5 minute read

PENGEMBANGAN KARAKTER DENGAN PROGRAM

PENGEMBANGAN KARAKTER DENGAN PROGRAM ANDALAN KAMI BUKAN KADERISASI ZAMAN OLD Penulis: Gian Muharram Sukma Putra & Ramadhani Nurul Fazri

Pengembangann Karakter merupakan sebuah departemen yang mungkin di kampus lain sering dikatakan dengan departmen kaderisasi. Kaderisasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu Himpunan dimaksudkan untuk mempersiapkan para calon mahasiswa yang bersiap untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi maupun sebuah kepengurusan didalamnya. Oleh karena itu, kaderisasi suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga para kader memiliki kemampuan yang di atas rata-rata orang umum.

Advertisement

“Kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam,” - Bung Hatta. Terdapat sebuah pandangan mengenai kaderisasi suatu organisasi dapat dipetakan menjadi dua ikon secara umum. Pertama, pelaku kaderisasi (subjek) dan kedua sasaran kaderisasi (objek). Subjek atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau sekelompok orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi dan kebijakan-kebijakannya yang melakukan fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-tugas organisasi. . Sedangkan yang kedua adalah objek dari kaderisasi, dengan pengertian lain adalah individu-individu yang dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi. Sifat sebagai subjek dan objek dari proses kaderisasi ini sejatinya harus memenuhi beberapa pondasi dasar dalam pembentukan dan pembinaan kader-kader organisasi yang handal, cerdas dan matang secara intelektual dan psikologis.

Penting diadakannya kaderisasi ialah agar menjadi ujung tombak keberhasilan dari sebuah organisasi. Sebuah oragnisasi yang berhasil bukanlah oragnisasi yang berhasil hanya pada masa kepengurusannya saja tapi oragnisasi yang berhasil adalah organisasi yang mempunyai kepengurusan yang berlanjut dan lebih baik. Mengapa Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Mahandraga tidak menggunakan nama kaderisasi untuk departemen didalam struktur kepengurusan nya melainkan Departemen Pengembangan Karakter? Kata kaderisasi sudah dipakai sejak dahulu kala, banyak orang berfikir dan melihat kata kaderisasi hanya dari sisi negatif nya saja. Oleh karena itu kami lebih memilih menggunakan sebutan “pengembangan karakter” diharapkan kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk program balas dendam, program ini bertujuan agar generasi selanjutnya lebih baik dari sebelumnya. Visi dan Misi Departemen Pengembangan Karakter HMTG Mahandraga Visi: Mengembangkan karakter mahasiswa Teknik Geologi Universitas Pertamina yang berintegritas, tangguh, dan memiliki rasa kekeluargaan. Misi: 1. Menciptakan mahasiswa Teknik Geologi

Universitas Pertamina yang beretika dan memiliki jiwa kepemimpinan. 2. Menumbuhkan rasa solidaritas, kepedulian sosial, dan jiwa korsa. 3. Membentuk pribadi yang tangguh.

Adapun visi dan misi yang kami buat diharapkan agar menjadi dasar dari kami untuk menjalankan program kerja kami.

Kami membuat kegiatan pengembangan karakter bukan hanya untuk menjadi penerus yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi yang baik, melainkan juga ingin menanamkan niainilai yang di butuhkan untuk menjadi seorang geologist.

Hanya ada satu program kerja yang dijalankan oleh departemen, yaitu “Diagenesa ( Design a Generation to be Strong and Smart), ” diagenesa merupakan program pengembangan karakter yang bertujuan umtuk melatih softskill, sifat kemimpinan, kemampuan mengorganisir serta penanaman nilainilai yang dibutuhkan menjadi seorang geologist.

Diagenesa terdapat 3 tahapan dimana setiap tehapan memiliki tujuan yang berbeda-beda, adapun sebagai berikut: I. Diagenesa tahap I dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan serta penanaman dasar-dasar untuk menjadi seorang geoogist yang tanguh dan cerdas, pada tahapan ini memiliki 7 modul yang dimana setiap minggunya di evaluasi, yaitu: 1. Modul 1: Solidaritas 2. Modul 2: Etika 3. Modul 3: kepedulian sosial 4. Modul 4: jiwa kepemimpinan 5. Modul 5: disiplin 6. Modul Fisik dan Mental 7. Modul Integrasi

Pada modul jiwa kepemimpinan yang menjadi penutup tahap 1 kami megnadakan workshop yang maengundang mantan ketua BEM UI 2014-2015 Saiful Mujab untuk membagiakan pengalamannya.

II. Diagenesa tahap 2 memiliki tujuan untuk melatih kemampuan berorganisasi. Pada tahap 2 ini peserta ( angkatan 2017) penerus tongkat estafet HMTG Mahandraga di bagi menjadi sepuluh kelompok dengan 4 bidang yang berbeda yaitu: 1. Diagenesa education grup dimana group ini harus membuat minimal 1 kegiatan yang berhubungan dengan dunia pendikan. 2. Diagenesa community servicegroup kelompok ini harus membuat minimal 1 kegiatan pengabdian masyarakat. 3. Diagenesa profesional program group diamana kelopmpok ini harus membuat kegiatan di bidang keprofesian. 4. Diagenesa research group dimana kelompok ini harus melakukan penelitian mengenai geologi dan peneletian tersebut membuahkan sebuah produk. Semua kelompok tersebut diberi waktu 3 bulan untuk melakukan perencanaan hinnga pelaksanaan yang dibimbing oleh angakatan 2016 dimulai pada 23 april hingga 28 juli 2018. setelah itu mereka melakukan laporan pertagungjawaban pada 10 agustus. Dalam tahap 2 ini kami melakukan pra tahap 2 yang dilakukan selama 3 pertemuan dalam 3 pekan diamana pertemuan pertama dilakukan DDD ( Diagenesa Debates Day) diamana peserta diabagi 5 kelas, disetiap kelas dia bagi 2 kelompok debate lalu kami beri kasus untuk diperdebatkan selama 20 menit. Ini bertujuan agar seorang geologist dapat mempertahankan opini kita serta berbicara dan mengungkapkan pendapatnya. Setalah itu HMTG Mahandraga berkolaborasi dengan World Wide Fund of Nature (WWF) dan melakukan forum group discusion berasama WWF mengenai permasalahan lingkungan serta upaya konservasi dunia. Terakhir, workshop mengenai pembuatan proposal guna persiapan mereka menghadapi tahap 2.

III. Diagenesa tahap 3 adalah pelantikan dan penyambutan angkatan 2016 terhadap angkatan 2017 yang akan menjadi anggota HMTG mahandraga yang sudah lulus dari program kerja

Diagenesa.

Semua rangkaian ini dilakukan oleh peserta selama 7 bulan, yang ditutup pada 18 Agustus 2018. Pentingnya seluruh kegiatan ini, ialah guna membuat 2017 siap didunia perkuliahan dan keorganisasian mahasiswa serta persiapan menjadi seorang geologist di masa depan nanti. Pengembangan Karakter adalah sebuah wadah pencarian bibit-bibit pemimpin, wadah pengembangan diri, wadah untuk menemukan jati diri. Kami Depertemen Pengembangan Kareakter berharap kegiatan ini dapat mebuat generasi selanjutnya dapat membawa HMTG Mahandraga ke arah yang lebih baik lagi. Inilah kaderisasi jaman now bukan hanya dengan kekerasan melainkan dengan ketegasan dan bimbingan penuh untuk generasi organisasi itu sendiri yaitu HMTG Mahandraga Universitas Pertamina

TEMPAT GEOWISATA DI INDONESIA

Penulis : Kaina R & Grifit Andar

Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam ternyata juga menyingkap cerita dibalik wujudnya yang sekarang bisa kita lihat kasat mata. Sembari liburan, kita bisa menambah pengetahuan lewat cerita bagaimana bumi menampakkan suatu keindahannya.

Geowisata Geopark Ciletuh Geowisata Geopark Ciletuh merupakan geowisata yang baru saja diresmikan menjadi geopark internasional pada Februari 2018 lalu. Geowisata ini terletak di Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan Ciletuh memiliki keragaman geologi yang unik dan umurnya paling tua di Jawa Barat. Kawasan ini merupakan hasil dari tumbukan dua lempeng, yaitu Lempeng Eurasia yang berkomposisi granit, dan Lempeng Indo-Australia yang berkomposisi basal. Subduksi ini menghasilkan palung yang dalam, tempat dimana batuan sedimen laut dalam, batuan metamorfik, dan batuan beku basa hingga ultra basa terendapkan. Terdapat beberapa objek di geopark ini yang wajib untuk dikunjungi salah satunya adalah Panenjoan. “Panenjoan” berasal dari bahasa sunda yang berarti tempat meninjau. Kawasan ini terdapat struktur geologi berupa sesar normal yang menghasilkan sebuah longsoran besar berbentuk tapal kuda yang terjadi di umur Miosen Awal. Batuan utama penyusunnya merupakan bagian dari Formasi Jampang Anggota Cikarang berupa batuan sedimen berupa breksi polimik, dan batupasir graywacke berbutir kasar sampai halus. Selain Panenjoan, terdapat beberapa geosite yang sangat menarik yaitu Curug Awang, Curug Tengah, Curug Puncakmanik, Curug Sodong, Ngelay, dan Cikaret, Curug Cikanteh, Pantai Palangpang, Curug Cimarinjung, dan Puncak Darma.

This article is from: