Indonesiana Vol.12 Kilau Budaya Indonesia

Page 68

GAYA HIDUP

Dari Kolektor jadi makin tersohor Syefri Luwis

Ketika Kuno dan Kini Berkongsi di Gedung Filateli

G

edung Filateli Jakarta di Jalan Pos

perencanaan dan kurasi yang akurat,

Selain itu, memfungsikan gedung

Pasar Baru kini menjadi bagian

selain juga kemauan dan tekad pemilik

bersejarah menjadi ruang kekinian

dari Pos Bloc, setelah didandani

gedung.

kerap memunculkan kekhawatiran,

menjadi semacam balai kota, tempat insan urban kumpul-kumpul dan jajan. Bangunan cagar budaya kelas A yang merupakan aset PT Pos Indonesia itu kini riuh dan hidup. Di Pos Bloc seluas 2400 meter persegi tersebut terdapat warung kopi, warung nasi, warung seni, hingga “warung” rekreasi dan relaksasi. Di sana juga dihelat beragam kegiatan, mulai diskusi buku hingga peragaan busana. Merevitalisasi atau menghidupkan kembali bangunan yang didirikan pada tahun 1923 itu tentu membutuhkan

I

66 INDONESIANA VOL. 12, 2021

Mengapa membutuhkan tekad? Karena merevitalisasi gedung cagar budaya harus memenuhi sejumlah rambu seperti tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, satu

apakah lambat laun nilai da muatan sejarah itu akan hilang? Apakah cagar budaya itu nantinya hanya akan menjadi lokasi menarik untuk foto-foto yang instagramable?

di antaranya tidak boleh mengubah

Kita tahu bahwa cagar budaya, merujuk

bentuk asli luar bangunan. Revitalisasi

UU Cagar Budaya, adalah warisan budaya

yang berarti menata kembali fungsi

bersifat kebendaan berupa benda

ruang, nilai budaya, dan penguatan

cagar budaya, bangunan cagar budaya,

informasi tentang cagar budaya

struktur cagar budaya, situs cagar

juga harus memberi manfaat untuk

budaya, dan kawasan cagar budaya di

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

darat dan/atau air yang perlu dilestarikan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Indonesiana Vol.12 Kilau Budaya Indonesia by Indonesiana Majalah - Issuu