Tabloid Genta Andalas
diterbitkan oleh:
Unit Kegiatan Pers Mahasiswa
Genta Andalas dengan SK
No.373/XIII/Unand-2001
Pelindung:
Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H
Penasihat:
Prof. Dr. Mansyurdin, MS
Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd
Dewan Redaksi:
Rahmat Fiqri, Linda Susanti, Ade Selvia,
Pemimpin Umum:
Riski Wahyudi
Sekretaris Umum:
Lusi Agustia
Bendahara Umum:
Kerina Jefani
Pemimpin Redaksi:
Asa Alvino Wendra
Pemimpin Perusahaan:
Atika Liutami Sadri
Pemimpin Produksi: Joy Prima
Pemimpin Litbang:
Souty Syahrani
Redaktur Pelaksana:
Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak
Redaktur Daring:
Haura Hamidah
Redaktur Cetak:
Tiara Juwita
Bisnis & Periklanan:
Sandra Ardiyana Sirkulasi:
Syifa Khairani
Social Media Officer:
Muhammad Rivaldo
Finance:
Haida Rahmi
Marketing & Partnership:
Sherly Oktariani
Layouter:
Fatiza Khaira
Ilustrator:
Fadhillah Lisma Sari
Videografer:
Nabila Annisa
Desain Grafis:
Aisyah Luthfi
PSDM:
Della Silsilia Putri
Event Organizer:
Putri Salsabila Eryadi
Riset & Survei:
Humaira Zaini Putri
Anggota:
Farhan, Haikil, Elvi, Suci, Hafiz, Pratiwi, Aprila, Dhani, Fadhilatul, Fahara, Jun, Lara, Resti, Vannisa, Zahra.
EDITORIAL
Benarkah Padang Siap jadi Kota Wisata?
Tempat wisata menjadi fokus yang paling dikembangkan oleh setiap pemerintah kota. Terlebih lagi adanya tempat-tempat unik dan daerahdaerah yang begitu kental dengan alamnya. Ya, Kota Padang adalah salah satu kota yang memiliki potensi wisata yang besar. Banyak sekali tempat yang wajib dikunjungi saat berlibur. Mulai dari Masjid Raya Sumatra Barat, Tapian Lauik, Museum Adityawarman, Kota Tua, hingga Jembatan Siti Nurbaya dan tempat-tempat wisata lainnya yang akan semakin membuat wisatawan kagum dan senang berlibur ke Kota Padang.
Meskipun sudah memiliki banyak tempat wisata, tetapi apakah benar Kota Padang sudah siap mendapat julukan kota wisata? Dinas Pariwisata Kota Padang mengakui bahwa Kota Padang belum bisa dikatakan layak dan siap jadi kota wisata, bahkan masih tertinggal jauh dari kota wisata lainnya seperti Bali, Nusa Tenggara Timur, dan kota-kota wisata yang sudah berkembang pesat.
Belum layaknya Padang jadi kota wisata dapat terlihat dari keluhan yang disampaikan oleh masyarakat setempat dan pengunjung dari luar Kota Padang, terkait tempat wisata di Kota Padang. Keluhan-keluhan tersebut di antaranya minimnya tempat sampah yang menyebabkan banyak sampah yang berserakan sehingga merusak citra tempat wisata tersebut. Selain itu, keamanan tempat wisata juga dikeluhkan oleh pengunjung. Dari hasil wawancara terhadap beberapa pengunjung, terdapat pemalakan dan pencopetan yang umum terjadi di tempat wisata, misalnya saja pada Jembatan Siti Nurbaya. Selain itu, masyarakat di sekitar tempat wisata juga mengeluhkan dampak terhadap sektor ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh masyarakat bahwa
tidak adanya peningkatan terhadap UMKM mereka. Contohnya saja penempatan UMKM di Jembatan Siti Nurbaya yang dipindahkan ke bawah jembatan. Hal tersebut membuat pengunjung yang berbelanja lebih sedikit daripada sebelumnya ketika UMKM tersebut masih berada di atas jembatan. Namun, berdasarkan pengakuan pengunjung, harga kuliner di Kota Padang tergolong mahal, sehingga pengunjung lebih memilih untuk membawa makanan dari rumah masing-masing.
Selain itu, keluhan beberapa pengunjung juga terkait dengan adanya biaya masuk ke tempat wisata. Salah satu contohnya yaitu Pantai Air Manis yang mengenakan biaya masuk bagi pengunjung. Dinas Pariwisata Kota Padang mengaku bahwa pengenaan biaya masuk tidak dikelola oleh pemerintah, melainkan masyarakat setempat.
Kurangnya pendapatan pada
Dinas Pariwisata Kota Padang juga menjadi faktor kurangnya kelayakan tempat wisata Kota Padang. Minimnya pendapatan ini salah satu faktornya karena tidak semua tempat wisata yang di pegang oleh dinas pariwisata dan juga dipegaruhi aspek pajak dimana semakin tinggi tarif dari tempat wisata semakin tinggi pula pajak untuk hotel yang bekerja sama dengan dinas pariwisata Kota Padang. Namun untuk hal itu, dinas pariwisata masih terus gencar untuk meningkatkan tempat wisata yang ada di Kota Padang. Baik dari segi promosi tempat wisata, maupun juga menambah tempat wisata sehingga wisatawan dapat dengan bebas memilih akan beriwasata kemana jikalau berkunjung ke Kota Padang.
Salam Redaksi
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur senantiasa terucap atas kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan karunia-Nya, Genta Andalas bisa menghadirkan kembali informasi kepada pembaca dalam Tabloid Genta Andalas edisi Juli-Agustus 2023. Selawat beriring salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW. sebagai suri tauladan dan penerang jalan seluruh umatnya.
Lega, syukur, dan bangga kami rasakan setelah mampu menyelesaikan tabloid ini. Berbagai halangan dan rintangan yang kami lalui dalam menyelesaikan Tabloid edisi LXXXIV ini sehingga bisa sampai ke tangan pembaca.
Saat libur semester, segenap kru Genta Andalas tetap mencurahkan tenaga, waktu, pikiran untuk menyelesaikan tabloid ini.
Pada edisi kali ini, kami menghadirkan laporan utama mengenai Kota Padang sebagai kota wisata. Tulisan ini menitikberatkan pada kondisi ekonomi masyarakat di sekitar tempat wisata. Tidak hanya perihal ekonomi masyarakat yang ada di sekitar tempat wisata, tetapi juga perihal kebersihan, keamanan, akses menuju tempat wisata, dan fasilitas yang ada di tempat wisata yang masih dikeluhkan oleh masyarakat
dan pengunjung. Selanjutnya, pada laporan khusus kami menyuguhkan kondisi kampus II dan kampus III yang selalu dikeluhkan oleh warga kampus II dan kampus III. Pada sorotan kampus kami membahas sisi humanis gaji lembur Cleaning Service saat peminjaman gedung kuliah guna kepentingan kegiatan bagi mahasiswa. Tidak hanya itu, khazanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, teknologi, dan sosok kembali Kami kemas dengan sajian menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan, kami juga menghadirkan jawaban pesanmu dan surat pembaca untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa.
Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi seputar kampus bagi pembaca, sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran solutif kami harapkan dari pembaca agar karya kami dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata, selamat membaca. Hidup mahasiswa!
Sosok Edisi LXXXIV
Dapur................................2 Jendela..............................3 Laporan Utama............4 Sorotan Kampus...........6 Feature.........................7 Laporan Khusus............8 Survei................................9 Liputan.......................10 Gentaiment..................12 Rehat...............................13 Aspirasi.......................14 Aneka Ragam.............16 Teknologi........................17 Aktivis.............................18 Khazanah Budaya.......19 Sastra dan Seni.............20 Wawasan........................22 Resensi............................23 Sosok..............................24
KELOLA: Pariwisata Kota Padang yang masih memerlukan pengelolaan terhadap sampah.
Kirim saja pertanyaanmu ke social media Genta Andalas
Kirim saja pertanyaanmu ke media sosial Genta Andalas
Kejelasan BBMK UNAND Pada Tahun 2023
Tahun 2022 lalu program BBMK tidak ada, apakah program BBMK tahun ini akan kembali diadakan?
Jawaban:
Program Bina Bakat Minat dan Kepemimpinan (BBMK) masih belum pasti diadakan tahun ini karena saat ini masih dalam tahap diskusi oleh kemahasiswaan dan UKM untuk menemukan mekanisme yang lebih efektif. Sebelumnya, BBMK dinilai kurang efektif sebab banyak mahasiswa merasa berat karena diwajibkan untuk mengikuti BBMK. Untuk itu, salah satu cara yang dilakukan untuk memperkenalkan UKM Tahun ini adalah dengan pengenalan setiap UKM pada acara BAKTI UNAND 2023.
Khandra Fahmy, STP., MP., Ph.D (Direktur Kemahasiswaan, Universitas Andalas)
Solusi Mengatasi Portal UNAND yang
Bagaimana solusi mengatasi portal UNAND yang eror?
Jawaban:
Portal UNAND yang eror sebenarnya bisa dilaporkan ke admin fakultas dahulu yang menjadi bagian perwakilan LPTIK, kemudian akan diteruskan ke bagian LPTIK, lalu laporan tersebut akan diproses programmer-nya.
Asrul Ikhya, S.Ap, M.Ap (Kepala Subdit Administrasi, Data & Informasi Pendidikan)
Penyebab Tertundanya Pembangunan Gedung di Fakultas Teknik
Kenapa pembangunan gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan UNAND sebelumnya mengalami penundaan? Apa alasan dibalik tertundanya pembangunan tersebut?
Jawaban:
Pembangunan gedung Teknik Industri dan Teknik Lingkungan UNAND memang sempat mengalami penundaan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, terutama karena dana dan kontrak kerja dengan kontraktor yang telah habis.
Prof. Ikhwana Elfitri, Ph,D (Dekan Fakultas Teknik, Univeristas Andalas)
Ota Da Tagen
Da Tagen : Mak, kabanyo Padang nio jadi kota wisata mak, lai tau mak?
Mak Itam : Ha, Padang nio motong pita? Untuak a emangnyo motong pita?
Da Tagen : Ndak motong pita do mak, Padang ka mode Bali katonyo mak, jadi pusat kota wisata.
Mak Itam : Ka jadi kota wisata? Emangnyo alah segeh Padang jadi kota wisata tu?
Da Tagen : Tu lah mak, lun siap nampaknyo Padang ko jadi kota wisata ndak mak, rancak alam se nyo tapi salabiahnyo bantuak kisah cinto wak nan kalam.
Mak Itam : Batua tu, apo lai malam tu, lampu jalan se mode lampu togok , ndak nampak jalan balubang do, tu ka jadi kota wisata lo. Alun lo piti parkir maha lo pado piti makan
Da Tagen : Jan kareh-kareh bana mak, tasarah amak lah lai mak, wak pai nambang parkiran taplau lu mak.
Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khazanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim ke alamat e-mail redaksi@gentaandalas.com
Eror
Ragu-ragu, Kota Padang Sebagai Kota Wisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang besar untuk peningkatan ekonomi di Indonesia. Pasalnya Indonesia
mempunyai potensi tempat wisata yang
memiliki daya tarik tersendiri bagi
wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bagaimana tidak, adanya potensi pariwisata yang tak tanggungtanggung ini telah memperkenalkan
Indonesia kepada seluruh dunia bahwa
Indonesia tampil dengan keunikan pariwisatanya tersendiri yang berbeda
antar daerah-daerah nya. Tak ayal yang membuat pariwisata di Indonesia dikenal
ialah karna kekhasan lokalnya dari setiap daerah yang ada. Letak geografis Indonesia yang
menjadikannya negara beriklim tropis juga mempengaruhi kondisi alamnya, dengan gunungnya yang landai, sawah, perbukitan, danau, hingga tepian pantainya yang indah menjulur dari tepian Sabang Provinsi Aceh, hingga ke ujung Pulau Marauke. Belum lagi dengan kekayaan budaya lokalnya, bayangkan, ada 38 provinsi di Indonesia dengan begitu berlimpahnya potensi wisatanya Indonesia sudah ibarat surga pariwisata bagi para pelancong. Salah satu kota di Indonesia yamg menjadi rumah bagi para wisatawan di Indonesia ialah kotaurang awak atau Kota Padang. Ibu kota dari Provinsi Sumatra Barat ini tentu saja sudah sangat terkenal dengan pariwisatannya. Sebut saja Pantai Air Manis yang menjadi tempat legendaris Batu Malin Kundang. Selain itu Kota Padang juga memiliki bangunan yang digadang sebagai masjid dengan arsitektur paling indah di dunia, yaitu Masjid Raya Sumatra Barat.
Hal itu tentu saja dapat dilihat dari bentuk desainnya yang begitu unik, identik dengan tipologi khas rumah adat di Minangkabau. Selain itu ukirannya juga tak kalah menawan menghiasi dinding masjid. Selain dua bangunan ikonik tersebut, ada juga tempat wisata
Jembatan Siti Nurbaya, Kota Tua, Museum Adityawarman, Pantai Padang dan masih banyak tempat wisata lainnya yang wajib juga kamu kunjungi jika berwisata ke Kota Padang.
Dari sekian potensi pariwisata yang ada di Kota Padang tak heran jika pemerintah daerah setempat ingin menjadikan Kota Padang sebagai kota
wisata. Namun, tak hanya mengandalkan potensi yang telah ada rencana tersebut perlu persiapan yang matang dalam menyediakan wisata bagi calon wisatawan yang datang dari berbagai daerah, misalnya dari segi ketersediaaan fasilitas penunjang, jaminan keamanan pengunjung, pertimbangan dampak yang mungkin terjadi terhadap alam, serta dampakdampak lainnya yang mesti sudah dipertimbangkan. Terkait hal tersebut maka sudah sejauh mana Pemerintah Kota Padang mempersiapkan diri dalam rencana Kota Padang menjadi Kota Wisata, dengan sejumlah permasalahan tempat wisatanya yang masih belum cukup baik diatasi, dan bagaimana persiapan Padang menjadi Kota Wisata ?
Kurangnya Kebersihan dan Pungutan Liar di Tempat Wisata Kota Padang Kenyamanan pengunjung menjadi salah satu aspek yang membuat pengunjung betah dan berlama-lama di tempat wisata. Pengunjung akan merasakan risih apabila kebersihan tempat wisata tidak terjaga dengan baik. Selain itu, di tempat wisata kadangkala tak jarang pengunjung mengeluhkan sejumlah oknum yang mematok harga dagangan yang tidak wajar, misalnya dari makanan dan parkir yang di atas tarif pada umumnya.
Salah seorang pengunjung Pantai Padang, Nabila Yumedika cukup menyayangkan Pantai Padang sebagai destinasi yang banyak menarik pengunjung, namun jika dinilai segi kebersihannya masih sangat kurang, menurutnya hal ini dapat terjadi karena masih kurangnya kesadaran dari pengunjung, pedagang dan masyarakat setempat untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Kebersihannya perlu dibenahi, apa lagi di sepanjang bibir pantai, banyak ditemukan sampah bungkus plastik berserakan, mungkin ini terjadi dibarengi kurangnya, kesadaran masyarakat juga,” ujar Nabila saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (19/7/2023)
Selain permasalahan kebersihan saat berwisata, Nabila juga mengeluhkan permasalahan keamanan dimana ia mengaku bahwa saat berwisata ke daerah Pantai Padang ia sempat dimintai uang masuk ke tempat wisata, meskipun
“Kelayakan
begitu setahunya tidak ada pungutan khusus untuk datang ke tempat wisata tersebut.
Tak hanya Nabila, salah seorang mahasiswa asal medan yang juga menjadi pengunjung Pantai Padang, Bara Redinata mengungkapkan ketidaknyamanan perihal kebersihan yang menjadi masalah utama baginya saat mengunjungi Pantai Padang. Banyak di antara pengunjung membuang sampah sembarang, terkait hal ini Bara turut menyayangkan pemerintah yang tak mencukupi dan tak mengelola dengan baik fasilitas tempat pembuangan sampah yang menjadi salah satu penyebab pengunjung membuang sampah di sembarang tempat.
“Sejauh ini dari beberapa destinasi yang pernah aku kunjungi kebersihan kayanya memang masih yang paling kontras sih, sampah emang masih jadi masalah prioritas destinasi wisata di kota Padang. Banyak yang masih buang sampah sembarangan sehabis duduk atau kadang pergi gitu aja tanpa buang sampah nya lebih dulu, tapi permasalahan juga tempat sampah belum merata di setiap sisi, mislanya di Pantai Padang,” ujar Bara. Selain permasalahan sampah dan keamanan yang terjadi di tempat wisata Pantai Padang, di lokasi tempat wisata Jembatan Siti Nurbaya, pengunjung tempat wisata, Udin mengungkapkan bahwa masih sering terjadi juga pungutan liar di tenpat wisata tersebut, namun menurutnya pihak Pemerintah Kota (Pemko) Padang belum ada solusi terkait hal itu serta patroli Satpol PP yang hanya dilakukan di waktu tertentu saja.
“Pungli masih sering terjadi, kadang ada Satpol PP tapi tidak ada waktu pastinya” ujar Udin saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (3/8/2023).
Selaras dengan Udin, Puja selaku pengunjung tempat wisata Pantai Padang juga menyebutkan bahwa, saat ia berkujung ke tempat wisata tersebut masih sering ditemukan pelaku pemungutan uang parkir liar. Mirisnya
pelaku-pelaku tersebut tidak hanya satu dua oknum, tetapi ada beberapa oknum yang menyebar di sekitaran lokasi wisata. Hal tersebut tentu saja membuatnya terkadang merasa keberatan, sebab tidak dikethui secara pasti identitas oknum pemungutan uang parkir tersebut terkait resmi atau tidaknya sebagai petugas pemungutan uang parkir.
Terkait beberapa permasalahan yang terjadi di tempat wisata Kota Padang tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani mengungkapkan bahwa dalam mengatasi permasalahan kebersihan khususnya sampah, Dinas Pariwisata telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam rangka persebaran tempat pembuangan sampah serta juga petugas kebersihan di berbagai titik tempat wisata yang dikelola Dinas Pariwisata Kota Padang. Permasalahan keamanan yang juga kerap kali ditemui di tempat pariwisata oleh pengunjung menurut Yudi dapat dilaporkan langsung, serta pihaknya juga akan bertindak secara langsung jika hal tersebut terjadi.
“Aksi pungutan liar bisa di laporkan ke kepolisian apabila terbukti adanya aksi pungutan liar dan dinas pariwisata akan berkolaborasi POKDARWIS untuk mensosialisasikan terkai aksi pungli yang justru merugikan masyarakat,” ungkap Yudi pada Jumat (18/8/2023).
Maka dengan adanya himabauan tersebut masyarakat diharapkan tidak ragu dan dapat sesegera mungkin melapor pada pihak yang berwajib agar sebagainya dari masyarakat yang melakukan pungli bisa ditindak dan memberikan efek jera, hingga tindakan pungli atau semacamnya tidak lagi terjadi di tempat wisata.
Potensi Pariwisata Kota Padang yang Belum Dikelola dengan Baik Di tengah Kota Padang yang dikenal dengan masyarakat tradisionalnya terdapat tempat yang
Foto : Resti
Yudi Indra Syani -Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang-
kota Padang sebagai kota pariwisata masih di dalam proses layak dan juga masih tertinggal dari kota wisata seperti Bali, NTT, dan kota wisata lainnya di Indonesia.”
RAWAT : Kondisi bangunan di Kota Tua yang masih terjaga dan terawat ciri khas bangunan Belanda
Foto: Dhani
memiliki ciri khasnya tersendiri jika dilihat dari bangunan arsitekturnya, jauh dari nuansa adat Minang tempat ini justru kental dengan budaya China, tempat ini dijuluki dengan “Kota Tua”. Kota Tua merupakaan tempat dimana dahulu imigran China sempat bermukim di Kota Padang. Meski telah beratus- ratus tahun lamannya tempat ini tak lekang oleh waktu, masih berdiri kokoh. Meski masih dapat dijumpai bangunan ini tampaknya tak semuanya masih utuh, banyak dari bangunan juga telah terlihat usang bahkan mirisnya beberapa rusak karna tampak tak lagi terurus.
Salah seorang masyarakat yang tinggal di Kota Tua, Siti mengungkapkan bahwa potensi wisata di Kota Tua cukup baik, tempat ini biasanya ramai pada malam hari, salah satu daya tariknya ialah kekhasan bangunan di daerah sekitar yang memiliki gaya tersendiri, maka tak heran banyak pula orang berjualan di daerah sini, dan menjadi perputaran roda ekonomi bagi masyarakat pedagang sekitar dan masyarakat luar.
“Untuk pengunjung yang ada di Kota Tua tersebut biasanya rame pada malam hari, karena di sekitaran Kota Tua ini adanya café-café . Tempat- tempat ini harus tetap terjaga keaslianya, tanpa merubah bentuk. Dengan memperbaiki beberapa sisi bangunan yang telah rusak akibat gempa 2009, hanya saja tetap menjaga keaslian di dalam nya,” Ujar Siti saat diwawancarai pada Jumat (4/8/ 2023).
Pemilik asli bangunan ini, sudah tidak bertempat tinggal di Kota Tua. Ratarata pemilik asli sudah pergi ke Jerman dan telah menyebar juga di beberapa titik yang berada di Kota Padang. Jadi sekiranya ada yang ingin menyewa atau menumpang pada salah satu bangunan di Kota Tua boleh saja dan jika ingin memperbaikinya, maka perbaiki dengan lebih baik tanpa menghilangkan keaslian bangunan.
Sayangnya meski memiliki potensi wisata yang cukup baik, dengan keadaan bangunan yang beberapa mulai usang dan ditinggalkan justru menurut Siti sejauh ini Kota Tua masih belum pernah tersentuh perbaikan terlebih renovasi. Susahnya renovasi tersebut menurutnya juga dikarenakan perbaikan yang dilakukan mesti tetap sesuai dengan bangunan yang telah ada dan tidak boleh terlalu banyak perombakan yang berada dari luar keaslian bangunan tersebut. Ia juga berharap agar pemerintah dapat menaruh perhatian pada pengelolaan Kota Tua, disamping karna potensi tempat wisatanya juga nilai- nilai sejarah yang ikut di dalamnya akan sayang jika dibiarkan hilang begitu saja.
Malangnya Nasib UMKM yang
Tersingkirkan dan Pembukaan Tempat
Wisata Baru
Ekonomi menjadi suatu hal penting bagi masyarakat terlebih bagi masyarakat yang berada di tempat wisata. Hal itu tertuang dalam pasal 9 Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang berbunyi Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
Atas dasar point penting yang terdapat dalam UU tersebut masyarakat seharusnya bisa menumpukan harapannya untuk dapat memanfaatkan sektor pariwisata yang ada sebagai wadah pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Akan tetapi tidak berlaku bagi warga dan masyarakat yang berada di
dekat tempat wisata Jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang mereka mengeluhkan tidak diperbolehkanya lagi berdagang di tempat tersebut, aturan tersebut tak serta merta dilakukan sehingga saat baru- baru aturan ini diterapkan oleh pemerintah, hal tersebut tidak bisa langsung diterima oleh masyarakat, karna mengurangi pendapatan mereka. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pedagang setempat, Udin.
“Dulu masyarakat boleh berjualan dan berdagang di atas Jembatan Siti Nurbaya, namun semenjak dilarang pendapatan masyarakat berkurang.” ujar Udin.
Selain itu juga menurut Udin di kawasan lainnya masih di sekitaran Jembatan Siti Nurbaya, masyarakat diperbolehkan berdagang namun tetap adanya pembatasan waktu tertentu bagi masyarakat.
“ Biasanya pedagang diperbolehkan berjualan sekitar pukul 10 pagi hingga malam. Karena di bawah pukul 10 pagi, biasanya Satpol PP akan mengadakan patroli di sekitaran Pantai Padang. Lalu juga, pada kegiatankegiatan atau acara tahunan Kota Padang pedagang tidak diperbolehkan berdagang di sepanjang jalan dekat Taplau, karena dikhawatirkan akan menggangu pengguna jalan,” ujar Udin saat diwawancari pada Kamis (3/8/2023).
Namun untuk mengatasi permasalahn ini Udin juga menyebutkan Pemko Padang menyediakan menyiapkan toko-toko atau kios-kios bagi masyarakat untuk berjualan.
Menjawab keluhan pedagang yang terpaksa pemsukannya harus berkurang karena kehilangan tempat berjualan, Yudi menjawab bahwa sejumlah tempat tersebut memiliki fungsi utama yang lain sehingga tidak bisa dijadikan sebagai tempat berdagang, misalnya seperti di Jembatan Siti Nurbaya yang tentunya akan mengganggu para pengguna jembatan.
“Pedagang yang dulunya berada di atas Jembatan Siti Nurbaya dilarang berjualan karena jembatan tersebut difungsikan sebagai jembatan sebagaimana mestinya,” ujar Yudi.
Sebagai upaya pemajuan sektor
UMKM bidang pariwisata Dinas Pariwisata Kota Padang juga mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah. Pemko Padang Dinas Pariwisata Kota Padang mengembangkan usaha tersebut salah satunya melalui agenda- agenda besar daerah dan nasional, dengan menyusun kalender kegiatan tahunan yang mendorong Kota Padang menjadi salah satu kota wisata. Misalnya melalui kegiatan Pekan Tani dan Nelayan Nasional yang telah terselenggara pada Juni tahun 2023 lalu di Kota Padang.
Dampak dari kegiatan tersebut tentunya akan dirasakan oleh masyarakat terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti para pelaku UMKM penginapan, penyedia jasa dan lain sejenisnya. Hal ini dapat tersalurkan misalnya melalui kegiatan nasional Penas Tani. Kegiatan tersebut memberikan dampak bagi masyarakat setempat dan pemilik hotel, dampak tersebut banyak dibuka penginapan untuk pengunjung Penas Tani yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan melihat kesuksesan kegiatan- kegisatanyang telah diadakan dalam menarik wisatawan maka, Yudi juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi pihak manapun yang ingin berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dalam berbagai acara dan kegiatan yang
“Dulu masyarakat boleh berjualan dan berdagang diatas jembatan Siti Nurbaya, semenjak dilarang pendapatan masyarakat berkurang ”
mendukung kemajuan pariwisata di Kota Padang. “Tentu membuka kesempatan bekerja sama dan akan mendukung semua event yang dapat memajukan pariwisata di Kota Padang, juga memfasilitasi untuk sarana dan prasarana pendukungnya apabila dibutuhkan,” ujar Yudi.
Upaya lainnya yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Padang ialah membuka sejumlah tempat wisata baru yang dirasa memiliki potensi dalam peningkatan kunjungan pariwiwsata di Koata Padang Dinas Pariwisata baru saja meresmikan dua tempat wisata baru yang ada di Kota Padang yakni tepatnya pada Selasa (1/8/2023) lalu yaitu Goa Kelawar di Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan dan pembukaan Lubang Jepang yang berada di Gunung Pangilun.
“Kita baru-baru ini telah membuka beberapa tempat wisata baru seperti lubang jepang di Gunung Pangilun dan Goa Kelelawar di Indarung, Kec. Lubuk Kilangan. Dinas Pariwisata sebagai fasilitator dalam pembangunan akses yang ada ditempat wisata yang kemudian bekerjasama dengan pihak manapun baik masyarakat dan swasta,” ujar Yudi.
Pembukaan pariwisata tersebut juga saat ini sedang dibarengi dengan pembangunan fasilitas dan akses wisata, yang bekerja sama dengan masyarakata sekitar dan PT Semen Padang
“Dinas Pariwisata sebagai fasilitator dalam pembangunan akses yang ada ditempat wisata yang kemudian bekerjasama dengan pihak manapun baik masyarakat dan swasta,” ujar Yudi.
Tempat wisata yang ada di Kota Padang umumnya dimiliki kelompok masyarakat dan swasta. Sehingga dalam pengelolaan diserahkan kepada masyarakat dan swasta, Dinas Pariwisata Kota Padang sebagai fasilitator dalam pengembangan tempat wisata agar tempat tersebut menjadi daya magnet wisatawan untuk berkunjung.
Yudi juga mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata Kota Padang tidak hanya mengembangkan tempat wisata saja melainkan juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya, agar masyarakat dapat terlibat langsung didalam kegiatan pariwisata dan menambah pemasukan bagi masyarakat itu sendiri. Pembinaan tersebut dilakukan dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata ( POKDARWIS) untuk masyarakat setempat. Kelompok ini terdiri dari ketua dan anggota masyarakat setempat.
“Di dalam pembinaan tersebut tidak hanya terkait wisata saja diprioritaskan melainkan meningkatkan pengembangan SDM masyarakat setempat, Dinas Pariwisata Kota Padang berkolaborasi dengan beberapa Dinas terkait seperti Dinas UMKM, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang. Dinas UMKM membina terkait produk dan pengembangan usaha mikro masyarakat, Dinas Ketenagakerjaan membina kualitas SDM dan Dinas Lingkungan Hidup membina pengelolaan sampah agar tempat wisata menjadi bersih,” ungkap Yudi.
Dinas Pariwisata Kota Padang juga mengharapkan kegiatan untuk menggaet wisatawan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah melainkan juga masyarakat dan swasta terlibat di dalamnya selain itu juga tentu bantuan dari komunitas tertentu yang peduli terhadap pariwisata Kota Padang juga sangat dibutuhkan demi membangun sektor pariwisata Kota Padang yang lebih maju ke depannya.
Kota Padang Go Wisata Halal Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia Indonesia patut berbangga, karna telah
Bersambung ke halaman
19..
Dok: Genta
RAMAI : Potret keramaian pengunjung menikmati waktu di Jembatan Siti Nurbaya
“-Udin-”
Masyarakat Setempat Jembatan Siti Nurbaya
Foto: Vannisa
Tidak Berlakunya Uang Lembur CS UNAND di Luar Jam Operasional
Ada berbagai pilihan yang tersedia dalam mengasah kemapuan di dunia perkuliahan dimana mahasiswa dituntut untuk aktif dengan mengadakan kegiatankegiatan pengembangan maupun kegiatan acara organisasi tersebut. Di Universitas Andalas (UNAND), mahasiswa yang mengikuti organisasi maupun kepanitiaan lainnya biasanya melakukan kegiatan acara di dalam sebuah gedung kuliah maupun gedung seminar. Namun, kegiatan acara yang diadakan oleh mahasiswa sering mendapatkan hambatan dalam permasalahan pemakaian gedung, seperti pembayaran uang lembur Cleaning Service(CS) yang kerap dibebankan kepada mahasiswa.
Hal tersebut menjadi permasalahan bagi mahasiswa UNAND, sebab mahasiswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan akademik maupun non akademik. Namun, peminjaman gedung seringkali terjadi pelarangan peminjaman gedung di hari Sabtu dan Minggu. Dilansir dari berita Genta Andalas pada Rabu (17/ 5/2023) disebutkan dalam kegiatan Hearing Rektor bahwa UNAND akan melakukan penganggaran lembur sebagai jawaban dari berbagai keluhan mahasiswa terhadap peminjaman gedung. Selanjutnya, berdasarkan berita Genta Andalas pada Jumat (9/6/2023) menyebutkan bahwa UNAND belum kunjung menganggarkan dana lembur bagi CS di luar jam kuliah. Masih belum adanya kepastian penganggaran tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan bagi mahasiswa akan sikap UNAND.
Direktur Pengelolaan Umum dan Aset, Azral mengatakan bahwa UNAND belum menganggarkan uang lembur tersebut. Lalu, Azral menegaskan akan ada penertiban petugas kebersihan gedung kuliah yang meminta uang lembur secara
Foto: Jun
BERSIH : CS UNAND sedang melakukan bersih-bersih di depan gedung kuliah F UNAND pada Rabu (30/8/2023),
berlebihan dengan syarat memiliki bukti yang jelas.
Salah seorang mahasiswa yang ikut aktif dalam kegiatan non akademik, Meiriska menuturkan bahwa benar adanya pembayaran uang lembur yang dilakukannya kepada CS pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu. “Biasanya bayar seikhlasnya, tapi terkadang ada juga CS yang tidak terima dengan bayaran yang diberikan,” tutur Meiriska ketika diwawancarai oleh Genta Andalas pada Jumat (18/8/2023).
Selain itu, Meiriska menambahkan bahwa peminjaman gedung Auditorium berbeda dengan gedung UNAND lainnya. Di gedung Auditorium ini, tidak ada pembayaran yang dilakukan ketika melakukan peminjaman gedung maupun pembayaran uang lembur kepada CS. “Mungkin karena agenda seperti TAC dari kemahasiswaan, makanya tidak adanya pembayaran yang dilakukan,” tambah Meiriska.
Berbeda halnya dengan Meiriska, mahasiswa jurusan Ilmu Hukum, Keisha mengatakan bahwa pembayaran uang lembur kepada CS adalah sesuatu hal yang
Perubahan Status
Telah resminya Universitas Andalas (UNAND) sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 2021 lalu, menyebabkan UNAND memiliki hak dalam mengatur keuangan dan pengelolaan aset, termasuk pengaturan keuangan pemberian tunjangan para pegawainya. Dalam peraturan turunan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK), perguruan tinggi yang telah PTN-BH memiliki hak dalam mengelola masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan menjadi fleksibel. Hal tersebut membuat UNAND bisa merekrut tenaga kerjanya sendiri menjadi pegawai. Setelah berubahnya status UNAND menjadi PTN-BH banyak peraturan yang berubah dan salah satunya adalah perubahan peraturan tentang kepegawaian UNAND itu sendiri yang telah tercantum dalam Peraturan Rektor No. 22 tahun 2022 tentang kepegawaian UNAND.
Beberapa waktu belakangan, tepatnya pada bulan Juli 2023 lalu, UNAND membuka pendaftaran bagi calon pegawai tetap untuk posisi teknisi laboratorium. Pembukaan pendaftaran pegawai baru yang dilakukan oleh
UNAND ini dilakukan sebagai jawaban atas permintaan teknisi laboratorium UNAND tahun 2023. Pembukaan pendaftaran pegawai baru tersebut, menimbulkan permasalahan baru bagi pegawai lama di UNAND, terutama bagi
pegawai honorer yang telah lama bekerja di UNAND.
Banyak di antara pegawai honorer di UNAND menyayangkan tindakan yang diambil oleh pihak kampus tersebut. Banyak di antara pegawai lama UNAND yang mempertanyakan kejelasan perubahan status kepegawaian mereka selama di UNAND yang tak kunjung mendapatkan jawaban. Seperti pegawai honorer dari Fakultas Farmasi UNAND yang berinisial H.E. Kejelasan status kepegawaiannya setelah adanya penilaian atau assessment pada awal tahun 2022 lalu hingga sekarang belum mendapatkan titik terang. Assessmentsendiri merupakan suatu tahapan untuk evaluasi atau penilaian terhadap kinerja karyawan dalam periode tertentu. Penilaian yang dilakukan oleh UNAND berupa pendataan terhadap karyawan honorer dan karyawan kontrak UNAND. Penilaian merupakan suatu tahapan untuk evaluasi terhadap kinerja karyawan pada periode tertentu. “Kami yang telah melakukan proses penilaian tersebut hingga sekarang belum mendapatkan kejelasan akan status kepegawaian kami,” tutur H.E setelah diwawancarai oleh Genta Andalas pada Selasa (1/8/2023). H.E sangat menyayangkan sikap UNAND yang demikian, sebab beberapa pegawai UNAND yang telah mengikuti assessment menjadi bimbang. “Entah kami layak ditempatkan dimana dan posisi bagian mana,” tambah H.E.
wajar. “Hal yang wajar jika meminjam gedung kita membayar uang lembur kepada CS nya dan tidak ada unsur pungli dari hal tersebut,” kata Keisha. Tidak adanya penganggaran uang lembur kepada CS tersebut sangat disayangkan. Terlebih rencana tersebut telah disampaikan sebelumnya dalam Hearing Rektor dan disaksikan langsung oleh mahasiswa. Tidak adanya penganggaran uang lembur terutama bagi mahasiswa yang hendak menggunakan gedung kuliah, dikhawatirkan adanya CS yang mematok harga uang lembur yang berlebihan.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang CS gedung kuliah G, Asni menyampaikan bahwa pembayaran uang lembur oleh mahasiswa kepada CS dilakukan seikhlasnya, tanpa patokan harga. Hal tersebut dilakukan oleh Asni dan beberapa CS lainnya karena tidak ingin ada yang menyebut perlakuan itu sebagai pungli dan memberatkan mahasiswa. “Biasanya dibayar seikhlasnya saja dari mahasiswa tidak ada ketetapan biaya. Namun, kadang diberi berupa snack dan nasi bungkus dari mahasiswa
Selain itu, berdasarkan penuturan H.E, UNAND pun tidak melakukan pendaftaran status kepegawaian ke program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dari Badan Ketenagakerjaan Nasional (BKN), sementara pendataan P3K telah dilakukan enam tahun yang lalu. Akibat dari hal tersebut, pegawai honorer yang masih tidak jelas status kepegawaiannya seperti H.E mendapatkan gaji yang di bawah UMR setiap bulan.
“Kami punya keluarga untuk dinafkahi, sedangkan gaji yang kami dapatkan itu di bawah UMR dan sangat jauh dari kata cukup,” kata H.E
Menanggapi hal tersebut, Direktur SDM UNAND, Ampera Warman menuturkan bahwa setelah adanya aturan baru dari PTN-BH tersebut, UNAND memiliki dua status kepegawaian baru yang diakui, yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Setelah adanya dua status kepegawaian baru tersebut, UNAND tidak memberlakukan lagi status pegawai honorer. “Hal ini akan berlaku mulai Januari 2024 nantinya, oleh sebab itu sekarang dilakukan penilaian dan akan ada masa transisinya,” tutur Ampera.
Peralihan pegawai honorer menjadi pegawai tetap di UNAND saat ini dilakukan sebuah penilaian terbaru yang sudah mulai dilakukan dari bulan November-Desember 2022 lalu. Saat ini, Ampera mengatakan hasil dari penilaian tersebut telah ada, dan peraturan tersebut
yang melakukan peminjaman gedung,” kata Asni pada Selasa (4/8/2023).
Hal ini juga dituturkan salah seorang CS gedung kuliah F, Ines menyampaikan bahwa benar tidak ada ketentuan pematokan uang peminjaman gedung kuliah. "Mahasiswa membayar dengan kemauan sendiri, sebab kami ke kampus juga menggunakan kendaraan" ucap Ines pada Rabu (30/8/2023).
Penganggaran uang lembur yang tak kunjung direalisasikan sesuai harapan mahasiswa tersebut, Genta Andalas kembali meminta konfirmasi terkait hal ini kepada pihak kampus. Azral menuturkan bahwa UNAND memang tidak menyediakan anggaran uang lembur bagi CS, kecuali pemakaian gedung kuliah di hari kerja hingga pukul 18.00 sore. “Bila ada kegiatan perkuliahan hingga pukul 18.00 maka UNAND menyediakan uang lembur bagi CS. Selain itu, tidak ada uang lembur,” ujar Azral ketika diwawancarai oleh Genta Andalas pada Kamis (27/7/2023).
Selain itu, Azral menambahkan bahwa kegiatan non akademik seperti Ormawa dapat dilakukan tidak di gedung kuliah, melainkan di gedung Pusat Kreativitas Mahasiswa (PKM). “Kegiatan Ormawa tingkat univ dapat dilakukan di PKM, sedangkan tingkat fakultas dapat dilakukan di ruang seminar yang disediakan oleh fakultas,” kata Azral pada Jumat (28/7/2023).
Peminjaman gedung kuliah yang dilakukan di luar jam operasional tidak diterapkan adanya uang lembur oleh UNAND. Bagi mahasiswa atau umum yang mengadakan peminjaman gedung hanya membayar secukupnya kepada CS yang bertugas di gedung tersebut. Sebab, CS yang mengambil lembur pada saat peminjaman gedung juga mengeluarkan tenaga dan upayanya.
Aprila, Fahara, Haura, Raudhatul
akan mulai diberlakukan pada tahun 2024. Ampera menuturkan pegawai honorer sebelumnya akan dinilai melalui penilaian potensi-potensi yang akan dirumuskan ke depannya, “Disebabkan adanya dua status kepegawaian baru pada tahun 2024, nantinya bagi yang lolos akan menjadi pegawai tetap dan yang tidak lolos maka akan menjadi pegawai tidak tetap,” tambah Ampera. Tidak hanya itu, Ampera pun menjelaskan bahwa pendaftaran pegawai P3K bukanlah produk dari UNAND. Pendaftaran P3K adalah program pemerintah pusat, hal itulah yang membuat UNAND tidak dapat mengusulkan P3K. P3K merupakan jalur khusus dari pemerintah sehingga Unand tidak bisa menerima maupun memindahkan status kepegawaian tersebut.
Terkait gaji para pegawai di UNAND, Ampera mengatakan bahwa gaji yang diberikan oleh UNAND telah sesuai dengan standar UMR. “Gaji pokok pegawai rata-rata telah UMR, setelah melalui kesepakatan sebelumnya. Besaran gaji UMR mengalami perubahan setiap tahunnya berdasarkan peraturan yang dikeluarkan presiden,” ungkap Ampera. Sedangkan untuk kenaikkan gaji, Ampera menambahkan bahwa nanti akan dibahas ketika sudah menjadi karyawan tetap dan tergantung dengan aturan yang mengikatnya.
Fadhilatul, Haura, Vannisa, Zahra
PTN-BH
Kepegawaian UNAND Pasca
Foto: Vannisa
Foto: Vannisa
Menelusuri Keunikan Masjid Muhammadan di Kota Padang
Hujan di pertengahan tahun 2023 menemani perjalanan saya di Kota Padang tercinta pada kali ini. Libur kuliah seharusnya tidak dibiarkan habis begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Sebagai mahasiswa yang suka menjelajahi tempat baru membuat saya tertarik untuk berkunjung ke salah satu masjid tertua yang ada di Kota Padang. Hawa dingin yang masih terasa karena hujan tidak menyurutkan langkah saya menyusuri jalan demi jalan menuju masjid ini.
Untuk mencapai masjid ini, saya menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan roda dua dari Indarung. Jalan menuju masjid ini cukup membingungkan bagi saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki disini. Hal itu dikarenakan terdapat banyak gang kecil yang membingungkan arah, tapi itu semua bisa diatasi dengan bertanya kepada penduduk sekitar.Kedatangan saya disambut dengan bangunan kokoh yang berwarna hijau cerah bertuliskan Masjid Muhammadan. Masjid ini terletak di kawasan ramai penduduk di Jalan Pasar Batipuh No. 19 Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat. Di kawasan ini beragam etnis hidup saling berdampingan, sebut saja seperti India, Tionghoa dan masyarakat pribumi. Walaupun demikian, masyarakat di sini bisa hidup dengan rukun dan damai yang tergambar saat mereka kelompok India dan Tionghoa melaksanakan salat bersama.
Tak lama dari kedatangan saya, adzan dzuhur berkumandang dari dalam masjid ini. Saya melihat para jamaah mulai berdatangan untuk menunaikan ibadah. Beberapa dari mereka ada yang datang menggunakan motor, mobil dan payung. Seketika hal itu membuat saya kagum, walaupun sedang hujan tidak menghentikan kaki mereka melangkah untuk beribadah kepada tuhan. Dari sini
Oleh: Vannisa Fitri*
kita bisa lihat keteguhan iman dan kesungguhan hati seseorang dalam beribadah dan juga tidak menghambat mereka untuk terus meraih keimanan dan ketakwaan tersebut, sembari juga saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain sebagai sesama manusia umat beragama tanpa membedakan agama. Seolah seperti melengkapi satu sama lain tanpa melihat sisi perbedaannya.
Secara historis Masjid Muhammadan ini mulai dibangun antara tahun 1700 sampai 1800. Tidak ada sumber yang pasti kapan masjid ini dibangun. Namun diketahui orang yang membangun masjid ini adalah sekelompok pedagang muslim dari India yang membentuk komunitas di pelabuhan Muara, Tak hanya itu, masjid ini juga berperan dalam penyebaran agama Islam di Kota Padang. Walaupun sudah berusia ratusan tahun, namun masjid ini masih tetap kokoh berdiri di tengah deretan toko-toko berarsitektur lama. Jika dibandingkan dengan masjid tua lainnya yang ada di Kota Padang, masjid ini bisa dibilang berukuran tidak terlalu besar.
Dibangun dengan tiga lantai , masjid ini berdiri kokoh dengan dua tiang besar sebagai penyangga, di bagian depan masjid juga terdapat teras sebelum memasuki area dalam masjid. Sama seperti kebanyakan masjid lainnya masjid ini juga dilengkapi bedug sebagai penanda awal sebelum adzan, tapi sekarang sudah tidak digunakan lagi. Saya mencoba memasuki bagian dalam masjid, hal pertama kali yang saya lihat adalah kentalnya ornamen India dari setiap sudut masjid ini, seperti pada jendela masjid, tiang masjid dan langitlangit masjid yang diukir seperti seni ukiran India pada umumnya. Hal yang unik dari masjid ini adalah, saya tidak melihat adanya mimbar di dalam masjid, tapi hanya berupa tangga yang dilapisi kain hijau sebagai penutup.
Foto: Vannisa
Salah seorang warga yang telah tinggal di lingkungan sekitar masjid ini selama 20 tahun, Mustafa bin Ahmad menjelaskan bahwa masjid ini tidak memiliki banyak perubahan.Hanya saja ketika gempa tahun 2009 yang melanda
Kota Padang membuat masjid ini direnovasi, karena beberapa bagian dinding masjid keropos.
“Masjid ini sebelumnya pernah direnovasi ketika gempa tahun 2009, selain itu bagian dalam masjid juga mengalami perubahan akibat jemaah yang semakin banyak, dulunya ada kulah di bagian belakang masjid, namun sudah ditimbun karena ada pelebaran di dalam masjid,” jelas Mustafa saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (20/7/2023)
Selain itu Mustafa juga menambahkan bahwa ramainya jamaah sekarang tidak hanya mayoritas India saja, namun juga terdapat masyarakat asli Kota Padang dan juga beberapa kaum pendatang dari Jakarta, Singapura dan Malaysia yang biasanya datang untuk kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW
ataupun saat tradisi serak gulo yang diadakan di masjid ini.
Daya tarik dari masjid ini juga dirasakan oleh salah satu pengunjung Zinta Kirana, asal Padang mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya berkunjung kesini dan cukup terkesan dengan keramah tamahan penduduk sekitar kepada pengunjung. Tak hanya itu saja terletak di antara perkampungan Tionghoa membuat masjid ini menunjukkan toleransi dan kerukunan antaragama.
“Dari segi bangunan masjid ini sangat klasik dan penduduk sekitar juga ramah kepada saya. Selain itu letaknya juga dengan kampung China pastinya di sini masyarakatnya memiliki toleransi yang tinggi,” ungkap Zinta
*PenulismerupakanMahasiswa DepartemenHubunganInternasional Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas
Air Terjun Tigo Tingkek, Keindahan Alam yang Terbentang Secara Alami
Oleh: Lara Elisa Putri*
Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi dengan destinasi wisata yang tidak pernah habisnya untuk dikunjungi. Selalu ada hal yang indah dan menarik sehingga menjadikannya sebagai salah satu rekomendasi tempat wisata alam yang ada di Indonesia. Salah satu wisata alam yang banyak menarik perhatian saat ini adalah wisata Air Terjun
Tigo Tingkek yang terletak di Desa Koto
Lubuk Hitam, Cindikia, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kota Padang, Sumatra Barat.
Saya memulai perjalanan menuju
Air Terjun Tigo Tingkek pada hari Sabtu (22/7/2023) pukul 12.00 WIB dari kampus Universitas Andalas (UNAND).
Saya dan rekan saya menempuh
perjalanan kurang lebih 40 menit menggunakan kendaraan roda dua, tetapi jika menggunakan kendaraan roda empat perjalanan dapat ditempuh selama satu jam. Perjalanan kali ini, saya melewati jalur Teluk Bayur dan Nagari Bungus yang dipenuhi debu dan polusi udara, untuk itu disarankan kepada pengunjung yang melewati jalur tersebut memakai masker.
Setelah melewati jalur tersebut, perjalanan selanjutnya akan menawarkan pemandangan luar biasa. Terdapat beragam jenis pantai yang terhampar sepanjang jalan sehingga membuat perjalanan lebih menyenangkan. Keindahan pemandangan pantai-pantai
Foto: Lara
PANDANG: Pemandangan di sekitar air terjun yang di kelilingi bebatuan dan tumbuhan hijau yang menambah kehindahan air terjun tigo tingkek pada Sabtu (22/7/2023).
tersebut akan mengundang kita untuk berhenti sejenak dan menikmati pemandangan yang memukau pada setiap sudutnya, Air Terjun Tigo Tingkek ini terletak di atas sebuah bukit yang di bawahnya terdapat pemukiman warga yang cukup ramai. Ketika kami memasuki
pemukiman warga, saya dan rekan saya berinisiatif bertanya kepada warga sekitar sebelum langsung memasuki lokasi air terjun. Di pintu masuk, beberapa warga bertugas sebagai penjaga, tukang parkir dan seorang bapak yang memungut biaya masuk sebesar lima ribu rupiah. Setelah membayar, kami diperbolehkan masuk.
Namun sebelum memasuki area air terjun, kami mendapatkan arahan dari bapak tersebut untuk tetap berhati-hati, terutama jika ingin bermandi di sana, karena air terjun ini memiliki kedalaman sekitar dua meter sehingga memerlukan kewaspadaan. Bapak tersebut menyarankan kami untuk membawa pelampung agar keselamatan kami tetap terjaga dengan baik.
Air Terjun Tigo Tingkek terletak cukup jauh dari posisinya sebagai air terjun tiga tingkat. Tingkat paling awal berada di bagian bawah, tingkat kedua di bagian tengah bukit, dan tingkat ketiga dapat terlihat dari jalan pemukiman warga. Untuk menuju lokasi air terjun ini, perjalanan akan melewati hutan dengan akses jalan yang sedikit sulit dan licin. Akses jalan yang berupa jalan setapak yang dikelilingi oleh bebatuan dan pohonpohon rindang membuat perjalanan menuju tingkat dua dan tiga memerlukan sedikit kehati-hatian, tetapi pemandangan di sekitar jalan menuju air terjun ini akan membuat kita kagum dengan keindahan sungai yang terbentang sebagai penghubung pada setiap tingkatan air terjun.
Walaupun indah, demi keamanan pengunjung disarankan untuk bepergian secara berkelompok karena perjalanan
Bersambung ke halaman 15...
JALAN: Terlihat para jemaah Masjid Muhammadan berjalan keluar dari masjid setelah menyelesaikan ibadah pada Selasa (29/8/2023),
Kontras Antara Harapan dengan Realita Kampus II dan III UNAND
Universitas Andalas (UNAND) merupakan salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia. Berdasarkan Webometrics yang dirilis pada Juli 2022,UNAND berada pada peringkat 12 dari 15 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Status ini membuat UNAND sudah seharusnya memiliki fasilitas yang baik untuk menunjang proses belajar dan mengajar. Namun kendati demikian, ternyata masih banyak mahasiswa yang merasa seolah-olah fasilitas yang diberikan oleh kampus tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa kampus utama saja, tapi juga dirasakan oleh mahasiswa yang berada di kampus cabang, yakni kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dharmasraya.
Kampus II UNAND Payakumbuh sendiri telah berdiri sejak tahun 2009 dengan dibukanya dua departemen, yaitu Ekonomi Pembangunan dan Manajemen di bawah pengelolaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kemudian pada tahun 2012 dibuka Departemen Ilmu Peternakan di bawah pengelolaan Fakultas Peternakan (Faterna). Selanjutnya, ditahun yang sama juga didirikan Kampus III Dharmasraya dengan jurusan Agroekoteknologi. Pembangunan dua kampus tersebut merupakan kerja sama antara UNAND dengan pemerintah daerah setempat. Sejak pendirian kedua kampus tersebut, banyak mahasiswa kampus cabang yang mengeluhkan bahwa kampus utama UNAND di Padang memiliki fasilitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kampus mereka. Keluhan yang diutarakan mencakup fasilitas dasar yang mendukung kegiatan akademik dan nonakademik, seperti perpustakaan dengan koleksi buku yang terbatas, alatalat praktikum yang tidak lengkap dan beberapa proyektor di kelas yang mengalami kerusakan. Sementara itu untuk fasilitas non-akademik juga minim.
Keluhan Terkait Kondisi Kampus
II UNAND Payakumbuh
Tidak sedikit keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa di Kampus
II Payakumbuh, terutama terkait fasilitas yang mendukung akademik dan nonakademik. Hal ini disampaikan oleh salah seorang mahasiswa Departemen
Manajemen Kampus II Payakumbuh, Habib Nanda Saputra menyampaikan keluhannya terhadap fasilitas akademik dan nonakademik yang berada di kampus tersebut. Habib mengeluhkan fasilitas penunjang pembelajaran, seperti proyektor. Hal itu disebabkan karena di beberapa kelas terdapat proyektor yang sudah rusak. Sementara itu, untuk fasilitas nonakademik, seperti lapangan basket, lapangan bola dan lainnya sudah ada tetapi masih belum layak. Hal ini juga menimbulkan rasa penyesalan dikalangan mahasiswa yang berekspektasi kondisi kampus serupa dengan kampus utama.
“Beberapa kelas ada proyektor yang sudah rusak, sehingga harus dipinjam terlebih dahulu ke dekanat, yang membuat kegiatan belajar mengajar terhambat,”
ungkap Habib saat diwawancarai Genta Andalas, Kamis (27/7/2023).
Selaras dengan Habib, Pelaksana
Tugas Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) FEB Kampus II UNAND, Ainilla Hasanah mengatakan bahwa permasalahan fasilitas kampus cabang sudah menjadi permasalahan lama. BEM FEB Kampus II UNAND juga sudah seringkali melakukan audiensi kepada Koordinator Kampus II UNAND, tetapi setiap keluhan atau aspirasi yang
disampaikan oleh mahasiswa kepada pihak kampus tidak direspon baik oleh pihak kampus.
“Terkadang pihak BEM dan mahasiswa juga tidak tau lagi menyampaikan aspirasinya kemana karena tidak pernah ada solusi, padahal sudah disampaikan berkali-kali,” ungkap Ainilla saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (26/7/2023).
Lebih lanjut, Ainilla juga menyampaikan bahwa di kampus II, mahasiswa pernah dimintai daftar kekurangan fasilitas di kampus, seperti fasilitas labor baik dari FEB dan juga Faterna, fasilitas kelas serta fasilitas pusat kegiatan mahasiswa (PKM). Namun, tidak ada tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak kampus, ditambah petinggi kampus juga jarang berdiskusi langsung dengan mahasiswa di kampus II Payakumbuh. Biasanya kedatangan pihak kampus utama lebih sering di hari libur, bukan hari kerja. Sehingga informasi yang ingin disampaikan tidak pernah bisa tersampaikan dengan baik.
Ainilla juga mengatakan pihak kampus menekankan pentingnya keaktifan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), namun dukungan yang diberikan tidak selalu sesuai permintaan. UKM selalu mengandalkan dana iuran sendiri untuk kegiatan karena fasilitas di kampus terbatas. Contohnya, saat BAKTI di kampus tersebut, bantuan kegiatan sering kali hanya barang bekas dari gudang kampus. Batasan waktu kegiatan juga menjadi kendala, hanya boleh beraktivitas hingga pukul enam sore.
Melihat banyaknya keluhan dari mahasiswa terkait fasilitas kampus, Koordinator Program S1 FEB UNAND, Kampus II Payakumbuh, Verinita juga turut menyampaikan keluhan terkait fasilitas di Payakumbuh yang sangat berbeda dengan kampus utama di Padang.
“Fasilitas kuliah di Padang lebih kompleks seperti adanya working space, proyektor tancap, dan beberapa tempat ada pendingin ruangan. Sedangkan disini fasilitasnya terbatas dan tidak selengkap di Padang. Selain itu, masih banyak tempat yang belum digunakan untuk pembangunan. Namun, yang diharapkan mahasiswa setidaknya terdapat peningkatan kualitas ruang dan fasilitas lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran,” ujar Verinita saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (26/7/2023).
Verinita juga mengungkapkan terkait tenaga pendidik, bagi FEB keterbatasan jumlah tenaga pendidik dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hanya satu orang. Namun terdapat tenaga pendidik dengan status tenaga harian lepas (THL) dan kontrak, yang berjumlah sekitar sembilan orang. Sehingga jumlah ini masih cukup memadai untuk mengelola kegiatan akademik dan mengajar mahasiswa di fakultas tersebut.
Lebih lanjut Verinita mengatakan bahwa hal yang diutamakan saat ini ada beberapa renovasi perbaikan, seperti aula gedung perkuliahan lantai satu dan tiga, yang belum bisa dikatakan baik untuk digunakan. Hal ini bertujuan agar fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kuliah bersama, dan bisa mengundang partisipasi dari pihak eksternal, serta menjadi tempat yang mampu secara representatif mewakili penggunaan bersama.
Terkait keluhan di kampus Payakumbuh tersebut, pihak dekan FEB dan juga Faterna turut merespon hal ini. Wakil Dekan I FEB, Endrizal Ridwan
mengatakan bahwa fasilitas yang dikelola FEB di kampus II Payakumbuh seperti biro fakultas, ruang dosen, ruang administrasi, labor komputer dan ruang baca. Selebihnya, dikelola oleh pihak universitas. Sementara itu, untuk kekurangan dan perbaikan fasilitas yang dikelola fakultas bisa ditindak lanjuti langsung. Namun, jika keluhan fasilitas di bawah pihak universitas itu akan dilaporkan ke pihak rektorat.
“Aset dibawah pengelolaan fakultas dapat ditindaklanjuti langsung. Contohnya, pengelolaan student lounge yang direncanakan untuk FEB dan Faterna ditunda karena harus dikelola oleh universitas. Fakultas dapat memperbaiki fasilitas jika diizinkan oleh universitas,” ujar Endrizal saat diwawancari Genta Andalas pada Senin (28/8/2023).
Lebih lanjut Endrizal menyampaikan terkait keluhan bantuan pengadaan kegiatan UKM, permintaan UKM fakultas selalu diterima dan dipenuhi kebutuhannya. Selain itu, Endrizal juga mengatakan bahwa hal yang menjadi kendala utama adalah koordinasi pemakain fasilitas umum yang digunakan bersama untuk FEB dan Faterna karena ketika bentrok solusinya harus dari rektorat dan tidak bisa dari fakultas di Payakumbuh saja.
Berbeda dengan Endrizal, Dekan Faterna, Adrizal menyampaikan bahwa semua pengelolaan dan pemeliharan fasilitas di kampus II Payakumbuh semestinya dilakukan oleh pihak universitas bukan fakultas karena jika dibebankan kepada fakultas biaya pembangunan tidak cukup. Selain itu, Adrizal juga mengkritik koordinasi yang sulit karena hanya perwakilan fakultas yang disana dan seharusnya koordinator universitas juga berada di kampus II Payakumbuh agar koordinasi bisa langsung disana.
“Semua fasilitas di kampus II Payakumbuh seharusnya dikelola dan dipelihara pihak UNAND bukan dari fakultas. Pendanaan UNAND dari UKT untuk operasional fakultas hanya sekitar 30% sehingga jika dibebankan biaya pembangunan ke fakultas tidak akan cukup karena anggaran di fakultas hanya untuk kegiatan akademik atau bidang pendidikan. Pihak rektor juga harusnya ada perwakilan disana agar ketua prodi bisa berhubungan langsung disana untuk menindaklanjuti keluhan yang diterima.”, ujar Adrizal saat diwawancara Genta Andalas Selasa (29/8/2023).
Adrizal menambahkan terkait keluhan fasilitas laboratorium Faterna
bahwa keluhan telah dilaporkan ke universitas namun emang belum maksimal perbaikannya serta Adrizal juga menyampaikan masih banyak fasilitas lain yang juga harus dibenahi di kampus II Payakumbuh.
Kondisi Memprihatinkan Kampus III Dharmasraya
Serupa dengan situasi di Kampus II Payakumbuh, mahasiswa yang berada di Kampus III Dharmasraya juga menghadapi keluhan serupa. Meskipun sudah beroperasi selama sebelas tahun, kampus cabang UNAND yang terletak di Kabupaten Dharmasraya ini juga dalam perbaikan dan perkembangan, meskipun tidak begitu signifikan. Salah seorang mahasiswa program studi Agroekoteknologi sekaligus Bupati BEM KM Fakultas Pertanian UNAND kampus III Dhamasraya, Siti Zuleha berbagi keluh kesahnya terkait Kampus III Dharmasraya yang sampai sekarang, kampus III Dharmasraya belum memiliki gedung kantin dan area parkir. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bupati BEM KM FP UNAND, banyak mahasiswa yang berharap adanya kantin dan area parkir, tetapi hingga saat ini pembangunan tersebut belum terealisasi. Situasi yang cukup memprihatinkan di kampus III Dharmasraya adalah sistem belajar mengajar borongan yang terkadang dilakukan oleh dosen, yang mana dalam satu kali pertama kuliah, materi pembelajaran mencakup tiga hingga empat pertemuan sekaligus. Hal itu dirasakan oleh Siti sebagai mahasiswa yang merasa sistem seperti ini tidak efektif, mengingat setiap mahasiswa memiliki tingkat daya serap yang berbeda. Kesulitan administrasi dalam peminjaman buku di perpustakaan juga dialami. Peminjaman buku di kampus III harus menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), sedangkan pembuatan KTM hanya bisa di kampus utama Padang. “Kami kalau mau meminjam buku harus menggunakan KTM, sementara kami tidak ada KTM. Di sisi lain keadaannya pembuatan KTM mengharuskan ke Padang,” tutur Siti saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (19/7/2023).
Menanggapi keluhan mahasiswa, Kepala Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan, sekaligus Ketua Prodi Agroteknologi di Kampus III Dharmasraya, Edwin menjelaskan bahwa
17...
BUTUH: Kondisi gerbang Kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dhamasraya yang butuh perbaikan Bersambung ke halaman
Foto: Dhani
Dok. Pribadi
Mayoritas Mahasiswa UNAND Menilai Padang Layak Jadi Kota Wisata
Pada acara Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh In donesia 10-14 Juli 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan,Pemerintah Kota (pemkot) Padang ikut meramaikan acara dengan mempromosikan potensi wisata yang ada di Kota Padang. Dari pemandangan alam, wisata bahari, dan cagar budaya seperti Air Terjun Lubuak Hitam, Jembatan Siti Nurbaya, Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis, Masjid Raya Sumbar hingga berbagai macam kuliner. Promosi wisata ini sesuai dengan salah satu visi dan misi pemkot Padang periode 2019 - 2024 yaitu menjadikan kota padang sebagai kota wisata dengan peningkatan kualitas pengelolaan pariwisata yang nyaman dan berkesan. Dalam rangka menilai kesiapan kota Padang menjadi kota wisata dan kualitas pengelolaan pariwisatanya, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Genta Andalas mengadakan survei
Apakah anda mengetahui bahwa kota Padang sedang disiapkan menjadi kota wisata?
menggunakan metode random sampling dengan jumlah responden 400 mahasiswa Universitas Andalas yang dilakukan mulai dari 21 Juli- 18 Agustus 2023. Berdasarkan hasil survei, terlihat mayoritas responden mengetahui bahwa kota Padang disiapkan menjadi kota wisata. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil survei, dimana sebanyak 61,3% responden menjawab ya, dan sisanya 38,7% responden menjawab tidak. Terkait kelayakan, 64,2% responden merasa Kota Padang sudah layak dijadikan kota wisata karena memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikembangkan, namun 35,8% responden merasa belum layak dikarenakan berbagai faktor seperti fasilitas, kebersihan dan sumber daya manusianya (SDM).
Terkait ketersediaan akses dan fasilitas, sebanyak 56,3% responden menjawab belum memadai terutama
Menurut Anda, apakah Kota Padang sudah layak dijadikan kota wisata?
pada fasilitas umum yang kurang dan masih terdapat akses ke tempat wisata yang sulit. Sisanya 43,7% responden menjawab sudah memadai dengan alasan sudah banyak objek wisata yang bisa diakses transportasi umum walaupun masih dominan yang diakses menggunakan kendaraan pribadi. Dari aspek kebersihan, sejumlah 51% responden merasa tempat wisata di Kota Padang tidak bersih akibat masih banyak sampah dibuang tidak pada tempatnya karena kekurangan tempat sampah dan pengelolaan sampah yang belum merata. Sisanya 49% responden menjawab sudah bersih karena rata-rata tempat wisata yang menjadi ikon Kota Padang, kebersihannya sudah lebih baik dan terdapat petugas yang membersihkan.Untuk kesiapan SDM atau masyarakat Kota Padang, banyak keluhan yang disampaikan responden. Salah satu yang dikeluhkan terkait perilaku dan
Terkait akses dan fasilitas tempat wisata, menurut Anda apakah akses dan kesediaan fasilitasnya sudah memadai ?
kebiasaan masyarakat yang masih konservatif dan belum terbuka akan perbedaan sehingga membuat ketidaknyamanan bagi wisatawan. Kecakapan bahasa masyarakat menurut responden juga masih sangat kurang dan masih adanya pungli, premanisme, dan tidak sedikitnya pengemis juga menjadi faktor ketidaksiapan SDM dalam tahapan Kota Padang menjadi kota wisata. Dari survei yang dilakukan, Kota Padang yang memiliki banyak destinasi wisata menarik, tentu sangat layak menjadi kota wisata namun masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Dari akses dan fasilitas umum masih harus dibangun, serta kebersihan di tempat wisata juga harus lebih diperhatikan. Selain dari pemkot, masyarakat juga perlu kesiapan yang lebih baik dalam berperilaku, kebiasaan, budaya dan kecakapan bahasa pada tahapan menjadi kota wisata ini.
Sumber: Litbang Genta Andalas
Menurut Anda, Bagaimana kondisi kebersihan di tempat wisata Kota Padang?
Sebagai Media Berekspresi, Threads Dinilai Masih Kurang Efektif
Threads adalah aplikasi buatan Meta yang digadang-gadang mirip dengan Twitter atau saat ini yang telah berubah nama menjadi X. Threads yang merupakan aplikasi spin off dari Instagram. Jika Instagram adalah aplikasi yang berfokus pada konten audio visual, maka Threads lebih fokus pada konten teks.
Aplikasi ini langsung menjadi populer setelah diluncurkan oleh Meta pada kamis (6/7/2023). Hal ini terbukti sejak diluncurkan, jumlah pengguna aplikasi ini tembus hingga dua juta lebih pengguna dalam selang waktu dua jam setelah perilisan. Selain itu, dilansir dari
The Verge, Threads menjadi aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa yang menjangkau 100juta pengguna hanya dalam lima hari.
Sebagai media sosial yang baru, tentu setiap orang akan memiliki pandangan dan pendapat tersendiri untuk aplikasi ini. Dilatarbelakangi hal tersebut,
Apakah Anda mengetahui adanya aplikasi Threads?
Divisi Penelitian Pengembangan dan Pengembangan (Litbang) Genta Andalas mengadakan survei menggunakan metode random sampling dengan jumlah responden 400 mahasiswa Universitas Andalas yang dilakukan mulai dari 21 Juli – 18 Agustus 2023. Berdasarkan hasil survei , mayoritas mahasiswa mengetahui adanya aplikasi Threads, hal itu ditunjukkan dengan 74,5% responden menjawab mengetahui dan sebanyak 25,5% responden tidak mengetahui adanya aplikasi Threads.
Walaupun banyak yang mengetahui adanya aplikasi Threads, namun sebanyak 78,2% responden tidak menggunakan aplikasi tersebut karena aplikasinya baru rilis dan belum tertarik menggunakannya, serta belum ada kebutuhan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Sisanya terdapat sebanyak 21,8% responden menggunakan aplikasi Threads karena ingin mencoba dan mengikuti tren, namun setelah
Apakah Anda menggunakan aplikasi tersebut?
menggunakan aplikasi Threads tidak sedikit yang berkomentar mengenai fitur yang minim serta ada yang memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi. Terkait media untuk berekspresi, sebanyak 79,2% responden mengatakan aplikasi ini sebagai media sosial bisa menjadi tempat untuk menyuarakan ekspresi. Namun sisanya 20,8% responden menilai aplikasi Threads tidak bisa menjadi media untuk menyuarakan ekspresi, karena fitur yang belum maksimal.
Aplikasi Threads yang memberikan akses bagi pengguna untuk membagikan pesan berupa tulisan sama halnya dengan aplikasi Twitter atau X, serta tampilan linimasa yang juga mirip, tentunya akan menjadi perbandingan oleh setiap penggunanya. Sebanyak 70,2% responden berpendapat bahwa penggunaan aplikasi Threads tidak lebih efektif dibandingkan aplikasi Twitter karena aplikasi Threads masih tergolong baru, fitur yang masih minim dan
Menurut Anda apakah threads bisa menjadi salah satu platform Anda menyuarakan ekspresi?
kenyamanan yang masih belum lebih baik dibandingkan aplikasi Twitter. Selebihnya 29,8% responden merasa aplikasi Threads lebih efektif dibandingkan dengan aplikasi Twitter karena Threads memberikan kemudahan bagi pengguna untuk membagikan pesan hingga 500 karakter atau kata. Ditambah akun Threads juga terhubung dengan akun Instagram dan Facebook yang memudahkan penggunanya tidak perlu membuat akun lagi.
Berdasarkan survei yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa banyak yang mengetahui adanya aplikasi Threads. Namun, hanya sedikit yang tertarik untuk menggunakan aplikasi tersebut sebagai media sosial yang digunakan sehari hari. Sebab banyak yang menilai aplikasi ini masih kurang efektif penggunaannya dibandingkan aplikasi sejenis lainnya walaupun bisa menjadi media berekspresi.
Sumber: Litbang Genta Andalas
Menurut Anda, apakah penggunaan aplikasi Threads ini lebih efektif dibandingkan dengan aplikasi Twitter dan aplikasi sejenis lainnya?
Tidak 38,7% Ya 61,3% Belum 35,8% Sudah 64,2% Memadai 43,7% Tidak Bersih 51% Tidak 25,5% Ya 74,5% Tidak Menggunakan 78,2% Menggunakan 78,2% Tidak Bisa 20,8% Bisa 79,2% Tidak 70,2% Ya 29,8% Belum Memadai 56,3% Bersih 49%
Sistem seleksi peserta beasiswa Online Scholarship Competition (OSC) Universitas Andalas (UNAND) mengalami perubahan. Wakil Rektor I UNAND, Mansyurdin pada Senin (24/ 7/2023) menyebutkan bahwa perubahan tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian terhadap ketentuan dalam MoU kerja sama dengan mitra beasiswa, Medcom. Lalu, perubahan sistem ini juga disebabkan ketidaksesuaian dengan peraturan Rektor UNAND tentang penerimaan peserta didik baru melalui jalur Seleksi Masuk Mandiri (SIMA) kerja sama. “Kita tidak bisa keluar dari jalur yang ada karena dikawal oleh KPK dan Inspektorat. Peserta yang tergabung di dalam OSC harus bergabung di dalam mekanisme SNBP, SNBT, atau Sima, “ ujar Mansyurdin saat diwawancarai Genta Andalas pada Senin (24/7/ 2023).
UNAND Ubah Sistem Seleksi Beasiswa OSC
Kemudian, Mansyurdin juga menjelaskan bahwa selain lulus melalui mekanisme yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, calon penerima beasiswa OSC juga nantinya akan melalui tahap verifikasi oleh UNAND. Tahap verifikasi tersebut berupa pihak yang bersangkutan merupakan mahasiswa kurang mampu yang dapat dibuktikan dengan dokumen valid.
Seorang peserta beasiswa OSC Alan Sandika, dari Kabupaten Empat Lawang, menyatakan kekecewaan terkait kebijakan dari UNAND tersebut.
“Ketentuan awal seleksi tidak ada sangkut paut SNBP, SNBP, dan Sima. Tidak juga memandang mampu atau tidaknya,” ujar Alan saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (25/7/ 2023)
Della, Tiara
Wakil Ketua MWA UNAND Himbau Dosen Maksimalkan Partisipasi dalam Penentuan Calon Rektor
Universitas Andalas (UNAND) saat ini sedang menghadapi agenda besar lima tahunan, pemilihan rektor yang akan dilangsungkan pada bulan September-November mendatang. Terkait hal ini Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNAND, Werry Darta Taifur mengatakan pentingnya peran dosen, yang mana dosen akan diberikan hak untuk menentukan bakal calon rektor. Hasil akumulasi terbanyak nantinya akan digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan oleh Senat Akademik Universitas (SAU).
“Setiap dosen memiliki tiga hak suara, jadi pemilihan itu tidak hanya untuk pengurangan calon inti itu yang mau kita luruskan, yang terbanyak menurut dosen maka dia itu yang menjadi pilihan utama di dalam SAU. Suara dosen akan jadi pemeringkatan,” ujar Werry dalam jumpa pers pada acara dialog Memilih Pemimpin untuk Kejayaan UNAND di Convention Hall UNAND pada Jumat (1/9/2023).
Selain itu, Werry juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada kendala yang dihadapi dalam proses pemilihan rektor, karena belum ada calon rektor yang resmi mendaftar. Ia juga mengharapkan agar dosen dapat berpartisipasi penuh dalam menentukan calon rektor nantinya.
MWA perwakilan mahasiswa, Aiken Jethro menanggapi pemilihan rektor UNAND dalam status PTN- BH pertama menurutnya harus lebih berfokus pada target UNAND menjadi World Class University (WCU).
“Tentu bagaimana cara mengembangkan institusi ini sesuai dengan target, kalau PTN-BH targetnya WCU, bagaimana pengawalan PTN- BH ini bisa mencapai taraf WCU,” ujar Aiken. Selain itu berbicara mengenai kebijakan umum menurutnya baru dapat dibahas lebih dalam ketika seorang calon rektor telah memenuhi kapasitasnya sebagai seorang pemimpin.
Sebut Peminjaman Gedung untuk Mahasiswa Nontarif, UNAND Bakal Anggarkan Lembur CS
Rektor Universitas Andalas (UNAND) bersama para pejabat kampus terkait melakukan pertemuan bersama mahasiswa perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa se-UNAND di Gedung Rektorat UNAND pada Selasa (16/5/2023). Dalam agenda ini dibahas beberapa point penting yang menjadi tuntutan mahasiswa, salah satunya mengenai peminjaman fasilitas kampus, seperti gedung yang berbayar saat di luar jam kerja. Menanggapi hal tersebut Direktur Umum dan Pengelolaan Aset, Azral menjelaskan bahwa sesuai SOP, fasilitas sarana dan prasarana yang ada di UNAND dikenakan biaya hanya bagi pihak luar.
“Tertera di peraturan rektor jika pihak luar UNAND yang memakai gedung dan fasilitas, maka akan dikenakan tarif,” ujar Azral dalam pertemuan Hearing Rektor UNAND, di Gedung Rektorat UNAND pada Selasa (16/5/2023).
Selain itu Azral juga menambahkan bahwa anggaran biaya lembur bagi Cleaning Service (CS)
termasuk dalam peminjaman gedung di luar jam kerja untuk kegiatan mahasiswa selama ini memang belum ada, sehingga ke depannya perlu dianggarkan.“Terkait keluhan pembebanan tarif peminjaman gedung UNAND untuk kegiatan mahasiswa dapat diterima.
Namun, lembur CS juga harus masuk persoalan rancangan anggaran kedepannya,” tutup Azral.Menteri Kebijakan Kampus BEM KM UNAND, Riski Ahmad Thoriq juga menyampaikan keresahan mahasiswa terkait penggunaan fasilitas kampus yang birokrasinya berbelit, berbayar, serta pelarangan peminjaman gedung di hari Sabtu dan Minggu “Kegiatan di luar akademik bagi mahasiswa hanya dapat dilakukan di hari Sabtu atau Minggu, sehingga sangat menyulitkan jika dilarang menggunakan gedung di hari tersebut,” ujar Thoriq dalam acara Hearing Rektor UNAND pada Selasa (16/5/2023).
Haura, Tiara
KELUH: Keluhan mahasiswa penerima beasiswa OSC yang tak kunjung ada kejelasan.
PILIH : Wakil Ketua MWA UNAND, Werry Darta Tifur saat jumpa pers pada acara dialog Memilih Pemimpin untuk Kejayaan UNAND pada Jumat (1/9/2023)
HADIR: Rektor UNAND, Yuliandri bersama jajarannya saat menghadiri acara Hearing Rektor UNAND, di Gedung Rektorat UNAND, Selasa (16/5/ 2023)
Ilustrasi: Aisyah
Foto :Della
Foto: Haura
Della, Tiara
Isu Pelecehan Seksual Kembali Mencuat, Satgas PPKS UNAND Sebut Belum Terima Laporan
Isu pelecehan seksual di Universitas
Andalas (UNAND)kembali terulang, diduga dilakukan oleh dosen Fakultas Hukum (FH) berinisial Z kepada mahasiswinya. Isu ini terungkap melalui unggahan di akun media sosial Instagram seorang yang diduga sebagai korban berinisial N yang membagikan postingannya pada Minggu (11/6/2023).
Menanggapi hal tersebut Satuan Tugas
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Seksual (Satgas PPKS), Aidinil Zetra menerangkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang diterima oleh Satgas PPKS.
“Hingga saat ini, pendamping maupun korban belum ada laporan masuk ke Satgas. Namun, kami telah mengirimkan akses ke pendamping atau korban agar dapat membantu menyelesaikan masalah ini,” ujar Aidinil
pada Senin (12/6/2023)
Aidinil menambahkan, kasus yang terjadi di FH akan diinvestigasi lebih mendalam, jika terbukti akan diberi hukuman yang sesuai kepada terduga pelaku.Terduga korban berinisial N menerangkan bahwa dosen Z kerap mendekatinya dengan kalimat-kalimat yang membuat N tidak nyaman dan menjadi takut. “Setiap kali saya ke kampus, saya menjadi risih dan takut dengan tindakan dosen Z tersebut,” ujar N pada Senin (12/6/2023).
Selain itu, korban N pernah ditelpon oleh dosen Z pada Jumat (10/6/ 2023) sore lalu via seluler. Tindakan pendekatan yang dilakukan oleh dosen Z melalui pendekatan verbal dan membuat korban N risih, sehingga memutuskan untuk membuat pernyataan ke publik.
Rivaldo, Kerina
Tanggapi Penyelewengan Dana di UNAND, BPK Sumbar: Prosesnya Butuh Banyak Tahap
Kepala Sub Auditorat Sumbar I BPK Sumbar, Nofemris, menyebutkan bahwa proses pemeriksaan laporan keuangan penyelewengan dana membutuhkan banyak tahap. Hal ini disampaikan langsung oleh Nofemris saat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (UNAND) melakukan diskusi mengenai penyelewengan dana kemahasiswaan bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (30/5/ 2023).
“Proses laporan keuangan tidak sebentar. Apalagi jika terindikasi adanya fraud atau kecurangan, minimal harus menunggu selama satu tahun,” ucap Nofemris. Nofemris menambahkan bahwa jika kasus tersebut benar dan jika pelaku penyelewengan tidak sanggup membayar lunas dana yang diambil, maka harus dicicil sesuai dengan kesepakatan dan tidak bisa diganti langsung.
Lebih lanjut, Nofemris menghimbau agar semua pihak sabar dengan proses yang dilalui. Ia juga berkata bahwa kampus memang seharusnya melakukan konsultasi dengan BPK terkait masalah ini.Menanggapi perkataan Nofemris, Presiden Mahasiswa UNAND, Yodra Muspierdi berkata bahwa waktu satu tahun untuk menunggu proses kasus ini terlalu lama sebab sudah terjadi pada tahun 2022.
“Telah terjadi kasus penyelewengan dana di kampus UNAND sebesar Rp1,9 miliar dari total keseluruhan dana kemahasiswaan sebesar Rp4,2 miliar. Sampai sekarang masih belum ada kejelasan karena Satuan Pengawas Internal (SPI) yang terkesan lamban dan menutupi,” ujar Yodra.
Lebih lanjut, Yodra berharap adanya tindak lanjut dari BPK Sumbar mengenai kasus ini. Yodra berkata bahwa pihak kampus harus didesak dan akan diadakan aksi dengan tuntutan mengenai korupsi dana kemahasiswaan.
Resti
Foto: Resti
TANGGAP : Kepala Sub Auditorat Sumbar I,Nofemris,saat menyampaikan tanggapannya mengenai kasus pentelewengan dana kemahasiswaan UNAND di Gedung BPK Sumbar, Selasa(30/5/2023).
Teknis Pelaksanaan KKN Tematik Bagi Mahasiswa Lolos
Pendanaan PKM 2023 UNAND Masih Belum Jelas
Sebanyak 115 proposal Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023
Universitas Andalas (UNAND) berhasil mendapatkan pendanaan dari Simbelmawa. Mahasiswa yang tergabung dalam tim lolos pendanaan Simbelmawa diharuskan mengikuti riset dari bulan Juni hingga Desember. Jadwal riset yang bentrok dengan jadwal KKN Reguler membuat UNAND harus mengalihkan KKN mahasiswa tergabung tim lolos pendanaan ini menjadi KKN Tematik. Kepala UPT Pembelajaran di Luar Kampus, Sofyan mengatakan bahwa sampai saat ini teknis pelaksanaannya sendiri masih belum jelas.
Ilustrasi: Joy
“Mahasiswa lolos PKM terpaksa keluar dari kelompok KKN Regulernya untuk fokus melakukan riset PKM dan dialihkan ke KKN Tematik. Namun, terkait teknis pelaksanaannya masih belum jelas hingga saat ini,” ungkap Sofyan selaku Kepala UPT Pembelajaran di Luar Kampus (PDK) saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (27/6/2023).
UNAND memberikan solusi dengan pengalihan pelaksanaan KKN reguler bagi mahasiswa yang lolos pendanaan dari Simbelmawa menjadi KKN tematik agar jadwal riset PKM tidak bentrok dengan jadwal KKN. Mahasiswa yang telah bergabung dengan kelompok KKN reguler diharuskan keluar agar dapat melaksanakan KKN Tematik. Mengenai waktu pelaksanaan KKN Tematik diperkirakan akan dilaksanakan setelah masa KKN Reguler berakhir. Sofyan menjelaskan bahwa KKN Tematik akan berlangsung selama 40 hari dengan waktu pelaksanaan setiap Jumat hingga Minggu selama satu semester. Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Angkatan 2020, Andre Paskah Gultom, menyampaikan kebingungannya terhadap kelanjutan dari solusi yang sempat didengarnya terkait peralihan pelaksanaan KKN bagi mahasiswa yang lolos PKM 2023 ini. Kerina, Lusi
Ilustrasi: Aisyah
Ilustrasi: Joy
DUGA : Mahasiswa Fakultas Hukum diduga alami pelecehan seksual oleh dosen berinisial Z, satgas PPKS belum menerima laporan dari korban.
TUNGGU : Pelaksanaan KKN Tematik masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pihak UNAND bagi mahasiswa angkatan 2020 yang lolos proposal PKM
Si kecil cabe rawit mungkin julukan yang pas untuk cewek manis ini. Sifat tegas dan profesionalnya membuat orang disekitarnya berdecak kagum. Dia juga Swifties loh.
Laki laki yang berperawakan manis dan berkacamata, namun terlihat tegas ini memiliki hati yang lembut dan diam-diam care terhadap teman-temannya.
Si cantik kpopers iyang berbadan mungil satu ini mempunyai kepribadian yang sangat ceria. Saat bercerita dengannya, dia akan selalu antusias mendengarkan.
Gadis yang terlihat kalem ini sangat manis jika dilihat lebih dekat, bahkan mempunyai sifat keibuan dan juga pemikiran yang kritis lho.
Cewek tegas nan manis ini mungkin terlihat sangat acuh saat pertama kali ketemu, namun setelah berkenalan lama, Haura sangatlah periang dan suka berbagi makanan.
Sosok satu ini adalah pemimpin yang bijaksana dan problem solver banget. Laki-laki yang kerap disapa Yudi ini juga receh dan suka mencairkan suasana.
Si paling out of the box julukan untuk cewek humoris satu ini. Tidak hanya ide idenya saja melainkan pribadi dan kelakuannya juga sangat kocak dan khas.
Gadis yang satu ini, berperawakan tinggi putih dan bisa dibilang artisnya Genta loh. Paling bisa akting dan sering menjadi talent iklan Genta Andalas. Selain itu, cewek ini juga cewek gaming
Salah satunya toa Genta, kalau udah ketawa pasti bikin nular. Cewek ceplas ceplos ini juga sangat humble. Pokoknya, baru ketemu dan kenalan udah kayak temen deket deh.
Ini dia si independent womannya Genta. Putri Solok ini adalah sosok yang tegas dan sangat tepat waktu. Ia juga sangat aktif baik di akademik dan nonakademik.
Laki-laki tinggi dan putih asal bandung ini sangatlah humoris, walau begitu dia juga sangat cool dan terlihat berwibawa saat berbicara di depan umum
Mahasiswi pecinta drakor sejati adalah julukan yang disematkan untuk gadis asal Pasaman ini. Kapanpun dan dimanapun ia berada, pasti nonton drama korea.
Laki-laki berperawakan tinggi dan sering memakai hoodie ini adalah bapak Editing Genta Andalas. Walaupun terkesan tidak pedulian, dia aslinya care.
Design girl ini merupakan anak yang kreatif dan riang. Ia juga jagonya mendesain. Dibalik sisi girlynya,, dia adalah sosok yang sangat tegas lho.
Pacar haechan ini sekilas terlihat pendiam dan acuh, namun aslinya Ifa merupakan seseorang yang enak diajak ngobrol dan curhat. Ia juga pendengar yang baik lho
"Foto keliling gratis" julukan buat si cantik ini, dia memiliki bakat dalam menggunakan kamera. Dia pandai dan kreatif dalam menghasilkan jepretan foto yang indah.
Si expertnya ngilus merupakan julukan dirinya. Walaupun sering dianggap sombong saat pertama kali ketemu, akan tetapi ia adalah pribadi yang kocak dan periang.
Si multitalenta merupakan julukan yang melekat pada cewek manis ini, pandai dalam banyak hal, mulai dari desain, membuat ilustrasi, menjadi news anchor, dan tentunya mengatur keuangan.
Nah ini dia ibunda Pelit kita, gadis asal Batam ini mempunyai stok kesabaran yang sangat banyak, dia juga sangat perfeksionis disegala hal.
Si paling hayuk dan social butterfly sejati. Kalau pergi, selalu aja ada teman yang dikenal. Si paling receh, ratunya heboh dan selalu mencairkan suasana.
Si Event Organizer yang selalu on make up, bahkan rela sambilan make up pas rapat acara. Cewek asal Jakarta ini juga terkenal jujur dan to the point kalau bicara.
Ini dia K-Popers garis keras, dan bucinnya Jaemin sama Haechan NCT. Kalau foto juga selalu cute dan gemoy dengan pipi bakpaonya.
Cherry Child Foundation: Rumah Aman Bagi Pemenuhan Hak Pendidikan dan Kesehatan
Mental Anak
Oleh: Junivermana Yoga*
Kesadaran akan pentingnya memperjuangkan pemenuhan hak terhadap anak semakin meningkat setiap masa. Salah satu pemenuhan hak anak adalah berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan akses pendidikan yang baik. Hal itu disebabkan karena akses mereka untuk mencicipi dunia pendidikan terganjal oleh perekonomian keluarga.
Permasalahan selanjutnya adalah masih minimnya, ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental, serta kondisi lingkungan keluarga membuat anak tidak bisa memenuhi hak untuk meraih pendidikan di sekolah. Dibalik pemenuhan hak anak melalui pendidikan, terdapat juga pemenuhan hak batin seorang anak, yakni kesehatan mental bagi seorang anak. Setiap anak memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan yang berbeda. Banyak masalah yang terjadi pada anak yang disebabkan karena kondisi keluarga atau lingkungan yang tidak baik. Banyak anak tidak merasakan rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Upaya pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental pada anak menjadi pendorong terbentuknya berbagai organisasi yang kemudian ikut menyuarakan agar pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental anak dapat dirasakan oleh anak-anak. Salah satu diantaranya adalah NonGovernment Organization (NGO) NonProfit Cherry Child Foundation (CCF) Indonesia. CCF merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pemenuhan hak anak di Sumatra Barat.
Pada awal pembentukannya, CCF digagas oleh Vina Rahmi. CCF berdiri di Kota Padang pada tahun 2018. Tidak hanya Vina Rahmi sebagai cofounder yang terlibat dalam pembentukan CCF, tetapi juga temantemannya yang berasal dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 2000-an, seperti Fajri, Ipop, Panji, dan Anto. Kelompok berlima ini, termasuk Vina berperan sebagai pelopor utama dalam mendirikan CCF di Kota Padang.
Pada awal berdirinya CCF, Vina dan rekannya yang saat itu menjadi relawan PKBI di Jakarta, menyaksikan kondisi memprihatinkan anak-anak
dalam permukiman kumuh di bawah kolong jembatan. Anak-anak tersebut menghadapi keterbatasan ekonomi dan kesempatan pendidikan. Hal itu membuat Vina dan rekan-rekannya berinisiatif membuka kelas di bawah kolong jembatan tersebut, yang dikenal sebagai Kelas Rumah Sementara Belajar. yang bertujuan untuk memberikan akses pengetahuan dan pendidikan yang baik kepada anak-anak yang berada disana.
Setelah selesai menjadi relawan PKBI di Jakarta, Vina bersama rekanrekannya kembali ke Kota Padang. Tumbuh dari pengalaman sebagai relawan dan terinspirasi oleh upaya mereka dalam memberikan bantuan kepada anak-anak di bawah jembatan. Pada akhirnya mereka mencetuskan dan mempelopori berdirinya CCF Indonesia di Kota Padang pada tahun 2018.
Cherry Child Foundation memiliki filosofi dibalik namanya yakni sebuah buah ceri kecil yang sering dicari waktu kecil yang harus didapatkan hingga berhasil, dan mendapatkan kebahagiaan setelah mendapatkannya. Hal itu sesuai dengan simbol CCF, yakni menggapai sebuah harapan dan mimpi serta memberikan sebuah kebahagiaan yang mereka dapatkan.
Setelah berdiri, CCF memberikan dukungan terhadap pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental anak dituangkan dalam bentuk beberapa program. Program tersebut pada awalnya bernama CCF pendampingan anak-anak
yang bermasalah pada pendidikan. Program ini memberikan pendampingan kepada anak-anak yang bersekolah dan tinggal di daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau. Sebagai contoh awal implementasi program ini, CCF mengunjungi SDN 19 Baringin yang berada di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Sekolah ini terletak jauh dari pusat kota dan belum banyak diakses oleh masyarakat. Melalui program ini, CCF melaksanakan berbagai kegiatan di SDN 19 Baringin, seperti melakukan tes skrining Intellectual Quotient (IQ) untuk anak-anak, memberikan pendampingan belajar dan konseling bagi anak-anak yang sering dianggap sebagai pemalas atau nakal, serta mengenalkan konsep mitigasi bencana gempa kepada siswasiswi sekolah.
Direktur CCF Indonesia, yang juga merupakan Dosen di Departemen Hubungan Internasional Universitas Andalas, Bima Jon Nanda mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan CCF karena tertarik pada Kajiannya yaitu masyarakat sipil. Kegiatannya banyak melibatkan masyarakat setiap menjalankan programnya.
“Saya sebagai dosen memang tertarik dengan kajian civilsociety yang terdapat pada CCF, dan karena itulah mengapa saya memutuskan untuk bergabung dan menjadi bagian dari CCF,” ungkap Bima saat diwawancarai Genta Andalas pada Rabu (30/8/2023).
Selanjutnya,Bima
mengungkapkan berbagai program telah mereka dilakukan, seperti program pendidikan yang inklusif bagi anak yang memiliki keterbatasan, baik secara materi dan mental. Contoh implementasi program tersebut adalah dampingan dukungan belajar dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus dan penguatan mental bagi anak-anak yang berada di beberapa panti asuhan di Kota Padang. Salah satunya Panti Asuhan At-Tayyibah. Target program ini dilakukan kepada panti asuhan di seluruh penjuru Kota Padang. Pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut bertujuan untuk mereka mendapatkan hak yang sama dengan anak-anak lainnya. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak-anak tersebut. Peran CCF dalam hal ini adalah menjadi teman bagi orang tua dalam menerima kenyataan dan kemudian menentukan tujuan mencari kebutuhan pendidikan demi kemandirian anak.
Selain Bima, juga terdapat salah satu anggota yang menjabat sebagai Koordinator Program CCF, Rifqi Wildan menceritakan bagaimana programprogram CCF dalam pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental anak tidak akan berjalan mulus apabila tidak ada sukarelawan yang rela dan donatur yang mendukung dan ikut serta dalam program CCF. “Program-program kami dalam pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental anak berjalan tidak akan berjalan mulus apabila tidak ada sukarelawan dan donatur yang terus mendukung kami,” ujar Rifqi saat diwawancarai Genta Andalas pada Senin (31/7/2023)
Hingga saat ini, CCF Indonesia masih aktif memberikan dukungan dalam pemenuhan hak pendidikan dan kesehatan mental anak. Dengan mengunjungi beberapa panti asuhan yang berada di Kota Padang, serta memberikan pendampingan dukungan dan bantuan bagi anak.
*PenulismerupakanMahasiswa JurusanIlmuHukum FakultasHukum Universitas Andalas
KUNJUNGAN: Kunjungan Cherry Child Foundation ke Panti Asuhan Bakkah Toyibah dalam program Cherry Talk pada Jumat (14/7/2023).
Dok. Pribadi
Mahasiswa Berkoperasilah
dengan Ekonomi AKSI agar Tidak Sakit Jiwa!
Oleh: Virtuous Setyaka
masyarakat luas sebagai dampak dari otonomi pengelolaan finansial Universitas. Putra dalam skripsi itu menemukan bahwa perumusan sistem UKT sebagai bentuk objektifikasi dari kebijakan otonomi pengelolaan finansial dipengaruhi oleh agenda kapitalisme global.
Hampir setiap tiba masa pendaftaran kembali atau registrasi perkuliahan bagi mahasiswa, selalu ada mahasiswa yang menghubungi saya melalui WhatsApp untuk menyampaikan permasalahan tentang ketidakmampuan atau kesulitan untuk melakukan pembayaran biaya kuliah yang disebut dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau biaya kuliah yang dibayarkan setiap semester. Kebijakan UKT di Indonesia secara nasional berlaku sejak adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 55 Tahun 2013. Pasal 1 ayat (3) Permendikbud menyatakan, uang kuliah tunggal atau UKT adalah sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Besaran UKT ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tunggal yang merupakan keseluruhan biaya operasional setiap mahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri (PTN). Meskipun sudah dikurangi biaya yang ditanggung pemerintah, tetapi biaya yang dibebankan kepada mahasiswa yang berarti juga menjadi beban orang tua atau walinya tersebut ternyata tetap saja dan terus membebani mereka sebagai warga negara dan rakyat Indonesia. Ketika masih ada warga negara dan rakyat Indonesia yang kesulitan dan tidak mampu membayar UKT untuk mendaftar kembali di kampusnya, maka perlu untuk mendiskusikan kembali tentang biaya pendidikan khususnya biaya kuliah di perguruan tinggi di Indonesia. Permasalahannya bukan hanya pada besaran UKT-nya atau bagaimana setiap PTN menentukan besaran UKT para mahasiswanya, tetapi lebih mendasar dari itu, mengapa biaya kuliah di Indonesia masih harus tinggi bahkan masih harus ada? Ketika biaya kuliah memang masih harus ada, bagaimana solusi praktisnya agar para mahasiswa tidak terbebani lagi dan bisa berkuliah dengan tenang?
UKT adalah Produk Neoliberalisasi
Global Pendidikan Sebuah skripsi tentang liberalisasi pendidikan di Indonesia yaitu tentang UKT di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ditulis oleh Dimas Dwi Putra (2021) yang bertujuan untuk mengetahui penyebab signifikansi kenaikan biaya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terjadi setiap tahunnya pasca diterapkan kebijakan UKT. Kebijakan ini membuat tertutupnya akses kesempatan kuliah bagi
Selain itu diketahui bahwa ada beberapa penyebab naiknya biaya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai dampak dari agenda liberalisasi sektor pendidikan yakni proses penyesuaian rincian pagu anggaran karena kebutuhan operasional yang selalu meningkat setiap tahunnya namun berbanding terbalik dengan semakin turunnya anggaran subsidi dari negara. Selisih ini yang menyebabkan naiknya biaya kuliah di UIN Jakarta, karena Universitas dipaksa untuk mencari sumber-sumber pendapatan lainnya termasuk menaikkan biaya UKT. Menurut Putra, hal tersebut menjadi wajar karena sejatinya kebijakan UKT bertujuan memberikan beban tunggal pembayaran pendidikan kepada masyarakat, dan komersialisasi pendidikan terjadi karena negara dan Universitas menjadikan mahasiswa sebagai subjek serapan terbesar pendapatan lewat UKT yang semakin tinggi setiap tahunnya. Sedangkan dilansir dari redaksibdg.wordpress.com (tanpa tahun) disebutkan bahwa UKT adalah produk dari liberalisasi, privatisasi, dan komersialisasi pendidikan sejak Indonesia menyetujui pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) melalui UU No. 7 tahun 1994. Hal itu juga menjadi awal mula pendidikan Indonesia diperdagangkan. Dalam perjanjian General Agreement on Trade in Services (GATS), pendidikan menjadi salah satu dari 12 sektor jasa yang diperdagangkan termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, lingkungan, dan lain-lain.
Penandatanganan GATS membuat Pemerintah Indonesia menggeser pandangan tentang penyelenggaraan pendidikan dari kegiatan yang sepenuhnya tanggung jawab pemerintah menuju kepada tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kesepakatan GATS mempengaruhi produk hukum berkaitan dengan pendidikan, diantaranya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum mengenai otonomisasi sehingga mencoba mengurangi tanggung jawab negara atas pendidikan. UU No. 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan juga memiliki semangat liberalisasi pendidikan yang menghilangkan tanggung jawab negara mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas.
UU itu dicabut oleh Mahkamah Konstitusi, namun semangat liberalisasi pendidikan di Indonesia muncul kembali dalam UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mengusung liberalisasi pendidikan. Kemudian ada
Permendikbud No. 55 tahun 2013 dan Permendikbud No. 73 tahun 2014 yang diperbarui dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang ditetapkan pada tanggal 4 Agustus 2015 tersebut.
Ahmad Rizky Mardhatillah (2014) dalam Gerakan Mahasiswa dan Politik Liberalisasi Pendidikan Pasca-2014 di indoprogress.com menyebutkan bahwa setidaknya, ada tiga alasan mengapa UU Pendidikan Tinggi layak untuk ditolak (Umar, 2012). Pertama, penetrasi kapitalisme global tercermin dari kooptasi wacana-wacana neoliberal tentang pendidikan tinggi pada pasalpasal krusial mengenai relasi institusi pendidikan dan dunia usaha, transformasi PTN ke Badan Hukum, otonomi (nonakademik), hingga internasionalisasi. Kedua, posisi PTN sebagai ‘Badan Hukum’ yang mengisyaratkan adanya otonomi non-akademik serta kebebasan PTN yang memiliki status ini untuk menentukan ‘tarif’ sendiri. Hal ini dipertegas oleh PP 58/2013 yang memberi dasar operasional bagi penentuan PTN Badan Hukum. Ketiga, diskursus yang melepaskan ‘negara’ dari tanggung jawabnya untuk membiayai pendidikan. Dengan format badan hukum, disertai oleh klausul-klausul ‘kabur’ tentang peran negara. Negara tidak lagi punya tanggung jawab besar untuk memastikan biaya kuliah tidak mahal, semua sudah diatur dengan dalih ‘indeks kemahalan wilayah’. Tiga argumen ini menyiratkan satu hal: UU Pendidikan Tinggi, pada dasarnya, adalah satu paket dengan skema liberalisasi pendidikan yang berlangsung secara global. Apa yang terjadi di Indonesia, melalui UU Pendidikan Tinggi dan perangkat ‘badan hukum pendidikan’, terjadi juga di beberapa negara ‘dunia ketiga’, seperti Uganda, Thailand, atau India (Prasad, 2005; Mamdani, 2007; Collins, 2009). Pola-pola ‘liberalisasi’ sangat khas: menjadikan institusi pendidikan otonom, menanamkan logika kompetisi, dan mereduksi peran negara dalam pembiayaan pendidikan (Collins, 2009). Otonomi yang merupakan jantung dari liberalisasi sebetulnya mengalihkan kekuasaan ‘negara’ pada kekuasaan ‘pasar’.
Koperasi sebagai Ekonomi AKSI untuk Mahasiswa Berbagai uraian dari berbagai sumber bacaan tersebut akhirnya memberikan pemahaman bahwa permasalahan mahasiswa di Universitas Andalas terkait UKT bukanlah permasalahan lokal atau daerah bahkan di satu PTN saja. Permasalahan itu menjadi permasalahan bersama bagi semua mahasiswa baik di Universitas Andalas, di Sumatera Barat, di tingkat nasional, bahkan di tingkat internasional. Artinya masalah pendidikan yang diliberalisasi atau dineoliberalisasi sebagai tahapan lanjut dari kapitalisme tersebut,
menjadi permasalahan global. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di perkotaan, namun juga di pedesaan dan dimanapun yang masih membutuhkan pendidikan formal dalam kehidupan keseharian mereka dan di masa depan. Oleh sebab itu, apakah menghadapi permasalahan tersebut bisa dilakukan secara individual dan masih dianggap sebagai masalah personal?
UKT adalah masalah sosial yang struktural dan sistemik. Oleh sebab itu setiap upaya untuk melawan neoliberalisasi pendidikan tidak bisa dilakukan tanpa menggalang solidaritas, kesadaran, dan kekuatan kolektif. Sehingga setiap orang dan semua mahasiswa tidak bisa selalu berharap bahwa akan mendapatkan beasiswa dari negara, apalagi korporasi, dan menunggu orang-orang baik lainnya untuk membantu setiap semester meringankan biaya kuliah mereka.
Salah satu cara lainnya untuk menghadapi itu semua adalah dengan membangun koperasi, sebuah model ekonomi alternatif, kolektif, solutif, dan inovatif (Ekonomi AKSI). Mengapa koperasi menjadi alternatif? Karena koperasi berbeda dengan korporasi, cara berekonomi kapitalisme neoliberalisme yang terkonsentrasi dalam kepemilikan modal atau kapital, pengambilan keputusan dalam bisnis, dan penguasaan hasil usahanya. Mengapa koperasi adalah ekonomi kolektif? Karena berbeda dengan korporasi, kepemilikan modal atau kapital, pengambilan keputusan dalam bisnis, dan penguasaan hasil usahanya menjadi milik setiap anggota di mana semua anggota juga bekerja dan menanggung resikonya.
Mengapa koperasi adalah ekonomi solutif? Sejak siapapun menjadi anggota koperasi, sesungguhnya tidak akan pernah lagi kebingungan untuk mencoba mencari lowongan dan menemukan pekerjaan apa yang akan dilakukan setelah menyelesaikan kuliah, dan terutama sejak kuliah pun hasil usaha berkoperasi digunakan untuk menanggung biaya UKT secara bersamasama. Mengapa koperasi menjadi ekonomi inovatif? Setidaknya, berkoperasi akan mengubah keadaan setiap orang dan semua mahasiswa untuk tidak menjadi pengeluh, pengecut, penakut, dan tidak mengalami gangguan kesehatan jiwa (mental health) karena menanggung beban biaya UKT dan beban hidup lainnya sehari-hari. Sebab neoliberalisasi pendidikan tinggi bisa menyebabkan depresi, frustasi, dan itu menjadi bentuk nyata dari alienasi akibat kapitalisme global; berkoperasi dengan Ekonomi AKSI adalah senjata melawan sakit jiwa sebagai dampak UKT yang tidak mampu dipenuhi!
*PenulismerupakanDosen
DepartemenHubunganInternasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas
Baca berita menarik lainnya di portal berita www.gentaandalas.com
Dok: Pribadi
Willow Project: Bencana Besar di Masa Depan
Willow Project kembali menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Hal ini karena pada Senin, 13 Maret 2023 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan persetujuan atas pelaksanaan Willow Project tersebut. Willow Project adalah proyek pengeboran minyak dan gas alam di wilayah Lereng Utara Alaska. Proyek ini merupakan bagian dari upaya eksplorasi serta produksi minyak dan gas Alaska oleh perusahaan ConocoPhillips yang menjadi perusahaan energi terbesar ketiga di Amerika Serikat. Pelaksanaan Willow Project di Alaska akan menjadi pusat dari industri minyak bumi selama beberapa dekade ke depan.
Kementerian Dalam Negeri AS mengizinkan ConocoPhillips untuk mengebor minyak di tiga lokasi dari 5 lokasi yang diajukan untuk pengeboran cadangan minyak nasional milik federal di situs yang masih alami. Proyek tersebut mendapatkan persetujuan karena kepentingan perekonomian yang akan menyerap banyak tenaga kerja dan mendatangkan keuntungan materik yang besar. Walaupun telah mengalami pengurangan dari yang diajukan ConocoPhillip. Namun, persetujuan perizinan tersebut tetap memicu kekecewaan dan penolakan bagi banyak pihak terutama oleh Aktivis lingkungan. Langkah Biden dianggap sangat kontradiktif dengan kampanye yang pernah disuarakannya pada Pilpres AS 2020. Pada saat itu Biden menyatakan tidak akan menyetujui pengeboran minyak dan gas baru di lahan publik.
Selain disetujui oleh Presiden dan Pemerintahan Amerika Serikat, Willow Project juga mendapat dukungan dari koalisi kelompok Penduduk Asli Alaska di Lereng Utara. Penduduk Alaska mengungkapkan bahwa adanya Pengeboran minyak Willow Project dapat menjadi sumber pendapatan yang penting bagi wilayah tersebut. Dimana pendapatan dari proyek tersebut dapat digunakan untuk mendanai pelayanan publik, termasuk pendidikan dan perawatan kesehatan.
Adapun para anggota parlemen Alaska dan pendukung Willow Project berdalih, proyek senilai 8 miliar dollar AS (Rp 122,9 triliun) ini akan menarik beberapa ribu pekerjaan, memproduksi 180.000 barel minyak per hari pada puncaknya, atau sekitar 576 juta barel selama 30 tahun. Proyek ini diperkirakan
menuju atas air terjun ini akan memerlukan bantuan banyak orang.
Sesampainya di lokasi Air Terjun
Tigo Tingkek, kita akan disuguhi pemandangan yang memukau. Air terjun yang jernih dan sejuk serta hijaunya hutan seakan membentuk sebuah lukisan alam yang menakjubkan. Dari sini kita dapat merasakan kesegaran air dengan berenang, apalagi saat cuaca sedang panas. Namun tetap perlu berhati-hati. Selain itu, pesona tempat ini semakin memukau ketika kita menikmati keindahan pemandangan dari atas bukit yang memperlihatkan panorama Pantai Caroline, rumah-rumah warga, dan sawah-sawah cantik yang terhampar menawan. Perjalanan mendaki yang melelahkan akan terbayar dengan keindahan alam dari air terjun ini.
Air Terjun Tigo Tingkek menghadirkan pesona pada setiap tingkatannya. Di tingkat pertama masih
Oleh: Fadhilatul Husni*
dapat menciptakan lebih dari 2.000 lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat bagi negara bagian dalam mengembangkan sumber daya energi.
Proyek yang dipimpin oleh ConocoPhillip bertujuan untuk mengebor 100 sumur di jantung hutan belantara Alaska. Pengeboran tersebut akan mengganggu dan membahayakan kehidupan yang ada di Alaska dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Tak hanya manusia, habitat satwa Alaska juga akan merasakan dampaknya. Habitat beruang kutub, paus kepala busur, burung loon, karibu dan salmon akan rusak. Kerusakan ini bisa mengakibatkan ekosistem menjadi tidak stabil yang nantinya memicu penurunan populasi satwa hingga kepunahan.
Proyek tersebut akan melibatkan pembangunan jaringan jalan, jalur pipa, dan anjungan pengeboran yang dapat mengganggu migrasi, mencemari sumber air, dan merusak tundra, salah satu ekosistem paling rapuh dan unik di dunia.
Ini bukan hanya pilihan sembrono untuk lingkungan, tetapi juga ancaman bagi masyarakat adat yang menyebut daerah itu sebagai rumah tempat tinggal mereka.
Tidak hanya itu, proyek ini melakukan pengeboran dan konstruksi jalur pipa yang akan mengganggu ekosistem tundra yang sensitif, lahan basah, mengganggu pola migrasi karibu, unggas air, dan satwa liar lainnya. Itu juga akan meningkatkan risiko tumpahan minyak, mencemari saluran air dan membahayakn kesehatan penduduk setempat.
Pelaksanaan Willow Project di Alaska akan menjadi pusat industrialisasi minyak bumi selama beberapa dekade ke depan yang mana mengeluarkan emisi beracun dan polusi gas rumah kaca yang akan mempercepat perubahan iklim global. Industri minyak dan gas adalah salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia. Dilaporkan oleh The International Energy Agency (IEA) pada Kamis (2/3/ 2023), emisi rumah kaca yang disebabkan produksi energi tumbuh 0,9% mencapai 36,8 gigaton pada 2022. Emisi rumah kaca ini dapat menyebabkan pemanasan global dan menyebabkan es Arktik mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Padahal dalam 7 tahun terakhir terjadi tiga kali jumlah lapisan es terendah yakni pada 2017, 2022 dan juga 2023 ini. Melihat ancaman tersebut, dunia sangat menentang proyek dan menyerukan penghentian segera.
berdekatan dengan rumah warga. Kemudian pada tingkat kedua akan menawarkan pemandangan yang indah karena terletak di tengah perbukitan yang dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan hijau yang menyegarkan mata. Tidak berhenti di situ, pada tingkat ketiga yang merupakan tingkatan paling akhir dari air terjun ini, kita dapat melihatnya indahnya hamparan pantai yang luas dan hembusan angin yang lembut seolah-olah mengingatkan betapa indahnya ciptaan alam yang luar biasa ini.
Sayangnya, masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan keindahan Air Terjun tersebut secara optimal. Air terjun ini hanya berfungsi sebagai daya tarik wisata, dengan mayoritas pengunjung datang dalam rombongan. Biasanya pengunjung ramai pada hari Minggu dan libur nasional, sementara itu beberapa pengunjung ada yang datang dari luar daerah menikmati bersama keindahan air terjun ini dengan bermain air dan berendam.
Menurut Survei Geologi AS, pengeboran National Petroleum Reserve[1]Alaska (NPR-A) dapat melepaskan hingga 1,6 miliar ton karbondioksida ke atmosfer selama masa proyek, setara dengan peningkatan lebih dari 350 juta mobil di jalan setiap tahun. Emisi karbon dioksida dan metana dari sumur minyak meningkatkan suhu global. Polusi yang disebabkan oleh gas-gas ini memungkinkan sinar matahari masuk ke atmosfer bumi, tetapi mencegah panas keluar dari atmosfer kembali ke luar angkasa. Ini menyimpan energi panas di atmosfer dan menyebabkan suhu ratarata bumi meningkat. Oleh karena itu, emisi gas rumah kaca dari proyek pengeboran minyak willow dapat merusak ekosistem sensitif yang rentan terhadap perubahan iklim.
Kenaikan permukaan air laut akibat pencairan es Alaska dapat menyebabkan erosi pantai yang parah. Hal ini dapat membahayakan properti, infrastruktur dan habitat di wilayah pesisir. Selain itu, akibat mencairnya lapisan es Alaska dapat berdampak negatif pada keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Beberapa spesies hewan seperti beruang kutub dan anjing laut membutuhkan es laut untuk makanan dan tempat berlindung. Jika es laut mencair terlalu cepat atau terlalu banyak, dapat membahayakan populasi hewan tersebut. Ini menempatkan jaringan hidup dalam risiko kepunahan dan berkontribusi pada krisis keanekaragaman hayati. Proyek Willow menjadi ancaman bagi masyarakat yang bergantung pada tanah untuk kelangsungan hidup mereka. Pembangunan seperti itu akan mengganggu praktik mata pencaharian tradisional, menghancurkan situs budaya, menghapus sejarah dan warisan masyarakat. Seperti yang ditulis Penduduk Asli Alaska dalam surat bersama mereka menentang Willow Project, "Cara hidup dan mata pencaharian kami terancam punah sama sekali. Kami bergantung pada kesehatan tanah dan air kami untuk bertahan hidup". Pendukung proyek wil[1]low berpendapat bahwa proyek tersebut akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian, tetapi keuntungan jangka pendek harus dibayar mahal. Industri minyak dan gas terkenal dengan siklus boom dan bust-nya, di mana orang bergumul dengan penurunan harga dan sumur kering. Selain itu,
Imam, salah seorang warga di sana menyebutkan bahwa air terjun ini sudah ditemukan sejak lama oleh salah satu warga sekitar, namun mulai ramai dikunjungi sejak 20 tahun yang lalu. Tak hanya itu saja, air terjun ini juga dikunjungi oleh turis dari luar negeri.
“Air terjun ini memang sudah lama ada, tapi baru ramai dikunjungi sekitar 20 tahun yang lalu sampai sekarang. Banyak juga turis dari luar negeri yang datang ke sini,” sebut Imam saat diwawancarai Genta Andalas pada Sabtu (22/7/2023).
Nadia, salah seorang pengunjung mengungkapkan bahwa Air Terjun Tigo Tingkek tidak hanya memamerkan keindahan alam yang alami, tetapi juga memberikan pemandangan yang sangat memukau dari puncak tertingginya, yaitu tingkat tiga. keindahan alam yang disuguhkan sangat memukau indra penglihatan, selain itu perjalanan ke air terjun ini sungguh sebanding dengan semua panoramanya.
keuntungan finansial dari proyek ini terutama akan diperoleh perusahaan besar, bukan masyarakat yang menanggung biaya lingkungan dan sosial. Padahal yang merasakan dampak negatifnya semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sudah waktunya untuk menyadari bahwa kita tidak dapat terus mengorbankan lingkungan kita dan kesejahteraan masyarakat adat demi keuntungan perusahaan.
Kita harus bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil yang melestarikan warisan alam kita dan menghormati hak semua orang. Sudah waktunya untuk menempatkan kemaslahatan bersama sebelum keuntungan. Singkatnya, proyek willow adalah masa depan yang berpandangan pendek dan tidak bertanggung jawab yang mengancam keindahan alam dan satwa liar Alaska, memperburuk perubahan iklim, dan merusak upaya kita untuk beralih ke masa depan energi bersih. Sudah waktunya untuk memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang planet kita dan orang-orangnya dari pada keuntungan perusahaan jangka pendek.
PenulismerupakanMahasiswaJurusan lmu Hukum FakultasHukum Universitas Andalas
“Air Terjun Tigo Tingkek memiliki pemandangan sangat indah, walaupun perjalanan menuju lokasi sangat melelahkan, tapi itu sangat sebanding dengan keindahan panorama yang ditawarkan dari atas air terjun ini,” ungkap Nadia Saat ini, Air terjun Tigo Tingkek hanya difungsikan sebagai tempat wisata umum, tetapi masyarakat berharap agar pemerintah juga turut serta dalam memperbaiki akses jalan ke tempat wisata ini. Dengan keterlibatan pemerintah dalam perbaikan akses ke Air Terjun Tigo Tingkek, diharapkan wisata ini akan menjadi lebih populer dan lebih banyak dikunjungi.
Dok: Pribadi
... sambungan dari halaman 7
*PenulismerupakanMahasiswa DepartemenSastraIndonesia FakultasIlmuBudaya Universitas Andalas
Dok. Pribadi
Pertolongan Pertama: Penting tetapi Kurang Disosialisasikan
pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-.Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan: KUHP Pasal 45, 165, 187, 304, 478, 525, 566”
kecuali memang tidak ada orang yang berkompetensi maka bisa dibantu siapapun yang mengetahui dasar terkait pertolongan pertama agar sesuai dengan yang dibutuhkan atas hal yang di derita korban.
Pertolongan pertama adalah penanganan pertama yang diberikan kepada orang kecelakaan atau sakit secara tiba-tiba sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga ahli medis agar mengurangi dampak buruk terhadap kondisi kesehatannya. Selain perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama, pemahaman dasar hukum yang mengatur pertolongan pertama juga diperlukan. Di Indonesia diatur dalam Pasal 531 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) yang berbunyi “Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang
Adanya dasar hukum yang mengatur terkait pertolongan pertama ini menggambarkan pentingnya pertolongan pertama dilakukan. Untuk mengetahui pentingnya pertolongan pertama dan kondisi pemahaman pertolongan pertama di Indonesia, terlebih dahulu perlu diketahui bagaimana pertolongan pertama yang baik itu? Lalu bagaimana pemahaman masyarakat Indonesia saat ini terkait pertolongan pertama? dan bagaimana dampaknya jika tidak memiliki pemahaman pertolongan pertama? serta apa solusi yang bisa dilakukan untuk peningkatan pemahaman pertolongan pertama ini? (Zulkifli Ramadhani)
Jawaban:
Dok. Pribadi
Bagaimana pertolongan pertama yang baik itu?
Pertolongan pertama adalah pertolongan awal dalam ranah kesehatan atau medis yang diberikan sesegera mungkin kepada korban kecelakan, cidera atau sakit yang membutuhkan pertolongan dasar sehingga tidak menimbulkan resiko lebih lanjut bagi korban. Pertolongan pertama yang baik dan benar tentu harus berdasarkan kompetensi dan skill dan itu tidak bisa diberikan sembarang orang
Pertolongan pertama juga sebaiknya tidak dilakukan disembarang tempat. Misalnya kasus kecelakaan di jalan raya, itu perlu di upayakan ke tempat aman terlebih dahulu. Selain itu juga perlu memperhatikan situasi sekitar serta juga perlu pemahaman orientasi urgensi atau keadaan darurat, misalnya kasus kecelakaan yang terjadi ada beberapa korban, maka perlu memperhatikan kondisi korban yang perlu pertolongan utama dengan kondisi yang darurat atau bisa dibilang korban prioritas.
Bagaimana pemahaman masyarakat Indonesia saat ini terkait pertolongan pertama? Pada luka ringan, pemahaman masyarakat umumnya sudah cukup baik. Namun, pada luka berat seperti kecelakaan lalu lintas, tidak semua masyarakat memiliki pemahaman yang baik. Namun untuk pertolongan pertama kasus yang serius seperti kejadian tabrakan, tidak semua masyarakat paham. Pada beberapa kejadian, korban langsung diangkat begitu saja, padahal seharusnya perlu pemeriksaan awal terlebih dahulu apakah ada bagian tubuh yang bisa dipegang dan tidak. Jika ada kesalahan dalam hal ini, bisa berdampak lebih parah bagi korban. Tingkat pemahaman ini sangat dipengaruhi oleh kemudahan informasi
bagaimana pertolongan pertama yang baik itu. Namun, selama ini masih minim sosialisasi dan penyuluhannya terkait pertolongan pertama dan lebih sering ditujukan pada penyakit serius seperti stunting maupun virus. Padahal, seharusnya segala informasi yang diperlukan masyarakat disebarluaskan melalui media apapun.
Bagaimana dampaknya jika tidak memiliki pemahaman pertolongan pertama? dan apa solusi untuk peningkatan pemahaman pertolongan pertama ini?
Pemahaman pertolongan pertama ini penting, karena bisa beresiko bagi kondisi korban yang dapat lebih parah atau bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak mendapat pertolongan. Misalnya kasus korban yang terhambat pernafasannya, jika tidak diberikan pertolongan pertama bisa menyebabkan kematian. Walaupun tidak semua orang berhak dan bisa mendiagnosis, tetapi dengan bekal pemahaman pertolongan pertama akan membantu menjaga kondisi kesadaran korban dan mencegah semakin parahnya kondisi korban.
Untuk meningkatan pemahaman ini, perlu adanya rasa ingin tahu akan hal ini. Terkhusus bagi mahasiswa, selain mempelajari dari internet dan mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan secara langsung yang diadakan lembaga terkait dan pihak kampus, mahasiswa juga bisa mempelajarinya melalui pembelajaran spesifik seperti di FKM yang memiliki konsentrasi terkait hal itu pada bidang K3.
Kampus Sebelah Oleh: Fahara
KONSULTASI
Aulia Rahman, S.KM., M.KM. (Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas)
Dok. Pribadi
Chicken Vision, Inovasi Cepat Pencegah Penyakit Ayam Pedaging yang Berbasis
Ayam broiler atau yang sering disebut juga sebagai ayam pedaging,memainkan peran utama sebagai penyedia protein hewani bagi masyarakat Indonesia saat ini. Keunggulan dalam penangkaran ayam pedaging meliputi pertumbuhan yang cepat, konversi pakan yang efisien, dan waktu panen yang relatif singkat. Meski demikian, peternakan ayam pedaging dalam skala besar seringkali dihadapkan pada kendala penyakit yang dapat dengan cepat menyebar di antara populasi ayam. Kewaspadaan terhadap penyakit ini sangat penting karena penularannya yang cepat, serta perlunya pengambilan tindakan cepat dalam memisahkan ayam yang sakit agar penyakit tidak menyebar ke ayam lainnya. Pengawasan terhadap kondisi kesehatan ayam pedaging, baik yang mengalami penyakit maupun yang sehat, seringkali menjadi tantangan karena keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan cepat. Upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di antara populasi ayam pedaging mendorong empat mahasiswa dari Universitas Andalas (UNAND), yaitu
Fadhil Erlizanda, Arif Shiddiq Siregar, Dahlia Limarnis, Firgi Andira, dan Vira Lharse Sulaiman mencoba mengembangkan alat teknologi pendeteksian penyakit pada ayam pedaging.
Alat yang diciptakan oleh mahasiswa UNAND tersebut bernama Chicken Vision, yang bertujuan untuk melakukan pemantauan kandang ayam dengan memanfaatkan ComputerVision dan Internet of Things (IoT). Dalam pengembangannya, tim Chicken Vision mendapatkan bimbingan dari Muhammad Ilhamdi Rusydi seorang dosen dari Departemen Teknik Elektro UNAND. Alat ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa
... Sambungan dari halaman 8
terdapat peningkatan dalam hal fasilitas dan prasarana kampus ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saat ini, sudah ada fasilitas seperti lapangan voli, fasilitas perpustakaan, dan koneksi WiFi.
Meskipun demikian, Edwin mengakui bahwa ada masalah dengan kualitas sinyal yang kurang optimal, hal ini disebabkan oleh pusat sinyal yang terletak di rektorat.
Lebih lanjut, Edwin mengungkapkan bahwa rencana pembangunan lapangan basket di kampus ini dijadwalkan akan selesai pada tahun ini. Namun sayangnya, harapan mahasiswa untuk memiliki kantin dan area parkir belum dapat terwujud saat ini karena kendala dana. Selain itu, mengenai keluhan mahasiswa terkait sistem belajar yang borongan, Edwin menjelaskan bahwa Kampus III Dharmasraya memiliki keterbatasan tenaga pendidik. Hal ini disebabkan oleh jumlah tenaga pengajar di kampus tersebut hanya 12 orang. Dengan dana yang terbatas, dosen dari Padang biasanya datang pada hari Senin dan Selasa atau Kamis dan Jumat, dengan satu hari dua kali pertemuan lalu sisanya secara online.
“Dana kita juga terbatas jadi mereka datang itu diborong empat kali pertemuan. Hari pertama dua kali pertemuan dan hari kedua juga lalu
Komputer Vision dan IoT
Oleh: Junivermana Yoga*
Departemen Teknik Elektro dan Departemen Peternakan, dan dianggap sebagai inovasi yang berpotensi memberikan dampak baru dalam bidang peternakan, terutama pada pengelolaan kandang ayam.
Alat Chicken Vision bekerja dengan cara mengambil citra objek melalui kamera, menghasilkan rekaman dalam bentuk video. Proses selanjutnya melibatkan pengolahan citra video ini, dimana pengolahan ini melibatkan arsitektur deep learning yang dikenal sebagai Convolutional Neural Network (CNN). Melalui tahapan pengolahan ini, alat dapat mengidentifikasi kondisi ayam pedaging yang sedang sakit atau bahkan sudah mati. Setelah itu, dilakukan langkah pengolahan tambahan untuk memperkirakan lokasi ayam tersebut berada.
Hasil dari seluruh proses pengolahan ini, termasuk data mengenai kondisi ayam, lokasi ayam, dan parameter lainnya, akan dikirimkan ke sebuah database dan ditampilkan melalui suatu situs web yang terhubung. Dengan demikian, para peternak dapat melakukan pemantauan kondisi kandang ayam tanpa perlu berada di lokasi, karena informasi dapat diakses melalui situs web yang terkoneksi dengan alat Chicken Vision tersebut.
Ketua Tim Chicken Vision, Fadhil mengungkapkan bahwa selama proses pembuatan alat ini, tim mereka menghadapi beberapa kendala yang perlu diatasi. Salah satu kendala utama adalah dalam pengumpulan data mengenai kondisi ayam. Proses pengumpulan data ini memerlukan pengamatan langsung di kandang ayam, yang mengakibatkan perlu waktu yang cukup lama, dan jumlah data yang dapat dikumpulkan dalam satu pengamatan terbatas.
“Dalam proses pembuatan alat ini kami ada kendala dalam pengumpulan data mengenai kondisi ayam, karena memerlukan pengamatan langsung ke
sisanya secara daring,” jelas Edwin saat diwawancara kembali oleh Genta Andalas pada Rabu (30/8/2023).
Terkait solusi agar tidak lagi menggunakan sistem belajar borongan, Edwin mengungkapkan bahwa pihak kampus akan mengadakan penerimaan dosen baru dan penerimaan dilakukan secara bertahap. Edwin menambahkan bahwa saat ini, ada salah satu pegawai dinas pertanian yang ingin dialihkan menjadi dosen di kampus III Dhamasraya yang masih dalam proses pihak kampus.
Koordinasi dengan Petinggi Kampus Utama Berdasarkaan hasil wawancara, terdapat keluhan yang cukup merata terkait beberapa aspek krusial seperti pembangunan infrastruktur, ketersediaan fasilitas, dan sistem belajar di lingkungan kampus cabang UNAND. Dalam konteks ini, mereka membutuhkan perhatian terhadap peningkatan mutu fasilitas, perbaikan sistem belajar, dan pengembangan infrastruktur yang dapat secara positif mempengaruhi pengalaman belajar mahasiswa di kampus cabang UNAND.
Direktur Umum dan Pengelolaan Aset, Azral menjelaskan bahwa tanggung jawab atas perbaikan dan perkembangan pembangunan serta fasilitas di setiap kampus tidak sepenuhnya ditanggung oleh kampus utama. Setiap fakultas memiliki peran dalam hal ini. UNAND hanya bertanggung jawab untuk memperbaiki
kandang ayam sehingga perlu waktu yang cukup lama, selain itu juga ayam broiler memiliki periode panen yang relatif cepat, sehingga perlu dilakukan penyesuaian waktu pengamatan agar relevan dengan kondisi ayam tersebut,” ungkap Fadhil saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (29/8/2023). Sebelumnya, alat ini telah pernah dilakukan uji coba di peternakan ayam pedaging yang berada di Fakultas Peternakan UNAND. Uji coba dilakukan untuk mengetahui bagaimana alat pendeteksi penyakit ayam ini bekerja dan apakah sudah sesuai dengan standar serta mengetahui terdapat beberapa ayam dalam kondisi sakit atau mati dengan adanya penerapan berbasis Computer Vision dan IoT. Keberhasilan pembuatan teknologi Chicken Vision membuat teknologi ini mendapatkan penghargaan. Inovasi ini berhasil menorehkan juara pertama pada ajang International Indonesia IoT Olympiad pada Juni 2023 lalu. Salah seorang mahasiswi Departemen Peternakan yang ikut dalam tim ini, Vira Lharse Sulaiman
fasilitas umum seperti gedung kuliah, mushala, WC, dan fasilitas lainnya. Namun demikian, upaya perbaikan dan pengembangan tersebut akan terus dibenahi secara bertahap.
“Mengenai perbaikan dan pembangunan kampus, tanggung jawabnya tidak sepenuhnya ada pada pihak kampus. Pihak kampus hanya bertanggung jawab untuk memperbaiki fasilitas umum, selebihnya itu tanggung jawab fakultas masing-masing. Namun kita berjanji untuk membenahi secara bertahap,” jelas Azral saat diwawancarai oleh Genta Andalas pada Jumat (1/8/ 2023).
Pada tahun sebelumnya, kampus II Payakumbuh dan kampus III Dharmasraya telah mengalami sejumlah perbaikan yang mencakup penanganan atap bocor, renovasi ruangan serbaguna, gedung kuliah serta lapangan basket. Untuk saat ini akan fokus pembenahan tempat tinggal dosen dan pagar di kampus II Payakumbuh. Perbaikan dan pembenahan ini perlu Rencana Anggaran Biaya (RAB), tetapi prosedurnya melalui lelang, jika anggaran melebihi 200 juta maka pembangunan tidak bisa dilakukan. Kepala Subdit Umum dan Rumah Tangga, Misran juga menyampaikan tentang permasalahan daftar kekurangan fasilitas kampus yang diajukan oleh mahasiswa kampus II Payakumbuh. Sayangnya, hingga saat ini daftar tersebut belum diterima olehnya dari fakultas yang berada di kampus tersebut. “Saat saya
mengungkapkan bahwa dengan adanya teknologi Chicken Vision bagi dunia peternakan, peternak tidak perlu melakukan pemeriksaan langsung secara berkala untuk melihat kondisi ayam yang sedang sakit atau yang sudah mati.
“Dengan adanya teknologi ini, peternak dapat melacak lokasi ayam mati atau sakit. Selain itu peternak dapat melihat suhu, kelembaban, serta kadar gas ammonia di dalam kendang. Komponen tersebut merupakan hal penting dalam pembudidayaan peternakan ayam broiler di kandang,” ujar Vira.
Diharapkan dengan adanya alat ini dapat mengatasi keterbatasan SDM dalam melakukan pemeriksaan terhadap ayam yang sakit dan mati serta dapat dikembangkan lebih baik lagi dan diimplementasikan secara langsung sehingga akan meningkatkan inovasi dan kemudahan dalam peternakan ayam.
*PenulismerupakanMahasiswa JurusanIlmu Hukum FakultasHukum Universitas Andalas
berkunjung ke Kampus II Payakumbuh, kami meminta daftar kekurangan fasilitas kampus, namun hingga saat ini saya belum menerima tersebut dari fakultas sana. Selain itu, tahun lalu dana sebesar 1,8 miliar kita gunakan untuk selesaikan lantai dua di kampus III Dharmasraya, kita juga menambah fasilitas berupa papan tulis, meja dosen, kursi, dan pendingin ruangan,” ujar Misran. Keluhan dan harapan yang disampaikan oleh mahasiswa kampus II Payakumbuh dan kampus III Dharmasraya tergambar dengan jelas bahwa masih terdapat ketidakseimbangan antara harapan mereka terhadap fasilitas dan pengalaman belajar dengan realita di lapangan. Meskipun UNAND melakukan perbaikan dan pembangunan, tetapi masih ada fasilitas yang belum memadai dan sistem belajar yang tidak efektif. Mahasiswa tentunya menginginkan peningkatan mutu fasilitas dan sistem belajar yang lebih baik, seperti kualitas ruang kelas, perpustakaan dengan banyak buku, area parkir, dan dukungan bagi UKM. Pada sisi lain, akibat status perguruan tinggi negeri berbadan hukum, UNAND menghadapi keterbatasan anggaran yang memperlambat langkah perbaikan. Meskipun demikian, UNAND telah menyampaikan pernyataannya terkait keluhan mahasiswa kampus cabang dengan perbaikan, diharapkan pernyataan tersebut dapat segera dimulai dan direalisasikan.
DETEKSI: Alat Chicken Vision peternak dalam mendeteksi ayam pedaging yang sakit dan mati
Dok: Pribadi
Bilqis, Dhani, Lara, Vannisa
Dok. Pribadi
AIESEC UNAND Adakan Program
Dukung Potensi Ekonomi UMKM Kota Padang
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
KSR PMI UNAND: Bekali Mahasiswa jadi Relawan Tangguh Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Sustainable
Aiesec Universitas Andalas (UNAND) mengadakan kegiatan yang mendukung
Development Goals (SDG’s) Nomor 8 tentang pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak melalui kegiatan Local Project 3.0: YouthFest. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid selama 29 hari berturut-turut mulai dari Senin (3/7/ 2023) hingga Senin (31/7/2023). Ketua
Local Project, Olivia Berliana Apriliani menuturkan bahwa kegiatan ini berfokus pada pengembangan dan pelestarian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Padang.
“Pada kegiatan Local Project kali ini, kami mengajak anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pelestarian UMKM yang ada di Kota Padang, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi UMKM agar jauh lebih baik,” tutur Olivia saat diwawancarai oleh Genta Andalas melalui Whatsapp pada Jumat (21/7/ 2023).
Selain itu, Olivia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sebelumnya sudah berlangsung sejak tahun 2022. Local Project ini dilakukan dalam satu tahun yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada summerdan
winter. Dalam kurun waktu tahun 2022 hingga 2023, Local Project telah dilaksanakan sebanyak tiga kali.
Kegiatan yang berlangsung selama 29 hari tidak hanya membahas seputar UMKM saja, tetapi juga ada program workshop,networkingspace,boanding, campaign, bazar, fun day dan akan ditutup dengan acara farewellparty.
“Rangkaian kegiatan acara sejak dua minggu pertama dilakukan secara daring dan dua minggu terakhir akan dilakukan secara luring,” tambah Olivia.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta yang sebelumnya telah melewati tahap wawancara. Salah seorang partisipan Local Project, Septha Zicola mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman pertamanya tentang volunteer dan juga menambah pengetahuan tentang pertumbuhan perekonomian di Sumatra Barat (Sumbar).
“Program ini banyak sekali manfaatnya, dari sini kita bisa belajar branding, strategi marketing, isu ekonomi di Sumbar dan lebih aktif bersosialisasi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri,” tutup Zico Saat diwawancarai Genta Andalas pada Sabtu (22/7/2023).
Kosbema UNAND
Bersama YBM
BRILiaN Salurkan Bantuan Korban
Banjir Kota Padang
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Komite Siaga Bencana Mahasiswa
Universitas Andalas (Kosbema
UNAND) bersama Lembaga YBM
BRILiaN menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Panti Sosial Puti Bungsu, Dadok Tunggul Itam, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat pada Jumat (14/ 7/2023).
Humas Kosbema, Hana Nadira mengatakan bahwa sebelum penyaluran bantuan dilakukan, Kosbema UNAND telah membuka donasi dari Minggu (16/ 7/2023) hingga Senin (24/7/2023).
“Hasil donasi sudah disalurkan bantuan berupa kebutuhan logistik dan 60 survival kit yang berisi sarung, sandal, handuk, pakaian, dan selimut,” kata Hana saat diwawancarai oleh Genta Andalas melalui WhatsApp pada Kamis (20/7/2023).
Kemudian, Hana menambahkan kegiatan ini akan terus dilakukan ketika terjadi bencana. Melihat respon dari masyarakat yang terdampak korban banjir, terutama adik-adik yayasan merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan. Namun, untuk pemberian bantuan, Kosbema UNAND hanya sampai tahap tanggap darurat saja dikarenakan terkendala dana.
Anggota biasa Kosbema UNAND, Muhammad Fikrul menuturkan harapannya terhadap pihak penanggulangan bencana agar dapat terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir. “Melalui pemberian bantuan ini, semoga pihak penanggulangan bencana dapat terus menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir,” tutup Fikrul. Vannisa
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Andalas (UNAND) mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar (DIKLATSAR) PAB XIX yang dimulai pada Jumat (14/7/2023). Kegiatan yang berlangsung selama sembilan hari ini memberikan pelatihan berupa kegiatan kepalangmerahan, sejarah palang merah, kebencanaan, pertolongan pertama dan pendidikan di lapangan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan pelatihan lapangan yang dilaksanakan selama tiga hari.
Ketua Pelaksana DIKLATSAR PAB XIX, Fitri Wahyuni menjelaskan kegiatan ini diadakan untuk memberikan pembekalan pengetahuan kepada peserta agar bisa menjadi relawan yang tangguh dan bertanggung jawab kedepannya. “Tujuan dari kegiatan ini agar nantinya para peserta bisa jadi relawan yang tangguh dan tanggung jawab kedepannya,” jelas Fitri saat diwawancarai Genta Andalas pada Selasa (25/7/2023).
Selain itu Fitri menambahkan harapannya terhadap kegiatan ini agar semoga calon anggota yang mengikuti DIKLATSAR PAB XIX ini dapat menimba
ilmu dan pengalaman sebanyakbanyaknya dari pendidikan yang diberikan. “Semoga calon anggota yang mengikuti ini dapat menimba ilmu dari pendidikan yang diberikan dan dapat mengembangkan kemampuan sebagai relawan KSR PMI nantinya,” ujar Fitri menambahkan.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber, baik itu dari PMI maupun mahasiswa yang memiliki kompetensi terkait dengan materi yang akan diberikan. Tak hanya itu, antusiasme dari peserta sangat tinggi, dapat dilihat dari peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan baik
Salah seorang peserta Diklatsar PAB XIX seorang mahasiswa Departemen Psikologi, Fifi Febrianti juga turut mengungkapkan bahwa kegiatan yang diadakan oleh KSR PMI UNAND sangat bermanfaat. Dengan dilakukannya Praktik lapangan yang membuat peserta semakin paham dengan materi yang di sampaikan
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, seperti ada senam pagi, latihan fisik, materi dan praktik, lalu ada simulasi sehingga kita semakin paham dengan materi yang diberikan,” ungkap Fifi.
BEM KM FEB UNAND Gelar Kegiatan Pemberdayaan Desa
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM KM FEB) mengadakan kegiatan pemberdayaan desa pada Sabtu (22/7/2023) di Rumah Atsiri dan Ekowisata Atsiri Organic Farm, Desa Koto Baru, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat. Kepala Dinas Sosial Masyarakat BEM KM FEB, Syahdan Rahmadanu, menjelaskan kegiatan ini berfokus pada bersih-bersih dan membantu masyarakat dalam menanam tanaman hias di sepanjang pagar Rumah Atsiri. “Kegiatan ini merupakan kegiatan bersih-bersih, selain itu para volunteer juga membantu menanam tanaman hias di sepanjang pagar Rumah Atsiri,” jelas Syahdan saat diwawancarai Genta Andalas melalui Whatsapp pada Sabtu (22/7/2023).
Lebih lanjut, Syahdan menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang berlanjut dari cabinet sebelumnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan kewajiban sebagai mahasiswa yang tergabung dalam organisasi BEM KM FEB UNAND dan bermanfaat bagi masyarakat.
Staf Dinas Sosial BEM KM FEB UNAND, Intan Fitri Wahyuni mengungkapkan rasa gembiranya melalui kegiatan ini. Intan menuturkan, respon masyarakat setempat terhadap kegiatan ini sangat hangat.
“Kami berharap dari kegiatan pemberdayaan desa ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang terutama kedua belah pihak,” ungkap Intan. Vannisa
Tim Pencak Silat UKM Pandekar UNAND Raih Prestasi di Kejuaraan Dang Tuanku V 2023
Sembilan dari sebelas atlet pencak silat
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pandekar Universitas Andalas (UNAND) berhasil toreh prestasi di Kejuaraan Dang Tuanku V 2023 yang diadakan oleh Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI). Kejuaraan ini diadakan di Gor Bermawi, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat pada Jumat (7/ 7/2023). Tim pencak silat UKM Pandekar UNAND berhasil memenangkan lima medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Kejuaraan Pencak Silat Dang Tuanku V 2023 berlangsung selama enam hari, dari tanggal 3-8 Juli 2023. UKM Pandekar UNAND mengutus 11 orang atlet yang terdiri dari tujuh putra dan empat putri. Salah satu pemenang medali emas kategori dewasa, Alan Surya Manggala mengungkapkan bahwa sebelum bertanding, tim pencak silat Pandekar UNAND telah melakukan persiapan khusus selama satu bulan.
“Selama satu bulan kami berlatih dengan jadwal latihan terjadwal
sebanyak lima kali dalam seminggu,” ungkap Alan saat diwawancarai oleh Genta Andalas pada Selasa (18/7/2023).
Lebih lanjut, Alan menambahkan bahwa selain mendapatkan medali pada kejuaraan tersebut, tim pencak silat Pandekar UNAND juga mendapatkan tabanas sebagai apresiasi yang diselenggarakan oleh SMI.
Ketua Umum UKM Pandekar UNAND, Rakel Raoja Pratama turut menyampaikan rasa bangganya kepada atlet yang telah berhasil memperoleh
kejuaraan. Tidak hanya itu, progress dari setiap atlet juga patut diapresiasi.
“Pastinya saya bangga dengan prestasi atlet yang berhasil menorehkan kejuaraan dan turut membawa nama baik UNAND dan juga UKM Pandekar,” tutur Rakel. Kemudian, Rakel berharap semoga seluruh atlet dari UKM Pandekar UNAND tetap rutin melakukan latihan dan semangat untuk berbagai kejuaraan selanjutnya seperti kejuaraan pencak silat untuk POMDA mendatang. Vannisa
Vannisa
Baca berita menarik lainnya di portal berita www.gentaandalas.com
Vannisa
Bulan puasa ramadan bagi umat islam merupakan bulan yang suci. Pada bulan tersebut sangat dianjurkan untuk beribadah lebih giat daripada bulan-bulan lainnya. Salah satu ibadah yang biasa jemaah tarekat Naqsabandiyah dilakukan di bulan ramadhan yaitu Suluak. Di dalam agama islam terdapat beberapa aliran tarekat seperti Qadiriyyah,Rifa'iyah,Akmaliyah, Shiddiqiyyah dan Naqsyabandiyah Tarekat merupakan aliran-aliran dalam tasawuf atau sufisme Islam. Suluaksendiri merupakan ibadah berdiam diri di masjid bagi penganut tarekat naqsyabandiyah yang banyak dilakukan masyarakat minangkabau.
Suluak merupakan tradisi khas penganut naqsyabandiyah khususnya di Pasaman Barat, Sumatra Barat. Tradisi ini dilakukan dengan berdiam diri di masjid selama 10 hari, 20 hari, 30 hari sampai 40 hari tergantung kemampuan jemaah dalam menjalankan suluak tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh sesuatu keadaan kepada Allah, ada tiga tingkatan proses mencapai keadaan damai dalam mendekatkan diri kepada Allah yang pertama ahwal (perjalanan ahmaliyah), maqam (proses perjalanan ahmaliyahmengikuti hukum tarekat), dan terakhir makrifah (ujung perjalanan). Semuanya dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
"Tradisi suluakdilakukan di masjid dengan melakukan ibadah baik itu shalat wajib, shalat sunnah, zikir serta membaca doa-doa dari mulai waktu subuh hingga dini hari,” tutur Aji Muzardin selaku guru (ustaz) yang membimbing jemaah suluak di Masjid Buya Lubuak Landua, Pasaman Barat saat diwawancarai oleh Genta Andalas pada Selasa (25/7/2023).
Jemaah suluak rata-rata sudah berusia lanjut karena pada dasarnya suluakdilakukan dengan hati yang tenang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka jarang sekali ditemui yang berusia muda, karena mereka masih mempunyai ambisi akan dunia yang sangat kuat sehingga ibadah suluak yang mereka jalankan tidak akan optimal. Serta bagi jemaah wanita,menstruasi juga menjadi salah satu pertimbangan jika ingin melakukan ibadah ini .
... Sambungan dari halaman 5
bisa menjadi salah satu negara dengan destinasi pariwisata halal terbaik. Mengutip dari laman berita Tempo.co pada tahun 2016 Indonesia pernah menjadi juara umum dalam penghargaan internasional yang berbasis wisata ramah bagi muslim. Ternyata raihan atas kesuksesan tersebut juga ikut menyeret nama Provins Sumatra Barat ikut m,enjadi sorotan . Dikutip dari Tribunnews.com tahun 2016 Sumatra
Barat berhasil memperoleh tiga kategori penghargaan dari The World Halal TourismAwards, yang merupakan ajang penghargaan destinasi wisata halal tingkat internasional, dalam kategori destinasi halal terbaik, destinasi kuliner halal terbaik dan operator tour halal terbaik.
Salah satu kota yang dikenal sebagai destinasi wisata halal di Sumbar ialah Kota Padang.Kota ini disebut-sebut sebagai kota wisata yang ramah akan kaum muslim. Sumbar adalah salah satu provinsi yang memiliki mayoritas muslim terbanyak, sehingga banyak yang menyebutkan bahwa Padang adalah kota wisata bagi para muslimah, hal ini karena
Suluak, Tradisi Berdiam Diri di Masjid
Oleh: Aprila Aurahmi*
Jemaah suluak akan melakukan ibadah tersebut di dalam kelambu yang berukuran 1x1,5 meter tergantung ukuran tubuh jemaah. Kelambu yang dipakai dalam ibadah biasa disebut dengan khalwat yang mana diumpamakan seperti sedang di dalam kubur. Sehingga ibadah jauh lebih khusuk, terasa hanya ada kita dan Allah. Kadang untuk menambah kekhusukan beribadah, jemaah wanita akan menutup seluruh kepalanya termasuk wajah serta indra penglihatannya dengan hijab. Bagi jemaah wanita diwajibkan memakai pakaian yang menutup aurat, pada umumnya mukena yang dipadu dengan hijab panjang yang menutupi kepala hingga dada. Sedangkan untuk laki-laki memakai baju koko dan celana atau tidak jarang juga sarung untuk pengganti celana. Pada awal kedatangan, jemaah suluak akan melakukan pemberian uang kepada guru suluak dengan nominal sebesar Rp600.000,00 sampai
Rp750.000,00 tergantung berapa lama suluak yang dilakukan. Jika hanya membawa kebutuhan pribadi saja biasanya jamaah memberi uang sampai Rp750.000,00 tetapi jika jemaah membawa beras dan kebutuhan lainnya
didukung oleh faktor seperti banyak nya bangunan masjid megah dan indah yang berada di Kota Padang, seperti mesjid Al Hakim, Masjid Baiturahmah dan Masjid Raya Sumbar. Dengan banyak nya ikonik masjid di Sumatra Barat adalah salah satu pendukung bahwa wisata Kota Padang disebut sebagai, tempat wisatawan ramah muslim, dan memudahkan untuk beribadah bagi para muslim.
Selain banyaknya rumah ibadah bagi muslim yang menjadi alasan lain kota ini disebut sebagai wisata halal ialah karena restoran dan rumah makannya yang sudah memiliki sertifikasi halal. Bahkan saat ini Pemko Sumbar telah menargetkan 60.000 UMKM bersertifikasi halal, tak hanya itu untuk mempermudah pencapaian target tersebut Pemko Pdang akan menggratiskan sertifikasi halal tersebut (https://sumbarprov.go.id). Dalam target tersebut termasuk Kota Padang di dalamnya. Kendati Kota Padang selalu digadang sebagai kota wisata ramah muslim, namun Yudi menuturkan bahwa saat tidak ada regulasi khusus terkait wisata halal tersebut. tetapi Kota Padang akan terus berupaya untuk memaksimalkan pelayanan dan akses
tentu uang yang diberikan berkurang nominalnya. Untuk kebutuhan nutrisi selama pengerjaan suluak akan dikelola oleh kadam. Kadam bertugas memasak, menyajikan serta memastikan bahan makanan yang dikonsumsi jemaah dalam kondisi baik dan tidak membatalkan suluak. Para kadam sebelum memasak bahan makanan diwajibkan berwudhu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya makanan yang masuk kedalam tubuh tidak mengacaukan kekhusyukan saat mengerjakan suluak . Air yang dipakai oleh kadam dalam memasak makanan harus satu sumber dengan air yang digunakan oleh jemaah suluak Ada hal khusus yang harus diperhatikan, yaitu jemaah suluak dilarang memakan segala sesuatu yang berdarah. Lebih lanjutnya yaitu segala bentuk olahan yang berasal dari daging hewan. Sehingga jemaah hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Satu lagi pantangannya yaitu bahan penyedap masakan yaitu MSG ( Monosodium glutamate). Satu-satunya bahan penyedap makanan yang hanya boleh digunakan adalah garam. Sebab garam berasal dari alam dan tidak mengandung bahan kimia
wisata terutama untuk menarik wistawan muslim.
“Sebenarnya Kota Padang belum ada regulasi khusus terkait wisata halal, namun Kota Padang sering kali mendapatkan penghargaan dari beberapa ajang yang mengkategorikan kota Padang menjadi tempat wisata halal yang ramah bagi muslim,” ujar Yudi.
Wisata
Kelayakan Kota Sebagai Kota
Dinas pariwisata sendiri menyebutkan bahwa, untuk kelayakan kota padang sebagai kota pariwisata Dinas Pariwisata Kota Padang mengakui bahwa Kota Padang belum bisa dikatakan layak dan siap jadi kota wisata. Namun, dinas pariwisata menyebutkan bahwa Kota Padang akan bisa menjadi kota pariwisata dan juga maju karena Kota Padang memiliki banyak tempat wisata yang menjadi sasaran untuk dikembangkan. Terlebih lagi adanya tempat-tempat unik dan daerah-daerah yang begitu kental dengan alam dan budayanya menjadi alasan Kota Padang menjadi salah satu kota yang memiliki potensi wisata besar dan layak menjadi kota destinasi wisata kedepannya.
“Kami selama suluak mengkonsumsi rebus-rebusan sayuran, gulai santan yang biasanya untuk ada rasa lebih ditambah dua buah cabe utuh. Tentu rasanya hambar dibandingkan masakan biasa yang kita makan sehari-hari. Namun, itulah tujuannya agar jemaah suluak tidak merasakan hawa nafsu kepada duniawi,” tutur Kartini, jemaah suluak di Masjid Buya Lubuak Landua. Namun, ada satu hari yang mana para jemaah suluak boleh memakan segala macam bahan masakan. Yaitu pada hari ke-20 suluak. Dimana pada saat itu, keluarga akan datang ke masjid dan membawa makanan. Setelahnya suluak masuk pada tahap penyelesaian, yaitu semacam proses pemberian jamba dan sebuah pisau yang dibalut dengan secarik kain putih kepada guru suluak sebagai tanda bahwa segala prosesi sudah dilakukan. Jambasendiri merupakan satu ekor ayam kampung yang dipanggang dengan bumbu kuning, disarankan menggunakan ayam jantan, masyarakat Pasaman Barat mengenalnya dengan sebutan singgangayam. Suluak biasa dilakukan pada bulan Rajab, Sya'ban, Dzulhijjah dan Ramadhan. Namun di Pasaman Barat ada dua masjid yang sangat populer di kalangan masyarakat untuk melaksanakan suluak yaitu Masjid Buya Lubuak Landua yang pada umumnya jemaahnya lebih banyak melakukan suluak pada bulan Dzulhijjah. Dan satu lagi, yaitu Masjid Maulana Siddiqin yang jemaahnya banyak pada bulan Ramadan. Namun pada intinya, suluak dimaksudkan untuk mencapai titik tenang dan damai dalam kedekatan kepada Sang Pencipta, baik itu dilakukan pada bulan Rajab, Sya’ban, Dzulhijjah maupun pada bulan Ramadan, ibadah suluak tetap memiliki tujuan yang sama tanpa adanya tujuan yang berbeda atas maksud dari ibadah tersebut yaitu tetap untuk lebih mendekatkan diri pada sang pemilik alam semesta ini serta agar mendapatkan ketenangan serta kedamaian pada diri.
*PenulismerupakanMahasiswa DepartemenSastraInggris FakultasIlmuBudaya Universitas Andalas
Dengan segala ketersediaan potensi yang ada semestinya Pemko Padang dan daerah setempat dapat lebih berupaya dalam memaksimalkan aspekaspek penunjang dalam memajukan pariwisata Kota Padang, seperti ketersediaan fasilitas kebersihan yang seharusnya sudah menjadi perhatian utama, serta kemanan dan kenyamanan pengunjung yang tak diserahkan begitu saja kepada pengunjung. Pemerintah harus punya peran langsung dalam mengemban tanggung jawab agar ketertiban di tempat wisata Kota Padang selalu terjaga. Hal- hal yang perlu ditinjau lagi juga ialah pemerintah harus lebih jeli memanfaatkan berbagai sektor wisata baik yang sudah ada maupun yang telah lama ada.
Selain itu usaha dalam pembukaan pariwisata baru serta berbagai usaha dalam memajukan sektor UMKM bidang pariwisata patut diapresiasi. Dengan segala aspek yang telah ada Kota Padang masih harus terus berbenah demi kesiapan Padang menjadi Kota Wisata seperti yang telah direncanakan.
Raudhatul, Jun, Lara, Resti, Tiara
SELESAI: Foto bersama jemaah masjid setelah selesai melakukan ibadah suluak
Dok. Pribadi
Sabtu pagi yang cerah seketika berubah menjadi suram. Aku yang semulanya hendak berangkat les saat itu seakan tersambar petir di siang bolong. Seluruh sistem tubuhku berhenti berjalan. Aku terdiam untuk sepersekian detik mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.
“Mama sudah pergi Ti.” Saat kata itu keluar dari mulut Bapak, seketika itu juga tangis ku pecah. Aku menangis sejadi jadinya. Melampiaskan rasa sedih karena harus kehilangan sosok yang paling berarti dihidupku, aku marah dan kecewa kenapa Tuhan begitu tega memisahkan aku dan Mama.
Dari sekian banyak anak yang tidak menghargai Ibunya diluar sana, kenapa harus aku? Aku masih butuh Mama, aku masih mau melukis senyum bahagia di wajah Mama, aku masih mau menghabiskan waktu bersama Mama. Seharusnya anak-anak yang tidak bisa menghargai itu yang diambil Ibunya pikirku saat itu. Aku juga anak kecil biasa yang apa apa butuh Mama, aku juga sama seperti anak lain yang mau merasakan hangatnya kasih sayang seorang Ibu.
Isi kepalaku berkecamuk saat itu penuh dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kenapa semua ini terjadi. Saat aku menangis pilu, abangku menenangkan aku, meski aku tahu dia pasti juga sama terkejutnya dengan aku. Karena sebelumya Mama baik baik saja, tidak ada tanda-tanda kalau Mama akan pergi untuk selamanya.
“Sudah, sabar saja. Ikhlaskan Mama pergi. ikhlaskan ini terjadi,” bisik abang lembut.
Mendengar itu dadaku makin terasa sesak, air mata mengalir deras dipipiku. Aku lihat Bapak juga nampak menahan tangisnya supaya terlihat tegar dihadapan anak anak nya. Karena kalau Bapak juga ikut rapuh, siapa lagi yang akan menguatkan, untuk itu Bapak mencoba berusaha tegar. Semakin siang keadaan rumahku semakin ramai, penuh, dan sesak dengan orang-orang yang berdatangan untuk mengucap bela sungkawa. Aku duduk dihadapan Mama yang sudah terbujur kaku, tangis tak bisa berhenti membanjiri mataku. Saat itu juga datang sekelompok ibu-ibu yang belakangan ku tahu adalah teman sekolahnya Mama.
Mereka bergantian menepuk lembut bahuku sambil berkata, “yang tabah ya nak, Allah lebih sayang Mama.”
“Kamu harus kuat, tidak boleh sedih, nanti Mama disana juga ikut sedih,” katanya lagi.
Aku cuma bisa mengangguk mengiyakan. Setiap orang yang datang selalu mengatakan hal yang sama kepadaku.
Bukannya aku tidak menghargai namun untuk saat ini aku belum bisa tabah, aku belum mampu untuk mengikhlaskannya. Aku tidak kuat, aku lemah, dan aku belum yakin untuk bisa melewati ujian ini.
Langit sudah berubah menjadi jingga, mentari sebentar lagi akan terbenam. Aku berdiri di depan pusara Mama, aku masih belum percaya kalau Mama sudah tidak di sisiku lagi. Hampa sekali rasanya. Raga nya sudah tak bisa lagi ku gapai. Jiwanya sudah pergi jauh dari jiwaku. Dan sekarang saat nya untuk pulang ke rumah. Karena sekarang rumahku dan rumah Mama sudah tak lagi sama.
“Ma, Ti pulang dulu. Besok kesini lagi,” ucapku lirih sembari perlahan
Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya
Oleh: Resti Rasyid*
menjauh. Sesekali aku menoleh kebelakang, langkahku terasa berat meninggalkan pusara Mama. Rasanya mau tinggal disini saja sama Mama, mau menemani Mama biar tidak kesepian. Tapi ya mau bagaimana lagi aku harus pulang, hidup harus selalu berjalan bukan? Mau sehancur apapun kamu, dunia tidak akan berhenti berputar hanya karena kamu sedang bersedih sekarang. Aku menyadari hal itu.
Setibanya dirumah aku langsung mandi dan melaksakan shalat magrib. Suasana rumah masih sedikit ramai, beberapa saudara dan tetangga datang untuk tahlilan, keluar dari kamar aku juga ikut duduk di ruang tengah, membacakan yassin dan do’a untuk Mama. Aku melihat sekeliling mencari keberadaan Bapak, yang tadi saat di pemakaman ia pulang duluan. Namun mataku tak menangkap sosoknya di sekitaran ruang tengah.
Aku lantas berdiri menuju satu-satunya tempat yaitu, kamar Bapak. Dan disana ku dapati bapak sedang duduk termenung di kasur, menatap lurus kedepan, wajahnya terlihat lelah dan saat
melihatku ada segaris senyum di wajahnya yang tampak sedikit dipaksakan.
Lalu kemudian beranjak untuk merapikan sebagian kasur nya, yang semalam masih di tempati oleh Mama. Kami berdua hanya diam, sambil aku memandang punggung Bapak. Aku mencoba memecah keheningan.
“Bapak sudah makan?” tanyaku.
“Sudah,” jawab Bapak singkat.
“Bapak, jangan terlalu dipikirkan yaa,” ucapku lirih sekali bahkan hampir tidak terdengar.
“Yaa gimana nggak kepikiran, teman yang sudah lama bersama kita, tiba tiba pergi, ya pasti kepikiran lah,” kata Bapak pelan dengan suara yang sedikit bergetar.
Ya Tuhan sesak sekali rasanya dada ini, aku menggigit bibirku sekuatnya agar air mata ini tidak tumpah. Aku harus kuat, aku kuat, kata-kata yang terus aku gemakan di kepala mengingat Bapak saja yang meski sedang remuk perasaannya tetap mencoba tegar dihadapanku. Maka aku juga tidak boleh terus menerus bersedih. Malam itu di kamar Bapak, kami berdiri saling memunggungi dan larut dalam perasaan masing masing.
Malam itu dan seterusnya menjadi sebuah dunia yang asing bagiku, aku kehilangan separuh sayapku saat sedang keras-kerasnya belajar terbang. Anak kecil ini kehilangan pundaknya dan bingung harus bersandar kepada siapa. Aku berharap seiring berjalannya waktu anak kecil ini akan terbiasa tumbuh sendirian, tanpa pundak dan tanpa pelukan hangat saat semuanya memudar, yah semoga sajaa.
Mengingat kembali masa masa sekolahku yang harus ku lalui tanpa hadirnya Mama. Membuat air mata ku berlinang. Entah sudah berapa kali aku menangis. Namun kali ini aku tak kuasa menahan air mata ini. Dalam kepalaku seakan ada kaset yang memutar tayangan masa lalu saat aku merasa sangat kesepian. Melewati hari-hari ku tanpa hadirnya sosok Mama. Aku masih ingat jelas saat itu tak jarang aku memendam rasa iri dengan teman teman seusiaku yang masih beruntung dapat merasakan kasih sayang seorang ibu. Melihat temanku yang menunjukkan bekal yang di masakkan oleh Mamanya saat jam makan siang. Sementara aku hanya membawa bekal yang dibuatkan oleh Bapak dan
akan kubiarkan satu orangpun memandang remeh diriku. Tak akan kubiarkan orang lain memandang kasihan kepadaku hanya karena aku tak punya Ibu. Aku akan membuka jendela itu dengan tanganku sendiri, aku akan mendobrak pintu yang bagi orang lain sulit untuk dibuka dengan tangan. Enam tahun berlalu dan disinilah aku sekarang. Dikamar duduk bersandar, dihadapanku laptop yang sedang menyala menayangkan drama Korea yang baru mulai aku tonton kemarin sambil sesekali menyesap es cappuccino yang aku buat. Aku sekarang berusia Dua puluh tahun, kuliah tahun kedua di salah satu universitas negeri terbaik di kotaku dan sekarang sedang libur semester makanya aku bisa sedikit santai. Setelah dua puluh menit berlalu aku sampai pada satu adegan yang kembali mengingatkanku tentang hari sabtu kelabu itu, adegan yang seakan mirip dengan kisahku enam tahun yang lalu. Saat aku harus kehilangan Mamaku untuk selamanya. Dalam kepala ini seakan ada film yang terekam secara otomatis menayangkan memori memori lama. Tidak terasa air mataku ikut mengalir deras bersamaan dengan tangis dari si pemeren drama itu.” Aduhh kenapa begini ya adegannya” kata ku sambil sesekali mengusap air mata. Kukira aku sudah cukup kuat untuk mengikhlaskan takdir waktu itu. Namun saat berada di posisi sekarang ternyata aku sadar aku tidak sekuat itu. Aku masih belum sanggup.
rasanya tidak sama bagiku, rasanya pasti tak se-istimewa buatan Mama pikirku saat itu. Atau ketika kami terjebak hujan deras di sekolah, hanya aku yang tidak mendapat telfon, sementara temanteman ku yang lain bergantian ditelfon oleh Mama nya yang mengkhawatirkan anaknya. Ahh aku iri sekali. Saat ini aku mencoba terbiasa dengan situasi yang akan terus aku hadapi sampai nanti aku dan Mama bisa bertemu kembali. Aku harus menjalani masa-masa remaja tanpa bimbingan seorang ibu, tumbuh dewasa tanpa kasih sayang seorang ibu. Aku mencoba tegar. Namun seringkali terlintas dibenakku setiap kali aku merasakan titik terendah dihidupku
“apakah situasinya akan tetap sama jika Mama masih ada disini, apakah keadaan akan menjadi lebih baik jika Mama masih ada disisiku ?. seringkali pertanyaan seperti itu muncul. Kembali teringat aku dengan pesan Mama sebelum pergi meninggalkanku yang walau sudah enam tahun berlalu aku masih ingat jelas ucapannya.
“Kamu harus bisa berdiri di atas kakimu sendiri ya. Minta bantuan orang lain itu tidak masalah, tapi jangan sampai merepotkan. Kamu harus belajar menghargai setiap waktu yang kamu miliki, nak. Tidak semua orang mendapatkan waktu yang banyak”. Sayapku hilang separuh, namun bukan berarti aku harus menyerah begitu saja. Aku akan berjuang, aku takkan mengalah begitu saja. Aku akan menantang dunia dan seisinya dengan berani sambil berkata “halo dunia, coba lawan aku, aku sudah cukup kuat untuk berjalan dengan kakiku sendiri. Aku akan berdiri tegar, dan tak
Saat itu semesta terlalu kejam, memisahkan buah hati dari pelukannya dan meninggalkan luka yang tak akan sembuh selamanya. Aku kehilangan banyak waktu. Waktu tentang bercanda serta waktu untuk cerita tentang hidupku yang sedikit bahagia. Setiap kali aku mendapat prestasi yang membanggakan selalu terlintas di benakku.
“Mama lihat aku kan? Aku ternyata bisa lho” atau “kira kira Mama bangga nggak ya sama aku.”
Aku hanya bisa menerka nerka. Tapi meski sudah enam tahun berlalu aku masih ingat pelukannya, aku masih ingat jelas senyum terakhirnya. Sepertinya dia sekarang sedang berkata, “tenang nak, dunia akan selalu baik baik saja untukmu”. Anak kecil tadi perlahan mulai dewasa, membuka jendela dengan tangannya sendiri. Anak kecil tadi tumbuh berani menantang dunia. Segala hal yang ia lewati untuk sampai di titik ini membuat ia menyadari bahwa semua terjadi bukan tanpa alasan. Semua yang terjadi punya hikmah dibaliknya, dan ketika Tuhan memilih kamu dari sekian banyak manusia artinya kamu mampu, Tuhan punya kepercayaan penuh kalo kamu bisa melewati serangkaian ujian hidup yang diberikan. Maka kamu cukup menjalani dan selebihnya serahkan kepada sebaik baiknya penyusun scenario hidup ini, yakin bahwa semua akan baik baik saja. Oh iyaa Maa, udah lama ya kita nggak ngobrol. Kalau Mama menanyakan kabarku, aku akan jawab, “aku baik baik saja.” Tetap seperti anak kecil yang dulu. Hanya saja sekarang hidupku sedikit rumit. Tenangkan anak kecilmu ini ya Ma, semoga malam nanti kita bisa bertemu. Meski lewat mimpi.
*Penulismerupakan mahasiswa DepartemenAkuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas
Ulasan Cerita Pendek “Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya” Karya Resti Rasyid
Cerpen tersebut berjudul Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya. Menceritakan tokoh ‘aku’ yang melanjutkan hidupnya setelah ditinggal sang ibu. Sang Ibu meninggalkan suami dan dua orang anak, termasuk aku. Kalau boleh jujur, saya sendiri belum pernah mengalami bagaimana rasanya kehilangan orang tua. Tapi saya pikir, pasti berat rasanya jadi ‘aku’. Saya yang sudah setua ini saja, rasanya tidak akan pernah siap jika suatu hari tiba-tiba orang tua saya ‘dipanggil’. Tidak akan bisa saya bayangkan. Apalagi kalau jadi ‘aku’ yang telah kehilangan ibunya ketika usianya baru empat belas tahun.
Apakah dengan keadaan saya yang masih memiliki kedua orang tua lengkap ini lantas membuat saya belum layak untuk mengulas cerpen yang membahas kehilangan orang tua? Entahlah. Namun saya rasa, mau berapapun usia seseorang, menghadapi ditinggal orang terkasih pasti rasanya perih sekali. Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berduka? Satu tahun, sepuluh tahun, atau seumur hidup? Yang jelas, setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk berduka. Tidak ada cara yang benar atau salah juga.
Elisabeth Kubler dan Ross dan David Kessler mengenalkan teori 5 Stages of Grief atau Lima Tahap Kesedihan. Kelima tahap tersebut adalah denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance. Dalam cerpen Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya, tahap denial terlihat dari tokoh ‘aku’ yang mempertahankan mengapa harus ia yang dipilih untuk ditinggal oleh sang ibu. ‘Aku’ merasa sudah menjadi anak baik dan berbakti, seharusnya ia diberi kesempatan untuk bisa lebih lama merawat dan menemati ibunya. Pada fase menyangkal ini, tidak jarang seseorang merasakan
Oleh: Andina Meutia Hawa*
kebingungan atau keterkejutan yang luar biasa. Pernah dengar ada orang yang ketika mendapat kabar duka, ia justru tidak bisa menangis sama sekali? Ya, ada juga yang seperti itu.
Tahap selanjutnya adalah anger atau kemarahan, seperti diperlihatkan pada aku yang marah (anger). Marah pada Tuhan yang disebutnya tega memisahkan ia dari sang ibu. Rasa marah ini merupakan manifestasi dari rasa frustasi. Tidak tahu ingin melampiaskan marah kepada siapa, sehingga muncul berbagai pertanyaan. Proses dalam menghadapi kehilangan tidaklah mudah. Pasti rasanya sangat sulit, untuk mencoba terbiasa tanpa orang yang sebelumnya selalu mengisi hari. Bagaimana dengan ‘aku’ yang masih apa-apa butuh sang ibu?
Apa-apa masih mengadu pada sang ibu?
‘Aku’ berharap sang ibu masih terus mendampinginya. Namun sejak hari itu, ia harus menjalani semuanya sendiri.
‘Aku’ sering teringat tentang kenangan bersama sang ibu, setiap itu juga air matanya mengalir. Hal ini kemudian membuatnya berada pada tahap depression, dan masih belum bisa mengikhlaskan kepergian sang ibu. Ia merasa lemah, karena telah kehilangan sumber kekuatannya, separuh sayapnya, pundaknya. ‘Aku’ selalu teringat kata-kata ibunya untuk menjadi sosok yang kuat walau tanpa sang ibu. ‘Aku’ harus bisa menemukan sayapnya lagi, menjadi pundak bagi dirinya. Begitulah yang terus ‘aku’ lakukan hingga enam tahun telah berlalu.
‘Aku’ kini telah berusia 20 tahun dan sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas. Sebuah adegan dalam sebuah film yang sedang ditontonnya mengingatkannya kepada peristiwa enam tahun yang lalu, ketika ia kehilangan ibunya untuk selamanya. Memori
Oleh: Dandri Hendika
Di rumah terdahulu
Apa-apa yang tertanam
Tumbuh rimbun jelatang
Tanah-tanah beraroma buntang
Di kampung
Almanak dicetak dengan warna merah
Tapi hari-hari kita tanggal hitam berkepanjangan
Maka
Sepetak galian ini adalah rumah barumu
Menampik segala angin duduk
Dan hujan-panas tak berkesudahan
Kutanam tebu hitam tempat berteduh
Kutabur benih serai pengharum tubuh
Juga batang jarak sebagai penyembuh
Kau tak perlu lagi memahat jalan pulang
Sebagaimana jalur pendakian menuju ladang
Atau menyulam hari lalu serupa dongeng
Pengantar tidurku yang kaudendangkan dulu
Antara bahagia dan terisak
Kulepas engkau menuju rumah barumu
Sepetak tanah yang tak punya
Batas pertigaan parak
Ibu
tersebut kembali berputar dipikirannya. ‘Aku’ masih dapat mengingat rasa sakit itu, orang-orang yang datang melayat, kakaknya yang berusaha menenangkan ‘aku’, ayahnya yang berusaha tabah, walau sudah pasti hatinya hancur lebur. Dalam sebuah esai Michiko Karlina yang berjudul Grief and Guilt: How I Cope with My Parents Death, ia mengatakan bahwa berduka merupakan sebuah proses yang kompleks. Tidak peduli seberapa dekat hubungan anak dan orang tua, berapa usia anak, maupun sesiap apa ketika anak mulai mengikhlaskan kepergian orang tuanya. Enam tahun bukanlah waktu yang sebentar, terlebih jika pernah mengalami kejadian traumatis seperti yang terjadi pada ‘aku’. Hari-hari yang dilaluinya mungkin terasa lebih berat dan lama. Pada hari itu, rasanya pasti tidak bisa dibayangkan oleh ‘aku’ bagaimana ia akan melanjutkan hidupnya. Namun hari-hari berat itu, ia lalui juga hingga tidak terasa tahun ini sudah menginjak enam tahun sejak kepergian ibunya. Dalam kenyataannya, setiap fase yang dilalui ketika mengalami kesedihan tentu berbeda bagi setiap orang. Lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berduka? Dapat dikatakan, untuk pertanyaan ini rasanya tidak ada jawaban yang pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berduka. Berdukalah selama apapun yang kamu mau. Kamu boleh pilih cara apapun untuk mengatasi perasaan dukamu. Teringat sebuah podcast yang dilakukan Bunga Citra Lestari bersama Daniel Mananta. Ada sebuah perkataan BCL yang hingga kini masih terngiang, “don’t ask us to be strong.Letusbeus.It’spainful,butwe’re learning to live with pain”. Ia tetap menjalani kehidupannya dan terus
bekerja untuk menghidupi anak semata wayangnya. Namun ketika ia ingin menangis karena teringat kenangan bersama suaminya, itu juga tetap dilakukannya.
Ada yang butuh bertahun untuk dapat menerima kepergian orang yang dicintai. Ada yang belum bisa menerima. Ada yang mau tidak mau harus menjadi kuat, sehingga dapat menjadi sandaran bagi orang-orang disekitarnya. Tetap melanjutkan hidup ataupun melakukan hal-hal yang disukai dalam proses berduka tidak berarti melupakan orang yang telah dulu berpulang. Seseorang bisa jadi akan terus berduka sepanjang hidupnya. Namun kamu juga bisa belajar berteman dengan duka itu, agar kedepannya hidup ini tidak terlalu berat untuk dijalani.
Seperti ‘aku’ yang pada akhirnya menerima (acceptance) kepergian sang ibu, bahwa ada hikmah dari setiap kejadian. Enam tahun tanpa kehadiran sang ibu membuatnya menjadi sosok yang lebih kuat dan lebih berserah. Membaca cerpen ini menyadarkan kita untuk menjalani hidup ini dengan sebaikbaiknya, dan terus menjaga orang-orang yang masih ada bersama kita, karena umur tidak ada yang tahu. Timewillnot make the grieving process easier, but it willgetbetter, katanya.
*Penulismerupakandosen DepartemenSastraIndonesia FakultasIlmuBudaya Universitas Andalas
Awan Hitam
Bulir bulir bening berguguran
Suara suara isak yang hanya berkeliaran
Kupu kupu di perut sudah tak lagi berterbangan
Semuanya usai seakan di bawa oleh tuhan...
Nadi kecil yang sudah tidak bisa di hidupkan
Semuanya seakan sirna dan hilang
Cinta kasih itu seakan terbuang Di buai di terbangkan oleh bayang bayang
Semua, seakan hanya tinggal sebuah angan
Raga yang sudah tak dapat di genggam
Belai kasih yang sudah tidak dapat di rasakan
Dia hilang, semesta menjemputnya pulang..
Terima kasih atas sayap sayap rapuh mu
Yang membawaku bangkit dari kegelapan
Menjadi selimut di saat aku kedinginan
Yang selalu menjadi kan ku kuat di segala sisi kehidupan
Suara sayu dan tumbuh ramping mu
Adalah bukti dari kokohnya duniaku
Kau adalah bentuk nyata dari hidup nya aku
Terima kasih sudah menjagaku dari kejam nya sisi dunia.
Hanya tersisa nama
Tuhan tolong berkahi dia sebuah cahaya
Agar pulang nya ke sisimu jadi tempat paling bahagia
Letakkan dia di antara rembulan yang paling terang
Oleh: Lara Elisa Putri
Rumah Baru Ibu
Burung Kuau Raja: Burung Raksasa Bermata Seribu
Selain memiliki destinasi wisata yang tidak ada habisnya, Sumatra Barat (Sumbar) ternyata memiliki hewan yang dijadikan sebagai fauna identitas provinsi Sumbar. Kuau Raja atau
Argusianus argus termasuk salah satu suku phasianidae, menjadi maskot provinsi Sumbar berdasarkan keputusan menteri dalam negeri Nomor 48 Tahun 1989 berdampingan dengan Pohon Andalas (Morus macroura). Di Indonesia, Kuau Raja hanya ada di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan secara global, persebaran burung ini terdapat di wilayah Thailand, Myanmar, Malaysia dan Brunei Darussalam. Habitat yang disukainya adalah hutan primer di daratan rendah hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Pulau Sumatra menjadi habitat bagi Kuau Raja yang termasuk kedalam jenis burung besar. Selain karena ukurannya yang raksasa, burung ini memiliki warna cerah yang berbintik keabuan dan bulunya yang bercorak bulatan bulatan, juga dikenal dengan julukan ‘Burung raksasa bermata seribu’. Mata-mata ini akan terlihat ketika bulu ekornya mekar terutama saat si jantan memamerkan bulu sayap dan ekornya di depan burung betina, mirip seperti burung merak bulu bulu sayapnya bermekaran membentuk kipas memperlihatkan ‘Ratusan mata’ di depan pasangannya saat musim kawin.
Ratusan mata kecil pada bulu kuau raja yang menarik perhatian biology terkemuka Swedia, Carolus Linnaeus (1707-1778). Ia pun memberi nama ilmiah Argusianus argus kepada burung Kuau Raja tersebut. Argus van adalah sosok raksasa bermata seratus dalam mitologi yunani, yang dalam bahasa
inggris satwa ini juga dikenal sebagai great argus.
Kepala departemen Biologi Universitas Andalas (UNAND), Wilson Novarini menuturkan bahwa secara Internasional burung Kuau Raja diketegorikan sebagai vulnerable oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), sebuah lembaga yang secara berkala melakukan analisis dan memprublikasikan status kelangkaan dan keterancaman flora dan fauna yang ada di dunia.
“Kelangsungan populasi alami burung kuau raja saat ini menghadapi ancaman yakni perburuan liar untuk pemanfaatan bulu dan dagingnya, serta penurunan (degradasi) dan kehilangan (deforestasi) hutan yang menyebabkan mereka kehilangan habitat,” jelas Wilson saat diwawancarai oleh Genta Andalas pada Rabu (26/7/2023).
Burung Kuau Raja sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Minang. Berbagai ungkapan dan pantun yang berkaitan dengan burung Kuau Raja pun pernah muncul dalam masyarakat Minang. Lalu, pada 15 Juli 2009, burung Kuau Raja diabadikan dalam perangko seri “Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatra” hasil kerja sama Ditjen Pos dan Telekomunikasi, Departemen Kehutanan dan Burung Indonesia. Tidak hanya itu,
burung Kuau Raja juga menjadi maskot hari pers nasional 2018 yang dipusatkan di Padang pada 8 Februari 2018. Keunikan dan keindahan bulu burung Kuau Raja juga dapat dimaknai sebagai ungkapan karakter Sumbar yang demokrasi, dinamis saling berdampingan serta saling menghormati, meskipun berbeda suku, agama dan budaya. Burung Kuau Raja berukuran besar. Burung jantan dewasa dapat mempunyai panjang hingga dua meter dengan berat mencapat 12 kg, sedangkan burung betina dewasa hanya sekitar 75 cm dengan ekor dan bulu sayap yang lebih pendek.
Kuau Raja tidak bisa terbang jauh, tetapi ia adalah pelari yang sangat baik. Burung ini dapat berpindah tempat dengan melompat ke dahandahan pohon. Ia juga memiliki penciuman dan pendengaran yang sangat tajam sehingga sukar untuk di tangkap. Untuk makanannya terdiri dari buah buahan, biji-bijian, siput, semut, dan berbagai jenis serangga, Selain itu, kebiasaannya adalah membuat sarang di permukaan tanah.
Pada Kuau Raja jantan, kulit di sekitar kepala dan leher tidak tidak
ditumbuhi bulu dan berwarna kebiruan, sedangkan pada bagian belakang kepala burung betina terdapat bulu jambul yang lembut. Kuau Raja jantan mengeluarkan suara yang khas “ku-wau” berulang-ulang setiap 15-30 detik bersuara di areanya pada pagi hari. Tidak heran jenis burung ini di beri nama Kuau Raja, dengan suaranya yang sangat keras dan bisa terdengar sampai jarak ratusan meter. Kuau Raja merupakan burung istimewa, terutama yang jantan, karena memiliki dua bulu utama di ekor sepanjang satu meter. Bulu panjang ini akan tampak paling menonjol ketika ia sedang memamerkan keindahan bulu-bulu belakangnya, seperti membentuk kipas raksasa setinggi sekitar 140 cm, disaat inilah kita bisa melihat ratusan bulatan menyerupai mata kecil yang dipertontonkan si jantan saat musim kawin tiba untuk memikat pasangannya. Sepintas aksi tersebut mirip dengan burung merak, tetapi bedanya kipas Kuau Raja berada di bagian tengah tubuh dan jika dipertontonkan maka nyaris akan menutupi bagian kepala si jantan. Ciri selanjutnya yakni paruh berwarna kuning pucat dan sekitar lubang-lubang hidung berwarna kehitaman, iris mata berwarna merah serta warna kaki kemerahan dan tidak bertaji. Kuau Jantan biasanya memiliki sifat soliter, sangat teritorial dan menunjukkannya dengan membersihkan daerahnya dari daun, ranting, semak, atau batu, dan menganut poligini yaitu satu jantan banyak betina. Zahra
Peran Buah Semangka Dalam Pengobatan Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang disebabkan oleh tekanan darah yang melebihi batas normal. Tekanan darah tersebut berada pada rentang kurang dari 90 mmHg dan lebih dari 140 mmHg. Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, prevalensihipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Diperkirakan sekitar 70 juta penduduk Indonesia mengalami hipertensi.
Hipertensi berarti pompa darah dari jantung yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dengan bentuk suplai oksigen dan makanan, lalu kapiler-kapiler pembuluh darah diibaratkan sebagai pipa PDAM yang kotor. Saluran pembuluh darah kotor, sehingga darah mulai membentuk kerak (plak) dan jantung tetap memompanya. Apabila terjadi pada pada aliran ke bagian pembuluh darah yang mengarah ke otak, maka akan berdampak stroke karena darah yang disuplai ke otak tidak lancar dan terjadinya penyumbatan. Stroke membuat saraf-saraf untuk menggerakkan tangan dan kaki menjadi tidak berfungsi sebab oksigen dan sari-sari makanan tidak sampai sehingga menjadi lumpuh atau tidak dapat digerakkan.
Dosen Ilmu Gizi Universitas Andalas, Denas Symond menyatakan bahwa hipertensi adalah penyakit yang regeneratif. Artinya, penyakit yang diakibatkan karena gaya hidup yang tidak sehat, sehingga memicu peningkatan hipertensi. “Gaya hidup yang tidak sehat seperti lingkungan udaranya yang tidak sehat, stress berlebih, perokok berat, dan
sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan garam yang berlebih,” kata Denas ketika diwawancarai oleh Genta Andalas pada Selasa (1/8/2023).
Lebih lanjut, Denas mengatakan hipertensi dapat diatasi lebih cepat apabila melakukan pencegahan dan pengobatan lebih dini. Terdapat berbagai cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dan mengontrolnya, seperti menggunakan alat bantu khusus.
Kemudian, mengikuti gaya hidup sehat, mengatur konsumsi karbohidrat, dan mengonsumsi buah serta sayur mampu membuat saluran pencernaan menjadi bersih.
“Salah satu jenis buah yang dapat membantu menurunkan hipertensi adalah semangka, karena memiliki manfaat untuk mengontrol tekanan darah,” ujar Denas.
Kemudian, buah semangka memiliki berbagai kandungan vitamin dan nutrisi lainnya yang mampu menjadi obat bagi hipertensi. Kandungan nutrisi apa saja yang terdapat dalam buah semangka? Mari kita lihat penjelasannya.
Memiliki Manfaat untuk Mengontrol
Tekanan Darah
Buah semangka dapat dijadikan sebagai pengobatan herbal sederhana untuk penyakit hipertensi. Salah satu kandungan pada buah semangka ialah mampu mengontrol tekanan darah. Kandungan tersebut seperti serat, kalium, vitamin A (karetenoid), vitamin B6, vitamin C, vitamin K, dan kandungan likopen sebagai antioksidan. Antioksidan pada semangka berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang menyerang terus menerus. Likopen berguna
sebagai antioksidan dan efek diuretik untuk meningkatkan kelenturan pembuluh darah.
Efek pada likopen inilah yang mampu memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan akhirnya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Tidak hanya itu, semangka memiliki kandungan kalium yang dapat menurunkan efek natrium pada tubuh dan membuat tekanan darah menurun. Hubungan terbalik yang terjadi antara kalium dan natrium inilah yang membuat adanya tekanan darah menurun.
Tinggi akan Kandungan Air
Buah semangka memiliki kandungan air sebanyak 92% yang berperan sebagai pelarut dan membawa sisa-sisa sampah hasil metabolisme dalam tubuh. Sehingga, natrium mampu dikeluarkan melalui urin. Selain tingginya kandungan air, buah semangka juga memiliki vitamin A (karetenoid) yang mampu berfungsi sebagai pencegah pengerasan dinding arteri maupun vena. Lalu, semangka juga mengandung vitamin C yang mampu memperkuat otot jantung yang berperan untuk proses metabolisme kolestrol yang dibuang dalam bentuk asam empedu.
Mengandung Zat Flavonoid Flavonoid adalah sebuah zat fitonutrien (bahan kimia tumbuhan) yang terdapat hampir di semua buah dan sayuran. Flavonoid adalah salah satu kandungan yang terdapat pada semangka yang merupakan bagian dari polifenol. Flavonoid mengandung antioksidan yang dapat menetralkan efek dari radikal bebas sehingga tubuh kembali sehat serta bisa mencegah penyakit komplikasi dari hipertensi. Pada penyakit jantung, flavonoid bersifat antiflamasi sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit jantung. Flavonoid juga dapat mencegah diabetes melitus karena membantu tubuh untuk menggunakan glukosa dan mencerna karbohidrat, sehingga gula darah menjadi lebih terkontrol.
Fahara
Kisah Patriotik Sang Astronot di Tengah Keterbatasan
Identitas Film
Judul Film : The Moon
Sutradara : Kim Yong Hwa
Produksi : Vlad Studio, CJ ENM STUDIOS
Genre : Laga, Petualangan, Fantasi
Tanggal Rilis : 2 Agustus 2023
Resensiator : Fadhilatul Husni
The Moon merupakan film dengan genre action dan adventure yang disutradarai oleh Kim Yong Hwa. Film ini berhasil menarik perhatian penonton dengan pengambilan aktor yang digunakan dalam film, yaitu Kyungsoo yang juga merupakan member Kpop group Exo. Selain itu, emosi dan jalan cerita yang disuguhkan sungguh apik dan memiliki porsi yang pas. Film produksi Vlad Studio ini tayang di bioskop pada 9 Agustus 2023 di seluruh bioskop Indonesia.
The Moon berlatar waktu tahun 2029 saat Korea Selatan kembali mencoba mengirimkan tiga orang astronot ke bulan, setelah percobaan pertama gagal. Pada perjalanan baru ini, Hwang Sun-woo yang diperankan oleh Kyung-soo mengalami kecelakan. Pesawat luar angkasanya meledak dan mengakibatkan kedua astronot terbaik Korea Selatan meninggal dunia. Akibat kecelakaan tersebut, Hwang Sun-woo yang selamat harus bertahan sendirian di bulan dengan pesawat yang tersisa.Demi bisa menyelesaikan misi, Sun-woo kembali menjalankan misinya sendirian. Namun, hujan meteor yang tak terduga
terjadi. Sun-woo berjuang menyelamatkan diri sendiri dan berhasil menemukan cara untuk mencapai pesawatnya. Setelah bergabung kembali dengan kapal induk, hujan meteor kembali terjadi menghantam pesawatnya. Sayangnya, Sun-woo mendapati dirinya terjebak di bagian tergelap bulan. Pemerintah Korea Selatan berusaha menyelamatkan Sun-woo yang terjebak di bulan tersebut. Kegagalan pemerintah Korea Selatan pada percobaan sebelumnya tidak melunturkan semangat Korea Selatan untuk mengeksplorasi bulan. Pemerintah Korea Selatan memanggil kembali Kim Jae-gook (Seol Kyung-gu) yang merupakan mantan insinyur pembangunan pesawat luar angkasa pertama Korea Selatan. Pada awalnya, Jae-gook menolak permintaan tersebut karena enggan kembali terlibat dalam misi luar angkasa. Namun, setelah mengetahui identitas astronot yang terjebak tersebut, Jae-gook berubah pikiran. Tak hanya itu, Direktur Operator NASA, Yoon Moon-youn (Kim Hee-ae) juga turut menyelamatkan Hwang Sunwoo.
Misi penyelamatan Hwang Sunwoo, masa lalunya, dan perjuangan Hwang Sun-woo demi bisa memberikan penghormatan kepada negaranya dan rekan satu timnya adalah fokus film ini. Selain itu, penonton diajak melihat perjuangan hidup Sun-woo selama di bulan dan tekad kuatnya. Berbagai
hambatan yang dialami oleh Sun-woo selama di bulan mampu menghadirkan ketegangan dalam film. Penonton seolah diajak untuk dapat ikut meraskaan ketakutan yang dirasakan oleh Sun-woo.
Film The Moon juga memiliki unsur emosional yang membuat penonton berempati dengan beberapa karakter dalam film. Selain berfokus pada Sunwoo, lapisan sejarah dalam film ini juga mengungkapkan beberapa karakter yang berhubungan dengan Sun-woo yang mampu membuat penonton ikut hanyut dalam film.
Film The Moon memiliki durasi 2 jam 9 menit. Pembukaan film sangat kuat dan diakhiri dengan ending yang kuat juga. Namun, sayangnya pada pertangahan film tempo yang digunakan terasa sedikit menurun. Meskipun begitu, kualitas akting para aktor sungguh apik dan mampu membawa karakter tokoh dengan pas. Pemeran Hwang Sun-woo, Do Kyung-soo pun berhasil menonjol dari aktor lainnya. Kyung-soo berhasil mambawa penonton dan penggemarnya merasakan ketakutan dan kesedihan. Selain itu, menjelang akhir film, Jae-guk dan Moon-young mampu membawa penonton bersimpati dengan karakternya.
Kualitas CGI yang digunakan dalam film pun sudah setara dengan kualitas film Hollywood. Desain produksi filmnya juga tidak main-main berlatarkan di luar angkasa dan markas luar angkasa.
Sutradara Kim Yong-hwa beserta kru telah berhasil menciptakan ruangan dan bulan dengan sangat meyakinkan dan penggambarannya sungguh pas.
Untuk kualitas suara, sutradara Yong-hwa dan sinematografer menggunakan berbagai partitur yang
berhasil mendukung nada tegang film ini. Pilihan musiknya cukup tepat dalam berbagai situasi terutama saat gradasi hujan meteor di bulan membuat jantung penonton berdegup kencang saat menonton.
The Moon hadir sebagai kisah patriotik dengan cerita yang cukup menegangkan dalam memperlihatkan bagaimana seorang astronot Korea Selatan bertahan hidup seorang diri di bulan. Tidak hanya menegangkan, ada juga unsur sentimental yang membuat penonton bersimpati dengan karakter utamanya. Namun, yang paling bikin kagum dari film ini adalah kualitas desain produksi dan CGI dalam penggambaran luar angkasanya yang tidak kalah dengan kualitas film Hollywood!
Selamat menonton!
Memulihkan Kasus di Balik Peristiwa Perundungan
Identitas Buku
Judul : Forenoon
Penulis : Ghyna Amanda
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 256 halaman
ISBN : 9786020671567
Terbit : Juli 2023
Resensiator : Zahra Nurul Aulia
Ghyna Amanda sudah memulai menulis dan menerbitkan buku sejak sepuluh tahun yang lalu. Setelah absen menulis untuk menyelesaikan pendidikannya ia kembali dengan menulis novel series DOWNPOUR (GPU,2019) hingga dilanjutkan dengan novel FORENOON ini. Kisah novel ini dimulai dengan kehidupan pagi seorang pria yang tidak biasa, bernama Raguel ditambah teman sekamar dan sahabatnya Loki memiliki kepribadian yang unik, selalu ada hal baru yang akan ia bagikan dengan Raguel untuk dipecahkan bersama. Suatu pagi, ketika dia sedang berjalan ke sekolah beberapa meter dari asrama di tengah hujan, dia melihat seorang siswi mencoba mengambil buku dan tas yang mengambang di tengah kolam kecil sekolah. Awalnya, dia tidak tertarik ikut campur dengan apa yang terjadi dengan wanita ini, tidak seperti Loki yang selalu ingin tahu tentang segala hal yang terjadi pada lingkungannya.
Pada festival tahun baru yang diadakan oleh pihak sekolah, terjadi insiden yang menyebabkan Raguel mengalami trauma psikologis sehingga akhirnya dirawat di UKS sekolah, karena kejadian tersebut membuat kondisinya semakin parah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Karena perawatan intensif yang diperlukan untuk mengobati penyakitnya, upaya untuk melindungi wanita tersebut dari perundungan digagalkan. Sampai suatu hari wanita itu muncul di kamar rumah sakitnya. Saat dia bisa kembali ke sekolah setelah perawatan, Raguel sekali lagi diintimidasi oleh kakak kelas karena insiden Malam Tahun Baru, tetapi dia tampaknya tidak keberatan dengan ancaman yang ditimbulkan padanya. . Hingga Raguel mengumpulkan elemen peristiwa yang melibatkannya dan wanita itu menciptakan kembali trauma psikologis baginya dari tragedi kehilangan seseorang dalam hidupnya. Apakah ada hubungan antara perempuan dan tragedi? Apakah seseorang yang pernah dianggap sebagai teman adalah orang yang menjebak dan mengkhianatinya?
Penulis menjelaskan bagaimana perundungan terjadi pada seseorang saat berada di lingkungan baru dan bagaimana perundungan masih terjadi di lingkungan sekolah tanpa memikirkan selalu menjadi isu hangat dari perspektif pendidikan. Penulis juga menambahkan plot yang membuat pembaca penasaran
dengan apa yang terjadi selanjutnya dan hal baru apa yang bisa menambah pemahaman pembaca. Selain bullying, novel ini juga membahas masalah emosional, trauma, kesehatan, persahabatan, dan keluarga.
Buku ini menggunakan latar tempat, sekolah sebagai tempat awal mula kisah Raguel mengukir cerita bersama para temannya, sehingga membuat para pembaca mengenang kembali masa muda mereka yang tersalurkan dengan penggambaran alur di dalam novel ini.
Dilihat dari sampul novel, terdapat rangkuman peristiwa yang terjadi di dalam cerita, sehingga jika dilihat dari sampulnya akan meninggalkan kesan mistis pada cerita sehingga membuat penasaran pembaca untuk mengetahui alur apa yang akan terjadi dalam cerita novel tersebut. Pembaca akan menyadari hal hal apa saja yang menjadi sorotan di dalam cerita. Namun, yang kurang dari novel ini adalah penulis menghadirkan naskah dengan beberapa aspek tambahan tampaknya semakin mempersulit pembaca untuk memahami dan tidak menemukan titik temu antara konflik yang muncul.
Ketika pembaca seharusnya memahami alurnya, dan membacanya beberapa kali untuk memahami apa yang terjadi. Penulis juga tidak menjelaskan detailnya secara menyeluruh, sehingga akhir bacaan terkesan melayang-layang dan membuat pembaca selalu penasaran ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya dengan tokoh-tokoh dalam novel tersebut.
Novel ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu membenci sesuatu dan tidak berpikir bahwa kita sendirian di dunia. Lihatlah ke sekelilingmu, ada banyak orang yang selalu setia padamu dan akan membantumu saat kamu benar-benar membutuhkannya, saat kamu tidak mempercayai siapapun, bahkan orang yang kamu benci, mereka akan membantumu di waktu yang tepat. Jadi jangan berasumsi bahwa kamu sendirian di dunia ini, ketika kamu berpikir untuk mengakhiri dunia ini, setidaknya ada satu orang yang menaruh harapan pada kamu untuk terus tetap hidup. Selamat membaca!
Aisyah Elliyanti, Dosen UNAND Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatra
yang menjadi dokter spesialis nuklir pertama di Sumatra yang berasal dari Nagari Magek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. AIsyah lahir dan besar di Kota Padang. Dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), ia selalu mendapatkan prestasi juara kelas. Di jenjang SMA, Aisyah mendalami ilmu biologi, sebab ketertarikannya akan bidang ilmu tersebut.
Dok: Pribadi
Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada tahun 2020. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada di urutan ke-8 di Asia Tenggara. Salah satu metode penyembuhan kanker di dunia medis yaitu melalui pengobatan radioterapi maupun radiologi kedokteran nuklir.
Kedokteran nuklir masih terdengar asing ditelinga masyarakat Indonesia, baik oleh pasien bahkan dokter sekalipun. Banyak yang mengira jika pengobatan melalui kedokteran nuklir berbahaya. Selain itu, karena masih kurangnya fasilitas untuk kedokteran nuklir di tanah air serta ketersediaan sumber daya manusia yang masih minim. Kedokteran nuklir merupakan salah satu cabang spesialisasi kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka hasil disintegrasi inti atom yang dimanfaatkan untuk keperluan diagnosis dan terapi berbagai penyakit, seperti kanker atau tumor. Kedokteran nuklir mulai diperkenalkan ke dunia pada tahun 1940-an dan di Indonesia kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960-an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung.
Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran
Nuklir Indonesia Dr A Hussein S Kartamihardja SpKN (K) MH Kes FANMB mengungkapkan hanya terdapat 53 dokter spesialis nuklir di Indonesia. Dari 53 orang tersebut terdapat 4 orang di Sumatra, dan 2 orang di Sumatra Barat. Salah satu dari 4 orang dokter spesialis nuklir tersebut adalah Aisyah Elliyanti
Memasuki dunia perkuliahan, Aisyah berhasil diterima di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (UNAND) melalui jalur undangan. Kecintaan Aisyah akan bidang ilmu biologi mengantarkannya pada pilihan kedokteran UNAND. Aisyah bertekad, jika ia tidak hanya akan mempelajari suatu ilmu tersebut, melainkan juga terjun langsung ke dalam mekanisme kedokteran. Jika pada tahun tersebut Aisyah gagal masuk ke jenjang perkuliahan, maka ia akan mengambil kursus menjahit baju dan akan membuka butik. Baginya, tidak ada tahun selanjutnya untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Oleh sebab itu, Aisyah benar-benar bertekad dan merencanakannya secara matang akan pilihannya.
Setelah menamatkan studi kedokterannya, Aisyah memutuskan untuk melanjutkan karir sebagai seorang dosen, disaat teman-temannya melanjutkan karir sebagai dokter praktisi. Menurutnya, sebagai seorang dosen, ia bisa membantu masyarakat. Tidak hanya dalam dunia kedokteran saja tetapi juga dapat menyalurkan ilmunya kepada masyarakat luas. karir sebagai seorang dosen dilakukannya sejak tahun 1996, tepat setelah Aisyah berhasil menamatkan studi kedokteran umumnya.
"Di dalam hidup kita selalu didorong untuk mengejar materi dan lupa bahwa di sekeliling kita juga butuh bantuan baik itu ilmu pengetahuan maupun rezeki. Saya menekuni hidup sebagai dosen agar berguna tidak hanya bagi saya sendiri tetapi juga untuk orang lain," tutur Aisyah Elliyanti pada Rabu (26/7/2023).
Meskipun demikian, tidak semuanya bisa berjalan mulus. Aisyah memperdalam ilmu kedokterannya dengan mengambil Pendidikan Spesialis Kedokteran Nuklir di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Setelah berhasil menamatkan studinya, Aisyah kembali ke Kota Padang dan bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil. Selang lima
tahun kemudian, fasilitas kedokteran nuklir di rumah sakit tersebut mengalami kerusakan, sehingga ia tidak bisa maksimal melakukan pelayanan pada masyarakat.
Rusaknya fasilitas tersebut, tidak menghambat semangat Aisyah untuk terus dapat membantu masyarakat. Aisyah pun menjalani kegiatan sebagai periset dengan memanfaatkan radioaktif sebagai pengobatan, terutama bagi pengobatan kanker. Hasil dari ketekunannya, pada tahun 2005 ia dikukuhkan sebagai dokter spesialis kedokteran nuklir pertama se-Sumatra.
Cita-cita Aisyah dalam hidup adalah menyebarkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada masyarakat luas. Untuk hal tersebut, Aisyah pun membuat channel Youtubenya bernama Fanteer Style yang dikelolanya sejak tahun 2020. melalui channel Youtubenya, Aisyah mengedukasi masyarakat perihal manfaat dan nutrisi yang terkandung dalam suatu bahan makanan, pola hidup yang sehat serta tips-tips bermanfaat lainnya. Tidak hanya itu, Aisyah pun ikut bergabung dalam sebuah proyek pembuatan buku skala Internasional. Ia pun terpilih sebagai penutur dalam Bahasa Indonesia. Aisyah telah menerbitkan empat buku sebagai penulis tunggal. Buku tersebut berisi tentang penyakit tiroid, kanker, gondok, dan radiologi, yang dapat mengedukasi masyarakat nantinya.
Prestasi dan capaian Aisyah tidak berhenti disitu saja. Pada 27 Februari 2023, Aisyah berhasil dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran UNAND. Prestasi Aisyah terus bertambah dengan dirinya yang juga ikut aktif di berbagai kegiatan luar negeri seperti International AtomicEnergyAgency(IAEA). Selain itu, ia juga tercatat memiliki puluhan presentasi jurnal ilmiah yang dilakukan di tingkat Internasional mulai dari benua Asia, Eropa dan Amerika seperti Journal of Applied Pharmaceutical Science, RadiopharmaceuticalsinModernCancer Therapy, Evaluating the NatriumIodide SymporterExpressionsinThyroidTumors dan Radioiodine for Graves' Disease Therapy, serta masih banyak lagi. Dari sekian banyaknya prestasi yang telah Aisyah raih, ada harapan besar yang ia gantungkan kepada instansi terkait fasilitas dokter spesialis kedokteran nuklir yang ada di Sumatra Barat maupun di UNAND. Ia sangat berharap, fasilitas kedokteran nuklir yaitu kamera Gamma yang ada di Rumah Sakit Umum Dr.M. Djamil, di Kota Padang segera mengalami perbaikan. Sehingga, kedokteran nuklir dapat menjangkau masyarakat dengan optimal.
Aprila
BIODATA
Nama : Aisyah Elliyanti
Asal : Nagari Magek, Kabupaten Agam
TTL : Padang, 7 Maret 1969
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
- S1 Kedoktran Universitas Andalas
- S2 Kedokteran Nuklir Universitas Padjajaran
- S3 Kedokteran Nuklir Universitas Padjajaran
Riwayat Prestasi :
- Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir pertama di Sumatra
- Guru Besar Kedokteran Universitas Andalas
- Penulis tunggal 4 bookchapterdari publisherinternasional mengenai seputar penyakit tiroid, kanker gondok dan pengobatan dengan radioaktif
- Partisipan dalam InternationalAtomicEnergyAgency(IAEA)