
8 minute read
PELAJARAN HOAKS DARI GUATEMALA
from STRATIME VOLUME 1
PELAJARAN HOAKSPELAJARAN HOAKS DARI GUATEMALADARI GUATEMALA Penulis : Departemen Diskusi dan Kajian
Pemilihan Presiden 2019 tinggal menyisakan waktu kurang dari satu tahun lagi dari sekarang. Suasana kontestasi mulai terasa berkat dapur politik yang kian memanas. Tahun 2018 digadang-gadang sebagai tahun politik yang diprediksi lebih riuh dibanding tahun-tahun politik sebelumnya. Salah satu hal yang mendasari adalah semakin dominannya peran teknologi berupa media sosial dalam kontestasi politik hari ini. Media sosial selain digunakan sebagai media interaksi masyarakat, kini dimodifikasi sebagai sarana untuk berkampanye. Undang-Undang Dasar 1945 menjamin hak kebebasan berpendapat tidak terbatas secara virtual, yakni lewat media sosial. Hal yang membedakan adalah ketika kita menyampaikan pendapat di media sosial, pendapat kita akan terus terpampang selama kita tidak menghapusnya. Orang lain yang membaca tidak akan selamanya sependapat dengan anda dan hal ini diizinkan sewajarnya kebebasan berpendapat. Namun kerap kali orang yang berseberangan dengan anda datang dengan membawa rasa penolakkan atau intoleransi yang timbul akibat anda tidak sepemahaman dengan dia. Sikap intoleransi yang dibiarkan terus menerus akan berkembang menjadi kebencian. Seseorang yang dihinggapi kebencian akan melakukan apapun untuk menjatuhkan orang lain demi memuluskan egonya sebagai orang yang paling benar. Kasus inilah yang sedang mara Sialnya, penolakkan ini diwarnai dengan intoleransi dari masing-masing kubu sehingga yang terjadi adalah debat yang tidak sehat. Debat tidak lagi dipenuhi dengan pertarungan ide-ide yang membangun, melainkan diisi dengan menjatuhkan satu sama lain. Tanpa ada yang mengalah, debat tersebut akan mengantarkan mereka ke jurang kebencian. Orang yang dihinggapi kebencian akan melakukan apapun untuk menjatuhkan orang lain demi memuluskan egonya sebagai orang yang paling benar.k terjadi hari ini di tahun politik. Intoleransi bertebaran dimana-mana.
Advertisement
Kebencian yang paling mudah dilakukan adalah melontarkan perkataan yang kasar terhadap orang lain. Satu tingkat diatasnya, kebencian dapat berwujud berupa persekusi. Persekusi adalah perlakuan buruk yang dapat mengurangi kenyamanan orang lain. Persekusi sangat sering terjadi di tahun politik dan ditenggarai oleh perbedaan pandangan politik. Acap kali persekusi melampui batas kemanusiaan seperti penganiayaan terhadap seseorang, tentu ini tidak pernah dibenarkan. Diatas semua itu, wujud kebencian yang paling jahat adalah hoaks dan propaganda. Jacobo Arbenz adalah Presiden Guatemala periode 1951-1954. Perjalanan politiknya diwarnai dengan kegemilangan dimana dia berhasil memenangkan pemilu presiden dengan margin lebih dari 50% lewat proses yang demokratis. Arbenz diwariskan dengan Guatemala yang secara sosial 'kurang sehat' akibat pendahulunya, yaitu Juan Jose Arevalo. Kelompok yang dihinggapi kebencian akan memuluskan egonya sebagai kelompok yang paling benar. Kasus inilah yang terjadi pada United Food Company, sebuah perusahaan Amerika yang terkena imbas dari reformasi agraria. Kebencian mereka pada reformasi agraria membuat mereka mencari cara agar adalah dengan mempekerjakan ahli propaganda bernama Edward Bernays. Edward Bernays bukanlah orang yang sembarangan. Pada tahun 1929, Bernays pernah melakukan Sejak menginjakkan kaki pertama kalinya di istana, Arbenz langsung mencanangkan reformasi sosial, antara lain: perluasan hak memilih rakyat, diizinkannya debat publik, pemberian hak berorganisasi bagi buruh, dan melegalkan partai politik. Selain kebijakan-kebijakan populer diatas, Arbenz juga memiliki satu kebijakan yang mahadahsyat bagi Guatemala waktu itu, yakni reformasi agraria. Ide dari reformasi agraria adalah mengalokasikan lahan-lahan swasta yang tidak ditanami untuk kepentingan umum. Reformasi ini dianggap brilian, namun tidak semua perusahaan sependapat dengan Arbenz dan hal ini diizinkan sewajarnya kebebasan berpendapat. Namun kerap kali perusahaan yang berseberangan dengan Arbenz datang dengan membawa rasa penolakkan atau intoleransi yang timbul akibat Arbenz tidak sepemahaman dengan mereka. Sikap intoleransi yang dibiarkan terus menerus
melakukan apapun untuk menjatuhkan orang lain demi mengagalkan kebijakan itu. Cara yang mereka tempuh akan berkembang menjadi kebencian.
propaganda yang terkenal dengan nama Torches of Freedom. Inti dari propaganda tesebut adalah menggiring opini publik tentang wanita yang merokok dari tabu menjadi suatu hal yang wajar dan biasa saja. Propaganda ini semata-mata dilakukan untuk mendongkrak penjualan rokok bermerk LuckyStrike yang diproduksi oleh American Tobacco Company. Setelah propaganda dilancarkan, jumlah perokok aktif wanita meningkat drastis, American Tobacco Company mengantongi penghasilan yang meroket, dan rokok Lucky Strike memimpin pasar rokok. Torches of Freedom. Sejatinya propaganda menyajikan informasi bohong, setengah benar, dan bias. Data-data yang dibeberkan pun tidak transparan dan dipilih terlebih dahulu untuk keuntungan sang propagandis.
Apa yang dilakukan Bernays di Guatemala sangatlah kejam—melebihi Torches of Freedom. Bernays membangun opini bahwa Jacobo Arbenz adalah seorang komunis dan pemerintahannya menjadi sebuah ancaman komunisme bagi Amerika Serikat. Hal ini mengundang media massa dan CIA yang akhirnya bergerak dari Honduras dan El Savador untuk melakukan kudeta terhadap Jacobo Arbenz. 1954, Jacobo Arbenz digulingkan dari kepemimpinannya. Kisah Arbenz tadi seakan menjadi pengingat bahwa hoaks dan propaganda politik merupakan penyakit bangsa yang apabila dibiarkan dapat menyebabkan perpecahan dan jelas mengancam kedaulatan negara. Kini, Indonesia darurat hoaks. Hoaks menjamur dimana-mana dan kian diperparah dengan kehadiran media sosial yang seakan-akan membantu penyebaran hoaks. Tentu bangsa ini tidak sudi membiarkan perpecahan terjadi, apalagi ditenggarai oleh hoaks karena perbedaan pandangan politik. Namun, sangat sulit bukan berarti mustahil. Kita, mahasiswa dan mahasiswi harus mampu mencermati, mengkritisi, dan menghindari hoaks. Karena sejatinya kita adalah kaum intelek dan kaum intelek mampu memilah yang benar dari yang salah. Oleh karena itu, kami dari Departemen Diskusi dan Kajian ingin meyajikan semua yang mahasiswamahasiswi harus lakukan agar dapat menjadi kaum intelek yang alergi dengan hoaks:
1. Selalu cermati sumberberitanya Hindari sumber atau situs yang tidak jelas. Biasanya sumber yang tidak kredibel ditandai dengan blogspot atau wordpress atau blog apapun yang gratis. Selain itu, nama situs yang aneh seperti 'www.sumberberitaterpercayabanget.blogspot.com' juga patut dicurigai. Gunakan sumber yang kredibel seperti media massa yang besar.
2. Tumbuhkan sikap toleransi Setiap orang memiliki pandangan politiknya masingmasing, adalah kewajiban kita untuk menghargainya. Tidak perlu memaksakan kehendak dan merasa paling benar hingga menimbulkan kebencian.
3. Gunakan fakta bukan 'katanya' Kaum intelek selalu melempar argumen yang berdasarkan fakta hasil riset. Hindari berita burung yang terdengar bias, setengah benar, ataupun tidak jelas karena dapat menjadi hoaks.
4. Debat yang sehat Ciptakanlah debat yang sehat dengan bertarung akan ide-ide yang progresif dan membangun, bukan debat yang saling menjatuhkan satu sama lain.
5. Cermati judul yang provokatif Judul berita yang provokatif adalah cara yang paling mudah untuk menyebarkan kebencian dan berita bohong. Selalu cari berita yang sama dari sumber kredibel untuk memastikan apakah hoaks atau bukan.
6. Jangan terlalu cepat menyebarkan berita Selalu cermati dan baca keseluruhan berita terlebih dahulu, pastikan kebenaran dari si berita tersebut.
Guatemala akan selalu mengingatkan kita kaum intelek bahwa hoaks dan propaganda bukanlah sebuah lelucon dan adalah tugas kita bersama untuk menumpasnya. Karena sesungguhnya kodrat kita dalam menumpas hoaks dan propaganda sudah terukir di alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIES NATALIES MAHANDRAGA MUSCOVITE


CURRICULUM VITAE, Hal Kecil Berefek Besar Penulis: Putri Dewi Nur Aeini & Gilbert Hasiholan Butar Butar
CV (Curriculum Vitae) mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh kita, CV merupakan dokumen yang menggambarkan pengalaman kita dan berbagai kualifikasi lainnya. Sejak menjadi mahasiswa tentu sudah mulai membuat CV, baik untuk internship ataupun hal lainnya. Tapi, apakah Kamu yakin CV yang buat sudah baik dan benar? Berikut hal-hal dasar yang bisa membuatmu berpikir ulang saat ingin membuat CV.
1. JANGAN TERLALU COLORFULL
Dikutip dari Atlin&Co., seorang HR biasanya hanya memiliki 30 detik saja untuk menilai CVmu! Jika CVyang dibuat terlalu berwarna menjadi tidak menarik dan membuat sakit mata yang menilainya. Baiknya gunakan warna yang senada dan simpel namun elegan.

2. H A L YA N G H A R U S DIHINDARI Tidak semua yang kamu anggap penting itu bisa Kamu tulis pada CV. Ada hal yang sebaiknya kamu hindari. Menurut Atlin & Co., penulisan nama akrab atau nama panggilan tidak disarankan, karena nama lengkap tentu telah tertera. Pada bagian professional/ organization experience dan educational b a c k g r o u n d h a n y a p e r l u mencantumkan yang terbaru hingga 2- 3 tahun terkahir, tidak perlu mencantumkan dari Taman Kanak Kanak. Mengenai foto, tanggal lahir, status, serta gender, dicantumkan tergantung dengan persyaratannya, jika tidak diminta tidak perlu ditulis.
4. MERPERHATIKAN FORMAT Format dalam CV sangat penting, jadi jangan menyepelekan formatnya.
3. KETAHUI TUJUAN CVMU
Membuat CVtentu bukan asal-asalan, ketahui tujuan CV yang dibuat dan tuliskan hal-hal yang relevan didalamnya.


ALOKASI KEUANGAN UNTUK MAHASISWA
Penulis: Wulan Sari Puspita Ningrum Uang merupaka suatu yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia, dimana semua kebutuhan dapat dimiliki apabila telah berhasil melakukan transaksi jual beli dengan alat yang sah berupa uang. Kebutuhan yang begitu banyak terkadang tidak selaras dengan pemasukan yang ada, sehingga butuh suatu trik atau cara u Pengeluaran yang begitu banyak, belum lagi uang kas himpunan seringkali menjadi perbincangan antar sesama mahasiswa.ntuk mengatasi antara kebutuhan yang begitu banyak dengan ketersediaan uang yang ada.
Maka dari itu, ada beberapa kiat yang dapat digunakan untuk mengalokasi keuangan setiap bulannya, agar semua dapat terpenuhi dan tidak ada kata defisit lagi disetiap bulannya.
1. Jurnal pengeluaran
Yapp, dari kata-katanya jurnal berarti pembukuan, digunakan untuk menuliskan list yang akan di beli bulan depan dan lakukan estimasi harga, lalu jangan lupa sisakan uang tidak terduga didalamnya, karena terkadang uang tidak terduga lebih besar daripada kebutuhan pokok.
2. Sisihkan Uang
Cara yang sangat ampuh untuk menyisihkan uang adalah dengan membuat celengan khusus untuk hedonism dibulanbulan berikutnya, sehingga mood belajar juga ikut naik.
3. Jual-an
Yapp, dengan berjualan dapat meningkatkan pendapatan tanpa mengganggu keuangan bulanan, Anda dapat berjualan dengan inovasi yang lebih kreatif tentunya.
4. KerjaPart Time
Didalam kampus, tentu saja banyak tawaran kerja part time, seperti menjadi asisten laboratorium, part time di perpustakaan, dan lainnya. Nah, tentu ini menjadi kesempatan bagi Anda yang menginginkan keuangan meningkat di setiap bulan, selain itu juga tentu saja menambah pengalaman, dan menambah isi di Curriculum Vitae.

