Maka orang-orang itu menyembunyikan dari yang sesungguhnya. Dan ini kata Allah, karena orang-orang ahli kitab itu tidak semuanya dipungkiri, mereka beriman sebagian saja. Kirakira seperti itu. Dikorup itu ayat-ayat Allah. Pengetahuan mereka bahwa nabi akhir zaman itu nanti menghadap kiblat ke Baitullah itu sudah ada. Tapi kenapa mereka itu mengingkari begitu kiblat mereka ‘ditinggalkan’. Kemarin sudah kita bahas. Begitu kiblat Baitul Maqdis ditinggalkan, menghadap kiblat yang Nabi Muhammad rindukan, mereka langsung klaim, “ini tidak punya pendirian”. Allah subhanahu wa ta’ala ingin menegaskan, orang-orang yang menyembunyikan. Makanya ini cobaan orang-orang yang pintar. Orang yang pintar atau orang yang tahu, itu cobaannya berat. Ada yang halal, dengan pengetahuan dia dan dengan luar biasa dalilnya bisa menjadi haram, atau sebaliknya. Kenapa? Karena dia bisa bersilat lidah. Tapi orang yang melakukan ini setelah standar yang diturunkan Allah, setelah ayat-ayat Allah jelas, akan mendapatkan apa di sini? Ula`ika yal’anuhumullahu, mendapatkan laknat dari Allah, wa yal’anuhumul la’inun, dan akan dilaknat oleh orang-orang yang marah. Siapa al la’inun? Di situ para mufassirin berbeda pendapat. Al la’inun di sini, ada yang mengatakan malaikat, ada yang mengatakan orang-orang yang dizhalimi oleh dia. Jadi kalau ada orang-orang yang kita zhalimi, kita bunuh misalnya, orang itu bisa melaknat kita. Na’udzu billahi min dzalik. Dan rangkaiannya beda tipis dengan laknat Allah. Makanya orang-orang yang zhalim dia menjadi berat. Kenapa? Karena yang melaknat dia bukan hanya Allah, tetapi juga al la’inun. Al la’inun banyak sekali. Bahkan dikatakan, bumi juga bisa melaknat. Di dalam Al Qur`an, manusia dan jin disebut ats tsaqalain, yang berat. Kenapa? Karena manusia itu secara fisik memberatkan bumi, diinjak-injak. Kalau tidak punya kebaikan, menyusahkan kan? Beda dengan orangtua yang capek pulang kerja diinjak-injak oleh anaknya, itu kenikmatan karena diregangkan ototnya. Tapi ini, kalau tidak ada fungsinya dia hidup, dia hanya memberatkan saja. Makanya disebut ats tsaqalain, memberatkan. Secara fisik manusia memberatkan bumi. Dan bumi akan melaknat orang-orang yang tidak berada dalam track Allah. Al faqir tidak bisa menggambarkan kengeriannya, tapi mari kita rasakan. Ula`ika yal’anuhumullah, mereka itu adalah orang-orang yang dilaknat oleh Allah, wa yal’anuhumul la’inun.
257