BULETIN ALUMNI: KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG

BULETIN ALUMNI

IR. ERNI BASRI, M.ENG, IPM

AT MINISTRY OF TRANSPORTATION

DIRECTOR SAFETY RAILWAY

ALUMNI TEKNIK SIPIL UNDIP ANGKATAN 1995

KERETA CEPAT

JAKARTA-BANDUNG

IR. ERNI

BASRI, ST., M.ENG., IPM, ASEAN ENG. Telah membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras adalah kunci sukses.

Lulusan terbaik dan tercepat dari Teknik Sipil Universitas Diponegoro angkatan 1995 ini, Erni telah menorehkan jejaknya di berbagai bidang sejak awal karirnya.

Pada awalnya, Wanita kelahiran Luwu Sulawesi Selatan, 13 Agustus 1976 ini bekerja pada beberapa proyek di berbagai bidang dan sempat menangani proyek di Kementerian Pertanian. Namun, pada tahun 2002, beliau memutuskan untuk berkarier di Kementerian Perhubungan. Di sana, beliau menangani proyek pelabuhan ferry di Sulawesi Selatan yang bergerak pada bidang konstruksi.

Pada tahun 2006, Erni memasuki Direktorat Perkeretaapian dan sejak itu, beliau telah menjabat beberapa posisi penting. Dari 2019 hingga 2020, beliau menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I. Kemudian, dari 2020 hingga 2023, beliau menjadi Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung.

Dan sejak 4 April, beliau menjabat sebagai Direktur Keselamatan Perkeretaapian.

IR. ERNI

BASRI, ST., M.ENG., IPM, ASEAN ENG.

Selain memiliki karier yang cemerlang, Erni juga memiliki riwayat pendidikan yang bergengsi.

Setelah lulus dari Universitas Diponegoro, beliau melanjutkan studi S2 di Hiroshima University Program Magister Transportasi.

Beliau juga memiliki beragam gelar profesi, mulai dari Ir, IPM, ASEAN Eng, hingga QRMP. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, Erni Basri terus berkontribusi dalam memajukan sektor perkeretaapian di Indonesia. Beliau adalah inspirasi bagi kita semua dan bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita bisa mencapai hal yang kita impikan.

Kereta Cepat Emangnya penting Pemerintah menetapkan empat proyek kereta api yang menjadi prioritas hingga 2024 yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024 antara lain Kereta Api Makassar - Parepare, Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung, Peningkatan Kecepatan Jakarta – Surabaya Tahap I Jakarta - Semarang, dan Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan 6 Wilayah Metropolitan (Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Makassar).

Urgensinya dalam melihat 4 proyek prioritas tersebut salah satunya Kereta Cepat Jakarta dan Bandung adalah Kota Jakarta dan Bandung sebagai kota terbesar pertama dan ketiga di Indonesia menjadi pusat perekonomian saat ini. Dengan potensi ekonomi yang sangat tinggi diharapkan dengan adanya KCJB ini lebih meningkatkan gerak pembangunan perekonomian dan pariwisata di Jakarta dan Bandung serta kota-kota yang dilewati jalur tersebut. KCJB melintasi 9 Kota dan Kabupaten di dua provinsi. Tentu saja kehadiran KCJB ini bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di Jakarta dan Jawa Barat

hal lain juga menjadi urgensi adalah kereta cepat sebagai bentuk modernisasi transportasi masal dalam membangun konektivitas antarkota, antar provinsi dan membangun kawasan. Dari data diketahui terdapat pergerakan orang dengan jumlah lebih dari 145.000 orang yang melintas JakartaBandung per hari, diantaranya 127.000 diantaranya menggunakan mobil pribadi, sisanya menggunakan angkutan umum berupa kereta api, bus atau travel. Adanya KCJB diharapkan adanya perpindahan moda dari transportasi kereta api konvesional dan moda berbasis jalan raya kepada kereta cepat yang lebih ramah lingkungan tentunya ini memberikan dampak positif Akan mengurangi emisi karbon perharinya. Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan transportasi massal masa depan yang menggunakan energi listrik yang dapat dihasilkan dari berbagai sumber energi terbarukan.

Transportasi massal yang diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan di jalan raya dan mengurangi kerugian akibat kemacetan dan pemborosan penggunaan energi fosil (BBM) yang bersubsidi

Emang Keunggulannya Apa ?

Kereta Cepat Jakarta-Bandung memberikan beberapa keunggulan antara lain kereta cepat menawarkan kecepatan, kenyamanan dan ketepatan waktu.

1. KCJB memiliki kecepatan 350 KM per jam sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta menuju Bandung.

Sebelumnya bisa lebih dari 2,5 jam, menjadi hanya +45 menit.

2. Teknologi yang digunakan seperti rel dengan standar UIC R60 dengan panjang 50m tiap rel yang kemudian disambung menjadi 500m memberikan kenyamanan perjalanan KA walaupun dengan kecepatan tinggi serta desain interior yang ergonomi akan menambah nilai kenyamanan penumpang didalam kereta.

3. Menggunakan sistem persinyalan CTCS level 3 dalam pengendalian operasi kereta-cepat dapat memberikan ketepatan waktu untuk keberangkatan maupun kedatangan kereta api. dari keunggulan-keunggulan tersebut ditambah sebagaimana sebelumnya disampaikan dengan pertumbuhan pusat pusat ekonomi baru tentunya diharapkan KCJB dapat meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung

Emang nya Aman? pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tentu telah disiapkan jauh-jauh hari dan aspek keselamatan juga menjadi salah satu yang disiapkan.

Pemerintah terutama Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melakukan upaya-upaya untuk memastikan keselamatan penumpang dalam operasional Kereta Cepat JakartaBandung antara lain : regulasi : Pemerintah telah menyiapkan regulasi untuk mendukung pengoperasian kereta cepat baik regulasi yang sudah ada sebelumnya maupun regulasi baru seperti Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi.

Ijin operasi : sebelum dioperasikan secara resmi tentunya KCJB harus memenuhi persyaratan ijin operasi, antara lain : sarana dan prasarana telah lulus uji pertama. memiliki sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan dan perawatan sarana dan prasarana. tersedianya awak sarana perkeretaapian dan tenaga pengoperasian prasarana yang memiliki sertifikat kecakapan, serta tenaga perawatan, dan tenaga pemeriksa sarana maupun prasarana Perkeretaapian yang memiliki sertifikat keahlian. membuat dan melaksanakan sistem manajemen keselamatan Penilaian sistem keselamatan : untuk mendukung keselamatan operasional KCJB sebelum dioperasikan pertama kali sesuai regulasi telah dilakukan penilaian keselamatan baik oleh pihak China maupun dari DJKA melalui Direktorat Keselamatan yang berisi rekomendasi-rekomendasi keselamatan

Tantangan KCJB apa? tantangan terbesar dalam menjaga keselamatan perkeretaapian khususnya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keselamatan dan pengoperasian. jika faktor internal lebih mudah dikendalikan, maka faktor eksternal lebih sulit dikendalikan dan diawasi. faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keselamatan KCJB seperti 1. gangguan keamanan berupa vandalisme, pencurian, pengrusakan, pelemparan batu, dan lain sebagainya.

2. gangguan operasional berupa aktivitas atau kegiatan masyarakat disekitar jalur KA KCJB contoh bermain layanglayang dapat membahayakan Listrik Aliaran Atas, aktivitas pengeboran sumur yang dapat membahayakan konstruksi, bangunan maupun tanaman disekitar jalur KA yang dapat membahayakan seperti bangunan pom bensin dibawah dan dekat jalur KA, dan lain sebagainya

faktor-faktor eksternal tersebut dalam mitigasi dan pengendaliannya perlu dukungan dari semua stakeholder tidak hanya dari operator atau Kementerian Perhubungan namun dukungan seperti pemerintah propvinsi, pemerintah kota/kabupaten, kepolisian/TNI, kemneterian atau lembaga lain, dan terutama masyarakat sekitar jalur KA.

Peran teknologi dalam meningkatkan keselamatan perkeretaapian?

Perkembangan teknologi dapat memiliki dua sisi, bisa berdampak positif maupun negatif. teknologi dapat berdampak positif juga fungsi dan kegunaannya tepat guna sehingga dapat memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitasnya.

Perkembangan teknologi perkeretaapian makin pesat, misalkan sistem operasi kereta api telah berkembang yaitu Grade of Automation level 1 hingga level 4 (tanpa masinis) sebagai contoh GoA 3 pada LRT Jabodebek. Sistem yang dikembangkan tentunya juga memperhatikan aspek keselamatan, salah satu persyaratan dalam desaian teknis sistem perkeretaapian adalah pada fungsi suatu produk mengacu pada persyaratan reliability availability maintainability dan safety. termasuk didalamnya desain sistem menyediakan failsafe system, yaitu suatu sistem yang mencegah terjadinya kecelakaan kereta api jika terjadi kegagalan sistem.

Pada Kereta Api Cepat Jakarta Bandung masih menggunakan GoA-1 dengan sistem persinyalan CTCS level 3, dimana pada sistem ini operasi kereta api masih di operasikan oleh masinis namun dilengkapi dengan teknologi train protection system sehingga jika terjadi kesalahan manusia (human error) dapat di cegah oleh sistem. contoh proteksi adalah ketika masinis melanggar sinyal secara otomatis kereta api akan berhenti. contoh lain peran teknologi dalam peningkatan keselamatan pada KCJB adalah penggunaan sistem deteksi bencana dan deteksi benda asing.

Dalam hal ini misalkan jika terjadi gempa maka sistem akan mendeteksi getaran dan juga mampu mendeteksi ada objek asing yang berada dijalur KA misalkan hewan masuk ke jalur KA sehingga sistem ini bisa memberikan peringatan dini kepada pengoperasian kereta api cepat

Penanganan potensi kecelakaan atau insiden KCJB? Kecelakaan dan insiden adalah satu permasalahan dalam transportasi, dalam upaya penanganan kecelakaan tentunya kita harus mengenali penyebab kecelakaan. Terdapat dua faktor sebagai penyebab kecelakaan yaitu unsafe condition dan unsafe action, maka upaya penanganan kecelakaan adalah upaya untuk merubah unsafe condition menjadi safe condition dan merubah unsafe action menjadi safe action. Dari pola pikir tersebut maka dalam penanganan kecelakaan bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu sebelum kecelakaan terjadi (pencegahan kecelakaan) dan setelah kecelakaan (tanggap darurat).

Dalam kategori pencegahan kecelakaan tentunya hal-hal dilakukan meliputi : 1. pengaturan dapat berupa regulasi, undang-undang, standar keselamatan, prosedur, dll 2. pengendalian dapat berupa sertifikasi sarana dan prasarana serta SDM untuk memastikan kelaikan.

3. pengawasan dapat berupa pemeriksaan, inspeksi, audit dan penilaian keselamatan.

sedangkan dalam kategori tanggap darurat yang perlu dilakukan adalah kesiapan tanggap darurat termasuk kesiapan SOP, petugas tanggap darurat dan peralatan tanggap darurat. Manajemen tanggap darurat ini menjadi satu kesatuan dengan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian. Manajemen tanggap darurat meliputi identifikasi kemungkinan-kemungkinan kondisi darurat yang bisa terjadi misalkan tanggap darurat kecelakaan tabrakan KA dengan KA, anjlok, terguling, longsor, terbakar dan lain-lain. setelah teridentifikasi selanjutnya melakukan penilaian risiko untuk menilai dampak yang ditimbulkan dan selanjutnya pengendalian risiko sebagai upaya penanganan termasuk kebutuhan peralatan darurat, kebutuhan petugas darurat, kebutuhan pelatihan tanggap darurat, dll.

Pada kesiapan pengoperasian KCJB, telah dilakukan pendidikan dan pelatihan emergency respon pembentukan tim emergency respon yang telah disiapkan di setiap stasiun.

PESAN UNTUK TEMAN-TEMAN SIPIL

Kereta api adalah moda transportasi masa depan yang memiliki banyak manfaat bagi perekonomian, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan infrastruktur dan teknologi perkeretaapian yang modern, efisien, dan terintegrasi.

Sebagai mahasiswa teknik sipil, anda memiliki peluang jika anda ingin meniti karier pada bidang ini

HARAPAN SAYA, KERETA CEPAT JAKARTABANDUNG BEROPERASI AMAN DAN LANCAR DENGAN DUKUNGAN PENUH DARI MASYARAKAT SEKITAR, TERMASUK MENJAGA LINGKUNGAN, MENGHINDARI KERUSAKAN, DAN MEMAHAMI PENTINGNYA KESELAMATAN PERKERETAAPIAN.

ERNI BASRI ALUMNI TEKNIK SIPIL UNDIP ANGKATAN 1995

YUK ISI KUISIONER BULETIN

https://bit.ly/penilaianbuletinalumni