Semangat Baru Bekasi
KAMIS, 22 AGUSTUS 2019
HARGA Rp3.000
Dimatikan Negara, Dipungut Pemda
PEMERINTAHAN
Dinkes Bekasi Beri Dua Catatan Khusus
Pemkab Dapat Bantuan Alat Urus Sampah Citarum JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bakal menerima bantuan alat untuk pengelolaan sampah di DAS Citarum oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Mulai dari pendirian fasilitas pusat daur ulang sampah dengan kapasitas 10 ton/hari serta fasilitas pengomposan dengan kapasitas 10-30 ton/hari yang rencananya akan dibangun di wilayah Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara hingga alat biodogester berkapasitas 1 ton/hari dan 5 unit motor sampah roda tiga. Ke Hal.. 2
CIKARANG PUSAT - Sebanyak 102.396 warga Kabupaten Bekasi dinonaktifkan dari kepesertaan BPJS Kesehatan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Mereka selama ini adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari APBN. Meski ‘dimatikan’ oleh pemerintah pusat, mereka tetap mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi kembali ‘memungutnya’ agar dibiayai lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menegaskan pengalihan penerima bantuan iuran ini agar semua masyarakat tetap menikmati layanan kesehatan. “Ya memang kami akan mengalihkan kepesertaan mereka menjadi penerima bantuan iuran APBD, hal ini menyusul dinonaktifkannya kepesertaan mereka dari bantuan APBN,” kata dia, kemarin (21/8). Sri melanjutkan pengalihan kepesertaan itu dilakukan dengan catatan data kependudukan mereka sesuai dengan data yang ada di Disdukcapil Kabupaten Bekasi. Ke Hal.. 2
ILUSTRASI
Mustika Grande tak Kantongi Sertifikat BPN? SETU - Polemik pengembalian fungsi fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) mikik PT Budi Mustika -pengembang perumahan Mustika Grande- belum menemui titik terang. Soalnya, perumahan berpusat di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi itu diduga tak kantongi sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertamanan ( DPRKPP) Iwan Ridwan lewat stafnya Rina di Pemda Pemkab Bekasi, kemarin (21/8). Menurut dia, saat ini masih menunggu tindak lanjut
penyerahan fasum dan fasos perumahan Mustika Grande yang dikelola PT Budi Mustika. Mengingat, serah terima fasum dan fasos milik pengembang belum lengkap. “Jadi begini ya, itu sudah sempat mengajukan bertahap tapi belum selesai. Karena ke kami harus sertifikat, tapi sampai sekarang sertifikat yang 40 persen belum selesai. Hingga saat ini PT Budi Mustika belum ada tindak lanjut lagi,” ungkap Rina. Rina secara lugas menegaskan bahwa pengembang harus menyerahkan fasum dan fasos dalam bentuk sertifikat untuk diserah terimakan dari nama pengembang ke Pemkab Bekasi.
Apa itu Fasum dan Fasos? Fasum adalah fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum, misalnya jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan, alat penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, dan tempat pembuangan sampah. Fasos adalah fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman, misalnya puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna dan makam.
ADVERTORIAL
Pelatihan Pembuatan Sabun dan Sampo Perdana Digelar Upaya Disprin Bekasi Lahirkan Wirausaha Baru PEBAYURAN - Program wirausaha baru (WUB) di Kabupaten Bekasi terus digaungkan Dinas Perindustrian (Disprin) setempat. Kemarin (20/8) di Desa Karangjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, dinas yang dikomandoi Peno Suyatno itu
memberikan pelatihan pembuatan sabun dan sampo dalam industri kimia di wilayah III. Peno menuturkan sebanyak 40 pelaku usaha mendapat pelatihan pembuatan sabun dan sampo sebagai bagian mewujudkan wirausaha baru. Di mana, maksud dan tujuan pelatihan adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan. Serta meningkatkan kemampuan keterampilan bagi calon Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Bekasi. “Tapi khusus pelatihan sabun dan sampo ini merupakan kegiatan per-
dana. Dan syukur alhamdulilah sambutannya cukup luar biasa ya,” ujar dia kepada Cikarang Ekspres, kemarin. Menurut Peno, pihaknya sengaja menggulirkan pelatihan tersebut karena sabun dan sampo merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga pelaku IKM bisa merintis usaha baru industri kimia dengan jenis kebutuhan rumah tangga. Selain itu, mereka juga dibekali materi marketing strategi untuk mempermulus usaha yang sedang dirintisnya terhadap
pasar. Harapannya, antara praktik dan teori akan sama untuk melakukan inovasi dan kreatif agar memberikan nilai tambah ekonomi dalam berwirausaha. “Sebenarnya kegiatan ini sejalan untuk mendukung misi ketiga Kabupaten Bekasi, yakni memantapkan perekonomian daerah melalui penguatan sektor perindustrian, perdagangan, pertanian dan pariwisata, “ tegas Kadisprin itu. Peno menambahkan pelatihan ini bisa membantu masyarakat Kabupaten Bekasi dalam menin-
gkatkan perekonomian. Harapannya, antara praktik dan teori akan sama untuk melakukan inovasi dan kreatif agar memberikan nilai tambah ekonomi dalam berwirausaha. “Kita juga berharap masyarakat serius, dan bisa mengembangkan hasil produk yang dibuat langsung oleh masyarakat, dan tentunya bisa bersaing dengan perusahaan besar, “tutupnya. Diketahui bersama, program wirausaha baru merupakan bagian dari visi dan misi Bupati untuk lima tahun mendatang.
Targetnya bisa mencetak lima ribu 5.000 wirausaha baru di Kabupaten Bekasi agar berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran yang ada di kabupaten bekasi. Adapun tujuan dari program wirausaha terlebih dahulu di titik beratkan pada pemberian materi mental block terutama bagi pemula untuk lebih bermotivasi menjadi wirausaha baru yang kemudian dilanjutkan dengan memberi pelatihan yang sesuai dengan kemampuan dan seperti apa nantinya bisnis yang akan dibangun. (adv/ugi/hyt)