E-MODULBIPA(B2)
UNIT8:CERITARAKYAT
Disusunoleh: NoorZakiyah
Peserta didik diharapkan dapat memahami dengan baik, menyimak dengan saksama, menceritakan kembali secara lancar, dan mendeskripsikan unsurunsur penting dalam cerita rakyat, seperti isi, pesan moral, tokoh, serta karakterisasinya.
Tujuan Pembelajaran
Membaca: Peserta didik mampu memahami isi, pesan moral, dan makna yang terkandung dari cerita rakyat yang dibaca. 1.
Menyimak: Peserta didik mampu menyimak dengan saksama isi cerita rakyat yang disampaikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait secara tepat.
Capaian Pembelajaran
2.
Tujuan Pembelajaran
3.Menulis: Peserta didik mampu mendeskripsikan karakter tokoh-tokoh utama dalam cerita rakyat yang disajikan.
4.Berbicara: Peserta didik mampu menyusun sinopsis dengan baik dan menyampaikannya kembali secara lancar berdasarkan cerita yang telah disajikan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bacalah materi cerita rakyat di bawah ini dengan saksama!
Uraian Materi
a. Pengertian cerita rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas di setiap bangsa. Jenis cerita ini mengandung kultur budaya yang beranekaragam serta sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
b. Ciri- ciri cerita rakyat
Dituturkan secara lisan.
1. Disampaikan secara turun temurun.
2. Mengandung nilai-nilai luhur kemasyarakatan.
3. Memiliki sifat yang tradisional. 4. Memiliki banyak versi dan variasi 5.
c. Fungsi Cerita Rakyat
Berikut ini adalah fungsi cerita rakyat yang dapat digunakan untuk beberapa bidang, diantaranya yaitu:
1. Fungsi Sarana Pendidikan
Cerita rakyat berperan sebagai sarana pendidikan yang menyampaikan pesan dan amanat melalui nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Kisah-kisah yang disajikan dalam cerita rakyat sangat baik untuk membentuk karakter dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat, terutama anak-anak dan remaja.
2. Fungsi Sarana Hiburan
Selain sebagai sarana pendidikan, cerita rakyat juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat. Banyak cerita rakyat seperti dongeng, mite, dan legenda yang menarik dan jenaka sehingga cocok untuk menghibur. Meskipun mengandung unsur hiburan, cerita rakyat tetap berakar pada pengalaman keseharian masyarakat di masa lalu, sehingga relevan dengan kehidupan saat ini.
3. Fungsi Sosial dan Budaya
Cerita rakyat memiliki fungsi untuk memperkokoh nilai-nilai sosial dan budaya suatu masyarakat. Banyak cerita rakyat yang mengandung ajaran tentang etika dan moral sebagai pedoman berperilaku dalam interaksi sosial. Cerita rakyat juga menyimpan larangan dan pantangan yang perlu dihindari agar terhindar dari malapetaka. Di beberapa daerah, cerita rakyat digunakan untuk mendukung dan mengarahkan tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sosial.
MERESPON KAIDAH
Memahami salah satu jenis kaidah kebahasaan dalam cerita rakyat yaitu imbuhan.
Imbuhan
a. Pengertian imbuhan
Imbuhan atau afiks adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar. Pengimbuhan pada kata bertujuan untuk mengubah kelas kata serta makna yang terkandung di dalamnya. Menurut letaknya, imbuhan dibedakan atas empat jenis, yakni awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan gabungan awalan akhiran (konfiks/sirkumfiks).
b. Jenis imbuhan
1. Awalan
Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian awal sebuah kata. Ada delapan macam prefiks bahasa Indonesia, yakni me-, di-, ber-, ke-, ter-, se-, pe-, ter-. Berikut contoh imbuhan awalan:
• me- + tanam= menanam
• di- + mulai= dimulai
• ber- + kembang= berkembang
• ke- + kasih= kekasih
• ter- + jadi= terjadi
• pe- + tonton= penonton, dsb.
2. Sisipan
Sisipan atau infiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian tengah sebuah kata, seperti -e-, -em-, -er-, -el-. Berikut contoh imbuhan sisipan:
• gigi + (-er-)= gerigi
• tunjuk + (-el)= telunjuk
• guruh + (-em)= gemuruh, dsb.
3. Akhiran
Akhiran atau sufiks adalah imbuhan yang
diletakkan di bagian akhir sebuah kata. Bahasa
Indonesia memiliki tiga macam sufiks, yaitu -an, -kan, -i. Berikut contoh imbuhan akhiran:
• pantang + -an= pantangan
• beda + -kan= bedakan
• kenal + -i= kenali
c. Pola Kata Berimbuhan
• Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar berawalan fonem s, luluh menjadi menydan peny. Contohnya meny- + susun= menyusun.
• Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem -k, luluh menjadi meng- atau peng-. Contohnya meng- + kandung= mengandung.
• Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata yang berawalan fonem p, luluh menjadi mem-.
Contohnya me- + pesona= memesona.
• Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata
dasar yang berawalan fonem i, m, n, r, w, y, maka bentuknya tetap me- dan -pe. Contohnya me- + masak= memasak.
• Imbuhan me-/pe yang dilekatkan dengan kata
dasar yang berawalan fonem c, d, j, t, z, luluh
menjadi men- dan pen-. Contohnya men- + cari= mencari.
• Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem b, f, p, v, luluh menjadi mem- dan pem-. Contohnya mem- + beri= memberi.
• Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar dengan fonem vokal a, i, u, e, o dan g, h, k, luluh menjadi meng- dan peng-. Contohnya meng- + ambil= mengambil.
MEMBACA
1. Bacalah salah satu cerita rakyat 'Legenda
Batu Menangis', dengan mengklik ilustrasi di bawah ini.
2. Pelajari kosa kata sulit dengan klik ilustrasi di bawah ini.
MEMBACA
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
1.Di mana cerita itu terjadi?
2.Mengapa Darmi dikutuk menjadi batu?
3.Mengapa batu tempat Darmi dikutuk disebut "Batu Menangis"?
4.Apa yang dilakukan para pemuda setelah Darmi berubah menjadi batu sepenuhnya?
5.Apa pesan moral yang dapat dipetik dari cerita rakyat "Legenda Batu Menangis"?
MENYIMAK
a. Menyimak salah satu cerita rakyat
Simaklah dengan saksama cerita rakyat berjudul 'Lutung Kasarung', dengan mengklik ilustrasi di bawah ini.
Setelah menyimak dengan saksama cerita rakyat berjudul 'Lutung Kasarung', kemudian
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar dengan mengklik ilustrasi di bawah ini!
BERBICARA
1. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan singkat yang memberikan gambaran umum tentang alur cerita atau poin-poin utama dari sebuah karya kepada pembaca atau penonton. Sinopsis membantu pembaca atau penonton memahami isi dan faktor-faktor penting lainnya dari karya tersebut sebelum membacanya atau menontonnya secara lengkap.
2. Menyampaikan kembali isi cerita yang telah disimak
Setelah mendengarkan cerita 'Lutung Kasarung' pada elemen menyimak, buatlah ringkasan singkat atau sinopsis menggunakan kata-kata Anda sendiri di bawah ini. Kemudian, presentasikan sinopsis tersebut di depan kelas dengan menggunakan bahasa Anda sendiri.
_____________________________________________ _____________________________________________
MENULIS
1. Menganalisis Karakterisasi Tokoh dalam
Cerita Rakyat 'Si Pitung
Penokohan adalah upaya untuk membedakan karakter satu dengan karakter lainnya. Perbedaan ini bertujuan agar pembaca atau penonton dapat mengenali dan membedakan setiap karakter. Jika pembaca atau penonton berhasil mengenali karakter-karakter tersebut, mereka akan merasakan emosi yang sama
seperti yang dialami oleh karakter yang mereka kenali.
2. Bacalah salah satu cerita rakyat 'Si Pitung', dengan mengklik ilustrasi di bawah ini.
MENULIS
3. Pelajari kosa kata sulit dengan klik ilustrasi di bawah ini.
4. Setelah membaca Cerita Rakyat ‘Si Pitung’, deskripsikan sifat-sifat tokoh yang ada di dalam cerita tersebut dengan mengklik ilustrasi di bawah ini.
PENUTUP
Melalui pembelajaran menggunakan
modul dirancang agar penggunanya
mampu mempelajari materi secara
mandiri, mengevaluasi tingkat
kemampuan diri sendiri, serta melakukan
penilaian terhadap diri mereka masingmasing. Khususnya dalam memahami
materi cerita rakyat. Harapannya modul
ini dapat dijadikan sumber acuan dalam proses belajar mengajar. Semoga modul
ini dapat memberikan manfaat bagi para penggunanya.