Penggunaan Motor Listrik Bersubsidi, Ramah Lingkungan atau Menambah Kemacetan?

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS

BULETIN #1 PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK BERSUBSIDI, RAMAH LINGKUNGAN ATAU MENAMBAH KEMACETAN? Menurut CNBC Indonesia, Pemerintah Indonesia sedang mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, termasuk sepeda motor listrik, karena dua alasan utama. Pertama, terdapat subsidi tinggi untuk bahan bakar berbasis fosil, yang ingin pemerintah kurangi. Kedua, terdapat dampak negatif terhadap lingkungan yang terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil. Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan listrik dan telah memproyeksikan bahwa kendaraan tersebut akan menjadi salah satu pilihan utama untuk transportasi, mengakibatkan peralihan bertahap dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Sumber Foto: Tempo.co

Mengapa Motor Listrik Gencar Gencarnya di Subsidi Oleh Pemerintah?

Pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik untuk mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Subsidi ini bertujuan membangun ekosistem penggunaan energi listrik & mendorong pembelian sepeda motor listrik.

Subsidi ini juga dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan industri kendaraan listrik dan meningkatkan konsumsi sepeda motor listrik.

Pemerintah juga memperluas kriteria penerima manfaat subsidi untuk mencakup institusi.

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS Subsidi untuk sepeda motor listrik bertujuan untuk membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen. Subsidi ini saat ini diatur sebesar Rp 7 juta per unit dan tersedia untuk 33 jenis sepeda motor listrik dari 16 perusahaan yang memenuhi kriteria.

Untuk menerima subsidi, konsumen harus menunjukkan Kartu Identitas Nasional (NIK) mereka. Pemerintah juga memberikan pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan konvensional untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan konvensional dan memberikan konsumen pilihan saat membeli kendaraan.

Pemerintah juga mendorong pengembangan stasiun pengisian publik untuk memudahkan konsumen mengisi daya sepeda motor listrik mereka.

Sumber Foto: CNBC Indonesia

Namun, subsidi untuk sepeda motor listrik mungkin tidak mencapai target yang dimaksud.

Subsidi ini difokuskan pada rumah tangga berpendapatan rendah, tetapi biaya sepeda motor listrik masih relatif tinggi bagi banyak rumah tangga berpendapatan rendah. Proses verifikasi aplikasi subsidi juga memakan waktu lama, yang mengurangi daya tarik sepeda motor listrik baik bagi pembeli maupun penjual. Hingga tanggal 23 Juni 2023, hanya 812 unit sepeda motor listrik yang terdaftar untuk subsidi, yang jauh dari target pemerintah untuk mendistribusikan 200.000 unit sepeda motor listrik yang disubsidi hingga akhir tahun.

Sedangkan menurut pendapat para ahli, subsidi pemerintah untuk sepeda motor listrik dapat dikaitkan dengan beberapa faktor.

Pertama, sepeda motor listrik dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sepeda motor konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil.

Menurut (Siregar, 2021), sepeda motor listrik berkontribusi pada pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong transportasi berkelanjutan.

BULETIN #1

Sumber Foto: Liputan6.com

Kedua, sepeda motor listrik menawarkan potensi penghematan energi.

Astuti & Masdi (2022) menyebutkan bahwa motor listrik, seperti motor Brushless DC (BLDC), dapat dikendalikan dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM). Ini memungkinkan konsumsi energi yang efisien dan mengurangi pemborosan energi. Aditya et al. (2019) lebih lanjut mendukung hal ini dengan menyatakan bahwa pengembangan teknologi kendali vektor untuk motor induksi telah membuatnya lebih efisien dalam hal energi. Dengan mensubsidi sepeda motor listrik, pemerintah mendorong adopsi teknologi hemat energi.

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS Selain itu, sepeda motor listrik memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Harjono & Widodo (2021) menyoroti bahwa kendaraan listrik, termasuk sepeda motor listrik, mengandalkan energi listrik yang tersimpan daripada bahan bakar fosil. Ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar dan mempromosikan kemandirian energi.

Selanjutnya, subsidi pemerintah untuk sepeda motor listrik mungkin juga didorong oleh keinginan untuk mempromosikan inovasi teknologi dan industri lokal.

Aditya et al.

(2019) menyebutkan bahwa beberapa produsen telah mulai menggunakan motor induksi dalam kendaraan listrik, menunjukkan potensi untuk kemajuan teknologi dalam industri sepeda motor listrik.

Dengan mendukung adopsi sepeda motor listrik, pemerintah dapat merangsang manufaktur lokal dan penelitian dan pengembangan di sektor ini.

BULETIN #1

Sebagai kesimpulan, subsidi pemerintah untuk sepeda motor listrik dapat dikaitkan dengan manfaat lingkungan, potensi penghematan energi, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan promosi inovasi teknologi.

Faktor-faktor ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, mendorong transportasi berkelanjutan, dan mendukung industri lokal.

Sumber Foto: suarasurabaya.net

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS

BULETIN #1

Apa Harapan Pemerintah dalam Mensubsidi Motor Listrik Kepada Masyarakat?

Sumber Foto: polytron.co.id

Kebijakan Presiden Joko Widodo didasarkan pada potensi besar yang dimiliki Indonesia. Menurut Presiden, 60% bagian penting mobil listrik ada pada baterai. Indonesia memiliki cadangan untuk memproduksi komponen-komponen utama mobil listrik, khususnya baterai, yang banyak tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden berharap strategi bisnis pengembangan mobil listrik di tanah air harus segera dimulai dan dapat dirancang dengan baik, murah, dan berdaya saing dibandingkan negara lain.

Sumber Foto: financedetik.com

Pemerintahan Presiden Jokowi – Ma'ruf Amin sangat serius mengembangkan kendaraan listrik baterai di Tanah Air dan telah membangun peta jalan pemanfaatan kendaraan listrik sebagai alat transportasi nasional di masyarakat. Sosialisasi terus digalakkan kepada seluruh lapisan masyarakat, instansi terkait dan pemangku kepentingan di industri otomotif.

Presiden Joko Widodo juga terus mendorong percepatan penggunaan motor listrik di Tanah Air. Bahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik (mobil listrik) ditegaskan Presiden Joko Widodo. Peraturan presiden ini memberikan landasan bagi para pelaku industri otomotif Indonesia untuk membangun dan mengembangkan mobil listrik.

Pemerintah juga berharap aplikasi transportasi online (Grab, Gojek, Maxim) segera mengadopsi kendaraan listrik.

DAMRI, armada umum, juga diharapkan segera mengadopsi bus listrik.

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS

BULETIN #1

Pemerintah memberikan subsidi pada motor listrik dengan tujuan menciptakan ekosistem penggunaan kendaraan listrik. Sehingga hal ini dapat meningkatkan gaya hidup masyarakat karena menggunakan energi yang lebih bersih. Selain itu, subsidi motor listrik juga diharapkan dapat mendorong terciptanya industri yang bernilai tambah. Subsidi ini tidak diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah atau masyarakat rentan. Akan tetapi, saat ini pemerintah menambah jumlah penerima subsidi sepeda motor listrik baterai, bagi masyarakat yang membeli sepeda motor listrik sekali pakai dengan kode kependudukan (NIK). Sebelumnya, subsidi diberikan kepada UMKM penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima Penunjang Produksi Usaha Mikro (BPUM), dan subsidi upah, serta penerima subsidi listrik.

Pada tahun 2023, anggaran subsidi ditetapkan sebesar Rp1,75 triliun untuk 200.000 sepeda motor listrik baru dan 50.000 sepeda motor listrik konversi. Pada tahun 2024, anggaran subsidi ditetapkan sebesar Rp5,25 triliun untuk 600.000 sepeda motor listrik baru dan 150.000 sepeda motor listrik konversi. Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan 20% kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan listrik, artinya jika produksi kendaraan mencapai 2 juta kendaraan per tahun, maka 400.000 kendaraan di antaranya akan bertenaga listrik. Di Indonesia, motor listrik masih belum sepopuler mobil listrik.

Tercatat di tahun 2020 ini banyak merek mobil seperti BMW, Mercedes Benz, Mitsubishi, dan Hyundai yang meluncurkan mobil listrik terbarunya di Indonesia. Artinya, minat terhadap kendaraan listrik di Indonesia sangat besar.

Meningkatnya penjualan sepeda motor di Indonesia bukan berarti peluang pertumbuhan motor listrik sangat besar, terutama di perkotaan.

Penggunaan motor listrik diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan pencemaran lingkungan akibat emisi karbon dari kendaraan penyebab pencemaran udara khususnya di kotakota besar di Indonesia. Dengan begitu, motor listrik dapat membantu mengurangi beban subsidi bahan bakar pemerintah.

Penambahan jumlah penerima subsidi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 21/2023 tentang Perubahan atas Permenperin No. 6/2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua.Pemerintah juga menganggarkan anggaran sebesar Rp7 triliun untuk mensubsidi sepeda motor listrik baru dan sepeda motor listrik konversi pada tahun 2023 dan 2024.

Sumber Foto: pajakonline.com

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS Berdasarkan data Kementerian Perhubungan per Maret 2022, jumlah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia mencapai 16.060 unit atau naik 74% dibandingkan pada Agustus 2021 yang mencapai 9.192 unit (bisnisindonesia.id, 30 Mei 2022). Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang, jika pemerintah serius dan memiliki komitmen yang kuat di tengah ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah dan BBM. Kendaraan listrik dipastikan menghasilkan gas buang yang sangat rendah dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan bermotor berbasis BBM (combustion engine). Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah mengenai pengendalian perubahan iklim guna mengurangi pemanasan global dalam kesepakatan Paris Agreement tanggal 12 Desember 2015 (Change, 2018).

BULETIN #1

Apakah kebijakan motor listrik bersubsidi berpengaruh pada kemacetan?

Sumber Foto: oto.detik.com

Untuk mendukung hal ini pemerintah pusat antara lain mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang intinya untuk meningkatkan efisiensi energi, ketahanan energi, konservasi energi sektor transportasi, terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Sumber Foto: jawapos.com

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS Subsidi motor listrik yang digelontorkan pemerintah berpotensi memicu kemacetan bertambah. Oleh sebab itu, subsidi tersebut perlu dipertimbangkan secara tepat sehingga memicu transisi ke kendaraan listrik, bukan penambahan jumlah kendaraan. skema subsidi baru kendaraan listrik berpotensi untuk menurunkan beban negara untuk subsidi BBM utamanya untuk peralihan roda dua.

Tetapi skema insentif ini perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain adalah bagaimana implementasi skema ini agar dapat tepat sasaran dan benar-benar mendorong peralihan kendaraan listrik.

Pendalaman berbagai kebijakan termasuk dukungan untuk membangun ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan elektrifikasi transportasi publik akan diperlukan.

Pemerintah juga harus mulai memikirkan cara untuk mentransisikan kapasitas manufaktur dan penjualan kendaraan konvensional di Indonesia. Skema ini ditujukan untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, dan bukan penambahan jumlah kendaraan di jalan. dengan demikian, kebijakan subsidi harus di ikuti dengan skema pembatasan jumlah kendaraan pribadi dan peningkatan kualitas transportasi publik.

BULETIN #1 Hal tersebut termasuk mendorong elektrifikasi transportasi publik.

Penambahan jumlah kendaraan listrik otomatis akan meningkatkan permintaan akan listrik. Pemerintah perlu tetap mendorong percepatan pengembangan pembangkit energi terbarukan untuk memastikan upaya penurunan emisi melalui program kendaraan listrik (Dwitiani, 2023).

Sumber Foto: katadata.co.id

KAJIAN AKSI DAN STRATEGIS

BULETIN #1

DAFTAR PUSTAKA Aditya, A. I. (2019). Evaluasi motor listrik sebagai penggerak mobil listrik. Jurnal Riset Dan Sain Teknologi), 55.

Astuti, P. a. (2022). Sistem kendali kecepatan motor bldc menggunakan pwm berbasis mikrokontroler arduino uno. Jurnal Teknik Elektro Indonesia, 120-135.

Change, U. N. ( 2018, Februari 2). “Sekilas tentang Perubahan Iklim. Retrieved from unfcc.int: https://unfccc. int/documents/51673, Dwitiani, T. (2023, Maret 7). Subsidi Motor Listrik Berpotensi Jadi Penyebab Kemacetan Bertambah.

Retrieved from https://katadata.co.id/tiakomalasari/berita/6406ee679847f/subsidi-motor-listrikberpotensi-jadi-penyebab-kemacetan-bertambah Harjono, D. a. (2021). Analisis sistem penggerak motor bldc pada mobil listrik ponecar. .

Jurnal Elit, 11-22.

Siregar. (2021). Analisis konsumsi daya sepeda motor listrik tiga roda sebagai pengembangan awal kendaraan ramah lingkungan untuk penyandang difabel. Jurnal Teknik Mesin, 99.