KAMIS, 14 NOVEMBER 2019
Semangat Baru Bekasi
HARGA Rp3.000
Aliran Sesat Masih Mengancam 13 Ajaran Terdeteksi, Polisi Ancam Pidanakan Penyebarnya CIKARANG PUSAT Pengawasan aliran sesat di Kabupaten Bekasi, terus dintensifkan. Terlebih, Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Korpakem) mendeteksi adanya aktivitas dari 13 aliran kepercayaan yang tumbuh di Kota Industri ini. Di mana, tujuh di antaranya telah ditetapkan sebagai aliran sesat berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ke-13 aliran itu di antaranya Kutub Robani, Al Quran Suci, Amanat
Keagungan Ilahi, Wahabi, Ahmadiyah, serta Syi’ah. Kemudian Millah Ibrahim, Hidup di Balik Hidup, Surga Eden, Islam Jamaah, Agama Samalullah atau yang lebih dikenal Lia Eden, Al Qiyadah Al Islamiyah, dan terakhir Jemaat Ahmadiyah, telah ditetapkan sesat. “Jadi dari gasil identifikasi dan deteksi kami, ada aliran kepercayaan itu di Kabupaten Bekasi. Tentunya menjadi perhatian kami, sekaligus kami lakukan pendekatan agar mereka kembali ke ajaran yang seharusnya,”
kata Ketua Tim Korpakem yang juga Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Raden Rara Mahayu Dian Suryandari, kemarin (13/11). Tim Korpakem merupakan kelompok khusus yang dibentuk oleh Kejaksaan Agung untuk mengawasi aliran kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Menurut Mahayu, beberapa di antara aliran itu memiliki kepercayaan beragam seperti memiliki ayat suci baru serta para pemimpin mereka yang bisa berbincang langsung
dengan Tuhan. Bahkan, kata dia, beberapa aliran kepercayaan yang terdeteksi tersebut memiliki ajaran yang mirip dengan Islam namun pada praktiknya mereka memiliki paham yang menyalahi akidah. Beberapa ajaran tersebut tidak mengimani Nabi Muhammad sebagai rasul. Seperti halnya aliran Jemaat Ahmadiyah yang meyakini setelah Nabi Muhammad terdapat nabi lainnya yakni Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, mereka juga memiliki kitab suci
bernama Tadzkirah yang mereka nilai sama sucinya dengan Alquran serta memiliki tempat suci di Pakistan. Belakangan aliran itu diputuskan sesat oleh MUI dan pimpinan mereka dihukum dalam kasus penodaan agama. Penetapan sesat itu diterbitkan melalui Fatwa MUI Nomor 5 Tahun 2007. Ajaran aliran lainnya y a i t u H i d u p di Balik Hidup yang meyakini bahwa pimpinan mereka pernah berdialog dengan tuhan, para malaikat, Nabi
Muhammad dan mengaku pernah melihat alam barzah, surga, serta neraka. Se la i n be la s a n a li r a n keper c a y a a n t e r d a p a t juga kebiasaan lain yang ditemui di berbagai daerah di Kabupaten Bekasi. Beberapa di antaranya bahkan menyalahi aturan agama seperti pernikahan satu garis keturunan, tidak mewajibkan shalat Jumat, tidak mengenal puasa hingga bertemu dengan sang pencipta dengan membayar mahar.
INI AJARAN SESAT MENYESATKAN Kutub Robani Al Quran Suci Amanat Keagungan Ilahi Wahabi Ahmadiyah Syi’ah Millah Ibrahim Hidup di Balik Hidup Surga Eden Islam Jamaah Agama Samalullah (Lia Eden) Al Qiyadah Al Islamiyah Jemaat Ahmadiyah.
Ke Hal...2
Enam Luka-luka Akibat Bom Bunuh Diri, Warga Cikarang Utara Diciduk Polri
Sinergis Pemerintah-Masyarakat Berperan Cegah Konflik Sosial
C I K A R A N G U TA R A Mabes Polri merilis penangkapan seorang terduga teroris di Bekasi Jawa Barat, menyusul serangan bom di Mapolrestabes Medan, kemarin (13/11). Hanya saja, belum ada kepastian apalah pelaku di Bekasi itu terkait pelaku pengeboman di Medan. “Densus 88 dalam hal ini masih terus bekerja dalam rangka melakukan preventif strike atau upaya pencegahan dan antisipasi segala macam bentuk ancaman terorisme yang terjadi,” kata Karo Penmas Polri Brigjen
Dedi Prasetyo di Mabes Polri, kemarin. “Yang dibekuk di Bekasi itu bernama Wiji Joko Santoso alias Dwi, kelahiran Rembang 14 Juli 1975. Pelaku beralamat di Mekarmukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Dia dibekuk kemarin,” imbuhnya. Pelaku terlibat sebagai penghubung jaringan teror dalam negeri dengan internasional pada tahun 2014. Dia juga pernah menjadi pelatih di Moro pada 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002. “Memiliki keahlian mi-
liter membuat bom dan perakit senjata. Pernah ke Suriah pada tahun 2012 bersama ASKARI dengan tujuan menjalin hubungan dengan FSA (Free Syirian Army),” sambung Dedi. Dia juga melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode 2012-2013 antara lain Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hongkong. Disisi lain, Polri berhasil melakukan identifikasi pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara. Ke Hal...2
CIKARANG UTARA Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bekasi, kembali gelar rapat pertemuan tim terpadu penanganan konflik sosial (Timdu PKS) tahun 2019 di Hotel Grand Zury, Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara, kemarin (13/11). Kali ini, OPD yang dikomandoi Aat Barhaty menggaet Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat, Polres Metro Bekasi, Dandim 0509, Kemenag, Timdu PKS, pengurus FKDM dan seksi trantib kecamatan seKabupaten Bekasi. Ke Hal...2 Muhammad Idris/Sumatera Ekspres/Cikarang Ekspres
Polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
KERJASAMA BRI Komit Beri Kemudahan Pelaku UMKM
Warga Bekasi Ramai-Ramai Pindah Kelas CIKARANG SEL ATAN - Wacana kenaikan iuran Badan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2020 menyebabkan peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN) berpindah kelas layanan. Tak ayal, Kantor BPJS Cabang Cikarang di Ruko Niaga diserbu masyarakat untuk mengajukan turun kelas. Setya, warga Kecamatan Setu mengaku sengaja mengajukan permohonan turun kelas agar tidak terlalu berat untuk biaya kesehatan kelu-
CIKARANG SELATAN - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berusaha memberikan kemudahan akses permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal itu penting agar sektor teersebut bisa berkembang dan membantu membangkitkan ekonomi rakyat. Wakil Pemimpin Wilayah DKI II BRI, Mohamad Yasir menuturkan selama ini salah satu kesulitan para pelaku UMKM selain pemasaran adalah permasalahan permodalan. Sehinga membuat UMKM tidak dapat berkembang. “Pertumbuhan UMKM ini sangat besar, kami memang konsentrasi di UMKM. Ke Hal.. 2
arganya. “Waktu pertama kali buat saya kelas tiga, tetapi selang beberapa bulan saya naikan menjadi kelas dua. Tapi dapat info akan ada kenaikan maka saya urus lagi untuk pindah ke kelas tiga,” kata dia, kemarin (13/11). Adapun alasannya kembali ke kelas tiga karena khawatir tidak sanggup membayar iuran BPJS Kesehatan yang akan naik. “Takut gak bisa bayar mas, kan yang terpenting keluarga tercover,” ucap Setya. Ke Hal.. 2
Mengenal Pejabat Teras Pasca Mutasi, Enop Can (4)
Siap Bekerja Maksimal, Sukseskan Pilkdes Serentak Pengalaman Enop Can di bidang pemberdayaan masyarakat desa, tak perlu diragukan lagi. Selama sembilan tahun ia bergelut sebagai camat dari wilayah utara dan selatan. Setelah diamanahkan sebagai Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dia bertekad menjadikan desa-desa di Kabupaten Bekasi lebih mandiri dan sejahtera. HARIPAN NAHAMPUN, CIKARANG PUSAT