KAMIS, 21 NOVEMBER 2019
Semangat Baru Bekasi
HARGA Rp3.000
Bukan Solusi tapi Masalah Baru Karang Taruna Setu Tolak Perluasan TPAS Burangkeng SETU - Rencana pembebasan lahan untuk perluasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang secara diam-diam, menuai penolakan. Satu di anta-
ranya, Karang Taruna Kecamatan Setu. Ketua Karang Taruna Kecamatan Setu, Acep Juandi menyayangkan operasi senyap dalam pembebasan lahan untuk perluasan TPA, Burangkeng yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. “S ehar usnya s ebelum perluasan ajak masyarakat berdialog setuju atau tidak
TPA diluaskan, baru buat peraturannya, karena yang merasakan dampaknya adalah Kecamatan Setu,” kata pria yang akrab disapa Leo ini. Dia meyakinkan perluasan TPA bukan solusi untuk mengurangi volume sampah di Kabuparen Bekasi. “Jangan karena dalih TPA tidak menampung lagi perluasan TPA Burangkeng dilakukan dengan cara yang kurang tepat, karena peluasan TPA Burangkeng bukan
solusi,” tuturnya. L e o pu n m e n e ga ska n bahwa Karang Taruna Kecamatan Setu akan menolak perluasan TPA karena merugikan warga sekitar. “Kalau memang dipaksakan, kami akan lakukan aksi,” tuturnya. Ia berharap Pemkab Bekasi mengkaji ulang perluasan TPA Burangkeng karena dikhawatirkan akan memperburuk lingkungan setempat. Terlebih, Bupati Eka Supria Atmaja awalnya
memilih membangun TPAS di tiap desa untuk mengatasi darurat sampah. “Kalau tetap diperluas bukanya solusi malah tambah masalah baru,” tukas Leo. Sebelumnya, Pro kontra rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, menjadi 35 hektare terus bergulir. Usut punya usut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ke Hal...2
ADVERTORIAL
Optimis Swasti Saba Wiwerda Diraih 2021 Tahun Ini Jadi Kabupaten Sehat Kategori Swasti Saba Padapa JAKARTA - Prestasi demi prestasi kembali ditorehkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di tingkat Nasional. Kali ini atas upaya yang dilakukan jajaran Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam membangun Kabupaten Sehat di Kabupaten Bekasi, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang berkolaborasi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) menganugerahkan Penghargaan Swasti Saba Padapa Tahun 2019 kepada Pemkab Bekasi, Selasa (19/11) di Jakarta. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja didampingi Ibu Holilah Eka Supria Atmaja selaku Pembina Forum Masyarakat Kabupaten Bekasi Sehat (FMKBS) hadir secara langsung menerima penghargaan bersama para 177 Kepala Daerah lainnya Se-Indonesia. “Kesehatanadalahkeadaansehatbaiksecara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkansetiaporanguntukhidupproduktif secara sosial dan ekonomi,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemarin. Artinya, sambung dia, setiap orang berhak atas kesehatan dan atas lingkungan yang sehat sebagaimana menjadi amanat Undang-Undang Kesehatan. “Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat merupakan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat secara harmonis, integrasi antar sektor untuk memenuhi kepentingan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif agar masyarakat tetap sehat dan produktif,” kata Terawan. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai, topik kesehatan merupakan isu strategis dan sentral dalam rangka mendukung program prioritas pembangunan nasional yang berkaitan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama dalam menghadapi bonus demografi. “Topik kesehatan ini menarik karena visi pertama Bapak Presiden untuk lima tahun ke depan, yaitu kesehatan. Tempat kita bermukim yang sehat dan sejahtera termasuk Pembina yang sehat dan sejahtera adalah di Kabupaten/ Kota tempat kita berada. Jadi kesehatan merupakan aspek yang penting untuk pembangunan SDM, terutama dalam menghadapi bonus demografi,” beber dia. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam pernyataannya menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan titik awal untuk memotivasi dan meningkatkan jumlah tatanan penyelenggaraan Kabupaten Bekasi Sehat di tahun mendatang
sesuai dengan potensi yang ada di Kabupaten Bekasi. “Tentu ini merupakan sebuah apresiasi bagi kami untuk memotivasi dalam lebih meningkatkan tatanan -tatanan penyelenggaraan Kabupaten Bekasi Sehat, seperti bagaimana mewujudkan kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum, Ketahanan Pangan dan Gizi, Kehidupan Masyarakat yang mandiri serta Kawasan Industri yang sehat,” ucapnya. Dirinya pun mengungkapkan rasa optimisnya untuk terus berbenah dalam mewujudkan Kabupaten Bekasi yang Bersih, Nyaman, Aman dan Sehat sesuai dengan Semangat membangun Kabupaten Bekasi melalui Slogan “Bekasi Baru Bekasi Bersih”.
“Saya optimis bersama jajaran akan terus berbenah untuk dapat membangun Kabupaten Bekasi menjadi rumah yang sehat bagi warga masyarakat yang ada, mudah-mudahan tahun 2021 kita bisa meraih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda,” pungkasnya. Di tempat yang sama, Slamet Supriyadi selaku Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi yang juga merupakan Ketua Tim Pembina FMKBS mengatakan bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat. Dia menambahkan melalui Tim Pembina dan Forum Masyarakat Kabupaten Bekasi Sehat secara bertahap telah
melaksanakan 2 tatanan dari 9 tatanan yang ada dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. “Ada dua tahap yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi diantaranya mewujudkan kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum dan Kehidupan Masyarakat Yang Mandiri.” ungkapnya. Acara pemberian penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2019 digelar Sasana Bhakti Praja, Gedung C Kemendagri, Jakarta dan dihadiri oleh Mendagri Tito Karnavian serta Menkes Agus Putranto, untuk memberikan apresiasi terhadap Pemda yang berkomitmen dan berhasil menjadikan Kabupaten/ Kota Sehat Tahun 2019. (adv/hyt)