugaan pemotongan itu, ia mengaku tidak tahu menahu lantaran hanya menerima apa yang diberikan dari desa. Mengingat, rumahnya sudah tidak layak huni sehingga harus direnovasi total. Nurain menyatakan untuk pembangunan rutilahu tersebut sudah memiliki setengah peralatan yang

disiapkan. Seperti pasir dan betonnya yang ia beli sendiri agar membantu pembangunan rumahnya juga. “Saya juga bayar tukang satu orang, ini juga saya ngeluarin duit juga biar tambahtambahan yang kurang. Kalau gak saya tambahin pasti masih banyak yang kurang, ini juga rumah masih kurang jadinya,” tuturnya. Meski begitu, Nursin bersyukur rumah yang sudah selesai renovasinya beberapa hari lalu itu kini sudah

bisa ditempati oleh keluarganya. “Untuk rumah alsudah selesai pada minggu ini, alhamdulillah lah sudah bisa tempati meski ada yang kurang nanti bakal saya rapihin kedepannya,” tandasnya. Sementara itu, Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi, Budiyono menegaskan bahwa pembangunan rutilahu diperuntukkan untuk warga kalangan bawah dan tidak Ke Hal...2

Mengenal SKPD Pasca Mutasi : Rahmat Atong (2)

Incar Persikasi Masuk Liga Utama 2021 Proses tidak akan menghianati hasil. Hal itu pantas disematkan pada sosok Rahmat Atong yang terpilih sebagai Kepala Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi. Simak kisahnya? HARIPAN NAHAMPUN, CIKARANG PUSAT

KEGIGIHAN dalam mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Bekasi mengantarkan Rahmat Atong menduduki posisi strategis di Disbudpora. Maklum saja, jebolan IPDN tahun 1999 yang mengawali karir PNS di Kota Bandung sebagai lurah selama 7 tahun. Kemudian, Rahmat pindah ke Kabupaten Bekasi menjadi staf di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selama 2 tahun. “Saya naik jadi Kasubag Umum di Tata Pemerin-

tahan Bekasi kurang lebih dua tahun. Dan pernah dipercaya Kabid Administrasi BKD,” kata dia Rahmat kepada Cikarang Ekspres, kemarin (5/11). Tahun 2012 silam, sambung dia, dirinya menerima promosi sebagai Camat Tambelang dan berlanjut ke Camat Cikarang Barat. “Nah baru ke Sekretaris Damkar dua bulan dan balik lagi Camat Cikarang Barat. Ke Hal...2

RAHMAT ATONG

ADVERTORIAL

Empat Desa Bepredikat Terbaik BBGRM ke-16 Ayo Hidupkan Kembali Semangat Gotong TAMBUN SELATAN - Empat desa mendapatkan desa terbaik dalam kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-16 yang dihelat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi di Lapangan Fasum Fasos Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Selasa (5/11). Empat desa itu adalah, Desa Pantai Bakti, Desa Mekarsari, Desa Mekarjaya dan Desa Sumberreja. Asisten Daerah II, Juhandi mengatakan, BBGRM diharapkan semua elemen ma-

syarakat dapat memperkokoh komitmen terhadap pembangunan secara bersamaan sehingga visi Kabupaten Bekasi terwujud. “Saya memberikan selamat kepada desa terbaik untuk gotong royong. Saya harap dapat dipertahankan dan desa desa yang lain semakin ditingkatkan,” kata Juhandi. Juhandi mengatakan dalam konteks kekinian, semangat kegotongroyongan dan keswadayaan masyarakat perlahan mulai luntur, dan hal ini harus menjadi perhatian bersama. “Saya menilai semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan yang harus kita bangun kembali. Hal ini tentunya sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu Dengan Bulan

Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kita Dayagunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Desa Sebagai Mitra Pemerintah Desa,” jelas dia. Ada sebanyak 20 Desa dari 23 Kecamatan yang mengikuti BBGRM tahun ini. Kegiatan ini pun sudah dinilai sejak bulan September lalu. Kriteria penilaian BBGRM kali ini adalah kegiatan gotongroyong melalui siskamling, kegiatan kebersihan melalui kerjabakti, kegiatan pemerintahan melalui kebersamaan unsur pemerintah Desa. Ditempat yang sama, Kepala DPMD Ida Farida dengan lugas mengatakan, kesadaran gotong royong harus ditingkatkan mulai dari tingkat RT, RW hingga

desa. “Gotong royong ini harus memiliki kesadaran masyarakat, Semua harus menyadari pentingnya gotong royong,” kata Ida. Masih kata Ida, Nilai-nilai gotong royong jangan sampai luntur karena merupakan ciri khas masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi. Kebersamaannya, bagaimana menjaga kondusifitas dan pencanangannya. “Harapannya kalau mereka sudah merasakan bahwa itu m e r u pa ka n satu ke satu a n apapun yeng terjadi di desa tersebuat mereka bisa melakukan upaya interpensi dini terhadap keadaan-keadaan yang merongrong atau menjaga keamanan dari pada NKRI, ke-

mudian juga keamanan di desa, di lingkungn, di RT RW dan juga menjaga kebersihannya” ujarnya. BBRGM tahun ini bertujuan untuk menggerakan peran aktif masyarakat melalui kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan serta keswadayaan masyarakat dalam kehidupan masyarakat dalam pembangunan yang sekiranya sangat diperlukan. Camat Tambun Selatan Junaefi mengataka, salah satu upaya yang dilakukan Kecamatan Tambun Selatan untuk mengajak warganya bergotong royong adalah dengan berkoordinasi dengan Muspika serta Perangkat Desa guna mewajibkan masing-

masing lingkungan di Kecamatan Tambun Selatan untuk membentuk bank sampah dan menyadarkan masyarakat untuk belajar mengelola sampah. “Ya salah satu upaya kita untuk melestarikan budaya gotong royong adalah dengan mengajarkan masyarakat bagaimana membentuk bank sampah dan mengelola sampah dengan benar” jelas Junaefi. Selain itu, Junaefi juga ingin bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk mensosialisasikan “Gerakan 0 Sampah” yang akan mewajibkan sekolahsekolah untuk membawa tempat minum dan tempat makan sendiri dari rumah, sehingga dapat mengurangi sampah plastik. (adv/mil/ugi/hyt)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.