
3 minute read
Hantu Tentara Di Jendela
from ARTIKEL HOROR
by Nath Zalina

Mungkin ini pengalaman yang sangat menyeramkan yang pernah kualami, melihat sesosok yang sangat gelap bahkan menjijikan tepat di hadapan mata.
Jelas tidaklah normal untuk dialami seseorang pada harinya, sering mengalami kejadian kejadian mistis sejak kecil, mendengar, merasakan dan bahkan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat banyak orang.
Namaku firman, seorang remaja 17 tahun dengan status lulusan baru sma, entah kenapa sesuatu yang mistis seakan selalu erat aja dengan hidupku, kemampuan istimewa sejak kecil bahkan.
Melihat langsung secara sadar, maupun kadang kala terasa mengagetkan seperti kisahku dan cerita ini dimulai dari itu,
Aku tinggal bersama kedua orangtuaku, di sebuah desa yang memang belum terlalu banyak penduduk, rumah tetangga yang masih saling berjauhan dipisahkan oleh tanah lapang dan jalan setapak, aku mempunyai 2 saudara yang masih sekolah dasar, kumpul bersama di sebuah rumah kecil dengan hal sederhana didalamnya.
Ruang tamu dengan meja bundar di depan, taplak jaring yang selalu miring jika kita mengangkat sesuatu dari atasnya. Agak ngeselin sih.
Cerita berawal pada malam itu,
Pukul menunjukan 01.00 malam adik adikku sudah tidur, aku merencakan sesuatu dengan ayah untuk menonton pertandingan sepakbola dengan tim favoritku yang bermain, euforia biasa seorang anak cowok dengan olahraga kesukaannya.
Kick off pertandingan sudah sebentar lagi aku usah mempersiapkan cemilan dan minuman untuk aku dan ayah supaya membuatnya semakin seru.
Udara malam pun menyapa dengan dinginnya di dalam rumah, diluar memang sepertinya agak gerimis, yang biasanya panas banget kalo siang, ini kerasa kaya dingin langsung nusuk ketulang.
“A minta tolong ambilin selimut tuh, di gantung sebelah hordeng jendela” ujar ayah yang sepertinya kedinginan sambil menunjuk jendela depan.
“Ntar dulu apa yah, ini lagi nanggung banget gamenya” sedang memegang ponsel.
“Tinggal diri bentar, ambilin doang, ayah dingin banget ini” agak mengigil
Aku berdiri berjalan sambil memegang hp mengambil selimut itu, memang tergantung disebelah jendela rumah depan.
Saat aku tarik hordengnya pun entah kenapa ikut terbuka, memperlihatkan suasana luar yang sepi serta gelap remang remang seberang jalan.
Mataku belum fokus menyadari apa yang terlihat saat itu, masih fokus pada ponselku.
Tatkala hordeng terbuka, saat wajahku menoleh keluar, nampak sesosok tak kasat mata tepat di hadapanku, seorang pria dengan pakaian lengkap tentara jepang berdiri di seberang jalan.
Ia seakan memperhatikanku, mungkin tubuhnya dan kakinya nampak ada disisi jalanan, tapi wajahnya begitu jelas sangat dekat seperti hanya terhalang oleh kaca jendela.
Wajah penuh darah seperti luka sayatan di kulit yang terbakar, tubuhnya rusak memanjang ke arahku, darah bercucuran masih sangat jelas seperti korban perang yang belum lama wafat.
Tubuhku kaku, melihat semua itu untuk sekian detik hanya diam dalam pikiranku apa yang kulihat barusan, sungguh lebih menyeramkan dibanding dengan apa yang pernah kulihat selama ini.
Panik dan bergerak langsung lari kearah ayah yang masih di depan tv, ketakutan masih terlihat di wajahku, mencoba menceritakan apa yang kulihat pada ayah barusan.
Malam dingin berlalu dengan sesuatu yang masih tertinggal di pikiranku.
Semenjak kejadian itu, sekarang agak ngeri jika melihat jendela tertutup gorden di malam hari, seolah ada sosok menyeramkan dibalik kaca yang siap memperlihatkan wujudnya.
Tamat