
2 minute read
Mama
from ARTIKEL HOROR
by Nath Zalina

Aku berjalan di lapangan padang rumput yang berlokasi tepat di belakang rumahku. Ilalang-ilalang seakan menari ketika angin bertiup kencang, sesekali aku tersenyum melihat bunga dandelion yang berterbangan akibat tertiup oleh angin. Semakin lama aku semakin masuk mendekati daerah hutan bukit yang berada setelah lapangan padang rumput. Kakiku berhenti ketika melihat seorang wanita dengan rambut sebahu membelakangiku melihat ke arah hutan bukit.
Setelah beberapa saas kemudian perempuan itu berbalik dan ternyata itu adalah Mama. Aku tersenyum dan berlari ke arah Mama yang sudah merentangkan kedua tangannya siap untuk memelukku.
“Alice!!! Kamu ngapain disana? Ayo masuk rumah, udah sore, nak!”
Langkah kakiku berhenti saat mendengar suara Mama memanggilku dari belakangku. Ketika aku berbalik aku melihat mama di dekat rumah sambil melambaikan tangannya menyuruhku kembali. Aku kembali melihat seseorang yang aku kira Mama itu, ia masih berdiri disana dengan senyumannya.
Tiba-tiba aku teringat satu hal, tentang lapangan ini, kata temanku Andreas lapangan padang rumput ini adalah bekas kuburan terlantar.
Ketakutan aku langsung berlari namun, lagi-lagi langkah kakiku terhenti karena ada sesuatu yang terinjak kakiku. Aku mendengar suara patahan ketika aku memindahkan kakiku, aku berusaha menahan teriakanku saat melihat tulang jari yang sudah patah akibat pijakanku.
Aku kembali tersadar ketika Mama kembali meneriakkan namaku tetapi aku tidak bisa maju satu langkah pun, seseorang tengah menahan pundakku.
Aku memberanikan diri untuk berbalik dan aku menyesal melakukannya.
“AAAAA!!! MAMA!!!”