Internal Newsletter EMAS Edisi 8 - Juni 2015

Page 1

Newsletter Internal EMAS

8

JUNI 2015

1

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

1


Kontributor Edisi 8:

Tim Produksi:

Foto Cover:

Pembimbing:

Syane Luntungan

Anne Hyre

Naskah:

Editor in Chief:

Cindy Rahmaputri

Kristina Grear

Cut Sofa Kumala Damaryanti Suryaningsih

Editor:

Hadi Purwanto

Adriani Zulivan

M Nurkharistna Al Jihad

Syane Luntungan

Retno Asih Siti Masyitah Rahma

HR Support: Dhian Rachmawati (Muhammadiyah)

Foto:

Lenny Trisnandari (Jhpiego)

Cut Sofa Kumala

Miranda Sari (Save the Children)

Djoko Soetikno

Rani Hapsari (RTI)

Hadi Purwanto

Shinta Susanti (LKBK)

Hafizh Fakhruddin Muhammad Firdaus Zen

Administrative Support: Aswiny Mallipu (Sulsel) Dessy Natalya Pasaribu (Sumut) Enny Amelia (Banten) Hermawati Arziqfar (Jakarta) Ida Faridah (Jabar) Indah Pratiwi (Jakarta) Muhammad Firdaus Zen (Jateng) Shinta Kumala Sari (Jakarta)

2

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Mengajarkan kembali pembuatan dashboard

Keberadaan IGD pada saat observasi awal

Pendampingan Fasilitas:

Mempertahankan Kinerja, Menguatkan Pendampingan Adriani Zulivan, dikutip dari Laporan Bulanan Muhammadiyah.

Demi mempertahankan kualitas kinerja dan memperkuat kemampuan pendampingan, tim EMAS melakukan kunjungan berkala ke fasilitas (FS) di Fase 1 dan 2. Selain sebagai pendampingan rutin, kunjungan juga ditujukan sebagai persiapan K1+K2. Kunjungan kali ini dilaksanakan di dua rumah sakit di Jawa Timur, yaitu RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada 4-6 Februari 2015 dan RSU Aisyiyah Ponorogo (RSAP) pada 19-21 Februari 2015. Kunjungan ini memantau sejumlah hal. Respon kegawatdaruratan. Respon yang dimaksud terdiri atas kesiapan tim dan peralatan, dimana di kedua RS tampak cukup baik dan lengkap. Meski demikian, peralatan di kamar operasi RSAP masih perlu dilengkapi. Emergency drill. RSML melaksanakan emergency drill terakhir pada Januari 2015 dan terdokumentasi. RSAP melakukan emergency drill di VK dan NICU bersamaan dengan kunjungan ini. Dashboard klinis. Di kedua RS, di IGD, VK, dan OK difungsikan dengan baik. Namun, di NICU RSML belum maksimal sebab adanya perubahan kepala ruangan, sehingga belum terkomunikasikan dengan baik. Sedangkan di kamar operasi RSAP masih perlu diperbaiki. Job aids. Sejumlah jobaids di RSML tidak ditemukan sebab ruangan baru saja dipindahkan, sehingga ada sejumlah barang yang hilang. Sejumlah job aids juga belum up-date, seperti resusitasi neonatus dan hipoglikemi. Di RSAP, job aids tertata dengan baik, DST dilaksanakan untuk resusitasi dan terapi cairan. Kunjungan juga memantau keterampilan klinis, dimana RSML mengalami penurunan. Untuk data PMP

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

bulanan, tak ada hambatan bagi petugas sebab pengerjaan buku register dilakukan secara real time sehingga tak ada penundaan. Pengisian dilakukan langsung pada sistem perangkat lunak. Sebelum dilakukan intervensi (tahun 2013), jumlah kematian ibu di RSML mencapai angka 6 orang, dengan 3 pasien rujukan dan 3 non rujukan. Tiga ibu meninggal akibat perdarahan, satu eklampsia, dan dua akibat sebab lainnya. Di masa intervensi tahun 2014 masih ditemukan dua kematian akibat perdarahan dan eklampsia. Kematian akibat PEB terdapat satu kasus di tahun ini. Dalam kunjungan ini, CM mendampingi timdalam melengkapi hal-hal yang masih dianggap kurang. Bersama CM dan CSO, kunjungan di kedua RS juga menemui tim direksi dan tim klinis RS. Pertemuan ini diperlukan untuk memberikan gambaran mengenai K1+K2 serta perihal pembiayaan.

3


BERITA UTAMA

Pembukaan acara K1+K2

K1+K2 di RS Muhammadiyah Lamongan:

Antusiasme untuk Tata Kelola Klinis yang Baik RSI Hasanah Mojokerto dan RSM Gresik Jawa Timur melakukan Kunjungan kesatu dan kedua (K1+K2) di RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) pada 9-11 Februari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dokter umum, kepala ruangan (karu) UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS. Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSM Lamongan, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak Direksi memberikan materi terkait manajemen, yaitu: profil pelayanan

maternal neonatal RSM Lamongan, SLLO, Good Corporate Governance, Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI. Tim klinis memberikan beberapa materi terkait implementasi dan capaian klinis, yaitu: Peran tim Klinis dalam Pendampingan, Clinical Dashboard, Capaian RSM LAmongan, POGC, serta materi Pencegahan Infeksi. Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical governance berupa kegiatan morning report dan near miss audit menggunakan analisis dengan formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta siapa yang melakukan audit, juga memberikan gambaran kepada peserta.

Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi, kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh tim RSM Lamongan adalah kasus PEB di kamar bersalin. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam memperlihatkan bagaiamana tim emergensi bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi mengenai pelaksanaan drill emergensi. Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan oleh peserta untuk mempelajari implementasi klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku register, DST, serta pencegahan infeksi. Peserta mempresentasikanRTLbaruyangdibuatberdasarkan hasil pembelajaran di setiap site pelayanan dan didiskusikandengantimklinispendamping.

Praktik penggunaan gendongan PMK

4

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Bidan yang hadir sebagai bagian dari tim klinis Jakarta membuat diskusi dan pendampingan di tiap site pelayanan berjalan baik. Tim RSML menunjukkan antusiasme besar, terutama dalam penyampaian materi dan gambaran proses yang telah dilaksanakan oleh RSML yang menjelaskan pentingnya program ini. Sebagai spesialis champion, dokter spesialis anak menyampaikan pemaparan dengan sangat antusias. dr Taufiq sangat memahami pola pendampingan dan maksud pendampingan EMAS, serta mampu menghubungkan implementasi klinis dengan peran manajemen dalam mewujudkan good clinical governance. Keterbatasan pada keharusan untuk tetap membagi waktu dengan praktik poli karena memang tidak ada spesialis pengganti. Dokter spesialis kandungan yang merupakan staf baru di RSML juga mengikuti agenda ini agar memahami program EMAS, dokter spesialis kandungan yang merupakan staf baru di RSML, juga mengikuti agenda diskusi. Ia juga berperan sebagai narasumber dalam morning report dan audit nearmiss. Sementara itu,

pemahaman yang kuat mengenai EMAS didapat dari dokter umum, dr Suci. Selain menjadi narasumber, ia mampu memberi materi terkait manajemen dan kebutuhan akreditasi. Dalam mempersiapkan ruangan, memandu tamu dan mencontohkan implementasi, para bidan perawat RSML berperan sangat baik. Di sisi lain, manajemen RSML mampu menyiapkan materi secara mandiri. Penyampaian materi cukup baik, sebab seluruh pembicara menghubungkan keterlibatan EMAS dengan manajerial RS. Hal ini bermuara pada tata kelola klinis. Antusiasme dari beragam komponen menjadikan modal penting bagi keberlangsungan tata kelola klinis. Dalam proses ke depan, diharapkan ada hasil capaian pre assesment dan RTL yang disampaikan pada tim klinis EMAS. Secara keseluruhan, agenda ini berjalan baik dengan dukungan tim Humas RSML yang bersedia menyiapkan seluruh kebutuhan teknis termasuk menyediakan konsumsi dan material kit bagi peserta.

Hospital tour

Pelaksanaan morning report

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

5


BERITA UTAMA

Kegiatan K1+K2 oleh RSI Siti Aisyah Madiun dan RSM Ahmad Dahlan Kediri dilaksanakan pada 24-26 Februari 2015 di RSUA Ponorogo. Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS. Pihak MPKU PWM Jawa Timur, Direksi RSUA Ponorogo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak Direksi memberikan materi terkait manajemen, yaitu: profil pelayanan maternal neonatal RSUA Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance, Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI. Tim klinis memberikan beberapa materi terkait implementasi dan capaian klinis, yaitu: Peran tim Klinis dalam Pendampingan, Clinical Dashboard, Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi Pencegahan Infeksi. Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical

governance berupa kegiatan morning report dan near miss audit menggunakan analisis dengan formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta siapa yang melakukan audit, juga memberikan gambaran kepada peserta.

Morning Report

Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi, kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar bersalin dan bayi apnea dari nifas, yang dilakukan resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam memperlihatkan bagaiamana tim emergensi bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta

Emergency Drill di NICU

Acara Pembukaan

K1+K2 RSUA Ponorogo:

Memahami Instrumen EMAS dengan Baik antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi mengenai pelaksanaan drill emergensi. Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan oleh peserta untuk mempelajari implementasi klinis, POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku register, DST, serta pencegahan infeksi. Peserta mempresentasikan RTL baru yang dibuat berdasarkan hasil pembelajaran di setiap site pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis pendamping. Perawat yang bertugas (Ibu Jelita dan Bapak Zaenal) dinilai sebagai champion, karena sangat menguasai acara dalam bertugas sebagai fasilitator. Keduanya memahami alur pendekatan

6

Emergency Drill di NICU

EMAS mulai level manajemen hingga memahami benar impelemantasi di ruangan. Keduanya mampu memberikan materi mengenai dashboard dan POGC dengan sangat baik. Materi penyampaian hasil capaian preassesment dan RTL disampaikan oleh peserta dengan sangat baik, disaksikan oleh Direksi dan pemilik masingmasing RS. Peserta tampak sudah memahami isi instrumen EMAS. Direksi memberikan tanggapan positif terhadap RTL yang disampaikan, serta komitmen dalam menjalankan RTL tersebut. Adriani Zulivan, Dikutip dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah Ice Breaking

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Kerjasama FPKM Deli Serdang dengan BPJS:

Sosialisasi dan Pemantauan Pelaksanaan Program di Faskes Adriani Zulivan, disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah

Demi memperjelas aturan terkait proses rujukan ibu dan bayi baru lahir, Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Deli Serdang mengadakan pertemuan antara pemangku kepentingan di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional terkait BPJS. Kegiatan dengar pendapat ini dilaksanakan pada Kamis (5/02) di Kantor BPJS Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Kegiatan ini membahas tentang pelaksanaan BPJS di masyarakat, masih adanya tambahan biaya di RS terkait obat dan darah, kurangnya stok obat di RS penyelenggara BPJS, pendaftaran BPJS bagi BBL yang mengalami masalah kesehatan, pendaftaran BPJS bagi warga yang berdomisili jauh dari Kantor BPJS, serta membangun kerjasama dengan BPJS. Pembahasan ini menghasilkan sejumlah pandangan. Pasien diminta melopor kepada BPJS jika terjadi pungutan untuk obat dan darah. Sedangkan untuk obat-obatan, dijelaskan bahwa hal ini merupakan tangung jawab penyedia layanan yang sudah bekerja sama dengan BPJS. Untuk itu peran aktif masyarakat diharapakan, untuk selalu menyampaikan keluhan terkait kinerja BPJS.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Dijelaskan pula bahwa saat ini bagi peserta mandiri dapat mendaftarkan bayinya sebelum lahir, yaitu saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan. Untuk saat ini pendaftaran peserta BPJS hanya dilakukan di kantor BPJS cabang atau pos-pos yang telah ditentukan. BPJS setempat juga sedang mengusulkan adanya mobil pendaftaran keliling, usulan ini masih ditindaklanjuti BPJS pusat. Terkait peran FPKM, BPJS siap bekerjasama dengan FPKM Deli Serdang untuk sosialisasiprogramBPJSdanmembatupelaksanaanBPJSdimasyarakatterutama terkait pemantauan pelaksanaan BPJS di faskes. Dalam agenda ini, FPKM juga menyerahkanlaporanFPKMDeliSerdangyangditerimadengansenanghatioleh BPJS. Sejumlah staf BPJS hadir dalam pertemuan ini, yaitu Ibu Prety (Bagian Pendaftaran), Ibu asnila (bagian Rujukan Rumah sakit), Ibu Wiwid (Bagian PPK 1). Hadir pula pengurus FPKM Dr. Ruslan, Zulkifli Zuhri, Rasitah, Erliana, Eldina, Heri, Herman, Ade Ika dan CSSC Taufik Hidayat.a

7


BERITA UTAMA

Kota Semarang

Memaksimalkan Peran Pengurus Muhammadiyah dalam Penurunan AKI dan AKB Adriani Zulivan, disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah

Tim FMM berbagai wilayah melakukan pertemuan dengan PWM, PWA, Komite EMAS, dan PDM, PDA wilayah intervensi EMAS di level provinsi. Pertemuan yang dilaksanakan di Kabupaten Labuhan Batu (Sumut) serta Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes (Jateng) ini memiliki tujuan masing-masing. Berikut laporannya. Labuhan Batu Agenda ini ditujukan sebagai sosialisasi MKIA. Sosialisasi dilaksanakan lewat jejaring Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Rantau Utara—yang merupakan kecamatan non vanguard EMAS. Sosialisasi dihadiri tiga Ranting Aisyiyah, yaitu Siringo-ringo, Bakaran Batu, dan Kota Rantau Parapat. Sejumlah hal menjadi hasil pertemuan ini: Tiap Pimpinan Ranting menyumbangkan tujuh kader terbaik Aisyiyah untuk menjadi MKIA. Pada pertemuan selanjutnya (3/05), diadakan pertemuan MKIA Aisyiyah di Kantor Camat Rantau Utara. Pertemuan ini menghadirkan 21 MKIA yang akan diorientasi oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Rantau Parapat. Camat turut menghadiri. Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara reguler, per tiga bulan. Adapun dana kegiatan akan disediakan secara Mandiri oleh Aisyiyah ataupun Muhammadiyah. Pertemuan ini mengharapkan perhatian Alwi Hasibuan, Kadis Kesehatan. Secara keseluruhan, pertemuan ini menjadi jawaban atas permintaan Puskesmas Kota, agar dibentuk MKIA.

8

Pertemuan dilaksanakan sebagai internalisasi gerakan penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir pada struktural PDM dan Ortom di Kota Semarang. Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan PDM Kota Semarang ini, dihadiri oleh seluruh pimpinan PDM, PDM, PCA, PDA, IPM, Pemuda Muhammadiyah, NA, IMM, Komite EMAS, Dinas Kesehatan, dan EMAS. Pembahasan menyasar pada gerakan penyelamatan ibu melahirkan dan BBL di lingkungan Muhamamadiyah dan Ortom. Salah satu hasil pertemuan ini adalah akan dibentuknya FMM di tujuh kecamatan. Kesepakatan lainnya berupa rencana sosialisasi KIA dalam pengajian dan pertemuan cabang dan ranting Muhammadiyah serta penyampaian hasil pertemuan di setiap tingkatan pengurus Muhammadiyah. Tegal Internalisasi program penyelamatan ibu dan BBL pada struktur PDM dan Ortom menjadi tujuan pertemuan ini. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Dakwah PDM Kabupaten Tegal yang diikuti Pleno PD. Muhammadiyah Kabupaten Tegal, PDA, dan Ortom lain di daerah, perwakilan PCM dan PCA, CSO, CSSC, Kadinkes Kabupaten Tegal, serta Komite EMAS Jateng. Pertemuan membahas peran serta PDM dalam program penyelamatan ibu melahirkan dan BBL di Kabupaten Tegal. Dengan internalisasi, diharapkan program ini akan terus bisa berjalan. Ini juga akan menguatkan kembali peran serta Muhammadiyah—baik strukutul maupun kultrural—dalam mempercepat penurunan AKI dan AKN di Kabupaten Tegal. RS Siti Aminah mendukung kegiatan EMAS di lingkungan Muhammadiyah. Bentuk dukungan yang diberikan adalah memaksimalkan pelayanan PONEK dan memberlakukan BPJS bagi masyarakat dan bumil guna mendukung dakwah Muhammadiyah. RTL dari kegiatan ini adalah pembentukan komite EMAS serta penyebaran informasi oleh PDM dan Ortom di tingkat daerah kepada cabang hingga ranting. Dalam agenda ini hadir Dinkes dan Komite EMAS Jateng yang memaparkan materi terkait. Brebes Sosialisasi KIA dan peran Kader Aisyiyah dalam penyelamatan bumil di Kecamatan Banjarharjo, menjadi tujuan kegiatan ini. Agenda dilaksanakan di aula SD Malahayu 1, dihadiri oleh PCA dan PC Muhammadiyah Banjarharjo. Sebagai salah satu kecamatan dengan angka kematian ibu hamil tinggi, perlu dibentuk tim MKIA secara khusus. Tim ini nantinya berperan sebagai pendamping bumil resti. Secara kultural, meraka menyadari bahwa kerja-kerja mereka sangat dibutuhkan. RTL pertemuan ini adalah membentuk MKIA khusus di internal kader Aisyiyah, dengan sasaran bumil resti di masing- masing ranting.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

9


BERITA UTAMA

Mengawal Advokasi, Merangkul Semua Pihak

Ragam Kegiatan FMM untuk Penurunan AKI dan AKB Adriani Zulivan, disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah

Dukungan FMM difokuskan pada perbaikan monitoring dan tindakan sebagai respon terhadap kematian ibu dan bayi baru lahir. Untuk itu, FMM melakukan advokasi yang ditujukan kepada parapihak terkait, baik pemerintah lokal, masyarakat, hingga pihak swasta. Agenda advokasi dilaksanakan lewat beragam kegiatan, seperti audiensi, kunjungan, serta seminar. Dengan merangkul semua pihak—FMM Asahan dan Deli Serdang di Sumatera Utara, serta Blitar di Jawa Timur—mengawal advokasi tersebut. Asahan Tim FMM melakukan audiensi dengan Kepala Desa Subur Kecamatan Air Joman di Kantor Balai Desa (20/02). Hadir dalam agenda tersebut adalah Kepala Desa, Perwakilan BPD, FMM Kecamatan, Bidan Desa dan MKIA. Ini merupakan rencana tindak lanjut (RTL) pada pertemuan dua bulanan FMM Kecamatan. RTL membahas tentang rencana menjadikan Desa Subur sebagai pilot project Desa Siaga untuk kasus maternal dan neonatal. Desa Siaga akan membuat daftar penyedia ambulan desa, calon pendonor darah, dasolin, hingga peraturan desa (perdes). Peran Desa Siaga adalah untuk memfasilitasi masyarakat atas kebutuhan perencanaan

10

persalinan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengumpulkan masyarakat yang bersedia menjadi pendonor darah dan meminjamkan kendaraan pribadinya untuk dijadikan ambulans desa. Untuk ini, masyarakat diajak untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan ditanyakan kesiapan untuk meminjamkan mobil pribadinya. Meski tak mudah, Kades merespon dengan baik. Kades langsung membagi tugas dan menetapkan tanggal. Kantor Balai Desa menjadi pilihan untuk melaksanakan proses pendataan pada 13 Maret 2015. Bidan Desa dan MKIA bertugas mengajak bumil dan seluruh warga Desa Subur yang akan menjadi calon pendonor darah. Kades bertugas

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

menyebarluaskan informasi ini ke seluruh perangkat dan masyarakat hingga tingkat dusun, sekaligus menghimbau kepada warga yang memiliki kendaraan roda empat. FMM Kecamatan diminta untuk melakukaan koordinasi dengan OMS desa. Deli Serdang, Sumatra Utara Kunjungan ke PT Indosat Dilaksanakan di Kantor PT Indosat Cabang Lubuk Pakam pada Rabu (11/02). Agenda kunjungan ini adalah membahas program Kartu Komunitas Indosat, bantuan kegiatan USG keliling, pembangunan jejaring komunikasi melalui server FPKM, dan bantuan penyelenggaraan seminar. Dengan Kartu Komunitas Indosat, FPKM akan dapat berkomunikasi dengan murah. Selain itu, dengan menggunakan server sendiri, FPKM dapat mengirimkan SMS kepada seluruh MKIA dan pengurus FPKM Kecamatan. PT Indosat siap meminjamkan mobil dengan sopir untuk USG keliling, namun tenaga medis (obsgyn) disiapkan oleh FPKM. Untuk seminar softskill, Indosat memberikan 100 buah tas untuk goodie bag. Dalam agenda ini hadir Jhoni H Manullang dan Heri (Indosat), Chairul Amri, Eldina dan Erliana (FPKM), serat CSSC Taufik Hidayat. Pertemuan ini hasilkan sejumlah RTL, yaitu membangun jejaring komunitas KIA yang melibatkan FPKM, MKIA dan masyarakat; bersama IDI, membahas tentang manfaat mobil USG keliling.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

2. Softskill seminar Seminar yang ditujukan bagi tenaga kesehatan ini, diselenggarakan di Aula Dinkes Lubuk Pakam (18/02). Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk meningkatkan kemampuan Bidan Koordinator di Puskesmas dalam pelayanan medis, serta membangun kerjasama antara FPKM dengan Dinkes dan Puskesmas. Selain memperkenalkan FPKM pada pemangku kebijakan di bidang kesehatan setempat, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan tenaha medis dalam pelayanan kesehatan, sekaligus meminta perhatian dari Ketua PKK Deli Serdang untuk ikut memberi perhatian. Agenda ini dihadiri 80 peserta yang terdiri atas Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Umum, pimpinan OMS, serta tim EMAS. Blitar, Jawa Timur FMM Kabupaten Blitar mengadakan pertemuan dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada Sabtu (7/02) di Kantor LEC Garum Kabupaten Blitar. Ini merupakan sosialisasi dan internalisasi program penurunan AKI dan AKN di kalangan bidan se-Kabupaten Blitar. Dukungan bidan diharapkan dalam bentuk pemantauan dan pendampingan bumil di masing-masing desa. 60 bidan hadir dalam pertemuan ini.

11


BERITA UTAMA

Media Kampanye dan Efektivitas Advokasi Publik Salah satu cara memperkenalkan program adalah lewat beragam media kampanye. Brosur, spanduk, video, kunjungan media arus utama, hingga pertemuan tatap muka, merupakan pilhan media kampanye yang sangat efektif. FMM di sejumlah kabupaten menggunakan pilihan media tersebut untuk mensosialisasikan AKI dan AKB. Langkat, Sumut FPKM Langkat membuat brosur yang berinsi informasi tentang persalinan sehat. Informasi dibuat ringan, agar mudah dipahami masyarakat. Brosur menghimbau tentang pentingnya melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Dibantu STIKES, AKBID dan AKPER HELVETIA, FPKM Langkat mensosialisasikan penurunan AKI dan AKB dengan brosur ini. Sosialisasi melalui media brosur sangat membantu dan berguna bagi ibu hamil dan kader MKIA dan FPKM Langkat. Brosur bantu mempercepat penyampaian informasi ke masyarakat. Dibuat pula spandulk bertuliskan “Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir di Kab. Langkat”. Spanduk ini dipasang di lima puskesmas (Desa Besitang, P. Brandan dan T. Beringin Hinai, Stabat Baru, dan Teluk Secanggang), RSUD T. Pura, serta Gedung Graha Pemuda Berseri KNPI dan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Bersama Gerakan Sayang Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir, tempat pemasangan akan terus bertambah.

12

Banyumas, Jateng Orientasi dan sosialisasi Forum KIA dilakukan dalam Pengajian Akbar Muslimat NU se-Kabupaten Banyumas, yang berlangsung di Aula Kantor Muslimat NU. Pengajian yang dihadiri oleh 300 peserta ini, diawali dengan sambutan Ibu Hj Laeli Mansyur, Ketua Muslimat NU. Dalam sambutannya, ditekankan tentang perlunya mendukung penuh program EMAS bagi kader Muslimat NU. “Ketika EMAS turun ke lapangan, maka jamaah Muslimat NU harus membantu,” serunya. Agenda dilanjutkan dengan orientasi yang difasilitasi Irfan Fatkhurohman, CSSC Banyumas. Diawali dengan pemutaran video tentang Uloh, seorang suami yang kehilangan istrinya saat persalinan. Video ini mampu menggugah semangat jamaah pengajian untuk ikut ikut berpartisipasi dalam peningkatan KIA. Di bidang klinis, Dyah Retnani Basuki, DTL Banyumas, jelaskan pentingnya peran masyarakat dalam mengingatkan P4K. P4K adalah himbauan agar menyiapkan proses persalinan sejak dini. Persiapkan dilakukan di tingkat keluarga hingga rujukan, agar dapat menyelamatkan ibu dan bayi.

Brebes, Jateng FMM mengundang harian Suara Merdeka untuk menulis tentang AKI di Brebes. Proses penulisan diawali dengan mempertemukan Bayu Setiawan (Suara Merdeka) dengan dr. Rudi P Utami (Kasi Kesehatan Keluarga Dinkes) dan Bahrul Ulum (FMM). Pertemuan membahas data terkait AKI di Brebes. Menurut Dinkes, tingginya AKI di Brebes diakibatkan sistem rujukan yang belum tertata rapi. Untuk itu, perlu dukungan media publik untuk proses advokasi kepada masyarakat luas. Hasil pertemuan ini dapat dilihat di http://berita. suaramerdeka.com/smcetak/sistem-rujukan-ibuhamil-belum-tertata/ Blitar, Jatim FMM mengadakan pertemuan dengan pimpinan Muslimat NU Kabupaten Blitar pada Kamis (5/02) lalu. Pertemuan ini ditujukan sebagai sosialisasi program penurunan AKI dan AKB, agar mendapat dukungan kegiatan dari lingkungan Muslimat NU. Dalam agenda yang dilaksanakan di Kantor Muslimat NU Kabupaten Blitar ini, hadir 70 peserta dari Pimpinan Cabang dan Anak Cabang Muslimat NU se-Kabupaten Blitar.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

13


BERITA UTAMA

14

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Memantau Kematian, Memastikan Prosedur:

FMM Pantau Penyebab Kematian dan Memastikan Pelaksanaan AMP Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan salah satu proses yang wajib dilaksanakan ketika terjadi kematian akibat persalinan. Untuk memastikan pelaksanaan AMP, FMM memantau di tingkat kabupaten. Pantauan dilakukan di fasilitas kesehatan, rujukan, dan masyarakat. Langkat, Sumut FMM Kecamatan Hinai bersama FMM Kabupaten Langkat menginisiasi pertemuan dengan H. Fahri Azhari, S.STP, M.SP (Camat Kecamatan Hinai) untuk menyampaikan tentang program AKI dan AKN. Harapannya, program ini diterapkan di Kecamatan Hinai. Camat berjanji untuk mengundang Kades seKecamatan Hinai untuk membahas program ini. Para Kades akan diminta untuk melakukan sosialisasi di seluruh lapisan masyarakat. Ini penting untuk membantu mengurangi AKI dan AKB di daerah tersebut. Asahan, Sumut FMM melakukan pendataan atas sebuah kasus kematian ibu dan bayi di Kecamatan BP Mandoge pada Kamis (29/01). Pendataan dilakukan di Puskesmas Mandoge, Klinik Bersalin Nurleli tempat berlangsungnya persalinan, serta rumah korban. Turut serta mendampingi proses adalah Ana Matondang (Ketua IBI), Fahri Yanti (IBI), Nurul Husna (Aisyiyah), Fachri Mizan H (CSSC), Dr. Lincoln (Kepala Puskesmas), Rugun (Bidan Koordinator), Hamidah (Bidan Supervisi), Rini (Bidan jaga saat itu), Elizabeth (Kepala Rawat inap), Perawat, Nurleli (Bidan Praktek Swasta), serta suami korban.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Setelah menyusur tiap tempat kejadian perkara, tim menyimpulkan temuan berupa lambatnya penanganan di Klinik Bersalin dan Puskesmas, tak ada status penerimaan pasien, tak ada laporan medis (sejak di BPJS, Puskesmas hingga RS), serta diketahui bahwa Bidan Swasta tidak mengetahu bahwa pasien 18 penapisan dan post date harus ditangani di faskes. Temuan ini memunculkan rekomendasi dan RTL, berupa perlunya dibuat formulir terkait tahap penanganan pasien dengan kolom paraf di tiap tindakan pemberian obat. Selain itu, juga disarankan untuk memperbaiki kronologi kejadian perkara, lalu ditandatangani di atas dokumen bermaterai. Agar bidan berjaga di Puskesmas, diberi fasilitas berupa rumah dinas dan membuat jadwal bidan yang siap dipanggil kapan saja. Memberi kesempatan kepada Bidan Swasta dan Bidan Puskesmas untuk magang di RS selama tiga bulan. Pinrang, Sulsel Kunjungan FMM kali ini untuk menelusuri kasus kematian ibu dan bayi di Puskesmas Mattiro Bulu. Selain ke Puskesmas, tim FMM juga mendatangi keluarga pasien. Di Puskesmas, tim diterima

oleh Kapus dan Bikor. Kedua staf Puskesmas tersebut menerangkan bahwa pasien meninggal tersebut berasal dari Kanarie, di luar wilayah kerja Puskesmas. “Namun ketika pasien datang, maka kami tak dapat menolak,� jelas mereka. Sehari sebelum kejadian, pasien datang ke Puskesmas Mattiro Bulu untuk mrmrriksakan diri, lalu pulang. Pukul 3 dini hari, ia kembali ke Puskesmas. Tim Puskesmas melakukan stabilisasi dengan memberikan MGSO4 sesuai prosedur, lalu merujuk pasien ke RSUL Pinrang. Di rumah keluarga pasien, tim diterima ibu, tante dan anak pasien. Diketahu bahwa sejak usia kehamilan tujuh bulan, pasien mengalami pembengkakan di tangan dan kaki. Pasien rajin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas maupun Bides. 6 Januari 2015 pasien periksa di Puskesmas Mattiro Bulu, namun tak disarankan untuk inap. Pukul 02.00 keesokan harinya, pasien merasakan sakit luar biasa di bagian kepala. Oleh keluarga dilarikan ke Puskesma Mattiro Bulu. Penanganan diberikan hingga pukul 03.00, lalu dirujuk ke RSUL Pinrang. Pasien dioperasi dan bayinya dinyatakan meninggal. Siang harinya, pasien dikabarkan meninggal.

15


BERITA UTAMA

16

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Jejaring Komunitas untuk Jaringan Data Kesehatan Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

FMM Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama grup Facebook “Celoteh brebes Membangun (CBM)� menginisiasi diskusi seputar strategi peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), dengan menempatkan persoalan kesehatan dasar sebagai salah satu metode. Bahrul Ulum (FMM Brebes), jelaskan data AKI Brebes tahun 2010-2014. Brebes adalah kabupaten dengan angka kematian tertinggi di Jateng. Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat CBM ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, yakni melakukan intervensi berupa dukungan penyajian data melalui website kabupaten, pendampingan PKH untuk peningkatan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

kemampuan advokasi warga. Ini diperlukan oleh kecamatan yang memiliki derajat kesehatan rendah. Dukungan pemerintah akan diperlukan, agar persoalan kesehatan ini dapat digarap dengan baik. Diskusi ini mengundang lembaga swadaya masyarakat (LSM) se-Kabupaten Brebes. Ini menjadi wadah penting bagi FMM untuk mencari data tambahan, melalu jejaring komunitas pekerja sosial tersebut. Pertemuan ini diharapkan mampu menciptakan jejaring komunitas yang berguna sebagai jaringan data kesehatan kabupaten.

17


BERITA UTAMA

Asahan, Sumut FMM dan MKIA melihat keberadaan Rumah Tunggu di Lobu Rappa Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. Fasilitas ini lama tak mendapat sentuhan pemerintah. Selain itu, minimnya sosialisasi kepada masyarakat membuat rumah ini luput dari pemanfaatan oleh bumil.

Pendampingan MKIA:

Menyiapkan Bumil Resti untuk Hadapi Persalinan Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Salah satu tugas penting dari motivator kesehatan ibu dan anak (MKIA) adalah mengumpulkan data ibu hamil beresiko tinggi (bumil resti). Proses pendataan sedianya dilakukan oleh bidan di masing-masing desa, sedangkan MKIA mengumpulkan data tersebut untuk dijadikan acuan dalam pendampingan bumil resti. Proses pengumpulan data ini terus dilakukan di berbagai kabupaten. Salah satu metodenya adalah dengan mengadakan pertemuan rutin antara MKIA dan Puskesmas. Selain mengumpulkan data bumil resti, kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi KIA, serta kerjasama antara dukun beranak dan bidan desa.

Labuhan Batu, Sumut FMM Labuhan Batu mengadakan sosialisasi dengan MKIA Kecamatan Bilih Hilir pada Selasa (27/01) di Aula Puskesmas Negeri Lama. Kegiatan ini dihadiri 9 MKIA Kecamatan Bilah Hilir dan 4 staf Puskesmas. Hasil kegiatan ini mencatat 19 bumil resti se-kecamatan. Selain pendampingan pada bumil resti, MKIA juga mendampingi bumil tidak resti. Untuk kecamatan ini, sosialisasi telah dilakukan sebanyak 42 kali oleh MKIA. Kegiatan pendampingan MKIA Kecamatan Panai Hulu dilaksanakan pada Rabu (28/01) di Aula Puskesmas Teluk Sentosa. Kegiatan dihadiri 7 MKIA dan 4 staf Puskesmas Teluk Sentosa. Hasilnya, tercatat 33 bumil resti. Pendampingan juga dilakukan pada bumil tidak resti, sehingga total pendampingan MKIA dilakukan pada a65 bumil. Sosialisasi telah dilakukan sebanyak 75 kali di kecamatan ini, dengan jadwal tiap pekan. MKIA juga melakukan orientasi di luar area full support program EMAS, yaitu di Kecamatan Rantau Utara. Orientasi yang dilakukan di Aula Kantor Camat Rantau Utara ini, diisi dengan penjelasan tanda-tanda bahaya bagi bumil dan fungsi Buku KIA. MKIA di kecamatan ini merupakan pengembangan dari PCA Rantau Prapat. Alasan pembentukannya adalah menurunnya AKI dan AKB di daerah pantai, bergeser ke daerah perkotaan. Ada sejumlah upaya yang dilakukan para relawan warga ini, untuk mendampingi bumil. Misalnya dengan mengajak bumil untuk datang ke Posyandu, memastikan Bumil mempunyai Buku KIA, mengajak bumil untuk bersalin di faskes, memotivasi bumil untuk memiliki tabungan bersalin, mengajak masyarakat untuk mengadakan dana sosial bagi persalinan keluarga tak mampu, dan sebagainya. Dalam kegiatan yang dibuka oleh Camat Rantau Utara ini, Ibu Magdalena (Dinkes) juga menjelaskan tentang program SIJARIEMAS dan SMSbunda. Hadir dalam agenda didanai secara mandiri ini adalah Kepala Puskesmas Kota, Bikor Puskesmas, 5 Bidan Desa serta Rolbariah Nasution dan Ayulidar Chaniago (FMM Kabupaten).

18

Rumah Tunggu merupakan sebuah fasilitas publik di bawah asuhan Dinkes Asahan. Rumah ini berfungsi sebagai tempat singgah yang di dalamnya terdapat fasilitas layanan kesehatan. Kampung Sabungan di Desa Tangga Dusun 3 dan 4 berada di daerah perbukitan. Jika hujan turun, warga tak akan berani bepergian. Padahal jarak fasilitas kesehatan terdekat sangat jauh. Untuk itulah Rumah Tunggu ini dibangun. Kunjungan ini menginisiasi dibuatnya kegiatan reguler di Rumah Tunggu, agar warga mampir lagi ke rumah ini. Kegiatan akan difasilitasi oleh Kades, PKK, MKIA dan masyarakat setempat. Ibu PKK Kecamatan, Bidkor Aek Sonk Songsongan, FMM Kabupaten, FMM Aek Sonsongan, dan MKIA hadir dalam pertemuan ini. Brebes, Jateng MKIA Sirampong mengadakan pertemuan bagi sejumlah desa. Kalimi dari MKIA Kaligiri menjelaskan tentang cara kerja terbaik MKIA, yaitu dengan menggandeng erat pemerintah desa. Dalam penyusunan perdes, persoalan KIA menjadi isu penting yang harus dibahas. Pembahasan harus bersifat partisipatif, melibatkan berbagai pihak. Dengan demikian, akan tampak tanggung jawab Kades. Hal inilah yang dilakukan di Desa Kaligiri. Dari pertemuan ini, seluruh desa bersepakat untuk melakukan hal serupa. Replikasi keberhasilan Desa Kaligiri dalam mengadvokasi masuknya isu KIA ke dalam Perdes, merupakan langkah awal meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi warga. Banyumas, Jateng Pertemuan koordinasi internal MKIA Kecamatan Rawalo dilaksanakan di kediaman Ketua FMM. Hadir sebagai peserta adalah MKIA dari 9 desa serta Ibu Sri, perwakilan Kecamatan. Ketua FMM, Ibu Dirsan, sampaikan perlunya penyegaran bagi anggota FMM dan MKIA. Penyegaran ini berupa pemberian meteri terkait KIA. Ia juga menyampaikan gagasan untuk memandirikan forum, dengan dukungan Kecamatan. Sejauh ini, Puskesmas Rawalo telah memfasilitasi kegiatan rutin pertemuan kader. Selanjutnya akan diadakan orientasi dan penajaman pengetahuan bagi MKIA.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Gowa, Sulsel MKIA Desa Tonasa Kecamatan Tombolo Pao melakukan pendampingan bagi seorang bumil risti. Ini adalah kehamilan kelima bagi ibu berusia 40 tahun ini. Ia juga memiliki riwayat gondok beracun. Dalam pendampingan, MKIA menyarankan ibu tersebut untuk ‘menutup’ kandungan sesuai saran dokter, segera melakukan pengecekan golongan darah di Puskesmas, memeriksakan golongan darah calon pendonor yang ia siapkan untuk operasi, mempersiapkan biaya persalinan, serta menyediakan kendaraan untuk proses rujukan ke RSUD Syekh Yusuf. MKIA juga mendampingi keluarga pasien untuk pengurusan surat rujukan dari Puskesmas ke RSUD. Lihat video: https://www.facebook.com/video.php?v= 951306331548841&set=vr.951306331548841&type=2&t heater Pendampingan MKIA bagi bumil resti juga dilakuakn di Kelurahan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao. Pedampingan dilakukan dengan membantu bumil dan keluarganya untuk mempersiapkan persalinan, seperti mempersiapkan pendonor darah, pembiayaan persalinan, serta kendaraan. Lihat Video: https://www.facebook.com/video.php?v=951301411549 333&set=vr.951301411549333&type=2&theater MKIA melakukan orientasi dengan mengajak jejaring kader fondasi, TB dan KB untuk menjadi MKIA. Secara pendanaan, kegiatan didukung Puskesmas yang merupakan area limited support program EMAS ini. Kegiatan dirangkaikan dengan penguatan keahlian bidan desa dalam penanganan kasus kegawatdaruratan ibu melahirkan. Diadakan pula penilaian klinis dan rujukan di Puskesmas Pragi. Pinrang, Sulsel MKIA melakukan pemantauan lewat pemanfaatan stiker P4K yang ditempel di rumah-rumah warga. Ini merupakan upaya sederhana untuk deteksi dini ibu hamil beresiku tinggi, sekaligus upaya penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Pinrang.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

19


BERITA UTAMA

Menggaet Pelaku Lokal:

FMM Ajak Pengambil Kebijakan untuk Turunkan Aki dan AKB

Demi mempercepat inisiasi gerakan penyelamatan ibu dan BBL di daerahnya, FPKM di dua kabupaten di Sumut mengadakan pertemuan dengar pendapat dengan jajaran pengambil kebijakan. Mereka mendatangi Dinkes, PKK, hingga DPRD. Dukungan FMM untuk memberikan masukan kepada Pemda ini, dilaksanakan melalui forum SKPD. Semuanya demi menggaet pelaku lokal agar memiliki kesadaran sama akan pentingnya penyelamatan ibu dan BBL. Deli Serdang, Sumut FPKM Deli Serdang mengadakan kegiatan audensi dan silaturrahmi dengan Dinkes Deli Serdang dilaksanakan di ruangan Sekretaris Dinkes Deli Serdang pada Rabu (4/02). Agenda ini membahas persiapan softskill seminar bagi tenaga kesehatan. Kegiatan ini akan menempatkan Kepala Puskesmas (Kapus) dan Bidkor sebagai peserta. Agenda ini akan diseleengarakan atas dukungan Dinkes dan FPKM dalam program KIA. Dinkes sangat mendukung, dengan mempersiapkan pelibatan Kapus, Bidkor dan tenaga kesehatan lainnya sebagai peserta. Dukungan ini juga tampak dari dipersilahkannya FPKM untuk menggunakan

20

Aula Dinkes sebagai tempat acara. Dalam agenda ini, FPKM juga menyerahkan laporan kegiatannya kepada Dinkes. Dinkes merasa sangat dibantu dengan adanya FPKM di 10 kecamatan, dan berharap agar komunitas ini juga dibuat di kecamatan lain. Terkait laporan dari masyarakat yang disampaikan FPKM, Dinkes menyatakan kesiapannya untuk menerima dan menindaklanjuti laporan terkait kesehatan. Ini menjadi komitmen Dinkes untuk bersama-sama menekan AKI dan AKB di Kabupaten Deli Serdang. Audiensi juga dilakukan dengan Ketua dan Tim Penggerak PKK Deli Serdang. Selain membicarakan tentang persiapan seminar softskill bagi tenaga

medis se-kabupaten, juga sekaligus melaporkan kegiatan FPKM. Hadir dalam pertemuan tersebut Ibu Ketua TP PKK, Ketua dan pengurus FPKM Deli Serdang. Agenda dilaksanakan pada Selasa (3/02) di rumah dinas Bupati. Langkat, Sumut FPKM mengadakan rapat konsultasu bersama Komisi B DPRD Langkat. Tim FPKM diterima oleh Makruf Ritonga (Ketua), Kirana Sitepu (Sekretaris), Syamsul (Wakil Ketua), Nurul Azhar Lubis, Sopian Fasial Haq dan Romelta (Anggota). Tim Dinkes juga hadir, diwakili oleh Kaban KB dan PP. Rapat pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Langkat.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

21


BERITA UTAMA

Membangun Jejaring RS Demi memantapkan sistem jejaring antar rumah sakit, tim EMAS mengadakan kunjungan ke sejumlah RS. Pertemuan ini melibatkan tim RS, yang terdiri atas pemilik, manajemen dan tim klinis. Selain RS di Fase 3, juga diadakan diskusi dengan RS yang tergabung dalam jejaring RS interfaith

Pertemuan dengan pemilik RSM Muhammadiyah Rogojampi, Jatim

PKU

Pertemuan dengan pemilik RSM PKU Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada Selasa (31/03), dihadiri oleh Direksi dan tim klinis RS. Sosialisasi dilakukan oleh perwakilan MPKU Jawa Timur bersama CM. Sebelum pertemuan, CM dan ACO menemui dr. Andri, MARS selaku direktur dan dr. Triana, MARS selaku wadir yanmed untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke rumah sakit. dr. Sochib kemudian memberikan sambutan

22

sebagai perwakilan dari MPKU Wilayah yang dilanjutkan dengan persentasi mengenai gambaran umum program EMAS, dimulai dari alasan adanya program EMAS, konsorsium yang terlibat serta area kerja yang dilakukan oleh program EMAS yang dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat pantau standar kinerja. Tantangan yang disampaikan oleh dr. Andri (Direktur RS) adalah belum adanya dokter spesialis obsgin dan anak organik, namun direksi sangat mendukung perubahan rumah sakit menjadi lebih baik, semangat tim klinis pun sangat baik dan terbuka. Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah

Banyuwangi, Jatim Pertemuan dengan pemilik RSI Fatimah Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04), dihadiri Direksi dan tim klinis RS. Sosialisasi dilakukan oleh perwakilan MPKU Jawa Timur bersama CM.Sebelum acara, CM dan ACO menemui dr. Samsul dan Bapak Rofiq selaku direksi rumah sakit untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim EMAS Muhammadiyah Jawa Timur. Pertemuan yang diadakan melibatkan direksi, dokter kandungan tetap, yaitu dr. Widodo, Sp.OG,

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

serta tim aktor dan perwakilan dari PDM dan MPKU. Acara dimulai dengan sambutan dari direksi Rumah Sakit yang diwakili oleh Bapak Rofiq. Acara selanjutnya yaitu sambutan dari dr. Sochib selaku perwakilan dari MPKU Wilayah yang dilanjutkan dengan menginformasikan mengenai program Emas dan konsorsium yang terlibat serta area kerja yang dilakukan oleh program EMAS, kemudian dilanjutkan dengan gambaran kasar mengenai alat pantau standar kinerja. Kekuatan yang dimiliki RSI Fatimah Banyuwangi adalah adanya spesialis kandungan organik yang diharapkan mampu memimpin tim klinis, serta adanya dukungan dari direksi. Kelemahannya adalah pelayanan yang masih belum tersistem dengan baik. Sehingga akan memerlukan banyak perubahan besar. Diantaranya, masih menyatunya ruang perawatan anak dan bayi. Pertemuan dengan pemilik RS Interfaith Semarang, Jateng Pertemuan pemilik RS interfaith Semarang diadakan di aula pertemuan RS Roemani Muhammadiyah Semarang, dihadiri oleh pemilik dan direksi RS Elisabeth, RSI Sultan Agung, RS Willam Booth, RS Panti Wilasa Citarum, RS Panti Wilasa dr. Tjipto, dan RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan pemilik dan tim PONEK RS interfaith Yogyakarta, yaitu RS Panti Rapih, RS Bethesda, RS Bethesda Lempuyangwangi, dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tim EMAS Jawa Tengah, EMAS Muhammadiyah Jakarta, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah juga hadir dalam pertemuan ini.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Acara diawali dengan pemaparan maksud pembentukan jejaring interfaith Semarang oleh dr. Sudibyo Markus, kemudian success story sharing oleh perwakilan RS interfaith Yogyakarta. Diskusi mengenai rencana program jejaring interfaith kedepan berlangsung sangat baik. dr. Hartanto menyampaikan gambaran RS interfaith Semarang serta rencana intervensi program EMAS, baik dalam perbaikan tata kelola klinis RS juga dalam perbaikan sistem rujukan di Jawa Tengah, serta penguatan peran masyarakat melalui pembentukan Forum Masyarakat Madani (FMM). dr. Daniel sebagai ketua YAKKUM menyampaikan ketertarikan dalam program ini, sekaligus memberikan gambaran jaringan yang lebih besar melalui Arsani. Kedepan, YAKKUM berharap bisa mengikutsertakan RS jejaring YAKUUM dalam program ini dengan biaya mandiri. Perwakilan RS yang lain menyampaikan ketertarikan dan komitmen yang sama, dan harapan kerja sama interfaith lebih jauh, misalnya dalam pelaksanaan BPJS. Dalam acara ini juga disampaikan rencana pendampingan yang akan dilaksanakan oleh RS interfaith Semarang dengan tim pendamping dari RS interfaith Yogyakarta. Peserta merencanakan akan mengadakan pertemuan lanjutan untuk membicarakan arah kerja sama dan memetakan jejaring masing-masing RS. Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

23


BERITA UTAMA

Pemantapan

Layanan RS Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Untuk melihat kualitas layanan klinis di RS, tim EMAS melakukan pemantauan terhadap fasilitas layanan di RS. Kegiatan pres-assessment ini dilaksanakan di fasilitas Fase 3 program EMAS. RSM PKU Muhammadiyah Rogojampi, Jatim Pre-assesment RS PKU Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan pada Selasa (31/03) oleh CM. Kegiatan ini diawali dengan penilaian respon emergensi maternal dan nonatal di IGD. Selama penilaian didapatkan ruangan IGD masih belum terkelola dengan baik. Ruang bersalin secara manajemen masih menyatu dengan ruang perawatan, ruangan nifas masih menjadi satu dengan ruang bayi. Ruang perawatan bayi masih mudah diakses oleh umum, serta tidak ada petugas khusus mengawasi bayi sakit. Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter spesialis kandungan dan spesialis anak organik. Dinkes belum paham benar mengenai pelaksanaan audit kematian maternal/neonatal. Bahkan RS belum memiliki formulir RMM/RMP. Direksi memberi dukungan sangat kuat untuk melakukan perubahan.

Di ruang bersalin didapatkan manajemen dan perawatan untuk ruang bersalin, ruang nifas dan ruang bayi masih menjadi satu. Ruang perawatan bayi masih diakses oleh umum dan tidak ada petugas yang mengawasi bayi sakit. Setelah kegiatan penilaian selesai dilakukan, CM kemudian mempersentasikan hasil penilaian yang dilakukan di hadapan direksi. Tantangan yang ditemui adalah belum adanya dokter anak organik di rumah sakit, perawatan ruang bayi masih bergabung di area ruang anak, serta semangat sebagian tim aktor tampak kurang antusias. Di samping itu, dinas kesehatan setempat masih belum mengerti mengenai pelaksanaan audit kematian maternal/neonatal, bahkan form RMM/RMP tidak dimiliki oleh rumah sakit. Dokter kandungan organik masih muda, memiliki semangat tinggi untuk mendukung perubahan. Dukungan juga datang dari direksi dan pemilik RS.

RSI Fatimah Banyuwangi, Jatim Preassesment RS Fatimah Banyuwangi dilaksanakan pada Rabu (1/04) oleh CM. Penilaian pertama dilakukan pada UGD dimana CM melakukan penilaian pada respon emergensi maternal dan neonatal di UGD serta pencegahan infeksi di UGD.

24

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Drill Emergency Maternal

Dukungan MPKU Muhammadiyah dalam K1 + K2:

EMAS akan Dibawa sebagai Gerakan Muhammadiyah Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

Kegiatan K1+K2 di faskes Fase 3 oleh RS PKU Muhammadiyah Kendal dan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, Jawa Tengah, dilaksanakan pada 31 Maret-2 April 2015 di RS PKU Muhammadiyah Solo. Kegiatan diikuti oleh pemilik (MPKU PDM), Direksi, serta tim klinis RS yang terdiri dari dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter umum, karu UGD, karu VK, karu nifas, karu kamar bayi, karu kamar operasi, dan perwakilan tim PONEK RS. Peserta Direksi dari RS PKU Muhammadiyah Karanganyar yampak kurang antusias dengan mewakilkan kehadirannya. Sedangkan dari RS PKU Muhammadiyah Kendal cukup baik partisipasinya.

POGC, SPO, dashboard, penggunaan buku register, DST, serta pencegahan infeksi. Peserta mempresentasikan RTL baru yang dibuat berdasarkan hasil pembelajaran di setiap site pelayanan dan didiskusikan dengan tim klinis pendamping.

Pihak Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah, Direksi RS PKU Muhammadiyah Solo, serta tim klinis terlibat secara aktif dalam acara ini. MPKU membuka acara dan memberikan sambutan yang menekankan bahwa EMAS akan dibawa sebagai gerakan Muhammadiyah. Pihak Direksi memberikan materi terkait manajemen, yaitu profil pelayanan maternal neonatal RSUA Ponorogo, SLLO, Good Corporate Governance, Good Clinical Governance, dan Pengembangan SDI. Tim klinis memberikan beberapa materi terkait implementasi dan capaian klinis, yaitu Peran tim Klinis dalam Pendampingan, Clinical Dashboard, Capaian RSUA Ponorogo, POGC, serta materi Pencegahan Infeksi. Peserta juga menyaksikan aplikasi good clinical governance berupa kegiatan morning report dan near miss audit menggunakan analisis dengan formulir terbaru. Pelaksanaan audit memberikan gambaran pada peserta, serta diskusi mengenai kasus near miss, bagaiaman pelaporan audit, serta siapa yang melakukan audit, juga memberikan gambaran kepada peserta. Hospital tour dilakukan di IGD, kamar operasi, kamar bersalin, nifas, dan ruang SCN serta NICU. Emergency drill yang ditampilkan oleh tim RSUA Ponorogo adalah kasus PEB di kamar bersalin dan bayi apnea dari nifas, yang dilakukan resusitasi. Kegiatan drill ini sangat bagus dalam memperlihatkan bagaiamana tim emergensi bekerja, bagaiamana koordinasi antar tim. Peserta antusias mengikuti kegiatan dan berdiskusi mengenai pelaksanaan drill emergensi.

Rapat evaluasi oleh panitia dan tim klinis

Kegiatan di setiap site pelayanan dimanfaatkan oleh peserta untuk mempelajari implementasi klinis,

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

25


BERITA UTAMA

Memantau Pelayanan, Mengelola Pengaduan Adriani Zulivan, Disadur dari Laporan Bulanan EMAS Muhammadiyah.

FMM melakukan pemantauan pelaksanaan maklumat pelayanan dan pengelolaan pengaduan di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas. RSUD Kota Semarang, Jateng Dilaksanakan oleh FMM KIA Kota Semarang di Ruang Pertemuan RSUD. Pertemuan dihadiri Wadir Yanmed, Humas, ketua dan pengurus FMM, DTL, dan CSSC. Ketua FMM, Bp Ahmad Jawahir memperkenalkan terlebih dahulu mengani FMM dan kegiatan yang dilakukan beserta pengurus yang mengikuti pertemuan.

26

Agenda ini menghasilkan sejumlah temuan terkait pelayanan KIA, seperti standar pelayanan, maklumat pelayanan, tarif pelayanan, jaminan pembiayaan BPJS, perilaku pelaksana dalam pelayanan, pengawasan penyelenggara pelayanan, pengelolaan pengaduan, peran masyarakat, hingga sanksi. Bulukumba, Sulsel FORMAP-KIA bersama tim PKM dan tim EMAS, melakukan sosialisasi maklumat pelayanan dan SE Bupati tentang Peran Kades dalam KIA dan Persalinan Aman, sekaligus monitoring berbagai inisiatif baik Puskesmas.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Semua Pasien Gawat Darurat Pasti Kami Terima! Komitmen RS Tlogorejo sebagai PONEK

Forum Masyarakat Madani Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FMM KIA) Kota Semarang, Jawa Tengah, kunjungi Rumah Sakit Telogorejo Semarang (16/02). Kunjungan ini membahas tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diselenggarakan oleh rumah sakit (RS) terhadap ibu hamil. Pelayanan kegawatdaruratan ibu melahirkan dan bayi baru lahir (BBL) menjadi salah satu fokus untuk menurunkan angka kematian ibu dan BBL. Di Semarang, hingga 2014 angka kematian masih tinggi. RS Telogorejo ditunjuk oleh Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu RS Pelayanan Obsetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) yang melayani kegawatdaruratan ibu hamil dan BBL. “Kami sangat berkomitmen tinggi sebagai RS PONEK, semua pasien gawatdarurat pasti kami terima,” ujar Direktur RS Telogorejo, Imelda Tandiyo. RS Telogorejo kerap mendapatkan rujukan pasien sangat kritis, dan berhasil menyelamatkan mereka. Dengan bekerjasama erat dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, RS Telogorejo terus lakukan peningkata kualitas pelayanan. Menurut Ahmad Jawahir, Ketua FMM KIA Kota Semarang, RS Telogorejo telah melakukan pelayanan KIA dengan baik. “Terbukti, pada 2014 tidak ada satupun kasus kematian ibu di RS tersebut,” jelasnya. Terkait hal pelayanan, RS Tlogorejo pantas menjadi contoh. Terkait soal pembiayaan, RS ini bermisi sosial, yaitu membantu masyarakat tidak mampu. Kendala tak mampu membayar biaya pengobatan, tak seharusnya menjadi penyebab pasien tidak mendapat pelayanan. Komitmen pada misi sosial ini juga diwujudkan lewat penambahan fasilitas. “Kami akan menambah kapasitas tempat tidur ruang inap, jika gedung baru yang sekarang sedang dibangun siap beroperasi,” kata pihak Direksi RS Tlogorejo. “Perlu ada pengelolaan umpan balik masyarakat secara terbuka, untuk meningkatkan kualitas layanan,” kata Amalia Cahya, Sekretaris FMM. Saran positif maupun kritik negatif yang disampaikan masyarakat perlu ditanggapi RS, kta Cahya. Jika hal ini dapat dilaksanakan, maka RS Tlogorejo Semarang akan menjadi RS pertama di Semarang yang mengelola masukan masyarakat secara terbuka. Muchammad Nurkharistna al Jihad CSSC, Semarang jihad.selalu1990@gmail.com

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

27


BERITA UTAMA

Kunjungan Membawa Nikmat:

Kisah Kerjasama FPKM Deli Serdang dengan Sektor Swasta Adriani Zulivan

Berawal dari kunjungan ke PT Indosat Cabang Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada Rabu (11/02), FPKM Kecamatan Deli Serdang mendapat ‘nikmat’ berupa hibah server untuk digunakan sistem SMSGateway. Selain itu, Indosat juga memberikan 700 kartu perdana program Kartu Komunitas Indosat (KKI) yang dibagikan kepada MKIA dan pengurus FPKM di seluruh Kabupaten Deli Serdang.

secara gratis.

Server ini, oleh FPKM, digunakan untuk untuk mengirimkan informasi kesehatan, minimal dua minggu sekali . Informasi yang disebarkan terkait pengaduan layanan, pelayanan BPJS, hingga laporan kematian. Ketika terdaftar sebagai pengguna KKI, seluruh pemegang kartu ini dapat mengirimkan SMS kepada server secara gratis. SMS gratis ke sesama pengguna KKI menjadi anggalan program ini. Dengan demikian, komunikasi dua arah dapat dilakukan

Ini adalah bukti keberhasilan FMM dalam mengusahakan dana mandiri. Ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat dapat bekerjasama dengan perusahaan di sekitarnya, untuk bersama-sama memberikan dukungan terhadap pengurangan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

28

Selain memudahkan komunikasi antar anggota, server dan KKI mendorong terciptanya kecepatan penyampaian informasi. “Apa yang terjadi di lapangan akan langsung dikirimkan ke server, sehingga pengurus FPKM akan langsung tahu kejadian di lapangan,” jelas Taufiq Hidayat (CSSC Deli Serdang).

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Melibatkan Masyarakat Sipil dalam Penurunan AKI dan AKB

MOU antar Lembaga Kesehatan Keagamaan dan Deklarasi Gerakan Penyelamatan Ibu dan BBL Siti Masyitah Rahma, Program Manager ita.brandt27@gmail.com

Tingginya angka kelahiran ibu melahirkan di Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2012 terus mengalami kenaikan, yaitu sebesar 228 ke 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sejumlah negara tetangga justri alami penurunan, seperti Singapura (7), Thailand (40), Malaysia (48), Vietnam (54), Filipina (86), india (186) dan Kamboja (308). Padahal di rentang waktu tersebut, jumlah ibu hamil di Indonesia yang memilih untuk mendapat layanan di fasilitas kesehatan terus meningkat. Setidaknya, di tahun 2007 ada 36% yang memilih fasilitas swasta dan 10% di fasilitas pemerintah. Pada 2012, masing-masing berjumlah 46% dan 17%. Secara komulatif, ini mengindikasikan sejumlah kelemahan. Kelemahan ada di tingkat ibu hamil, rujukan, serta pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas kesehatan rujukan. Kenyataan bahwa fasilitas kesehatan swasta selama ini kurang dilibatkan dalam penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), termasuk dalam konteks peningkatan pelayanan kegawatdaruratan berstandar Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Berbagai upaya

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

peningkatan standar PONED dan PONEK hanya ditujukan pada fasilitas kesehatan pemerintah. Kurang berfungsinya berbagai lembaga partisipasi masyarakat di tingkat komunitas seperti desa siaga, Poskesdes, Posyandu, dan sebagainya, memerlukan pendekatan baru dari, oleh dan untuk masyarakat. Masih banyak paradigma masyarakat yang beranggapan bahwa kematian ibu dan bayi merupakan takdir, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan pencegahan. Perlu peranaan seluruh elemen masyarakat untuk mengubah paradigma tersebut, terutama keterlibatan organisasi masyarakat sipil (OMS) dalam penurunan AKI dan AKB. Baik keterlibatannya didalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan swasta miliknya dan penguatan keterlibatan masyarakat dalam mendampingi ibu hamil serta keluarganya. Hal tersebut melatar belakangi kesepakatan sejumlah OMS untuk bersama-sama menyelenggarakan dua agenda bersama, yaitu Penandatangan MOU antara Lembaga

Kesehatan antar Agama dan Deklarasi Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Agenda yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta ini dilaksanakan pada 25 November 2015 lalu. MOU ditandatangani oleh Muslimat NU dan Muhammadiyah (Islam), Perdhaki (Katolik) dan Pelkesi (Kristen). Sedangkan deklarasi melibatkan jejaring OMS di seluruh Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah, pertama mendukung upaya penurunan AKI dan AKN sesuai dengan target RPJM dan MDG. Kedua, terbangunnya jejaring dan mekanisme pendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir secara berjenjang di tingkat komunitas dan fasilitas kesehatan. Kegiatan yang difasilitasi oleh Muhammadiyah ini, dihadiri pula oleh Nila Moeloek (Menteri Kesehatan RI) dan Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah) yang memberi sambutan. Keduanya memberi dukungan penuh terhadap gerakan penyelamatan ibu dan BBL.

29


BERITA UTAMA

Si Ayu dari Indramayu:

Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register SIJARIEMAS Tujuh bidan yang bertugas di Call Center SiIrmaAyu mengikuti agenda “Orientasi Pengisian dan Penggunaan Buku Register” pada HARI APA TANGGAL BERAPA . Irma Ayu adalah sebutan bagi SIJARIEMAS yang digunakan di Kabupaten Indramayu. Buku Register biasa digunakan oleh tim Monitoring dan Evaluasi program EMAS. Biasanya, orientasi sejenis hanya dihadiri petugas terkait, yaitu Dinkes, RS dan Puskesmas. Pelibatan Bidan Call Center sangat penting agar Bidan dapat membandingkan antara rujukan yang melalui SiIrmaAyu dengan pasien RS, dan/atau pasien di Puskesmas, dan/atau pasien rujukan yang meninggal. Bidan Call Center bertugas selama 24 jam 7 hari tanpa henti. Mereka bertugas mengawal pasien rujukan komplikasi, dari awal perjalanan dirujuk hingga pasien selesai ditangani. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan oleh Bidan Call Center: Memantau bumil Bidan harus memantau seluruh bumil di wilayahnya, berdasarkan data yang dimiliki oleh SiIrmaAyu. Memberi informasi Bidan diharapkan mampu memberikan informasi dan saran terkait kesehatan ibu dan bayi. Bidan akan melayani langsung pertanyaan dari pasien. Mengelola aspirasi Bidan akan mengelola pegaduan terkait layanan kesehatan maternal neonatal. Ketiga fungsi tersebut mensyaratkan Bidan agar memiliki hubungan dan kemampuan komunikasi yang baik, baik kepada seluruh tenaga kesehatan di RS dan Puskesmas, klinik, serta instansi terkait lainnya. Sebagai bidan pilihan, mereka memiliki kemampuan dasar untuk proses fasilitasi dan melek

30

komputer. Dengan demikian, para bidan ini juga berperan untuk melatih petugas di RS agar dapat mengoperasikan SiIrmaAyu. Delapan Bidan ini belajar mengoperasikan SiIrmaAyu secara mandiri, dengan bimbingan teknis dari jarak jauh. Ini menunjukkan efektifitas dan efisiensi metode mentoring, khususnya dalam hal menularkan pengetahuan dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). SiIrmaAyu akan terlaksana dengan baik jika seluruh bidan di tiap wilayah—baik desa, Puskesmas, rumah bersalin , dan klinik—mau menggunakan layanan yang telh tersedia di seluruh tingkatan daerah di Indramayu ini. Pemkab Indramayu telah memberi perhatian serius terhadap sistem ini. Salah satunya lewat penggunaan dana APBD untuk agenda orientasi yang melibatkan Bidan Koordinator/Bidan PONED dari 49 Puskesmas se-Kabupaten Indramayu ini. Adapun hal-hal yang dipelajari adalah terkait penggunaan SiIrmaAyu untuk rujukan komplikasi, pendataan bumil dan rujukan dini berencana, Puskesmas memantau bumil dan memberikan pesan kepada bumil, serta memantau status pasien rujukan komplikasi yang dikirimkan oleh Puskesmas. Agar SiIrmaAyu dapat digunakan secara maksimal oleh tenaga kesehatan, bumil dan keluarga, maka proses sosialisasi digencarkan. Salah satunya lewat publikasi luar ruang. Seksi Promosi Kesehatan bersama Seksi KIA Dinkes Indramayu telah membuat spanduk tentang SiIrmaAyu. Selain itu, diadakan pula sosialisasi dengan keliling Puskesmas. Seluruh proses sosialisasi ini dilaksanakan dengan menggunakan dana sendiri. Inilah si ayu dari Indramayu.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

31


BERITA UTAMA

Video Job Aids:

Mantapkan Komunikasi dan Mekanisme Rujukan Salah satu strategi pendekatan EMAS dalam usaha penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir adalah memantapkan sistem rujukan yang efektif dan efisien. Pendekatan ini harus diimplementasikan ke seluruh fasilitas yang menangani persalinan, baik di kabupaten maupun kota. Di Indonesia, fasilitas kesehatan yang melayani persalinan terdiri dari berbagai level. Dari Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit PONEK, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin sampai Bidan Praktek Mandiri. Untuk itu, EMAS mengajak seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir. Salah satunya dengan mengatur mekanisme rujukan melalui kesepakatan, menggunakan sistem Perjanjian Kerjasama (PK). Efektifitas dan efisiensi komunikasi dan mekanisme rujukan menjadi harapan penerapan PK. Meski demikian, adalah tidak mudah memastikan

32

berjalannya komunikasi dan mekanisme rujukan tersebut. Untuk itu dilaksanakan sejumlah kegiatan untuk mendukung hal ini.

Audit Maternal Perinatal (AMP), serta klinis (seperti MgSO4, antibiotic, emergency drill, bongkar bersih, dan sebagainya).

Salah satunya adalah pembuatan video rujukan berupa Job Aids yang diperuntukkan bagi pelatihan tim Puskesmas—yang terdiri atas Kepala puskesmas dan Bidan—dan RS—yang terdiri atas Direktur RS, Karu UGD, dan sejumlah dokter spesialis di wilayah EMAS. Dalam agenda pelatihan tersebut, EMAS dibantu oleh masing-masing mentor di Kabupaten Fase 1.

Di akhir pelatihan, masing-masing tim diminta untuk membuat rencana tindak lanjut (RTL). Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa RTL tersebut benar-benar dilaksanakan. Sebab dana program EMAS terbatas, maka diperlukan peran Dinkes dan stakeholder terkait.

Dengan menggunakan Video Job Aids, para mentor menjelaskan tentang strategi penguatan rujukan, dengan sejumlah sesi yang menjelaskan tentang kelompok kerja (POKJA), PK, Forum Masyarakat Madani (FMM), Sistem Informasi dan Komunikasi Jejaring Rujukan Gawat Darurat Ibu dan Bayu Baru Lahir (SIJARIEMAS), Maklumat Pelayanan, Monitoring Pelayanan, Motivator Kesehatan Ibu dan Anak (MKIA), Alat Pantau Kinerja rujukan,

Pelatihan untuk Penguatan Tim Puskesmas dengan penggunaan Video Job Aids ini telah dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota EMAS Fase 1 dan 2, sedangkan untuk Pengutan Tim RS telah dilaksanakan di Langkat (Sumut), Cirebon (Jabar), Blitar dan Pasuruan (Jatim). Damaryanti Suryaningsih Senior Program Manager Damar.Suryaningsih@jhpiego.org

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

33


BERITA UTAMA

RSUD Margono

Pembelajaran Bersama lewat Berbagi Pengalaman:

Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICT Cut Sofa Kumala Program Koordinator Komponen 2 Cut.Kumala@jhpiego.org Pemantapan jejaring sistim rujukan kegawat-daruratan maternal dan neonatal yang efektif, efisien dan berkeadilan merupakan salah satu tujuan program EMAS. EMAS menerapkan pendekatan inovatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal (SIJARIEMAS). Sejak diluncurkan Desember 2012 lalu, SIJARIEMAS kini telah beroperasi di 10 kabupaten dan sedang diimplementasikan di 13 kabupaten Fase 2. Lebih dari 20.000 tenaga kesehatan telah bergabung dengan jaringan ini dan lebih dari 29.000 kasus rujukan telah terfasilitasi. SIJARIEMAS berfungsi untuk mengurangi faktor keterlambatan (3T) pada saat merujuk pasien gawat darurat, memberikan kepastian tujuan rujukan, meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam menerima pasien kasus rujukan gawat darurat, meminimaliasi kasus multiple referral, dan sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas layanan kegawatdaruratan. Dengan berbagai penyempurnaan dibanding versi sebelumnya, SIJARIEMAS sudah memasuki versi 2.0. Salah satu perkembangan penting adalah dukungan operator Telkom untuk nomor akses SMS nasional 08889996677 yang mempunyai kapasitas dan keterjangkauan yang lebih baik. Selain itu, server SIJARIEMAS juga akan dipindahkan dari jaringan EMAS ke Internet Data Center (IDC) Jakarta yang akan mempermudah akses. Sebagai informasi, SIJARIEMAS versi 2.0 ini akan dapat diakses melalui berbagai media komunikasi, seperti komputer dengan koneksi internet, komputer dengan koneksi SMS, tablet,

34

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

hingga ponsel dengan fungsi SMS saja. Kemudahan mengakses SIJARIEMAS dari berbagai perangkat ini, diharapkan dapat meningkatkan pengguna SIJARIEMAS. Ujung tombak implementasi SIJARIEMAS berada di tangan tim ICT. Merekalah yang akan meneruskan teknologi tersebut kepada penanggungjawab teknis di tiap kabupaten. Ada beragam pengalaman terkait kendala dan kesuksesan implementasi di lapangan. Pengalaman ini menjadi hal berharga yang perlu dibagi sebagai bahan pembelajaran bersama. Inilah latar belakang pelaksanaan “Pertemuan Pemantapan Teknis Tim ICT SIJRIEMAS� pada 30 Januari-2 Februari 2015 lalu di Banyumas, Jateng.

wadah diskusi terkait kendala teknis dan non teknis. Ini diperlukan oleh Chriss Kelly, Consultant Programmer dari RTI yang akan membantu proses rekomendasi dan penyederhanaan sistem SIJARIEMAS. Kegiatan ini dihadiri oleh Advisor Rujukan / Team Leader, Governance Advisor, ICT Advisor, Consultant RTI, SPM Komponen 2, Program Coordinator Komponen 2, beserta 6 ICT Specialist dari keenam provinsi EMAS. Tantangan lain ICT Specialist adalah masalah pelaporan PMP yang jelas terdapat masalah dengan denominator data dari tim ME. Hal ini sangat merugikan tampilan SIJARIEMAS. Persoalan ini turut menjadi didiskusikan. Selain itu, di akhir acara diadakan pula agenda kunjungan ke RS Margono dan Puskesmas Kemrinjen.

Selain demonstrasi penggunaan versi terbaru, pertemuan ini juga menjadi

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

35


BERITA UTAMA

36

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

37


BERITA UTAMA

Pencanangan Program Nasional Deteksi Dini Kanker Serviks

Dua Provinsi EMAS turut Andil Ibu Negara

Kementerian Kesehatan RI, bersama Jhpiego dan Ford Foundation, meluncurkan program Cervical and Breast Cancer Prevention (CECAP) pada Januari 2007. CECAP merupakan sebuah metode pendeteksian kanker serviks atau mulut rahim dengan penggunaan asam asetat. Metode ini dikenal dengan sebutan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Sebelumnya, pap smear adalah metode yang banyak digunakan untuk mendeteksi kanker serviks. Selanjutnya, IVA mampu menggantikan metode tersebut. IVA lebih praktis, sebab tidak membutuhkan tes laboratorium. Biaya juga sangat murah. Selain itu, hasilnya dapat langsung diketahui. Kanker serviks menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah kematian ibu di Indonesia. Memperingati Hari Kartini 21 April lalu, Iriana Jokowi (Ibu Negara) canangkan “Program Nasional Percepatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019� di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Pencanangan dilaksanakan serentak di 34 Provinsi di Indonesia. Selain Kulon Progo, terdapat 10 Kabupaten/ Kota lainnya yang mengikuti video conference yaitu Pekalongan (Jateng), Jombang (Jatim), Cimahi (Jabar), Serang (Banten), Deli Serdang (Sumut), Palembang (Sumsel), Bandar Lampung (Lampung), Makassar (Sulsel), Kupang (NTT), dan Jakarta Timur (DKI Jakarta). Selain Iriana, Mufidah Jusuf Kalla juga mendampingi di wilayah Sulsel. EMAS diundang untuk mendampingi konferensi video di Kulonprogo, Pekalongan dan Cimahi. Hadir dalam Pencanangan ini Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ibu OASE Kabinet Kerja, Ketua Umum

Puskesmas Nanggulan

Suasana di dalam ruangan

38

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Ibu Tri Kirana Muslidatun, istri Walikota Yogyakarta

Bambang Haryanto, Kadis Kesehatan Kulon Progo

Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo

Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Menteri Kesehatan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

39


BERITA UTAMA

Warga Kulonprogo berkumpul di depan Puskesmas Nanggulan

Suasana di luar ruangan

40

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Mendiskusikan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia, untuk Dunia Keterlibatan FMM dalam Perumusan Strategi Global Perempuan dan Anak Adriani Zulivan Communications Coordinator Adriani.Zulivan@jhpiego.org

Forum Masyarakat Madani (FMM) dari 23 kabupaten/kota didaulat menjadi peserta “Diskusi dan Konsultasi Nasional untuk Strategi Global Kesehatan Perempuan, Anak, dan Remaja 2015 – 2030� yang dilaksanakan oleh Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) di Jakarta (13/03). Kedua puluh tiga anggota tersebut mengikuti diskusi kelompok terarah (FGD) dan konsultasi nasional yang dilakukan secara bersama oleh Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI), Muhammadiyah (EMAS), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesa (PKBI), Plan International, Save the Children dan Wahana Visi Indonesia (mitra World Vision Indonesia). Seluruh organisasi ini tergabung dalam GKIA. GKIA berinisitif untuk melakukan konsultasi di tingkat kabupaten/kota dan konsultasi nasional di Jakarta dengan perwakilan kabupaten/kota yang menyelenggarakan konsultasi, serta organisasi masyarakat sipil di tingkat nasional. Proses audiensi dilakukan dalam rancangan penelitian, sehingga informasi yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Konsultasi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan terkait manfaat MDGs 2010-2015, strategi global untuk kesehatan ibu dan anak, prioritas utama bagi kesehatan dan gizi ibu, anak dan remaja paska 2015, serta cara terbaik untuk membangun konsultasi antara masyarakat dengan pemangku kepentingan. Informasi yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis akan menjadi rekomendasi dari masyarakat sipil Indonesia dalam pengembangan strategi global untuk perempuan dan anak 2015-2030. Diskusi ini membahas tentang masalah kesehatan ibu dan anak, sistem kesehatan, serta mekanisme akuntabilitas layanan kesehatan publik. Hasilnya akan disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia sebagai suara warga negara Indonesia, kepada World Health Assembly (WHA) di Jenewa yang diselenggarakan Mei 2015. WHA adalah sebuah forum yang diinisiasi WHO, dengan 194 negara anggota. Forum tahunan ini merupakan badan kebijakan kesehatan tertinggi di dunia yang menghadirkan para menteri kesehatan.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

41


BERITA UTAMA

42

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

P4 + K1 = Pendidikan Berkelanjutan Sistem Kesehatan Adriani Zulivan, Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK

LKBK mengadakan Pendampingan Klinis ke-Empat (P4) dan Kunjungan Pertama (K1) di RSUD Cibinong, Jawa Barat pada 21-24 Januari 2015. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai pendidikan berkelanjutan dalam sistem kesehatan. Agenda dimulai dengan kegiatan standarisasi tim pendampingan klinis yang dilaksanakan di RSUD Cibinong (21-22/01). Hadir sebagai peserta adalah tim pendamping pusat (LKBK), pendamping mentor Kabupaten Bogor, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong serta staf EMAS. Kegiatan K1 dilaksanakan keesokan harinya, dengan kunjungan di RSUD Cibinong dan RSUD Ciawi. Sedangkan kegiatan evaluasi. Hari berikutnya adalah evaluasi bersama tim klinis, mengenai keseluruhan kegiatan. Peserta

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

kegiatan adalah tim pendamping Pusat (LKBK), calon tim pendamping mentor Kabupaten Bogor, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Ciawi dan Cibinong dan staf EMAS. Dalam kegiatan ini diberikan sejumlah buku acuan, yaitu 1) Panduan Operasional Kegiatan, 2) Pendampingan oleh Fasilitas Vanguard, 3) Modul Standarisasi Mentoring EMAS, 4) Panduan Operasional Penggunaan Dashboard Klinik, 5) Panduan Operasional NearMiss Audit, 6) Panduan Operasional Rujukan, 7) Panduan Operasional ICT, serta 8) Panduan/ Referensi untuk POKJA, Civic Forum, Maklumat Pelayanan dan Kartu Laporan Warga.

43


BERITA UTAMA

44

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

45


BERITA UTAMA

Mempersiapkan Tim Mentoring Adriani Zulivan, Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK. Pendampingan ke-empat (P4) merupakan rangkaian lanjutan dari pendampingan klinis EMAS yang bertujuan mempersiapkan fasilitas kesehatan sebagai model yang menjalankan tata kelola yang baik. Hal ini agar dapat dicontoh oleh fasilitas kesehatan lain di dalam ataupun luar wilayah pendampingan faskes tersebut. Harapannya, faskes dapat melakukan diseminasi sistem kerjanya dengan mendampingi fasilitas kesehatan lainnya (scale up). Selain unsur kesiapan dan kemampuan (faskes dan SDM), ada unsur lain yang tak kalah penting, yaitu dukungan nyata. Dukungan ini terlihat dari penerbitan kebijakan tertulis serta dukungan pembiayaan dari Pemda. Secara umum, P4 bertujuan untuk mempersiapkan tim pendamping klinis. Tim ini disiapkan untuk sistem jejaring rujukan emergensi maternal dan neonatal. Kesiapan ini berupa kemampuan untuk melakukan pendampingan di tempat lain, serta mulai melakukan diseminasi rangkaian hasil pendampingan klinis— baik di dalam maupun di luar kabupaten. Secara khusus, P4 bertujuan untuk memahami dengan sebaik-baiknya bagaimana sistem pendampingan yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi dengan

46

melaksanakan good clinical governance. Harapannya, terjadi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan BBL. Tujuan lain adalah untuk memahami peran, fungsi dan kedudukan seorang pendamping klinis dalam suatu sistem pelayanan kesehatan; Melakukan pemantauan dan evaluasi; Mempersiapkan faskes dan tim pendamping klinik sebagai bagian dari standar scale up yang berguna untuk memperlihatkan tata kelola klinik yang digerakkan learning organization dan strategic leadership; serta memahami hubungan kerja antara pendamping klinis dengan komponenkomponen yang terlibat dalam upaya penyelamatan ibu dan BBL, sekaligus sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Dalam kegiatan P4/K1 ini perserta diberi buku referensi untuk pelaksanaan pendampingan rumah sakit jejaringnya. Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015 ini, dilaksanakan selama empat hari dengan agenda berikut:

Tanggal

Kegiatan

Tempat Pelaksanaan

Peserta

23-24

Standarisasi tim pendamping klinis

RSUD Karawang

tim pendamping Pusat (LKBK), calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Karawang.

25

K1

RSUD Karawang

RS jejaring dan Puskesmas perluasan

26

Evaluasi: Diskusi Berbagi pengalaman Brainstorming Role-play

tim pendamping Pusat (LKBK), calon tim pendamping mentor Kabupaten Karawang, staf Dinas Kesehatan, staf RSUD Karawang dan staff EMAS.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

47


BERITA UTAMA

48

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Cageur, Bageur, Pinter tur Singer:

Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa Barat Adriani Zulivan, Disadur dari TOR kegiatan EMAS LKBK.

Bersama EMAS, Pemerintah Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar mengembangkan sejumlah model kegiatan sebagai upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Model tersebut difokuskan pada tiga hal, yaitu upaya pemantapan kualitas pelayanan gawat darurat maternal neonatal di Puskesmas PONED maupun di Rumah Sakit PONEK; peningkatan sistem rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan berkeadilan; serta penguatan akuntabilitas dalam kebijakan dan sumber daya kesehatan. Ketiga model tersebut dilaksanakan di tahun 2012-2016 di lima kabupaten, yaitu Bandung, Bogor, Karawang, Cirebon dan Indramayu. Pendekatan dilakukan lewat pendampingan dalam pelayanan klinis maupun tata kelola, dengan dukungan sistem teknologi informasi komunikasi dan penguatan jejaring rujukan. Dari keempat kabupaten tersebut, tercatat 105 orang menunjukkan motivasi dan kemampuan yang baik untuk mrncadi mentor di kabupaten/kota lain di Jabar ataupun nasional.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Dalam proses pengembangan model tersebut, program EMAS telah melakukan “terobosan” sehingga saat ini proporsi anggaran yang disediakan oleh kabupaten-kabupaten dampingan Program EMAS mencapai 48%, sedangkan dari program EMAS 52%. Pengembangan model ini menyimpan banyak pelajaran yang perlu disampaikan kepada wilayah lain. Secara keseluruhan, upaya ini menjadi “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Provinsi Jawa Barat”. Ini menjadi titik awal pembangunan generasi mendatang yang “cageur, bageur, pinter tur singer” atau sehat, baik, jujur, pandai dan terampil. Pembelajaran tersebut disampaikan dalam bentuk “Collaborative Learning” atau CL, yang dilaksanakan pada 3-12 Maret 2015 lalu. CL juga menjadi ajang dibuatnya kesepakatan lintas sektoral terkait penyelamatan ibu dan BBL. Kesepakatan terkait penganggaran daerah sebagai bentuk keterlibatan tiap kabupaten/kota dalam pelaksanaan gerakan tersebut. Tujuan dari agenda ini adalah agar seluruh kabupaten/kota di Jabar memiliki kesamaan pandangan

49


BERITA UTAMA

terkait kondisi “gawat darurat” yang perlu ditanggulangi bersama oleh Pemerintah, Organisasi Profesi , Swasta dan Masyarakat, melalui upaya bersama dalam “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dilaksanakan lewat dialog, talkshow, kelas-kelas (kelas Peningkatan Kualitas Pelayanan Klinis, kelas Peningkatan Kualitas Sistem Rujukan, dan kelas Peningkatan Akuntabilitas Pelayanan), serta kegiatan ekstraksi hasil pembelajaran. Peserta Peserta p e m b e l a j a r a n b e r a s a l dari setiap Kabupaten/Kota berjumlah 3540 orang, terdiri dari unsur DPRD Kabupaten/Kota, Pemda Kabupaten/Kota, Bapeda Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Staf RSUD Kabupaten/Kota, Pimpinan dan Bidan Puskesmas (PONED), Organisasi Profesi Kesehatan terkait dan Organisasi Masyarakat/LSM, termasuk TP-PKK Kabupaten/Kota. Mentor Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas-kelas dilakukan oleh mentor dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon,

50

Kabupaten Karawang didampingi oleh spesialis dari Program EMAS Jawa Barat. Mentor tersebut adalah sebagian dari 105 orang “Champions” Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Provinsi Jawa Barat yang didentifikasi oleh Program EMAS selama proses pendampingan oleh program EMAS yang dilaksanakan di Kabupaten-Kabupaten tersebut. Daftar nama mentor yang bertugas disetiap kegiatan Collaborative Learning dapat dilihat di lampiran 3. Kesepakatan Kesepakatan dari seluruh Kab/Kota pada ke 4 Wilayah Pembangunan untuk menjadikan gerakan bersama, “GERAKAN PENYELAMATAN IBU DAN BAYI PROVINSI JAWA BARAT” sebagai bagian dari “Gerakan Masyarakat Masa Depan”, atau GEMA MAPAN sebagai tercantum dalam RPJMD Jawa Barat 20132018. Oleh sebab itu masing-masing daerah sepakat mengalokasikan anggaran untuk kegiatan model Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui APBD 2015 dengan melakukan penyesuaian kembali ABPD 2015 melalui perubahan anggaran 2015 dan mengusulkan dalam R-APBD 2016. Rencana Tindak Lanjut Sebagai upaya tindak lanjut dari “Collaborative Learning” dan kesepakatan tersebut, maka Gubernur Jawa Barat akan menerbitkan Surat Edaran Gubernur kepada Bupati/Walikota untuk menindak lanjuti kesepakatan dan kepada

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Kepala BKPP Wilayah I-IV, untuk mengkoordinasikan dan mengawal upaya tersebut. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menerbitkan Surat Perintah (SP) Nomor 800/ Yankes, tentang Surat Perintah kepada staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada bidang bidang terkait, dibawah koordinasi Sekertaris Dinas kesehatan untuk menjadi Tim Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Dan akan bertugas untuk melakukan pendampingan pada Kabupaten/Kota dalam melaksanakan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”. Selanjutnya secara teknis akan didampingi oleh 105 “champions” sebagai mentor dari Kabupaten dampingan Program EMAS. Program EMAS akan mendukung dengan menyediakan seluruh software Panduan, Pedoman, instrument pembinaan klinis dan rujukan (APKJR), software SiJariEMAS , SMS Bunda, dan lainnya yang sudah berhasil diuji cobakan di Kabupaten dampingan Program EMAS . Apabila diperlukan staff Program EMAS akan melakukan pendampingan bersama Satgas Provinsi dan Mentor. Tim koordinasi Program EMAS Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur Jawa barat No:441.8/Kep.1076-Dinkes/ 2014 tanggal 12 agustus 2014,

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

merupakan “think tank” Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Jawa Barat. Tim ini terdiri dari unsur Pemda, unsur Profesi, unsur Akademisi, TP-PKK Provinsi Jawa Barat, dan organisasi masyarakat terkait lainnya. Tim ini akan mengawal seluruh pelaksanaan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Provinsi Jawa Barat, agar dapat benar benar berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu “Mewujudkan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman”. Untuk melahirkan bayi baru lahir yang sehat, sebagai titik awal dari pembangunan generasi Jawa Barat masa depan yang “Cageur, Bageur, Bener Pinter Tur Singer”. Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), secara berkala akan melaporkan perkembangan “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”, dan menyampaikan berita yang berimbang untuk mendidik masyarakat akan hak dan kewajibannya dalam berpartisipasi memelihara dan meningkatkan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Semoga dengan “Gerakan penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” ini, tidak ada lagi Ibu dan Bayi Baru Lahir yang meninggal sia-sia, karena sebenarnya sebagian besar kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir tersebut dapat dicegah.

51


BERITA UTAMA

52

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

53


BERITA UTAMA

Pak Uloh, saat berikan testimoni tentang kematian istrinya

Ki Enthus memukau hadirin

Kisah Sedih Hingga Gelak Tawa: Emergency Meeting – Miny University “Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” Jawa Tengah 27 Januari 2015 bisa jadi merupakan hari yang tak dapat dilupakan bagi pegiat sektor kesehatan di Jawa Tengah. Hari itu mereka berkumpul di agenda Emergency meeting – Mini University yang dilaksanakan EMAS Jateng. Agenda dibuka dengan penayangan video tentang istri dari Pak Uloh yang meninggal sata melahirkan. Ditambah dengan kesaksian Pak Uloh dari Desa Sirampong Kabupaten Brebes, yang menceritakan secara langsung kejadian tersebut, video ini serta-merta membawa peserta hanyut dalam kesedihan yang sama. Di penghujung kegiatan hari itu, Bupati Tegal Enthus Susmono sukses mengundang gelak tawa para peserta. Ki Enthus, begitu ia biasa dipanggil, menceritakan tentang inovasi yang dilakukan daerahnya untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Ki Enthus yang juga seorang pendalang wayang ini, menceritakan secara sangat kocak. [Lihat video Ki Enthus di sini https://youtu.be/8SLQ78saa5Q] Komitmen Gubernur Di hari pertama pelaksanaan Mini University (MU) ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pembicara kunci dalam agenda pembukaan “Emergency Meeting—Mini University: Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Gedung Gradika, Komplek Gubernuran Provinsi Jateng ini. Provinsi Jawa Tengah menduduki posisi kedua nasional untuk angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Di tahun 2014 lalu, masing-masing berjumlah 668 dan 5.865 kasus. Angka kematian ibu tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes, dengan jumlah 73 kasus kematian. “Reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur jalan raya merupakan dua project utama awal pemerintahan saya. Mulai hari ini, saya akan membuat projet ketiga, yaitu reformasi pelayanan publik, khususnya bidang kesehatan dan medis,” kata Ganjar. Pernyataan ini bangkitkan keyakinan seluruh pihak akan komitmen pemerintah Jateng untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir di daerahnya. “Saya melihat keseriusan pada pernyataan Pak Ganjar. Kami benar-benar berharap pada komitmen ini di Jateng,” kata Gita Maya, Direktur Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI. Selain memberi sambutan, Gubernur Ganjar juga menyaksikan emergency drill yang dilakukan tim EMAS. Gubernur tampak serius membahas simulasi tersebut dengan Anne Hyre, COP EMAS, sembari memvideokan tiap adegan melalu ponselnya. Melalui akunnya @ganjarpranowo, Gubernur mengikuti akun Twitter @emasindonesia milik program EMAS. “Saya baru saja follow Twitter EMAS, ini perlu dinamis memberikan informasi mengenai kesehatan ibu dan bayi,” sarannya. Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu

54

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


BERITA UTAMA

Penghargaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didaulat untuk memberikan penghargaan pada delapan institusi dan pelaku penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di provinsi Jateng. Penghargaan ini diharapkan mampu mendorong berbagai pihak untuk melakukan hal terbaik dalam penyelamatan ibu dan bayi baru lahir. Para penerima penghargaan tersebut adalah: 1. Bupati Banyumas: Bupati Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi baru Lahir 2. Kabupaten Tegal: Kabupaten Pelopor Pemanfaatan SIJARIEMAS dalam Mendukung Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir 3. POKJA Kabupaten Banyumas: POKJA yang Berfungsi Sangat Baik dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir 4. Dr R Soerjo Hadijono, SpOG(K): Profesional Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir 5. RS St Elisabeth Semarang: Rumah Sakit PONEK yang Berfungsi Sangat Baik dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir 6. Forum Masyarakat Madani (FMM) Kabupaten Cilacap: FMM ynag Paling Berinisiatif untuk Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. 7. Puskesmas Balapulang: Puskesmas PONED yang Berfungsi Sangat Baik dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. 8. Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas: Desa Pelopor dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng

Talkshow Sesi kedua pada Selasa (27/01) diisi dengan talkshow tentang “Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir” di Provinsi Jawa Tengah. Talkshow yang dipandu Myra Diarsi ini hadirkan tiga pembicara, yaitu dr Fitri Hartanto Sp(A)K (IDAI), dr Ari Kusuma Juniarto SpOG (Sekjen POGI) dan Siti Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng). Kedua dokter menyampaikan tentang “Peran POGI dan IDAI dalam Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”, sedangkan Bu Ganjar menjelaskan tentang “Peran Civil Society dalam Menggerakkan Masyarakat”. “Pengetahuan klinis terkait penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir, harus disampaikan kepada forum masyarakat. Ini penting, agar mereka memahami dan mampu menjelaskan mengenai langkah-langkah layanan klinis,” kata dr Fitri. Pentingnya koordinasi antar pihak menjadi kunci dalam gerakan penyelamatan ibu dan BBL. Hal itu disampaikan oleh dr Ari. “Dukungan dari kelompok profesional seperti IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI, dan seterusnya akan bantu menguatkan proses ini. Kabar EMAS Selama tiga hari penyelenggaraan MU, tim Komunikasi EMAS juga membuat buletin harian yang diedarkan kepada pengunjung. Buletin ini mendokumentasikan agenda per hari selama berlangsungnya kegiatan MU.

Suasana Mini University

Kabupaten/kota se-Jateng menyusun RTL

Adegan emergency drill

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

55


BERITA UTAMA

Tim klinis usai pelaksanaan emergency drill

Ganjar beserta istri menyaksikan drill emergency, didampingi Ibu

Gubernur berikan penghargaan “Champion EMAS�

Talkshow bersama istri Gubernur

56

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Pendampingan Awal Kabupaten Grobogan

Dimulai! Retno Asih Administrative Assistant Retno.Asih@jhpiego.org

Sebagai kabupaten baru dalam intervensi program EMAS, EMAS Kabupaten Grobongan mulai melaksanakan kegiatan Pendampingan Klinis (PK) pada 13-17 April 2015. Kegiatan ini menghadirkan tim mentor dari RSUP dr Kariadi, RSUD Kota Semarang, Puskesmas Ngesrep, dan Puiskesmas Halmahera.

Hari I, 13 April 2015: Pendampingan I dan Kunjungan ke RS Permata Bunda. Kegiatan ini dibuka oleh dr. Johari Angkasa, selaku Kepala Dinas Kesehatan, serta dihadiri oleh tim dari 10 Puskesmas yang memperoleh full support EMAS dan empat RS lain, yaitu RSUD dr. R Soedjati Purwodadi, RS Panti Rahayu Yakkum, RS Permata Bunda, dan RS PKU Muhammadiyah Gubug. Tim mentor Puskesmas dibagi dua, satu tim melakukan pendampingan di Puskesmas Purwodadi I, sedang tim lainnya di Puskesmas Grobogan.

hari itu adalah Puskesmas Geyer I (yang dikelompokkan bersama dengan Puskesmas Pulokulon I) dan Puskesmas Kradenan I (dikelompokkan dengan Puskesmas Kradenan). Hari III, 15 April 2015: Emergency drill dan FGD di RSUD Soedjati Emergency drill dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesiapan pihak RS jika ada Kasus kegawatdarutan ibu melahirkan. Di RSUD dr R Soedjati, tim mentor dibantu dengan tim Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK) memperagakan kasus ibu melahirkan, dengan skenario berikut: Tim RS bingung akibat salah satu mentor kejang-kejang. Dipandu dr. Putri SpOG (mentor dr RSUP Kariadi), tim RSUD menangani setiap gejala. Evaluasi juga dilakukan untuk emergency grill tersebut. Selanjutnya diadakan focus group discussion (FGD) untuk penyusunan agenda rencana tindak lanjut (RTL). Masih di hari yang sama, tim berbeda juga melakukan kunjungan di Puskesmas Karangrayung dan Puskesmas Gubug I.

Dalam agenda tersebut, tim mentor RS bersama tim dari empat RS juga melaksanakan hospital tour. Kunjungan ini untuk melihat layanan di RS Permata Bunda dan RSUD dr. R Soedjati. Di sana, tim berkunjung ke Ruang VK (bersalin), Ruang Perina, Ruang rawat Maternal, Ruang UGD, dan Ruang OK (operasi).

Hari IV, 16 April 2015: Penyampaian RTL di RS Permata Bunda RTL disampaikan oleh 10 Puskesmas dan 4 RS. Kegiatan ini dihadiri Kadinkes, Direktur RS, serta Kepala Puskesmas. RTL diperlukan agar ada upaya perbaikan dari RS dan Puskesmas, serta untuk memperoleh dukungan dari pemangku kebijakan tekait.

Hari II, 14 April 2015: Pendampingan Klinis ke RSUD dr Soedjati dan RS Panti Rahayu Yakkum serta RS Permata Bunda Purwodadi dan RS PKU Gubug.

Hari V, 17 April 2015: Penutupan di Dinkes Kabupaten Grobogan dr. Utomo SpOG menyambut positif kegiatan pendampingan ini, sebab RS mendapat masukan yang baik. Masukan diperlukan sebagai upaya untuk memperbaiki kekurangan.

Agenda hari ini adalah pengisian alat pantau sistem kinerja di RS. Tim dibagi empat. Selain ke RS, juga melakukan kunjungan ke Puskesmas dengan agenda pengisian alat pantau sistem kinerja. Puskesmas yang dikunjungi

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Semoga di kegiatan Pendampingan Klinis kedua (P2), kualitas layanan sudah lebih baik.

57


FITUR

500 Perak

untuk Kurangi AKI dan AKB Teks: Adriani Zulivan

Forum Masyarakat Madani (FMM) merupakan organisasi nirlaba yang digagas untuk mendukung suksesnya program EMAS. Forum ini bergerak dengan biaya mandiri. Minimnya dana disiasati dengan beragam cara. Salah satunya lewat fundraising, seperti yang dilakukan Forum Peduli KIA/FMM Kabupaten Bogor. Forum ini menjalin kerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM) setempat. Dewi Sartika (39), seorang pegiat UKM yang juga anggota FP KIA, memahami minimnya pendanaan ini. Bu Dewi mempunyai usaha pembuatan eggroll, makanan ringan berbahan baku tepung jagung dan tepung singkong. April 2015 lalu, ia menawarkan kerjasama pembagian keuntungan. Untuk tiap kemasan eggroll yang terjual, disisihkan Rp 500 untuk dimasukkan ke kas FP KIA. Selain memperoleh tambahan dana, FP-KIA berkesempatan diiklankan pada tiap kemasan eggroll milik Bu Dewi. Logo FP KIA Kabupaten Bogor dicetak di tiap kemasan eggroll, dengan informasi “Setiap pembelian produk kami, akan disisihkan Rp 500 untuk mendukung gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Bogor, melalui Forum Peduli KIA Kabupaten Bogor”. Dari penjualan periode April-Mei 2015 ini, Bu Dewi telah berkontribusi sebear Rp 550.000 dari 1100 kotak eggroll yang terjual. Selama ini, dana operasional forum diperoleh dari sumbangan yang dimintakan kepada tiap anggota. Penarikan sumbangan dilakukan hanya ketika akan mengadakan acara, jadi kas forum tidak selalu ada uangnya. “Langkah ini mampu menjawab kebingungan anggota untuk menggalang dana forum,” kata Hafizh Fakhruddin (CSSC Kabupaten Bogor).

sejumlah teman di program EMAS. Bu Dewi pun melakukan hal sama, ia selalu membawa dagangannya di tiap agenda EMAS. “Pada acara Collaborative Learning Jabar lalu, kami dapat pesanan hingga 50 bungkus,” katanya. Ini kerjasama yang slaing menguntungkan. Usaha Bu Dewi mendapat jaringan pemasaran yang lebih luas, sedangkan FP KIA memperoleh keuntungan ganda dari penyisihan keuntungan dan iklan gratis di kemasan. Mari dukung usaha ini! Dari 500 perak yang tampak tak berharga itu, ada cita-cita besar untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Eggroll dijual seharga Rp 15.000 per kotak. Bagi yang berminat, sila hubungi Bu Dewi di 081386233130 atau sartikad33@ yahoo.com.

Tim Jabar pun memanfaatkan jejaring EMAS untuk memperluas pemasaran. Sebagaimana yang dilakukan Dr Djoko Soetikno (PTL Jabar) dan Ita Yusdarita (Program Manager) yang mengirimkan eggroll ini kepada

58

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

59


FITUR

Tonggak Penting EMAS

Annual Report EMAS Year Three

Adriani Zulivan

Tahun Ketiga menandai tonggak penting bagi EMAS, dimana dilakukan proses standarisasi terhadap pengumpulan data fasilitas. Fasilitas yang didata adalah fasilitas kesehatan (faskes) di daerah intervensi EMAS yang masuk pada Fase 1 dan 2. Faskes EMAS memanfaatkan alat pengumpulan data yang telah terstandarisasi. Kini, data tersebut mampu hasilkan sekitar 10.000 kelahiran per bulan. Ini jumlah yang mengejutkan. Data tersebut memungkinkan faskes, Pokja, Dinkes tingkat Kabupaten/Provinsi, dan EMAS untuk terus memantau cakupan kunci intervensi klinis dan perolehan hasil.

60

Hasil penelitian sepanjang Tahun Ketiga menunjukkan perbaikan target intervensi secara menyeluruh. Sebuah diskusi terkait hasil Tahun Ketiga (yang mengumpulkan seluruh kabupaten, dengan pembagian per fase intervensi) dijelaskan dalam laporan ini. Akhirnya, Annual Report EMAS Year Three tersaji bagi seluruh tim EMAS sejak dipublikasikan akhir Oktober lalu. Ini akan menjadi tonggak bagi langkah awal menapaki EMAS Tahun Keempat.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Dunia Rayakan Hari Ibu Adriani Zulivan

Facebook Jhpiego (22/12)

Hari itu 22 Desember 1928, hadir sejumlah tokoh perempuan dari 30 organisasi perempuan di 12 kota di Jawa dan Sumatera. Dipelopori oleh Sofie Korneliq Pandean asal Minahasa, mereka mengikuti Kongres Perempuan di Yogyakarta. Pandean ikut membacakan teks Sumpah Pemuda pada 28 Oktober d Jakarta padai tahun yang sama. Organisasi perempuan hadir di Indonesia sejak 1912. Sebab di tahun 1964 Presiden Soekarno telah menetapkan Hari Kartini untuk peringati jasa RA Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, maka tahun 1959 ditetapkan pula Hari Ibu. Hari Ibu ini untuk memperingati semangat seluruh wanita Indonesia, tak hanya Kartini, yang telah berjuang untuk meningkatkan

kesadaran berbangsa dan bernegara. Diantaranya adalah Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan dan Rasuna Said, yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Meski dengan semangat berbeda, Hari Ibu tetap diperingati hingga kini. Kini, pemaknaan Hari Ibu lebih mengarah pada pernyataan cinta kepada ibu. Demikian pula yang terjadi di negara lain. Meski perayaan Hari Ibu di negara lain diperingati pada tanggal berbeda, Jhpiego Global turut peringati Hari Ibu Indonesia, 22 Desember lalu. Selamat Hari Ibu, Indonesia

Facebook Jhpiego (22/12)

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

61


FITUR

0. Driver

1. Aaron Molefe - Botswana

Jhpiego Global, Baltimore, merilis Kisah Driver (Driver’s Stories) yang telah mendidikasikan dirinya sebagai pengemudi di Jhipego. Kisah-kisah ini dikumpulkan dari berbagai belahan negara, termasuk Indonesia. Cerita Wahidin Hidayat (Jawa Barat) adalah satu dari sepuluh kisah terpilih yang dipublikasikan dalam Fan Page akun Facebook Jhpiego Global. Sejak 20 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015, tiap cerita dirilis secara berurutan. Kami tuliskan kembali sepuluh kisah tersebut di sini. Diambil dari album Sprout Social Photos yang dapat diintip melalui tautan ini https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151310471132914.458199.78252502913&type=1 Adriani Zuli van

Jhpiego akan Tersesat Tanpa Para Driver! Kisah para Pengemudi Jhpiego di Seluruh Belahan Dunia

Jhpiego akan tersesat tanpa para Driver! Mereka melintasi medan yang sulit, menunjukkan arah dalam situasi bahaya, bertindak sebagai penerjemah, tetap bersenandung ceria dan membantu seluruh staf dengan berbagai cara. Para Driver seringkali bertindak sebagai pembela dalam mempromosikan Jhpiego. Mari jalan-jalan bersama, menyaksikan pasukan belakang layar yang bekerja untuk kesehatan dunia. Mereka bergelantungan di jembatan, menghadapi banjir, singa, tembakan, lumpur, lumpur dan lumpur! 1. Aaron Molefe - Botswana Saya dan tim bertugas di salah satu pemukiman pedesaan. Dalam hujan lebat dan lebih dari 100 kilometer jauhnya dari jalan beraspal. Kami terjebak lumpur! Taka da sekop untuk menyelamatkan mobil dari lumpur. Tangan kosong. Ya, kami menggunakan tangan kosong untuk menggali. Sebagian orang harus mematahkan dahan pohon, lalu meletakkannya di atas lumpur, sebagai jalur mobil. Butuh tiga jam untuk terbebas dari lumpur. Semua orang basah dan bergelimang lumpur, mobilnya sangat kotor. Pikirku, ini seperti pepatah “Setelah dipukuli, selanjutnya menghindar� sebab kami menggunakan rute yang sama untuk pulang. Untungnya, kami berhasil melewatinya sebab saya telah lebih menguasai medan. Kini, saya tak takut dengan segala jenis medan.

62

2. Addisu Benti - Ethiopia Ada banyak pengalaman selama di perjalanan. Saya ingat sekali ketika bepergian ke daerah Gambella di timur laut. Lokasi ini berjarak hanya 45 kilometer untuk mencapai kota. Tiba-tiba, ada dua singa tidur dalam posisi memblokir jalan. Saya harus hentikan mobil, mengunci semua pintu dan menutup jendela. Saya ingat, kita harus tidak bersuara dan bergerak agar tidak diserang. Dalam ketakutan, saya harus menunggu selama 35 menit di dalam mobil, sampai para singa bosan dan berpindah. 3. Jimah Breh - Ghana September di Ghana adalah musim hujan, terutama di daerah utara. Hal ini menyulitkan laju mobil di jalan-jalan rusak. Dalam perjalanan untuk sebuah pelatihan di Wa yang berjarak 166 kilometer, terjadi hujan lebat. Hujan ini mengikis

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

sebagian badan jalan, sehingga jalur tak dapat diakses kendaraan. Terpaksa kami mencari jalur alternatif, lebih jauh. Di jalan ini, bangunan penyangga jembatan beton terlihat rapuh. Jalannya sangat sempit akibat pengikisan di salah satu sisi. Meski demikian, kami terpaksa melintasinya sebab tak mungkin berbalik arah. Dengan bantuan dari pemimpin tim, saya periksa jembatan dan menimbang kemungkinan untuik menyeberang. Kami semua akhirnya menghela nafas panjang, ketika akhirnya kami tiba di sisi lain dari jembatan tersebut. Belum pernah saya alami situasi sesulit ini, semoga ini menjadi yang terakhir. 4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia Suatu hari di bulan Ramadhan pada 2012, saya mengantarkan Pak Djoko Soetikno (PTL Jabar) dari Bandung ke Cirebon. Perjalanan memakan waktu tiga jam. Pak Djoko memulai obrolan tentang agama dan membagi pengalaman spiritualnya. Beliau bilang, seluruh manusia adalah setara. Tiap orang harus saling menyayangi dan menghargai., tanpa peduli apa suku dan agamanya. Tiap orang harus diberi penilaian yang sama, entah dia anggota keluarga, teman, rekan kerja, dan siapapun dengan berbagai tingkat pekerjaan. Saya belajar banyak dari beliau dan tak dapat melupakan hari itu, hari bersama Pak Djoko.

di tahun 2014. “Semua yang dimulai dengan keindahan, akan berakhir Indah”. Di malam terakhir pelatihan itu, kami semua makan malam bersama, di satu meja yang sama. Tanpa diskriminasi, dengan kepuasan penuh atas hasil kerja keras bersama untuk mensukseskan acara. Saya telah banyak bekerja di sector public dan LSM, namun Jhpiego memberi “perbedaan positif” dengan dukungan suasana kerja yang menyenangkan. 6. Nasser de Lobo - Mozambique Distrik Chókwé di Provinsi Gaza adalah daerah yang sulit diakses kendaraan. Suatu ketika, rekan-rekan saya harus meninggalkan mobil dan berjalan kaki untuk mencapai tujuan. Ini diakibatkan oleh buruknya kondisi jalan. Dalam komunitas kerja, kita pasti menghadapi berbagai tantangan, namun pada akhirnya, kita akan dapat menghadapinya. Saya senang melakukan apa yang saya kerjakan, inilah yang terus memotivasi saya. Hari ke hari, saya berusaha menjadi orang yang lebih baik,

5. Teke Bady Clement - Chad Saya dan Mr Nicolas (Driver lainnya), mengikuti pertemuan perencanaan lokakarya untuk kegiatan malaria di Chad dan Kamerun. Meski bukan tugas utama kami, kami ikut memastikan bahwa seluruh pelatihan berjalan lancar. Di hari terakhir, pemimpin proyek mengevaluasi kinerja saya. Ia menilai saya telah bekerja dengan baik. Penilaian ini menjadi sukses ganda bagi saya, yaitu kesuksesan setelah bekerja dengan baik di tahun sebelumnya (2013), dan sekaligus sebagai motivasi untuk bekerja

3. Jimah Breh - Ghana

2. Addisu Benti - Ethiopia

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

63


FITUR

dengan melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi. 7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual and Trueman Toby - Sudan Selatan Pekerjaan lapangan selalu menyenangkan, sebab dapat menikmati keindahan alam dan jalanan. Di beberapa bagian negara, ada perampok bersenjata yang mengincar kendaraan. Ini pernah terjadi pada rekan kami. Ia mengemudi dari Juba ke Kejo Keji di negara bagian Central Equatoria. Dalam perjalanan, mereka menjumpai kelompok bersenjata yang merampas sejumlah sepedamotor yang sedang dikemudikan beberapa orang. Mobil rekan kami sempat dihentikan para perampok, namun Driver menembaki para perampok. Untung tak ada yang terluka, dan mobil dalam keadaan aman tak sampai disentuh. 8. Thabo Ntene - Lesotho Aku tak akan pernah melupakan perjalanan ke Qacha’s Nek dengan ‘Me’ Polo, seorang perempuan yang menjabat sebagai Communication Officer di Lesotho. Kami berangkat ke Tebellong, dengan medan yang sangat buruk. Mobil yang kami kendarai bahkan harus melintasi sungai. Saat di sungai, ‘Me’ Polo mengingatkan saya untuk kembali. Namun saya katakan padanya bahwa di sebelah sana, beberapa orang sedang membbutuhkan bantuan Jhpiego. Lalu, saya kemudikan mobil 4x4 itu. ‘Me’ Polo tampak memejamkan mata dan membukanya setelah saya beritahu bahwa kami berhasil melintasi sungai. Sebab kita berniat menyelematkan nyawa orang lain, maka kita harus pergi sebagaimana rencana awal. Orang-orang ini akan belajar tentang VMMC, dan itu sangat penting. Kami dapat menyelesaikan tujuan perjalanan ini.

40 kilometer di bawah hujan lebat, tibalah saya pada daerah yang dipenuhi air dan lumpur. Sebuah truk di depan saya, terdampar dalam posisi terbenam lumpur hingga seluruh bagian ban. Saya harus menemukan jalan keluar. Saya singsingkan celana hingga ke lutut. Menggunakan dua ban depan, saya aktifkan four-wheel drive. Ini memungkinkan mobil untuk bergerak di lumpur, meski dengan sangat perlahan sebab posisi mobil sampai miring. Saya harus banting stir untuk mempertahankan keseimbangan, sebab mobilnya bergerak ke segala arah. Dengan menambah sedikit tekanan pada pedal gas, saya keluar dari kesulitan itu. Saya pun keluar dari mobil, melihat posisi mobil sekarang yang berdiri aman di tempat yang rasanya tidak mungkin dapat diraih. Semua anggota tim ucapkan selamat atas pencapaian prestasi besar ini. 10. Michael Mtonga – Zambia Saya telah bekerja di semua program Jhpiego Zambia. Saya bangga mengatakan bahwa seluruh program itu telah memperkaya pengetahuan. Bahkan, keluarga saya telah mendapat banyak manfaat dari program-program tersebut. Program sunat laki-laki telah menjadi program yang paling menarik. Juli 2013, saya ditugaskan ke Nchelenge, sebuah distrik sekitar 1.000 km dari Lusaka. Di sana, saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu sekolah asrama menengah. Saya pun bertemu pihak sekolah dan menyampaikan tentang pentingnya sunat bagi anak muda. Saya pun diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan 400 siswa yang dikumpulkan di aula sekolah. Di akhir acara, titelku berubah sebab seluruh siswa memanggilku dengan sebutan dokter. Mereka tak percaya bahwa aku adalah seorang Driver. Hari berikutnya, klinik dibanjiri para anak muda yang berdatangan untuk disunat.

9. Judith Bernard - Haiti Tahun 2014 saya ditugaskan menjemput sejumlah staf di lapangan. Jalan hampir tak dapat diakses akibat musim hujan panjang. Setelah mengemudi

4. Wahidin Hidayat - Jawa Barat, Indonesia

64

5. Teke Bady Clement - Chad

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

6. Nasser de Lobo - Mozambique

7. Ibrahim Bojoyi, Dominic Dravuga, Michael Drichi, Mikaya Ladu, Juac Lual and Trueman Toby - Sudan Selatan

8. Thabo Ntene - Lesotho

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

10. Michael Mtonga 単 Zambia

9. Judith Bernard - Haiti

65


FITUR

Kolaborasi dengan Media Global Social Media Webinar Cole Bingham, Social Media & Communications Specialist at Jhpiego Global, adakan “Social Media Webinar – Reclaiming Tweets from the Birds & Posts from the Mailman� yang diperuntukkan bagi staf Jhpiego di seluruh dunia. Hingga akhir agenda, setidaknya 15 staf dari berbagai negara hadir di forum online ini, termasuk Tim Komunikasi dan Tim IT EMAS Indonesia. Dalam webinar yang berlangsung pada 18 November ini, Bingham jelaskan seluruh aspek tentang media sosial (medsos) terutama Twitter dan Facebook untuk organisasi: bagaimana memulai, membuat konten terbaik dan meningkatkan jumlah follower, penggunaan hashtag, dan bagaimana cara berkolaborasi dengan Jhpiego Global dalam mempublikasikan kegiatan daerah. Nantinya, kami berharap, ada satu-dua penanggungjawab dari setiap provinsi yang bisa aktif berinteraksi dengan Jakarta (Tim Komunikasi) di medsos, sehingga informasi incidental di tiap provinsi/kabupaten bisa tersebarluaskan juga di tingkat nasional/internasional. Seperti yang kita tau, medsos sangat berguna untuk membagi informasi yang bersifat time-bound, atau mudah basi. Sehingga ada beberapa informasi yang akan lebih menarik jika segera disebarluaskan saat acara masih berlangsung. Akan tetapi, informasi seperti apa yang menarik untuk audiens umum dan tanpa segmentasi profesi, lokasi, atau usia? Semoga materi webinar ini dapat memberi cukup informasi mengenai hal tersebut.

Undangan webinar.

Forum dilaksanakan secara online, dengan aplikasi Adobe Connect. Bagi pemilik akun Jhpiego, sila cek presentasi di sini https://www.dropbox.com/s/gdvz8m54w13ojsj/ BBL_SocialMedia_Field_Asia.pdf?dl=0 dan video presentasi (password: jhpiego) di sini https://connect.johnshopkins.edu/p4eg5sghnps/ Cindy Rahmaputri

Salah satu metode agar menjadi trending topic.

66

Salah satu tips.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Surat Bayu untuk Uun Bentuk Kepercayaan Publik terhadap Program EMAS Adriani Zulivan

Pesan Facebook EMAS

Di atas adalah surat elektronik yang dikirimkan oleh Bayu Aji Putranto (32), seorang Office Boy yang bekerja di Bekasi Selatan. Saat menghubungi EMAS, istri Bayu sedang hamil sembilan bulan dengan perkiraan lahir pada 16 Januari 2015. Ia menanyakan tentang layanan serta program apa dari EMAS yang cocok untuk Uum Yulianti (22), istrinya.

kami menyadari kerterbatasan ilmu dan juga keadaan sebagai keluarga yang jauh dari sejahtera dan berharap sebuah uluran tangan serta nasehat bahkan informasi yang bisa memberi nilai edukasi serta manfaat yang ada di EMAS bahkan dampinggan untuk keluarga kami,” tulisnya.

Sementara Bayu bekerja di luar kota, Uun tinggal di desa mereka yang terletak di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Bayu mengenal EMAS dari portal emasindonesia.org. Dengan keterbatasannya dalam memahami bahasa Inggris, bahasa yang digunakan dalam portal EMAS, ia beranikan diri untuk menghubungi EMAS.

Bayu sertakan data pribadinya beserta istri, termasuk scan Surat Keterangan Hamil istrinya yang dikeluarkan Puskesmas Kroya II pada 31 Desember 2014 lalu. “Melihat desain dan berita yang dimunculkan dalam website, saya tertarik untuk mengalih hal–hal yang bisa untuk ilmu dan sharing terkait ibu hamil dan keselamatan ibu dan anak dalam proses persalinan serta perawatan bayi baru lahir,” tulis Bayu.

“… maka melalui lembar ini saya menulis hal ini dengan harapan adanya informasi yang tepat dan kami bisa memperoleh program yang ada di EMAS,

Meski Uun sudah terdaftar dalam BPJS, Bayu berharap korespondensi ini berikan informasi yang bermanfaat bagi istrinya.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

67


FITUR

Surat Bayu

Surat Keterangan Bidan

68

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Karen Kasmauski: Komitmen Petugas Kesehatan Indonesia Sangat Mengesankan! Syane Luntungan, Communications Manager, Syane.Luntungan@jhpiego.org

Sebuah foto dapat mewakili seribu kata. Foto sederhana yang sarat makna, terbukti dapat mempengaruhi pikiran dan cara pandang seseorang. Begitu kuatnya peran foto, menjadikannya sering dipakai untuk promosi dan memperluas jaringan. Dan itu adalah salah satu alasan Jhpiego (Baltimore) mengirim seorang photojournalist dari Amerika, Karen Kasmauski, ke Indonesia untuk menciptakan sebanyak-banyaknya foto dengan kualitas terbaik yang atraktif dan dapat bercerita tentang para pekerja kesehatan disini.

Nama Karen Kasmauski sudah tidak asing lagi di kalangan para photojournalist dunia dan National Geographic. Bekerja paruh waktu untuk National Geographic sejak 1984, Karen telah memberikan kontribusi 25 cerita utama untuk majalah tersebut. Salah satu buku yang ditulisnya, Impact: From the Frontlines of Global Health, pernah dinominasikan untuk Pulitzer Prize. Beberapa fotonya mendapatkan penghargaan dari Gedung Putih dan memenangkan kompetisi foto di ajang kompetisi internasional.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Kami mengajak Karen mengambil foto di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Jakarta, Sidoarjo dan Malang. Ibu Anne dan Ibu Kristina sudah memberikan daftar foto-foto apa saja yang dibutuhkan untuk photo stock pada hari sebelumnya, sehingga memudahkan kami dan Karen dalam mengkomunikasikan ide dan mengatur konsep foto dilokasi. Karen yang belakangan memfokuskan diri pada issue-issue Global Health memahami benar ide-ide foto yang “menjual� tanpa merekayasa kejadian. Menurutnya foto hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan dan bukan hasil akhir.

Komitmen Karen untuk mendapatkan foto yang lain dari biasanya membuatnya sangat menonjol. Tugas-tugas liputannya telah membawanya keluar masuk hutan di pedalaman Borneo, ke lereng utara Alaska, berada di tengah gempa bumi di Jepang, ditangkap di Afrika, dan terkena radiasi di Rusia. Pada saat tugas foto di Afrika beberapa tahun lalu, Karen dan seorang bidan menyusuri jalan desa yang gelap ditengah malam buta untuk mendokumentasikan si-bidan membantu persalinan dirumah seorang penduduk desa. “Hasil fotonya dramatis sekali, karena penerangan di

69


FITUR

sekitar tempat tidur persalinan itu hanyalah 1 lampu minyak yang dipegang oleh suami si-ibu. Ketika sudah dipublikasikan, foto itu di re-tweet oleh Melinda Gates lewat akun twitternya� ceritanya sambil tersenyum bangga. Pada saat mengambil foto di RSI Pondok Kopi, Karen berulangkali mengungkapkan keinginannya untuk dapat meliput proses persalinan jika ada. Dan dia bersedia dihubungi dan kembali ke RSI demi mendapatkan beberapa foto yang diinginkan. Sampai dengan akhir kunjungannya di Indonesia, Karen tidak berhasil mendapatkan foto persalinan, tetapi dia cukup puas karena dapat mengunjungi rumah ibu yang baru beberapa hari sebelumnya melahirkan, dan berkesempatan melihat keseharian si ibu baru dan keluarganya di sebuah desa di Malang. Tidak pernah terbayangkan oleh Karen sebelumnya bahwa Indonesia sangatlah luas. Pada saat menunggu pesawat kembali ke Jakarta, dia ungkapkan kepada kami bahwa 4 hari di Indonesia adalah waktu yang

70

sangat pendek. Namun demikian, komitmen para pekerja kesehatan, sifat kegotong royongan dan keramah tamahan penduduknya meninggalkan kesan buat Karen. Awalnya Karen agak sungkan ketika bapak Kepala Desa mengundang kami semua makan siang dirumahnya, ketika dijelaskan bahwa itu adalah tradisi yang biasa dilakukan jika ada tamu yang datang, Karen dengan senang hati menganggukkan kepala. Sampai saat ini kami belum menerima foto-foto Karen, kami akan membaginya dengan bapak dan ibu semua jika sudah ada tautannya. Kelancaran kunjungan ini merupakan hasil dari kerjasama dan koordinasi yang sangat baik antara tim kantor Jakarta (Ibu Shinta, Ibu Indah, Pak Rikun), tim Surabaya, tim Malang dan tim Sidoarjo. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang sudah membantu.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


FITUR

Ribuan Kilometer untuk Indonesia:

Jhpiego Global Communicators Workshop Syane Luntungan, Communications Manager, Syane.Luntungan@jhpiego.org

Hanya berjarak satu jam perjalanan udara dari ibukota, Yogyakarta menjadi destinasi diadakannya Jhpiego Global Communicators Workshop tahun ini. Workshop ini merupakan agenda tahunan tim komunikasi Jhpiego, mengumpulkan para komunikatornya dari semua negara dimana Jhpiego bekerja untuk saling bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Beberapa komunikator dari negara yang memiliki cerita yang dapat menginspirasi komunikator-komunikator lain diminta mempresentasikan strategi dan lesson learned-nya. Saya termasuk orang yang beruntung, diminta untuk membantu mengurus pelaksanaan workshop ini, sehingga saya yang pada saat itu belum menjadi komunikator, berkesempatan mendengarkan cerita menarik yang sudah dilakukan oleh komunikator-komunikator lain dalam upaya mereka memperkenalkan dan mempromosikan Jhpiego, mengembangkan kesempatan dan pendekatan baru untuk membantu menyelamatkan hidup perempuan dan keluarganya. Beberapa informasi yang diberikan antara lain adalah bagaimana membuat presentasi sebuah program menjadi lebih menarik dengan menggunakan : • infographics • photo slide show • video • campuran slide show dan music • animasi Seperti juga workshop pada tahun-tahun sebelumnya, mengunjungi fasilitas kesehatan sudah tentu ada didalam agenda. Kami dibagi 2 kelompok untuk mengunjungi dua rumah sakit – RSU Muhammadiyah dan RSU Panti Rapih – yang sudah mengadopsi program Emas (dalam hal klinis). Untuk mengasah kemampuan para komunikator, di tempat ini kami diberi tugas untuk mengindentifikasi potensi success story dan melakukan wawancara untuk menggali ceritanya.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

Mengunjungi Yogyakarta tanpa melihat kemegahan Borobudur dan menyusuri Malioboro adalah ibarat “makan gudeg tanpa krecek”, kurang lengkap. Mendengar komentar betapa indahnya melihat matahari terbit di Borobudur dari Melody McCoy, Vice President - External Relations and Communications, yang sudah pernah ke Yogyakarta sebelumnya, para komunikator dengan suka rela berkumpul jam 5 pagi menuju Magelang; walaupun setelah itu, kami masih harus melanjutkan workshop sampai sore. Workshop ditutup dengan saling bertukar alamat email, janji untuk tidak memutus tali silaturahmi dan saling mendukung. Hampir sebagian besar menempuh ribuan kilometer untuk kembali ke negaranya keesokan paginya, beberapa lainnya memuaskan mata melihat keindahan Indonesia di pulau Dewata.

71


FITUR

72

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


PROFILE

Ibu Itu... Sesuatu Banget! Kisah Cinta Jihad pada Ibu dan Nasyid

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

73


PROFILE

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara. Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi. Begitu kata Wikipedia. Meski Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) terdapat di tiap provinsi, tak banyak seniman nasyid yang dikenal publik. Nasyid masih kalah populer dengan jenis musik lainnya, berbanding lurus dengan jumlah anak muda yang tertarik dengan musik tanpa alat ini. Dari jumlah yang sedikit itu, Ns. Muchammad Nurkharistna Al Jihad (25) adalah salah satunya. Jihad, begitu ia biasa dipanggil, merupakan vokalis di grup band di SMAN 2 Semarang, Jawa Tengah. Suatu hari, almarhum Ustadz Jefri Al Bukhari, seorang pendakwah nasional, dijadwalkan berkunjung ke sekolahnya. Untuk memeriahkan agenda kunjungan tersebut, sepuluh siswa membentuk grup nasyid secara dadakan. Grup yang dinamai “Ten Brothers” ini mengusung lagulagu Fatih dan Gradasi, dua kelompok nasyid asal Yogyakarta. Inilah perkenalan pertama Jihad dengan nasyid. “Sering mendengar lagu nasyid ternyata kok bagusbagus, jadinya suka sampai sekarang,” jelasnya. Saat itu tahun 2007, seluruh personel duduk di bangku Kelas 3. Setahun kemudian, grup ini bubar akibat masing-masing personel kuliah di luar kota. Jihad yang kuliah di Kota Semarang, menerima tawaran bergabung di grup nasyid adik kelasnya di SMA. Dalam grup bertitel Mahiba ini, Jihad berperan sebagai lead vokal. “NONI” yang bermakna “Narkoba No, Nasyid Yes”,

74

merupakan single pertama yang direkam Mahiba. Lagu yang diciptakan salah satu personel grup tersebut, menjadi kampanye bagi anak pelajar dan mahasiswa. “Lebih baik mengembangkan potensi diri seperti bernyanyi di nasyid, dari pada terjerumus narkoba,” jelas Jihad mengenai single pertama yang dirilis tahun 2009 ini. Anak pertama dari empat bersaudara itu juga menciptakan lagu berjudul “Cintailah Ibu”. Ia membuat sendiri lirik dan nadanya. Menurutnya, lagu ini tak hanya berisi ajakan untuk mencintai ibu, namun juga ayah, kakak, adik, dan anggota keluarga lainnya. “Saya sangat menghormati Bapak. Beliau tanamkan nilai moral dan agama kepada kami, termasuk cara berkomunikasi dengan orang lain,” jelasnya tentang sang ayah yang mengabdi sebagai guru agama di SMP Muhammadiyah Semarang. Sebagai anak, masih menurut Jihad, kita harus mencintai keluarga. “Kecintaan pada ibu harus lebih besar,” katanya. Berbicara tentang ibu, pria kelahiran 15 Agustus ini mengaku sangat dekat dengan ibunya. “Ibu itu... Sesuatu banget! Ibu menjadi tempat berkeluh kesah. Jika ada masalah, pasti ceritanya ke ibu. Solusi terbaik selalu datang dari ibu,” jelasnya. Siti Isnur HS, ibunda Jihad juga memiliki suara emas. Semasa muda, ia pernah menjadi penyiar radio. Akibat suara emasnya, ibu beranak empat ini pernah diminta menjadi Master of Ceremony pada peluncuran program SMSBunda di Kota Semarang pada Desember 2014 lalu. Selain Jihad, suara emas ini juga diturunkan pada Fia (20), anak keduanya yang menjadi vokalis pada grup band kampus yang sudah menelorkan dua single. Setelah menggarap berapa single, kini Mahiba sedang membuat album rekaman. Grup beranggotakan enam orang ini kerap tampil di acara perkawinan dan seminar. “Ini untuk menyalurkan hobi, sekalian mengisi waktu luang di akhir pekan,”

jelas mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliah Master di Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro ini. Untuk mengetahui kegiatan Mahiba, sila ikuti akun Facebook mahiba.nasyid dan Twitter @mahiba_acapella. Selain menyanyi dan kuliah, Jihad juga tercatat sebagai Ketua Bidang Kesehatan di organisasi Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang sejak 2011. Pemegang sabuk biru di kelompok silat Tapak Suci ini, merupakan penggemar berat susu. Tiap hari Minggu, ia selalu membeli susu sapi segar. “Dulunya sih biar tinggi, eh nggak tinggi-tinggi, jadi buat kesehatan saja,” gurau pria bertinggi badan 160 cm ini. Seluruh kesibukan tersebut dilakukan Jihad di luar profesinya sebagai Civil Society Strengthening Coordinator (CSSC) di kantor EMAS Semarang. “Semua kegiatan tambahan nggak boleh mengganggu yang utama. Yang lain hanya dilakukan di waktu luang,” katanya. Semasa kuliah dan belum bekerja, pria yang mahir memetik gitar ini berlatih nasyid tiap pekan. Kini latihan hanya dilakukan hanya ketika akan pentas, “itupun di akhir pekan,” sambungnya. Untungnya, sejumlah kegiatannya di luar kantor, juga mendukung pekerjaannya. Misalnya aktivitasnya di Pemuda Muhammadiyah. Organisasi ini menjadi salah satu penggerak Forum Masyarakat Madani (FMM) yang dibidani EMAS Muhammadiyah. “Jadi dalam agenda-agenda FMM, Pemuda Muhammadiyah juga turut hadir.” Kegiatan organisasi ini juga kerap dilaksanakan di hari libur, akibat masing-masing anggota juga sibuk bekerja. Sebagai CSSC, pemuda yang menyelesaikan pendidikan Profesi Ners di tahun 2013 ini, banyak berkecimpung di bidang sosial. “Bergabung dengan program EMAS adalah pengalaman sangat

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


PROFILE

berharga bagi saya. Saya dapat berkenalan dengan sosok inspiratif seperti Pak Hartanto yang bagi saya merupakan ‘gudang ilmu’. Juga Pak Farid yang mengajarkan beragam teknik fasilitasi yang berguna untuk menghadapi masyarakat,” jelasnya. dr Hartanto Hardjono adalah Provincial Team Leader Jateng yang pernah bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng; sedangkan Farid Husni merupakan District Facilitator Kota Semarang yang memiliki banyak pengalaman di lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebab pernah menjabat di salah satu LSM besar di tingkat nasional. Ketertarikannya dengan EMAS bukan tanpa sebab. “EMAS memiliki misi mulia, menyelamatkan ibu dan bayi. Misi penyelamatan pasti menjadi dambaan setiap orang. Apalagi angka kematian di Indonesia masih sangat tinggi,” alasannya. Misi ini, bagi Jihad, sejalan dengan latar belakang pendidikannya yang harus mengabdi pada masyarakat. Bersama FMM, ia sangat tergerak untuk memobilisasi masyarakat agar aktif memantau ibu hamil hingga bersalin. Salah satu misi penyelamatan yang sangat berkesan bagi Jihad adalah, ketika mengadvokasi seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK). Ibu yang memiliki lingkar lengan yang sangat kecil ini, bahkan tidak terdaftar di BPJS. FMM Kecamatan Mijen bertindak dengan menggandeng Puskesmas untuk mendaftarkan pasien ke BPJS, dan memastikan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu dan roti kering bergizi didapat secara berkala.

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

“Senang sekali melihat perkembangan tersebut. Semoga semua anggota FMM terus memiliki kepekaan terhadap ibu hamil yang menemui hambatan di bidang kesehatan, baik masalah pembiayaan maupun administrasi. Agar semua bumil tertolong,” harap pemuda yang bergabung di EMAS setelah tiga bulan mendapat gelar sarjananya ini. Dalam obrolan telepon pagi ini, Jumat (15/05), Jihad sedang menjalani serangkaian ritual untuk pernikahannya yang dilaksanakan esok hari. Semasa kuliah, Jihad menjabat sebagai ketua BEM Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Sarjana Jurusan Ilmu Keperawatan angkatan 2008 ini, empat tahun lalu dipertemukan dengan calon istrinya dalam sebuah agenda BEM. “Dia adik kelas, anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan di fakultas yang sama,” jelas pria bergelar S.Kep ini. Setahun kemudian, mereka menjalin hubungan, dan kini segera naik pelaminan. Selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawaddah, dan warahmah!

Adriani Zulivan, Communications Coordinator

75


Support Corner

Staff Ulang Tahun Mei 2

Adriani Zulivan

5

Rusli Dicky Hermansyah Fatni Sulani

14 17 18 19 22 25 27 28

Solihin Abas Florida Sihite Risdiawati Risdiawati Anne Hyre Christine Gasong Shinta Kumala Sari Kartini Suhardi Iman Aris Munandar Helmi Ramadhan

Muhammad Very

21

Fransiska Maria Lambe

Henry Liemer Wijaya

25

Ratna Kurniawati

Shofwan Hadi Yasan

28

Khambali

9

Dini Nur Sri Mulyani

11

Yusuf Haryono

13

Nabeel Akram

16

Alif Basuki

18

Riris Suprihatin

19

Mugiyono

23

Euis Siti Komariah Lenny Trisnandari

30

April 2 Tony Priliono 4 Irma Sapriani 6 Retno Pattipeilohy 12 Muhammad Dipa Daulatala

Rizky Fajar Afriyansyah

Juni 5 7

Zulkifli Kahar Sari Husniati 8

Irsyadul Anam 29

Rifat Zoel

Zulfa Ermiza Nawir Sikki

12

Kiki Hartati Muhamad Bisri

13

Hesti Murtiana

15

Wito Utomo Dedi Junaedi

20

76

Christiana Shinta Widimulyan

Newsletter Internal EMAS | 2015-8


Support Corner

Staf dan Keluarga Februari 2015 Lahir | 10 Februari, bayi ♀ Athreyani Sri Nengsi Silalahi, AA, Bogor Bergabung | Rifat Zoel, ICT4D Officer SMSBunda, Jakarta Bergabung |Wahyu Widiyanto, AA EMAS, Malang Maret 2015 Bergabung | Aan Supriatna, DTL EMAS, Bogor Bergabung | Endang Kusmanintan, QIC, Deli Serdang Lahir | 27 Maret , bayi ♂ Fransiska Maria Lambe, Program Manager My Choice, Jakarta April 2015 Bergabung | Catur Rini Asmilu, PC, Tangerang Bergabung | Retno Intan Purnamasari, AA, Serang Bergabung | Icha Marissa Sofyan, QIC, Gowa Bergabung | Surya Ekasari, DTL, Wajo District Bergabung | Andi Nur Hijrawaty, AA, Wajo Lahir | 20 April, bayi ♂ Tripustika, Procurement Officer, Jakarta

Lahir | 23 April, bayi ♀ Triwiyanti Perwita Dewi, AA, Bulukumba Mei, 2015 Lahir | 8 Mei, bayi ♂ Dessy Natalya Pasaribu, AA, Medan Lahir | 15 Mei bayi ♂ Musdi, Driver, Semarang Bergabung | Lingga Putra Permana, M & E Officer, Jakarta Bergabung | Dwi Angkasa Wasis, DTL, Nganjuk Bergabung | Alif Basuki, DTL, Pekalongan Bergabung |Amiruddin, DTL, Grobogan Bergabung |A. Resvianty Asmiralda, QIC, Wajo Bergabung |Henry Liemer Wijaya, QIC, Bulukumba New assignment | Syane Luntungan, Office Manager Communications Manager, Jakarta Bergabung | Ivonie Tri Nurjayanti, Nganjuk Bergabung |Cinthia Febriana Tambunan, Sidoarjo June, 2015 Promotion | Cut Sofa Kumala Marwan, PC – PO, Jakarta Promotion | Sushanty, SPM - Project Director SMSbunda

Anak pertama Ibu Tripustika

Anak pertama dari Ibu Dessy Natalya Pasaribu

Anak kedua Ibu Triwiyanti Perwita Dewi

Anak ketiga dari Bapak Musdi

Newsletter Internal EMAS | 2015-8

77



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.