Epapaer Harian Mistar Edisi 112 Minggu 9 Feb 2020

Page 1

Nomor 112 Tahun Ke-I

Minggu, 9 Februari 2020 Info Berlangganan/Iklan

0821 6751 3231 Kantor Redaksi

Terbit 16 Halaman

0622 7431 343

HARGA: Rp3000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Akurat dan Terpercaya

Mari Belajar Dari Kisah Alumni Afghanistan Wacana soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS terus bergulir. Ada pro dan kontra terkait rencana pemulangan eks ISIS ini. Namun, kita bisa kembali berkaca pada kisah sebagian eks kombatan Afghanistan yang pulang ke RI dan membuat onar. Jakarta | Mistar

Seperti diketahui ‘Kekhalifahan’ ISIS telah dinyatakan tumbang. Sebagian warga Indonesia yang ditemukan berada di antara ribuan kombatan asing ISIS menyatakan ingin kembali ke Indonesia. Di antara mereka ter­dapat puluhan anak dan perempuan, yang berada di kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur. Rencana soal pemulangan WNI eks ISIS ini pun kemudian muncul. Namun, perlu diingat, bahwa kasus WNI eks ISIS ini yang sempat bertempur dengan lewat dalih ideo­ logis ini mirip dengan kisah sebagian alumni Afghanistan. Dulu, pernah ada pula beberapa WNI yang bergabung dengan kaum Mujahidin Afghanis­ tan dan akhirnya pulang ke Indonesia. Alihalih menjadi warga negara RI yang kembali patuh pada konstitusi, mereka justru berulah lewat sejumlah aksi teror bom. Adalah Mukhlas yang merupakan terpidana mati Bom Bali 2002. Mukhlas adalah kakak kandung Amrozi dan Ali Imron, pelaku bom bali lainnya. Amrozi juga terpidana mati, sedangkan Ali Imron divonis penjara seumur hidup. Bersambung ke Hal 7...

Korona Dan Pesona Bawang Putih

BERDOA: Keluarga dan kerabat korban Bom Bali berdoa di depan Monumen Bom Bali di Legian, Kuta, Bali saat peringatan tragedi tersebut digelar pada 17 Oktober 2019 lalu. (f:ist/mistar)

Waspada Korona

Kemnaker Perketat Syarat Bagi Calon TKI Jakarta | Mistar

Harga bawang putih melambung menyusul di­hentikannya import komoditi ini dari negeri China. (daniel/mistar) Jakarta | Mistar

Topik bahasan mengenai virus korona masih hangat-hangatnya di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Beragam topik mengemuka di publik, baik soal wabahnya, kekhawatiran penyebarannya, penanganannya maupun dampaknya. Semua menghiasi layarlayar beragam platform media. Salah satu dampak yang sudah dirasakan masyarakat Indonesia adalah kenaikan harga kebutuhan sehari-hari khususnya komoditas bawang putih. Ini bermula dari informasi dan data yang disampaikan Kepala Pasar Induk Kramat Jati (Jakarta Timur), Agus Lamun pada 3 Februari 2020. Sehari-hari, Pasar Induk Kramat Jati mendapat pasokan rata-rata 40-60 ton bawang putih impor dari China. Pasokan sebanyak itu untuk mencukupi kebutuhan warga Jakarta dan sekitarnya yang meliputi Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek). Namun pekan pertama Februari 2020 hanya mendapat pasokan empat ton per hari atau 5-10 persen dari pasokan biasanya. Dari data itu, maka di pasaran terjadi kekurangan pasokan. Dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari berkurangnya pasokan adalah naiknya harga bawang putih. Harga sebelum pasokan turun masih berkisar Rp28 ribu per kilogram (Kg), namun melonjak hingga Rp35 ribu pada pekan pertama Februari 2020. Itu adalah harga di pasar induk. Padahal rantai penjualan komoditas dari pasar induk masih harus melalui beberapa tahap lagi se­ belum sampai ke hadapan konsumen langsung (masyarakat). Dari pasar induk, kebutuhan termasuk bawang putih masuk pasar, baik pasar tradisional maupun pasar moderen. Di pasar tradisional inilah, pemilik warung sayuran dan pedagang sayur keliling membeli bawang putih untuk dijual kepada warga. Kalau harga di pasar induk naik, penjualan di tingkat konsumen juga dipastikan naik. Itulah yang terjadi pada bawang putih. Itu juga sesuai hukum ekonomi bahwa ketersediaan komoditas di pasar berpengaruh langsung terhadap harga. Bersambung ke Hal 7...

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merespons maraknya penyebaran virus korona dengan memperketat syarat kepada calon pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara sekitar China. Hal itu karena beberapa negara dekat China diketahui juga turut positif virus corona. Sebut saja Hongkong, Taiwan,

Singapura, Malaysia, dan Macau. Kepala Seksi Perlindungan Masa Penempat­an Kemnaker, Maptuha mengata­ kan salah satu syarat yang wajib bagi calon TKI, yakni cek kesehatan. Sebelum be­ rangkat ke negara tujuan, kesehatan calon akan dicek ulang. “Itu medical chek-up fitnya pasti akan kita cek ulang. Seandainya dia memang sudah

ada sertifikat fit tapi harus dipastikan lagi, kita komunikasikan lagi bahwa yakin mau pergi karena yang dari sana aja mau keluar gitu,” kata Maptuha di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat kemarin. Namun demikian, Kemnaker sejauh ini belum membatasi jumlah para calon TKI yang hendak pergi. Bersambung ke Hal 7...

RS Virus Korona Dibangun 10 Hari

Arsiteknya Ternyata Kelahiran Indonesia Jember| Mistar

Huang Xiqiu. (f:ist/mistar)

S

Jagad maya dan pemneritaan media massa internasional pada akhir Januari 2020 dihebohkan dengan pembangunan rumah sakit (RS) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, dalam 10 hari. Tidak mainmain, rumah sakit yang diperuntukkan bagi penderita virus korona itu bisa menampung 1.000 pasien. Pemerintah China menghadapi kendala fasilitas medis untuk melayani para pen­ derita virus korona. Di Kota Wuhan saja, pada akhir Januari ada sekitar 8.000 penderita virus korona, sementara daya tampung sekitar 60-an rumah sakit dan klinik rujukan sangat jauh untuk bisa menampung mereka. Inilah yang mendasari otoritas China untuk membangun rumah sakit dalam waktu sangat singkat. Ada dua rumah

sakit yang dibangun dan yan pertama, RS Huoshenshan, sudah beroperasi pada 3 Februari 2020. Nah, tahukah Anda bahwa RS Huoshenshan merupakan karya arsitek kelahiran Indonesia bernama Huang Xiqiu (dibaca Huang Xi Jiu)? Rumah sakit yang dibangun mulai 24 Januari 2020 itu berada di atas lahan seluas 269.000 meter persegi. Huoshenshan meng­aplikasikan metode yang sama deng­ an RS untuk menampung penderita wabah sindrom pernapasan akut SARS di Beijing pada 2002. Desain rumah sakit dibuat oleh Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari perusahaan konstruksi China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd. Bersambung ke Hal 7...

Hasto: Dukungan Untuk Bobby Tergantung Megawati Medan | Mistar

Sekjen PDI-Perjuangan Hasto menyebutkan salah satu calon yang diusung PDI-Perjuangan untuk maju di Pilkada Kota Medan adalah menantu Presiden Jokowi Widodo, Bobby Afif Nasution. Namun, sebut dia, keputusan calon yang diusung PDI-P di Pilwalkot Medan 2020 berada di tangan Megawati Soekarno Putri. “Kita melihat dari PDIP di internal ada pak Akhyar, Plt Wali Kota Medan, kemudi­ an Bobby yang juga mendaftar. Kemudian ada tokoh lain. Partai akan bersikap objek­ tif mendengarkan suara rakyat, dalam waktu dekat kami akan mengumumkan,” ujar Hasto usai memimpin rapat kerja (Rakerda) I DPD PDIP Sumut di Hotel Polonia, Medan, Sabtu (8/2/20). Kata Hasto pengumuman calon Wali Kota Medan yang diusung PDIP, bersamaan dengan pengumuman, calon kepala daerah di 23 Kabupaten/Kota, di Sumut lainnya yang kebetulan dilakukan serempak di tahun 2020. Untuk tahap pertama ada 45 calon diumumkan untuk kemudian mengikuti sekolah partai. Terkait Kota Medan, ujar Hasto, PDIP punya kriteria tertentu, yakni mampu menjadikan Kota Medan sebagai representasi icon dari Sumut, termasuk mengejar potensi smart provinsi, green provinsi, untuk bisa mengalahkan kota besar di negara tetangga. Bersambung ke Hal 7...

Ma’ruf Amin Dan Kutukan Wakil Presiden

etelah menjabat lebih dari 3 bulan, kritikan datang kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang dianggap banyak pihak tidak menonjol dan tidak banyak berperan di pemerintahan. Bahkan beberapa pihak menyebut masyarakat tak merasakan ki­nerja dari seorang wapres dalam diri Ma’ruf. Dalam nuansa yang satire, pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan bahwa dirinya lupa dengan nama Ma’ruf Amin, sebuah kritik tak langsung yang kemudian mendatangkan reaksi dari GP Ansor yang menyebutnya sebagai penghinaan. Fakta­ nya, memang ada semacam “kutukan” yang menimpa jabatan wakil presiden dan cukup sering dijumpai di negara demokrasi di dunia. Ma’ruf Hanya Simbol?

Saking “menghilangnya” Ma’ruf Amin, pengamat politik Rocky Gerung sampai

menyebut dirinya lupa pada nama sang kiai. Dalam salah satu kesempatan, ia menyebut nama Ma’ruf sebagai “Mafluf”-yang sangat mungkin memang sengaja diucapkan demikian olehnya. Rocky berdalih bahwa ia salah menyebutkan nama Ma’ruf karena sang kiai jarang muncul dan diberitakan. Ia juga mengkritik Ma’ruf yang disebutnya jadi “tukang evaluasi” Jokowi. Apalagi, eva­ luasi yang diberikan semuanya baik. Hal lain yang juga disorot adalah soal konteks berbagi tugas antara presiden dan wapres. Konteks ini memang mencuat se­ telah muncul selentingan yang menyebut­ kan bahwa jangan-jangan memang tak banyak porsi tugas yang diberikan kepada sang wapres. Pada November 2019 lalu, Jokowi memang pernah menyebutkan bahwa dirinya memberikan tugas pada Ma’ruf

untuk mengurusi bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan urusan ekonomi. Hal-hal spesifik seperti stunting atau terhambatnya tumbuh kembang anak, kemiskinan, kebencanaan dan pendidikan juga disebut menjadi tanggung jawab Ma’ruf. Namun, sepertinya tak banyak hal signifikan yang tampak kepada publik dari pembagian tugas tersebut. Ma’ruf hanya tercatat cukup banyak berkomentar soal sertifikasi perkawinan yang menurutnya menjadi jalan untuk mengatasi stunting. Maka, tak heran k r i t i k ­a n p u n k e ­ mudian berdatangan kepada sang kiai. Bersambung ke Hal 7...


2

Histori

Minggu, 9 Februari 2020

Penerbit

PT.BINTANG BERITA ABADI

Terbit : 12 Oktober 2019 Alamat Redaksi dan Divisi Usaha Jl Sei Kera No. 243 Medan Perjuangan, Medan Jl. Ade Irma Suryani No 3A. Kel. Martoba Kec. Siantar Utara Pematangsiantar Telp. 0622 7431 343 email Redaksi: harianmistar123@gmail.com email Iklan/pemasaran: harianmistar@yahoo.com Pemimpin Umum: Sonang Malau pemimpin Perusahaan: Johan Candra Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Luhut Marodor Simanjuntak Redaktur Pelaksana: Herman Maris Kordinator Liputan: Mahadi Sitanggang Redaktur: Manson Purba, Edrin Nasution, Rika Suartiningsih Sekretaris Redaksi: Siti Hafsyah Kartunis: Gom Tobing Wartawan Medan: Daniel Pekuwali, Hendra Tanjung, Saut Hutasoit, Adi Wasgo Belawan: Kamaluddin Pasaribu, Pematangsiantar: Ferry Napitupulu, Yetty Damanik, Billy Nasution Simalungun: Roland Saragih, Karmel Sitanggang, Jhon, Syahrial, Ahmad Syahroni Deliserdang: Rinaldi Samosir, Hendra Sembiring Sergai: Bobby Tebing Tinggi: Aguswan Sinaga Asahan : Juniver Manurung, Azhar Nasution Batu Bara: Ebson Pasaribu Tanjungbalai: Eko Sirait, Langkat: Gunarso KB, Syofian HSY Samosir: Josner Sitanggang, Halomoan N, Pangihutan Sinaga Tobasa: James Tambunan, Paber Simanjuntak, Berto Tambunan Taput: Jan Piter Simarangkir, Fernando Hutasoit, Freddy Hutasoit, Dedi Hutasoit Humbahas: Dedi Simbolon, Tanah Karo/Kabanjahe: Jesaya Ginting (kordinator), Susanto Ginting, Hyskia Satria Purba, Peran Sinatra Ginting Dairi: Hartono, Heppy Manurung Dicetak Oleh: PT. Kumango Jl. Kumango No. 40 Kesawan, Medan Barat, Sumut (Isi diluar tanggung jawab percetakan)

S

Sejarah 4 Februari Menjadi Hari Kanker Sedunia

etiap tahun pada 4 Februari, masyarakat internasional memperingati Hari Kanker Sedunia. Tema untuk Hari Kanker Sedunia 2020 kali ini adalah “I Am And I Will”. Tema itu merupakan ajakan untuk bertindak yang mendesak orang-orang untuk membuat komitmen pribadi dan mewakili kekuatan tindakan individu yang diambil sekarang untuk memengaruhi masa depan, seperti yang dilansir dari Britannica.com. Untuk menghormati Hari Kanker Sedunia, banyak lembaga kesehatan dan pusat kanker menyediakan berbagai publikasi pendidikan dan materi tentang kanker dan pencegahan kanker di situs web mereka. Di beberapa tempat, Hari Kanker Sedunia diakui dengan melakukan parade atau acara penggalangan dana lokal, seperti jalan-jalan, gala, konser, atau lelang. Selain itu,

beberapa negara menyiarkan siaran televisi khusus atau program radio tentang kanker selama seminggu di mana Hari Kanker Sedunia diperingati. Beberapa ikon tempat wisata terkenal seperti Air Terjun Niagara, Jet d’Eau Jenewa, Menara TV Kaknäs di Stockholm, dan Caretta Shiodome di Tokyo, akan dihiasi dengan gemerlap warna oranye dan biru dalam rangka untuk me­ rayakan Hari Kanker Sedunia. Union for International Cancer Control (UICC), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran kanker global, mengkoordinasikan Hari Kanker Sedunia dan didukung dalam upaya ini oleh WHO dan organisasi internasional lainnya. Hari Kanker Sedunia berguna sebagai titik peluncuran resmi untuk deklarasi tema baru untuk Kampanye Kanker Dunia UICC, yang berupaya

untuk meningkatkan kesadaran kanker dengan membentuk kemitraan dengan lembaga-lembaga kesehatan.

Sejarah Hari Kanker Sedunia Hari Kanker Sedunia, pe­ ringatan tahunan diadakan pada 4 Februari yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global akan kanker. Hari Kanker Sedunia berasal pada tahun 2000 di KTT Dunia Pertama melawan Kanker yang diadakan di Paris. Pada pertemuan ini, para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker dari seluruh dunia menandatangani Piagam Paris Against Cancer, sebuah dokumen yang berisi 10 artikel yang menguraikan komitmen global koperasi. Artikel tersebut berisi hal terkait untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, untuk investasi berkelanjutan dalam dan kemajuan penelitian, pencegahan, dan pengo­

batan kanker. Kesadaran kanker telah menjadi sangat penting di abad ke-21. Sementara ada banyak kemajuan dalam pemahaman, diagnosis, dan pe­ngobatan kanker, faktor-faktor pada penurunan penyakit, jumlah kasus kanker baru yang didiagnosis setiap tahun secara global terus meningkat. Ada 8,1 juta kasus baru yang didiagnosis pada 1990, 10 juta pada 2000, 12,4 juta pada 2008, dan 14,1 juta pada 2012. Jumlah kematian tahunan di seluruh dunia akibat kanker juga meningkat dari 5,2 juta orang pada 1990 menjadi 8,2 juta orang pada 2012. Menurut Organisasi Ke­ sehatan Dunia (WHO), jika insiden kanker terus tumbuh pada tingkat yang dilaporkan, jumlah kematian di seluruh dunia akibat kanker akan meningkat menjadi lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030. Namun, menurut WHO, sebanyak 40 persen kematian ak-

ibat kanker dapat dicegah. Sebagai hasilnya, meningkatkan kesadaran akan pencegahan kanker telah menjadi tujuan utama banyak organisasi kan­ ker dan kesehatan di seluruh dunia, dan Hari Kanker Dunia telah datang untuk mewakili penegasan kembali tahunan akan pentingnya tujuan ini. Karena lebih dari 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara-negara yang secara ekonomi kurang berkembang, Hari Kanker Dunia dan Kampanye Kanker Dunia telah menjadi mekanisme penting untuk menarik perhatian pada pencegahan dan perawatan kanker di negara-negara ini. Sebagai contoh, di Nikaragua, di mana akses ke pusatpusat perawatan kanker sangat terbatas, pada Hari Kanker Dunia 2007 menandai dimulainya kolaborasi internasional yang dirancang untuk meningkatkan sumber daya perawatan kanker di negara tersebut. (lp6/hm01)

Kanker Masa Prasejarah

K Empat Fakta Sejarah Usaha Melawan Kanker

H

ari kanker sedunia diperingati pada hari ini, tepatnya setiap tanggal 4 Februari. Hari pe­ ringatan ini dilakukan de­ngan tujuan untuk menyatukan penduduk dunia dalam memerangi kanker. Ini juga bertujuan untuk menyelamatkan jutaan kematian manusia yang di­ sebakan oleh kanker dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kanker. Mengingat pentingnya melawan kanker, perlu kamu ketahui bahwa perjuangan untuk melawan kanker sebenarnya telah dilakukan sejak masa Yunani kuno. Melansir dari weforum.org, berikut ini merupakan empat fakta sejarah manusia dalam perjuangan melawan kanker.

Kanker Pada Masa Mesir Kuno Bukti pertama mengenai kemunculan kanker pada manusia terjadi sejak lama adalah penemuan tulang mumi Mesir yang diduga mengalami kan­ ker. Sementara catatan medis yang ditinggalkan Papyrus 3000 SM silam menunjukkan adanya usaha untuk mengangkat tumor payudara dengan alat yang disebut dengan fire drill. Mereka mengatakan tak ada obat untuk penyakit ini. Ini bahkan terjadi beribu-ribu tahun sebelum penyakit ini memiliki nama. Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno (460-370 SM) menggunakan istilah karsinoid dan kar­ sinoma untuk menggambarkan tumor, yang diterjemahkan dalam bahasa latin menjadi cancer. Semua istilah tersebut berarti kepiting yang diduga merujuk pada bentuk tumor.

Kanker Pada Abad Ke-18 Pada abad ke-18, otopsi membantu meningkatkan pemahaman para ilmuwan mengenai tubuh manusia. Seorang ahli bedah perintis John Hunter (1728-1793) menyarankan bahwa beberapa jenis kanker dapat disembuhkan dengan operasi. Orang-orang pada masa Mesir kuno menyalahkan para dewa atas kanker, sedangkan pada abad ke-17 dan ke-18 kanker dianggap sebagai pe­ nyakit menular. Kanker Pada Abad Ke-19 Perkembangan anestesi pada abad ke-19 memungkinkan operasi seperti mastektomi untuk dikembangkan, sementara terapi radiasi muncul pada pergantian abad ke-20. Ini adalah masa di mana muncul beberapa terobosan baru. Ini termasuk pemahaman tentang DNA dan link genetik untuk kanker, program pemeriksaan, teknik bedah invansif dan program kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesadaran risiko kanker. Tantangan Kanker Saat Ini Meskipun telah mengalami kemajuan yang pesat, tetapi tantangan untuk melawan kanker masih luas. Kanker adalah salah satu pembunuh terbesar di dunia. Kanker tak kenal usia karena dia bisa menyerang siapa saja. Namun, gaya hidup merupakan 33 persen penyebab kematian karena kanker. Sedangkan faktor lain yang juga meningkatkan risiko antara lain, kurangnya konsumsi sayur dan buah, tingginya konsumsi alkohol, dan kurang olahraga.(merdeka/hm01)

etika melakukan penggalian pada sebuah gundukan kuburan Scythian, masyarakat nomaden prasejarah Iran, di daerah Tuva di Rusia sepuluh tahun lalu, tanpa diduga para arkeolog menemukan “harta karun”. Dua tengkorak manusia, laki-laki dan pe­ rempuan, berjongkok di lantai sebuah ruangan di dalam kuburan. Mereka dikelilingi perlengkapan mewah dari 27 abad lalu; mahkota-mahkota dan jubah yang berhiaskan gambar kuda emas, macan kumbang, dan hewan suci lainnya. Namun bagi para paleopatolog, ahli penyakit purba, tengkorak punya nilai jauh lebih besar: tumor memenuhi sekujur tubuh tengkorak laki-laki. Diagnosis mereka: tumor itu kasus kanker prostat paling purba yang pernah ditemukan dalam sejarah peradaban manusia. Prostat tengkorak itu terurai beribu tahun lalu. Tapi sel-sel kanker ganas dari kelenjarnya berpindah mengikuti pola penyebaran sel kanker yang lazim dan meninggalkan bekas luka yang mudah dikenali. Protein yang berhasil diekstraksi dari tulang terbukti positif sebagai prostate specific antigen (PSA), sejenis protein khusus yang ditemukan dalam sel prostat. Kanker kerap dianggap sebagai penyakit modern. Namun para ilmuwan tak pernah menemukan kata sepakat tentang seberapa banyak kanker yang terbentuk oleh pe­ radaban manusia. Dalam beberapa dekade, para arkeolog menemukan sekitar 200 kemungkinan keberadaan kanker sejak masa prasejarah. Namun karena sulit membuat data dari tulang-tulang yang amat tua, sedikit atau banyakkah jumlahnya? Sebuah laporan terbaru dari dua Egyptolog dalam jurnal Nature Reviews: Cancer, yang melakukan studi tentang masalah ini, menyimpulkan bahwa pada tulang purba, “kanker ganas jarang ditemukan.” “Jarangnya kasus kanker di masa prasejarah menegaskan bahwa kondisi itu terbatas pada masyarakat yang dipengaruhi imbas gaya hidup mo­ dern seperti penggunaan tembakau dan polusi dari industrialisasi,” tulis A. Rosalie David dari University of Manchester, Inggris, dan Michael R. Zimmerman dari Villanova University di Pennsylvania. Termasuk

dalam daftar gaya hidup modern adalah obesitas, kebiasaan makan, kebiasaan seksual dan reproduksi, dan faktor lain yang dibentuk oleh peradaban. Berita-berita di jagad internet cenderung membentuk pendapat tunggal: “kanker adalah penyakit buatan manusia” atau “obat untuk kanker: hiduplah di zaman purba”. Namun banyak ahli medis dan arkeolog kurang setuju dengan pendapat itu. “Tak ada alasan untuk menganggap kanker sebagai penyakit baru,” ujar Robert A. Weinberg, peneliti kanker di Whitehead Institute for Biomedical Research di Cambridge, Massachusetts, yang juga penulis buku teks Biology of Cancer. “Di masa lampau, kanker amat jarang karena orang biasanya meninggal saat berusia separuh baya.” Pertimbangan lainnya: revolusi di bidang teknologi kesehatan. “Saat ini kita (dapat) mendiagnosis berbagai jenis kanker, semisal kanker prostat dan payudara, yang di masa silam tak akan terdeteksi dan dibawa ke liang kubur saat seseorang meninggal dunia.” Ada masalah mendasar untuk memperkirakan tingkat penyebaran penyakit kanker di masa silam. 200 kasus sepertinya tidak banyak. Namun sedikit bukti bukan berarti sedikit kasus penyakit kanker. Tumor dapat tetap tersembunyi di dalam tulang, dan tumor yang akhirnya keluar (dari dalam tulang) dapat menyebabkan tulang hancur dan benar-benar menghilang. Meski para arkeolog berusaha keras, hanya sebagian kecil dari tumpukan tulang manusia yang berhasil digali, tanpa ada cara (untuk mengetahui) apa yang tersembunyi di bawahnya. Anne L.Grauer, ketua Asosiasi Paleopatologi dan antropolog di Loyola University di Chicago, memperkirakan ada 100.000 tengkorak manusia dalam koleksi tulang di seluruh dunia, dan sebagian besar belum diperiksa menggunakan sinar-X atau dipelajari dengan teknik lebih modern. Selain jumlah sampel terbatas, tak semua tulang lengkap. ”Untuk waktu lama para arkeolog hanya mengumpulkan tengkorak kepala,” ujar Heather J.H Edgar, kurator Osteologi Manusia di Maxwell Museum of Anthropology di University of New Mexico. “Pada

sebagian besar tengkorak, kita tak mungkin mengetahui apa yang bisa ditunjukkan sisa kerangka lain tentang kesehatan mereka.” Jadi bagaimana seorang ilmuwan bisa mengevaluasi, misalnya, osteosarcoma, sejenis kanker tulang yang amat langka dan biasanya diderita orang muda. (Antropolog Louis Leakey menemukan kasus tertua mengenai jenis kanker ini pada manusia primitif tahun 1932.) Saat ini kasus osteosarcoma pada orangorang muda di bawah usia 20 tahun hanya sekitar lima per satu juta orang setiap tahunnya. “Anda harus menyaring sekitar 10.000 orang untuk menemukan satu kasus,” ujar Mel Greaves, profesor biologi sel di Institute of Cancer Research di Inggris yang juga penulis Cancer: The Evolutionary Legacy. Belum banyak tulang remaja yang diperiksa, ujarnya, untuk menarik kesimpulan. Ada komplikasi lain: lebih dari 99 persen kanker tak berasal dari tulang tapi jaringan lebih lunak yang akan dengan cepat membusuk. Kecuali sel kanker kemudian menyebar ke tulang, keberadaan kanker biasanya jadi tak tercatat. Mumi dari masa purbakala adalah pengecualian. Pun dalam hal ini, kesempatan ilmuwan mengidentifikasi kanker tetaplah terbatas. Ahli patologi jarang mendapatkan mumi seperti Ferrante I of Aragon, Raja Naples, yang meninggal dunia pada 1494. Ketika tubuhnya diotopsi lima abad kemudian, para ahli menemukan adenocarcinoma, sejenis kanker yang bermula dari jaringan kelenjar, menyebar ke otot panggulnya. Studi molekul mengungkapkan kesalahan tipografis dalam sebuah gen yang mengatur pembelahan sel –sebuah gen G telah berbalik menjadi A– yang menunjukkan keberadaan kanker usus besar (colorectal cancer). Penyebabnya, menurut perkiraan para peneliti, adalah konsumsi da­ ging merah yang berlebihan. Selama beberapa tahun, di antara ratusan mumi dari Mesir dan Amerika Selatan, muncul kasus lain. Sebuah tumor yang amat jarang, rhabdomyosarcoma, sejenis kanker yang hanya ada pada anak-anak, ditemukan pada wajah seorang anak dari Chili yang hidup antara tahun 300 M dan 600. Dr Zimmerman, yang ikut menu-

lis sebuah kajian terbaru (tentang mumi), menemukan kanker usus (rectal carcinoma) pada sebuah mumi yang diperkirakan hidup antara tahun 200 M dan 400. Dia mengonfirmasikan diagnosis itu dengan melakukan analisis mikroskopis pada jaringan. Menurutnya, ini kasus pertama dalam paleopatologi Mesir. “Faktanya, tetap saja hanya ada sejumlah kecil dari mumi dan tengkorak masa purba yang menunjukkan bukti keberadaan kanker,” ujarnya. “Tapi kita tak menemukan apapun seperti kanker di masa modern.” Meski harapan hidup pada masa lalu di Mesir lebih rendah, Dr Zimmerman berpendapat bahwa banyak orang, terutama dari golongan kaya, hidup cukup lama lalu menderita penyakit degenerasi. Kenapa bukan kanker? Ahli lain memperkirakan keba­ nyakan tumor hancur akibat ritual mumifikasi di Mesir yang masif. Namun dalam sebuah studi yang diterbitkan tahun 1977, Dr Zimmerman menulis ada kemungkinan bukti (sel kanker) bisa bertahan. Dalam sebuah eksperimen, dia mengambil hati seorang pasien dari masa sekarang yang meninggal akibat metastase kanker usus. Dia mengeringkannya dengan oven dan kemudian mengisinya dengan cairan. Hasilnya menunjukkan, “Struktur kanker justru bertahan dalam proses mumifikasi dan tumor yang dimumikan justru lebih awet ketimbang jaringan biasa.” Namun seperti pada tengkorak, masalahnya sama: jumlah sampel amat sedikit; seberapa banyak kanker yang mungkin diteliti para ilmuwan? Untuk mendapatkan gambaran utuh, Tony Waldron, ahli paleopatolog University College of London, me­ nganalis laporan kematian di Inggris pada 1901-1905 –periode yang terhitung cukup baru untuk memastikan keberadaan catatan yang baik sekaligus menghindari percampuran data dengan kanker dari masa lebih baru, dimana terdapat lonjakan penderita kanker paru-paru akibat popularitas rokok. Dengan memperhitungkan jangka waktu hidup dan kemungkinan kanker dengan tingkat keganasan berbeda akan menyebar ke tulang, dia memperkirakan bahwa dalam

“satu kumpulan arkeologis” kemunculan kanker hanya dua persen pada tengkorak laki-laki dan 4-7 persen pada perempuan. Andreas G. Nerlich dan rekan-rekannya di Munich mencoba kemungkinan ini pada 905 tengkorak dari dua kuburan di Mesir. Dengan bantuan sinar-X dan CT-scan, mereka berhasil mendiagnosis lima (kasus) kanker –sesuai perkiraan Dr Waldron. Dan sebagaimana perkiraan dari data yang dia buat, 13 kasus kanker ditemukan di antara 2.547 jenazah yang dikubur di pemakaman di selatan Jerman antara tahun 1400 M hingga 1800. Untuk kedua kelompok itu, tulisnya, tumor ganas “tak lebih rendah dari yang sudah diprediksikan” jika dibandingkan kasus yang terjadi di Inggris pada awal abad ke-20. Mereka pun menyimpulkan: “kenaikan frekuensi tumor pada populasi saat ini lebih berhubungan dengan harapan hidup yang lebih tinggi, alih-alih lingkungan primer atau faktor genetik.” Dengan hanya sedikit bahan untuk dipelajari, arkeologi mungkin tak punya jawaban definitif. “Kita dapat mengatakan kanker memang sudah ada di masa lalu, dan mungkin fre­ kuensinya lebih rendah dibandingkan saat ini,” ujar Arthur C. Aufderheide, profesor emeritus bidang patologi di University of Minnesota yang juga ikut menulis Cambridge Encyclopedia of Human Paleopathology. Hanya itu kepastian yang bisa kita dapatkan. “Kanker sudah menjadi sebuah kepastian di saat Anda menciptakan sebuah organisme multiseluler yang kompleks dan kemudian memberikan kesempatan bagi sel-sel individu untuk berkembang-biak,” ujar Dr Weinberg dari Whitehead Institute. “Itu konsekuensi dari entropi (kecenderungan menuju kekacauan molekul) yang meningkat.” Dia tak sedang menjadi fatalistis. Selama berabad-abad, tubuh manusia berevolusi dan membangun sistem pertahanan kuat untuk mengatur sel-sel yang memberontak. Berhenti merokok, menurunkan berat badan, pola makan lebih sehat, serta tindakan pencegahan lain dapat mencegah kanker hingga beberapa dekade – hingga kita mati karena sebab lain. “Kalau kita hidup cukup lama,” ujar Dr Weinberg, ”cepat atau lambat kita semua akan menderita kanker.” (historia/hm01)


fokus Hidup Yang Berkenan Yesaya 58: 1–9a (1)

S

dengan tindakan yang nyata dan tulus hati. 1 Korintus 2 : 1–12 Di jemaat Korintus ada dua jenis pandangan yang menganggap salib adalah suatu kebodohan. Pertama, pandangan Yunani. Mereka yang begitu mengutamakan ilmu pengetahuan dan filsafat, mereka tidak percaya jika Kristus yang disalibkan itu bangkit. Kedua, pandangan Yahudi. Mereka yang mengutamakan kuasa Allah, tetapi tidak percaya jika Yesus dianggap Mesias, mati di salib. Sebab menurut persepsi dan harapan mereka Mesias itu kuat, tangguh dan perkasa. Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandanganpandangan tersebut. Hal ini harus dibereskan. Karena itu Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus: pertama, bahwa pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, bahwa untuk orang dimungkinkan mengenal Allah, haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sungguh nyata mengalahkan dosa dan maut serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (Ay.25). Di sini Paulus menyebutkan apa tujuannya memberitakan Kristus yang di­ salibkan dengan cara demikian, yaitu supaya iman mereka jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah (Ay.5). Tujuannya adalah supaya mereka tidak ditarik oleh berbagai dorongan manusia, atau dimenangkan oleh penjelasan manusia. Supaya jangan ada orang mengatakan bahwa mereka menjadi Kristen karena pidato yang fasih atau pikiran manusia. Sebaliknya, agar mereka mengatakan bahwa tidak ada hal lain lagi yang diberitakan selain Kristus yang disalibkan. Mereka haruslah berkata dengan jelas apa adanya, maka keberhasilannya pastilah diperoleh bukan karena hikmat manusia, melainkan karena anugerah Tuhan. Injil diberitakan sedemikian rupa seperti ini supaya Allah dapat tampak dan dimuliakan dalam segala sesuatu. Yang dikehendaki Paulus adalah, Jemaat yang telah menerima Injil kebenaran hidupnya berpadanan dengan Injil itu, bukan bergantung pada hikmat dan kepandaian manusia. Percuma mempunyai pandangan dan filsafat yang tinggi, namun tidak nampak dalam sikap dan perbuatan hidup sehari-hari.(*)

3

Melacak Tonggak Sejarah Pers

MIMBAR

ebagai utusan Tuhan, Nabi Yesaya dengan nyaring mengecam dosa umat Yehuda bagaikan bunyi sangkakala yang amat nyaring, pelanggaran dan kemunafikan umat Allah harus di­ singkapkan. Jikalau utusan Tuhan lalai menunjukkan dosa-dosa umat-Nya, mereka tidak setia kepada panggilan Allah. Yehuda mencari Allah, setiap hari seakan-akan mereka ingin tahu jalanjalan-Nya, namun pada saat yang sama mereka hidup di dalam dosa dan tidak mempedulikan terhadap perintahperintah Allah yang benar (Yesaya 58:2). Mereka secara lahiriah beribadah kepada Tuhan, kelihatannya senang memuji Dia, dan seakan-akan rindu mengetahui jalan-jalan-Nya, tetapi pada saat yang sama mereka hidup seperti kehidupan duniawi dengan segala nafsunya. Mereka mengabaikan firman Allah. “Ibadah” semacam itu merupakan penghinaan dan kekejian bagi Allah. Umat sedang mengeluh bahwa Allah tidak mau menolong mereka. Tetapi Allah tahu bahwa ibadah dan puasa mereka munafik (Yesaya 58:3); Ia mengatakan kepada mereka bahwa perbuatan religius tidak ada nilainya jikalau itu tidak datang dari mereka yang dengan rendah hati berusaha menaati pe­ rintah-perintahNya dan yang dengan penuh belas kasihan menjangkau orang yang memerlukan pertolongan. Mereka berpikir bahwa Allah pasti memberikan perhatian besar kepada mereka dan mengakui bahwa Tuhan berutang pada mereka atas ibadah-ibadah mereka. Perhatikanlah, sudah biasa bagi orang-orang munafik, sewaktu menjalankan ibadah-ibadah lahiriah, untuk menjanjikan diri mereka sendiri bahwa mereka akan memperoleh perkenanan Allah. Padahal Tuhan ha­ nya menjanjikannya kepada orang-orang yang tulus hati. Setelah berusaha menipu Allah dengan ibadah-ibadah lahiriah mereka, di sini mereka mencari gara-gara untuk berselisih dengan Allah karena Dia tidak berkenan dengan ibadah-ibadah mereka, seolah-olah Allah tidak berlaku benar atau adil. Inilah umat yang munafik yang hanya beribadah menurut pemikiran mereka sendiri. Nyatanya ibadah yang dikehendaki Tuhan adalah perbuatan yang memperbarui kehidupan yang dilandasi oleh cinta kasih kepada sesama dan kepada Tuhan

Minggu, 9 Februari 2020

Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) setiap tanggal 9 Februari selama bertahuntahun memunculkan pro dan kontra. Tidak semua komunitas pers setuju dengan tanggal penetapan itu. HPN dikukuhkan dalam Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985. Pemilihan tanggal peringatan HPN, antara lain, didasarkan pada pertimbangan bahwa 9 Februari 1946 merupakan tanggal terbentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada masa Orde Baru, PWI adalah satu-satunya organisasi pers. Setidaknya perdebatan tentang HPN yang sudah berjalan 30 tahun terakhir. Tonggak sejarah pers penentuan HPN, seharusnya bukan sekadar mencari hari, melainkan juga tonggak sejarah pers nasional dan sejarah Indonesia. Beberapa orang mengusulkan tanggal kematian tokoh pers nasional Tirto Adhi Soerjo, 7 Desember, sebagai HPN. “Menggusur 9 Februari dari HPN mungkin susah sekali. Tapi, mengambil 7 Desember (hari kematian Tirto) bisa menjadi evaluasi de­ ngan menetapkannya sebagai Hari Jurnalis Indonesia,” kata Muhidin M. Dahlan, seorang peneliti sejarah pers dalm sebuah kesempatan. Salah satu warisan le­ gendaris Tirto adalah surat kabar Medan Prijaji. Di ta­ ngannya, pers menjadi wahana untuk melatih rakyat jelata membela hak-haknya di hadapan penguasa. Dia menerbitkan Suluh Keadilan karena pers ke depan pasti akan berhubungan dengan pasal-pasal. Putri Hindia sebagai tonggak pers perem­

puan bahkan melatih sendiri wartawan-wartawannya. Sementara sejarahwan LIPI, Asvi Warman Adam mengusulkan wacana penggabungan waktu berdiri­ nya Medan Prijaji (Januari 1907) dengan HPN menjadi bulan pers nasional. “Se­perti bulan Soekarno setiap Juni, misalnya, bisa digelar pula bulan pers nasional dari Januari dan memuncak pada 9 Februari agar semuanya kena,” katanya. Mantan Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas, Daniel Dhakidae mengatakan, pemerintah ketika itu keliru menetapkan HPN. Menurut dia, penetapan hari pers tidak merujuk kepada hari lahir sebuah orga­ nisasi wartawan. Seharusnya, penetapan hari pers nasional merujuk terhadap lahirnya pers nasional itu sendiri, yang ketika itu masih dalam bentuk surat kabar. “Jadi pertimbangannya bukan melihat sebuah lahirnya organisasi yang dijadikan hari pers, kelahiran pers ya kelahiran pers, yaitu surat kabar bukan organisasi,” kata Daniel Daniel mengatakan, jika ditelisik dari sejarah, maka kelahiran Medan Prijaji pada medio Januari 1907 yang pa­ ling mampu mengklaim kelahiran pers nasional. Sehingga, menurut dia, hari pers ini seharusnya merujuk pada kemunculan surat kabar pertama yang terbit mingguan milik pribumi sendiri ketika itu.

“Memang harus dicari hari lahirnya pers, yang menurut saya hari lahirnya Medan Prijaji lah harus diangkat sebagai hari lahirnya pers Indonesia atau pers nasional,” terang dia. Pengakuan kepada Tirto sebagai ‘Bapak Pers Nasional” pun sudah diberikan peme­ rintah lewat Dewan Pers de­ ngan menyematkan gelar “Pe­ rintis Pers Indonesia” yang diberikan Menteri Penera­ ngan cum Ketua Dewan Pers Mashuri Saleh pada 31 Maret 1973 lewat Surat Nomor 69/ XI/1973. Di tahun yang sama, tepatnya 30 Desember 1973 makamnya di Manggadua dipindah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blender, Tanah Sareal, Kota Bogor. Berselang kurun 33 tahun, nama Tirto diakui lebih luas dengan dianugerahi status “pahlawan nasional” oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tepatnya 10 November 2006 bersamaan dengan Hari Pahlawan. Sebelumnya, usulan Tirto dijadikan pahlawan nasional, sebagaimana diungkapkan Nina Lubis dalam kata pe­ ngantar buku kecil usulannya, R.M. Tirto Adhi Soerjo (1880-1918): Pelopor Pers Nasional, pengajuan nama Tirto untuk dijadikan pahlawan dari provinsi Jawa Barat datang dari MSI Jabar bersama Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Penelitian Universitas Padja­ djaran (PPKK Lemlit Unpad), serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar. Sementara itu, bagi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) penetapan 9 Februari bukan-

Presiden Joko Widodo pada peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (f:ist/mistar)

lah HPN melainkan perayaan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penolakan yang dilakukan AJI ini bukan tanpa alasan, pasalnya penentuan HPN ini sendiri tidak berdasarkan kajian sejarah dan keinginan seluruh komunitas pers ketika itu. AJI mendorong pemerintah untuk meninjau ulang HPN dengan melakukan kajian de­ ngan masyarakat pers dan pada sejarawan untuk menentukan HPN. Agar peringatan yang dimaksud tidak hanya untuk merayakan satu organisasi pers saja. Menurut AJI sejarah pers Indonesia tidak dimulai dari lahirnya PWI pada 1946. Apa­ lagi saat Orde Baru, organisasi ini justru dinilai menjadi bagian dari rezim yang mengekang kebebasan pers. Kebangkitan pers nasional sudah berlangsung sejak ratusan tahun sebelumnya lahirnya PWI. Pada kurun 1774 hingga 1746 terbit koran “Bataviasche Nouvelles” di Jakarta. Selanjutnya, pada 1900,

Abdul Rivai menerbitkan koran berbahasa Melayu, yakni Pewarta Wolanda. Dua tahun selanjutnya, Abdul Rivai kembali menerbitkan koran berbahasa Melayu, yakni Bintang Hindia. Berikutnya koran Medan Prijaji yang diterbitkan oleh Tirto Adhi Surjo pada 1 Janua­ ri 1907. Apabila merunut organisasi jurnalis sebagai patokan kelahiran Hari Pers Nasional maka PWI bukan organisasi wartawan pertama di Indonesia. Pada 1914, Mas Marco Kartodikromo lebih dahulu mendirikan Inlandsche Journalisten Bond (IJB). Orga­ni­ sasi wartawan lainnya adalah Sarekat Journalist Asia (1925), Perkumpulan Kaoem Journa­ list (1831), dan Persatoean Djoernalis Indonesia (1940). Sementara PWI, menilai wajar jika masih ada perdebatan mengenai penetapan HPN. Organisasi ini tetap terbuka untuk melakukan kajian bersama untuk membicarakan hal tersebut. (berbagai sumber)

Medan Prijaji

K

Media Nasional Pertama Milik Pribumi

emunculan surat kabar di bumi nusantara sudah terjadi sejak masa penjajahan kolonial Belanda. Namun, surat kabar itu dimiliki oleh pemerintah Belanda, yang sudah barang tentu hanya memuat kepentingan kolonial ketika itu. Sebut saja Kort Bei­ richt Eropa, Bataviase Koloniale Courant. Kehadiran surat kabar Me­ dan Prijaji adalah permulaan dijadikannya pers sebagai alat pergerakan. Medan Prijaji adalah surat kabar berbahasa Me­ layu yang terbit di Ban­dung pada Januari 1907 hingga Januari 1912. Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pe­ ngasuhnya, percetakan, penerbitan, dan wartawannya adalah

pribumi Indonesia asli. Surat kabar ini didirikan oleh Tirto Adhi Soerjo. Medan Prijaji menjadi koran pertama yang dikelola pribumi dengan uang dan perusahaan sendiri. Medan Prijaji beralamat di Djalan Naripan, Bandung, yaitu di Gedung Kebudayaan (sekarang Gedung Yayasan Pusat KebudayaanYPK). N.V. ini dicatat sebagai N.V. pribumi pertama dan sekaligus N.V. pers pertama dengan modal sebesar f 75.000 yang terdiri atas 3.000 lembar saham. Sebelum menerbitkan Me­ dan Prijaji, Tirto bersama H.M. Arsad dan Oesman mendirikan dulu badan hukum bernama N.V. Javaansche Boekhandel en Drukkerij en handel in schrijfbehoeften. Penerbitan itu sendiri bertujuan untuk memberikan penyuluhan hukum bagi pribumi yang diberlakukan tidak adil oleh Belanda.

Medan Prijaji yang mempunyai jargon kebangsaan ini kemudian berfungsi sebagai jurnalistik yang memberi kabar, sekaligus mengadvokasi publik dari kesewenang-wenangan kekuasaan maupun kemauan untuk membangun perusahaan pers yang mandiri dan otonom. Medan Prijaji dengan format mingguan terbit tiap Jumat. Surat kabar yang berukuran seperti buku atau jurnal mungil (12,5x19,5 cm) itu dicetak di percetakan Khong Tjeng Bie, Pancoran, Batavia. Rubrik tetapnya adalah mutasi pegawai, salinan Lembaran Negara dan pasal-pasal hukum, cerita bersambung, iklan, dan suratsurat. Suara koran ini menjadi kritik pedas bagi pemerintah kolonial dan alamat pengaduan bagi setiap pribumi yang diperlakukan tidak adil oleh kekuasaan.

Oleh karena itu diperlukan usaha mandiri mencetaknya. Maka dengan pengetahuan dan pengalaman niaganya, diwajibkan bagi calon pelanggan untuk terlebih dahulu membayar uang muka berlangganan selama satu kuartal, setengah, atau satu tahun, yang saat ini kita kenal dengan sebutan saham. Pesatnya perkembangan Medan Prijaji membuat keputusan Tirto untuk menerbitkannya secara harian, yang dimulai pada 5 Oktober 1910. Penerbitan secara harian ini mendapat sambutan baik dari pembacanya ketika itu dan mampu bersaing dengan koran terbitan milik Belanda. Nomor terakhir terbit 3 Januari 1912 tahun VI. Pada 23 Agustus 1912 Medan Prijaji pun ditutup. Mas Tirto Adhi Surjo dituduh menipu sejumlah orang yang berhimpun di Vereeniging van Ambtenaren bij het Binnenlandsch Bestuur (Perhimpunan Amtenar Pangreh Praja). 2 Bulan setelah tutup, Jaksa Agung Hindia Belanda A Browner menjatuhkan vonis bahwa Tirto bersalah telah menulis penghinaan kepada Bupati Rembang. Mas Tirto Adi Soerjo disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera (Provinsi Maluku Utara). Setelah selesai dari masa pembuangannya, Tirto kembali ke Batavia dan meninggal dunia pada 17 Agustus 1918. Dari sepak terjang itu Me­ dan Prijaji pun menjadi model pertama dari apa yang kelak disebut sebagai surat kabar pergerakan, mendahului Sarotomo, Soeloeh Indonesia, ataupun Daulat Ra’jat. Yang khas dari Medan Prijaji adalah pada kegiatannya yang tak berhenti dengan sekadar

memberitakan sebuah peristiwa atau kebijakan yang merugikan publik, namun terjun langsung menangani kasus-kasus yang menimpa orang kecil. “Saya pikir tidak ada yang lain, selain Medan Prijaji. Itu lah yang benar-benar pribumi yang memiliki modal, menerbitkan koran dengan bahasa melayu. Meskipun pe­mimpin redaksinya, Tirto bahasa Belanda-nya sempurna, tapi dia menggunakan bahasa me­layu sebagai bahasa koran,” kata Mantan Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas, Daniel Dhakidae. “Dia (Medan Prijaji) memang untuk memajukan middle class pribumi. Artinya perannya benar-benar untuk kepentingan prijaji. Dia juga memberitakan kepentingan rakyat pada umum­nya, lalu berita yang tak dimuat oleh koran Belanda, itu dimuat oleh Medan,” ujarnya. Pada masa kolonial, tidak semua pribumi Indonesia dapat mengakses informasi mengenai kondisi bangsanya. Selain karena masih banyak yang belum mengenal baca tulis, surat kabar pada jaman kolonial tentunya menggunakan bahasa Belanda. Sehingga hanya pribumi yang berpendidikan serta menguasai bahasa asing yang dapat me­ ngakses berita. Hal itu sangat bertolak belakang dengan situasi sekarang yang sangat mudah dalam me­ngakses informasi dalam bentuk digital. Sebagai pendiri surat kabar dalam bidang jurnalisme advokasi, Tirto adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. Dia juga berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. (berbagai sumber)


4

SENI & BUDAYA

Minggu, 9 Februari 2020

Kisah Masyarakat Pesisir

D

Melaut Dengan Kearifan Lokal

alam masyarakat pesisir baik Pantai Barat mau­ pun Pantai Timur Sumatera memiliki kesamaan terkait ke­ percayaan secara umum dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir. Adapun kepercayaan yang diwariskan generasi pendahulu dan hingga kini masih dilestarikan adalah tradisi sedekah laut, kenduri laut atau jamu laut.

Kutipan

Salah satunya adalah tradisi masyarakat nelayan di kawas­ an Kuala Bubon pesisir pantai Meulaboh Kabupaten Aceh Bara. Kuatnya tradisi ini tam­ pak dalam ritual/kenduri, ben­ tuk larangan, harapan atau cita-cita masyarakat terhadap sesuatu yang luhur dalam komunitas­nya. Walaupun pernah diter­ jang Tsunami hebat akhir

Oleh: Sheila Adelia

Wanita dengan kakinya Pria dengan kepalanya Tidak kah semua itu sama? Saat ia berdiri di bawah pohon waru Dapatkah orang lain merasakannya? Dia mengatakan jika kita akan bertemu Bisakah kita menjadi kenangan? Itu semua adalah pertanyaan Yang harusnya kau jawab Agar tak ada lagi tanya Semoga kau menuliskannya

The Bang Bang Club

Kisah Jurnalis Di Wilayah Konflik M

tahun 2004 lalu, Desa Kuala Bubon masih bertahan hing­ ga se­karang bersama tradisi dan kearifan lokalnya. Ka­ wasan pesisir Kuala Bubon me­miliki kombinasi keraga­ man lingkung­an, dimana di kawasan tersebut terdapat sungai, pantai, tambak dan hutan mangrove. Sehingga dapat dipastikan Kuala Bubon memiliki keragaman hewan laut yang tinggi. Tempat tinggal penduduk setempat sebahagian be­ sar menempati perumahan panggung yang dibangun di atas permukaan air sungai di kedalam­an antara satu sam­ pai lima meter. Antar rumah dihubungkan dengan jembat­ an beton begitu juga dengan tiang rumahnya. Jembatan di perumah­an masyarakat Kua­ la Bubon berfungsi sebagai halam­an dan menghubungkan antara rumah satu dan lainnya seperti yang terlihat pada foto. Pemukiman penduduk yang terkesan padat ini dibangun oleh salah satu NGO Inter­ nasional setelah Tsunami me­ luluh lantakkan desa nelayan tersebut yang berada di jalan negara Meulaboh – Banda Aceh. Di desa ini terdapat aturan adat yang melarang warga desa untuk melaut pada hari-hari tertentu yang disebut hari pan­ tang melaut (warga Aceh me­ nyebutnya uroe pantang laot). Aturan atau pantang­an tersebut tetap merupakan hukum adat bagi nelayan yang melakukan penangkapan di daerah itu dan berbagai pantang­a n itu mengandung nilai pelestarian ekosistem perairan laut dan pesisir. Aturan adat yang ada ter­ sebut memiliki sanksi adat bagi warga desa yang me­langgar. Sanksinya dapat ber­upa hu­ kuman ringan hingga berat. Hukuman ringan berupa pele­ langan hasil tangkapan laut yang dicari oleh si pe­langgar. Sedangkan hukuman berat hak-hak nya sebagai warga desa di cabut. Pantangan melaut itu diber­

lakukan pada: Hari Jumat, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Hari Ke­ merdekaan Tanggal 17 Agus­ tus, setiap Tanggal 26 Desem­ ber. Tanggal tersebut menjadi hari pantang laot baru setelah disepakati dalam Rapat Dewan Meusapat Panglima Laut se -Aceh di Banda Aceh pada 9 – 12 Desember 2005. Hari itu untuk mengenang bencana gempa dan gelombang tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Kemudian nelayan pantang ke laut saat Acara Kenduri Laut. Selama tiga hari mereka dilarang melaut. Biasanya upacara ken­duri laut dilaksanakan setiap bu­ lan Januari, namun hari dan tanggalnya baru ditentukan beberapa minggu sebelum­ nya berdasarkan kesepakat­ an para pemangku desa. Dalam pelaksanaan­nya ratus­ an masyarakat berdatangan, berkumpul, bersatu bersama, baik yang tinggal di Kuala Bubon maupun yang tinggal di desa tetangga. Dalam upacara kenduri laut yang dilakukan di pi­nggir pantai itu dibuat pengajian disertai dengan doa- doa khu­ sus yang dipanjatkan, dengan mempersembahkan sejumlah ekor ayam, kambing atau sapi dan kerbau untuk dikorban­ kan (dipotong) sebagai tanda sukacita dan ucapan terima kasih atas keberhasilan me­ reka membawa hasil melaut yang berlimpah, sehingga kehidup­a n nelayan menjadi jauh lebih baik (memberikan kesejahteran hidup) dan se­ bagai perwujud­an rasa hormat terhadap sang penguasa lautan. Selain itu juga sebagai bentuk selamatan maupun upacara tolak bala dalam upaya pencari­an nafkah mela­ lui kegiat­an penangkapan ikan di laut. Dalam kaitannya deng­ an kegiatan melaut, sejak lama masyarakat nelayan Kuala Bubon mempunyai pengetahu­an tradisional ten­ tang lingkung­an laut dan alam

emperingati Hari Pers Nasional yang jatuh hari ini, 9 Februari, banyak film yang mengangkat tema tentang jurnalisme. Salah satunya adalah The Bang Bang Club yang tayang pada 2010. Film ini menceritakan kisah beberapa orang jurnalis yang meliput sebuah pertentangan di benua Afrika. Penyebabnya ada­ lah pemahaman yang berbeda terhadap sebuah kasus, sehingga menyebabkan perang antar saudara. The Bang Bang Club adalah sebutan yang pantas diberikan kepada empat orang jurnalis foto Afrika Selatan, mereka adalah Greg Marinovic, Kevin Carter, Ken Oosterbroek, dan Joao Silva. Media Internasional menyebut mereka sebagai The Bang Bang Club karena mereka dianggap berani dan nekat meliput daerah yang sedang konflik pada tahun 1990 sampai 1994 itu.

Cerpen S

uara rintik hujan masih terdengar. Aku membuka jendela kamarku, melihat sekeliling rumahku. Jalanan sangat sepi, tidak ada satu orangpun disana. Aku kem­ bali duduk termenung, dan menunggu hu­ jan berhenti. Dari dapur ibu memanggilku, memintaku membeli garam di warung. “oh.. ini kan masih hujan,” geramku dalam hati. Dengan sedikit rasa malas aku me­ nemui ibu, meminta uang dan meng­ambil payung. Aku membuka pintu depan lalu pergi ke warung, di perjalanan aku melihat sesosok wanita berambut pan­ jang ia memakai jubah hitam yang basah karena terguyur hujan. Perlahan aku menghampiri­nya, ternyata orang itu stefy musuh besarku di sekolah. Mengetahui hal itu, aku meneruskan perjalananku dan pura pura tidak melihat stefy. Aku tidak menghiraukan dia yang kehujanan, beberapa langkah aku berjalan aku mendengar suara orang jatuh. Aku menengok ke belakang, aku melihat stefy jatuh terbaring di jalan. Aku menuju ke arahnya, dengan setengah berlari. Aku memegang keningnya, ternyata ia demam. Aku ber­usaha meminta bantuan tetapi tidak ada orang yang berjalan kala itu. “Aduh, bagaimana ini?. Stef, stefy… bangun.” Karena stefy pingsan aku terpaksa membopongnya sendiri, aku membawanya

raya. Walau perkembangan ilmu pengetahu­an makin maju namun pengetahuan lokal ten­ tang gejala alam yang dimiliki masyarakatnya masih menjadi acuan bagi mereka dalam men­ jalani kehidupan di laut. Nelayan masih mengandal­ kan gugusan bintang, arah angin dan arus gelombang laut untuk menentukan arah boat dan perahu saat mencari ikan. Jadi jangankan menggunakan teknologi yang lebih canggih, alat semacam kompas saja para nelayan ini belum pernah melihatnya. Selain pada gugusan bin­ tang, gejala-gejala alam yang menjadi pedoman para ne­ layan Kuala Bubon adalah, gumpalan awan yang berarak, serta ketika burung bangau dan elang turun mendekati permukaan air laut pertanda air mulai surut. Taburan bintang diguna­ kan sebagai pedoman arah dalam pelayaran di malam hari, seperti bintang pari untuk menandai arah selatan dan bintang fajar yang menan­ dai ufuk timur. Berdasarkan bintang-bintang tersebut para nelayan tidak mudah kehilang­ an arah atau tersesat dalam pelayarannya di tengah laut. Sementara untuk gumpalan awan, gambaran awan yang biasanya dijadikan pedoman adalah awan yang memerah di ufuk barat, biasanya pada saat menjelang senja. Apabila awan tersebut tampak, maka itu pertanda ikan-ikan di laut sudah banyak. Kemudian ketika burung bangau dan elang mendekati permukaan laut ketika air su­ rut menandakan lebih banyak akan keberadaan hewan dan biota laut yang dapat ditangkap oleh nelayan selain menjadi mangsa burung tersebut. Sejalan dengan peredaran

siang dan malam, para nelayan juga mempunyai perangkat pengetahuan tentang peredar­ an musim yaitu musim barat dan musim timur. Musim timur dianggap baik untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan karena di hari musim timur kondisi laut tenang, tidak ada badai dan arus gelombang laut tidak terlalu kuat. Peristiwa Tsunami tidak membuat mereka menjadi masyarakat yang larut dalam kesedihan. Tidak ada kata putus asa dan tetap terus dekat dengan laut dan pesisir yang telah me­ mungkinkan mereka memiliki berbagai pengetahuan lokal tentang gejala-gejala alam. Semangat dan tradisi yang dijiwai para nelayan ini telah

AKU ke rumahnya. Karena rumah stefy tidak terlalu jauh dari jalan itu. Aku mengetuk pintu rumahnya, tapi sepertinya rumah itu kosong. Aku membuka pintu rumah dan tidak terkunci, “Ah… syukurlah…” ujarku sembari membawa stefy masuk. Aku menidurkan stefy di ruang tamu, aku mencoba mencari handuk dan mi­ nyak angin. Beberapa menit setelah itu, stefy mulai membuka matanya. “Syukurlah kamu sadar, dengan begitu aku bisa cepat cepat pulang…” ujarku agar stefy tidak mengira aku sudah baik padanya. Saat aku akan melangkah keluar, stefy memegang tanganku dan memeluk diriku. Aku tidak mengerti apa yang terjadi padanya, tapi ia menangis dan ini pertama kalinya aku melihat ia menangis. “Kamu kenapa stef…?” tanyaku sembari mengusap tangis stefy. “Ayah dan ibuku, mereka akan bercerai. Aku tidak mau hal itu terjadi…” jawab stefy. Aku kaget men­ dengar hal itu, aku merasa sedih seorang menjadi korban perceraian orangtuanya. “Jangan bersedih, mungkin ini yang ter­ baik…” ujarku sembari memegang tangan stefy mencoba menguatkannya. Dua jam berlalu, jam menunjukkan pukul 15.30. Saat itu hujan juga sudah berhenti. “Stef, aku pulang dulu ya…” ujarku, stefy tidak mengatakan apapun dan kukira stefy memperbolehkanku untuk pulang. Sam­

pai di depan pintu ia memanggil namaku, suaranya bergetar seperti orang ketakutan. Aku tidak tega meninggalkannya, akupun memutuskan untuk menginap menelepon ibu dan menjelas­kan semua. Malam itu, hujan turun dan lampu padam. Aku merasa sedikit takut akan kegelapan, aku mendekat pada stefy dan mengajaknya berbincang untuk mengalihkan ketakutanku. “Stef, lalu ibumu kemana?” tanyaku pada stefy, “Mereka pergi ke rumah pacarnya masing masing, mereka lupa bahwa mereka mempunyai seorang putri. Mungkin mereka menganggap aku sudah mati…” jawab stefy sembari membanting foto ayah dan ibunya. Mendengar kata kata stefy aku tidak me­ nyangka, selama ini ia bisa menahan semua rasa sakitnya. Keesokan paginya, aku dan stefy berang­ kat ke sekolah bersama. Karena sejak malam itu kami berdua menjadi teman, tidak ada permusuhan lagi diantara kami. Semua te­ man temanku yang dulu menjauhiku, karena aku berteman dengan stefy. Keesokan harinya, aku menemui tika temanku sejak dulu. Ia pun juga marah kepada­ku, lalu aku menjelaskan semua yang terjadi pada stefy. Di waktu yang sama, stefy mendengar percakapanku dan tika. Ia berpikir aku menjadi temannya karena aku kasihan padanya, aku mengejarnya yang berlari menjauh dariku. Aku mencoba

memberikan kontribusi positif bagi lingkungan masyarakat banyak. Masyarakat nelayan Ku­ ala Bubon telah membuk­ tikan bahwa mereka telah me­miliki kearifan lokal dalam pengelola­a n sumber daya alam. Deng­an kearifan lokal ter­sebut, masyarakatnya dapat menja­ga kelestarian pesisir dan laut dan menjadi bagi­an dari cara hidup mereka yang arif agar dapat memecah­kan segala permasalah­an hidup yang me­ reka ha­dapi, sehingga mereka dapat terus melangsung­k an kehidupan­nya bahkan dapat ber­kembang dan terberdaya­ kan secara berkelanjutan bersama ke­arifan lokal dan tradisinya. (ikhwanul farrisa/hm05)

Oleh: Laila Dwi Cahyanti

menjelas­kan semua padanya, tapi ia tidak pernah mau mendegarkanku sekali saja. Tiga hari sejak saat itu, aku tidak melihat stefy masuk sekolah. Aku mengajak tika mengunjungi stefy, “Tik… kamu mau ikut aku menengok stefy?”. Tetapi tika hanya terdiam dan tidak menghiraukan pertanyaan­ ku, “Ang, stefy itu musuh kita kenapa sih sekarang kamu baik sama dia? Sekarang kamu pilih, aku atau stefy…?” ujar tika sedikit culas. Mendengar jawaban tika aku terdiam, “tik, ini bukan masalah aku lebih memilih stefy atau kamu. Tapi aku ini makhluk sosial, aku akan tetap ke rumah stefy untuk memastikan apakah dia sakit atau tidak.” ujarku pada tika. “Oke, aku anggap kamu pilih stefy. Dan semua pertemanan ini cukup sampai disini” jawab tika sembari melang­ kah meninggalkanku. Tanpa berfikir panjang aku berjalan pulang, dan berhenti di rumah stefy. Aku melihat halaman rumahnya berserak sampah, tidak disapu. Aku mengetuk pintu, tapi pintunya sedikit terbuka. Akupun memutuskan untuk masuk, di ruang tamu aku melihat stefy duduk melamun. Aku mendekat dan duduk di sampingnya, “stef, stef kamu sakit…” tanyaku sedikit cemas. Tapi stefy hanya menggelengkan kepalanya, satu jam berlalu tapi stefy tidak membuka mulutnya untuk bicara. Ia terus melamun,

“stef, aku pulang ya…?” tanyaku. Stefy menganggukan kepalanya. Aku keluar dari rumah stefy, aku pergi ke rumah tika. Tetapi ia tidak mau menemuiku, aku menitipkan sebuah surat untuk tika. Aku menyuruhnya ke rumah stefy, dan melihat keadaannya. Aku mengatakan aku ada di rumah stefy, sehari setelah aku mengirim surat pada tika ia datang ke rumah stefy. Ia mengetuk pintu dan masuk, ia kaget melihat keadaan stefy yang seperti itu. Aku dan tika memutuskan untuk mencari ayah dan ibu stefy, aku mencoba menelepon ibu stefy yang kebetulan ibuku punya no­ mornya. Sepuluh kali aku menelepon ibunya tapi tidak diangkat, saat aku akan menelepon lagi tiba tiba ibu stefy yang lebih dulu me­ nelepon. Akupun menceritakan semua yang terjadi pada ibu stefy, ibu stefy syok dan langsung datang ke rumah. Ibunya membawa stefy ke rumah sakit, dokter hanya mengatakan bahwa stefy depresi berat. Sejak saat itu ibu stefy membawa stefy ke bogor, untuk mendapat ketenangan. Sejak hari itu pula aku tidak per­ nah melihat stefy lagi, aku mendapat banyak pelajaran dari semua kejadian stefy. Bahwa semua yang terlihat belum tentu keadaan­ nya seperti itu, seperti stefy aku melihatnya seorang yang selalu tersenyum dan tegar tetapi ternyata ia menyimpan kesedihan dalam hatinya. (Facebook: Laila dwi)


OLAHRAGA

Minggu, 9 Februari 2020

5

Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020 Di Manila

TAKUT VIRUS KORONA TIM PUTRI INDIA MENGUNDURKAN DIRI T

im putri India memutuskan mundur dari Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020 yang akan digelar di Manila, Filipina pada 11-16 Februari 2020. Keputusan tersebut diambil lantaran ketakutan mereka terhadap penyebaran virus korona yang tidak dapat diprediksi. Meski begitu, tim putra India akan tetap tampil di ajang yang berlangsung dua tahun sekali itu. Turun dengan kekuatan penuh, tim putra India memang ditargetkan untuk mendapatkan banyak poin dari ajang tersebut. Sebab bukan hanya untuk Kualifikasi Piala Thomas dan Uber, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia juga masuk ke dalam perhitung­an poin Olimpiade Tokyo 2020. Sementara itu, tim putri India

sendiri memang tidak mengirimkan kekuatan penuh pada ajang ini, se­ perti absennya PV Sindhu dan Saina Nehwal. Melihat konsisi tersebut, Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) pun akhirnya memutuskan menarik tim putri karena mereka tidak memiliki prioritas penting untuk tampil di ajang ini.Selain itu, dengan absennya mereka di ajang ini, maka India akan berharap pada wildcard untuk bisa lolos ke Piala Uber 2020. “Kekhawatiran bahaya kesehatan yang tak terduga karena wabah virus korona telah mengakibatkan penarik­an tim putri untuk meng­ikuti Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020 pada 11-16 Februari 2020 di Manila, Filipina,” bunyi pernyata­ an BAI, mengutip dari Times of

India, Sabtu (8/2/20). “Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) telah menghubungi otoritas terkait di Badminton Asia (BA) untuk menjamin mengenai si­tuasi saat ini dan tindakan penasehat kesehatan yang diperlukan serta tindakan pencegahan yang diambil,” tambahnya. “Setelah menerima jaminan penuh dari BA, BAI telah membahas hal yang sama dengan skuad India. Tim putra setuju untuk melakukan perjalana dan mengonfrimasi parti­ sipasi mereka. Namun, tim putri ditarik karena kekhawatiran yang ditunjukkan oleh orang tua dan pemain,” tukas Ajay Kumar Singhania, selaku Sekretaris Jenderal BAI. (okezone/hm07)

Pertandingan Roger Federer Vs Rafael Nadal

Pecahkan Rekor, Penonton Terbanyak Dalam Sejarah

R

oger Federer dan Rafael Nadal mencetak rekor penonton untuk pertandingan tenis, ketika mereka memainkan pertandingan ekshibisi di Cape Town Stadium, kemarin. Penyelenggara mengatakan kehadiran yang diaudit mencapai 51.954 mengalahkan 42.517 orang yang menyaksikan Federer me­lawan Alexander Zverev dari Jerman di Mexico City November lalu. Mereka juga mengumumkan bahwa ‘Match in Africa’ mengumpul­kan 3,5 juta dolar AS untuk Roger Federer Foundati­ on, yang mendukung peogram pendidik­an dan olahraga bagi anakanak di Afrika. “Mendapat 51.954 orang hadir dalam pertandingan tenis, saya tidak pernah mengira saya akan menjadi bagian dari sesuatu se­ perti itu,” kata Federer. “Ini bukan sesuatu yang Anda impikan,” lanjut­n ya seperti dikutip AFP, Sabtu. Federer, yang ditemani ibunya yang berasal dari Afrika Selatan, Lynette, mengatakan penampilan pertamanya di Afrika Selatan adalah kesempatan spesial. “Pertama kali saya di sini di Cape Town, di Afrika Selatan, sangat berarti lebih dari sekedar tenis,” katanya. Federer menang 6-4, 3-6, 6-3 dalam pertandingan di mana para pemain harus bersaing dengan kondisi dingin berangin di stadion yang dibangun untuk Piala Dunia sepak bola 2010 itu. Arenanya padat dengan fans yang semangat bernyanyi, bertepuk tangan, dan melakukan gelombang sepanjang pertandingan. “Ini penonton yang luar biasa, stadion yang luar biasa,” kata Nadal, yang tampil untuk pertama kalinya di Afrika Selatan sejak bermain di negara tersebut saat

masih junior. “Ini malam yang tak terlupakan. Kami mungkin tidak akan pernah bermain dalam atmosfir seperti ini lagi,” kata Nadal. “Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada orang-orang di sini di Cape Town. Mereka datang ke sini dan menciptakan atmosfir yang tak terlupakan.” Sebelumnya pada hari yang sama, Federer dan pasangan ganda­ nya miliarder Bill Gates mengalahkan Nadal dan komedian kelahiran Afrika Selatan Trevor Noah dalam pertandingan dengan peraturan yang lebih fleksibel. Pertandingan tersebut adalah edisi keenam dari event yang diselenggara­kan oleh Roger Fe­ derer Foundation dan yang pertama digelar di Afrika. “Ada begitu banyak harap­ an yang masuk sehingga pertandingan­nya sendiri hampir terlupakan,” kata Federer sebelum pertanding­an. Federer mengatakan ia menghabis­k an liburan masa kecil­nya di Afrika Selatan. “Waktu yang dihabiskan di sini saat masih anak-anak adalah luar biasa,” kata Federer. Puluhan ribu penggemar muncul lebih awal dan sangat gembira ketika Nadal dan Federer memukul bola latihan ke tribun. Seorang penggemar mengatakan dia membawa cincin pernikah­ an untuk Federer agar melamarnya. “Aku ingin menikahi Roger,” teriaknya. Sebelumnya pada sore hari, Federer dan Nadal bermain tenis dengan anak-anak dari kota-kota di Hout Bay. Anak-anak adalah bagian dari program kegiatan setelah sekolah dengan Zip Zap Circus yang mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus.(ant/hm07)

Pertandingan ekshibisi Roger Federer dan Rafael Nadal.(F:ant/mistar)

Pasca urutan Ke 7 Di Tes Pramusim MotoGP 2000

Marc Marquez: Saya Masih Kesakitan Dibahu Kanan

P

embalap Repsol Honda, Marc Marquez, tidak menyangka kondisinya saat memasuki Tes Pramusim MotoGP 2020 jauh lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2019 dirinya masih merasa sakit tetapi bertenaga, kali ini ternyata rasa sakit lebih sedikit tetapi tenaga yang dimiliki­nya juga sedikit. Seperti diketahui, Marc Marquez te­ ngah dalam masa pemulihan pasca-operasi bahu kanan pada November 2019. Ketika meluncurkan tim di Jakarta pada tengah pekan, The Baby Alien mengakui kondisinya belum maksimal pada Tes Pramusim 2020 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Ucapan tersebut ternyata menjadi kenyata­an. Meski mampu menyelesaikan putaran lebih banyak dari yang dijadwalkan, Marc Marquez tetap merasa tes kali ini lebih sulit. Ia berharap pada hari kedua, Sabtu (8/2/20), dapat melahap lebih banyak putaran lagi di Sirkuit Internasional Sepang. “Dibandingkan tahun lalu, saya masih kesakitan tetapi punya banyak tenaga. Kali ini, saya tidak terlalu merasa sakit, tetapi tidak bertenaga. Saya sudah memperkirakan hal ini sebelum datang ke Malaysia karena masih ada salah satu otot penting di bahu yang kondisinya belum sempurna,” papar Marc Marquez, seperti dikutip dari Crash, Sabtu (8/2/20).

“Ketika menaiki motor untuk putaran pertama, saya merasa lebih buruk dari yang dibayangkan, terutama posisi duduk di motor. Saya sulit menggerakkan bahu di tikungan. Hari pertama saya direncanakan hanya 30-35 putaran, dan hari kedua akan mencoba 45 putaran,” imbuh pembalap berusia 26 tahun itu. Kendala pada fisiknya itu menyebab­kan Marc Marquez ha­nya menjalani 37 putaran dengan catatan waktu terbaik 1 menit 59, 676 detik, yang dicetak pada lap ketujuh. Ia terpaut 0,731 detik dari pemuncak catatan waktu hari pertama, Fabio Quartararo dari Petronas Yamaha SRT. (okezone/ hm07)

Perhelatan Akbar Piala Dunia U-20 Tahun 2021

P

Lapangan Berstandar Internasional Dibangun Di Bogor

emerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat akan membangun dua lapangan latihan untuk para atlet Piala Dunia U-20 tahun 2021, setelah Stadion Pakansari Cibinong resmi ditunjuk sebagai salah satu venue perhelatan akbar internasional tersebut. “Hasil kunjungan dari Kementeri­ an PUPR dan PSSI belum lama ini, kami wajib membangun dua lapang­ an baru untuk mendukung latihan tim yang akan bertanding,” kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Sabtu (8/2/20). Dua lapangan berstandar inter­ nasional itu akan dibangun di lapangan panahan yang masuk areal Stadion Pakansari dan di Kompleks Atlet PPOPM Kabupaten di Kelurah­an Karadenan, Cibinong. “Sudah ditinjau langsung dan disetujui oleh perwakilan PSSI dan Kementerian PUPR. Awalnya kami mengajukan Stadion Mini Citeurep pendukung. Cuma karena aksesnya

sempit jadi tidak direkomendasikan oleh PSSI,” kata Iwan. Politisi Partai Gerindra itu menyebut­kan meski hanya bersifat sebagai lapangan pendukung untuk tempat latihan, kualitas rumput, ukuran dan ruang ganti harus sesuai dengan standar yang diatur oleh FIFA. Sementara itu sudah ada tiga stadion yang dijadikan tempat latihan atlet Piala Dunia U-20, yaitu stadion luar Pakan­ sari, Stadion Mini Persikabo, dan Stadion Pajajaran Kota Bogor. Pasalnya, deng­a n ditetapkannya enam stadion utama se­ bagai tempat perhelatan Piala Dunia U-20, Indonesia juga harus

menyiapkan beberapa stadion lain sebagai pendukung. Sesuai syarat dari FIFA, mesti disediakan pula 30 lapangan latihan, karena setiap satu stadion utama harus didukung dengan lima lapangan latihan di sekitarnya. FIFA dan Kemenpora telah memasti­kan enam stadion utama yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang berlangsung

pada tanggal 24 Mei-12 Juni. “Keenam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Manahan di Solo, Stadion Mandala Krida di Yogyakar­ta, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto. (ant/hm07)


6

Minggu, 9 Februari 2020

OLAHRAGA Guardiola Ingin Messi Akhiri Karier Di Barcelona Ketimbang City P

ep Guardiola enggan menanggapi gagasan Manchester City men­ datangkan bintang Barcelona Lionel Messi pada musim ini karena dia lebih menyukai penyerang asal Argentina itu menyelesai­kan kariernya di klub Spanyol. Messi telah dikaitkan dengan kepindahan dari Camp Nou pada akhir musim setelah ia memicu polemik dengan mengkritik direktur olahraga klub Eric Abidal atas siapa yang bertanggung jawab atas pemecatan Ernesto Valverde bulan lalu. Media Inggris dan Spanyol melapor­ kan bahwa Messi me­miliki klausul dalam kontraknya yang memungkinkan dia untuk bebas pergi kemana saja meskipun kontraknya berjalan hingga 2021. Hal ini telah memicu spekulasi kepergiannya dari klub setelah bermain selama 16 musim. “Dia seorang pemain untuk Barcelo­na, ​​dia akan tinggal di sana, itu adalah keinginan saya,” kata Guardiola, yang pernah menangani Messi pada 2008-2012, kepada wartawan menjelang pertandingan Liga Premier melawan West Ham United, Minggu. “Saya tidak akan berbicara tentang pemain untuk klub lain. Saya pikir dia

akan menyelesaikan kariernya di sana, itu keinginan saya.” katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat. Guardiola juga mengatakan bahwa pemain depan City, Raheem Sterling, diragukan untuk pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions mereka di Real Madrid akhir bulan ini, karena masih mengalami cedera hamstring. Sterling dipastikan absen pada pertandingan Minggu karena cedera itu, tetapi Guardiola se­ karang semakin khawatir dengan kemungkinan ia akan menepi lebih lama lagi sehingga melewat­kan perjalanan ke ibukota Spanyol untuk pertandingan pada 26 Februari. “Ini masalah,” kata Guardiola. “Saya tidak tahu apakah dia akan fit untuk pertandingan Madrid.” Sementara pemain sayap City, Leroy Sane, masih dalam proses pemulih­an cedera lutut serius yang membutuhkan operasi tahun lalu, te­tapi Guardiola mengatakan membutuh­kan waktu “bermingguminggu” sebelum ia siap untuk kembali beraksi. “Ketika Anda mengalami ce­dera

seperti ini, enam bulan, Anda tidak bisa berlatih satu minggu dan berada di sana,” tambah Guardiola. “Anda membutuhkan ritme, berada dalam kerangka berpikir yang benar. Ce­dera lutut selalu membutuhkan waktu.” Dengan City yang berada di urutan kedua dan terpaut 22 poin di belakang Liverpool, Guardiola mengakui bahwa dia tidak berharap timnya tertinggal jauh di belakang pemuncak liga itu. “Kita tidak bisa menyangkal kesenjangan­nya besar,” katanya. “Kami tidak berharap tertinggal 22 poin, tetapi itulah kenyataannya. (ant/hm02)

Didapuk Jadi Player of The Month

Ini 10 Pesepak Bola Termahal Dunia S

epak bola merupakan olahraga dengan jumlah penggemar paling banyak di muka bumi. Maka tidak mengherankan jika [ara emain sepak bola memiliki penghasilan tertinggi. Berikut daftar 10 pesepak bola dengan bayaran tertinggi di dunia versi Forbes 2019. (ant/hm02)

Aguero Cetak Rekor Baru P

erforma impresif yang ditunjukkan pe­nyerang Manchester City, Sergio Aguero, di sepanjang Januari membuatnya terpilih sebagai Player of The Month Liga Inggris 2019-2020. Luar biasanya, hal tersebut membuat Aguero kini mencetak rekor baru. Saat ini, Aguero sudah mengoleksi penghargaan Player of The Month Liga Inggris sebanyak tujuh kali. Jumlah tersebut membuat Aguero menjadi pemain yang paling banyak mengoleksi penghargaan tersebut dalam sejarah Liga Inggris. Selain itu, Aguero juga mencatatkan diri sebagai pemain Man City pertama yang meraih penghargaan Player of The Month musim ini. Pada bulan-bulan sebelumnya, penghargaan tersebut dimenangkan oleh Sadio Mane dan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool, Teemu Pukki (Norwich City), Jamie Vardy (Lei­ cester City), dan Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal). Tak salah apabila Aguero didapuk sebagai Player oif The Month edisi Januari 2020, mengingat di sepanjang bulan tersebut ia sukses membuat enam gol. Kini, Aguero pun berhasil meng­ ungguli legenda Liverpool, Steven Gerrard, dan juru gedor Tottenham Hotspur, Harry Kane, yang masingmasing mengoleksi enam penghargaan Player of The Month. Hal itu juga seolah semakin memantapkan Aguero sebagai salah satu penyerang terbaik yang dimiliki Liga Inggris. Beberapa waktu lalu, Aguero sejatinya juga

mencatatkan rekor fantastik, yakni sebagai pemain asing yang berhasil men­ cetak gol terbanyak di Liga Inggris, menggeser Thierry Henry. Selama berkiprah di pentas Liga Inggris, Aguero sejatinya sudah mencetak gol sebanyak 180 kali. Sekarang, penyerang asal Argentina itu menempati posisi keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris sepanjang masa.(okezone/hm02)

MU Sesalkan Cara The Sun Beritakan Insiden Di Rumah Woodward

M

anchester United mengajukan keluh­an resmi kepada surat kabar Inggris The Sun, dengan menyatakan bahwa koran itu mendapatkan pemberitahuan bakal ada serangan ke rumah kepala eksekutif mereka Ed Woodward bulan lalu. Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan se­kelompok orang berkumpul di luar rumah Woodward di Cheshire pada 28 Januari dengan meneriakkan nama dia dan melemparkan suar merah ke gerbang rumah. Woodward (48) dan keluarga­ nya sedang tidak berada di rumah mereka saat serangan terjadi. United mengajukan keluhan resmi kepada dewan persnya Inggris, Organi­sasi Standard Pers Independen (IPSO) mengenai cara The Sun melaku­kan liputan.

“Klub yakin bahwa surat kabar The Sun sudah menerima pemberitahuan terlebih dahulu mengenai rencana serangan itu yang termasuk tindakan kejahat­ an dan diniatkan untuk intimidasi, dan bahwa wartawan sudah ada saat kejadian berlangsung. Kualitas foto yang me­ nyertai berita itu menandakan fotografer sudah ada Gerbang rumah wakil kepala eksekutif Manchester United di situ,” tulis MU seperti Ed Woodward ditutupi pelindung setelah dirusak gerombolan penggemar yang kecewa di Lower Peover, Inggris, dikutip Reuters. MU menuduh kehadir­ pada 19 Januari 2020. (f:reuters/Phil Noble) di rumah Woodward itu, The Sun an wartawan The Sun me­lalui juru bicaranya berkilah, “ sejak peristiwa itu berlangsung telah The Sun, seperti semua surat kabar, menyalahi kode etik jurnalistik yang dengan keras mempertahankan haknya ditetapkan IPSO. untuk memberitakan.”.(ant/hm02) Di samping mengutuk peristiwa


SAMBUNGAN

Minggu, 9 Februari 2020

7

Hasto............................................................................. Ma’ruf.......................................................................................................... Sambungan Hal 1

Sambungan Hal 1

“Dari kriteria itu akan kami putuskan dalam waktu dekat, itu adalah kewenangan ibu ketua umum, tugas kami menyiap­kan peta politik tetapi demokrasi yang dibangun, dan ketika keputus­an diambil, maka wajib menaati, itu demokrasi terpimpin oleh ibu Megawati,’’ ujar Hasto Mengenai adanya penolakan dukungan 21 Pimpinan Anak Cabang (PAC) terhadap Bobby, kata Hasto hal itu akan dijadikan masukan untuk PDIP, namun keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. “Siapapun yang diputus­ kan ketua umum kami, wajib mengikuti rekomendasi itu. Ka­ rena ketua umum berdasarkan mekanisme demokrasi internal partai yang punya mandat untuk itu. Kami bukan hanya diajarkan menjadi pemimpin, tapi juga pengikut yang baik,” ujar Hasto. Pada Pemilu 2019 sendiri PDIP memperoleh 10 kursi. Ini artinya PDIP bisa mengusung calon sendiri pada Pilwakot 2020. Sementara itu Bobby Nasution mendaftar sebagai

Cawalkot Medan di Kantor DPD PDIP Sumut , Selasa 3 Desember 2019. Salah satu lawan terkuatnya memperoleh dukung­an di PDIP yakni plt Wali Kota Medan Akhyar Nasu­ tion yang juga kader dari PDIP. Bahkan 21 Pimpinan Anak Can­ bang (PAC) di 21 Kecamatan di Kota Medan telah mendeklarasi­ kan diri mendukung Akhyar jadi Cawalkot pada 7 Januari 2020. Hormati Proses Hukum

Menyangkut proses hukum atas penetapan Japorman Saragih sebagai tersangka atas kasus ko­ rupsi mantan Gubsu Gatot Pujo Nugroho oleh KPK, Hasto Kris­ tiyanto menyatakan, pihaknya menghormati proses hukum. Hasto juga mengatakan bahwa PDI-P bersedia mendukung jalannya pemerintahan yang bebas dari jeratan korup­si. “Par­ tai juga memberikan dukung­an terhadap seluruh upaya-upaya bagaimana menghadir­k an kekuasa­a n yang bebas dari korup­si melalui berbagai bentuk pencegahan,” ucapnya. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan

konsoli­dasi terhadap jalannya hukum, mengingat Japorman merupakan senior. “Beliau ada­ lah senior, dalam masa-masa sulit, beliau ini berjuang mengha­ dapi rezim yang otoriter. Dengan melihat sosok dan ki­nerja Japor­ man di PDI-P, partai berusaha melakukan konsolida­si. Oleh karena itulah, kami hormati dari proses KPK, tetapi proses kon­ solidasi dari partai terus berjalan terus,” ungkap­nya. Untuk diketahui bahwa se­ belumya KPK menetapkan 14 tersangka baru, anggota DPRD Sumut periode 2004-2009 dan atau 2009-2014. Ke-14 ter­ sangka baru tersebut diduga menerima fee dengan jumlah yang beragam dari Gatot Pujo Nugroho terkait pelaksanaan fungsi dan wewenang sebagai anggota DPRD Provinsi Sumut. Penyidik mendapatkan faktafakta yang didukung dengan alat bukti berupa keterangan saksi, surat dan barang elek­ tronik. Berikut 14 tersangka yang ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap eks Gu­ bernur Sumut, salah satunya Japorman Saragih. (saut/hm01)

Korona........................................................................... Sambungan Hal 1

Berhati-hati

Hingga kini, harus diakui oleh semua pihak bahwa ke­ butuhan bawang putih nasional masih sangat tergantung dari im­ por. Daerah tropis dan wilayah yang diengung-dengungkan me­ miliki kesuburan tanah, namun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan yang terlihat sepele dan remeh, yaitu bawang putih. Dari 500 ribu ton bawang putih nasional per tahun, produksi nasional tidak sampai 50 ribu ton. Mau tidak mau, impor adalah jalan yang harus dilalui untuk memenuhi per­ mintaan di dalam negeri. Selain bawang putih, kata Dirjen Hortikultura Kementeri­ an Pertanian Prihasto Setyanto, Indonesia masih mengimpor sejumlah komoditas hortikultura dari China, seperti bawang bombai dan buah-buahan.Yang paling besar memang bawang putih, bawang bombai dan juga beberapa buah-buahan, seperti pear, apel dan jeruk tetapi tidak banyak. Dengan ditetapkannya sta­ tus darurat global terhadap merebaknya virus korona baru CoV/2019-nCoV, Kementan dan Kementerian Perdagan­ gan tetap berhati-hati terhadap produk hortikultura yang diim­ por dari China. Dari perhitungan stok, Men­ teri Pertanian H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, masih ada 84 ribu ton stok bawang putih sehingga tidak perlu khawatir dengan tersendatnya impor bawang putih dari China. Selain masih ada stok, pada pertengah­ an Februari 2020 produksi bawang putih lokal sudah siap panen khususnya di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Karena itu, kondisi di lapang­ an terkait kenaikan bawang putih diyakini segera normal kembali dalam waktu dekat. Faktor yang mendorong harga ke arah stabil, yakni stok yang masih cukup banyak dan adanya panen dari sentra-sentra budidaya bawang putih di dalam negeri Melonjaknya harga bawang putih di pasaran hanya terjadi di beberapa daerah saja, juga dipicu oleh asumsi-asumsi di lapangan terkait merebaknya virus korona di China. Artinya lebih disebabkan psikologis dan spekulasi pedagang di pasar. Pengadaan bawang putih lokal, sebenarnya bukan tidak bisa dikembangkan di Indo­ nesia, namun iklim yang cocok dengan tanaman itu hanya di daerah subtropis yang suhunya dingin seperti di China. Peluang

Kini di tengah merebaknya virus korona yang mengakibat­ kan tersendatnya pasokan im­ por selayaknya menumbuhkan gerak­an dan gebrakan untuk

memenuhi kebutuhan dari budi­daya dalam negeri. Se­ bagai wilayah yang subur, perlu diumum­kan daerah mana me­ miliki kecocokan iklim, cuaca dan tanah yang cocok untuk budidaya bawang putih. Peningkatan produksi bawang putih telah didengung­ kan sejak beberapa tahun lalu. Bahkan jika mencermati lagi, perkembangan bawang putih di mesin-mesin pencari data, pernah juga disampaikan bah­ wa Indo­n esia menargetkan swasembada bawang putih pada 2021. Entah realistis dan logis atau tidak, tetapi target itu telah didengungkan ke publik. Entah tercapai atau tidak, tetapi target itu cukup memberi dan mem­ buka optimisme di kalangan masyarakat. Persoalannya adakah gerak­ an dan gebrakan di lapangan untuk mewujudkan target itu? Seberapa mungkin upaya meningkat­kan produksi bawang nasional bisa terwujud? Dari segi kondisi di lapang­ an, budidaya bawang putih cukup banyak dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia. Awalnya yang populer sebagai sentra budidaya bawang putih adalah Sembalun di kaki Gu­ nung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bawang putih Sembalun per­ nah berjaya di masa lalu. Tetapi pamornya surut karena berbagai sebab dari persoalan pembinaan kepada petani, buruknya bibit hingga bawang impor. Wilayah nusantara sebagai tanah yang subur-seperti telah digambar­ kan oleh Koes Plus-sebenarnya surga bagi beragam tanaman un­ tuk bisa tumbuh. Pohon kurma sebagai tanaman yang dikenal hanya tumbuh di Timur Te­ ngah, ternyata tak sedikit warga yang berhasil mengembang­ kan di Indonesia dengan hasil menggembirakan. Begitu pula bawang putih. Ternyata bukan hanya Sembalun yang cocok. Beberapa daerah lain telah terbukti mengembangkannya deng­an hasil gemilang. Pada 1 Oktober 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian melalui laman resminya mengunggah informasi bahwa Kabupaten Tegal tepatnya di Dusun Karang Anyar, Desa Rembul, Kecamat­ an Bojong, merupakan tempat inovasi teknologi Balitbangtan untuk bawang putih diujicoba­ kan. Tegal itu sebelah Brebes yang selama ini dikenal sebagai sentra bawang merah. Terhampar pada luasan 5.000 meter persegi (m2) di kaki Gu­ nung Selamet dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) membuat demplot penanaman

bawang putih varietas lumbu hijau dan tawangmangu baru. Panen yang dilakukan pada Selasa itu terhadap bawang putih varietas tawangmangu baru menghasilkan 36 ton per hektare (ha), sementara varie­ tas lumbu hijau yang panen­ nya dilaku­kan 10 hari yang lalu menghasilkan bawang putih sebanyak 29 ton per ha. Sebagai gambaran bahwa produksi rerata bawang putih secara nasional menurut Badan Pusat Stastistik (BPS) adalah 8,7 ton per ha dan produktivitas bawang putih di China hanya 26 ton per ha pada kondisi basah. Saat itu, Kepala Balitsa Ca­ tur Hermanto menyampaikan bahwa demplot bawang putih yang panennya dilakukan itu merupakan upaya Badan Litbang Pertanian menyediakan dan menyiapkan teknologi untuk petani.Tantangan utama budi­ daya bawang putih adalah kuali­ tas dan tingginya biaya produksi. Biaya produksi bawang putih di China adalah 8 ribu rupiah per kilogram sementara di Indonesia bisa mencapai di atas 15 ribu rupiah per kilogramnya. Hal ini yang menyebabkan bawang putih kita sulit untuk bersaing dengan bawang putih impor se­ hingga perlu keberpihakan dari pemerintah agar bawang putih dalam negeri bisa bersaing. Kuncinya ada di pengguna­ an teknologi, Catur optimistis teknologi ini bisa segera ter­ diseminasikan ke seluruh sentra bawang putih dan diadopsi oleh petani sehingga swasembada bawang putih tidak lagi hanya menjadi wacana. Peneliti senior Balitsa, Rofik Sinung Basuki sudah malang melintang menggeluti bawang putih di Indonesia. Dia meng­ atakan bahwa untuk bisa swasem­ bada bawang putih, Indonesia memerlukan lahan seluas 75 ribu hektare pada ketinggian 1.500 mdpl dengan asumsi produksi bawang putih 8-10 ton per ha. Saat ini lahan bawang putih yang tersedia hanya dua ribu hektare. Karena itu, untuk me­ ningkatkan produksi bawang putih dalam negeri, masih diperlu­kan puluhan ribu hektare lagi dan pengolahan lahannya di­sertai penerapan teknologi. Penggunaan teknologi tidak saja memacu produksi tetapi juga mampu mengefisien­ kan penggunaan lahan yang kian menyempit. Karena itu pengembang­an bawang putih dalam jangka pendek bukan un­ tuk mengganti bawang putih im­ por melainkan untuk subsitusi. Agaknya, tantangan paling berat dalam pengembangan budi­ daya bawang putih sebenar­nya ada pada kebijakan dan komit­ men yang kuat pihak terkait untuk meningkatkan produksi dalam negeri.(ant/hm01)

Ma’ruf sendiri beralasan bahwa dirinya tak ingin di­ anggap dominan. Sebab, jika ia dominan, maka dirinya dan Jokowi akan terlihat sebagai “dua matahari”. Konteks dua matahari atau matahari kembar ini mengingatkan publik pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK). Kuatnya posisi JK kala itu memang membuat terminologi matahari kembar itu sempat mencuat ke hadapan publik. Walaupun demikian, di ba­ nyak negara demokrasi di dunia, posisi wakil presiden memang dianggap cenderung lemah. Profesor ilmu politik dari Rho­ des College di Memphis, Ten­ nessee, Michael Nelson bahkan menyebut­kan ada semacam “ku­ tukan” terhadap wakil presiden. Konteks kutukan tersebut bisa dilihat dari posisi politik seorang tokoh yang dianggap cenderung melemah justru ke­ tika ia menjabat sebagai wakil presiden. Ia mencontohkan Albert Arnold Gore Jr. alias Al Gore, wakil presiden AS di era kepemimpinan Bill Clinton (1993-2001).

Al Gore awalnya di­anggap punya kekuatan politik yang me­ madai untuk mampu menjadi­ kannya sebagai pre­siden selanjut­nya. Namun, ketika ia dipilih oleh Clinton sebagai wapres, citra politik Al Gore dianggap turut terpengaruh citra politik sang presiden yang di akhir-akhir masa jabatannya memang dipenuhi skandal. Ia pun gagal meraih kursi kekuasa­ an, sekalipun hasil Pilpres me­ lawan George W. Bush di tahun 2000 adalah salah satu yang paling ketat dalam sejarah AS. Tanpa karakter politik yang kuat dari sang wakil presiden, maka bisa dipastikan kutukan wakil presiden ini menjadi hal yang akan selalu terjadi. Gloria Steinem, feminis dan aktivis sosial politik asal AS, bahkan pernah menyebutkan bahwa posisi Menteri Luar Ne­ geri (Menlu) jauh lebih superior dibandingkan wakil presiden ka­ rena selalu berdinamika dalam penyelesaian berbagai persoalan negara. Sementara, posisi wakil presiden cenderung statis dan ada dalam mode stand by. Artinya, boleh jadi kondisi tersebut memang yang kini teng­ah

dialami oleh Ma’ruf Amin. Ka­ rena sifatnya yang menjadi “peng­ ganti” presiden, maka hal tersebut dengan sendirinya meredup­kan peran wakil presiden. Konteksnya akan makin terasa ketika sang presiden adalah orang dengan citra kuat seperti Jokowi. Menanti Pion Sang Kiai

Sejarawan AS, Arthur Schle­ singer Jr. dalam salah satu tulis­ annya di Majalah Atlantic edisi Mei 1974 mempertanya­kan pen­ ting atau tidaknya posisi wakil presiden tersebut. Ia bahkan se­ cara agak sarkastik menyebutkan bahwa satu hal serius, jika bukan satu-satunya yang harus dilaku­ kan oleh seorang wakil presiden adalah menunggu mangkatnya sang presiden. Apa pun itu, yang jelas Ma’ruf Amin boleh jadi tengah mengalami hal yang sama alias sedang terkena kutukan wakil presiden tersebut. Konteksnya makin parah mengingat usianya yang sudah cukup sepuh, di­ tambah pendekatan politiknya yang tidak sefrontal sosok se­ perti JK yang terkenal vokal saat menjabat wakil presiden. Publik tentu menanti kiprah

Ma’ruf yang lebih dominan, minimal mendekati apa yang dilakukan oleh JK di periode sebelumnya. Kesan yang saat ini didapat oleh masyarakat adalah dominannya peran sosok lain, misalnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang justru terlihat mengambil banyak peran JK di periode sebelumnya. Tak heran, banyak juga yang justru menyebut­kan bahwa Luhutlah yang sebetulnya menjalan­ kan peran sebagai wapres. Bagaimanapun juga, tuduhan bahwa Ma’ruf hanya menjadi simbol dan alat politik Jokowi untuk mendapat­kan simpati masyarakat dari komunitas mu­slim di Pilpres 2019 kini semakin mendapatkan pembe­ narannya. Bagi Jokowi, boleh jadi hal ini menguntungkannya secara politik. Ia tak perlu terusik dengan keberadaan kekuatan politik lain di pemerintahannya. Mungkinkah itu berarti justru Jokowi yang ingin dan sengaja membuat Ma’ruf tak terlalu dominan? Tak ada yang tahu pasti. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (ppc/hm01)

Arsiteknya.................................................................................................. Sambungan Hal 1

Huang lahir di keluarga se­ derhana di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dan mengenyam pendidikan SD dan SMP di sekolah Tionghoa, Chung Hua School. Seorang pengusaha apotek di Jember yang meminta identitasnya tak disebutkan, mengatakan suaminya masih keponakan Huang. Perempuan itu menambah­ kan, keluarga besarnya meng­ ikuti terus kiprah Huang yang diberitakan sejumlah media China. Bahkan 3 tahun lalu pria 79 tahun itu singgah ke rumah keluarga besarnya di Jember. Dia menegaskan bahwa Huang seorang arsitek yang pandai dan ahli di bidangnya. Nmun tak banyak orang tahu bahwa Huang lahir di Jember. Ini karena dia meninggalkan

kabulaten itu dan melanjutkan pendidikan SMA di Surabaya sejak 1957, kemudian melanjut­ kan pendidikan tinggi di China. Berdasarkan informasi dari tokoh sepuh Tionghoa di Jem­ ber, keluarga Huang pernah tinggal di kawasan pecinan di sekitar Tempean atau saat ini bernama Jalan Samanhudi di sekitar Pasar Tanjung Jember. Sementara itu mantan guru Chung Hua School Jember, Chen Yong Yen atau biasa disapa Iwan Natawijdaja (81), mengetahui keluarga Huang saat dia menjadi guru di sana pada 1959 hingga sekolah itu ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia. Chung Hua School merupa­ kan sekolah Tionghoa ter­besar yang didirikan di Jember dan berada di bawah naungan

Tionghoa Hwee Koan. Kuri­ kulumnya dibuat sendiri yakni mengacu pada sistem China saat itu, berbeda dengan sekolah yang didiri­kan oleh pe­merintah kolonial Belanda. Jenjang pendidikan­nya dimulai dari ta­ man kanak-kanak (yu er yen), pendidikan sekolah rendah (siao xie), hingga sekolah menengah pertama (chung xie). Kedua adik Huang yakni perempu­an dan laki-laki pernah menjadi siswa Iwan. Orangtua Huang pun sempat menjadi peng­ urus sekolah. “Kedua adik Huang Xiqiu memang pandai saat sekolah dan keduanya juga mengikuti jejak kakaknya melanjut­kan pendidikan di China,” ucap mantan guru olah­ raga dan BP itu. Kabar kepiawaian arsitek asal Jember itu juga menjadi

perbincang­an hangat di beberapa grup media sosial etnis Tionghoa di Jember, dan Iwan menunjukan surat kabar berbahasa Mandarin terbitan 5 Februari 2020 yang menyuguhkan profil sang leg­ endaris Huang Xiqiu, lulusan Chung Hua School Jember se­ bagai arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien Virus Korona di Wuhan. “Dalam profil tersebut ditulis oleh teman Huang Xiqiu yang memberi kesan bahwa Huang Xiqiu merupakan sosok yang sederhana, rajin belajar, rendah hati, dan sopan, serta tidak ter­ lalu banyak bicara,” tuturnya. Di surat kabar itu disebutkan, Huang punya prinsip bahwa ada banyak jalan menuju sukses dan kesuksesan itu ditentukan saat dia berada di SMP. (ant/hm01)

Kemnaker................................................................................................... Sambungan Hal 1

Sebab pembatasan itu men­ jadi kewenangan pemerintah pusat. “Kalau kami menghenti­ kan itu kami melarang atau mengambil hak orang yang ingin bekerja,” katanya. Hingga kini, Kemnaker mencatat per Januari 2020, belasan sampai puluhan ribu TKI telah pergi dan bekerja di sejumlah negara dekat Chi­

na. Rinciannya, 6.130 orang di Taiwan, Hongkong 4.955 orang, Singapura 1.410 orang, Malaysia 5.750 orang, Korsel 283 orang, dan Macau 2 orang. Sementara China pada Januari lalu sudah ada 2 orang yang berangkat. “Kami itu pengetatannya itu untuk daerah Taiwan dan Hong Kong. Tidak dibatasi bahwa di

kotanya, tapi seluruh Taiwan dan Hong Kong,” kata Maptuha. Terkait satu orang TKI di Singapura dinyatakan positif terjangkit virus corona, Map­ tuha mengatakan kondisi yang bersangkutan sudah stabil dan hingga kini masih berada di bawah pengawasan. Namun dia mengaku iden­ titas TKI itu belum diketahui

lantaran yang bersangkutan tidak mau dipublikasikan, ter­ masuk ke keluarganya. “Kami bisa informasikan yang ber­ sangkutan kondisinya sudah stabil. Tapi masih dirawat di Singapura untuk terus dipan­ tau di bawah pengawasan Ke­ menterian Singapura hingga dinyatakan benar-benar sehat,” imbuhnya. (cnn/hm01)

Sebelum itu, Imam Samudra pernah melanglang buana ke Malaysia hingga Afghanistan. Dia juga tergabung dengan JI. Dia juga belajar soal senjata api dan bom ketika tinggal di Afghanistan. Imam Samudra dikenal sebagai otak bom Bali yang sering berkomunikasi le­ wat internet. Dia menyebarkan propaganda jihad dan pertukaran informasi lewat internet. Dia menjadi terpidana mati yang tu­ rut dieksekusi bersama Mukhlas. Berkaca dari kisah sebagi­ an kombatan Afghanistan ini, pemerintah tentunya bisa menimbang lagi soal wacana pemulangan WNI eks ISIS. Pemerintah harus bisa memasti­ kan bahwa sebagian alumni Afghanistan ini tak berulang lagi pada kasus alumni ISIS.

patisan ISIS. Ia pun merasa Indo­ nesia tidak perlu ber­sikap ramah terhadap WNI di wilayah Timur Tengah itu. “Mereka pembunuh, pembantai, pemerkosa. Ngapain diramahin,” ujarnya. Menurut Said, penolakan juga dilakukan oleh negaranegara lain terhadap warga ne­ garanya yang bergabung deng­ an ISIS. Sehingga seharusnya Indo­nesia melakukan hal se­ rupa. “Pada prinsipnya sudah meninggalkan kewarganegaraan dengan kemauan sendiri. Nga­ pain diterima lagi,” ucap dia. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap pribadinya terkait ren­ cana pemulangan WNI eks ISIS. Jokowi mengaku tak setuju. “Kalau bertanya pada saya, ini belum ratas lho ya, kalau ber­ tanya pada saya, saya akan bilang ‘tidak’. Tapi masih dirataskan. Kita ini pastikan harus semuanya lewat perhitungan kalkulasi plus minusnya semuanya dihitung se­ cara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam ratas setelah mendengarkan dari kementeriankementerian dalam menyampai­ kan. Hitung-hitungannya,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/20). Sementara itu, Wakil Pre­ siden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan wacana pemulang­ an 600 WNI mantan anggota ISIS ke Indonesia masih di­

kaji. Kajian mendalam itu ber­ tujuan agar WNI eks ISIS tidak justru mempengaruhi warga. Memperlaku­kan eks ISIS harus hati-hati, tak boleh kalah hati­ -hati dengan cara memper­ lakukan WNI yang berpotensi terjangkit virus korona. Perlu isolasi terlebih dahulu. “Tentu kita pertama tidak ingin mereka yang sudah, apa ya namanya, terjangkit, ter­ papar radikalisme itu tentu kalau dikembalikan apakah melaku­ kan penularan atau tidak,” kata Ma’ruf di kantor Wakil Pre­ siden, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan pemerintah membentuk tim untuk mengkaji positif-negatifnya pemulangan mantan kombatan ISIS ke Indo­ nesia. Belum ada keputusan sampai saat ini, apakah Indo­ nesia bersedia memulangkan mereka atau tidak. Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyata­ kan pada dasarnya MPR men­ dukung jika pemerintah me­ mang ingin memulangkan para WNI tersebut. Bamsoet tak khawatir dengan kepulangan eks ISIS, asalkan sudah ada per­ timbangan masak dan rencana tahap demi tahap sudah matang. (dtc/cnn/hm01)

Mari............................................................................................................ Sambungan Hal 1

Mukhlas pernah mengajar di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Te­ ngah yang didirikan oleh ustadz Abu Bakar Baasyir dan Abdul­ lah Sungkar. Selain beraktivitas di Ponpes, Mukhlas juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Surakarta. Pada saat itulah keinginannya untuk berjihad muncul. Mukhlas pun rela meninggal­ kan bangku kuliah dan pergi ke Afghanistan pada 1986. Dia ber­ gabung dengan kaum Mujahidin Afghanistan untuk berjuang melawan tentara Rusia. Ketika bergabung dengan Mujahidin Afghanistan inilah kemampuan Mukhlas menjadi terasah. Kala itu, Ali Imron juga ikut tinggal di Afghanistan bersama Mukhlas. Mukhlas sempat tinggal di Malaysia dan turut bergabung dalam organisasi radikal Jamaah Islamiyah (JI). Dia kemudian pulang ke Indonesia dan mu­ lai terlibat dalam serangkaian peledakan bom di Indonesia selama tahun 2001. Pada peris­ tiwa peledakan bom di Bali, 12 Oktober 2002, Mukhlas adalah pencari dana untuk membuat bom. Mukhlas akhirnya di­ hukum mati di Nusakambangan pada 9 November 2008. Selain Mukhlas, ada pula nama Imam Samudra. Imam Samudra juga merupakan ter­ pidana mati teror Bom Bali 2002.

PBNU Tolak

Terpisah, Ketua Umum Peng­urus Besar Nahdlatul Ula­ ma Said Aqil Siroj menyatakan menolak wacana pemerintah memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) eks simpatis­ an ISIS. “Saya tolak. Saya tidak setuju. Mereka sudah meninggal­kan negara. Mereka sudah membakar paspornya,” ujar Said Aqil di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/20). Said mengatakan penolakan­ nya ini berlaku untuk pelaku maupun keluarga dari eks sim­


Ruang Anak

C

Minggu, 9 Februari 2020

8

Asal-Usul Nama Mata Uang Dunia

oba Tebak, Nama Rupiah Berasal Dari Mana? Rupanya, nama rupiah berasal dari sini. Dream – Sahabat Dream, mengetahui asalusul suatu nama menjadi hal yang menarik. Misalnya, asal-usul nama. Bagaimana dengan nama mata uang? Rupanya, ada sejarah di balik uang setiap negara. Ada mata uang yang berasal dari lokasi tambang, bahasa kuno, sampai nama kaisar zaman dulu. Yuk, kita simak asal-muasal nama tujuh mata uang ini.

~Rupiah dan Rupee Kalau diperhatikan, nama mata uang Indonesia dengan India hampir mirip. Mata uang Indonesia bernama Rupiah dan India Rupee. Ternyata, keduanya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “ rupaya” atau

“ rupyakam” yang berarti koin perak. Pantas saja, zaman dulu, orang Indonesia membubuhkan kata “ perak” di setiap jumlah uang, contohnya seribu perak.

~Dolar Dolar ini berasal dari akar sebuah daerah di Kerajaan Bohemia (kini menjadi bagian Republik Ceko), yaitu Joachimstal—tempat penambangan perak. Perak ini ditambang dan diolah menjadi koin dengan nama Joachimstalers. Nama itu disingkat jadi “ taler” yang disebut oleh orang Nordik dan “ dolar” oleh Inggris. Kemudian, koloni Spanyol memakai istilah dolar Spanyol untuk menyebut mata uang. Mata uang ini dipakai juga oleh Amerika Serikat ketika negara tersebut baru didirikan. ~Yuan, Won, Yen Asal nama mata uang Tiongkok, Korea Selatan dan Korea Utara, dan Jepang, punya akar bahasa yang sama, yaitu “ koin” dan “ bundar”. “ Yuan”

berarti koin bundar, “ yen” bundar, dan “ won” koin.

Anatolia (Turki), dan Plato Iran (Iran)).

~Rubel Rubel merupakan mata uang tertua kedua di dunia yang masih digunakan. Rubel ini dipakai sejak zaman Kekaisaran Rusia, Uni Soviet, dan Rusia. Rubel berarti memotong. Arti ini merujuk potongan dari perak grivna yang digunakan untuk membayar di daerah Slavik Timur.

~Poundsterling Mata uang Inggris ini merupakan mata uang tertua di dunia. Menurut kamus Oxford, kata “ poundsterling” berasal dari bahasa Inggris lama, yaitu “ steorra” yang berarti bintang, dan ditambah akhiran “ -ling”. Makna katanya menjadi bintang kecil. ~Dirham Dirham ini memiliki akar kata mata uang Yunani, yaitu drachma yang berarti “ genggaman”. Kekaisaran Bizantium menggunakan drachma untuk berniaga di Arab, sebelum kedatangan Islam. Dirham terus dipakai sampai Kekaisaran Utsmani dan sampai saat ini masih dipakai di negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab dan Maroko. (lip6/hm06)

~Lira Mata uang Turki ini berasal dari unit ukuran berat Romawi Kuno, yaitu libra. Kepopuleran libra Romawi ini menyebar ke seluruh daerah Eropa dan Timur Dekat (istilah yang merujuk ke Kawasan Evant/ Sham, Oleh Kak Rika

Dongeng

Catatan

Si Rusa Yang Sabar

P

ada suatu hari seekor rusa tampak tengah berdiam di pinggir sungai. Dia sedang berpikir, bagaimana cara untuk sampai ke seberang sungai. Menurut kabar, di seberang sungai terdapat banyak sekali makanan. Sedangkan di hutan tempat Rusa tinggal, makanan telah habis. Rusa sangat ingin menyeberang. Tapi, tubuhnya kecil. Jika ia tetap menyeberang dengan berenang, bisa-bisa dirinya malah tenggelam. Tiba-tiba dari arah belakang, muncul Kerbau yang berlari sangat kencang. Tapi, ia langsung berhenti begitu melihat Rusa yang sedang termangu. “Hei, Rusa. Apa yang kamu tunggu? Di seberang sana ada banyak makanan. Aku sudah sangat lapar,” ucap Kerbau, merasa tak sabar. “Aku masih bingung, bagaimana cara sampai ke seberang sana,” jawab Rusa. Advertisements “Hahaha. Buat apa bingung? Tinggal menyeberang saja,” ucap Kerbau, menggampangkan. Belum sempat Rusa membalas perkatnan Kerbau, Kerbau sudah bergegas masuk ke dalam sungai. Rupanya Kerbau sudah sangat kelaparan. Ia pun berpikir, tubuhnya yang besar tidak akan membuatnya tenggelam. Namun, apa yang terjadi? Hap! Tiba-tiba Buaya muncul, dan langsung menerkam Kerbau. Kerbau pun tak bisa menghindar. Sebenarnya Buaya mengincar Rusa, tapi Rusa tak kunjung menyeberang. Beruntung, ada Kerbau yang tidak sabar dan terburu-buru menyeberang. Rusa pun berlari ketakutan. Ia mencari aliran sungai yang lain. Sesampainya di pinggir sungai lain, Ia berpikir lagi. Lalu dari arah belakang, muncul Kelinci yang berlari sangat kencang. “Hai, Rusa. Mengapa Kamu termenung?” tanya Kelinci, “Aku masih belum menemukan bagaimana cara menyeberang sungal,” jawab Rusa. “Tinggal berenang saja ke seberang,”

Kelinci,kemudian menceburkan dirinya ke sungai. Apa yang terjadi? Olala, tubuh Kelinci terbawa arus sungai. Ia pun hilang hanyut tenggelam terbawa arus sungai yang deras. Rusa terus berpikir. Tak lama kemudian, ia menemukan pohon pisang yang telah mati. Dengan sangat hati-hati, Rusa membentangkan pohon itu di atas sungai. Aha! Jadilah jembatan pohon pisang. Rusa langsung melintasi jembatan tersebut. Akhirnya, Rusa bisa sampai di se-

Mewarnai Gambar

berang sungai dengan selamat, dia bisa makan sepuasnya di sana. Itulah hasil dari kesabaran Rusa. Jika saja ia tak sabar seperti Kerbau dan Kelinci, mungkin ia tak akan bisa sampai di seberang dengan selamat. Pesan moral dari Cerita Dongeng Singkat : Buah dari Kesabaran adalah kawan, orang sabar itu disayang Tuhan. Orang yang sabar akan mendapatkan hasil yang sepadan. (dongengceritarakyat/hm06)

Karena Korona “Horeee...” Tigor kegirangan. Ia bersorak begitu memasuki ruang kelas. Beberapa anak yang sudah hadir sebelum bel berbunyi melihat Tigor dengan terpelongo. Ada apa gerangan ? “Kita libur, kita libuuuuuurrr, mmmmaaach,” ujar Tigor kesenangan “Horeeee...” sahut Ahmad nggak mau kalah. Berdua mereka berjoget girang tepat di depan Nia yang baru saja meletakan tasnya. “Libur apa sih ?” tanya Nia jutek, perasaannya tidak ada apa-apa di papan pengumuman. Di papan pengumuman yang tertera hanya beberapa informasi seperti jadwal ujian, dan ada satu brosur besar-besar di sana ‘Jauhi Narkoba !’ “Wah Nia ketinggalan informasi nih,” ujar Tigor. Memang, Nia itu kan miss up date, dia selalu tahu saja informasi terkini karena ia suka mesearching di internet, tentang apa saja, ilmu pengetahuan, sampai info selebritis baik dalam negri maupun manca negara. “Emang nggak tahu,” ujar Nia cuek, dia mau ke luar kelas. Huh ! kegirangan Tigor tidak beralasan. Di depan pintu kelas Nia hampir saja bertubrukan dengan Dago yang tiba-tiba muncul sambil berlari. Sama seperti Tigor, dia juga berteriak kegirangan. “Horeeee...” teriak Dago “Apaan sih ?” Nia mulai penasaran, kok Dago juga kegirangan. “Horeee... yes ! yes !” ungkap Dago sambil mendekati Tigor dan Ahmad. Teman-teman yang lain juga ikut penasaran. “Ada apa sih, Dago ?” tanya Siti mulai ikut penasaran. “Iya yah... ada apa, Gor ?” “Huuuuh.... “ Yang lain menyoraki Dago, Dago cuma membalas cengengesan. “Ada apa si, Gor ?” “Besok kita libur selama emapt belas hari, horeeee...” “Libur apaan ?” Teriak Nia, rupanya dia masih di depan pintu, penasaran

dengan tingkah Tigor. “Nah, kalian tidak tahu yah... kemarin Bupati Natuna mengumumkan, selama empat belas hari anak-anak sekolah di liburkan. Kalian tahu karena apa ? Karena virus Korono yang mematikan itu.” “Terusssss...” Nia bertolak pinggang. “Itu loh, Nia. Masa sih, kau nggak tahu. Kemarin itu kan, mereka yang pulang dari Wuhan tempat menyebarnya virus Korona sudah dikarantina...” “Terussss... “ Nia makin mengejek. “Nah, khawatir kita juga kena virus mematikan itu, maka di liburkan...” “Terusss... “ teman-teman seisi kelas ikut meneriaki Tigor. “Terus, yah liburlah anak sekolah.” “Elo aja kalleee...” ejek Nia sambil memberikan jempolnya ke bawah. Sontak seisi kelas mentertawakan Tigor. Dago ikut tertawa melihat Tigor terpelongo. “Heyyy... sadar dong, itu kan di Natuna.” “Okh... emang Natuna itu di mana yah ?” tanya Tigor “Jauh Tigor, di Kepulauan Riau, lewat Batam, lewat sananya lagi,” Jawab Dago, sambil ngelayap pergi. Tigor mengikuti Dago dari belakang. “Tapi, Go... Gara-gara virus korona itu banyak yang meninggal, apa nggak takut, aku takut.” “Makanya, kita harus jaga kebersihan,” Nia menyahuti dari belakang. “Kata Dokter, kita harus menjaga kebersihan, cuci tangan pakai sabun, banyak makan buah.” “Okh begitu yah...” Tidak berapa lama Ahmad menyusul dari belakang. “Jadi... Kita nggak jadi libur nih ?” tanya Ahmad lugu. Semua jadi tertawa. “Kita jangan mikirin libur sajalah. Yok kita do’akan semoga semuanya bisa teratasi dengan baik. Dan ada hikmah dibalik kejadian ini,” ujar Dago.

Karya Anak

Puisi...

Pada Ayah dan Ibu Oleh : Ridwan Siswa MTs Miftahussalam Medan Awan pekat beranjak pergi Bersama angin yang sepoy Menghadirkan kembali matahari Yang rindu dengan terangnya

Ini kidung indah Sebuah keinginan sederhana Dari anak-anak yang rindu cahaya Cahaya dari ayah dan ibu

berikan kami tauladanmu, Ayah Agar kami bisa berjalan tegak Agar kami bisa melewati hari Agar kami bisa berdiri tegak

Berikan kami kasih sayangmu, Ibu Karena dari kasihmu kami resah Karena perhatianmu kami kembali bangkit Karena sayangmu, kami menjadi pengasih

Awan pekat beranjak pergi Meninggalkan rinai gerimis Sampaikan pada alam Agar hidup bisa bersinergi

Kirimkan Karya Anda Atau Karya Anak

0812 653 1616


9

SUMUT

Minggu, 9 Februari 2020

Laka Di Jalan Datuk Umar Tanah Merah

Diduga Mabuk, Pengendara Revo Tabrak Agya Batu Bara | Mistar Diduga dalam keadaan mabuk, pengendara sepeda motor Revo tanpa plat polisi bersama rekannya yang dibonceng, terluka setelah menabrak minibus Daihatsu Agya BK 1973 NJ. Tabrakan terjadi di Jalan Datuk Umar Palangki Tanah Merah-Sugaran, tepatnya di Dusun 7 Desa Tanjung Muda, Kecamatan Air Putih, Batu Bara, Jumat (7/2/20) malam. Kasat Lantas Polres Batubara, AKP Suprihanto P, Sabtu (8/2/20), membenarkan peristiwa tersebut. “Laka lantas terjadi Jumat malam, namun baru dilaporkan Sabtu (8/2/20)”, ujar Suprihanto. Disebutkannya, pada malam nahas tersebut, sepeda motor Revo tersebut dikendarai Perdi (32), warga Dusun 3 Desa Bandar Masilam, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun. Bersambung ke Hal 10...

Belasan Rumah Terbakar Di Jalan Tanah Jawa

Mobil Damkar PT.STTC dan Pemko Siantar bahu membahu memadamkan kebakaran di Jl Tanah Jawa Gang Sewu.(f:mistar/mahadi)

Pematangsiantar | Mistar Diperkirakan belasan rumah di Jalan Tanah Jawa Gang Sewu Kelurahan Melayu Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar dilalap si jago merah, Sabtu (8/2/20) pagi. Bukan hanya rumah penduduk, bagian dapur pabrik A1 yang memproduksi makanan ringan pun ikut terbakar. Sontak, peristiwa bencana kebakaran itu menimbulkan kehebohan warga. Dalam hitungan menit, setelah kepulan asap membubung tinggi ke angkasa, ratusan warga menyemut ke Jalan Tanah Jawa. Bersambung ke Hal 10...

Pengerukan Merugikan Warga Desa

Galian C Diduga Berkedok Buka Lahan Pertanian Pengerukan tanah menggunakan alat berat di Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara mengundang tanda tanya bagi yang melihat. Bahkan warga dan kepala desa mengeluhkannya.

Korban lakalantas saat mendapatkan perawatan medis. (f:ebson/mistar)

Sadis! Torang Pane Tewas Dibacok Anak Sulungnya Sidikalang | Mistar Torang Pane (50), warga Desa Lae Parira, Kecamatan Lae Parira, Dairi, tewas dibacok anak sulungnya, GSP (26), Sabtu (8/2/20) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di halaman rumah korban. Kepala Desa Lae Parira, Togar Pane, yang dihubungi lewat telepon selulernya menerangkan awal kejadian pembunuhan sadis yang menyebabkan Torang Pane tewas. Togar menyebutkan, korban seorang toke durian (pengumpul durian), sementara anaknya GSP ditugaskan sang ayah sebagai penjual durian keluar daerah Togar mengatakan, sesuai informasi yang ia dapatkan, Jumat (7/2/20) malam sekira pukul 23.30 WIB, pelaku sedang menghitung hasil penjualan durian di teras rumah. Lalu Torang Pane menanyakan hasil penjualan durian itu kepada pelaku. Entah apa yang terjadi, seketika terjadi cekcok antara ayah dan anak tersebut. Tiba-tiba pelaku GSP mengambil sebilah senjata tajam dari laci mobilnya dan mengejar korban. Bersambung ke Hal 10...

Batu Bara | Mistar Pasalnya, pengerukan itu sangat mirip dengan cara kerja tambang galian C, karena volume pengerukan terbilang tinggi. Namun terdengar isu yang menepis bahwa itu bukan galian C melainkan program pencetakan sawah baru dengan membentuk kelompok tani. Camat Sei Balai, Hanafi, SH yang dikonfirmasi wartawan di Sei Balai, Jumat (7/2/20) petang mengatakan, pihaknya begitu juga Kades tidak pernah mengeluarkan ijin galian C, kecuali rekomendasi dari Kades mengenai alih fungsi lahan perkebunan ke lahan pertanian sawah yang ditujukan ke Dinas Peetanian. Bersambung ke Hal 10...

FGD Bersama Jejaring Ombudsman

Layanan Kesehatan Masih Buruk

Medan | Mistar Buruknya penyelenggaraan layanan kesehatan, ternyata masih menjadi keluhan yang tak berkesudahan di tengah masyarakat Sumut. Masalah utama layanan ini dirasakan masyarakat yang menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPS) Kesehatan. Atas dasar itulah, sehingga Ombudsman RI Perwakilan Sumut, menggelar Focus Grop Discussion (FGD) bersama simpul-simpul jejaring Ombudsman yang tergabung dalam Kedan Ombudsman, Sabtu 8/2/2020) di Kantor Ombudsman RI. Bersambung ke Hal 10...

Alat berat terlihat sedang mengeruk di lokasi galian. (f:mistar/ebson)

2 Rumah Terbakar, Puluhan Juta Rupiah Modal Nikah Ludes Medan | Mistar Akibat korsleting listrik, 2 rumah dan puluhan juta rupiah uang untuk modal pernikahan ludes dilahap sijago merah di Jalan Tirto Sari Ujung, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (8/2/20) siang. Informasi dihimpun Mistar, keba-

Abyadi Siregar.(f:mistar/ist)

karan terjadi sekira pukul 10.15 Wib. Asal api diduga akibat korsleting listrik yang memicu percikan api yang dengan cepat membakar rumah bora Naninggolan (53). “Awalnya terdengar suara ledakan kuat dari lantai II. Tak lama api terlihat membubung dari rumah milik marga

Nainggolan itu,” ungkap seorang warga di lokasi. Melihat kobaran api membesar, warga sekitar berteriak minta tolong dan berduyun-duyun datang ke lokasi, dengan peralatan seadanya warga bahu membahu membantu memadamkan api yang semakin membesar. Bersambung ke Hal 10...

Berkecepatan Tinggi, Truk Agung Beton Hantam Truk Rokok Tebing Tinggi | Mistar Dengan kecematan tinggi, truk milik PT Agung Beton BK 9645 EL menghantam truk bermuatan rokok BK 8698 WO yang diketahui sebagai milik perusahaan STTC. Tabrakan terjadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Siantar-Tebing Tinggi, Sabtu (8/2/20) sekira pukul 10.00 Wib. Bersambung ke Hal 10...

Penanam Ganja Di Ladang Digari Polisi

Pelaku GSP (26) sedang diamankan Mapolsek Parongil. (f:manru/mistar)

Polsek Salapian Ringkus Penjual Ganja Langkat | Mistar Satuan Unit Reskrim Polsek Salapian meringkus seorang tersangka tindak pidana narkotika jenis ganja di warung kopi Dusun 3 Desa Pama Tambunan, Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Mistar, Kamis (6/2/20), melalui Humas Polres Langkat menjelaskan, penangkapan tersangka Rasta Tarigan alias Wak Ron (52) warga Desa Pama Tambunan, Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat, atas laporan masyarakat. Informasi masyarakat kepada polisi menyebutkan, ada laki-laki melakukan transaksi penjualan narkotika jenis ganja d warung kopi Dusun 3 Desa Pama Tambunan, Kecamatan Salapian Kabupaten Bersambung ke Hal 10...

Tersangka dan barang bukti narkotika jenis ganja diamankan polisi. (f:mistar/ist)

Simalungun | Mistar Seorang pria, ES (33) warga Huta VIII Bagot Pulohan, Nagori Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Simalungun, ditangkap unit Reskrim Polsek Tanahjawa, Jum’at (7/2/20) siang karena menanam ganja di ladangnya. “Kami menangkap tersangka di ladangnya di sekitaran kediamannya. Dia kedapatan menanam ganja di dalam

pot sudah setinggi 60 sentimeter,” ujar Kapolsek Tanah Jawa, Kompol J Purba ditemui Mistar, Sabtu (8/2/20) siang di Polsek Tanah Jawa. Ia diduga menjadi pengkonsumsi ganja. Penangkapan bermula dari keterangan seorang warga di sekitar lokasi temuan ke Polsek Tanahjawa beberapa waktu sebelumnya. Laporan tersebut ditindaklanjuti petugas dengan melakukan penyelidi-

Bertahun Lamanya Jalan Digenangi Air

Warga Gelar ‘Teatrical’ Mirip Wali Kota Menyapa Warga

kan langsung di lokasi temuan. “Tim reskrim sempat menunggu siapa pemilik tanaman ganja itu. Kemudian datanglah pelaku ke lokasi untuk mengamati perkembangan tanaman ganja, terus langsung kami tangkap,” ujar Kompol J Purba. Dari hasil penangkapan itu petugas menyita barang bukti berupa sebuah pot plastik berisi 6 batang tanaman ganja siap panen. Bersambung ke Hal 10...

Tanjungbalai | Mistar Aksi protes warga Muara Sentosa, Lingkungan II, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, rada-rada unik dan lucu. Pasalnya, mereka menyampaikan aspirasinya memakai topeng mirip wali kota dan istrinya. Aksi mirip teatrikal itu, memperlihatkan seakan-akan warga desa tersebut disapa dan didatangi wali kota yang diperankan warga desa itu. Bersambung ke Hal 10...

Kecelakaan lalu lintas di Desa Kelembak, Kecamatan Dolok Merawan, Kab Serdang Bedagai. (f:mistar/windu)

Satpolair Penyuluhan Antisipasi Laka Perairan Tanjungbalai | Mistar Satpolair Polres Tanjung Balai, Jumat (7/2/20) melaksanakan penyuluhan guna mengantisipasi kecelakaan di perairan. Tujuan penyuluhan agar pihak perusahaan pelayaran memahami bagaimana cara-cara mengantisipasi kecelakaan. Bersambung ke Hal 10...

Edison Manurung: Untara, Solusi Untuk Keluar Dari Kemiskinan Taput | Mistar Edison Manurung, SH,MM salah seorang tokoh Batak yang tinggal di Jakarta mengemukakan, Kabupaten Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk yang telah memekarkan kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir termasuk Dairi (Pakpak Barat), sangat tepat jika menjadi motor gerakan perubahan menuju kemajuan kawasan. Salah satunya, dengan mengusung cita-cita untuk mendirikan Universitas Negeri, berlabel Universitas Tapanuli Raya. “Saya memandang , pendirian Universitas Tapanuli Raya (Untara) yang diusung bupati Taput, bukan lagi cita-cita pribadinya semata, tetapi sudah menjadi bahagian ekspektasi besar masyarakat Taput, termasuk masyarakat yang tinggal di kawasan Tapanuli. “Jadi, ibarat gayung bersambut, kita pun

diperantauan melihat ini sebuah terobosan besar dari Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan. Saya sebut saja, paling tidak beliau (bupati Taput) ingin mengikuti jejak sukses Rasul Batak DR.IL. Nomensen; membebaskan masyarakat di wilayah Tapanuli dari ke-terbelakangan (pendidikan),” tandasnya. “Tetapi, gerakan pendirian UN di Tapanuli yang diusung Nikson Nababan, memang sudah didimensi lain, bukan lagi membebaskan dari keterbelaka-ngan. Tentu sedang menuju satu titik orbit, yakni lewat pendirian pendidikan tinggi akan berimplementasi memajukan kawasan dan membebaskan kemiskinan,” kata Edison saat diwawancarai Mistar, Jumat (7/2/20) di Tarutung. Edison yang juga sebagai Ketua Umum Komite Danau Toba (KDT), sebuah lembaga yang Edison Manurung SH,MM disaksikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Budibesut tokoh-tokoh Batak. pati Taput Drs.Nikson Nababan ,MSi melantik Komite Masyarakat Danau Toba Bersambung ke Hal 10... Tapanuli Utara, Jumat (7/2/20) di Tarutung.(f:mistar/jan piter simorangkir)a


SAMBUNGAN

Minggu, 9 Februari 2020

10

Diduga Mabuk..................................................................... Penanam Ganja..................................................................................................

Sambungan Hal 9

Dia berboncengan dengan Putra (38), warga Desa Kebun Kopi, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Mereka meluncur dari arah Sugaran Simalungun menuju arah Tanah Merah, Batu Bara. Namun setiba di TKP, kendaraan yang dikeudikan Perdi terlalu ke kanan sehingga menabrak bagian depan kanan minibus Agya yang dikemudikan Jumadi Saragi (50), warga Dusun 4 Desa Sugaran, Kecamatan Bandar, Simalungun yang datang dari arah Tanah Merah. Akibat tabrakan tersebut sepeda motor terjatuh bersama pengendara dan penumpangnya di badan jalan sebelah kanan dari

Sambungan Hal 9

arah Sugaran. Perdi mengalami kaki kanan bengkak, luka lecet pegelangan kaki kanan, luka robek di tulang kering sebelah kiri, sedangkan temannya Putra, mengalami luka robek di lutut kanan dan luka lecet di tumit kaki kiri. Demikian pula Supri (penumpang minibus Agya), mengalami bengkak pada kening sebelah kiri diduga akibat terantuk. Dikatakan Kasat Lantas, ketiga korban luka segera dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan, sedangkan sepeda motor dan minibus yang terlibat tabrakan diboyong ke Pos Lantas Indrapura. Menurut saksi mata Edy,

kedua pengendara sepeda motor tersebut baru keluar dari warung tuak yang berada di Desa Tanjung Muda. Keduanya hendak pulang menuju arah Indrapura melaju dengan kecepatan tinggi. Namun dari arah berlawanan muncul mobil putih yang hendak pulang menuju Desa Sugaran Bayu Simalungun. “Aku sudah curiga bang, melihat mereka berdua dalam keadaan oleng membawa kereta dengan kencang. Dan braaak…. mereka menabrak mobil putih. Putra terpental beberapa meter, sedangkan pengendaranya membentur kaca depan mobil hingga pecah”, ungkap Edy. (ebson/hm02)

Belasan Rumah...................................................................

Sambungan Hal 9

Tidak lama berselang, tim pemadam kebakaran (Damkar) Pemko Pematangsiantar bahumembahu berupaya memadamkan kobaran api dibantu damkar dari PT STTC. Namun karena lokasi kebakaran harus melalui

gang, tidak bisa dilalui mobil damkar. Beruntung selang damkar PT STTC dan Pemko Siantar masih sanggup menjangkaunya. Untuk sementara, asal api pemicu kebakaran belum dapat diketahui. Demikian juga keru-

gian, belum dapat diperkirakan. Namun akibat kejadian, beberapa warga ada yang dibawa ke rumah sakit untuk dicek ke sehatannya, karena terlalu banyak menghirup asap. (f:mistar/ferry)

Sadis..................................................................................

Sambungan Hal 9

Nahas, saat mencoba lari, korban terjatuh di halaman rumah. Melihat ayahnya terjatuh, GSP langsung membacok punggung sebelah kanan korban dan kemudian membacok kepala sebelah kanan bagian belakang korban dua kali. Pasca kejadian, sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu langsung memberikan pertolongan kepada korban dan membawanya ke RSUD

Sidikalang. Diduga korban kehabisan darah hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Menurut Togar Pane, pelaku GSP tinggal satu rumah dengan ayahnya. Pelaku baru dua bulan tinggal di desa itu setelah pindah dari Jakarta. Togar juga menuturkan, pelaku termasuk anak bandal dan sudah pernah ditangkap polisi karena terlibat kasus pencurian sepeda motor(ranmor)

pada tahun 2012 lalu Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan yang dihubungi Mistar mengatakan, saat ini pelaku GSP sudah diamankan di Mapolsek Parongil dan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksisaksi. “Pelaku akan dijerat Pasal 338 KUHPidana sub 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun,” kata Kapolsek. (manru/hm02)

Galian C............................................................................

Sambungan Hal 9

“Sampai sekarang Camat dan Kades tidak pernah mengeluarkan ijin galian C kecuali rekomendasi alih fungsi lahan ke Dinas Pertanian,” ujar Hanafi. Namun katanya, program pencetakan sawah dan pengerukan itu sudah berjalan 4 tahun tapi sejauh ini akunya belum ada memberikan kontribusi ke PAD Kabupaten Batu Bara. “Galian C di Kecamatan Sei Balai belum menghasilkan PAD. Tetapi demi mendukung program ketahanan pangan dibuktikan telah mencetak sekitar 100 ha sawah,” sebut Hanafi seolaholah memberi dukungan pada aktifitas pengerukan tanah atau galian C yang tidak memiliki ijin itu. Bahkan Hanafi berujar dengan adanya tanah urug dari galian yang dijual murah, masyarakat tidak kesulitan lagi mencari tanah timbun. Aktivitas penggalian tanah yang dikemas sebagai upaya mencetak sawah baru dengan menggunakan alat eskavator, sepertinya tidak tersentuh oleh

pihak intansi terkait. Padahal terlihat di lokasi bekas galian tersebut, banyak yang menjadi sebuah lubang dengan genangan air seperti kolam besar. “Itu tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, tapi galian tanah ilegal juga berdampak terhadap warga sekitar,” keluh Kepala Desa Sei Balai Elfis Afianto, Jumat (7/2/20). Kades mengaku bolak-balik didatangi warga terkait partikel debu dari kendaraan yang mengangkut tanah galian mengganggu warga. Lalu lalang truk pengangkut tanah galian C tersebut menimbulkan keresahan warga desa, karena truk pengangkut tanah hampir setiap hari melewati jalan desa. “Aktifitas truk pembawa tanah timbun menimbulkan debu yang mengganggu warga sepanjang 4 km,” terang Elfis. Curahan tanah yang diangkut truk yang terjatuh di badan jalan menimbulkan banyaknya debu, hingga menjadi polusi udara. Molekul debu berdampak terhadap kesehatan warga sekitar

yang berpotensi menyebabkan ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) seperti batuk, sesak, pilek bahkan dapat berakibat timbulnya penyakit paru paru. Elfis juga menuturkan jangan karena kepentingan individu hingga berdampak kerugian kepada fasilitas umum. “Warga berharap kepada instansi terkait janganlah tutup mata tentang galian tanah yang disinyalir tidak memiliki ijin ini bebas beroperasi. Diharapkan pihak terkait dapat melakukan tindakan terhadap pengerukan tersebut, bila perlu ditutup sebab dampaknya meresahkan masyarakat umum,” tandasnya. Kades mengatakan akan membicarakan masalah ini dengan instansi terkait. “Semua pihak, seperti Camat, Kades Perjuangan, Kuala Sikasim dan Sei Balai serta pengusaha perlu duduk bersama mengatasi dampak buruk pengerukan tanah tersebut,” pungkas mantan Kakan Kesbang Batu Bara itu. (ebson)

Layanan Kesehatan.............................................................

Sambungan Hal 9

FGD dengan thema “Layanan Kesehatan yang Belum Sehat” itu, dihadiri belasan jejaring Ombudsman. Di antaranya Walikota LIRA Tebingtinggi Pratama Saragih, akademisi Sabar Surbakti, Jimmy Siahaan, Syahbudi (lawyer), Tanda Monang Pasaribu, Richard Thimoty, Lincoln Napitupulu (KSPM), dan sebagainya. Dalam diskusi yang dimoderatori Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar itu, terungkap berbagai macam bentuk buruknya layanan kesehatan, sehingga meresahkan masyarakat, khususnya peserta BPJS. Sebagai misal, seringnya dikeluhkan masyarakat tentang antrian panjang jadwal operasi di rumah sakit penerintah. Ini sangat sering dikeluhkan masyarakat. “Jadi, untuk operasi saja harus menunggu waktu yang lama. Bisa tiga bulan menunggu jadwal operasi,” kata Pratama Saragih, Walikota LIRA Tebingtinggi. Begitu juga ketiadaan ruangan untuk rawat inap (opname). Di beberapa rumah sakit pemerintah, masyarakat yang

mau rawat inap, sering kecewa karena pihak rumah sakit selalu menyebut tidak ada ruangan untuk opname. Ruangan selalu dikatakan penuh. “Keluarga pasien juga sering mengeluh karena mereka hanya dilayani oleh koas. Jadi, bila emergensi, koas menelpon dokter untuk konsultasi,” kata Edward Silaban, Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumut. Yang juga terungkap dalam FGD adalah, adanya dokter pemerintah (bertugas di RS pemerintah dan berstatus ASN), justru lebih banyak bertugas di rumah sakit swasta. “Sebagai dokter ASN, mereka mestinya lebih banyak waktunya bertugas di RS pemerintah. Tapi nyatanya, ada dokter yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), justru banyak waktu praktiknya di RS swasta,” jelas Pratama Saragih. Tanda Monang Pasaribu, salah seorang jejaring Ombudsman dari kelompok jurnalis, menyebutkan bahwa pelayanan buruk kesehatan juga banyak terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kabupaten/

kota. Dan, layanan buruk ini juga bukan hanya oleh rumah sakit pemerintah. Tapi juga rumah sakit swasta. “Bahkan, layanan di rumah sakit daerah paling parah,” jelas Monang Pasaribu. Di rumah sakit daerah, lanjut Monang, bahkan yang menjadi persoalan adalah ketidaklengkapan alat-alat kesehatan (alkes). Sementara rumah sakit daerah, juga sangat sering kehabisan obat. Dalam diskusi itu juga terungkap faktor faktor yang diduga penyebab buruknya layanan rumah sakit. Misalnya, diyakini ini juga dipengaruhi oleh “macetnya” pembayaran klaim rumah sakit ke BPJS. Selain itu, ini juga dampak dari lemahnya pengawasan terhadap penyelenggara layanan kesehatan. “Kalau saja ada pengawasan yang ketat kepada rumah sakit, serta pengawasan kepada dokter yang tidak memberi layanan yang baik, pelayanan kesehatan ini pasti akan berubah. Apalagi ada sanksi tegas bagi yang melanggarnya,” kata Gading Harahap, yang juga asisten Ombudsman Sumut.(ril/hm02)

“Pelaku mengaku ke petugas kalau ia menanam ganja itu sejak tujuh minggu yang lalu. Ia menanam seorang diri,” ujarnya. Ia mengaku menanam ganja

untuk konsumsi pribadi. Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait pemasok bibit tanaman ganja tersebut.

Sementara atas temuan ini tersangka diamankan ke Polsek Tanahjawa berikut barang bukti ganja untuk pemeriksaan lebih lanjut.(billy/hm02)

Warga Gelar.....................................................................................................

Sambungan Hal 9

Tujuan dari aksi itu, tak lain untuk menggugah hati Wali Kota Tanjungbalai, HM Syahrial SH.MH dan Wakil Wali Kota Drs.H.Ismail Marpaung untuk menaruh peduli terhadap kondisi jalan di desa mereka yang sudah berhaun lamanya digenangi air, tapi sampai sekarang pemerintah tidak ada melakukan perbaikan. Salah satunya jalan yang dikeluhkan warga tersebut adalah Jalan Muara Sentosa, Lingkungan II, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai. Aksi yang dilakukan itu, kata warga sebagai tindakan spontan, karena sudah sangat lama dikecewakan pemerintah tapi sampai sekarang perbaikan jalan yang digenangi air

itu tak juga ada. Selain melakukan aksi teatrical, warga juga melakukan aksi memancing di jalan yang digenangi air itu, tujuannya ujar warga hanya sentilan agar pemerintah tergugah. Pantauan Mistar, dalamaksi itu warga seolah menyambut kedatangan pak wali kota, dengan teriakan; “Datang pak wali, pak wali datang, pak wali datang,” menjadi tontonan masyarakat setempat maupun yang melintas. Sejumlah warga bahkan banyak yang mengabadikannya dengan menggunakan telepon genggam, kemudian mengunggahnya ke media sosial untuk siaran langsung. Intan (45), salah satu warga setempat mengatakan, kalau hujan turun dan air pa-

sang, rumah warga dan lingkungan mereka kerap terendam hingga berhari hari, hal tersebut disebabkan karena buruknya sistem drainase. “Kalau semakin hujan semakin karamlah akibat genangan air ini, dan sangat berbahaya bagi kami. Belum lagi banyaknya nyamuk yang berdampak membawa penyakit,” kata salah satu warga, Sabtu (8/2/20). “Kami telah berulang kali melaporkan hal tersebut kepada pemerintah melalui Kepling, Lurah dan Dinas PUPR. Namun belum pernah mendapat kan perhatian,” kata warga lainnya. Apabila tak juga direspon Pemko Tanjungbalai, warga berjanji akan menutup jalan ini agar tidak bisa dilalui.(saufi/hm02)

Polsek Salapian...................................................................................................

Sambungan Hal 9

Langkat. Berdasarkan informasi tersebut kemudian Kapolsek Salapian AKP A Harahap SH, memerintahkan Kanit Reskrim Iptu Master SM Purba SH beserta anggota untuk melakukan penyelidikan. Setelah dipastikan bahwa orang yang dicari sesuai dengann ciri-

ciri sedang berada di warung kopi tersebut, petugas langsung melakukan penggeledahan badan pelaku dan sekitar lokasi. Pada saat penggeledahan, petugas menemukan satu bungkus plastik warna hitam di bawah meja yang diduga berisi narkotika jenis ganja.

Ketika diinterogasi petugas, tersangka mengakui bahwa narkotika jenis ganja itu adalah miliknya. Untuk pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut tersangka beserta barang bukti dibawa petugas ke Polsek Salapian.(gunarso/hm02)

Satpolair............................................................................................................

Sambungan Hal 9

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti surt telegram Dirpolairud No: ST/108/I/OPS 45/2020 tanggal 31 Januari 2020 tentang Antisipasi terjadinya Laka perairan yang diakibatkan oleh fenomena cuaca. Kegiatan tersebut digelar Kasatpolair Iptu T.Sianturi bersama personil Satpolair dari pukul 11.30 Wib s/d 13.00 Wib. Dalam penyuluhan itu disampaikan, agar langkah pengawasan semakin ditingkatkan terhadap kapal-kapal penumpang yang berlayar dari Tanjungbalai menuju daerah lain. Diharapkan, agar dalam menjalankan fungsi pengawasannya selalu menjalin koordinasi dengan petugas pelabuhan. Selain itu, petugas juga ditekankan untuk selalu melakukan pendataan pelabuhan, route kapal dan jumlah kapal yang menyeberangkan penumpang orang.

Kepada para pengusaha juga lebih ditekankan agar tidak membawa penumpang dan barang melebihi kapasitas yang telah ditetapkan, serta agar selalu menyediakan alat-alat keselamatan berlayar, seperti life jaket dengan ketentuan 125 persen × jumlah penumpang yang diperbolehkan, ring buoy, serta mengingatkan agar alat-alat tersebut mudah dijangkau para penumpang untuk digunakan. Juga dilakukan sosialiasi bagaimana caracara memakai alat-alat keselamatan kepada para penumpang pada saat menghadapi situasi/cuaca buruk (ekstrim). Dan juga mensosialisasikan bagaimana cara menyelamatkan diri jika terjadi situasi darurat saat berada di dalam kapal, dan berkoordinasi dengan BMKG tentang up date cuaca terkini. Mempersiapkan personil SAR bersama alat-alat keselamatan jika terjadi

laka laut atau bencana alam. Penyuluhan ini diikuti petugas pelabuhan kapal dan nakhoda serta ABK, termasuk para penumpang yang telah diberikan bimbingan dan penyuluhan. Diantara yang ikut penyuluhan, dari tangkahan gudang Atap dengan Kapal KM.Panipahan Bersatu, kapal penumpang dari Tanjungbalai tujuan Panipahan, Kecamatan Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir yang bertambatan di Gudang Atap Kecamatan Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai. Pelabuhan Tigasen dengan Kapal KM.MV. CITRA MANDIRI tujuan Sei Berombang, Labuhanbatu. Dari hasil pengawasan yang dilakukan petugas Satpolair Polres Tanjungbalai di kedua dermaga atau pelabuhan, ditemukan kekurangan Life Jacket dalam kapal, belum diberi merek ataupun logo. (saufi/hm02)

Berkecepatan Tinggi.......................................................................................

Sambungan Hal 9

Truk milik PT Agung Beton itu dikemudikan Wawan (33) warga Kota Binjai, sedangkan truk milik STTC itu dikemudikan Dedi (40) warga Kota Pematangsiantar. Informasi diperoleh Mistar, kecelakaan itu dilihat saksi mata Muheri (28). Saksi mata ini mengatakan, saat itu truk bermuatan beton dengan kecepatan tinggi mengambil jalur ke sebelah kanan badan jalan. Pada saat itu dari arah berlawanan datang truk bermuatan rokok, sehingga tabrakan tak dapat dihindari, dimana truk bermuatan beton itu menabrak

truk yang bermuatan rokok. Akibat tabrakan itu, tidak ada korban jiwa. Diduga, pengemudi truk bermuatan beton itu mengantuk sehingga tidak konsentrasi mengemudikan truknya. Tabrakan itu sempat membuat arus lalu linta macet sepanjang kurang lebih 4 Km, dikaenakan kedua truk yang tabrakan berada di tengah jalan. Evakuasi berjalan lambat disebabkan kemacatan sudah memanjang, sehingga tim evakuasi terjebak di tengah kemacatan dan

kewalahan untuk mengambil jalur lancar. Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP S Siagian, saat dikonfirmasi via telepon, membenarkan kejadian Lakalantas tersebut. Meskipu memakan waktu lama, tapi kedua truk yang tabrakan kata dia sudah berhasil dievakuasi. Saat ini kedua sopir beserta truk yang terlibat lakalantas sudah diamankan ke Pos Lantas, Polres Tebingtinggi, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai.(windu/hm02)

Hingga tak berapa lama, api pun berhasil dijinakkan. Di lokasi, warga yang sangat ramai terlihat haru setelah menyaksikan pemilik rumah boru Nainggolan berteriak sembari memeluk anak perempuannya sembari menatap rumahnya yang sudah tinggal puing-puing. Dengan suara terisak dan bicara terbatabata, boru Nainggolan itu mengatakan bahwa uang puluhan juta rupiah yang selama ini ia simpan untuk modal pernikahan anak laki-lakinya bulan Juni tahun ini telah habis terbakar. “Sudah tidak ada lagi rumah

kita nak, dan uang puluhan juta buat modal pernikahan abangmu juga sudah habis terbakar,” suara isak tangis Nainggolan. Warga juga membenarkan, bahwa Nainggolan dan Siringo Ringo (korban) berencana hendak menikahkan anaknya. Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo, kepada wartawan mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka. Asal api diduga dari korsleting listrik. Kedua pihak yang rumahnya terbakar diminta polisi untuk memberi keterangannya di kantor polisi.(hendra/hm02)

Dua Rumah........................................................................................................

Sambungan Hal 9

Namun kobaran api yang begitu cepat menyambar seisi bangunan mengalahkan upaya warga untum memadamkannya, dan hanya hitungan menit api merembet ke rumah sebelah dan membakar rumah Robinson Siringo-Ringo (57). Berselang tak berapa lama, 5 unit mobil Damkar Pemko Medan sudah berada di TKP dan dengan sigap mengarahkan selang air pemadan untuk memadamkan api. Personil Polsek Percut Sei Tuan juga terlihat sibuk membantu mengatur arus pemadan serta menjaga keamanan lokasi.

Edison Manurung............................................................................................

Sambungan Hal 9

Juga bertujuan mendorong pembangunan Danau Toba secara komprehensif. Untuk menterjemahkan, bahwa pendirian UN di kawasan Tapanuli Raya menjadi solusi besar mendorong pembangunan dengan multiplier efect yang ditimbulkan, terutama dalam rangsangan pertumbuhan ekonomi. “Jangankan saya, perhatikan saja tadi, satu jam lebih bupati telah menjelaskan secara rinci kepada bapak Ketua MPR-RI bapak Bambang Soesatyo tentang cita citanya itu ( pendirian Untara), saat berkeliling Danau Toba. Tokoh sekelas Bamsoet pun terharu dan memahami terhadap paparan bupati yang terukur dengan sejumlah alasan dan indikator kemajuan, jika sekiranya Untara berdiri,” kata mantan Ketua KNPI pusat ini. Memang kemarin, Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo, dimana Edison Manurung juga ikut mendampingi, ikut membubuhkan tanda tangan terhadap usulan masyarakat untuk mendirikan Universitas Negeri di Tapanuli Raya di Gedung Sopo Partungkoan, Tarutung. Itu, dilakukan Bamsoet dihadapan tokoh masyarakat/adat, kepala desa dan ribuan masyarakat yang memadati gedung. Edison Manurung, salah seorang putra terbaik Tobasa ini juga mengemukakan,

jangan sampai sebutan peta kemiskinan itu terulang kembali.

Jauhkan Kepentingan Segelintir Orang “Kita tidak mau lagi disebut ‘peta kemiskinan’ akibat hanya berkutat pada kepentingan sektoral saja, atau kepentingan segelintir orang,: ujaranya. Lanjutnya, ketika ada gerakan pembangunan yang dilakukan bupati bersama rakyatnya seperti ini, mestinya kita harus mendukung. “Saya juga melihat anak rantau sebahagian besar setuju dengan cita-cita ini. Dan Universitas ini adalah salah satu solusi supaya kita benar-benar sudah keluar dari kemiskinan,” tegas Edison Manurung. Ia pun berharap, pihak terkait Kementerian Agama, Menristek Dikti bahkan Kementerian keuangan akan dapat duduk satu meja. Terutama keterkaitanya dengan status IAKN Tarutung Trend Ekonomi “Kita harus suport gerakan perubahan ini. Sebab, saat yang tepat bagi seluruh komponen (masyarakat) untuk mendukung ini. “Maka saya katakan sudah orang gila itu, jika ada yang menolak pendirian Universitas

Negeri di Tapanuli,” tandasnya. Selama ini sebut Edison, ada uang triliunan yang keluar dari daerah ini untuk menyekolahkan (kuliah) anak- anak ke luar daerah. “Nah jika Untara berdiri, uang triliunan rupiah pula akan masuk ke wilayah ini.’Trend efeck’ ekonominya akan dipicu. “Lihat Bandung, bagaimana orang orang mengejar ke sana. Secara ekonomis daerah itupun secara cepat tumbuh dan berkembang pesat,” urainya. Eksistensi Untara menurut Edison, akan mendukung pengembangan destinasi Danau Toba. Pengembangan Untara juga sangat berpeluang, misalnya Fakultas Teknik bisa saja di Tapanuli Utara, pertanian di Humbang Hasundutan, pariwisata di Samosir dan fakultas lainya bisa dikondisikan di sejumlah wilayah lingkup Tapanuli Raya. Dibahagian akhir, Ketua Komite Danau Toba ini menjelaskan akan mengajak para tokoh tokoh Batak dari berbagai latar belakang pekerjaan dan displin ilmu melakukan audiensi kepada Ketua DPR-RI Puan Maharani dan Presiden RI Joko Widodo, untuk ikut mendorong terwujudnya cita cita pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya. (jan/hm02)


GENERASI

Minggu, 9 Februari 2020

11

Generasi Alfa, Apa Itu? Di saat para politikus membahas kelahiran generasi Z dan Y, kini perbincangan memasuki generasi yang tidak butuh televisi. Mereka adalah generasi, yang enggan menantikan tayangan demi tayangan, kecuali siaran langsung pertandingan sepak bola atau sejenisnya. Generasi itu, bisa disebut lekat dengan internet, khususnya YouTube, televisi streaming, dan media massa sejenis. YouTube berubah jadi kebiasaan lumrah sehari-hari. Bermusik, tak lagi tentang mengeluarkan album berbentuk kaset, CD, atau Vinyl. Jam be­ kerja tak lagi monoton dimulai pukul 9 dan berakhir pukul 5, pergi ke kantor pun tak mesti berpenampilan serba-licin. Desain kantor juga jadi lebih terbuka, lebih santai, dan penuh mainan. Dari sebagian kecil Generasi Y dan sebagian besar Generasi X, kemudian lahir ge­ nerasi baru bernama Generasi Z. Generasi ini, lahir dalam rentang pertengahan tahun 1990-an hingga pertengahan tahun 2000-an dan hadir lebih akrab dengan teknologi. Karakter mereka: lebih tidak

fokus dari milenial, tapi lebih serba-bisa; lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka lebih cepat terjun ke dunia kerja, dan lebih wirausahawan. Generasi Milenial (Gen Y) paling tua berusia 36 atau 37 tahun, sementara yang paling muda berumur 23 tahun. Mereka tentu saja masuk dalam kategori umur produktif. Generasi Z juga jadi orangorang terakhir yang lahir di abad 20. Di tangan milenial, dunia berubah: dari tangan Mark Zuckerberg yang kini berumur 32 tahun, Facebook lahir dan menjelma menjadi salah satu media sosial terbesar paling berpengaruh yang pernah ada. Hal lain yang tak pernah dinikmati generasi lain se­belum milenial adalah: memesan makan­an, jasa antar-jemput, jasa pijat, jasa bersih-bersih

rumah, tiket nonton di bioskop, bahkan mengisi pulsa, cuma sejauh satu klik saja. Ada yang menyebutnya, generasi Z juga jadi orang-orang terakhir yang lahir di abad 20. Sesuai namanya, huruf Z pada generasi ini membatasi mereka dengan generasi berikutnya: orang-orang abad ke-21. Generasi Z adalah mereka yang lahir periode 1995 - 2010. Yang masuk generasi Z adalah mereka remaja yang masih bersekolah ataupun duduk di tahun pertama perguruan tinggi. Generasi millenial adapun generasi Y atau Generasi Post Millenial lahir periode 1981 1994. Perlu dicatat, generasi Z sudah mulai dewasa, sebentar lagi akan mengambil alih kendali dunia dari para milenial. Di saat yang sama, generasi baru muncul, para balita itu disebut: Generasi Alfa. Generasi Abad 21: Generasi Alfa.

Analis sosial-cum-demograf Mark McCrindle dari grup peneliti McCrindle adalah orang pertama yang membuka topik ini: tentang nama generasi yang lahir di abad 21. Dalam makalah Beyond Z: Meet Generation Alpha, ia mengungkapkan, ge­ nerasi berikutnya akan dinamai sesuai abjad. Itu sebabnya me­ reka yang lahir setelah Ge­nerasi Z akan dipanggil Generasi A alias Generasi Alfa. Generasi A alias Generasi Alfa, tahun kelahirannya dimulai dari 2010. Menurut McCrindle, Ge­nerasi Alfa-yakni anak-anak dari Genera­ si Milenial-akan menjadi generasi paling banyak di antara yang pernah ada. Sekitar 2,5 juta Generasi Alfa lahir setiap minggu. Membuat jumlahnya akan bengkak menjadi sekitar 2 miliar pada 2025. Generasi Alfa kini dikenal sebagai generasi paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Ukurannya adalah umur mereka yang masih sangat dini, tetapi dapat memengaruhi putaran ekonomi dunia. Mereka adalah kaum terdidik, lebih terdidik daripada Generasi Z, lebih akrab dengan teknologi, dan jadi generasi paling sejahtera. (matra/hm05)

D

i tengah menjamurnya kedai kopi lokal dan agresivitas kedai kopi berjaring­an, Kopi Kenangan mencuri perhati­an penikmat kopi di tanah air. Bahkan, Kopi Kenangan sukses menakluk­kan dua investor kakap, Alpha JWC dan Sequoia Capital, hingga mereka bersedia menanamkan investasi masingmasing US$8juta dan US$20 juta. Belum genap dua tahun hadir di Indonesia, kedai kopi lokal Kopi Kenang­ an telah mendapatkan kepercayaan dari dua investor global. Pada tahap pertama, Oktober 2018, Kopi Kenangan berhasil memperoleh pendanaan dari Alpha JWC sebesar US$8juta. Dan paling anyar, pada akhir 2019, Kopi Kenangan kembali meng­antongi dana segar dari Sequoia Capital sebesar US$20 juta. Menaklukkan para pemodal berskala global tentu saja bukan perkara mudah. Mengingat, jumlah startup di Indonesia serta dunia tidaklah sedikit. Oleh karena itu, menjadi catatan prestasi yang membanggakan bagi Kopi Kenangan ketika sukses mendapat kucuran dana dari Sequoia Capital—yang juga investor Whatsapp, Instagram, Gojek, dan Tokopedia. Sukses Kopi Kenangan tak lepas dari dua anak muda pendirinya, yaitu Edward Tirtanata, CEO sekaligus Co-Founder; dan James Prananto sebagai COO dan Co-Founder. Keduanya pun berbagi peran. Jika Edward menangani keuangan dan operation, maka James bertanggung jawab untuk marketing dan aplikasi. Bagi Edward, kelahiran Bandung,

Hasil Survei

Gen Z Lebih Sadar Lingkungan

G

en Z (berusia 16-24 tahun) diperkirakan akan lebih sadar kondisi lingkungan dan sosial daripada generasi sebelumnya. Pertanyaannya, apakah mereka akan memenuhi ekspektasi tersebut di umur mereka yang masih belia? Sejauh mana mereka akan mengikuti jejak pecinta lingkungan yang sudah ada? Booking.com melakukan riset global di 29 pasar untuk mencari tahu perilaku dan ambisi dari generasi yang sedang tumbuh dewasa ini. Riset ini menguatkan bukti bahwa traveler dari segala usia menginginkan liburan ramah lingkungan dan tidak terkecuali Gen Z. Mereka juga berencana untuk menjadi traveler yang punya kesadaran dan keinginan untuk “berkontribusi”, baik kepada komunitas yang mereka kunjungi atau dengan membuat keputus­ an yang dirancang untuk membantu melindungi bumi. Gen Z bertekad untuk berkontribusi, menjadikannya generasi yang paling tertarik untuk menjadi sukarelawan sebagai bagian dari pengalaman perjalanan (37% vs 31% dari rata-rata global). Setengah (52%) dari Gen Z yang belum pernah menjadi sukarelawan ingin melakukannya untuk perjalanan di masa depan (57% wanita vs 48% pria), dan hampir setengah Gen Z menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk memberi kontribusi ke komunitas lokal saat bepergian (44%). Ketika merencanakan perjalanan, Gen Z menyatakan bahwa mereka

memperhatikan dampak dari keputusan mereka terhadap bumi, dengan lebih dari setengah (54%) menyatakan bahwa dampak lingkungan dari perjalanan mereka adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat berpergian. Lebih dari setengahnya (52%) akan mengunjungi destinasi yang kurang dikenal daripada destinasi populer jika itu dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Namun, hal yang mengejutkan dari Gen Z adalah mereka mendapat nilai yang lebih rendah daripada generasi lain ketika berhubungan dengan overtourism (wisata yang berlebihan). 63% Gen Z akan mempertimbangkan untuk tidak mengunjungi sebuah destinasi jika itu akan membawa ancaman kerusakan lingkungan, sedangkan baby boomer (berusia 55+, 67%) dan Gen X (berusia 40-54) dan millennial (berusia 25-39) (keduanya 65%) berada di pe­ ringkat lebih tinggi. Lebih dari setengah (56%) tra­vel­ er Gen Z menyatakan bahwa dalam pe­rencana­an perjalanan, mereka inin menginap di akomodasi ramah lingkung­ an. Namun, nilai ini masih rendah jika dibandingkan dengan generasi sebelum­nya, yaitu baby boomers (62%), diikuti oleh Gen X (60%), dan mille­ nnials (58%). Lebih dari setengah (51%) traveler global dari segala usia memilih untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan membatasi jarak bepergian. Jumlah ini meningkat lebih tinggi setelah Gen Z tiba. 63% menyatakan bahwa mereka akan

menggunakan alat transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil rental hybrid/listrik, angkutan umum, berjalan atau bersepeda, begitu sampai di destinasi. Meskipun wisata berkelanjut­ an bagi Gen Z ini sudah menuju ke arah yang lebih baik, persentase Gen Z ini masih di bawah baby boomers (68% ) dan Gen X (65%). Meskipun Gen Z adalah generasi yang punya niat baik dan sadar akan dampak perjalanan mereka terhadap lingkungan, generasi ini masih memiliki PR besar yang harus diselesaikan. Hal ini sesuai dengan riset Booking.com yang mengungkapkan bahwa dalam beberapa aspek perjalanan, generasi lainnya memiliki nilai lebih baik. Riset dilakukan oleh Booking.com dan dilakukan secara independen ter­ hadap 21.807 sampel responden ber­ usia 16 tahun atau lebih (25% berusia 16-24 tahun) di 29 pasar (termasuk masing-masing 1.000 dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, China, Brasil, India, AS, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolom­bia, dan Korea Selatan; dan masing-masing 600 dari Jepang, Se­landia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura, dan Israel). Kerja lapangan dilakukan antara 1 dan 16 Mei 2019. Survei dilakukan online. Semua riset dan rekrutmen, kecuali disebutkan sebaliknya, dilakukan oleh Vitreous World, dengan analisis dari Ketchum Analytics. (we/hm05)

Dua Sahabat Dibalik Kopi Kenangan 12 Desember 1988, berbisnis di bidang bever­age bukanlah hal baru. Sebelum­nya, ia dikenal sebagai pemilik kedai teh premium lokal, Lewis & Carrol Tea, yang eksis di berbagai pusat perbelanja­an ternama. Pada September 2017, Edward bersama James memutuskan memulai bisnis kopinya di Indonesia. Menurut Edward, pada awalnya, Kopi Kenangan hanya memiliki delapan gerai dengan menggunakan internal cashflow dan modal sendiri. “Selanjutnya, kami berhasil mendapatkan pendanaan dari Alpha JWC sebesar US$8juta. Deng­ an pendanaan tersebut, kami melakukan ekspansi dengan membuka 80 toko Kopi Kenangan hingga Juni 2019,” paparnya. Sebagai brand lokal, kata Edward, Kopi Kenangan memiliki visi untuk menuju pasar global. Dalam hal ini, deng­ an menggunakan USP (Unique Selling Proposition) bahan baku kopi dan gula aren dari Indonesia. “Kopi susu adalah trend yang sangat unik dari Indonesia. Untuk itu, melalui Kopi Kenangan, kami berharap bisa mengenalkan produk Indonesia melalui kopi susu dengan gula aren,” urai Edward. Selain sukses menaklukkan investor, Kopi Kenangan juga berhasil menarik hati konsumen muda Indonesia. Terbukti, Kopi Kenangan menjadi salah satu produk kopi siap saji kekinian yang popular di masyarakat. “Kami berhasil menjual hampir sejuta cup per bulan. Penjualan cup yang sangat tinggi inilah yang pada akhirnya berhasil menarik Sequoia Capital untuk invest $20juta di

Kopi Kenangan,” ujar Edward. Kendati sudah memiliki kinerja positif, tim Kopi Kenangan masih mematok target sekaligus goal optimistik. “Goal kami pada tahun 2021 bisa mencapai 1.000 gerai Kopi Kenangan. Kami juga berencana untuk membuka toko sebanyak mungkin di kota-kota besar maupun kecil, karena marketnya sangat luas,” patok Edward. Sebagai pendatang baru di bisnis kedai kopi, diakui Edward, tim Kopi Kenangan sejatinya tidak terlalu agresif melakukan aktivitas marketing. Lantas, bagaimana tim Kopi Kenangan mampu menaklukkan pata investor

maupun konsumen? “Kami mencoba untuk membangun awareness dengan memberikan produk dan layanan yang terbaik kepada customer - dari sisi rasa sampai dengan pelayanan. Artinya, calon investor tidak perlu diyakinkan, yang penting kami fokus saja pada growth and sustainability. Dengan demikian, investor pun akan datang dengan sendirinya,” jawab Edward. Meski terlihat mulus membesarkan bisnis Kopi Kenangan, bukan berarti tim tidak menjumpai kendala. Menurut Edward, kendala terbesar di lapangan adalah pada upaya mempertahankan konsistensi rasa dan kualitas. Sebab, seiring

Kiri-kanan, Edward Tirtanata dan James Prananto. (f:ist/mistar)

dengan semakin banyaknya outlet, maka semakin sulit untuk menjaga rasa. “Inovasi terbesar kami adalah O2O (Online to Offline) di mana customer bisa preorder kopi Kenangan melalui aplikasi, sehingga customer tidak perlu antre lagi untuk membeli Kopi Kenangan,” ucapnya. Diyakini Edward, sukses Kopi Kenang­an berkat teamwork make the dream work. Oleh karena itu, atmosfer kerja yang dibangun di dalam tim adalah Driven. “Kami mau semua anggota tim Kopi Kenangan bekerja keras bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk pengembangan diri dan juga untuk membanggakan negara,” ia menegaskan. Sebagai sebuah tim, diakui Edward, perbedaan pendapat sudah pasti ada. Termasuk, perbedaan pendapat ketika rapat rutin yang berlangsung seminggu sekali. “Jika terjadi beda pendapat, kami selalu mencari jalan tengah yang win-win untuk semua pihak. Bahkan, apabila ada masalah atau ide, kami bisa bertemu atau ber­ telepon setiap saaat,” ujar Edward yang menyebutkan bahwa tim Kopi Kenangan memilih makan-makan bersama di restoran enak sebulan sekali sebagai kegiat­an hangout favorit. (mix/hm05)


12

KESEHATAN

Minggu, 9 Februari 2020

Tanaman Obat Pelawan Sel Kanker

A

obat tersebut benar-benar dapat membunuh sel kanker, yakni melalui uji kandungan senyawa aktif, uji tingkat sel, uji meng­ gunakan hewan percobaan, dan diuji langsung kepada penderita kanker. Hasilnya, kesepuluh jenis herbal tersebut dapat me­ nekan aktivitas sel kanker dan mendapat testimoni positif dari pasien uji coba.

da beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk melawan kanker yaitu dengan operasi, radia­ si, antibody monoclonal, dan kemoterapi. Namun banyak orang yang akhirnya memilih alternatif lain dalam melawan kanker dengan obat herbal. Rapat Pleno Forum Guru Be­ sar (FGB) Institut Teknologi Bandung (ITB) membahas topik mengenai “Masa Depan Obat Herbal Sebagai Terapi Alternatif Kanker”. I Ketut

Melinjo dan daun Sirsak Salah satu yang sudah ba­ nyak digunakan adalah daun sirsak. Saat dibandingkan dengan obat kanker yang standar digunakan, yaitu tamoxifen, sen­ yawa aktif dari daun sirsak ternyata lebih baik untuk menekan sel kank­ er. Selain itu, potensi lainnya y a n g menarik adalah melinjo. Ternyata, biji melin­ jo memiliki kandungan se­ nyawa aktif yang sangat baik menekan pertumbuhan sel kanker yaitu gnetin C dan trans-res­ veratrol. “Bahan ini (melinjo) ba­ nyak kita punya di Indonesia, tepatnya biasa kita olah sebagai emping. Jadi budayakanlah makan emping dan sayur lodeh,” ujar Prof. Ketut. “Saya sangat yakin dengan potensi obat herbal Indonesia, karena kita punya banyak ba­ han potensial. Bicara peluang melimpah, tradisi punya, pe­ ngolahan murah, pangsa pasar banyak, lalu aman penggunaan­ nya. Tantangan kita hanyalah political will. Kita harus berani memberi­ kan rekomendasi,” tegas Prof. Ketut. Ia menegaskan, bahwa perlu ada sumberdaya manusia yang mampu melihat jauh kede­ pan, sehingga penggunaan obat herbal nanti tidak hanya sebagai alternatif saja, tapi ada regulasi yang jelas me­ ngenai penggunaan obat herbal agar masyarakat tidak lagi ter­ sesatkan oleh informasi kurang benar yang beredar. Prof. Tutuka turut me­ nyampaikan harapannya, agar hasil rapat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Kami harap melalui hasil ini, FGB-ITB dapat memberi­ kan sesuatu untuk masyarakat, dan tidak ada lagi salah in­ formasi tentang manfaat obat herbal terutama bagi penanga­ nan penyakit kanker,” pung­ kasnya.

Adnyana, M.Si., Ph.D sebagai pemateri utama dan dipimpin langsung Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. Beberapa guru besar dari berbagai fakultas/ sekolah di ITB turut hadir un­ tuk memberikan saran terhadap topik yang sedang dibahas dari sudut pandang keilmuan masing-masing. Potensi Obat Herbal Sebagai Anti Kanker Dalam paparannya, Prof. Ketut menyebutkan ada 10 tanaman yang memiliki potensi sebagai penyembuh kanker. Tanaman-tanaman tersebut sudah teruji secara ilmiah me­ miliki senyawa aktif yang dapat membunuh sel kanker. Kesepu­ luh tanaman tersebut adalah 1. Tapak Dara (Vinca rosea) 2. Taxol (Taxus sp) 3. Lempuyang Wangi (Zin­ giber zerumbet) 4. Temu Kunci (Boesenber­ gia pandurata) 5. Melinjo/Tangkil (Gnetum gnemon) 6. Daun Sirsak (Annona muricata) 7. Bawang Tiwai (Eleuthrine americana) 8. Keladi Tikus 9. biji dari buah Anggur 10.Propolis (dari lebah madu) Kesepuluh potensi obat her­ bal ini telah melalui berbagai uji coba untuk memastikan bahwa

Mengenal Kanker & Jenisnya

K

anker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat me­ nyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker masih men­ jadi penyakit yang paling dita­ kutkan dan dianggap sebagai kartu mati bagi banyak orang. Berdasarkan data WHO, pada 2012, terdapat 14 juta kasus kanker baru dan me­ nyebabkan 8,2 juta orang me­ ninggal dunia. Dalam waktu dua dekade saja, peningkatan kejadian kanker terjadi sangat drastis hingga mencapai 70%. Se­ mentara di Indonesia sendi­ ri, kejadian penyakit kanker pada tahun 2013 yaitu sebesar 347.792 orang.Kanker sering dikenal oleh masyarakat seba­ gai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala ben­ jolan tidak normal atau abnor­ mal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Kanker dapat menimpa se­ mua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golo­ gan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu: 1. Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebi­ asaan atau gangguan. 2. Alat pencernaan tergang­ gu dan susah menelan. 3. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh 4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor). 5. Andeng-andeng (tahi la­ lat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal. 6. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh 7. Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh. Pencegahan, Faktor Risiko dan Jenis - Jenis Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebi­ asaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari fak­ tor-faktor penyebab kanker. Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui,

setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker: Mengenai makanan: 1. Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan 2. Lebih banyak makan ma­ kanan berserat. 3. Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari 4. Lebih banyak makan ma­ kanan segar 5. Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau dis­ impan terlalu lama 6. Membatasi minuman al­ kohol 7. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual 8. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress 9. Periksakan kesehatan se­ cara berkala dan teratur. Kenali Fakto-Faktor Risiko Sebagai Usaha Pencegahan Kanker Setiap orang mempunyai risiko untuk terkenal kanker. Risiko akan meningkat pada setiap orang yang mempunyai factor risiko kanker. Masing masing jenis kanker dapat dikenali. Pencegahan dapat dilaku­ kan karena kanker merupakan pe­nyakit yang membutuhkan waktu lama sebelum ditemu­ kan. Mengenali factor risiko dan melakukan usaha pe­ nanggulangannya sejak dini merupakan usaha pencegahan terjadinya kanker. Lakukan skrining dan deteksi dini jika mempunyai factor risiko.

Jenis-jenis Kanker * Kanker Darah atau Leu­ kemia Kanker darah atau leukemia merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang. Dalam kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkan­ nya untuk memberantas infeksi yang muncul * Kanker Hati Kanker hati adalah tipe kanker paling umum kelima di antara laki-laki dan ketujuh di antara wanita. Sekitar 85% kasus kanker hati di dunia terjadi di negaranegara yang masih berkem­ bang. * Kanker Payudara Kanker Payudara adalah kanker yang menyerang organ payudara. Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu). Saat se­ orang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui. * Kanker Kulit Melanoma Kanker kulit melanoma me­ rupakan jenis kanker yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi la­ lat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma. Hal ini bisa

terjadi di seluruh tubuh, tapi beberapa bagian tubuh yang sering terkena kemunculannya adalah, wajah, tangan, pung­ gung dan kaki.

ini juga bisa terjadi akibat penyebaran dari kanker pada organ lain. * Kanker Otak Tumor otak adalah hasil dari pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tidak semua tumor otak bersifat ganas sehingga bisa dikategorikan sebagai kanker. Kanker otak ganas adalah tu­ mor yang cepat menyebar ke bagian lain otak dan tulang belakang.

* Kanker Lambung Kanker lambung merupakan jenis kanker yang menggero­ goti lambung, yaitu organ di dalam rongga perut manusia yang menjadi salah satu bagian dari sistem pencernaan. Penyakit ini dapat diidap oleh orang-orang pada segala usia, meski sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas. * Kanker Lidah Kanker lidah merupakan jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel lidah. Kanker lidah pa­ ling sering tumbuh dan berkem­ bang pada sel-sel skuamosa yang ada di permukaan lidah. Jenis kanker lidah ini dikenal dengan istilah karsinoma sel skuamosa.

* Kanker Tiroid Tumor otak adalah hasil dari pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tidak semua tumor otak bersifat ganas sehingga bisa dikategorikan sebagai kanker. Kanker otak ganas adalah tu­ mor yang cepat menyebar ke bagian lain otak dan tulang belakang.

* Kanker Mulut Kanker mulut merupakan jenis kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam mulut. Misalnya pada lidah, gusi, bi­ bir, dinding mulut, serta langitlangit mulut. Kanker ini dapat menyebar secara langsung ke jaringan-jaringan di sekitar mulut atau melalui kelenjar getah bening.

* Kanker Serviks Kanker Serviks merupakan kanker leher rahim. Kanker ini menempati urutan ke 2 dari 10 kanker terbanyak pada wanita. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). * Kanker Paru Kanker Paru adalah tumor ganas yang menyerang or­ gan paru. Rokok risiko utama Kanker Paru. Lebih dari 80% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau perokok pasif. (yayasankanker/hm06)

* Kanker Mata Kanker mata merupakan jenis kanker yang jarang terjadi dan bisa menyerang bagian luar mata (misalnya, kelopak mata) atau bagian dalam mata (kanker intraokular). Selain itu, kanker

Kemoterapi Bisa Menyembuhkan Bisa Mematikan Oleh Nimas Mita Etika M

S

eiring dengan kema­ juan teknologi di bidang medis, kanker bukan lagi menjadi momok yang menakutkan bagi penderi­ tanya. Sekarang ini, semakin banyak penderita kanker yang sembuh dan berhasil melewati pengobatan. Pengobatan yang diberikan untuk para penderita kanker sampai saat ini ada­ lah, kemoterapi, radiasi, dan operasi. Masing-masing pengobatan tersebut mempunyai peran tersendiri untuk melawan penyakit kanker. Setiap pen­ derita kanker juga mungkin akan menerima pengobatan yang berbeda dengan pende­ rita kanker lainnya, tergantung dengan jenis kanker, stadium dari kanker, dan lokasi dari pertumbuhan sel kanker terse­ but. Walaupun tingkat kesem­ buhan semakin tinggi, tetapi sebagian penderita kanker masih merasa takut dan tidak ingin melakukan pengobatan

karena beralasan mereka takut dengan efek samping yang muncul akibat pengobatan yang dijalani. Memang benar, pengobatan kanker juga memi­ liki efek samping yang serius, bisa menimbulkan masalah dan gangguan kesehatan lain­ nya, bahkan hingga kematian. Salah satu pengobatan yang bisa menyebabkan kematian adalah kemoterapi. Apakah kemoterapi me­ mang efektif untuk mengo­ bati kan­ker? Dan apakah man­ faatnya memang lebih besar dibanding efek sampingnya yang bisa fatal? Kemoterapi adalah pengo­ batan yang dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan yang berfungsi untuk melawan serta menghancurkan pertum­ buhan kanker. Kemoterapi di­ berikan dengan cara oral atau melalui aliran darah – suntikan atau infus. Dalam dunia medis, pe­ ngobatan ini dianggap memi­ liki kekuatan yang cukup bisa

menghentikan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Semua pengobatan kemote­ rapi memang bertujuan untuk menghancurkan sel kanker, namun terdapat beberapa jenis kemoterapi yang dikelom­ pokkan berdasarkan dengan waktu pemberiannya dan hal ini mempengaruhi tujuan dari pengobatan. Berikut adalah jenis ke­ moterapi yang ada:

Kemoterapi kuratif, yaitu pengobatan kemoterapi yang ditujukan untuk membasmi serta menghancurkan semua sel kanker yang ada di dalam tubuh. Biasanya dilakukan ketika di awal pengobatan dan terka­ dang menjadi satu-satunya jenis pe­ngobatan yang dilaku­ kan. Kemoterapi adjuvan adalah kemoterapi yang biasa dilaku­ kan setelah melakukan pengo­ batan kanker lainnya, seperti

operasi atau radiasi. Cara ini bertujuan untuk menghilang­ kan sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih tertinggal dan belum bisa diatasi oleh pengo­ batan sebelumnya.

Kemoterapi neoadjuvan , yaitu kemoterapi yang di­ berikan pada pasien sebelum mereka melakukan pengob­ atan lain. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sel kanker atau mengurangi ukuran tumor yang ada, sehingga mudah un­ tuk melakukan pengangkatan tumor ketika operasi. Kemoterapi paliatif, meru­ pakan jenis kemoterapi yang diberikan pada pasien yang mengalami kanker dengan stadium lanjut.Tujuan dari kemoterapi paliatif adalah meringankan gejala yang dit­ imbulkan sel kanker, meng­ hambat perkembangan sel kanker, dan meni­n gkatkan kualitas hidup pasien.

Efek kemoterapi, bisa me­ ngakibatkan kematian Cara kerja obat kemoterapi yaitu dengan cara menghan­ curkan dan menghentikan sel-sel yang sedang tumbuh. Sel kanker yang tumbuh se­ cara abnormal tentu saja akan dihancurkan oleh obat-obat tersebut. Tetapi, tidak hanya sel kan­ker saja sel normal yang sedang tumbuh dan berkem­ bang juga akan dihancur­ kan, karena obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel kanker dan sel normal yang sedang tumbuh. Oleh karena itu banyak efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan kemoterapi, karena cara ker­ janya yang menghancurkan pertumbuhan semua sel. Sel normal yang sedang tumbuh akan rusak, kemu­ dian menyebabkan gangguan pada jaringan yang sedang berkembang. Jika hampir semua sel di dalam tubuh se­ dang berkembang, maka bisa

jadi kemoterapi menyebabkan kerusakan di semua jaringan. Karena itu, kemoterapi masih menjadi perdebatan dan pertimbangan di antara ahli medis. Bahkan beberapa penelitian telah menemukan bahwa kemoterapi justru me­ nyebabkan kematian pada pasien kanker. Kematian ini disebabkan oleh efek sam­ ping yang dialami oleh pasien kanker, bukan karena kegana­ san dari penyakit yang sedang dideritanya. Seperti yang ditemukan pada penelitian yang dilaku­ kan di Inggris, kemoterapi diketahui telah menyebabkan kematian hampir sebanyak 50% dari total pasien kanker payudara dan kanker usus yang sedang menjalani pen­ gobatan. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pasien yang berusia lebih tua dan memiliki status kesehatan yang buruk selama pengobatan berlangsung, lebih banyak meninggal dunia ke­

tika kemoterapi dibandingkan de­ngan pasien yang berusia muda. Sampai saat ini ke­ moterapi masih menjadi pe­ ngobatan yang paling sering dilakukan dan dianggap dapat membuat pasien kanker pulih dari pe­nyakitnya. Sehingga, kemoterapi masih dianjurkan untuk dilakukan oleh para pasien kanker. Hanya yang perlu diperhatikan adalah penanganan dari efek sam­ ping yang mungkin timbul, agar efek sampingnya tidak menurunkan status kesehatan pasien. Tidak hanya itu, pasien juga harus memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Hal ini bisa dibantu dengan asupan makanan yang kuat, tidak kurang, serta mengon­ sumsi makanan yang sehat. Dengan begitu, diharapkan pasien kanker dapat berhasil menjalani pengobatan dengan memperkecil efek samping yang mungkin ditimbulkan dari kemoterapi. (hellosehat/hm06)


FEMINIM Berkarir Dan Berkarya

B

erkarir dengan segudang aktivitas, tidak lantas membuat seorang perempuan mengabaikan pe­rannya sebagai seorang istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Bahkan tidak juga harus menjadi alasan tidak bisa melakukan aktivitas sosial di lingkungannya. Meski tidak bisa disebut sebagai wanita super, tetapi perempuan berkarir memang harus pintar-pintar membagi waktunya. Baik untuk pekerjaan secara profesional, untuk keluarga sebagai bentuk tanggungjawab pada keluarga, juga untuk pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk kerja sosial. Aziarni SH, M.H, ibu dari tiga anak ini adalah seorang Advokat berkantor di jalan Brigjend Katamso, Medan. Kegiatannya yang senantiasa mengatasi ba­nyak persoalan hukum terkadang cukup me­nyita waktu, lebih-lebih lagi jika sedang berperkara. “Alhamdulillah, ini adalah bagian dari kerja yang harus dilakukan,” ujar Aziarni , “Suka duka dalam berkarir pasti ada. Sukanya kalau perkara yang kita tangani berhasil, mi­ salnya kalau dalam perkara perdata kita menggugat, dalam putusan hakim gugatan kita dikabulkan atau dalam perkara pidana klien kita diputus bebas oleh hakim. Dukanya kalau perkara kita kalah lah, dek.”Ada yang menarik dari sisi lowyer satu ini, adalah kesahajaannya dalam menjalani pekerjaan. Ternyata, kuncinya adalah silaturahmi, melaksanakan aktivitas sosial dan berinteraksi di masyarakat. Tidak heran jika perempuan satu ini begitu peduli. Kepedulian tersebut semakin tersalurkan dengan keberadaan Aziarni sebagai ketua di HATI, Himpunan Alumni Kohati Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Selain sebagai wadah yang menghimpun para alumni, HATI juga melaksanakan aktifitas sosial, pengajian/tausiah agama per 3 bulan, tilawah online (ODOJ), qurban bersama setiap tahun, pembagian sembako dan pakaian bekas layak pakai, wisata dakwah setiap tahun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain kegiatan sosial, Azriani juga aktif memberikan pemahaman hukum dalam diskusi/dialog tentang hukum. Bahkan ikut dalam penyuluhan hukum baik dalam negeri maupun luar negeri seperti yang kemarin pernah dilakukan beberapa waktu lalu penyuluhan hukum di Konsulat Jenderal RI untuk Johor Baru Malaysia. Aziarni mengaku, kegiatannya banyak didukung oleh suami. Baik dukungan materil maupun inmateril. Sehingga aktivitas sosialnya di luar rumah bersama teman-teman organisasi bisa berjalan dengan baik. “Suami punya peran yang cukup besar bagi karir perempuan. Jadi keberhasilan perempuan juga tidak terlepas dari peran serta suami,” ujar perempuan yang sukses membesarkan anak-anaknya di dunia pendidikan. Saat ini 2 anaknya mengikuti jejaknya dibidang hukum, seorang lowyer dan juga seorang jaksa. Ada satu kiat sukses dalam pekerjaan bagi Aziarni, yakni menjadi seorang lawyer prinsip nya harus jujur, berpengetahuan , dan tanggung jawab. Dengan demikian, kepercayaan orang pada seseorang menjadi jaminan, yang sangat kita butuhkan. (*)

TTS

H

ari Valentine identik dengan kasih sayang, saat banyak orang memberikan hadiah spesial kepada kesayangan. Momen yang bertepatan dengan 14 Februari ini erat kaitannya dengan hal-hal romantis. Beberapa toko menjual aneka macam barang romantis menjelang Valentine, mulai dari permen berbentuk hati, cokelat, boneka hingga diskon spesial. Sampai saat ini masih banyak orang yang melakukan tradisi ini. Bukan hanya memberikan hadiah spesial kepada kekasihnya saja, me­ lainkan juga diberikan kepada saudara, teman, hingga keluarga dekatnya. Tak hanya Hari Valentine saja yang identik dengan kasih sayang, ada beberapa tradisi di beberapa negara yang serupa. Berikut ulasannya:

1. Rumania (Dragobete) Dragobete merupakan dewa cinta yang dikenal ketika liburan pada perayaan musim semi. Menurut salah satu do­ ngeng, saat perayaan itu anak laki-laki dan perempuan akan menghabiskan hari di hutan mengumpulkan bunga. Kemudian, gadis-gadis itu berlari pulang saat matahari terbenam. Anak laki-laki akan mengejar gadis yang mereka sukai. Jika anak laki-laki bisa “menangkap” sang kekasih, maka mereka akan mengumumkan pertunangan. Namun, tradisi itu sudah lama tak diterapkan di Rumania. Hari kasih sa­yang

Asah Imajinasi

5

7

7

5 Bebek berenang di kolam susu. Sambil menyelam mencari kerang. Binatang suka memantul.

Edisi 105

di Rumania dirayakan pada 24 Februari untuk memperingati peristiwa tersebut.

2. Slovenia (St George Day) Pada 14 Februari di Slovenia dikenal sebagai hari pertama berladang. Santo Valentine atau Zdravko adalah salah satu santo pelindung mereka di musim semi. Terdapat kepercayaan di Slovenia bahwa Santo Valentine membawa kunci yang baik. Itu adalah hari yang baik untuk mulai bekerja di kebun-kebun anggur dan ladang. Biasanya, saat itu orang mulai memperhatikan merekahnya tanaman dan bunga. Orang-orang di Slovenia juga percaya bahwa burung-burung di ladang kawin saat itu. Untuk menyaksikannya, seseorang harus berjalan tanpa alas kaki melewati ladang di tanah yang terkadang masih beku. Meskipun hari ini penting di komunitas pertanian di Slovenia, namun baru pada 12 Maret atau Hari Santo George, mayoritas orang merayakan hari kasih sayang tahunan mereka. Pada hari itu, tradisi lama mereka adalah memberikan kue madu berbentuk hati kepada orang yang dicintai 3. China (Qixi) Hampir sama dengan Va­ lentine, di China dikenal dengan Qixi atau Festival Malam Ketujuh. Acara ini jatuh pada hari ketujuh dari bulan ketujuh setiap tahun (perhitungan kalender bulan). Menurut pengetahuan China, seorang putri raja surgawi bernama Zhinu dan seorang gembala sapi yang miskin bernama Niulang jatuh cinta. Mereka menikah dan memiliki anak kembar. Ketika ayah Zhinu mengetahui tentang pernikahan mereka, ia mengirim ratunya untuk membawa Zhinu kembali ke bintangbintang. Setelah mende­

Kisahku

H

Mendatar 1. Hampir rata dengan tanah 5. Bandara internasional di Denpasar, Bali 7. Pajak / Cukai 12. Meniru (Inggris) 14. Bencana / Celaka 15. Topi pelindung kepala yang

tahan bentur 17. Pegawai yang mengurusi administrasi sederhana 18. Anggota baru 20. Baik kedudukannya 22. Kerabat kerja

Menurun 2. Bersih dan rapi / Apik 3. Jejak / Alur di tanah 4. Kekuasaan / Pemerintahan 6. Pulau di Provinsi Maluku 8. Beranda agak panjang, bersambung dengan induk rumah 9. Tidak tenggang rasa 10. Gelisah / rusuh hati 11. Olahraga bela diri dengan

senjata 13. Sarana / alat pembangkit tenaga 16. Suku di sekitar Sungai Kuri, Papua Barat 19. Jenis ikan hias air tawar 21. Burung pengicau endemik Pulau Timor 22. Layang-layang (Inggris) 23. Jelek (Inggris)

13

Peringatan Hari Kasih Sayang di Berbagai Negara

Sosok Aziarni Hasibuan SH, MH

Minggu, 9 Februari 2020

Kunci Jawaban Edisi 104

ngar tangisan Niulang dan anak-anak mereka, raja mengizinkan Zhinu dan Niulang bertemu setahun sekali di Qixi. Selama perayaan Qixi, gadis muda mempersiapkan persembahan melon dan buah-buahan lainnya kepada Zhinu dengan harapan menemukan suami yang baik untuk menikah. Pasangan juga pergi ke kuil untuk berdoa untuk kebahagiaan dan kemakmuran. Malamnya, orang-orang melihat langit dan menyaksikan bintang-bintang Vega dan Altair, yang mewakili Zhinu dan Niulang, mendekati saat reuni tahunan pasangan yang mengalami persilangan. Baca juga: 10 Destinasi di Indonesia yang Paling Banyak Diincar untuk Rayakan Valentine Ilustrasi cinta(Teraphim)

5. Brasil (Dia dos Namorados) Warga Brazil melewatkan perayaan Hari Valentine pada 14 Februari. Sebaliknya, mereka merayakan Dia dos Namorados atau Lover’s Day pada 12 Juni. Selain bertukar cokelat, bunga dan kartu, festival musik dan pertunjukan diadakan di seluruh negeri. Pemberian hadiah tidak terbatas pada pasangan karena perayaan hari kasih istimewa ini dilakukan dengan bertukar hadiah dan berbagi makan malam dengan teman dan kerabat juga. Hari berikutnya adalah Hari Santo Antonius, yang menghormati santo pelindung pernikahan. Pada hari ini, perempuan lajang melakukan ritual yang disebut “simpatias” dengan harapan bahwa Santo Anthonius akan membawa jodoh.

4. Afrika Selatan (Lupercalia) Seperti banyak negara di dunia, Afrika Selatan juga merayakan Valentine. Perayaannya juga identik dengan festival, bunga, dan tanda cinta lainnya pada 14 Februari. Perempuan menyematkan nama kekasih mereka di lengan baju mereka, yang merupakan tradisi Romawi kuno yang dikenal sebagai “Lupercalia”. Dalam beberapa kasus, ini adalah cara bagi pria untuk mempelajari pengagum rahasia mereka dengan melihat hati di lengan baju lawan jenisnya.

6. Spanyol (St George’s Day) Spanyol juga mempunyai hari kasih sayang sendiri yakni, Hari St George’s Day. Pada hari itu diyakini Saint George menjadi prajurit Romawi yang menjadi martir. Hari St George’s Day sa­ ngat populer di Barcelona dan wilayah Catalonia, dan dirayakan pada 23 April. Dalam tradisinya laki-laki yang memberikan bunga mawar diyakini telah dimulai pada abad perte­ ngahan. Namun, sei­ring waktu para perempuan juga memberikan bukubuku untuk pria.

7. Wales (St. Dwynwen Day) Di Wales juga ada pe­ rayaan tersendiri, yaitu St Dwynwen’s Day yang dianggap sebagai santo pelindung para kekasih. Menurut cerita, Dwynwen jatuh cinta pada pria yang tidak bisa dinikahinya karena pria itu sudah bertunangan. Setelah tiga keinginan Dwynwen dijawab, perempuan ini mengabdikan dirinya kepada Tuhan. Reruntuhan gerejanya masih berdiri di Pulau Llanddwyn, di lepas pantai Wales Utara. Untuk mengenang Dwynwen, beberapa pasangan melakukan ziarah ke gereja. Ada juga tradisi memberikan sendok cinta tradisional sebagai tanda sayang. Pelaksanaannya bertepatan pada 25 Januari. 8. Korea Selatan (White Day) Di Korea Selatan, pe­ rempuan memberi cokelat kepada pria pada Hari Va­lentine. Para pria kemu­ dian membalasnya pada 14 Maret, yang juga dikenal sebagai Hari Putih. Pada 14 April, sebulan setelah Hari Putih, para lajang yang tidak mene­ rima tanda cinta pada Hari Valentine atau Hari Putih, merayakan atau berduka pada hari yang disebut Black Day. Orang yang tak memiliki kekasih bertemu di restoran untuk makan “jajangmyeon”, hidangan yang terbuat dari mie Korea putih dengan saus kacang hitam, disebut sebagai mie hitam. (kompas/hm06)

Terjebak Menjadi TKW Ilegal

idup memang harus dijalani dengan ikhlas. Kepahitan juga harus dinikmati buah dari kesalahan diri sendiri. Tapi hidup tidak boleh larut. Jika kesalahan telah melahirkan penyesalan, harus ada saat kebangkitan untuk tidak tertipu dan tertipu kembali. Yah, berawal dari sebuah perceraian inilah kisah sedih harus aku lewati. Kisah yang harus aku petik kembali hikmahnya dari pengabaian seorang suami kepada keluarga yang membuat aku harus berani banting stir untuk menjadi apa saja agar bisa menghidup 2 orang anakku. Suamiku tergila-gila pada seorang perempuan, hingga tega meninggalkan kami sekeluarga. Bahkan tidak sedikitpun ia mengingat kami lagi, termasuk nafkah yang seharusnya masih menjadi tanggung jawab dirinya. Aku sadar, jika selama ini aku tidak pernah belajar bagaimana susahnya meng­ arungi bahtera. Kehidupan mewah yang selama ini aku lakoni, membuat aku tidak pernah merasakan susah. Sampai akhirnya, pada kondisi ini aku memasuki hidup yang paling pahit. Semua aset yang aku miliki

telah habis untuk biaya hidup kami, hutang pun telah menjeratku, bahkan kami pernah merasakan ancaman tidak bisa makan persis di malam takbiran. Segala hal telah aku lakoni, aku berjualan makanan mie keliling, menjadi babu cuci pakaian sudah aku lakukan, tukang bersih rumah orang, juga menjadi tenaga kusuk. Apa saja, asal anakanakku tidak kelaparan. Sampai suatu ketika, titik jenuh itu membuncah oleh lilitan hutang yang tidak juga terbayar, juga beratnya beban hidup untuk makan. Bahkan, anakku harus berhenti ke sekolah karena tidak mampu membayar sejumlah uang ektrakurikuler dan bahan praktek di sekolah. Seorang agen tenaga kerja menawarkan aku sebuah pekerjaan di Malaysia. I­ming-iming yang ia berikan begitu menjanjikan. Siapa yang tidak tergiur, mendapatkan gaji perbulan Rp3 juta. Membayangkan selama ini untuk mendapatkan Rp300.000 saja aku masih kesulitan. Tentu saja aku tertarik, apa lagi agen tersebut tidak mewajibkan pembayaran pengurusan surat menyurat, termasuk pasport. Perjanjiannya, gaji

kami nantinya akan dipotong setiap bulan untuk biaya tersebut. Tapi ternyata, dalam perjalanan pertama menuju negri jiran itu, sesuatu yang aku bayangkan begitu indah, pada kenyataannya begitu mengerikan. Perjalanan menuju Malaysia dengan menggunakan kapal tongkang itu ternyata dirazia oleh kepolisian Malaysia. Kami yang tidak dilengkapi surat perjalanan akhirnya harus bersembunyi di lantai dasar yang pengap dan menakutkan, rasanya saat itu antara hidup dan mati. Aku takut sekali. Saat itu yang terba­ yang olehku hanyalah kedua anakku, yang berharap aku besar padaku untuk kehidupan mereka. Do’a panjangku dan mungkin do’a kedua anakku jualah yang membuat aku selamat dari razia polisi Malaysia, hingga ancaman penjara tidak kami dapatkan. Tetapi ternyata, perjalanan pahit kedua belum berhenti. Menjadi tenaga ilegal di negeri orang membuat kami selalu kucing-kucingan de­ ngan aparat kepolisian. Bahkan, kami tidak bisa leluasa berpergian. Kami, para TKW ilegal tak lebih seperti para tahanan dalam cerita kerja paksa di jaman penjajahan.

Satu tahun telah bekerja, aku berharap bisa pulang ke tanah air. Aku sudah tidak tahan menanggung rindu pada kedua anakku. Terlebih lagi, dia pernah jatuh sakit saat aku di Malaysia. Tetapi majikan tempat kami beker­ ja tidak memperbolehkan, mengingat musim razia begitu ketatnya saat itu. Rindu ini aku tanggung dalam pilu yang perih hingga dua tahun lamanya. Akhirnya, aku diperboleh­ kan untuk pulang. Dengan perasaan yang bahagia, dan membawa uang simpanan, aku pun pulang. Tetapi, naas bagiku saat perjalanan pulang, aku harus berhadapan dengan polisi Malaysia. Aku pun di deportasi selama 1 bulan di Negeri Saban Malaysia. Ini pelajaran bagiku, de­ngan iming-iming apa pun, aku tak ingin lagi menjadi TKW ilegal. Itu sangat menakutkan. Semoga ini menjadi pelajaran bagi siapa pun. Dan tetaplah semangat untuk mencari penghidupan. Kini, aku tetap bekerja sebagai TKW di Malaysia. Alhamdulillah, aku bisa membawa anakku turut serta. Bersama anak-anak di sampingku, hidup ini terasa lebih berharga dan mampu menguatkan aku menghadapi persoalan hidup. (*)


14

Minggu, 9 Februari 2020

IKLANESIA

Permainan Anak Indonesia Yang Kini Terlupakan Jakarta | Mistar Di zaman yang serba mo­ dern seperti sekarang ini, ba­ nyak permainan zaman dulu yang sudah dilupakan oleh anak-anak sekarang. Padahal, permainan dulu mengandung banyak unsur edukasi dan kebersamaan. Untuk memperingati Hari Anak Indonesia, berikut be­ berapa permainan anak zaman dulu yang sangat merakyat, yang berhasil dikumpulkan oleh Liputan6.com 1.Kelereng 2.Tapak gunung 3.Petak umpet

4.Gobak sodor 5.Lompat tali 6.Benteng 7.Ular tangga 8.Bola bekel 9.Ludo 10.Monopoli 11.Congklak 12.ABC lima dasar 13.Gangsing 14.Bongkar pasang orangorangan Dari keseluruhan permain­ an itu, semuanya mengandung edukasi, keaktivitasan, dan kebersamaan, yang hampir tidak dimiliki oleh anak-anak sekarang.

Contohnya saja, lompat tali. Dalam permainan ini, anakanak yang memainkan diminta untuk lebih aktif, melompat dan terus melompat. Dari posisi terbawah, hing­ ga posisi karet di atas. Ma­ kanya, jangan heran apabila anak-anak zaman dulu lebih aktif, ketimbang anak zaman sekarang. Selanjutnya, ABC lima dasar. Permainan ini, meminta anak-anak untuk lebih meng­ gali pengetahuannya mengenai nama-nama tokoh, bunga, pulau, negara, dan lain-lain. (liputan6/hm07).

Manfaat Bedong Bayi Menurut Ilmu Kedokteran Bedong bayi mungkin masih menuai banyak pro dan kontra, penjelasan dokter berikut ini mungkin bisa menjawab semua pertanyaan anda selama ini.

Jakarta | Mistar Membedong bayi sudah menjadi tradisi yang men­ darah daging bagi sebagian masyarakat Indonesia, meski mungkin sebagian besar dari mereka tidak begitu paham terkait manfaat dari bedong itu sendiri. Dokter lulusan Universitas Sebelas Maret, Emilya Sari mengatakan bedong bayi me­ mang memiliki manfaat. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, di antaranya bedong harus long­

gar dan tetap memberikan kenyaman serta keleluasaan untuk pergerakan si kecil. “Bedong longgar juga bisa untuk menjaga kehangatan tubuh bayi, karena bayi lebih mudah mengalami hipotermia dan pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna. Jadi dengan dibedong longgar sangat mem­ bantu supaya suhu tubuh bayi terjaga,” jelasnya kepada Oke­ zone pada Jumat 8 Februari 2020. Emilya menambahkan, harus diperhatikan juga suhu lingkungan, jangan sampai

MISTAR.ID

MISTAR.ID

0813 6011 1727 / 0823 6860 6742

suhu terlalu panas sehingga bayi malah jadi tidak nyaman dibedong. Pemakaian bedong juga jangan terlalu ketat, kare­ na bisa mempengaruhi formasi tulang bayi seperti pada pang­ gul. Perhatikan juga apakah bedong itu membatasi perna­ fasan bayi atau tidak, karena menimbulkan dampak negatif untuk anak tersebut. Selain membuat hangat, Emilya menyampaikan bahwa bedong bayi memberikan rasa nyaman seperti saat sedang berada di rahim. “Jadi tujuan bedong longgar itu sendiri ada­ lah untuk membuat bayi me­ rasa nyaman seperti suasana di dalam rahim,” tuturnya. Na­ mun ada beberapa bayi yang

justru rewel saat dibedong. Dalam kasus ini Emilya men­ jelaskan bahwa harus dili­ hat lagi apakah bedongnya memang terlalu sempit atau membuat bayi kepanasan. Jadi para orangtua harus benarbenar memperhatikan bedong yang digunakan oleh bayi mereka. Meski secara garis be­ sar bedong memiliki manfaat yang cukup banyak untuk bayi, tetapi ada ponit-point yang harus diperhatikan. Karena jika sembarangan melakukan bedong pada bayi Anda, bisabisa bukan manfaat yang akan didapatkan, tapi justru masalah fatal dan akan berdampak pada kesehatan si kecil. (Okezone/hm07)


KOMUNITAS

Minggu, 9 Februari 2020

Berbagi Kisah Perjuangan Para Penderita Kanker

P

agi terasa indah, anak-anak dengan lucunya terlihat menebar senyum dan tawa. Diantara mereka ada yang duduk dengan kursi rodanya, bahkan di pergelangan tangan masih terurai tali infus yang mengalirkan suplemen bagi tubuh yang ringkih. Tapi rasa bahagia mengalir indah pada wajah-wajah tak berdosa itu. Tanggal 4 Februari merupakan hari kanker se dunia. Sejumlah relawan menggelar acara bagi anak anak penderita kanker di jalan Petunia Kemenangan Tani, Medan. Mereka berupaya membuat anak-anak dampingan itu sejenak melupakan penyakit yang mereka rasa. Anak-anak penderita yang mereka sebut “pejuang” itu harus senantiasa merasa bahagia. Badut-badut lucu turut menghibur selain penampilan lainnya. Tidak hanya bersama para relawan yang hadir pada peringatan tersebut, bahkan ibu Wakil Gubernur Sumatera Utara Sri Ayu Mihari membawa rombongan club motor harley davidson. Mereka turut ikut membaur berbagi kebahagiaan. Mereka adalah para relawan yang tergabung dalam Yayasan Onkologi Anak Medan atau yang akrab disebut YOAM. Yayasan ini lumayan lama berdiri, yakni tgl 20 Maret 2006. YOAM diprakarsai Oleh Prof. BidasariLubis, S.PA (k), ir. Wahyu Setiowati Dilst, Halimah Hutagalung. Dari 3 wanita inilah. YOAM sendiri berdiri atas keprihatinan terhadap anak-anak penderita kanker yang butuh sentuhan pendampingan Paikologis. YOAM seperti tidak pernah kehilangan ide-ide cemerlang untuk berbagi kebahagiaan. Sekarang bersama Ketua YOAM Atika Rahmi, S.Psi, M.Psi, mereka membuat banyak kegiatan. Menurut Atika, YOAM memiliki beberapa Program, yang utamanya adalah Mefasilitasi rumah Singgah sebagai rumah tinggal sementara untuk anak-anak penderita kanker yang ada di wilayah Sumatera Utara dan sebagian aceh. “Rumah singgah ini didirikan untuk meringankan beban keluarga yang bertempat tinggal di luar kota Medan secara gratis dan bantuan pokok dasar untuk 3 hari selama menginap di Rumah Singgah,” ujar Atika Kebaradaan rumah singgah ini juga memiliki sejarah. Banyak dari penderita kanker yang tidak mampu mengobati anaknya karena faktor biaya lain-lain di luar rumah sakit. Semisal biaya rawat sebelum di rumah

sakit, biaya rawat jalan, Umumnya, penderita yang tidak dapat diselamatkan karena keluarga di luar kota. Banyak yang memikirkan biaya penginapan selama berobat di Medan. “Alhamdulillah, biaya operasional rumah singgah yang sudah beroperasi selama 9 tahun ini adalah hasil dari bantuan dan perhatian. Banyak masyarakat yang memiliki pemikiran sama dengan kami,” ujar Atika Selain program rumah singgah, program yang tidak kalah pentingnya adalah program donor darah. Program ini termasuk rutin dilakukan dengan kerjasama pada lembaga atau perusahaan lain. Program ini sangat penting, karena anak-anak penderita kanker akan banyak membutuhkan transfusi darah. Darah dbutuhkan untuk membantu anak-anak mendapatkan tambahan trombosit. Untuk itu YOAM Bekerjasama dengan UTD RSUP H Adam Malik dalam melakukan tindakan donor darah. Program lain yang paling istimewa adalah pendampingan anak-anak selama di rumah singgah, yakni pendampingan Psikologis. Pendampingan ini guna memberikan motivasi pada anak-anak dan keluarga terutama anak-anak yang sudah memasuki terminasi akhir (paliatif).

Relawan Berbagi dan memiliki rasa empati bagi anak-anak penderita kanker memang harus memiliki rasa sosial yang tinggi. Tidak saja persoalan waktu yang harus diberikan, namun juga memberikan perhatian, serta mampu memberikan motivasi bagi anak-anak dan keluarga. Ini pengakuan utami, Anak-anak penderita kanker yang sudah menjadi dampingan YOAM Tidak ada yang memiliki rasa putus asa. “Kami giat memberikan motivasi kepada mereka untuk berani berjuang melawan sel2 kanker. Kami yakinkan pada anak-anak itu bahwa mereka tidak sendiri. Banyak orang yang memdukung perjuangan mereka.” Saat ini ada 12 orang relawan bergabung di YOAM, umumnya mahasiswa dan beberapa diantaranya mahasiswa jurusan psikolog. “Naah... istimewanya kami Para Pengurus YOAM murni dari orang-orang yang hanya punya kepedulian dan perhatian pada anakanak kanker. Bantuan diberikan secara sukarela,” ujar Atika. Motivasi Bagi Anak dan Keluarga Pengalaman Atika Rahmi selama ikut melakukan pendampingan anak-anak kanker, pendampingan psikogis sangat penting. “saya pribadi selama 12 tahun mendampingi anak-anak dan keluarga kanker karena basic pendidikan saya psikologi sudah pasti dengan model psikologis juga. Kalau ada yang perlu saya lakukan sampai pada tahap theraphy psikologis maka saya berikan. Kepada orang tua saya memberikan penguatan emosi selama orangtua mendampingi anak

kanker. Sy sediakan waktu pada orangtua untuk menceritakan kekhawatirannya.

Cerita Survive 3 Penderita Kanker Orang-orang dengan penyakit kanker, memang memiliki ketakutan yang tinggi akan datangnya kematian. Tetapi kematian adalah takdir dan merupakan kuasa dari sang Kholik. Hanya ia yang tahu kapan dan di mana kematian akan dijemput, bukan karena seseorang itu menderita kanker. Tinggal bagaimana kita memperjuangkan kehidupan, mengobatinya dan utamanya memberikan semangat bagi orang-orang dan utamanya bagi diri sendiri. Karena bukan tidak sedikit yang bisa terbebas dari kanker. Adalah kisah penderita kanker dari Putri, Ajrina dan Astari. Mereka dulunya adalah penderita kanker. Tetapi de-ngan perjuagan yang kuat, mereka berhasil meleati masa masa sulit itu. Mereka dinyatakan oleh dokter sembuh dari kanker. Kini ketiganya menjadi relawan yang aktif di YOAM, memberikan motivasi bagi adik adik pejuang mereka. Penyakit harus dilawan. Tidak ada kematian yang menakutkan pada anak-anak kanker. Kalaupun ada itu cerita yg didramatisir. Kita sering merasakan kehilangan mendalam ketika jatuh hati pada salah satu anak kanker. Kemudian Tuhan mengambilnya. Kanker bisa sembuh asal diketahui sejak dini. Yang sering jadi dilema pasien kanker yang dirujuk ke RSUP Adam Malik kebanyakan sudah stadium akhir. “ Semangat yang mereka dapatkan dari kita adalah bantuan senjata penyemaangat yang mereka miliki. Becouse kid can’t fight alone,” ujar Atika. (Rika Yoesz)

15


16

Minggu, 9 Februari 2020

WISATA

Para pengujung sedang menikmati keindahan air terjun Jambara.(f:int/mistar)

Keindahan Alam Air Terjun Jambuara

Destinasi Wisata Tersembunyi Di Simalungun K

eindahan alam air terjun Jambuara yang berlokasi di Huta V Pondok V Desa Buntu Bayu Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan di Kabupaten Simalungun, adalah wujud destinasi wisata yang tersembunyi. Naluri alam yang dipancarkan bisa buat para pengunjung terpikat untuk menelusurinya. Selain air terjun Jambuara dengan ketinggianya hingga mencapai 83 meter, wisatawan juga akan bisa melihat batu besar yang berbentuk gua. Keindahan Air Terjun Jambuara yang mengalir deras dari balik bebatuan kini jadi primadona wisatawan lokal. Bagi wisatawan yang hendak turun ke tempat air terjun Jambuara, tidak begitu gampang. Untuk menuju ke titik air terjun pengunjung disarankan menyiapkan fisik prima. Jalan terjal berliku membuat penambah keseruan destinasi. Akan tetapi, kalau sudah sampai di air terjun Jambuara, lelah kita hilang dengan seketika setelah melihat dentuman air terjun terhempas hingga seakan rintisan hujan turun dari langit membasahi badan kita. Pemandangan air terjun itu membuat bola mata kita menjadi sejuk dan kepengapan pikiran bisa kita tumpah ruaskan di sana. Jika para pengunjung hendak kesana untuk jelajah air terjun Jambuara, jarak tempuh dari Pematangsiantar menuju Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun, Ada sekitar 175 kilometer panjang jalan yang bisa dinikmati denga hijaunya alam dan suara hewan hutan serta cahaya yang menelisip dari balik ranting jika cahaya sedang cerah. Kepada para pengunjung juga tetap diberikan pandangan tentang air terjun Jambuara, agar prilaku-prilaku yang tidak baik jangan dilakukan dan menjaga sikap serta cara bicara yang tidak sopan. Melisa wisatawan lokal mengatakan air terjun Jambuara sangat menakjubkan. Wanita ini datang bersama-sama teman komunitasnya menaiki kendaraan bermotor menghabiskan waktu liburan. “Air terjunnya bagus, indah. Asik buat mandi-mandi. Tahunya dari lihat-lihat sosmed, Facebook. Ini ngisi libur bereng kawan-kawan,” katanya. Siti Sarah warga setempat mengaku sudah dua kali naik turun ke Air Terjun Jambuara yang diambil dari nama Jambu Hutan berwarna merah. “Sarah audah dua kali lah naik turun ke air terjun. Pas malamnya keram kaki naik betis,” kata wanita berbibir merah ini. Ramli salah seorang pengelolah air terjun Jambuara bilang destinasi wisata ini sudah dikelolah sejak Bulan November 2014. Pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 5.000 per orang dewasa. Anak-anak tidak dikenakan biaya. Untuk sepeda motor cukup merogoh kocek Rp. 10.000 dan mobil Rp 20.000. “Tarif itu nantinya kami pakai buat dibagi de-ngan masyarakat setempat yang mengelolah. Kalau pun yang datang ramai mau juga kami kurangi,” kata Ramli.(*)

Air Terjun Jambuara.(f:int/mistar)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.