Cikarang Ekspres, 21 Oktober 2019

Page 1

Semangat Baru Bekasi

SENIN, 21 OKTOBER 2019

HARGA Rp3.000

UMK Bekasi Terancam Batal Naik Disnaker Hanya Bisa Pasrah Ikuti Aturan Pusat CIKARANG PUSAT - Upah Mininum Kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2020 terancam batal naik. Hal itu menyusul aturan baru berupa surat

edaran Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri tertanggal 15 Oktober 2019. Surat edaran bernomor B-M/308/HI.01.00/X/2019 ihwal penyampaian data tingkat inflasi nasional dan pertumbuhan produk domestik bruto tahun 2019, ada poin kelima secara jelas menyebut “Gubernur dapat (tidak wajib) mene-

tapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) untuk kabupaten/kota tertentu (yang mampu membayar upah minimum lebih tinggi dari UMP).” Menanggapi itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi mengaku pasrah dengan aturan baru yang dikeluarkan Ke-

LAYANAN Ribuan Pelanggan Nonaktif Dapat Aliran Air PDAM

EKA SUPRIA ATMAJA

BUPATI BEKASI

Sementara itu, Kepala Sub Media Massa, Humas Kemenaker Subhan, mengatakan bahwa gubernur bisa saja tidak menetapkan UMK, karena memang dalam aturan PP 78 2015 tentang pengupahan mengatur demikian. Ini mengacu pada pasal 46 pada PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, yang

mengatur bahwa gubernur “hanya” dapat menetapkan Upah minimum kabupaten/ kota, artinya tidak wajib. Selain itu, hanya diwajibkan bila gubernur menetapkan Upah minimum kabupaten/kota harus lebih besar dari Upah minimum provinsi di provinsi yang bersangkutan. Ke Hal...2

Selain Dorong Perda LP2B, Fokus Lingkungan dan Pencemaran

CIKARANG PUSAT – Kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi kembali dipertanyakan. Dinas yang menangani pengendalian lingkungan hidup itu dinilai tak maksimal dalam mengatasi persoalan perusahaan nakal yang semabarangan membuang limbahnya. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Helmi mempertanyakan sejauh mana DLH dalam melakukan pengawasannya ke lapangan. “Pertama saya menanyakan seperti apa DLH terjun kelapangan ketika dihadapi adanya perusahaan yang membuang limbah secara illegal,” tegas dia, kemarin (20/1O). Ke Hal...2

Ke Hal...2

tenagakerjaan belum juga dikabulkan pemerintah pusat maupun DPR RI. “Jadi begini kami dari Disnaker akan menjalankan apa yang dikeluarkan surat edaran dari Ke m e n a k e r. Ya k a re n a kita negara hukum sebagai wilayah kita hanya menjalankan peraturan tersebut,” tukas Edi.

ADIKARYA PARLEMEN JABAR

KINERJA Komisi III Bakal ‘Pencet’ DLH

CIKARANG PUSAT - Sebanyak 1.785 pelanggan nonaktif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, bisa bernafas lega. Pasalnya, BUMD milik Pemkab Bekasi ini menggratiskan penyambungan kembali pelanggan nonaktif selama bulan promosi hingga Oktober 2019 ini.

menterian Ketenagerjaan (Kemenaker) tersebut. “Pada prinsipnya kami ikut aturan pemerintah pusat dan kami siap menjalankanya,” kata Edi kepada Cikarang Ekspres. Ia mengakui bahwa aturan baru yang dikawatirkan dapat membuat luka kekecewaan mendalam para buruh karena revisi UU Ke-

Irfan Haeroni

SUKATANI - Masingmasing dari 120 anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 yang terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tentu memiliki visi dan miso yang berbeda-beda. Satu di antaranya, Irfan Haeroni yang punya jargon berpendapat bersama rakyat untuk Bekasi sejahtera. Saat ditemui Cikarang Ekspres di kediamanya di Kecanatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Irfan mengaku hal utama yang harus dipikirkan dengan situasi dan kondisi saat ini adalah nasib rakyat. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat ini tengah mencari akar masalah belum adanya

Peraturan Daerah Tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Di mana, lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terus tergerus dan berubah fungsi menjadi industri dan perumahan. “Karena saya ini orang utara, akan konsen di lingkungan dan pencemaran. Alih fungs lahan pertanian menjadi perumahan salah satunya yang saya soroti,” tegas Irfan kepada koran harian ini. Irfan berjanji akan turun langsung untuk mengecek kenapa hingga saat ini Kabupaten Bekasi belum memiliki LP2B. Padahal diketahui Raperda LP2B sudah tiga kali diajukan. ”Ini kan sudah tiga kali diajukan, alasannya kekurangan administrasi. Saya akan berkoordinasi dengan

anggota DPRD Kabupaten Bekasi,” bilangnya. Selain itu, sambung dia, dirinya akan terus memantau agar LP2B bisa diterbitkan. “Saya akan terus pantau. Ini harus sinkron dengan regulasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa barat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi,”tuturnya. Sebagai satu-satunya wakil Jawa Barat asal Sukatani ini mengatakan pengembang perumahan di Kabupaten Bekasi harus dibatasi agar tidak menggerus lahan pertanian. “Perumahan-perumahan harus dibatasi. Dengan membatasi perumahan kita bisa menekan melonjaknya harga tanah. Perda lahan abadi harus ada di Kabupaten Bekasi,”tegasnya. (dim/hyt)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.